Top Banner
LEMBAR PENGESAHAN No.Percobaan : 07/Lab.Teknik Digital-2/ LTK3 / TK-3B / 2014 Judul Percobaan : DECODER 2 TO 4 Nama Praktikan : Dame Maria Sihombing NIM : 1205061008 Kelompok : VI(Enam) Nama Partner : Bahrin Siregar Fitri Sandria M. Bagus Nurhafni Carol Tanggal Percobaan : 07 Januari 2014 21 Januari 2014 Tanggal Penyerahan : 28 Januari 2014 Instruktur : Ir.Elferida Hutajulu, MT. Afritha Amelia, ST, MT. Nilai : Keterangan : Instruktur I Instruktur II 1
32

Decoder & Encoder

Nov 16, 2015

Download

Documents

Teknik Digital
Decoder dan Encoder
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Merry Sarma Hutahaean

LEMBAR PENGESAHAN

No.Percobaan: 07/Lab.Teknik Digital-2/ LTK3 / TK-3B / 2014

Judul Percobaan: DECODER 2 TO 4

Nama Praktikan: Dame Maria Sihombing

NIM: 1205061008

Kelompok: VI(Enam)

Nama Partner: Bahrin Siregar

Fitri Sandria

M. Bagus

Nurhafni Carol

Tanggal Percobaan: 07 Januari 2014 21 Januari 2014

Tanggal Penyerahan: 28 Januari 2014

Instruktur: Ir.Elferida Hutajulu, MT.

Afritha Amelia, ST, MT.

Nilai :

Keterangan :

Instruktur I Instruktur II

Ir.Elferida Hutajulu, MT.Afritha Amelia, ST, MT.

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN1DAFTAR ISI2DECODER 2 TO 44 TUJUAN4II.DASAR TEORI4III.DIAGRAM RANGKAIAN5IV.ALAT DAN BAHAN5V.LANGKAH KERJA5VI.TABEL PENGAMATAN6VII.ANALISA DATA7VIII. KESIMPULAN8LEMBAR PENGESAHAN9DECODER 3 TO 810 TUJUAN10II.DASAR TEORI10III.DIAGRAM RANGKAIAN11IV.ALAT DAN BAHAN12V.LANGKAH KERJA12VI.TABEL PENGAMATAN12VII.ANALISA DATA13IX.KESIMPULAN15

LEMBAR PENGESAHAN16DECODER 4 TO 1617 TUJUAN17II.DASAR TEORI17III.DIAGRAM RANGKAIAN18IV.ALAT DAN BAHAN18V.LANGKAH KERJA19VI.TABEL PENGAMATAN19VII.ANALISA DATA20VIII. KESIMPULAN22LEMBAR PENGESAHAN23ENCODER 8 TO 324I. TUJUAN24II.DASAR TEORI24III.DIAGRAM RANGKAIAN25IV.ALAT DAN BAHAN25V.LANGKAH KERJA25VI.TABEL PENGAMATAN26VII.ANALISA DATA27VIII. KESIMPULAN28

DECODER 2 TO 4

I. TUJUAN

1. Mengetahui keluaran yang tersedia dari decoder 2 to 4 berdasarkan sinyal kembali masukan.2. Menganalisa hasil keluaran dari decoder 2 to 4 berdasarkan sinyal masukan.

