Top Banner

of 36

Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

Jul 07, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    1/36

    1

    Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Diagnosis Komunitas

    Fakultas Kedokteran

    Universitas Mulawarman

    DIAGNOSIS KOMUNITAS

    PUSKESMAS PALARAN

    BULAN JANUARI – DESEMBER 2015

    Disusun oleh:

    Eko Dian Syafithra

    Desy Merindasari

    Meliana Sulistio

    Pembimbing :

    dr. M. Khairul Nuryanto, M.Kes

    Veronika Hinum, S. KM, MM

    dr. Kasiman

    LABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

    PUSKESMAS PALARAN

    SAMARINDA

    2016

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    2/36

    2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pelayanan kesehatan merupakan setiap upaya kesehatan yang diselenggarakan sendiri atau

    secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk menyelenggarakan peningkatan, pencegahan,

    pengobatan, maupun pemulihan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat.

    Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia digambarkan dalam bentuk piramida, yaitu pelayanan

    primer, sekunder, dan tersier; dimana peranan terbesar terdapat di posisi paling bawah yakni

    pelayanan primer, salah satunya Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

    Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014,Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal sebagai Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan

    kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan

    tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai

    derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

    Puskesmas melakukan suatu proses perencanaan agar mampu menghasilkan suatu konsep

    yang bersifat komprehensif dan holistik. Langkah pokok yang dilakukan antara lain menganalisis

    situasi, mengindentifikasi masalah dan menetapkan prioritas. Kemudian menetapkan tujuan

    untuk selanjutnya melakukan analisis untuk memilih alternatif kegiatan terbaik, serta menyusun

    rencana operasional. Langkah-langkah dilakukan secara sistematis agar dapat menemukan

    masalah utama di masyarakat.

    Masalah merupakan suatu kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Perumusan

    masalah yang baik adalah apabila pada rumusan tersebut jelas menyatakan adanya kesenjangan

    yang dapat dikemukakan baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Masalah dalam

    perencanaan kesehatan tidak hanya terpusat masalah penyakit saja namun meliputi semua faktor

    yang mempengaruhi kesehatan penduduk atau masyarakat, termasuk di dalamnya adalah

    perilaku, lingkungan, kependudukan, dan pelayanan kesehatan.

    Dengan demikian, yang harus berperan dalam menanggulangi masalah tersebut tidak

    hanya petugas kesehatan saja. Tetapi juga membutuhkan peran serta aktif dari masyarakat di

    wilayah tersebut. Masalah tersebut dibahas dalam diagnosis komunitas dengan cara

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    3/36

    3

    mengidentifikasi faktor resiko dan sumber dari suatu masalah kesehatan pada suatu komunitas,

    mengusulkan rencana untuk mengatasi masalah tersebut dan mengevaluasi indikator serta

    metode sebagai program intervensi.

    1.2 Tujuan

    Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari diagnosis komunitas dan

    pengaplikasiannya di masyarakat, terutama di wilayah kerja Puskesmas Palaran.

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    4/36

    4

    BAB II

    DATA PUSKESMAS PALARAN

    2.1 Data Wilayah Palaran

    Kecamatan Palaran adalah salah satu bagian dari wilayah Kota Samarinda, yang

    berdasarkan PP No. 21 Tahun 1987 terdiri atas 5 Kelurahan, yaitu Kelurahan Rawa Makmur,

    Bukuan, Simpang Pasir, Bantuas, dan Handil Bakti. Batas wilayah Kecamatan Palaran meliputi:

    1. Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Mahakam.

    2. Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Mahakam.

    3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sanga-Sanga Kabupaten Kukar.

    4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Samarinda Seberang.

    Ket : Skala 1 : 750.000

    KEL. SEIKELEDANG KEL. MASJID

    KEL. RAPAKDALAM

    S KEL. H. BARU

    KEL. SENGKOTEK KEL. RAWA

    MAKMUR KEL. SIMPANG

    KEL.SIMPANG

    PASIR KEL.BUKUAN KEL. LOA JANAN

    KEL.HANDIL

    U

    Puskesmas

    KEL.BANTUAS

    Gambar 2.1 Peta Wilayah Kecamatan Palaran

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    5/36

    5

    2.2 Data Kependudukan

    Tabel 1. Data Kependudukan Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Tahun 2015

    NO VARIABEL SATUANKELURAHAN

    PALARANRAWAMAKMUR

    SIMPANGPASIR

    HANDILBAKTI

    Data Demografi

    1Jumlahkelurahan

    Kel 1 1 1 3

    2 Luas wilayah Km 2 1.200 4.400 7.200 12.800

    3Jarak ke

    puskesmasKm 1 3 3

    4Waktu tempuhke puskesmas

    Menit 10 30 20

    5Kepadatan

    pendudukJiwa/Km 2 1.463 128 103 1.694

    Data RT, RW, Rumah dan KK

    6 Jumlah RT RT 52 25 32 109

    7 Jumlah RW RW 15 7 8 30

    8 Jumlah rumah Buah 4.050 1.536 1.932 7.5189 Jumlah KK KK 5.219 1.596 1.988 8.803

    Tabel 2. Data Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran hingga Januari 2016

    Kelurahan JumlahPenduduk

    Bayi(0-11

    bulan)

    Baduta(0-23

    bulan)

    Anak(1-5

    tahun)

    Produk-tif

    IbuHamil

    IbuNifas Lansia

    RawaMakmur 23.517 430 861 2.650 4.233 473 452 1.999

    HandilBakti 9.959 182 364 1.122 1.793 200 191 847

    SimpangPasir 8.640 158 316 974 1.555 174 166 734

    Total 42.116 771 1.541 4.746 7.581 848 809 3.580

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    6/36

    6

    2.3 Data Fasilitas Pendidikan

    Tabel 3. Data Fasilitas Pendidikan Kecamatan Palaran Tahun 2015

    NO VARIABEL SATUAN KELURAHAN PALARANRAWAMAKMUR

    SIMPANGPASIR

    HANDILBAKTI

    1 Jumlah TK Buah 7 2 2 11

    2 Jumlah PAUD Buah 8 3 3 14

    3 Jumlah SD/MI Buah 9 3 6 18

    4JumlahSLTP/MTs

    Buah 2 1 0 3

    5JumlahSMU/SMK/MA Buah 1 1 0 2

    6Jumlah PerguruanTinggi

    Buah 0 0 0 0

    7 Jumlah Pesantren Buah 0 0 0 0

    8LembagaKursus/Diklat

    Buah 0 0 0 0

    2.4 Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan

    Tabel 4. Data Fasilitas & Tenaga Kerja Pelayanan Kesehatan Kecamatan Palaran Tahun 2015

