Top Banner
82 DESKRIPSI TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF (TKBK) PADA MATERI SEGIEMPAT SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PABELAN KABUPATEN SEMARANG Helarius Ryan Wahyu Santoso [email protected] Alumni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP - Universitas Kristen Satya Wacana Novisita Ratu [email protected] Program Studi Pendidikan Matematika FKIP - Universitas Kristen Satya Wacana Tri Nova Hasti Yunianta [email protected] Program Studi Pendidikan Matematika FKIP - Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan berpikir kreatif (TKBK) siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ini adalah 5 siswa yang dipilih berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kreatif untuk mewakili masing-masing tingkat kemampuan berpikir kreatif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive. Penelitian dilakukan dengan cara tes dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa: (1) subjek yang termasuk dalam TKBK 4 (sangat kreatif), pada tingkat ini subjek mampu menunjukkan kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan dalam menjawab soal; (2)subjek yang termasuk TKBK 3 (kreatif), pada tingkat ini subjekmampu menunjukkan kefasihan dan fleksibilitas; (3) subjek yang termasuk TKBK 2 (cukup kreatif), pada tingkat ini subjek mampu menunjukkan adanya fleksibilitas dalam menjawab soal; (4)subjek yang termasuk dalam TKBK 1 (kurang kreatif), pada tingkat ini subjek mampu menunjukkan adanya kefasihan; (5)subjek yang termasuk dalam TKBK 0 (tidak kreatif), pada tingkat ini subjek tidak menunjukkan adanya kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan dalam menjawab soal. Kata Kunci: tingkat kemampuan berpikir kreatif, segiempat
14

DESKRIPSI TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF …

Nov 21, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: DESKRIPSI TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF …

82

Satya Widya, Vol. 30, No.2. Desember 2014: 82-95

DESKRIPSI TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF (TKBK)PADA MATERI SEGIEMPAT SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PABELAN

KABUPATEN SEMARANG

Helarius Ryan Wahyu [email protected]

Alumni Program Studi Pendidikan Matematika

FKIP - Universitas Kristen Satya Wacana

Novisita [email protected]

Program Studi Pendidikan MatematikaFKIP - Universitas Kristen Satya Wacana

Tri Nova Hasti Yunianta

[email protected] Studi Pendidikan Matematika

FKIP - Universitas Kristen Satya Wacana

ABSTRAK

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untukmendeskripsikan tingkat kemampuan berpikir kreatif (TKBK) siswa kelas VII SMP Negeri 1Pabelan Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ini adalah 5 siswa yang dipilihberdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kreatif untuk mewakili masing-masing tingkatkemampuan berpikir kreatif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive.Penelitian dilakukan dengan cara tes dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis data, dapatdisimpulkan bahwa: (1) subjek yang termasuk dalam TKBK 4 (sangat kreatif), pada tingkatini subjek mampu menunjukkan kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan dalam menjawabsoal; (2)subjek yang termasuk TKBK 3 (kreatif), pada tingkat ini subjekmampu menunjukkankefasihan dan fleksibilitas; (3) subjek yang termasuk TKBK 2 (cukup kreatif), pada tingkatini subjek mampu menunjukkan adanya fleksibilitas dalam menjawab soal; (4)subjek yangtermasuk dalam TKBK 1 (kurang kreatif), pada tingkat ini subjek mampu menunjukkanadanya kefasihan; (5)subjek yang termasuk dalam TKBK 0 (tidak kreatif), pada tingkat inisubjek tidak menunjukkan adanya kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan dalam menjawabsoal.

Kata Kunci: tingkat kemampuan berpikir kreatif, segiempat

Page 2: DESKRIPSI TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF …

83

Pengembangan Pengukuran Kompetensi Kepribadian Berbantuan Komputer untuk ...(Limpid S. Lupyanto & Yari Dwikurnaningsih)

PENDAHULUAN

Pembelajaran matematika di sekolahtidak hanya berkaitan dengan penguasaanmateri matematika sebanyak-banyaknya,namun juga untuk mencapai tujuan-tujuanyang lebih tinggi misalnya mengembangkankemampuan berpikir siswa (Mahmudi,2010: 349). Berdasarkan Standar Isi dalamPermendiknas Nomor 22 Tahun 2006, matapelajaran matematika diberikan untukmembekali peserta didik dengan kemampuanberpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dankreatif, serta kemampuan bekerjasama.Kemampuan tersebut diperlukan agarpeserta didik dapat memperoleh, mengelola,dan memanfaatkan informasi untuk bertahanhidup pada keadaan yang berubah, tidakpasti, dan kompetitif. Kemampuan berpikirkreatif dalam matematika akan diperlukandalam membantu mencapai kompetensitersebut. Kemampuan berpikir kreatif berpe-ran penting bagi kelangsungan kehidupanmanusia. Kemampuan berpikir tersebuttidak hanya berguna dalam bidang mate-matika saja, namun sangat berguna dalambidang lainnya. Bidang yang tidak memilikihubungan dengan matematika sekalipun,kemampuan berpikir ini dapat diterapkandan digunakan.

