Top Banner
188 Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat #4 Volume 2 Tahun 2019 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desain interior memiliki beberapa elemen, diantaranya adalah; elemen pembentuk ruang yang terdiri dari lantai, dinding dan plafon, elemen penunjang ruang berupa pintu, jendela dan bovenlight, elemen pengisi ruang berupa mebel dan unsur-unsur dekoratif, serta elemen pengkondisian ruang berupa tata cahaya, tata suara dan tata udara. Cahaya adalah energi yang terpancar, cahaya biasanya terpancar ke semua arah dan menyebar ke area yang lebih besar ketika keluar dari sumbernya. Ketika menyebar, cahaya juga berbeda intensitas menurut jarak dari sumbernya cahaya dan efek yang dihasilkan dalam sebuah interior merupakan salah satu kunci untuk menikmati dan keberhasilan fungsi pada sebuah ruang. Cahaya dan bayangan yang diciptakan akan menerangi bentuk dan memperjelas tekstur ruang. Cahaya juga menjadikan warna ruang dapat terlihat oleh mata. Jika sebuah penerangan interior ruang dirancang dengan baik, desainer interior juga dapat DESAIN AROMATHERAPY DECORATIVE LIGHT DENGAN LAMPU ULTRAVIOLET DAN MINYAK ATSIRI Tri Prasetyo Utomo 1) , Eko Sri Haryanto 2) 1 Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta email: [email protected] 2 Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta email: [email protected] ABSTRACT The lamp is one of the elements of interior conditioning, aromatherapy decorative lights in addition to being used as lighting, can also be used to create an interior atmosphere. Aromatherapy decorative lights can be developed into other functions that can support the activities of human needs in the interior, some of which are for health and comfort. This artistic research is intended to make lighting products using wood that has not been utilized to the full. This artistic research is also trying to develop other materials which are still rarely used optimally, namely ultra violet lamps and essential oils. Essential oils are available in many tropical environ- ments while this is only used by the community as a medicinal ingredient and cooking spice. This artistic research activity begins with product discovery until innovation results are obtained in the product design process. The first stage in this published research is to determine the objects needed then conduct analysis and synthesis, then carry out the planning process in accordance with the needs of recovery, health and comfort. This artistic creation is also trying to utilize the pallet wood waste that is commonly found at loading and unloading locations of freight forwarding which is then combined with sonokeling wood as the main mate- rial of the lamp. The results of this artistic study consist of several designs of Aromatherapy Decorative Lamps that are used as room lighting elements, decorative elements and as aromatherapy media. The results of this artistic research are also expected to provide sifting on the material for the MK Interior Design and MK. Interior Accessories Design in the Interior Design Study Program at the Indonesian Art Institute in Surakarta. Keywords: aromatherapy decorative lights, essentials, ultraviolet, wood waste. menciptakan sebuah atmosfer ruang yang sesuai dengan fungsi ruangan tersebut. Pencahayaan berdasarkan sumbernya dapat dibagi menjadi dua jenis yakni pencahayaan alami dan buatan. Kedua sumber dapat diolah berdasarkan kebutuhan manusia penghuni interior. Lampu merupakan sistim pencahayaan buatan yang dibuat manusia untuk kebutuhan penerangan. Beberapa macam lampu menurut material dan teknologinya adalah; lampu pijar, lampu Fluorescent, Lampu HID (Halogen, Mercuri, Natrium), lampu ultraviolet, lampu infrared, dan lain sebagainya. Lampu menurut cara penempatannya adalah lampu gantung, lampu dinding, lampu meja, lampu berdiri, lampu downlight, lampu spotlight dan lain sebagainya. Selain fungsi lampu sebagai penerangan lampu juga dapat mendukung keindahan ruang, maka biasanya disebut dengan lampu hias. Lampu hias diharap-kan mampu memberikan atmosfer yg berbeda pada hunian dengan sentuhan estetika. Warna cahaya, tingkat keterangan, dan bentuk wadah yang dihasilkan lampu dapat memberikan nuansa ruang yang berbeda.
11

DESAIN AROMATHERAPY DECORATIVE LIGHT DENGAN …

Nov 19, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: DESAIN AROMATHERAPY DECORATIVE LIGHT DENGAN …

188

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat #4

Volume 2 Tahun 2019

I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangDesain interior memiliki beberapa elemen,

diantaranya adalah; elemen pembentuk ruang yangterdiri dari lantai, dinding dan plafon, elemen penunjangruang berupa pintu, jendela dan bovenlight, elemenpengisi ruang berupa mebel dan unsur-unsur dekoratif,serta elemen pengkondisian ruang berupa tatacahaya, tata suara dan tata udara. Cahaya adalahenergi yang terpancar, cahaya biasanya terpancar kesemua arah dan menyebar ke area yang lebih besarketika keluar dari sumbernya. Ketika menyebar,cahaya juga berbeda intensitas menurut jarak darisumbernya cahaya dan efek yang dihasilkan dalamsebuah interior merupakan salah satu kunci untukmenikmati dan keberhasilan fungsi pada sebuah ruang.Cahaya dan bayangan yang diciptakan akanmenerangi bentuk dan memperjelas tekstur ruang.Cahaya juga menjadikan warna ruang dapat terlihatoleh mata. Jika sebuah penerangan interior ruangdirancang dengan baik, desainer interior juga dapat

DESAIN AROMATHERAPY DECORATIVE LIGHTDENGAN LAMPU ULTRAVIOLET DAN MINYAK ATSIRI

Tri Prasetyo Utomo1), Eko Sri Haryanto2)

1Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakartaemail: [email protected]

2 Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakartaemail: [email protected]

ABSTRACT

The lamp is one of the elements of interior conditioning, aromatherapy decorative lights in addition to beingused as lighting, can also be used to create an interior atmosphere. Aromatherapy decorative lights can bedeveloped into other functions that can support the activities of human needs in the interior, some of which arefor health and comfort. This artistic research is intended to make lighting products using wood that has notbeen utilized to the full. This artistic research is also trying to develop other materials which are still rarely usedoptimally, namely ultra violet lamps and essential oils. Essential oils are available in many tropical environ-ments while this is only used by the community as a medicinal ingredient and cooking spice. This artisticresearch activity begins with product discovery until innovation results are obtained in the product designprocess. The first stage in this published research is to determine the objects needed then conduct analysisand synthesis, then carry out the planning process in accordance with the needs of recovery, health andcomfort. This artistic creation is also trying to utilize the pallet wood waste that is commonly found at loadingand unloading locations of freight forwarding which is then combined with sonokeling wood as the main mate-rial of the lamp. The results of this artistic study consist of several designs of Aromatherapy Decorative Lampsthat are used as room lighting elements, decorative elements and as aromatherapy media. The results of thisartistic research are also expected to provide sifting on the material for the MK Interior Design and MK. InteriorAccessories Design in the Interior Design Study Program at the Indonesian Art Institute in Surakarta.

