Top Banner

of 31

Debit Banjir Rancangan

Mar 02, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    1/31

    Radya Gading W

    125060401111017

    SOAL 1

    DEBIT BANJIR RANCANGAN

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    2/31

    1.1 Latar Belakang

    Indonesia merupakan daerah yang memiliki hujan rata-rata tahunan yang cukup

    tinggi. Karena di pengaruhi oleh letak geografisnya yang terletak di sekitar garis

    khatulistiwa yaitu pada 60LU 110 LS sehingga di Indonesia memiliki dua musim

    yang terjadi tiap tahunnya yaitu musim penghujan dan musim kemarau.

    Biasanya musim penghujan hujan di Indonesia terjadi selama 6 bulan dan 6

    bulan berikutnya dilanjutkan dengan musim kemarau, dimana pada musim penghujan

    mempunyai curah hujan yang relatif cukup tinggi, dan seringkali mengakibatkan

    terjadinya banjir.

    Dalam hal ini seorang hidrologi dalam menentukan dasar perencanan dan

    perencangan model bangunan air untuk pengendalian banjir, memerlukan informasi

    data hujan. Dimana data hujan tersebut merupakan nilai curah hujan rata-rata yang

    terhitung di sebuah stasiun pengukur hujan yang dianggap mewakili daerah di

    kawasan tersebut oleh sebuah stasiun pengukur hujan.

    Curah hujan yang terjadi disebut sebagai curah hujan daerah/wilayah dan

    dinyatakan dalam satuan mm. Dari data curah hujan yang diperoleh, dilakukan

    analisis hidrologi yang menghasilkan debit banjir rancangan (design flood). Salah

    satu metode yang sering digunakan untuk menghitung debit banjir rancangan yaitu

    dengan hidrograf satuan. Apabila data aliran yang bersangkutan tidak tersedia maka

    dalam perhitungan debit banjir bisa menggunakan beberapa metode, diantaranya

    Metode Rasional, Metode Weduwen, dan Metode Haspers.

    Debit banjir rancangan yang dipakai adalah debit banjir maksimum di sungai,

    maka seluruh rancangan didasarkan pada banjir rancangan tersebut. Besaran ini

    merupakan besaran banjir yang akan disamai atau dilampaui sekali dalam T tahun. T

    (tahun) ini disebut sebagai kala ulang yang diperoleh dari data terukur baik hujan

    maupun debit.

    Untuk menghitung atau memperkirakan besarnya debit banjir yang akan terjadi

    dalam berbagai periode ulang dengan hasil yang baik dapat dilakukan dengan analisa

    frekuensi debit, biasanya dalam perhitungan hidrologi dipakai untuk menentukan

    terjadinya periode ulang debit pada periode tahun tertentu. Dalam analisa frekuensi

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    3/31

    debit banjir harian maksimum tahuanan, kebenaran yang dibuat dari analisis data

    debit harian maksimum tidak dapat dipastikan kebenaranya secara absolut, oleh

    karena itu aplikasi peluang sangat diperlukan. Pada distribusi peluang terdapat

    persamaan distribusi peluang untuk variable acak distrik misalnya Binomial dan

    Poisson, sedangkan variable acak kontinyu terdapat beberapa persamaan distribusi

    yang sering digunakan untuk perhitungan debit harian maksimum rencana misalnya

    Distribusi Normal, Distribusi Log Normal, Distribusi Gumbel, Distribusi Log

    Pearson III.

    1.2 Identifikasi Masalah

    Untuk menghitung atau memperkirakan besarnya debit banjir yang akan terjadi

    dalam berbagai periode ulang dengan hasil yang baik dapat dilakukan dengan analisa

    frekuensi debit. Dalam analisis frekuensi metode yang dilakukan adalah Metode

    Gumbel dan Metode Log Pearson Type III. Perhitungan kedua metode tersebut

    berkemungkinan menghasilkan hasil yang berbeda, hal ini dikarenakan masing-

    masing metode mempunyai sifat-sifat khas tersendiri yang digunakan. Dengan

    demikian setiap data hidrologi harus diuji kesesuaian distribusinya dengan

    menggunakan uji Chi Square dan uji Smirnov-Kolmogorov. Pengujian tersebut

    merupakan pengujian yang sering digunakan karena dianggap dapat mewakili

    pengujian dilapangan.

    1.3 Rumusan Masalah

    1.Bagaimana hasil pengujian data debit banjir harian maksimum tahuanan

    dengan menggunakan uji F, uji t dan uji Z?

    2.Berapakah hasil perhitungan debit banjir rancangan dengan Distribusi Gumbel

    dan Distribusi Log Pearson III?

    3.Bagaimana perbandingan hasil perhitungan debit banjir rancangan antara

    kedua distribusi tersebut?

    4.Bagaimana hasil uji kesesuian distribusi dengan menggunakan uji Chi Square

    dan uji Smirnov-Kolmogorov?

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    4/31

    1.4 Batasan Masalah

    Sesuai dengan latar belakang masalah, penyusun hanya membatasi pada

    perhitungan nilai debit banjir harian maksimum tahunan dengan menggunakan

    Distribusi Gumbel dan Distribusi Log Pearson III serta melakukan uji kesesuian

    distribusi dengan menggunakan uji Chi Square dan uji Smirnov-Kolmogorov.