Menurut survei PISA (Programmefor International Student Assesment) tahun2009, Indonesia menempati peringkat ke-61 dari 65 negara yang di survei dengan skorrata-rata kemampuan matematika siswaIndonesia yaitu 371, skor tersebut masihdibawah rata-rata internasional yaitu 496(Litbang Kemendikbud, 2011). Survei dariTIMSS (Trends in Student Achievement inMathematics and Science) pada tahun 2011memperlihatkan Indonesia mengalamipenurunan pada tahun sebelumnya yaitu

2007, dimana pada TIMSS tahun 2007Indonesia berada pada peringkat 35 dari 49negara peserta dengan nilai 397 dan padaTIMSS tahun 2011 Indonesia turun peringkatdan menghuni posisi 5 besar dari bawahyaitu peringkat 36 dari 40 negara pesertadengan nilai 386. Nilai yang diperoleh padabeberapa tahun tersebut memperlihatkanbahwa rata-rata skor prestasi matematikasiswa SMP berada signifikan di bawah rata-rata internasional. Berdasarkan surveitersebut, didapat fakta bahwa literasimatematika siswa juga rendah. Siswa hanyamampu memecahkan masalah sederhana,dan tidak bisa memecahkan masalah-masalah yang tidak rutin. Hal ini berartibahwa kemampuan berpikir tingkat tinggimatematik siswa seperti berpikir kreatifmasih kurang.

Kurangnya kemampuan berpikirkreatif juga ditunjukkan oleh beberapa pene-litian terdahulu yang mengukur kemampuanberpikir kreatif yang mendukung denganpenelitian ini, seperti halnya penelitian yangdilakukan oleh Putri (2013) menyimpulkanbahwa pada SMP yang dituju terdapat 3subjek yang termasuk dalam TKBK 0 (tidakkreatif), terdapat 2 subjek yang termasukdalam TKBK 1 (kurang kreatif), terdapat 6subjek yang termasuk dalam TKBK 2(cukup kreatif), terdapat 3 subjek yangtermasuk dalam TKBK 3 (kreatif), danterdapat 16 subjek yang termasuk dalamTKBK 4 (sangat kreatif). Penelitian relevanlainnya seperti yang dilakukan oleh Fardah(2013) yang bertujuan untuk menganalisisproses berpikir kreatif dan kemampuan siswamelalui tugas open-ended, menyimpulkanbahwa pola berpikir kreatif siswa tinggisebanyak 20% dari jumlah siswa, sedangsebanyak 33,33%, dan rendah sebanyak46,67%. Beberapa penelitian tersebut

Page 3: DESKRIPSI TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF …

84

Satya Widya, Vol. 30, No.2. Desember 2014: 82-95

menunjukkan masih banyak siswa yangtermasuk dalam kemampuan berpikir kreatifyang rendah sehingga pengembanganhendaknya perlu dilakukan.

Mengembangkan kemampuan berpi-kir logis, analitis, sistematis, kritis maupunbekerjasama sudah lama menjadi fokus danperhatian pendidikan matematika disekolah, karena hal itu berkaitan dengansifat dan karakteristik keilmuan matematika(Siswono, 2009), tetapi fokus dan perhatianpada upaya peningkatan kemampuan berpikirkreatif dalam pembelajaran matematikamasih jarang dikembangkan. Kemampuanini (berpikir kreatif) dalam konteks pem-belajaran matematika, adalah kemampuanyang merangsang siswa untuk menemukansolusi yang beragam dari kemampuanberpikir siswa. Siswa dituntut untuk tidaklagi terbatas pada pemikiran yang konvergenmelainkan pemikiran yang divergen. Ber-pikir kreatif mulai mendapat perhatian olehpeneliti pada tahun 1950an. Beberapa istilahberpikir kreatif yang digunakan oleh paraahli antara lain berpikir divergen sebagailawan dari berpikir konvergen. Sampai saatini sudah banyak beberapa ahli yang me-ngungkapkan pendapatnya tentang kemam-puan berpikir kreatif. Martin (Mahmudi,2010: 2) sebagai salah satu ahli menyebutkanbahwa kemampuan berpikir kreatif adalahkemampuan untuk menghasilkan ide ataucara baru dalam menghasilkan suatu produk.Sejalan dengan Martin (Siswono, 2007: 3)mengartikan kemampuan berpikir kreatifsebagai suatu kemampaun yang digunakanseseorang dalam mensintesis (menjalin) ide-ide, membangun ide-ide baru dan menerap-kannya untuk menghasilkan produk yangbaru secara fasih (fluency) dan fleksibel.Kemampuan berpikir kreatif dapat diukurdengan beberapa kriteria. Silver (1997)

menjelaskan bahwa untuk menilai kemam-puan berpikir kreatif anak-anak dan orangdewasa dapat dilakukan dengan meng-gunakan “The Torrance Test of Creative

Thinking (TTCT)”. Tiga komponen kunciyang dinilai dalam berpikir kreatif meng-gunakan TTCT adalah kefasihan (fluency),fleksibilitas (flexiblity) dan kebaruan (novelty).Siswono mengadaptasi alat ukur tes dariSilver tersebut dengan menggunakan tigakomponen kunci yang sama. Kefasihan(fluency) mengacu pada kemampuan siswadalam memberikan bermacam-macamjawaban, fleksibilitas (flexiblity) mengacupada kemampuan siswa dalam menyelesai-kan masalah tidak hanya dengan satu caratetapi bisa memberikan cara lain, dan kebaruan(novelty) mengacu pada kemampuan siswamengajukan suatu masalah yang berbedadari masalah yang diajukan sebelumnya.

