Top Banner
100

Dasar dasar manajemen pendidikan

Jul 05, 2015

Download

Education

dedehamdani87
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Dasar dasar manajemen pendidikan
Page 2: Dasar dasar manajemen pendidikan

DEFINISI PENDIDIKAN

UNDANG-UNDANG RI NOMOR 20 TAHUN 2003

TENTANG SISDIKNAS, PASAL 1 AYAT 1:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlakmulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.”

“Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha

mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang

tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.”

(Sunario, 2003) menjelaskan, potensi otak manusia yang digunakan

untuk berpikir baru 4%. Jadi masih 96% dari otak kita belum

digunakan untuk berpikir.

Page 3: Dasar dasar manajemen pendidikan

ADMINISTRASI

Ad ------ intensif

Ministrare ------- melayani, membantu, memenuhi.

Administrare ----- kata kerja

Administratio ----- kata benda

Administrativus ----- kata sifat

Dalam bahasa Indonesia Administrare diterjemahkan menjadi

Administrasi yang berarti melayani secara maksimal.

Dalam arti sempit (Administratie --- Bhs. Belanda) berarti

pekerjaan yang berhubungan dengan ketatausahaan (surat-

menyurat).

Dalam arti luas, Administratie berarti seni dan ilmu mengelola

(memanej) sumber daya 7M + 1 (I). Yaitu Man, Material,

Machines, methods, marketing, and minutes + Information

untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Page 4: Dasar dasar manajemen pendidikan

Mengelola meliputi: Perencanaan, (Planning),

pengorganisasian (Organizing), pengarahan (Leading), dan

pengendalian (Controlling).

Efisien (Daya Guna) ------ Proses penghematan 7M + 1 (I)

dengan cara melakukan dengan benar (do things right).

Efektif (Hasil Guna) ------- tingkat keberhasilan pencapaian

tujuan (outcomes) dengan melakukan pekerjaan yang benar

(do the right things).

Efektivitas dilihat dari 3 perspektif:

1. Efektivitas individual (Input): Pengetahuan, sikap,

kemampuan, motivasi, dan stres.

2. Efektivitas kelompok (proses): Kekompakkan

(Cohesiveness), kepemimpinan, struktur, status, peran,

dan norma.

3. Efektivitas organisasi (lingkungan, teknologi, pilihan

strategi, struktur,proses, dan budaya)----- Gibson, 2003

Page 5: Dasar dasar manajemen pendidikan

MANAJEMEN

Dale:

Mengelola orang-orang

Pengambilan keputusan

Proses mengorganisasi dan memakai sumber-

sumber untuk menyelesaikan tujuan yang telah

ditentukan.

Johnson:

Proses mengintegrasikan sumber-sumber yang

tidak berhubungan menjadi sistem total untuk

menyelesaikan suatu tujuan.

Massie:

Kelompok khusus orang-orang yang tugasnya

mengarahkan usaha ke arah tujuan-tujuan

melalui aktivitas-aktivitas orang lain atau

membuat sesuatu dikerjakan oleh orang lain

Page 6: Dasar dasar manajemen pendidikan

Siagian:

Sesuatu aktivitas menggerakkan orang lain,

sesuatu kegiatan memimpin, atas dasar

sesuatu yang telah diputuskan terlebih

dahulu.

Dalam pendidikan, manajemen dapat

diartikan sebagai aktivitas memadukan

sumber-sumber pendidikan agar terpusat

dalam usaha mencapai tujuan pendidikan

yang telah ditentukan sebelumnya.

Page 7: Dasar dasar manajemen pendidikan

AKTIVITAS MANAJEMEN

1. Menentukan visi, misi serta sasaran jangka waktu panjang.

2. Membuat perencanaan pelaksanaan misi dalam tahapan

yang realistis dengan pengukuran kualitas yang konsisten

3. Menentukan core competence dan mengembangkannya

secara konsisten dan kontinu

4. Mengembangkan kreativitas dan daya inovasi Sumber Daya

Manusia (SDM) dengan pemberdayaan serta meningkatkan

motivasi dan kualitas kerja.

5. Pengembangan kualitas SDM sebagai strategi terpadu

6. Proses pengambilan keputusan dilakukan dengan

mendengarkan semua “suara” internal dan eksternal

organisasi dengan komunikasi yang efektif dan efisien.

Page 8: Dasar dasar manajemen pendidikan

DEFINISI MANAJEMEN PENDIDIKAN

“Seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,

dan negara.”

“Seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk

mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.”

“Sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

dan pengendalian sumber daya pendidikan untuk mencapai

tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.”

Page 9: Dasar dasar manajemen pendidikan

Gemba dan Manajemen

9

• Gemba (rumah), kaizen (inovasi

berkesinambungan). Gemba kaizen

bermakna sebagai rumah/tempat untuk

mewujudkan mutu (SDM maupun produk)

secara berkelanjutan.

• Manajemen:

– Perbaikan (menaikkan/perbaikan

standar)

– Pemeliharaan (memelihara standar)

Page 10: Dasar dasar manajemen pendidikan

Manajemen & Kaizen

10

• Dalam konteks Kaizen, manajemen memiliki 2

fungsi utama yaitu pemeliharaan dan perbaikan.

• Pemeliharaan terkait dengan kegiatan memelihara

teknologi, sistem manajerial, standar operasional

yang ada, menjaga standar melalui pelatihan dan

penerapan disiplin. Di bawah pemeliharaan semua

orang dapat mematuhi standard operating

prosedure (SOP).

• Perbaikan, berkaitan dengan peningkatan untuk

melampaui standard yang ada.

• Manajemen diarahkan untuk pemeliharaan dan

peningkatan (dari standard yang ada).

Page 11: Dasar dasar manajemen pendidikan

11

• Perbaikan:

• Inovasi: perbaikan menuju standar mutu yang

lebih tinggi atau perubahan lainnya.

• Kaizen: perubahan sedikit terus menerus

(berkesinambungan) tanpa henti.

• Gugus kendali mutu: perbaikan selalu dimulai

dengan unsur manusia terlebih dulu.

Page 12: Dasar dasar manajemen pendidikan

Siswa

Guru, Kur, Biaya, Sarana,

Prasarana, Metode, manajemen

Masyarakat, ortu,

lingkungan alam,

dsb

Lulusan/DO

PBM

kemampuan

KEPEMIMPINAN

Page 13: Dasar dasar manajemen pendidikan

FALSAFAH MANAJEMEN

1. HAKIKAT TUJUAN MANAJEMEN

* Produktivitas ----- ukuran kuantitas dan kualitas kinerja dengan

mempertimbangkan kemanfaatan sumber daya.

Dalam arti teknis, keefektifan, efisiensi sumber daya

Dalam pengertian perilaku, merupakan sikap mental yang

senantiasa berusaha terus berkembang.

Paul Mali (1978):

Output (Performance)/Efektivitas

Ukuran Produktivitas= ------------------------------------------------------

Input (Alokasi Sumber)/Efisiensi

Victor Vromm:

Produktivitas diartikan sebagai Prestasi Kerja

P = f (M x K)

P = Prestasi

f = Fungsi

M = Motivasi

K = Kemampuan

Page 14: Dasar dasar manajemen pendidikan

Gillmore

Produktivitas terdiri dari prestasi akademik, kreativitas, dan

pemimpin (Seorang yang intelegennya tinggi mempunyai

kecenderungan kreatif dan berprestasi, dan akhirnya

produktivitasnya tinggi.

