Top Banner
69

DDC Internal Shaftindo Energi

Jul 30, 2015

Download

Education

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: DDC Internal Shaftindo Energi
Page 2: DDC Internal Shaftindo Energi

MENGEMUDI DEFENSIVE

Cakupan :Pengetahuan Defensive Driving ini diberikan kepada semua

Karyawan PT. Shaftindo Energi yang akan mengemudikan kendaraan

Perusahaan .

Persyaratan :1. Mempunyai SIM yang dikeluarkan oleh KEPOLISIAN2. Mendapat persetujuan dari Departement Head3. Lulus Tes Kesehatan dari Dokter dan Surat Keterangan Sehat 4. Membaca, memahami, menandatangani, dan mematuhi

prosedur mengemudi PT. Shaftindo Energi

Page 3: DDC Internal Shaftindo Energi
Page 4: DDC Internal Shaftindo Energi

Agenda Pendahuluan

Mengemudi Defensive

Enam Kondisi Mengemudi

Teknik – Teknik Mengemudi Defensive

Waktu Pandang Kedepan

Rumus Sela Waktu

Antisipasi pergerakan yang tidak diduga

Pengereman dan Fungsi Rem

Pengenalan Ban

Kesimpulan

Page 5: DDC Internal Shaftindo Energi

PENDAHULUAN• Kesungguhan anda untuk meyakini, menyampaikan, dan

menerapkan prinsip-prinsip ini sangat penting dalam mengendarai dengan aman dan waspada setiap saat.

• Ini merupakan tanggung jawab yang besar !

• Pelatihan ini menyiapkan anda memikul tanggung jawab tersebut dengan cara mengembangkan diri berdasarkan pelatihan sebelumnya dan menerapkan Metode Pencegahan kecelakaan dalam mengenali bahaya, seperti.

Kenali bahaya yang mungkin timbul Pikirkan cara menghindarinya Bertindak benar dan tepat waktu.

Page 6: DDC Internal Shaftindo Energi

MENGEMUDI DEFENSIVE Kebanyakan tabrakan ditimbulkan karena kesalahan pengemudi,

INGAT! Anda bertanggungjawab untuk mencegah tabrakan apa pun tindakan pihak lain dan kondisi di sekitar anda.

Ciri utama sopir yang bertanggungjawab Ialah adanya sikap positif dalam memastikan pemanfaatan kemampuan mengendarai dengan aman dan menyesuaikan diri dengan situasi sekitar dan cara pengemudi lain mengendarai mobilnya.

Pelatihan ini mendidik sopir defensive: Mengetahui dan menyesuaikan kondisi menyetir detik ke detik. Secara efektif memanfaatkan Teknik Pencegahan Kecelakaan. Memahami peran kondisi mental dan fisik dalam mengemudi.

Page 7: DDC Internal Shaftindo Energi

MENGEMUDI DEFENSIVE Mengapa kita perlu Defensive Driving?

Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor yang disebabkan oleh orang lain atau

kondisi disekitar Anda.

Defensive Driving training dapat membantu memperbaiki ATTITUDE (Perilaku) seseorang dalam mengemudi.

Data Statistik menunjukkan bahwa : Semua kecelakaan/ insiden dapat dicegah. 85% kematian dan luka saja dapat dicegah dengan mengemudi defensive

Sebagai Pengemudi Defensive anda dapat mengurangi 85% luka dan Kematian.

Page 8: DDC Internal Shaftindo Energi

MENGEMUDI DEFENSIVE3 METODA PENCEGAHAN KECELAKAAN :

1. Kenali kemungkinan bahaya yang mungkin timbul

2. Pikirkan cara menghindari bahaya

3. Bertindak benar dan tepat waktu

Cara terbaik menghindari tabrakan ialah jangan pernah menyangka bahwa orang lain

memperhatikan anda atau dia mampu bereaksi dengan benar.

SEMUA TABRAKAN DAPAT DIHINDARI !

Page 9: DDC Internal Shaftindo Energi

MENGEMUDI DEFENSIVE 3 METODA PENCEGAHAN KECELAKAAN :

1. Kenali kemungkinan bahaya yang mungkin terjadi.

1. Potensi bahaya yang tampak:

o Pejalan kaki, kendaraan di depan, binatang, mobil parkir di badan jalan, orang menyeberang dan lain- lain.

