DEFINISI PENDIDIKAN
UNDANG-UNDANG RI NOMOR 20 TAHUN 2003
TENTANG SISDIKNAS, PASAL 1 AYAT 1:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlakmulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.”
“Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang
tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.”
(Sunario, 2003) menjelaskan, potensi otak manusia yang digunakan
untuk berpikir baru 4%. Jadi masih 96% dari otak kita belum
digunakan untuk berpikir.
ADMINISTRASI
Ad ------ intensif
Ministrare ------- melayani, membantu, memenuhi.
Administrare ----- kata kerja
Administratio ----- kata benda
Administrativus ----- kata sifat
Dalam bahasa Indonesia Administrare diterjemahkan menjadi
Administrasi yang berarti melayani secara maksimal.
Dalam arti sempit (Administratie --- Bhs. Belanda) berarti
pekerjaan yang berhubungan dengan ketatausahaan (surat-
menyurat).
Dalam arti luas, Administratie berarti seni dan ilmu mengelola
(memanej) sumber daya 7M + 1 (I). Yaitu Man, Material,
Machines, methods, marketing, and minutes + Information
untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Mengelola meliputi: Perencanaan, (Planning),
pengorganisasian (Organizing), pengarahan (Leading), dan
pengendalian (Controlling).
Efisien (Daya Guna) ------ Proses penghematan 7M + 1 (I)
dengan cara melakukan dengan benar (do things right).
Efektif (Hasil Guna) ------- tingkat keberhasilan pencapaian
tujuan (outcomes) dengan melakukan pekerjaan yang benar
(do the right things).
Efektivitas dilihat dari 3 perspektif:
1. Efektivitas individual (Input): Pengetahuan, sikap,
kemampuan, motivasi, dan stres.
2. Efektivitas kelompok (proses): Kekompakkan
(Cohesiveness), kepemimpinan, struktur, status, peran,
dan norma.
3. Efektivitas organisasi (lingkungan, teknologi, pilihan
strategi, struktur,proses, dan budaya)----- Gibson, 2003
MANAJEMEN
Dale:
Mengelola orang-orang
Pengambilan keputusan
Proses mengorganisasi dan memakai sumber-
sumber untuk menyelesaikan tujuan yang telah
ditentukan.
Johnson:
Proses mengintegrasikan sumber-sumber yang
tidak berhubungan menjadi sistem total untuk
menyelesaikan suatu tujuan.
Massie:
Kelompok khusus orang-orang yang tugasnya
mengarahkan usaha ke arah tujuan-tujuan
melalui aktivitas-aktivitas orang lain atau
membuat sesuatu dikerjakan oleh orang lain
Siagian:
Sesuatu aktivitas menggerakkan orang lain,
sesuatu kegiatan memimpin, atas dasar
sesuatu yang telah diputuskan terlebih
dahulu.
Dalam pendidikan, manajemen dapat
diartikan sebagai aktivitas memadukan
sumber-sumber pendidikan agar terpusat
dalam usaha mencapai tujuan pendidikan
yang telah ditentukan sebelumnya.
AKTIVITAS MANAJEMEN
1. Menentukan visi, misi serta sasaran jangka waktu panjang.
2. Membuat perencanaan pelaksanaan misi dalam tahapan
yang realistis dengan pengukuran kualitas yang konsisten
3. Menentukan core competence dan mengembangkannya
secara konsisten dan kontinu
4. Mengembangkan kreativitas dan daya inovasi Sumber Daya
Manusia (SDM) dengan pemberdayaan serta meningkatkan
motivasi dan kualitas kerja.
5. Pengembangan kualitas SDM sebagai strategi terpadu
6. Proses pengambilan keputusan dilakukan dengan
mendengarkan semua “suara” internal dan eksternal
organisasi dengan komunikasi yang efektif dan efisien.
DEFINISI MANAJEMEN PENDIDIKAN
“Seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,
dan negara.”
“Seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk
mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.”
“Sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengendalian sumber daya pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.”
Gemba dan Manajemen
9
• Gemba (rumah), kaizen (inovasi
berkesinambungan). Gemba kaizen
bermakna sebagai rumah/tempat untuk
mewujudkan mutu (SDM maupun produk)
secara berkelanjutan.
• Manajemen:
– Perbaikan (menaikkan/perbaikan
standar)
– Pemeliharaan (memelihara standar)
Manajemen & Kaizen
10
• Dalam konteks Kaizen, manajemen memiliki 2
fungsi utama yaitu pemeliharaan dan perbaikan.
• Pemeliharaan terkait dengan kegiatan memelihara
teknologi, sistem manajerial, standar operasional
yang ada, menjaga standar melalui pelatihan dan
penerapan disiplin. Di bawah pemeliharaan semua
orang dapat mematuhi standard operating
prosedure (SOP).
• Perbaikan, berkaitan dengan peningkatan untuk
melampaui standard yang ada.
• Manajemen diarahkan untuk pemeliharaan dan
peningkatan (dari standard yang ada).
11
• Perbaikan:
• Inovasi: perbaikan menuju standar mutu yang
lebih tinggi atau perubahan lainnya.
• Kaizen: perubahan sedikit terus menerus
(berkesinambungan) tanpa henti.
• Gugus kendali mutu: perbaikan selalu dimulai
dengan unsur manusia terlebih dulu.
Siswa
Guru, Kur, Biaya, Sarana,
Prasarana, Metode, manajemen
Masyarakat, ortu,
lingkungan alam,
dsb
Lulusan/DO
PBM
kemampuan
KEPEMIMPINAN
FALSAFAH MANAJEMEN
1. HAKIKAT TUJUAN MANAJEMEN
* Produktivitas ----- ukuran kuantitas dan kualitas kinerja dengan
mempertimbangkan kemanfaatan sumber daya.
Dalam arti teknis, keefektifan, efisiensi sumber daya
Dalam pengertian perilaku, merupakan sikap mental yang
senantiasa berusaha terus berkembang.
Paul Mali (1978):
Output (Performance)/Efektivitas
Ukuran Produktivitas= ------------------------------------------------------
Input (Alokasi Sumber)/Efisiensi
Victor Vromm:
Produktivitas diartikan sebagai Prestasi Kerja
P = f (M x K)
P = Prestasi
f = Fungsi
M = Motivasi
K = Kemampuan
Gillmore
Produktivitas terdiri dari prestasi akademik, kreativitas, dan
pemimpin (Seorang yang intelegennya tinggi mempunyai
kecenderungan kreatif dan berprestasi, dan akhirnya
produktivitasnya tinggi.
