Top Banner

Click here to load reader

29

Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan

Jul 31, 2015

Download

Documents

ratih_novi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan

DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN

PNEUMOTORAKS SPONTAN

RATIH NOVI PRATIWI

PEMBIMBING

Dr. H. M. Ali Hanafiah, Sp. P

Page 2: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan

PNEUMOTORAKS

Keadaan terdapatnya udara atau gas dalam rongga pleura

Paru menjadi kempis kolaps atau atelektasis

Pria : Wanita 5:1

Melton et al melakukan

penelitian selama 25 tahun

75 pasien trauma

102 pasien iatrogenik

141 pasien pneumotorak

s spontan 64 PSS

77 PSP

Page 3: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan
Page 4: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan

KLASIFIKASI

PNEUMOTORAKS

Pneumotoraks Spontan

Pneumotoraks Spontan

Primer (PSP)

Pneumotoraks Traumatik

Pneumotoraks Spontan Sekunder

Iatrogenik Bukan Iatrogenik

Artifisial Eksidental

Page 5: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan

Berdasarkan Jenis Fistula

Pneumotoraks tertutup (simple pneumothorax)

Tension pneumotoraks (pneumotoraks ventil)

Pneumotoraks terbuka (open pneumothorax)

Page 6: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan

PNEUMOTORAKS SPONTAN

Pneumotoraks yang terjadi tiba-tiba tanpa adanya suatu penyebab (trauma taupun iatrogenik)

PSP: Tanpa adanya riwayat penyakit paru yang mendasari

sebelumnya Individu sehat, dewasa muda Tidak berhubungan dengan aktivitas fisik yang berat Belum diketahui penyebabnya

PSS: Terjadi karena penyakit paru yang mendasarinya TB paru, PPOK, asma bronchial, pneumonia, tumor

paru

Page 7: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan

PATOGENESIS

PSPRobekan suatu kantong udara dekat pleura

viseralisSecara patologis paru yang direseksi tampak:

Bulla : kantong yang dibatasi pleura fibrotik yang menebal, jaringan fibrosa paru sendiri dan jaringan paru emfisematous.

Bleb: terbentuk dari suatu alveoli yang pecah melalui jaringan interstisial ke dalam lapisan fibrosa tipis pleura viseralis yang kemudian berkumpul dalam bentuk kista.

Mekanisme terjadinya bulla atau bleb belum jelas

Page 8: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan

PSS Karena pecahnya bulla subpleura atau bleb viseralis Berhubungan dengan penyakit paru yang

mendasarinya. Patogenesis PSS multifaktorial Terjadi akibat komplikasi penyakit PPOK, asma,

fibrosis kistik, TB paru dan penyakit-penyakit paru infiltrate lainnya

Page 9: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan

DIAGNOSIS Keluhan subjektif

Sesak nafasNyeri dadaBatuk

Pemeriksaan fisikSuara nafas melemah sampai menghilangFremitus melemah sampai menghilang Resonansi perkusi dapat normal atau

meningkat/hipersonor

Page 10: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Analisa gas darah Hipoksemia dan alkalosis respirasi akut

EKG Pneumotoraks primer sebelah kiri dapat

menyebabkan aksis QRS dan perubahan gelombang T

Rontgen Thoraks Garis pleura viseralis tampak putih, lurus atau

cembung terhadap dinding dada dan terpisah dari garis pleura parietalis.

Celah antara kedua garis pleura tampak lusens Visceral pleural white line atau visceral line Pneumothoraks luas, paru-paru kolaps di daerah

hilus dan mediastinum terdorong kearah kontralateral.

Page 11: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan
Page 12: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan
Page 13: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan

Computed Tomography (CT-scan) Apabila dengan pemeriksaan foto thoraks diagnosis belom

ditegakkan. Spesifik untuk membedakan:

emfisema bullosa dengan pneumotoraks, batas antara udara dengan cairan intra dan ekstrapulmoner pneumothoraks spontan primer atau sekunder.

Pemeriksaan endoskopi (torakskopi) Sensitivitas yang lebih besar dibandingkan pemeriksaan CT

scan. Menurut Swierenga dan Vanderschueren hasil pemeriksaan

endoskopi dapat dibagi menjadi 4 derajat: Derajat 1 : pneumothoraks dengan gambaran paru yang

mendekati normal Derajat 2 : pneumothoraks dengan perlengketan disertai

hemotoraks Derajat 3 : pneumothoraks dengan diameter bleb atau bula

< 2 cm Derajat 4 : pneumothoraks dengan banyak bulla yang besar,

diameter > 2 cm

Page 14: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan

PRESENTASE PNEUMOTORAKS

Page 15: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan

PENATALAKSANAAN

Observasi dan pemberian tambahan oksigen Aspirasi sederhana dengan jarum dan

pemasangan tube torakostomi dengan atau tanpa pleurodesis

Torakoskopi dengan pleurodesis dan penanganan terhadap adanya bleb atau bulla

Torakotomi

Page 16: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan

OBSERVASI DAN PEMBERIAN TAMBAHAN OKSIGEN

Jika luas pneumotoraks <15% dari hemitoraks11 Apabila fistula dari alveoli ke rongga pleura telah

menutup, udara dalam rongga pleura perlahan-lahan akan diresorbsi

Laju resorbsinya ± 1,25% dari sisi pneumotoraks per hari

Laju resorbsi meningkat jika tambahan oksigen

Observasi: beberapa hari (minggu) dengan foto dada serial tiap 12-24 jam selama 2 hari.

