Demokrasi Dan Kesejahteraan Dalam Desentralisasi Asimetris

5/11/2018 Demokrasi Dan Kesejahteraan Dalam Desentralisasi Asimetris

r Jn u

rdi I don IKumpulan Makalah Diskusi ParalelHUT ke-10 Yayasan TIFAJakarta, 8 Desember 2010


D iskusi Pa.ra le l IM asyarakat S ip il, D em okrasidan Desentralisasi PemerintahanMbdf'riJtdrRtlporteur

Nurlman SubonoAntonio Prajasto

Prospek demokrqtisasl Indonesia n(lml't1lmYQlebih 1:li1i~dilol.ui


Demokrasi dan Kesejahteraandalarn Desentralisasi Asimetrisoleh: PUi'WO Santoso'

Makalah in! dituiis untuk merncntlk diskusi reflektif bag! para aktlvis ITI11syamkat sipllatas perkL'mbangan pr 05e5 demokratiS(l'si yangtelQh merek(l perjlJongk(ln d/lndonesla.Ref l eks! difokuskllri p(lda ketp.rka itan d em ok ra si d engcn desent r 1 1 Il sasi da n kai tan nyo

dengan penyejahleraan r a k ya I. Keterkaitan inl penting un tu k d id a/am i, mengingat dclll"lm b(JnyakkOSU5 p a r a aktivis pro~demo/(r(Jsi.memilikjcaf(lnyo ~elldirl untuk mernaknai demol{(l~l.

Dalarn berrak 5t:bagian besor mos yomka t IlidonEsia, der lwkrdUsas i , yang tidal< aua sangkut pau t nyadenganpenye/ohtera( ln rakyat . pad" gi/irannYil mengundang pertar,yac:rrlllailk

untukapa demokr'asi d . ikembOl1gkrm. S:ebQII~nya,pra ktek de mD k rosi yang mel1utup mCltaatas perbeda'H"l kekuatlll rnengendalikan proses penyei(l11!er~an Qmng larn,

/ U g 1 1 ti dtJ k r ea li sti s a da ny a.

1. Demokrasi, Desentralisasl dan KesejahteraanSebelurn rnelakukan teiaah terhadap kinerka proses demokratlsasl yang telahberlangsung, ada baiknya kita dudukkan terlebih dahulu kaftan logtsnya secarakonseptual. Dua sub-bah berikut in! akanmenyajlkanhal itu.

a. Mendudukkan Kesejahteraan:Pangkal Sekaligus Ujung Demokratisasi

Sebelurn rnelakukan telaah terhadap kinerja proses dernokratlsasl Y


n MASYARAKAT TERBU KA DAN TANTANGAN NYA DI IN DON ESIA'1Diskus: Paralel HUT K'e-10 Yavasan TIFA. 8 uesem ber 201 a

Persoalan entry terhadap otoritas puhlik penting dicerrnatt menginga t se tiap a r-enapublik renran te rhadap penjarahan kekuasaan oleh segmen te rtentu da lamrnasyarak a t. Rapuhnya na la r publlk rnernbuat apa yang dlsebu t sebaga i penja rahankekuasaan menjadi prak tek norma l seharl-hari. Dalarn konteks in i, p er lu ditegaskanbahwa ke timpangan kapas ita s mengenda lik an kesejahteraan perlu dlbaca sebagatlndikasi ke rentanan bahwa demckrasi akan dibajak oleh orang-orang kaya . Monopolikekuasaan oleh sekelornpok kecil pengu saha menjadik an arena publik sepenuhnyabe rapa dalam kendaJinya . Ke timpangan penguasaan akse s atas kese jahte raan seta radengan kerantanan demokrasl y;mg dtdlstorsi oleh preferens i aktor yangmengenda llk annya . lr tilah tantangan yang ha ru s dlse le sa ik an, rnanaka la k ita sada riesens i dernokrasi sebagaf peniinakan kekuasaan orang-orang yang rnernarginalkanorang la in k a rena kese jahteraan yang te lah diakumu la s ik annya .Agar otoritas publlk bisa bekeria merninirnalistr penyalahgunaan otorita s yangdicmbanriya , m aka dibu tuhk an pe rangka t yang s ifa tnya sa ling mengunci. Istilahpopu le rnya , horu s ada "pernencarari" kekuasaan dan rnekanlsme check and balance.Manaka la penghillang p.enja rahan otorita s pu blik telah mapan, maka cukup aman pu lak ita membayangkan kese jahte raan sebaga i independent variable. D alam k ontek s inilahkita dapat rnemposis ikan kesejahteraan sebagai Independent variabJe. Demokra s i ,dengar: dem ik ian id_entik clengan pengawasan yang berkala ("sa ling jebak ") anta rpihak yang ter liba t da lam prose s k ebllak an, dirnana prose s sa ling mengawasi te rsebu tdldedlkasikan untuk rnengoptlrnalkan kapasltas menghas i lkan public goods , terrnasukkeselahteraan umurn,