2. Bahaya yang seketika:

o Binatang yang tiba-tiba menyeberang, unggas terbang, tikungan tajam (blind spot), pentalan batu ketika berpapasan, jalan menyempit, kendaraan yang tiba-tiba menyalip searah, kendaraan yang menyalip berlawanan arah di depan kita dan lain-lain.

Page 10: DDC Internal Shaftindo Energi

MENGEMUDI DEFENSIVE 3 METODA PENCEGAHAN KECELAKAAN :

2. Pikirkan cara menghindari bahaya.

Page 11: DDC Internal Shaftindo Energi

MENGEMUDI DEFENSIVE 3 METODA PENCEGAHAN KECELAKAAN :

3. Bertindak benar dan tepat waktu.

• Kurangi kecepatan.

• Komunikasi dan menghindar.

• 100% siap mengalah.

• dan lain-lain.

Page 12: DDC Internal Shaftindo Energi

ENAM KONDISI MENGEMUDI

1. KENDARAAN

2. PANDANGAN

3. CUACA

4. JALAN

5. LALU-LINTAS

6. PENGEMUDI

Page 13: DDC Internal Shaftindo Energi

KONDISI KENDARAAN

Kenali kendaraan anda pada 3 bagian penting yaitu;

Indikator kontrol, fisik kendaraan, karakter kendaraan

Kendaraan anda harus dapat diandalkan dan efisien

Setiap orang bereaksi dan meluncur dengan kendaraan selalu berbeda

Page 14: DDC Internal Shaftindo Energi

KONDISI PANDANGAN Kurangi kecepatan bila kondisi cahaya berubah

Bunyikan klakson jika anda berada di area blindspot

Selalu menjaga jarak sorot lampu

Gunakan lampu besar untuk melihat dan agar terlihat oleh pengemudi lain (siang dan malam)

Pada siang hari lelah mata karena sinar matahari dan refleksi jalan beraspal merupakan masalah yang umum.

Page 15: DDC Internal Shaftindo Energi

KONDISI CUACA (Hujan & Kabut) Kondisi cuaca tidak dapat diubah oleh pengemudi namun dapat diantisipasi

Kondisi cuaca secara langsung mempengaruhi kemampuan untuk melihat dan dapat dilihat

Hujan, pertimbangkan masalah hydroplaning (gabungan yang tepat antara kecepatan, air, permukaan jalan, kedalaman tapak ban, dan pemompaan ban).

Kabut, Mengemudi dalam kabut tebal seperti mengemudi dengan mata tertutup. Kurangi kecepatan, hidupkan lampu dekat, amati jarak pandang (Jarak aman jangan kurang dari 3 detik)

Page 16: DDC Internal Shaftindo Energi

KONDISI JALAN Perhatikan permukaan, bentuk dan bahu jalan.

Karena kondisi jalan selalu berubah.

Page 17: DDC Internal Shaftindo Energi

KONDISI JALAN Sesuaikan dengan perbedaan – perbedaan seperti tikungan,

tanjakan, bukit, jalan lurus, lobang dan jalan sempit

Page 18: DDC Internal Shaftindo Energi

KONDISI JALAN

Selalu waspada terhadap bahaya pada jalan yang berbatu karena lemparan batu bisa mengenai Pejalan kaki dan kaca depan Mobil.

Page 19: DDC Internal Shaftindo Energi

KONDISI LALU LINTAS Perhatikan :

Kendaraan lain

Pejalan kaki

Peraturan lalu - lintas

Page 20: DDC Internal Shaftindo Energi

KONDISI LALU LINTAS Jangan mendesak orang lain untuk berbuat

salah.

Amati, rencanakan dan bertindak dengan benar.

Page 21: DDC Internal Shaftindo Energi

KONDISI PENGEMUDI Pengemudi harus dalam kondisi siap secara fisik dan

emosional.

Pengemudi harus mengetahui peraturan lalu-lintas.

Pengemudi harus mampu mengenali dan bertindak sesuai dengan 5 kondisi sebelumnya dan harus menyesuaikan detik ke detik.