    1.5 Tujuan

    1. Mengetahui hasil pengujian data debit banjir harian maksimum tahunan

    dengan menggunakan uji F, uji t dan uji Z.

    2. Menghitung debit banjir rancangan dengan Distribusi Gumbel dan Distribusi

    Log Pearson III.

    3. Membandingkan hasil perhitungan kedua metode dalam menghitung debit

    banjir rancangan.

    4. Mengetahui hasil uji kesesuian distribusi dengan menggunakan uji Chi

    Square dan uji Smirnov-Kolmogorov.

    1.6 Manfaat

    Pembaca dapat mengetahui dan memperkirakan nilai debit banjir rancangan

    dengan kala ulang tertentu dengan cara menghitung menggunakan Distribusi Gumbel

    dan Distribusi Log Pearson III serta mampu bagaimanan cara menguji data lapangan

    dengan metode uji chi-square dan uji smirnov kolmogorov, sehingga diharapkan

    dapat memberikan hasil yang membuktikan bahwa data tersebut validsecara statistik.

    1.7 Kajian Pustaka

    1.7.1 Pengujian Hipotesa

    1.7.1.1Uji T

    Menurut Montarcih (2013 : 27), Uji t termasuk jenis uji untuk sampel kecil,

    yaitu kurang dari 30 data. Untuk mengetahui apakah dua sampel berasal dari populasi

    yang sama maka dihitung t score dengan rumus:

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    5/31

    21

    21

    11.

    NN

    t

    ....(1-1)

    2

    ).1().1(

    21

    2

    22

    2

    11

    NN

    sNsN

    ....(1-2)

    Dengan :

    1 = rerata dari sampel 1

    2 = rerata dari sampel 2

    1s = simpangan baku dari sampel 1

    2s = simpangan baku dari sampel 2

    1N = ukuran dari sampel 1

    2N = ukuran dari sampel 2

    Hipotesa :

    0H = sampel 1 dan sampel 2 berasal dari populasi yang sama

    1H = sampel 1 dan sampel 2 tidak berasal dari populasi yang sama

    1.7.1.2Uji Z

    Menurut Montarcih (2013 : 23), terdapat dua sampel yang masing-masing

    berukuran 1n dan 2n . Rerata masing-masing sampel dinotasikan sebagai 1 dan 2 .

    Untuk menguji apakah kedua rerata kelompok data tersebut berbeda secara nyata

    (significant), digunakan uji Z dengan menghitung mZ berdasarkan rumus berikut:

    d

    ms

    Z 21

    ....(1-3)

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    6/31

    2

    2

    2

    1

    2

    1

    n

    s

    n

    ssd

    (1 -4)

    Dengan :

    1 = rerata dari sampel 1

    2 = rerata dari sampel 2

    1s = simpangan baku dari sampel 1

    2s = simpangan baku dari sampel 2

    1n = ukuran dari sampel 1

    2n = ukuran dari sampel 2

    Hipotesa :

    0H = perbedaan rerata tidak nyata (notsignificant)

    1H = rerata berbeda secara nyata (significant)

    1.7.1.3Uji F (Analisa Variansi)

    Menurut Montarcih (2013 : 43), pada Uji Z dan Uji t dibandingkan antara dua

    sampel. Apabila pembanding itu lebih dari dua sampel, digunakan Analisa Variansi

    (Analysis of Variance atau disingkat ANOVA). Apabila terhadap sejumlah sampel

    (lebih dari dua sampel) diterapkan uji t, dengan cara melakukan uji t terhadap setiap

    pasangan sampel yang mungkin , probabilitas melakukan kesalahan (error) Tipe 1

    bertambah setiap kalinya. Kesalahan Tipe 1 adalah dimana 0H ditolak pada saat

    hipotesa benar. Pada Analisa Variansi, uji dilakukan sekaligus sehingga probabilitas

    Kesalahan Tipe 1 dibatasi seminimum mungkin.

    Uji Analisa Variansi pada dasarnya adalah menghitung nilai F. Kemudian

    nilai F ini dibandingkan dengan nilai F kritis (Fcr) dari table F. adapun yang diuji

    adalah ketidaktergantungan (independence) atau keseragaman (homoginitas). Uji

    Analisa Variansi dapat bersifat satu arah (one way) atau dua arah (two way). Rumus

    yang digunakan dalam Analisa Variansi yaitu:

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    7/31

    k

    i

    i

    n

    j

    ij

    i

    k

    i

    i

    XXk

    XXnkn

    Fi

    1

    2

    1

    2

    1

    )().1(

    ).().(

    ....(1-5)

    Dengan :

    iX = harga rerata untuk kelas i

    X = harga rerata keseluruhan

    ijX = pengamatan untuk kelas i pada tahun j

    k = banyak kelas

    in = banyak pengamatan untuk kelas i

    n = banyak pengamatan keseluruhan

    Hipotesa :

    F Fcr = maka 0H diterima (data homogen)

    F Fcr = maka 0H ditolak (data tidak homogen)

    1.7.2 Analisis Frekuensi

    Menurut Hadisusanto (2010 : 35), analisa frekuensi merupakan analisa

    statistik , biasanya dalam perhitungan hidrologi dipakai untuk menentukan terjadinya

    periode ulang pada periode tahun tertentu. Pada perencanaan teknik sumber daya air,

    analisa frekuensi ini sangat diperlukan dalam perhitungan kejadian banjir rencana.