    NO. VARIABEL SATUAN

    KECAMATAN

    PALARANRAWA

    MAKMURSIMPANG

    PASIRHANDILBAKTI

    1

    Jml. Puskesmas Induk Buah 1 0 0 3

    Jumlah Tenaga Bidan Orang 20Jumlah Perawat Orang 25

    Jumlah Dokter Orang 7

    2

    Jml. PuskesmasPembantu

    Buah 3 0 0 3

    Jumlah Tenaga Bidan Orang 0 1 2 3

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    7/36

    7

    Jumlah Perawat Orang 0 0 0 0

    3

    Jml. Puskesmas RawatInap

    Buah 1 0 0 1

    Jumlah Tenaga Bidan Orang 5

    Jumlah Perawat Orang 10Jumlah Dokter Orang 5

    4 Jml. Bidan Desa Orang 1 1 1 1

    5 Jml. Bidan swasta Orang 15 2 2 19

    6 Jml. Polindes Buah 0 0 0 0

    7 Jml. Posyandu Buah 16 4 4 24

    8 Jml. Posyandu Lansia Buah 2 1 1 4

    9 Jml. Kader Orang 65 17 28 110

    2.5 Data Ketenagaan

    Tabel 5. Data Tenaga Kerja di Puskesmas Induk Kecamatan Palaran Tahun 2015

    NO JENISTENAGA

    PENDIDIKANTERAKHIR

    JUMLAH STATUS KETERANGAN

    1

    MagisterManajemen S2 1 PNS AKTIF

    2 Dokter Umum

    S2 0 PNS AKTIF

    S13 PNS AKTIF

    4 PTTH AKTIF

    3 Dokter Gigi S1 1 PNS AKTIF

    4Ahli KesehatanMasyarakat

    S11 PNS AKTIF

    1 PTTH AKTIF

    5 Sanitarian DIII1 PNS AKTIF

    1 PTTH AKTIF

    6 Perawat

    S11 PTTH AKTIF

    1 PNS AKTIF

    DIII10 PNS AKTIF

    5 PTTH AKTIF

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    8/36

    8

    SPK 5 PNS AKTIF

    SPR 1 PNS AKTIF

    7 Bidan

    DIV 1 PNS AKTIF

    DIII

    1 PTTH AKTIF

    16 PNS AKTIF

    1 PTT/PTTB AKTIF

    DI 1 PNS AKTIF

    8 Perawat Gigi SPRG1 PNS AKTIF

    0 PTTH AKTIF

    9 Analis DIII2 PNS AKTIF

    1 PTTH AKTIF

    10 Ahli Gizi DIII 1 PNS AKTIFD1 1 PNS AKTIF

    11 Apoteker S10 PNS AKTIF

    1 PTTH AKTIF

    12AsistenApoteker

    DIII 2 PNS AKTIF

    13PembantuApotik

    SD 1 PTTH AKTIF

    14 Administrasi

    SH 1 PTTB AKTIF

    SLTP 1 PTTB AKTIF

    SLTA 1 PTTH AKTIF

    DII 1 PTTH AKTIF

    DIII 1 PTTH AKTIF

    15 Pekarya Kes.SLTA 1 PNS AKTIF

    SMK 2 PTTH AKTIF

    16 Security SLTA 1 PTTH AKTIF

    17 Wakar SD 1 PTTB AKTIF

    18Tukang Kebun SLTA 1 PTTH AKTIF

    SD 1 PTTH AKTIF

    19

    CleaningCervice

    SLTA 4 PTTH AKTIF

    SD 4 PTTH AKTIF

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    9/36

    9

    20 Loundry SD 2 PTTH AKTIF

    21 Supir SLTA 2 PTTB AKTIF

    T O T A L 90

    2.6 Data Khusus

    2.6.1 Indikator Derajat Kesehatan

    Jumlah total penduduk Palaran tahun 2014 adalah 30.578 jiwa. Sehingga dari total

    penduduk tersebut kita dapat menetapkan indikator derajat kesehatan masyarakat di Puskesmas

    Palaran pada bulan Januari - Desember tahun 2014 adalah sebagai berikut :

    1. Angka Kelahiran (CBR)

    2. Angka Kematian Bayi (IMR)

    3. Angka Kematian Ibu (MMR)

    Tabel 6. Indikator Derajat Kesehatan (Januari - Desember 2014)

    No Indikator Satuan Pencapaian

    1 Jumlah Kelahiran Hidup Orang 714

    2 Angka Kelahiran (CBR) Persen 2,33%

    3 Jumlah Kematian Bayi Orang 4 orang

    4 Angka Kematian Bayi (IMR) Per-1000 5,605 Jumlah Kematian Ibu Orang 0 orang

    6 Angka Kematian Ibu (MMR) Per 100.000 0

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    10/36

    10

    2.6.2 Kunjungan Kesakitan

    Tabel 7. Jumlah Kunjungan Puskesmas Palaran Tahun 2015

    No Kunjungan Jumlah

    Persentase

    (%)1 Berdasarkan Jenis Kelamin

    - Laki-laki- Perempuan

    1264518207

    40,9959,01

    2 Berdasarkan Jenis Pelayanan- Poli Umum- KIA Ibu- KIA Anak- KB- Gigi- Gizi- KIR

    44051328915538

    3828164

    379

    38,211,47,94,6

    33,11,43,2

    3 Berdasarkan Golongan Umur- 0-7 hari- 8-28 hari- < 1 tahun- 1-4 tahun- 5-9 tahun- 10-14 tahun- 15-19 tahun- 20-44 tahun- 45-54 tahun- 55-59 tahun- 60-69 tahun- > 70 tahun

    631

    684271731151219

    91166925785356934982625

    0,020,1

    2,228,8110,13,95

    2,9521,6918,7511,5711,348,51

    4 Berdasarkan Status Bayar- Umum- Askes- Jamkesda- BPJS- Program (Imunisasi, TB, Kusta)

    379244

    8832598615

    3,552,29

    82,795,615,76

    Rasio kunjungan laki-laki dibandingkan perempuan adalah 2 berbanding 3, Hal inimenunjukkan terdapat perbedaan kunjungan. Kepedulian, perhatian, dan kesadaran terhadapkesehatan perempuan terbukti lebih besar bila dilihat dari rasio kunjungan perempuan.