Page 22: DDC Internal Shaftindo Energi

TEKNIK – TEKNIK MENGEMUDI DEFENSIVE

1.Pre-Trip Inspection

2. Penggunaan Persneling

3. Menghidupkan kontak mesin

4. Langkah-langkah menjalankan

5. Percepatan

6. Menukar ke gigi tinggi

7. Menukar ke gigi rendah

8. Berhenti

9. Blind Spot & pengaturan kaca spion

10. Olah Kemudi

11. Belokan berbentuk U

12. Mendahului

13. Mundur

14. Parkir

Page 23: DDC Internal Shaftindo Energi

PRE-TRIP INSPECTIONPergunakan metoda B A L O K

B adalah BAN (tapak ban, tekanan angin, velg, ban serep) dan BODY dari kendararaan

A adalah AIR yaitu air radiator, air accu, air wiper

L adalah LISTRIK yaitu kelistrikan dari lampu-lampu, indikator, klakson

O adalah OLI dari mesin, rem, power steering, transmisi, Oil Coupling

K adalah KARET/ KABEL dari fanbelt, selang-selang, kabel listrik dan KERTAS (STNK, SIM, KTP)

Note:

Harus mengelilingi kendaraan dan membunyikan klakson sebelum kita mengendarai untuk memastikan tidak ada bahaya yang menghalang.

Page 24: DDC Internal Shaftindo Energi

B A L O K

Page 25: DDC Internal Shaftindo Energi

PENGGUNAAN PERSNELINGPeriksa Posisi Tongkat Persneling Netral, Dipergunakan hanya untuk menghidupkan mesin Gigi 1. Dipergunakan untuk menjalankan kendaraan dengan tenaga maksimum (Vmaks adalah 0 – 20 km/h) Gigi 2. Dipergunakan untuk menjalankan kendaraan dengan kecepatan sedang (Vmaks adalah 20 - 40 km/h) Gigi 3. Dipergunakan untuk menjalankan kendaraan pada jalan normal (Vmaks adalah 40 – 60km/h) Gigi 4. Dipergunakan untuk menjalankan kendaraan dengan tenaga rendah (maks adalah 60 – 80km/h) Gigi 5. Dipergunakan untuk menjalankan kendaraan dengan tenaga rendah (Vmaks adalah 80km/h ke atas) Gigi R. Dipergunakan untuk menjalankan kendaraan mundur (Reverse)

Selalu tekan pedal kopling dengan seksama pada saat pergantian perseneling

Page 26: DDC Internal Shaftindo Energi

MENGHIDUPKAN KONTAK MESIN Sesuaikan tempat duduk anda dengan jarak kemudi dan jarak pandang

dengan kaca spion.

Menguasai Rem:

Letakkan kaki kanan pada rem pada saat akan menghidupkan mesin

Menguasai Kopling:

Letakkan kaki kiri pada pedal kopling saat akan menghidupkan mesin.

Periksa Parking Brake:

Periksa parking brake sebelum menghidupkan mesin.

Periksa panel indicator dan alat ukur lainnya.

Pemeriksaan ini akan memberikan informasi penting tentang kondisi kendaraan anda

Gunakan seat belt anda dan penumpang anda.

Page 27: DDC Internal Shaftindo Energi

LANGKAH-LANGKAH MENJALANKAN KENDARAAN

1. Kaki kanan tetap pada posisi direm.

2. Lepaskan rem parkir / hand brake

3. Berikan sinyal belok yang benar

4. Lihat ke belakang dan sisi melalui kaca spion

5. Periksa melalui bahu (shoulder check)

6. Bunyikan klakson

7. Masukan gigi satu

8. Lepaskan rem dan kopling

9. Tekan gas lambat-lambat

10. Berjalanlah di jalur yang benar

Page 28: DDC Internal Shaftindo Energi

Teknik- Teknik Mengemudi Defensive

Percepatan• Ketika anda mulai menggerakkan kendaraan, kemampuan mengatur kecepatan tergantung

pada teknik menambah kecepatan dengan baik.• Dengan perlahan tekan gas lalu pindahkan gigi ke yang lebih tinggi.