Siswono (2006) dalam jurnalnyajuga mengungkapkan bahwa terdapat 5tingkatan dari kemampuan berpikir kreatif.Dimulai dari tingkat 4 yang tertinggi sampaitingkat 0 sebagai yang terendah. Setiaptingkat kemampuan berpikir kreatif inimemiliki beberapa karakteristik seperti yangterlihat pada Tabel 1.

Terdapat dua faktor yang dapatmempengaruhi kemampuan berpikir kreatifyaitu faktor dorongan dari dalam diriindividu (internal) dan faktor dorongan darilingkungan atau luar diri individu (eksternal).Munandar (2012) menjelaskan bahwa moti-vasi instriksik setiap orang untuk mewujud-kan potensinya selalu ada, motivasi tersebuthendaknya dibangun sejak dini. Hal inidapat dilakukan dengan memperkenalkanindividu dengan kegiatan-kegiatan kreatif,dengan tujuan untuk memunculkan rasaingin tahu, dan untuk melakukan hal-halbaru. Sedangkan motivasi ekstrinsik indi-

Page 4: DESKRIPSI TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF …

85

Pengembangan Pengukuran Kompetensi Kepribadian Berbantuan Komputer untuk ...(Limpid S. Lupyanto & Yari Dwikurnaningsih)

TKBK Kriteria

TKBK 4(SangatKreatif)

Siswa mampu menyelesaikan suatu masalah dengan lebih dari satu alternatif jawabanmaupun cara penyelesaian atau membuat masalah yang berbeda-beda dengan lancar(fasih) dan fleksibel. Siswa yang mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai siswasangat kreatif.

TKBK 3(Kreatif)

Siswa mampu menunjukkan suatu jawaban yang bau dengan cara penyelesaian yangberbeda (fleksibel) meskipun tidak fasih atau membuat berbagai jawaban yang barumeskipun tidak dengan cara yang berbeda (tidak fleksibel). Selain itu, siswa dapatmembuat masalah yang berbeda dengan lancar (fasih) meskipun jawaban masalah tunggalatau membuat masalah yang baru dengan jawaban divergen. Siswa yang mencapai tingkatini dapat dinamakan sebagai siswa kreatif.

TKBK 2(CukupKreatif)

Siswa mampu membuat satu jawaban atau masalah yang berbeda dari kebiasaan umummeskipun tidak dengan fleksibel atau fasih, atau mampu menunjukkan berbagai carapenyelsaian yang berbeda dengan fasih meskipun jawaban yang dihasilkan tidak baru.Siswa yang mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai siswa cukup kreatif.

TKBK 1(KurangKreatif)

Siswa tidak mampu membuat satu jawaban atau membuat masalah yang berbeda (baru),meskipun salah satu kondisi berikut dipenuhi, yaitu cara penyelesaian yang dibuatberbeda-beda (fleksibel) atau jawaban/masalah yang dibuat beragam (fasih). Siswa yangmencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai siswa kurang kreatif.

TKBK 0(Tidak

Kreatif)

Siswa tidak mampu membuat alternatif jawaban maupun cara penyelesaian atau membuatmasalah yang berbeda dengan lancar (fasih) dan fleksibel. Siswa yang mencapai tingkatini dapat dinamakan sebagai siswa tidak kreatif.

Tabel 1 Kriteria Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif (TKBK)

vidu yang berasal dari lingkungan mampumendorong munculnya kreativitas, hendaknyalingkungan sekitar dapat menjadi pendorongbagi invidu untuk mampu mengembangkankreativitasnya. Penciptaan kondisi keamanandan kebebasan psikologis memungkinkantimbulnya kemampuan berpikir kreatif.

Kemampuan berpikir kreatif siswadapat diidentifikasi dengan pemberian soalterbuka. Foong (2002) menyebutkan bahwasoal terbuka adalah salah satu cara penyajianberbagai macam pendekatanyang mungkinuntuk menyelesaikan soal atau adanya  berbagaimacam kemungkinan jawaban. Soal terbukamerupakan soal yang dapat digunakanuntuk  mengukur tingkat kemampuan berpikirkreatif siswa. Siswa diberikan soal terbukatujuan utamanya  bukan untuk mendapat

jawaban yang benar tetapi untuk mengetahuitingkat kemampuan berpikir  kreatifnya.Soal terbuka adalah soal yang memilikilebih dari satu jawaban atau cara penyelesai-an yang benar.

Soal terbuka akan diterapkan dalampembelajaran matematika. Ruang lingkuppelajaran matematika yang diajarkan diSMP meliputi aspek-aspek bilangan, geo-metri dan pengukuran, aljabar, peluang danstatistika. Salah satu cabang kajian dalammetematika adalah materi segiempat yangmasuk dalam ilmu geometri. Materi segiempat dapat digunakan dalam mengidenti-fikasi kemampuan berpikir kreatif siswa(Siswono, 2007). Materi segiempat padaSMP kelas VII membahas tentang macam-macam segiempat yaitu ada trapesium,

Page 5: DESKRIPSI TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF …

86

Satya Widya, Vol. 30, No.2. Desember 2014: 82-95

jajargenjang, persegi panjang, persegi, belahketupat dan layang-layang. Dimana bangun-bangun segiempat tersebut dibahas baiksecara pengertian, sifat-sifat, luas dan ke-lilingnya. Materi segiempat sangat mendu-kung untuk digunakan dalam mengukurtingkat kemampuan berpikir kreatif siswa.