Kc."jahteraan ,e bagalIndeflenden l variobel

< : r - - - - - - - - 'Tatanan d an p ra kte k

demokra s iPenguasaan Asset

dan AksesKesejahteraal1

, _ _ _ - - - - , >K"'''iahteraan seb3gai

d"p,mdent vd(i"bel

Skerna 1. Kedudukan Kesejahteraandalam Demokra s i

D a lam mode l hubungan semacam inilah kita bisa menggagas te rbentuknya watakdernokrasi yang rnensejahterakan.Secara r ingkas , terdapat proses sirkuler atau lingka ran se tan yang menje ra trna sya rak a t untuk te rkungkung ke da la rn ta tanan yang tidak demok ra tis (I i ha tga rnba r). Bagl pa ra pengka jl dernok ra s i yang be rk iprah dengan na la r k e ilmuan yangpcsittvlstik, pola hubungan yang be rs ifa t timba l ba lik (reciproca l) sepe rti in i dipandang

4 I Masyaraka l Slpll, Dernokrasi, dan Desentra l isas l Pemerlntahan


"MASYARAKAT TER'BUKA DAN fANTANGANNYA 01 INDONESIA" D is ku sl P ara le l HUT Ke-l0 YaY


II . MAS..,.ARAKAT TERBUKA D AN TANTANGAN NY A D I IN D O N~SIA"Ois k u> i P ara le i HUT Ke -1 0 Y avasan TIFA, 8 D es em be r 201 0

diangankan sebagai negara yang dernokratls dan desentralistlk. Da l am konteks lnl,re formasi dibayangkan sebaga i langk ah rnudah untu k memutu s perja lanan se ja rah.Se te lah hinga r-bingar desentra llsa si be rlangsung, ada begitu banyak masa lah yangmerebak hingga ta k ;arang rnemunculkan godaan untuk melakukan sentral i sasikernbali, Sehubungan dengan ha l te rsebu t, perlu dikernukakan di s ini bahwa ba ik -buruknya sentra lisme atau de sentra l1 sme tidak melek a t di dalarn dirinya sendir i.Sentral i sme merniliki keku a tan sepanjang persyara tan-persya ra tan untu kpemberlak uannya dipenuhi. Begitu halnya dengan desentralisme. O tonom i yangseluas-luasnya mernilik i k eunggu lan hanya k e tik a persyara tannya ju ga dipenuhi. H a l-ha l yang kerap menjadi persoa lan ia lah manak a la pilihan ta rsehu t diambil tanpaterlebih dahulu memenuhi pe rsyara tan yang rne leka t. Sebaga i contoh, sentralisrne bisadfanda lk an ha nya [ika eksponen pusa t mernllikr pengua sa an dan pemahaman yang u tuhtentang pe rsoa lan lok a l dan kontekstual, Sis te rn lnforrnasl dan koordina si yang ba lkrnernungkinkan sentraJisme untuk bisa dianda lk an. Se ta ra dengan contoh di atas,desentrallsrne rnensyaratkan handainya sis tem evaluasl, Sistem eva luas i ini setidaknyamencakup antara lain:

( 1 ) Self-eval lJat ion, baik dari ja ja ran inte rna l maupun ja ja ran eksternal pemerintahandaerah. J ik a sel f -evalu


,/ MASV"ARAKAT TERBU KA DAN TANTANGANNYA D I INDONESIA" Diskusl Paralel HUT K~'10 Ysv~san TIFA, 8 Desember 2010

