Top Banner
OLEH JULEKA, SST, M.KES DEFISIENSI VITAMIN
27

Defisiensi Vit

Dec 06, 2015

Download

Documents

nhkjjuggg
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Defisiensi Vit

OLEHJULEKA, SST, M.KES

DEFISIENSI VITAMIN

Page 2: Defisiensi Vit

VITAMIN

Definisi : zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh shg harus ada dalam makanan

Fungsi vitamin: berperan dalam tahapan reaksi metabolisme energi, pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh, sebagai koenzim atau bagian dari enzim

Vitamin dapat rusak oleh panas, oksidasi atau yang larut dalam air; Kandungan vitamin dalam makanan dapat berkurang bila menggunakan suhu tinggi, air perebus dibuang, permukaan makanan bersentuhan dengan udara dan menggunakan alkali

Page 3: Defisiensi Vit

Pengelompokan vitamin :

Vitamin larut lemak ; diabsorbsi bersama lipida lain, absorbsi membutuhkan cairan empedu dan pankreas; jenis : vitamin A, D, E dan K

Vitamin larut air : tidak disimpan dalam tubuh dan dikeluarkan melalui urin dalam jumlah kecil; jenisnya : vitamin B kompleks dan vitamin C

Page 4: Defisiensi Vit

VITAMIN A

Vitamin A dalam tubuh berfungsi dalam bentuk ikatan kimia aktif, yaitu retinol, retinal dan asam retinoat

Bentuk aktif dalam makanan hanya pada makanan hewani, pada nabati mengandung karotenoid yg merupakan prekursor (provitamin) vit A; dalam bentuk alfa, beta dan gama serta kriptosantin; beta karotin bentuk provitamin A paling aktif

Page 5: Defisiensi Vit

Fungsi Vitamin A :

Penglihatan; berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya remang; retinol di dalam mata yang didapat dari darah dioksidasi menjadi retinal mengikat protein opsin membentuk rodopsin ; bila cahaya mengenai retina rod berubah menjadi kuning dan retinal dipisahkan dari opsin terjadi rangsangan elektrokimia yg merambat sepanjang syaraf mata ke otak yang menyebabkan terjadinya bayangan visual

Page 6: Defisiensi Vit

Fungsi Vitamin A :

Diferensiasi sel; vitamin A memegang peranan aktif dalam kegiatan inti sel dalam hal pengaturan faktor penentu keturunan/gen yang berpengaruh terhadap sintesis protein; pada diferensiasi sel terjadi perubahan bentuk dan fungsi sel akibat perubahan perwujudan gen-gen tertentu, sel yang paling nyata mengalami diferensiasi sel adalah sel-sel epitel khusus, terutama sel-sel geblet, yaitu sel kelenjar yg mensintesis dan mengeluarkan mucus

Page 7: Defisiensi Vit

Fungsi Vitamin A :

Fungsi kekebalan; retinol berpengaruh pada pertumbuhan dan diferensiasi limfosit B (leukosit yg berperan dalam proses kekebalan humoral) dan menurunkan respon antibodi yg bergantung pada sel T

Pertumbuhan dan Perkembangan; vit A berpengaruh pada sintesis protein shg berpengaruh pada pertumbuhan sel; vit A dibutuhkan untuk perkembangan tulang dan sel epitel yg membentuk emal dlm pertumbuhan gigi

Page 8: Defisiensi Vit

Reproduksi; vit A berperan dalam pembentukan sperma dan sel telur dan perkembangan janin

Pencegahan kanker dan penyakit jantung; kemampuan retinoid mempengaruhi perkembangan sel epitel dan kemampuan meningkatkan aktifitas sistem kekebalan diduga berpengaruh dalam pencegahan kanker

Page 9: Defisiensi Vit

AKIBAT DEFISIENSI VIT A

Buta senja; ketidakmampuan menyesuaikan penglihatan dari cahaya terang ke cahaya samar-samar/senja; kadar vitamin A darah menurun berakibat retina mata tidak cukup mempeoleh vitamin A yang digunakan untuk membentuk pigmen penglihatan rodopsin

