Top Banner
PEMANFAATAN LIMBAH KAIN PERCA SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BONEKA ADAT NUSANTARA Disusun Oleh : 1. Vibriansi Astuti (12030654004) 2. Ana Safitri (12030654009) 3. Wulan Suci Ramadhani (12030654012) 4. Dian Kurvayanti I (12030654018) 5. Siti Suryanti (12030654043) Pendidikan IPA 2012 A UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
34

Daur Ulang Kain Perca

Jan 16, 2016

Download

Documents

Daur Ulang Kain Perca
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Daur Ulang Kain Perca

PEMANFAATAN LIMBAH KAIN PERCA SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BONEKA ADAT NUSANTARA

Disusun Oleh :

1. Vibriansi Astuti (12030654004)2. Ana Safitri (12030654009)3. Wulan Suci Ramadhani (12030654012)4. Dian Kurvayanti I (12030654018)5. Siti Suryanti (12030654043)

Pendidikan IPA 2012 A

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PRODI PENDIDIKAN IPA

2015

Page 2: Daur Ulang Kain Perca

A. PENDAHULUAN

1. Analisis Situasi

Surabaya merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan

pendidikan Jawa Timur. Kota ini terletak 789 km sebelah timur Jakarta,

atau 426 km sebelah barat laut Denpasar Bali. Seiring dengan

bertambahnya kebutuhan manusia, banyak diciptakan pemuas /

pemenuhan kebutuhan manusia. Untuk itu munculah pabrik-pabrik

industri sebagai pengolah bahan mentah untuk kemudian diolah dengan

sedemikian rupa menjadi barang setengah jadi maupun barang siap pakai,

untuk selanjutnya akan dikonsumsi masyarakat. Dalam jumlah produksi

yang sagat besar tiap harinya akan menghasilkan sisa-sisa hasil dari proses

pengolahan yang tidak terpakai. Sisa-sisa inilah (limbah) bila terakumulasi

dalam jangka waktu yang lama dapat mencemari lingkungan bila tidak ada

penanganan khusus. salah satunya adalah limbah industri tekstil atau

limbah dari pabrik-pabrik konveksi yang berupa kain perca.

Kain perca merupakan sisa kain dari proses penjahitan. Sepintas

kain sisa ini adalah kain yang tidak memiliki manfaat, tapi sebenarnya sisa

kain ini dapat dimanfaatkan menjadi suatu produk yang berguna. Dari

pada terbuang menjadi sampah lebih baik digunakan sebagai barang yang

lebih berguna. Kain perca ini dapat dimanfaatkan menjadi barang-barang

kerajinan tangan seperti tas, sarung bantal, ataupun produk-produk yang

lain. kerajinan kain perca merupakan salah satu kerajinan yang menjadi

bagian dari dunia jahit menjahit. Kerajinan ini dibuat dengan

menggunakan bahan yang tergolong limbah, yaitu bermacam macam kain

perca. Kerajinan kain perca sebenarnya sudah cukup lama dikenal di

Indonesia dan juga termasuk ke dalam kerajinan seni tradisional. awalnya

kerajinan perca di Indonesia kurang diminati karena pembuatannya yang

berbahan dasar limbah perca, kerajinan ini menjadi dipandang sebelah

mata. Namun seiring dengan semakin meningkatnya daya kreatifitas dan

kualitas bahan yang digunakan oleh para pengrajin, saat ini kerajinan ini

semakin popular. Ada banyak sekali orang yang ingin memiliki dan juga

mempelajari seni kerajinan ini. karena barang-barang hasil kerajinannya

Page 3: Daur Ulang Kain Perca

beragam dan berdaya jual tinggi. Tidak sedikit dari kelompok-kelompok

pengrajin sukses menciptakan kerajinan berkualitas dan bernilai seni tinggi

hingga menembus pasar internasional.

2. Permasalahan yang dimunculkan

Berdasarkan analisis situasi diatas, terdapat beberapa masalah

diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Sisa-sisa hasil dari proses pengolahan yang tidak terpakai bila

terakumulasi dalam jangka waktu yang lama dapat mencemari

lingkungan bila tidak ada penanganan khusus. Salah satunya adalah

limbah industri tekstil atau limbah dari pabrik-pabrik konveksi yang

berupa kain perca.

b. Masih banyaknya limbah kain perca yang belum dimanfaatkan secara

maksimal untuk dijadikan barang yang berdaya guna dan bernilai jual

tinggi.

