2.1 Definisi Menurut Sheila L. Videbeck. 2008 menyatakan bahwa : perubahan pervasive emosi individu, yang ditandai dengan depresi atau mania. Menurut Stuart Laraia dalam Psikiatric Nursing. 1998 menyatakan bahwa: keadaan emosional yang memanjang yang mempengaruhi seluruh kepribadian individu dan fungsi kehidupannya. Hal ini berhubungan dengan emosi dan memiliki pengertian yang sama dengan keadaaan perasaan atau emosi. Ada 4 fungsi adaptasi dari emosi, yaitu sebagai bentuk dari komunikasi sosial, merangsang fungsi fisiologis, kesadaran secara subjektif dan mekanisme pertahanan psikodinamis. Menurut Jhon W. Santrock dalam Psikologi the Scince of Mind and Behaviour: kelainan psikologis yang ditandai meluasnya irama emosional seseorang, mulai dari rentang depresi sampai gembira yang berlebihan (euforia), gerak yang berlebihan (agitation). Depresi dapat terjadi secara tunggal dalam bentuk mayor depresi atau dalam bentuk gangguan tipe bipolar. 2.2 Kategori Gangguan Mood Gangguan mood dibagi menjadi dua kategori utama (Sheila, 2008) : a. Gangguan unipolar, yang mencakup depresi mayor dan gangguan distimia, yang selama gangguan tersebut
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
2.1 Definisi
Menurut Sheila L. Videbeck. 2008 menyatakan bahwa : perubahan
pervasive emosi individu, yang ditandai dengan depresi atau mania.
Menurut Stuart Laraia dalam Psikiatric Nursing. 1998 menyatakan
bahwa:
keadaan emosional yang memanjang yang mempengaruhi seluruh
kepribadian individu dan fungsi kehidupannya. Hal ini berhubungan dengan
emosi dan memiliki pengertian yang sama dengan keadaaan perasaan atau
emosi. Ada 4 fungsi adaptasi dari emosi, yaitu sebagai bentuk dari
komunikasi sosial, merangsang fungsi fisiologis, kesadaran secara subjektif
dan mekanisme pertahanan psikodinamis.
Menurut Jhon W. Santrock dalam Psikologi the Scince of Mind and
Behaviour: kelainan psikologis yang ditandai meluasnya irama emosional
seseorang, mulai dari rentang depresi sampai gembira yang berlebihan
(euforia), gerak yang berlebihan (agitation). Depresi dapat terjadi secara
tunggal dalam bentuk mayor depresi atau dalam bentuk gangguan tipe
bipolar.
2.2 Kategori Gangguan Mood
Gangguan mood dibagi menjadi dua kategori utama (Sheila, 2008) :
a. Gangguan unipolar, yang mencakup depresi mayor dan gangguan distimia,
yang selama gangguan tersebut individu memperlihatkan kesedihan,
agitasi, dn kemarahan karena satu perubahan mood yang ekstrem akibat
depresi.
b. Gangguan bipolar (sebelumnya dikenal sebagai gangguan manik-depresif),
ketika siklus mood individu antara mania dan depresi yang ekstrem, yakni
antara depresi dan keadaan normal, atau mania dan keadaan normal.
2.3 Etiologi
Gangguan mood diyakini menggambarkan disfungsi sistem limbik,
hipotalamus, dan ganglia basalis, yang membentuk kesatuan pada emosi
manusia. Sebelum intrumen riset noninvasif yang menakjubkan ditemukan,
yang saat ini tersedia untuk mengobservasi area fisiologi tubuh yang paling
kecil, teori tentang gangguan mood difokuskan pada pengalaman hidup dan
bagaimana individu memilih untuk meresponnya. Apakah individu belajar dan
tumbuh dari pengalaman hidup yang negatif dan positif, atau apakah
pengalaman tersebut mendorong terjadinya depresi atau mania? Beberapa
teori ini memiliki fokus “menyalahkan korban”,
Sedangkan riset saat ini berfokus pada keyakinan bahwa gangguan
mood merupakan ketidak seimbangan kimiawi yang bersifat biologis
(hormonal, neurologis, atau genetik). Fakta bahwa tubuh manusia merupakan
suatu alat luar biasa yang mampu mengatur dan memulihkan diri sendiri, yang
dapat diperkuat oleh keinginan individu untuk berubah adalah alasan mengapa
kombinasi psikoterapi dan obat-obatan psikotropik lebih efektif untuk
membantu individu yang mengalami gangguan mood.