Page 17: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan

ASPIRASI DENGAN JARUM DAN TUBE TORAKOSTOMI

Dilakukan seawal mungkin Pasien pneumotoraks yang luasnya >15%. Bertujuan mengeluarkan udara dari rongga

pleura (dekompresi). Tindakan dekompresi dapat dilakukan dengan

cara : 

Menusukkan jarum melalui dinding dada sampai masuk rongga pleura, sehingga tekanan udara positif akan keluar melalui jarum tersebut.

 Membuat hubungan dengan udara luar

Page 18: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan

MEMBUAT HUBUNGAN DENGAN UDARA LUAR

Jarum infus set ditusukkan ke dinding dada sampai masuk rongga pleura

Jarum abbocath no. 14 ditusukkan ke rongga pleura

Water Sealed Drainage (WSD)

Page 19: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan

WATER SEALED DRAINAGE (WSD) Pipa khusus (kateter urin) yang steril dimasukkan ke

rongga pleura dengan perantaran trokar atau klem penjepit

Dilakukan insisi kulit Ruang antar iga ke enam pada linea aksilaris media Ruang antar iga kedua pada linea mid klavikula

Diberikan cairan disinfektan dan dilakukan injeksi anestesi lokal dengan xilokain atau prokain 2%

Trokar masuk ke dalam rongga pleura, pipa khusus segera dimasukkan ke rongga pleura dan trokar dicabut sehingga hanya pipa khusus yang masih tertinggal di rongga pleura

Pipa dihubungkan dengan pipa yang lebih panjang dan dengan pipa kaca yang dimasukkan ke dalam air di dalam botol

Page 20: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan

Masuknya pipa kaca ke dalam air 2 cm dari permukaan air

penghisapan udara secara aktif (continuous suction) Apabila tekanan rongga pleura masih tetap positif, Memberikan tekanan -10cm - 20cm H2O agar supaya

paru cepat mengembang Evaluasi:

Paru sudah mengembang penuh dan tekanan rongga pleura sudah negatif uji coba penjepitan selang 24 jamu

Evaluasi dengan foto rontgen toraks Tekanan di dalam rongga pleura menjadi positif maka

pipa tersebut belum dapat dicabut Bila paru sudah mengembang maka WSD dicabut Pencabutan WSD dilakukan saat pasien dalam

keadaan ekspirasi maksimal

Page 21: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan
Page 22: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan
Page 23: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan
Page 24: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan

TORAKOSKOPI

Tindakan untuk melihat langsung ke dalam rongga toraks dengan alat bantu torakoskop

Dipandu dengan video (Video Assisted Thoracoscopy Surgery) Dapat dilakukan reseksi bulla atau bleb dan dilakukan untuk

pleurodesis Tindakan ini dilakukan apabila :

Tindakan aspirasi maupun WSD gagal  Paru tidak mengembang setelah 3 hari pemasangan tube

torakostomi Terjadinya fistula bronkopleura Timbulnya kembali pneumotoraks setelah dilakukan

pleurodesis

Page 25: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan

Video Assisted Thoracoscopy Surgery  Pilihan yang tepat untuk pneumotoraks spontan Lamanya operasi sekitar 45 menit

Jika didapatkan adanya bleb atau bulla, maka yang bisa dilakukan adalah: Lesi ukuran kecil, beleb atau bulla < 2 cm, dikoagulasi

dengan pleurodesis talk. Bleb atau bulla > 2cm, reseksi torakoskopi dengan

suatu alat EndoGIA, kemudian diikuti skarifikasi (electrocoagulation) pada pleura parietalis.

Page 26: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan

TORAKOTOMI

Tindakan pembedahan ini indikasinya hampir sama dengan torakoskopi

Tindakan ini dilakukan jika dengan torakoskopi gagal atau jika bleb atau bulla terdapat di apeks paru

Page 27: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan

MENURUT ASRIL PENATALAKSANAAN PNEUMOTHORAKS SPONTAN

PSP Terjadi pada usia muda dengan fungsi paru normal

akan sembuh sendiri. Evaluasi sampai pengembangan paru sempurna PSP ukuran besar

Bila pada aspirasi pipa kecil tidak mengembang dalam waktu 24-48 jam, perlu dipasang pipa interkostal besar dengan WSD atau continous suction

Bila paru mengembang, biarkan pipa rongga pleura dengan diklem alirannya dan dievaluasi selama 24 jam

Apabila udara masuk menetap dalam rongga pleura selama satu minggutorakotomi

Page 28: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan

PSSPengeluaran udara secara continous

suction sampai beberapa hariBila gagal mengembang sempurna, dapat

dipasang pipa rongga pleura kedua dan bila gagal juga mengembang setelah 1 minggu perlu dilakukan torakotomi.

Page 29: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pneumotoraks Spontan

TERIMA KASIH