Page 4: Daur Ulang Kain Perca

B. KAJIAN PUSTAKA

1. Hakikat Daur ulang

Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas

menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang

sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan

bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi

polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan

dengan proses pembuatan barang baru.

Dengan kata lain, Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan

sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan,

pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai,

dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga

adalam proses hierarki  limbah yang merujuk kepada " 3 M " mengurangi

sampah (Reduce) , menggunakan kembali sampah (reuse) dan mendaur

ulang (recycle), yang mengklasifikasikan strategi pengelolaan sampah

sesuai dengan keinginan dari segi minimalisasi sampah. Hirarki limbah

yang tetap menjadi dasar dari sebagian besar strategi minimalisasi

sampah.Tujuan limbah hirarki adalah untuk mengambil keuntungan

maksimum dari produk-produk praktis dan untuk menghasilkan jumlah

minimum limbah. Material  yang bisa didaur ulang dan dikelola terdiri dari

sampah kaca, plastik, kertas, logam, kain / tekstil, dan barang elektronik.

Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan

dua tujuan:

a. Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis

(Lihat: Pemanfaatan sampah), atau

b. Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan

bagi lingkungan hidup.

Ada beberapa cara daur ulang , pertama adalah mengambil bahan

sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang

bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Metode metode baru dari daur

ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan dibawah:

a. Pengolahan kembali secara fisik

Page 5: Daur Ulang Kain Perca

Baja di Buang, dan kelengkapan dilaporkan dipilih pada

kemudahan Central European Waste Management (Eropa).Metode ini

adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu mengumpulkan

dan menggunakan kembali sampah yang dibuang , contohnya botol

bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali.

Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari

awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang

sudah tercampur.

Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum

aluminum , kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET ,

botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain

seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang

dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah,

karena harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan

menurut jenis bahannya.

b. Pengolahan biologis

Pengkomposan material sampah organik , seperti zat tanaman ,

sisa makanan atau kertas , bisa diolah dengan menggunakan proses

biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah

pengkomposan.Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi

pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan

listrik.Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik

pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong hijau) di

Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah tangga , seperti

sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus

untuk di komposkan.

c. Pemulihan energi

Komponen pencernaan Anaerobik di pabrik Lübeck

mechanical biological treatment di Jerman, 2007.Kandungan energi

yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara

menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara

mengolahnya menjadi bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara

Page 6: Daur Ulang Kain Perca

"perlakuan panas" bervariasi mulai dari menggunakannya sebagai

bahan bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya

untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari

turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakukan

panas yang berhubungan, dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi

dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di

wadah tertutup pada tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat

mengubah sampah menjadi produk berzat padat , gas, dan cair. Produk

cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan

menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi

produk seperti karbon aktif.Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma

yang canggih digunakan untuk mengkonversi material organik

langsung menjadi Gas sintetis (campuran antara karbon monoksida dan

hidrogen).Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan

uap.

Mendaur ulang sampah memiliki manfaat ganda.Selain manfaat

lingkungan tetap bersih dan asri, daur ulang juga bermanfaat secara

ekonomi.Dengan daur ulang kita bisa ciptakan lapangan

pekerjaan.Tidak hanya itu, bahkan hasilnya bisa kita jual.Bisa

dibayangkan, betapa besar manfaat daur ulang sampah bagi kemajuan

ekonomi dan pemeliharaan ekologi.

Manfaat pengelolaan sampah yang lain :

a. Penghematan sumber daya alam

b. Penghematan energy

c. Penghematan lahan TPA

d. Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman)

e. Mengurangi pencemaran

2. Hakikat Kain Perca

Kerajinan kain perca termasuk kerajinan yang paling tua. Teknik

penggabungan berbagai macam potongan kain untuk menciptakan motif

unik dan satu kain lebar baru ternyata sudah tercipta sejak ribuan tahun

Page 7: Daur Ulang Kain Perca

yang lalu. Bukti sejarah menunjukkan bahwa kerajinan perca sudah ada

sejak zaman Mesir Kuno dan Cina kuno sekitar 5000 tahun yang lalu.Di

masa abad pertengahan, kerajinan perca juga digunakan oleh berbagai

bangsa untuk melapisi baju perang para prajurit mereka yang terbuat dari

baja.