Berdasarkan uraian di atas, penelitiingin mendeskripsikan tingkat kemampuanberpikir kreatif (TKBK) pada materisegiempat siswa kelas VII SMP Negeri 1Pabelan Kabupaten Semarang. Penelitian inidiharapkan dapat memberikan deskripsitentang tingkat kemampuan berpikir kreatifsehingga dapat membantu guru maupunsekolah dalam memperbaiki dan meren-canakan pembelajaran agar lebih memper-hatikan tingkat kemampuan berpikir kreatifmasing-masing siswa.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah deskripsikualitatif yaitu penelitian yang mengguna-kan data kualitatif dan dideskripsikan untukmenghasilkan gambaran yang jelas danterperinci mengenai tingkat kemampuanberpikir kreatif siswa pada materi segiempat.Penentuan subjek penelitian menggunakanteknik purposive sampling yaitu teknikpengambilan sampel dengan pertimbangantertentu (Sugiyono, 2012: 300). Subjekpenelitian ini adalah 5 siswa kelas VII Byang dipilih berdasarkan hasil tes kemampuanberpikir kreatif, dimana 5 siswa itu mewakilimasing-masing tingkat kemampuan berpikirkreatif. Kelima subjek tersebut yaitu: (a)siswa DAS yang mewakili kategori sangatkreatif (TKBK 4), subjek mampu berko-munikasi dengan baik, memiliki responyang cukup baik, mudah dalam menangkapsuatu pertanyaan atau instruksi, dan mampumemberikan alasan jawaban dengan baik

meskipun awalnya terlihat malu-malu; (b)siswa RW yang mewakili kategori kreatif(TKBK 3), subjek mampu berkomunikasidengan cukup baik, memberikan jawabanpertanyaan dengan singkat dan sedikit sulitdalam memperluas jawabannya, namunmudah menangkap suatu pertanyaan atauinstruksi dan berani menyatakan kesulitan-nya; (c) siswa DFA yang mewakili kategoricukup kreatif (TKBK 2), subjek mampuberkomunikasi dengan baik dan tidak malu-malu, mampu memberikan jawaban dengancukup baik, mudah dalam menangkapinstruksi dan pertanyaan; (d) siswa LNMyang mewakili kategori kurang kreatif(TKBK 1), subjek mampu memberikanalasan jawaban dengan baik, mampuberkomunikasi baik secara verbal, mudahmengerti suatu pertanyaan atau instruksi.;dan (e) siswa RNW yang mewakili kategoritidak kreatif (TKBK 0), subjek terlihat pen-diam namun mampu dengan tegas mem-berikan alasan dari jawabannya, mudahdalam menangkap suatu pertanyaan maupuninstruksi namun kurang mampu berkomuni-kasi dengan lancar.

Penelitian ini menggunakan tekniktriangulasi dalam pengumpulan data, yaitudengan tes kemampuan berpikir kreatif,wawancara semi terstruktur, dan dokumen-tasi. Instrumen yang digunakan dalam pene-litian ini adalah tes kemampuan berpikirkreatif (tipe soal open-ended) dan pedomanwawancara. Instrumen tes yang digunakandibuat dengan mengacu pada indikatorkemampuan berpikir kreatif dari Siswonoseperti pada Tabel 2.

Penelitian ini menggunakan teknikanalisis data Miles dan Huberman yaitureduksi data, penyajian data dan penarikankesimpulan (Sugiyono, 2012: 338). Analisisdata dilakukan dengan menganalisis data

Page 6: DESKRIPSI TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF …

87

Pengembangan Pengukuran Kompetensi Kepribadian Berbantuan Komputer untuk ...(Limpid S. Lupyanto & Yari Dwikurnaningsih)

Indikator Kriteria Kemampuan

Kefasihan Mampu menyelesaikan masalah dengan bermacam-macaminterpretasi, metode penyelesaian atau jawaban masalah

.

Fleksibilitas Mampu memecahkan masalah dalam satu cara, kemudianmenggunakan cara lain.

Mampu mendiskusikan berbagai metode penyelesaian.

Kebaruan Mampu memeriksa beberapa metode penyelesaian ataujawaban, kemudian membuat lainnya yang berbeda.