* Kepuasan ---------- Perasaan senang/tidak senang individu

terhadap pekerjaaannya (Responsi seseorang terhadap

pekerjaannya).

Maslow: Terpenuhinya kebutuhan fisiologi, sosial, rasa aman,

penghargaan dan aktualisasi diri.

Page 15: Dasar dasar manajemen pendidikan

15

Quitters

Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan rasa aman

Kebutuhan ikut memiliki & kasih sayang

Kebutuhan penghargaan

Aktualisasi diri

Campers

Climbers

Kebutuhan Maslow

Page 16: Dasar dasar manajemen pendidikan

2. HAKIKAT MANUSIA (Id, ego, dan super ego)

Freud:

Id -------- insting manusia pada pemuasan diri

Ego ------ (lebih penting menurut kaum neo-analis) fungsi

pokok yang tidak hanya pada perwujudan id saja,

tetapi lebih bersifat rasional dan bertanggung

jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial

individu.

Super ego.

Kaum Behavioristik (pendekatan ilmiah) ------ manusia

sepenuhnya adalah makhluk reaktif yang perilakunya

dikontrol oleh faktor-faktor yang datang dari luar.

Page 17: Dasar dasar manajemen pendidikan

Makna manusia dalam organisasi

Sumberdaya Manusia adalah aset paling berharga dalambisnis apapun, bahkan lebih berharga dari pada modal dan mesin-mesin. Sayangnya, manusia dapat jugamenyebabkan pemborosan yang terbesar, jika salahmengelola.

Manusia dapat menjadi aset terbesar atau sebaliknyamenjadi beban terbesar bagi organisasi Anda.

Agar menjadi aset, bangunkan motivasi superiornya

Page 18: Dasar dasar manajemen pendidikan

3. HAKIKAT KERJA

Kerja merupakan kegiatan dalam melakukan sesuatu untuk

memenuhi kebutuhan atas dorongan atau motivasi tertentu.

Kebutuhan Usaha/perilaku Prestasi

Evaluasi Kebutuhan Imbalan

David C. McClelland ---------- Motivasi Berprestasi (berusaha

mencapai standar tertentu yang sangat baik)

Smith dan Cranny --------- Motivasi Kerja ditentukan oleh: Usaha,

kepuasan,dan ganjaran.

Maslow ------- Kebutuhan bertingkat (Mulai dari yang paling tinggi

perwujudan diri, kebutuhan ego, kebutuhan kasih sayang, rasa

aman, dan fisiologis.

Herzberg ------ teori dua faktor (Higine, yaitu gaji, kondisi, kebijakan

perusahaan, penyeliaan, kelompok kerja; dan Motivasi, yaitu

kemajuan, perkembangan, tanggung jawab, penghargaan, prestasi,

pekerjaan itu sendiri)

Page 19: Dasar dasar manajemen pendidikan

Motivasi superior

Motivasi adalah suatu dorongan, berbentukenergi bio-psiko-spiritual dari dalam hati yang membuat kita melakukan aktivitas.

Motivasi superior adalah motivasi yang sangatkuat, sehingga halangan sebesar apapun dapatdilalui.

Motivasi superior adalah energi besar danmenghasilkan kinerja unggul.

Page 20: Dasar dasar manajemen pendidikan

Peran motivasi dalam meraih sukses

Kemampuan= pengetahuan+keterampilan

Motivasi= Visi + Komitmen

Kemampuan x Motivasi = Prestasi

Motivasi merupakan ‘energy in-action, energy in-use’

Roh Keberhasilan

Page 21: Dasar dasar manajemen pendidikan

Tujuan untuk sukses: sesuatu yang vital

Sukses berawal dari: mimpi, tujuan hidup, cita-citadan mengusahakannya agar terwujud

Mimpi ibarat peta jalan ke arah tempat yang kita tuju. Jadi tujuan itu sangat penting. Setelah itu, kapan harus kita lakukan.

Sesuaikan tujuan (hidup) dengan kesenangan dan atau suara hati kita, agar kita menjalaninya dengan gembira.

Page 22: Dasar dasar manajemen pendidikan

Pendidikan, pergaulan, dan sukses

Bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan, memudahkan kita bekerja dan memperkecil hambatan

Pergaulan positif dengan orang-orang yang positif, sangat membantu kesuksesan.

Bergaul dengan orang sukses, akan tahu caranya sukses.

Bergaul dengan orang yang berpikir besar, pikiran kita menjadi besar.

Semua akan menjadi akses bisnis yang saling menguntungkan.

Page 23: Dasar dasar manajemen pendidikan

Cara Mengembangkan Mental Sukses

Menetapkan Tujuan (goals): adalah faktor dominan untuk mencapai sukses

Perilaku positif: memandang dunia dari sudut pandang positif. ‘Saya bisa’.

If you think you can or if you think you can’t, you’re right.

Anda adalah produk pikiran Anda (Henry Ford). Apa yang mendominasi pikiran Anda setiap waktu, itulah yang akan Anda ciptakan dalam realita hidup. Tingkatkan kemampuan berpikir Anda.

Page 24: Dasar dasar manajemen pendidikan

Cont’d

Membangun networking & bekerjasama dengan orang lain.

Tabah dan ulet/tekun, dan terus berbuat.

Bersikap proaktif terhadap perubahan.

Passion: kemauan internal yang berkobar untuk mencapai hasil terbaik.

Keyakinan (belief): They can because they think they can

Page 25: Dasar dasar manajemen pendidikan

Jika Anda mengubah cara berpikir Anda, maka Anda mengubah kehidupan Anda

Banyak orang berkeinginan untuk menang,

tetapi sedikit sekali yang mau mempersiapkan diri untuk menang

---Vince Lombardi

Page 26: Dasar dasar manajemen pendidikan

TEORI MANAGEMENT

TEORI KLASIK (Taylor 1856-1915, Gilbreth 1911 manajemen

waktu, Fayol 1916, Gulick dan Urwick 1930, Weber 1947)

TEORI NEO-KLASIK (Chester I. Barnard 1976 hakikat

organisasi adalah kerjasama, McGregor teori X manusia tidak

menyukai kerja dan Y manajer memandang bawahan bersedia

bekerja), Vromm 1976 teori harapan/ekspektasi dengan dua

asumsi yaitu nilai yang diharapkan/prestasi dan motivasi,

McClelland dengan teori prestasi dengan tiga kebutuhan, model

motivasi Porter dan Lawler 1968)

TEORI MODERN (Murdick dan Ross dengan sistem organisasi,

William A. Shrode & D. Voich 1974 dengan sistem terbuka).

Page 27: Dasar dasar manajemen pendidikan

Periode Waktu Aliran Manajemen Kontributor

1870 - 1930 Manajemen IlmiahFrederick W.Taylor, Frank &

Lillian Gilberth, Henry Gantt,

Haringtong Emerson

1900 - 1940 Teori Organisasi

Klasik

Henry Fayol, Jame D.

