-
DEMENSIADefinisi :Yt: Sindroma penurunan fungsi kognisi yg dpt
bermanifestasi sbg gangguan memori disertai dua atau lebih ggn
modalitas kognitif lainnya (orientasi, atensi, fs bahasa, fs
visuospasial, fs eksekutif, kontrol motorik,praksis) yg cukup berat
shg menyebabkan ggn aktifitas harian yg dibuktikan dg pemerik.
Klinik dan tes neuropsikologis.
-
Demensia vaskuler (DVa)Demensia akibat iskemik, perdarahan,
anoksik,atau hipoksia otak.Ada 3 jenis besar : DVa pasca stroke,
subcortical dan kombinasi.Di Asia DVa lebih banyak dibanding ADGgn
kognisi 3 blan pasca stroke : 25%Angka kematian lebih tinggi.
-
Klasifikasi DVaSub tipe DVa DVa paska strokeD Multiinfark
(trombo emboli makro vasc.Stroke singel strategik
D hemoraragikMekanisme
Trombosis emboli arteri ukuran bsr & med.1 lesi iskemik area
kritis prilakuHipertensi maligna, angiopati amiloid, defek
vaskuler.
-
DVa subkortikalStrk lakunar, multipel subkortikalD pasca
iskemik
Ggn vask.genetik
Vaskulitis dan peny.lain
Artetiolesklerosis arteriole dalamTD turun dan perfusi serebral
turun di bwh ambang kriitis.thyCADASIL (cerebral autosomal dominan
arteriopathy with subcortical infarcts and leucoencephalophathy.),
peny febry dll. Mekanisme & loksi yg variatif
-
Demensia vask.AlzeimerKombinasi peny Serebrokaskuler & gbrn
neuropatologi kearah peny. Alzeimer
-
DEMENSIA ALZHEIMER
-
Definsi Demensia suatu sindroma penurunan kemampuan intelektual
yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga
mengakibatkan gangguan fungsi sosial, pekerjaan dan aktivitas
sehari-hari yang dibuktikan dengan pemeriksaan klinik dan tes
neuropsikologi
-
Kriteria diagnosisProbable demensia AlzheimerDemensia ditegakkan
berdasarkan pemeriksaan klinis dan tes neuropsikologi (algoritma
penanganan demensia, MMSE, CDT, ADL, IADL, FAQ, CDR, NPI, Skala
Depresi Geriatrik, Trial Making Test A dan B)Defisit meliputi dua
atau lebih area kognisi terutama perburukan memori yang disertai
gangguan kognisi lain yang progresifTidak terdapat gangguan
kesadaranAwitan (onset) antara usia 40-90 tahun, sering setelah
usia 65 tahunTidak ditemukan gangguan sistemik atau penyakit otak
sebagai penyebab gangguan memori dan fungsi kognisi yang progresif
tersebut.
-
Contoh CDT
-
Possible Demensia AlzheimerPenyandang sindroma demensia tanpa
gangguan neurologis, psikiatris dan gangguan sistemik lain yang
dapat menyebabkan demensiaAwitan, presentasi atau perjalanan
penyakit yang bervariasi dibanding demensia Alzheimer klasikPasien
demensia dengan komorbiditas (gangguan sistemik/gangguan otak
sekunder) tetapi bukan sebagai penyebab demensiaDapat dipergunakan
untuk keperluan penelitian bila terdapat suatu defisit kognisi
berat, progresif bertahap tanpa penyebab lain yang
teridentifikasi
-
KlinisAwitan penyakit perlahan-lahanPerburukan progresif memori
(jangka pendek) disertai gangguan fungsi berbahasa (afasia),
keterampilan motorik (apraksia), dan persepsi (agnosia) dan
perubahan perilaku penderita yang mengakibatkan gangguan aktivitas
hidup sehari-hari (ADL)Bisa didapatkan riwayat keluarga dengan
penyakit yang serupaKelainan neuorogis lain pada tahap lanjut
berupa gangguan motorik seperti hipertonus, mioklonus, gangguan
lenggang jalan (gait) atau bangkitan (seizure)Gejala penyerta lain
berupa depresi, insomnia, inkontinensia, delusi, ilusi, halusinasi,
pembicaraan katastrofik, gejolak emosional atau fisikal, gangguan
seksual dan penurunan berat badan.
