Top Banner
DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT PADA SISWA KELAS X IPA SMA ISLAM TERPADU WAHDAH ISLAMIYAH KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Meraih Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh: Arfan B. 10536502215 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 2021
142

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

Oct 22, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI

ADVERSITY QUOTIENT PADA SISWA KELAS X IPA SMA

ISLAM TERPADU WAHDAH ISLAMIYAH

KOTA MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Meraih Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh:

Arfan B.

10536502215

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

2021

Page 2: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

ii

Page 3: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

iii

Page 4: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

iv

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : ARFAN B

Nim : 10536 5022 16

Jurusan : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis Ditinjau dari

Adversity Quotient pada Siswa Kelas X IPA SMA Islam

Terpadu Wahdah Islamiyah Kota Makassar

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim

penguji adalah asli hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau

dibuat oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi

apabila pernyatan ini tidak benar.

Makassar, Februari 2021

Yang membuat pernyataan,

Arfan B

Page 5: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

v

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ARFAN B

Nim : 10536 5022 15

Jurusan : Pendidikan Matematika

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya akan

menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penciplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3 saya bersedia

menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Februari 2021

Yang Membuat Perjanjian

Arfan B

Page 6: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.

Dan sesungguhnya yang demikian itu amat berat,

Kecuali bagi orang-orang yang khusyu’."

(Q.S Al-Baqarah: 45)

Kupersembahkan karya ini untuk

Kedua orangtuaku tercinta Ayahanda Baharuddin dan Ibunda St. Aisyah

Serta Saudara(i)ku yang senang tiasa mendukung serta mendoakan

Keberhasilanku

Page 7: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

vii

ABSTRAK

Arfan B. 2021, Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis Ditinjau dari Adversity

Quotient pada Siswa Kelas X IPA SMA Islam Terpadu Wahdah Islamiyah Kota

Makassar. Skripsi, Prodi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Alimuddin dan

Pembimbing II Ma’rup.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis

siswa ditinjau dari adversity quotient yaitu tipe climbers, campers, quitters. Jenis

penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah

3 peserta didik kelas X IPA SMA Islam Terpadu Wahdah Islamiyah Makassar.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dan tes, teknik

keabsahan data yang digunakan dipenelitian ini triangulasi waktu, teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik reduksi data, penyajian data,

dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (i) Peserta didik dengan AQ tipe

climbers mampu memenuhi 5 indikator bepikir kritis dan pada saat pengerjaan soal

peserta didik sangat semangat sekali dalam mengerjakan soal, berusaha mencari

jawaban soal tersebut dan sering kali bertanya pada peneliti mengenai penyelesaian

yang ia kerjakan. (ii) Peserta didik dengan AQ tipe campers mampu memenuhi 4

indikator kemampuan berpikir kritis dan peserta didik cukup semangat dan

memiliki sejumlah inisiatif dalam mengerjakan soal, dan masih mau berusaha

mengerjakan soal untuk mendapatkan jawabannya. (iii) Peserta didik dengan AQ

tipe quitters hanya mampu memenuhi 1 indikator kemampuan berpikir kritis dan

peserta didik tidak semangat dalam mengerjakan soal karena tidak suka dengan

matematika, tidak mau mengambil resiko sehingga tidak mengerjakan dengan baik

dan benar, memiliki sedikit sekali ambisi dalam mengerjakan soal.

Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kritis, Adversity Quotient, Climber, Campers,

Quitters.

Page 8: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini

dengan baik, sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Sholawat serta salam tetap tercurah kepada keharibaan pemimpin sang Ilahi

Rabbi Nabi Besar Muhammad SAW, Sang revolusioner sejati, sosok pemimpin

yang terpercaya, jujur, dan berakhlak karimah yang telah bersusah payah

mengeluarkan manusia dari kungkungan kebiadaban, sehingga sampai saat ini

manusia mampu memposisikan diri sebagai insan yang senantiasa beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT.

Dengan segala keterbatasan dan kekurangan penulis, skripsi ini lahir dan

tampil sebagai manifestasi dari suatu usaha yang tak mengenal lelah dan pantang

menyerah, mulai dari tahap observasi, sampai selesai skripsi ini ditulis. Penulis

menyadari sepenuhnya, bahwa mulai dari penyusunan hingga selesainya skripsi ini

ditulis, tidak sedikit hambatan dan tantangan yang dialami penulis. Namun,

hambatan dan tantangan tersebut dapat diatasi berkat adanya bantuan dari berbagai

pihak.

Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada

Ayah dan Ibu tercinta dan saudaraku sekalian yang telah memberi doa restu dan

segala pengorbanan yang begitu besar untuk keberhasilan penulis dalam menuntut

Page 9: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

ix

ilmu sejak kecil sampai sekarang ini. Serta seluruh keluarga besar saya yang telah

memberikan doa restu, dorongan dan semangat untuk mendambakan keberhasilan

saya. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi kebaikan dan

cahaya penerang di kehidupan dunia dan akhirat. Banyak hambatan yang dilalui

penulis dalam penyusunan skripsi ini, namun karena berkat kehendak Nyalah

sehingga penulis berhasi menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu,

penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1) Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2) Erwin Akib, M.Pd., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

3) Mukhlis, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Prodi Pendidikan Matematika Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

4) Dr. Alimuddin, M.Si. sebagai Pembimbing I dan Ma’rup, S.Pd., M.Pd. sebagai

Pembimbing II atas segala kesediaan dan kesabarannya meluangkan waktu,

tenaga, dan pikirannya dalam membimbing dan mengarahkan penulis mulai

dari awal penyusunan skripsi ini sampai pada tahap penyelesaian.

5) Dr. Ilham Minggi, M.Si. Sebagai Validator I dan Prof. Dr. Usman Mulbar,

M.Pd. Sebagai Validator II atas segala bimbingan, motivasi dan dorongan yang

diberikan dalam penyusunan instrumen penelitian.

Page 10: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

x

6) Andi Adam, S. Pd., M.Pd. selaku Penasihat Akademik atas bimbingan dan

nasihat yang sangat berharga selama penulis menempuh pendidikan di

Universitas Muhammadiyah Makassar.

7) Bapak dan Ibu Dosen serta staf pegawai dalam lingkup Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman selama

menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.

8) Bapak Guru serta Staf Tata Usaha SMA Islam Terpadu Wahdah Islamiyah

Kota Makassar atas perhatian dan kerja samanya serta dengan senang hati

menerima dan membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian ini.

9) Saudara-saudariku Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika

khususnya Geometri 2015 A atas dukungan dan kerjasamanaya.

10) Siswa SMA Islam Terpadu Wahdah Islamiyah Kota Makassar Khususnya

Kelas X IPA, atas partisipasi dan kesediaanya membantu selama proses

penelitian.

11) Sahabat yang senantiasa mendukung dan mensupport segala kegiatan dalam

penyusunan skripsi ini

12) Serta semua pihak yang tidak sempat dituliskan satu persatu yang telah

memberikan bantuannya kepada penulis secara langsung maupun tidak

langsung, semoga menjadi amal ibadah di sisi-Nya.

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas amal ibadah dan bantuan

yang diberikan dengan tulus ikhlas serta limpahan rahmat dan karunia-Nya

senantiasa tercurah kepada kita semua. Aamiin.

Page 11: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

xi

Sebagai seorang yang masih dalam tahap belajar, tentu saja skripsi ini masih

banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu penulis dengan hati terbuka menerima

segala kritik dan saran yang bersifat konstruktif, guna perbaikan dan peningkatan

kualitas penulis dimasa yang akan datang. Mudah-mudahan skripsi ini dapat

memberi manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis.

Makassar, Februari 2021

Penulis

Page 12: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

xii

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN................................................................................. iv

SURAT PERJANJIAN .................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Penelitian .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

E. Batasan Masalah................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 9

A. Kajian teori ........................................................................................... 9

1. Kemampuan Berpikir Kritis ........................................................... 10

2. Adversity Quotient .......................................................................... 15

Page 13: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

xiii

a. Bentuk Dan Tipe Adversity Quotient ....................................... 15

b. Aspek Atau Dimensi Adversity Quotient ................................. 16

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 19

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 19

B. Tempat Penelitian................................................................................. 19

C. Fokus Penelitian ................................................................................... 19

D. Subyek Penelitian ................................................................................. 19

E. Prosedur Penelitian............................................................................... 20

F. Instrument Penelitian ........................................................................... 20

G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 20

H. Uji Keabsahan Data.............................................................................. 21

I. Teknik Analisis Data ............................................................................ 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 24

A. Hasil penelitian..................................................................................... 24

B. Deskripsi Hasil Adversity Response Profile ARP ................................ 25

C. Deskripsi Pemilihan Subyek Penelitian ............................................... 26

D. Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Berbasis Wawancara 27

E. Triangulasi Data ................................................................................... 60

F. Pembahasan .......................................................................................... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 72

A. Kesimpulan .......................................................................................... 72

B. Saran ..................................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 75

Page 14: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

xiv

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 15: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Indikator Kemampuan Berpikir kritis ............................................. 8

Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Berpikir kritis Menurut Ennis .................... 10

Tabel 2.2 Indikator Kemampuan Berpikir kritis Yang Dipakai Peneliti ........ 13

Tabel 4.1. Pengelompokan Tipe Adversity Quotient (AQ) ............................ 23

Tabel 4.2 Daftar Nama Subyek Penelitian ...................................................... 25

Tabel 4.3 Triangulasi Data Subyek I (MF) pada Tes Berbasis Wawancara I

dan II ............................................................................................... 60

Tabel 4.4 Triangulasi Data Subyek 2 (AJ) pada Tes Berbasis Wawancara I

dan II ............................................................................................... 62

Tabel 4.5 Triangulasi Data Subyek 3 (AK) pada Tes Berbasis Wawancara I

dan II ............................................................................................... 64

Tabel 4.6 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Adversity Quoatient Tipe

Climbers, Campers, Quitters .......................................................... 68

Page 16: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis Subjek MF

Tipe Climbers ............................................................................ 27

Gambar 4.2 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis Subjek MF

Tipe Climbers ............................................................................ 29

Gambar 4.3 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis Subjek MF

Tipe Climbers ............................................................................ 30

Gambar 4.4 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis Subjek MF

Tipe Climbers ............................................................................ 31

Gambar 4.5 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis Subjek MF

Tipe Climbers ............................................................................ 32

Gambar 4.6 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir Kritis Subjek MF

Tipe Climbers ............................................................................ 33

Gambar 4.7 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir Kritis Subjek MF

Tipe Climbers ............................................................................ 34

Gambar 4.8 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir Kritis Subjek MF

Tipe Climbers ............................................................................ 35

Gambar 4.9 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir Kritis Subjek MF

Tipe Climbers ............................................................................ 36

Gambar 4.10 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir Kritis Subjek MF

Tipe Climbers ............................................................................ 37

Gambar 4.11 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis Subjek AJ

Tipe Campers ............................................................................. 39

Gambar 4.12 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis Subjek AJ

Tipe Campers ............................................................................. 40

Gambar 4.13 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis Subjek AJ

Tipe Campers ............................................................................. 41

Gambar 4.14 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis Subjek AJ

Tipe Campers ............................................................................. 42

Gambar 4.15 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis Subjek AJ

Tipe Campers ............................................................................. 43

Page 17: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

xvii

Gambar 4.16 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir Kritis Subjek AJ

Tipe Campers ............................................................................. 44

Gambar 4.17 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir Kritis Subjek AJ

Tipe Campers ............................................................................. 46

Gambar 4.18 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir Kritis Subjek AJ

Tipe Campers ............................................................................. 47

Gambar 4.19 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir Kritis Subjek AJ

Tipe Campers ............................................................................. 48

Gambar 4.20 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir Kritis Subjek AJ

Tipe Campers ............................................................................. 49

Gambar 4.21 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis Subjek AK

Tipe Quitters .............................................................................. 50

Gambar 4.22 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis Subjek AK

Tipe Quitters .............................................................................. 51

Gambar 4.23 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis Subjek AK

Tipe Quitters .............................................................................. 52

Gambar 4.24 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis Subjek AK

Tipe Quitters .............................................................................. 53

Gambar 4.25 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis Subjek AK

Tipe Quitters .............................................................................. 54

Gambar 4.26 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir Kritis Subjek AK

Tipe Quitters .............................................................................. 55

Gambar 4.27 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir Kritis Subjek AK

Tipe Quitters .............................................................................. 56

Gambar 4.28 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir Kritis Subjek AK

Tipe Quitters .............................................................................. 57

Gambar 4.29 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir Kritis Subjek AK

Tipe Quitters .............................................................................. 58

Gambar 4.30 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir Kritis Subjek AK

Tipe Quitters .............................................................................. 59

Page 18: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Siswa atau yang biasa disebut pembelajar merupakan salah satu muatan

pendidikan yang tidak boleh dilepaskan, karena tanpa siswa maka proses

pembelajaran tidak akan berjalan. Siswa merupakan bagian integral dari

manusia dan menempati posisi sentral dalam proses pengajaran. Dalam proses

pengajaran, siswa sebagai pihak yang ingin menggapai kesuksesan dimasa

yang akan datang.

Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 peserta didik merupakan anggota

masyarakat yang berupaya mengembangkan potensinya melalui jalur,

tingkatan, dan jenis proses belajar mengajar tertentu.

Pendidikan merupakan studi tentang pengetahuan, keterampilan dan

kebiasaan sekelompok orang, melalui pengajaran, pelatihan atau penelitian,

sehingga dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Pendidikan biasanya dilakukan di bawah bimbingan orang lain, tetapi dapat

juga dilakukan atas dasar pembelajaran mandiri.

Sejalan dengan tujuan nasional pendidikan Indonesia yaitu

mengembangkan potensi peserta didik menjadi orang yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat dan sadar,

kompeten, kreatif, mandiri dan warga negara yang kompeten, kreatif, mandiri,

demokratis dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, pendidikan harus

diselenggarakan dalam sistem pendidikan yang menitikberatkan pada

Page 19: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

2

bagaimana mendidik peserta didik yang mampu berpikir kritis dan kreatif serta

menemukan ilmu baru.

Matematika memegang peranan penting dalam segala aspek kehidupan.

dalam arti memiliki logika berpikir yang baik dan pemahaman dasar

matematika yang memadai, seseorang dapat dengan lebih baik menghadapi

berbagai fenomena dan permasalahan yang dihadapinya. Bagaimana seseorang

dapat dengan cepat dan baik menangani masalah yang dihadapi setiap hari,

membuat keputusan yang wajar dan menentukan prioritas dari berbagai pilihan

yang tersedia, hampir semua pilihan melibatkan analisis matematika dan

keterampilan logika. Pengambilan keputusan yang salah, merasa diprioritaskan

daripada logika (di bagian tertentu) atau kesalahan penentuan prioritas dapat

menyebabkan hasil yang sama sekali berbeda dari yang kita harapkan.

Berpikir kritis merupakan aktivitas mental yang penting, yang

melibatkan kerja otak, seperti memecahkan masalah, membuat keputusan,

menganalisis hipotesis, dan melakukan penelitian ilmiah. Ketika seorang anak

bertanya kepada orang lain dalam kata "apa warna pelangi", tidak ada bentuk

pemikiran kritis. Akan tetapi, jika anak bertanya dengan kata-kata: “Mengapa

pelangi berwarna-warni?” Ini menunjukkan bahwa anak telah memikirkannya

dengan serius.

Berdasarkan hasil penelitian Hidayanti (2016) pada skripsi “Analisis

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Kelas IX Pada Materi Kesebangunan”

Berdasarkan hasil yang temukan disimpulkan bahwa kemampuan berpikir

kritis siswa kelas IX SMP masih sangat rendah. Hal ini dikarenakan kurang

Page 20: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

3

dari 50% siswa yang memenuhi indikator kemampuan berpikir kritis. Apalagi

dari segi analisis, evaluasi dan analisis indikator inferensi masih sangat rendah.