Tabel 2 Deskripsi Indikator KemampuanBerpikir Kreatif dari Siswono

hasil tes dan analisis data hasil wawancara.Analisis data hasil tes dilakukan denganmemperhatikan indikator kefasihan, fleksi-bilitas, dan kebaruan. Analisis dilakukanpada jawaban dan langkah-langkah penye-lesaian yang digunakan subjek. Setelahmenganalisis hasil tes dilakukan wawancaraterhadap 5 subjek terpilih yang mewakilimasing-masing tingkat. Keabsahan datadalam penelitian ini dijamin dengan meng-gunakan triagulasi metode. Teknik ini dila-kukan dengan cara membandingkan hasilwawancara dengan hasil tes yang dikerja-kan. Wawancara dilakukan dengan perta-nyaan yang sama tetapi dengan instruksiyang lebih mendetail bagi subjek untukmenjawab. Wawancara dilakukan tujuannyauntuk mengetahui alasan subjek dalammemberikan jawaban soal tes. Hasil wawan-cara berupa data kualitatif yang sudahdiperiksa keabsahannya kemudian dianilisisdengan langkah-langkah sesuai denganteknik analisis Miles dan Huberman. Pertama,mereduksi data yaitu dalam hal ini yangdimaksud adalah kegiatan yang mengacupada proses menajamkan, menggolongkaninformasi, dan membuang data mentah yangdiperoleh dari lapangan tentang tingkatkemampuan berpikir kreatif siswa dalammenyelesaikan soal yang diberikan kepadasubyek. Kedua, penyajian data yaitu meli-

puti kegiatan mengklasifikasi dan meng-identifikasi data untuk menarik kesim-pulan. Penyajian data yang dilakukan dalampenelitian ini adalah pengklasifikasian danmendeskripsikan berdasarkan tiga kriteriautama berpikir kreatif yaitu kefasihan, flek-sibilitas dan kebaruan, siswa dikategorikanpada tingkat kemampuan berpikir kreatifyang terdiri dari lima tingkat, yaitu sangatkreatif, kreatif, cukup kreatif, kurang kreatif,dan tidak kreatif. Terakhir menarik kesim-pulan atau verfikasi untuk mendeskripsikantingkat kemampuan berpikir kreatif padasetiap kelompok berdasarkan penyajiandata.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Terdapat tiga indikator kemampuanberpikir kreatif menurut Siswono yaitukefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan.Siswono juga mengungkapkan bahwaterdapat 5 tingkat kemampuan berpikirkreatif (TKBK) yaitu TKBK 4 (sangatkreatif), TKBK 3 (kreatif), TKBK 2 (cukupkreatif), TKBK 1 (kurang kreatif) danTKBK 0 (tidak kreatif). Berdasarkan hasilpenelitian menunjukkan bahwa terdapatperbedaan deskripsi dari masing-masingtingkat kemampuan berpikir kreatif padamateri segiempat. Subjek pada tingkat tinggimampu memperlihatkan beberapa indikator

Page 7: DESKRIPSI TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF …

88

Satya Widya, Vol. 30, No.2. Desember 2014: 82-95

berpikir kreatif sekaligus sedangkan padatingkat yang lebih rendah subjek belummampu memperlihatkan indikator kemam-puan berpikir kreatif yang ada.

Subjek DAS memiliki Tingkat KemampuanBerpikir Kreatif 4

Subjek yang termasuk dalam TKBK4 (sangat kreatif), menunjukkan bahwasubjek mampu memunculkan ketigaindikator kemampuan berpikir kreatif dalammenjawab soal yang diberikan. Seperti yangterlihat pada Gambar 1, Subjek DAS mampumemberikan 5 segiempat yang berbeda dan1 bangun gabungan lengkap beserta ukuran-nya, dimana bangun-bangun tersebut memi-liki luas yang sama besar dengan bangunpersegi panjang yang diketahui. Hal tersebutmenunjukkan bahwa kefasihan mampudiperlihatkan oleh subjek DAS, dimanasubjek tidak hanya memberikan satu ataudua bangun saja tetapi dengan fasih subjekDAS mampu memberikan beberapa bangunyang dia buat dengan luas yang sama sepertiyang ditanyakan dalam soal.

Subjek DAS juga mampu memberi-kan jawaban yang berbeda untuk mencarisuatu luas bangun yang telah dia buatsebelumnya, seperti yang terlihat padaGambar 2. subjek DAS mampu mencari luas

Gambar 1 Jawaban tertulis soal nomor 1 subjek DAS

dari layang-layang yang dia buat bukandengan rumus luas pada umumnya melain-kan subjek DAS mampu menemukan luasdari layang-layang tersebut dari luas segitigayang dia dapat setelah membagi layang-layang tersebut, yang kemudian luas keduasegitiga tersebut dijumlahkan untuk mene-mukan luas layang-layang. Hal tersebutmenunjukkan subjek DAS mampu mem-perlihatkan fleksibilitas dalam dirinya, dimanasubjek DAS mampu memberikan alternatifjawaban lain yaitu mampu menemukan luaslayang-layang bukan dengan rumus luasyang telah diketahui tetapi subjek DASmenemukan luas layang-layang tersebut darijumlah luas segitiga yang telah dia dapatsebelumnya

Subjek DAS juga mampu memberi-kan sesuatu yang baru dari jawabannyaseperti yang terlihat pada Gambar 3, subjekDAS mampu membuat tipe soal yang tidakbiasa dibuat oleh subjek lainnya, dimanasubjek membuat soal cerita. Subjek jugamampu menyelesaikan soal yang dia buattersebut secara tepat. Berdasarkan haltersebut menunjukkan bahwa indikatorkebaruan mampu diperlihatkan oleh subjekDAS dengan mampu memberikan jawabanyang baru dan berbeda dari pada umumnya.