* Kepuasan ---------- Perasaan senang/tidak senang individu
terhadap pekerjaaannya (Responsi seseorang terhadap
pekerjaannya).
Maslow: Terpenuhinya kebutuhan fisiologi, sosial, rasa aman,
penghargaan dan aktualisasi diri.
15
Quitters
Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan rasa aman
Kebutuhan ikut memiliki & kasih sayang
Kebutuhan penghargaan
Aktualisasi diri
Campers
Climbers
Kebutuhan Maslow
2. HAKIKAT MANUSIA (Id, ego, dan super ego)
Freud:
Id -------- insting manusia pada pemuasan diri
Ego ------ (lebih penting menurut kaum neo-analis) fungsi
pokok yang tidak hanya pada perwujudan id saja,
tetapi lebih bersifat rasional dan bertanggung
jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial
individu.
Super ego.
Kaum Behavioristik (pendekatan ilmiah) ------ manusia
sepenuhnya adalah makhluk reaktif yang perilakunya
dikontrol oleh faktor-faktor yang datang dari luar.
Makna manusia dalam organisasi
Sumberdaya Manusia adalah aset paling berharga dalambisnis apapun, bahkan lebih berharga dari pada modal dan mesin-mesin. Sayangnya, manusia dapat jugamenyebabkan pemborosan yang terbesar, jika salahmengelola.
Manusia dapat menjadi aset terbesar atau sebaliknyamenjadi beban terbesar bagi organisasi Anda.
Agar menjadi aset, bangunkan motivasi superiornya
3. HAKIKAT KERJA
Kerja merupakan kegiatan dalam melakukan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan atas dorongan atau motivasi tertentu.
Kebutuhan Usaha/perilaku Prestasi
Evaluasi Kebutuhan Imbalan
David C. McClelland ---------- Motivasi Berprestasi (berusaha
mencapai standar tertentu yang sangat baik)
Smith dan Cranny --------- Motivasi Kerja ditentukan oleh: Usaha,
kepuasan,dan ganjaran.
Maslow ------- Kebutuhan bertingkat (Mulai dari yang paling tinggi
perwujudan diri, kebutuhan ego, kebutuhan kasih sayang, rasa
aman, dan fisiologis.
Herzberg ------ teori dua faktor (Higine, yaitu gaji, kondisi, kebijakan
perusahaan, penyeliaan, kelompok kerja; dan Motivasi, yaitu
kemajuan, perkembangan, tanggung jawab, penghargaan, prestasi,
pekerjaan itu sendiri)
Motivasi superior
Motivasi adalah suatu dorongan, berbentukenergi bio-psiko-spiritual dari dalam hati yang membuat kita melakukan aktivitas.
Motivasi superior adalah motivasi yang sangatkuat, sehingga halangan sebesar apapun dapatdilalui.
Motivasi superior adalah energi besar danmenghasilkan kinerja unggul.
Peran motivasi dalam meraih sukses
Kemampuan= pengetahuan+keterampilan
Motivasi= Visi + Komitmen
Kemampuan x Motivasi = Prestasi
Motivasi merupakan ‘energy in-action, energy in-use’
Roh Keberhasilan
Tujuan untuk sukses: sesuatu yang vital
Sukses berawal dari: mimpi, tujuan hidup, cita-citadan mengusahakannya agar terwujud
Mimpi ibarat peta jalan ke arah tempat yang kita tuju. Jadi tujuan itu sangat penting. Setelah itu, kapan harus kita lakukan.
Sesuaikan tujuan (hidup) dengan kesenangan dan atau suara hati kita, agar kita menjalaninya dengan gembira.
Pendidikan, pergaulan, dan sukses
Bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan, memudahkan kita bekerja dan memperkecil hambatan
Pergaulan positif dengan orang-orang yang positif, sangat membantu kesuksesan.
Bergaul dengan orang sukses, akan tahu caranya sukses.
Bergaul dengan orang yang berpikir besar, pikiran kita menjadi besar.
Semua akan menjadi akses bisnis yang saling menguntungkan.
Cara Mengembangkan Mental Sukses
Menetapkan Tujuan (goals): adalah faktor dominan untuk mencapai sukses
Perilaku positif: memandang dunia dari sudut pandang positif. ‘Saya bisa’.
If you think you can or if you think you can’t, you’re right.
Anda adalah produk pikiran Anda (Henry Ford). Apa yang mendominasi pikiran Anda setiap waktu, itulah yang akan Anda ciptakan dalam realita hidup. Tingkatkan kemampuan berpikir Anda.
Cont’d
Membangun networking & bekerjasama dengan orang lain.
Tabah dan ulet/tekun, dan terus berbuat.
Bersikap proaktif terhadap perubahan.
Passion: kemauan internal yang berkobar untuk mencapai hasil terbaik.
Keyakinan (belief): They can because they think they can
Jika Anda mengubah cara berpikir Anda, maka Anda mengubah kehidupan Anda
Banyak orang berkeinginan untuk menang,
tetapi sedikit sekali yang mau mempersiapkan diri untuk menang
---Vince Lombardi
TEORI MANAGEMENT
TEORI KLASIK (Taylor 1856-1915, Gilbreth 1911 manajemen
waktu, Fayol 1916, Gulick dan Urwick 1930, Weber 1947)
TEORI NEO-KLASIK (Chester I. Barnard 1976 hakikat
organisasi adalah kerjasama, McGregor teori X manusia tidak
menyukai kerja dan Y manajer memandang bawahan bersedia
bekerja), Vromm 1976 teori harapan/ekspektasi dengan dua
asumsi yaitu nilai yang diharapkan/prestasi dan motivasi,
McClelland dengan teori prestasi dengan tiga kebutuhan, model
motivasi Porter dan Lawler 1968)
TEORI MODERN (Murdick dan Ross dengan sistem organisasi,
William A. Shrode & D. Voich 1974 dengan sistem terbuka).
Periode Waktu Aliran Manajemen Kontributor
1870 - 1930 Manajemen IlmiahFrederick W.Taylor, Frank &
Lillian Gilberth, Henry Gantt,
Haringtong Emerson
1900 - 1940 Teori Organisasi
Klasik
Henry Fayol, Jame D.
Mooney, Mary Parker Follett,
Herbert Simon, Chester I.