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    11/36

    11

    2.6.3 Daftar 10 Penyakit dengan Kunjungan Terbanyak di Wilayah Kerja Puskesmas

    Palaran

    NO PENYAKIT L P NILAI

    1 Peny. Sal. Pernafasan lainnya 4255 5355 9610

    2 Hipertensi 2434 4268 6702

    3 Gastritis/Syndrome Dyspepsia 1840 3808 5648

    4 Myalgia/Rheumatoid 1310 2707 4017

    5 Non Generatif 1287 2176 3463

    6 Pharingitis 1046 1661 2707

    7 Diabetes Mellitus 486 1124 1610

    8 Peny. Gusi & Jar. Periodental 604 954 1558

    9 Mal Oklusi 740 817 1557

    10 Dermatitis Allergika 606 893 1499

    2.6.4 Data Surveillans 10 Penyakit terbanyak di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    12/36

    12

    BAB III

    IDENTIFIKASI MASALAH

    No Indikator Data Perbandingan Penilaian

    Data PKM Palaran

    Sekarang

    Data Perbandingan Problem Strength

    1. Masih

    tingginya

    kasus diare

    Diare merupakan penyakit

    urutan nomor 1 terbanyak

    berdasarkan data

    surveilans. Walaupun mengalami

    penurunan, jumlah kasus

    diare masih tinggi selama

    tahun 2015 yaitu terdapat

    1.458 kasus.

    Diare merupakan

    penyakit urutan 1 pada

    10 besar penyakit

    berdasarkan data

    surveilans di Puskesmas

    Palaran pada tahun

    2014.

    Kasus diare yang

    ditemukan pada tahun

    2014 sebanyak 1.903

    kasus.

    2. Masih

    tingginya

    kasus morbili

    Morbili menempati urutan

    ke 7dengan penyakit

    terbanyak berdasarkan

    data surveilans. Walaupun

    mengalami penurunan,

    jumlah kasus morbili

    masih tinggi selama tahun

    2015 yaitu terdapat 45

    kasus.

    Morbili menempati

    urutan ke 7 pada 10

    besar penyakit

    berdasarkan data

    surveilans di Puskesmas

    Palaran pada tahun

    2014.

    Kasus morbili yang

    ditemukan pada tahun2014 sebanyak 57

    kasus.

    3. Masih

    tingginya

    Kasus Hipertensi masih

    cukup tinggi pada tahun

    Hipertensi menempati

    urutan ke 2 pada 10

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    13/36

    13

    kasus

    Hipertensi

    2015 yaitu terdapat 348

    kasus baru.

    besar penyakit

    berdasarkan data

    surveilans di Puskesmas

    Palaran pada tahun

    2014.

    Kasus Hipertensi yang

    ditemukan pada tahun

    2014 sebanyak 513

    kasus baru.

    4 Masih

    tingginya

    angka TB

    paru klinis

    Kasus TB paru klinis pada

    tahun 2015 mencapai 163

    kasus baru.

    TB paru klinis

    menempati urutan ke-4

    pada 10 besar penyakit

    berdasarkan data

    surveilans di Puskesmas

    Palaran pada tahun

    2014.

    Kasus TB paru yang

    ditemukan pada tahun

    2014 sebanyak 161kasus baru.

    5. Masih

    tingginya

    kasus diabetes

    melitus

    Kasus diabetes melitus

    pada tahun 2015 mencapai

    66 kasus baru

    DM menempati urutan

    ke 6 pada 10 besar

    penyakit berdasarkan

    data surveilans di

    Puskesmas Palaran

    pada tahun 2015

    Kasu DM yang

    ditemukan pada tahun

    2014 sebanyak 92 kasus

    baru.

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    14/36

    14

    IDENTIFIKASI MASALAH

    No Indikator Faktor Predisposisi

    1. Masih

    tingginya

    kasus diare

    Kebiasaan masyarakat yang masih sering mengkonsumsi makanan yang tidak

    sehat seperti jajanan di pinggir jalan

    Sumber air minum bersih di wilayah kerja Puskesmas Palaran belum

    seluruhnya dapat dikonsumsi oleh masyarakat sehingga masih banyak

    masyarakat yang menggunakan air sumur dan air galon dari depo air minum

    yang belum tersertifikasi sebagai air minum sehari-hari

    Masih rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pola makan yang

    baik dan benar dan sanitasi yang benar Masih rendahnya kontribusi tenaga kesehatan dalam meningkatkan

    pengetahuan masyarakat mengenai pola makan yang baik dan benar

    Rendahnya pemahaman cuci tangan yang benar di masyarakat Status sosial ekonomi masyarakat yang rendah dengan pemahaman

    kebersihan yang kurang

    Banyaknya penjual makanan di sekitar puskesmas yang berjualan dengan cara

    mencuci piring kurang higienis Kebiasaan cuci tangan yang masih rendah pada masyarakat

    2. Masih

    tingginya

    kasus morbili

    Tingkat penularan masih tinggi, terjadi karena lingkungan masyarakat yang

    tidak sehat

    Pasien :

    1. Kurangnya kesadaran menjalankan gaya hidup sehat

    2. Penerapan ASI eksklusif yang rendah

    Pelayanan kesehatan :1. Kurangnya upaya promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran

    masyarakat pentingnya PHBS dalam tatanan rumah tangga

    2. Kurangnya jangkauan imunisasi, terutama masyarakat di daerah pinggiran

    pada anak yang baru lahir

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    15/36

    15

    3. Masih

    tingginya

    kasus

    Hipertensi

    Pemahaman masyarakat tentang penyakit hipertensi dan pengobatannya yang

    rutin masih kurang.

    Banyak pasien yang hanya terpaku pada pengobatan alternatif seperti herbal. Kesadaran pengaturan pola makan sehat bagi penderita hipertensi yang masih

    rendah.