Semakin lama, teknik kerajinan kain perca semakin

berkembang.Di abad XI hingga abad XIII, orang-orang di Eropa sudah

mulai menggunakan teknik kerajinan ini untuk membuat berbagai

kebutuhan rumah tangga, termasuk selimut, baju, dan lain sebagainya. Hal

ini seiring dengan perubahan cuaca yang menjadi semakin dingin.

Kemudian, kreasi dan motif -motif baru dalam kerajinan kain ini juga

semakin berkembang hingga menjadi salah satu kesenian yang

indah.Tradisi pembuatan kerajinan perca ini kemudian tersebar ke seluruh

dunia karena dibawa oleh para pengembara dan musafir. Seiring dengan

berjalannya waktu dan tersebarnya seni kerajinan perca ke penjuru dunia,

semakin banyak pula kreasi dan motif penggabungan kain yang

tercipta.Semula kerajinan ini diciptakan hanya untuk menggabungkan

beberapa potongan kain dan membuat pakaian yang lebih bisa

menghangatkan. Tujuan pembuatannya semakin berkembang dan lebih

bernilai seni tinggi.Bahkan sekarang, pembuatan kerajinan kain perca

tidak hanya dengan tujuan pemanfaatan limbah kain saja.Kerajinan perca

juga dibuat dengan tujuan kenyamanan dan keindahan si pemakai.

Cukup banyak juga para pengrajin kerajinan perca yang

menggunakan 100% bahan baru yang dipotong-potong.Potongan kain

tersebut kemudian dibentuk kembali dengan teknik kerajinan kain ini

sehingga hasilnya lebih berkualitas, baik dari segi kenyamanan maupun

nilai estetikanya.Bahkan motif perca juga sering menjadi ide para desainer

untuk menciptakan karya-karya unik dan indah yang baru.Kain perca

memiliki sejarah yang panjang, bahkan telah ditemukan ribuan tahun yang

lalu.Bangsa Cina dan Mesir Kuno melapisi baju perangnya yang terbuat

dari besi dari kain perca. Pada tahun 1100 sampai 1300 kain perca dipakai

Page 8: Daur Ulang Kain Perca

untuk membuat selimut, baju, dll untuk melindungi tubuh dari dinginnya

musim dingin di Eropa.Setelah abad tersebut, perca mulai menyebar ke

seluruh dunia.

Seni Kerajinan Perca atau Quilting sudah ada sejak abad ke-19 di

USA, Mesir, China dan Eropa.Sekarang sudah menyebar ke seluruh

dunia.Walaupun di Indonesia seni kerajinan perca sudah ada sejak dulu,

beberapa tahun belakangan ini mulai berkembang menjadi kesenian

modern. Paduan warna dan bahan katun yang nyaman dipakai ini mulai

menghiasi butik-butik mahal di kota besar di Indonesia.

Perca merupakan kain sisa yang dipandang sebagian orang sudah

tidak bermanfaat lagi. Dari industri biasanya banyak sekali limbah kain

yang dibuang. Salah satunya adalah kain perca. Kain-kain ini dibuang oleh

perusahaan tekstil dalam bentuk karungan yang biasanya dibeli oleh

pedagang kecil. Namun ditangan orang-orang yang kreatif, kain perca

dapat disulap menjadi sesuatu yang memiliki nilai fungsi, seperti :

bedcover cantik, selimut, tirai, tas, boneka, alas gelas, dan lain-lain. Kain

perca sering kali kita buang percuma. Tapi sebenarnya kalau kita tahu

pemanfaatannya,kita bisa menggunakan untuk banyak hal yang

mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi. Kain perca adalah limbah an

organik.Selain mudah didapatkan dari industri tekstil, kain perca juga

mudah di dapatkan dari industri konveksi-konveksi rumahan. Adapun

beberapa manfaat dari kain perca dilihat dari beberapa aspek :

a. Aspek Ketenagakerjaan: dengan alternative bahan baku produk yang

berbeda dari produk lain tentu saja dapat menyerap tenaga kerja, hal

ini karena tingkat kreatifitas dan ketrampilan tenaga ahli juga

dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas dan mutu produk. Apalagi

jika permintaan konsumen tinggi, memungkinkan pengembangan

usaha.

b. Aspek Ekonomi: dari latar belakang pemilihan bahan baku, maka

biaya penggunaan bahan baku juga dapat ditekan sehingga harga jual

yang ditawarkan produk akan lebih murah atau paling tidak sama

Page 9: Daur Ulang Kain Perca

dengan harga pasar. Dengan harga yang sama namun konsumen sudah

dapat memperoleh barang yang lebih berkualitas.

c. Aspek Lingkungan: kain perca merupakan sampah non organic yang

sulit dihancurkan oleh bakteri sehingga pendaurulangan kain perca

tentu saja dapat mengurangi jumlah sampah di masyarakat.

