Top Banner

of 17

Decoder Dan Encoder

Oct 18, 2015

Download

Documents

Dedy Kurniadi

Laporan Praktikum
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

DECODER 2 TO 4

I. TUJUAN

1. Mengetahui keluaran yang tersedia dari decoder 2 to 4 berdasarkan sinyal kembali masukan.2. Menganalisa hasil keluaran dari decoder 2 to 4 berdasarkan sinyal masukan.

II. DASAR TEORI

Pada dasarnya prinsip kerja decoder 2 to 4 sama halnya dengan decoder 3 to 8. Bedanya hanya pada sinyal masukannya. Pada decoder 2 to 4 sinyal masukan hanya terdiri atas 3 masukannya, yaitu A dan B serta enable E. Dimana masukannya terdiri atas masukan biner 3 bit dari 000 sampai 011.Mode operasi keluaran pada decoder 2 to 4 adalah mode operasi keluaran aktif tinggi dan aktif rendah tidak terdapat perbedaan prinsip. Perbedaannya hanyalah keadaannya aktifnya saja, jika aktif tinggi, saat keluaran aktif mana keadaannya akan tinggi atau 1. Demikian pula sebaliknya untuk aktif rendah.Input decoder 2 to 4 terdiri dari 2 yaitu A dan B serta enable E. semua indicator untuk menggunakan LED dan outputnya menggunakan LED juga. Jika LED menyala berarti logika 1 dan bila padam berarti 0.Oleh karena setiap masukan dapat berupa logika 0 atau 1 maka ada 2N kombinasi masukan yang dapat dibuat. Keluaran suatu decoder dapat dibuat untuk menghasilkan aktif RENDAH dan TINGGI. Tabel kebenaran suatu decoder biner ke oktal dengan keluaran aktif TINGGI ditunjukkan berikut ini. Dari tabel terlihat bahwa decoder tersebut mempunyai 4 keadaan kombinasi. Berdasarkan tabel pengamatan dimengerti bahwa gate yang digunakan adalah gate NAND. Keluarannya akan berlogika 1 atau TINGGI apabila salah satu dari 4 kemungkinan masukan terjadi. Sebagai contoh apabila dibuat masukannya 1 0 0 , maka keluaran yang berlogika 1 adalah keluaran 05, sedamgkan keluaran yang lain tetaap berlogika 0 atau RENDAH. Untuk mendapatkan keluaran aktif

RENDAH dapat digunakan gate NAND sehingga dalam keadaan normal keluarannya berlogika 0. Jika dapat dimengerti bahwa kedua type decoder ini digunakan sesuai dengan kebutuhan.III. DIAGRAM RANGKAIAN

DIAGRAM RANGKAIAN DECODER 2 TO 4

IV. ALAT DAN BAHAN

Modul Digital: 1 buah

V. LANGKAH KERJA

1. Menghubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan menyalakan catu daya nya.2. Kemudian mengisi tabel, dan mengatur saklar input A dan B sebagai berikut:

INPUTOUTPUT

EBA

110

000

001

010

011

VI. TABEL PENGAMATAN

INPUTOUTPUT

EBA

1101111

0001110

0011101

0101011

0110111

DECODER 3 TO 8

I. TUJUAN1. Membuat rangkaian decoder keluaran aktif RENDAH dan TINGGI.2. Untuk mempelajari prinsip kerja dari decoder 3 to 8.3. Menganalisa keluaran dari 3 to 8 berdasarkan sinyal masukan.