Keywords: aromatherapy decorative lights, essentials, ultraviolet, wood waste.

menciptakan sebuah atmosfer ruang yang sesuaidengan fungsi ruangan tersebut. Pencahayaanberdasarkan sumbernya dapat dibagi menjadi duajenis yakni pencahayaan alami dan buatan. Keduasumber dapat diolah berdasarkan kebutuhan manusiapenghuni interior. Lampu merupakan sistimpencahayaan buatan yang dibuat manusia untukkebutuhan penerangan. Beberapa macam lampumenurut material dan teknologinya adalah; lampu pijar,lampu Fluorescent, Lampu HID (Halogen, Mercuri,Natrium), lampu ultraviolet, lampu infrared, dan lainsebagainya. Lampu menurut cara penempatannyaadalah lampu gantung, lampu dinding, lampu meja,lampu berdiri, lampu downlight, lampu spotlight danlain sebagainya. Selain fungsi lampu sebagaipenerangan lampu juga dapat mendukung keindahanruang, maka biasanya disebut dengan lampu hias.Lampu hias diharap-kan mampu memberikan atmosferyg berbeda pada hunian dengan sentuhan estetika.Warna cahaya, tingkat keterangan, dan bentuk wadahyang dihasilkan lampu dapat memberikan nuansaruang yang berbeda.

Page 2: DESAIN AROMATHERAPY DECORATIVE LIGHT DENGAN …

189

Desain Aromatherapy Decorative Light dengan Lampu Ultraviolet... - Tri Prasetyo Utomo dan Eko Sri Haryanto

Volume 2 Tahun 2019

Udara merupakan kebutuhan penting dalamhidup manusia. Udara yang bersih menjadi salah satusyarat manusia hidup untuk hidup sehat dalammendukung aktifitas kehidupan sehari-hari. Kualitasudara sangat dipengaruhi oleh besar dan jenis sumberpencemar yang ada seperti aktivitas manusia.Pencemaran merupakan suatu masalah yang terusberkembang di kalangan masyarakat. Berbagai jenispolutan, baik pada air, tanah, maupun udara sangatpotensial merusak lingkungan dan merugikankesehatan manusia. Udara yang kotor atau tidak sehatdapat menyebabkan penghuni ruang menjadi tidaknyaman atau bahkan dapat terjangkit suatu penyakit.Udara bersih selain menyehatkan juga merupakansumber energi yang baik. Aktifitas manusia yangdidukung dengan udara yang sehat dan segar dapatmeningkatkan produktifitas manusia dalam bekerja.Tata udara selain mendapatkan udara yang besih dansehat dapat pula ditambahkan dengan aroma agarsuasana ruang terasa segar, salah satu aroma yangcukup poluler adalah penggunaan minyak Atsiri(minyak dari bahan tumbuhan).

Isue global warming pada beberapa tahunbelakangan ini diikuti dengan perubahan konseppengelolaan produksi yang berorientasi kepada greendesain hal tersebut diimbangi dengan maraknya ma-terial yang ramah lingkungan, sustainable denganmenggunakan material daur ulang. Ecodesign adalahsuatu penggunaan prinsip-prinsip serta strategi-strategidesain secara ekologi dalam merancang suatubangunan yang ramah lingkungan dan cara hidupmanusia sehingga dapat berintegrasi dengan baikterhadap lingkungan alam sekitarnya. Desain ekologisbertujuan untuk mencapai perancangan yang ramahlingkungan dengan menerapkan secara total baik ituintegrasi fisik, sistem, dan temporal. Salah satu produkdesain yang dapat dikembangkan dengan banyaksekali inovasi adalah industri kerajinan lampu.Beberapa produk yang ada dipasaran masihmerupakan desain konvensional. Perlu upaya kreatifdari desainer untuk menciptakan produk-produk lampuhias yang dapat diterima oleh pasar. Konsumen produkkerajinan selain membutuhkan lampu hias sebagaisumber penerangan, juga membutuhan lampu hiassebagai bagian dari kebutuhan dekarasi ruang sertafungsi tambahan lainnya. Pemanfaatan material limbahdan penggunaan bahan yang mudah didapat darilingkungan merupakan salah alternatif yang ditawarkandalam ekological desain.

Karya desain lampu hias yang dihasilkandiharapkan mampu memberikan salah satu solusiterhadap permasalahan yang muncul di industri

kerajian lokal. Dunia industri perlengkapan interiordiharapkan agar selalu mempunyai inovasi terhadaptren yang berkembang di pasar dunia. Selain itu upayapemanfaatan material limbah ini menjadikan apresiasiterhadap pentingnya melestarikan alam sekitar.Bersama karya desain ini juga berupaya mengajakmasyarakat untuk memiliki kepedulian yang tinggiterhadap isu global warming, sehingga terintegrasidalam berperilaku, berkarya dan berkreatifitas, untukmewujudkan bumi yang hijau.

Kayu palet merupakan susunan kayu yangdigunakan menjadi alas sebuah barang. Palet kayujuga bisa dibentuk untuk peti kemas pengirimanbarang, desain dari susunan pelet tersebutdisesuaikan untuk mempermudah barang diatasnyauntuk diangkat dan dipindah menggunakan mesinforklip. Kelebihan dari sebuah palet kayu antara lain:sangat serbaguna, ringan dan mudah untuk digunakan,murah dan mudah ditemukan di beberapa tempatpengumpul palet. Palet kayu juga dipakai sebagaibantalan pengiriman barang ekspor impor. Biasanyapalet kayu banyak dicari oleh pelaku usaha agarbarang yang akan dikirim tidak rusak selamaperjalanan.

Aromaterapi dikenal sebagai salah satu caraterapi kesehatan yang aman dan nyaman denganmenggunakan minyak sari pati (esensial oil) hasilekstraksi bagian lain tumbuh-tumbuhan. Aromaterapidapat meningkatkan relaksasi dan membantumenghilangkan stres. Ini juga telah digunakan untukmembantu mengobati berbagai macam kondisi fisikdan mental, termasuk luka bakar, infeksi, depresi, in-somnia, dan tekanan darah tinggi.

