8/18/2019 deui sabun http://slidepdf.com/reader/full/deui-sabun 1/13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sabun dan detergen merupakan salah satu bahan penunjang kebutuhan sehari-hari yang sangat diperlukan oleh masyarakat. Semua golongan masyarakat pasti menggunakan sabun dan detergen di dalam kegiatan sehari-hari mereka. Industry sabun dan detergen pun semakin marak hadir di dunia persaingan industry. Sebagai mahasiswa teknik kimia, kita harus mengetahui proses produksi sabun dan deterjen secara garis besar, selain karena produk ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, seorang lulusan teknik kimia tentu harus memahami bagaimana suatu produk diolah dan bagaimana pemanfaatannya. Saat ini pemakaian bahan sintesis yang dikenal dengan detergen makin marak di masyarakat luas. Dalam detergen terkandung kompen utamanya, yaitu: surfaktan. Baik bersifat kationik, anionik maupun non-ionik. Surfaktan merupakan at aktif permukaan yang termasuk bahan kimia organik. Surfaktan memiliki rantai kimia yang sulit didegradasi !diuraikan" oleh alam. Sesuai namanya, surfaktan bekerja dengan menurunkan tegangan air untuk mengangkat kotoran !emulsifer, bahan pengemulsi". #ada mulanya surfaktan hanya digunakan sebagai bahan utama pembuatan detergen. $amun karena terbukti dapat membersihkan kotoran maka banyak digunakan sebagai bahan dasar pencuci lain. Surfaktan merupakan suatu senyawa aktif penurun tegangan permukaan yang dapat diproduksi melalui sintesis kimiawi maupun biokimiawi. %arekteristik utama surfaktan adalah memiliki gugus polar dan nonpolar pada molekul yang sama. Sifat aktif permukaan yang dimiliki surfaktan diantaranya mampu menurunkan tegangan permukaan, tegangan antarmuka dan meningkatkan kestabilan sistem emulsi. &al ini membuat surfaktan banyak digunakan dalam industri seperti industri sabun, detergen, produk kosmetik dan produk perawatan diri, farmasi, pangan, cat dan pelapis, kertas, tekstil, pertambangan dan industri perminyakan dan lain sebagainya.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
8/18/2019 deui sabun
http://slidepdf.com/reader/full/deui-sabun 1/13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sabun dan detergen merupakan salah satu bahan penunjang kebutuhan sehari-hari
yang sangat diperlukan oleh masyarakat. Semua golongan masyarakat pasti
menggunakan sabun dan detergen di dalam kegiatan sehari-hari mereka. Industry sabun
dan detergen pun semakin marak hadir di dunia persaingan industry. Sebagai mahasiswa
teknik kimia, kita harus mengetahui proses produksi sabun dan deterjen secara garis
besar, selain karena produk ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, seorang lulusan
teknik kimia tentu harus memahami bagaimana suatu produk diolah dan bagaimana
pemanfaatannya.
Saat ini pemakaian bahan sintesis yang dikenal dengan detergen makin marak di
masyarakat luas. Dalam detergen terkandung kompen utamanya, yaitu: surfaktan. Baik
bersifat kationik, anionik maupun non-ionik.
Surfaktan merupakan at aktif permukaan yang termasuk bahan kimia organik.
Surfaktan memiliki rantai kimia yang sulit didegradasi !diuraikan" oleh alam. Sesuai
namanya, surfaktan bekerja dengan menurunkan tegangan air untuk mengangkat kotoran!emulsifer, bahan pengemulsi". #ada mulanya surfaktan hanya digunakan sebagai bahan
utama pembuatan detergen. $amun karena terbukti dapat membersihkan kotoran maka
banyak digunakan sebagai bahan dasar pencuci lain.
Surfaktan merupakan suatu senyawa aktif penurun tegangan permukaan yang dapat
diproduksi melalui sintesis kimiawi maupun biokimiawi. %arekteristik utama surfaktan
adalah memiliki gugus polar dan nonpolar pada molekul yang sama.