-
Pemeriksaan penunjangRadioimajingCT sken: atrofi serebri
terutama daerah temporal dan parietalMRI: atrofi serebri dan atrofi
hipokampusSPECT: penururnan serebral blood flow terutama di kedua
korteks temporoparietalPET: penurunan tingkat metabolisme kedua
korteks temporoparietal
-
Laboratoriumurinalisiselektrolit serumkalsiumBUNFungsi
hatiHormon tiroidKadar asam folat dan vitamin B12Absorpsi antibodi
treponemal flouresen neurosifilis dan pemeriksaan HIV pada pasien
risiko tinggiPemeriksaan cairan otak untuk biomarker
-
EEGstadium awal: gambaran EEG normal atau aspesifikstadium
lanjut: dapat ditemukan perlambatan difus dan komplek periodik
Baku emas (pemeriksaan patologi anatomi)ditemukan neurofibrilary
tangles dan senile plaque
-
Diagnosis bandingDemensia VaskularDemensia Lewy BodyDemensia
Lobus FrontalPseudodemensia
-
PenatalaksanaanFarmakologissimtomatikasetilkolinesterase
inhibitor: donepezil HC, rivastigmin, galantamingangguan
perilakudepresi: antidepressan golongan SSRI, golongan MAO
inhibitordelusi/halusinasi/agitasi: neuroleptik atipikal,
neuroleptik tipikal
-
Non Farmakologismempertahankan fungsi kognisiprogram adaptif dan
restoratif yang dirancang individual: orientasi realitas, stimulasi
kognitif, reminiscene, olah raga gerak latih otakedukasi pengasuh:
training dan konselingintervensi lingkungan: keamanan dan
keselamatan lingkungan rumah, fasilitasi aktivitas, terapi cahaya,
terapi musik.Penanganan gangguan perilaku: mendorong untuk
melakukan aktivitas keluarga, menghindari tugas yang kompleks,
bersosialisasi.
-
AMYOTROPHIC LATERAL SCLEROSIS (ALS)
-
DefinisiALS adalah penyakit neurodogeneratif primer yang
mengenai motor neuron.
InsidenBervariasi dari 0,2 sampai 2,4 per 100.000Onset ALS dari
umur 55-75 tahunLaki-laki berbanding perempuan berkisar 1,4:1
sampai 2,1:1
-
Gejala klinisDijumpai gejala upper motor neuron (UMN) dan lower
motor neuron (LMN). Onset awal sering terbatas hanya pada gejala
UMN atau LMN ataupun otot-otot bulbar. Atrofi otot-otot distal dari
tubuh merupakan gejala yang umum ditermukan. Gejala UMN antara lain
hilangnya gerakan halus dan kekakuan. Onset awal bulbar terjadi
pada 19% sampai 28% dari semua kasus, antara lain disarthria,
disfagia, dan sialorrhea.
-
Pemeriksaan klinisTerdapat tanda-tanda UMN antara lain
spastisitas, tonus yang meningkat, dan hiperrefleksia. Dan
tanda-tanda LMN antara lain atrofi otot dan fasikulasi. Di
otot-otot bulbar atau spinal atau keduanya. Kematian biasanya
dsebabkan gagal nafas atau aspirasi pneumonia.
-
Subtipe ALSProgressive bulbar palsy (PBP), sangat jarang, tidak
mengenai dibawah regio bulbar. Primary lateral sclerosis (PLS), 2%
sampai 3,7% dari seluruh kasus ALS. Hanya mengenai UMN dan
berkembang lambat selama beberapa tahun.Progressive muscular
atrophy (PMA), terjadi 2,4% dari pasien ALS. Hanya mengenai
LMN.
-
DiagnosisKriteria diagnosis dibagi menjadi regio bulbar,
servikal, torakal, dan lumbal.Definite ALS meliputi UMN dan LMN
yang mengenai tiga regio.Probable ALS meliputi tanda UMN dan LMN di
dua regio.Probable laboratory-supported ALS dapat didiagnosis jika
EMG mengkonfirmasi LMN yang mengenai dua regio.Possible ALS:
didiagnosis jika UMN dan LMN mengenai hanya pada satu regiohanya
tanda UMN yang mengenai dua regiotanda UMN dan LMN mengenai dua
regio, tetapi tanda LMN muncul belakangan dari UMNSuspected ALS
didiagnosis jika hanya ada gejala LMN
-
LaboratoriumCBC, ionized Ca, PO4, Mg, CK, VDRL, ESR, TSH,
Vitamin B12, dan SPEP/UPEPAnti GM1 antibodiEvaluasi
elektrodiagnosis.MRIPenatalaksanaantata laksana
suportifAntiexcitotoxicity
-
TERIMA KASIH