Sinar ultraviolet dapat dimanfaat-kan dalambidang industri terutama dalam proses sterilisasi.Industri yang memakai biasanya dari industri makanandan minuman. Sinar ultraviolet mampu membunuhbakteri, kuman, jamur, atau lumut yag menyebabkanproduk menjadi rusak. Pada dunia perikanan lampuyang menghasilkan cahaya ultra v iolet inidipergunakan untuk menekan pertumbuhan lumut,membunuh kuman dan bakteri yang ada pada airkolam. Guna menjawab tantangan kebutuhankonsumen pada penelitian artistik ini akan cobamembuat desain lampu yang memadukan antaralampu sebagai fungsi pencahayaan, fungsi estetis,fungsi kesehatan dan kenyaman ruang bagi manusia.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan paparan dari latar belakang

tersebut di atas maka dapat dirumuskan permasalahanpenelitian artistik ini adalah sebagai berikut;

Page 3: DESAIN AROMATHERAPY DECORATIVE LIGHT DENGAN …

190

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat #4

Volume 2 Tahun 2019

1. Bagaimana menciptakan desain decorative lampyang memanfaatkan limbah kayu serta mempunyainuansa lokal serta desain modern yang dapatmengikuti perkembangan jaman.

2. Bagaimana menciptakan desain decorative lampyang juga berfungsi juga sebagai penyaring polutanserta mampu menghasilkan udara segar denganmenggunakan teknologi filterisasi menggunakansinar UV.

3. Bagaimana menciptakan desain decorative lampyang juga berfungsi juga sebagai penyegar ruangdalam /interior dengan memanfaatkan Minyak Atsirilokal yang dapat berfungsi sebagai aroma terapi.

C. Tujuan Penelitian ArtistikTujuan penelitian artistik ini adalah1. Menciptakan desain decorative lamp yang

memanfaatkan limbah kayu serta mempunyainuansa lokal serta desain modern yang dapatmengikuti perkembangan jaman.

2. Menciptakan desain decorative lamp yang jugaberfungsi juga sebagai penyaring polutan sertamampu menghasilkan udara segar denganmenggunakan teknologi filterisasi menggunakansinar UV

3. Menciptakan desain decorative lamp yang jugaberfungsi juga sebagai penyegar ruang dalam /in-terior dengan memanfaatkan Minyak Atsiri lokalyang dapat berfungsi sebagai aroma terapi.

D. Batasan Penelitian ArtistikPada penelitian artistik ini dibatasi hanya pada

aspek teknis, fungsi penerangan, estetika dan efekyang dirasakan pengguna. Kadar polutan secarabiologis, kimiawi maupun kesehatan tidak/belumditeliti secara khusus, akan dilakukan sebagai tahapanlebih lanjut di laboratorium K3.

II. KAJIAN LITERATUR DAN PEGEMBANGANHIPOTESIS

A. Lampu DekoratifPencahayaan alami secara umum dibagi

menjadi dua, yakni; pertama adalah sunlight: yaitucahaya matahari langsung, umumnya memilikiintensitas yang tinggi dan sudut penyebaran cahayayang sempit. Cahaya jenis ini harus selalu dijaga agarjumlahnya tetap terkendali, sehingga tidakmenimbulkan silau dan radiasi panas yang terlalutinggi. Kedua adalah daylight yaitu cahaya mataharitidak langsung yang disebarkan oleh partikel atmosfer,termasuk awan, umumnya memiliki intensitas yang

sedang sampai dengan rendah dan sudut penyebarancahaya yang lebar. Cahaya jenis ini umumnya lebihdisukai untuk digunakan sebagai pencahayaan alamidalam bangunan, karena tidak terlalu menimbulkansilau dan radiasi panas yang tinggi. Pencahayaanbuatan dibagi menjadi dua bagian, yakni; Pencahayaanumum (general lighting). Pencahayaan umum adalahpencahayaan yang diterapkan pada suatu ruanganuntuk memberikan cahaya standar yang memilikiiluminasi rata di tiap luasan ruangan. Pencahayaanumum pada kasuatu ruang tentu saja tidak samadengan ruangan yang berfungsi seperti kantor, kelas,dan ruang seperti perpustakaan. Pada ruangan-ruangan tersebut cahaya yang dihasilkan dituntutmenghasilkan lux yang sama dan sesuai standarkenyamanan mata pada seluruh luasan ruang.Sedangkan pada ruang tertentu pencahayaan umumtidak dituntut sampai seperti itu, karena mengingataktifitas yang dilakukan tidak terlalu membutuhkankontraksi mata yang berat. Pada pencahayaan umumpada ruang tertentu hanya sekedar untuk bisa melihatsuasana dalam ruangan dan tidak menimbulkansuasana yang terlalu gelap. Jenis kedua adalahpencahayaan khusus yang fungsi utamanya bukansebagai penerangan.

Cahaya juga berfungsi sebagai penghidup ataupenyemarak keindahan dalam rumah yang dapatmenonjolkan kualitas estetik interior sesuai dengannuansa dan atmosfer yang diinginkan. Denganpenataan cahaya yang sedemikian rupa, ruangan akanterasa lembut dan ramah. Hal ini akan membuatpemilik rumah akan nyaman bahkan dapat jugamembangkitkan energi bagi sang pemilik saat beradadi rumah.

Jenis-jenis lampu bervariasi yaitu lampusebagai penerangan utama, contohnya lampu ruangtamu. Lampu sebagai pendukung aktifitas, contohnyalampu belajar. Lampu sebagai penghias ruang atauinterior contohnya lampu tempel, lampu meja, lampukamar dan sebagainya. Salah satu jenis lampu yangselain digunakan sebagai penerangan tetapi jugadimanfaatkan sebagai dekorasi dalam ruang ialahlampu hias. Lampu hias atau accent dan decorativelighting adalah lampu yang berfungsi sebagai aksenruang atau mempertegas tema tertentu. Warnacahaya, tingkat keterangan, dan bentuk wadah yangdihasilkan lampu dapat memberikan nuansa ruangyang berbeda. Ruangan juga tampak cantik dengancahaya yang terang atau temaram. menambahkanbahwa tata cahaya yang baik dapat mengubah ruangyang gelap dimalam hari menjadi hidup dan bernyawa.Lampu hias mampu memberikan suasana yang

Page 4: DESAIN AROMATHERAPY DECORATIVE LIGHT DENGAN …

191

Desain Aromatherapy Decorative Light dengan Lampu Ultraviolet... - Tri Prasetyo Utomo dan Eko Sri Haryanto

Volume 2 Tahun 2019

berbeda pada ruangan dengan keindahannya. Warnacahaya, redup terangnya cahaya, dan bentuk yangdihasilkan lampu dapat memberikan nuansa ruangyang berbeda. Ruangan juga tampak cantik dengancahaya yang terang atau remang-remang.

Model decorative lights (lampu hias) sudahsangat variatif dengan berbagai ukuran. Untuk lampudekoratif/hias, pemasangan dapat diletakkan di sudut-sudut ruangan menggunakan standing lamp atau diatas meja sudut sehingga menghasilkan efek cahayayang menambah kesan warm pada ruang. Sedangkanuntuk kamar tidur, lampu tidur dapat diletakkan di atasnakas (meja di samping ranjang) ataupun menempelpada dinding sehingga fungsi nakas (meja di sampingranjang) dapat dimaksimalkan atau kondisi ruanganyang tidak terlalu besar namun kebutuhan terhadaplampu tidur tetap dapat terpenuhi.