Mooney, Mary Parker Follett,

Herbert Simon, Chester I.

Banard

1930 - 1940 Hubungan manusiawi Hawthorne Studies, Elton

Mayo, Fritz Roethlisberger,

Hugo Munsterberg

1940 - sekarang Manajemen Modern Abraham Maslow, Chris

Argyris, Douglas McGregor,

Edgar Schien, David

McClelland, Robert Black &

Jane Mouton, Ernest Dale,

Peter Drucker, serta ahli-ahli

manajemen science.

Page 28: Dasar dasar manajemen pendidikan

Teori klasik lebih menekankan pada prinsip-prinsip

manajemen, terikat waktu (motif pekerja orientasi

fisiologis dan kurang memperhitungkan berbagai dimensi

dalam manajemen seperti motivasi, pengambilan

keputusan, dan hubungan informal.

Pada teori klasik, efisiensi hanya diukur secara ekonomis

tanpa memperhitungkan faktor manusiawi.

Taylor: Planning, Organizing, Actuating, & Controlling.

(POAC). Dikenal sebagai “Bpk manajemen ilmiah”

Henri Fayol: Planning, Organizing, Comanding,

Coordinating, & Controlling (POCCC). Teori organisasi

klasik.

Gulick & Urwick: Planning, Organizing, Staffing, Directing,

Coordinating, Reporting, & Budgeting (POSDCORB).

Max Weber: Birokrasi

Page 29: Dasar dasar manajemen pendidikan

Teori Neo Klasik

Asumsi manusia adalah makhluk sosial dengan

mengaktualisasikan dirinya.

Elton Mayo: Studi hubungan antar manusia dalam situasi

kerja untuk menghasilkan produktivitas.

Chester I Barnard: hakikat organisasi adalah kerjasama.

Douglas McGregor: Teori X, yang berasumsi karyawan

tidak menyukai kerja. Dan teori Y, manajer memandang

bawahan bersedia bekerja, bertanggung jawab, mampu

mengendalikan diri, berpandangan luas dan kreatif.

Pada teori X, manajer cenderung mengarahkan, berakibat

pada tingkat ketergantungan karyawan/pegawai.

Pada teori Y, manajer cenderung untuk mendorong

berpartisipasi, dan bertanggung jawab dalam

menyelesaikan tugasnya dan karyawan dapat

mengembangkan diri.

Vromm: Teori harapan (Ekspektasi) berdasarkan dua

asumsi yaitu harapan terhadap nilai hasil karyanya dan

motivasi.

Page 30: Dasar dasar manajemen pendidikan

Formula prestasi yang berhubungan langsung dengan

motivasi (Vromm)

P = f (M x A)

M= f (V x E)

P = f (A x V x E).

P = Prestasi Kerja

M = Motivasi Kerja

A = Ability (kemampuan)

V = Valensi (preferensi keinginan)

E = Ekspektasi (harapan)

McClelland: Motivasi seseorang ditentukan oleh tiga

kebutuhan, yaitu: Kebutuhan akan kekuasaan, kebutuhan

akan afiliasi, dan kebutuhan akan keberhasilan.

Page 31: Dasar dasar manajemen pendidikan

Nilai imbalan

(Reward)

Upaya

Persepsi upaya

Probabilitas

imbalan

Keberhasilan

penampilan

Kemampuan

melaksanakan

tugas

Persepsi dari

tugas yang

diberikan

Nilai imbalan

(Reward)

Imbalan

Intrinsik

Imbalan

Ekstrinsik

Kepuasan

Model Motivasi Porter dan Lawler

Page 32: Dasar dasar manajemen pendidikan

Teori Modern (Perilaku Organisasi)

Murdick dan Ross: Sifatnya Situasional

William A. Shrode dan D. Voich: Sistem terbuka

(open system) sistem masukan - keluaran dengan

data empirik, sifat sintesis, energetik, dan integratif.

Prinsip: Service lingkungan

Optimasi/pendekatan motivasional

Multidimension

Keharmonisan

Pengurangan resiko

Dalam manajemen modern, sistem tertutup

(berdasarkan siklus tanpa masukan eksternal) dan

sistem terbuka dapat digunakan.

Page 33: Dasar dasar manajemen pendidikan

Prinsip Dasar Perilaku Organisasi

Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses

teknik secara ketat (peranan, prosedur, prinsip)

Manajemen harus sistematik

Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan

manager individual untuk pengawasan harus sesuai

dengan situasi

Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen

terhadap tujuan organisasi.

Unsur manusia adalah faktor kunci penentu sukses atau

kegagalan pencapaian tujuan organisasi

Ciptakan iklim yang mendatangkan kesempatan untuk

kepuasan kebutuhan

Pemimpin/manager harus diberi latihan dalam pemahaman

prinsip-prinsip dan konsep-konsep manajemen.

Page 34: Dasar dasar manajemen pendidikan

TOKOH-TOKOH YANG TERKENAL

Abraham Maslow dengan hirarki kebutuhan

Douglas McGregor dengan teori X dan Y

Frederick Herzberg dengan teori motivasi higienis atau teori

dua faktor

Robert Black dan Jane Mouton dengan lima gaya

kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial (Managerial Grid)

Rensis Likert yang mengembangkan penelitiannya secara

ekstensif mengenai empat sistem manajemen dari sistem

exploitif-otoritatif sampai partisipatif kelompok.

Fred Fiedler dengan pendekatan contingency pada studi

kepemimpinan yang menjembatani gap antara teori dan

praktek. Variabel lingkungan (internal dan eksternal), konsep

dan teknik manajemen, dan hubungan kontingensi antar

keduanya. Menggabungkan pendekatan klasik dan hubungan

manusiawi.

Chris Argyris memandang organisasi sebagai sistem sosial

atau sistem antar hubungan budaya

Edgar Schein banyak meneliti dinamika kelompok dalam

organisasi.

Page 35: Dasar dasar manajemen pendidikan

Aliran Kuantitatif (Management Science)

Ditandai dengan berkembangnya tim riset operasi

(operations research) dalam pemecahan masalah industri.

Langkah-langkah pendekatan management science:

1. Perumusan masalah

2. Penyusunan suatu model matematis

3. Mendapatkan penyelesaian dari model

4. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model

5. Penetapan pengawasan atas hasil

6. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi.

Page 36: Dasar dasar manajemen pendidikan

RINGKASAN ALIRAN KONSEP-KONSEP MANAJEMEN

1. Proses Pendekatan Operasional

Manajemen dianalisa dari sudut pandangan apa yang diperbuat

seorang manajer. Pendekatan proses memusatkan pada fungsi-

fungsi dasar manajemen.

2. Pendekatan Perilaku Manusia

Penekanan diberikan kepada hubungan-hubungan antara

perorangan serta dampaknya. Pengaruh lingkungan dan

dampak yang memberi motivasi pada perilaku manusia

diperhitungkan dalam penelitian yang dilakukan.