    4 Masih

    tingginya

    angka TB

    paru klinis

    Tingkat penularan masih tinggi, terjadi karena lingkungan masyarakat yang

    tidak sehat

    Pasien :

    1. Kurangnya kesadaran menjalankan gaya hidup sehat

    Pelayanan kesehatan :

    1. Kurangnya upaya promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran

    masyarakat pentingnya PHBS dalam tatanan rumah tangga

    2. Kurangnya jangkauan imunisasi, terutama masyarakat di daerah pinggiran

    pada anak yang baru lahir

    5 Masih

    tingginya

    kasus

    diabetes

    melitus

    Tingkat kejadian masih tinggi, terjadi karena lingkungan masyarakat yang

    tidak sehat.

    Pasien :

    1. Kurangnya kesadaran menjalankan gaya hidup sehat

    Pelayanan kesehatan :1. Kurangnya upaya promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran

    masyarakat dalam aktivitas sehari-hari.

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    16/36

    16

    BAB IV

    ANALISIS MASALAH

    PRIORITAS MASALAH

    Setelah masalah kesehatan di Palaran teridentifikasi, maka untuk mencari pemecahannya

    kami menggunakan metode PAHO ( Pan American Health Organization) untuk menentukan

    skala prioritas masalah. Penilaian dengan metode ini didasarkan atas:

    1. M (Magnitude) :

    Jumlah penduduk yang terkena (luasnya atau banyaknya penduduk yang terkena atau

    tingginya prevalensi).

    2. S (Severity) :

    Keparahan atau beratnya kerugian yang timbul.

    3. V (Vulnerability) :

    Tersedianya teknologi atau obat untuk mengatasi masalah tersebut.

    4. C (Community and Political concern) :

    Menunjukkan sejauh mana masyarakat dan pemerintah atau para politisi peduli dengan

    masalah tersebut.

    5. A (Affordability) :

    Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia.

    Dengan penilaian masing-masing indikator berikut : nilai 1 (Sangat kurang) ; nilai 2

    (Kurang) ; nilai 3 (Cukup besar) ; nilai 4 (Besar) dan nilai 5 (Sangat besar).

    No Masalah Kesehatan M S V C A Total

    1. Meningkatnya kasus diare 4 3 3 2 2 14

    2. Meningkatnya kasus morbili 2 3 4 4 4 17

    3. Meningkatnya kasus hipertensi 4 4 5 3 3 194 Meningkatnya kasus TB paru klinis 3 3 5 3 3 17

    5. Meningkatnya kasus diabetes mellitus 3 5 4 3 3 18

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    17/36

    17

    No Masalah M S V C A

    1 Masih

    tingginya

    kasus diare

    Kasus diare

    sepanjang

    tahun 2015

    sebanyak

    1.458 kasus Kasus diare

    pada tahun

    2014 yaitu

    terdapat

    1.903 kasus

    Diare yang tidak

    terdeteksi dan

    tertangani

    dengan baik

    dapat

    memberikan

    ancaman

    mortalitas dan

    morbiditas yang

    berat hingga

    kematian

    Jumlah balita

    yang meninggal

    akibat kasus

    diare di

    Kecamatan

    Palaran

    sepanjang tahun

    2015 tidak ada.

    Tersedianya pengobatan diare

    di Puskesmas Palaran seperti

    oralit dan zink serta

    perencanaan pembentukan

    “Layanan Oralit” pada tah un2016 ini.

    Di Puskesmas Palaran

    sudah ada UPK yang

    fokus terhadap penemuan

    penderita diare disertai

    dengan tatalaksana lanjutterhadap penderita

    tersebut. Namun

    pencapaian UPK

    penemuan penderita dan

    pengobatan diare masih

    rendah. Capaian UPK

    tersebut pada tahun 2014

    adalah 79% dari seluruh

    balita dan tahun 2015

    adalah 16% dari seluruh

    jumlah penduduk di

    wilayah kerja Puskesmas

    Palaran.

    Di Puskesmas Palaran

    sudah ada program berupa

    Penyediaan dana untuk

    pengelolaan diare

    secara terpadu

    melibatkan penyediaan

    sarana dan prasarana puskesmas yang

    memerlukan anggaran

    besar. Saat ini prasarana

    tersebut sudah baik

    meskipun perlu di

    tingkatkan. Pendanaan

    program yang dibentuk

    untuk menurunkan

    kasus diare sudah

    masuk anggaran dana

    proker Puskesmas

    setiap tahunnya.

    Berikut jumlah dana

    yang disediakan untuk

    pendanaan program

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    18/36

    18

    pemeriksaan kualitas air

    minum rumah dan Depo

    Air Minum (DAM) yang

    rutin dilakukan setiap

    tahun. Namun capaian

    jumlah rumah dan DAM

    dengan air bersih yang

    bebas mikroorganisme

    masih rendah yaitu 80%.

    diare selama bulan

    April-Desember 2015.

    Pengelololaan

    kantin sekolah =

    Rp 7.350.000,00

    Survei PHBS =

    Rp 1.800.000,00

    Pertemuan kader

    khusus diare =

    Rp 3.250.000,00

    Pendataan kasus

    diare di wilayah

    kerja Puskesmas =

    Rp 2.160.000

    Penyuluhan khusus

    mengenai diare =Rp 3.675.000

    Pemeriksaan air

    minum rumah dan

    DAM di wilayah

    Puskesmas =

    Rp 3.250.000

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    19/36

    19

    2 Masih

    tingginya

    kasus

    morbili

    Kasus

    morbili

    sepanjang

    tahun 2015

    sebanyak 45

    kasus

    Kasus

    morbili pada

    tahun 2014

    yaitu

    terdapat 57

    kasus

    Morbili yang

    tidak tertangani

    dengan baik

    dapat

    memberikan

    ancaman

    mortalitas dan

    morbiditas yang

    berat hingga

    kematian

    Komplikasi

    terbanyak

    morbili adalah

    pneumonia.

    Komplikasi yang

    ditimbulkanmorbili sering

    dilalaikan oleh

    pasien sehingga

    akan

    memperberat

    kondisi pasien.