Beberapa jenis pencahayaan dekoratif adalahsebagai berikut :1. Chandelier, adalah perlengkapan lampu hias yang

biasanya terdiri dari banyak lampu pijar kecil yangmenyerupai efek cahaya dari nyala lilin.

2. Lampu gantung (hanging lamp), merupakan lampupermanen dekoratif yang digantung di plafon.

3. Luminair lampu gantung pendek, serupa denganlampu gantung biasa tetapi terpasang lebih dekatke plafon yang memungkinkan penggunaan padakebanyakan ruang dengan ketinggian plafonkonvensional.

4. Scone, adalah luminair hias atau dekoratif yangdipasang pada dinding (wall lamp).

5. Touchier, adalah lampu berdiri (standing lamp) yangdidesain khusus untuk memancarkan cahaya kearah atas.

6. Lentera, adalah luminair ruang luar yang dipasangpada plafon, dinding, atau tiang.

B. Lampu UV (Ultraviolet)Istilah ultraviolet berarti “melebihi ungu” (dari

Bahasa Latin ultra, “melebihi”), sedangkan kata ungumerupakan warna panjang gelombang paling pendekdari cahaya dari sinar tampak. Beberapa hewan,termasuk burung, reptil, dan serangga seperti lebahdapat melihat hingga mencapai “hampir UV”. Banyakbuah-buahan, bunga dan benih terlihat lebih jelas dilatar belakang dalam panjang gelombang UVdibandingkan dengan penglihatan warna manusia.Sinar Ultra Violet atau Sinar Ultra Ungu adalah radiasielektromagnetis terhadap panjang gelombang yanglebih pendek dari daerah dengan sinar tampak, tetapilebih panjang dari sinar-X yang kecil. Radiasi UV dapatdibagi menjadi hampir UV (panjang gelombang: 380–

200 nm) dan UV vakum (200–10 nm). Dalampembicaraan mengenai pengaruh radiasi UV terhadapkesehatan manusia dan lingkungan, jarak panjanggelombang sering dibagi lagi kepada UVA (380–315nm), yang juga disebut “Gelombang Panjang” atau“blacklight”; UVB (315–280 nm), yang juga disebut“Gelombang Medium” (Medium Wave); dan UVC (280-10 nm), juga disebut “Gelombang Pendek” (ShortWave).

Sinar ultraviolet merupakan sinar yangmemiliki panjang gelombang antara 100-400 nm.Tanaman memiliki respon sendiri untukmengurangi kerusakan yang diakibatkan olehradiasi ultraviolet, salah satu respon tanamanadalah dengan meningkatkan akumulasi flavonoidterutama pada vakuola Sinar ultraviolet bisadihasilkan oleh atom-atom dan molekul dalam loncatanlistrik. Matahari merupakan sumber utama dari sinarultraviolet. Sinar UV dari Matahari dapat mengionisasipartikel-partikel di atmosfer yang berada padaketinggian sekita 80 km yang disebut lapisan ionosfer.Lapisan ozon (O3) di atmosfer dapat menyerap sinarUV sehingga tidak sampai ke permukaan bumi.Berlubangnya lapisan ozon dapat meningkatkan sinarUV yang sampai ke permukaan bumi, sehingga akanmengancam makhluk hidup.

Sinar ultraviolet dengan panjang gelombangkurang dari 265 nm mempunyai kemampuan dalammenonaktifkan bakteri, virus dan protozoa tanpamempengaruhi komposisi kimia fluida. Absorpsiterhadap radiasi ultraviolet oleh protein, RNA dan DNAdapat menyebabkan kematian dan mutasi sel. Olehkarena itu, sinar ultraviolet dapat digunakan sebagaigermicidal untuk mengendalikan kontaminasi bakteridi udara sehingga akan menghasilkan udara yang steriluntuk sistem saluran udara. Pada penelitian ini telahdilakukan pengujian laboratorium terhadapkemampuan alat dalam menonaktifkan bakteri. Padapengujian laboratorium dilakukan penghitungan kolonibakteri pada media kultur NA dan PDA. Penghitungandilakukan setelah melakukan isolasi pada media kulturselama 48 jam. Alat germicidal udara yang dibuatmampu menghasilkan udara yang steril. Setelahditreatment menggunakan alat germicidal selama (0,15 , 30, 45) menit, jumlah koloni mikroorganisme fungimenjadi 102, 31, 11, 6. Sedangkan mikroorganismebakteri jumlah koloni menjadi 207, 48, 25,15.Kemampuan untuk mereduksi jumlah bakteri sangatsignif ikan yang mencapai 92.7% untukmikroorganisme berjenis bakteri dan 94.1% fungi. Padapenelitian ini juga dilakukan pengukuran terhadapkonsumsi daya alat dalam menonaktifkan bakteri.

Page 5: DESAIN AROMATHERAPY DECORATIVE LIGHT DENGAN …

192

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat #4

Volume 2 Tahun 2019

Pengukuran dilakukan terhadap tegangan AC dantegangan DC pada alat. Tegangan AC yang diukurmerupakan tegangan input dari modul power supplyyang dipakai. Sedangkan tegangan DC merupakantegangan input dari lampu dan fan yang menjadikomponen alat. Konsumsi daya alat total sebesar 14.08watt. Sedangkan daya yang dikonsumsi fan sebesar1.736 watt dan lampu ultraviolet sebesar 7.884 watt.Besarnya nilai losses daya pada modul pengubahtegangan 4.46 watt

C. Aromaterapi Minyak AtsiriAromaterapi seperti yang digunakan saat ini

berasal di Eropa dan telah dipraktekkan sejak awaltahun 1900-an. Saraf penciuman mengirimkan impulske bagian otak yang mengontrol memori dan emosi.Tergantung pada jenis minyak, hasil pada tubuhmungkin menenangkan atau justru dapat merangsang.Minyak untuk aromaterapi diperkirakan untukberinteraksi dengan hormon tubuh dan enzim untukmenyebabkan perubahan tekanan darah, denyut nadi,dan fungsi tubuh lainnya. Teori lain menunjukkan bahwaaroma minyak tertentu dapat merangsang tubuh untukmenghasilkan zat penahan nyeri.