2.4 Faktor Predisposisi
a. Faktor Genetik
Faktor genetik mengemukakan, transmisi gangguan kebutuhan
mencintai dan dicintai diteruskan melalui garis keturunan. Frekuensi
gangguan kebutuhan mencintai dan dicintai meningkat pada kembar
monozigote.
b. Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri
Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang
dialihkan pada diri sendiri. Freud mengatakan bahwa kehilangan
objek/orang, ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik
menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan
perilaku mania (sebagai suatu mekanisme kompensasi)
c. Teori Kehilangan
Berhubungan dengan faktor perkembangan, misalnya kehilangan
orangtua yang sangat dicintai. Individu tidak berdaya mengatasi
kehilangan.
d. Teori Kepribadian
Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan
seseorang mengalami mania.
e. Teori Kognitif
Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang
dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri sendiri, lingkungan dan masa
depan.
f. Model Belajar Ketidakberdayaan
Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri
lalu menjadi aktif dan tidak mampu menghadapi masalah. Kemudian
individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan
kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang
adaptif.
g. Model Perilaku
Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya
reinforcemant positif selama berinteraksi dengan lingkungan.
h. Model Biologis
Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresi/mania terjadi
perubahan kimiawi, yaitu defisiensi katekolamin, tidak berfungsinya
endokrin dan hipersekresi kortisol.
2.5 Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat menyebabkan gangguan kebutuhan mencintai dan
dicintai meliputi faktor biologis, psikologis dan sosial budaya.
a. Faktor Biologis
Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau
berbagai penyakit fisik seperti infeksi, neoplasma, dan
ketidakseimbangan metabolisme.
b. Faktor Psikologis
Meliputi kehilangan kasih sayang, termasuk kehilangan cinta, seseorang
dan kehilangan harga diri.
c. Faktor Sosial Budaya
Meliputi kehilangan peran, perceraian, kehilangan pekerjaan.
Rentang Emosi
Emotional
Responsive
Reaksi
kehilangan
yang wajar
Supresi Reaksi
kehilangan
yangmemanjang
Mania atau
Depresi
Keterangan:
Rentang emosi seseorang yang normal bergerak secara dinamis tidak merupakan
suatu titik yang statis yang tetap. Dinamisasi tersebut dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti organobiologis, psikoedukatif, sosiokultural. Pada klien yang
mengalami gangguan perasaan, reaksinya cenderung menetap dan memanjang.
Tetapi hal tersebut, juga sangat tergantung pada tipe gangguan kebutuhan
mencintai dan dicintainya. Apakah termasuk tipe manik atau depresif,atau
kombinasi dari keduanya. Rentang respon emosi bergerak dari emosional
responsive sampai mania/depresi dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Responsif: Klien lebih terbuka, menyadari perasaannya, dapat berpartisipasi
dengan dunia internal (memahami harapan dirinya) dan dunia
eksternal( memahami harapan orang lain)
2. Reaksi kehilangan yang wajar: Klien merasa bersedih, kegiatan sehari-hari
klien berhenti (misalnya bekerja, sekolah), pikiran dan perasaan klien lebih
berfokus pada diri sendiri tetapi semua hal tersebut berlangsung hanya
sementara
3. Supresi : Merupakan tahap dimana koping individu termasuk maladaptive,
klien menyangkal perasaannya sendiri, klien berusaha menekan perhatiannya
terhadap lingkungan. Apabila fase ini berlangsung terus menerus atau
memanjang, maka hakl tersebut dapat mengganggu individu.
4. Depresi: Gangguan kebutuhan mencintai dan dicintai ditandai dengan perasaan
sedih yang berlebihan, murung, tidak bersemangat, perasaan tidak berharga,
merasa kosong, putus harapan, selalu merasa dirinya gagal, sampai ada ide
bunuh diri.
Mania: Mania adalah suatu gangguan kebutuhan mencintai dan dicintai yang
ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat, meluas atau keadaan
emosional yang mudah tersinggung dan terangsang.
…ne bro be iclude glah agung rg dllye ne ngalih ne... :*
2.6 Macam Gangguan kebtuhan mencintai dan dicintai
2.6.1 Depresi
Depresi adalah suatu jenis gangguan kebutuhan mencintai dan dicintai
atau emosi yang disertai komponen psikologik : rasa susah, murung, sedih,
putus asa dan tidak bahagia, serta komponen somatik: anoreksia, konstipasi,
kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun.
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain : faktor heriditer dan