Top Banner
Perbedaan Mitosis dan Meiosis Page 1 Perbedaan Mitosis dan Meiosis Adinda Elisabeth Sugio 102011057 [email protected] FakultasKedokteran UKRIDA Jl. Arjuna Utara No. 6 Tanjung Duren-Jakarta Barat Pendahuluan Sel merupakan unit terkecil dari organisme hidup. Kehidupan dimulai di dalam sel. Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan yang berlangsung di dalam sel. Pertumbuhan dan perkembangan sel tidak lepas dari siklus kehidupan yang dialami sel untuk tetap bertahan hidup. Siklus ini mengatur pertumbuhan dan mengatur pembelahan sel dengan mengatur  jumlah ekspresi atau translasi gen pada masing  –  masing sel yang menentukan diferensiasinya. Pembahasan Pembelahan sel adalah urutan lengkap proses yang terjadi di dalam sel sehingga sebuah sel akan memproduksi dirinya sendiri. Pada organisme uniseluler, reproduksi sel akan membentuk keturunan yang serupa dengan sel induknya. Pada organisme multiseluler, reproduksi sel akan menyediakan bahan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan perbaikan. Dalam reproduksi sel bahan gen (DNA) di dalam sel akan terbagi secara adil. Menurut sifat dan letak terjadinya pembelahan dibagi atas dua macam yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis dari kata mitos yang artinya benang. Yaitu terbentuknya benang  –  benang kromosom dalam inti. Pembelahan macam ini terjadi pada seluruh jenis jaringan tubuh, baik jaringan somatif (vegetatif) maupun
19

Dasar Biologi Sel 1 Pbl

Oct 13, 2015

Download

Documents

blok 3
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Perbedaan Mitosis dan Meiosis

Adinda Elisabeth [email protected] UKRIDAJl. Arjuna Utara No. 6 Tanjung Duren-Jakarta Barat

PendahuluanSel merupakan unit terkecil dari organisme hidup. Kehidupan dimulai di dalam sel. Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan yang berlangsung di dalam sel. Pertumbuhan dan perkembangan sel tidak lepas dari siklus kehidupan yang dialami sel untuk tetap bertahan hidup. Siklus ini mengatur pertumbuhan dan mengatur pembelahan sel dengan mengatur jumlah ekspresi atau translasi gen pada masing masing sel yang menentukan diferensiasinya.Pembahasan Pembelahan sel adalah urutan lengkap proses yang terjadi di dalam sel sehingga sebuah sel akan memproduksi dirinya sendiri. Pada organisme uniseluler, reproduksi sel akan membentuk keturunan yang serupa dengan sel induknya. Pada organisme multiseluler, reproduksi sel akan menyediakan bahan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan perbaikan. Dalam reproduksi sel bahan gen (DNA) di dalam sel akan terbagi secara adil.Menurut sifat dan letak terjadinya pembelahan dibagi atas dua macam yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis dari kata mitos yang artinya benang. Yaitu terbentuknya benang benang kromosom dalam inti. Pembelahan macam ini terjadi pada seluruh jenis jaringan tubuh, baik jaringan somatif (vegetatif) maupun jaringan germinatif (generatif). Kariotipe yang 2n (diploid) pada sel induk akan tetap 2n pada sel anak.Proses mitosis pada tumbuhan dan hewan pada dasarnya sama. Pada tumbuhan, mitosis mudah dilihat, yaitu pada titik tumbuh (ujung akar atau ujung batang) dengan menggunakan mikroskop cahaya. Waktu yang dibutuhkan untuk mitosis bervariasi antara beberapa menit sampai tiga jam. Mitosis dibagi menjadi empat fase, yaitu profase, metafase, anafase, telofase. Pada telofase akan diikuti dengan pembelahan sitoplasma (sel). Satu putaran reproduksi sel akan diikuti interfase. Dalam interfase sel mengadakan pertumbuhan, aktivitas metabolisme, dan pembelahan kromosom. Interfase membutuhkan waktu sekitar 90% dari seluruh waktu reproduksi sel. Interfase masih dibagi lagi dalam tahap G1, S dan G2. Panjang tahap G1 bervariasi, sedangkan waktu untuk tahap S dan G2 biasanya seragam. Proses yang terjadi pada tahap G1, S dan G2 adalah sebagai berikut:a. Fase G1 (G = Gap) Pada fase ini, sel akan aktif tumbuh. Pertumbuhan sel ditandai dengan bertambahnya sitoplasma, organela dan sintesis bahan bahan yang dibutuhkan untuk fase S.

