Curriculum Vitae Curriculum Vitae Nama Nama : : Dr. Ronald Irwanto, SpPD, KPTI Dr. Ronald Irwanto, SpPD, KPTI Pendidikan : Pendidikan : SMA Canisius SMA Canisius , Jakarta, 1994 , Jakarta, 1994 Dokter Umum Dokter Umum , FK TRISAKTI, 2001 , FK TRISAKTI, 2001 Spesialis Penyakit Dalam (Internist) Spesialis Penyakit Dalam (Internist) , FKUI, 2009 , FKUI, 2009 Konsultan / Sub Spesialis Penyakit Tropik dan Infeksi Konsultan / Sub Spesialis Penyakit Tropik dan Infeksi , , Divisi Penyakit Tropik & Infeksi, Departemen Ilmu Divisi Penyakit Tropik & Infeksi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, FKUI - RSCM, 2013 Penyakit Dalam, FKUI - RSCM, 2013
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Curriculum VitaeCurriculum Vitae
NamaNama : : Dr. Ronald Irwanto, SpPD, KPTIDr. Ronald Irwanto, SpPD, KPTI
Pendidikan :Pendidikan :
SMA CanisiusSMA Canisius, Jakarta, 1994, Jakarta, 1994
Dokter UmumDokter Umum, FK TRISAKTI, 2001, FK TRISAKTI, 2001
Spesialis Penyakit Dalam (Internist)Spesialis Penyakit Dalam (Internist), FKUI, 2009, FKUI, 2009
Konsultan / Sub Spesialis Penyakit Tropik dan InfeksiKonsultan / Sub Spesialis Penyakit Tropik dan Infeksi, Divisi Penyakit , Divisi Penyakit Tropik & Infeksi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, FKUI - RSCM, Tropik & Infeksi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, FKUI - RSCM, 20132013
Diagnosis dan Tatalaksana Avian Diagnosis dan Tatalaksana Avian InfluenzaInfluenza
Ronald IrwantoRonald IrwantoDivision of Tropical Medicine and Infectious DiseaseDivision of Tropical Medicine and Infectious Disease
Department of Internal MedicineDepartment of Internal MedicineFaculty of Medicine University of Indonesia Faculty of Medicine University of Indonesia
AVIAN INFLUENZA (AI) merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus influenza A subtipe H5N1 yang pada umumnya menyerang unggas tapi dapat menyerang manusia.
AVIAN INFLUENZA (AI)AVIAN INFLUENZA (AI)
DEFINISI
Cumulative Number of Confirmed Human Cases of Avian Influenza A/(H5N1) Reported to WHO
23 August 2006
Country 2003 2004 2005 2006 Total
cases
deaths
cases
deaths
cases
deaths
cases
deaths
cases
deaths
Azerbaijan
0 0 0 0 0 0 8 5 8 5
Cambodia
0 0 0 0 4 4 2 2 6 6
China 1 1 0 0 8 5 12 8 21 14
Djibouti 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
Egypt 0 0 0 0 0 0 14 6 14 6
Indonesia
0 0 0 0 17 11 45 35 60 46
Iraq 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2
Thailand 0 0 17 12 5 2 2 2 24 16
Turkey 0 0 0 0 0 0 12 4 12 4
Viet Nam 3 3 29 20 61 19 0 0 93 42
Total 4 4 46 32 95 41 96 64 241 141Total number of cases includes number of deathsWHO reports only laboratory-confirmed cases
Infeksi Flu Burung (AI)/H5N1 Infeksi Flu Burung (AI)/H5N1 pada manusia di Asia.pada manusia di Asia.
1997 : Virus influenza menyerang 18 kasus di Hongkong 1997 : Virus influenza menyerang 18 kasus di Hongkong dan 6 diantaranya meninggal.dan 6 diantaranya meninggal.Th 2003 – 2004 : Infeksi AI di Thailand (12 Orang), Th 2003 – 2004 : Infeksi AI di Thailand (12 Orang), Vietnam (23 orang) .Vietnam (23 orang) .Hingga Juli 2005 ada 109 kasus yaitu masing-masing di Hingga Juli 2005 ada 109 kasus yaitu masing-masing di Vietnam (87 orang), Thailand (15 Orang), Kamboja (4 Vietnam (87 orang), Thailand (15 Orang), Kamboja (4 Orang), Indonesia (3 orang).Orang), Indonesia (3 orang).Juli 2005 : Kasus AI pertama di Indonesia (Iwan S Juli 2005 : Kasus AI pertama di Indonesia (Iwan S Rapei)Rapei)
Manusia hanya H5N1, Manusia hanya H5N1, H9N2, H7N2, H7N7.H9N2, H7N2, H7N7.