Hal ini disebabkan oleh belum optimalnya konsep kese-bangunan siswa, dan

siswa sangat ingin mengambil kesimpulan tanpa melakukan analisis terlebih

dahulu. Menurut Ketut Samsur Rohman (2018) dalam skripsinya berjudul

“Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Garis Dan Sudut Di

Kelas Vii-D SMP Negeri 7 Kendari” dari hasil analisis data dan pembahasan

yang telah diuraikan di BAB sebelumnya, dapat disimpulkan hasil tes

kemampuan berpikir kritis materi garis dan sudut SMP Negeri 7 Kendari oleh

siswa kelas VII d menunjukkan bahwa 3 siswa (12%) termasuk pada kriteria

sangat kritis, 8 siswa (32%) dalam kriteria kritis, 10 siswa (40%) dalam kriteria

tidak kritis, dan 3 siswa (12%) dalam kriteria sangat kurang kritis. Menurut

Retno Wulan Dari (2020) pada skripsi yang berjudul “Deskripsi Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa SMAN 8 Muaro Jambi” Berdasarkan hasil analisis data

dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa siswa SMAN 8 Muaro Jambi kelas

XI MIPA memiliki kemampuan berpikir kritis rendah. Hal tersebut dibuktikan

dari persentasi yang ditunjukkan oleh data. Ada beberapa faktor yang

mempengaruhi kemampuan berpikir kritis. Salah satu penyebanya adalah

kurang memahami konsep dan terjadinya miskonsepsi pada materi suhu dan

kalor. Ini merupakan faktor yang menyebabkan siswa kesulitan dalam

mengerjakan soal tes. Penyebab-penyebab kesulitan siswa tersebut

mempengaruhi hasil belajarnya. Dari 3 penelitian terdahulu diatas dapat dilihat

Page 21: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

4

bahwa kemampuan berpikir kritis siswa masih sangat kurang dan butuh

beberapa perhatian oleh guru.

Dan Kemampuan seseorang dalam mengubah dan menghadapi masalah

dalam hidup, mengubahnya menjadi tantangan yang harus diselesaikan

semaksimal mungkin disebut Adversity Quotient (AQ).

Kecerdasan manusia yang diperkenalkan oleh Paul G. Stoltz pada tahun

1997 yaitu Adversity Quotient (AQ). Pada bukunya, The Adversity Quotient of

Converting Obstacles into Opportunities. Adversity dari bahasa Inggris yang

berarti kegagalan atau kemalangan. Menurut Stoltz Adversity Quotient (AQ),

adalah kecerdasan seseorang untuk secara teratur mengatasi rintangan atau

kesulitan. Kecerdasan ini membantu seseorang memperkuat kemampuan dan

ketekunan mereka untuk mengatasi tantangan sehari-hari.

Dalam AQ, sekelompok atau tipe orang dibedakan jadi tiga jenis, yaitu

quitters, campers, dan climbers. Quitters adalah kelompok orang yang berhenti

di tengah-tengah pendakian. Mereka mudah menyerah, mudah patah semangat,

cenderung pasif, dan tidak berkeinginan untuk mencapai puncak kesuksesan.

Campers setidaknya sudah merespon tantangan. Para Campers tidak mencapai

puncak dan mudah berpuas diri dengan apa yang telah dicapai. Mereka masih

berusaha memenuhi kebutuhannya akan keamanan, kenyamanan,

kebersamaan, masih bisa melihat dan merasakan tantangan. Climbers adalah

sekumpulan orang yang selalu berusaha untuk menggapai puncak kesuksesan,

mampu menghadapi segala rintangan, dan selalu mengangkat diri menuju

keberhasilan. Climbers melakukan perubahan tantangan dan akan terus

Page 22: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

5

berjuang agar sukses tidak memandang latar belakang, untung, rugi, kesialan

serta keberuntungan.

Selain itu, berdasarkan obsevasi pendahuluan yang telah dilakukan di

SMA Islam Terpadu Wahda Islamiyah Kelas X IPA terlihat pada saat

pembelajaran berlangsung, ada beberapa siswa yang aktif bertanya dan

menyampaikan argumennya, ada yang hanya duduk memperhatikan dan ada

pula yang hanya bermain dengan teman sebangku. Pada saat guru memberikan

soal untuk dikerjakan, siswa yang aktif sering kali memberikan pertanyaan

kepada guru terkait soal yang dikerjakan dan mempertimbangkan metode-

metode penyelesaian sehingga ia dapat menjawab soal tersebut dengan benar,

siswa yang tadinya hanya memperhatikan ia hanya mengerjakan soal seadanya

dan sekedar coba-coba tanpa memperdulikan apakah ada metode penyelesaian

yang lain, sedangkan siswa yang bermain di kelas kesulitan dalam

menyelesaikan soal tersebut dan hanya menulis kembali soal yang diberikan.

Beberapa siswa menyelesaikan masalah yang ada dengan metode yang benar

tapi tidak dapat menemukan penyelesaiannya. Adapula siswa lainnya tidak

dapat menyelesaikan masalah dengan benar pada materi tersebut dikarenakan

Siswa tidak dapat mengambil langkah yang tepat untuk menyelesaikan

masalah yang ada. Siswa menyelesaikan masalah tersebut dengan cara coba-

coba, bukan menggunakan metode yang sesuai. Siswa mengalami kesulitan

dalam menyelesaikan masalah matematika meskipun mereka sudah

mempelajari materi tersebut.

Page 23: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

6

Di sini terlihat bahwa ada beberapa siswa yang berpikir secara kritis

dalam mengerjakan soal yang diberikan dengan memperhatikan metode-

metode yang akan digunakan dan ada pula yang mengerjakan seadanya.

Untuk mengetahui lebih lanjut maka perlu diteliti bagaimana

kemampuan berpikir kritis siswa SMA Islam Terpadu Wahda Islamiyah

ditinjau dari Adversity Quotient. Tujuan penelitian ini adalah untuk bagaimana

kemampuan berpikir kritis siswa SMA Islam Terpadu Wahda Islamiyah dari

masing-masing tipe AQ.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka adapun rumusan masalah yang

diperoleh yaitu,

1. Bagaimana deskripsi kemampuan berpikir kritis siswa SMA tipe climber?

2. Bagaimana deskripsi kemampuan berpikir kritis siswa SMA tipe camper?

3. Bagaimana deskripsi kemampuan berpikir kritis siswa SMA tipe quitter?

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah adapun tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini yaitu:

1. Mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa SMA tipe climber

2. Mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa SMA tipe camper

3. Mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa SMA tipe quitter

Page 24: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

7

D. Manfaat Penelitian

Adapun yang diharapkan dari hasil penelitian ini agar dapat bermanfaat

sebagai berikut;

1. Secara teori

Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan

pemahaman tentang kemampuan berpikir kritis, serta menambah dan

mengembangkan pengetahuan tentang Adversity Quotient yang ada pada

masing-masing siswa.

2. Secara praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan agar guru dapat

memilih metode pembelajaran yang sesuai nantinya, dilihat dari masing-

masing Adversity Quotient siswa.

E. Batasan Masalah

Untuk memastikan bahwa penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan

semula yang direncanakan, sehingga memudahkan dalam memperoleh data

dan informasi yang diperlukan, maka penulis menetapkan batasan masalah

dalam penelitian ini antara lain:

1. Kemampuan berpikir kritis salah satu keterampilan tingkat tinggi yang

sangat penting diajarkan kepada siswa selain keterampilan berpikir kreatif

Page 25: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

8

2. Indikator kemampuan berpikir kritis

Tabel 1.1. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis

No. Keterampilan

Berpikir

Kritis

Indikator

1. Memberikan

penjelasan

sederhana

- Siswa Mampu menentukan dan

menjelaskan mengenai masalah apa

yang ditemukan dari soal yang

diberikan.

2. Membangun

ketrampilan dasar

- Siswa dapat menuliskan keterangan

simbol atau model matematika dari

soal yang telah ditentukan

- Siswa mampu mempertimbangkan

metode atau cara yang tepat untuk

menyelesaikan soal, serta kemampuan

memberikan alasan.

3. Membuat

kesimpulan

- Siswa mampu menyimpulkan hasil

akhir dari soal yang telah diberikan

4. Memberikan

penjelasan lebih

lanjut

- Siswa memberikan penjelasan lebih

lanjut mengenai hasil yang didapatkan

sesuai dengan permasalahan yang

disediakan.

5. Mengatur strategi

dan taktik

- Siswa dapat menentukan suatu

tindakan untuk menyelesaikan soal dan

merumuskan solusi alternatif.

3. Adversity Quotient merupakan kecerdasan seseorang dalam menghadapi

rintangan dan kesulitan secara teratur.

Page 26: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Kemampuan Berpikir Kritis

Santrock (2014) menyatakan dalam bukunya Berpikir merupakan

manipulasi dan mengubah informasi dalam memori. Berpikir bertujuan

membangun konsep, alasan, berpikir kritis, pengambilan keputusan, berpikir

kreatif dan pemecahan masalah. Dalam berpikir siswa akan melakukan proses

berpikir, sehingga siswa dapat mengemukakan gagasannya dalam

memecahkan masalah. Beberapa perkembangan berpikir kritis diakibatkan

adanya perubahan kognitif pada remaja, seperti peningkatan kecepatan,

otomatisasi, dan kemampuan pemrosesan informasi membebaskan sumber

daya kognitif untuk tujuan lain. Kemampuan untuk membentuk kombinasi

pengetahuan baru di berbagai bidang atau pengetahuan lain ditingkatkan,

dengan cakupan lebih luas, menggunakan strategi atau prosedur yang lebih

spontan, seperti merencanakan, mempertimbangkan alternatif, serta

pemantauan kognitif. Ennis (1993) Mengungkapkan berpikir kritis berarti

berpikir secara wajar dengan menekankan pengambilan keputusan tentang apa

yang harus dipercaya atau apa yang harus dilakukan. Ada tiga tingkatan

berpikir kritis, yaitu analisis, sintesis, dan evaluasi. Berpikir kritis yang

dikemukakan Ennis lebih menitikberatkan pada pengambilan keputusan siswa

Page 27: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

10

sehingga siswa memiliki kesempatan untuk menganalisis, menyintesis dan

mengevaluasi.

Ennis mengatakan ada dua belas keterampilan berpikir kritis yang

memungkinkan siswa untuk fokus pada pertanyaan, termasuk ide merumuskan

pertanyaan, menentukan atau merumuskan kemungkinan jawaban, dan

mempertanggujawabkan argumen mereka. Keterampilan yang ditunjukkan

Ennis yakni:

Tabel 2.1. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Menurut Ennis

NO. Kelompok Indikator Sub Indikator

1. Memberikan

penjelasan

sederhana

Memfokuskan

pertanyaan

Mengidentifikasi atau

merumuskan

pertanyaan

Mengidentifikasi atau

merumuskan kriteria

untuk

mempertimbangkan

kemungkinan

jawaban

Menjaga kondisi

berpikir

Menganalisis argumen

Mengidentifikasi

kesimpulan

Mengidentifikasi

kalimat-kalimat

pertanyaan

Mengidentifikasi

kalimat-kalimat

bukan pertanyaan

Mengidentifikasi dan

menangani suatu

ketidaktepatan

Melihat struktur dari

suatu argumen

Membuat ringkasan

Page 28: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

11

NO. Kelompok Indikator Sub Indikator

Bertanya dan

menjawab pertanyaan

Memberikan

penjelasan sederhana

Menyebutkan contoh

2. Membangun

keterampilan

dasar

Mempertimbangkan

apakah sumber dapat

dipercaya atau tidak

Mempertimbangkan

keahlian

Mempertimbangkan

kemenarikan konflik

Mempertimbangkan

kesesuaian sumber

Mempertimbangkan

reputasi

Mempertimbangkan

penggunaan prosedur

yang tepat

Mempertimbangkan

risiko untuk reputasi

Kemampuan untuk

memberikan alasan

Kebiasaan berhati-

hati

Mengobservasi dan

mempertimbangkan

laporan observasi

Melibatkan sedikit

dugaan

Menggunakan waktu

yang singkat antara

observasi dan laporan

Melaporkan hasil

observasi

Merekam hasil

observasi

Menggunakan bukti-

bukti yang benar

Menggunakan akses

yang baik

Menggunakan teknologi

Mempertanggungjaw

abkan hasil observasi

3. Menyimpulkan Mendeduksi dan

mempertimbangkan

hasil deduksi

Siklus logika Euler

Mengkondisikan

logika

Menyatakan tafsiran

Page 29: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

12

NO. Kelompok Indikator Sub Indikator

Menginduksi dan

mempertimbangkan

hasil induksi

Mengemukakan hal

yang umum

Mengemukakan

kesimpulan dan

hipotesis

mengemukakan

hipotesis

merancang

eksperimen

menarik kesimpulan

sesuai fakta

menarik kesimpulan

dari hasil menyelidiki

Membuat dan

menentukan hasil

pertimbangan

Membuat dan

menentukan hasil

pertimbangan

berdasarkan latar

belakang fakta-fakta

Membuat dan

menentukan hasil

pertimbangan

berdasarkan akibat

Membuat dan

menentukan hasil

pertimbangan

berdasarkan

penerapan fakta

Membuat dan

menentukan hasil

pertimbangan

keseimbangan dan

masalah

4. Memberikan

penjelasan

lanjut

Mendefinisikan istilah

danmempertimbangkan

suatu definisi

Membuat bentuk

definisi

Strategi membuat

definisi

bertindak dengan

memberikan

penjelasan lanjut

mengidentifikasi dan

menangani

ketidakbenaran yg

disengaja

Membuat isi definisi

Page 30: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

13

NO. Kelompok Indikator Sub Indikator

Mengidentifikasi

asumsi-asumsi

Penjelasan bukan

pernyataan

Mengonstruksi

argumen

5. Mengatur

strategi dan

taktik

Menentukan suatu

tindakan

Mengungkap masalah

Memilih kriteria

untuk

mempertimbangkan

solusi yang mungkin

Merumuskan solusi

alternatif

Menentukan tindakan

sementara

Mengulang kembali

Mengamati

penerapannya

Berinteraksi dengan

orang lain

Menggunakan

argumen

Menggunakan

strategi logika

Menggunakan

strategi retorika

Menunjukkan posisi,

orasi, atau tulisan

Berdasarkan penjelasan indikator keterampilan berpikir kritis di atas,

maka keterampilan berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 2.2. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Yang Dipakai Peneliti

No. Keterampilan

Berpikir

Kritis

Indikator

1. Memberikan

penjelasan

sederhana

- Siswa Mampu menentukan dan

menjelaskan mengenai masalah apa yang

ditemukan dari soal yang diberikan.

Page 31: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

14

No. Keterampilan

Berpikir

Kritis

Indikator

2. Membangun

ketrampilan dasar

- Siswa dapat menuliskan keterangan simbol

atau model matematika dari soal yang telah

ditentukan

- Siswa mampu mempertimbangkan metode

atau cara yang tepat untuk menyelesaikan

soal, serta kemampuan memberikan alasan

3. Membuat

kesimpulan

- Siswa mampu menyimpulkan hasil akhir

dari soal yang telah diberikan

4. Memberikan

penjelasan lebih

lanjut

- Siswa menjelaskan lebih lanjut mengenai

hasil yang didapatkan sesuai dengan

permasalahan yang disediakan.

5. Mengatur strategi

dan taktik

- Siswa dapat menentukan tindakan untuk

menyelesaikan soal dan menemukan solusi

alternatif.

Bobbi De Porter. dkk (2013:298) mengungkapkan bahwa berpikir kritis

bukan hanya keterampilan berpikir kreatif, tetapi juga salah satu keterampilan

lanjutan terpenting yang diajarkan kepada siswa. Dalam berpikir kritis, kita

mempraktikkan atau membuat penilaian atau evaluasi yang cermat, seperti

mengevaluasi kelayakan ide atau produk.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas tentang berpikir kritis, dapat

dijelaskan bahwa berpikir kritis adalah suatu pemikiran yang teratur dan

sistematis, pemahaman yang mendalam tentang proses aktif dan cara berpikir

suatu informasi, kemudian membentuk suatu keyakinan akan ketepatan

informasi yang diperoleh dan pendapat yang dikomunikasikan. Proses yang

positif memperlihatkan keinginan dan motivasi untuk mendapatkan jawaban

sehingga mencapai pemahaman (Hendra Surya, 2013:159).

Page 32: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

15

2. Adversity Quotient

AQ atau Adversity quotient, merupakan istilah baru untuk kecerdasan

seseorang yang dikenalkan dalam buku Paul G. Stoltz tahun 1997 dengan

berjudul Adversity Quotient: Transforming Obstacles into Opportunities.

Adversity dari bahasa Inggris berarti kegagalan atau kemalangan. Menurut

Stolz, AQ merupakan kecerdasan seseorang yang mampu melawan kendala

atau kesulitan dengan teratur. AQ dapat membantu seseorang meningkatkan

kemampuan dan ketekunannya untuk menghadapi tantangan sehari-hari dalam

hidup.