Banard
1930 - 1940 Hubungan manusiawi Hawthorne Studies, Elton
Mayo, Fritz Roethlisberger,
Hugo Munsterberg
1940 - sekarang Manajemen Modern Abraham Maslow, Chris
Argyris, Douglas McGregor,
Edgar Schien, David
McClelland, Robert Black &
Jane Mouton, Ernest Dale,
Peter Drucker, serta ahli-ahli
manajemen science.
Teori klasik lebih menekankan pada prinsip-prinsip
manajemen, terikat waktu (motif pekerja orientasi
fisiologis dan kurang memperhitungkan berbagai dimensi
dalam manajemen seperti motivasi, pengambilan
keputusan, dan hubungan informal.
Pada teori klasik, efisiensi hanya diukur secara ekonomis
tanpa memperhitungkan faktor manusiawi.
Taylor: Planning, Organizing, Actuating, & Controlling.
(POAC). Dikenal sebagai “Bpk manajemen ilmiah”
Henri Fayol: Planning, Organizing, Comanding,
Coordinating, & Controlling (POCCC). Teori organisasi
klasik.
Gulick & Urwick: Planning, Organizing, Staffing, Directing,
Coordinating, Reporting, & Budgeting (POSDCORB).
Max Weber: Birokrasi
Teori Neo Klasik
Asumsi manusia adalah makhluk sosial dengan
mengaktualisasikan dirinya.
Elton Mayo: Studi hubungan antar manusia dalam situasi
kerja untuk menghasilkan produktivitas.
Chester I Barnard: hakikat organisasi adalah kerjasama.
Douglas McGregor: Teori X, yang berasumsi karyawan
tidak menyukai kerja. Dan teori Y, manajer memandang
bawahan bersedia bekerja, bertanggung jawab, mampu
mengendalikan diri, berpandangan luas dan kreatif.
Pada teori X, manajer cenderung mengarahkan, berakibat
pada tingkat ketergantungan karyawan/pegawai.
Pada teori Y, manajer cenderung untuk mendorong
berpartisipasi, dan bertanggung jawab dalam
menyelesaikan tugasnya dan karyawan dapat
mengembangkan diri.
Vromm: Teori harapan (Ekspektasi) berdasarkan dua
asumsi yaitu harapan terhadap nilai hasil karyanya dan
motivasi.
Formula prestasi yang berhubungan langsung dengan
motivasi (Vromm)
P = f (M x A)
M= f (V x E)
P = f (A x V x E).
P = Prestasi Kerja
M = Motivasi Kerja
A = Ability (kemampuan)
V = Valensi (preferensi keinginan)
E = Ekspektasi (harapan)
McClelland: Motivasi seseorang ditentukan oleh tiga
kebutuhan, yaitu: Kebutuhan akan kekuasaan, kebutuhan
akan afiliasi, dan kebutuhan akan keberhasilan.
Nilai imbalan
(Reward)
Upaya
Persepsi upaya
Probabilitas
imbalan
Keberhasilan
penampilan
Kemampuan
melaksanakan
tugas
Persepsi dari
tugas yang
diberikan
Nilai imbalan
(Reward)
Imbalan
Intrinsik
Imbalan
Ekstrinsik
Kepuasan
Model Motivasi Porter dan Lawler
Teori Modern (Perilaku Organisasi)
Murdick dan Ross: Sifatnya Situasional
William A. Shrode dan D. Voich: Sistem terbuka
(open system) sistem masukan - keluaran dengan
data empirik, sifat sintesis, energetik, dan integratif.
Prinsip: Service lingkungan
Optimasi/pendekatan motivasional
Multidimension
Keharmonisan
Pengurangan resiko
Dalam manajemen modern, sistem tertutup
(berdasarkan siklus tanpa masukan eksternal) dan
sistem terbuka dapat digunakan.
Prinsip Dasar Perilaku Organisasi
Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses
teknik secara ketat (peranan, prosedur, prinsip)
Manajemen harus sistematik
Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan
manager individual untuk pengawasan harus sesuai
dengan situasi
Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen
terhadap tujuan organisasi.
Unsur manusia adalah faktor kunci penentu sukses atau
kegagalan pencapaian tujuan organisasi
Ciptakan iklim yang mendatangkan kesempatan untuk
kepuasan kebutuhan
Pemimpin/manager harus diberi latihan dalam pemahaman
prinsip-prinsip dan konsep-konsep manajemen.
TOKOH-TOKOH YANG TERKENAL
Abraham Maslow dengan hirarki kebutuhan
Douglas McGregor dengan teori X dan Y
Frederick Herzberg dengan teori motivasi higienis atau teori
dua faktor
Robert Black dan Jane Mouton dengan lima gaya
kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial (Managerial Grid)
Rensis Likert yang mengembangkan penelitiannya secara
ekstensif mengenai empat sistem manajemen dari sistem
exploitif-otoritatif sampai partisipatif kelompok.
Fred Fiedler dengan pendekatan contingency pada studi
kepemimpinan yang menjembatani gap antara teori dan
praktek. Variabel lingkungan (internal dan eksternal), konsep
dan teknik manajemen, dan hubungan kontingensi antar
keduanya. Menggabungkan pendekatan klasik dan hubungan
manusiawi.
Chris Argyris memandang organisasi sebagai sistem sosial
atau sistem antar hubungan budaya
Edgar Schein banyak meneliti dinamika kelompok dalam
organisasi.
Aliran Kuantitatif (Management Science)
Ditandai dengan berkembangnya tim riset operasi
(operations research) dalam pemecahan masalah industri.
Langkah-langkah pendekatan management science:
1. Perumusan masalah
2. Penyusunan suatu model matematis
3. Mendapatkan penyelesaian dari model
4. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model
5. Penetapan pengawasan atas hasil
6. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi.
RINGKASAN ALIRAN KONSEP-KONSEP MANAJEMEN
1. Proses Pendekatan Operasional
Manajemen dianalisa dari sudut pandangan apa yang diperbuat
seorang manajer. Pendekatan proses memusatkan pada fungsi-
fungsi dasar manajemen.
2. Pendekatan Perilaku Manusia
Penekanan diberikan kepada hubungan-hubungan antara
perorangan serta dampaknya. Pengaruh lingkungan dan
dampak yang memberi motivasi pada perilaku manusia
diperhitungkan dalam penelitian yang dilakukan.