3. Ciri-ciri Kain Perca

Ciri-ciri kain perca adalah kain sisa pembuatan pakaian, bentuknya tidak

beraturan, motifnya berbeda-beda, sering dibuang percuma oleh para

penjahit, potongan-potongan.

4. Jenis-jenis Kain Perca

Jenis-jenis kain perca yang masih bisa dimanfaatkan untuk membuat

berbagai macam kreasi adalah kain cotton Vietnam, kain cotton Inggris,

kain cotton Korea, kain cotton biasa, kain jacord, kain satin, kain chifon,

kain langsir, kain polyster, kain lace, kain sutera, kain songket lembut,

kain haiget, kain levis, kain grey dan kain putih-putihan.

5. Cara Memanfaatkan Kain Perca

Sesungguhnya banyak kreasi yang dapat dikembangkam dari potongan-

potongan sisa kain (kain perca).Mulai dari membuat hiasan rumah,

aksesoris, mainan anak, pakaian, sampai perlengkapan rumah tangga.

Berikut ini adalah cara memanfaatkannya.

6. Membuat baju adat boneka Kain Perca

Alat dan Bahan       :

a. Kain Perca

b. benang

c. jarum

d. gunting

e. lem

f. cat dan kuas

g. boneka

Cara Membuat   :

a. Guntinglah bahan sesuai dengan pola baju adat yang diinginkan

Page 10: Daur Ulang Kain Perca

b. Menjahit kain yang sudah di potong hingga menjadi baju kecil sesuai

ukuran boneka

c. Pasanglah baju pada boneka

d. Mengecat pada boneka membuat mata , bibir serta alisnya

e. Membuat rambut pada boneka dengan benang kemudian di cat hitam

f. boneka kemudian siap jadi

Page 11: Daur Ulang Kain Perca

C. METODE PELAKSANAAN

1. Desain Produk

Rancangan Produk

Alat dan Bahan

Langkah Pembuatan Produk

2. Pembuatan Prototype

D. DATA WAWANCARA1. Data Narasumber

Nama : Ibu Sukma Trilaksasih

Perusahaan : Dian Collections

Alamat : Rungkut Permai II Blok C11 Surabaya 60293 Jawa

Timur

Telepon : (031) 71903438

Email : [email protected]

2. Instrumen Wawancara

Instrumen wawancara yang kami gunakan berupa pertanyaan –

pertanyaan yang di tujukan untuk pemilik usaha serta dokumentasi

sebagai bukti telah dilakukannya observasi. Instrumen Pertanyaan –

pertanyaan yang akan kami ajukan adalah sebagai berikut :

No Pertanyaan Jawaban

1Sejak kapan anda memulai

usaha ini ? Tahun 2008

2 Mengapa anda memilih

boneka adat sebagai bisnis

anda ?

Awalnya hanya iseng-iseng membuat boneka.

Namun, menjahit yang sudah menjadi

hobinya sejak kecil memunculkan gagasan

mengapa tidak membalut boneka-boneka itu

dengan baju adat dari berbagai daerah yang

ada di Indonesia. Dengan modal awal Rp 10

juta, dibuatlah beragam baju adat dari

berbagai daerah untuk dipakaikan ke boneka

Page 12: Daur Ulang Kain Perca

No Pertanyaan Jawaban

buatannya.

3Apa visi dan misi anda

dalam menjalani usaha ini ?

Saya ingin anak-anak bisa mempelajari

kekayaan budaya Indonesia melalui baju

adatnya

4

Produk apa saja yang

dihasilkan dalam usaha

ini ? Desain produknya

seperti apa ?