3. Pendekatan Sistem Sosial

Manajemen sebagai suatu sistem sosial berorientasi secara

sosiologis, berurusandengan berbagai kelompok sosial dan

hubungan-hubungan budayanya serta berusaha menyatukan

kelompok ke dalam suatu sistem sosial. Pendekatan ini

memperhitungkan kelahiran, manfaat dan fungsi suatu

“organisasi informal” (misalnya kelompok-kelompok kerja

informal yang terbentuk atas kesetiakawanan dan nilai-nilai

bersama) disatukan dengan kelompok kerja formal (sesuai

peta organisasi formal) yaitu hubungan yang diperintahkan

secara resmi antara pegawai (regu komando dan regu tugas).

Page 37: Dasar dasar manajemen pendidikan

4. Pendekatan Sistem-sistem

Bertujuan mengembangkan suatu kerangka

sistematis untuk menguraikan hubungan-

hubungan antar aktivitas. Pendekatan sistem-

sistem memberikan suatu alat untuk melihat

dengan jelas faktor-faktor yang bersifat tidak

tetap, hambatan, dan interaksi.

5. Pendekatan Kuantitatif

Manajemen dipandang sebagai suatu

kesatuan yang logis untuk mengambil

keputusan dan mendifinisikan dengan tepat

segala tujuan, persoalan dan hubungan

dengan cara yang dapat diukur.

Page 38: Dasar dasar manajemen pendidikan

Berilah jawaban “BENAR” atau “SALAH” pada

pernyataan berikut:

…………..1. Manajemen semata-mata mengenai pencapaian

tujuan-tujuan.

…………..2. Manajemen terutama berhubungan dengan

pelaksanaan urusan-urusan pribadi seseorang.

…………..3. Manajemen sarat dengan target dalam arti bahwa

ini menyangkut tercapainya tujuan-tujuan khusus.

…………..4. Manajemen lebih bersifat seni daripada ilmu

pengetahuan.

…………..5. Pertama kali manajemen digunakan pada zaman

revolusi industri.

…………..6. Proses atau pendekatan operasional terhadap

manajemen memberikan penekanan pada

kesamaan-kesamaan setiap situasi manajemen.

…………..7. Pendekatan sistem sosial terhadap manajemen

menganggap hanya organisasi formal saja yang

menjadi sistem sosial.

…………..8. Penelitian manajemen bebas dari analisa

kuantitatif.

Page 39: Dasar dasar manajemen pendidikan

PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN

Manajemen berdasarkan sasaran (MBO)

Manajemen berdasarkan orang

1. Hakikat Perubahan

2. Proses Perubahan

3. Teknik Perubahan

Manajemen berdasarkan informasi

Page 40: Dasar dasar manajemen pendidikan

MANAJEMEN BERDASARKAN SASARAN

Merupakan teknik manajemen yang membantu

memperjelas dan menjabarkan tahapan tujuan organisasi

menjadi tujuan-tujuan perorangan.

Asumsinya: Menetapkan tujuan-tujuan pribadi

menimbulkan keterikatan pegawai yang menuju pada

pelaksanaan yang bertambah baik.

Dengan MBO dilakukan proses penentuan tujuan bersama

antara atasan dengan tujuan di unit kerja agar serasi dengan

tujuan organisasi.

Siklus MBO:

1. Identifikasi tugas, tujuan dan tanggung jawab

2. Pengembangan standar prestasi (performance)

3. Pengukuran dan penilaian prestasi untuk diberi upah atas

dasar tercapainya tujuan.

Page 41: Dasar dasar manajemen pendidikan

Sistem MBO:

1. Tentukan hasil akhir

2. Tentukan apakah saling bertautan dengan

tujuan organisasi

3. Atasan dan bawahan bekerjasama dalam

menentukan sasaran

4. Menyusun kegiatan untuk mencapai sasaran

5. Menyusun tugas-tugas

6. Menentukan batas-batas pekerjaan dan jenis

pengarahan dari atasan

7. Monitoring dan laporan.

Page 42: Dasar dasar manajemen pendidikan

Sistem MBO Efektif, jika:

Komitmen pada program

Penentuan sasaran pada tingkat puncak terlebih dahulu

(top down)

Sasaran individu (bottom up)

Peran serta aktif di semua tingkatan

Otonomi dalam pelaksanaan rencana

Ada evaluasi yang dilakukan terprogram

Memperhatikan keunggulan MBO (pengelolaan, peranan

dan fungsi struktur organisasi jelas, individu terikat pada

tugas-tugasnya, pengawasan lebih efektif)

Memperhatikan kelemahan MBO (tidak mudah menilai

prestasi kerja, tidak mudah menentukan tujuan)

Memperhatikan proses MBO.

Page 43: Dasar dasar manajemen pendidikan

Proses Penyusunan tujuan dalam organisasi dengan MBO

Manajer

Pertemuan

Tujuan (Bagi Bawahan)

Tujuan (Bagi Bawahan)

Tujuan (Bagi Bawahan)

Page 44: Dasar dasar manajemen pendidikan

MANAJEMEN BERDASARKAN ORANG

Hakikat Perubahan

Perubahan dalam organisasi melibatkan berbagai

komponen seperti tujuan, strategi, manusia, struktur, dan

teknologi yang saling terkait.

Agar perubahan efektif, mulailah dengan merencanakan.

Dengan memahami proses perubahan, sumber-sumber

penolakan dan cara mengatasinya dapat kita ketahui.

Proses Perubahan

1. Tahap Pencarian (perubahan merupakan kebutuhan)

2. Tahap pengubahan(melakukan tindakan pemodifikasian

organisasi yang membutuhkan agen perubahan yang

terlatih)

3. Pembekuan (mengukuhkan pola perilaku baru

Page 45: Dasar dasar manajemen pendidikan

Teknik Perubahan

Dengan latihan kepekaan (Sensitivity Training), yaitu suatu

interaksi dalam kelompok kecil yang terjadi dalam suasana

yang tertekan, sehingga menuntut setiap orang untuk peka

terhadap perasaan orang lain sebagai suatu usaha untuk

menciptakan kegiatan kelompok yang memadai.

Manfaat Latihan Kepekaan:

1. Meningkatkan pengertian, pemahaman, dan kepekaan

terhadap perilaku diri sendiri

2. Meningkatkan pengertian dan kepekaan terhadap perilaku

orang lain

3. Lebih mengerti dan memahami proses yang terjadi

4. Meningkatkan keterampilan dalam mengadakan diagnosis

5. Meningkatkan kemampuan untuk menerjemahkan apa yang

dipelajari

6. Meningkatkan kemampuan mengadakan hubungan antar

manusia.

Page 46: Dasar dasar manajemen pendidikan

MANAJEMEN BERDASARKAN INFORMASI

Model Dasar Sistem Informasi Manajemen

Data Masukan

(Sumber Dokumen)Proses SIM

Informasi

(Laporan)

Pengguna

(USER)

Page 47: Dasar dasar manajemen pendidikan

Yang perlu diperhatikan dalam SIM

Identifikasi jenis informasi yang dibutuhkan

Tentukan sumber data dan informasi yang dibutuhkan

Tentukan siapa yang membutuhkan informasi dan kapan?

Komunikasikan informasi secara tepat (accuracy),

terpercaya (reliable) kepada para pengambilan keputusan.