3. Pendekatan Sistem Sosial
Manajemen sebagai suatu sistem sosial berorientasi secara
sosiologis, berurusandengan berbagai kelompok sosial dan
hubungan-hubungan budayanya serta berusaha menyatukan
kelompok ke dalam suatu sistem sosial. Pendekatan ini
memperhitungkan kelahiran, manfaat dan fungsi suatu
“organisasi informal” (misalnya kelompok-kelompok kerja
informal yang terbentuk atas kesetiakawanan dan nilai-nilai
bersama) disatukan dengan kelompok kerja formal (sesuai
peta organisasi formal) yaitu hubungan yang diperintahkan
secara resmi antara pegawai (regu komando dan regu tugas).
4. Pendekatan Sistem-sistem
Bertujuan mengembangkan suatu kerangka
sistematis untuk menguraikan hubungan-
hubungan antar aktivitas. Pendekatan sistem-
sistem memberikan suatu alat untuk melihat
dengan jelas faktor-faktor yang bersifat tidak
tetap, hambatan, dan interaksi.
5. Pendekatan Kuantitatif
Manajemen dipandang sebagai suatu
kesatuan yang logis untuk mengambil
keputusan dan mendifinisikan dengan tepat
segala tujuan, persoalan dan hubungan
dengan cara yang dapat diukur.
Berilah jawaban “BENAR” atau “SALAH” pada
pernyataan berikut:
…………..1. Manajemen semata-mata mengenai pencapaian
tujuan-tujuan.
…………..2. Manajemen terutama berhubungan dengan
pelaksanaan urusan-urusan pribadi seseorang.
…………..3. Manajemen sarat dengan target dalam arti bahwa
ini menyangkut tercapainya tujuan-tujuan khusus.
…………..4. Manajemen lebih bersifat seni daripada ilmu
pengetahuan.
…………..5. Pertama kali manajemen digunakan pada zaman
revolusi industri.
…………..6. Proses atau pendekatan operasional terhadap
manajemen memberikan penekanan pada
kesamaan-kesamaan setiap situasi manajemen.
…………..7. Pendekatan sistem sosial terhadap manajemen
menganggap hanya organisasi formal saja yang
menjadi sistem sosial.
…………..8. Penelitian manajemen bebas dari analisa
kuantitatif.
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN
Manajemen berdasarkan sasaran (MBO)
Manajemen berdasarkan orang
1. Hakikat Perubahan
2. Proses Perubahan
3. Teknik Perubahan
Manajemen berdasarkan informasi
MANAJEMEN BERDASARKAN SASARAN
Merupakan teknik manajemen yang membantu
memperjelas dan menjabarkan tahapan tujuan organisasi
menjadi tujuan-tujuan perorangan.
Asumsinya: Menetapkan tujuan-tujuan pribadi
menimbulkan keterikatan pegawai yang menuju pada
pelaksanaan yang bertambah baik.
Dengan MBO dilakukan proses penentuan tujuan bersama
antara atasan dengan tujuan di unit kerja agar serasi dengan
tujuan organisasi.
Siklus MBO:
1. Identifikasi tugas, tujuan dan tanggung jawab
2. Pengembangan standar prestasi (performance)
3. Pengukuran dan penilaian prestasi untuk diberi upah atas
dasar tercapainya tujuan.
Sistem MBO:
1. Tentukan hasil akhir
2. Tentukan apakah saling bertautan dengan
tujuan organisasi
3. Atasan dan bawahan bekerjasama dalam
menentukan sasaran
4. Menyusun kegiatan untuk mencapai sasaran
5. Menyusun tugas-tugas
6. Menentukan batas-batas pekerjaan dan jenis
pengarahan dari atasan
7. Monitoring dan laporan.
Sistem MBO Efektif, jika:
Komitmen pada program
Penentuan sasaran pada tingkat puncak terlebih dahulu
(top down)
Sasaran individu (bottom up)
Peran serta aktif di semua tingkatan
Otonomi dalam pelaksanaan rencana
Ada evaluasi yang dilakukan terprogram
Memperhatikan keunggulan MBO (pengelolaan, peranan
dan fungsi struktur organisasi jelas, individu terikat pada
tugas-tugasnya, pengawasan lebih efektif)
Memperhatikan kelemahan MBO (tidak mudah menilai
prestasi kerja, tidak mudah menentukan tujuan)
Memperhatikan proses MBO.
Proses Penyusunan tujuan dalam organisasi dengan MBO
Manajer
Pertemuan
Tujuan (Bagi Bawahan)
Tujuan (Bagi Bawahan)
Tujuan (Bagi Bawahan)
MANAJEMEN BERDASARKAN ORANG
Hakikat Perubahan
Perubahan dalam organisasi melibatkan berbagai
komponen seperti tujuan, strategi, manusia, struktur, dan
teknologi yang saling terkait.
Agar perubahan efektif, mulailah dengan merencanakan.
Dengan memahami proses perubahan, sumber-sumber
penolakan dan cara mengatasinya dapat kita ketahui.
Proses Perubahan
1. Tahap Pencarian (perubahan merupakan kebutuhan)
2. Tahap pengubahan(melakukan tindakan pemodifikasian
organisasi yang membutuhkan agen perubahan yang
terlatih)
3. Pembekuan (mengukuhkan pola perilaku baru
Teknik Perubahan
Dengan latihan kepekaan (Sensitivity Training), yaitu suatu
interaksi dalam kelompok kecil yang terjadi dalam suasana
yang tertekan, sehingga menuntut setiap orang untuk peka
terhadap perasaan orang lain sebagai suatu usaha untuk
menciptakan kegiatan kelompok yang memadai.
Manfaat Latihan Kepekaan:
1. Meningkatkan pengertian, pemahaman, dan kepekaan
terhadap perilaku diri sendiri
2. Meningkatkan pengertian dan kepekaan terhadap perilaku
orang lain
3. Lebih mengerti dan memahami proses yang terjadi
4. Meningkatkan keterampilan dalam mengadakan diagnosis
5. Meningkatkan kemampuan untuk menerjemahkan apa yang
dipelajari
6. Meningkatkan kemampuan mengadakan hubungan antar
manusia.
MANAJEMEN BERDASARKAN INFORMASI
Model Dasar Sistem Informasi Manajemen
Data Masukan
(Sumber Dokumen)Proses SIM
Informasi
(Laporan)
Pengguna
(USER)
Yang perlu diperhatikan dalam SIM
Identifikasi jenis informasi yang dibutuhkan
Tentukan sumber data dan informasi yang dibutuhkan
Tentukan siapa yang membutuhkan informasi dan kapan?
Komunikasikan informasi secara tepat (accuracy),
terpercaya (reliable) kepada para pengambilan keputusan.
