Top Banner
Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | i
187

Dasar–DasarBertanamSecaraHidroponikrepository.unsri.ac.id/26306/1/Buku Hidroponik edit.pdfDasar–DasarBertanamSecaraHidroponik|iii PRAKATA SyukurAlhamdulillahpenulispanjatkankehadiratAllahSWT

Feb 08, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | i

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | i

    DASAR-DASAR BERTANAM

    SECARA HIDROPONIK

    DR. SUSILAWATI, M.SI

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | ii

    DASAR-DASAR BERTANAM SECARA HIDROPONIKDr. Susilawati, M. Si

    UPT. Penerbit dan PercetakanUniversitas Sriwijaya 2019Kampus Unsri PalembangJalan Srijaya Negara, Bukit Besar Palembang 30139Telp. 0711-360969email : [email protected], [email protected] : www.unsri.unsripress.ac.id

    Anggota APPTI No. 026/KTA/APPTI/X/2015Anggota IKAPI No. 001/SMS/2009

    Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Januari 2019188 halaman : 24 x 16 cm

    Hak cipta dilindungi undang-undang.Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalambentuk apapun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasukmemfotokopi, merekam, atau dengan menggunakan sistempenyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit.

    Hak Terbit Pada Unsri Press

    ISBN : 978-979-587-789-9

    mailto:[email protected]:[email protected]://www.unsri.unsripress.ac.id/

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | iii

    PRAKATA

    Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWTatas rahmat dan karunia-Nya buku yang berjudul “Dasar-dasarBertanam Hidroponik” telah dapat diselesaikan. Buku ini disusundalam rangka mengembangkan bahan ajar di Fakultas PertanianJurusan Budidaya Pertanian pada Program Studi Agronomi danAgroekoteknologi pada Mata Kuliah Hidroponik. Buku ini diharapkandapat membantu mahasiswa, dalam mengikuti mata kuliahhidroponik, baik pada saat tatap muka di kelas maupun padapelaksanaan praktikum di luar ruangan. Setelah mempelajarimempelajari buku ini diharapakn mahasiswa dapat memahamisejarah hidroponik, pengertian hidroponik, manfaat, kelebihanmaupun kelemahan hidroponik, media yang digunakan dalamhidroponik, Metode hidroponik, Sistem Produksi, Larutan NutrisiHidroponik, Pedoman Budidaya Tanaman Secara Hidroponik, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Budidaya Tanaman secara Hidroponikdan Jenis-jenis Tanaman yang dapat dikembangkan secarahidroponik,

    Penulis sangat menyadari bahwa buku ini belum sempurnamasih banyak hal-hal yang perlu dibahas. Semoga buku inibermanfaat bagi yang membutuhkankan. Saran dan kritik yangdapat membantu dalam penyempurnaan modul ini sangat diharapkan.

    Wassalam,

    Penulis

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | iv

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | v

    DAFTAR ISI

    BAB I PENDAHULUANHalaman

    1A. Sejarah Hidroponik Dunia 1B. Sejarah Hidroponik Indonesia 7C. Konsep Hidroponik 15D. Arti Penting Hidroponik 16

    BAB II MEDIA HIDROPONIK 24A. Media Tanam Hidroponik 24B. Macam-macam Media Tanam 251. Media Arang sekam 252. Media Cocopeat 263. Media Batang dan akar pakis 284. Media Kerikil 305. Media Pasir 326. Media Spons 347. Media Kapas 368. Media Gabus/styrofoam 379. Media Rockwool 3810. Media Moss 4111. Media Hydroton 4212. Perlite 4313. Media Vermiculite 4414. Media Pumice 4515. Hydrogel 46

    BAB III METODE HIDROPONIK 481. Sistem Sumbu (Wick System) 482. Sistem Rakit Apung (Water Culture System) 503. Sistem NFT (Nutrient Film Technique System) 534. Sistem Irigasi Tetes / Drip Irrigation System 565. Sistem Pasang surut (Ebb and Flow system) 616. Sistem Aeroponik 64

    BAB IV SISTEM PRODUKSI 681. Substrate System 702. Bare Root System 73

    BAB V LARUTAN NUTRISI HIDROPONIK 75A. Air dan Peranan 75

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | vi

    B. Nutrisi Hidroponik 79

    BAB VI PEDOMAN BUDIDAYA TANAMAN SECARAHIDROPONIKA. Dasar Penggunaan Sistem Hidroponik

    103

    103B. Tahapan Budi Daya Hidroponik 106

    BAB VII FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPERTUMBUHAN TANAMAN SECARAHIDROPONIK1. Air baku

    124

    1242. Mineral dan Nutrisi/Pupuk 1253. Media Tanam 1264.Oksigen 1275. Pembibitan 128

    BAB VIII JENIS-JENIS TANAMAN YANGDIKEMBANGKAN SECARA HIDROPONIK 132A.Tanaman Sayuran Daun 1321. Tanaman Kangkung 1342. Tanaman Bayam 1353. Tanaman Sawi 1364. Tanaman Selada 1385. Tanaman Seledri 1406. Tanaman Pakcoy 1417. Tanaman Kailan 143B.Tanaman Sayuran Buah 1441. Tanaman Paprika 1442. Tanaman Cabai 1453. Tanaman Tomat Cherry 1484. Tanaman Mentimun 151C.Tanaman Buahan 1541. Tanaman Melon 1542. Tanaman Semangka 1573. Tanaman Stroberi 159D. Tanaman Hias 1621. Tanaman Anggrek 1622. Tanaman Agloenema 166

    Daftar Pustaka 169Indeks 174

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | vii

    DAFTAR GAMBAR

    HalamanGambar 1. Taman Gantung (Hanging Gardens) 2Gambar 2. Taman Apung (Floating Gardens) 3Gambar 3. Penanaman pada media air 4Gambar 4. Greenhouse milik PT. Kemfarm Indonesia 9Gambar 5. Beberapa produk yang dihasilkan oleh 10

    PT.Kemfarm IndonesiaGambar 6. Tanaman Selada Milik Kunto Heriwibowo 13Gambar 7. Kebun Hidroponik Milik Kunto Heriwibowo 15

    yang Beratap LangitGambar 8. Media Arang Sekam 26Gambar 9. Serbuk halus Sabut Kelapa 27Gambar 10. Media Cocopeat 28Gambar 11. Batang (A) dan akar pakis (A) 29Gambar 12. Media pakis dalam bentuk lempengan 30Gambar 13. Media Kerikil dalam Vas Bunga 31Gambar 14. Kerikil Sintesis 32Gambar 15. Media persemaian menggunakan Pasir 33Gambar 16. Pasir Malang sebagai Media Tanam 34

    HidroponikGambar 17. Spon sebagai media semai 35Gambar 18. Media tanam menggunakan spons 36Gambar 19. Media semai yang menggunakan kapas 37Gambar 20. Media tanam menggunakan styrofoam 38Gambar 21. Rockwool 39Gambar 22. Rockwool sebagai Media Tanam 40Gambar 23. Moss 41Gambar 24. Hydroton media hidroponik 42Gambar 25. Perlite sebagai Media Hidroponik 43Gambar 26. Vermiculite 45Gambar 27. Pumice 46Gambar 28. Hydrogel 47Gambar 29. Sistem Sumbu (wick system) 49Gambar 30. Sistem Rakit Apung 51Gambar 31. Sistem NFT 53Gambar 32. Sistem Irigasi Tetes 57Gambar 33. Sistem Irigasi Tetes Putar (rotasi) 59Gambar 34. Sistem Irigasi Tetes Statis (Nonsirkulasi) 60Gambar 35 Sistem Pasang Surut (Ebb and Flow system) 63Gambar 36 Sistem Aeroponik 65

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | viii

    Gambar 37 Hidroponik dengan bag culture 72

    Gambar 38

    menggunakan media arang sekam dan irigasitetesDeep Flowing System 74

    Gambar 39 Pembibitan yang menggunakan Rockwool 109Gambar 40 Bahan bekas yang dapat digunakan sebagai 111

    Gambar 41wadah tanamTanaman Kangkung secara Hidroponik 134

    Gambar 42 Tanaman Bayam secara Hidroponik 135Gambar 43 Budidaya Tanaman Sawi secara Hidroponik 137Gambar 44 Budidaya Selada secara Hidroponik 140Gambar 45 Tanaman Seledri sistem Rakit Apung 141Gambar 46 Pakcoy secara Hidroponik 142Gambar 47 Tanaman Kailan secara Hidroponik 143Gambar 48 Paprika secara Hidroponik 145Gambar 49 Tanaman Cabai secara Hidroponik 146Gambar 50 Tomat Cherry sistem Fertigasi 148Gambar 51 Budidaya hidroponik Timun Jepang 151Gambar 52 Tanaman melon dengan sistem NFT 155Gambar 53 Tanaman melon menggunakan wadah yang 156

    lebih besarGambar 54 Budidaya Semangka secara Hidroponik 158Gambar 55 Stroberi dengan sistem Tetes 160Gambar 56 Hidroponik tanaman Anggrek 163Gambar 57 Aglonema secara Hidroponik 166

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | ix

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Perbandingan hasil menggunakan tanah danhidroponik

    Halaman22

    Tabel 2. Sumber Unsur Hara dan Karakteristik 97Tabel 3. Pupuk yang Mengandung Makro Nutrisi yang

    Umum digunakan dalam Persiapan Larutan NutrisiTabel 4. Bentuk- Bentuk Formula dengan Berbagai Solusi

    yang mengandung Elemen- elemen Makro danMikro

    Tabel 5. Beberapa Tanaman yang dapat dikembangkanSecara Hidroponik

    98

    99

    105

    Tabel 6. Nilai PH dan PPM Tanaman Sayuran Daun 114Tabel 7. Nilai PH dan PPM Tanaman Sayuran Buah 114Tabel 8. Nilai PH dan PPM Tanaman Umbi-Umbian 115Tabel 9. Nilai PH dan PPM Tanaman Buah - Buahan 115Tabel 10. Nilai PH dan PPMTanaman Hias 115Tabel 11. Nilai PH dan PPMTanaman Herbal 116

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 1

    BAB IPENDAHULUAN

    A. Sejarah Hidroponik Dunia

    Dalam catatan sejarah cara bertanam hidroponik sudahada sejak ribuan tahun yang lalu (± 2600 tahun yang lalu) danhidroponik merupakan suatu teknik kuno. Taman gantung(Hanging Gardens) Babylonadalah salah satu dari tujuhkeajaiban dunia. Taman ini merupakan pengaplikasikan yangpertama dari teknik hidroponik yg tercatat dalam sejarah.Berdasarkan sejarah selama ini diyakini bahwa taman gantungBabylon dibangun oleh Raja Nebukadnezzar. Hasil penelitian Dr.Stephanie Dalley dan Somerville College yang merupakanbagian dari Oxford University, mereka membuktikan bahwataman megah itu memang ada sekaligus membantah bahwataman gantung itu dibuat oleh Raja Nebukadnezzar, tetapitaman itu telah dibuat pada awal abad ketujuh sebelum Masehidi kawasan Niniwe, Irak, sekitar 300 mil dari Babylonia padasaat ituoleh orang Suria (Asyiria) di Mesopotamia Utara, yang

    kini merupakan wilayah Irak. Pembangunan taman itumerupakan perintah dari Raja Suria saat itu bernama

    Sennacherib (Gambar 1).

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 2

    Gambar 1. Taman Gantung(Hanging Gardens)

    Beberapa taman lainnya seperti ‘Taman apung (FloatingGardens) Aztecs’ atau dikenal juga chinampas adalah contohlainnya penggunaan teknik pertanian hidroponik. Chinampasmenggunakan sistem budidaya perairan yang paling efisiensaat ini.Chinampas menggunakan rakit yang terbuat daribambu seperti tanaman liana yang mengambang di danau.Rakittersebut ditutupi dengan lumpur yang berasal dari danau danmengandung bahan organik yang tinggi sebagai penyedianutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Akar dapat tumbuhsampai kebawah rakit dan dapat bersentuhan langsung denganair (Gambar 2).