Page 8: DESKRIPSI TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF …

89

Pengembangan Pengukuran Kompetensi Kepribadian Berbantuan Komputer untuk ...(Limpid S. Lupyanto & Yari Dwikurnaningsih)

Gambar 2 Jawaban tertulis soal nomor 2 subjek DAS

Gambar 3 Jawaban tertulis soal nomor 3 subjek DAS

Subjek RW memiliki Tingkat KemampuanBerpikir Kreatif 3

Subjek yang termasuk dalam TKBK3 (kreatif), menunjukkan bahwa subjekmampu memperlihatkan dua indikatorkemampuan berpikir kreatif yaitu kefasihandan fleksibilitas. Sebagaimana yang terlihatpada Gambar 4, Subjek RW mampu mem-berikan jawaban yang lengkap dimanasubjek memberikan 7 segiempat dengan ber-bagai ukuran yang berbeda meskipun ada

Gambar 4 Jawaban tertulis soal nomor 1 subjek RW

yang beberapa bangun yang sama dan belumtepat. Beberapa segiempat tersebut memilikiluas yang sama dengan bangun persegipanjang yang diketahui walaupun ada satubangun yang kurang tepat. Terlepas dari satujawaban yang kurang tepat tersebut, subjekRW sudah mampu menunjukkan kefasihan,dimana subjek mampu mengisi semua kolomyang tersedia dengan beberapa bangunsegiempat yang berbeda dan memiliki luasyang sama.

Page 9: DESKRIPSI TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF …

90

Satya Widya, Vol. 30, No.2. Desember 2014: 82-95

Subjek RW juga mampu menunjuk-kan adanya fleksibilitas dalam dirinya,seperti yang terlihat pada Gambar 5. subjekRW mampu menunjukkan bahwa subjektidak hanya mampu memberikan satu caradalam menemukan luas persegi panjang,namun subjek mampu menemukan cara lainyaitu dengan membagi persegi panjang yangdiketahui menjadi dua segitiga siku-siku yangselanjutnya dua segitiga tersebut dihitungluasnya dan dijumlahkan sehingga menemu-kan luas persegi panjang yang diketahui.Indikator fleksibilitas jelas mampu dimuncul-kan subjek RW karena subjek mampumemberikan alternatif lain dalam mencarisuatu luas segiempat tidak menggunakanrumus yang telah ada.

Hanya saja subjek RW belum mampumemberikan sesuatu yang berbeda ataubaru, subjek memberikan jawaban yangterbilang masih umum dan belum baruseperti yang terlihat pada Gambar 6. SubjekRW masih membuat soal yang umum sepertihanya mencari keliling dari persegi panjangsaja, hal tersebut menunjukkan bahwa indi-

kator kebaruan belum mampu ditunjukkanoleh subjek RW.

Subjek DFA memiliki Tingkat KemampuanBerpikir Kreatif2

Subjek yang termasuk dalam TKBK2 (cukup kreatif), menunjukkan bahwa subjekmampu memperlihatkan satu indikatorkemampuan berpikir kreatif yaitu fleksi-bilitas. Subjek DFA mampu memberikanalternatif jawaban dengan baik, seperti yangterlihat pada Gambar 7, dimana sama halnyadengan subjek RW, subjek DFA mampumenggunakan cara lain untuk menemukanluas persegi panjang yang diketahui. Subjekmenunjukkan cara lain untuk menentukanluas persegi panjang, bukan dengan rumusbiasa yaitu panjang dikali lebar tetapi denganmembagi persegi panjang menjadi dua buahsegitiga siku-siku, dimana selanjutnya keduabuah segitiga tersebut dihitung luasnya dankemudian dijumlahkan sehingga mendapat-kan luas dari persegi panjang. Hal tersebutmenunjukkan bahwa subjek DFA memilikifleksibilitas dalam dirinya.

Gambar 5 Jawaban tertulis soal nomor 2 subjek RW

Gambar 6 Jawaban tertulis soal nomor 3 subjek RW

Page 10: DESKRIPSI TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF …

91

Pengembangan Pengukuran Kompetensi Kepribadian Berbantuan Komputer untuk ...(Limpid S. Lupyanto & Yari Dwikurnaningsih)

Fleksibilitas yang dimiliki subjekDFA tidak didukung oleh kefasihan dankebaruan dalam menyelesaikan soal. Sebagai-mana terlihat pada Gambar 8, subjek DFAmampu memberikan 5 segiempat dan 1bangun gabungan tetapi beberapa jawabanyang diberikan masih belum tepat. Bangungabungan yang dibuat juga belum lengkapkarena belum terdapat ukuran-ukurannya.Hal tersebut menunjukkan bahwa subjekDFA belum mampu memberikan ber-macam-macam jawaban sehingga indikatorkefasihan belum mampu dimunculkan.

Subjek DFA juga belum mampumenunjukkan adanya kebaruan dalamdirinya, ini dapat dilihat dari jawaban subjekseperti pada Gambar 9. Subjek DFA hanyamembuat soal yang hampir sama dengan soalsebelumnya bahkan subjek hanya menggantilebar yang diketahui saja. Subjek DFA tidakmampu membuat jawaban yang berbeda dari

Gambar 7 Jawaban tertulis soal nomor 2 subjek DFA

tingkat lainnya sehingga menunjukkanbahwa indikator kebaruan belum mampudimunculkan subjek pada tingkat ini.