Intelligence (IQ) dan Emotional Intelligence (EQ) yang dulunya

dianggap sebagai faktor utama keberhasilan seseorang, tidak lagi dijadikan

pijakan. Pasalnya, ternyata banyak orang telah menemukan kenyataan yang

memperlihatkan bahwa seseorang dengan IQ dan EQ tinggi pun bisa gagal.

Namun, ia tak memungkiri bahwa kedua jenis kecerdasan itu bermanfaat.

Tetapi dia bertanya kenapa beberapa orang bisa bertahan dan terus maju, disaat

banyak orang pingsan dalam pukulan yang sulit, bahkan jika mereka berdua

pintar dan mudah bergaul. Menurut Stolz, adversity quotient menjadi pembeda

di antara keduanya.

a. Bentuk dan Tipe Adversity Quotient

Stoltz mengkategorikan 3 tipe orang dimisalkan melakukan

perjalanan menaiki gunung, yaitu quitters, campers, serta climbers.

Berikut penjelasan bentuk dan jenis adversity quotient;

Page 33: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

16

1) Quitters (mereka yang berhenti). Inilah orang-orang yang berhenti

mendaki (analogi mendaki gunung seperti yang disebutkan di atas).

Orang yang berhenti, bertindak lurus, menunjukkan ambisi rendah,

kurang antusias dan kualitas rendah. Tipe orang seperti ini berhenti di

tengah proses pendakian, mereka mudah menyerah.

2) Campers (berkemah) adalah orang-orang yang cukup termotivasi dan

berusaha, tetapi tidak cukup serius untuk mencapai tujuan mereka,

sehingga mereka sering memilih untuk berhenti sebentar saat merasa

lelah atau jenuh dengan tantangan.

3) Climbers (pendaki) adalah orang-orang yang diharapkan berhasil.

Mereka tidak mau menyerah pada kesulitan. Tetap berjuang untuk

suatu tujuan, kreatif, bersemangat dan percaya diri. mereka

merupakan pemikir yang terus memikirkan kemungkinan serta tidak

akan membiarkan usia, jenis kelamin, ras, kecacatan fisik atau mental

atau halangan lainnya menghalangi pendakian mereka.

b. Aspek atau Dimensi Adversity Quotient

Stoltz membagi aspek atau dimensi dasar menjadi empat, yang

mampu menghasilkan kapabilitas adversity quotient yang tinggi yang

disingkat menjadi CO2RE (Control, Origin, Ownership, Reach and

Endurance) diuraikan sebagai berikut (Stoltz: 140-162):

1) Control (kendali)

Pengendalian atau kontrol merupakan kemampuan seseorang untuk

mengontrol serta mengatur kejadian yang akan memunculkan

Page 34: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

17

kesulitan di kemudian hari. Pengendalian diri semacam ini akan

mempengaruhi tindakan balasan dari individu tersebut sepanjang

tujuan dan cita-cita individu tersebut, bahkan jika situasi saat ini sulit,

kita harus terus bekerja keras untuk mewujudkan keinginan kita.

2) Origin (asal-usul) dan ownership (pengakuan)

Dimana mana seseorang berdebat dengan dirinya sendiri ketika dia

mengetahui bahwa kesalahan itu bermula dari dirinya, atau sejauh

mana berdebat dengan seseorang atau dengan lingkungan sekitar yang

menjadi faktor kesulitan atau kegagalannya. Jenis rasa bersalah yang

tepat akan menginspirasi seseorang untuk melakukan sesuatu,

sedangkan rasa bersalah yang terlalu besar akan menyebabkan

kelumpuhan. Poin ini adalah pembukaan poin Ownership

mengungkapkan tingkat penerimaan seseorang atas konsekuensi

kesulitan dan kesediaan untuk bertanggung jawab atas kesalahan atau

kegagalan.

3) Reach (jangkauan)

Sejauh mana kesulitan mampu menembus kehidupan seseorang

menunjukkan bagaimana masalah tersebut mengganggu kegiatan lain,

meskipun tidak terkait masalah langsung. Jika adversity quotient

seseorang rendah, sehingga sulit untuk menembus aspek kehidupan

lainnya.

Page 35: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

18

4) Endurance (daya tahan)

Daya tahan merupakan aspek ketahanan individu. Kecepatan dan

ketepatan dalam menyelesaikan masalah. Jadi dalam dimensi ini anda

bisa melihat kesulitan akan bertahan berapa lama dan penyebab

kesulitan akan bertahan berapa lama. Hal ini mengacu pada

pandangan sesorang tentang keabadian dari kerumitan yang sedang

berlangsung. Aspek ini mempengaruhi ekspektasi kondisi masa depan

yang baik atau buruk. Semakin tinggi ketahanan seseorang, semakin

ia dapat melawan berbagai kesulitan yang temuinya.

Page 36: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif

dengan pendekatan kualitatif.

B. Lokasi Penelitian

SMA Islam Terpadu Wahda Islamiyah yang bertempat di Jl. Antang

Raya No. 48 Kec. Manggala, Kota Makassar. Alasan peneliti memilihan lokasi

penelitian ini yaitu;

1. Sekolah tersebut memiliki data dan informasi yang dibutuhkan untuk

keperluan penelitian.

2. Pada sekolah tersebut penelitian serupa belum pernah dilakukan.

C. Fokus Penelitian

Difokuskan pada deskripsi kemampuan berpikir kritis siswa yang

ditinjau dari adversity quotient yaitu quitter, camper dan climber.

D. Subjek Penelitian

Subjek merupakan 3 siswa kelas X IPA SMA Islam Terpadu Wahda

Islamiyah Kota Makassar yang peneliti pilih berdasarkan AQ (Climber,

Camper, Quitter). Pada penelitian ini subjek ditentukan tidak secara acak,

tetapi dengan meminta pertimbangan dari guru dan beberapa pertimbangan

lainnya seperti hasil ulangan semester, keaktifan siswa saat belajar,

Page 37: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

20

kemampuan siswa saat belajar. Mengungkapkan argumen atau cara berpikir

mereka baik secara lisan maupun tulisan, serta siswa kelas X IPA sudah

mempelajari materi tentang sistem persamaan linear.

E. Prosedur Penelitian

1. Tahapan Persiapan

a. Meminta persetujuan dipihak sekolah untuk melakukan observasi dan

akan ditindak lanjuti dengan penelitian

b. Bertemu dengan guru mata pelajaran matematika (guru Pamong)

c. Melakukan observasi dikelas dan menelaah kuriulum

d. Menyusun dan membuat instrumen penelitian

2. Tahap Pelaksanaan

a. Membagikan angket untuk mengetahui tipe AQ siswa.

b. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai tipe AQ.

c. Memberikan lembar tes kepada siswa (dilakukan 2 kali dalam waktu

yang berbeda).

d. Melakukan wawancara kepada siswa setelah mengerjakan tes.

3. Tahap Analisis

Ditahap ini data yang dikumpulkan akan dianalisis

F. Instrumen Penelitian

Penggolongan tipe AQ (Quitters, Campers dan Climbers), lembar soal

kemampuan berpikir kritis serta pedoman wawancara dan peneliti itu sendiri.

Page 38: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

21

1) Adversity Respon Profil (ARP)

KISI –KISI ARP (ADVERSITY RESPONSE PROFILE) PADA

ADVERSITY QUOTIENT

Keterangan : soal terdiri dari 20 kasus pertanyaan.

Indikator (Dimensi Adversity Quotient :

Pengukuran Indikator

Butir Soal

Jumlah

CO2RE)

1. Control (Kendali) tingkat kendali yang dirasakan terhadap peristiwa yang menimbulkan kesulitan

Kontrol dari peserta didik saat merasakan adanya

kesulitan

1, 7, 13, 15, 17 5

2. Origin (asal usul dan Ownership (pengakuan)

Or : Pengakuan terhadap asal usul adanya kesulitan

2, 6, 11, 16, 18 5

Ow : Pengakuan terhadap terjadinya kesulitan

3. Reach (Jangkauan) sejauh mana kesulitan dianggap dapat menjangkau kebagian bagian lain dari kehidupan

Pengakuan peserta didik akan sejauh mana kesulitan

dianggap dapat menjangkau

kebagian-bagian lain dari

kehidupan

3, 5, 9, 12, 20 5

4. Endurance (Daya Tahan) Anggapan peserta didik akan berapa lama kesulitan itu akan

berlangsung dan berapa

lamakah penyebab kesulitan itu

akan berlangsung

4, 8, 10, 14, 19 5

Jumlah 20

Page 39: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

22

Angket Adversity Quotient (AQ)

Nama :

No/Kelas :

Petunjuk Pengisian

1. Bacalah dengan seksama setiap pernyataan dibawah ini dengan baik.

2. Ini bukan tes. Setiap butir pernyataan bertujuan memberi pemahaman-

pemahaman baru mengenai aspek penting tentang cara anda berfikir, belajar

dan bekerja.

3. Ada 20 peristiwa yang mengandung hambatan/kesulitan. Selesaikan

pernyataan-pernyataan untuk setiap peristiea dengan cara sebagai berikut:

a. Bayangkan setiap pernyataan sebagai suatu peristiwa yang hidup, seolah-olah

sedang terjadi meskipun tampaknya tidak realistis.

b. Untuk kedua pertanyaan yang mengikuti setiap peristiwa, lingkarilah salah

satu angka 1, 2, 3, 4, 5 yang merupakan jawaban anda.

Contoh:

Saya merasa takut apabila ditunjuk guru untuk menjawab pertanyaan di kelas

a. Penyebab saya merasa takut karena:

Kemampuan saya

(semua aspek kehidupan)

1 2 3 4 5 Hanya suatu kebetulan saja

b. Peristiwa tersebut:

Akan selalu saya raakan 1 2 3 4 5 Tidak pernah saya rasakan

Page 40: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

23

1. Nilai saya yang paling rendah diantara semua teman kelas saya

Penyebab nilai saya paling rendah diantara semua teman kelas saya :

Tidak dapat saya atasi 1 2 3 4 5 Dapat saya atasi

2. Teman-teman satu kelas saya tidak mau menerima ide dan pendapat

saya saat diskusi dan tanya jawab dalam kelompok

Penyebab teman-teman tidak menerima ide dan pendapat saya karena:

Saya sendiri 1 2 3 4 5 Orang lain atau faktor lain

3. Saya dikritik tema-teman saat presentasi didepan kelas

Konsekuensi dari situasi ini akan:

Mempengaruhi semua

aspek

1 2 3 4 5 Hanya terjadi pada situasi ini

4. Pada saat presentasi di depan kelas, teman-teman saya tidak

memperhatikan

Hal tersebut :

Akan terus terjadi 1 2 3 4 5 Tidak akan terjadi lagi

5. Saran saya tidak didengarkan oleh teman-teman saya

Konsekuensi dari situasi ini akan:

Mempengaruhi semua

aspek

1 2 3 4 5 Hanya terjadi pada situasi ini

6. Hubungan saya dengan guru tidak baik (harmonis)

Sejauh mana anda merasa bertanggung jawab untuk memperbaiki situasi ini?

Page 41: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

24

Bukan tanggung jawab

saya

1 2 3 4 5 Tanggung jawab saya

sepenuhnya

7. Saya mengikuti ekstrakulikuler yang pembinanya jarang masuk

Penyebab pembina ekstrakulikuler jarang masuk:

Tidak dapat saya atasi 1 2 3 4 5 Dapat saya atasi

8. Nilai UTS saya di bawah KKM, sehingga saya harus melakukan

remidi semua mata pelajaran

Hal tersebut :

Akan terus terjadi 1 2 3 4 5 Tidak akan terjadi lagi

9. Saya mendapat nilai baik saat ulangan pada mata pelajaran yang

paling saya anggap sulit

Saya mendapat nilai baik karena :

Kemampuan saya 1 2 3 4 5 Hanya suatu kebetulan

10. Saya tidak dipercaya oleh sahabat dekat saya

Hal tersebut :

Akan terus terjadi 1 2 3 4 5 Tidak akan terjadi lagi

11. Saya ditunjuk guru untuk mewakili sekolah

Saya ditunjuk guru karena :

Kemampuan saya 1 2 3 4 5 Orang lain atau faktor lain

Page 42: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

25

12. Nilai raport saya ada angka merah

Penyebab raport saya ada angka merahnya karena:

Saya 1 2 3 4 5 Hanya suatu kebetulan

13. Saya terlambat tiba di sekolah

Penyebab saya terlambat :

Tidak dapat saya atasi 1 2 3 4 5 Dapat saya atasi

14. Saya tidak lulus UTS

Peristiwa tersebut :

Akan terus terjadi 1 2 3 4 5 Tidak akan terjadi lagi

15. Pagi ini ada ulangan tapi saya bangun kesiangan

Penyebab bangun kesiangan :

Tidak dapat saya atasi 1 2 3 4 5 Dapat saya atasi

16. Saya terpilih menjadi ketua kelas

Penyebab saya terpilih :

Kemampuan saya 1 2 3 4 5 Orang lain atau faktor lain

17. Saya terpilih untuk memimpin teman satu kelas

Penyebab saya terpilih :

Tidak dapat saya atasi 1 2 3 4 5 Dapat saya atasi

18. Saat nilai saya turun, guru memperingatkan saya

Peristiwa tersebut :

Page 43: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

26

Bukan tanggung jawab

saya

1 2 3 4 5 Tanggung jawab saya

sepenuhnya

19. Saya tidak naik kelas

Peristiwa tersebut :

Akan terus terjadi 1 2 3 4 5 Tidak akan terjadi lagi

20. Saya tidak dipilih teman menjadi kapten tim sepak bola

Peristiwa tersebut

Mempengaruhi segala

aspek

1 2 3 4 5 Hanya terjadi pada situasi ini

saja

PENILAIAN THE ARP QUICKTAKE

LANGKAH SATU: Masukkan nomor yang Anda lingkari untuk masing-masing

pertanyaan di atas ke dalam kotak yang sesuai di bawah ini. Misalnya, jika Anda

melingkari 4 untuk pertanyaan nomor 2, Anda akan memasukkan angka "4" di

sebelah pertanyaan nomor 2 di bawah ini.

C O R E

1. 2. 3. 4.

7. 6. 5. 8.

13. 11. 9. 10.

15. 16. 12. 14.

17. 18. 20. 19.

LANGKAH DUA : Masukkan total untuk setiap kolom di tabel di bawah ini.

Total C + Total O

+

Total R + Total E

=

Total from

CORE

Page 44: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

27

LANGKAH KETIGA: Tambahkan keempat total dari Langkah Dua, lalu kalikan

angka itu dengan 2.

X 2 =

Total from

CORE

Tabel Kategori AQ berdasarkan skor ARP

No. Skor Kategori Siswa

1. 0 - 177 Quitter (QT)

2. 118 - 134 Peralihan quitter menuju

camper (QT-CP)

3. 135 - 160 Camper (CP)

4. 161 - 177 Peralihan camper

menuju climber (CP-CB)

5. 178 - 200 Climber (CB)

The Adversity Response Profile (ARP) was developed by Paul G.

Stoltz, the originator of the Adversity Quotient (AQ) and Peak

Learning (www.peaklearning.com).

2) Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Kelas/Semester : X/II

Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Dua variabel

Waktu : 2 x 40 menit

Nama : ...........................................

AQ YOUR AQ QUICKTAKE™ SCORE

Page 45: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

28

Nis : ...........................................

Kelas : ...........................................

PETUNJUK PENGERJAAN SOAL :

Selesaikan soal berikut untuk menjawab pertanyaan di bawah!

Patin ingin melakukan lompat tali. Misalnya, tali yang dipakai oleh Patin

mempunyai panjang 70 cm lebih pendek dari tinggi Patin. Supaya tali tidak

tersangkut di tubuh Patin, maka setidaknya tali yang digunakan harus mempunya

panjang dua kali lebih panjang dari ukuran sebelumnya. Sehingga, jika diukur

kembali, maka ukuran dua kali panjang tali akan 30 cm lebih panjang dari tinggi

Patin. Tentukan berapa ukuran panjang tali yang digunakan serta tinggi badan

Patin! Dan berapakah panjang tali yang di butuhkan agar tidak tersangkut di badan

patin?

1. Apa yang kamu ketahui dari soal diatas?

2. Metode apakah yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal diatas?

3. Jelaskan jawabanmu diatas menggunakan kata-katamu sendiri!

4. Apakah ada metode atau cara lain untuk menyelesaikan soal diatas? Jika

ada coba tunjukkan!

