TUGAS MANAJEMEN DAERAH ALIRAN SUNGAI PERMASALAHAN PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI KALIMAS SURABAYA Anggota Kelompok : 1. Fangga Ratama Camada 115040201111074 2. Anam Prasetiyo 115040201111224 3. Bagas Septya Pradana 115040201111043 4. Iffatur Rokhmaniyah 115040200111034 5. Fi’liyah 115040200111076 6. Serlly Hardianita 115040200111186 7. Nanik Yuliana 115040200111059 8. Ayu Aisah 115040201111221 9. Amelia Anggraini 105040200111113 10. Fina Lutfiyanah 105040201111090 Kelas : D PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TUGAS MANAJEMEN DAERAH ALIRAN SUNGAI
PERMASALAHAN PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI KALIMAS SURABAYA
Goal:Mengurangi beban pencemaran di Kali Mas (parameter BOD, COD)
1. Membuat skala prioritas beban pencemaran yang akan diturunkan
2. Meningkatkan kualitas air
3. Meningkatkan ketersediaan air bersih bagi masyarakat
1. Survei terhadap masyarakat
2. Analisis air sungai
1. Debit air normal dan kualitas air baik.
Purpose / Objective:1. Pemeliharaan kualitas dan
fungsi lingkungan hidup serta pengelolaan Sumber Daya Alam
2. Meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.
3. Pengaturan tata ruang di sekitar daerah ruang yang lebih teratur.
1. Meningkatkan keaktifan masyarakat dalam kegiatan pemeliharaan lingkungan serta pengelolaan sumber daya alam.
2. 80% kesejahteraan masyarakat meningkat.
3. 50% bangunan yang melanggar izin pembanguan dan pendirian bangunan ditertibkan.
1. Survei lapang2. Pemberdayaan
masyarakat
1. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kali bersih meningkat
2. Tata ruang wilayah lebih teratur
Output:1. Mengurangi atau
menghindarkan timbulnya polutan
2. Mengurangi resiko kesehatan
1. Mengurangi polutan di sungai kali mas sebesar 80%
2. Meningkatkan
1. Survei terhadap masyarakat
2. Survei lapang
1. Akses penggunaan teknologi yang semestinya
2. Tersedianya
3. Memajukan pengembagan teknologi pengurangan pada sumbernya
4. Menghindarkan pembersihan yang mahal di masa mendatang
5. Konservasi tanah dan air
taraf kesehatan masyarakat sebesar 80%
3. Meningkatkan lapangan pekerjaan sebesar 50% dengan pengembangan dan kemajuan teknologi.
4. Mengurangi biaya pembersihan air sungai kalimas yang membutuhkan biaya yang besar.
sumber kali bersih
Activities:1. Pemantauan Kualitas Air
DAS Brantas yang dilakukan setiap bulan
2. Pembinaan/Sosialisasi/Workshop Pengendalian Pencemaran Air terhadap industri, pengawas, dan masyarakat
3. Pengawasan terhadap industri
Dokumentasi 1. Sub DAS Kalimas
Dokumentasi 2. Sub DAS Kalimas
V. AKSI UNTUK MANAJEMEN DAS KALIMAS
Nama Kegiatan : Pemantauan, Pembinaan, dan Pengawasan Kualitas Air DAS Brantas
(Kali Mas)
1. Latar Belakang Rasional
DAS (Daerah Aliran Sungai) menurut Asdak (1995) adalah daerah atau kawasan yang di
batasi punggung-punggung gunung dimana air hujan yang jatuh pada daerah tersebut akan
ditampung oleh punggung gunung tersebut dan akan dialirkan melalui sungai-sungai kecil ke
sungai utama. Pada kegiatan ini, lokasi yang dijadikan sebagai daerah atau kawasan DAS untuk
percobaan perbaikan adalah Kali Mas atau biasa disebut kali surabaya yang merupaka subdas
bagian hilir sari sungai Brantas yang secara langsung membelah kawasan kota Surabaya.
Dengan predikat kota Surabaya sebagai salah satu kota metropolitan dengan segala
sesuatunya yang serba modern, tuntutan untuk memiliki kualitas air bersih terus meningkat.