Menukar ke gigi tinggi• Sebelum mengganti ke gigi dua, tiga, empat dan lima kecepatan kendaraan harus cukup

untuk momentum melaju saat kopling ditekan.• Penggantian gigi tergantung kondisi lalu-lintas dan daerah yang anda lalui.

• Contoh: Mendahului kendaraan di depan, jalan bebas hambatan

Menukar ke gigi rendah• Dibutuhkan pada saat memperbaiki posisi untuk membelok, menghindari lobang atau

lainnya.• Contoh: Mengahadapi lobang di jalan yang bagus, pada saat beriringan, jalan berbukit

(tanjakan dan turunan), jalan berkelok, dll.• Diperlukan untuk menanjak dan menuruni bukit.• Mendapatkan tenaga untuk berhenti.

Page 29: DDC Internal Shaftindo Energi

BERHENTIAda tiga faktor berapa lama kendaraan butuh waktu untuk

berhenti :

1. Waktu Pandang, adalah waktu yang digunakan pengemudi secara fisik bereaksi terhadap kebutuhan untuk berhenti, waktu pandang adalah ¾ detik.

2. Waktu bereaksi, adalah waktu yang diperlukan pengemudi bereaksi secara fisik dengan melepas pedal gas dan menginjak pedal rem.

3. Waktu pengereman, adalah berapa lama kendaraan berhenti dari waktu pengereman sampai kendaraan tersebut berhenti.

Page 30: DDC Internal Shaftindo Energi

BLIND SPOT & PENGATURAN KACA SPION

Blind Spot adalah suatu bidang pandang yang tidak terlihat akibat terhalang oleh suatu obyek dan disebabkan oleh:

Lingkungan: komplek, tanjakan, pohon dll. Lalu lintas: Jangan selalu berada di blind spot pengemudi lain. Bentuk fisik kendaraan: Ketutup barang. Jenis dari Kaca spion: harus memperhatikan model kaca spion dengan

benar.

Pengaturan kaca spion, Harus diatur sedemikian rupa sebelum kendaraan berjalan Posisi badan bersandar pada back rest dari kursi

60% dari 600,000 kasus kecelakaan karena pindah jalur di Amerika Serikat disebabkan karena BLINDSPOT

Page 31: DDC Internal Shaftindo Energi

OLAH KEMUDI Posisi tangan di lingkaran kemudi yaitu ibu jari tidak mengenggam kemudi.

Untuk posisi tangan terletak pada posisi 10-2 atau 9-3 dengan metoda gerakan tangan di atas menyilang atau tarik dan dorong (pull – push)

Page 32: DDC Internal Shaftindo Energi

BELOKAN BERBENTUK ‘U’ Pastikan bahwa berbelok diperbolehkan dan aman.

Beri tanda Sinyal sebelum berbelok.

Kendaraan berjalan dengan perlahan menggunakan gerakan silang atau sistim push & pull.

Begitu selesai anda dapat menaikkan kecepatan anda sedikit demi sedikit.

Page 33: DDC Internal Shaftindo Energi

MENDAHULUI Tabrakan kepala lawan kepala (“adu kambing”) biasanya terjadi

ketika ada yang mendahului karena waktu yang tidak tepat.

Karena adanya bahaya ketika mendahului pertimbangkan 3 pertanyaan ini;

1. Perlukah saya mendahului ???

2. Apakah itu aman ???

3. Sahkah secara hukum ???

Kalau diantara jawaban

pertanyaan itu “TIDAK”

Maka

“JANGAN MENDAHULUI”

Page 34: DDC Internal Shaftindo Energi

MENDAHULUI Jika semua jawaban adalah YES! Lakukan hal berikut ini,

Jaga jarak hingga tiga detik sampai anda siap mendahului

Beri sinyal ke kanan, cek spion dan setengah bahu

Pindah ke kanan…..percepat kendaraan, dahului kendaraan, beri sinyal ke kiri.

Lihat spion, jaga jarak aman dengan kendaraan yang baru dilalui kemudian pindah ke kiri (kembali ke jalurnya).