NO. JAWABAN

INDIKATOR

KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS

1. Diketahui :

Langkah pertama yang bisa kita lakukan

yaitu dengan cara mengganti seluruh

besaran yang terdapat di dalam soal

dengan variabel. Disini kita misalkan

seperti:

x = panjang tali (dalam cm) dan y =

tinggi badan (dalam cm)

Siswa Mampu

menentukan dan

menjelaskan mengenai

masalah apa yang

ditemukan dari soal yang

diberikan

1. Tulis Nama, NIS dan Kelas pada lembar jawaban anda!

2. Baca dan pahami soal sebelum menjawab!

3. Kerjakan soal dengan menuliskan langkah-langkah secara jelas!

Page 46: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

29

NO. JAWABAN

INDIKATOR

KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS

Ditanyakan :

- Panjang tali yang

digunakan..............?

- Tinggi badan patin .......?

- Panjang tali yang di butuhkan agar

tidak tersangkut .....?

Membuat model Matematika dari

permasalahan soal.

Panjang tali 70 cm lebih pendek dari

tinggi Patin → x = y – 70 atau -x + y = 70

Dua kali panjang tali 30 cm lebih panjang

dari tinggi Patin → 2x = 30 + y atau 2x –

y = 30

Sehingga, model Matematika dari soal di

atas yaitu:

1) Persamaan I : -x + y = 70

2) Persamaan II : 2x – y = 30

Siswa dapat menuliskan

keterangan simbol atau

model matematika dari

soal yang telah

ditentukan

a. Menggunakan metode Eliminasi

Diketahui:

1) Persamaan I : -x + y = 70

2) Persamaan II : 2x – y = 30

Untuk mencari nila x, samakan

koefisien y

-x + y = 70

2x – y = 30

Sebab koefisien y dari kedua

persamaan tersebut sudah sama,

maka bisa langsung kita selesaikan

dengan menggunakan operasi

penjumlahan untuk menghilangkan

nilai y.

-x + y = 70

2x – y = 30

+

Siswa mampu

mempertimbangkan

metode atau cara yang

tepat untuk

menyelesaikan soal,

serta kemampuan

memberikan alasan

Siswa mampu

menyimpulkan hasil akhir

dari soal yang telah

diberikan

Page 47: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

30

NO. JAWABAN

INDIKATOR

KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS

x =100

Untuk mencari nilai y, samakan

koefisien x

-x + y = 70 |x2|

2x – y = 30 |x1|

Agar koefisien x dari kedua

persamaan sama, maka kalikan

persamaan I dengan II dan kalikan

persamaan II dengan I.

Kemudian, selesaikan dengan

menggunakan operasi penjumlahan

untuk menghilangkan nilai x.

-2x + 2y = 140

2x – y = 30

+

y = 170

Berdasarkan metode Eliminasi, kita

peroleh nilai x = 100 dan y = 170.

Sehingga, bisa kita ketahu jika tinggi

badan Putra adalah sebesar 170 cm

serta tali yang digunakan oleh Putra

untuk bermain lompat tali sepanjang

100 cm.

b. Metode Subtitusi

Diketahui:

1) Persamaan I : -x + y = 70

2) Persamaan II : 2x – y = 30

Untuk mencari nilai x, maka cari nila

y terlebih dahulu.

Dari persamaan I: -x + y = 70 → y =

70 + x

Kemudian, subsitusi nilai y ke dalam

persamaan II:

2x – y = 30

→ 2x-(70+x) = 30

→ 2x-70-x = 30

Siswa memberikan

penjelasan lebih lanjut

mengenai hasil yang

didapatkan sesuai dengan

permasalahan yang

disediakan.

Siswa dapat menentukan

suatu tindakan untuk

menyelesaikan soal dan

merumuskan solusi

alternatif.

Page 48: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

31

NO. JAWABAN

INDIKATOR

KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS

→ x-70 = 30

→ x= 100

Setelah itu, subsitusikan nilai x ke

persamaan y = 70 + x

y = 70 + x

→ y = 70 + 100

→ y= 170

Berdasarkan metode substitusi, kita

peroleh nilai x = 100 dan y = 170.

Sehingga, bisa kita ketahu jika tinggi

badan Putra adalah sebesar 170 cm

serta tali yang digunakan oleh Putra

untuk bermain lompat tali sepanjang

100 cm.

c. Metode Gabungan

Diketahui:

1) Persamaan I : -x + y = 70

2) Persamaan II : 2x – y = 30

Misalkan, kita akan mencari nilai x

terlebih dahulu dengan

menggunakan metode eliminasi.

Maka untuk menentukan nilai x

samakan koefisien y.

-x + y = 70

2x – y = 30

Karena koesifisien y dari kedua

persamaan sudah ada, maka dapat

langsung diselesaikan dengan

menggunakan operasi penjumlahan

untuk menghilangkan nilai y.

x + y = 70

2x – y = 30

+

x =100

Setelah diperoleh nilai x,

subsitusikan nilai x ke salah satu

Page 49: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

32

NO. JAWABAN

INDIKATOR

KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS

persamaan untuk memperoleh nilai

y.

Misalnya, dilakukan subtitusi nilai x

ke dalam persamaan I, maka:

-x + y = 70

→ 100 + y = 70

→ y = 70 + 100

→ y = 170

Berdasarkan metode Gabungan, kita

peroleh nilai x = 100 dan y = 170.

Sehingga, bisa kita ketahu jika tinggi

badan Putra adalah sebesar 170 cm

serta tali yang digunakan oleh Putra

untuk bermain lompat tali sepanjang

100 cm.

Jadi panjang tali yang di butuhkan

agar tidak tersangkut yaitu 2 x 100

cm = 200 cm karena agar tali tidak

tersangkut dibutuhkan setidaknya

dua kali dari panjan sebelumnya.

Page 50: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

33

KISI-KISI SOAL KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas/Semester : X IPA / Ganjil

Bentuk Soal : Uraian

Alokasi Waktu : 80 Menit

NO. Keterampilan Berpikir Indikator

1. Memberikan Penjelasan

Dasar

- Siswa Mampu menentukan dan

menjelaskan mengenai masalah apa

yang ditemukan dari soal yang

diberikan

2. Membangun

Keterampilan Dasar

- Siswa dapat menuliskan keterangan

simbol atau model matematika dari

soal yang telah ditentukan

- Siswa mampu mempertimbangkan

metode atau cara yang tepat untuk

menyelesaikan soal, serta

kemampuan memberikan alasan

3. Membuat Kesimpulan - Siswa mampu menyimpulkan hasil

akhir dari soal yang telah diberikan

4. Memberikan Penjelasan

Lebih Lanjut

- Siswa memberikan penjelasan lebih

lanjut mengenai hasil yang

didapatkan sesuai dengan

permasalahan yang disediakan.

5. Mengatur Strategi Dan

Taktik

- Siswa dapat menentukan suatu

tindakan untuk menyelesaikan soal

dan merumuskan solusi alternatif.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian digunakan teknik angket Advesty Respon Profil (ARP)

merupakan angket yang dikembangkan oleh Paul G. Stoltz yang kemudian

telah dimodifikasi disesuaikan dengan kebutuhan penelitian, tes berbasis soal

serta wawancara untuk mengumpulkan data.

Page 51: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

34

H. Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data atau kredibilitas data hasil penelitian menggunakan

triangulasi waktu dan menggunakan tes berbasis soal yang dilaksanakan 2 kali

dalam waktu yang beda untuk tiap subjek penelitian.

I. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Data Adversity Response Profile

Teknik analisis data yang digunakan untuk Adversity Response Profile

(ARP) adalah analisis statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan

untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

data yang telah terkumpul sebagaimana adaya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2016:207).

Data yang diperoleh pada angket disajikan dalam bentuk tabel sehingga mudah

dipahami dan dapat disimpulkan.

2. Teknik Analisis Data Tes Berbasis Wawancara

Dari data yang di dapatkan dari hasil tes siswa berdasarkan tipe AQ,

yang dilakukan 2 kali pada waktu yang beda sesuai uji kredibilitas yang

diterapkan yaitu triangulasi waktu. Kemudian data tersebut akan di analisis.

Konsep Miles dan Huberman adalah teknik analisis data yang

digunakan (Sugiyono, 2016:337), Kegiatan analisis data dilakukan melalui

tahap di bawah ini;

Page 52: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

35

a) Mereduksi Data (Data Reduction )

Mereduksi data yakni meringkas, memilih konten utama, fokus pada

konten penting, menemukan tema serta pola, dan menghilangkan konten

yang tidak diperlukan. Pertama dilakukan wawancara terhadap siswa saat

mengerjakan soal. Dari hasil wawancara kemudian diketahui bagaimana

karakteristik berpikir siswa dalam memcahkan masalah matematika dan

data tidak penting dalam penelitian akan ditiadakan. Setelah data direduksi

akan memudahkan melakukan pengumpulan dan pencarian informasi lebih

lanjut bila dibutuhkan.

2. Menyajikan Data (Data Display)

Data yang telah diperoleh dapat disajikan dalam bentuk uraian,

diagram, diagram alir, dll. Penyajian data tersebut akan lebih mudah untuk

dipahami dan mengatur pekerjaan selanjutnya sesuai dengan yang diketahui

dan disajikan dalam bentuk teks naratif.

3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing/ Verification)

Membuat kesimpulan atau verifikasi adalah langkah ketiga dalam

menganalisis data ini. Menurut Sugiyono, jika simpulan yang diambil

ditahap awal disertai oleh bukti yang andal dan konsisten, oleh karena itu,

ketika peneliti kembali untuk mengumpulkan data, kesimpulannya adalah

kesimpulan yang akurat. Dalam studi ini, menarik kesimpulan dengan

melihat atau mengikuti transkrip hasil wawancara untuk menemukan proses

berpikir subjek penelitian berdasarkan tipe AQ.

Page 53: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pelaksanaan penelitian di SMA Islam Terpadu Wahdah Islmaiyah Kota

Makassar pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020. Subjek penelitian ini

merupakan siswa kelas X IPA dengan jumlah siswa 21 orang. Demi

mendapatkan data penelitian diawali dengan konsultasi dengan guru mata

pelajaran, memperhatikan nilai semester serta hasil tes Adversity Response

Profile (ARP) untuk menetukan AQ tiap siswa. Hasil dari mengelompokkan

sesuai tipe AQ siswa kelas X IPA dapat dilihat di bawah ini;

Tabel 4.1. Pengelompokan Tipe Adversity Quotient (AQ)

No. Tipe Adversity Quotient (AQ) Jumlah Peserta

Didik

1 Quitters 1

2 Peralihan antara Quitters dan Campers 2

3 Campers 15

4 Peralihan antara Campers dan Climbers 1

5 Climbers 2

Dapat dilihat bahwa 1 siswa dengan AQ tipe quitters, 2 siswa dengan

AQ tipe peralihan quitters dan campers, 15 siswa dengan AQ tipe Campers, 1

siswa dengan AQ tipe Peralihan campers dan climbers, dan 2 siswa dengan AQ

tipe climbers. Kemudian tiap siswa pada masing-masing tipe dipilih 1 siswa

secara purposive sampling dari hasil tes ARP, saran guru dan saran lainnya,

Page 54: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

37

antara lain nilai semester, motivasi belajar siswa, kemampuan siswa

mengutarakan pendapat atau pemikiran secara lisan dan tulisan, serta siswa X

IPA telah mempelajari materi persamaan linear.

Setelah pengambilan secara purposive sampling dipilih 3 orang siswa

yang kemudian diberikan tes kemampuan berpikir kritis dan wawancara.

Ketiga siswa tersebut adalah 1 orang tipe climbers, 1 orang tipe campers dan 1

orang tipe quitters. Penentuan waktu penelitian dilakukan sesuai dengan

kesepakatan peneliti, guru dengan siswa. Hasil wawancara yang dilakukan

dengan siswa direkam menggunakan handphone.

B. Deskripsi Hasil Adversity Response Profile (ARP)

Adversity Response Profile merupakan tes yang dipakai

mengelompokkan siswa sesuai dengan tipe Adversity Quotient (AQ). ARP

dibagikan pada semua siswa kelas X IPA. Pengerjaan ARP ini dilakukan pada

tanggal 06 Januari 2020 yang di ikuti 21 siswa. Pada hasil ARP terlihat

beberapa siswa termasuk tipe quitters, campers, dan climbers. Berikut

penjelasan jumlah siswa dari tiap tipe AQ:

Terlihat di tabel 4.1 siswa yang masuk dalam tipe quitters 1 orang yaitu

siswa yang memperoleh skor AQ antara 0 – 117. Yang termasuk tipe peralihan

quitters dan campers 2 orang siswa yang memperoleh skor AQ antara 118 -

134. Termasuk ke dalam tipe campers 15 orang siswa yang memperoleh skor

AQ antara 135 – 160, termasuk tipe peralihan antara campers dan climbers 1

orang siswa yang memperoleh skor AQ antara 161 – 177, dan termasuk tipe

climbers 2 orang yang memperoleh skor AQ antara 178 – 200.

Page 55: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

38

Hasil ARP tiap siswa kelas X IPA terlampir. Penjelasan hasil ARP oleh

siswa menunjukkan bahwa kelas tersebut sebagian besar adalah siswa AQ

campers.

C. Deskripsi Pemilihan Subjek Penelitian

Pada penelitian ini subjek ditentukan tidak secara acak, tetapi dengan

meminta pertimbangan dari guru dan beberapa pertimbangan lainnya seperti

hasil ulangan semester, keaktifan siswa saat belajar, kemampuan siswa saat

belajar. Mengungkapkan argumen atau cara berpikir mereka baik secara lisan

maupun tulisan, serta siswa kelas X IPA sudah mempelajari materi tentang

sistem persamaan linear.

Subjek ini dirancang untuk fokus pada informan terpilih. Subjek

diambil dengan sengaja berdasarkan tujuan peneliti dan persyaratan

pengambilan subjek yang diperlukan. Artinya, peneliti memilih bahwa subjek

yang mereka ambil berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu subjek yang

dipilih oleh peneliti dapat mewakili tipe AQ, baik itu tipe quitters, campers,

dan climbers. Dari 21 calon siswa tersebut, terdapat 3 siswa X IPA yang di

pilih. Rincian informasi tiap kelompok meliputi 1 siswa quitters, 1 siswa

campers dan 1 siswa climbers. Tabel berikut mencantumkan tiga siswa dalam

penelitian ini:

Tabel 4.2 Daftar Nama Subyek Penelitian

No. Inisial Kelompok Kode Subyek

1 MF Climbers Subyek 1 MF

Page 56: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

39

No. Inisial Kelompok Kode Subyek

2 AJ Campers Subyek 2 AJ

3 AK Quitters Subyek 3 AK

Subjek 1 (MF) adalah subjek tipe climbers mendapatkan skor AQ 178

(dapat dilihat dilampiran), subjek 2 (AJ) adalah subjek tipe campers

mendapatkan skor AQ 158 (dapat dilihat dilampiran), subjek 3 (AK) subjek tipe

quitters mendapatkan skor AQ 114 (dapat dilihat dilampiran).

Ketiga subjek yang terpilih, selanjutnya diberikan soal tes kemampuan

berpikir kritis. Mereka diberi waktu 40 menit untuk mengerakan soal. Agar

mendapatkan data yang terkait kemampuan berpikir kritis siswa maka

dilakukan wawancara pada ketiga subjek yang selanjutnya akan dianalisis

D. Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Berbasis Wawancara

Pengambilan data pengujian instrumen tes soal berpikir kritis I pada

hari Senin tanggal 13 Januari 2020 di ruangan kelas X IPA pukul 07.50 sampai

dengan 08.30 WITA. Pengumpulan data wawancara I dilakukan setelah tes

pukul 08.30 sampai dengan 09.00 WITA. Pengambilan data dan pengujian

instrumen tes soal berpikir kritis II dilakukan hari Senin, 14 Januari 2020 di

kelas X IPA pukul 09.45 sampai 10.30 WITA. Pengambilan data wawancara II

dilakukan setelah tes pukul 10.30 sampai 11.00 WITA.

Agar memudahkan peneliti untuk menganalisis data penelitian, maka

peneliti memberi kode dicatatan wawancara. Berikut penjelasan tentang

pengkodean yang dilakukan;

Page 57: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

40

1. “P” Peneliti.

2. “MF” subjek 1 climbers.

3. “AJ” subjek 2 campers.

4. “AK” subjek 3 quitters.