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 3

    Gambar 2. Taman Apung (Floating Gardens)

    Keberadaan taman gantung Babylon dan taman apung

    Aztecs atau yang dikenal juga chinampas kesemuanyamerupakan pengaplikasian teknik pertanian hidroponik. Sistempertanian hidroponik mulai terungkap kembali melaluipenemuan-penemuan yang dilakukan oleh para ahli, sebagianpendapat menyatakan sistem pertanian hidroponik di mulaipada 1600, hal ini berdasarkan hasil eksperimen yang telahdilakukan oleh Jan van Helmont yang berkebangsaan Belgiatentang berkebun dengan air.

    Informasi lain menyebutkan bahwapertanian hidroponikdimulai dengan adanya kegiatan membudidayakan tanamandarat tanpa tanah yang ditulis pada buku “Sylvasylvarum”oleh Francis Baconyang dibuat pada tahun 1627.Penelitian yang mendukung sistem hidroponik terus dilakukan,

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 4

    pada tahun 1699 John Woodward melakukan percobaanmenanam spearmint dengan menggunakan media air (Gambar3).

    Gambar 3. Penanaman pada media air

    Pada tahun 1804 Nicolas De Saussure mempublikasikanhasil penelitian bahwa tanaman menyerap mineral yangdiperoleh dari air, tanah dan udara. Pernyataan ini dibenarkanoleh Jean Baptiste Boussingault pada tahun 1851. Penemuanterbaru pada tahun 1860 oleh seorang ilmuwan yangberkebangsaan Jerman bernama Julius von Sachs dia berhasilmempublikasikan sembilan unsur penting yang dibutuhkantanaman dan menjadi cikal bakal “nutriculture”. Pada tahun1861, Wilhelm Knop mendapat gelar ‘The Father of Water

    Culture’. Semua percobaan tentang teknik pertanian tanpatanah (soilless) yang dilakukan sebelum tahun 1930 sifatnyamasih untuk keperluan riset laboratorium.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 5

    Awal tahun 1930-an, Dr William Frederick Gericke dariUniversity of California di Berkeley seorang agronomis mulaimempromosikan secara terbuka tentang “Solution culture” yangdigunakan untuk menghasilkan tanaman pertanian. Padamulanya dia menyebutnya dengan istilah “aquaculture” (atau diIndonesia disebut budidaya perairan), namun kemudianmengetahui aquaculture telah diterapkan pada budidaya hewanair. Gericke menciptakan sensasi dengan menumbuhkan tomatyang menjalar setinggi dua puluh lima kaki, di halamanbelakang rumahnya dengan larutan nutrien mineral selain tanah.Gericke menciptakan istilah “hidroponik” pada tahun 1936(meskipun ia menegaskan bahwa istilah ini disarankan oleh WASetchell, dari University of California) untuk budidaya tanamanpada air. Istilah “hydroponic” yang digunakan berasal dari kataYunani, yaitu “hydro”yang berarti air dan “ponos” yang artinyabekerja dengan air atau bercocok tanam dengan air. Dr.WilliamFrederick Gericke adalah orang pertama yang melakukan

    percobaan hidroponik berskala besar atau komersial denganmenanam tanaman tomat, selada dan sayuran lainnya, serta

    tanaman umbi-umbiansepertibit, lobak,worteldankentang. Sistem ini terus dikembangkan pada

    tanaman buah-buahan dan hias.Pada laporan Gericke, dia mengklaim bahwa hidroponik

    akan merevolusi pertanian tanaman dan memicu sejumlahbesar permintaan informasi lebih lanjut. Pengajuan Gerickeditolak oleh pihak universitas tentang penggunaan greenhouse

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 6

    dikampusnya untuk eksperimen karena skeptisme orang-orangadministrasi kampus. dan ketika pihak Universitas berusahamemaksa dia untuk membeberkan resep nutrisi pertama yangdikembangkan di rumah, ia meminta tempat untuk rumah kacadan saatnya untuk memperbaikinya menggunakan fasilitaspenelitian yang sesuai. Sementara akhirnya ia diberikan tempatuntuk greenhouse, Pihak Universitas menugaskan Hoaglanddan Arnon untuk menyusun ulang formula Gericke, pada tahun1940, setelah meninggalkan jabatan akademik di iklim yangtidak menguntungkan secara politik, dia menerbitkan bukuberjudul “Complete Guide to Soil less Gardening”.

    Aplikasi komersial pertama dari teknik ini terjadi selama

    Perang Dunia II, antara tahun 1939 dan 1945. Sejarah laintentang hidroponik adalah pada tahun 1945 Jepang dikalahkanoleh sekutu dengan cara dibom sehingga tanahnya menjaditandus sehingga terjadi panas dan dingin yang berlebihan.Didorong oleh kebutuhan untuk menyediakan sayuran untukpasukan di tempat-tempat tanah tandus atau gersang, sepertipanas yang berlebihan (Guadalupe) atau daerah dingin yangberlebihan (Greenland), pengembangan sistem hidroponikmemberikan harapan kepada masyarakat Jepang dan sejak ituJepang gencar mengembangkan sistem hidroponik. Selain itu,negara padang pasir yang tandusseperti Bahrain, Irak, Iran dannegara lainnya juga melakukan hal yang sama untuk pertanianmereka.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 7

    Di era tahun 1960-1970 an, para peneliti hortikultura dinegara-negara maju memfokuskan pencarian media alternatif(substrat) yang dapat menggantikan tanah. Dasar pencarian inidikarenakan banyak persoalan yang muncul pada media tanahseperti persoalan air, nutrisi (kurangnya komponen-komponentertentu yang penting untuk beberapa tanaman) danmeningkatkan persoalan hama penyakit tanaman.Di AmerikaLatin, kemungkinanmengadaptasiiniteknikuntuk memenuhiberbagai kebutuhanpendudukyangmeningkat dari hari kehari,danpenerapannyamemacukreativitasorang dari berbagai usiamencoba untukmencapaiyang lebih besardanhasil yang lebihbaik

    B. Sejarah Hidroponik Indonesia

    Hidroponik mulai masuk ke Indonesia sekitar tahun1970-an, pada tahun tersebut menjadi materi perkuliahan di

    perguruan tinggi (ada yang menyebutnya UGM). Pada tahun1980-an Indonesia mulai mengembangkan hidroponik, praktisipertanian Cipanas Jawa Barat bernama Iin Hasimmenggunakan teknik hidroponik untuk tanaman hias, namunaplikasinya di Singapura. Pengembangan tanaman sayurandengan menggunakan budidaya secara hidroponik pertama kalidilakukan oleh Bob Sadino pada tahun 1982 pada lahan seluas2,5 hektar. Budidaya sayuran secara hidroponik ini merupakanaplikasi dalam skala industri. Sejak tahun 1983 sampai 2003tercatat hanya ada dua perusahaan yang mengembangkan

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 8

    sistem hidroponik sebagai industri, yaitu Agrikultura (1998) danPT Kebun Sayur Segar (2003). Perkembangan sistemhidroponik di Indonesia dilatarbelakangi persoalan masyarakatyang ingin mengembangkan pertanian khususnya tanamanhortikultura meliputi tanaman sayuran, buah-buahan, hias danbiofarmaka. Namun pengembangan tersebut terkendala denganlahan yang terbatas seperti di perkotaan umumnya penduduktidak memiliki lahan yang cukup untuk bertanam secarakonvesional.

    Sistem hidroponik yang pertama kali dikembangkan di

    Indonesia adalah sistem substrat, kemudian mulai berkembangsistem nutrien film technique (NFT). Selanjutnya mulai

    dikembangkan sistem aeroponik. Disamping itu, sistem yangbanyak dikembangkan adalah hidroponik wick (sumbu),hidroponik rakit apung juga ebb and flow.

    Berikut beberapa usaha hidroponik di Indonesia, antara lain :1.PT. Kem Farm Indonesia

    PT. Kem Farm Indonesia merupakan perusahaan milikBob Sadino yang bergerak di bidang ekspor sayur dan buah-buahan (Gambar 4).

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 9

    Gambar 4. Greenhouse milik PT. Kemfarm Indonesia

    Perusahaan yang dirintis pada 1980 ini, berpusat diSemarang, Jawa Tengah. Produk andalan perusahaan ini diantaranya terung, lobak, dan ubi manis (Gambar 5). BobSudino atau yang akrab dipanggil om Bob ini adalah salah satupengusaha sukses di Indonesia dalam bidang peternakan dan

    pangan. Ciri khas Bob Sadino adalah menggunakan pakaiankemeja lengan pendek dan celana pendek. Beliau terlahir dari

    keluarga yang berkecukupan, Bob Sadino anak bungsu darilima bersaudara.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 10

    Gambar 5. Beberapa produk yang dihasilkan olehPT.Kemfarm Indonesia

    Pengalaman hidup Bob Sadino :

    Pada saat berumur 19 tahun kedua orang tuanyameninggal dan seluruh harta warisan keluarganya diberikankepada Bob sadino karena saudara kandungnya yang lainsudah dianggap mapan. Kemudian sebagian harta warisannyadihabiskan untuk keliling dunia dan singgah di Belanda selama9 tahun. Perjalanan karir Bob Sadino sebelum bekerja diUnilever Indonesia. Bob bekerja di Djakarta Lylod di kotaAmsterdam dan Humberg, di kota ini juga Bob Sadinomenemukan pasangan hidupnya Soelami Soejoed. Namun,hidup dengan tanpa tantangan baginya merupakan hal yangmembosankan. Ketika semua sudah pasti didapat dansumbernya ada menjadikannya tidak lagi menarik. "Denganbesaran gaji waktu itu kerja di Eropa, ya enaklah kerja di sana.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 11

    Siang kerja, malamnya pesta dan dansa. Begitu-begitu saja,terus menikmati hidup," tulis Bob Sadino dalam bukunya BobSadino.

    Tahun 1967, Bob Sadino dan keluarga kembali keIndonesia. Pada saat itu dia membawa dua mobil Mercedes.Satu mobil dijual untuk membeli sebidang tanah di Kemang,Jakarta Selatan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup diIndonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannyakarena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri. Satumobil Mercedes yang tersisa dijadikan "senjata" pertama olehBob yang memilih menjalani profesi sebagai sopir taksi gelap.Tetapi, kecelakaan membuatnya tidak berdaya. Mobilnyahancur tanpa bisa diperbaiki. Setelah itu Bob beralih pekerjaanmenjadi kuli bangunan. Gajinya ketika itu hanya Rp100. Ia punsempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yangdialaminya. Bob merasakan bagaimana pahitnya menghadapihidup tanpa memiliki uang. Untuk membeli beras saja dia

    kesulitan. Karena itu, dia memilih untuk tidak merokok. Jika diamembeli rokok, besok keluarganya tidak akan mampu membeliberas. Dia sempat depresi, tetapi bukan berarti harus menyerah.Baginya, kondisi tersebut adalah tantangan yang harus dihadapi.Menyerah berarti sebuah kegagalan. Jalan terang mulai terbukaketika seorang teman menyarankan Bob memelihara danberbisnis telur ayam negeri untuk melawan depresinya. Padaawal berjualan, Bob bersama istrinya hanya menjual telurbeberapa kilogram. Akhirnya dia tertarik

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 12

    mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu, diIndonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar.

    Bob Sadino adalah orang pertama yangmemperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia.Bob menjual telur ayam dari pintu ke pintu. Pada saat itu telurayam negeri belum populer di Indonesia sehingga barangdagangannya tersebut hanya dibeli orang-orang yang tinggal didaerah Kemang. Ketika bisnis telur ayam terus berkembang iamelanjutkan usahanya dengan berjualan daging ayam.Sekarang Bob Sadino mempunyai PT Kem Foods (pabrik sosisdan daging). Bob juga kini memiliki usaha agrobisnis dengansistem hidroponik di bawah PT Kem Farms. Pergaulan Bobdengan ekspatriat rupanya menjadi salah satu kunci sukses.Ekspatriat merupakan salah satu konsumen inti darisupermarketnya, Kem Chick. Daerah Kemang pun kini identikdengan Bob Sadino.