Minyak Atsiri merupakan minyak yangdihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan, minyak atsirisecara fisik tidak meninggalkan noda berlebihan,sebagian besar dari minyak tersebut menguapbersama udara ruang. Minyak Atsiri merupakanminyak dari tanaman yang komponennya secaraumum mudah menguap sehingga banyak yangmenyebut minyak terbang. Minyak atsiri disebut jugaetherial oil atau minyak eteris karena bersifat sepertieter, dalam bahasa internasional biasa disebut essen-tial oil (minyak essen) karena bersifat khas sebagaipemberi aroma/bau. Minyak atsiri dalam keadaansegar dan murni umumnya tidak berwarna, namunpada penyimpanan yang lama warnanya berubahmenjadi lebih gelap. Minyak atsiri bersifat mudahmenguap karena titik uapnya rendah sebagaimanaminyak lainnya, sebagian besar minyak atsiri tidaklarut dalam air dan pelarut polar lainnya. Secarakimiawi, minyak atsiri tersusun dari campuran yangrumit berbagai senyawa, namun suatu senyawatertentu biasanya bertanggungjawab atas suatu aromatertentu. Minyak Atsiri sebagian besar termasuk dalamgolongan senyawa organik terpena dan terpenoid yangbersifat larut dalam minyak (lipofil).

Minyak Atsiri dapat bersumber pada setiapbagian tanaman yaitu dari daun, bunga, buah, biji,batang atau kulit dan akar atau rhizome. Berbagaimacam tanaman yang dibudidayakan atau tumbuh

dengan sendirinya di berbagai daerah di Indonesiamemiliki potensi yang besar untuk diolah menjadiminyak atsiri, baik yang unggulan maupun potensialuntuk dikembangkan. Berdasarkan riset pendahuluanmaka dari berbagai jenis tumbuhan yang ada adabeberapa yang rencananya akan dibuat sebagai bahanpenunjang Decorative Lights Aromatherapy adalahadalah Sereh Wangi. Tumbuhan Sereh wangi dipilihdisamping karena mudah dibudidayakan juga banyakterdapat di seluruh wilayah Indonesia.

D. Sereh WangiIndonesia secara umum memiliki tanaman

sereh yang dapat digolongkan menjadi dua golonganyaitu: Sereh lemon atau Sereh bumbu (Cymbopogoncitratus) dan Sereh wangi atau Sereh sitronella(Cymbopogon nardus). Sereh wangi di Indonesia ada2 jenis yaitu jenis mahapengiri dan jenis lenabatu.Mahapengiri dapat dikenal dari bentuk daunnya lebihpendek dan lebih luas dari pada daun yang lenabatu.melalui destilasi, jenis ini memberikan hasil minyakyang lebih tinggi dari pada lenabatu, juga kualitasnyalebih baik, artinya kandungan geraniol dan sitronellallebih tinggi daripada lenabatu. Demikian pula,mahapengiri memerlukan tanah yang lebih subur, hujanyang lebih banyak, pemeliharaan yang lebih baik daripada lenabatu.

Tanaman sereh wangi termasuk golonganrumput-rumputan yang disebut Andropogon nardusatau Cympogon nardus. Genus Cympogon meliputihampir 80 species, tetapi hanya beberapa jenis yangmenghasilkan minyak atsiri yang mempunyai artiekonomi dalam perdagangan. Tanaman sereh wangiyang diusahakan di Indonesia terdiri dari 2 jenis yaitulemabatu dan mahapengiri. Jenis mahapengirimempunyai ciri-ciri sebagai berikut: daunnya lebih luasdan pendek, disamping itu menghasilkan minyakdengan kadar citronella dan geraniol yang tinggi.Sedangkan jenis lenabatu menghasilkan dengan kadarcitronella dan geraniol yang lebih rendah.

Pengembangan tanaman sereh wangi tidakhanya berkontribusi pada pengembangan pertanian,namun juga turut meningkatkan perekonomianmasyarakat. Pengembangan pengolahan minyaksereh wangi di pedesaan merupakan salah satulangkah strategis dalam memacu pertumbuhanperekonomian daerah, selain dapat meningkatkankesempatan kerja, meningkatkan nilai tambah dandaya saing, serta pendapatan petani tanamanpenghasil minyak atsiri. Jenis lemabatu dapat ditanamdi tanah yang tandus atau kurang subur. Lain halnyadengan jenis mahapengiri yang memerlukan

Page 6: DESAIN AROMATHERAPY DECORATIVE LIGHT DENGAN …

193

Desain Aromatherapy Decorative Light dengan Lampu Ultraviolet... - Tri Prasetyo Utomo dan Eko Sri Haryanto

Volume 2 Tahun 2019

perawatan yang baik dan tanah yang lebih subur. Serehwangi jenis lembatu biasanya tumbuh lebih tegaksedangkan jenis mahapengiri yang tumbuh dengandaun merumbai ke bawah. Pertumbuhan sereh wangidipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:kesuburan tanah, ketinggian tempat dan iklim. Tanahsubur di daerah pegunungan dengan curah hujan teraturmerupakan tanah yang paling sesuai untuk tanamansereh wangi.

Sereh wangi bisa dijadikan minyak urut.Komoditi untuk minyak atsiri dari sereh wangimerupakan bahan alami yang mudah terurai sehinggaaman terhadap lingkungan dan produk pertanian. Selainitu mudah didapatkan di pasar karena banyak usaharumah tangga yang bergerak dalam bidang produksiminyak atsiri sereh wangi, memiliki harga yang relatiflebih murah dibanding dengan bahan pestisida sintetik,serta mudah dalam pengaplikasian sehingga dapatdilakukan oleh setiap orang. Tanaman sereh wangimengandung zat geraniol, metilheptenon, terpen,terpen-alkohol, asam-asam organik, dan terutamasitronelal. Zat sitronelal ini dapat membunuh nyamukkarena memiliki sifat racun kontak (aroma), yangmembuat nyamuk kehilangan cairan secara terus-menerus.

Masyarakat Indonesia tradisional sejak lamamengenal adanya sabun sereh wangi yang dibuat dariminyak kelapa, susu, minyak zaitun, dan tentunyaminyak sereh wangi. Selain untuk kulit tubuh, sabunsereh wangi juga bisa digunakan pada wajah. Adapunmanfaat sereh wangi diantaranya : menghilangkangatal-gatal di kulit (biang keringat, eksim, panu, dankadas); mencegah dan mengobati (mengeringkan)jerawat; mencegah dan menghilangkan flek atau bekasjerawat; mencerahkan kulit; menyembuhkan pecah-pecah di kaki; menghilangkan bau badan; untukkeramas, selain bisa pula untuk menghilangkanketombe; menghilangkan rasa capek danmenghangatkan badan; mencegah gigitan nyamuk danserangga; memberikan sensasi nyaman dengankesejukan aromaterapi.