II. DASAR TEORIDecoder adalah suatu rangkaian logika yang mengubah suatu kode masukan biner N-bit menjadi M-bit len-len keluaran sedemikian rupa sehingga tiap-tiap len keluaran hanya akan diaktifkan oleh salah satu dari kemungkinan kombinasi masukan tersebut. Simbol umum suatu decoder diperlihatkan pada gambar-1. Sebagaimana biasanya dalam rangkaian logika dalam hal ini juga terdapat aktif RENDAH dan TINGGI.Oleh karena setiap masukan dapat berupa logika 0 atau 1 maka ada 2N kombinasi masukan yang dapat dibuat. Keluaran suatu decoder dapat dibuat untuk menghasilkan aktif RENDAH dan TINGGI. Tabel kebenaran suatu decoder biner ke octal dengan keluaran aktif TINGGI ditunjukkan berikut ini. Dari table terlihat bahwa decoder tersebut mempunyai 8 keadaan kombinasi. Berdasarkan table pengamatan dimengerti bahwa gate yang digunakan adalah gate NAND. Keluarannya akan berlogika 1 atau TINGGI apabila salahsatu dari 8 kemungkinan masukan terjadi. Sebagai contoh apabila dibuat masukannya 1 0 1 , maka keluaran yang berlogika 1 adalah keluaran 05, sedangkan keluaran yang lain tetaap berlogika 0 atau RENDAH. Untuk mendapatkan keluaran aktif RENDAH dapat digunakan gate NAND sehingga dalam keadaan normal keluarannya berlogika 0. Jika dapat dimengerti bahwa kedua type decoder ini digunakan sesuai dengan kebutuhan.

III. DIAGRAM RANGKAIAN

DIAGRAM RANGKAIAN DECODER 3 TO 8

IV. PERALATAN DAN KOMPONEN1. Modul Digital :1 buah

V. PROSEDUR1. Menghubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan menyalakan catu dayanya.2. Kemudian mengisi tabel, dan mengatur saklar input Adan B.

INPUTOUTPUT

E1E2E3CBAY7Y6Y5Y4Y3Y2Y1Y0

100001

011010

000100

001000

001001

001010

001011

001100

001101

001110

001111

VI. TABEL PENGAMATAN

INPUTOUTPUT

E1E2E3CBAY7Y6Y5Y4Y3Y2Y1Y0

10000111111111

01101011111111

00010011111111

00100011111110

00100111111101

00101011111011

00101111110111

00110011101111

00110111011111

00111010111111

00111101111111

DECODER 4 TO 16I. TUJUAN 1. Untuk mempelajaricarakerja decoder 4 to 16.2. Menganalisa hasil keluaran dari decoder 4 to 16 berdasarkan sinyalmasukan.II. DASAR TEORI Decoder 4 to 16 adalah sebuah decoder yang bekerja dengan mengaktifkan 1 keluaran dari 16 keluaran lainnya. Keluaran yang akan diaktifkan dapat dipilih dengan mengendalikan masukan D C B A. Prinsip kerjanya secara praktis yaitu menerima masukan biner 4 bit (0000 sampai 1111), menguraikan sandinya dan memilih sebuah keluaran (dengan mode operasi aktif rendah) dari 16 keluaran yang tersedia.Decoder 4 to 16 pada board digital memiliki 2 masukan sinyal kendali STR dan INH yang bekerja dengan mode aktif rendah. Sinyal kendali STR dan INH berfungsi untuk mengaktifkan atau melumpuhkan ( mematikan ) gerbang-gerbang logika. Jika peranti decoder diinginkan bekerja maka kedua sinyal kendali harus dalam keadaan low atau rendah. Jika salah satu sinyal kendali, entah itu STR atau INH dalam keadaan rendah maka masukan D sampai A menjadi tidak aktif dan peranti decoder akan lumpuh ( padam ).Semua indicator untuk input menggunakan LED dan output menggunakan LED juga. Jika LED menyala berarti logika 1 dan bila padam berarti logika 0.