Perhatikan saat mendahului: Penyempitan jalan

Arus yang berlawanan

Safe Passing TimeStop Counting Start Counting

Page 35: DDC Internal Shaftindo Energi

MENDAHULUI Ikuti kendaraan didepan dengan kecepatan yang sama, perhatikan pada

jarak 3 detik

Pantau pada jarak 40 detik kedepan, amankah?

Mulai menghitung……sejak dari anda putuskan untuk mendahului dan mempercepat kendaraan anda

Tetap dijalur kanan, ketika masuk kejalur kiri JANGAN memperlambat kendaraan anda

Terus menghitung sampai anda selesai mendahului

Page 36: DDC Internal Shaftindo Energi

PERSILANGAN YANG AMAN Waktu dimana dua kendaraan saling mendekat pada arah yang

berlawanan Pastikan anda berada 3 detik dari kendaraan didepan anda

Perhatikan titik yang akan anda tuju

Perhatikan kondisi dibelakang anda, apakah ada kendaraan lain yang akan mendahului anda?

Jangan pernah melupakan sekat pengaman anda untuk waktu 5 detik

Page 37: DDC Internal Shaftindo Energi

JANGAN MENDAHULUI…… Pada tanjakan, bukit, lereng, dan jembatan.

Pada tikungan.

Pada perempatan jalan..

Pada marka jalan yang memiliki garis menyambung.

Tanpa memberikan lampu signal (lampu sen).

Tanpa kecakapan waktu pandang dan waktu sela.

Tanpa melihat kaca spion atau tertutup BLIND SPOT.

Tanpa mempertimbangkan jalan menyempit.

Pandangan terhalang debu, kabut dan asap.

Page 38: DDC Internal Shaftindo Energi

MUNDUR Letakkan tangan kanan anda dibagian atas stir.

Lihat kebelakang melalui kaca spion dan mundurlah dengan perlahan.

Lihat kedepan dengan cepat, dan pastikan bagian depan mobil tidak menabrak apapun.

Belokan stir kearah yang anda tuju.

JANGAN! :

Bergerak lebih cepat dari kecepatan berjalan kaki.

Mundur diperempatan jalan, persimpangan jalan, belokan jalan.

Mundur kearah jalur jalan kedua.

Page 39: DDC Internal Shaftindo Energi

KEBIASAAN WAKTU PANDANGDalam metode pencegahan kecelakaan, pengemudi harus mengenali

bahaya yang mungkin

timbul dan merencanakan cara menghindarinya.

Waktu sela pandang mengharuskan pengemudi:

 

Mata selalu waspada melihat ke depan, belakang dan samping.

Memandang jauh kedepan untuk memperoleh gambaran yang luas.

Membiasakan melihat melalui spion tengah dan samping setiap saat.

Antisipasi silau dari kendaraan lain.

Memeriksa indikator: contoh: temprature, spido meter, bateri, fuel, dll

 

Latihlah mata Anda untuk melihat ke kaca spion setiap kali akan mulai berjalan, mengerem, mendahului, didahului, berbelok, dll.

Page 40: DDC Internal Shaftindo Energi

WAKTU PANDANG KEDEPAN

Dalam mencakupi Pandangan Aman, dapat dibagi menjadi 3 Zona, yaitu :

1. Zona Rencana (Planning Zone)

2. Zona Pandang (Seeing Zone)

3. Zona bertindak (Action Zone)  

Page 41: DDC Internal Shaftindo Energi

ZONA RENCANA (Planning Zone) = 15 ~ 120 Detik kedepan

Adalah zona paling jauh dimana Anda dapat melihat bahaya dari awal 15~120 detik ke depan tetapi tidak jelas.

Anda mempunyai cukup waktu untuk manuver dengan halus dan aman.

 

 

Page 42: DDC Internal Shaftindo Energi

ZONA PANDANGZona Pandang (Seeing Zone) = 12-15 detik kedepan.

Adalah zona antara 12~15 detik dihadapan Anda.

Pada saat inilah Anda baru bisa menganalisa dan mengambil keputusan.

 

 

Page 43: DDC Internal Shaftindo Energi

ZONA BERTINDAK

Zona bertindak (Action Zone) = 4-6 detik kedepan.

Adalah zona yang terdekat dengan Anda.