Gantungan kunci bentuk blangkon, bros,

boneka berpakaian tari daerah (remo,

topeng, jaranan dan lain-lain), boneka

berbusana Muslim, boneka tangan, boneka

jari, dan boneka berbusana manten. Desain

produknya seperti bentuk souvenir pada

umumnya. Sebagai gambaran, untuk

boneka kecil tunggal dalam kotak akrilik

ukuran 6x7x13 cm harganya Rp 75 ribu,

boneka adat kecil berpasangan dalam kotak

akrilik ukuran 6x12x13 cm harganya Rp

125 ribu,dan boneka tari besar dalam kotak

akrilik 10x20x34 cm harganya Rp 300 ribu

5

Apa kelebihan boneka yang

anda produksi dengan

boneka-boneka lainnya ?

Tahan lama, kemasannya terbuat dari

bahan akrilik, bahan mentahnya

berkualitas, memanfaatkan kain perca,

dan boneka menggambarkan kekayaan

budaya Indonesia (boneka adat)

6

Bahan apa saja yang

dibutuhkan dalam

pembuatan boneka adat

ini ?

Boneka karet replica manusia, kain perca,

benang, cat, kaca akrilik,pita, lem, dan

manik-manik.

7

Darimana anda

mendapatkan bahan-bahan

tersebut ?

Untuk kain perca dari konveksi,

sedangkan boneka karet replica manusia

impor dari china.

8 Bagaimana tahap-tahap Tahap-tahap pembuatan boneka kain adat

Page 13: Daur Ulang Kain Perca

No Pertanyaan Jawaban

pembuatan boneka adat ?

Teknik yang digunakan

seperti apa ?

meliputi :

1) Tahap-tahap pembuatan boneka adat

Tahap pemilahan kain. Pada tahap ini

dilakukan pemilahan kain perca sesuai

jenis baju adat yang akan dibuat.

2) Tahap pembuatan pola. Setelah

memilih kain yang sesuai dengan baju

adat yang akan dibuat, kain

selanjutnya gambar sesuai bentuk baju

adat.

3) Tahap pemotongan. Kain yang sudah

dibuat polanya kemudian dipotong

sesuai pola yang telah dibentuk.

4) Tahap penjahitan. Kain yang sudah

dipotong kemudian dijahit dan dihias

dengan manik-manik dan hiasan lain-

lain untuk memperindah baju adat.

5) Tahap penyelesaian. Pada tahap ini

baju yang telah dibuat kemudian

dipasangkan pada boneka dan

ditambah aksesoris pendukung.

Kemudian wajah boneka karet juga

digambar sesuai karakter yang akan

dibuat. Selain itu, pada bagian kepala

boneka juga ditambah dengan rambut

dari benang kemudian dicat dengan

warna hitam. Boneka dimasukkan

pada kaca acrylic kemudian diberi

label sesuai nama karakter/baju adat

yang dipakai boneka.

Sedangkan teknik pembuatannya

Page 14: Daur Ulang Kain Perca

No Pertanyaan Jawaban

menggunakan teknik menjahit.

9

Peralatan apa saja yang

dibutuhkan dalam produksi

boneka adat ini ?

Jarum, gunting, dan kuas.

10

Bagaimana respon

masyarakat ketika pertama

kali boneka adat dipasarkan

?

Respon masyarakat cukup bagus. Setiap

kali pameran, Peminatnya bukan hanya

konsumen umum. Tak sedikit dari instansi

seperti Pemkot, Pelindo atau instansi lain

yang menjadikan boneka adat ini sebagai

souvenir untuk tamu-tamu mereka dari luar

Surabaya. Bahkan tak jarang yang

membawanya saat mereka mengadakan

perjalanan dinas ke luar negeri.

11

Apakah terdapat limbah

yang dihasilkan dari

pembuatan boneka adat ?

Apakah limbah tersebut

masih bisa dimanfaatkan

kembali?

ada, masih bisa dimanfaatkan sebagai isi

produk gantungan kunci

12

Berapa omset yang didapat

dari usaha boneka adat per

bulan ?

15 sampai 20 juta perbulan

13

Apa anda memanfaatkan

potensi masyarakat sekitar

perusahaan anda untuk ikut

membantu dalam usaha

boneka adat ini ?

Iya, kami juga memanfaatkan masyarakat

sekitar dalam proses pembuatan boneka

adat ini

14 Apakah terdapat kendala

selama ini misalnya dalam

hal produksi atau

Kendalanya adalah bahan baku apabila

konsumen mengorder boneka dengan

model yang seragam dan jumlah yang

Page 15: Daur Ulang Kain Perca

No Pertanyaan Jawaban

pemasaran ?

banyak. Padahal bahan kain perca yang

dibutuhkan terbatas serta warna dan motif

terbatas. Selain itu  pakaian adat daerah

tersebut banyak menggunakan pernak-

pernik yang nempel di baju adatnya.

