Top Banner

of 24

Das Aia Dingin

Jul 07, 2018

Download

Documents

SutanBlankon
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 Das Aia Dingin

    1/24

     J. Solum Vol.2 No.1 ,Januari 2005: 9-26 ISSN: 1829-7994

    LAND USE PLANNING AND LAND EVALUATION OF THE UPPER CATCHMENT

    AREA OF BATANG HARI RIVER

    Azwar

    Rasyidin

     Laboratory o Soil !"n"#i# an$

    %la##ii&ation'(ri& )a&ulty, 'n$ala# *ni.

     +mail : aar"niya/oo.&o.

    Abstrat

    33The upper catchment of Batang Hari river in this report is define for the areas of Batang Hari at the

    end point of Batang Hari Irrigation scheme project at the village of Teluk Kayu Putih of district of

    Tebo of the Jambi Province up to the Tin lake !f "anau "iateh in the inland areas of Batang Hari

    river# $overed the areas about %&'#())ha hich divide to the si*th of sub catchment ie+ ,omong

    -(.#/')ha0+ Bt# Hari -.1(#3()ha0+ 2angir -.1#%%)ha0+ 2iat about ('#.))ha ith divided into small

    catchment of the 2iat river tributaries hich main 2iat tributary -3#1))ha04 Piruko5Palangko

    tributary -/#3))ha04 ,impi tributary -'#)))ha0+ Jujuhan -.1/#3))ha0 and Pangian -.)1#')ha0# "etail

    of information shoed at 6ig# . and table .# 7*cept of sub catchment of ,omong4 Jujuhan and

    Pangian4 three tributaries already used for irrigation ater# The ne construction of dam for

    irrigation scheme are located after joint tributaries of 2angir hich flo from 8ake 9aa Banto of

    ,ount Krinci and Batang Hari tributary hich flo from 8ake "i:teh# The length of each main

    stream 2angir and batang Hari is ..1 km and the total length of tributaries conducted of both

    tributaries is %)3km# Based on the hydrological point of vie 2angir tributaries is important

     because these areas high in the annual rainfall# The amount of precipitation of station 8iki4 Pinang

    :an and lubuak ;adang has recorded more than ()))mm annually# The areas could be grouped to

    the of

    runoff value respectively# $ompare to the :@89 record in .&/' ater discharge is decrease# The data

    of .&/' is %.> compare to runoff data or %)> compare to average data of :@89# These indicated

    that the type of land use of the upper cathment already changed# The amount of discharge has

    decreases in the value of ()> from the average value as the effect of deforestation during the last 3)years# The hydrological condition also observed at the 2iat river# The rate of deforestation could be

    calculated by using the value of forest contribution to the regional annual budget -P"9B0# The

    validity of the method has needed honesty of the timber company# If the company or government

    official not fair4 for calculation should be used correction factor ')?.)) percent# Base on the P"9B

    data rate of deforestation has calculated in the value of ')))?/)))ha5yr# related to the calculation the

    catchment of 2iat4 ,impi4 Piruko5Palangko already degraded and 2iat river in the dry season

    especially in :ugust conot open the ater intake for irrigation as lack of ater discharge#  "y or$#:

     3ain all, at"r $i#&/ar(", $"or"#tation, an$ #u#tainabl" at"r#/"$ mana("m"nt

    &

  • 8/18/2019 Das Aia Dingin

    2/24

      "r"n&anaan "n((unaan La/an 3a#yi$in: 9-26 ISSN: 1829-7994

    PENDAHULUAN

    Isu pembangunan berkelanjutan

    mengemuka dalam program pembangun?an

    akhir akhir ini# Pembangunan berke?lanjutan

    dicirikan oleh optimalisasi produksi4 ramah

    lingkungan dan mening?katkan taraf hidup

    masyarakat khususnya masyarakat petani di

     pedesaan# "alam pembangunan pedesaan

    atau pertanian ramah lingkungan memiliki

    artian peng?gunaan bahan kimia yang

    minimum4 kegiatan di lahan tidak

    mempercepat laju kehilangan tanah karena

    erosi atau mempercepat laju sedimentasi dikaas?an hilirnya##

    "alam metoda peramalan besarnya

    erosi tercatat baha jumlah tanah tererosi

     berkaitan dengan erodibilitas tanah4 faktor

    hujan4 panjang lereng4 sudut lereng4 vegetasi

     penutup tanah dan praktek pengelolaan lahan

    -Kenneth ;#94 dkk4 .&&'0# "isisi lain

    sedimentasi berkaitan erat dengan besarnya

    erosi# 6aktor iklim terutama curah hujan4 dan

    faktor geomorfologi berupa panjang dan

    sudut lereng sangat menentukan besarnya

    erosi dan sedimentasi# Penata?an terhadap

    lahan dan dampak dari iklim menjadi

     perhatian pokok dalam pembangunan

     pedesaan berkelanjutan# Karena penduduk

     pedesaan sebagian besar hidup sebagai petani

    maka pembangunan pedesaan berkelanjutan

    adalah juga pembangunan pertanian#

    Hidrologi dan geomorfologi mendapat

     perhatian dalam kebijakan ini# :ir yang

    mengalir kelereng baah adalah gabungan

    dari aliran yang ada di permukaan tanah4 air

    intersepsi atau air yang masuk ke tanahsebagai air tanah bergabung dengan air yang

    mengalir di daerah depresi atau dilembah

    sempit yang panjang4 air itu bergerak menuju

    titik terendah dari kaasan tersebut dengan

    dorongan gaya gravitasi# :liran tersebut

    dibatasi oleh pembeda kaasan drainase#

    @ilayah yang berada dalam garis pembeda itu

    disebut drainage basin# "rainage basin

    tersusun dari beberapa atershed untuk

    mengalirkan air di permukaan# 2atu aliran

    utama bisa saja terdiri dari beberapa cabang

    -2trahler4 and 2trahler .&&0# Antuk menatakehilangan kesuburan tanah dan kerusakan

    lahan4 maka konsep pertanian berkelanjutan

    adalah

  • 8/18/2019 Das Aia Dingin

    3/24

    identik dengan pengelolaandaerahalir ansungai# 2ebuah drainage basin memiliki luas

    mulai dari .))ha sampai besar dari

    .))#)))ha -2medema and 9ycroft4 .&1304

    ":2 Batang Hari yang menca?kup area yang

     berada dari titik baah muara batang

    Jujuhan pada elevasi .)m dml sampaidanau "iatas .(')m dml atau raa banto

    )))m dml memiliki luas %&'#())ha#

    "engan adanya beda tinggi sekitar .1))m

    maka ":2 Batang Hari menjadi objek studi

    yang menarik# Baik dari segi tataguna tanah4

    hidrologi sungai4 fisiografi4 penutupan hutan

    dan alih fungsi hutan# 2ulit untuk

    mendapatkan data laju kerusakan hutan tapi

    dengan mengguna kan pengamatan pada truk 

     pengangkut kayu di jalan 9aya Pulau

    Punjung tahun )))?)). dan juga dengan

    menggunakan data sumbangan hasil kayuterhadap Pendapatan :sli "aerah -P:"04

    maka laju kerusakan hutan dicoba

    diramalkan#

    Kaasan ":2 Batang Hari mencakup

    tiga kabupaten dalam propinsi 2umatera

    Barat yaitu 2olok4 2aah 8unto dan 2olok

    2elatan yang terdiri dari hampir ') Kenagarian

    dengan keragaman tataguna tanah4 berupa

     pemukiman4 peladangan4 persaahan4 kebun4

     padang pengembalaan dan hutan# "aerah

    terdiri dari fisiografi Pegunungan dan Plato

    -,0 daerah volcan -0 di Barat dan 2elatan4

    daerah perbukitan -H0 dan dataran tertoreh -P#.