b. Fase S (S = Sintesis)Terjadi replikasi (perbanyakan jumlah DNA dan sintesis). Fase ini sangat menentukan mitosis akan terulang atau tidak.

c. Fase G2Pada fase ini benang benang gelendong (spindel) disintesis dan jumlah DNA sudah berlipat . Setelah interfase selesai akan diikuti oleh mitosis (kariokinesis) dan pembelahan sel (sitokinesis).1

Reproduksi sel somatik secara mitosis(Sumber : http://schoolworkhelper.net/2010/11/cell-cycles-interphase-mitosis-cytokinesis/ )

Mitosis adalah proses terjadinya distribysi kromosom kromosom secara sama rata pada dua sel baru yang terbentuk dari sel induk yang mengalami pembelahan. Selama fase S interfase sebelum mitosis, setiap kromosom bereplikasi. Kedua untai kromosom (kromatid) yang identik dalam hal materi genetik, digabungkan pada daerah menempit yang disebut sentromer. Di dalam sentromer, terdapat satu atau lebih cincin protein yang dikenal sebagai kinetokor. Kinetokor akan memainkan peranan penting dalam perlekatan serat serat gelendong dengan kromosom, dan dalam migrasi kromosom kromosom yang terjadi setelah pelekatan.2

Interfase

(Sumber: http://www.maph49.galeon.com/mitosis/interfase.html )Proses pembelahan sel somatik disebut mitosis. Terjadi selama mitosis, terutama pada tahap profase dalam mitosis, kromosom tersebut nampak dan mudah mengidintifikasi untuk penggambaran kariotip. Ada bentuk lain pembelahan sel dimana sel diploid (46 kromosom) menjadi haploid (23 kromosom) . Proses ini berlangsung pada pembentukan sel benih yang disebut meiosis.Fungsi mitosis yang pertama adalah membuat salinan yang persis sama dari setiap kromosom, lalu membagikan set identik kromosom kepada masing masing dari kedua sel keturunan, atau sel anakan, melalui pembelahan sel awal (sel induk).Proses pembelahan sel mitosis ini terjadi pada kebanyakan sel tubuh. Dalam mitosis 2 sel anak yang secara genetik identik dihasilkan dari suatu sel tunggal. Sebelum pembelahan sel, replikasi DNA telah terjadi sehingga ada DNA jumlah ganda dan kromosom mengandung dua kromatid saudara identik. Mitosis dibagi menjadi beberapa tahap. Profase ditandai dengan pembentukan spiral benang kromosom menjadi kumparan untuk membentuk kromosom yang dapat diidentifikasikan secara mikroskopik; membran inti dan nukleolus menghilang dan benang mitosis berbenruk kumparan.2Pada profase, kromosom kromosom menebal atau berkondensasi sehingga menjadi bisa terlihat di bawah mikroskop cahaya, mula mula sebagai benang benang tipis, lalu secara progresif menjadi semakin pendek dan tebal karena mengumpar di sekeliling protein protein histon, kemudian mengumpar terpilin pada dirinya sendiri.3Kromosom muncul sudah rangkap dua disebut kromatid. Nukleolus mula mula membesar, kemudian menghilang. Sentrosom membelah jadi dua, pergi ke kutub berseberangan inti. Tiap sentrosom terdiri dari sepasang sentriol yang tegak lurus bersama. Sentriol membentuk gelendong antara mereka, dari kutub ke kutub. Serat gelendong ini terutama terdiri dari mikrotubul, diantaranya terdapat mikrofilamen. Selaput inti menipis dan akhirnya menghilang. Mikrotubul yang lain dari pilinan yang terus menerus yang membentang di antara sentriol. Kelompok ketiga dari mikrotubul yang membentang dari sentriol ke kinetokor dari dua kromatid. Seluruh kerangka mikrotubul disebut gelendong mitosis. Pada akhir profase, selubung inti dan anak inti (nukleolus) telah menghilang.1