Namun, hal tersebut tidak sebanding dengan keadaan dan kualitas kali-kali yang berada di
Surabaya termasuk salah satunya adalah Kali Mas. Berdasarakan fakta, Kali Mas memiliki
beberapa permasalahan yang mendukung penurunannya kualitas air yaitu melalui limbah cair
domestik degan kontribusi 87%, sedangkan sisanya berdasarkan dari limbah cair produksi.
Berdasarakan permasalahan dan penyebab permasalahan tersebut, maka dapat dilakukan
upaya pengendalian yang bersifat objektif. Upaya pengendalian tersebut yang dapat dilakukan
diantaranya, penerapan peraturan pemerintah terkait pengelolaan kualitas air dan pengendalian
pencemaran air yang dilakukan tegas dan nyata terhadap pelanggar yang terjadi di lapangan. Dan
juga peran serta dukungan aktif dari pemerintah Kota Surabaya dengan Pemerintah Provinsi
Jawa Timur guna memperbaiki kualitas air sungai agar menjadi lebih baik dan sehat yang secara
fungsinya digunakan sebagai pasokan bahan baku air PDAM.
2. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dari kegiatan tersebut, maka tujuan yang akan dicapai yaitu
mengurangi beban dan atau tingkat pencemaran limbah domestik maupun limbah produksi.
3. Maksud kegiatan
Maksud dari kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan permasalahn dan solusi yang
diberikan adalah perbaikan kawasan Kali Mas dapat dijadikan objek wisata (misal : rafting) dan
pemanfaatan sumber air yang maksimal oleh warga sekitar.
4. Hasil Kegiatan
Ketika permasalahan yang ada pada Subdas Kali Mas terselesaikan akibat pelaksanaan
kegiatan-kegiatan yang rirencanakan, maka harapan besar yang akan dihasilkan adalah kondisi
kualitas Klai Mas yang baik dan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat untuk
kebutuhan sehari-hari sehingga mempengaruhi kondisi perekonomian masyarakat itu sendiri.
Kemudian, saat kualitas air di Kali Mas membaik dan sehat maka kesehatan masayarakat sekitar
juga jauh dari serangan penyakit yang diakibatkan oleh pencemaran limbah yang ada di sungai.
5. Mekanisme dan Rancangan
5.1 Mekanisme Kegiatan
Dalam proses perbaikan DAS Brantas dibutuhkan tiga sektor utama yang menjadi poin
atau sasaran perbaikan, yaitu sektor kehutanan, sektor sumber daya air, dan sektor pertanian.
Dimana ketiga sektor tersebut perbaikan harus dimulai dari bagian hulu, bagian tengah, sampai
pada bagian hilir DAS Brantas. Pada Kali Mas ini yang berdada di bagian hilir, fokus perbaikan
yang dilakukan ada pada sektor sumberdaya air dan sektor pertanian.
5.2 Rancangan Kegiatan
Pada rancangan kegiatan ini, proses-proses yang akan dilakukan adalah perbaikan sektor
hulu yaitu hutan dengan cara konservasi dan reboisasi yang didasarkan pada APBN Kehutanan.
Dengan adanya konservasi dan reboisasu yang dilakukan, maka akan berdampak pada hasil
produksi kayu yang dapat memperbaiki keadaan perekonomian masyarakat di bagian hulu.
Kemudian untuk perbaikan sektor sumberdaya air di daerah hilir dilakukan dengan cara
penekanan tatanan atau cara pembuangan berbagai limbah domestik maupun limbah produksi ke
kawasan DAS Brantas khususnya di Kali Mas, Surabaya.
6. Sumberdaya yang Dibutuhkan
Untuk mendukung tercapainya tujuan dari kegitan tersebut perlu adanya peran-
peran aktif dari beberapa pihak yang terkait, yaitu :
Pemerintah : yang fungsinya adalah memberikan dukungan secara financial
maupun moral kepada lembaga dan maysarakat sekitar DAS
• Organisasi yang bergerak pada pengembalian fungsi DAS : yang
memiliki fungsi untuk menarik secara langsung baik individu maupun
kelompok masyarakat untuk terjun pada kegiatan perbaikan fungsi DAS
• Petani atau masyarakat : yang memliki fungsi penting dalam proses
aplikasi dari kegiatan-kegiatan yang sudah direncanakan.