    Pengalaman hidup Bob yang panjang dan berliku

    menjadikan dirinya sebagai salah satu ikon entrepreneurIndonesia. Kemauan keras, tidak takut risiko, dan beranimenjadi miskin merupakan hal-hal yang tidak dipisahkan dariresepnya dalam menjalani tantangan hidup. Menjadi seorangentrepreneur menurutnya harus bersentuhan langsung denganrealitas, tidak hanya berteori. Karena itu, menurutnya, menjadisarjana saja tidak cukup untuk melakukan berbagai hal karenadunia akademik tanpa praktik hanya membuat orang menjadisekadar tahu dan belum beranjak pada taraf bisa. "Kita punya

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 13

    ratusan ribu sarjana yang menghidupi dirinya sendiri saja tidakmampu, apalagi untuk menghidupi keluarga dan menghidupiorang lain.

    2. Kebun Hidroponik Milik Kunto HeriwibowoHidroponik skala bisnis diterapkan oleh Seorang Petani

    Hidroponik bernama Kunto Heriwibowo warga Ciputat, JawaBarat, Indonesia. Kunto Heriwibowo, mengembangkan sayuran

    selada hijau (Green Lettuce) dan selada merah (Red Lettuce)memakai sistem NFT (Nutrient Film Technique) pada tanahseluas ± 500 M2. Mengapa Selada?,“karena selada memilikinilai ekonomis yang tinggi dibanding dengan tanaman sayuranlainya, juga segmen pasarnya masih terbuka lebar” ungkap pakKunto (Gambar 6).

    Gambar 6. Tanaman Selada Milik Kunto Heriwibowo

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 14

    Keunikan dengan cara bercocok tanam hidroponikmenurut Kunto adalah beliau tidak menggunakan Green Houseatau hanya beratapkan langit (Gambar 7). Tidak bisadipungkiri, jika hujan turun maka air hujan akan merubahkadar nutrisi pada air yang digunakan untuk sistem NFT,disamping itu lahan yang terbuka rentan terhadappertumbuhan penyakit pada tanaman, akan tetapi Kunto yangsebelumnya sudah melakukan Trial and Error sekarang tidakada kendala baginya untuk berhidroponik dengan beratapkanlangit saja. Dengan beratapkan langit, Kunto menghematinvestasi sebesar 37%.

    Kendala utama yang dihadapi Kunto adalah ketersediaan

    bibit, karena bibit yang saat ini dibelinya masih produk Impor,dan kendala lain adalah hama penyakit karena lahan yangterbuka. Kelemahan menggunakan sistem NFT adalah biayapaling besar yaitu listrik karena harus menyalakan pompa airselama 24 jam nonstop, karena jika listrik padam selama lebihdari 2 jam saja tanaman akan mati. Biaya produksi untuk 1 Kgselada mencapai 20.000 Rupiah menurut Kunto, dan hargajualnya berkisar antara 35.000 sampai dengan 78.000tergantung segmentasi pembeli dan varietas tanaman. Denganhasil panen mencapai 35-60 Kg perhari, Kunto dapatmemperoleh penghasilan sebesar 18 juta perbulan. Salah satupelanggan Kunto yaitu pemilik restoran Italia. Menurutpelanggan tersebut kelebihan membeli sayuran hidroponik adabeberapa hal, yaitu :

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 15

    1. Higienis karena ditanam tanpa tanah2. Tidak memakai bahan pestisida3. Tidak ada hama di selada seperti ulat dan lain-lain

    4. Lebih hemat air karena tidak harus mencuci berulang kali

    Gambar 7. Kebun Hidroponik Milik Kunto Heriwibowoyang Beratap Langit

    C. Konsep Hidroponik

    Konsep hidroponik terus berevolusi waktu demi waktu.Awalnya teknik ini dilakukan dengan cara langsung menanam

    tanaman di air, namun sekarang konsep ini telah berkembangmenjadi bermacam macam variasi akantetapi tetap tanpamenggunakan media tanah. Ada tiga (3) konsep hidroponikyaitu:

    Hidroponik murni. Meliputi penggunaan sistem“pengikatan” untuk menjaga tanaman tetap berdiri,

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 16

    sehingga tanaman dapat mengembangkan akarnyakedalam media air (nutrisi larut didalam air) tanpabantuan zat padat lainnya seperti tanah.

    Hidroponik. Metode paling umum dan banyak digunakandalam teknik hidroponik yang menggunakan zat padatberpori (batu, kerikil dan material non organic lainnya)agar nutrisi tanaman dapat tembus dan bersirkulasi.

    Hidroponik dalam arti luas.Merupakan gabungan keduateknik sebelumnya dimana siklus vegetatif tanaman tidakmenggunakan tanah. Konsep ini sama dengan “budidayapertanian tanpa tanah” dan termasuk menanam disubtrats dan air. Jika membahas tentang teknik semi-hidroponik, istilah ini mengacu pada penggunaansubtrats non inert seperti serat kulit kelapa, beberapakulit pohon, dan sekam padi yang dimana ketika mulaiterdekomposi, zat tersebut memberi nutrisi bagitanaman.

    D. Arti Penting HidroponikSaat ini hidroponik dianggap sebagai pertanian masa

    depan. Ini adalah sebuah sistem produksi signifikansi besardalam hal lingkungan, ekonomi dan sosial, dan fleksibilitas yangberarti bahwa hal itu dapat diterapkan dalam kondisi yangberbeda.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 17

    D. 1 Kegunaan Hidroponik1. Untuk memproduksi makanan dan tanaman lainnya di

    daerah tropis.2. Untuk menghasilkan makanan di daerah kering atau

    gurun.3. Untuk menghasilkan makanan pada temperatur atau

    cuaca dingin.4. Untuk menghasilkan makanan di tempat di mana air

    mengandung garam yang tinggi.5. Untuk menghasilkan makanan di daerah di mana

    pertanian tidak mungkin karena tanah yang buruk.6. Untuk menghasilkan di tempat-tempat di mana tanah

    sangat terkontaminasi oleh jamur atau memiliki tingkatsalinasi tinggi.

    7. Untuk menanam sayuran di kota.

    8. Untuk menghasilkan sayuran yang mahal dan langka.9. Untuk menghasilkan bunga dan tanaman hias.10.Melakukan penelitian ekologi

    11.Untuk menghemat air dengan memastikan bahwatanaman hanya mengkonsumsi air yang merekabutuhkan.

    D.2 Argumen yang Mendukung

    Berikut ini adalah beberapa alasan yang membenarkanpenggunaan teknik hidroponik.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 18

    a. Alasan Ekonomi dan KesehatanSeperti yang kita ketahui untuk tanaman tertentu teknikhidroponik lebih ekonomis dan menguntungkan daripadatanaman yang ditanam di tanah. Dengan menggunakanhidroponik, kita dapat memperoleh hasil yang lebih banyakdalam yang lebih sedikit daripada pertanian tradisional.Ada beberapa keuntungan menggunakan teknik hidroponik

    sebagai berikut :

    Produk lebih banyak per unit permukaan dan kualitaslebih baik dalam waktu yang lebih singkat, hal ini berartiproduktivitas yang lebih besar.

    Produk hidroponik lebih bersih dan segar dari padaproduk tradisional. Hal ini memungkinkan untukmendapatkan harga yang lebih baik.

    Produk dapat dihasilkan pada waktu yang tepat, artinyakita dapat meningkatkan produksi pada saat-saat

    tertentu ketika kurang pasokan ataubila ada permintaanyang lebih besar dengan harga dan kualitas yang terbaik.

    Produk hidroponik lebih sehat dikarenakan jarangmenggunakan pestisida. Biasanya kebanyakan hamadan penyakit akibat kontak langsung dengan tanah.

    Tanaman hidroponik tumbuh dengan nutrisi ataularutan hara yang tersedia sehingga tanaman lebih kuat.Hal ini membuat tanaman lebih tahan terhadap penyakit.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 19

    Selain itu, petani hidroponik lebih suka menggunakanalam atau pengendalian biologis untuk mencegah ataumenangani masalah hama dan penyakit.

    b. Alasan RekreasiHidroponik dapat menjadi rekreasi yang menyenangkan bagisemua orang dan sebagai sumber kepuasan.Beberapa halyang lebih menyenangkan pada saat menanam tanamandan melihat hasil dari upaya sendiri dalam waktu nbeberapaminggu dan dapat dilakukan di ruang kecil di rumah.

    c. Alasan Penggunaan Waktu LuangHidroponik keluarga merupakan teknik yang tidakmemerlukan waktu penuh. Meskipun harus memperhatikanperawatan tanaman, dalam hal bahwa tanaman terhidrasipenuh, pemberian nutrisi yang tepat, danmemantauperkembangantanaman untuk mendeteksi perubahan.Merawat tanaman merupakan tugas yang mudah danmenghibur.

    d. Alasan yang berkaitan dengan RuangDalam setiap rumah atau apartemen yang kecil selalu adaruang untuk mendirikan sebuah taman hidroponik keluarga.Taman hidroponik sangat dekoratif, jika ditempatkan disebuah lorong atau balkon, hal itu akan selalu mempesonadan mengejutkan tamu.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 20

    e. Alasan yang berkaitan dengan IklimDi beberapa negara, perubahan iklim di sepanjang tahunsangat membatasi kegiatan pertanian. Penggunaanhidroponik memungkinkan untuk menanam semua tanamansepanjang tahun. Dalam produksi hidroponik keluarga,tidak membutuhkan peralatan yang canggih atau rumahkaca. Rumah kaca berguna untuk memproduksi sayuran ditempat-tempat dengan cuaca sangat ekstrem, karena lebihmudah untuk mengontrol nutrisi tanaman danperawatannya. Demikian juga, menjaga stansar kesehatantanaman penggunaan rumah kaca dapat membantumencegah tanaman terinfeksi dan serangan serangga.Namun, tidak benar jika dalam hidroponik hanya dapat

    memperoleh hasil yang baik dengan jika menggunakanrumah kaca. Contohnya seledri, selada, peterseli, lobak,

    tomat, lobak, lobak Swiss, ketumbar (ketumbar) dansayuran lainnya bisa ditanam tanpa tutup pelindung, selama

    lingkungan kondisinya tepat.Beberapa tanaman yang lebih cocok untuk satu iklim ataulainnya. Misalnya, Swiss chard, kacang panjang,tomat, daunketumbar, mentimun dan bit yang lebih baik disesuaikandengan iklim ringan (tidak sangat dingin atau sangat panas).Lainnya seperti stroberi, kentang, atau artichoke lebih cuacadingin. Tanaman yang menikmati panas termasuksemangka, melon, paprika, cabai, kemangi dan labu.Beberapa tanaman seperti bawang, selada, tanaman

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 21

    aromatik, dan kubis dapat beradaptasi dengan baik panasdan iklim dingin.

    D.3. Keuntungan Hidroponik

    a) Produksi tanaman lebih tinggi dibandingkanmenggunakan tanah (Tabel 1).

    b) Lebih terjamin kebebasan tanaman dari hama danpenyakit.

    c) Tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian air danpupuk lebih hemat.

    d) Bila ada tanaman yang mati, bisa diganti dengantanaman baru dengan mudah. e.Tanaman akanmemberikan hasil yang kontinu.

    e) Metode kerja yang sudah distandarisasi, lebihmemudahkan pekerjaan dan tidak membutuhkan tenagakasar.

    f) Kualitas daun, buah atau bunga yang lebih sempurna

    dan tidak kotor.

    g) Beberapa jenis tanaman dapat ditanam di luar musim,hal ini menyebabkan harga lebih mahal di pasaran.

    h) Tanaman dapat tumbuh di tempat yang tidak cocok

    bagi tanaman yang tersebut.i) Tidak ada resiko kebanjiran, erosi, kekeringan ataupun

    ketergantungan lainnya terhadap kondisi alam.j) Efisiensi kerja kebun hidroponik menyebabkan

    perawatan tak banyak memakan biaya dan peralatan.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 22

    k) Keterbatasan ruang dan tempat bukan halangan untukberhidroponik, sehingga untuk pekarangan terbatas jugabisa diterapkan hidroponik.

    l) Harga jual produk hidroponik lebih tinggi dari produknon-hidroponik.