    Morbili disebabkan oleh virus

    yang tidak memerlukan terapi

    kausatif. Obat yang diberikan

    untuk pasien morbili yang

    tersedia di Puskesmas Palaran

    adalah parasetamol.

    Penyebaran morbili harus

    dikendalikan dengan

    mencegah penularan dari

    orang sakit ke orang sehat

    seperti saran untuk membeli

    masker dan digunakan oleh

    pasien karena penyebarannya

    melalui droplet udara,

    meningkatkan daya tahan

    tubuh dengan makan danistirahat secara teratur.

    Keluarga pasien yang masih

    sehat diberikan obat berupa

    vitamin C untuk

    meningkatkan daya tahan

    tubuh.

    Di Puskesmas Palaran

    sudah ada UPK yang

    fokus terhadap

    pencegahan penyakit

    morbili pada bayi dan

    anak yaitu kelurahan UCI

    (Universal Children

    Immunization ) dan BIAS

    (Bulan Imunisasi Anak

    Sekolah). Namun

    pencapaian kelurahan UCI

    masih rendah. Capaian

    UPK tersebut pada tahun

    2014 adalah 31% atau 1

    dari 3 kelurahan di

    wilayah kerja PuskesmasPalaran yaitu Kelurahan

    Rawa Makmur dan hasil

    ini tidak mengalami

    perubahan pada tahun

    2015.

    Kelurahan yang tidak

    Kurangnya perhatian

    terhadap pola-pola

    penularan morbili

    menyebabkan program

    untuk pemberantasan

    morbili masih kurang

    karena diperlukan

    pendanaan yang besar

    untuk pengadaan

    program-program

    tersebut. Pendanaan

    program yang dibentuk

    untuk menurunkan

    kasus morbili sudah

    masuk anggaran dana

    proker Puskesmassetiap tahunnya.

    Dana yang disediakan

    oleh pemerintah untuk

    pengadaan vaksin

    morbili sendiri sudah

    besar namun

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    20/36

    20

    Jumlah balita

    yang menderita

    pneumonia

    sepanjang tahun

    2015 adalah 44

    balita dan 5%

    atau 2-3

    diantaranya

    terjadi akibat

    komplikasi dari

    morbili.

    Morbili yang telah terinfeksi

    sekunder oleh bakteri

    misalnya pneumonia

    memerlukan terapi antibiotik.

    Terapi yang tersedia di

    Puskesmas Palaran adalah

    Amoksisilin dan Eritromisin.

    Apabila timbul penyulit maka

    dilakukan rujukan ke RS IA

    Moeis atau RS Islam.

    Di Indonesia, sudah ada

    program nasional pencegahan

    morbili yaitu imunisasi

    campak yang diberikan pada

    bayi berusia 9 bulan dan

    booster pada usia 2 tahun. DiPuskesmas Palaran sendiri,

    program tersebut sudah

    berjalan namun capaiannya

    masih kurang.

    dapat mencapai kelurahan

    UCI adalah Simpang Pasir

    dan Handil Bakti. Efek

    yang ditimbulkan adalah

    jumlah penderita morbili

    pada 2 kelurahan tersebut

    lebih besar dibandingkan

    dengan kelurahan UCI

    yaitu Kelurahan Rawa

    Makmur. Hal ini yang

    menyebabkan

    perencanaan pada tahun

    2016 berupa pembentukan

    Posyandu tambahan dan

    peningkatan frekuensi

    puskesmas keliling padakedua kelurahan tersebut.

    Sedangkan capaian BIAS

    sudah baik yaitu 99,32%.

    pelaksanaannya yang

    masih kurang dan harus

    ditingkatkan kembali.

    Berikut jumlah dana

    yang disediakan untuk

    pendanaan program

    khusus morbili selama

    bulan April-Desember

    2015.

    Kelurahan UCI =

    Rp 4.080.000,00

    BIAS =

    Rp 4.080.000,00

    Dana yang disediakan

    oleh pemerintah lebih

    diutamakan pada pencegahan morbili,

    sedangkan dana untuk

    pencegahan

    penularanan morbili

    belum ada.

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    21/36

    21

    3 Masih

    tingginya

    kasus

    hipertensi

    Kasus baru

    hipertensi

    sepanjang

    tahun 2015

    sebanyak

    348 kasus

    Kasus

    baruhiperten

    si pada tahun

    2014 yaitu

    terdapat 513

    kasus

    Hipertensi

    merupakan

    penyakit kronis

    yang memerlukan

    ketekunan dalam

    berobat. Tekanan

    darah yang tidak

    dikontrol dengan

    baik dan terus

    menerus tinggi

    akan merusak

    organ penting lain

    seperti jantung,

    ginjal, otak, dan

    mata. Hipertensi

    juga dapatmenimbulkan

    beberapa hal

    kegawatdaruratan.

    Kasus komplikasi

    dari hipertensi pun

    terdapat

    Pengobatan hipertensi tanpa

    komplikasi sangatlah

    sederhana yaitu dengan obat

    antihipertensi dan

    mengontrol tekanan darah

    secara rutin menggunakan

    spignomanometer oleh

    tenaga kesehatan. Hipertensi

    yang sudah disertai

    komplikasi memerlukan

    pengobatan yang lebih

    serius.

    Obat-obat antihipertensi

    yang tersedia di Puskesmas

    Palaran yakni amlodipin,

    captopril, dan nifedipin yangmerupakan obat yang rutin

    diberikan pada pasien

    hipertensi. Ketersediaan

    obat-obat tersebut juga

    selalu mencukupi dan tidak

    terdapat kekurangan.

    Peran pemerintah,

    politisi maupun

    masyarakat dalam

    penanganan hipertensi

    masih kurang. Tidak

    adanya suatu program

    khusus ataupun

    kesadaran dari ketiga

    pihak tersebut membuat

    penanganan hipertensi

    masih cukup sulit

    dilakukan.

    Di Puskesmas Palaran

    terdapat 2 UPK

    Pengembangan yakni

    Kesehatan Usia Lanjutdan Kesehatan

    Olahraga. Untuk

    program Kesehatan Usia

    Lanjut pada dasarnya

    sudah memenuhi target

    pencapaian yakni

    Pengelolaan hipertensi

    tidak memerlukan

    sumber pendanaan yang

    besar. Keperluan lain

    untuk meningkatkan

    kesadaran masyarakat

    untuk berperan aktif

    menanggulangi

    hipertensi yang

    sebenarnya tidak

    membutuhkan dana

    yang cukup besar.