E. Limbah KayuLimbah kayu yang dipergunakan pada

penelitian kekaryaan artistik ini adalah limbah paletkayu bekas alas bongkar muat dari kontainer. Banyaksekali terdapat limbah kayu palet, bahkan adabeberapa pengumpul limbah tersebut, antara lain diSurakarta, Masaran, Boyolali dan Klaten. Bahan kayulimbah tadi dapat dibuat menjadi alternatif desainaneka produk. Misalnya: produk dalam bentuk mebel,elemen dekoratif interior, souvenir, pewadahan, dan

bentuk karya seni lainnya seperti patung, mainan anak-anak, alat olah raga, alat terapi kesehatan dansebagainya. Stok ketersedian bekas peti kemas ini diIndonesia sangat terpengaruh dengan tingkatpertumbuhan ekonomi secara nasional karenamerupakan barang kemasan pendukung barang-barang import. Stok ketersedian selalu tersedia dalamjumlah besar dari berbagai macam ukuran mulai dariyang berbentuk pallet atau papan dan juga ukuran kayubalokan, pembelian dapat dilakukan secara eceranper batang maupun secara borongan.

F. Penelitian SebelumnyaBeberapa penelitian terkait dengan lampu hias

yang sudah ada diantaranya adalah; “PemanfaatanLimbah Industri Pengolahan Kayu di Kota Denpasar(Studi Kasus pada CV Aditya)”, oleh I WayanSutarman Program Studi Teknik Industri, UniversitasMahendradata, Denpasar, Indonesia. Penelitian inimengkaji kayu limbah hasil sisa industri pengolahanindustri kayu, studi kasus di CV. Aditya Denpasar,hanya pada sisa potongan atau bilahan yang tak“berguna”. Diharapkan dalam penelitian ini limbah hasilpengolahan industi kayu dapat berupa furniture danart work sebagai hiasan interior ruangan, baik hotel,villa, ataupun rumah tinggal. furniture dapat berupa:meja, kursi, meja makan, almari, bahan lantai, danbahan dinding, serta art work berupa; hiasan dinding,lampu hias, serta pernak pernik lainnya.

“Rancang Bangun Alat Germicidal UdaraMenggunakan Sinar Ultraviolet”, Freditya Siswanto,Sumar Hadi Suryo, 2015, Jurusan Teknik Mesin,Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro. Penelitianini melakukan rancang bangun desain alat germicidaludara menggunakan sinar ultraviolet. Hasilnya adalahsinar ultraviolet dengan panjang gelombang kurang dari265 nm mempunyai kemampuan dalam menonaktifkanbakteri, virus dan protozoa tanpa mempengaruhikomposisi kimia fluida. Absorpsi terhadap radiasi ul-trav iolet oleh protein, RNA dan DNA dapatmenyebabkan kematian dan mutasi sel. Oleh karenaitu, sinar ultraviolet dapat digunakan sebagai germi-cidal untuk mengendalikan kontaminasi bakteri diudara sehingga akan menghasilkan udara yang steriluntuk sistem saluran udara.

“Potensi Senyawa Minyak Sereh Wangi(Citronela Oil) dari Tumbuhan Cymbopogon Nardus L.Sebagai Agen Anti Bakteri”, Welmince Bota, MartantoMartosupono, Ferdy S. Rondonuwu, Makalah Semi-nar Nasional Sains dan Teknologi 2015, FakultasTeknik Universitas Muhammadiyah Jakarta, 17 Novem-ber 2015. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

Page 7: DESAIN AROMATHERAPY DECORATIVE LIGHT DENGAN …

194

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat #4

Volume 2 Tahun 2019

Minyak Atsiri dari Tumbuhan Sereh Wangi ini diketahuimemiliki komponen senyawa yang berperan pentingdalam berbagai jenis industri sehingga memiliki nilaijual yang tinggi. Apabila kadarnya senyawa utamadalam minyak sereh wangi ditingkatkan maka minyakini akan bernilai jual tinggi. Menurut beberapapenelitian, selain digunakan sebagai pembangkitcitarasa pada makanan dan sebagai pemberi aromapada beberapa industri, tetapi komponen senyawaminyak sereh wangi seperti sitronellal, geraniol, dansitronellol dapat dimanfaatkan sebaga antibakteri,antifungi, antikanker, di bidang farmasi dan obat-obatan.

“Aplikasi Minyak Sereh Wangi (Citronella Oil)dan Giraniol dalam Pembuatan Skin Lotion PenolakNyamuk”, oleh Dwi Setyaningsih, Erliza Hambali, danMuharamia Nasution, Departemen Tekno-logi IndustriPertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, InstitutPertanian Bogor. Hasil penelitian laboratorium inidisampaikan bahwa minyak Sereh Wangi adalah salahsatu Minyak Atsiri komersial Indonesia yang diperolehmelalui proses penyulingan. Adanya peningkatan nilaiterhadap Minyak Sereh Wangi dilakukan melaluiusaha mengisolasi fraksi aktif minyak sereh wangiyang menghasilkan senyawa yang disebut geraniolyang diaplikasikan dalam berbagai industri diantaranyakosmetik dengan produk skin lotion penolak nyamuk.Hasil uji efektivitas menunjukkan bahwa seluruh skinlotion memberikan hasil negatif terhadap jumlah gigitannyamuk. Penurunan konsentrasi fraksi aktif hingga0,5% masih menunjukkan hasil negatif. Penggunaanfraksi aktif sebesar sebesar 0,1% menunjukkan hasilpositif dengan adanya gigitan pada marmut.Berdasarkan uji efektivitas, minyak sereh wangi dangeraniol dapat digunakan sebagai zat aktif penolaknyamuk.

“Studi Efektivitas Ekstrak Daun Sereh Wangi(Cymbopogon nardus L.), Sebagai Anti Fungi Candidaalbicans”, Eka Fitriani, Muhammad Alwi, Umrah.Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapatdiambil beberapa hal penting sebagai berikut: Dari limakonsentrasi 25%, 50%, 75%, 100% dan Metronidazoldan lima pengulangan semua mampu menghambatpertumbuhan jamur Candida albicans dengan rata-ratadiameter daya hambat masing-masing 83, 93, 118,5,107, dan 133 mm. Konsentrasi yang efektif dalammenghambat pertumbuhan jamur Candida albicansyaitu pada konsentrasi 100%.

II. METODE PENELITIAN

A. Tahapan-tahapan Penelitian ArtistikDesain adalah sebuah proses perancangan,

desain sebagai aktivitas perancangan dikerjakan untukmemenuhi kebutuhan masyarakat terhadap benda-benda fugsional yang estetis. Tahapan penciptaankarya desain mencakup beberapa tahap, yaitu:1) StudiPendahuluan, 2) Profil, Kebutuhan dan Segmentasi,3) Alternatif Desain, 4). Uji Coba.

Penciptaan karya desain biasanya dilakukankarena adanya pesanan dari pihak tertentu, tapi bisajuga berupa ciptaan para disainer yang ditawarkankepada masyara-kat, biasanya ciptaan tersebutdisesuaikan dengan permintaan pasar. Pada tahapstudi pendahuluan desainer harus mengkaji trend dimasyarakat dari produk sejenis, aspek bahan baku,teknik dan proses kreasi, fungsi, susunan rupa, gaya,harga, dari jenis desain yang akan diciptakan.