    Tabel 1. Perbandingan hasil menggunakan tanah dan

    hidroponikTanaman Hasil menggunakan

    tanah(ton per hektar pada

    saat panen )

    Hasil menggunakanhidroponik

    (ton per hektar padasaat panen )

    Selada 52 300-330Tomat 80-100 350-400Mentimun 10-30 700-800Wortel 15-20 55-75Ubi rambat 56 105Kentang 20-40 120Paprika 20-30 85-105Kubis 20-40 180-190

    D.4 Kekurangan Hidroponik1. Aplikasi pada skala komersial membutuhkan

    pengetahuan serta pemahaman yang baik tentang

    prinsip-prinsip fisiologi tanaman dan kimia organik.2. Butuh biaya untuk investasi yang tinggi pada skala

    komersil.3. Butuh perawatan intensif terhadap peralatan.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 23

    4. Dapat mengelola tanaman selama pertumbuhan(pemberian nutrisi).

    5. Ketersedian air harus konstan.

    6. Adanya limbah dari substrat yang tidak dapat didaurulang.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 24

    BAB IIMEDIA HIDROPONIK

    A. Media Tanam HidroponikMedia tanam hidroponik adalah suatu media yang

    terbuat dari material atau bahan selain tanah yang digunakansebagai tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman.Berdasarkan pengertian tersebut media tanam hidroponikberfungsi sebagai tempat menopang tanaman agar mampuberdiri tegak sehingga tidak mudah roboh. Penggunaan macamdan peranan media merupakan perbedaan yang sangat jelasantara menanam dengan cara konvensional dengan sistemhidroponik.

    Media tanam yang tepat akan sangat mempengaruhihasil yang ditanam. Sebelum menggunakan media tanam makahal yang tak boleh dihindari adalah kriteria dalam memilih

    media tanam hidroponik.Beberapa kriteria yang harus dimiliki agar tanaman hidroponik

    dapat tumbuh dengan baik.

    1. Media harus mampu untuk menyimpan kandungan air,sehingga tanaman memperoleh nutrisi yang cukup darikandungan air yang tersimpan pada media.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 25

    2. Media memiliki struktur yang gembur, subur dan bisamenyerap air dengan baik.

    3. Memiliki kandungan garam yang rendah.

    4. Tidak mudah berubah bentuk atau tidak mudah untukmenjadi kering saat suhu yang ada di ruangan berubah.

    5. Tidak memiliki hama atau penyakit yang dapat mengganggupertumbuhan tanaman.

    6. Media memiliki kandungan kapur atau unsur kalsium.

    B. Macam-macam Media Tanam1. Media Arang sekam

    Media tanam yang mudah ditemui, ekonomis dan cukuppopuler digunakan oleh para petani hidroponik adalah arang

    sekam (sekam yang sudah dibakar) (Gambar 8). Arang sekammerupakan media tanam organik sehingga ramah lingkungan,

    pH netral, memiliki daya ikat air yang cukup bagus serta aerasiyang baik, steril dari bakteri dan cendawan. Media arang sekam

    mempunyai kelebihan antara lain :a. Harganya relatif murah

    b. Bahannya mudah didapatc. Beratnya ringand. Media lebih steril

    e. Mempunyai porositas yang tinggiKekurangan arang sekam antara lain :a. Jarang tersedia di pasaran

    b. Hanya dapat digunakan dua kali

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 26

    Media arang sekam umumnya digunakan untuk hidroponiktomat, paprika dan mentimun.

    Gambar 8 . Media Arang Sekam

    2.Media CocopeatMedia untuk pertumbuhan tanaman yang satu ini

    tergolong sebagai media tanam organik. Sabut kelapa yangpada umumnya dijumpai sebagai alat pencuci panci, dijadikansapu, dan kesetan ini sekarang penggunaanya mulaiberkembang menjadi media tanam hidroponik yang ditemukan

    pada tahun 80-an oleh Dutch Plantin, sebuah lembaga yangpertama kali melaporkan bahwa serbuk halus yang diperoleh

    dari sabut kelapa bisa dijadikan sebagai media bercocok tanamhidroponik (Gambar 9). Bentuk dan tekstur cocopeat lebih

    menyerupai serbuk kayu hasil gergaji dan lebih lembutdibandingkan media coconut coir lainnya.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 27

    Gambar 9. Serbuk halus Sabut Kelapa

    Cocopeat mempu menyerap air dengan penyerapanyang cukup tinggi, dengan kadarkeasamannya cukup stabilyaitu 5,0-6,8. Penggunaan cocopeat harus dicampur denganarang sekam dengan perbandingan 50:50, dengan tujuan untuk

    meningkatkan pasokan oksigen. Peningkatan oksigen akanmeningkatkan aerasi sehingga berpengaruh sangat baik

    terhadap pertumbuhan akar. Selama ini cocopeat selaindigunakan sebagai media tanam pengganti tanah.Serbuk sabut

    kelapa atau cocopeat merupakan serbuk sisa pengolahanpenguraian sabut kelapa yang dicetak berbentuk kubus(Gambar 10).

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 28

    Gambar 10. Media cocopeat

    Di luar negeri, serbuk sabut kelapa atau cocopeat juga dikenal

    dengan sebutan coir pith, coir fibre pith, coir dust, danatau coir yang berarti sabut. Serbuk sabut kelapa sebagaimedia tanam diklaim mempunyai daya tampung air yang tinggi.Serbuk sabut kelapa diketahui mampu menyimpan air hingga73% atau 6 – 9 kali lipat dari volumenya. Dengan demikian,maka kegiatan bercocok tanam hidroponik Anda akan lebihhemat air karena intensitas penyiraman dilakukan lebih jarang.

    3. Media Batang dan akar pakisMedia tanam organik lainnya selain cocopeat dan arang

    sekam adalah batang dan akar pakis (Gambar 11). Batang

    pakis secara umum terbagi dua yakni batang pakis warnahitam dan batang pakis warna coklat. Batang pakis warna

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 29

    BA

    hitam yang paling sering digunakan sebagai media tanam.Batang pakis hitam berasal dari tanaman pakis yang sudah tua.

    Gambar 11. Batang (A) dan akar pakis (B)

    Batang pakis warna hitam mudah dipotong menjadi

    potongan-potongan kecil karena batangnya sudah kering.Potongan tersebut dikenal sebagai cacahan pakis. Selain dijualdalam bentuk cacahan, media tanam dari pakis juga tersediadalam bentuk lempengan empat persegi panjang (Gambar12).Umumnya media tanam ini digunakan untuk menanamanggrek.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 30

    Gambar 12. Media Pakis bentuk Lempengan

    Kekurangan dari batang pakis adalah sering dijadikan

    semut atau binatang kecil lainnya sebagai sarang. Keunggulanmedia tanam dari pakis adalah mudah untuk mengikat air,memiliki aerasi dan drainase yang baik. Selain itu media tanamini memiliki tekstur lunak sehingga mudah ditembus oleh akartanaman. Akan tetapi, akar pakis kurang menyerap air sehinggadalam penggunaannya harus ditambahkan arang sekan ataucocopeat sehingga dapat menghasilkan tanaman hidroponikyang lebih baik.

    4. Media KerikilKerikil adalah media tanam yang cukup baik dan

    biasanya digunakan di dalam pot atau vas bunga (Gambar 13).Bentuknya yang kecil-kecil akan membuat ruang tamu menjadi

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 31

    unik dan segar, terutama jika menggunakan vas bunga yangtransparan maka akan menambah keunikan dalam ruangan.Kerikil biasanya digunakan hanya untuk tanaman hias.

    Gambar 13. Media Kerikil dalam Vas Bunga

    Penggunaan kerikil sebagai media tanam sebenarnyamemiliki beberapa kesamaan dengan pasir. Hal ini karena

    kedua jenis media tanam ini mempunyai sifat yang sama, akantetapi kerikil memiliki pori-pori makro lebih banyak daripada

    pasir. Kerikil biasa digunakan sebagai media tanam hidroponikuntuk membantu peredaran larutan unsur hara dan udarasehingga memberikan ruang bagi akar tanaman agar dapattumbuh pada prinsipnya tidak menekan pertumbuhan akar.

    Kerikil memiliki sifat sulit mengikat air, mudah basah dancepat kering oleh karena itu bila menggunakan media tanam iniperlu dilakukan penyiraman secara rutin. Saat ini banyak

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 32

    dijumpai penggunaan kerikil sintetis. Kelebihan kerikil sintetisdibandingkan dengan kerikil biasa adalah pada kemampuanmengikat air, kerikil sintetis mempunyai kemampuan untukmengikat air dengan baik. Selain itu sistem drainase pada jeniskerikil juga sangat baik sehingga bisa mempertahankankelembaban dan sirkulasi udara pada media tanam (Gambar14).

    Gambar 14. Kerikil Sintesis

    5. Media Pasir

    Pasir merupakan salah satu media tanam hidroponikyang sering dijumpai di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara.Pasir memiliki ukuran butiran, warna, dan bentuk beragam.Berdasarkan ukuran partikelnya, pasir dibagi menjadi beberapakelompok: kerikil lembut (2 mm), pasir sangat kasar (1,0-2,0mm), pasir kasar (0,5-1,0 mm), pasir medium (0,25-

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 33

    0,5 mm), pasir lembut (0,1-0,25 mm), dan pasir sangat lembut(0,05-0,1 mm). Penggunaan pasir relatif kurang populer dikalangan pekebun hidroponik komersial di wilayah Eropa. Jenistanmaan yang bisa dibudidayakan dengan menggunakan mediatanam pasir diantaranya: kubis, mentimun, terong, selada, okra,tomat, dan turnip.

    Media tanam pasir biasanya digunakan untukpenyemaian benih, penumbuhan bibit tanaman, sertapenumbuhan tanaman dengan teknik stek. Sifat pasir yangcepat kering memudahkan proses pemindahan bibit tanamanke media lain (Gambar 15).

    Gambar 15. Media persemaian menggunakan Pasir

    Keunggulan lain dari media tanam dari pasir adalah bisameninggkatkan sistem drainase dan aerasi pada media tanam.Pasir Malang merupakan salah satu jenis pasir yang seringdigunakan sebagai media tanam dalam hidroponik (Gambar 16).Penggunaan pasir sebagai media tanam harus

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 34

    dikombinasikan dengan media tanam lain seperti kerikil, batu-batuan atau bisa disesuaikan dengan tanaman yang akandibudidayakan.

    Gambar 16. Pasir Malang sebagai Media Tanam Hidroponik

    6. Media SponsSpons merupakan media tanam hidroponik yang banyak

    mempunyai pori yang cukup besar sebagai sarana mengalirkan

    air nutrisi ke akar tanaman.Media spon mempunyai bobotsangat ringan sehingga saat diaplikasikan akan mudah untuk

    dipindahkan dan ditempatkan di mana saja. Bobot ringan yangdimiliki oleh spons sebagai media tanam tidak memerlukan

    pemberat lagi karena setelah disiram air maka spons akanmenyerap air sehingga tanaman akan menjaditegak.Keunggulan spon adalah mampu menyerap air danmenahan serapan air yang cukup tinggi sampai waktu dua

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 35

    minggu, dan memiliki kekebalan terhadap jamur yang berisikomerusak tanaman. Spon dapat berfungsi sebagai media semai(Gambar 17) dan media tanam (Gambar 18). Hasil yangdiperoleh dengan memanfaatkan media tanam hidroponik

    berupa spons adalah pertumbuhan tanaman lebih prima.Mediaspon mudah diperoleh maka akan menghemat biaya dalam

    penanaman secara hidroponik.

    Gambar 17. Spon sebagai media semai

    Kekurangan dari media tanam ini adalah tidak tahan

    lama karena bahannya mudah hancur, sehingga bila sponssudah tidak layak pakai harus segera diganti dengan baru.Olehkarena itulah biasanya media tanam ini hanya digunakansebagai media tanam tanaman hias bunga potong yangpenggunaannya hanya sementara.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 36

    Gambar 18. Media tanam menggunakan spons

    7. Media KapasKapas merupakan media tanam yang sangat baik

    sebagai langkah awal dalam penyemaian benih sebelum benihditanam pada media tanam lain (Gambar 19). Penyemaianperlu dilakukan untuk tanaman yang memiliki benih kecil

    dan/atau memiliki masa tanam menengah hingga panjang.Kapas memilik daya serap terhadap air sangat tinggi sehinggapemberian nutrisi untuk tanaman hidroponik sangat bagus.Disamping itu, media semai kapas lebih dikenal dan mudahdidapatkan.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 37

    Gambar 19. Media semai yang menggunakan kapas

    8. Media Gabus/styrofoam

    Gabus adalah jenis bahan anorganik yang dibuat daricampuran kopolimer styren yang dapat digunakan sebagai

    alternatif media tanam yang disebut “Styrofoam” (Gambar 20).Pada awalnya media tanam ini hanya digunakan sebagaiaklimatisasi bagian tanaman sebelum ditanam di lahan luas.Saat ini di beberapa nursery menggunakan gabus sebagai salahsatu campuran untuk meningkatkan porositas pada mediatanam.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 38

    Gambar 20. Media tanam menggunakan styrofoam

    9. Media RockwoolRockwool merupakan salah satu mineral fiber atau

    mineral wool yang sering digunakan sebagai media tanam

    hidroponik. Rockwool berasal dari batu (umumnya batu kapur,

    basalt atau batu bara), kaca, atau keramik yang dilelehkan

    dengan suhu tinggi kemudian ‘dipintal’ membentuk serat-serat

    mirip seperti membuat gula kapas arum manis. Setelah serat

    dingin, mineral wool ini dipotong-potong sesuai dengan ukuran

    yang diinginkan (Gambar 21).