Beberapa persyaratan yang dibutuhkan:
1. Uniformitas
2. Lengkap
3. Jelas
4. Tepat waktu
Proses Manajemen dan Kebutuhan Informasi
(Murdick & Ross)
Pengakuan
Masalah
Merumuskan Masalah,
Mengembangkan
alternatif tindakan
Keputusan
Implementasi
Hasil Pengawasan
berbeda dengan
Rencana
1. Perbedaan rencana dan prestasi
2. Lingkungan, persaingan, dan
informasi intern tentang masalah
Evaluasi butir 1 dan 2 untuk
membuat estimasi alternatif
Prediksi sebagai hasil alternatif
tindakan
Komunikasi detail tentang
rencana dan standar pengawasan
Prestasi berbeda dengan rencana
MANAJEMEN SEBAGAI SISTEM
Manajemen sebagai
sistem:
1. Sub sistem struktur
2. Sub sistem teknik
3. Sub sistem personalia
4. Sub sistem Informasi
5. Sub sistem Lingkungan/
masyarakat
Melaksanakan manajemen sebagai sistem, berarti memberi
perhatian dan perlakuan dengan proporsi yang relatif sama
kepada subsistemnya.
Organisasi sebagai sistem
Organisasi Sebagai
sistem:
1. Sub sistem tujuan di
tengah
2. Sub sistem manajemen di
luarnya
3. Sub sistem struktur,
teknik, personalia, dan
informasi pada keempat
lingkungan yang
mengelilinginya
4. Lingkungan pada
lingkaran yang paling luar.
ORGANIZATIONS AS OPEN SYSTEM
The environment The organizations The environment
Supplies Creates consumes
Resource input
People
Money
Materials
Technology
Information
Product outputs
Finished
Goods and
Services
Work
Activities turn
Resources
Into outputs
Transformation process
Consumer feedback
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
PERENCANAAN
PENGORGANISASIAN
PENGARAHAN/KEPEMIMPINAN
PENGAWASAN/PENGENDALIAN
Taylor: Planning, Organizing, Actuating, & Controlling.
(POAC). Dikenal sebagai “Bpk manajemen ilmiah”
Henri Fayol: Planning, Organizing, Comanding,
Coordinating, & Controlling (POCCC). Teori organisasi
klasik.
Gulick & Urwick: Planning, Organizing, Staffing,
Directing, Coordinating, Reporting, & Budgeting
(POSDCORB).
PERENCANAAN
Menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama
suatu masa yang akan datang dan apa yang harusdiperbuat
agar dapat mencapai tujuan itu.
“Self audit”, menentukan keadaan organisasi sekarang
“Survey” lingkungan
“Menentukan tujuan “objectives”
“Forecast”, ramalan keadaan yang akan datang.
Melakukan tindakan-tindakan dan sumber pengerahan
“Evaluate”, pertimbangan tindakan-tindakan yang
diusulkan
Ubah dan sesuaikan, “Revise and adjust” rencana-rencana
sehubungan dengan hasil pengawasan dan keadaan yang
berubah
“Comunicate”, berhubungan terus selama proses
perencanaan.
Model-model Perencanaan
Model Perencanaan komprehensif
Digunakan untuk menganalisis perubahan-perubahan
dalam sistem pendidikan secara keseluruhan.
Model Target Setting
Diperlukan dalam upaya proyeksi dalam kurun waktu
tertentu. (demografis, enrolmen, kebutuhan)
Model Costing (pembiayaan) dan Keefektifan Biaya
Untuk menganalisis proyek-proyek dalam kriteria
efisiensi dan efektivitas.
Model PPBS (Planning, Programing, Budgeting System)
Merupakan suatu proses yang komprehensif untuk
pengambilan keputusan yang lebih efektif.
Jenis-jenis Perencanaan Pendidikan
Menurut Besarannya:
1. Perencanaan Makro (Nasional)
2. Perencanaan Meso (dalam bentuk program-program
pada Departemen atau unit-unit)
3. Perencanaan Mikro (Institusional)
Menurut Tingkatannya:
1. Perencanaan Strategik (Pendekatan sistem dengan analisis
SWAT; analisis lingkungan Ekonomi, sosial, pasar dan
teknologi, Norma dan Nilai)
2. Perencanaan Koordinatif (Managerial) mencakup semua
aspek operasi suatu sistem dengan kebijakan-kebijakan
yang harus ditaati yang telah ditetapkan pada perencanaan
strategik.
3. Perencanaan Operasional (memusatkan perhatian pada
tingkat pelaksanaan di lapanganyang dapat diukur)
Menurut Jangka Waktunya:
1. Perencanaan Jangka Pendek (Perencanaan Operasional
kurang dari 5 tahun)
2. Perencanaan Jangka Menengah (Kurun Waktu 5 – 10 Tahun)
3. Perencanaan Jagka Panjang (di atas10 tahun – 25 tahun)
PENGORGANISASIAN
Mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan
penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan.
“Identity”, tetapkan dengan teliti dan tentukan pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
“Break work down”, bagi-bagi pekerjaan menjadi tugas
setiap orang.
Tugas-tugas kelompok menjadi posisi-posisi
Tentukan persyaratan setiap posisi-posisi.
Kelompok-kelompok posisi menjadi satuan-satuan yang
dapat dipimpin dan saling berhubungan dengan baik.
Bagi-bagikan pekerjaan, pertanggungjawaban dan luas
kekuasaan yang akan dilaksanakan.
Ubah dan sesuaikan organisasi sehubungan dengan hasil
pengawasan dan kondisi yang berubah-ubah.
Berhubungan selalu selama proses pengorganisasian.
KEPEMIMPINAN
Pemimpin adalah seorang yang mempunyai kemampuan
untuk mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya
dengan menggunakan kekuasaan.
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengarahkan dan
mempengaruhi bawahan sehubungan dengan tugas-tugas
yang harus dilaksanakan.
Pendekatan kepemimpinan:
a. Pendekatan sifat, yang memfokuskan pada karakteristik
pribadi pemimpin.
b. Pendekatan perilaku, yang hubungannya dengan
bawahan.
c. Pendekatan situasional, yang memfokuskan pada
kesesuaian antara perilaku pemimpin dengan karakteristik
situasional.
