Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat / Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman DIAGNOSIS KOMUNITAS PUSKESMAS SEMPAJA 2012 Disusun Oleh : Sahriani Febrina 05.48843.00244.09 Dewi Puspita Ayu 07080150 Tatik Handayani 0708015045 Pembimbing : dr. Hj. Irama F. Madjid dr. Khairul Nuryanto, M.Kes Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat / Ilmu Kedokteran Komunitas
Pengetahuan ibu tentang pentingnya gizi dan pemantauan tumbuh kembang anak masih kurang
Kurangnya koordinasi
14
lintas sektoral pada pelaksanaan posyandu
d) Pemberantasan Penyakit Menular
No Program Data Nasional/ Target/ Previous Data
Data Sekarang/Pencapaian
Masalah
Komentar
1
2
3
Pencegahan dan pemberantasan penyakit thyfoid
Pencegahan dan pemberantasan penyakit ISPA
Pencegahan dan pemberantasan penyakit diare
100
100 30
Kesenjangan pencapaian dengan nilai target
Kesenjangan pencapaian dengan nilai target
Kesenjangan pencapaian dengan nilai target
masyarakat masih belum menanggapi dengan serius mengenai gejala penyakit thyfoid
masyarakat masih belum menyadari pentingnya kebersihan diri dan lingkungan
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanda dan gejala ISPA
Kondisi lingkungan yang memperburuk polusi udara di wilayah kerja puskesmas
Tingginya angka ISPA di wilayah kerja puskesmas sempaja
masyarakat masih belum menanggapi dengan serius mengenai gejala penyakit diare
masyarakat masih belum menyadari pentingnya kebersihan diri dan lingkungan.
e) Pengobatan dasar
No Masalah
15
1.
2.
3
Kurang tersedianya alat pemeriksaan penunjang
Kurang tersedianya obat-obatan yang seharusnya ada di puskesmas
Rendahnya angka kunjungan konsultasi ke klinik gizi
3. Perilaku
No Masalah
1.
2
Kesenjangan Pemberdayaan masyarakat dalam kemandirian hidup sehat sebesar 29,4%
dibandingkan target nasional 68,8%
Kesenjangan bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif sebesar 58 % dibandingkan target
nasional sebesar 80 %
4. Herediter
No Masalah 1. Hipertensi dan Diabetes mellitus yang merupakan penyakit yang erat hubungannya
dengan genetik menjadi 10 penyakit terbanyak di puskesmas sempaja
C. LEMBAR KERJA 3
ANALISIS MULTIPLE SKORING PRIORITAS MASALAH
No Masalah Kesehatan M S V C A Total
16
1 Thyfoid 3 4 3 3 3 16
2 ISPA 5 2 2 2 3 14
3 Diare Non Spesifik 3 3 2 2 3 13
Penilaian dengan metode PAHO (Pan American Health Organization) ini didasarkan atas :
1. M (Magnitude) : Jumlah orang yang terkena (luasnya masalah)
2. S (Severity) : Keparahan atau kerugian yang terkena
3. V (Vulnerability) : Ada tidaknya kemampuan untuk mengatasi masalah
4. C (Community and Political Concern) : Sejauh mana masalah tersebut menjadi
concern atau kegusaran masyarakat dan para politisi/pemerintah
5. A (Affordability) : Ada tidaknya dana yang tersediaNilai1 : sangat kurangNilai 2 : kurangNilai 3 : cukup besarNilai 4 : besarNilai 5 : sangat besar
17
DAFTAR PRIORITAS PERMASALAHAN PUSKESMAS SEMPAJA
No Permasalahan Indeks Prioritas
1 Thyfoid 16
2. ISPA 14
3. Diare Non Spesifik 13
18
Bantuan dan dukungan pemerintah Angka kesakitan thyfoid tinggi
METODE
SARANA DANA
MANUSIA
LINGKUNGAN
Terdapat alokasi dana Lingkungan yang kurang bersihSarana air bersih yang memenuhi syarat bakteriologis rendah