Pada zona ini Anda harus dapat mengetahui apa yang akan terjadi pada objek di depan, jika tidak maka anda berada dalam kesulitan.

 

 

Page 44: DDC Internal Shaftindo Energi

ZONA BERTINDAK4 Pintu Keluar (Ruang Menghindar)

Konsepnya adalah bagaimana anda membayangkan terdapatnya daerah kosong (ruang hindar) yang berada disekeliling kendaraan anda.

Paling tidak diperlukan dua ruang hindar disekitar kendaraan anda

Kanan

Belakang

Depan

Kiri

Page 45: DDC Internal Shaftindo Energi

RUMUS SELA WAKTUWaktu adalah kunci dalam mengambil keputusan. Untuk mengetahui seberapa jauh

benda dan kendaraan yang ada di hadapan Anda ketika sedang mengendarai kendaraan, bisa dilakukan dengan menghitung dalam satuan detik.

Contoh :

Anda sedang mengikuti kendaraan A dari belakang. Dan Anda ingin mengukur jarak iring Anda dengan kendaraan tersebut.

Caranya : Pilih satu benda yang tidak bergerak yang berada dipinggir jalan dihadapan anda

(misalnya rambu-rambu, pohon, batu KM jalan, dll) Ketika bumper belakang kendaraan A sejajar dengan benda tersebut, mulailah

menghitung : Seribu dan satu…, Seribu dan dua…, Seribu dan tiga…, dst. Ketika bumper depan kendaraan Anda sejajar dengan benda tersebut, berhentilah

menghitung. Anda akan tahu jumlah detik antara Anda dengan kendaraan A yang sedangAnda ikuti tersebut.

Kalau lebih kecil dari 3 detik, perbesar jarak iring Anda dan coba lagi sampai pada total hitungan 3 detik atau lebih!

Page 46: DDC Internal Shaftindo Energi

Antisipasi pergerakan yang tidak diduga Lokasi:

Page 47: DDC Internal Shaftindo Energi

Bagaimana cara mengantisipasi pergerakan yang tidak diduga?

Kurangi kecepatan.

Lihat jauh ke depan.

Bunyikan klakson.

Page 48: DDC Internal Shaftindo Energi

Lakukan hal – hal tersebut apabila:

Mendekati Masjid. Mendekati Pasar. Mendekati Sekolah. Mendekati Rumah Sakit. Mendekati Keramaian. Mendekati Kawasan Padat Penduduk. Mendekati Daerah Peternakan Hewan. Dll, yang dianggap perlu untuk melakukan 3 hal di atas.

Page 49: DDC Internal Shaftindo Energi

PENGEREMAN & FUNGSI REMUmumnya pada sebuah kecelakaan kendaraan bermotor,

rem dijadikan alasan utama dari penyebabnya.

Rem kendaraan tidak bekerja maksimal,

Jarak pengereman terlalu panjang dll.

Page 50: DDC Internal Shaftindo Energi

PENGEREMAN & FUNGSI REM

Jarak berhenti kendaraan akan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sbb:

Manusia

Kecepatan

Kondisi ban

Cuaca

Lintasan

Bobot kendaraan

Page 51: DDC Internal Shaftindo Energi

PENGEREMAN & FUNGSI REM

Reaksi saat melakukan pengereman

Reaksi manusia

Reaksi mekanikal

Reaksi mengerem

Page 52: DDC Internal Shaftindo Energi

PENGEREMAN DAN FUNGSI REM

Tromol

Cakram

Kombinasi

Page 53: DDC Internal Shaftindo Energi

PENGEREMAN DAN FUNGSI REM

Teknik Pengereman

Threshold / Snub

Stab

Squeeze

Skema Pengereman

Threshold /Snub

Stab

Page 54: DDC Internal Shaftindo Energi

PENGEREMAN DAN FUNGSI REM

INGAT !!!

JARAK BERHENTI KENDARAAN TERGANTUNG DARI BEBERAPA FAKTOR YANG VARIABLE

Page 55: DDC Internal Shaftindo Energi

Jarak berhenti kendaraan dibandingkan dengan kecepatan

Jika anda mengemudi dengan kecepatan penuh (100 km/h) maka jarak berhenti penuh dibutuhkan 126 m (kondisi jalan aspal kering).