Subjek LNM memiliki Tingkat KemampuanBerpikir Kreatif1

Subjek yang termasuk dalam TKBK 1(kurang kreatif), menunjukkan bahwa subjekmampu memperlihatkan satu indikatorkemampuan berpikir kreatif yaitu kefasihan.Berbeda dengan TKBK 2 subjek pada tingkatini hanya mampu memperlihatkan kefasihandalam menjawab, ini dapat dilihat padaGambar 10. Subjek LNM mampu mem-berikan 5 segiempat yang berbeda lengkapdengan ukuran dan luas yang sesuai denganyang ditanyakan. Subjek LNM mampumemberikan variasi jawaban yaitu denganberbagai macam segiempat yang subjekbuat, hal tersebut menunjukkan subjek LNMsudah memiliki kefasihan dalam dirinya.

a. b.

Gambar 8 Jawaban tertulis soal nomor 1 subjek DFA

Page 11: DESKRIPSI TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF …

92

Satya Widya, Vol. 30, No.2. Desember 2014: 82-95

Gambar 9 Jawaban tertulis soal nomor 3 subjek DFA

Gambar 10 Jawaban tertulis soal nomor 1 subjek LNM

Kefasihan yang ditunjukkan denganbaik oleh subjek LNM tidak diikuti oleh duaindikator lainnya yaitu fleksibilitas dankebaruan. Subjek LNM mengalami kesulitandalam memberikan alternatif jawaban untukmenemukan luas trapesium yang dia buatseperti pada Gambar 11. Subjek kesulitanketika hendak membagi trapesium menjadibangun lain untuk dicari luasnya, yang terjadisubjek malah membagi trapesium tersebutmenjadi dua trapesium lain yang malah akanmempersulit subjek LNM dalam menjawab.Berdasarkan hal tersebut menunjukkan

bahwa subjek LNM belum memiliki fleksi-bilitas dalam dirinya.

Sama halnya dengan indikator flek-sibilitas, subjek LNM juga belum mampumemberikan sesuatu yang baru dan berbeda,seperti yang terlihat pada Gambar 12, subjekLNM membuat soal yang hampir samadengan soal sebelumnya dan belum mampumembuat tipe soal yang berbeda. Subjekmasih membuat soal yang pada umumnya.Kesamaan tipe soal yang dibuat oleh subjekLNM menunjukkan bahwa subjek belummampu memenuhi indikator kebaruandalam dirinya.

Gambar 12 Jawaban tertulis soal nomor 3 subjek LNM

Gambar 11 Jawaban tertulis soal nomor 2 subjek LNM

Page 12: DESKRIPSI TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF …

93

Pengembangan Pengukuran Kompetensi Kepribadian Berbantuan Komputer untuk ...(Limpid S. Lupyanto & Yari Dwikurnaningsih)

Subjek RNW memiliki Tingkat KemampuanBerpikir Kreatif 0

Subjek yang termasuk dalam TKBK0 (tidak kreatif), menunjukkan bahwasubjek belum mampu memunculkan ketigaindikator dari kemampuan berpikir kreatif.Motivasi subjek dalam menjawab secaralisan juga terlihat lemah. Subjek RNWkesulitan saat harus memberikan jawabanyang bermacam-macam atau bervariasiterlihat pada Gambar 13. Subjek RNWmampu memberikan 4 segiempat besertaukurannya, hanya saja ukuran pada beberapa

Gambar 13 Jawaban tertulis soal nomor 1 subjek RNW

Gambar 14 Jawaban tertulis soal nomor 2 subjek RNW

segiempat kurang tepat penulisannya,sebagai contoh ukuran tinggi jajargenjangdituliskan pada sisi miringnya. Beberapajawaban belum tepat yang diberikan subjekRNW menunjukkan bahwa subjek belummemiliki kefasihan, subjek RNW terkesanmenjawab dengan apa adanya atau seingatdia saja.

Subjek RNW juga kesulitan mem-berikan cara lain dalam menemukan luas

trapesium yang dia buat, seperti yang terlihatpada Gambar 14. Subjek RNW hanyamenyalin jawaban pada soal sebelumnyadan tidak membuat penyelesaian atau caralain untuk menemukan luas bangun yang diagambar. Hal tersebut menunjukkan bahwasubjek RNW belum fleksibel dalammenjawab terlihat dari bagaiman subjektidak mampu memberikan cara lain dalammencari luas bangun yang dia buat.

Salah satu indikator yang pentingpada kemampuan berpikir kreatif yaitukebaruan juga tidak mampu diperlihatkan

oleh subjek RNW, pada Gambar 14.menunjukkan bahwa subjek RNW belummampu membuat sesuatu yang baru danberbeda dari tingkat lainnya.

Terlihat pada Gambar 15, subjekRNW mampu membuat soal dan menye-lesaikannya walaupun masih setengah jalan,namun soal yang dibuat oleh subjek masihterbilang sangat umum yaitu hanya mencariluas dari suatu bangun persegi panjang

Page 13: DESKRIPSI TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF …

94

Satya Widya, Vol. 30, No.2. Desember 2014: 82-95

sehingga belum menunjukkan adanyakebaruan dari soal tersebut.