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 39

    Gambar 21. Rockwool

    Selain sebagai media tanam, rockwool juga umum

    digunakan sebagai bahan insulasi termal (isolasi panas atau

    penghambat panas), semprotan kebakaran (penyerap api/

    fireproofing) dan penyerap atau peredam suara

    (soundproofing).Rockwool pertama kali dibuat pada tahun 1840di Wales oleh Edward Parry. Pada umumnya rockwool dijualdalam bentuk lempengan atau block dengan ukuran yang

    sangat besar. Kegunaaan media tanam dengan menggunakanrock wool adalah dapat digunakan sebagai media semai dan

    media tanam.Sebagai media tanam, rockwool memiliki kemampuan

    menahan air dan udara (oksigen untuk aerasi) dalam jumlah

    besar yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan akar dan

    penyerapan nutrisi pada metode hidroponik. Struktur serat

    alami yang dimiliki rockwool juga sangat baik untuk menopang

    batang dan akar tanaman sehingga dapat tegak dengan

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 40

    stabil.Kemampuan rockwool tersebut membuat bahan ini cocok

    digunakan sebagai media tanaman sejak tahap persemaian

    hingga proses produksi/panen (Gambar 22).

    Gambar 22. Rockwool sebagai Media Tanam

    Media tanam rockwool mempunyai kelebihan antara lain:1. Ramah lingkungan.2. Tidak mengandung patogen.

    3. Mampu menampung air 14 kali kapasitas tampung tanah.5. Dapat meminimalkan penggunaan disinfektan.6. Dapat mengoptimalkan peran pupuk.

    Kekurangan dari rockwool antara lain:1. Memiliki massa jenis yang ringan.

    2. Adanya angin dapat menerbangkan rockwool.3. Rockwool memiliki pH yang cenderung tinggi bagi beberapa

    jenis tanaman sehingga memerlukan perlakuan khusussebelum rockwool djadikan sebagai media tanam.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 41

    10. Media MossMosstergolong ke dalam media tanam hidroponik organik

    yang paling bagus. Media tanam ini diperoleh dari akar paku-pakuan atau bisa juga ditemukan di kawasan hutan. Mossbiasanya digunakan sebagai media tanam saat memasuki masapenyemaian benih hingga masa pembungaan (Gambar 23).

    Media tanam yang satu ini dipilih dengan alasan antara

    lain :1. Memiliki banyak rongga sehingga membuat akar lebih

    leluasa untuk tumbuh dan berkembang.2. Mampu mengikat air.

    3. Memiliki sistem aerasi dan drainase yang baik.

    Gambar 23. Moss

    Penanaman hidroponik dengan moss sebagai media

    tanam akan mendapatkan hasil lebih sempurna bilamanadipadukan dengan media tanam lain seperti kulit kayu dan

    daun kering.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 42

    11. Media HydrotonHydroton merupakan media tanam Hidroponik yang

    sedang terkenal di negara Jerman. Bentuknya yang bulat dantidak memiliki sudut maka akan menjamin tanaman tidak akanrusak karena bersentuhan dengan hydroton (Gambar 24).

    Gambar 24. Hydroton media hidroponik

    Bahan dasar hidroponik adalah tanah liat yang sudahdikeringkan dengan cara pemanasan dan dibentuk menjadibulatan kecil dengan diameter 1-2,5 cm. Hidroton memiliki pHyang stabil dan netral. Hidroton dapat digunakan berulang kalisama seperti arang sekam, yaitu dengan cara mencuci hinggabersih yang dapat menghilangkan kotoran seperti lumut yangmenempel pada sisi bagian hydroton.

    Kelebihan Hydroton sebagai media hidroponik adalah :

    1. Tingkat porositas yang tinggi sehingga jarang terjadinyapenyumbatan.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 43

    2. Mampu mempertahankan akar tanaman untuk selaluberoksidasi

    3. Ramah lingkungan dan dapat diperbarui

    4. Dapat digunakan kembali5. Mudah penggunaannya6. Koloni yang baik untuk populasi mikroba

    Di samping kelebihan dari hydroton, kelemahan

    hydroton adalah sebagai berikut :1. Hydroton memiliki Daya Ikat Air yang rendah.

    2. Harga hydroton relatif mahal3. Dapat mengakibatkan penyumbatan pada pipa

    12. PerlitePerlite adalah sejenis bebatuan yang berwarna putih dan

    berasal dari batu silica yang telah dipanaskan dengan suhuyang sangat tinggi (Gambar 25). Pemanasan batu silica dengansuhu yang sangat tinggi maka akan berubah bentuk menjadicairan lalu dicetak dengan ukuran yang sangat kecil. Mediaperlite, dalam penggunaannya sebaiknya ditambah media lainseperti cocopeat. Kelebihan media perlite, antara lain:

    1. Memiliki aerasi yang sangat cukup bagus.2. Memiliki pH yang netral atau stabil.3. Memiliki berat yang ringan seperti gabus.4. Memiliki daya serap yang tinggi.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 44

    Gambar 25. Perlite sebagai MediaHidroponik

    Berbeda dengan vermikulit, perlit merupakan produk

    mineral berbobot ringan serta memiliki kapasitas tukar kationdan daya serap air yang rendah. Sebagai campuran media

    tanam, fungsi perlit sama dengan Vermikulit, yaknimenurunkan berat jenis dan meningkatkan daya serap air.Penggunaan vermikulit dan perlit sebagai media tanamsebaiknya dikombinasikan dengan bahan organik untukmengoptimalkan tanaman dalam menyerap unsur-unsur hara.

    13. Media VermiculiteVermikulit merupakan media anorganik steril yang

    dihasilkan dari pemanasan kepingan mika serta mengandungpotasium dan helium. Media tanam ini merupakan jenis mediatanam yang memiliki kemampuan kapasitas kation yag cukuptinggi terutama ketika dalam keadaan padat dan basah.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 45

    Vermikulit bisa menurunkan berat jenis dan meningkatkan dayaserap air ketika digunakan sebagai campuran pada mediatanam. Vermiculite memiliki daya serap air yang lebih tinggidan bobot yang lebih berat dibandingkan perlite. Bentukvermiculite seperti kerang laut (Gambar 26).

    Gambar 26.Vermiculite

    14. Media Pumice

    Pumice adalah media tanam hidropnik yang dapatmenopang dalam pembudidayaan tanaman. Jenis media tanamyang satu ini berasal dari batuan jenis basalt hasil letusangunung berapi. Pumice mempunyai warna putih pucat seperti

    kapur (Gambar 27). Kemampuan mengikat air pada pumicehampir sama dengan kerikil, sehingga dalam pengaplikasian

    pumice sebaiknya dicampur dengan media tanam lain sepertiarang sekam bakar atau vermiculite.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 46

    Gambar 27. Pumice

    15. HydrogelHydrogel merupakan kristal polimer yang biasa

    digunakan sebagai media tanam bagi tanaman hidroponik(Gambar 28). Penggunaan media tanam jenis ini sangat mudahdan efesien karena tidak perlu untuk mengganti, menyiramatau memupuk. Hydrogel pada umumnya media tanamhidroponik bukan untuk pembudiyaan. Biasanya digunakan

    untuk menanam tanaman hias didalam ruangan, karenahydrogel memiliki berbagai warna dan berbentuk. Oleh karena

    itu media tanam ini biasa digunakan untuk keindahan dankeasrian tanaman hias yang diletakan di ruang kerja atau ruang

    tamu.

    Hampir semua jenis tanaman indoor bisa ditanam didalam media ini contohnya anthurium dan philodendron. Tetapi

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 47

    jenis media tanam ini tidak cocok untuk tanaman yang memilikiakar keras seperti tanaman bonsai dan adenium. Hal inidisebabkan pertumbuhan akar tanaman yang mengerassehingga menyebabkan vas pecah. Keunggulan lain dari mediatanam gel adalah tetap terlihat cantik meskipun bersandingdengan media lain. Di Jepang gel banyak digunakan sebagaikomponen terarium dengan pasir. Warna-warna gel yangberagam menambahkan kesan hidup pada taman miniaturtersebut.

    Gambar 28. hydrogel

    .

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 48

    BAB IIIMETODE HIDROPONIK

    Beberapa metode hidroponik yang sering digunakan,antara lain:1.Sistem Sumbu (Wick System)

    Sistem sumbu (Wick System) merupakan salah satu

    sistem yang paling sederhana dari semua sistem hidroponikkarena tidak memiliki bagian yang bergerak sehingga tidakmenggunakan pompa atau listrik. Sistem sumbu merupakansistem pasif dalam hidroponik karena akar tidak bersentuhanlangsung dengan air.Dinamakan sistem sumbu karena dalampemberian asupan nutrisi melewati akar tanaman disalurkandengan media atau bantuan berupa sumbu (Gambar 29).

    Beberapa bahan umum yang digunakan untuk sistemsumbu seperti,kain flanel, tali fibrosa, jenis propylene, sumbuobor tiki, tali rayon atau mop helai kepala, benang poliuretandikepang, wol tebal, tali wol atau strip, tali nilon, tali kapas,stripe kain dari pakaian atau selimut tua.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 49

    Gambar 29. Sistem Sumbu (wick system)

    Sistem sumbu kurang efektif untuk tanaman yangmembutuhkan banyak air. Sistem sumbu cocok untuk pemulaatau yang baru mencoba menggunakan sistemhidroponik.Beberapa media tanam yang paling umumdigunakan untuk sistem sumbu ialah seperti coco coir,Vermiculite atau perlite. Alat yang dibutuhkan pun mudahhanya larutan nutrisi,kain flanel (bahan lain sebagai

    sumbu),aerator (opsional) dan media untuk menjagakelembaban seperti sekam bakar,cocopeat,hidroton.

    Kelebihan sistem sumbu:1. Biaya untuk mengumpulkan bahan yang diperlukan

    tergolong sangat murah.2. Bentuk yang sederhana dan pembuatannya yang mudah

    memungkinkan hidroponik sistem sumbu dapat dilakukan

    bagi pemula.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 50

    3. Frekuensi penambahan nutrisi lebih jarang, dikarenakanmenggunakan sumbu sebagai media penyalur nutrisi.

    4. Tidak tergantung listrik sehingga biaya relatif lebihmurah.

    5. Mudah untuk dipindahkan.

    Kekurangan sistem sumbu:1. Jumlah tanaman yang dihidroponikkan apabila berjumlah

    banyak maka akan sedikit sulit dalam mengontrol pH air.

    2. Hanya cocok untuk jenis tanaman yang tidak memerlukanbanyak air. Hal ini disebabkan oleh kemampuan kapilersumbu dalam menyalurkan nutrisi bersifat terbatas.

    Prinsip Kerja Sistem Sumbu (Wick System):Sistem wick menggunakan prinsip kapilaritas, yaitu

    dengan menggunakan sumbu sebagai penyambung ataujembatan pengalir air nutrisi dari wadah penampung air ke akartanaman. Sumbu yang digunakan dalam system ini biasanyaberupa kain flanel atau bahan lain yang dapat menyerap air.