III. DIAGRAM RANGKAIAN

DIAGRAM RANGKAIAN DECODER 4 TO 16

IV. ALAT DAN BAHAN1. Modul digital: 1 V. PROSEDUR1. Menghubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan menyalakan catu dayanya.2. Kemudian mengisi tabel.INPUTOUTPUT

STRINHDCBAY15Y14Y13Y12Y11Y10Y9Y8Y7Y6Y5Y4Y3Y2Y1Y0

001011

110010

100000

100001

100010

100011

100100

100101

100110

100111

101000

101001

101010

101011

101100

101101

101110

101111

VI. TABEL PENGAMATANINPUTOUTPUT

STRINHDCBAY15Y14Y13Y12Y11Y10Y9Y8Y7Y6Y5Y4Y3Y2Y1Y0

0010111000000000000000

1100100000000000000000

1000000000000000000001

1000010000000000000010

1000100000000000000100

1000110000000000001000

1001000000000000010000

1001010000000000100000

1001100000000001000000

1001110000000010000000

1010000000000100000000

1010010000001000000000

1010100000010000000000

1010110000100000000000

1011000001000000000000

1011010010000000000000

1011100100000000000000

1011111000000000000000

ENCODER 8 TO 3

I. TUJUAN

1. Mengamati cara kerja rangkaian Encoder yang dibangun dengan gate logika.2. Membandingkan hasil pengamatan dengan teoritis.

II. DASAR TEORI

Encoder adalah suatu rangkaian digital yang mempunyai N-len, dimana pada saat tertentu hanya satu len yang diaktifkan, sehingga dihasilkan suatu kode tertentu pada keluaran M-bit. Besar M ditentukan oleh jumlah N yang dirumuskan dengan : N = 2M. Kode yang dihasilkan bergantung kepada masukan yang diaktifkan. Simbol umum dari Encoder dengan N masukan dan M keluaran diperlihatkan pada gambar berikut.

Dalam hal ini perlu diingat bahwa untuk menyatakan aktif Rendah baik pada masukan maupun keluarannya ditandai dengan adanya lingkaran kecil, sedangkan untuk menyatakan aktif Tinggi tanpa ada lingkaran kecil pada simbol.Encoder merupakan kebalikan dari decoder.

III. DIAGRAM RANGKAIAN

DIAGRAM RANGKAIAN ENCODER 8 TO 3

IV. ALAT DAN BAHAN

Modul Digital : 1 buah

V. LANGKAH KERJA

1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan catu daya nya.2. Isi tabel yang sudah ditentukan.INPUTOUTPUT

E101234567CBAGSEO

100111111

011111111

010100010

010101101

000011011

000110111

010101111

000011111

010111111

001111111

VI. TABEL PENGAMATAN

INPUTOUTPUT

E101234567CBAGSEO

10011111111111

01111111111110

01010001000001

01010110100101

00001101101001

00011011101101

01010111110001

00001111110101

01011111111001

00111111111101

DAFTAR ISI

DECODER 2 TO 41I.TUJUAN1II.DASAR TEORI1III.DIAGRAM RANGKAIAN2IV.ALAT DAN BAHAN3V.LANGKAH KERJA3VI.TABEL PENGAMATAN4DECODER 3 TO 85I.TUJUAN5II.DASAR TEORI5III.DIAGRAM RANGKAIAN6IV.PERALATAN DAN KOMPONEN7V.PROSEDUR7VI.TABEL PENGAMATAN8DECODER 4 TO 169I.TUJUAN9II.DASAR TEORI9III.DIAGRAM RANGKAIAN10IV.ALAT DAN BAHAN10V.PROSEDUR11VI.TABEL PENGAMATAN12ENCODER 8 TO 313I.TUJUAN13II.DASAR TEORI13III.DIAGRAM RANGKAIAN14IV.ALAT DAN BAHAN15V.LANGKAH KERJA15VI.TABEL PENGAMATAN16

ENCODER

A0

A1

A2

AN-1

O0

O1

02

0N-1

Gambar-1 : Simbol umum Encoder

U1 = A74LS139

R1= 1k

R1= 1k

L1

L2

2

3

A

B

+ 5V

+ 5V

+ 5V

E

1

A

B

E

Y0Y1Y2Y3

4567

R1= 1k

R1= 1k

R1= 1k

R1= 1k

Y0

Y1

Y2

Y3