PENUTUP

Berdasarkan analisis dan pembahas-an yang telah dilakukan dapat disimpulkanbahwa kelima subjek yang mewakili tiaptingkat kemampuan berpikir kreatif memi-liki karakter yang berbeda-beda dalammemperlihatkan indikator kemampuan ber-pikir kreatif. Subjek yang mewakili tingkatkemampuan berpikir kreatif 4 mampumemunculkan semua indikator kemampuanberpikir kreatif secara baik, yaitu kefasihan,fleksibilitas dan kebaruan dalam menye-lesaikan soal. Subjek yang mewakili tingkatkemampuan berpikir kreatif 3 mampu me-munculkan dua dari tiga indikator kemam-puan berpikir kreatif, dalam hal ini yangdimunculkan oleh subjek adalah kefasihandan fleksiblitas yang baik ketika menye-lesaikan soal. Subjek yang mewakili tingkatkemampuan berpikir kreatif 2 mampumemunculkan satu indikator kemampuanberpikir kreatif yaitu fleksibilitas, subjekmampu memberikan lebih dari satualternatif jawaban secara baik. Subjek yangmewakili tingkat kemampuan berpikirkreatif 1 mampu memunculkan indikatorkemampuan berpikir kreatif yaitu kefasihan,subjek dengan Fasih dapat menyelesaikansoal dengan bervariasi jawaban.Subjek yang

Gambar 15 Jawaban tertulis soal nomor 3 subjek RNW

mewakili tingkat kemampuan berpikirkreatif 0 tidak mampu memunculkan ketigaindikator kemampuan berpikir kreatifdengan baik; kefasihan, fleksibilitas dankebaruan belum mampu terlihat darijawaban yang diberikan oleh subjek.

Melihat dari deskripsi yang ditunjuk-kan diatas membuat perlunya dibuat solusiyang baik pada perlakuan yang diberikanguru saat pembelajaran agar siswa mampumemberikan tingkat kemampuan berpikirkreatif terbaiknya. Oleh karena itu, guruperlu mempersiapkan diri untuk memberi-kan perlakuan yang sesuai terhadap siswadengan memperhatikan tingkat kemampuanberpikir kreatif siswa, sehingga siswa lebihmampu mengembangkan berpikir kreatifnya.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2006. Peraturan MenteriPendidikan Nasional No 22. Jakarta:Dirjen....?

Fardah, Dini Kinanti. 2012. Analisis Prosesdan Kemampuan Berpikir KreatifSiswa dalam Matematika MelaluiTugas Open-Ended. Jurnal Kreano,ISSN: 2086-2334. Semarang: JurusanMatematika FMIPA UNNES Vol 3No 2 Desember 2012.

Foong, Pui Yee. 2002. Using Short OpenEnded Mathematics Question toPromote Thinking and Understanding.

Page 14: DESKRIPSI TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF …

95

Pengembangan Pengukuran Kompetensi Kepribadian Berbantuan Komputer untuk ...(Limpid S. Lupyanto & Yari Dwikurnaningsih)

Tersedia: http://math.unipa.it/~grim/SiFoong.pdf

Mahmudi, Ali. 2010. Mengukur KemampuanBerpikir Kreatif Matematis. Makalahpada Konferensi Nasional MatematikaXV. FMIPA Universitas NegeriYogyakarta.

Munandar, Utami. 2012. PengembanganKreativitas Anak Berbakat. Jakarta:Rineka Cipta.

Putri, V. S. P. 2013. Identifikasi TingkatKemampuan Berpikir Kreatif(TKBK) Siswa dalam MenyelesaikanSoal Open-Ended pada Materi SegiEmpat di Kelas VIII SMP. Jurnal(Online). Tersedia: http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/mathedunesa/article/view/2708/baca-artikel

Silver, E. A. 1997. Fostering Creativitythrough Instruction Rich in Mathe-matical Problem Solving and ProblemPosing. Zentralblatt fur Didaktik derMathematik (ZDM) - The Internatio-nal Journal on Mathematic Edu-cation (Online). Tersedia: http://e m i s . d e / j o u r n a l s / Z D M /zdm973a3.pdf

Siswono, Tatag Y E. 2006. ImplementasiTeori Tentang Tingkat BerpikirKreatif dalam Matematika. Jurnal(Online). Tersedia: https://tatagyes.files.wordpress.com/2007/10/tatag_jurnal_unej.pdf

Siswono, Tatag Y E.. 2007. Desain Tugasuntuk Mengidentifikasi KemampuanBerpikir Kreatif Siswa dalam Mate-matika. Jurnal (Online). Tersedia:https://tatagyes.files. wordpress.com/2007/10/tatag_jurnal_unej.pdf

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pen-didikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Sulistiyana, Tri. 2012. Pengaruh Pembelajar-an Matematika Realistik TerhadapKreativitas Berdasarkan GenderSiswa Pada Pokok Bahasan Meng-identifikasi Sifat-Sifat Bangun DatarKelas V SD Semester 2 Gugus KiHajar Dewantara Kabupaten GroboganTahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pen-didikan. Salatiga: Universitas KristenSatya Wacana.