    Pencegahan pun dapat

    dimulai dengan

    mengatur pola hidup

    sehat dari masing-masing individu.

    Pendanaan beberapa

    program yang dibentuk

    untuk mengatasi

    masalah hipertensi di

    Puskesmas Palaran

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    22/36

    22

    peningkatan angka

    kesakitan yakni

    pada tahun 2015

    didapatkan 6 kasus

    Penyakit Jantung

    Koroner (PJK) dan

    1 kasus Stroke,

    sedangkan pada

    tahun 2014 hanya

    didapatkan 2 kasus

    PJK saja dan tidak

    terdapat kasus

    Stroke.

    sebesar 116%, namun

    untuk program

    Kesehatan Olahraga

    target pencapaiannya

    masih belum terpenuhi

    yakni sebesar 0%.

    selalu dianggarkan

    setiap tahunnya.

    Berikut jumlah

    pendanaan yang

    disediakan untuk

    masing-masing

    program selama bulan

    April-Desember 2015:

    Pertemuan Kader

    Lansia =

    Rp 3.500.000,00

    ProgramPenyuluhan khusus

    Lansia =

    Rp 25.200.000,00

    4 Masihtingginya

    kasus TB

    paru klinis

    Kasus tb paru klinis

    sepanjang

    tahun 2015

    sebanyak

    163 kasus

    Kasus tb

    Meningkatnya kasusTB paru klinis

    menimbulkan

    dampak yang cukup

    serius. TB paru

    dapat menyebabkan

    komplikasi berupa

    Puskesmas Palaran memiliki persediaan obat untuk kasus

    TB yang diberikan secara

    cuma-cuma dan dikelola oleh

    manajemen logistik untuk

    menjamin ketersediannya.

    Obat TB yang tersedia di

    Kasus TB paru klinismendapatkan perhatian

    yang lebih oleh

    Pemerintah dan tenaga

    kesehatan setempat, hal

    ini tereaisasikan melalui

    beberapa upaya kesehatan

    Penyediaan dana untukTB oleh Puskesmas

    pada tahun 2015 ada

    yakni sebesar Rp

    2.700.000,00 untuk

    pengendalian program

    TB.

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    23/36

    23

    paru klinis

    pada tahun

    2014 yaitu

    terdapat 161

    kasus

    penyebaran infeksi

    ke lokasi tubuh yang

    lain.

    Jumlah kematian

    maupun komplikasi

    yang dilaporkan

    akibat TB paru pada

    2015 tidak ada.

    PKM Palaran antara lain

    Isoniazid 100 mg dan 300 mg,

    Rifampisin 450 mg dan 600

    mg, Pirazinamid 500 mg, dan

    Etambutol 200 mg.

    Pemeriksaan sputum BTA

    sudah tersedia dan dilakukan

    oleh petugas laboratorium

    yang terlatih.

    Pencegahan dan

    Pemberantasan Penyakit

    Menular yang khusus

    mengadakan program

    untuk penemuan penderita

    TB. Kegiatan

    pengendalian TB pun

    berlangsung dengan

    pemeriksaan sputum TB

    BTA positif yang pada

    tahun 2015 target

    pencapaiannya belum

    maksimal yakni sebesar

    23 % dari sasarannya

    yakni 75%.

    5. Masihtingginya

    kasus

    diabetes

    mellitus

    Kasus DMsepanjang

    tahun 2015

    sebanyak 66

    kasus

    Kasus DM

    pada tahun

    DM dapatmenimbulkan

    komplikasi ke

    bagian tubuh yang

    lain sehingga

    menimbulkan

    penyait lain seperti

    Pengobatan untuk DM saat initelah tersedia di Puskesmas

    Palaran yakni Glibenklamid

    dan Metformin yang stok

    penyediannya cukup untuk

    jangka waktu 1 tahun.

    Pemeriksaan laboratorium

    Pemerintah, tenagakesehatan, dan

    masyarakat telah

    menunjukkan perhatian

    terhadap peyakit DM ini,

    hal ini dapat dilihat dari

    pengadaan program kerja

    Pendanaan untuk promosi kesehatan

    untuk penyakit DM

    direalisasikan dalam

    program lanjut usia.

    Pendanaan untuk kader

    lansia telah tersedia

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    24/36

    24

    2014 yaitu

    terdapat 92

    kasus

    retinopati, katarak,

    gagal ginjal kronik,

    selulitis, gangren,

    prurigo, dan lainnya.

    Salah satu

    komplikasi DM

    yakni katarak angka

    kejadiannya di PKM

    Palaran cukup tinggi

    untuk tahun 2015

    yakni 95 pria dan

    113 wanita.

    untuk Diabetes Mellitus untuk

    kadar gula darah juga tersedia

    dalam jumlah memadai.

    Cakupan pemeriksaan

    laboratorium di PKM Palaran

    yang sudah mencapai standar

    yang ditentukan yakni 100%.

    promosi kesehatan

    melalui penyuluhan yang

    telah berjalan

    pada tahun 2015

    sebesar Rp

    3.500.000,00. Kegiatan

    untuk bimtek lansia dan

    penyuluhan lansia juga

    telah didanai sebesar

    Rp25.200.000,00 untuk

    tahun 2015.

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    25/36

    25

    BAB V

    FISH BONE (Ishikawa)

    PERMASALAHAN KESEHATAN, FAKTOR RISIKO DAN SUMBER DAYA

    Bantuan dan dukungan pemerintah TINGGINYA

    ANGKA KEJADIANHIPERTENSI

    METODE

    SARANA DANA

    MANUSIA

    LINGKUNGAN

    Dikarenakan belum adanya program khusus hipertensi maka

    beum ada dana tambahan.

    - Masyarakat beum terbiasa untuk peduli untuk menerapkan perilakuhidup yang sehat.

    Tenaga kesehatan ada

    Petugas:Kurangnya promosigaya hidup sehat yang dilakukanoleh petugas dan kader posyandu.