    2. Sistem Rakit Apung (Water Culture System)Sistem Rakit Apung (Water culture system) merupakan

    cara bercocok tanam hidroponik modern yang dikembangkanoleh Massantini pada tahun 1976 di Italia dan Jensen padatahun 1980 di Arizona. Sistem rakit apung adalah yang sistempaling sederhana dari semua sistem hidroponik aktif, cukupmudah digunakan karena tidak membutuhkan alat yang terlalu

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 51

    banyak, yang dibutuhkan box atau wadah yang dapat terbuatdari bahan plastik, styrofoam dan aerator (Gambar 30).Hidroponik rakit apung merupakan pengembangan dari sistembertanam hidroponik yang dapat digunakan untuk kepentingankomersial dengan skala besar ataupun skala rumah tangga.

    Gambar 30. Sistem Rakit Apung

    Kelebihan sistem rakit apung:• Biaya pembuatan yang murah dikarenakan tidak

    memerlukan alat yang menunjang sistem hidroponik

    mengalami keberlangsungan.• Bahan yang diperlukan untuk pembuatan mudah dicari

    dari lingkungan sekitar.• Perawatannya tidak sulit.• Tidak bergantung pada kondisi kestabilan berikut

    ketersediaan listrik, sehingga bisa lebih hematpengeluaran.

    • Lebih hemat air dan nutrisi.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 52

    Kekurangan sistem rakit apung:• Rancangan hidroponik tanaman dengan sistem rakit

    apung lebih cocok dilakukan di dalam ruangan, bukanditempatkan di luar ruangan.

    • Akar tanaman lebih rentan mengalami pembusukankarena terus tergenang dalam air larutan nutrisi.

    • Kadar oksigen yang sedikit, meskipun ada sebagian akartanaman yang tidak terendam dalam larutan nutrisisehingga memungkinkan ada oksigen untuk membantuproses fotosintesis

    Prinsip Kerja Sistem Rakit Apung:Sistem Rakit Apung hampir sama dengan sistem sumbu,

    yaitu berupa sistem statis dan sistem hidroponik sederhana.Perbedaannya dalam sistem ini tidak menggunakan sumbu

    sebagai pembantu kapiler air, tetapi media tanam dan akartanaman langsung menyentuh air nutrisi.Wadah tempat

    tanaman berada dalam kondisi mengapung dan bersentuhanlangsung dengan air nutrisi. Secara prinsip kerja, sistem rakit

    apung memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengansistem sumbu. Hanya saja dalam sistem rakit apungpenggunaan air lebih banyak dari sistem sumbu.

    Sistem rakit apung dapat digunakan untuk tanamansayuran yang membutuhkan air banyak dengan jangka waktutanam relatif singkat seperti kangkung, Caisim, Pak Choy, danPetsai.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 53

    3. Sistem NFT (Nutrient Film Technique System)Sistem NFT pertama kali dikembangkan oleh Dr. A.J.

    Cooper di Glasshouse Crops Research Institute, Inggris.Konsep dasar NFT ini adalah suatu metode budidayatanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisiyang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapatmemperoleh cukup air, nutrisi, dan oksigen.

    Tanaman tumbuh dalam lapisan polyethylene

    dengan akar tanaman terendam dalam air yang berisilarutan nutrisi yang disirkulasikan secara terus menerus

    dengan pompa (Gambar 31). Daerah perakaran dalamlarutan nutrisi dapat berkembang dan tumbuh dalam larutannutrisi yang dangkal sehingga bagian atas akar tanamanberada di permukaan antara larutan nutrisi dan styrofoam,adanya bagian akar dalam udara ini memungkinkan oksigenmasih bisa terpenuhi dan mencukupi untuk pertumbuhansecara normal.

    Gambar 31. Sistem NFT

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 54

    Nutrisi yang disediakan untuk tanaman akan diterimaoleh akar secara terus menerus menggunaakn pompa airyang ditempatkan pada penampung nutrisi yang disusunsedemikian rupa agar pengaliran menjadi efektif. Jugadiperlukan timer untuk mengatur air yang mengalir, danaerator untuk menunjang pertumbuhan akar.

    Kelebihan Sistem NFT :

    • Sangat cocok untuk tanaman yang membutuhkanbanyak air. Alasannya, sistem NFT akan membuat aliran

    air dapat terpenuhi dengan mudah, stabil danbaik.Pemenuhan air dalam NFT memungkinkan akartanaman untuk menyerap nutrisi lebih banyak sehinggaterjadi proses fotosintesis yang lebih baik.

    • Dengan sistem NFT, masa tanam tanaman menjadi lebihsingkat sehingga kita bisa melakukan penanamantanaman lebih banyak dibanding sistem hidroponikkonvensional. Dengan cara bercocok tanam hidroponikNFT, dapat memperoleh untung lebih besar karenadalam satu waktu bisa panen hasil berkali-kali.

    • Perawatan, pengontrolan dan pemantauan aliranmaupun kondisi nutrisi lebih mudah dikarenakan nutrisiditempatkan dalam satu tempat atau wadah sehinggatidak perlu mengecek berulang kali karena dengan sekalimelihat, maka kita akan mengetahui kondisi nutrisisecara keseluruhan.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 55

    • Sistem NFT mendapatkan aliran yang stabil dalam satujalur nutrisi sehingga kondisi nutrisi di semua bagianmenjadi seragam. Nutrisi yang seragam akan membuattumbuhan memperoleh asupan kebutuhan secaramerata dan seragam. Akan diperoleh hasil pertanianyang lebih baik dan merata dikarenakan pertumbuhantanaman berlangsung secara optimal tanpa ada tanamanyang dominan memperoleh nutrisi lebih banyak.

    Kekurangan Sistem NFT:• Perlengkapan untuk membuat hidroponik NFT tergolong

    sangat mahal meskipun banyak bahan alternatif yangbisa digunakan. Hal ini, dikarenakan komponenperalatan untuk merancang sistem hidroponik NFT yangcukup banyak, seperti pompa, persediaan nutrisi, tempatpenanaman, dan lain sebagainya.

    • Tidak cocok untuk pemula. NFT membutuhkan ilmu,

    kemampuan, dan ketelitian agar dapat berhasil.Kerumitan dalam pengoperasian, seperti pengecekan air

    dan nutrisi tidak bisa dilakukan oleh orang yang barubelajar karena khawatir mengalami risiko kegagalan

    yang lebih besar.• Bergantung pada listrik. Beberapa alat memerlukan

    listrik yang stabil dan terusmenyuplai agar sistemhidroponik yang telah dirancang terus berjalan.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 56

    • Rentan terhadap penyakit apabila beberapa tanamanterkena penyakit. Akar tanaman yang terintegrasidengan aliran nutrisi akan lebih mudah menyebarkanpenyakit ke tanaman lain yang berada pada jalur atauwadah tersebut. Kondisi semacam ini bisa menimbulkankerugian.

    Prinsip Kerja Sistem NFT:Larutan (air dan nutrisi) yang mengaliri akar tanaman

    dengan dipompa dari reservoir, dengan tebal aliran/arus 2-3mm, bersirkulasi secara kontinu selama 24 jam pada talangdengan kemiringan 5 %. Kecepatan aliran yang masuk diaturberkisar antara 0,3-0,75 liter/menit saat pembukaan kran.

    Aliran dalam sistem tersebut boleh berhenti dengan bataswaktu maksimal selama 10 menit dan setelah itu harus diari

    larutan lagi, karena perakaran tanaman tidak boleh terlalu lamakering. Pada sistem NFT, komponen inti yang menunjang

    diantaranya talang (bed), tanki penampung (menampunglarutan nutrisi) dan pompa air.

    4. Sistem Irigasi Tetes (Drip System)Sistem irigasi tetes atau drip system adalah salah satu

    sistem hidroponik yang menggunakan teknik yang menghematair dan pupuk dengan meneteskan larutan secara perlahanlangsung pada akar tanaman (Gambar 32). Sistem irigasi tetes

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 57

    (drip sistem) disebut juga sistem Fertigasi karena pengairandan pemberian nutrisi dilakukan secara bersamaan.

    Gambar 32. Sistem Irigasi Tetes

    Sistem drip berasal dari Israel yang diterapkan langsung

    ke tanah berpasir. Sistem irigasi tetes (drip sistem atau fertigasi)adalah sistem hidroponik yang paling sering digunakan di dunia,mulai dari hobi hingga skala komersil. Teknik ini bisa dirancangsesuai kebutuhan dan lahan, bisa dari skala kecil maupun skalabesar. Akan tetapi lebih efektif cara ini untuk tanaman yangagak besar yang membutuhkan ruang yang lebih untukpertumbuhan akar.

    Kelebihan Sistem Irigasi tetes :• Waktu pemberian nutrisi harus sesuai dengan umur

    tanaman.

    • Akar tanaman lebih mudah tumbuh dan berkembang.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 58

    • Terjamin kebersihan dan bebas dari penyakit.• Penggunaan nutrisi atau pupuk yang tepat.

    Kekurangan Sistem Irigasi tetes:

    • Modal yang dibutuhkan untuk menyiapkan instrumenatau komponen perancang relatif tinggi.

    • Diperlukan wawasan lebih luas dan mendalam mengenaitanaman.

    • Perawatan harus intensif• Permasalahan pada sistem pengairan, maka akan

    berpengaruh terhadap hasil pertanian.

    4.1 Sistem Irigasi tetes ada dua cara tetes :1. Rotating Drip System (sistem tetes putar)

    Sistem tetes putar/sirkulasi/rotasi ini pada prinsipnyamengalirkan nutrisi ke tanaman di netpot secara berulangmemakai air yang dialirkan dari penampungan ke tanaman dankembali ke penampungan (Gambar 33).

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 59

    Gambar 33. Sistem Irigasi Tetes Putar (rotasi)

    Kelemahan dari drip sistem ini adalah pH air yangcenderung berubah pada kurun waktu tertentu, maka harusdilakukan pengecekan pH air secara rutin agar tidak merusaktanaman.

    2. Static Drip System (Sistem tetes statis/nonsirkulasi)Hidroponik Sistem Tetes non-Sirkulasi bekerja dengan

    prinsip tetes tapi air yang digunakan tidak kembali kepenampungan, melainkan hanya dialirkan ke tanaman saja

    (Gambar 34).

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 60

    Gambar 34. SistemIrigasi Tetes Statis (Nonsirkulasi)

    Prinsip Kerja Irigasi Tetes:Prinsip irigasi untuk mendistribusikan nutrisi, Untuk

    mendistribusikan nutrisi menggunakan selang dengan didorongoleh pompa yang telah dipasang timer sebagai pengatur.

    Nutrisi diteteskan didekat tanaman sehingga media taman danakar akan cepat basah sehingga nutrisi lebih efektif diserap

    oleh akar. Sedangkan tanaman ditempatkan pada media tanamyang ditempatkan pada pot. Prinsip kerja irigasi tetes ada dua,

    yaitu 1] Sistem recovery drip prinsip kerjanya sangat sederhanadimana larutan nutrisi ditempatkan pada tandon kemudiandipompa dan dialirkan menggunakan selang untuk membasahimedia tanam dan akar sehingga lebih mudah diserap akartanaman. Sisa nutrisi yang tidak terserap oleh tanaman akanditampung dan dikembalikan ke tandon nutrisi.Nutrisi sisa akandisirkulasikan kembali secara berulang ulang sehingga sistemini diberi nama recovery drip (tetes sirkulasi). Untuk aliran

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 61

    nutrisi dikontrol menggunakan timer yang dipasang padapompa. Nutrisi yang disirkulasikan membuat penggunaannutrisi menjadi lebih hemat dan efisien sehingga tidak adanutrisi yang terbuang. 2] Prinsip kerja pada hidroponik non-recovery drip hampir sama dengan decovery drip, hanyaberbeda pada nutrisi yang telah digunakan tidak ditampungatau dibuang.

    5. Sistem Pasang surut (Ebb and Flow system)Ebb and Flow System atau disebut juga Flood and Drain

    System atau Sistem Pasang Surut merupakan salah satu sistemhidroponik dengan prinsip kerja yang cukup unik. Dalam sistem

    hidroponik ini, tanaman mendapatkan air, oksigen, dan nutrisimelalui pemompaan dari bak penampung yang dipompakan ke

    media yang nantinya akan dapat membasahi akar (pasang).Selang beberapa waktu air bersama dengan nutrisi akan turun

    kembali menuju bak penampungan (surut). Waktu pasang dansurut dapat diatur menggunakan timer sesuai kebutuhantanaman sehingga tanaman tidak akan tergenang ataukekurangan air.