PenguasaanAsse tda n Akses

I(ese jahter

D esentra l Lsa si(Semakin handalnya

local state)Tatanan danpraktakdemokrasi

Skema 2. D esentre llsa s l sebaga i Variabe l Anta ra

Se jauh ini, wacana desentrallsasl di Indones ia ma sih kerap dimakna i secara s empi tse baga i wacana adrnlnlstrasl negara a tau adm inis tra s i pemerin tahan . Pendekatanadm inis tra tif ini tentunya tldak lantas sa lah a tau tldak relevan, mela inkan tidakrnernadal untuk rnernaknal desentrelisasi, Aru s u tama pem ik iran dan prakslsdesentralisasi sejauh ini mengesankan bahwa desentrallsasi adalah persoalanpelimpahan kewena rigan yang ha ru s dilk u ti dengan speslflkasl kewenangan . Atas dasark e je la san kewenangan itu lah dipolakan organisas i yang dipe rlu k an . K e lemaha ll dadmainstream pernlklran dan praksis seperti inl dapat dengan mudah s ege ra citebak,W atak stG ite -centl'"ic yang rne lek a t da la rn pe rnik lran dan praksls seperti i nl r n en ja d ik a ncaku pan desentra lisa s i te rk e san hanya sebaga i doma in birok ra s i pemerintahan.M enginga t [a ti diri blrok ra s l tangga kepa tuhan te rhadap komando, maka desentrallsasiyang sepe rti ini cuma membua t penentu k ebijak an (yang ju ga "penentu naslb" publ ik )bu ta te rhadap kornpleksltas penye lengga ra an peme rln tahan tii sebuah negerlkepulauan yang luas ini. Bena r , bahwa dad wak tu ke waktu sernakin meningka tk e sediaan ek sponen na s iona l u ntuk mendenga rk an su a ra da rl dae rah a tau di sa a r Y i:mgsama tu ru t rnuncul keberanian dan kernarnpuan daerah untuk rnenegostaslkan aturanm ain penye lengga raa n pernerlntahan yang desentralistik, N:amun, nalar dasarpernerintah nas iona l tidak k unju ng be rubah. Nalar dasar itu ada lah, satu kebi jakanuntuk seluruh Indones ia!Desent r alisast dipahami sebagai langkah pemerintah nasional yang -karenaketerbatasan kapasltasnya-. lebih menganda lk an kewenangan konstitu s iona lnyak e timbang leg itim as inya sebaga i pembingka l dan penganyam keragaman daerah,D a la m p ra kte kn ya , sejurnlah daerah berinlslatif untuk rnerebut kewenangan tersebut,dimana hasil perebutan i tu s el an ju tn ya dlkukuhkan sebaga i a tu ran pengec:u a lia n da ria tu ra n dasa r . Seca ra [e la s sebabnya , ada U ndang-undang yang m enga tu r tentangP eme rin ta han D ae!rah. O alam ha l daerah berhasil merebut pe lu ang untu k dia tu r secarakhusus, rna k a pemerintahan di daerah te rsebu t dia tu r da lam undang-u ndangte rsendir i. K e ragaman penga tu ran se jum lah pernerintahan daerah te r jadi bu kan kareriak esada ran seda ri a wa l te rhadap k ebe radaan k ekhu su san yang ha ru s d ioptim a lk anpe ran dan kontr lbu s inya da lam pe ta nas iona l, m e la ink an ka rena ek sponen pemerintahnaslonal tidak dapat menge lak penye ragaman yang dibe rlak ukan .

P urwo 5antoso: D ernck ra sas l dan Mensejahter akan da la rn Asim etri Desentra l i ,as i I 7


II M ASY AR AK AT T ERB UK A D AN T AN TA NG AN NYA DI INDONESIA"Diskusi Paralel HUT Ke-10 ' (ava,an TIFA, 8 Desember 2010

Bila de sentrallsasi dimaksudkan sebagai penyedlaan landasan bagi pelaksanaanpraktek dernokrasi yang lebih bermakna dl tillgkat lokal -dirnana rnakna lokal yangsenantiasa rnuncul adalah pengembangan kesejahteraan, maka sirnetrisrne dalarndesentralisasi tidak lagi rei e van untuk dipertahankan sebagal prinsip. Mengingatketentuan tentang kewenangan daerah sudah ada -rneskl tidak pernah memuaskansernua pihak dan akan terus berubah dari waktu ke waktlJ- perhatian publik perludlletakkan pada pengembangan kehandalan mesin atau regime lokal bagi vlsidemokrasi yang disebutkan di atas. Regime lokal Ini hampir dapat dlpastlkan akanbekerja sesuai dengan konteks dan kesepakatan lokal, dimana desentralisasi dalamkonteks ini dimaknai sebagal upaya mengoptimalkan kontribusi lokal terhadaptantangan/ tujuan nasional. Penghormatan dan pendavagunaan kapasltas loka! yangberagam inl rnengisyaratkan bahwa proses desentralisasi memiliki dinamika prosesbottom-up, bukan semata-mata top-down.Tantangan terbesar adalah mengembangkan kapasitas mengelola keragaman.Tantangan dalarn desentrallsasl yang memperhitungkan keragarnan konteks tersebuttelah dirurnuskan dengar sangat cerdas melalui frasa populer: bh;nneka tunggal ;ka.Eksponen nasional harus berubah bila ingin menjadi sandaran dan rnendapatkanlegitimasi untuk mengelola daerah-daerah.Kegagalan pernerintah nasional untuk merumuskan rnasalah, potensl dan solusi lokaldalam b;ngkai naslonal bukan saja mengisyaratkan kegagalan rnernpraktekkan sesantlbhinneka tu ng ga l ;I


"MASYARAKATTERBUKA DAN TANTANGANNYA D IINDONESIA" Diskus] Paralel HUT Ke-10 Yayasan Tl'FA, 8 Oesernber 2Ql0

2. P enila ian te rhadap Capa ianD aJam sub-bah in i ak an dis a jik an pe rnla ian sede rhana tentang de rnokra s l Indonesiadan ka itannya dengan desentra lisa s i dan penye jahte raan rak ya t, Ada begitu banyakrincian pe rsoa lan y-ang m ena rik namun tidak cuk up ha laman untuk menuntun re flek s ikrltis ten tang ha l ini. K a renanya , dengan te ta p mempertahankan komprehens ifita snya ,has il re fle k s i in! hendak disaJ ikan dengan menggunakan be rbaga i me ta fora . D enganmenggunakan rnetafora Ini d iha rapk an k ita dapa t rnengajukan pertanyaan-pertanyaank rttis yang pada gllirannya rnengge lind lngkan agenda-agenda ba ru untukmenunta sk an prose s yang masih [auh dart tuntas ini.

a tndonesta dalam MetaforaDa l am narasi be riku t ini, lndcnesis s ebaga i suatu errtltas slsternlk digarnbark