    Pada perencanaan bangunan hidrolis selalu dipertimbangkan debit maksimum

    berapa yang harus ditetapkan agar struktur bangunan aman terhadap banjir denganperiode ulang tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan periode ulang tertentu

    adalah besarnya debit banjir harian maksimum tahunan yang dalam jangka waktu

    ulang, satu kali akan disamai atau dilampaui.

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    8/31

    Dalam analisa frekuensi debit banjir harian maksimum tahuanan, kebenaran

    yang dibuat dari analisis data debit banjir tidak dapat dipastikan kebenaranya secara

    absolut, oleh karena itu aplikasi peluang sangat diperlukan. Pada distribusi peluang

    terdapat persamaan distribusi peluang untuk variable acak distrik misalnya Binomial

    dan Poisson, sedangkan variable acak kontinyu terdapat beberapa persamaan

    distribusi yang sering digunakan untuk perhitungan debit harian maksimum rencana

    misalnya Distribusi Normal, Distribusi Log Normal, Distribusi Gumbel, Distribusi

    Log Pearson III.

    1.7.2.1Distribusi Gumbel

    Menurut Gumbel (1941), persoalan tertua adalah berhubungan dengan nilai-

    nilai ekstrim yang datang dari persoalan banjir. Tujuan teori statistic nilai ekstrim

    adalah untuk menganalisis hasil pengamatan nilai nilai ekstrim tersebut untuk

    memperkirakan nilai ekstrim berikutnya.

    Gumbel menggunakan teori nilai ekstrim untuk menunjukkan bahwa dalam

    deret nilai nilai ekstrim X1, X2, X3, . Xn, dengan sample sample yang sama

    besar, dan X merupakan variable berdistribusi eksponensial, maka probabilitas

    kumulatifnya P, pada sembarang nilai diantara n buah nilai Xn akan lebih kecil dari

    nilai X tertentu (dengan waktu balik Tr) mendekati)(

    )( bXaeeXP

    Waktu balik merupakan nilai rata rata banyaknya tahun karena Xn

    merupakan data debit maksimum dalam tahun, dengan suatu variate disamai atau

    dilampaui oleh suatu nilai sebanyak satu kali. Jika interval antara 2 buah pengamatan

    konstan, maka waktu baliknya dapat dinyatakan sebagai berikut:

    Ahli-ahli teknik sangat berkepentingan dengan persoalan persoalan

    pengendalian banjir sehingga lebih mementingkan waktu balik Tr(X) daripada

    probabilitas P(X), untuk itu rumus di atas di ubah menjadi:

    )(1

    1)(

    XP

    XTr

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    9/31

    Faktor frekuensiKuntuk distribusi Gumbel ditulis dengan rumus berikut:

    Dengan

    Yt = reduced variate

    Yn= reduced meanyang tergantung dari besarnya sample n

    Sn= reduced standar deviationyang tergantung pada besarnya sample n

    dengan :

    x = harga ekstrim

    = harga rata-rata

    K = factor frekuensi

    Sd = standar deviasi

    Syarat distribusi gumbel:

    1. Koesisein skewness : Cs 1,14

    3

    3

    ).2).(1(

    )(.

    Sdnn

    xxnCs

    2. Koefisein kurtosis : Ck 5,4

    4

    42

    )..3).(2).(1(

    )(.

    Sdnnn

    xxnCk

    Dengan:

    Cs = skewness / kepencengan

    Ck = kurtosis / koefisien puncak

    Sd = simpangan baku

    n = jumlah data

    )(

    1)(lnln

    XTr

    XTrYt

    Sn

    YnYtK

    Sd.K+xrerata=x

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    10/31

    1.7.2.2Distribusi Log Pearson III

    Untuk menghitung banjir perencanaan dalam praktek, The Hidrology

    Commite of the Water Resources Council, USA, menganjurkan, pertama kali

    mentransformasi data ke nilainilai logaritmanya, kemudian menghitung parameter-

    parameter statistiknya. Karena transformasi tersebut, maka cara ini disebut Log

    Pearson III.

    Garis besar cara tersebut adalah sebagai berikut:

    Ubah data banjir tahunan sebanyak n buah X1, X2, X3, .Xnmenjadi log X1, log

    X2, log X3, log Xn

    Hitung nilai Standar deviasinya dengan rumus berikut ini:

    Sd =)1(

    )log(log1

    3

    n

    xxn

    i

    Hitung koefisien kemencengannya dengan rumus:

    3

    3

    ).2).(1(

    )log(log.

    Sdnn

    xxn

    Cs

    Hitung logaritma debit dengan waktu balik yang dikehendaki dengan rumus:

    Log Q = Log SdKQ .

    Cari antilog dari log Q untuk mendapatkan debit banjir rancangan.

    1.7.3 Uji Kesesuaian Distribusi

    Untuk menentukan kesesuaian distribusi frekuensi empiris dari sampel data

    terhadap fungsi distribusi frekuensi teoritis yang diperkirakan dapat menggambarkan

    atau mewakili distribusi empiris, diperlukan pengujian secara statistik. Dalam

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    11/31

    menentukan kesesuaian distribusi frekuensi pada perhitungan statistik hidrologi

    sering diterapkan dua cara pengujian yaitu dengan Uji kesesuaian Chi Square dan

    Smirnov-Kolmogorov.