Beberapa persyaratan yang dibutuhkan:

1. Uniformitas

2. Lengkap

3. Jelas

4. Tepat waktu

Page 48: Dasar dasar manajemen pendidikan

Proses Manajemen dan Kebutuhan Informasi

(Murdick & Ross)

Pengakuan

Masalah

Merumuskan Masalah,

Mengembangkan

alternatif tindakan

Keputusan

Implementasi

Hasil Pengawasan

berbeda dengan

Rencana

1. Perbedaan rencana dan prestasi

2. Lingkungan, persaingan, dan

informasi intern tentang masalah

Evaluasi butir 1 dan 2 untuk

membuat estimasi alternatif

Prediksi sebagai hasil alternatif

tindakan

Komunikasi detail tentang

rencana dan standar pengawasan

Prestasi berbeda dengan rencana

Page 49: Dasar dasar manajemen pendidikan

MANAJEMEN SEBAGAI SISTEM

Manajemen sebagai

sistem:

1. Sub sistem struktur

2. Sub sistem teknik

3. Sub sistem personalia

4. Sub sistem Informasi

5. Sub sistem Lingkungan/

masyarakat

Melaksanakan manajemen sebagai sistem, berarti memberi

perhatian dan perlakuan dengan proporsi yang relatif sama

kepada subsistemnya.

Page 50: Dasar dasar manajemen pendidikan

Organisasi sebagai sistem

Organisasi Sebagai

sistem:

1. Sub sistem tujuan di

tengah

2. Sub sistem manajemen di

luarnya

3. Sub sistem struktur,

teknik, personalia, dan

informasi pada keempat

lingkungan yang

mengelilinginya

4. Lingkungan pada

lingkaran yang paling luar.

Page 51: Dasar dasar manajemen pendidikan

ORGANIZATIONS AS OPEN SYSTEM

The environment The organizations The environment

Supplies Creates consumes

Resource input

People

Money

Materials

Technology

Information

Product outputs

Finished

Goods and

Services

Work

Activities turn

Resources

Into outputs

Transformation process

Consumer feedback

Page 52: Dasar dasar manajemen pendidikan

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

PERENCANAAN

PENGORGANISASIAN

PENGARAHAN/KEPEMIMPINAN

PENGAWASAN/PENGENDALIAN

Taylor: Planning, Organizing, Actuating, & Controlling.

(POAC). Dikenal sebagai “Bpk manajemen ilmiah”

Henri Fayol: Planning, Organizing, Comanding,

Coordinating, & Controlling (POCCC). Teori organisasi

klasik.

Gulick & Urwick: Planning, Organizing, Staffing,

Directing, Coordinating, Reporting, & Budgeting

(POSDCORB).

Page 53: Dasar dasar manajemen pendidikan

PERENCANAAN

Menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama

suatu masa yang akan datang dan apa yang harusdiperbuat

agar dapat mencapai tujuan itu.

“Self audit”, menentukan keadaan organisasi sekarang

“Survey” lingkungan

“Menentukan tujuan “objectives”

“Forecast”, ramalan keadaan yang akan datang.

Melakukan tindakan-tindakan dan sumber pengerahan

“Evaluate”, pertimbangan tindakan-tindakan yang

diusulkan

Ubah dan sesuaikan, “Revise and adjust” rencana-rencana

sehubungan dengan hasil pengawasan dan keadaan yang

berubah

“Comunicate”, berhubungan terus selama proses

perencanaan.

Page 54: Dasar dasar manajemen pendidikan

Model-model Perencanaan

Model Perencanaan komprehensif

Digunakan untuk menganalisis perubahan-perubahan

dalam sistem pendidikan secara keseluruhan.

Model Target Setting

Diperlukan dalam upaya proyeksi dalam kurun waktu

tertentu. (demografis, enrolmen, kebutuhan)

Model Costing (pembiayaan) dan Keefektifan Biaya

Untuk menganalisis proyek-proyek dalam kriteria

efisiensi dan efektivitas.

Model PPBS (Planning, Programing, Budgeting System)

Merupakan suatu proses yang komprehensif untuk

pengambilan keputusan yang lebih efektif.

Page 55: Dasar dasar manajemen pendidikan

Jenis-jenis Perencanaan Pendidikan

Menurut Besarannya:

1. Perencanaan Makro (Nasional)

2. Perencanaan Meso (dalam bentuk program-program

pada Departemen atau unit-unit)

3. Perencanaan Mikro (Institusional)

Menurut Tingkatannya:

1. Perencanaan Strategik (Pendekatan sistem dengan analisis

SWAT; analisis lingkungan Ekonomi, sosial, pasar dan

teknologi, Norma dan Nilai)

2. Perencanaan Koordinatif (Managerial) mencakup semua

aspek operasi suatu sistem dengan kebijakan-kebijakan

yang harus ditaati yang telah ditetapkan pada perencanaan

strategik.

3. Perencanaan Operasional (memusatkan perhatian pada

tingkat pelaksanaan di lapanganyang dapat diukur)

Page 56: Dasar dasar manajemen pendidikan

Menurut Jangka Waktunya:

1. Perencanaan Jangka Pendek (Perencanaan Operasional

kurang dari 5 tahun)

2. Perencanaan Jangka Menengah (Kurun Waktu 5 – 10 Tahun)

3. Perencanaan Jagka Panjang (di atas10 tahun – 25 tahun)

Page 57: Dasar dasar manajemen pendidikan

PENGORGANISASIAN

Mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan

penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan

kegiatan-kegiatan.

“Identity”, tetapkan dengan teliti dan tentukan pekerjaan

yang akan dilaksanakan.

“Break work down”, bagi-bagi pekerjaan menjadi tugas

setiap orang.

Tugas-tugas kelompok menjadi posisi-posisi

Tentukan persyaratan setiap posisi-posisi.

Kelompok-kelompok posisi menjadi satuan-satuan yang

dapat dipimpin dan saling berhubungan dengan baik.

Bagi-bagikan pekerjaan, pertanggungjawaban dan luas

kekuasaan yang akan dilaksanakan.

Ubah dan sesuaikan organisasi sehubungan dengan hasil

pengawasan dan kondisi yang berubah-ubah.

Berhubungan selalu selama proses pengorganisasian.

Page 58: Dasar dasar manajemen pendidikan

KEPEMIMPINAN

Pemimpin adalah seorang yang mempunyai kemampuan

untuk mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya

dengan menggunakan kekuasaan.

Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengarahkan dan

mempengaruhi bawahan sehubungan dengan tugas-tugas

yang harus dilaksanakan.

Pendekatan kepemimpinan:

a. Pendekatan sifat, yang memfokuskan pada karakteristik

pribadi pemimpin.

b. Pendekatan perilaku, yang hubungannya dengan

bawahan.

c. Pendekatan situasional, yang memfokuskan pada

kesesuaian antara perilaku pemimpin dengan karakteristik

situasional.