II. DASAR TEORI

Pada dasarnya prinsip kerja decoder 2 to 4 sama halnya dengan decoder 3 to 8. Bedanya hanya pada sinyal masukannya. Pada decoder 2 to 4 sinyal masukan hanya terdiri atas 3 masukannya, yaitu A dan B serta enable E. Dimana masukannya terdiri atas masukan biner 3 bit dari 000 sampai 011.Mode operasi keluaran pada decoder 2 to 4 adalah mode operasi keluaran aktif tinggi dan aktif rendah tidak terdapat perbedaan prinsip. Perbedaannya hanyalah keadaannya aktifnya saja, jika aktif tinggi, saat keluaran aktif mana keadaannya akan tinggi atau 1. Demikian pula sebaliknya untuk aktif rendah.Input decoder 2 to 4 terdiri dari 2 yaitu A dan B serta enable E. semua indicator untuk menggunakan LED dan outputnya menggunakan LED juga. Jika LED menyala berarti logika 1 dan bila padam berarti 0.Oleh karena setiap masukan dapat berupa logika 0 atau 1 maka ada 2N kombinasi masukan yang dapat dibuat. Keluaran suatu decoder dapat dibuat untuk menghasilkan aktif RENDAH dan TINGGI. Tabel kebenaran suatu decoder biner ke oktal dengan keluaran aktif TINGGI ditunjukkan berikut ini. Dari tabel terlihat bahwa decoder tersebut mempunyai 4 keadaan kombinasi. Berdasarkan tabel pengamatan dimengerti bahwa gate yang digunakan adalah gate NAND. Keluarannya akan berlogika 1 atau TINGGI apabila salah satu dari 4 kemungkinan masukan terjadi. Sebagai contoh apabila dibuat masukannya 1 0 0 , maka keluaran yang berlogika 1 adalah keluaran 05, sedamgkan keluaran yang lain tetaap berlogika 0 atau RENDAH. Untuk mendapatkan keluaran aktif

RENDAH dapat digunakan gate NAND sehingga dalam keadaan normal keluarannya berlogika 0. Jika dapat dimengerti bahwa kedua type decoder ini digunakan sesuai dengan kebutuhan.

III. DIAGRAM RANGKAIAN

IV. ALAT DAN BAHAN

Modul Digital: 1 buah

V. LANGKAH KERJA

1. Menghubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan menyalakan catu daya nya.2. Kemudian mengisi tabel, dan mengatur saklar input A dan B.

VI. TABEL PENGAMATAN

INPUTOUTPUT

EBA

1101111

0001110

0011101

0101011

0110111

VII. ANALISA DATA

VIII. KESIMPULAN

LEMBAR PENGESAHAN

No.Percobaan: 07/Lab.Teknik Digital-2/ LTK3 / TK-3B / 2014

Judul Percobaan: DECODER 3 TO 8

Nama Praktikan: Dame Maria Sihombing

NIM: 1205061008

Kelompok: VI(Enam)

Nama Partner: Bahrin Siregar

Fitri Sandria

M. Bagus

Nurhafni Carol

Tanggal Percobaan: 07 Januari 2014

21 Januari 2014

Tanggal Penyerahan: 28 Januari 2014

Instruktur: Ir.Elferida Hutajulu, MT.

Afritha Amelia, ST, MT.

Nilai :

Keterangan :

Instruktur I Instruktur II

Ir.Elferida Hutajulu, MT.Afritha Amelia, ST, MT.

DECODER 3 TO 8

I. TUJUAN

1. Membuat rangkaian decoder keluaran aktif RENDAH dan TINGGI.2. Untuk mempelajari prinsip kerja dari decoder 3 to 8.3. Menganalisa keluaran dari 3 to 8 berdasarkan sinyal masukan.

II. DASAR TEORI

Decoder adalah suatu rangkaian logika yang mengubah suatu kode masukan biner N-bit menjadi M-bit len-len keluaran sedemikian rupa sehingga tiap-tiap len keluaran hanya akan diaktifkan oleh salah satu dari kemungkinan kombinasi masukan tersebut. Simbol umum suatu decoder diperlihatkan pada gambar-1. Sebagaimana biasanya dalam rangkaian logika dalam hal ini juga terdapat aktif RENDAH dan TINGGI.Oleh karena setiap masukan dapat berupa logika 0 atau 1 maka ada 2N kombinasi masukan yang dapat dibuat. Keluaran suatu decoder dapat dibuat untuk menghasilkan aktif RENDAH dan TINGGI. Tabel kebenaran suatu decoder biner ke octal dengan keluaran aktif TINGGI ditunjukkan berikut ini. Dari table terlihat bahwa decoder tersebut mempunyai 8 keadaan kombinasi. Berdasarkan table pengamatan dimengerti bahwa gate yang digunakan adalah gate NAND. Keluarannya akan berlogika 1 atau TINGGI apabila salahsatu dari 8 kemungkinan masukan terjadi. Sebagai contoh apabila dibuat masukannya 1 0 1 , maka keluaran yang berlogika 1 adalah keluaran 05, sedangkan keluaran yang lain tetaap berlogika 0 atau RENDAH. Untuk mendapatkan keluaran aktif RENDAH dapat digunakan gate NAND sehingga dalam keadaan normal keluarannya berlogika 0. Jika dapat dimengerti bahwa kedua type decoder ini digunakan sesuai dengan kebutuhan.