    Prinsip kerja sistem ini ada dua fase yaitu fase pasang

    dimana tanaman dibanjiri larutan nutrisi, dan fase surut dimanatanaman tidak diberi nutrisi (nutrisi di surutkan). Sistem seperti

    ini umumnya dilakukan dengan pompa air yang dibenamkandalam larutan nutrisi (submerged pump) yang dihubungkan

    dengan timer (pengatur waktu). Ketika timer menghidupkan

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 62

    pompa, larutan nutrisi akan dipompa ke grow tray(keranjang/tempat/pot tanaman). Ketika timer mematikanpompa air, larutan nutrisi akan mengalir kembali ke bakpenampungan (Gambar 35). Timer diatur dapat hidup beberapakali dalam sehari, tergantung ukuran dan tipe tanaman, suhu,kelembaban, dan tipe media pertumbuhan yang digunakan.Tehnik ini menggunakan sistem sirkulasi yaitu larutan nutrisiyang telah digunakan akan digunakan kembali secara berulangulang. Dalam melakukan sirkulasi dilakukan dengan carabertahap, menggunakan irigasi yang memungkinkan untukpasang dan surut.

    Sistem hidroponik ini sudah banyak dikembangkan

    dalam sekala hobi maupun komersil.Struktur hidroponik ebbflow tergolong sederhana, pembuatannya mudah dan hematenergi. Sistem hidroponik ini dapat digunakan untuk beberapamedia pertumbuhan. Media yang dapat menyimpan air cukupbaik untuk sistem hidroponik ini seperti rockwool, vermiculite,coconut fiber.

    Sistem hidroponik pasang surut sangat bagus untukmenumbuhkan tanaman yang berukuran kecil hinggaberukuran sedang. Bahkan bisa juga didesain untukmenumbuhkan tanaman yang berukuran lebih besar dengandesain sistem yang tentunya lebih besar.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 63

    Gambar 35. Sistem Pasang Surut (Ebb and Flow system)

    Kelebihan sistem hidroponik Ebb and Flow / Flood and Drain /

    pasang surut: Tanaman mendapat suplai air, oksige, dan nutrisi secara

    periodik. Suplai oksigen lebih baik karena terbawa air pasang dan

    surut.

    Mempermudah perawatan karena tidak perlu melakukanpenyiraman.

    Kekurangan sistem hidroponik Ebb and Flow / Flood and Drain /pasang surut:

    Biaya pembuatan cukup mahal.

    Tergantung pada listrik. Kualitas nutrisi yang sudah dipompakan berkali-kali tidak

    sebaik awalnya.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 64

    Prinsip Kerja Sistem Ebb and Flow / Flood and Drain / pasangsurut:

    Merupakan salah satu sistem hidroponik dengan prinsipkerja yang cukup unik. Dalam sistem hidroponik ebb and flow,tanaman mendapatkan air, oksigen, dan nutrisi melaluipemompaan dari bak penampung yang dipompakan ke mediayang akan dapat membasahi akar (pasang). Selang beberapawaktu air bersama dengan nutrisi akan turun kembali menujubak penampungan (surut). Waktu pasang dan surut dapatdiatur menggunakan timer sesuai kebutuhan tanamansehingga tanaman tidak akan tergenang atau kekurangan air.

    Hidroponik sistem ebb and flow umumnya dilakukan

    dengan pompa air yang dibenamkan dalam larutan nutrisi(submerged pump) yang dihubungkan dengan timer (pengaturwaktu). Ketika timer menghidupkan pompa, larutan nutrisihidroponik akan dipompa ke grow tray (keranjang/tempat/pottanaman). Ketika timer mematikan pompa air, larutan nutrisiakan mengalir kembali ke bak penampungan. Timer diaturdapat hidup beberapa kali dalam sehari, tergantung ukuran dantipe tanaman, suhu, kelembaban, dan tipe media pertumbuhanyang digunakan.

    6. Aeroponik

    Teknik menanam tanaman dengan aeroponik berasaldari katanya “aero” yang berarti udara, dan “phonic” yang

    berarti cara menanam. Jadi, aeroponik merupakan cara

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 65

    bertanam dengan media perakarannya udara. SistemAeroponik merupakan cara bercocok tanam denganmenyemprotkan nutrisi ke akar tanaman. Nutrisi yangdisemprotkan mempunyai bentuk seperti kabut. aeroponikadalah suatu sistem penanaman sayuranyang paling baikdengan menggunakan udara dan ekosistem air tanpamenggunakan tanah.Teknik ini merupakan metode penanamanhidroponik dengan menggunakan bantuan teknologi. Desainaeroponik merupakan desain yang paling canggih dari semuasistem hidroponik. Akar tanaman menggantung ke dalamwadah dan haradisemprotkan terus menerus dengan semburanbergantian secara kontinu (misalnya satu menit “on” ,satumenit “off”) (Gambar 36).

    Gambar 36. Sistem Aeroponik

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 66

    Proses pengkabutan berasal dari sebuah pompa airyang diletakkan di bak penampungan dan disemprotkandengan menggunakan nozzle, sehingga dengan begitu nutrisiyang diberikan ke tanaman akan lebih cepat diserap akartanaman yang menggantung.Sistem aeroponik merupakanlangkah yang tepat dan baik dalam pembudidayaan tanamansebab dari teknik ini tanaman akan mendapatkan dua hal yaitunutrsi serta oksigen secara bersamaan. Kualitas sayuran yangditanam dengan teknik ini terbukti mempunyai kualitas yangbaik, higeinis, segar, renyah, beraroma dan disertai jugadengan citarasa yang tinggi.

    Kelebihan sistem yakni: Mampu mengendalikan akar tanaman. Mampu memenuhi kebutuhan air dengan baik dam juga

    mudah. Keseragaman nutrisi dan juga kadar konsentrasi nutrisi da

    pat diatur sesuai dengan umur dan jenis tanaman. Tanaman dapat diproduksi hingga beberapa kali dengan

    periode yang pendek. Dapat dijadikan sebagai media eksoerimen sebab adanya

    variabel yang dapat dikontrol sehingga dapatmemungkinkan hasil tanaman high planting density.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 67

    Kelemahan sistem aeroponik: Memerlukan investasi dan biaya perawatan yang sangat

    mahal. Sangat tergantung pada energi listrik. Mudah terserang penyakit apabila tidak dirawat dengan baik

    dan benar.

    Prinsip Kerja Sistem Aeroponik:Penggunaan sprinkler dapat menjamin ketepatan waktu

    penyiraman, jumlah air dan keseragaman distribusi air dipermukaan akar tanaman secara terus-menerus selama

    pertumbuhan dan perkembangan tanama.Cara tersebut dapatmenciptakan uap air di udara sekeliling tanaman serta

    memberikan lapisan air pada akar, sehingga menurunkan suhusekitar daun dan mengurangi evapotranspirasi. Sistempancaran atau pengabutan dapat diatur secara bergantiannyala-mati (on-off) bergantian menggunakan timer.Pemompaan dilakukan selama 15 sampai 20 menit.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 68

    BAB IVSISTEM PRODUKSI

    Teknik produksi atau bercocok tanam dengan sistemhidroponik secara umum ada dua cara yaitu 1] menggunakanlarutan dan 2] menggunakan media. Metode yangmenggunakan larutan biasanya tidak membutuhkan mediauntuk pertumbuhan akar cukup dengan larutan yang bernutrisi.Berdasarkan cara pemberian larutan nutrisi, hidroponikdikelompokkan menjadi dua sistem :

    1) Sistem terbuka dimana larutan hara tidak digunakankembali, misalnya Static Drip System (Sistem tetesstatis/nonsirkulasi). Bekerja dengan prinsip tetes tapi airyang digunakan tidak kembali ke penampungan

    2) Sistem tertutup, dimana larutan nutrisi dimanfaatkankembali selama tanaman tumbuh dan berkembang bahkansampai panen.

    Sistem tertutup dibedakan menjadi dua, yaitu :1.Teknik larutan nutrisi statis

    Teknik larutan nutrisi statis merupakan cara budidayadengan larutan yang tidak dialirkan atau larutan dilarutan

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 69

    secara pelan-pelan. Ketinggian larutan selalu konstan dibawahperakaran atau serendah mungkin sehingga akar tanamanberada di atas larutan dan tanaman akan tetap memperolehoksigen yang cukup. Cara lain agar tetap tersedia oksigendapat menggunakan pompa akuarium sehingga dapatmenghasilkan gelembung oksigen dalam larutan hara.

    Sistem ini biasanya menggunakan baskom untukpenanaman. Ukuran baskom untuk tempat penanaman dapatdisesuaikan dengan pertumbuhan tanaman. Biasanyadigunakan baskom yang tidak tembus cahaya agar tidaktumbuh lumut didalam baskom. Jika baskom tembus cahayadapat ditutup dengan aluminium foil, kertas pembungkusmakanan, plastik hitam atau bahan lainnya untuk menghindaricahaya.

    Sistem tertutup dengan larutan nutrisi yang statisbiasanya menggunakan sterofoam yang berfungsi untuk tempatberdirinya tanaman. Permukaan sterofoam dibuat lubang

    lubang tersebut fungsinya sebagai lubang tanam. Baskomdigunakan sebagai tempat penanaman, biasanya biji disemaiterlebih dahulu di tempat yang berbeda, setelah bibit telahmencapai kriteria tanam baik umur maupun morfologi barudipindahkan ke baskom yang telah siap lubang tanamdipermukaan sterofoam. Perawatan pada teknik ini, biasanyadengan menggantikan atau menambahkan larutan nutrisisecara teratur setiap minggu atau apabila larutan turundibawah ketinggian yang telah ditentukan.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 70

    2.Teknik larutan nutrisi mengalirMerupakan salah satu cara bertanam hidroponik yang

    dilakukan dengan mengalirkan terus menerus larutan nutrisidari tangki besar melewati akar tanaman. Teknik ini lebihmudah untuk pengaturan karena suhu dan larutan bernutrisidapat diatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk ribuantanaman. Salah satu teknik yang banyak dipakai dalam cara

    Teknik Larutan Alir ini adalah teknik lapisan nutrisi (nutrient filmtechnique) atau dikenal sebagai NFT, teknik ini menggunakanparit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis anti karat,dan tanaman disemai di parit tersebut. Di sekitar saluran parittersebut dialirkan air mineral bernutrisi sehingga sekitartanaman akan terbentuk lapisan tipis yang dipakai sebagaimakanan tanaman. Parit dibuat dengan aliran air yang sangattipis lapisannya sehingga cukup melewati akar danmenimbulkan lapisan nutrisi disekitar akar dan terdapat oksigenyang cukup untuk tanaman.

    Sedangkan berdasarkan penggunaan media atausubstrat dapat dikelompokkan menjadi (1) SubstrateSystemdan (2) BareRoot System.1. Substrate System

    Substrate system atau sistem substrat adalah sistem

    hidroponik yang menggunakan media tanam untuk membantupertumbuhan tanaman. Sistem hidroponik ini meliputi: sandculture atau sandponics, gravel culture, rockwool, dan bagculture.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 71

    a. Sand CultureSand Culture juga disebut “sandponics” adalah

    budidaya tanaman dalam media pasir. Budidaya hidroponikdengan cara ini dapat : Menggunakan bedengan pasir yang dipasang pipa irigasi

    tetes Membangun sistem drainase di lantai rumah kaca kemudian

    ditutup dengan pasir yang nantinya menjadi media tanamyang permanen, selanjutnya tanaman ditanam langsung dipasir tanpa menggunakan wadah dan secara individualdiberi irigasi tetes.

    b. Gravel Culture

    Gravel Culture adalah budidaya tanaman secarahidroponik menggunakan gravel sebagai media pendukung

    sistem perakaran tanaman. Metode ini sangat populer sebelumperang dunia ke 2. Kolam memanjang sebagai bedengan diisi

    dengan batu gravel, secara periodik diisi dengan larutan harayang dapat digunakan kembali, atau menggunakan irigasi tetes.Tanaman ditanam di atas gravel mendapatkan hara dari larutanyang diberikan. Walaupun saat ini sistem ini masih digunakan,akan tetapi sudah mulai diganti dengan sistem yang lebihmurah dan lebih efisien.c. Rockwool

    Rockwool berasal dari batu basalt yang bersifat inertyang dipanaskan sampai mencair kemudian cairan tersebutdispin (diputar) sehingga menjadi benang-benang yang

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 72

    kemudian dipadatkan seperti kain wool yang terbuat dari rock.Rockwool banyak dimanfaatkan untuk produksi bibit tanamansayuran dan dan tanaman hias.d. Bag Culture

    Bag culture adalah budidaya tanaman yangmenggunakan kantong plastik (polybag) yang diisi denganmedia tanam selain tanah, seperti : serbuk gergaji, kulit kayu,vermikulit, perlit, dan arang sekam. Pengairan dalam sistem inibiasanya menggunakan irigasi tetes. Sistem bag culture cocokuntuk pemula dalam mempelajari teknologi hidroponik, karenasistem ini tidak beresiko tinggi dalam budidaya tanaman(Gambar 37).