Page 59: Dasar dasar manajemen pendidikan

59

Syarat menjadi pemimpin

Dapat mengambil keputusan dengan cepat

Berani mengambil resiko

Memiliki wawasan yang luas

Human relationnya baik

Mampu berkomunikasi baik ke segala arah

Mau memahami kondisi organisasinya

Mencintai bisnis/pekerjaan yang dijalankan

Menguasai kompetensi teknis

Belajar mencintai pelanggan

Page 60: Dasar dasar manajemen pendidikan

60

Merasa dekat dengan karyawan/anggota

Dekat dengan pemasok

Mencintai diri sendiri (tahu ttg dirinya)

Mampu memberi inspirasi

Mampu menanamkan nilai2

yang dianut

organisasi

Mempunyai visi dan misi yang jelas

Mempunyai tujuan/sasaran jelas

Menetapkan strategi implementasi

Page 61: Dasar dasar manajemen pendidikan

61

Untuk menjadi pemimpin

Self understanding (memahami diri sendiri)

Menyusun rencana sesuai dengan kemampuannya

Self awareness (sadar akan perasaannya sendiri)

Mengenali dan mengidentifikasi perasaan yang

sedang dirasakan

Self control/pengendalian diri (sadar sepenuhnya apa

yang dilakukan)

• Pengendalian diri baru dapat dilihat pada situasi

yang sulit dan melibatkan emosi.

• Kemampuan menunda kenikmatan menunjukkan

pengendalian diri yang kuat.

• Pengendalian diri juga ditunjukkan oleh keberanian

seseorang utk membuat komitmen dan

melaksanakan komitmen tersebut.

Page 62: Dasar dasar manajemen pendidikan

62

Leadership values

Kepemimpinan yang tepat akan mampu

menggerakkan staf dengan efektif

Kepemimpinan yang diteladani akan

mendorong staf berprestasi seperti

pemimpinnya

Kepemimpinan yang efektif akan

menggerakkan staf dengan cepat/tepat

Pemimpin yang dekat dengan staf akan

membuat staf bekerja dengan fun.

Page 63: Dasar dasar manajemen pendidikan

63

Fungsi-fungsi Kepemimpinan

Pembuatan keputusan

Perencanaan

Pengorganisasian

Pengarahan

Perintah/Komando

Penggerakan

Koordinasi

Memotivasi

Penganggaran

Monitoring

Pengawasan/Supervisi

Sumber inspirasi

Representasi

organisasi

Page 64: Dasar dasar manajemen pendidikan

64

Leadership skill

Conceptual skill (Kemampuan konseptual): Kemampuan

untuk memahami kompleksitas organisasi dan

penyesuaian bidang gerak unit kerja masing-masing ke

dalam bidang operasi organisasi secara menyeluruh.

Human skill (Kemampuan berhubungan dengan orang

lain): kemampuan dan judgment dalam bekerja

dengan/dan melalui orang lain, yang mencakup

pemahaman ttg motivasi dan penerapan kepemimpinan

secara efektif.

Technical skill (kemampuan teknis): Kemampuan

menggunakan pengetahuan, metode, teknik, dan

peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas

tertentu yang diperoleh dari pengalaman, pendidikan,

dan pelatihan

Page 65: Dasar dasar manajemen pendidikan

65

Peranan Pemimpin

Stoner:

Sbg penanggungjawab

Sbg penyeimbang dalam mencapai tujuan-

tujuan

Sbg pemikir hal-hal yang konseptual

Sbg bekerjasama dengan dan melalui orang

lain

sbg mediator & fasilitator

sbg politisi (berpikir ttg strategi)

sbg representasi (wakil) organisasi

sbg pembuat keputusan

Page 66: Dasar dasar manajemen pendidikan

66

Peranan Pemimpin

Mintzberg:

Sbg figurhead (panutan)

Sbg leader (pemimpin)

Sbg liasion (penyelenggara)

Sbg monitor (pemantau)

Sbg dessiminator (pengembang)

Sbg spokesman (juru bicara)

Sbg entrepreneur (wirausaha)

Sbg disturbance handler (penyelesai

masalah)

Sbg resource allocator & negotiator

Page 67: Dasar dasar manajemen pendidikan

67

Peranan Pemimpin

H.G. Hicks & C.R Gullet:

Bersikap adil (arbitrating)

Memberikan sugesti

Mendukung tercapainya tujuan

Sbg katalisator (mempercepat proses)

Menciptakan rasa aman

Sebagai wakil organisasi

Sbg sumber inspirasi

Bersikap menghargai keberhasilan staf

Page 68: Dasar dasar manajemen pendidikan

68

Pemimpin Formal & Non-formal

Pemimpin formal adalah pemimpin yang

ditetapkan berdasarkan struktur

organisasi dan melalui prosedur dan

langkah-langkah yang telah ditetapkan.

Pemimpin non-formal adalah pemimpin

yang ditunjuk berdasarkan kepentingan

pada situasi tertentu tanpa terikat oleh

struktur organisasi, prosedur, dan

aturan-aturan tertentu

Page 69: Dasar dasar manajemen pendidikan

69

Guru, Kurikulum, Biaya,

Sarana-prasarana, Metode

Masyarakat, ortu,

lingkungan alam,

dsb

Kemampuan

Pemimpin

SiswaPBM

Lulusan

Page 70: Dasar dasar manajemen pendidikan

70

Gaya Kepemimpinan

Otoriter: keputusan diambil oleh pemimpin, staf

tinggal melaksanakan keputusan tersebut

Demokratis: sebelum sampai pada keputusan,

staf diajak untuk membahas bagaimana

keputusan terbaik akan diambil. Semua pihak

dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan

Pseudo demokratis: keputusan ditetapkan oleh

pimpinan, tetapi agar tidak tampak otoriter, staf

diajak dalam proses

Situasional: pemimpin bersifat fleksibel

tergantung dari situasi saat itu, gabungan dari

gaya otoriter dan demokratis

Laissesfaire: yakni gaya kepemimpinan yang

memberikan kebebasan sepenuhnya kepada

bawahan untuk mengambil keputusan.

Page 71: Dasar dasar manajemen pendidikan

71

Douglas McGregor

Teori X dan Teori Y

1. Pada umumnya orang-

orang tidak suka bekerja

2. Orang umumnya tdk

ambisius, hanya memiliki

sedikit keinginan utk

bertanggung jawab, lebih

suka diarahkan

3. Orang memiliki

kreatifitas sedikit dlm

memecahkan masalah

organisasi

4. Motivasi hanya pada

level fisiologis dan rasa

aman

5. Orang pd umumnya hrs

diawasi dg ketat dan

dipaksa untuk mencapai

tujuan organisasi

1. Pekerjaan pada hakikatnya

seperti bermain, bila kondisi

menyenangkan

2. Swa-kendali sangat diperlukan

untuk mencapai tujuan

organisasi

3. Orang umumnya memiliki

kemampuan kreatif utk

memecahkan masalah2

organisasi

4. Motivasi timbul pada level

sosial, penghargaan, dan

aktualisasi diri

5. Orang dapat mengarahkan diri

sendiri dan kreatif bekerja

apabila dimotivasi dg tepat

Page 72: Dasar dasar manajemen pendidikan

72

Gaya Kepemimpinan efektif

tinggi

R4 R3 R2 R1

Orientasi tugas

H r

T r

H t

T r

H r

T t

H t

T t

S1

S2S3

S4

Page 73: Dasar dasar manajemen pendidikan

73

Gaya kepemimpinan - Cont’

1. Style 1, berorientasi tinggi tugas dan rendah

hubungan. Kesanggupan rendah (R1 rendah

kecakapan; rendah kemauan)

2. Style 2, berorientasi tinggi tugas, tinggi

hubungan. Kesanggupan sedang (R2 tinggi

kecakapan; rendah kemauan, atau salah satu

tinggi)

3. Style 3, berorientasi tinggi hubungan rendah

tugas. Kesanggupan sedang (R3 tinggi

kecakapan; tinggi kemauan)

4. Style 4, berorientasi rendah hubungan; dan

rendah tugas. Kesanggupan tinggi (R4 tinggi

kecakapan dan tinggi kemauan)

Page 74: Dasar dasar manajemen pendidikan

74

Path-Goals Theory (teori jalur-tujuan)

Robert House

1. Teori bahwa perilaku seorang pemimpin

dapat diterima baik oleh bawahan sejauh

mereka pandang sebagai suatu sumber dari

kepuasan segera atau kepuasan masa depan.