59
Syarat menjadi pemimpin
Dapat mengambil keputusan dengan cepat
Berani mengambil resiko
Memiliki wawasan yang luas
Human relationnya baik
Mampu berkomunikasi baik ke segala arah
Mau memahami kondisi organisasinya
Mencintai bisnis/pekerjaan yang dijalankan
Menguasai kompetensi teknis
Belajar mencintai pelanggan
60
Merasa dekat dengan karyawan/anggota
Dekat dengan pemasok
Mencintai diri sendiri (tahu ttg dirinya)
Mampu memberi inspirasi
Mampu menanamkan nilai2
yang dianut
organisasi
Mempunyai visi dan misi yang jelas
Mempunyai tujuan/sasaran jelas
Menetapkan strategi implementasi
61
Untuk menjadi pemimpin
Self understanding (memahami diri sendiri)
Menyusun rencana sesuai dengan kemampuannya
Self awareness (sadar akan perasaannya sendiri)
Mengenali dan mengidentifikasi perasaan yang
sedang dirasakan
Self control/pengendalian diri (sadar sepenuhnya apa
yang dilakukan)
• Pengendalian diri baru dapat dilihat pada situasi
yang sulit dan melibatkan emosi.
• Kemampuan menunda kenikmatan menunjukkan
pengendalian diri yang kuat.
• Pengendalian diri juga ditunjukkan oleh keberanian
seseorang utk membuat komitmen dan
melaksanakan komitmen tersebut.
62
Leadership values
Kepemimpinan yang tepat akan mampu
menggerakkan staf dengan efektif
Kepemimpinan yang diteladani akan
mendorong staf berprestasi seperti
pemimpinnya
Kepemimpinan yang efektif akan
menggerakkan staf dengan cepat/tepat
Pemimpin yang dekat dengan staf akan
membuat staf bekerja dengan fun.
63
Fungsi-fungsi Kepemimpinan
Pembuatan keputusan
Perencanaan
Pengorganisasian
Pengarahan
Perintah/Komando
Penggerakan
Koordinasi
Memotivasi
Penganggaran
Monitoring
Pengawasan/Supervisi
Sumber inspirasi
Representasi
organisasi
64
Leadership skill
Conceptual skill (Kemampuan konseptual): Kemampuan
untuk memahami kompleksitas organisasi dan
penyesuaian bidang gerak unit kerja masing-masing ke
dalam bidang operasi organisasi secara menyeluruh.
Human skill (Kemampuan berhubungan dengan orang
lain): kemampuan dan judgment dalam bekerja
dengan/dan melalui orang lain, yang mencakup
pemahaman ttg motivasi dan penerapan kepemimpinan
secara efektif.
Technical skill (kemampuan teknis): Kemampuan
menggunakan pengetahuan, metode, teknik, dan
peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas
tertentu yang diperoleh dari pengalaman, pendidikan,
dan pelatihan
65
Peranan Pemimpin
Stoner:
Sbg penanggungjawab
Sbg penyeimbang dalam mencapai tujuan-
tujuan
Sbg pemikir hal-hal yang konseptual
Sbg bekerjasama dengan dan melalui orang
lain
sbg mediator & fasilitator
sbg politisi (berpikir ttg strategi)
sbg representasi (wakil) organisasi
sbg pembuat keputusan
66
Peranan Pemimpin
Mintzberg:
Sbg figurhead (panutan)
Sbg leader (pemimpin)
Sbg liasion (penyelenggara)
Sbg monitor (pemantau)
Sbg dessiminator (pengembang)
Sbg spokesman (juru bicara)
Sbg entrepreneur (wirausaha)
Sbg disturbance handler (penyelesai
masalah)
Sbg resource allocator & negotiator
67
Peranan Pemimpin
H.G. Hicks & C.R Gullet:
Bersikap adil (arbitrating)
Memberikan sugesti
Mendukung tercapainya tujuan
Sbg katalisator (mempercepat proses)
Menciptakan rasa aman
Sebagai wakil organisasi
Sbg sumber inspirasi
Bersikap menghargai keberhasilan staf
68
Pemimpin Formal & Non-formal
Pemimpin formal adalah pemimpin yang
ditetapkan berdasarkan struktur
organisasi dan melalui prosedur dan
langkah-langkah yang telah ditetapkan.
Pemimpin non-formal adalah pemimpin
yang ditunjuk berdasarkan kepentingan
pada situasi tertentu tanpa terikat oleh
struktur organisasi, prosedur, dan
aturan-aturan tertentu
69
Guru, Kurikulum, Biaya,
Sarana-prasarana, Metode
Masyarakat, ortu,
lingkungan alam,
dsb
Kemampuan
Pemimpin
SiswaPBM
Lulusan
70
Gaya Kepemimpinan
Otoriter: keputusan diambil oleh pemimpin, staf
tinggal melaksanakan keputusan tersebut
Demokratis: sebelum sampai pada keputusan,
staf diajak untuk membahas bagaimana
keputusan terbaik akan diambil. Semua pihak
dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan
Pseudo demokratis: keputusan ditetapkan oleh
pimpinan, tetapi agar tidak tampak otoriter, staf
diajak dalam proses
Situasional: pemimpin bersifat fleksibel
tergantung dari situasi saat itu, gabungan dari
gaya otoriter dan demokratis
Laissesfaire: yakni gaya kepemimpinan yang
memberikan kebebasan sepenuhnya kepada
bawahan untuk mengambil keputusan.
71
Douglas McGregor
Teori X dan Teori Y
1. Pada umumnya orang-
orang tidak suka bekerja
2. Orang umumnya tdk
ambisius, hanya memiliki
sedikit keinginan utk
bertanggung jawab, lebih
suka diarahkan
3. Orang memiliki
kreatifitas sedikit dlm
memecahkan masalah
organisasi
4. Motivasi hanya pada
level fisiologis dan rasa
aman
5. Orang pd umumnya hrs
diawasi dg ketat dan
dipaksa untuk mencapai
tujuan organisasi
1. Pekerjaan pada hakikatnya
seperti bermain, bila kondisi
menyenangkan
2. Swa-kendali sangat diperlukan
untuk mencapai tujuan
organisasi
3. Orang umumnya memiliki
kemampuan kreatif utk
memecahkan masalah2
organisasi
4. Motivasi timbul pada level
sosial, penghargaan, dan
aktualisasi diri
5. Orang dapat mengarahkan diri
sendiri dan kreatif bekerja
apabila dimotivasi dg tepat
72
Gaya Kepemimpinan efektif
tinggi
R4 R3 R2 R1
Orientasi tugas
H r
T r
H t
T r
H r
T t
H t
T t
S1
S2S3
S4
73
Gaya kepemimpinan - Cont’
1. Style 1, berorientasi tinggi tugas dan rendah
hubungan. Kesanggupan rendah (R1 rendah
kecakapan; rendah kemauan)
2. Style 2, berorientasi tinggi tugas, tinggi
hubungan. Kesanggupan sedang (R2 tinggi
kecakapan; rendah kemauan, atau salah satu
tinggi)
3. Style 3, berorientasi tinggi hubungan rendah
tugas. Kesanggupan sedang (R3 tinggi
kecakapan; tinggi kemauan)
4. Style 4, berorientasi rendah hubungan; dan
rendah tugas. Kesanggupan tinggi (R4 tinggi
kecakapan dan tinggi kemauan)
74
Path-Goals Theory (teori jalur-tujuan)
Robert House
1. Teori bahwa perilaku seorang pemimpin
dapat diterima baik oleh bawahan sejauh
mereka pandang sebagai suatu sumber dari
kepuasan segera atau kepuasan masa depan.