Profase (sumber : http://www.sparknotes.com/biology/cellreproduction/mitosis/section1.rhtml )Pada metafase, membran inti pecah dan terbentuk kumparan, seperti pada mitosis. Pasangan kromosom mengatur diri di lempeng ekuator. Kinetokotnya tidak membelah, seperti pada mitosis.4 Pada metafase pun, kromosom memadat dan nampak jelas sebagai struktur tersendiri. Sentromer kromosom menempel pada pipamikro kumparan mitosis dan kromosom lurus di tengah sel sepanjang kumparan tersebut.3Metafase adalah tahap kromosom yang secara jelas tampak menjadi dua set pasangan yang berdampingan satu sama lain di bagian tengah sel. Terdapat mikrotubulus yang memanjang dari sentriol ke masing masing pasangan kromosom.5

Metafase (sumber : http://www.sparknotes.com/biology/cellreproduction/mitosis/section2.rhtml )Pada anafase, sentromer mengganda, sehingga setiap kromatid memiliki sentromer sendiri sendiri. Kromatid yang berasal dari satu kromosom kemudian berpisah dan pindah ke kutub berseberangan. Sementara itu, sel sendiri jadi memanang menurut poros serat gelendong. Bergeraknya kromatid ke kutub berseberangan inti di duga oleh peranan mikrotubul dan mikrofilamen yang memendek dan memanjang. Mikrotubul yang menggantung kromosom memendek, sedangkan yang menghubungkan kedua kutub memanjang, mengakibatkan sel jadi ikut panjang pula.1Anafase ditandai oleh pembelahan kromosom sepanjang sumbu longitudinalnya membentuk 2 kromatid anakan dan perpindahan setiap kromatid pasangan menuju ujung sel yang berlawanan.3Saat anafase, dua kromatid dari masing masing kromosom yang telah direplikasi akan ditarik ke kutub kutub sel yang berbeda akibat adanya depolimerisasi mikrotubulus pada apartus gelendong yang menempel di sentromer. Kromatid kromatid saudari ini kemudian akan akan menjadi kromosom kromosom baru.5

Anafase (sumber http://www.sparknotes.com/biology/cellreproduction/mitosis/section2.rhtml )Telofase adalah terbelahnya sel di tengahnya dan terbentuk membran inti yang baru di kedua sel baru tersebut yang membungkus ke 23 pasang kromosom (total 46) yang terdapat di masing masing sel.5 Pada tahap telofase, nukleolus dan membran nukleus yang baru terbentuk, sel induk membelah menjadi dua sel anak, gelendong mitosis saling terpisah. Dua sell yang identik secara genetik kini menggantikan sel induk.Selama awal telofase, kromosom mulai merenggang, menjadi massa kromatin sekali lagi. Fragmen seluubung inti yang asli terpasang kembali di sekitar masing masing massa kromatin sekali lagi. Fragmen selubung inti yang asli terpasnag kembali di sekitar masing masing kromatin yang ada. Sebuah anak inti (nukleolus) muncul kembali di dalam setiap inti. Diluar inti sel, serat serat gelendong mulai terpecah (terpisah). Pada akhir telofase, sebagian besar mikrotubul terpasang kembali membentuk sitoskeleton. Sepanjang seluruh proses mitosis, sentriol anakan telah tumbuh hingga pada akhir telofase, dan sentriol dewasa muncul pada setiap kutub.1Telofase(sumber : http://www.yvonnebraden.com/Mitosis%20Flip%20Book%20Warm-up.htm )