Pakaian adat yang pembuatannya memiliki

tingkat kesulitan tinggi adalah Jawa Tengah

dan Sumatera.

15

Apa rencana atau harapan

anda kedepan dalam usaha

boneka adat ini ?

Harapannya akan banyak UKM yang

mempunyai produk yang dengan

kekhasannya bukan saja bisa menjadi

suvenir bagi para wisatawan asing maupun

domestik juga bisa menjadi ‘produk

budaya’ Nusantara seperti boneka pakaian

adat kreasinya ini.

3. Deskripsi Wawancara

Usaha yang dilakukan oleh Bu Sukma dimulai sejak tahun 2008, dan

mengapa memilih boneka adat sebagai bisnis karena awalnya hanya iseng-

iseng membuat boneka. Namun, menjahit yang sudah menjadi hobinya sejak

kecil memunculkan gagasan mengapa tidak membalut boneka-boneka itu

dengan baju adat dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Dengan modal

awal Rp 10 juta, dibuatlah beragam baju adat dari berbagai daerah untuk

dipakaikan ke boneka buatannya. Visi dan misi dalam menjalani usaha ini yaitu

ingin anak-anak bisa mempelajari kekayaan budaya Indonesia melalui baju

adatnya Produk yang dihasilkan dalam usaha ini adalah gantungan kunci

bentuk blangkon, bros, boneka berpakaian tari daerah (remo, topeng, jaranan

dan lain-lain), boneka berbusana Muslim, boneka tangan, boneka jari, dan

boneka berbusana manten. Desain produknya bentuk souvenir pada umumnya.

Sebagai gambaran, untuk boneka kecil tunggal dalam kotak akrilik ukuran

Page 16: Daur Ulang Kain Perca

6x7x13 cm harganya Rp 75 ribu, boneka adat kecil berpasangan dalam kotak

akrilik ukuran 6x12x13 cm harganya Rp 125 ribu,dan boneka tari besar dalam

kotak akrilik 10x20x34 cm harganya Rp 300 ribu.Kelebihan boneka yang

diproduksi dengan boneka-boneka lainnya antara lain tahan lama, kemasannya

terbuat dari bahan akrilik, bahan mentahnya berkualitas, memanfaatkan kain

perca, dan boneka menggambarkan kekayaan budaya Indonesia (boneka adat).

Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan boneka adat ini adalah boneka karet

replica manusia, kain perca, benang, cat, kaca akrilik,pita, lem, dan manik-

manik.Bahan-bahan didapatkan dari konveksi untuk kain perca , sedangkan

boneka karet replica manusia impor dari china.Tahap-tahap pembuatan boneka

kain adat meliputi :

1. Tahap-tahap pembuatan boneka adat Tahap pemilahan kain. Pada tahap ini

dilakukan pemilahan kain perca sesuai jenis baju adat yang akan dibuat.

2. Tahap pembuatan pola. Setelah memilih kain yang sesuai dengan baju adat

yang akan dibuat, kain selanjutnya gambar sesuai bentuk baju adat.

3. Tahap pemotongan. Kain yang sudah dibuat polanya kemudian dipotong sesuai

pola yang telah dibentuk.

4. Tahap penjahitan. Kain yang sudah dipotong kemudian dijahit dan dihias

dengan manik-manik dan hiasan lain-lain untuk memperindah baju adat.

5. Tahap penyelesaian. Pada tahap ini baju yang telah dibuat kemudian

dipasangkan pada boneka dan ditambah aksesoris pendukung. Kemudian wajah

boneka karet juga digambar sesuai karakter yang akan dibuat. Selain itu, pada

bagian kepala boneka juga ditambah dengan rambut dari benang kemudian

dicat dengan warna hitam. Boneka dimasukkan pada kaca acrylic kemudian

diberi label sesuai nama karakter/baju adat yang dipakai boneka.