IIMASYARAKAT TERBUKA DAN TANTANGANNYA 01 INDONESIA"Diskusr Parale] HUT Ke-10 Yayasan TIFA, 8 Desernber ~OlO

R\..lasrnasa lalu kita telah sarna-sarna kita labeli sebagai era Orde BaRI yang sentratlstisdan otoriter.! Entah apa sebutan yang paling tepat bagi ruas yang turnbuh setelah itu,yang jelas proses dernokratisasl basar-besaran telah berlangsung. Masa lalu yang telahterserap menjadi pengalaman dan mengendap meniadi minaset, tidak rnudah untukdibongkar apalagi clkosongkan. Dahan tempat tumbuhnya okulasi bernama dernokrasiini tetap dihidupi oleh rnindset dan memori kolektif lama. Melalui kiriman sari-sarirnakanan dar; dalarn tanah yang dikirtrnkan lewat dahan yang terhubung ke pangkalltulah pucuk dahan dihidupi. Di pangkal lama ltu pula tumbuh dahan-oahan banJ danberkembang pula pucuk dahan yang masih asli, yang pctensial rnenyaing] dahandemokrasi yang dipupuh dengan kuat oleh semangat reforrnasi. Yang [elas, eksporiencivil society yang menjadi penumbuh pucuk dahan demokrasi ini , sejauh ini belummemillki agenda yang jelas dan cara yang dapat diandalkan untuk rnernatikan pucuk-pucuk dahan yang asli, yang tumbuh di baglan pangkal pohon. Sehingga kalaulahdernokrasl Indonesia adalah pohon cangkokan, rnaka seluruh dahan yang ada adalahdahan dernokrasi.Dari dahan dernokrasi ini keluar getah yang memiliki kode genetik open society. Getahlni bisa mengalir dan meniangkau seluruh metabolisme pohon Indonesia kita.Kandungan zat bemama liberalisme telah memungkinkan transformasi yangrnenjangkau pohon, sejak dari akar sampai daun, namun dalam pohon ltupun ada zatlain yang tidak bisa bersenyawa (kalau bukan bertentangan) dengan liberallsmeterse but.Dalam akar dan batang pohon lndonesla lnl terdapat gen parochial yang menyimpanIkatan kedaerahan, ikatan keagamaan, Ikatan etnisitas dan sejenlsnya, Gen ini secaradiarn tapi pastt rnera suk i ca ra kerja batang pohon, yakni negara. Pertumbuhanmarnanjang batang ini adalah proses desentralisasi. Dengan desentralisasi tersebutbatang pohon bukan lag; ternpat bergantungnya buah. Buah itu tumbuh danmenyedlakan dlri untuk dipetik pada dahan-dahannya. Sernakin panlang dahan ltu,sernakin besar potensl pencabangannya,Beredarhya enzirn kebebasan telah membangkitkan gen-gen parochial dandesentralisasi yang berlangsung secara besar-besaran difkuti dengan pelipatgandaanpemerintah daerah otonom banjo Pohon dernokrast Indonesia tumbuh dengan sernakinbanyak pencabangan dahan dimana dahan itupun menghasilkan pencabangan baru.Indonesia, akhirnya klta kenai sebagai pohon yang rimbun karena berlangsungnyaproses ganda: demokratlsasl dan desentralisast.

b. Pertanyaan ReflektifSebagaimana disebutkan di atas, penyampaian secara metaforik dimaksudkan untukmengawal pemahaman secara sederhana narnun kornprehensif untuk rnenghasilkanpertanyaan-pertanyaan reflektif. Beberapa pertanyaan pokok yang harus dliawabdiantaranya sebagai berikut.

10 I Masvarakat Sipll, Dernokrasl dan Desentralisasi Pernerintahan


"MASYARAKATTERBUKA DAN TANTANGANNYA DI INDONESIA" Oiskl.lsi Par"ilI~1 HUT K~10YaY


JJ MASYARAKATTfRBUKA DAN TANTANGANNYA D IINDONESIA"Diskusi Paralel HUT Ke"lO Yayasan TIFA, 8 Desember 2010

demok ra si Indones ia ada lah pohon cangkok an, rrrak a se lu ru h dahan yang adaada lahda ha n d ernok ra sl.