Meiosis merupakan bentuk pembelahan sel yang terjadi untuk menghasilkan sel benih atau sel gamet (sel telur dan sel sperma). Proses ini dibagi menjadi dua bagian; meiosis I dan meiosis II. Replikasi DNA terjadi sebelum meiosis I, dan sel mulai membelah w kali jumlah DNA sel normal. Pada meiosis I, setiap sel anakan mendapatkan salah satu dari duplikat kromosom dari tiap pasang. Pada permulaan meiosis II, duplikat pasangan berpisah dan setiap sel anakan berakhir dengan masing masing 23 kromosom, sehingga akan ada 4 sel anakan, masing masing haploid (setengah jumlah normal) set kromosom.3Proses meiosis hanya terdapat pada gonad, terjadi pada pembelahan gametosit. Meiosis terdiri dari 2 tahap, masing masing memiliki keempat fase yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Istirahat anatara kedua tahap meiosis disebut interkinesis.1Ada pertukaran antar kromosom (pindah silang segmen kromosom) selama meiosis menimbulkan persekutuan dan kombinasi baru gen gen. Dua kesalahan pembelahan sel yang sering terjadi saat meiosis menyebabkan jumlah kromosom abnormal serta anomali kromosom. Yang pertama adalah tidak bersambung (nondisjunction) dimana dua kromosom gagal memisah dan berpindah secara bersama sama menjadi salah satu sel baru, menghasilkan satu sel dengan 2 salinan kromosom dan sel satunya tanpa salinan kromosom. Yang kedua adlah anafase berkurang (anapase lag), dimana kromatid menghilang karena gagal berpindah secara cukup cepat saat anafase menjadi tergabung kepada salah satu sel anakan yang baru.3Secara spesifik, meiosis melibatkan replikasi sebuah DNA tunggal dan dua pembelahan sitoplasma. Pembelahan meiosis I (meiosis 1) adlah pembelahan reduksional yang menghasilkan dua sel haploid dari satu sel diploid tunggal. Pembelahan meiosis kedua (meiosis II) adalah pembelahan berimbang (mirip dengan mitosis, dalam artian terjadi pemisahan kromatid kromatid saudari dari sel sel haploid). Masing masing pembelahan meiosis itu (meiosis I dan II) terdiri atas empat fase utama (dirinci di bawah). Bai meiosis I, keempat fase itu adalah profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I; sedangkan bagi meiosis II: profase II, metafase II, anafase II, telofase II. DNA bereplikasi saat interfase sebelum meiosis I; DNA tidak bereplikasi di antara telofase I dan profase II.Di awal meiosis I, kromosom yang telah bereplikasi menebal dan berkondensasi. Profase I meiosis berbeda dari profase mitosis dalam hal tersusunnya kromosom kromosom homolog menjadi sebelah menyebelah dalam proses perpasangan yang disebut sinapsis. Sepasang kromosom yang bersinapsis disebut sebuah bivalen (dua kromosom) atau tetrad (empat kromatid). Pada tahapan ini, masing masing kromosom terdiri atas dua kromatid saudari identik (yang telah bereplikasi); sel mengandung satu set krmosom dari induk betina dan satu set lagi dari induk jantan. Saat sinapsis, kromatid kromatid dappat berpindah silang dan bertukar materi genetik dalam sebuah proses yang disebut pindah silang (crossing over) dan rekombinasi. Peristiwa peristiwa profase I bersifat kompleks dan dapat dibagi menjadi lima sub tahap: 1. Leptonema (Leptoten atau tahap benang tipis) : kromosom kromosom yang panjang dan tipis mulai berkondensasi, dan sebagai akibatnya, tanda tanda pertama struktur serupa benang mulai muncul dalam materi kromatin yang tadinya amorfus di nukleus.

