Top Banner
TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN PUBLIK DOSEN PENGAMPU SUBAGYO, SE, MM DEBAT CAPRES-CAWAPRES 9 JUNI 2014 Oleh: ARTHER EVERT SAMUEL (A01.11.0009) STIE PELITA NUSANTARA
20

DEBAT CAPRES

Jan 19, 2016

Download

Documents

Samuel Arth
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: DEBAT CAPRES

TUGAS

MATA KULIAH MANAJEMEN PUBLIK

DOSEN PENGAMPU

SUBAGYO, SE, MM

DEBAT CAPRES-CAWAPRES

9 JUNI 2014

Oleh:

ARTHER EVERT SAMUEL

(A01.11.0009)

STIE PELITA NUSANTARA

SEMARANG

2014

Page 2: DEBAT CAPRES

RESUME DEBAT CAPRES – CAWAPRES

BALAI SARBINI - JAKARTA, 9 JUNI 2014

TEMA :

PEMBANGUNAN DEMOKRASI, PEMERINTAHAN YANG BERSIH

DAN PENEGAKAN HUKUM

1. Siapa Kandidat Capres-Cawapres partisipan debat ?

JAWAB: Ada dua pasangan capres-cawapres peserta debat yang telah

ditetapkan oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) sebagai kandidat Pilpres 9

Juli mendatang. Pasangan Capres-Cawapres tersebut yaitu :

- Pasangan nomor urut 1:

o H. Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo

dan Ir. M. Hatta Radjasa

- Pasangan nomor urut 2:

o Ir. Joko Widodo dan H. Drs. Mohammad Jusuf Kalla

Page 3: DEBAT CAPRES

2. Apa Visi Misi masing kandidat Capres-Cawapres ?

JAWAB:

- Visi Misi Prabowo – Hatta

Prabowo-Hatta mendeklarasikan visi yang sepenuh-penuhnya

menjadi maksud dan tujuan dari para Pendiri Bangsa, yaitu:

o Membangun Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan

makmur serta bermartabat

Dan untuk itu Prabowo-Hatta akan mengemban MISI sebagai berikut

:

1) Mewujudkan Indonesia yang berdaulat, aman dan damai,

bermartabat, demokratis, berperan aktif dalam perdamaian

dunia, serta konsisten melaksanakan Pancasila dan UUD 45.

2) Mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, berkerakyatan, dan

percaya diri menghadapi globalisasi.

3) Mewujudkan Indonesia yang berkeadilan sosial, dengan sumber

daya manusia yang berakhlak berbudaya luhur; berkualitas

tinggi: sehat, cerdas, kreatif dan trampil.

- Visi Misi Jokowi – Jusuf Kalla

Untuk lima tahun kedepan, pemerintahan kami akan dipandu oleh visi

sebagai berikut:

o Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan

berkepribadian berlandaskan gotong royong.

Gotong royong merupakan intisari dari ideologi Pancasila 1 Juni 1945.

Kami berkeyakinan bahwa tanggung jawab untuk membangun bangsa ke

Page 4: DEBAT CAPRES

depan harus dilakukan dengan cara musyawarah dalam memutuskan dan

gotong royong dalam kerja. Kekuatan rakyat adalah Gotong Royong,

dimana rakyat secara bahu-membahu menyelesaikan berbagai hambatan

dan tantangannya ke depan.

Kami menyadari untuk mewujudkan ideologi itu bukan kerja orang

perorang ataupun kelompok. Ideologi memerlukan alat kolektif yang

namanya gotong royong. Dengan kolektivitas itulah ruhideologi akan

memiliki raga, keberlanjutan dan sekaligus kekuatan maha dasyat.

Sedangkan kata-kata berdaulat, mandiri dan berkepribadian adalah

amanat Pancasila 1 Juni 1945 dan TRISAKTI.

Berdaulat adalah hakikat dari kemerdekaan, yaitu hak setiap bangsa

untuk menentukan nasibnya sendiri dan menentukan apa yang terbaik

bagi diri bangsanya. Oleh karena itu, pembangunan, sebagai usaha untuk

mewujudkan kedaulatan sebagai negara merdeka, merupakan upaya

membangun kemandirian. Namun, kemandirian yang dimaksudkan

bukanlah kemandirian dalam keterisolasian, tetapi didasarkan pada

kesadaran akan adanya kondisi saling ketergantungan dalam kehidupan

bermasyarakat, baik dalam suatu negara maupun antar-bangsa.