Penciptaan alternatif desain umumnya selalumempertimbangkan faktor kebutu-han fungsional,faktor estetis, faktor l ingkungan, serta faktorkenyamanan dan keamanan masyarakat pengguna,baik dalam arti fisik maupun mental. Sedangkan ujicoba merupakan upaya untuk mendeteksi sejauhmana alternatif desain awal telah memenuhi kriteriastandar desain. Kesimpulan dari hasil analisis danevaluasi yang dilakukan pada gilirannya akandipergunakan untuk memperbaiki desain awal,sehingga diperoleh karya desain yang representatifdan memuaskan.

B. Lokasi Penelitian ArtistikPada tahap awal dilapangan dilakukan

observasi berbagai macam bentuk decorative lightsyang ada di pasaran, dilakukan pula kebutuhankonsumen atas produk sejenis yang telah ada. Lokasiperancangan desain di studio desain, meliputipembuatan sketsa, alternatif desain, desain terpilih,gambar kerja dan gambar perspektif menggunakan alattulis dan komputer. Lokasi observasi lapangan yanglain adalah rumah Atsiri Karangpandan, untukmenentukan jenis minyak apa yang sesuai untukkebutuhan desain. Lokasi produksi desain ini dibengkel kerja UMKM yang terletak di KecamatanSerenan Kabupaten Klaten, di lokasi ini juga dilakukansortir bahan baku kayu limbah palet bekas dari gudangekspedisi, pada tahap ini dilakukan rancang bangun,assempbling dan finishing produk yang telah dirancangsebelumnya di studio. Selanjutnya dipamerkan untukmelihat reaksi publik calon pengguna.

Page 8: DESAIN AROMATHERAPY DECORATIVE LIGHT DENGAN …

195

Desain Aromatherapy Decorative Light dengan Lampu Ultraviolet... - Tri Prasetyo Utomo dan Eko Sri Haryanto

Volume 2 Tahun 2019

C. Sumber Data yang DiamatiSumber data yang diukur dan diamati meliputi:

ukuran dan bentuk lampu yang akan dirancang, limbahkayu sebagai bahan baku, minyak Atsiri sebagai bahanpenunjang, bahan pendukung konstruksi, bahankelistrikan, bahan finishing

D. Metode Penelitian ArtistikMetode perancangan yang dipergunakan pada

penelitian artistik ini adalah Metode Glass Box. Metodeperencanaan glass box dilakukan secara rasional danlogis oleh sang perancang terhadap karya yangdibuatnya. Konsep yang dirancangnya tidak datangsecara spontan, namun melalui beberapa tahap-tahapyang dilakukan dengan pertimbangan tertentu. Itumengapa hasil karya/cipta glass box ini dapatditelusuri mulai dari proses awal terjadi hingga prosesakhir jadi.

Desainer sebagai glass box yakni; merancangberdasarkan analisis dan sintesis atau disebut denganmetode glass box, atau kotak kaca. Metode glassbox di mana dalam merancang dibutuhkan data, datakemudian diolah. Hasil pengolahan data ini kemudianmenghasilkan output desain. Metode glass boxmerupakan metode perancangan rasional, disebutsebagai kotak transparant (glass box). Merupakankebalikan dari metode tradisional hasil ciptaan dapatditelusuri bagaimana proses terjadi maupun proseskreatifnya. Ciri khas metode glass box adalahkejelasan tujuan, variable dan kriteria ditentukandengan matang analisis lengkap.

E. Rancangan Penelitian ArtistikRancangan desain ini bersumber dari ide

pemanfaatan rempah lokal dan pemanfaatan limbahkayu bekas palet. Produk yang dihasilkan diharapkandapat bermanfaat bagi pengguna. Produk tersebutselain berfungsi sebagai penerangan, elemen dekoratifruang juga sebagai sumber aroma therapy di dalamruang sebagai sarana relaksasi (kamar tidur, spa,ruang santai, dan lain sebagainya). Rancangan ini jugaberusaha memanfaatkan rempah lokal/minyak atsirisebagai bahan penunjang di samping sebagai bumbudapur.

Fungsi dari material limbah palet padakekaryaan desain ini dijadikan sebagai material utama(rangka) konstruksi, sementara fungsi materialrempah-rempah digunakan sebagai penghasil aromadari dengan bantuan panas dari lampu. Dibutuhkanteknik pengerjaan dan bahan finishing yang tepat agarproduk desain ini dapat berfungsi dengan baik sertaawet dalam penggunaan.

Orisinalitas gagasan, ungkapan, dan bentukkarya merupakan bagian dari tuntutan untuk menujupada keaslian dan kebaruan, baik dalam wilayahgagasan maupun bentuk karya. Karya desain mebelhasil kombinasi bahan antara limbah kayu dan limbahkertas ini dapat dikatakan belum ada yangmengerjakan. Desain yang diciptakan merupakandesain hasil pengayakan dari eksplorasi materialrempah-rempah dan limbah kayu.

F. Pendekatan DesainPendekatan desain yang dipergunakan dalam

penelitian ini adalah ;1. Pendekatan Fungsi

Pendekatan ini berusaha agar desain yangdiciptakan tetap pada fungsi utama, yakni sebagaifungsi penerangan interior-ruang yangmendapatkan penerangan sesuai fungsi darikebutuhan masing-masing ruang. Implementasidesain ini dapat dipakai pada ruang tamu, ruangtidur, ruang keluarga maupun ruanglain yang sesuaikadar pencahayaannya.

2. Pendekatan Kesehatan dan KenyamananDi samping fungsi penenrangan hasil desain yangdiciptakan memiliki fungsi tambahan yakniberdampak bagi kesehatan manusia sebagaipengguna ruang dalam melaksanakan aktifitasnyadi dalam ruang. Manusia juga merasakankenyamanan lebih setelah lampu ini dipergunakan.

3. Pendekatan Bentuk, Teknis dan EstetisBentuk desain yang dicitakan harus disesuaikandengan fungsi ruang, tema dan gaya. Strukturbahan yang dipergunakan harus memprtimbangkanaspek teknis dan karakter bahan. Keindahan tetapdipergunakan sebagai salah satu dasarperancangan. Material serta ornamen lokaldiangkat dalam kemasan yang tetap mengikutiperkembangan jaman.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bahan utama menggunakan limbah kayu pa-let, bahan pendukung berupa kayu sono keling. Teknikyang digunakan untuk menyambung bahan adalahteknik laminasi.