Berikut deskripsi data 3 siswa dalam menyelesaikan soal;

1. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Berbasis Wawancara Subjek 1

(MF) Tipe Climbers

a. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Berbasis Wawancara I

Berikut ini adalah uraian hasil tes serta uraian percakapan peneliti

dengan subjek 1 (MF) pada tes kemampuan berpikir kritis berbasis

wawancara I

1) Memberikan Penjelasan Dasar

Tujuan pada tahap ini untuk menggali proses berpikir siswa

dalam menentukan dan menjelaskan mengenai masalah apa yang

ditemukan dari soal yang diberikan.

Gambar 4.1 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis

Subjek MF Tipe Climbers

Page 58: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

41

Dari lembar penyelesaian diatas terlihat bahwa subjek 1 (MF)

mampu mengidentifikasi masalah yang terdapat pada soal. Berikut

petikan dialog antara peneliti dan Subjek 1 (MF) saat Wawancara

Keterampilan Berpikir Kritis sebagai berikut:

P : “Apa yang diketahui dari soal ini?”

MF : “Eee.. Talinya lebih pendek 70 cm lebih pendek dari tinggi

patin. Berarti ini tingginya patin terus ini talinya, lebih pendek

70 cm, berarti sama dengan jika patin dilambangkan x ini

dilambangkan x, tingginya x-y karena tinggi ini seperti tali

maka 70 cm. terus ada lagi pernyataan 2x panjang tali lebih

panjang dari tingginya patin. Jadi anggap ini tingginya patin

ini talinya terus lebih panjang ki 30 cm, berarti x - 2y = -30.

Karnakan begini toh?”. (Menunjukkan lembar jawaban sambil

mempraktekkan menggunakan pulpen dan spidol).

Dari cuplikan wawancara di atas dapat dilihat subjek 1 (MF)

dapat menjelaskan masalah apa yang ia temukan ssesuai dengan

lembar jawaban dengan lancar. Jadi, pada tahap indikator memberikan

penjelasan dasar bahwa siswa MF mampu menentukan dan

menjelaskan masalah yang terdapat pada soal tersebut.

2) Membangun keterampilan dasar

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui apakah siswa dapat

menuliskan dan menjelaskan keterangan simbol atau model

matematika dari soal yang telah ditentukan, dan siswa mampu

mempertimbangkan metode atau cara yang tepat untuk menyelesaikan

soal.

Page 59: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

42

Gambar 4.2 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis

Subjek MF Tipe Climbers

Dari hasil pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 1 (MF)

dapat menuliskan simbol dan model matematika dari soal yang

diberikan serta mempertimbangkan metode yang digunakan. Berikut

dialog dengan subjek 1 (MF) tes kemampuan berpikir kritis berbasis

wawancara I:

MF : “Jadi…. Kasi masukmi dalam persamaan terus diselesaikan

pake eliminasi, x nya di eliminasi jadi sisa y, y = 100. x nya

kan.. eeh… tabbale i”. (sambil memperbaiki jawabannya).

P : “emm…. Yakin ji sama data yang diketahui semua itu?”

MF : “yakin”.

P : “yakin mi!. Apa kesulitannya mengerjakan soal ini?”

MF : “kata-katanya terlalu di sulitkan, tapi kalau ditau mi polanya

nda susah mi”.

Dari wawancara tersebut terlihat bahwa subjek 1 (MF) dapat

menjelaskan cara mengubah soal kedalam bentuk simbol dan model

matematika serta mampu mempertimbangkan metode yang

digunakan. Jadi, pada tahap indikator membangun keterampilan

dasar, bahwa siswa MF mampu menuliskan dan menjelaskan

Page 60: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

43

keterangan simbol atau model matematika dari soal yang telah

ditentukan, dan siswa mampu mempertimbangkan metode atau cara

yang tepat untuk menyelesaikan soal.

3) Membuat Kesimpulan

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui kemampuan siswa

menyimpulkan hasil akhir dari soal yang telah diberikan.

Gambar 4.3 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis

Subjek MF Tipe Climbers

Dari hasil pekerjaan subjek di atas terlihat bahwa subjek 1 (MF)

dapat menyimpulkan hasil dari penyelesaian soal yang diberikan. Jadi

pada tahap indikator mebuat kesimpulan Siswa (MF) dapat

menyimpulkan hasil dari penyelesaian soal yang diberikan.

4) Memberikan Penjelasan Lebih Lanjut

Melihat hasil tes dan wawancara ditahap ini merupakan tujuan

untuk mengetahui kemampuan siswa memberikan penjelasan lebih

lanjut mengenai hasil yang didapatkan sesuai dengan permasalahan

yang disediakan.

Page 61: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

44

Gambar 4.4 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis

Subjek MF Tipe Climbers

Dari hasil pekerjaan subjek di atas terlihat bahwa subjek 1 (MF)

dapat menjelaskan hasil penyelesaiannya menggunakan kata-katanya

sendiri dengan baik.

P : “eee. Jadi hasil akhirnya apa?”

MF : “tingginya patin 170 cm, panjang tali 100 cm. kalo panjang

talinya supaya tidak tersangkut dibadan minimal panjang

talinya harus diatas 170 cm.

Dari dialog tersebut dapat dilihat subjek 1 (MF) dapat

menjelaskan hasil yang didapatkan. Jadi, ditahap indikator

memberikan penjelasan lebih lanjut, bahwa siswa MF mampu

menjelaskan hasil yang didapatkan dari penyelesaian soal dengan

baik.

5) Mengatur Strategi Dan Taktik

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui kemampuan siswa

dapat menentukan suatu tindakan untuk menyelesaikan soal dan

merumuskan solusi alternatif.

Page 62: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

45

Gambar 4.5 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis

Subjek MF Tipe Climbers

Dari hasil penyelesaian di atas terlihat bahwa subjek 1 (MF)

mengetahui solusi alternatif atau metode lain. Tapi subjek MF tidak

mampu menjelaskan metode itu. Berikut ini uraian percakapan dengan

subjek 1 (MF) pada tes kemampuan berpikir kritis berbasis

wawancara I;

P : “ini cara yang digunakan sudah sesuai? Emm… ada cara

lainkah?”

MF : “emm… pake grafik, cuman kulupa mi bagaimana caranya”.

P : “tapi ada cara lain dih?”

MF : “iye ada”.

Pada wawancara tersebut dapat dilihat bahwa subjek 1 (MF)

menemukan metode alternatif tapi tidak mampu menjelaskan ataupun

menggunakan metode tersebut untuk menyelesaikan soal. Jadi, pada

tahap indikator mengatur strategi dan taktik, bahwa siswa MF mampu

menemukan alternatif penyelesaian soal tetapi tidak dapat

menggunakan metode tersebut untuk menyelesaikan soal yang ada.

Page 63: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

46

b. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Berbasis Wawancara II

Berikut adalah uraian hasil tes dan percakapan peneliti dengan

Subjek 1 (MF) wawancara tes keterampilan berpikir kritis berbasis

wawancara II.

1) Memberikan Penjelasan Dasar

Tujuan pada tahap ini untuk menggali proses berpikir siswa

dalam menentukan dan menjelaskan mengenai masalah apa yang

ditemukan dari soal yang diberikan.

Gambar 4.6 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir

Kritis Subjek MF Tipe Climbers

Dari hasil pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 1 (MF)

dapat menentukan masalah yang terdapat pada soal tersebut. Berikut

ini uraian percakapan antara peneliti dengan subjek 1 (MF) pada tes

kemampuan berpikir kritis berbasis wawancara II:

P : “Apa yang diketahui ini? x nya …”

MF : “x nya … sama dengan panjang tali, y nya sama dengan tinggi

patin, kan tadi disoalnya panjang talinya lebih pendek 70 cm.

terus katanya kalua 2 kali panjangnya tali lebih 30 cm dari

pada tinggi patin berarti sama ji tinggi patin dikurang 2 kali

sama dengan -30, karena lebih ki toh.”

P : “iya iya”

Dari uraian wawancara diatas terlihat bahwa subjek 1 (MF)

dapat menjelaskan masalah apa yang ia temukan seperti yang tertulis

pada lembar kerja dengan lancar. Jadi, pada tahap indikator

Page 64: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

47

memberikan penjelasan dasar bahwa siswa MF mampu menentukan

dan menjelaskan masalah yang terdapat pada soal tersebut.

2) Membangun keterampilan dasar

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui apakah siswa dapat

menuliskan dan menjelaskan keterangan simbol atau model

matematika dari soal yang telah ditentukan, dan siswa mampu

mempertimbangkan metode atau cara yang tepat untuk menyelesaikan

soal.

Gambar 4.7 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir

Kritis Subjek MF Tipe Climbers

Dari hasil pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 1 (MF)

dapat menuliskan simbol dan model matematika dari soal yang

diberikan serta mempertimbangkan metode yang digunakan. Berikut

ini uraian percakapan dengan subjek 1 (MF) pada tes kemampuan

berpikir kritis berbasis wawancara II;

MF : “jadi minus, jadi masukmi diumpamakan tinggi patin sama

panjang tali x sama y. Jadi x, ini x – y = 70, x – 2y = -30. Jadi

masuk meki cara elliminasi. x - y = 70, x – 2y = -30 kan mau

di eliminasi toh jadi x nya dieliminasi jadi dikurang -1y - (-2y)

Page 65: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

48

karena minus ketemu minus sama dengan positif. Jadi sama

dengan 1, – 1 + 2 hasilnya 1. Jadi y = 70 – (-30) dapat 100 cm

, y sama dengan 100 cm

P : Ini yang dipake metode apa?

MF : eliminasi, eee campuran

P : Gabungan ?

MF : iyya

Dari wawancara tersebut terlihat bahwa subjek 1 (MF) dapat

menjelaskan cara mengubah soal kedalam bentuk simbol dan model

matematika serta mampu mempertimbangkan metode yang

digunakan. Jadi, pada tahap indikator membangun keterampilan

dasar, bahwa siswa MF mampu menuliskan dan menjelaskan

keterangan simbol atau model matematika dari soal yang telah

ditentukan, dan siswa mampu mempertimbangkan metode atau cara

yang tepat untuk menyelesaikan soal.

3) Membuat Kesimpulan

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui kemampuan siswa

menyimpulkan hasil akhir dari soal yang telah diberikan.

Gambar 4.8 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir

Kritis Subjek MF Tipe Climbers

Page 66: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

49

Dari hasil pekerjaan subjek di atas terlihat bahwa subjek 1 (MF)

dapat menyimpulkan hasil dari penyelesaian soal yang diberikan. Jadi,

pada tahap membuat kesimpulan siswa MF mampu menyimpulkan

hasil penyelesaian soal dengan baik.

4) Memberikan Penjelasan Lebih Lanjut

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui kemampuan siswa

memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hasil yang didapatkan

sesuai dengan permasalahan yang disediakan.

Gambar 4.9 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir

Kritis Subjek MF Tipe Climbers

Dari hasil pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 1 (MF)

dapat menjelaskan hasil penyelesaiannya menggunakan kata-kata

sendiri dengan baik.

Page 67: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

50

P : “yakin mi juga hasil akhirnya dih?

MF : “Yakin mi”

P : “Hasil akhirnya juga sudah yakin mi, oke apa hasil akhirnya

dia?”

MF : “tingginya patin 170 cm panjang tali 100 cm minimal panjang

tali supaya tidak tersangkut talinya di badan diatas 170 cm.”

Dari uraian tersebut dapat dilihat subjek 1 (MF) dapat

menjelaskan hasil yang didapatkan. Jadi, ditahap indikator

memberikan penjelasan lebih lanjut, bahwa siswa MF mampu

menjelaskan hasil yang didapatkan dari penyelesaian soal dengan

baik.

5) Mengatur Strategi Dan Taktik

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui kemampuan siswa

dapat menentukan suatu tindakan untuk menyelesaikan soal dan

merumuskan solusi alternatif.

Gambar 4.10 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir

Kritis Subjek MF Tipe Climbers

Dari hasil pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 1 (MF)

mengetahui solusi alternatif atau metode lain. Tapi subjek MF tidak

mampu menjelaskan metode tersebut. Berikut ini uaraian percakapan

dengan subjek 1 (MF) pada tes kemampuan berpikir kritis berbasis

wawancara II;

Page 68: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

51

P : “Jadi ada metode lain yang bisa digunakan ini atau tidak?”

MF : “pakai grafik”.

P : “grafik?”

MF : “iya”.

P : “selain grafik ada ……”

MF : “nda tau mi”

P : “nda tau mi, tapi yang ditau itu ji?”

MF : “iya”

Dari cuplikan wawancara tersebut terlihat bahwa subjek 1 (MF)

menemukan metode alternatif tapi tidak mampu menjelaskan ataupun

menggunakan metode tersebut untuk menyelesaikan soal. Jadi, pada

tahap indikator mengatur strategi dan taktik, bahwa siswa MF mampu

menemukan alternatif penyelesaian soal tetapi tidak dapat

menggunakan metode tersebut untuk menyelesaikan soal yang ada.

2. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Berbasis Wawancara Subjek 2

(AJ) Dengan AQ Tipe Campers

a. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Berbasis Wawancara I

Berikut ini adalah uraian hasil tes serta uraian percakapan peneliti

dengan subjek 2 (AJ) pada tes kemampuan berpikir kritis berbasis

wawancara I

1) Memberikan Penjelasan Dasar

Tujuan pada tahap ini untuk menggali proses berpikir siswa

dalam menentukan dan menjelaskan mengenai masalah apa yang

ditemukan dari soal yang diberikan.

Page 69: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

52

Gambar 4.11 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir

Kritis Subjek AJ Tipe Campers

Dari hasil pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 2 (AJ)

dapat menentukan masalah yang terdapat pada soal. Berikut ini uraian

percakapan dengan subjek 2 (AJ) pada tes kemampuan berpikir kritis

berbasis wawancara I;

P : “Apa yang diketahui dari soal?”

AJ : “Panjang tali lebih pendek 70 cm dari tinggi patin toh?”.

P : “iya”

AJ : “baru ditanyakan agar tidak tersangkut di tubuh patin maka

panjang tali 2 kali panjang”

P : “iya”

AJ : “itu yang harus dicari agar tali tidak tersangkut ditubuh patin,

tali yang dibutuhkan itu berapa, mempunyai 2 kali ukuran

yang lebih panjang.”

Dari wawancara tersebut dapat dilihat bahwa subjek 2 (AJ)

mampu menjelaskan masalah apa yang ia temukan seperti yang ditulis

pada lembar pekerjaan dengan lancar. Jadi, pada tahap indikator

memberikan penjelasan dasar bahwa siswa AJ mampu menentukan

dan menjelaskan masalah yang terdapat pada soal tersebut.

Page 70: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

53

2) Membangun keterampilan dasar

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui apakah siswa dapat

menuliskan dan menjelaskan keterangan simbol atau model

matematika dari soal yang telah ditentukan, dan siswa mampu

mempertimbangkan metode atau cara yang tepat untuk menyelesaikan

soal.

Gambar 4.12 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir

Kritis Subjek AJ Tipe Campers

Dari hasil pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 2 (AJ)

dapat mengubah soal ke model matematika dari soal yang diberikan

serta mempertimbangkan metode yang digunakan meskipun terdapat

beberapa kekeliruan penyimbolan dalam pengerjaan. Berikut ini

uraian percakapan dengan subjek 2 (AJ) pada tes kemampuan berpikir

kritis berbasis wawancara I;

P : “Kendalanya mengerjakan soal ini apa?”

AJ : “Metode”

P : Metodenya?”.

AJ : “Bingung tadi”

P : “bingung sama metodenya dih, tapi didapat ji”

AJ : “iye”

Page 71: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

54

Dari wawancara tersebut dapat dilihat bahwa subjek 2 (AJ)

sempat bingung dalam memilih metode apa yang digunakan untuk

menyelesaikan soal tapi kemudian dapan menemukan metode yang

sesuai. Jadi, pada tahap indikator memberikan penjelasan dasar bahwa

siswa AJ mampu menentukan metode untuk menyelesaikan soal

meskipun sempat kesulitan.

3) Membuat Kesimpulan

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui kemampuan siswa

menyimpulkan hasil akhir dari soal yang telah diberikan.

Gambar 4.13 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir

Kritis Subjek AJ Tipe Campers

Dari hasil pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 2 (AJ)

tidak menuliskan kesimpulan hasil dari penyelesaian soal yang

diberikan dengan jelas. Jadi pada tahap indikator membuat

kesimpulan siswa AJ kurang mampu menyimpulkan hasil dari

penyelesaian soal yang di berikan.

Page 72: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

55

4) Memberikan Penjelasan Lebih Lanjut

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui kemampuan siswa

memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hasil yang didapatkan

sesuai dengan permasalahan yang disediakan.