2. Zigonema (Zigoten atau tahap benang tergabung) : Pada tahap ini, pasangan pasangan kromosom homolog bertemu dan digabungkan oleh sbuah struktur protein seperti pita yang disebut kompleks sinaptonema. Inilah awal sinapsis. Diduga kalau sinapsis terjadi di sana sini di sepanjang kromosom berpasangan, pada tempat tempat di mana ada kemiripan informasi genetik pada kedua kromosom homolog. Telah diketahui beberapa kasus di mana kompleks sinaptonema tidak tebentuk, akibatnya sinapsisnya tidaklah lengkap dan pindah silang sangat tereduksi atau bahkan tidak ada sama sekali.

3. Pakinema (Pakiten atau tahap benang tebal) : sinapsis sudah terbentuk dan nodul nodul rekombinasi mulai muncul di sepanjang kromosom kromosom yang bersinapsis. Di tempat tempat itu, kromatid kromatid nonsaudari (satu dari masing masing kromosom yang berpasangan) dari tetrad mengalami pindah silang, berpisah, bertukar untaian DNA, dan bergabung kembali, hingga menghasilkan pertukaran materi genetik.

4. Diplonema (Diploten atau tahap benang ganda) : Tahap ini dimulai ketika kompleks sinaptonema mulai menghilang, sehingga kromatid kromatid dan kiasmata individu dapat dilihat dengan lebih mudah. Kiasmata juga masih terlihat.

5. Diakinesis (tahap pergerakan ganda) : Kromosom mencapai kondensasi maksimal pada tahapan ini, sedangkan nukleolus dan membran nukleus menghilang, sementara apartus gelendong mulai terbentuk.Periode antara pembelahan meiosis pertama dan kedua disebutinterkinesis. Bergantung pada spesisesnya, interkinesis bisa jadi singkat ataupun lama. Selama interkinesis yang ekstensif, kromosom kromosom bisa terbuka kumparannya dankembali ke suatu kondisi serupa interkinesis bisa jadi singkat ataupun lama. Selama interkinesis yang ekstensif, kromosom kromosom bisa terbuka kumparannya dan kembali ke suatu kondisi serupa intefase dengan terbentuknya kembali membran nukleus. Belakangan, kromosom kromosom akan berkondensasi kembali dan membran nukleus menghilang. Tak ada sesuatu pun yang penting secara genetika terjadi selama interkinesis. Akan tetapi, perlu dipehatikan satu perbedaan penting antara interfase mitosis dengan interkinesis meiosis; yaitu, tidak terjadi sintesis DNA selama interkinesis.2Pada Metafase I selaput inti hilang sama sekali dan antara kedua pasang sentriol terbentuk serat gelendong yang terdiri dari mikrotubul dan mikrofilamen. Kromosom, sambil tetap menggandeng antara yang homolog bergerak ke bidang ekuator.1 Pada metafase, membran inti pecah dan terbentuk kumparan, seperti pada mitosis. Pasngan kromosom mengatur diri lempeng ekuator. Kinetokornya tidak membelah, seperti pada mitosis.6Sedangkan pada anafase I sel memanjang dari kutub ke kutub, kromosom homolog berpisah, masing masing pindah ke kutub berseberangan, tapi kromatidnya belum terpisah. Proses yang terjadi pada telofase I adalah terbentuk selaput inti, sentriol yang sepasang berada di pinggir luar selaput inti. Terjadi sitokinesis sehingga sel induk menjadi dua sel anak. Gametosit I pada akhir meiosis I menjadi gametosit II.1