Dar i dahan dernokrasi lnl ke lu a r ge tah yang mem ilik l kode genetlk open society. Getahlnl bisa menga lir dan rnenjangkau seluruh metabolisme pohon Indone sia k fta .K andungan za t bernarna I Iberal i sme telah rnemungk ink an transformas i yangmenjangk au pohon, se jak darl ak ar sampai dawn, namun da lam pohon itu pun ada zatla in yang tidak bisa be rsenyawa (k a lau buk an bertentangan) dengan 1 ibe ra lismetersebut.D ah,m ak ar dan batang pohon Indone sia lni terdapat gen paroch ia l ya ng m enyim pa nikatan k edae rahan, ik a tan k eagamaan, ikatan e tnis ita s dan se jenisnya . Gen int secaradiam tapl pastl rnerasukl cara kerja batang pohon, yakn i negara, Per tumbuhanmamanjang ba tang inl ada lah prose s desentralisasi, D engan de sentra lisas i te rsebu tba tang pohon bukan lag; tempat bergantungnya bu ah. Buah it u turnbuh danrnenyediakan diri u ntu k dipe tik pada dahan-dahannya. Semak in panjang dahan itu,semakln besar p ate ns i p en ca ba ng an ny a.Be reda rnya enzim kebeba san telah mernbangkitkan gen-gen parochia l dande se ntra lisas i yang ber la ngsu ng secara besar-hesaran diik uti de nga n pe lipa tga nda anpernerintab daerah otonom baru. Pohon demok ra si Indones ia tumbuh dengan semak inbanyak pencabangan dahan dimana dahan itu pun rnenghasllkan pencabangan baru.Indones ia , akhirnya k ita kena i sebaga i pohon yang rimbun karena ber langsungnyaproses ga nda : demokratisasi d an d e se n tr a li sa s i.(2) T erse sa t da la m transform as iPer tanyaan kedua yang per lu dia ju k an ada lah apakah da lam metabolisme yang te r jadite rdapa t proses sa ling mempenga ruhi sehingga watak batang dan dahannya blsasa llng berubah. K e tik a de rnok ras i se jauh ini hanya menjangk au pe rubahan dari segipe ria rnpak an lua r, rnak a transformas i yang be rlangsung sebe tu lnya tidak banyakbe ra rtl . Sebaga i contoh, prcsedu r pem llinan pe jaba t publik te lah dirancang,mek anis rne pem ilihan juga te lah dipe rcanggih mela lu i e lectora l engineering.Sungguhpun dem ik ian, se jauh inl tidak ada pengembangan e tik a berkompeti.s i.M asing-masing sa ling mencu ri dan menca ta t k ecu rangan pesa ingny;: .. M asing-masingte r jebak ke da la rn pertu angan ma ti-ma tian untuk menang hingga mengha la lk an sega laca ra . W a lhas ll, seu sa l pem ilihan rna sing-rna sing pihak s .. ling membeberkanpe langgaran. T ak pe lak , mahkamah kons titu s i k ebanjiran k asu s sengk eta pem flu kepa ladaerah .S ingk a t ka ra , wa tak non-demok ra tis mas ih te rpe liha ra dl ba lik pembe rtaku k anmekanlsme yang dipe rcanggth itu . A rtinya , watak as li pe rpolitik an sanggup rnengis lk ekosongan ruang demokras i yang dlak lba tkan oleh pilihan mode l dernok ras l yangsanga t prosedu ra lis tik . P ara politis i dan penentu k ebijak an, da rl had k e ha ri dihadapkank epada norma atau ke tentuan yang sa ling be rtabrakan sa tu dengan yang la in .

12 I Masyarakat S)pli, Dell1okrasl, dan Desentralisasi Pernerintahan


IIMASYARAKAT TERBUKA DAN TANTANGANNYA D IINOONESIA" D[skusl ParaleJ HUT Ke-10 Yayasan TIFA, 8 Desember 2010

Inkonsistensi norma lnl menghadapkan mereka kepada pilihan-pilihan dtlematisdimana setiap keputusan yang diambil, dapat dengan mudah ditemukaninkonsistenslnya. Keputusan yang inkonsisten dengan suatu norma tertentu denganrnudah dibahasakan secara patologis sebagai "korupsi". Ada banyak keputusan yang d!atas kertas bisa dlsebut korupsi rneskl niat atau esensinya adalah pillhan terbaikdiantara opsl-opsi yang buruk,(3) Tera1ienasi dari proses penyejahteraanPada tataran ke t iga muncul pertanyaan-pertanyaan berikut ini; sepertl apakah buahdari pohon cangkokan yang bemama dernokrasl Indonesia itu? Apakah buah dadpohon itu memang buah demokrasi? Seperti apakah karakteristik buah in!? Apakahkandungan zatnya mengandung kesejahteraan yang dl situ juga terdapat aromakebebasan atau otonornf? Jangan-Jangan, kebebasan dan kesejahteraan yangdihasilkan dari metabolisme pohon tadl hanyalah sekedar aroma penyedap.Dernokratisasl yang terobsesi dengan individual political right sejauh ini tidak terlaluhirau terhadap daya kekang dari para pelaku ekonomi yang rnenguasal arena publik.Hal ini terjadi karen a perekonomian diasumsikan berada di luar zona dernokrasl dandemokratisasi. Untuk Itu, dibutuhkan "pemencaran" kendall dan askes terhadapkesejahteraan sebagai komponen vital proses demokratisasi. Gagasan lama yangsernakin jarang terdengar, yakni demokrasi ekonomi perlu dlrevltalisasl dan dijabarkansecara kontemporer. Gagasan inl rnernbutuhkan penjabaraan ke dalam praktekekonomi sehari-hari, dis am ping tetap meneruskan perjuangan untuk rnenjarninterpenuhinya hak-hak ekonomls, sosial dan budaya (ecosoc rights). Ini semua hanyabisa terlaksana bilamana ada agenda untuk mengoptimalisasi efektivltas kebijakanpubllk, tidak terkecuali efektifitas regulasi te.rhadap elit ekonomL(4) Indiscriminate demi melucuti negaraKempat, seberapa jauh Iebat buah-buahan yang dihasilkan tersebut? Jangan-janganenergi publik yang dikerahkan sebetulnya hanya untuk menumbuhkembangkan batangpohon dan dahan-dahan berikut dedaunannya.Sekali lagi, tumbuh-suburnya demokratisasl dalam coraknya yang ktta saksikansekarang ini, tetap disangga oleh pohon Indonesia yang sama. Dalarn hal inl, rnenarikuntuk mencermati bahwa batang pohon yang berfungsi menyangga dahan yangseakan tak bisa d!hentfkan nalurinya untuk terus bercabang-cabang dan membesar inijuga ditandai oleh pelapukan cambium negara. Kita tahu cambium inilah yangrnenjadlkan batang pohon keras dan kuat menyangga serta mernfasjlltasi tumbuhkernbangnya dahan di ujung-ujungnya.Para aktivis civij society, entah dengan kesadarannya ataupun tidak, terus rnenerusmelucuti kekuasaan negara karena ketakutannya terhadap negara kuat, Sepertinyanegara hanyalah sumber penyalahgunaan kekuasaan dan ancaman bagi kebebasan