Gambar 4.14 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir

Kritis Subjek AJ Tipe Campers

Dari hasil pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 2 (AJ)

mampu menjelaskan hasil akhir dari penyelesaian soal meskipun

dengan penjelasan yang kurang jelas.

P : “Dan hasil akhirnya, apa itu, apa hasil akhirnya jelaskan

coba?”

AJ : “Tinggi patin 170 panjang tali 200. Karena sudahnya dikali.

P : “iya”

AJ : “Tali yang dibutuhkan 2 kali lebih panjang dari anu dari tinggi

patin. Tinggi patin 170 ditambah 30 karena tadi 30 lebih

panjang tinggi patin jadi 200”

P : “Berarti panjang tali sebelum dikali 2 itu 100. Panjang tali

sebelum pertama dih 100.”

AJ : “Begitumo”

Page 73: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

56

Dari wawancara tersebut terlihat bahwa subjek 2 (AJ) dapat

menjelaskan hasil penyelesaian soal meskipun dengan jawaban yang

seadanya. Jadi, pada tahap indikator memberikan penjelasan lebih

lanjut, bahwa siswa AJ kurang mampu menjelaskan hasil yang

didapatkan dari penyelesaian soal.

5) Mengatur Strategi Dan Taktik

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui kemampuan siswa

dapat menentukan suatu tindakan untuk menyelesaikan soal dan

merumuskan solusi alternatif.

Gambar 4.15 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir

Kritis Subjek AJ Tipe Campers

Dari pekerjaan di atas dapat dilihat subjek 2 (AJ) tidak

mengetahui solusi alternatif atau metode lain. Berikut ini uraian

percakapan dengan subjek 2 (AJ) pada tes kemampuan berpikir kritis

berbasis wawancara I;

Page 74: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

57

P : “Menurutta apa ada metode lain kah yang cocok untuk

mengerjakan soal ini??”

MF : “Kalo misalnya masalah menurutku adaji cuman tidak kutau”.

P : “Ada, tidak tau.”

Dari wawancara tersebut dapat dilihat bahwa subjek 2 (AJ)

tidak mengetahui metode alternatif dalam menyelesaikan soal

tersebut. Jadi, pada tahap indikator mengatur strategi dan taktik,

bahwa siswa AJ tidak mampu menemukan alternatif penyelesaian soal

yang ada.

b. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Berbasis Wawancara II

Berikut adalah uraian hasil tes dan dan uraian percakapan dengan

subjek 2 (AJ) pada tes kemampuan berpikir kritis berbasis wawancara II.

1) Memberikan Penjelasan Dasar

Tujuan pada tahap ini untuk menggali proses berpikir siswa

dalam menentukan dan menjelaskan mengenai masalah apa yang

ditemukan dari soal yang diberikan.

Gambar 4.16 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir

Kritis Subjek AJ Tipe Campers

Page 75: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

58

Dari pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 2 (AJ) dapat

menentukan masalah yang terdapat pada soal. Berikut uraian

percakapan dengan subjek 2 (AJ) pada tes kemampuan berpikir kritis

berbasis wawancara II;

P : “Apa yang diketahui dari soal?”

AJ : “Yang diketahui yang pertama kita misalkan tinggi patin sama

dengan x tinggi tali sama dengan y. Yang diketahui adalah

panjang tali atau Y lebih pendek 70 cm dari patin atau x. Yang

kedua adalah ukuran 2y atau panjang tali agar mendapatkan

agar tidak tersangkut di tubuh patin harus lebih panjang 30 cm

yang ditanya adalah panjang tali agar tidak tersangkut ditubuh

x.”

Dari wawancara tersebut dapat dilihat bahwa subjek 1 (AJ)

dapat menjelaskan masalah apa yang ia temukan seperti yang ditulis

di lembar jawaban dengan lancar. Jadi, pada tahap indikator

memberikan penjelasan dasar bahwa siswa AJ mampu menentukan

dan menjelaskan masalah yang terdapat pada soal tersebut.

2) Membangun keterampilan dasar

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui apakah siswa dapat

menuliskan dan menjelaskan keterangan simbol atau model

matematika dari soal yang telah ditentukan, dan siswa mampu

mempertimbangkan metode atau cara yang tepat untuk menyelesaikan

soal.

Page 76: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

59

Gambar 4.17 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir

Kritis Subjek AJ Tipe Campers

Dari hasil pekerjaan subjek di atas terlihat bahwa subjek 2 (AJ)

dapat menuliskan simbol dan model matematika dari soal yang

diberikan serta mempertimbangkan metode yang digunakan. Berikut

ini uraian percakapan dengan subjek 2 (AJ) pada tes kemampuan

berpikir kritis berbasis wawancara II;

AJ : “Yang diketahui yang pertama kita misalkan tinggi patin sama

dengan x tinggi tali sama dengan y.”

AJ : “Kita melakukan penyelesaian menggunakan metode

campuran.”

Dari wawancara tersebut dapat dilihat bahwa subjek 2 (AJ)

dapat mengubah soal kedalam bentuk simbol dan model matematika

Page 77: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

60

serta mampu mempertimbangkan metode yang digunakan. Jadi, pada

tahap indikator membangun keterampilan dasar, bahwa siswa AJ

mampu menentukan metode untuk menyelesaikan soal.

3) Membuat Kesimpulan

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui kemampuan siswa

menyimpulkan hasil akhir dari soal yang telah diberikan.

Gambar 4.18 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir

Kritis Subjek AJ Tipe Campers

Dari pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 2 (AJ)

mampu menyimpulkan hasil dari penyelesaian soal yang diberikan

meskipun kurang jelas. Berikut cuplikan dialog wawancara dengan

subjek AJ.

P : “Jadi kesimpulannya panjang talinya berapa?.”

AJ : “Panjang tali sebenarnya 100 tapi agar tidak tersangkut

dibutuhkan 200”

P : “jadi tinggi patin berapa?”

AJ : “170”

Dari cuplikan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek 2

(AJ) mampu menyimpulkan hasil dari penyelesaian meskipun dengan

penjelasaan yang seadanya. Jadi pada indikator membuat kesimpulan,

siswa AJ kurang mampu dalam menyimpulkan hasil dari penyelesaian

soal yang di berikan.

Page 78: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

61

4) Memberikan Penjelasan Lebih Lanjut

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui kemampuan siswa

memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hasil yang didapatkan

sesuai dengan permasalahan yang disediakan.

Gambar 4.19 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir

Kritis Subjek AJ Tipe Campers

Dari pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 1 (MF) dapat

menjelaskan hasil penyelesaiannya menggunakan kata-kata sendiri

dengan baik.

P : “apa yang diketahui dari soal?

MF : “Yang diketahui yang pertama kita misalkan tinggi patin sama

dengan x tinggi tali sama dengan y. Yang diketahui adalah

panjang tali atau y lebih pendek 70 cm dari patin atau x. Yang

kedua adalah ukuran 2y atau panjang tali agar mendapatkan

agar tidak tersangkut di tubuh patin harus lebih panjang 30 cm

yang ditanya adalah panjang tali agar tidak tersangkut ditubuh

x. Kita melakukan penyelesaian menggunakan metode

campuran. Yang pertama lewat metode eliminasi dulu tapi

sebelum itu kita buat dulu variabelnya . x – y = 70 dengan x –

Page 79: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

62

2y= -30. Masuk ke metode eliminasi x – y = 70 di eliminasi

dengan x – 2y = -30. Di eliminasi x nya langsung dicoret dan

dapatkan hasil y = 100 lalu selanjutnya masuk ke metode

subtitusi x – y = 70. y nya bisa dinganti sama dengan 100 yang

sudah di dapat tadi . Jadi x – 100 = 70 baru di ubah ruas jadi

100 + 70 = x jadi hasilnya x sama dengan 170 tinggi patin.

Baru yang kedua tadi ditanya adalah panjang tali yang

dibutuhkan agar tidak tersangkut. Menurut saya karena tadi

panjang tali harus 30 cm lebih agar tidak tersangkut. Menurut

saya membutuhkan tali sekitar 200 lebih”

Dari wawancara tersebut dapat dilihat bahwa subjek 2 (AJ)

dapat menjelaskan hasil yang didapatkan. Jadi, ditahap indikator

memberikan penjelasan lebih lanjut, bahwa siswa AJ mampu

menjelaskan hasil yang didapatkan dari penyelesaian soal dengan

baik. Jadi pada indikator memberikan penjelasan lebih lanjut, siswa

AJ mampu menjelaskan hasil yang didapatkan dari penyelesaian soal.

5) Mengatur Strategi Dan Taktik

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui kemampuan siswa

dapat menentukan suatu tindakan untuk menyelesaikan soal dan

merumuskan solusi alternatif.

Gambar 4.20 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir

Kritis Subjek AJ Tipe Campers

Dari pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 2 (AJ) tidak

mengetahui solusi alternatif atau metode lain. Jadi indikator mengatur

Page 80: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

63

strategi dan taktik, siswa AJ tidak mampu menentukan alternatif

penyelesaian soal yang ada.

3. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Berbasis

Wawancara Subjek 2 (AK) Dengan AQ Tipe Quitters

a. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Berbasis Wawancara I

Berikut uraian hasil tes dan uraian percakapan dengan subjek 3 (AK)

pada tes kemampuan berpikir kritis berbasis wawancara I

1) Memberikan Penjelasan Dasar

Tujuan pada tahap ini untuk menggali proses berpikir siswa

dalam menentukan dan menjelaskan mengenai masalah apa yang

ditemukan dari soal yang diberikan.

Gambar 4.21 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir

Kritis Subjek AK Tipe Quitters

Dari hasil pekerjaan subjek di atas terlihat subjek 3 (AK) tidak

mampu menentukan masalah yang terdapat pada soal tersebut. Berikut

ini uraian percakapam peneliti dengan subjek 3 (AK) pada tes

kemampuan berpikir kritis berbasis wawancara I;

P : “Apa yang diketahui?”

AK : “itu yang tadi 70” sambil menunjuk soal.

P : “mencari panjang tali dan tinggi badan patin”

Page 81: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

64

Dari wawancara tersebut dapat dilihat subjek 2 (AK) tidak

mampu menentukan masalah yang terdapat dari soal. Jadi, pada tahap

indikator memberikan penjelasan dasar bahwa siswa AK kurang

mampu menentukan dan menjelaskan masalah yang terdapat pada

soal tersebut.

2) Membangun keterampilan dasar

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui apakah siswa dapat

menuliskan dan menjelaskan keterangan simbol atau model

matematika dari soal yang telah ditentukan, dan siswa mampu

mempertimbangkan metode atau cara yang tepat untuk menyelesaikan

soal.

Gambar 4.22 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir

Kritis Subjek AK Tipe Quitters

Dari pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 3 (AK) tidak

dapat menentukan atau tidak mengetahui metode penyelesaian dari

soal. Berikut ini uraian percakapan dengan subjek 2 (AK) pada tes

kemampuan berpikir kritis berbasis wawancara I;

P : “kemudian metode yang digunakan?”

AK : “nda ada ji”

P : “oh hehehe”.

AK : “nda ku tau rumusna”

P : “oh nda ditau”

Page 82: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

65

Dari wawancara tersebut dapat dilihat bahwa subjek 2 (AK)

tidak mengetahui metode ataupun rumus yang akan digunakan untuk

menyelesaikan soal. Jadi, pada tahap indikator memberikan

penjelasan dasar bahwa siswa AK tidak mampu menentukan metode

untuk menyelesaikan soal.

3) Membuat Kesimpulan

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui kemampuan siswa

menyimpulkan hasil akhir dari soal yang telah diberikan.

Gambar 4.23 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir

Kritis Subjek AK Tipe Quitters

Dari hasil pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 3 (AK)

tidak dapar membuat kesimpulan. Jadi pada indikator memberikan

kesimpulan siswa (AK) tidak mampu memberikan kesimpulan.

Page 83: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

66

4) Memberikan Penjelasan Lebih Lanjut

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui kemampuan siswa

memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hasil yang didapatkan

sesuai dengan permasalahan yang disediakan.

Gambar 4.24 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir

Kritis Subjek AK Tipe Quitters

Dari pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 3 (AJ) dapat

menjelaskan hasil akhir dari penyelesaian soal meskipun dengan

penjelasan yang kurang jelas.

P : “Jawabannya yakin atau tidak ini? yakin sama jawabannya

sendiri?”

AK : “Kurang”.

P : “Kurang yakin?”

AK : “iyye”

P : “tapi itu ji memang yang di tau?”

AK : “iyye itu ji”

P : “sesuai yang di tau ji paeng yang dikerja dih, oiyya okk

makasih.”

Dari wawancara tersebut dapat dilihat bahwa subjek 3 (AK)

kurang mampu menyelesaikan soal maupun menjelaskannya. Jadi,

pada tahap indikator memberikan penjelasan lebih lanjut, bahwa siswa

AK mampu menjelaskan hasil yang didapatkan dari penyelesaian soal

meskipun hasil yang diperoleh tidak tepat.

Page 84: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

67

5) Mengatur Strategi Dan Taktik

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui kemampuan siswa

dapat menentukan suatu tindakan untuk menyelesaikan soal dan

merumuskan solusi alternatif.

Gambar 4.25 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir

Kritis Subjek AK Tipe Quitters

Dari hasil pekerjaan subjek di atas terlihat subjek 2 (AJ) tidak

mengetahui cara penyelesaian soal tersebut.

Jadi, pada tahap indikator mengatur strategi dan taktik, bahwa

siswa AJ tidak mampu menemukan alternatif penyelesaian soal yang

ada.

b. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Berbasis Wawancara II

Berikut uraian hasil tes dan uraian percakapan dengan subjek 3

(AK) pada tes kemampuan berpikir kritis berbasis wawancara II.

Page 85: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

68

1) Memberikan Penjelasan Dasar

Tujuan pada tahap ini untuk menggali proses berpikir siswa

dalam menentukan dan menjelaskan mengenai masalah apa yang

ditemukan dari soal yang diberikan.

Gambar 4.26 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir

Kritis Subjek AK Tipe Quitters

Dari pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 3 (AK) tidak

mampu menentukan masalah yang terdapat pada soal tersebut. Berikut

uraian percakapan dengan subjek 3 (AK) pada tes kemampuan

berpikir kritis berbasis wawancara II;

P : “Apa kendalanya kerja ini soal?”

AJ : “nda ada ji”.

Dari wawancara tersebut dapat dilihat bahwa subjek 3 (AK)

tidak dapat menentukan masalah yang ada pada soal. Jadi, pada tahap

indikator memberikan penjelasan dasar bahwa siswa AK tidak mampu

menentukan dan menjelaskan masalah yang terdapat pada soal

tersebut.

Page 86: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

69

2) Membangun keterampilan dasar

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui apakah siswa dapat

menuliskan dan menjelaskan keterangan simbol atau model

matematika dari soal yang telah ditentukan, dan siswa mampu

mempertimbangkan metode atau cara yang tepat untuk menyelesaikan

soal.

Gambar 4.27 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir

Kritis Subjek AK Tipe Quitters

Dari hasil pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 3 (AK)

tidak dapat menuliskan simbol dan model matematika dari soal yang

diberikan serta mempertimbangkan metode yang digunakan. Berikut

ini uraian percakapan subjek 3 (AK) pada tes kemampuan berpikir

kritis berbasis wawancara II;

P : “begituji memang yakin dengan cara yang di pake toh. Kalau

hasil akhirnya sudah yakin?” sambil menunjuk lembar kerja

subjek

AK : “iye.”

Dari wawancara tersebut dapat dilihat subjek 3 (AK) tidak

dapat mengubah soal kedalam bentuk simbol dan model matematika

serta mampu mempertimbangkan metode yang digunakan. Jadi, pada

tahap indikator membangun keterampilan dasar, bahwa siswa AK

Page 87: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

70

tidak dapat menuliskan keterangan simbol atau model matematika

dari soal yang telah ditentukan, dan siswa tidak mampu

mempertimbangkan metode atau cara yang tepat untuk menyelesaikan

soal.

3) Membuat Kesimpulan

Melihat hasil tes dan wawancara pada tahap ini merupakan

tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa menyimpulkan hasil

akhir dari soal yang telah diberikan.

Gambar 4.28 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir

Kritis Subjek AK Tipe Quitters

Dari hasil pekerjaan subjek di atas terlihat bahwa subjek 3

(AK) tidak dapat menyimpulkan hasil dari penyelesaian soal yang

diberikan. Jadi pada tahap indicator membuat kesimpulan siswa (AK)

tidak mampu memberikan kesimpulan.