Sifat aktif permukaan yang dimiliki surfaktan diantaranya mampu menurunkan
tegangan permukaan, tegangan antarmuka dan meningkatkan kestabilan sistem emulsi.
&al ini membuat surfaktan banyak digunakan dalam industri seperti industri sabun,
detergen, produk kosmetik dan produk perawatan diri, farmasi, pangan, cat dan pelapis,
kertas, tekstil, pertambangan dan industri perminyakan dan lain sebagainya.
8/18/2019 deui sabun
http://slidepdf.com/reader/full/deui-sabun 2/13
1.2 Tujuan Penulisan
'. (emberi informasi tentang proses pembuatan sabun dan detergen dalam
skala besar !industry"
). (emberi informasi tentang bahan baku, reaksi, serta limbah yang
dihasilkan dari proses produksi sabun dan deterjen.
*. (emeberikan salah satu contoh pabrik industry sabun dan deterjen yang
terdapat di Indonesia.
1.3 Batasan Masalah
Dalam makalah ini, kami hanya akan membahas tentang bahan baku, reaksi
pembuatan, proses produksi, kegunaan, serta limbah dari produksi sabun dan deterjen.
8/18/2019 deui sabun
http://slidepdf.com/reader/full/deui-sabun 3/13
BAB II
PEMBAHASAN
Sabun dan detergen merupakan pembersih yang terbuat dari bahan-bahan turunan
minyak bumi. +dapun sifat umum dari sabun dan detergen adalah
'. Bersifat basa
-- / &) --& / &-
). 0idak berbuih diair sadah ! garam a, (g dari %hlorida dan sulfat"
'1&*2$a /al) a!'1&*2") / $al
*. bersifat membersihkan
- ! non polar hidrofob" akan membelah molekul minyak dan kotoran menjadi
partikel yang lebih kecil sehingga air mudah membentuk emulsi dengan kotoran sehingga
mudah dipisahkan. Sedangkan 3- !polar dan hidrofil" akan larut dalm air membentuk
buih dan mengikat partikel-partikel kotoran sehingga terbentuk emulsi.
2.1 Saun
Sabun merupakan merupakan suatu bentuk senyawa yang dihasilkan dari reaksi
sa!"ni#ikasi. Saponifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak oleh adanya basa lemah
!misalnya $a&". &asil lain dari reaksi saponifikasi ialah gliserol. Selain ') dan '4,
sabun juga disusun oleh gugus asam karboksilat. &idrolisis ester dalam suasana basa bisadisebut juga saponifikasi.
Bahan baku yang digunakan didasarkan pada beberapa kriteria, antara lain faktor
manusia dan keamanan lingkungan, biaya, kecocokan dengan bahan-bahan additi5e yang
lain, serta wujud dan spesifikasi khusus dari produk jadinya. Sedangkan proses produksi
aktual dilapangan bisa saja ber5ariasi dari satu pabrik dengan pabrik yang lain, namun
tahap-tahap utama pembuatan semua produk tersebut adalah tetap sama.
8/18/2019 deui sabun
http://slidepdf.com/reader/full/deui-sabun 4/13
Sabun dibuat dari lemak 6hewan7, minyak6nabati7 atau asam lemak !fatty acid" yang
direaksikan dengan basa anorganik yang bersifat water soluble, biasanya digunakan
caustic soda8soda api !$a&" atau %& !kalium hidroksida" juga alternati5e yang sering
juga dipakai, tergantung spesifik sabun yang diinginkan. Sabun hasil reaksi dengan
sodium hidroksida !$a&" biasanya lebih keras dibandingkan dengan penggunaan
#otasium &idroksida !%&".
Bahan-bahan dalam #embuatan Sabun (andi
'. (inyak atau 9emak : &ir semua minyak atau lemak alami bisa dibuat
menjadi sabun. ari yang mudah saja seperti minyak kelapa, minyak sawit,
minyak aitun, minyak jagung, dan minyak kedelai.
). $a& atau %& : untuk mengubah minyak atau lemak menjadi sabun. Bisa beli
di toko bahan kimia, ambil yang teknis saja.