Meiosis I(Sumber : http://www.biologycorner.com/APbiology/inheritance/10-1_meiosis.html )Meiosis II serupa dengan mitosis. a.Peristiwa dalam profase II sama dengan peristiwa profase mitosis1.Sentriol memisah dan bergerak ke kutub yang berlawanan.2.Mikrotubulus dari setiap sentromer melekat pada benang dari sentriol di kutub yang berlawanan.b.Metafase II1.Kromatid berbaris pada bidang ekuator sel.2.Kromatid tersusun berpasangan, bukan dalam bentuk tetrad sepertimetafase I, disebut dyad..c.Anafase II1.Sentromer membelah, dan kromatid yang terpisah menjadi kromosom.2.Kromatid yang terpisah pada anafase II bukanlah kromatid berpasngan. Berlawanan dengan kromatid pada pembelahan mitosis, kromatid tersebut secara genetik tidak identik akibat persilangan atau kombinasi ulang.d.Telofase II1.Membran nuklear terbentuk kembali, kromosom melebur, danterjadi sitokinesis.2.Setiap sel baru berisi satu dari setiap jenis kromosom, jumlah kromosom adalah haploid.

Hasil dari meiosis adalah empat sel, masing masing mengandung satu kromatid dari tetrad asli pada profase I, dihasilkan dari satu sel induk. Pada laki laki, keempat sel tersebut adalah spermatozoa. Pada perempuan, satu sel adalah ovum, sedang ketiga sel lainnya adlah badan polar non fungsional. Setiap sel mengandung setengah jumlah kromosom, seperempat jumlah DNA normal yang diproduksi pada tahap iinterfase G2, dan penyimpangan genetik yang unik.7

Meiosis II(Sumber : http://biologi.lkp.web.id/?tag=meiosis )

Gematogenesis (gamet = sel kelamin, genesis = kelahiran, pembentukan) adalahh proses terbentuknya gamet 9 sel kelamin), baik gamet jantan maupun gamet betina.Gametogenesis merupakan suatu cara untuk mempersiapkan sel kelamin yang berguna untuk perkembangbiakan makhluk hidup secara seksual. Peristiwa gametogenesis yang juga merupakan proses pembelehan meiosis terjadi pada organ reproduksi hewan atau tumbuhan. Hasil gametogenesis adalah sel sel kelamin jantan dan betina yang siap mengadakan pembuahan (melebur jadi satu), dan kelak menjadi makhluk hidup yang baru.Proses pembentukan spermatozoa atau spermatogenesis berlangsung di dalam tubulus seminiferus yang terdapat dalam kompartemen di dalam tetes. Spermatogenensis diatur oleh hormon gonadotropin, yaitu FSH (Folicle Stimulating Hormone) dan ICSH (Intertitial Cell Stimulating Hormone), dan testoterone.Testoteron dihasilkan oleh sel sel somatis (sel Leydig) yang terdapat di luar lumen tubulus seminiferus. ICSH akan merangsang sel sel leydig untuk menghasilkan testoteron, sedangkan FSH merangsang sel sel somatis lainnya yang terdapat di dalam lumen tubulus yaitu sel sertoli untuk memproduksi ABP (Androgen Binding Protein). ABP berfungsi untuk mengikat dan mengatur masuknya testoterone ke dalam lumen tubulus. Selain itu, sel sertoli berperan dalam proteksi, pengaturan nutrisi, dan spermatogenesis.Spermatogenesis pada manusia berlangsung selama 64 hari, dan dimulai setelah pubertas. Sepermatogenesis dibagi menjadi tiga tahap utama, yaitu tahap perbanyakan secara mitosis, meiosis, dan tahap spermiogenesis.Mitosis sel sel pembentuk sperma (spermatogonia) berlangsung selama hidup di tubulus seminiferus. Letak spermatogonia terkumpul pada tepi luar tubulus seminiferus. Setelah duplikasi DNA, spermatogonia akan berkembang menjadi spermatosit primer dan siap melakukan pembelahan (meiosis I) menjadi dua sel anak yang disebut spermatosit sekunder. Masing masing spermatosit akan membelah (meiosis II) sehingga menghasilkan empat sel anak yang disenut spermatid. Spermatid merupakan sel yang haploid.Spermatid menalami perubahan menjadi spermatozoa, ini disebut spermiogenesis. Pada akhir spermiogenesis akan terbentuk spermatozoa lengkap yang terdiri atas bagian kepala, bagian tengah (leher), dan bagian ekor. Bagian kepala berisi nukleus dan akrosom. Bagian tengah berisi sentriol dan mitokondria.8