Purwo Santoso: Demokr asas i dan Mel1sejahterakal"1 da la rn A slrn etrl Desentrallsasi I 13


/IMASYI\RAKAT TERBUKI\. DAN TANTANGANNYA DIINOONESIA"Diskusi Paral!!1 HUT K.e-10 Vayasan TIFA. 8 Desember 2010

rnasyarakat. Bagi sejurnlah =kalau bukan sebagian besar- aktlvls pro-demokrasi,nega ra yang kua t ak an membunuh mitnpi open society. Sepert inya, ada kutukan sejarahbahwa negara dan rnasyarakat ditakdirkan untuk saling meniadakan. K alau lah ha ru sada , negara ha ru s dipe rtahankanda lam dera ja t yang sem inima l mungkin. Berbedadengan yang dilaporkan dari penelitian para pakar, pertumbuhan negara danrnasyarakat diyakini bersifat zero sum game , bukan positive sum gam e .. Sepertinya,pel.apukan negara secara dlarn-dlarn dijadikan indikator kesuksesanmenumbuhkembangkan open society.Rekapitulasi gagasan-gagaran tersebut di atas disajikan dalam tabel berikut inL

No Asessment A g e n d a1. Demokrasi sebagai proses Menj",dikan ckulasl.demokrasl leblh mengakar

oku la s l da la rn pe rja lanan se ja rah dalarn budaya dan konteks tndonesia:Indonesia: Penguatan demok ras i di tingkat lok a 1 Proses: top-down. . Dernokrattsasi dar; bawah Dibajak lnstttusl-lnstttusi Menerapkan pendekatan horizontalinformal yang non- leQrning dalarn pelernbagaan dernokrasl,dernokratis.

Tldak peduli varlasi kontekslokal.2. Slmplistik dan akhirnya [ustru Memastikan advokas i demckrasl membidlktidak s la p d en ga n perumitan setiap lapis persoalan:

proses yang terjadl: Transfurrnasl 'penduduk' penladl 'warga Memulai dengan negara'pengembangan civic rights Pengembangan etika dernokrasi.n"IITIun tldak [elas larigkah Mengembangkan kapasitas discursiveberikutnya. de5ign Terobsesl dengan leglslasl, Memperkuat lnfrastruktur untuktidak s lap da la rn lnstrurnerttasl menyelenggaraka.n kebijakan yang efektif:produk legislasi. Transforrnasi birokrasl sebagal . K'emajuan yang dicapai penjaminan hak sekaligus penuntutdlmentahkan o!eh tradist dan kewaiiban warga negara.konsensus lama. Mengembangkan teknokrasi untukaktualisasi gagasan-gagaosan dernokrasi.3 Teralienasi darl proses Pemencaran kendall dan askes terhadappe nye jahte ra an: kesejahteraan sebagai komponen vital proses Obseslf terhadap individual demokratisas i:rights narnun hirau terhadap Mengembangkan leblh lanj'ut gagasankekangan dari pelaku ekonoml demokrasi ekonomi dan menjabarkannya

yang rnenguasa: arena publik. ke dalam praktek sehari-hari. Perekonomian dlasumslkan Meneruskan penjaminan eCQSO( rights ..berada diluar zona demokrasl Mengo pti mallsasi efe kttvlta s kebija kandan dernokratisasi publlk, tidak terkecuall efektlfitas regutaslterh adap elit ekonornt,

14 I M


"MASYARAKATTERBUKA DAN TANTANGANNYA DIINOONESIA" DLskusipa",lel HUT Ke~O Yayasan TIFA, 8 Desember 2010

No Asessment Agenda'I. Proses dernokratisasi bersrtat M engem bangkan prose s penge lolaan

j'ndiscriminate. kepentingan publlk seca ra k ontek stua l: M emperkuat prose s crotting, be rangka tdar; apa yang ada. Oeser t t ra l l sas l s eca ra a sim e .tr is : M erumuskan dan rnengembangkanmode l penye jahte raan loka l Meru mu sk ,3n da n m enge mbangk anvariasi rncdel ke lembagaan darnokrasl

loka l be rbasis kondis i yang ada. Mengembangkan kapasitaspamerintah na siona l dalamrrtengerangkakan dan rnensinerglkanmodel-model berbasls lckai.