Kemandirian yang demikian adalah paham yang proaktif dan bukan

reaktif atau defensif. Bangsa yang berdaulat dan mandiri adalah bangsa

yang mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan

bangsa lain. Oleh karena itu, untuk membangun kemandirian, mutlak

diperlukan perkuatan kemampuan nasional di bidang ideologi, politik,

ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Kemampuan untuk

Page 5: DEBAT CAPRES

berdaya saing menjadi kunci untuk mencapai kemajuan sekaligus

kemandirian.

Bangsa yang berdaulat dan mandiri adalah bangsa yang mampu

mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang

telah maju dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan

sendiri. Oleh karena itu, untuk membangun kemandirian, mutlak harus

dibangun dengan memperkuat kemampuan nasional di bidang ideologi,

politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Kemampuan

untuk berdaya saing menjadi kunci untuk mencapai kemajuan sekaligus

kemandirian. Namun demikian, kemandirian yang dimaksudkan bukanlah

kemandirian dalam keterisolasian. Kemandirian mengenal adanya kondisi

saling ketergantungan yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan

bermasyarakat, baik dalam suatu negara maupun bangsa. Terlebih lagi

dalam era globalisasi dan perdagangan bebas ketergantungan antar

bangsa semakin kuat. Kemandirian yang demikian adalah paham yang

proaktif dan bukan reaktif atau defensif. Kemandirian merupakan konsep

yang dinamis karena mengenali bahwa kehidupan dan kondisi saling

ketergantungan senantiasa berubah, baik konstelasinya,

perimbangannya, maupun nilai-nilai yang mendasari dan

mempengaruhinya.

Kemandirian suatu bangsa tercermin, antara lain, pada ketersediaan

sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan

kebutuhan dan kemajuan pembangunannya; kemandirian aparatur

pemerintah dan aparatur penegak hukum dalam menjalankan tugasnya;

kemampuan untuk memenuhi pembiayaan pembangunan yang

Page 6: DEBAT CAPRES

bersumber dari dalam negeri yang makin kokoh dan berkurangnya

ketergantungan kepada sumber luar negeri; dan kemampuan memenuhi

sendiri kebutuhan pokok, yang disertai dengan keunggulan dalam inovasi,

kreativitas, intergritas, dan etos kerja sumber daya manusia. Kemajuan

suatu bangsa harus ditandai dengan sumber daya manusia yang memiliki

kepribadian bangsa, berakhlak mulia, dan memiliki tingkat pendidikan,

produktivitas dan harapan hidup yang tinggi. Bangsa yang maju adalah

bangsa yang mampu memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya,

meningkatkan pendapatan dan pembagiannya, menyediakan infrastruktur

yang baik, serta memiliki sistem dan kelembagaan politik, termasuk

hukum, yang berjalan dengan baik. Bangsa yang maju adalah bangsa

yang mampu memberi keadilan bagi seluruh rakyatnya, menjamin hak-

hak, keamanan, dan ketenteraman warganya tanpa ada diskriminasi

dalam bentuk apapun.

Kepribadian dalam kebudayaan harus dicerminkan dalam setiap aspek

kehidupan, baik hukum, ekonomi, politik, sosial budaya, maupun

pertahanan keamanan. Kemandirian dan kemajuan suatu bangsa tidak

boleh hanya diukur dari perkembangan ekonomi semata. Kemandirian

dan kemajuan juga tercermin dalam kelembagaan, pranata-pranata, dan

nilai-nilai yang mendasari kehidupan politik dan sosial. Secara lebih

mendasar lagi, kemandirian sesungguhnya mencerminkan sikap

seseorang atau sebuah bangsa mengenai jati dirinya, masyarakatnya,

serta semangatnya dalam menghadapi berbagai tantangan. Karena

menyangkut sikap, kemandirian pada dasarnya adalah masalah budaya

dalam arti seluas-luasnya.

Page 7: DEBAT CAPRES

Upaya untuk mewujudkan Visi Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat,

Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong itu akan

ditempuh melalui misi sebagai berikut:

o Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga

kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan

mengamankan sumberdaya maritim, dan mencerminkan

kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

o Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan

demokratis berlandaskan Negara hukum.

o Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat

jati diri sebagai negara maritim.

o Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi,

maju dan sejahtera.

o Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing.

o Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri,

maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional

o Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam

kebudayaan.