H5N1 penyebab flu H5N1 penyebab flu burung di Hongkong, burung di Hongkong, Vietnam, Thailand, Vietnam, Thailand, Kamboja, Indonesia.Kamboja, Indonesia.
Menentukan subtipe virus.Menentukan subtipe virus. Berperan dalam menentukan tingkatBerperan dalam menentukan tingkatkeganasan virus.keganasan virus.
Protein Permukaan VirusProtein Permukaan Virus
Kemampuan Mutasi Virus Influenza A Kemampuan Mutasi Virus Influenza A
Antigenic shiftAntigenic shift : :
Terjadi perubahan besar dari antigen per- Terjadi perubahan besar dari antigen per- mukaan (HA dan N) dan terjadi secara - mukaan (HA dan N) dan terjadi secara - singkat → terbentuk varian virus yg baru. singkat → terbentuk varian virus yg baru.
Antigenic driftAntigenic drift : :
Terjadi bila perubahan pada antigen per - Terjadi bila perubahan pada antigen per - permukaan hanya sedikit.permukaan hanya sedikit.
- Virus influenza B :- Virus influenza B : Antigenic drift Antigenic drift..
- Virus influenza C relatif stabil.- Virus influenza C relatif stabil.
- Penyusunan kembali antigen-antigen H dan N- Penyusunan kembali antigen-antigen H dan N diantara diantara human human & & avian influenza viruses avian influenza viruses melaluimelalui host (hewan) perantara. host (hewan) perantara. - Mudah terjadi pada penduduk yang bermukim di - Mudah terjadi pada penduduk yang bermukim di dekat peternakan unggas dan babi. dekat peternakan unggas dan babi.
- Babi rentan terhadap infeksi - Babi rentan terhadap infeksi avian & humanavian & human viruses viruses (karena mempunyai reseptor (karena mempunyai reseptor 2,6 linkage &2,6 linkage & 2,3 linkage 2,3 linkage mixing vesselmixing vessel menyebabkan menyebabkan terbentuknya subtipe virus yang baru terbentuknya subtipe virus yang baru
~ ~ Penyebaran virus influenza melalui Penyebaran virus influenza melalui droplet, droplet, kontakkontak
langsunglangsung~ ~ Virus akan tertanam pada membran mukosa dan beri Virus akan tertanam pada membran mukosa dan beri - -
katan dengan mukoprotein yang mengandung resep -katan dengan mukoprotein yang mengandung resep - tor yang spesifik.tor yang spesifik.
~ ~ Human influenza viruses Human influenza viruses akan mengikat reseptor akan mengikat reseptor αα-- 2,6 sialiloligosakarida (2,62,6 sialiloligosakarida (2,6 linkage linkage).).
~ ~ Avian influenza viruses Avian influenza viruses melekat melalui ikatan 2,3melekat melalui ikatan 2,3 linkage.linkage. ~ ~ Perbedaan reseptor menyebabkan Perbedaan reseptor menyebabkan virus AI tidak virus AI tidak dapat bereplikasi secara efisien pada manusiadapat bereplikasi secara efisien pada manusia. .
PatogenesisPatogenesis
~ ~ Virus mengandung Virus mengandung neuraminidaseneuraminidase akan me - akan me -
mecah ikatan tsb → virus memasuki epitel -mecah ikatan tsb → virus memasuki epitel -
permukaan dan bereplikasi didalamnya.permukaan dan bereplikasi didalamnya.
~ ~ Lokasi utama Lokasi utama sel - sel epitel kolumnarsel - sel epitel kolumnar..
~ ~ Replikasi virus terjadi selama 4 – 6 jam, selanReplikasi virus terjadi selama 4 – 6 jam, selan
jutnya virus akan menyebar ke sel-sel diseki - jutnya virus akan menyebar ke sel-sel diseki -
tarnya.tarnya.
~ ~ Masa inkubasi 18 jam sampai 3 – 4 hari. Masa inkubasi 18 jam sampai 3 – 4 hari.
GEJALA KLINISGEJALA KLINIS
Influenza Like IllnessInfluenza Like Illness (ILI) (ILI)
Flu (Influenza) Common ColdFlu (Influenza) Common Cold• Virus influenza • Rhinovirus. Virus influenza • Rhinovirus. • Saluran atas dan bawah. • Saluran napas atas.Saluran atas dan bawah. • Saluran napas atas.• Gejala bisa berat • Biasanya ringan.Gejala bisa berat • Biasanya ringan.
Pemeriksaan Laboratorium
Darah rutin :
Awal penyakit/tanpa komplikasi
→ leukosit normal/leukopeni ringan
Infeksi berat/komplikasi :
→ Leukopeni berat, limfopeni dan trombositopeni
Lab spesifik :
• Kultur virus
• Rapid diagnostic test.