    Pasien:Kurangnya pemahaman dan pengetahuan tentang

    pentingnya hidup sehatKurangnya kesadaran mengenai gizi dan kesehatankeluarga

    - Belum adanya program khusus untukmenanganhipertensi

    Dikarenakan belum adanya program khusus hipertensi

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    26/36

    26

    BAB VI

    ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

    PERMASALAHANFAKTOR RISIKO

    POTENSIAL SUMBER DAYA

    Masih tingginya kasus

    hipertensi

    Kurangnya promosi

    gaya hidup sehat yang

    dilakukan oleh tenaga

    kesehatan

    Kurangnya pemahaman

    & pengetahuan tentang

    pentingnya hidup sehat Kurangnya kesadaran

    mengenai gizi dan

    kesehatan keluarga

    Belum adanya program

    khusus untuk

    menangani kasus

    hipertensi

    Tenaga kesehatan Puskesmas Partisipasi pihak terkait (pemerintah

    desa dan kecamatan)

    Partisipasi masyarakat (kader, tokoh

    masyarakat dan lain-lain)

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    27/36

    27

    BAB VII

    PENELITIAN KETEPATAN INTERVENSI

    Permasalahan Kesehatan : Masih tingginya angka kejadian Hipertensi Tahun 2015 di Puskesmas

    Palaran

    Tujuan Jangka Panjang : Penurunan Angka Kunjungan Pasien Hipertensi wilayah kerja

    Puskesmas Palaran

    Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program penanganan Kasus Hipertensi di cakupan

    wilayah kerja Puskesmas Palaran dan mencegah terjadinya

    peningkatan kasus tersebut.

    NO STRATEGI/INTERVENSI P E A R L

    PROMOTIF

    1. Melakukan penyuluhan dan konseling secara rutin tentang

    hipertensiY Y Y Y Y

    2. Pembuatan leaflet, brosur, dan baliho tentang hipertensi Y Y Y Y Y

    3. Sosialisasi dalam media sosial yang berisi pengetahuan dan

    edukasi mengenai hipertensiY Y Y Y Y

    PREVENTIF

    4. Screening aktif terhadap golongan risiko tinggi hipertensi Y Y Y Y Y

    5. Mengagendakan kegiatan olahraga rutin setiap minggu Y Y Y Y Y

    KURATIF

    6. Menganjurkan pasien hipertensi mengikuti Prolanis Y Y Y Y Y

    7. Pelayanan media sosial

    REHABILITATIF

    8. Kunjungan rumah pasien setiap bulan Y Y Y Y Y

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    28/36

    28

    PEARL Factor :

    P = Propriatness yaitu kesesuaian masalah dengan prioritas berbagai kebijaksanaan / program /

    kegiatan instansi / organisasi terkait.

    E = Economic feasibil ity yaitu kelayakan dari segi pembiayaan.

    A = Acceptabili ty yaitu situasi penerimaan masyarakat dan instansi terkait atau instansi lainnya.

    R = Resource avail abil ity yaitu ketersediaan sumber daya untuk memecahkan masalah (tenaga, sarana

    / peralatan, waktu).

    L = L egali ty yaitu dukungan aspek hukum / perundang-undangan / peraturan terkait seperti peraturan

    pemerintah / protap

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    29/36

    29

    BAB VIII

    PLAN OF ACTION

    Permasalahan Kesehatan : Masih tingginya angka kejadian Hipertensi Tahun 2015 di Puskesmas Palaran

    Tujuan Jangka Panjang : Penurunan Angka Kunjungan Pasien Hipertensi wilayah kerja Puskesmas Palaran

    Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program penanganan Kasus Hipertensi di cakupan wilayah kerja Puskesmas Palaran dan

    mencegah terjadinya peningkatan kasus tersebut.

    NOSTRATEGI

    INTERVENSI

    SETTING DAN

    METODE

    TARGET

    POPULASI

    PERAN DAN

    TANGGUNG

    JAWAB

    SUMBER

    DAYAEVALUASI

    PROMOTIF

    1. Melakukan

    penyuluhan dan

    konseling secara

    rutin tentang

    hipertensi

    Setting:

    Tempat umum,

    Kegiatan PKK,

    Pengajian

    Posyandu lansia

    Metode:

    Ceramah dan konseling

    menggunakan alat

    bantu berupa brosur,

    Individu

    yang

    memiliki

    faktor risiko

    hipertensi

    dan pasien

    hipertensi

    beserta

    keluarganya

    Masyarakat

    Penanggung jawab:

    Pimpinan Puskesmas

    Fasilitator:

    UPK Promkes

    UPK Gizi

    Tenaga

    kesehatan

    Puskesmas

    Kader

    Posyandu

    Lansia

    Tokoh

    masyarakat

    sekitar

    Meningkatnya

    pengetahuan

    masyarakat mengenai

    faktor risiko dan

    komplikasi hipertensi

    Meningkatnya

    pengetahuan keluarga

    pasien mengenai

    hipertensi

    Terjalinnya komunikasi

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    30/36

    30

    pamflet, slide dengan

    proyektor.

    umum yang baik dan

    kepercayaan pasien

    terhadap konselor

    Tergalinya

    permasalahan pasien

    yang berkaitan dengan

    hipertensi

    Meningkatnya jumlah

    pasien dengan tekanan

    darah terkontrol

    Penurunan kasus

    hipertensi

    2. Pembuatan

    leaflet, brosur,

    dan baliho

    tentanghipertensi

    Setting:

    Tempat umum,

    Puskesmas induk,

    Puskesmas pembantu,Posyandu Lansia

    Metode:

    Pembentukan dan

    pembagian leaflet,

    brosur, penempelan

    Individu

    yang

    memiliki

    faktor risikohipertensi

    dan pasien

    hipertensi

    Masyarakat

    umum

    Penanggung Jawab :

    Pimpinan Puskesmas

    Fasilitator : UPKPromosi Kesehatan

    Tenaga Kesehatan

    Puskesmas

    Meningkatnya

    pengetahuan

    masyarakat mengenai

    faktor risiko dankomplikasi hipertensi

    Penurunan kasus

    hipertensi

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    31/36

    31

    spanduk dan baliho

    3. Sosialisasi

    dalam media

    sosial yang

    berisi

    pengetahuan dan

    edukasi

    mengenai

    hipertensi

    Setting:

    Media sosial (seperti

    line, facebook, path,

    instagram )