III. DIAGRAM RANGKAIAN

IV. ALAT DAN BAHAN

Modul Digital :1 buah

V. LANGKAH KERJA

1. Menghubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan menyalakan catudayanya.2. Kemudian mengisi tabel, dan mengatur saklar input A dan B.

VI. TABEL PENGAMATAN

INPUTOUTPUT

E1E2E3CBAY7Y6Y5Y4Y3Y2Y1Y0

10000111111111

01101011111111

00010011111111

00100011111110

00100111111101

00101011111011

00101111110111

00110011101111

00110111011111

00111010111111

00111101111111

VII. ANALISA DATAVIII.

IX. KESIMPULAN

LEMBAR PENGESAHAN

No.Percobaan: 07/Lab.Teknik Digital-2/ LTK3 / TK-3B / 2014

Judul Percobaan: DECODER 4 TO 16

Nama Praktikan: Dame Maria Sihombing

NIM: 1205061008

Kelompok: VI(Enam)

Nama Partner: Bahrin Siregar

Fitri Sandria

M. Bagus

Nurhafni Carol

Tanggal Percobaan: 07 Januari 2014

21 Januari 2014

Tanggal Penyerahan: 28 Januari 2014

Instruktur: Ir.Elferida Hutajulu, MT.

Afritha Amelia, ST, MT.

Nilai :

Keterangan :

Instruktur I Instruktur II

Ir.Elferida Hutajulu, MT.Afritha Amelia, ST, MT.

DECODER 4 TO 16

I. TUJUAN

1. Untuk mempelajari cara kerja decoder 4 to 16.2. Menganalisa hasil keluaran dari decoder 4 to 16 berdasarkan sinyalmasukan.

II. DASAR TEORI

Decoder 4 to 16 adalah sebuah decoder yang bekerja dengan mengaktifkan 1 keluaran dari 16 keluaran lainnya. Keluaran yang akan diaktifkan dapat dipilih dengan mengendalikan masukan D C B A. Prinsip kerjanya secara praktis yaitu menerima masukan biner 4 bit (0000 sampai 1111), menguraikan sandinya dan memilih sebuah keluaran ( dengan mode operasi aktif rendah ) dari 16 keluaran yang tersedia.Decoder 4 to 16 pada board digital memiliki 2 masukan sinyal kendali STR dan INH yang bekerja dengan mode aktif rendah. Sinyal kendali STR dan INH berfungsi untuk mengaktifkan atau melumpuhkan ( mematikan ) gerbang-gerbang logika. Jika peranti decoder diinginkan bekerja maka kedua sinyal kendali harus dalam keadaan low atau rendah. Jika salah satu sinyal kendali, entah itu STR atau INH dalam keadaan rendah maka masukan D sampai A menjadi tidak aktif dan peranti decoder akan lumpuh ( padam ).Semua indicator untuk input menggunakan LED dan output menggunakan LED juga. Jika LED menyala berarti logika 1 dan bila padam berarti logika 0.

III. DIAGRAM RANGKAIAN

IV. ALAT DAN BAHAN

Modul digital: 1 buahV. LANGKAH KERJA

1. Menghubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan menyalakan catu dayanya.2. Kemudian mengisi tabel.VI. TABEL PENGAMATAN

INPUTOUTPUT

STRINHDCBA

0010110000000000000000

1100100000000000000000

1000000000000000000001

1000010000000000000010

1000100000000000000100

1000110000000000001000

1001000000000000010000

1001010000000000100000

1001100000000001000000

1001110000000010000000

1010000000000100000000

1010010000001000000000

1010100000010000000000

1010110000100000000000

1011000001000000000000

1011010010000000000000

1011100100000000000000

1011111000000000000000

VII. ANALISA DATA

VIII. KESIMPULAN

LEMBAR PENGESAHAN

No.Percobaan: 07/Lab.Teknik Digital-2/ LTK3 / TK-3B / 2014

Judul Percobaan: ENCODER 8 TO 3

Nama Praktikan: Dame Maria Sihombing

NIM: 1205061008

Kelompok: VI(Enam)

Nama Partner: Bahrin Siregar

Fitri Sandria

M. Bagus

Nurhafni Carol

Tanggal Percobaan: 07 Januari 2014

21 Januari 2014

Tanggal Penyerahan: 28 Januari 2014

Instruktur: Ir.Elferida Hutajulu, MT.