Skema desain alur udara dibuat adalahsebagai berikut :

Page 9: DESAIN AROMATHERAPY DECORATIVE LIGHT DENGAN …

196

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat #4

Volume 2 Tahun 2019

Gambar 1. Hasil karya lampu tampak depan (Dok.Haryanto, 2019)

Mekanisme Filterisasi Udara:1. Udara kotor dari bagian bawah / samping dihisap

menggunakan kipas.2. Udara disaring dengan kasa untuk menahan

partikel debu (saringan).3. Udara masuk filterisasi sinar (lampu UV) pada ruang

kedap cahaya luar.4. Udara masuk ruang cahaya (lampu led hijau/

kuning).5. Udara keluar melewati filter kasa yang ditambahkan

minyak atsiri (aroma terapi)6. Keluar udara segar yang mengandung aroma terapi

Minyak Atsiri.

Dimensi Produk ; 20x20x40 cm

Gambar 2. Hasil karya lampu tampak depan(Dok. Haryanto, 2019)

Gambar 3. Gambar lampu tampak depan(Dok. Haryanto)

Komponen Bahan yang dipergunakan:1. Kayu limbah palet 3x1,5x402. Kayu limbah palet 2x1,5x403. Kayu sono keling4. Fiber & kain batik motif Kawung5. Filter kassa putih 36. Kipas PC7. Lampu UV8. Lampu LED9. Spon dan Minyak Atsiri10.Kabel isi 4in1; 2 mtr11. Fetting lampu12.Swit /saklar 413.Stop Kontak14.Lem kayu

Page 10: DESAIN AROMATHERAPY DECORATIVE LIGHT DENGAN …

197

Desain Aromatherapy Decorative Light dengan Lampu Ultraviolet... - Tri Prasetyo Utomo dan Eko Sri Haryanto

Volume 2 Tahun 2019

Gambar 4. Hasil karya lampu tampak depan (Dok.Haryanto, 2019)

Gambar 5. Hasil karya moke-up lampu(Dok. Haryanto, 2019)

IV. KESIMPULAN

Penelitian artistik ini menghasilkan prototypelampu multi fungsi, selain sebagai penerangan jugasebagai elemen dekoratif, penyaring polutan (partikel),dan menghasilkan aromaterapi yang mampu membuatruang terasa lebih nyaman serta menghindarkannyamuk masuk ke ruangan.

Desain lampu dapat dikembangkan dalambeberapa alternatif bentuk, motif, warna lampu, bahanserta jenis aromaterapi yang digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Akmal, Imelda. 2006. Lampu Dan Gaya Interior. PTGramedia Pustaka Utama, Jakarta

Buchori, Imam. editor Agus Sachari. 1986. “ParadigmaDesain Indonesia : Peranan Desain dalamPeningkatan Mutu Produk”, CV. Rajawali,Jakarta

Dwi Setyaningsih, Erliza Hambali, dan MuharamiaNasution, “Aplikasi Minyak Sereh Wangi(Citronella Oil) dan Giraniol dalamPembuatan Skin Lotion Penolak Nyamuk”,Jurnal. Tek. Ind. Pert. Vol. 17(3),97-103,Departemen Teknologi Industri Pertanian,Fakultas Teknologi Pertanian, InstitutPertanian Bogor.

Edy Eskak, 2012, “Eksplorasi Bambu Betung untukPembuatan Lampu Hias”, Jurnal Ornamen,Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa danDesain Institut Seni Indonesia Surakarta

Eka Fitriani, Muhammad Alwi,Umrah, 2013, “StudiEfektivitas Ekstrak Daun Sereh Wangi(Cymbopogon nardus L.), Sebagai Anti FungiCandida albicans”, Jurnal Biocelebes, Vol.7 No.2, Desember 2013, ISSN: 1978-6417,Jurusan Biologi, Fakultas Matematika danIlmu Pengetahuan Alam, UniversitasTadulako, Kampus Bumi Tadulako TondoPalu, Sulawesi Tengah

Freditya Siswanto, Sumar Hadi Suryo, “RancangBangun Alat Germicidal UdaraMenggunakan Sinar Ultraviolet”, JurusanTeknik Mesin, Fakultas Teknik, UniversitasDiponegoro. Semarang

Page 11: DESAIN AROMATHERAPY DECORATIVE LIGHT DENGAN …

198

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat #4

Volume 2 Tahun 2019

Welmince Bota, Martanto Martosupono, Ferdy S.Rondonuwu “Potensi Senyawa MinyakSereh Wangi (Citronela Oil) dari TumbuhanCymbopogon Nardus L. Sebagai Agen AntiBakteri”, Jurnal.ftumj.ac.id/index.php/semnastek, Makalah Seminar NasionalSains dan Teknologi, Fakultas Teknik Uni-versitas Muhammadiyah Jakarta , 17 No-vember 2015

Julius, Panero AIA, ASID & Martin Zelnik, AIA, ASID,2003, Dimensi Manusia dan Ruang Interior,Erlangga, Jakarta

Karlen, Mark and J.R. Benya. 2006. Dasar-dasarDesain Pencahayaan, Erlangga, Jakarta

Nurmianto, Eko. 1996. Ergonomi Konsep Dasar danAplikasinya. Surabaya: Guna Wijaya

Pamudji Suptandar, J. (1999). Desain Interior,Pengantar Merencana Interior untukMahasiswa , Desain Interior, Jakarta,Djambatan

Spreadley, 1979, Participant Observation, HoldRinehart, and Winston, New YorkStevenson, 1989, Priciples of Ergonomic,Centre for Safety Science UNSW, Sidney

Sutarman, I Wayan , 2010, Pemanfaatan LimbahIndustri Pengolahan Kayu di Kota Denpasar(Studi Kasus pada CV Aditya), Jurnal Pasti

Volx No.01, Program Studi Teknik Industri,Universitas Mahendradata, Denpasar

S.P.Honggowidjaja, Pengaruh Signifikan Tata Cahayapada Desain Interior, Dimensi Interior, 2003,Vol. 1, No. 1, Juni 2003: 1 – 15,JurnalJurusan Desain Interior, Fakultas Seni danDesain Universitas Kristen Petra, Surabaya

http: / /aeknaul i .org/semerbak-sereh-wangi -cymbopogon-nardus

http://binaukm.com/2010/04/industri-furniture-dalam-ekomoni-indonesia

http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstream

http://media.rooang.com/2015/06/mengenal-palet-kayu-sebagai-alternatif-material-furnitur/

http://palletkayu.weebly.com/

http://puslit.petra.ac.id/journals/interior/

http://www.satujam.com/8-jenis-rempah-wangi-wangian-yang-kamu-harus-tahu/

http://www.jatibelandamurah.com/p/tentang-kami.html

http://www.kemenperin.go.id/artikel

ht tp: / /aeknaul i .org/semerbak-sereh-wangi -cymbopogon-nard