Page 88: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

71

4) Memberikan Penjelasan Lebih Lanjut

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui kemampuan siswa

memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hasil yang didapatkan

sesuai dengan permasalahan yang disediakan.

Gambar 4.29 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir

Kritis Subjek AK Tipe Quitters

Dari pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 3 (AK) dapat

menjelaskan hasil penyelesaiannya dengan menggunakan kata-

katanya sendiri dengan baik meskipun hasil penyelesaian kurang

tepat. Berikut cuplikan dialog wawancara dengan subjek 3 (AK).

P : “ini kali 2 nya dari mana?

AK : “anu toh yang ini tadi supaya tidak tersangkut jadi dikali 2. Jadi

140+30, dikurang ini” memperbaiki lembar jawaban.

P : “dikurang 30nya itu”

AK : “supaya tidak tersangkut tingginya patin”

P : “dikurang 30 jadi ditau tingginya patin”

AK : “iye”

Dari wawancara tersebut terlihat bahwa subjek 3 (AK) dapat

menjelaskan hasil yang didapatkan meskipun hasil yang didapatkan

kurang tepat. Jadi, pada tahap indikator memberikan penjelasan lebih

lanjut, bahwa siswa AK mampu menjelaskan hasil yang didapatkan

dari penyelesaian soal meskipun hasil yang diperoleh tidak tepat.

Page 89: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

72

5) Mengatur Strategi Dan Taktik

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui kemampuan siswa

dapat menentukan suatu tindakan untuk menyelesaikan soal dan

merumuskan solusi alternatif.

Gambar 4.30 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir

Kritis Subjek AK Tipe Quitters

Dari pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 3 (AK) tidak

mengetahui solusi alternatif atau metode lain. Jadi pada indikator

mengatur strategi dan taktik, Siswa (AK) tidak mampu menemukan

metode pemecaahan masalah yang lain.

E. Triangulasi Data

1. Triangulasi Data Subjek 1 (MF) Tipe Climbers Pada Tes Kemampuan

Berpikir Kritis Matematis Berbasis Wawancara I dan II

Selanjutnya hasil tes kemampuan berpikir kritis matematika siswa

akan dibandingkan antara wawancara I dan II yang dilakukan pada tanggal

yang berbeda. Ini untuk menentukan apakah data yang diperoleh valid.

Page 90: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

73

Tabel berikut berisi hasil kerja tes keterampilan berpikir kritis matematika

siswa berdasarkan Wawancara I dan II.

Tabel 4.3 Triangulasi Data Subjek I (MF) pada Tes Berbasis

Wawancara I dan II

Subjek 1 (MF)

Tes Berbasis Wawancara I Tes Berbasis Wawancara I

1. Memberikan Penjelasan

Dasar

Siswa MF dapat menentukan

dan menjelaskan masalah

yang terdapat pada soal.

2. Membangun Keterampilan

Dasar

Siswa MF dapat menuliskan

dan menjelaskan keterangan

simbol atau model

matematika dari soal yang

telah ditentukan, dan siswa

dapat mempertimbangkan

metode atau cara yang tepat

untuk menyelesaikan soal.

3. Membuat Kesimpulan

Siswa (MF) dapat

menyimpulkan hasil dari

penyelesaian soal yang

diberikan.

4. Memberikan Penjelasan

Lebih Lanjut

siswa MF dapat menjelaskan

hasil yang didapatkan dari

penyelesaian soal dengan

baik.

5. Mengatur Strategi Dan

Taktik

siswa MF dapat menemukan

alternatif penyelesaian soal

tetapi tidak dapat

menggunakan metode

1. Memberikan Penjelasan

Dasar

Siswa MF dapat menentukan

dan menjelaskan masalah yang

ada pada soal.

2. Membangun Keterampilan

Dasar

Siswa MF dapat menuliskan

dan menjelaskan keterangan

simbol atau model matematika

dari soal yang telah ditentukan,

dan siswa dapat

mempertimbangkan metode

atau cara yang tepat untuk

menyelesaikan soal.

3. Membuat Kesimpulan

Siswa (MF) dapat

menyimpulkan hasil dari

penyelesaian soal yang

diberikan.

4. Memberikan Penjelasan

Lebih Lanjut

siswa MF dapat menjelaskan

hasil yang didapatkan dari

penyelesaian soal dengan baik.

5. Mengatur Strategi Dan

Taktik

siswa MF dapat menemukan

alternatif penyelesaian soal

tetapi tidak dapat menggunakan

Page 91: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

74

Subjek 1 (MF)

Tes Berbasis Wawancara I Tes Berbasis Wawancara I

tersebut untuk menyelesaikan

soal yang ada

metode tersebut untuk

menyelesaikan soal yang ada

Pada tes kemampuan berpikir kritis berbasis wawancara I dan II,

pada indikator memberikan penjelasan dasar, subjek 1 (MF) mampu

memntukan dan menjelaskan masalah yang terdapat pada soal yang

diberikan. Pada indikator membangun keterampilan dasar, subjek 1 (MF)

mampu menuliskan dan menjelaskan keterangan simbol atau model

matematika dari soal yang telah ditentukan, dan siswa mampu

mempertimbangkan metode atau cara yang tepat untuk menyelesaikan soal.

Pada indikator membuat kesimpulan, subjek 1 (MF) mampu

menyimpulkan hasil dari penyelesaian soal yang diberikan. Pada indikator

memberikan penjelasan lebih lanjut, subjek 1 (MF) mampu menjelaskan

hasil yang didapatkan dari penyelesaian soal dengan baik. Pada indikator

mengatur strategii dan taktik, subjek 1 (MF) mampu menemukan alternatif

penyelesaian soal tetapi tidak dapat menggunakan metode tersebut untuk

menyelesaikan soal yang ada.

Sesuai dengan uraian di atas dapat disimpulkan hasil tes

kemampuan berpikir kritis matematis wawancara I dan II (tes 1 dan 2 untuk

subjek 1 (MF)) diperoleh penyelesaian yang sama, sehingga data bisa

dikatakan valid.

Page 92: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

75

2. Triangulasi Data Subjek 2 (AJ) Tipe Campers pada Tes Kemampuan

Berpikir Kritis Matematis Berbasis Wawancara I dan II

Selanjutnya, hasil tes keterampilan berpikir kritis matematika siswa

akan dibandingkan berdasarkan wawancara I dan II yang dilakukan pada

tanggal yang berbeda. Ini untuk menentukan apakah data yang diperoleh

valid. Tabel berikut berisi hasil kerja tes keterampilan berpikir kritis

matematika siswa berdasarkan Wawancara I dan II.

Tabel 4.4 Triangulasi Data Subjek 2 (AJ) pada Tes Berbasis

Wawancara I dan II

Subjek 2 (AJ)

Tes Berbasis Wawancara I Tes Berbasis Wawancara I

1. Memberikan Penjelasan

Dasar

Siswa AJ dapat menentukan

dan menjelaskan masalah

yang terdapat pada soal

tersebut.

2. Membangun Keterampilan

Dasar

Siswa AJ dapat menentukan

metode untuk menyelesaikan

soal meskipun sempat

kesulitan.

3. Membuat Kesimpulan

Siswa AJ kurang mampu

menyimpulkan hasil dari

penyelesaian soal yang di

berikan.

4. Memberikan Penjelasan

Lebih Lanjut

Siswa AJ dapat menjelaskan

hasil yang didapatkan dari

penyelesaian soal.

1. Memberikan Penjelasan

Dasar

Siswa AJ dapat menentukan

dan menjelaskan masalah yang

terdapat pada soal tersebut.

2. Membangun Keterampilan

Dasar

Siswa AJ dapat menentukan

metode untuk menyelesaikan

soal.

3. Membuat Kesimpulan

Siswa AJ kurang mampu

dalam menyimpulkan hasil

dari penyelesaian soal yang di

berikan.

4. Memberikan Penjelasan

Lebih Lanjut

Siswa AJ dapat menjelaskan

hasil yang didapatkan dari

penyelesaian soal.

5. Mengatur Strategi dan

Taktik

Page 93: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

76

Subjek 2 (AJ)

Tes Berbasis Wawancara I Tes Berbasis Wawancara I

5. Mengatur Strategi Dan

Taktik

Siswa AJ tidak dapat

menemukan alternatif

penyelesaian soal yang ada.

Siswa AJ tidak dapat

menentukan alternatif

penyelesaian soal yang ada.

Pada tes kemampuan berpikir kritis berbasis wawancara I dan II,

pada indikator memberikan penjelasan dasar, subjek 2 (AJ) mampu

menentukan dan menjelaskan masalah yang terdapat pada soal tersebut.

Pada indikator membangun keterampilan dasar, subjek 2 (AJ) mampu

menentukan metode untuk menyelesaikan soal. Pada indikator membuat

kesimpulan, subjek 2 (AJ) kurang mampu dalam menyimpulkan hasil dari

penyelesaian soal yang di berikan. Pada indikator memberikan penjelasan

lebih lanjut, subjek 2 (AJ) dapat menjelaskan hasil yang didapatkan dari

penyelesaian soal. Pada indikator mengatur strategii dan taktik, subjek 2

(AJ) tidak mampu menentukan alternatif penyelesaian soal yang ada.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan berdasarkan

wawancara I dan II (tes 1 dan 2 untuk subjek 2 (AJ)) semuanya diperoleh

hasil yang sama, oleh karena itu data bisa dikatakan valid.

3. Triangulasi Data Subjek 3 (AK) Tipe Quitters Pada Tes Kemampuan

Berpikir Kritis Berbasis Wawancara I dan II

Selanjutnya hasil tes keterampilan berpikir kritis matematika siswa

akan dibandingkan berdasarkan wawancara I dan II yang dilakukan pada

Page 94: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

77

tanggal yang berbeda. Ini untuk menentukan apakah data yang diperoleh

valid. Tabel berikut berisi hasil kerja tes keterampilan berpikir kritis

matematika siswa berdasarkan Wawancara I dan II.

Tabel 4.5 Triangulasi Data Subjek 3 (AK) pada Tes Berbasis

Wawancara I dan II

Subjek 3 (AK)

Tes Berbasis Wawancara I Tes Berbasis Wawancara II

1. Memberikan Penjelasan

Dasar

Siswa AK tidak dapat

menentukan dan menjelaskan

masalah yang ada pada soal.

2. Membangun Keterampilan

Dasar

Siswa AK tidak dapat

menentukan metode untuk

menyelesaikan soal.

3. Membuat Kesimpulan

Siswa (AK) tidak dapat

memberikan kesimpulan.

4. Memberikan Penjelasan

Lebih Lanjut

Siswa AK dapat menjelaskan

hasil yang didapatkan dari

penyelesaian soal meskipun

hasil yang diperoleh tidak

tepat.

5. Mengatur Strategi Dan

Taktik

Siswa AK tidak dapat

menemukan alternatif

penyelesaian soal yang ada.

1. Memberikan Penjelasan

Dasar

Siswa AK tidak dapat

menentukan dan menjelaskan

masalah yang ada pada soal.

2. Membangun Keterampilan

Dasar

Siswa AK tidak dapat

menuliskan keterangan

simbol atau model

matematika dari soal yang

telah ditentukan, dan siswa

tidak dapat

mempertimbangkan metode

atau cara yang tepat untuk

menyelesaikan soal.

3. Membuat Kesimpulan

Siswa AK tidak dapat

memberikan kesimpulan.

4. Memberikan Penjelasan

Lebih Lanjut

Siswa AK dapat menjelaskan

hasil yang didapatkan dari

penyelesaian soal meskipun

hasil yang diperoleh tidak

tepat.

5. Mengatur Strategi dan

Taktik

Siswa AK tidak dapat

menemukan metode

Page 95: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

78

Subjek 3 (AK)

Tes Berbasis Wawancara I Tes Berbasis Wawancara II

pemecaahan masalah yang

lain.

Pada tes kemampuan berpikir kritis berbasis wawancara I dan II,

pada indikator memberikan penjelasan dasar, subjek 3 (AK) tidak mampu

menentukan dan menjelaskan masalah yang terdapat pada soal tersebut.

Pada indikator membangun keterampilan dasar, subjek 3 (AK) tidak

mampu menentukan metode untuk menyelesaikan soal. Pada indikator

membuat kesimpulan, subjek 3 (AK) tidak mampu dalam menyimpulkan

hasil dari penyelesaian soal yang di berikan. Pada indikator memberikan

penjelasan lebih lanjut, subjek 3 (AK) mampu menjelaskan hasil yang

didapatkan dari penyelesaian soal meskipun hasil yang diperoleh tidak

tepat. Pada indikator mengatur strategi dan taktik, subjek 3 (AK) tidak

mampu menentukan alternatif penyelesaian soal yang ada.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan berdasarkan

wawancara I dan II, baik pada tes I maupun tes 2 pada subjek 3 (AK)

diperoleh hasil yang sama sehingga datanya bisa dikatakan valid.

F. Pembahasan

Dalam penelitian ini, untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis

matematis ditinjau dari Adversity Quotient siswa, maka dalam penelitian ini

menggunakan lima indikator yaitu, (1) memberikan penjelasan dasar, (2)

Page 96: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

79

membangun keterampilan dasar, (3) membuat kesimpulan, (4) memberikan

penjelasan lebih lanjut, (5) mengatur strategi dan taktik.

Berdasarkan hasil analisis dari tes kemampuan berpikir kritis pertama dan

kedua pada subjek Climbers, Campers dan Quitters yaitu sebagai berikut:

1. Kemampuan berpikir kritis ditinjau dari Adversity Quotient tipe Climbers pada

siswa kelas X IPA SMA Islam Terpadu Wahdah Islamiyah Kota Makassar,

diperoleh hasil sebagai berikut ;

Dari data yang diperoleh pada tes tertulis dan hasil wawancara diketahui

bahwa di kedua tes tersebut siswa AQ tipe climbers dapat memenuhi 5

indikator kemampuan berpikir kritis. Siswa dengan AQ tipe climbers mampu

menentukan masalah yang terdapat pada soal yang berikan dengan baik dan

benar, siswa juga mampu mengubah soal menjadi model matematika,

kemudian siswa dapat menyimpulkan serta menjelaskan pekerjaannya

menggunakan kata-kata sendiri dengan lancar dan siswa mampu menemukan

alternatif penyelesaian soal tetapi tidak mampu menggunakan alternatif

tersebut.

Stoltz mengungkapkan bahwa orang dengan AQ tipe climbers

pemikir yang selalu memikirkan peluang, siap menghadapi tantangan, percaya

diri dan selalu memikirkan beragam alternatif penyelesaian permasalahan.

Begitu pun yang terjadi pada siswa AQ tipe climbers sangat antusias dalam

menangani masalah, berupaya mencari jawaban atas pertanyaan, dan sering

bertanya kepada peneliti tentang solusi yang diambilnya.

Page 97: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

80

Pada penelitian ini siswa AQ tipe climbers, Dibutuhkan waktu yang

cukup singkat untuk menentukan dan memikirkan metode dan metode untuk

menyelesaikan masalah tersebut, dan siswa dapat menggunakan bahasa sendiri

serta terdapat peningkatan dari tes 1 tes ke 2.

2. Kemampuan berpikir kritis ditinjau dari Adversity Quotient tipe Campers pada

siswa kelas X IPA SMA Islam Terpadu Wahdah Islamiyah Kota Makassar

subjek 2 (AJ), diperoleh hasil sebagai berikut ;

Dari data yang didapatkan pada tes tertulis dan wawancara diperoleh

bahwa pada kedua tes, siswa AQ tipe campers mampu memenuhi 4 indikator

kemampuan berpikir kritis. Siswa dengan AQ tipe campers mampu

menentukan masalah yang terdapat pada soal yang diberikan, siswa juga dapat

mengubah soal tersebut menjadi model matematika, kemudian siswa dapat

menarik kesimpulan dan menjelaskan hasilnya.

Stoltz mengungkapkan bahwa orang dengan AQ tipe campers sangat

menyukai zona nyaman, mudah berpuas diri cukup senang dengan usaha yang

telah dicapai, tidak ingin berusaha lebih meskipun sadar kalau ia mampu.

Begitupun yang terjadi pada siswa AQ campers memiliki inisiatif dalam

memecahkan masalah, mengerjakan soal sesuai dengan kemampuannya, puas

atas hasil penyelesaiannya.