*. +ir : sebagai katalis atau pelarut. #ilih air sulingan atau air minum kemasan. +ir
dari pam tidak bagus, banyak mengandung mineral.
. ;ssensial dan <ragrance ils : sebagai pengharum
2. #ewarna : untuk mewarnai sabun. Bisa juga memakai pewarna makanan.
4. =at aditif : rempah, herbal, ttalk, tepung kanji atau maiena dapat ditambahkan
pada saat >trace?.
1. Pr"ses Pe$uatan Saun
#ada awalnya, proses saponifikasi masih dilakukan dengan metoda
pemasakan8pendidihan per batch ketel 6tidak berkesinambungan7, namun setelah perang
dunia II pengembangan proses secara kontinyu terus dilakukan. Dan proses kontinyu ini
sekarang lebih banyak digunakan, karena selain lebih fleksibel, dan cepat juga lebih
ekonomis.
8/18/2019 deui sabun
http://slidepdf.com/reader/full/deui-sabun 5/13
#ada proses batch, lemak atau minyak dipanaskan dengan alkali !$a& atau %&"
berlebih dalam sebuah ketel. @ika penyabunan telah selesai, garam garam ditambahkan
untuk mengendapkan sabun. 9apisan air yang mengandung garam, gliserol dan kelebihan
alkali dikeluarkan dan gliserol diperoleh lagi dari proses penyulingan. ;ndapan sabun
yang bercampur dengan garam, alkali dan gliserol kemudian dimurnikan dengan air dan
diendapkan dengan garam berkali-kali. +khirnya endapan direbus dengan air secukupnya
untuk mendapatkan campuran halus yang lama-kelamaan membentuk lapisan yang
homogen dan mengapung. Sabun ini dapat dijual langsung tanpa pengolahan lebih lanjut,
yaitu sebagai sabun industri yang murah. Beberapa bahan pengisi ditambahkan, seperti
pasir atau batu apung dalam pembuatan sabun gosok. Beberapa perlakuan diperlukan
untuk mengubah sabun gubal menjadi sabun mandi, sabun bubuk, sabun obat, sabun
wangi, sabun cuci, sabun cair dan sabun apung !dengan melarutkan udara di dalamnya".
#ada proses kontinu, yaitu yang biasa dilakukan sekarang, lemak atau minyak
hidrolisis dengan air pada suhu )AA-)2Aodan tekanan tinggi, dibantu dengan katalis
seperti sabun seng. 9emak atau minyak dimasukkan secara kontinu dari salah satu ujung
reaktor besar. +sam lemak dan gliserol yang terbentuk dikeluarkan dari ujung yang
berlawanan dengan cara penyulingan. +sam-asam ini kemudian dinetralkan dengan alkali
untuk menjadi sabun.
8/18/2019 deui sabun
http://slidepdf.com/reader/full/deui-sabun 6/13
Image from The Soap and Detergent Association
%edua proses diatas masih menghasilkan sabun masih mentah berbentuk cair
6panas7, biasa disebut neat soap, disamping menghasilkan produk samping lain berupa
glycerol dalam bentuk spent lye yang kemudian diolah lebih lanjut di unit glycerol.
6glycerol adalah material utama dalam industri makanan, kosmetik, obat-obatan dll7.
$eat soap ini kemudian dikeringkan di drier unit sampai mencapai bentuk pellet !butiran
padat", dimana besarnya kandungan air dalam bentuk pellet ini diatur sesuai kebutuhan
spesifikasi sabun yang diinginkan.
Butiran ini kemudian di campur di mier 6amalgamator7 dengan bahan tambahan
lainnya seperti pewarna, perfume, softener, dll. ampuran kemudian di etrude !ditekan"
melalui plodder menghasilkan batangan sabun yang kemudian di potong di mesin
pemotong 6cutter7 dan menuju proses pencetakan di mesin stamping8press menjadi
bentuk-bentuk tertentu, baru kemudian di bungkus di unit packaging.