Spermatogenesis (sumber : http://biologi-news.blogspot.com/2011/01/teori-reproduksi-sel.html )

Oogenesis adalah pembentukan dan pematangan oosit di ovarium. Semua oosit muncul saat lahir walaupun dalam kondisi imatur. Oogenesis merupakan proses kompleks yang meliputi mitosis, pembelahan meiosis pertama yang dipotong oleh tahap istirahat yang sangat lama, dan pembelahan meiosis kedua yang komplit jika oosit sekunder dibuahi oleh spermatozoa.

Pada wanita yang mencapai pubertas terdapat sekitar 2.000.000 oosit dalam ovariumnya yang terbungkus oleh ruang pevitalium, zona pelusida, dan folikel primordial. Oosit berasal dari sel induk yang telah mengalami pembelahan diri sehingga tercapai bentuk oosit dengan 23 kromosom.

Setelah mencapai pubertas, oosit mulai dirangsang oleh FSH sehingga oosit akan tumbuh dan berkembang, juga mengeluarkan estradiol, yang akan merangsang tanda tanda seks sekunder pada organ akhir di tubuh wanita, yaitu :1.Tumbuh kembangnya mame2.Tumbuh kembangnya bulu sesuai dengan pola wanita.3.Terdapat timbunan lemak sesuai dengan pola wanitanya.4.Perubahan panca indra sebagai alat penerima rangsangan Pandangan, perhatian, pendengaran, dan rangsangan seksual.

Disekitar folikel primordial terdapat sel granulosa yang terdiri dari dua bagian yaitu:1. Teka interna yang banyak mengandung pembuluh darah dan sebagai tempat terbentuknya hormon estradiol, selama pertumbuhan folikel de Graaf.2. Teka eksterna, dengan susunan yang lebih padat dapat dan terdiri dari sejumlah jaringan ikat, tidak banyak mengandung pembuluh darah. Jaringan ini sebagai penyangga folikel de Graaf dan penyalur hormon.

Mungkin sampai usia 18 tahun, terjadi anovulatoir menstruasi sehingga Estradiol mempunyai kesempatan luas untuk mengembangkan tanda seksual sekunder wanita dan barulah diikuti dengan ovulatoir menstruasi yang disertai pelepasan oosit ovum sehingga dapat memberikan kemungkinan kehamilan. Folikel dengan oosit yang tidak disertai ovulasi akan langsung menjadi korpus albikantes atau atropikantes.

Pada siklus dengan pelepasan ovum, setelah folikel de Graaf mencapai pembesarkan maksimal, akan terjadi beberapa hal penting, yaitu:1. Ovum melepaskan diri dari komolus oophorus, tetapi sebagiannya masih tetap dibungkus oleh sel granulosa disebut konora radiata.

2. Pengeluaran estradiol akan mencapai maksimal dan tekanan intrafolikel dapat semakin meningkat, terjadi devaskularisasi permukaan folikel mengalami ruptur, dengan melemparkan ovum yang terbungkus korona radiata.

3. Fimbriae tuba fallopi mempunyai banyak sel dengan silianya yang akan semakin aktif melakukan gerakan seolah olah membungkus ovarium.

4. Sillianya makin tegang dan kaku sehingga akan memudahkan menangkap ovum yang terbungkus korona radiata.

5. Pengeluaran estradiol yang mencapai puncaknya akan merangsang pengeluaran LH sehingga semakin meningkatkan tekanan intrafolikuler.

6. Keadaan yang sinkron antara gerak fimbrae, tegak tegangnya silia sel pada fimbrae, semprotam cairan folikel dengan tekanan tinggi, dan relatif tekanan negatif pada tuba falopii secara keseluruhannya, membuat ovum tidak akan pernah lepas dari tangkapan fimbrae yang selanjutnya membawa ovum menuju ampula tuba.