6 6 6

10 10 17

17 17 42

23 23 80

0 50 100 150

30 km/h

50 km/h

80 km/h

100 km/h M 1/Pandang

M 2/Reaksi

M 3/Rem

Page 56: DDC Internal Shaftindo Energi

Cara Membaca Kode dan Ukuran Ban

Ban adalah sebuah suku cadang dari sebuah kendaraan bermotor (roda 2 atau roda 4) yang mempunyai fungsi khusus dan sangat

penting dalam peranannya menentukan keselamatan dalam berkendaraan. Sehubungan dengan fungsi ban pada kendaraan yang sangat penting itu, maka perlu mengetahui cara membaca kode ban, cara pemakaian dan perawatan ban yang lebih baik agar tidak hanya

diperoleh manfaat keselamatan saja, tetapi juga manfaat keekonomisan, manfaat kenyamanan, dan sebagainya.

Page 57: DDC Internal Shaftindo Energi

Cara Membaca Kode Ban Mobil

Seperti halnya pada Produk makanan, Ban juga memiliki waktu kadaluarsa. Standarnya adalah 3

tahun dari tanggal pembuatan atau menempuh jarak sekitar 60.000 Km. Setiap pabrik ban punya

pengkodean serta jumlah digit yang berbeda-beda. Itu bisa Anda temui bibir ban (dekat pelek) semisal 1709, berarti diproduksi minggu ke-17 tahun 2009.Banyak sebagian orang yang tidak tahu bahwa yang

terpenting dari sebuah Ban adalah kode waktu Pemroduksian Ban Tersbut. Ban akan

kedaluwarsa (expired) dalam kurun waktu tiga tahun (3 tahun) setelah ban tersebut diproduksi.

Page 58: DDC Internal Shaftindo Energi

Kode ProduksiKode produksi dicetak bi bagian ban (sisi ban) lihat pada

gambar, dengan penandaan unik seperti peneng. Setiap pabrik ban (Seperti PT gajah Tunggal) memiliki jumlah kode digit

tersendiri untuk menandai ban hasil produksinya, ada yang 5 digit, ada pula yang 7 digit. Akan tetapi kode 4 Digit dari

belakang adalah sebuah standard international yang menunjukkan dari Produksi pada Minggu (Week)

dan Tahun (YEAR) ban tersebut diproduksi.

Page 59: DDC Internal Shaftindo Energi

Kode ProduksiUntuk mengetahui kode dari ban tersebut kita bisa membacanya.

Misalnya, X2001. Kode Angka tersebut menginformasikan periode produksi ban. Dua kode angka pertama menunjukan

minggu, dua kode angka terakhir itu berarti tahun pembuatan. Jadi apabila dibaca, kode tersebut berarti, Ban dibuat pada

minggu ke-20 di tahun 2001. Kode angka pada Ban ini penting, Sebab semakin lama ban yang sudah diproduksi tersimpan, semakin rentan pula terhadap kerusakan yang di akibatkan

kekerasan pada kompon ban.

Page 60: DDC Internal Shaftindo Energi

Kode Ban

Page 61: DDC Internal Shaftindo Energi

Membaca Kode BanSebagai contoh membaca kode ban, kode ban 215/65R15 89H

Analisa kode 215/65R15 89H adalah seperti di bawah ini:

* Numerik 215 merupakan lebar telapak ban, satuan milimeter. Numerik 65 merupakan aspek rasio (rasio ketebalan profil ban dengan lebar telapak ban). Angka 65 menyatakan tinggi/ tebal ban yakni 65 persen dari lebar telapak ban.* R merupakan kode ban radial. Jika kodenya B maka ban tersebut masuk ban biasa* Numerik 15 menunjukkan diameter Velg (satuan inci)* Numerik 89 menunjukkan indeks beban/ beban maksimal yakni 580 kilogram (kode indeks beban dapat dilihat di atas)* Huruf H setelah angka 89 adalah kode kecepatan ban, kecepatan maksimal ban ini adalah 210 Km/ Jam