3. Siapa Parpol yang mendukung masing-masing Capres-Cawapres ?

JAWAB:

Page 8: DEBAT CAPRES

Alasan :

Alasan Parpol PendukungPrabowo - Hatta

Alasan Parpol PendukungJokowi – Jusuf Kalla

- Prabowo melakukan diskusi

bersama dan menyampaikan

secara transparan dan jelas

mengenai Visi Misi

- Prabowo-Hatta mengajak

(terus terang menyatakan

ajakan) bergabung

(berkoalisi)

- Keyakinan dan harapan

bahwa Indonesia

membutuhkan pemimpin dari

elite militer untuk

mewujudkan Indonesia yang

lebih baik.

- Jokowi sedang ada pada

popularitasnya.

- Jokowi–JK telah membuktikan

kepemimpinannya (Jokowi:

Walikota, Gubernur; JK:Wakil

Presiden, Pelopor Perdamaian

Aceh)

- Karakter Jokowi yang santun,

merakyat (gaya blusukan)

- Pengalaman dan prestasi

Jokowi-JK.

Page 9: DEBAT CAPRES

4. Partai yang tidak ikut dalam koalisi :

Namun, dalam konvensinya para elite parpol Demokrat terpecah menjadi pendukung dua kubu Capres-Cawapres.

Page 10: DEBAT CAPRES

Berikut Peta Kekuatan Dukungan Capres-Cawapres

untuk Pilpres 9 Juli 2014

Page 11: DEBAT CAPRES
Page 12: DEBAT CAPRES
Page 13: DEBAT CAPRES
Page 14: DEBAT CAPRES
Page 15: DEBAT CAPRES

5. HARAPAN PUBLIK TERHADAP CAPRES-CAWAPRES BILA

TERPILIH NANTI

Harapan Rakyat

Harus diakui, siapapun yang berkuasa di negeri bukankah seorang

malaikat yang bisa merubah segalanya dalam sekejap. Butuh kerja

keras dan kekompakan seluruh stakeholder bangsa ini dalam

menggapai cita-cita itu. Bila perlu, terus berjuang sampai titik darah

penghabisan demi memberikan yang terbaik bagi Indonesia

tercinta.

Sebagai catatan penting, perlindungan dalam bidang ekonomi,

sosial, politik, kesehatan, maupun keamanan yang diberikan oleh

negara sampai detik ini masih belum merata kepada segenap

bangsa Indonesia. Perlindungan kadangkala diperuntukkan bagi

individu/kelompok tertentu terutama yang dekat dengan pusat

kekuasaan. Sedangkan rakyat miskin dalam makna multi dimensi

seringkali diabaikan.

Belum lagi dalam konteks mewujudkan kesejahteraan rakyat,

pemerintah juga masih belum mampu merealisasikannya dengan

baik. Kesejahteraan hanyalah dimiliki dan dimonopoli oleh segelintir

orang/kelompok masyarakat sehingga mengakibatkan jurang

perbedaan antara si kaya dan si miskin semakin menganga lebar.

Hal ini diperparah lagi dengan janji-janji palsu para pemimpin

bangsa di saat kampanye. Tak ubahnya habis Manis Sepah dibuang.

Kenyataan ini telah berlangsung selama lebih dari setengah abad.

Para penguasa pun menjadi pragmatis dan cenderung bersikap

egois dengan menempatkan kepentingan pribadi dan golongan/

kelompoknya di atas kepentingan bangsa dan negara.

Harapan publik terhadap presiden-wakil presiden terpilih kelak:

Harus benar-benar menjadi problem solver seluruh persoalan

bangsa ini.

Page 16: DEBAT CAPRES

Agar Indonesia bisa terkenal (tidak dipandang sebelah mata

oleh luar negeri)

Bisa lebih eksis ( unggul dan lebih berkembang di sisi politik,

bisnis, pendidkan, gaji/pendapatan)

Menciptakan lapangan pekerjaan.

Page 17: DEBAT CAPRES

DAFTAR REFERENSI

http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2059135/infografis-peta-kekuatan-

prabowo-vs-jokowi#sthash.0X9OAUFB.dpuf diakses 13 Juni 2014

http://www.islampos.com/pilpres-2014-akankah-ada-harapan-perubahan-

untuk-indonesia-113941/ diakses 20 Juni 2014

http://www.pelita.or.id/baca.php?id=74327 diakses 20 Juni 2014

http://simomot.com/2014/06/13/cuplikanvisimisicapresdikpu diakses 13 Juni

2104

http://www.youtube.com/fulldebatcaprescawapres9juli2014sctv diakses 13

Juni 2014