    1.7.3.1 Uji Chi Square

    Metode Uji kesesuaian Chi Square biasanya digunakan untuk menguji apakah

    distribusi pengamatan dapat disamai dengan baik oleh distribusi teoritis, yakni

    menguji kebenaran distribusi yang digunakan pada perhitungan analisis. Uji Chi

    Square ini menggunakan parameter X2, diamana metode ini diperoleh berdasarkan

    rumus:

    dengan:

    X2 = harga ChiSquare

    Ej = Frekuensi teoritis kelas j

    Oj = Frekuensi pengamatan kelas j

    Jumlah kelas distribusi dan batas kelas dihitung menggunakan rumus:

    dengan:

    K = jumlah kelas distribusi

    n = banyaknya data

    Distribusi frekuensi diterima jika nilai Xhitung< Xtabel, dan distribusi dianggap

    sesuai bila x2hit< x

    2kritis.

    Ej

    EjOjX

    22 )(

    K = 1 + 3.322 log n

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    12/31

    1.7.3.2 Uji Smirnov-Kolmogorov

    Uji kesesuaian Smirnov Kolmogorov merupakan uji kesesuaian non

    parametrik, karena pengujiannya tidak menggunakan fungsi sebaran tertentu.

    Sehingga pengujian kesesuaian dapat dilakukan lebih sederhana dengan

    membandingkan kemungkinan setiap peluang dan peluang teoritisnya untuk

    mendapatkan nilai perbedaan D maksimum (Dmax).

    Distribusi dianggap sesuai bila:

    dengan:

    Dmax = simpangan maksimum dari data.

    Dkritis = simpangan yang diperoleh dari tabel dengan selang keyakinan ()

    tertentu.

    Dengan pemeriksaan uji ini akan diketahui beberapa hal seperti:

    1. Kebenaran antara hasil pengamatan dengan model sebaran yang diharapkan

    atau diperoleh secara teoritis.

    2. Kebenaran hipotesa diterima atau ditolak.

    Rumus yang digunakan:

    Pe =1m

    n

    G =SD

    Rrerata-rancanganX

    Tr = Yt-e-e-1

    1

    Pr =Tr

    1

    Pt = 1Pr

    D = | PePt |

    Dmax< Dkritis

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    13/31

    1.8 Analisa Perhitungan

    1.8.1 Uji Hipotesa Data Debit

    1.8.1.1Uji Z

    Tabel 1.1 Hasil Perhitungan Uji Z

    No. Tahun Debit (Q)(Q -

    Qrerata)2

    No. Tahun Debit (Q)(Q -

    Qrerata)2

    1 1975 26,8 1761,76 1 1990 28,7 14874,85

    2 1976 22,9 2104,36 2 1991 29,9 14583,58

    3 1977 40,7 788,11 3 1992 18,8 17387,72

    4 1978 59,0 95,52 4 1993 23,3 16221,21

    5 1979 34,0 1209,18 5 1994 21,1 16786,44

    6 1980 159,2 8176,98 6 1995 67,7 6882,78

    7 1981 136,6 4600,46 7 1996 51,2 9892,79

    8 1982 175,7 11433,31 8 1997 295,1 20862,199 1983 18,8 2497,33 9 1998 41,5 11916,45

    10 1984 45,6 537,00 10 1999 222,9 5218,26

    11 1985 65,2 12,77 11 2000 92,5 3382,88

    12 1986 128,6 3579,23 12 2001 174,1 549,32

    13 1987 37,3 990,57 13 2002 44,0 11376,89

    14 1988 45,0 565,17 14 2003 488,0 113796,59

    15 1989 36,2 1061,02 15 2004 451,9 90744,03

    Jumlah 1031,60 39412,79 16 2005 359,9 43780,33

    Rerata 68,7733 2627,52 Jumlah 2410,60 398256,30

    StandartDeviasi 53,0585 Rerata 150,6625 24891,02

    StandartDeviasi 162,9430

    Sumber: Hasil Perhitungan

    Data yang diketahui:

    1n = 15

    2n = 16

    1 = 68,773

    2 = 150,663

    1s = 53,059

    2s = 162,943

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    14/31

    Contoh perhitungan:

    ds =2

    2

    2

    1

    2

    1

    n

    s

    n

    s

    =16

    943,162

    15

    059,53 22

    = 42,98

    mZ =ds

    21

    = 98,42

    663,150773,68

    mZ = 1,91

    = 5%

    Zcr = 1,96

    H0 = Diterima

    karena Zm

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    15/31

    No. Tahun Debit (Q)(Q -

    Qrerata)2

    No. Tahun Debit (Q)(Q -

    Qrerata)2

    15 1989 36,2 1061,02 15 2004 451,9 90744,03

    Jumlah 1031,60 39412,79 16 2005 359,9 43780,33

    Rerata 68,7733 2627,52 Jumlah 2410,60 398256,30StandartDeviasi 53,0585 Rerata 150,6625 24891,02

    StandartDeviasi 162,9430

    Sumber: Hasil Perhitungan

    Data yang diketahui:

    1N = 15

    2N = 16

    1 = 68,773

    2 = 150,663

    1s = 53,059

    2s = 162,943

    Contoh perhitungan:

    =

    2

    ).1().1(

    21

    2

    22

    2

    11

    NN

    sNsN

    =21615

    943,162).116(059,53).115( 22

    = 122,58

    t =

    21

    21

    11.