2. Pemimpin efektif menjelaskan jalur (path)
untuk membantu pengikut melalui jalur mana
harus bekerja efektif menuju pencapaian
tujuan dengan lebih mudah dan efisien
75
4 perilaku pemimpin menurut House
Pemimpin direktif, memberitahu bawahan
apa yang diharapkan dari mereka, jadwal
kerja jelas, dan membimbing mereka bgmn
menyelesaikan tugas
Pemimpin pendukung, ramah dan
menunjukkan kepedulian akan kebutuhan
bawahan
Pemimpin partisipatif, berkonsultasi dg
bawahan sebelum mengambil keputusan
Pemimpin berorientasi prestasi,
menetapkan tujuan yang menantang, dan
mengharapkan bawahan untuk berprestasi
tertinggi.
76
Managerial grid (Blake dan Mouton)
0;09;0
0;9 9;9
5;5
Orientasi tugas
produktif
H r
T t
H r
T r
H t
T t
H t
T r
77
The High-high Leader, dari teori dua faktor
Pemimpin yang efektif berorientasi pada
tugas dan berorientasi pada orang, yakni apa
yang disebut dengan high-high leader
Managerial grid (teori jaringan manajerial)
oleh Blake dan Mouton menggambarkan
pemimpin yang efektif adalah yang concern
pada tugas dan pada orang (9;9)
78
The PM Leadership Theory
Peterson & Misumi (1985) menjelaskan bahwa
perilaku pemimpin yang efektif adalah perilaku
kinerja yang tinggi dan perilaku
mempertahankan yang tinggi
Keterangan: perilaku kinerja berorientasi
pada produksi, sedangkan perilaku
mempertahankan berorientasi pada
orang/hubungan
79
Model tambahan dari perilaku pemimpin
Kebanyakan perilaku pemimpin yang spesifik
hanya relevan untuk pencapaian tugas atau
untuk mempertahankan hubungan yang
harmonis, kooperatif, namun tidak untuk kedua
perhatian secara bersamaan (Misumi, 1985).
Blake & Mouton, untuk kedua-duanya.
Perilaku berorientasi pegawai menghasilkan
kepuasan kerja, kerjasama tim, komitmen
organisasi yang lebih tinggi.
Perilaku yang berorientasi pada tugas dapat
menghasilkan saling pengertian yang lebih baik
mengenai persyaratan peran, koordinasi yang
lebih baik diantara para bawahan, penggunaan
sumberdaya dan personil yang lebih efisien
80
Analitical
(Analitis)
•Logis
* Cermat
* Serius
* Sistematik
* Percaya diri
Driver
•Independen
* Agak tertutup
* Tegas
* Pragmatis
* Efisien
Amiable
(ramah)
- Supportive
- Kooperatif
- Diplomatis
- Sabar
- Loyal
Expressive
(perasaan)
- Terbuka
- Antuasias
- Persuasif
- Penyayang
- Spontan
Gabungan/
situasional
Pengawasan
Tetapkan Ukuran-ukuran/standar-standar pelaksanaan
pekerjaan (ongkos, waktu, kuantitas, dan kualitas).
Monitor hasil-hasil dan bandingkan dengan ukuran-ukuran
Perbaiki penyimpangan-penyimpangan
Ubah dan sesuaikan cara-cara pengawasan sehubungan
dengan hasil-hasil pengawasan dan perubahan kondisi-
kondisi.
Selalu berhubungan selama proses pengawasan.
Langkah-langkah Dasar Proses Pengawasan
(Paham Klasik)
Menetapkan
Standar untuk
mengukur
prestasi
Mengukur
Prestasi
Kerja
Apakah
Prestasi
memenuhi
standar
Ambil
tindakan
korektif
Tidak
Tidak
berbuat
apa-apa
Ya
Pengawasan dan Konsep Sistem
Cybernetic/sibernetika
Karakteristik:
Menentukan keseimbangan
Menerima perubahan-perubahan di dalam lingkungan
sebagai umpan balik sistem
Memindahkan informasi lingkungan eksternal ke dalam
sistem
Melakukan tindakan korektif
Informasi
Perencanaan
Perencanaan:
Tujuan
Premis/alasan
Alternatif
Evaluasi
Keputusan
Pelaksanaan:
Implementasi
Rencana
Pengawasan:
Standar
Pengukuran
Koreksi
Informasi Pengawas:
Pemakai jasa
pendidikan atau
masyarakat
Eksternal
Internal
Umpan Balik
Informasi dan Pengawasan
MANAJEMEN BERDASARKAN SASARAN
DALAM BIDANG PENDIDIKAN
Manajemen pada aspek struktur
Manajemen pada aspek teknik
Manajemen pada aspek personalia
Manajemen pada aspek informasi
Manajemen pada aspek lingkungan
Manajemen pada aspek struktur
1. Struktur organisasi adalah salah satu sub
sistem dari manajemen sebagai sistem.
2. Struktur merupakan mekanisme organisasi.
Apa yang harus dikerjakan oleh setiap
personalia dan diorganisir dalam unit-unit kerja.
3. Hierarki paling tinggi adalah unit kerja, kemudian
jabatan, dan tugas.
4. Analisis unit kerja diperlukan untuk
mengidentifikasi unit-unit kerja dan memberi
penjelasan kepada setiap personalia.
5. Dengan analisis unit kerja dapat ditentukan model-
model unit kerja, konsep-konsep tugas individual,
tanggungjawabnya, prosedur kerja, kompetensi
petugas, latihan dan pendidikan yang diperlukan,
dan kondisi kerja yang harus disediakan.
1. Analisis Unit Kerja
Analisis unit kerja diperlukan untuk mengidentifikasi unit-
unit kerja dan memberi penjelasan kepada setiap
personalia.