Tenaga kesehatan ada
Petugas:Kurangnya promosi mengenai penyakit thyfoid yang dilakukan oleh petugas dan kader posyandu.Pasien:Kurangnya pengetahuan akan penyakit thyfoid dan kesadaran akan lingkungan sekitar yang bersih dan terawatt serta PHBS
Kurangnyapemberdayaan masyarakat untuk pemeliharaan lingkungan yang bersih dan terawat secara aktifPenyuluhan tentang penyakit thyfoid masih kurang Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan penyakit thyfoid masih rendah
Masihbanyaknya pemukiman yang belum memenuhi syarat sanitasi dan higiene.- Kurangnya alat promosi seperti brosur dan pamflet tentang penyakit thyfoid serta PHBS
Tenaga penyuluh yang kurang
LEMBAR KERJA 4
Fish Bone (Ishikawa)
PERMASALAHAN KESEHATAN, FAKTOR RESIKO, SUMBER DAYA
19
LEMBAR KERJA 5
PENELITIAN KETEPATAN INTERVENSI
Permasalahan Kesehatan: Angka Kesakitan Thyfoid Masih Tinggi
NO
STRATEGI/INTERVENSIP E A R L
1 Melakukan Penyuluhan tentang diare dan PHBS Y Y Y Y Y
3 Pembinaan kader Y Y Y Y Y
4 Pembuatan leaflet, brosur Y Y Y Y Y
5 Meningkatkan kerjasama dengan pihak terkait dalam pelaksanaan program penanggulangan thyfoid
Y Y Y Y Y
20
LEMBAR KERJA 6
PLAN OF ACTION
Permasalahan Kesehatan : Tingginya Kasus Thyfoid pada Anak
Tujuan Jangka Panjang : Penurunan Angka Kesakitan thyfoid cakupan\ wilayah kerja PKM Sempaja
Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program penanganan Kasus thyfoid di cakupan wilayah kerja PKM Sempaja dan mencegah terjadinya peningkatan kasus thyfoid
NOSTRATEGI
INTERVENSISETTING DAN
METODETARGET
POPULASIPERAN DAN TANGGUNG
JAWABSUMBER DAYA EVALUASI
1. Melakukan penyuluhan
Setting:
Tempat-tempat umum
Posyandu
Metode:
Pendataan awal (survey dan pemetaan masalah)
Tempat-tempat umum
Posyandu
Fasilitator:
UPK Promosi Kesehatan,
UPK Kesehatan Lingkungan,
UPK P2M
Penanggung jawab:
Pimpinan Puskesmas
Tenaga kesehatan Puskesmas
Tokoh Masyarakat
Kuisioner pre dan post penyuluhan
Peningkatan sanitasi dan hygiene pemukiman
Menurunnya angka kejadian thyfoid
Meningkatnya pengetahuan
21
orang tua tentang diare pada anak
2. Pelatihan terhadap Kader
Setting:
Puskesmas induk dan puskesmas pembantu
Metode:
Pemberian teknik pemeriksaan awal pasien dengan thyfoid
Pedoman rumah bersih dan sehat
Modul pelatihan
Seluruh kader Fasilitator:
UPK Promosi Kesehatan dan swadaya masyarakat serta sponsor
Penanggung jawab:
Pimpinan puskesmas LSM
Tenaga kesehatan Kader
Penurunan angka kasus thyfoid
3. Pembuatan Leaflet/Brosur
Setting:
Puskesmas induk dan puskesmas pembantu
Metode:
Pembuatan dan penyebaran
Pasien dan keluarga
Fasilitator:
UPK Promosi Kesehatan
Penanggung jawab:
Pimpinan puskesmas
Kader Meningkatnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang thyfoid
Menurunnya angka kejadian thyfoid
22
leaflet/brosur saat kunjungan berobat ke puskesmas, pada saat penyuluhan, maupun kegiatan posyandu
4. Meningkatkan kerjasama pihak terkait dalam pelaksanaan program penanggulanganthyfoid
Setting:
Puskesmas Sempaja
Metode:
Pertemuan triwulan/6 bulanan dengan pihak terkait
P2M DKK Promkes DKK PKM Sempaja Ketua RT Tokoh
masyarakat
Fasilitator:
Pemegang program P2M
Penanggung jawab:
Pimpinan PKM
Pihak PKM Terlaksananya program penanggulanganthyfoid