Page 10: Defisiensi Vit

AKIBAT DEFISIENSI VIT A

Perubahan pada mata; kelenjar air mata tidak mampu mengeluarkan air mata shg terjadi pengeringan pada selaput yg menutupi kornea, diikuti tanda-tanda : atrofi kelenjar mata, keratinisasi konjungtiva, pemburaman, pelepasan sel-sel epitel korneayg akhirnya berakibat melunaknya dan pecahnya kornea, mata terkena infeksi dan terjadi pendarahan. Gejala dalam bentuk ringan dinamakan xerosis konjungtiva, yaitu konjungtiva menjadi kering, bercak bitot. Dalam bentuk sedang dinamakan xerosis kornea, yaitu kornea menjadi kering dan kehilangan kejernihan. Tahap akhir adalah keratomalasia, yaitu kornea menjadi lunak dan bisa pecah yg menyebabkan kebutaan total

Page 11: Defisiensi Vit

AKIBAT DEFISIENSI VIT A

Infeksi; akibat penurunan fungsi kekebalan tubuh sehingga mudah terserang infeksi, lapisan sel yg menutupi trakhea dan paru-paru mengalami keratinisasi, tidak mengeluarkan lendir shg mudah dimasuki mikroorganisme yg menyebabkan infeksi sal pernafasan, bila terjadi pada permukaan dinding usus menyebabkan diare, pada saluran kemih…infeksi pada ginjal dan sal kemih, vagina

Page 12: Defisiensi Vit

AKIBAT DEFISIENSI VIT A

Perubahan pada kulit; kulit kering dan kasar, folikel rambut kasar, mengeras dan mengalami keratinisasi

Gangguan pertumbuhan; kekurangan vit A mengakibatkan gangguan pertumbuhan sel-sel, termasuk tulang. Sel yang membentuk email pada gigi terganggu dan terjadi atrofi sel-sel yang membentuk dentin shg gigi mudah rusak

Terjadi hambatan pada sintesa hormon-hormon steroid

Page 13: Defisiensi Vit

AKIBAT DEFISIENSI VIT A

Terjadi hambatan perkembangan sel-sel reproduksi, sel ootid tidak dapat berkembang menjadi sel ovum dan sel spermatid juga tidak bisa berkembang menjadi spermatozoa

Page 14: Defisiensi Vit

Defisiensi vitamin A didiagnosa berdasarkan kadar vitamin A di dalam darah, gejala xeroptalmia dan anamnesa konsumsi makanan serta kelainan kulit

Kadar vit A total di dalam darah pada seorang normal 30 ug/dl atau lebih, kadar 20-30 ug/dl masih dapat diterima meskipun pada tingkat yg dianggap rendah yg mempunyai resiko lebih besar untuk timbulnya gejala-gejala defiensi, kadar 10-20 ug/dl sudah termasuk kondisi hypovitaminosis yg biasanya sudah disertai dengan gejala-gejala klinis sweperti gejala xeropthalmia dan gejala-gejala kulit

Page 15: Defisiensi Vit

Fungsi Vit D

Membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang bersama vit A dan C, hormon-hormon paratiroid dan kalsitonin, protein kolagen srta mineral-mineral Ca, P, Mg dan F

Fungsi khusus vit D : membantu pengerasan tulang dengan cara mengatur agar Ca dan P tersedia dalam darah utk diendapkan pada proses pengerasan tulang

Page 16: Defisiensi Vit

Akibat Defisiensi Vit D

Kelainan pada tulang ; * pada anak-anak dinamakan riketsia;

pengerasan tulang pada anak-anak terhambat shg tulang menjadi lembek, kaki membengkok, ujung-ujung tulang panjang membesar, tulang rusuk membengkok, pembesaran kepala karena fontanel terhambat, gigi terlambat keluar, bentuk gigi tidak beraturan dan mudah rusak

Page 17: Defisiensi Vit

Pada orang dewasa : osteomalasia; terjadi pada wanita yg konsumsi kalsium rendah, tidak banyak mendapat sinar matahari dan mengalami banyak kehamilan dan menyusui

Page 18: Defisiensi Vit

Defisiensi Vitamin K

Mengakibatkan darah tidak dapat menggumpal shg bila ada luka atau operasi terjadi perdarahan

Kekurangan vit K terjadi bila ada gangguan absorpsi lemak atau seseorang yang mendapatkan antibiotik namun konsumsi vit K kurang karena antibiotik membunuh kuman-kuman di dalam usus yg membentuk vit K