7. Ampula tuba sebagai tempat yang paling luas, memberikan waktu pertemuan antara ovum dan spermatozoa relatif paling lama sehingga memberi peluang untuk terjadinya konsepsi atau fertilisasi.

Kini bekas folikel de graaf, berubah bentuk dan terjadi pendarahan sehingga dinamakan korpus rubrum. Situasi demikian menyebabkan pengeluaran estradiol yang paling rendah sehingga merangsang dikeluarkan LH. Siklus tonik yang selanjutnya dapat mengubah korpus rubrum menjadi korpus rubrum menjadi korpus luteum, dengan mengeluarkan dua macam hormon, yaitu estradiol dan progesteron.

Jika pada saat fase pembentukan folikel de graaf sampai matang hanya mengeluarkan estradiol, dan menyebabkan endometrium dalam fase poliferasi, kini dengan kombinasi estradiol dan progesteron hormonal, endometrium berbuah menjadi fase sekresi. Usia korpus luteum hanya 8 hari sehingga tidak terjadi konsepsi, akan mati dalam bentuk korpus luteum menstruadikum, dan selanjutnya menjadi korpus albikantes.

Jika terjadi konsepsi yang diikuti dengan nidasi pada hari ke 6 post ovulasi, karpus luteum akan menjadi korpus luteum gravidarum yang tumbuh terus untuk memberikan hormon estradiol dan progesteron, sampai pembentukan plasenta sempurna.9Oogenesis(sumber : http://click4biology.info/c4b/11/hum11.4.htm) Pada akhirnya dapat kita simpulkan perbedaan antar Mitosis dan Meiosis:MitosisMeiosis

1Lokasi pembelahan sel sel tubuh (somatis) dan sel gonadLokasi pembelahan sel gonad / sel kelamin

2Jumlah pembelahan sel satu kaliJumlah pembelahan dua kali yaitu meiosis I dan II

3Jumlah sel anak hasil pembelahan satu sel induk menghasilkan 2 sel anakJumlah sel anak hasil pembelahan satu sel induk menghasilkan 4 sel anak

4Jumlah kromosom anak diploid (2n) diploid (2n)Jumlah kromosom anak diploid (2n) haploid (n)

5Tidak terjadi pindah silangPindah silang terjadi pada profase I

6Komponen genetik sama dengan indukKomponen genetik berbeda dengan induk

7Tugas pertumbuhan dan regenerasiTujuan reduksi kromosom yaitu pembentukan gamet

KesimpulanMitosis dan meiosis adalah proses pembelahan sel. Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi di seluruh jenis jaringan tubuh dan dibagi dalam empat fase yaitu profase, metafase, anafase, telofase. Sedangkan meiosis adalah pembelahan sel yang terjadi di jaringan germinatif, yaitu sel induk benih.

Daftar Pustaka1. Priastini S, Hartono B, Hudoyono J. Buku ajar biologi. 2nd ed. Jakarta : FK UKRIDA ; 2011 ; p. 114 9, 130 -1.2. Elrod SL, Genetika. 4th ed. Jakarta : Penerbit Erlangga ; 2006 ; p. 5 9, 953. Behman, Kliegman. Ilmu kesehatan anak nelson. 1st ed. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2000 ; p. 391.4. Stansfield WD, Colome JS, Cano RJ. Biologi molekuler dan sel. 7th ed. Jakarta : Penerbit Erlangga; 2009 ; p. 10.5. Corwin EJ. Buku saku patofisiologi. 3rd ed. Jakarta : Penerbit Bukui Kedokteran EGC; 2007; p. 44 5.6. Chapman, Hall. Buku ajar biologi. 1st ed. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2001; p. 41.7. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. 1st ed. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2004; p. 50 1.8. Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP UPI. Ilmu dan aplikasi pendidikan. Jakarta : PT. Imperial Bhakti Utama; 2007.9. Manuaba IBG. Pengantar kuliah obstetri. 1st ed. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007 ; p. 90.Perbedaan Mitosis dan MeiosisPage 19