    NN

    =

    16

    1

    15

    1.58,122

    663,150773,68

    = 1,85

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    16/31

    = 5%

    t0,975

    tcr = 2,04

    H0 = Diterima

    karena t

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    17/31

    =1119543,1

    6257179,02

    = 5,59

    = 5%

    Fcr = 8,64%

    H0 = Diterima

    karena F

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    18/31

    No. TahunDebit (Q)

    m3/dt

    Q - Qrerata (Q - Qrerata)2

    28 2002 44,0 -67,0387 4494,1886

    29 2003 488,0 376,9613 142099,8144

    30 2004 451,9 340,8613 116186,4192

    31 2005 359,9 248,8613 61931,9418

    Jumlah 3442,20 489585,23

    Rerata 111,039

    Standart Deviasi 127,748

    Sumber: Hasil Perhitungan

    Data yang diketahui:

    n = 31

    Q = 111,039 m3/dt

    Sd = 127,748

    Dari tabel Gumbel diperoleh:

    Yn = 0,5371

    Sn = 1,1159

    Debit Banjir Rancangan dengan Kala Ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, 200, 1000

    Tabel 1.5 Hasil Perhitungan Debit Banjir Rancangan

    Tr YT K Sd . KQrancangan

    (m3/dt)

    2 0,3665 -0,1529 -19,53 91,51

    5 1,4999 0,8628 110,23 221,26

    10 2,2504 1,5353 196,13 307,17

    25 3,1985 2,3850 304,68

    415,72

    50 3,9019 3,0154 385,21 496,24

    100 4,6001 3,6411 465,14 576,18

    200 5,2958 4,2645 544,78 655,81

    1000 6,9073 5,7085 729,25 840,29

    Sumber: Hasil Perhitungan

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    19/31

    Contoh Perhitungan:

    Hujan rancangan untuk kala ulang 2 tahun

    Data yang diketahui:

    n = 31

    X = 111,039 m3/dt

    Sd = 127,748

    Dari tabel Gumbel diperoleh:

    Yn = 0,5371

    Sn = 1,1159

    Tr = 2, dari tabel Gumbel diperoleh Yt= 0.3665

    K =SnYnYt

    = -0,153

    Hujan Rancangan:

    Q2th= SdKQ .

    = 111,039+ (-0,153 x 127,748)

    = 91,51 m3/dt

    1.8.2.2 Distribusi Log Pearson III

    Tabel 1.6 Data Perhitungan Log Pearson III

    No. TahunDebit (Q)

    m3/dt

    log Q (Log Q - Log Qrerata)2 (Log Q - Log Qrerata)

    3

    1 1975 26,8 1,428 0,157 -0,062

    2 1976 22,9 1,360 0,216 -0,100

    3 1977 40,7 1,610 0,046 -0,010

    4 1978 59,0 1,771 0,003 0,000

    5 1979 34,0 1,531 0,086 -0,025

    6 1980 159,2 2,202 0,143 0,054

    7 1981 136,6 2,135 0,097 0,030

    8 1982 175,7 2,245 0,177 0,074

    9 1983 18,8 1,274 0,302 -0,166

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    20/31

    No. TahunDebit (Q)

    m3/dt

    log Q (Log Q - Log Qrerata)2 (Log Q - Log Qrerata)

    3

    10 1984 45,6 1,659 0,027 -0,005

    11 1985 65,2 1,814 0,000 0,000

    12 1986 128,6 2,109 0,081 0,023

    13 1987 37,3 1,572 0,064 -0,016

    14 1988 45,0 1,653 0,029 -0,005

    15 1989 36,2 1,559 0,070 -0,019

    16 1990 28,7 1,458 0,134 -0,049

    17 1991 29,9 1,476 0,121 -0,042

    18 1992 18,8 1,274 0,302 -0,166

    19 1993 23,3 1,367 0,209 -0,095

    20 1994 21,1 1,324 0,250 -0,125

    21 1995 67,7 1,831 0,000 0,000

    22 1996 51,2 1,709 0,013 -0,002

    23 1997 295,1 2,470 0,417 0,269

    24 1998 41,5 1,618 0,042 -0,009

    25 1999 222,9 2,348 0,275 0,144

    26 2000 92,5 1,966 0,020 0,003

    27 2001 174,1 2,241 0,174 0,072

    28 2002 44,0 1,643 0,033 -0,006

    29 2003 488,0 2,688 0,747 0,646

    30 2004 451,9 2,655 0,690 0,574

    31 2005 359,9 2,556 0,536 0,392

    Jumlah 56,548 5,462 1,380

    Rerata 1,824

    Standart Deviasi 0,427

    Cs 0,633

    Sumber: Hasil Perhitungan

    Data yang diketahui:

    Xlog = 1,824

    Sd log X = 0,427

    Cs = 0,633

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    21/31

    Debit Banjir Rancangan dengan Kala Ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, 200, 1000

    Tabel 1.7 Hasil Perhitungan Debit Banjir Rancangan

    Tr Pr (%) K K . SDQrancangan

    (m /dt)

    2 50 0,0777 0,0331 71,99

    5 20 0,7974 0,3402 145,99

    10 10 1,3296 0,5673 246,29

    25 4 1,9486 0,8314 452,41

    50 2 2,3748 1,0133 687,71

    100 1 2,8041 1,1965 1048,54

    200 0,5 3,1620 1,3492 1490,32

    1000 0,1 4,0095 1,7108 3426,66

    Sumber: Hasil PerhitunganContoh perhitungan:

    Hujan rancangan untuk kala ulang 2 tahun

    Data yang diketahui :

    Qlog = 1,824

    Sd log Q = 0,427

    Cs = 0,633

    Tr= 2, makaPr= %502

    %100

    Untuk nilai Cs = -0.4975 dan nilai Pr = 50 %, dari tabel distribusi Log

    Pearson III di dapat nilaiK= 0.0826

    Log Q = Qlog + K . Sd log Q

    = 1,824 + (0,0826 x 0,427)

    = 1,857

    Hujan Rancangan

    Qrancangan = 101,857

    = 71,99 m3/dt

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    22/31

    Tabel 1.8 Perbandingan Debit Rancangan Metode Gumbel

    dan Metode Log Pearson III

    Kala UlangDebit Rancangan (m /dt)

    Metode Gumbel Metode Log Pearson III

    2 91,51 71,99

    5 221,26 145,99

    10 307,17 246,29

    25 415,72 452,41

    50 496,24 687,71

    100 576,18 1048,54

    200 655,81 1490,321000 840,29 3426,66

    Rerata450,52 946,24

    Sumber: Hasil Perhitungan

    Komentar:

    Setelah melihat perbandingan antara distribusi Gumbel dan Log Pearson III

    dapat disimpulkan bahwa dari kedua distribusi tersebut memberikan nilai debit

    rancangan yang berbeda di antara kedua distribusi. Hal ini terjadi karena masing-

    masing metode mempunyai parameter tersendiri dan perbedaan jumlah variabel yang

    digunakan. Dengan demikian setiap data distribusi harus diuji kesesuaiannya.

    1.8.3 Uji Kesesuaian Distribusi

    1.8.3.1 Uji Chi Square (Gumbel)

    Probabilitas Tr Yt K Q (m3/dt)

    83,33 1,2 -0,583 -1,004 -17,21

    66,67 1,5 -0,094 -0,566 38,79

    50,00 2 0,367 -0,153 91,51

    33,33 3 0,903 0,328 152,89

    16,67 6 1,702 1,044 244,39

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    23/31

    Data yang diketahui:

    n = 31

    Q = 111,039m3/dt

    Sd = 127,748

    Dari tabel Gumbel diperoleh:

    Yn = 0,5371

    Sn = 1,1159

    Contoh perhitungan:

    Untuk Probabilitas 80% (Tr = 1.25)

    Yt =

    = -0,583

    K =

    = -1,017

    Q = SdQX .

    = 111,039 + (-1,017 x 127,748)= -17,21 m

    3/dt

    Tabel 1.9 Hasil Perhitungan Chi Square

    NO BATAS KELASJUMLAH DATA

    Ef - Of ( Ef - Of )2

    EXPECTEDFREQUENCY ( Ef )

    OBSERVEDFREQUENCY ( Of )

    1 0,00 - 0,00 5,2 0 5,2 26,69

    2 0,00 - 38,79 5,2 11 5,8 34,03

    3 38,79 - 91,51 5,2 9 3,8 14,69

    4 91,51 - 152,89 5,2 3 2,2 4,69

    5 152,89 - 244,39 5,2 4 1,2 1,44

    6 244,39 ~ 5,2 4 1,2 1,36

    JUMLAH 31 31 82,9

    Sumber: Hasil Perhitungan

    Tr

    TrLnLn

    1

    Sn

    YnYt

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    24/31

    Contoh perhitungan :

    Banyak data = 31

    Banyak Kelas (K) = 6

    Derajat Bebas (n) = k - h - 1 ; h = 2

    = 3

    Untuk = 5%, dari tabel distribusi chi square diperoleh nilai x2tabel: 7,815

    Untuk = 1%, dari tabel distribusi chi square diperoleh nilai x2tabel: 11,345

    Expected Frequency =Kelas

    Data=

    6

    31 = 5,2

    x2

    hitung =

    =

    = 16,05

    Kesimpulan :

    Untuk = 5% diperoleh nilai x2

    tabel: 7,815, sedangkan nilai x2

    hitung : 16,05.

    Sehingga x2

    hitung < x2

    tabel maka Hipotesa Gumbel Ditolak.

    Untuk = 1% diperoleh nilai x2

    tabel: 11,345. Sedangkan nilai x2

    hitung : 16,05.

    Sehingga x2

    hitung < x2

    tabel maka Hipotesa Gumbel Ditolak.

    1.8.3.2 Uji Chi Square (Log Perason III)

    Probabilitas K Log Q Q (m3/dt)

    83,33 -1,0173 1,390 24,551

    66,67 -0,548 1,590 38,930

    50,00 0,091 1,863 72,951

    k

    i Ef

    EfOf

    1

    2)(

    2,5

    29,8

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    25/31

    Probabilitas K Log Q Q (m3/dt)

    33,33 0,421 2,004 100,835

    16,67 1,006188 2,253 179,241

    Data yang diketahui :

    LogQ = 1,824

    Sd LogQ = 0,427

    Cs = 0,633

    Contoh perhitungan :

    Untuk Probabilitas 80% (Tr = 1.25)

    Dari tabelLog Pearsondiperoleh G = -1,017

    LogQ = SdLogQGLogQ .