Dengan analisis unit kerja dapat ditentukan model-model
unit kerja, konsep-konsep tugas individual, tanggung-
jawabnya, prosedur kerja, kompetensi petugas, latihan
dan pendidikan yang diperlukan, dan kondisi kerja yang
harus disediakan.
2. Deskripsi Tugas dan Spesifikasi Tugas
Deskripsi tugas mencakup tugas beserta hubungannya
dengan tugas-tugas lain, tujuan tugas itu dan faktor-
faktor fisik, sosial, dan ekonomi yang efek kepadanya.
Spesifikasi tugas menjelaskan tentang jasmani (batas
umur, tinggi) dan kualitas atau kompetensi petugas
(pengalaman, keahlian, keterampilan, dan ijazah)
3. Hierarki dan Wewenang/Otoritas
Hierarki diwujudkan dalam bentuk kedudukan atau status
seseorang dengan otoritas atau wewenangnya.
Status adalah posisi individu dalam kelompok (Massie).
Otoritas atau wewenang dan kekuatan (power) akan menentukan
kemampuan seseorang menduduki status tertentu. Otoritas
adalah hak-hak yang melekat pada status yang diberikan
kepadanya (Robbins).
Perubahan Lingkungan dan Dinamika Struktur Organisasi
Struktur yang dibuat diharapkan bersifat fleksibel dan cocok
dengan situasi lingkungan (Robbins).
Contoh:
Struktur organisasi (sekolah)
1. Unit ketua/pimpinan (jabatan kepala sekolah, wakil)
2. Unit pendukungnya (jabatan di laboratorium, perpustakaan,
sumber media, kurikulum, dan tata usaha)
3. Unit pelaksana (jabatan wali kelas, guru, dan nara sumber).
Manajemen pada aspek teknik
Manajemen pada aspek teknik adalah usaha para pimpinan
menangani teknik-teknik yang ada dalam organisasinya agar
teknik-teknik itu dapat digunakan seoptimal mungkin untuk
mencapai tujuan organisasi.
Teknik-teknik yang ada dihimpun dan dikoordinasikan
menjadi satu kesatuan dalam menangani tugas-tugas
organisasi.
Teknik adalah suatu cara untuk mengoptimalkan keputusan-
keputusan.
Keputusan dalam bidang pendidikan mencakup segala
bidang aktivitas organisasi yang tercakup dalam komponen-
komponen pendidikan.
Dalam bidang pendidikan teknik adalah segala yang
digunakan untuk mengubah input menjadi output.
Manajemen pada aspek personalia
Manajemen personalia adalah bagian manajemen yang
memperhatikan orang-orang dalam organisasi yang merupakan salah
satu sub sistem manajemen (Evans).
Fungsinya meliputi:
1. Rekruitmen
2. Penempatan
3. Melatih dan mengembangkan
4. Meningkatkan kesejahteraan.
Yang perlu ditangani oleh para pemimpin pendidikan adalah:
1. Perencanaan personalia
2. Pengembangan personalia
3. Antar hubungan personalia/iklim organisasi
4. Penilaian dan promosi
5. Kesejahteraan
6. Riset personalia (untuk pembinaan dan kepentingan
manajemen).
Manajemen pada aspek informasi
Informasi berfungsi sebagai penghubung antara berbagai
bagian organisasi sehingga merupakan satu kesatuan.
Manajemen pada aspek informasi berfungsi sebagai alat
kontrol atau pengawasan.
Sifat-sifat informasi:
1. Integratif
2. Untuk jangka waktu tertentu
3. Cukup mendetail
4. Berorientasi pada masa yang akan datang (Johnson)
Manajemen pada aspek lingkungan
SekolahMasyarakat
Visi
Misi
Tujuan
93
Hubungan Program Sekolah Dengan
Kebutuhan Masyarakat
Program Sekolah
KebutuhanMasyarakat
KETERAMPILAN MANAJER DAN
PENGEMBANGAN MANAJER
Keterampilan konsep
Keterampilan manusiawi
Keterampilan teknik
Tugas manajer dan leader
Kualitas manajer yang diharapkan
Pendidikan dan pelatihan
Keterampilan Manajer/pemimpin
Keterampilan Konsep
Keterampilan
Manusiawi
Keterampilan Teknik
Manajemen Tertinggi
Manajemen Madya
Manajemen Terdepan
96
Tugas Manajer dan Pemimpin
Manajer
Adiministratif
Meniru yang lalu
Memelihara yang ada
Terikat pada sistem
& struktur
Terletak pada kontrol
Mempunyai rentang
pengawasan yang
sempit
Menanyakan
bagaimana & kapan
Meniru
Menerima status quo
Kelompok kerja
Melakukan sesuatu
dengan benar
Pemimpin
Mengembangkan visi
Inovatif
Futuristik
Memanfaatkan yang ada
untuk kedepan
Kreatifitas melampaui
struktur
Pembinaan menyeluruh
Berinisiasi dan
memimpin perubahan
Dinamis & ingin
perubahan
Kolaborasi dengan tim
yang kokoh
Bekerja benar & efektif
97
Perbedaan pemimpin & manajer
Tugas pemimpin
Mengembangkan
visi (vision)
Menyesuaikan
(align)
Memberdayakan
(empower)
Melatih (coach)
Mempedulikan
(care)
Tugas manajer
• Merencanakan
(plan)
• Mengorganisasikan
(organize)
• Mengatur (direct)
• Mengkoordinasikan
(coordinate)
• Mengendalikan
(control)
98
Kualitas manajer yang diharapkan (Drucker)
1. Menangani organisasi berdasarkan tujuan
2. Mengambil risiko yang lebih besar dan untuk waktu yang
lebih panjang
3. Dapat membuat keputusan strategi
4. Dapat membangun teori yang terintegrasi
5. Dapat mengkomunikasikan informasi secara jelas dan
cepat
6. Dapat menilai organisasi secara keseluruhan
7. Dapat menghubungkan hasil kerjanya dengan organisasi
dan lingkungan
8. Menemukan hal-hal yang berarti sebagai bahan
pengambilan keputusan dan tindakan.
Pendidikan dan Pelatihan Bagi Manajer
Tingkat Bentuk Pendidikan
dan Pelatihan
Objek yang dididik
dan dilatih
Ahli Informal Kualitas hasil
Pekerjaan
Peningkatan
Profesi
Formal
Informal
Bakat/potensi
Kualitas hasil
pekerjaan
Permulaan Formal Bakat/potensi
kualitas