2. Pemimpin efektif menjelaskan jalur (path)

untuk membantu pengikut melalui jalur mana

harus bekerja efektif menuju pencapaian

tujuan dengan lebih mudah dan efisien

Page 75: Dasar dasar manajemen pendidikan

75

4 perilaku pemimpin menurut House

Pemimpin direktif, memberitahu bawahan

apa yang diharapkan dari mereka, jadwal

kerja jelas, dan membimbing mereka bgmn

menyelesaikan tugas

Pemimpin pendukung, ramah dan

menunjukkan kepedulian akan kebutuhan

bawahan

Pemimpin partisipatif, berkonsultasi dg

bawahan sebelum mengambil keputusan

Pemimpin berorientasi prestasi,

menetapkan tujuan yang menantang, dan

mengharapkan bawahan untuk berprestasi

tertinggi.

Page 76: Dasar dasar manajemen pendidikan

76

Managerial grid (Blake dan Mouton)

0;09;0

0;9 9;9

5;5

Orientasi tugas

produktif

H r

T t

H r

T r

H t

T t

H t

T r

Page 77: Dasar dasar manajemen pendidikan

77

The High-high Leader, dari teori dua faktor

Pemimpin yang efektif berorientasi pada

tugas dan berorientasi pada orang, yakni apa

yang disebut dengan high-high leader

Managerial grid (teori jaringan manajerial)

oleh Blake dan Mouton menggambarkan

pemimpin yang efektif adalah yang concern

pada tugas dan pada orang (9;9)

Page 78: Dasar dasar manajemen pendidikan

78

The PM Leadership Theory

Peterson & Misumi (1985) menjelaskan bahwa

perilaku pemimpin yang efektif adalah perilaku

kinerja yang tinggi dan perilaku

mempertahankan yang tinggi

Keterangan: perilaku kinerja berorientasi

pada produksi, sedangkan perilaku

mempertahankan berorientasi pada

orang/hubungan

Page 79: Dasar dasar manajemen pendidikan

79

Model tambahan dari perilaku pemimpin

Kebanyakan perilaku pemimpin yang spesifik

hanya relevan untuk pencapaian tugas atau

untuk mempertahankan hubungan yang

harmonis, kooperatif, namun tidak untuk kedua

perhatian secara bersamaan (Misumi, 1985).

Blake & Mouton, untuk kedua-duanya.

Perilaku berorientasi pegawai menghasilkan

kepuasan kerja, kerjasama tim, komitmen

organisasi yang lebih tinggi.

Perilaku yang berorientasi pada tugas dapat

menghasilkan saling pengertian yang lebih baik

mengenai persyaratan peran, koordinasi yang

lebih baik diantara para bawahan, penggunaan

sumberdaya dan personil yang lebih efisien

Page 80: Dasar dasar manajemen pendidikan

80

Analitical

(Analitis)

•Logis

* Cermat

* Serius

* Sistematik

* Percaya diri

Driver

•Independen

* Agak tertutup

* Tegas

* Pragmatis

* Efisien

Amiable

(ramah)

- Supportive

- Kooperatif

- Diplomatis

- Sabar

- Loyal

Expressive

(perasaan)

- Terbuka

- Antuasias

- Persuasif

- Penyayang

- Spontan

Gabungan/

situasional

Page 81: Dasar dasar manajemen pendidikan

Pengawasan

Tetapkan Ukuran-ukuran/standar-standar pelaksanaan

pekerjaan (ongkos, waktu, kuantitas, dan kualitas).

Monitor hasil-hasil dan bandingkan dengan ukuran-ukuran

Perbaiki penyimpangan-penyimpangan

Ubah dan sesuaikan cara-cara pengawasan sehubungan

dengan hasil-hasil pengawasan dan perubahan kondisi-

kondisi.

Selalu berhubungan selama proses pengawasan.

Page 82: Dasar dasar manajemen pendidikan

Langkah-langkah Dasar Proses Pengawasan

(Paham Klasik)

Menetapkan

Standar untuk

mengukur

prestasi

Mengukur

Prestasi

Kerja

Apakah

Prestasi

memenuhi

standar

Ambil

tindakan

korektif

Tidak

Tidak

berbuat

apa-apa

Ya

Page 83: Dasar dasar manajemen pendidikan

Pengawasan dan Konsep Sistem

Cybernetic/sibernetika

Karakteristik:

Menentukan keseimbangan

Menerima perubahan-perubahan di dalam lingkungan

sebagai umpan balik sistem

Memindahkan informasi lingkungan eksternal ke dalam

sistem

Melakukan tindakan korektif

Page 84: Dasar dasar manajemen pendidikan

Informasi

Perencanaan

Perencanaan:

Tujuan

Premis/alasan

Alternatif

Evaluasi

Keputusan

Pelaksanaan:

Implementasi

Rencana

Pengawasan:

Standar

Pengukuran

Koreksi

Informasi Pengawas:

Pemakai jasa

pendidikan atau

masyarakat

Eksternal

Internal

Umpan Balik

Informasi dan Pengawasan

Page 85: Dasar dasar manajemen pendidikan

MANAJEMEN BERDASARKAN SASARAN

DALAM BIDANG PENDIDIKAN

Manajemen pada aspek struktur

Manajemen pada aspek teknik

Manajemen pada aspek personalia

Manajemen pada aspek informasi

Manajemen pada aspek lingkungan

Page 86: Dasar dasar manajemen pendidikan

Manajemen pada aspek struktur

1. Struktur organisasi adalah salah satu sub

sistem dari manajemen sebagai sistem.

2. Struktur merupakan mekanisme organisasi.

Apa yang harus dikerjakan oleh setiap

personalia dan diorganisir dalam unit-unit kerja.

3. Hierarki paling tinggi adalah unit kerja, kemudian

jabatan, dan tugas.

4. Analisis unit kerja diperlukan untuk

mengidentifikasi unit-unit kerja dan memberi

penjelasan kepada setiap personalia.

5. Dengan analisis unit kerja dapat ditentukan model-

model unit kerja, konsep-konsep tugas individual,

tanggungjawabnya, prosedur kerja, kompetensi

petugas, latihan dan pendidikan yang diperlukan,

dan kondisi kerja yang harus disediakan.

Page 87: Dasar dasar manajemen pendidikan

1. Analisis Unit Kerja

Analisis unit kerja diperlukan untuk mengidentifikasi unit-

unit kerja dan memberi penjelasan kepada setiap

personalia.