Afritha Amelia, ST, MT.

Nilai :

Keterangan :

Instruktur I Instruktur II

Ir. Elferida Hutajulu,MT. Afritha Amelia,ST.MT.

ENCODER 8 TO 3

I. TUJUAN

1. Mengamati cara kerja rangkaian Encoder yang dibangun dengan gate logika.2. Membandingkan hasil pengamatan dengan teoritis.

II. DASAR TEORI

Encoder adalah suatu rangkaian digital yang mempunyai N-len, dimana pada saat tertentu hanya satu len yang diaktifkan, sehingga dihasilkan suatu kode tertentu pada keluaran M-bit. Besar M ditentukan oleh jumlah N yang dirumuskan dengan : N = 2M. Kode yang dihasilkan bergantung kepada masukan yang diaktifkan. Simbol umum dari Encoder dengan N masukan dan M keluaran diperlihatkan pada gambar berikut.

Dalam hal ini perlu diingat bahwa untuk menyatakan aktif Rendah baik pada masukan maupun keluarannya ditandai dengan adanya lingkaran kecil, sedangkan untuk menyatakan aktif Tinggi tanpa ada lingkaran kecil pada simbol.Encoder merupakan kebalikan dari decoder.

III. DIAGRAM RANGKAIAN

IV. ALAT DAN BAHAN

Modul Digital : 1 buah

V. LANGKAH KERJA

1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu daya nya.2. Isi tabel yang sudah ditentukan.

VI. TABEL PENGAMATAN

INPUTOUTPUT

E101234567CBAGSEO

10110011011111

01111111111110

00001001000001

00110010100101

01100101101001

01101011101101

00100111110001

01101111110101

00011111111001

00111111111101

VII. ANALISA DATA

VIII. KESIMPULAN

3

U1 = A74LS139

R1= 1k

R1= 1k

L1

L2

2

3

A

B

+ 5V

+ 5V

+ 5V

E

1

A

B

E

Y0Y1Y2Y3

4567

R1= 1k

R1= 1k

R1= 1k

R1= 1k

Y0

Y1

Y2

Y3

+ 5V

+ 5V

+ 5V

+ 5V

+ 5V

+ 5V

A

B

C

R1 = 1k

R1 = 1k

R1 = 1k

L1

L3

L2

123

456

U174LS138

E1 E2 E3

ABC

E1E2E3

Y0Y1Y2Y3Y4Y5Y6Y7

15141312111097

R1 = 1k

R1 = 1k

R1 = 1k

R1 = 1k

R1 = 1k

R1 = 1k

R1 = 1k

R1 = 1k

Y0

Y1

Y2

Y3

Y4

Y5

Y6

Y7

+ 5V

R1 = 1k

+ 5V

+ 5V

R1 = 1k

+ 5V

R1 = 1k

R1 = 1k

+ 5V

R1 = 1k

U174LS154

R1 = 1k

R1 = 1k

R1 = 1k

R1 = 1k

R1 = 1k

R1 = 1k

R1 = 1k

R1 = 1k

+ 5V

R1 = 1k

R1 = 1k

R1 = 1k

R1 = 1k

R1 = 1k

R1 = 1k

R1 = 1k

R1 = 1k

Y0

Y1

Y2

Y3

Y4

Y5

Y6

Y7

Y8

Y9

Y10

Y11

Y12

Y13

Y14

Y15

A

B

C

D

STR

INH

AB

C

D

STR

INH

2322

21

20

19

18

Y0Y1Y2

Y3

Y4

Y5

Y6

Y7

Y8

Y9

Y10

Y11

Y12

Y13

Y14

Y15

123

4

5

6

7

8

9

10

11

13

14

15

16

17

L1

L3

L4

L5

L2

ENCODER

A0

A1

A2

AN-1

O0

O1

02

0N-1

Gambar-1 : Simbol umum Encoder