Pada penelitian ini siswa dengan AQ tipe campers, membutuhkan

waktu yang relatif singkat untuk mengidentifikasi dan merefleksikan metode

pemecahan masalah dan dapat menggunakan bahasanya sendiri. Siswa juga

belum memiliki ide baru, dan mereka cukup piawai dalam menghitung dan

Page 98: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

81

menentukan unsur-unsur yang diketahui dalam soal siswa serta terdapar sedikit

peningkatan dari tes 1 ke tes 2.

3. Kemampuan berpikir kritis ditinjau dari Adversity Quotient tipe Quitters pada

siswa kelas X IPA SMA Islam Terpadu Wahdah Islamiyah Kota Makassar

subjek 3 (AK), diperoleh hasil sebagai berikut;

Dari data yang didapatkan dari tes tertulis dan hasil wawancara

ditemukan bahwa dalam dua tes tersebut, siswa dengan AQ tipe quitters hanya

mampu memenuhi maksimal 1 indikator kemampuan berpikir kritis. Siswa

dengan AQ tipe quitters hanya dapat menjelaskan hasil penyelesaiannya

mesikipun hasil yang diperoleh tidak tepat.

Stoltz mengungkapkan bahwa orang dengan AQ tipe quitters cenderung

pasif, merasa tidak mampu, memilih menyerah sebelum berusaha, mudah putus

asa. Begitupun yang terjadi pada siswa AQ quitters, siswa tidak antusias dalam

pemecahan masalah karena mereka tidak menyukai matematika, langsung

mengatakan tidak bisa saat membaca soal, tidak mau mengambil risiko,

sehingga mereka tidak mengerjakan dengan baik dan benar.

Dalam penelitian ini siswa tipe quitters, membutuhkan banyak waktu

saat menentukan dan memikirkan cara atau metode untuk memecahkan

masalah hanya menulis ulang masalah tersebut. Siswa juga tidak memiliki ide

baru, dan kurang pandai menghitung dan menentukan unsur-unsur yang

diketahui dalam soal serta tidak terdapat peningkatan dalam tes 1 dan 2.

Page 99: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

82

Tabel 4.6 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Adversity Quoatient Tipe

Climbers, Campers, Quitters

No.

Indikator

Kedapatan

Berpikir

Kritis

Climbers Campers Quitters

1 Memberikan

Penjelasan

Dasar

Siswa MF dapat

menemukan dan

menjelaskan

masalah yang

terdapat pada soal.

Siswa AJ dapat

menemukan dan

menjelaskan

masalah yang

terdapat pada soal.

Siswa AK

tidak dapat

menemukan

dan

menjelaskan

masalah yang

terdapat pada

soal.

2 Membangun

Keterampilan

Dasar

Siswa MF dapat

menuliskan dan

menjelaskan

keterangan simbol

atau model

matematika dari

soal yang telah

ditentukan, dan

siswa dapat

mempertimbangkan

metode atau cara

yang tepat untuk

menyelesaikan soal

dan mengerjakan

soal langkah demi

langkah yang jelas.

Siswa AJ dapat

menuliskan dan

menjelaskan

keterangan simbol

atau model

matematika dari

soal yang telah

ditentukan, dan

siswa dapat

mempertimbangkan

metode atau cara

yang tepat untuk

menyelesaikan soal.

Siswa AK

tidak dapat

mengubah

soal kedalam

bentuk model

matematika

dan tidak

dapat

menentukan

model

penyelesaian

3 Membuat

Kesimpulan

Siswa MF dapat

menyimpulkan

hasil dari

penyelesaian soal

yang diberikan.

Siswa AJ dapat

menyimpulkan

hasil dari

penyelesaian soal

yang diberikan.

Siswa AK

tidak dapat

memberikan

kesimpulan.

Page 100: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

83

No.

Indikator

Kedapatan

Berpikir

Kritis

Climbers Campers Quitters

4 Memberikan

Penjelasan

Lebih Lanjut

Siswa MF dapat

menjelaskan hasil

yang didapatkan

dari penyelesaian

soal dengan baik

menggunakan kata-

kata sendiri dengan

teliti.

Siswa AJ dapat

menjelaskan hasil

yang didapatkan

dari penyelesaian

soal dengan baik

menggunakan kata-

kata sendiri

meskipun masih

ragu-ragu dalam

menyampaikannya.

Siswa AK

dapat

menjelaskan

hasil yang

didapatkan

dari

penyelesaian

soal dengan

baik

menggunakan

kata-kata

sendiri

meskipun

hasil

penyelesaian

kurang tepat.

5 Mengatur

Strategi dan

Taktik

Siswa MF dapat

menemukan

alternatif

penyelesaiaan tetapi

tidak dapat

menggunakannya

Siswa AJ tidak

dapat menemukan

alternatif

penyelesaian soal

Siswa AK

tidak dapat

menemukan

alternatif

penyelesaian

soal

Page 101: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

84

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun yang dapat disimpulkan sesuai dengan rumusan masalah dan

hasil penelitian di Bab IV sebagai berikut;

1. Siswa yang memiliki AQ tipe climbers dapat memenuhi 5 indikator

kemampuan berpikir kritis. Siswa dapat mengidentifikasi masalah pada

soal yang diberikan, dan ditanyakan dengan jawaban yang tepat, siswa juga

mengubah soal tersebut menjadi model matematika dengan baik,

kemudian siswa dapat dengan lancar merangkum dan menjelaskan

pekerjaannya dengan kata-kata sendiri dan mencari alternatif pemecahan

masalah, tetapi tidak dapat menggunakan alternatif tersebut.

Pada saat pengerjaan soal siswa AQ tipe climbers sangat antusias

dalam menangani masalah, berupaya mencari jawaban atas pertanyaan,

dan sering bertanya kepada peneliti tentang solusi yang diambilnya.

2. Siswa yang memiliki AQ tipe campers mampu memenuhi 4 indikator

kemampuan berpikir kritis. Siswa dengan AQ tipe campers dapat

mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam soal yang diajukan dengan

baik, dapat juga mengubah suatu masalah menjadi model matematika,

kemudian meringkas dan menjelaskan karyanya tetapi tidak mampu

menemukan metode alternatif penyelesaian soal.

Page 102: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

85

Pada saat pengerjaan soal siswa AQ campers memiliki inisiatif

dalam memecahkan masalah, mengerjakan soal sesuai dengan

kemampuannya, puas atas hasil penyelesaiannya.

3. Siswa yang memiliki AQ tipe quitters mampu memenuhi 1 indikator

kemampuan berpikir kritis. Siswa mampu menjelaskan hasil

penyelesaiannya meskipun hasil penyelesaian tidak benar.

Pada saat pengerjaan soal siswa AQ quitters, siswa tidak antusias

dalam pemecahan masalah karena mereka tidak menyukai matematika,

langsung mengatakan tidak bisa saat membaca soal, tidak mau mengambil

risiko, sehingga mereka tidak mengerjakan dengan baik dan benar.

B. Saran

1. Melihat dari hasil yang ditemukan pada Bab IV, maka peneliti

memberikan saran kepada guru demi meningkatkan kemampuan berpikir

kritis siswa saat proses belajar mengajar sebagai berikut;

a. Dalam pembelajaran, guru harus membiasakan siswa agar dapat

mengubah sebuah masalah menjadi bentuk model matematika dan

menyimpulkan penyelesaian soal.

b. Guru sebaiknya memberikan perhatian lebih kepada siswa tipe

Quitters dalam pembelajaran agar siswa terbiasa mengerjakan soal-

soal.

2. Perlu dilakukan penelitian tentang topik-topik yang serupa tetapi

menggunakan indikator yang berbeda.

Page 103: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

86

3. Diharapkan adanya penelitian lain yang membahas lebih dalam mengenai

perbandingan kemampuan berpikir kritis siswa antara 3 tipe Advesity

Quotient.

Page 104: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

87

DAFTAR PUSTAKA

De Porter, Bobbi dan Hernacki, Mike. 2013. Quantum Learning: Membiasakan

Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa Learning

Depdiknas, 2003. Undang-undang RI No. 20 tahun 2003. Tentang tujuan

pendidikan nasional.

H. Raharjdo, Mudjia. 2010. Jenis dan Metode Penelitian Kualitatif, (Online),

https://www.uin-malang.ac.id.html, diakses 28 Juni 2019)

Hidayanti, Dwi. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Smp Kelas IX

Pada Materi Kesebangunan. Prosiding Konferensi Nasional Penelitian

Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP 1), Diselenggarakan oleh

Program Studi Pendidikan Matematika, UMS, 12 Maret 2016

Irianti, Putri (2017). Proses Pemecahan Masalah Matematika Siswa Berdasarkan

Adversity Quotient (AQ). Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 2

No.6 Tahun 2017. Surabaya: Program Studi Pendidikan Matematika,

Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya.

Kemendiknas, 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun

2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Jakarta: Kemendiknas-Depdiknas.

Maftukhin, M. 2013. Skripsi: Keefektifan model pembelajaran CPS berbantuan

CD pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kritis materi pokok

geometri kelas X. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Riadi, Muchlisin. 2018. Pengertian, Karakteristik dan Indikator Berpikir Kritis,

(Online), (https://www.kajianpustaka.com.html, diakses 28 Juni 2019).

Samsur, Rohman Ketut. 2018. Skripsi: Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Pada Materi Garis Dansudut Di Kelas Vii-D Smp Negeri 7 Kendari.

Kendari : Universitas Halu oleo.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta, CV.

Surya, Hendra. 2013. Cara Belajar Orang Genius. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo

Widanarni, Deni., Irwansyah dan Setio Utomo. 2015. Pengaruh Karakteristik

Individu, Karakteristik Pekerjaan dan Karakteristik Organisasi terhadap

Kepuasan Kerja Karyawan PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Kuala

Page 105: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

88

Kapuas. Jurnal Bisnis dan Pembangunan, Vol 3, No. 1, Januari – Juni

2015:35 – 41

Wulandari, Retno. 2020. Skripsi: Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Sman 8 Muaro Jambi. Jambi: Universitas Jambi

Page 106: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 107: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Kelas/Semester : X/II

Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Dua variabel

Waktu : 2 x 40 menit

Nama : ...........................................

Nis : ...........................................

Kelas : ...........................................

PETUNJUK PENGERJAAN SOAL:

Selesaikan soal berikut untuk menjawab pertanyaan di bawah!

Patin ingin melakukan lompat tali. Misalnya, tali yang dipakai oleh Patin

mempunyai panjang 70 cm lebih pendek dari tinggi Patin. Supaya tali tidak

tersangkut di tubuh Patin, maka setidaknya tali yang digunakan harus mempunya

panjang dua kali lebih panjang dari ukuran sebelumnya. Sehingga, jika diukur

kembali, maka ukuran dua kali panjang tali akan 30 cm lebih panjang dari tinggi

Patin. Tentukan berapa ukuran panjang tali yang digunakan serta tinggi badan

Patin! Dan berapakah panjang tali yang di butuhkan agar tidak tersangkut di badan

patin?

5. Apa yang kamu ketahui dari soal diatas?

6. Metode apakah yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal diatas?

7. Jelaskan jawabanmu diatas menggunakan kata-katamu sendiri!

8. Apakah ada metode atau cara lain untuk menyelesaikan soal diatas? Jika

ada coba tunjukkan!

1. Tulis Nama, NIS dan Kelas pada lembar jawaban anda!

2. Baca dan pahami soal sebelum menjawab!

3. Kerjakan soal dengan menuliskan langkah-langkah secara jelas!

Page 108: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 109: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 110: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 111: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 112: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 113: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 114: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

HASIL TES ARP

No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Tot. Tot. x 2

Tipe Adversity Quotient

1 Abdul Muhaimin 0 0 Quitters

2 Abrarshadiq Yusmaputra Salim 5 4 4 3 3 4 1 2 2 3 2 3 5 4 4 3 3 5 5 3 68 136 Campers

3 Ahmad Jilan Shadiq 3 3 5 5 5 5 1 4 2 5 1 5 5 4 5 1 5 5 5 5 79 158 Campers

4 Akbar Bintang Saputra 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 3 5 5 94 188 Climbers

5 Amjad Farros Mahdi 5 3 5 5 5 5 1 5 1 5 1 1 5 5 5 1 5 5 5 5 78 156 Campers

6 Andi Khalid Dzaki 3 3 2 2 4 3 2 1 3 3 2 3 3 4 2 5 4 3 3 2 57 114 Quitters

7 Andi Riskullah Annang Nirwan 4 3 4 2 3 3 2 5 3 3 3 1 3 5 3 5 3 5 5 5 70 140 Campers

8 Azkal Adzikia Yasin 5 3 4 3 3 5 2 4 3 5 2 1 5 4 4 5 3 5 5 3 74 148 Campers

9 Dio Radiyallahu'anhu Muttakin 1 1 1 1 1 5 5 5 1 5 1 1 1 5 2 3 5 3 5 3 55 110 Quitters

10 Dwi Fayi Arya Sakhi 5 4 3 4 3 5 2 5 2 5 4 1 5 5 5 4 4 5 5 3 79 158 Campers

11 Fatur Indra Kusmanto 0 0 Quitters

12 Kaffi Elka Zahid 3 2 4 4 3 4 1 4 4 4 2 1 5 5 3 5 3 5 5 4 71 142 Campers

13 M. Fathan Atillah Mukminin 4 2 1 3 3 2 2 5 4 2 3 1 4 5 4 5 1 5 5 5 66 132

Peralihan Quitters ke Campers

14 Muh. Dzaki Zulfahmi Mansur 4 2 5 2 5 3 1 4 3 3 5 3 5 5 5 5 1 5 5 5 76 152 Campers

15 Muh. Fahri 4 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 5 5 3 3 4 4 5 3 72 144 Campers

16 Muh. Fikri 0 0 Quitters

17 Muh. Fikri Dzaky 5 5 3 5 5 3 5 4 5 3 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 89 178 Climbers

18 Muh. Fiqri Fauzan Rizal 5 1 1 2 4 5 2 5 2 5 3 1 5 4 2 1 5 5 5 5 68 136 Campers

19 Muh. Ikhsan Nur Khalish 0 0 Quitters

Page 115: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Tot. Tot. x 2

Tipe Adversity Quotient

20 Muh. Raihan Alamsyah 3 4 4 3 4 4 2 5 4 2 2 1 5 5 3 2 4 5 5 2 69 138 Campers

21 Muh. Sa'ad Haris 4 5 4 3 4 4 5 4 5 4 2 2 5 4 2 4 3 5 5 3 77 154 Campers

22 Muh.Harits Al Qoyyim 5 1 5 3 3 5 3 3 1 3 1 1 5 5 3 5 3 5 5 1 66 132

Peralihan Quitters ke Campers

23 Muhammad Hafizh Al Dzikri 4 3 3 4 3 2 3 4 2 4 3 4 5 4 5 3 3 5 5 3 72 144 Campers

24 Mujaddid Baharuddin 4 5 5 5 5 4 5 5 1 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 1 82 164

Peralihan Campers ke Climbers

25 Sa'ad Bin Isman 3 5 3 4 1 3 5 5 3 5 5 2 5 3 5 5 2 5 5 3 77 154 Campers

Page 116: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 117: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 118: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 119: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 120: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 121: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 122: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 123: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 124: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 125: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 126: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 127: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 128: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 129: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 130: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 131: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 132: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 133: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 134: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

DOKUMENTASI

Page 135: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 136: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 137: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 138: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

PPT

Page 139: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 140: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 141: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...
Page 142: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI ...

RIWAYAT HIDUP

Arfan B, lahir pada tanggal 13 Mei 1998 di Jauh Pandang, anak

keempat dari tujuh bersaudara dari pasangan Baharuddin dan St.

Aisyah. Jenjang pendidikan yang ditempuh penulis, mulai dari

duduk dibangku Sekolah Dasar di SDN 330 Marannu pada tahun

2003 dan tamat pada tahun 2009, kemudian penulis melanjutkan pendidikan di

SMPN 3 Pitumpanua pada tahun 2009 dan tamat pada tahun 2012, selanjutnya

penulis melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi yakni di SMA Negeri 1

Pitumpanua pada tahun 2012 dan selesai pada tahun 2015.

Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan di Universitas

Muhammadiyah Makassar dan terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi

Pendidikan Matematika Program Strata Satu (S1) Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Berkat karunia Allah SWT, dalam Menyelesaikan Program Studi di

Universitas Muhammadiyah Makassar, saya mengangkat judul skripsi yaitu;

“Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis Ditinjau Dari Adversity

Quotient Pada Siswa Kelas X IPA SMA Islam Terpadu Wahdah Islamiyah

Kota Makassar”.