Sedangkan teknik pembuatannya menggunakan teknik menjahit. Peralatan

yang dibutuhkan dalam produksi boneka adat ini yaitu jarum, gunting, dan

kuas.Respon masyarakat ketika pertama kali boneka adat dipasarkan

masyarakat merespon cukup bagus. Setiap kali pameran, Peminatnya bukan

hanya konsumen umum. Tak sedikit dari instansi seperti Pemkot, Pelindo atau

instansi lain yang menjadikan boneka adat ini sebagai souvenir untuk tamu-

tamu mereka dari luar Surabaya. Bahkan tak jarang yang membawanya saat

Page 17: Daur Ulang Kain Perca

mereka mengadakan perjalanan dinas ke luar negeri.Untuk limbah tetap

dihasilkan tetapi masih bisa dimanfaatkan sebagia isi produk gantungan kunci.

Untuk satu bulannya didapatkan omset 15 sampai 20 juta. Untuk usaha ini juga

memanfaatkan potensi masyarakat sekitar perusahaan untuk ikut membantu

dalam usaha boneka adat dalam proses pembuatan boneka adat. Dalam hal

produksi atau pemasaran terdapat kendala selama ini misalnya kendalanya

adalah bahan baku apabila konsumen mengorder boneka dengan model yang

seragam dan jumlah yang banyak. Padahal bahan kain perca yang dibutuhkan

terbatas serta warna dan motif terbatas. Selain itu  pakaian adat daerah tersebut

banyak menggunakan pernak-pernik yang nempel di baju adatnya. Pakaian adat

yang pembuatannya memiliki tingkat kesulitan tinggi adalah Jawa Tengah dan

Sumatera. Selanjutnya untuk rencana atau harapan kedepan dalam usaha

boneka adat ini yaitu harapannya akan banyak UKM yang mempunyai produk

yang dengan kekhasannya bukan saja bisa menjadi suvenir bagi para wisatawan

asing maupun domestik juga bisa menjadi ‘produk budaya’ Nusantara seperti

boneka pakaian adat kreasinya ini.

3. Pemecahan Masalah

a. Bahan Baku Boneka Adat Nusantara

1) Kain Perca

Bahan dasar yang digunakan untuk membuat boneka adat

nusantara adalah kain perca, boneka karet replika manusia, manik-

manik, cat, lem, dan kaca acrylic. Berikut ini penjelasan masing-

masing bahan dasar pembuatan boneka adat nusantara:

a) Kain Perca

Kain perca adalah potongan-potongan sisa kain yang sudah

tidak terpakai lagi. Biasanya kain perca bisa ditemukan dengan

mudah di tempat para penjahit pakaian atau rumah-rumah

produksi konveksi.

b) Boneka Karet Replika Manusia

Boneka karet yang digunakan adalah boneka karet replica

manusia yang biasanya dibeli secara grosir. Boneka ini adalah

boneka impor dari china yang berkualitas bagus.

Page 18: Daur Ulang Kain Perca

c) Manik-manik

Manik-manik adalah semua jenis benda yang memiliki lubang

tempat masuknya kawat/benang, untuk kemudian dapat

dirangkai menjadi aksesoris/hal lain yang sifatnya dekoratif.

Manik-manik terdiri dari dua jenis, yaitu alami dan sintetis.

Manik-manik alami misalnya, kayu, batu, tanah, kerang, dan

tulang hewan. Sedangkan manik-manik umumnya terbuat dari

kaca, logam, plastic, resin, dan kertas. Dalam pembuatan

boneka adat khas Indonesia ini, manik-manik digunakan

sebagai hiasan pelengkap yang diaplikasikan pada pakaian atau

aksesoris boneka.

d) Cat

Cat digunakan sebagai pewarna rambut boneka.

e) Lem

Lem digunakan untuk merekatkan kain, manik-manik maupun

hiasan-hiasan yang ditempel pada baju adat.

f) Kaca Acrylic

Kaca acrylic digunakan untuk keperluan display boneka adat

yang telah selesai dibuat. Kaca acrylic (Polymethyl

methacrylat) adalah bahan yang terbuat dari plastik (polimer)

yang tembus pandang seperti kaca. Acrylic berkali-kali lebih

kuat dari kaca, sehingga jauh lebih tahan dan aman. Produk

yang terbuat dari acrylic, misalnya pintu kamar mandi, sekat

kamar mandi, jendela, dan atap kaca. Acrylic banyak

digunakan untuk keperluan display karena bersifat sangat

ringan dan tidak mudah pecah sehingga mudah dibawa

kemana-mana. Namun harga acrylic lebih mahal dari kaca

biasa dan jika terkena api langsung acrylic akan meleleh dan

akhirnya terbakar.

b. Pembuatan Boneka Adat Nusantara

Page 19: Daur Ulang Kain Perca

6) Tahap pemilahan kain. Pada tahap ini dilakukan pemilahan kain

perca sesuai jenis baju adat yang akan dibuat.