    = 1,824 + (-1,017 x 0,427)

    = 1,39

    Q = 10LogQ

    = 24,551 m3/dt

    Tabel 1.10 Hasil Perhitungan Chi Square

    NO BATAS KELAS

    JUMLAH DATA

    Ef - Of ( Ef - Of )2EXPECTED

    FREQUENCY ( Ef )OBSERVED

    FREQUENCY ( Of )

    1 0,00 - 24,551 5,2 5 0,2 0,03

    2 24,551 - 38,930 5,2 6 0,8 0,69

    3 38,930 - 59,890 5,2 7 1,8 3,36

    4 59,890 - 100,835 5,2 3 2,2 4,69

    5 100,835 - 179,241 5,2 5 0,2 0,03

    6 179,241 ~ 5,2 5 0,17 0,03

    JUMLAH 31 31 8,8

    Sumber: Hasil Perhitungan

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    26/31

    Contoh perhitungan :

    Banyak data = 31

    Banyak Kelas (K) = 6

    Derajat Bebas (n) = k - h - 1 ; h = 3

    = 2

    Untuk = 5%, dari tabel distribusi chi square diperoleh nilai x2tabel: 5,99

    Untuk = 1%, dari tabel distribusi chi square diperoleh nilai x2tabel: 9,21

    Expected Frequency =Kelas

    Data=

    6

    31 = 5,2

    x2

    hitung =

    =

    = 1,71

    Kesimpulan :

    Untuk = 5% diperoleh nilai x2

    tabel: 5,99, sedangkan nilai x2

    hitung : 1,71.

    Sehingga x2

    hitung < x2

    tabel maka Hipotesa Log Pearson Diterima.

    Untuk = 1% diperoleh nilai x2

    tabel: 9,21. Sedangkan nilai x2

    hitung : 1,71.

    Sehingga x2

    hitung < x2

    tabel maka Hipotesa Log Pearson Diterima.

    1.8.3.3 Uji Smirnov-Kolmogorof (Gumbel)

    Tabel 1.11 Hasil Perhitungan Smirnov Kolmogorof

    No.Debit Q)

    (m3/dt)

    Pe (x) Pt (x) Pe (x) - Pt (x)

    (%) (%) (%)

    1 488,0 3,13 2,15 0,98

    2 451,9 6,25 2,93 3,32

    3 359,9 9,38 6,43 2,94

    k

    i Ef

    EfOf

    1

    2)(

    2,5

    8,8

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    27/31

    No.Debit Q)

    (m3/dt)

    Pe (x) Pt (x) Pe (x) - Pt (x)

    (%) (%) (%)

    4 295,1 12,50 11,05 1,45

    5 222,9 15,63 19,75 4,12

    6 175,7 18,75 28,27 9,52

    7 174,1 21,88 28,60 6,73

    8 159,2 25,00 31,87 6,87

    9 136,6 28,13 37,34 9,22

    10 128,6 31,25 39,43 8,18

    11 92,5 34,38 49,70 15,33

    12 67,7 37,50 57,40 19,90

    13 65,2 40,63 58,20 17,57

    14 59,0 43,75 60,18 16,43

    15 51,2 46,88 62,68 15,81

    16 45,6 50,00 64,48 14,48

    17 45,0 53,13 64,67 11,55

    18 44,0 56,25 65,00 8,75

    19 41,5 59,38 65,80 6,42

    20 40,7 62,50 66,05 3,55

    21 37,3 65,63 67,14 1,52

    22 36,2 68,75 67,49 1,26

    23 34,0 71,88 68,19 3,68

    24 29,9 75,00 69,49 5,51

    25 28,7 78,13 69,87 8,25

    26 26,8 81,25 70,47 10,78

    27 23,3 84,38 71,57 12,80

    28 22,9 87,50 71,70 15,80

    29 21,1 90,63 72,26 18,37

    30 18,8 93,75 72,97 20,78

    31 18,8 96,88 72,97 23,91

    23,91

    Sumber: Hasil Perhitungan

    Jumlah Data = 31

    Significant(%) = 5% 1 %

    Dkritis(tabel nilai kritis uji smirnov-kolmogorof) = 0,244 0,293

    Dmaks = 0,239 0,239

    maks

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    28/31

    Pe (Q) =1n

    m. 100%

    =

    131

    1

    . 100%

    = 3,13

    K =Sd

    QQ

    =748,127

    039,111488

    = 2,95

    Yt = ( kx Sn ) + Yn

    = ( 2,95 x 1,116 ) + 0,537

    = 3,83

    Yt =

    )(

    1)(lnln

    QTr

    QTr

    Tr = 46,56

    Pt = 1/Tr x 100%

    = 2,15

    PePt = | 3,13- 2,15 |

    = 0,98

    Tabel 1.12 Rekapitulasi Uji Smirnov Kolmogorof

    No D critis D maks Keterangan

    1, 0,244 0,239 D maks < D cr' Hipotesa Gumbel Diterima

    2, 0,293 0,239 D maks < D cr' Hipotesa Gumbel Diterima

    1.8.3.4 Uji Smirnov-Kolmogorof (Log Pearson III)

    Tabel 1.13 Hasil Perhitungan Smirnov Kolmogorof

    No.Debit Q)

    (m3/dt)

    Log x

    Pe (x) Pt (x)Pe (x) - Pt (x)

    (%) (%)

    1 488,0 2,6884 3,1 14,00 10,87

    2 451,9 2,6550 6,3 15,59 9,34

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    29/31

    No.Debit Q)