Dengan analisis unit kerja dapat ditentukan model-model

unit kerja, konsep-konsep tugas individual, tanggung-

jawabnya, prosedur kerja, kompetensi petugas, latihan

dan pendidikan yang diperlukan, dan kondisi kerja yang

harus disediakan.

2. Deskripsi Tugas dan Spesifikasi Tugas

Deskripsi tugas mencakup tugas beserta hubungannya

dengan tugas-tugas lain, tujuan tugas itu dan faktor-

faktor fisik, sosial, dan ekonomi yang efek kepadanya.

Spesifikasi tugas menjelaskan tentang jasmani (batas

umur, tinggi) dan kualitas atau kompetensi petugas

(pengalaman, keahlian, keterampilan, dan ijazah)

Page 88: Dasar dasar manajemen pendidikan

3. Hierarki dan Wewenang/Otoritas

Hierarki diwujudkan dalam bentuk kedudukan atau status

seseorang dengan otoritas atau wewenangnya.

Status adalah posisi individu dalam kelompok (Massie).

Otoritas atau wewenang dan kekuatan (power) akan menentukan

kemampuan seseorang menduduki status tertentu. Otoritas

adalah hak-hak yang melekat pada status yang diberikan

kepadanya (Robbins).

Perubahan Lingkungan dan Dinamika Struktur Organisasi

Struktur yang dibuat diharapkan bersifat fleksibel dan cocok

dengan situasi lingkungan (Robbins).

Contoh:

Struktur organisasi (sekolah)

1. Unit ketua/pimpinan (jabatan kepala sekolah, wakil)

2. Unit pendukungnya (jabatan di laboratorium, perpustakaan,

sumber media, kurikulum, dan tata usaha)

3. Unit pelaksana (jabatan wali kelas, guru, dan nara sumber).

Page 89: Dasar dasar manajemen pendidikan

Manajemen pada aspek teknik

Manajemen pada aspek teknik adalah usaha para pimpinan

menangani teknik-teknik yang ada dalam organisasinya agar

teknik-teknik itu dapat digunakan seoptimal mungkin untuk

mencapai tujuan organisasi.

Teknik-teknik yang ada dihimpun dan dikoordinasikan

menjadi satu kesatuan dalam menangani tugas-tugas

organisasi.

Teknik adalah suatu cara untuk mengoptimalkan keputusan-

keputusan.

Keputusan dalam bidang pendidikan mencakup segala

bidang aktivitas organisasi yang tercakup dalam komponen-

komponen pendidikan.

Dalam bidang pendidikan teknik adalah segala yang

digunakan untuk mengubah input menjadi output.

Page 90: Dasar dasar manajemen pendidikan

Manajemen pada aspek personalia

Manajemen personalia adalah bagian manajemen yang

memperhatikan orang-orang dalam organisasi yang merupakan salah

satu sub sistem manajemen (Evans).

Fungsinya meliputi:

1. Rekruitmen

2. Penempatan

3. Melatih dan mengembangkan

4. Meningkatkan kesejahteraan.

Yang perlu ditangani oleh para pemimpin pendidikan adalah:

1. Perencanaan personalia

2. Pengembangan personalia

3. Antar hubungan personalia/iklim organisasi

4. Penilaian dan promosi

5. Kesejahteraan

6. Riset personalia (untuk pembinaan dan kepentingan

manajemen).

Page 91: Dasar dasar manajemen pendidikan

Manajemen pada aspek informasi

Informasi berfungsi sebagai penghubung antara berbagai

bagian organisasi sehingga merupakan satu kesatuan.

Manajemen pada aspek informasi berfungsi sebagai alat

kontrol atau pengawasan.

Sifat-sifat informasi:

1. Integratif

2. Untuk jangka waktu tertentu

3. Cukup mendetail

4. Berorientasi pada masa yang akan datang (Johnson)

Page 92: Dasar dasar manajemen pendidikan

Manajemen pada aspek lingkungan

SekolahMasyarakat

Visi

Misi

Tujuan

Page 93: Dasar dasar manajemen pendidikan

93

Hubungan Program Sekolah Dengan

Kebutuhan Masyarakat

Program Sekolah

KebutuhanMasyarakat

Page 94: Dasar dasar manajemen pendidikan

KETERAMPILAN MANAJER DAN

PENGEMBANGAN MANAJER

Keterampilan konsep

Keterampilan manusiawi

Keterampilan teknik

Tugas manajer dan leader

Kualitas manajer yang diharapkan

Pendidikan dan pelatihan

Page 95: Dasar dasar manajemen pendidikan

Keterampilan Manajer/pemimpin

Keterampilan Konsep

Keterampilan

Manusiawi

Keterampilan Teknik

Manajemen Tertinggi

Manajemen Madya

Manajemen Terdepan

Page 96: Dasar dasar manajemen pendidikan

96

Tugas Manajer dan Pemimpin

Manajer

Adiministratif

Meniru yang lalu

Memelihara yang ada

Terikat pada sistem

& struktur

Terletak pada kontrol

Mempunyai rentang

pengawasan yang

sempit

Menanyakan

bagaimana & kapan

Meniru

Menerima status quo

Kelompok kerja

Melakukan sesuatu

dengan benar

Pemimpin

Mengembangkan visi

Inovatif

Futuristik

Memanfaatkan yang ada

untuk kedepan

Kreatifitas melampaui

struktur

Pembinaan menyeluruh

Berinisiasi dan

memimpin perubahan

Dinamis & ingin

perubahan

Kolaborasi dengan tim

yang kokoh

Bekerja benar & efektif

Page 97: Dasar dasar manajemen pendidikan

97

Perbedaan pemimpin & manajer

Tugas pemimpin

Mengembangkan

visi (vision)

Menyesuaikan

(align)

Memberdayakan

(empower)

Melatih (coach)

Mempedulikan

(care)

Tugas manajer

• Merencanakan

(plan)

• Mengorganisasikan

(organize)

• Mengatur (direct)

• Mengkoordinasikan

(coordinate)

• Mengendalikan

(control)

Page 98: Dasar dasar manajemen pendidikan

98

Page 99: Dasar dasar manajemen pendidikan

Kualitas manajer yang diharapkan (Drucker)

1. Menangani organisasi berdasarkan tujuan

2. Mengambil risiko yang lebih besar dan untuk waktu yang

lebih panjang

3. Dapat membuat keputusan strategi

4. Dapat membangun teori yang terintegrasi

5. Dapat mengkomunikasikan informasi secara jelas dan

cepat

6. Dapat menilai organisasi secara keseluruhan

7. Dapat menghubungkan hasil kerjanya dengan organisasi

dan lingkungan

8. Menemukan hal-hal yang berarti sebagai bahan

pengambilan keputusan dan tindakan.

Page 100: Dasar dasar manajemen pendidikan

Pendidikan dan Pelatihan Bagi Manajer

Tingkat Bentuk Pendidikan

dan Pelatihan

Objek yang dididik

dan dilatih

Ahli Informal Kualitas hasil

Pekerjaan

Peningkatan

Profesi

Formal

Informal

Bakat/potensi

Kualitas hasil

pekerjaan

Permulaan Formal Bakat/potensi

kualitas