7) Tahap pembuatan pola. Setelah memilih kain yang sesuai dengan

baju adat yang akan dibuat, kain selanjutnya gambar sesuai bentuk

baju adat.

8) Tahap pemotongan. Kain yang sudah dibuat polanya kemudian

dipotong sesuai pola yang telah dibentuk.

9) Tahap penjahitan. Kain yang sudah dipotong kemudian dijahit dan

dihias dengan manik-manik dan hiasan lain-lain untuk

memperindah baju adat.

10) Tahap penyelesaian. Pada tahap ini baju yang telah dibuat

kemudian dipasangkan pada boneka dan ditambah aksesoris

pendukung. Kemudian wajah boneka karet juga digambar sesuai

karakter yang akan dibuat. Selain itu, pada bagian kepala boneka

juga ditambah dengan rambut dari benang kemudian dicat dengan

warna hitam. Boneka dimasukkan pada kaca acrylic kemudian

diberi label sesuai nama karakter/baju adat yang dipakai boneka.

4. Lokasi Studi Lapangan

Studi lapangan dilaksanakan pada:

Hari : Sabtu - Minggu

Tanggal : 28 - 29 Maret 2015

Tempat : Dian Collections

Rungkut Permai II Blok C11 Surabaya 60293 Jawa Timur

5. Sumber atau narasumber yang kami wawancarai:

Nama : Ibu Sukma Trilaksasih

Perusahaan : Dian Collections

Alamat : Rungkut Permai II Blok C11 Surabaya 60293 Jawa Timur

Telepon : (031) 71903438

Email : [email protected]

6. Instrumen Observasi

Page 20: Daur Ulang Kain Perca

No Pertanyaan Jawaban

1 Sejak kapan anda memulai usaha ini ?

2Mengapa anda memilih boneka adat

sebagai bisnis anda ?

3Apa visi dan misi anda dalam

menjalani usaha ini ?

4

Produk apa saja yang dihasilkan

dalam usaha ini ? Desain produknya

seperti apa ?

5

Apa kelebihan boneka yang anda

produksi dengan boneka-boneka

lainnya ?

6Bahan apa saja yang dibutuhkan

dalam pembuatan boneka adat ini ?

7Darimana anda mendapatkan bahan-

bahan tersebut ?

8

Bagaimana tahap-tahap pembuatan

boneka adat ? Teknik yang digunakan

seperti apa ?

9Peralatan apa saja yang dibutuhkan

dalam produksi boneka adat ini ?

10Bagaimana respon masyarakat ketika

pertama kali boneka adat dipasarkan ?

11

Apakah terdapat limbah yang

dihasilkan dari pembuatan boneka

adat ? Apakah limbah tersebut masih

bisa dimanfaatkan kembali?

Page 21: Daur Ulang Kain Perca

No Pertanyaan Jawaban

12Berapa omset yang didapat dari usaha

boneka adat per bulan ?

13

Apa anda memanfaatkan potensi

masyarakat sekitar perusahaan anda

untuk ikut membantu dalam usaha

boneka adat ini ?

14

Apakah terdapat kendala selama ini

misalnya dalam hal produksi atau

pemasaran ?

15

Apa rencana atau harapan anda

kedepan dalam usaha boneka adat

ini ?

Page 22: Daur Ulang Kain Perca

E. PENJADWALAN

1. Jadwal Kegiatan

Pembuatan Proposal : 15 – 22 Maret 2015

Presentasi Proposal : 26 Maret 2015

Studi Lapangan : 28 - 29 Maret 2015

Penyusunan Laporan : 30 Maret – 13 April 2015

Pembuatan Prototipe : 14 April – 3 Mei 2015

2. Gantt Chart

KegiatanMaret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Penbuatan

Proposal

Presentasi

Proposal

Studi Lapangan

Penyusunan

Laporan

Pembuatan

Prototipe

Page 23: Daur Ulang Kain Perca

DAFTAR PUSTAKA