5 Melucu ti megara Memperkua t kapasitas negara : Negara sebagal instrurnen masyarakat. Mengem'bcmgkan efektivitas policy-making.

3. Penutup

BerdaS3rk an na ras i yang dlkemas daJam meta for pohon Indones ia te rsebu t adase jum lah ha l yang bisa dik las ifik a si. P ertama, ke te rk a itan demokratisas i denganpenye jahte raan rakya t. P e rubahan politik di negeri ini sa rna seka li tidak terisolasi, kalaubukan bagian dari gelombang be rska la global, gelorncang demokratisas i. D alamkonteks ini, demok ratisas i bercarnpur-baur dengan proses lib e .ra l isas: yang tidakmudah dllepask an dari k ungkungan kaplta llsme , Sernakln iauh Indones ia rnas ih da lampusaran ge lombang ini, sernakin su lit k ita m engu ra ! atau m em ilah k edu anya .Argumen te .rsebu t dl atas pe rlu dikemukakan se jak dini mengingat me lu apnyasernangat ak tlvisme para peJu ang dernokrasl mernungklnkan mereka untuk tidaksempa t me lakukan re fleks i k ritis : memilah bagian mana sa ja yang merupakanak tu a lisas i gagasan demokras i dan bagian la in yang esens inya merupakan kamufJaseprak tek pe nye Ja hte ra an a Ja kapita lis . K egagal.m memilah antara k eduanya dapa tdengan mudah te .r jadi, manaka la pa ra pejuang demokras i rnenyerah dalam kesu litanmendefinis ik an demok ras i dan kemudian rnernbatasi dirinya hanya kepada e lemen-lemen yang te ruku r. D a lam konteks inl pu la pe .nting untuk dlkernukakan kesadaranGoe.rge Sores, eksponen pentlng kapita lisme global yang secara terbukamengekspre .s ikan kehirauan terhadap demokratlsasi. Lebih dari ltu, tokoh inirnenawarkan formu la yang disebutnya sebagai the open society (m a sy ar< lk a t te rb uk a )sebagai [ernbatan untuk mengawa l k ete .rk a itan di antara keduanya. Me la lu i jejaring

Purwo santcso: Dernokrasasi dan Mensejahterakan daiarn As lme tr i D e s en tr al is as i I 15


"MASYARAKAT TERBUKA DAN TANTANGANNYA DIINDONESIA"Diskusl Paralel HUT Ke-l0 Yavasan TIFA. 8 nesernber 2010

lnternastonal yang dikelolanya, tokoh internasional ini turun tangan untuk mewujudkanformula rnasyarakat yang terbuka terse but. Yayasan Tifa, adalah salah satu stmpulnyadl Indonesia yang ikut serta mengambil belgian dalam mengembangkan formula theopen society lnl,Kedua, kaitan antara desentralisasi dan dernokras i serta penyejahteraan rakyat. Dalamkonteks ini, desentrallsasi dapat dlpaharnl sebagai penataan infrastruktur pengelolaanpubllk, Of atas infrastruktur itulah dlharapkan bedangsung proses penyelenggaraanpemerintahan yang demokratls dan penyejahteraan rakyat secara optimal. Dengandesentrallsasl, maka kewenangan untuk rnemutuskan kebiiakan-kebijakan publikbergeser ke. tirtgkat lnkal. Hampir rnirlp dengan desentrallsasi, dimungkinkanberlangsungnya dekonsentrasi kekuasaan pemerintahan sedem ik ian rupa sehinggaInteraksi negara-rakyat blsa berlangsung secara intenslf dan responslf, Dengandeserrtrahsasl, demokrasi dlharapkan bisa dipraktekkan secara Iebih nyata di setiaplokalitas. Dengan desentralisasi ltu pula, tersedia Infrastruktur yang lebih mudahdiakses untuk rnengernbangk an k ese jahte raan rakyat. Kesejahteraan bagi seluruhrakyat Indonesia tidak hanya hiasan dalarn konstitusi negerllni, melainkan juga rnenjad!ekspektasi bersama. Kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia adalah muara yangdltunggu-tunggu oleh publik. Dernokratlsasi dan deserrtra l lsas l rnau tidak rnau ha rusmenjawab tuntutan itu.Metafora ini rnengesankan rnakalah lnl segera dipandang sebagai tidak ilrniah, Resikoini diarnbil demi rnenyampalkan pesan bahwa demokratisasi, desentrallsasi danpenyejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia tidak setara dengan paket kebijakankonvensional, seperti kebijakan ketahanan pangan atau pengembangan lvestasl. Saleh[adi, demokratisasi di negeli ini harus dibayangkan sebagai proses paniang rnallntasi~ekat generasi. Demokratisasi, jangan-jangan harus kita bayangkan sebagai prosesrnutasi genetis dati generasi ke generasi yang melalui buah penyejahteraan. Perubahanset-set invldual berkualltas 'penduduk' harus ditransforrnasi rnenjadl sel-sel berkualitas'warga-negara' melalui kode-kode genetik yang tersirnpan dalam biji yangtersembunyi di setlap buah penyejahteraan. Singkat kata, satu dekade untukmelakukan perubahan tiga wajah (demokratisasi, desentralisasi dan penyejahteraan)bukanlah waktu yang memadai untuk meletakkan vonls gagal ataupun berhas i l ,Sungguhpun demlkian, satu dekade ini cukup bermakna untuk mencermati apa yangtelah dan belum kita lakukan, dan melakukan fine-tuning atas apa yang perlu kital akukan .Pola penyejabteraan, yang mentolerir dan ba hk an m ensyara tk an konsentrasi asset-asset penyejahteraan di tangan segelintir rak sa sa penguasa , seca ra dia rn-dla rn punyaandil besar dalam menggembosi proses demokratisasi di negeri ini. Demokrasibercorak minimalis-prosedurallstik yang selarna ini diusung para aktlvls pro-dernokrasi, rnernang telah turnbuh subur dan menghasilkan buah, Ada kemajuan luarbiasa dalam penlamrnan hak-hak slpil. Ruang untuk berpatisipasl, telah terbuka lebarmeskipun tidak merata di sernua sektor dan kawasan, Indonesia, dalarn ukuran yangminimalistik te la h r ne ne rn pa tk a n dirinya di deretan panjang negara demokratis.