    Metode:

    Mengunggah gambar

    dan video beserta

    penjelasan mengenai

    hipertensi oleh akun

    yang telah disepakati

    Individu

    yang

    memiliki

    faktor risiko

    hipertensi

    dan pasien

    hipertensi

    Masyarakat

    umum

    Penanggung Jawab :

    Pimpinan Puskesmas

    Fasilitator : UPK

    Promosi Kesehatan,

    UPK Gizi, Dokter

    Tenaga

    kesehatan

    Puskesmas

    Kader

    Posyandu

    Lansia

    Mahasiswa

    (dokter muda,

    mahasiswa)

    Terbentuknya akun

    hipertensi yang

    difasilitasi Puskesmas

    Palaran

    Meningkatnya

    pengetahuan

    masyarakat mengenai

    faktor risiko dan

    komplikasi hipertensi

    Meningkatnya

    partisipasi warga yang

    menjaga pola hidup

    sehatnya

    Meningkatnya jumlah

    pasien dengan tekanandarah terkontrol

    Meningkatnya jumlah

    pasien yang dideteksi

    dini hipertensi sehingga

    dapat dilakukan

    pencegahan terhadap

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    32/36

    32

    komplikasi

    Penurunan kasus

    hipertensi

    Terjalinnya

    silahturahmi antara

    masyarakat

    PREVENTIF

    4. Screening aktif

    terhadap

    golongan risiko

    tinggi hipertensi

    Setting:

    Sekolah SMA, Masjid,

    Puskesmas pembantu,

    Posyandu Lansia

    Metode:

    Pemeriksaan tekanan

    darah

    Siswa SMA Masyarakat

    umum yang

    belum

    mengetahui

    status tekanan

    darahnya

    Penanggung Jawab :

    Pimpinan Puskesmas

    Fasilitator : UPK

    Promosi Kesehatan,

    dokter

    Tenaga

    kesehatan

    Puskesmas

    Kader

    Posyandu

    Lansia

    Mahasiswa

    (dokter muda,

    mahasiswa)

    Meningkatnya jumlah

    pasien yang dideteksi

    dini hipertensi sehingga

    dapat dilakukan

    pencegahan terhadap

    komplikasi

    Meningkatnya

    partisipasi warga yang

    menjaga pola hidup

    sehatnya

    5. Mengagendakan

    kegiatan

    olahraga rutin

    setiap minggu

    Setting:

    Puskesmas induk

    Metode:

    Individu

    yang

    memiliki

    faktor risiko

    Penanggung Jawab :

    Pimpinan Puskesmas

    Fasilitator : UPK

    Tenaga Kesehatan

    Puskesmas

    Meningkatnya

    partisipasi warga yang

    menjaga pola hidup

    sehatnya

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    33/36

    33

    Senam rutin tiap

    minggu

    hipertensi

    dan pasien

    hipertensi

    Masyarakat

    umum

    Promosi Kesehatan Meningkatnya jumlah

    pasien dengan tekanan

    darah terkontrol

    Penurunan kasus

    hipertensi

    Terjalinnya

    silahturahmi antara

    peserta

    KURATIF

    6. Menganjurkan

    pasien hipertensi

    mengikuti

    Prolanis

    Setting:

    Puskemas induk

    Metode:

    Penjelasan mengenai

    keuntunga mengikuti

    program Prolanis pada pasien dengan jamunan

    kesehatan BPJS

    Seluruh pasien

    hipertensi di

    wilayah kerja

    Puskesmas

    Palaran

    Penanggung Jawab :

    Pimpinan Puskesmas

    Fasilitator : UPK

    Promosi Kesehatan,

    UPK Gizi, Dokter

    Tenaga

    kesehatan

    Puskesmas

    Pihak BPJS

    Meningkatnya partisipasi

    pasien hipertensi dalam

    kegiatan Prolanis yang

    diselenggarakan oleh BPJS

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    34/36

    34

    7. Pelayanan

    media sosial

    Setting:

    Media sosial (seperti

    line, facebook, SMS )

    Metode:

    Komunikasi interaktif

    antara petugas

    kesehatan dengan

    pasien hipertensi (SMS

    mengenai jadwal

    kontrol, jadwal

    posyandu lansia dekat

    rumah pasien, jadwal

    penyuluhan atau

    pertanyaan yang dapat

    diajukan oleh pasienmengenai dosis minum

    obat kepada petugas

    kesehatan)

    Seluruh pasien

    hipertensi di

    wilayah kerja

    Puskesmas

    Palaran

    Penanggung Jawab :

    Pimpinan Puskesmas

    Fasilitator : UPK

    Promosi Kesehatan,

    UPK Gizi, Dokter

    Tenaga

    kesehatan

    Puskesmas

    Kader

    Posyandu

    Lansia

    Meningkatnya

    keteraturan kunjungan

    pasien hipertensi

    Meningkatnya jumlah

    pasien dengan tekanan

    darah terkontrol

    Terjalinnya

    silahturahmi antara

    peserta dengan tenaga

    kesehatan

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    35/36

    35

    REHABILITATIF

    8. Kunjungan

    rumah pasien

    setiap bulan

    Setting:

    Rumah pasien

    Metode:

    Kunjungan ke rumah pasien untuk

    memberikan edukasi

    dan mengontrol

    komplikasi

    Pasien yang

    tidak pernah

    kontrol

    selama 1

    bulan Pasien

    dengan

    tekanan

    darah tidak

    terkontrol

    selama 1

    bulan

    Pasien pasca

    rawat inap

    Penanggung Jawab :

    Pimpinan Puskesmas

    Fasilitator : UPK

    Promosi Kesehatan,UPK Gizi, Dokter

    Tenaga

    kesehatan

    Puskesmas

    Kader

    PosyanduLansia

    Meningkatnya

    keteraturan kunjungan

    pasien hipertensi

    Meningkatnya jumlah

    pasien dengan tekanandarah terkontrol

    Terjalinnya

    silahturahmi antara

    peserta dengan tenaga

    kesehatan

    Keterlibatan aktif dari

    keluarga pasien dalam

    pengobatan pasien

  • 8/18/2019 Diagnosis Komunitas Puskesmas Palaran

    36/36

    BAB IX

    KESIMPULAN DAN SARAN