7. Jadwal Pelaksanaan
Tahap 1 :
Kegiatan ini akan dimulai dengan melakukan reboisasi kawasan hulu dengan
menggunakan Dana Reboisasi dan melakukan konservasi yang berasal dari APBN Kehutanan.
Selanjutnya akan dilakukan konservasi lahan perbaikan kondisi hutan. Kemudian dari kegiatan
konservasi tersebut diperoleh hasil produksi kayu yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
sekitar sehingga dapat memperbaiki kondisi perekonomian masyarakat.
Tahap 2 :
Kegiatan kedua adalah perbaikan pada sektor sumberdaya air yang didasari dari Dana
Sumberdaya Air yang mengarah pada pengelolaan sumberdaya air kemudian perbaikan sarana
sumberdaya air yang nantinya berdampak pada perbaikan tingkat fluktuasi air permukaan.
Selanjutnya akan berdampak pada intensitas terjadinya banjir dan kekeringan yang semakin kecil
dan memperbaiki sarana pengairan/irigasi pada sektor pertanian.
Tahap 3 :
Pada tahapan akhir ini, kegiatan pengelolaan pertanian yang bersumber dari APBN
Pertanian akan memperbaiki produksi pertanian dan meningkatkan jumlah pendapatan.
8. Keberlanjutan
Beberapa kegiatan yang telah direncanakan diatas akan dapat berlajut atau continoue
dengan melibatka peran aktif pemerintah sebagai pengawas proses maupun hasil (output) kegitan
tersebut. Kemudian, yang dimaksudkan dengan keberlanjutan adalah apa yang telah
direncanakan dapat terlaksanakan dengan optimal dan berkesinambungan serta tidak berhenti
saat kegiatan tersebut selesai dilaksanakan.
9. Penanggung Jawab
DAFTAR PUSTAKA
Abdurachman, A. dan F. Agus. 2000. Pengembangan teknologi konservasi tanah pasca- NWMCP. Prosiding Lokakarya Nasional Pembahasan Hasil Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Alternatif Teknologi Konservasi Tanah. Sekretariat Tim Pengendali Bantuan
Biro Pusat Statistik. 1981. Statistik Indonesia 1980/81. Biro Pusat Statistik. Jakarta. 125 hlm.
Biro Pusat Statistik. 1994. Statistik Indonesia 1994. Biro Pusat Statistik. Jakarta. 131 hlm. Current, D., E. Lutz, and S.J. Scherr. 1995. The cost and benefits of agro-forestry to farmers. The World Bank Research Observer 10(2): 151−180.
Departemen Pertanian. 1987. Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 175/Kpts/RC. 220/ 4/1987 Tentang Pedoman Pola Pembangunan Pertanian Di Daerah Aliran Sungai. Departemen Pertanian, Jakarta. 15 hlm.
Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan. 1985. Program pengelolaan DAS di Indonesia. Makalah disampaikan pada Lokakarya Pengembangan Program Studi Pengembangan DAS pada Fakultas Pascasarjana IPB, Bogor. hlm 1−21.
DHV Consultants. 1990. Laporan Akhir Pengalaman Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Proyek Kali Konto Fase Ke-3 dan Perpanjangan Fase ke-3. Jilid I. Departemen Kehutanan Republik Indonesia dan Departemen Luar Negeri Kerajaan Belanda. 65 hlm.
Fagi, A.M., I.G. Ismail, U. Kusnadi, Suwardjo, dan A.S. Bagyo. 1988. Penelitian sistem usaha tani di daerah aliran sungai. Risalah Lokakarya Penelitian Lahan Kering dan Konservasi. Proyek Penelitian Penyelamatan Hutan, Tanah dan Air, Badan Litbang Pertanian, Jakarta. hlm. 1−14.
Hardianto, R., T. Hendarto, E. Masbula, dan N.L. Nurida. 1992. Status dan prospek pengembangan sistem usaha tani konservasi di lahan kering berkapur DAS Brantas. Prosiding Seminar Penelitian dan Pengembangan Sistem Usaha Tani Konservasi di Lahan Kering DAS Jratunseluna dan Brantas. Proyek Penelitian Penyelamatan Hutan, Tanah dan Air, Badan Litbang Pertanian, Jakarta. hlm. 99−120.