Page 62: DDC Internal Shaftindo Energi

Kompon Ban yang kerasa sangat berpengaruh terhadap kemampuan daya cengkram ban pada

alur jalan ketika direm. Kompon yang keras atau telah berusia lama bisa mengakibatkan

ban tidak mencengkram dengan sempurna dan ini berarti akan berakibat fatal pada pengemudi

dan kendaraan. Untuk pengecekan secara manual yang bisa kita lakukan untuk memeriksa kekerasan kompon bisa

menggunakan cara menekan kompon ban dengan ujung kuku, apabila masih ada

cekungan pada kompon berarti ban masih bisa dibilang layak untuk digunakan

Treadwear Indicator

Page 63: DDC Internal Shaftindo Energi

Treadwear IndicatorTreadwear Indicator Adalah Tanda atau ciri fisik yang terletak tepat diantara kedua sisi bunga ban. Diperkuat

dengan garis tebal yang melintang di antara kedua belah sisi ban yang mengindikasikan kondisi penggunaan ban. Apabila ketebalan ban menyentuh garis itu, maka menandakan Ban

harus sudah diganti. Bahayanya apabila ban tidak diganti pada saat hujan akan menyebabkan gejala aquaplaning ( ban mengambang), tentu ini akan sangat berbahaya untuk

keselamatan anda atau pengemudi

Page 64: DDC Internal Shaftindo Energi

TEKANAN YANG TIDAK CUKUP Musuh terbesar sebuah ban adalah tekanan udara yang tidak cukup. Kondisi ini mengurangi usia telapak ban melalui keausan yang berlebihan di sudut-sudut luar atau bahu ban. Selain itu, ban-ban menjadi ekstra panas, dan ini akan mengurangi daya tahannya. Selain itu, karena tahanan bergulir semakin besar, pemakaian BBM menjadi lebih boros. Ban yang kempis membuat mobil harus bekerja lebih keras. Periksa tekanan udara dalam ban-ban Anda. Keausan yang tidak merata mungkin juga disebabkan kondisi suspensi mobil yang tidak laras atau masalah mekanis lainnya.

Page 65: DDC Internal Shaftindo Energi

BAN TERLALU KERASKalau tekanan udara dalam ban

terlalu tinggi, bagian tengah telapak ban menanggung hampir seluruh berat mobil dan muatannya dan menjadi aus lebih cepat daripada di bagian-bagian pinggir. Keausan yang tidak merata

memperpendek usia ban. Periksalah ban-ban Anda secara teratur dan jaga agar tekanan udaranya pas. Keausan yang tidak merata juga dapat diakibatkan oleh ketidaklarasan atau masalah-masalah mekanis lainnya.

Page 66: DDC Internal Shaftindo Energi

BAN YANG SUDAH AUS

Gelembung (juga disebut cupping , dipping atau scalloping ) biasanya terjadi pada ban-ban depan, walaupun ban-ban belakang juga dapat mengalami gelembung. Penyebabnya adalah roda-roda yang tidak imbang atau suspensi maupun sistem stir yang sudah aus.

Page 67: DDC Internal Shaftindo Energi

KETIDAKLARASANApakah pinggiran-pinggiran ini mirip mata gergaji?.Hal ini disebabkan gesekan ban yang tidak pas dengan permukaan Jalan. Solusinya adalah perimbangan keselarasan.Kedalaman telapak ban penting bagi kinerja ban tersebut. Kalau Anda merasakan daya cengkeram berkurang di waktu hujan, mungkin ban- ban Anda tidak lagi mempunyai ketebalan telapak yang cukup di ban-ban Anda. Bila ketebalan telapak ban sudah tinggal 1/16 inci, maka ban tersebut sudah harus diganti

Page 68: DDC Internal Shaftindo Energi

KESIMPULANTIGA KUNCI UTAMA menjadi PENGEMUDI DEFENSIVE adalah:

1. PENGETAHUAN

2. KETRAMPILAN

3. SIKAP YANG BENAR

Selalu mengemudi dengan DEFENSIVE sehingga anda tidak akan menerima akibatnya karena kesalahan orang lain.

Page 69: DDC Internal Shaftindo Energi

SAFETY, YES !ACCIDENT, NO !