Top Banner
DEPRESI POSTPARTUM OLEH: NUR FARADILLA BT MOHAMAD BAKRI PEMBIMBING: DR. JONLI SP.KJ
23

Depresi Postpartum

Nov 24, 2015

Download

Documents

Eja Azlyza

depresi post partum
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

DEPRESI POSTPARTUM

DEPRESI POSTPARTUMOLEH: NUR FARADILLA BT MOHAMAD BAKRI

PEMBIMBING: DR. JONLI SP.KJ

PENDAHULUANPOSTPARTUMAdaptasi Psikologis Orangtua

Depresi Postpartum

Klasifikasi (DSM IV)

Perbandingan Jenis Gangguan Depresi Postpartum berdasarkan Tanda dan Gejala, Onset dan Durasi

FrekuensiPostpartum bluesDepresi postpartumPsikosis postpartum50-80%10-15%1 dari 500Tanda dan GejalaSedih, mudah tersinggung, mood labil, terkadang sakit kepalaLetargi, sangat sedih, lebih sensitif, putus asa, hilang harapan, cemas, khawatir yang berlebihan, rasa takut tanpa sebab, gangguan pola tidurKasar bicara, waham, bingung, agitasi, takut, insomnia, depresi berat, ingin bunuh diri/ membunuh bayiOnset Beberapa hari setelah melahirkan, antara 3-10 hariDapat berlangsung pada bulan pertama atau 2 bulan setelah melahirkanUmumnya terjadi pada minggu ke-4 pertama setelah melahirkanDurasi Beberapa hari atau kurangDapat lebih atau kurang dari 3 bulanBervariasi Action Kondisi transisi tidak ada tindakan yang diperlukan, tergantung kebutuhanJika ada dugaan, perlu konsultasi atau pemeriksaan EPDS, rujuk ke GP, anjurkan ke tenaga ahliHubungi GP untuk kunjungan rumah segera, jelaskan pada keluarga agar ibu tidak dibiarkan sendiriEtiologi defisiensi nutrisi dan/atau gangguan keseimbangan metabolisme anemia defisiensi besi sensitifitas terhadap fluktuasi dan penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron, hormon gonad dan kadar hormon steroid neuroaktif perubahan kadar sitokin, HPA axis perubahan kadar asam lemak, oksitosin, dan arginin-vasopressin. Keterlibatan sistem serotoninEtiologi

http://www.biology.ucr.edu/people/faculty/Garland/HPA_axis.jpgPVNStressorBrain Stem (e.g. LC)Stressor

Diagnosis (DSM IV)*Dari DSM IV Depresi postpartum diartikan dalam DSM-IV dimulai selama 4 minggu setelah melahirkan **Gejala yang harus ada sepanjang hari hampir setiap hari selama 2 minggu.

Skrining Depresi

Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS)

DampakPenatalaksanaan

Farmakologis

AntidepressantSelective serotonin reuptake inhibitor (SSRIs) resiko efek toksik yang rendah. Golongan obat lainnya : tricyclic antidepressant (TCAs) dapat menghalangi re-uptake berbagi neurotransmiter termasuk serotonin dan norepinephrine pada membran neuronal. Pada pasien multipara sensitif terhadap efek samping dari pengobatan, pengobatan semestinya dimulai setengah dosis awal selama empat hari, dan selanjutnya akan ditingkatkan dosisnya secara perlahan sampai dosis yang direkomendasi tercapai. Jika pasien merespon terhadap percobaan awal selama 6-8 minggu, dosis yang sama harus diberikan selama minimal 6 bulan setelah toleransi penuh tercapai, dalam hal untuk mencegah kambuhnya efek samping. Jika tidak ada perkembangan setelah 6 bulan terapi pengobatan atau jika pasien merespon namun gejalanya timbul lagi, dirujuk ke psikiater dapat dipertimbangkan.

Hormonal Replacement Therapy

Estradiol telah dievaluasi sebagai pengobatan untuk depresi postpartum. Pada studi yang membandingkan transdermal estradiol dengan plasebo, grup yang diobati dengan estradiol mempunyai penurunan skor depresi yang signifikan selama bulan pertama.

Psikoterapi dan Psikososial

Interpersonal therapy12 sesi yang terfokus pada perubahan peran dan pentingnya suatu hubungan sangat efektif untuk meredakan gejala depresi dan meningkatkan fungsi psikososial.Cognitive behavioral therapy Mengubah persepsi/pemikiran negatif dan mengubah perilakuParent-training programs

Profilaksis Treatment

Menyusui juga merupakan salah satu treatment yang bersifat profilaksis. Menyusui tidak hanya untuk mengurangi stres untuk ibu, namun juga menguragi tingkat stres pada bayi ketika ibunya mengalami depresi. Peneliti membandingkan 4 grup wanita yaitu ibu depresi yang menyusui atau melalui susu botol dan ibu sehat yang menyusui atau melalui susu botol yang hasilnya dicatat dalam babies electroencephalogram (EEG). Peneliti menemukan bahwa bayi dari ibu yang depresi dan tidak menyusui mempunyai pola EEG abnormal. Disimpulkan bahwa, menyusui melindungi suasana hati ibu dengan mengurangi tingkat stres. Ketika tingkat stres rendah, respon inflamasi ibu tidak aktif dan akan mengurangi resiko depresi.

KESIMPULAN

Depresi postpartum merupakan istilah yang digunakan pada pasien yang mengalami berbagai gangguan emosional yang timbul setelah melahirkan, khususnya pada gangguan depresi spesifik yang terjadi pada 10%-15% wanita pada tahun pertama setelah melahirkan. Pasien akan mengalami gejala afektif selama periode postpartum, 4 sampai 6 minggu setelah melahirkan. Kriteria yang digunakan dalam menegakkan diagnosis berdasarkan pada riwayat dan gejala-gejala yang tampak mengikuti DSM-IV.Secara umum, dalam menatalaksanaan ibu dengan depresi postpartum diberikan dengan farmakologis, psikoterapi, hormonal replacement therapy, dan profilaksis treatment.

TERIMA KASIH