    Gambar 37. Hidroponik dengan bag culture menggunakanmedia arang sekam dan irigasi tetes

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 73

    2. Bare Root SystemBare Root systematau sistem akar telanjang adalah

    sistem hidroponik yang tidak menggunakan media tanam untukmembantu pertumbuhan tanaman, diawal penanaman biasanyamenggunakan blok rockwool. Sistem ini meliputi: Deep FlowingSystem, Nutrient Film Technics (NFT), aeroponicdan MixedSystema. Deep Flowing System

    Deep Flowing Systemadalah sistem hidroponik tanpamedia, berupa kolam atau kontainer yang panjang dan dangkaldiisi dengan larutan hara dan diberi aerasi. Pada sistem initanaman ditanam diatas panel tray (flat tray) yang terbuat daribahan sterofoam mengapung di atas kolam dan perakaranberkembang di dalam larutan hara (Gambar 38).

    b. Nutrient Film Tecnics (NFT)Nutrient Film technics adalah sistem hidroponik tanpa

    media tanam. Tanaman ditanam dalam sikrulasi hara tipis padatalang-talang yang memanjang. Persemaian biasanya dilakukandi atas blok rockwool yang dibungkus plastik. Sistem NFTpertama kali diperkenalkan oleh peneliti bernama Dr. AllenCooper. Sirkulasi larutan hara diperlukan dalam teknologi inidalam periode waktu tertentu. Hal ini dapat memisahkan

    komponen lingkungan perakaran yang ‘aqueous’dan ‘gaseous’yang dapat meningkatkan serapan hara tanaman.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 74

    Gambar 38. Deep Flowing System

    c. AeroponicsAeroponics adalah sistem hidroponik tanpa media tanam,

    namun menggunakan kabut larutan hara yang kaya oksigendan disemprotkan pada zona perakaran tanaman. Perakarantanaman diletakkan menggantung di udara dalam kondisi gelap,dan secara periodik disemprotkan larutan hara. Teknologi inimemerlukan ketergantungan terhadap ketersediaan energilistrik yang lebih besar.

    d. Mixed SystemMixed system adalan teknologi hidroponik yang

    menggabungkan aeroponicsdandeep flow technics.Bagian atasperakaran tanaman terbenam pada kabut hara yangdisemprotkan, sedangkan bagian bawah perakaran terendamdalam larutan hara. Sistem inilebih aman dari pad aeroponicssebab bila terjadi listrik padam tanaman masih bisamendapatkan hara dari larutan hara di bawah area kabut.

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 75

    BAB VLARUTAN NUTRISI HIDROPONIK

    A. Air dan PerananAir adalah unsur yang memiliki peran paling penting

    dalam kehidupan setiap makhluk yang hidup di muka bumi ini.Air adalah salah satu komponen fisik yang sangat vital dandibutuhkan dalam jumlah besar untuk pertumbuhan danperkembangan tanaman. Sebanyak 85-90 % dari bobot segarsel-sel dan jaringan tanaman tinggi adalah air.Pernyataantersebut adalah salah satu pengertian air secara umum. Secarailmiah, air bisa diartikan sebagai sebuah senyawa kimia yangterdiri dari dua unsur, yaitu unsur H2 (hidrogen) yang berikatandengan unsur O2 (oksigen) yang kemudian menghasilkansenyawa air (H2O).

    Fungsi air bagi tanaman yaitu 1] sebagai senyawa utamapembentuk protoplasma, 2] sebagai senyawa pelarut bagimasuknya mineral-mineral dari larutan tanah ke tanaman dansebagai pelarut mineral nutrisi yang akan diangkut dari satubagian sel ke bagian sel lain, 3] sebagai media terjadinya

    reaksi-reaksi metabolik, 4] sebagai rektan pada sejumlah reaksimetabolisme seperti siklus asam trikarboksilat, 5] sebagaipenghasil hidrogen pada proses fotosintesis, 6] menjagaturgiditas sel dan berperan sebagai tenaga mekanik dalam

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 76

    pembesaran sel, 7] mengatur mekanisme gerakan tanamanseperti membuka dan menutupnya stomata, membuka danmenutupnya bunga serta melipatnya daun-daun tanamantertentu, 8] berperan dalam perpanjangan sel, 9] sebagaibahan metabolisme dan produk akhir respirasi, serta 10]digunakan dalam proses respirasi.

    Hidroponik adalah budidaya menanam denganmemanfaatkan air tanpa menggunakan tanah. Istilah ini dikalangan umum lebih populer dengan sebutanberkebun tanpatanah, termasuk dalam hal ini tanaman dalam pot atau wadah

    lain yang menggunakan air atau bahan porous lainnya seperti

    kerikil, pecahan genteng, pasir kali, gabus putih dan lain-

    lain.Kualitas air dalam hidroponik dapat dibatasi

    padakonsentrasi ion spesifik dan zat fitotoksik yang relevanuntuk nutrisi tanaman serta keberadaan organisme dan zatyang dapat menyumbat sistem irigasi.Kebutuhan air padahidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidayadengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien,jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan airyang terbatas.

    Elemen dasar yang dibutuhkan tanaman sebenarnya

    bukanlah tanah, tapi air dan cadangan makanan yangterkandung dalam tanah yang dapat terserap akar dan jugaperan tanah yang dapat menopang tanaman selamapertumbuhan dan perkembangan. Dengan mengetahui inisemua, di mana akar tanaman yang tumbuh di atas tanah

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 77

    menyerap air dan zat-zat vital dari dalam tanah, yang berartitanpa tanah pun, suatu tanaman dapat tumbuh asalkandiberikan cukup air dan garam-garam zat makanan sertapenopang tanaman selain tanah. Berikut beberapasyarat utama air untuk menjadi media tumbuh tanamanhidroponik :1.Mineral dalam air hidroponik harus stabil

    Air sering mengandung mineral-mineral terlarut, diamantidak seluruh mineral itu dapat bermanfaat. Namun terdapatjuga beberapa unsur mineral yang juga berbahayauntuk pertumbuhan tanaman atau malah berbahayauntuk tubuh manusia bila nilai terlarutnya terlalu tinggi. DiIndonesia, rata-rata air tanah mempunyai nilai mineral terlarutsebesar 150-250 ppm, sedangkan untuk air yang asalnyadari perusahaan daerah air minum (PDAM) mempunyai nilaimineral terlarut lebih tinggi (diatas 250 ppm). Nilai mineralterlarut yang terlalu tinggi, tidak cocok bagi media tumbuhtanaman hidroponik. Sebab akan menghambat performa akartanaman dalam menyerap nutrisi.

    2.Kualitas airKualitas air yang dikehendaki oleh tumbuhan hidroponik

    adalah air dengan kadar mineral 0-50 ppm.Tanamanakan dapat tumbuh dengan maksimal didalam air dengan kadarmineral rendah. Sebab hal ini akan berdampak terhadap nutrisiterlarut dan kemampuan akar dalam menyerap

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 78

    nutrisi itu. Semakin rendah nilai mineral terlarut didalam air(semakin mendekati nol) maka kualitasair itu akan semakin baik bagi tanaman hidroponik. Didalam airyang kadar mineral terlarutnya rendah, nutrisi akan mamputercampur dengan maksimum. sehingga akar tanaman dapatbekerja dengan maksimum pula dalam menyerap danmemanfaatkan nutrisi itu.

    3.Kestabilan air mineralKestabilam air mineral untuk mendapatkan air dengan

    kadar mineral terlarut yang rendah dengan memanfaatkanteknologi filter air. Filter air dapat menyaring mineral-mineralterlarut dalam air sampai dibawah 100 ppm. Bahkan, dapatdihasilkan air dengan kadar mineral terlarut dibawah 50 ppmatau mendekati nol, dengan menggunakan sistem rangkaianfilter air tipe Reserve Osmosis (RO System).

    4.Nilai pH airNilai pH air akan sangat berefek terhadap kemampuan

    akar tanaman dalam menyerap nutrisi. Halini berhubungan dengan kemampuan sel-sel akar tanamandalam berinteraksi antara jaringan didalam tubuh tanamandengan garam-garam mineral diluar tubuh tanaman (nutrisi).

    Biasanya, tanaman hidroponik menghendaki nilaipH optimal pada kisaran 5.5- 7.5. Nilai pH diluar

    kisaran itu akan sangat menghambat kemampuan akar dalam

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 79

    menyerap nutrisi didalam larutan.Nilai pH dibawah 5 akancenderung asam, dimana hal ini akan mengakibatkan rusak nyasel-sel perakaran tanaman. Begitu juga nilai pH yang beradadiatas 7.5 akan cenderung bersifat basa, dimana akan lebihcenderung mencemari tanaman.

    Oleh sebab itu, tidak seluruh jenis air bisadijadikan sebagai media tumbuh tanaman hidroponik. Sepertiair laut, yang nilai garamnya terlalu tinggi dan cenderungbersifat asam. Keadaan ini juga tidak sesuai dengan kebutuhanakar tanaman. Demikian pula air hujan, yang biasanyatercampur dengan logam-logam berat dari polusi udara dansifatnya cenderung lebih asam. Sehingga jika akanmemanfaatkan air hujan, air tersebut harus terlebih dulu diendapkan selama 1 malam, dan lebih baik jika dilakukanpenyaringan memakai filter.

    B. Nutrisi HidroponikNutrisi tanaman adalah kandungan nutrisi atau unsur

    hara berupa zat-zat kimia yang dibutuhkan tanaman untuk

    melanjutakn siklus hidup atau Nutrisi tanaman adalah inti daripertanian modern dengan kenyataan produktivitas tanamanyang sangat tergantung pada ketersedian unsur hara pada

    tanaman.Larutan nutrisi adalah salah satu faktor paling vitalyang mempengaruhi kualitas dan hasil panen. Sistem

    hidroponik mengandung terutama larutan berair elemenpenting senyawa organik atau anorganik.Unsur hara adalah

  • Dasar – Dasar Bertanam Secara Hidroponik | 80

    sejumlah unsur kimia yang dibutuhkan oleh tanaman untukkeperluan pertumbuhan tanaman.Tanaman dapat memperolehnutrisi dari tanah, udara maupun air.

    Dasar yang paling penting dari sistem budidaya secara

    hidroponik adalah kandungan hara dalam air berupa larutan

    yang diberikan secara terus-menerus sebagai nutrisi.Nutrisitanaman terlarut dalam air yang digunakan dalam hidroponiksebagian besar anorganik dan dalam bentuk ion. Nutrisi utamatersebut diantaranya dalam bentuk kation terlarut (ion

    bermuatan positif), antara lain Ca2+(kalsium),

    Mg2+(magnesium), dan K+(kalium); dan larutan nutrisi utama

    dalam bentuk anion adalah NO3-(nitrat), SO42+(sulfat), dan

    H2PO4-(dihidrogen fosfat).Nutrisi tersebut akan berikatanmenjadi senyawa kompleks berupa garam-garam mineral

    membentuk formula-formula yang akan digunakan dalam

    sistem hidroponik. Kualitas air yang mengandung nutrisi

    sebagai pupuk tergantung pada konsentrasi garam-garam

    tersebut.

    Sebagian besar formula tersebut menggunakan berbagaikombinasi bahan yang biasa digunakan sebagai sumber haramakro dan mikro. Ada tujuh belas unsur-unsur penting (makrodan mikro) yang dipertimbangka