16 ! Masyar i lkat SiPII, Dernokrasl , dan Desentralisasl Pemer intahan


IlMASYARAKATTEJlBUKA DA~ TANTANGANNYA 01 INDONESIA." Diskusl Pard lei HUT Ke-1D vavasan TIFA, S Ol".semOer 2010

Demokrasi dalarn corak minimalistik yang diwujudkan di Indonesia saat ini telahmencapai kemajuan besar dar! segi kebebasan slpil. Sehubungan dengan capaiantersebut eli atas, kita perlu rnsletakkannya ke dalam rnetafora pohon Indonesiatersebut e l i atas. Bila dlrasakan, buah dernokratlsasl Ini hanya memilikl aromakebebasan yang sangat kuat, tanpa cukup rnerniliki kelezatan rasa kesejahteraan, rnakahal inl tidak sulit untuk dlrnengertt, karerra bagi para aktivis pro-demokrasi Uberalisasiadalah pra-syarat proses demokrattsast, dan dernokrasi bukanlah persoalankesejahteraan. Hal ini dikatakan secara eksplisit oleh salah guru besar transisi menujudemokrasi dalam artikel jurnalnya, what democracy is and is not.

***

, Pengajar [urusan polltik dan pernerlntahan, FISIPOL lJGM. Penuli~ dapat dlhubungt die [email protected], Gerakan pro-demokrasi memang telab berkernbang sarnpal suatu ko"disl t"rtentu pada mas~ Orde 83ru, narnunperlu dlil1gat bahwa runtuhnya kekuasean Pre.,lden Suharto yang mengasasl"~ikan dlrlnya dengan Orde baeubukanlah semata-mata karena klprah gerakan prc-demckrasi, Kejatuhannya dtgerakkan oleh kris1Sfinan~IBI yangberrnuara pada krlsis ekonornl yang paca !}illrannya rneruntuh legitm.sinya untu~ herrahan. Tanpa berrnaksuduntuk menyepelek.an prestasl para aktil/;s, perlu juga dlcermatl b.1I1Wilrelati] "rnudahnya' para aktlvls pro-dernckras] memperiuangkan demokr~tlsasi pada mas .. paska Orde Baru dlkarenakan patahnya 5ej~ml"hpenyangga struktur pollttk Ord e Baru. Artinya, kecapatan rnendernckrastkan lndonesta haruslah beradu cepatdenga" pemullhan pllar-pllar panyangga ctcrltariarusme yang sernpat kokoh dl rna", lalu. 5ebagai contoh, Golkaryong dlharapkan dan diperklrakan akan mati oleh para ak tM,; pro-demckrast dl masa Ord .. Baru, ternyata dalarnwaktu s lngkat rnelakukan sejurnlah adaptasi dan tldak 13m" kernudlan kernbali rnenladl partai politik besar, walaubukan lagl \'ang terbesar.l Settap , -ngu ..sa berussna uJltuk menuniukkan rapek perubahsn yang dlbuat dengan melabell jamanr1ya.Preslden Suharto mernbedakan tertip polltrk yang dib"ngumlya dengan label Orde Baru, untuk rnenunlukkandlrinya men)lumb~ng scsuatu yang berbede dengan yang dlbakukan oleh pendahulunya, Presidan Sukarno,Presiden yang merntrnpln Indonesia seielah periode itu tldak mernasang leblh khusus, hanya '

Demokrasi Dan Kesejahteraan Dalam Desentralisasi Asimetris

Documents