    (m3/dt)

    Log x

    Pe (x) Pt (x)Pe (x) - Pt (x)

    (%) (%)

    3 359,9 2,5562 9,4 20,32 10,95

    4 295,1 2,4700 12,5 24,44 11,94

    5 222,9 2,3481 15,6 30,27 14,656 175,7 2,2448 18,8 35,22 16,47

    7 174,1 2,2408 21,9 35,41 13,53

    8 159,2 2,2019 25,0 37,26 12,26

    9 136,6 2,1355 28,1 40,44 12,32

    10 128,6 2,1092 31,3 41,70 10,45

    11 92,5 1,9661 34,4 48,54 14,17

    12 67,7 1,8306 37,5 55,03 17,53

    13 65,2 1,8142 40,6 55,81 15,18

    14 59,0 1,7709 43,8 57,88 14,13

    15 51,2 1,7093 46,9 60,83 13,95

    16 45,6 1,6590 50,0 63,23 13,23

    17 45,0 1,6532 53,1 63,51 10,38

    18 44,0 1,6435 56,3 63,98 7,73

    19 41,5 1,6180 59,4 65,19 5,82

    20 40,7 1,6096 62,5 65,60 3,10

    21 37,3 1,5717 65,6 67,41 1,78

    22 36,2 1,5587 68,8 68,03 0,72

    23 34,0 1,5315 71,9 69,33 2,54

    24 29,9 1,4757 75,0 72,00 3,00

    25 28,7 1,4579 78,1 72,85 5,27

    26 26,8 1,4281 81,3 74,27 6,98

    27 23,3 1,3674 84,4 77,18 7,19

    28 22,9 1,3598 87,5 77,54 9,9629 21,1 1,3243 90,6 79,24 11,38

    30 18,8 1,2742 93,8 81,64 12,11

    31 18,8 1,2742 96,9 81,64 15,24

    Jumlah 56,5477

    17,5255

    Rerata 1,8241

    Simpangan Baku 0,4267

    KoefesienKepencengan

    0,6330

    Sumber: Hasil Perhitungan

    Jumlah Data = 31

    Significant(%) = 5% 1 %

    Dkritis(tabel nilai kritis uji smirnov-kolmogorof) = 0,244 0,293

    Dmaks = 0,175 0,175

    maks

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    30/31

    Pe (Q) =1n

    m. 100%

    =

    131

    1

    . 100%

    = 3,13

    K =Sd

    QLogLogQ

    =427,0

    824,1688,2

    = 2,026

    Dari tabel Distribusi Log Pearson III diperoleh Pt = 13,99

    Tabel 1.14 Rekapitulasi Uji Smirnov Kolmogorof

    No D critis D maks Keterangan

    1, 0,244 0,175 D maks < D cr' Hipotesa Log Pearson Diterima

    2, 0,293 0,175 D maks < D cr' Hipotesa Log Pearson Diterima

    Tabel 1.15 Rekapitulasi Hasil Uji Distribusi

    Uji Chi Square

    Distribusi Gumbel Distribusi Log Pearson III

    Q Hitung

    Q Kritis

    Q Hitung

    Q Kritis

    1% 5% 1% 5%

    7,815 11,345 6,63 3,94

    16,05 Ditolak Ditolak 1,71 Diterima Diterima

    Uji Smirnov-Kolmogorof

    Distribusi Gumbel Distribusi Log Pearson III

    D Maks

    D Kritis

    D Maks

    D Kritis

    1% 5% 1% 5%

    0,244 0,293 0,244 0,293

    0,239 Diterima Diterima 0,194 Diterima Diterima

  • 7/26/2019 Debit Banjir Rancangan

    31/31

    1.9 Kesimpulan

    Dari uji kesesuaian Chi Square dengan menggunakan Distribusi Gumbel dan

    Log Pearson III yang telah dilakukan pada masingmasing distribusi diperoleh hasil

    bahwa Distribusi Log Pearson III memenuhi syarat distribusi karena pada level of

    significance 1% dan 5% Qhitung< Qkritis. Sedangkan Distribusi Gumbel tidak

    memenuhi syarat distribusi karena pada level of significance1 % dan 5 % Qhitung> Q

    kritis.

    Dari uji kesesuaian Smirnov-Kolmogorof dengan menggunakan Distribusi

    Gumbel dan Log Pearson III yang telah dilakukan pada masing masing distribusi

    diperoleh hasil bahwa Distribusi Gumbel dan Distribusi Log Pearson III memenuhi

    syarat distribusi karena pada level of significance1 % dan 5 % Dmkas

    < Qkritis.

    Jadi perhitungan analisis Distribusi Log Pearson III dianggap paling sesuai

    karena memiliki simpangan yang lebih kecil daripada analisis Distribusi Gumbel.

    Sehingga hasil perhitungan debit banjir rancangan yang diaggap paling sesuai, yaitu

    menggunakan Distribusi Log Pearson III.

    Daftar Bacaan:

    Hadisusanto, N. 2010.Aplikasi Hidrologi. Malang.

    Harto S, Br.1993.Analisis Hidrologi. Andi : Yogyakarta.

    Montarcih, L & Soetopo, W. 2010. Statistika Terapan. Citra Malang : Malang.

    Sosrodarsono, S & Takeda, K. 1997.Hidrologi Untuk Pengairan. Dainippon

    Gitakarya Printing : Jakarta.