• RT- PCR
• Serologi.
Pemeriksaan RadiologisPemeriksaan Radiologis
INFILTRAT DIFUSGAMBARAN ARDS
TERJADI DALAM WAKTU SINGKAT KLINIS :
GAGAL NAPAS
ARDS
PaO2 / FiO2 < 200
Kategori Diagnosis :Kategori Diagnosis :Suspect caseSuspect case (tersangka) (tersangka)
Gejala infeksi saluran napas akut yaitu demam (suhu > Gejala infeksi saluran napas akut yaitu demam (suhu > 38 °C), batuk, sakit tenggorok disertai salah satu 38 °C), batuk, sakit tenggorok disertai salah satu keadaan berikut : keadaan berikut :
1.1. Satu minggu terakhir mengunjungi peternakan yang Satu minggu terakhir mengunjungi peternakan yang terjangkit flu burung.terjangkit flu burung.
2.2. Kontak dengan Kontak dengan confirmed cases confirmed cases flu burung dalam flu burung dalam masa penularan.masa penularan.
3.3. Bekerja pada lab. pengelola spesimen manusia/hewan Bekerja pada lab. pengelola spesimen manusia/hewan yg dicurigai menderita flu burung.yg dicurigai menderita flu burung.
Kategori Diagnosis :Kategori Diagnosis :Probable caseProbable case
Suspect caseSuspect case disertai dengan salah satu disertai dengan salah satu
keadaan berikut :keadaan berikut :
1.1. Bukti lab. terbatas yang mengarah ke Bukti lab. terbatas yang mengarah ke virus influenza H5N1.virus influenza H5N1.
2.2. Dalam waktu singkat berlanjut menjadi Dalam waktu singkat berlanjut menjadi pneumonia/gagal napas/meninggal.pneumonia/gagal napas/meninggal.
3.3. Tidak ada bukti penyebab lain. Tidak ada bukti penyebab lain.
Kategori Diagnosis :Kategori Diagnosis :Confirmed CaseConfirmed Case
Kasus dengan salah satu atau lebihKasus dengan salah satu atau lebih
Tatalaksana Antivirus pada AITatalaksana Antivirus pada AI
~ ~ Oseltamivir Oseltamivir • • Terapi : 2 x 75 mg selama 5 – 7 hari.Terapi : 2 x 75 mg selama 5 – 7 hari.
• • Pencegahan : 1 x 75 mg selama 1Pencegahan : 1 x 75 mg selama 1 minggu.minggu.~ ~ Zanamivir (inhalasi) :Zanamivir (inhalasi) : • • Terapi : 2 x 10 mg/hr selama 5 hariTerapi : 2 x 10 mg/hr selama 5 hari
• • Untuk pencegahan tidak dianjurkan.Untuk pencegahan tidak dianjurkan.~~ Amantadine/Rimantadine : Amantadine/Rimantadine :
• • Terapi/pencegahan : 2 x 100 mg selama 5 hariTerapi/pencegahan : 2 x 100 mg selama 5 hari (terapi) sedangkan untuk pencegahan selama 2(terapi) sedangkan untuk pencegahan selama 2 minggu (1 minggu setelah KLB)minggu (1 minggu setelah KLB)
Obat-obat antivirus :Obat-obat antivirus :Bila diberikan dalam 48 jam setelah onset Bila diberikan dalam 48 jam setelah onset penyakit (penyakit (uncomplicateduncomplicated) dapat ) dapat mengurangi beratnya penyakit, mengurangi beratnya penyakit, memperpendek masa sakit (lama sakit memperpendek masa sakit (lama sakit berkurang 1-2 hari).berkurang 1-2 hari).Efektifitas pada kasus dengan Efektifitas pada kasus dengan komplikasi (komplikasi (primary viral pneumoniaprimary viral pneumonia) ) belum diketahuibelum diketahui. .
KESIMPULANKESIMPULAN
AI merupakan penyakit endemis yang harus AI merupakan penyakit endemis yang harus mendapat perhatian khususmendapat perhatian khusus
Diagnosis dan tatalaksana yang terlampat akan Diagnosis dan tatalaksana yang terlampat akan menyebabkan tingginya angka kematian oleh AImenyebabkan tingginya angka kematian oleh AI
AI menginfeksi manusia yang memiliki reseptor AI menginfeksi manusia yang memiliki reseptor yang sesuaiyang sesuai
Terapi kausatif antivirus M2 inhibitors atau Terapi kausatif antivirus M2 inhibitors atau neuraminidase inhibitors harus diberikan, namun neuraminidase inhibitors harus diberikan, namun sebaiknya tidak lebih dari 48 jam paska infeksi sebaiknya tidak lebih dari 48 jam paska infeksi