Page 19: Defisiensi Vit

Fungsi Vit C

Sintesis kolagen; vit C dibutuhkan utk hidroksilasi prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin , bahan penting dlm pembentukan kolagen (senyawa protein yg mempengaruhi integritas struktur sel di semua jaringan ikat, spt tulang rawan, matriks tulang, dentin gigi, membran kapiler, kulit dan tendon) Sehingga vit C berperan dalam penyembuhan luka, patah tulang, perdarahan dibawah kulit dan gusi

Page 20: Defisiensi Vit

Fungsi Vit C

Sintesis karnitin, Noradrenalin, Serotonin, dll; penurunan karnitin disertai rasa lemah dan lelah, perubahan dopamin menjadi noradrenalin membutuhkan vit C, perubahan triptofan menjadi 5-hidroksitriptofan dan pembawa syaraf serotonin juga membutuhkan vit C

Absorbsi dan metabolisme Besi; vit C mereduksi feri menjadi fero dalam usus halus shg mudah diabsorpsi, Absorbsi besi dalam bentuk nonhem meningkat 4 kali lipat bila ada vit C

Page 21: Defisiensi Vit

Fungsi Vit C

Absorpsi Kalsium; vit C membantu absopsi kalsium dengan menjaga agar kalsium barada dalam bentuk larutan

Mencegah infeksi; Mencegah kanker dan penyakit jantung

Page 22: Defisiensi Vit

Defisiensi Vit C

Tanda-tanda awal kekurangan vit C ; lelah, lemah, nafas pendek, kejang otot, tulang, otot dan persendian sakit serta kurang nafsu makan, kulit kering, kasar, gatal, warna merah kebiruan di bawah kulit, perdarahan gusi, kedudukan gigi menjadi longgar, mulut dan mata kering, rambut rontok, luka sukar sembuh, anemia, kadang-kadang jumlah sel darah putih menurun serta depresi dan gangguan saraf. Gejala skorbut terlihat bila asam askorbat dalam serum turun di bawah 0,20 mg/dl

Page 23: Defisiensi Vit

Defisiensi Vitamin B Kompleks

Vit B 1 (Thiamin) : terjadi gangguan metabolisme KH yg menghasikan energi shg mengganggu organ yg mendapatkan energi dari KH, terutama syaraf, otot dan jantung. Gejala fungsional dini berupa kehilangan refleks saraf, kelemahan otot dan kelainan kerja jantung

Page 24: Defisiensi Vit

Riboflavin; tanda awal defisiensi riboflavin antara lain mata panas dan gatal, tidak tahan cahaya, kehilangan ketajaman mata, bibir, mulut serta lidah sakit dan panas yg dapat berkembang menjadi cheilosis, stomatitis angular, glositis dan pembesaran kapiler darah di sekeliling kornea mata

Page 25: Defisiensi Vit

Niasin ; tanda-tanda kekurangan niasin pada tahap awal adalah kelemahan otot, anoreksia, gangguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat menyebabkan pelagra yg mempunyai karakteristik dermatitis, demensia dan diare

Vit B 6 (Piridoksin, piridoksal dan piridoksamin); kekurangan vit B6 menunjukan gejala yang berkaitan dg gangguan metabolisme protein, spt lemah, mudah tersinggung dan sukar tidur. Kekurangan lebih lanjut mengakibatkan gangguan pertumbuhan, gangguan fungsi motorik dan kejang-kejang, anemia, penurunan pembentukan antibodi, peradangan lidah, luka pada bibir, sudut-sudut mulut dan kulit

Page 26: Defisiensi Vit

Folat (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat); kekurangan folat mengakibatkan gangguan metabolisme DNA shg terjadi perubahan dalam morfologi inti sel terutama sel darah merah, sel darah putih, sel epitel lambung dan usus, vagina dan serviks rahim. Akibatnya terjadi gangguan pertumbuhan, anemia megaloblastik dan gangguan darah lain, peradangan lidah dan sal cerna

Page 27: Defisiensi Vit

Vitamin B 12; kekurangan vit B 12 sebagian besar sebagai akibat penyakit sal cerna atau gangguan absorpsi dan transportasi karena vit B12 dibutuhkan utk mengubah folat menjadi aktif shg gejala kekurangan vit B 12 adalah anemia karena kekurangan folat