    atau P10 di bagian tengah dan teras tua Batang

    Hari di timur# "aerah teras tua Batang Hari

    dikembang?kan menjadi areal persaahan baru

    dengan membuat bendung di daerah Pulau

    Punjung# Karena kompleksitas yang ada dalam

    kaasan ini maka pembahasan mengenai

    tataguna tanah dan perubahan mengenai

     penggunaan lahan sekarang -present land use0

    khusus?nya perubahan areal hutan di hulu ":2

    Batang hari yaitu di sub":2 2angir dan 2ub":2 Batang Hari menjadi penting# BAHAN

    DAN METODA 

    Antuk ,endapatkan ;ambaran

    ,engenai Kondisi "aerah :liran 2ungai

    Batang Hari di bagian hulunya dilakukan

     pengumpulan data dari sumber sekunder 

  • 8/18/2019 Das Aia Dingin

    4/24

      J. Solum Vol.2 No.1 ,Januari 2005: 9-26 ISSN: 1829-7994

    yaitu dari laporan pemerintahan berupa

    ,onografi Kecamatan yang berada padagraben tengah yang berkaitan dengan aliran

    Batang Hari seperti Kec# 8embah ;umanti4

    Kec# Pantai $ermin Kab 2olok4 Kec# 2ungai

    Pagu4 Kec# 2angir Kabupaten 2olok 2elatan

    "an Kec# Pulau Punjung Kab 2aah 8unto

    2ijunjung# selain itu juga di rujuk dari

    9encana Tata 9uang @ilayah -9T9@0

    Kabupaten 2olok4 "ata iklim khususnya

    curah hujan dari beberapa stasiun curah hujan

    yang aktif dan sebagian dari kompilasi data

    curah hujan "inas Pertanian Tanaman Pangan

    2umatera Barat yang telah dibukukan# "aerah

    hulu ":2 seperti 2angir diinterpretasi dari

     peta topografi dan beberapa spot dari sub "as

    diambil dari data penelitian mahasisa yang

     pernah ada# Interpretasi peta topografic

    2ecara morphographic akan menghasilkan

    satuan lahan dan satuan lahan ini dapat

    merujuk kepada ordo tanah4 sedangkan

     beberapa titik dalam lokasi 2ub "as

    memberikan gambaran yang lebih rinci dari

    morfologi tanah sehingga memungkinkan

    untuk diklasifikasikan sampai tingkat greatgroup# "ata sekunder juga di kumpulkan dari

    catatan kerja di proyek Irigasi Batang hari#

    HASIL DAN

    PEMBAHASAN

    !"ndisi Hidr"#"$i DAS Batan$ %ari

    2ungai Batang Hari mengalir dari

    dataran tinggi :lahan Panjang tepatnya dari

    "anau "iateh .(%)m dml mengalir menuju

    ke pantai timur di Propinsi Jambi# Batang

    Hari adalah sungai dengan banyak cabang

    atau 2ub?":2 dengan panjang percabangan bisa mencapai .))km# "i bantaran sungai

    Batang Hari sejak .&/% dikembangkan

     proyek transmigrasi yang disertai dengan

     pembangunan fasilitas irigasi4 salah satunya

    adalah irigasi 27":2I yang terletak di

     perbatasan Propinsi Jambi dan 2umatera

    Barat# :real proyek tersebut sejak tahun

    .&&1 diperluas dengan melakukan

     pencetakan saah baru melalui pembuatan

     bendungan di 2ungai Batang Hari#

    Bendung berlokasi di perbatasan

    antara Kab# 2olok dan Kab# 2aahlunto

    2ijunjung4 propinsi 2umatera Barat4 areal

     persaahan membentang sepanjang jalur1) km dari 2ungai "areh4 Kab# 2ijunjung

    ke "esa Teluk Kayu Putih4 Kab# Tebo# ;una

    memudahkan pembahasan maka ":2

    Batang Hari yang dimaksud dalam tulisan

    ini dibatasi mulai dari :lahan Panjang

    sampai ke pertemuan antara Bt# Jujuhan

    dengan Bt# Hari yang dinamai ":2 hulu

    -upper $atchment of Batang Hari04

    mencakupi luas %&'#())ha# 2edangkan

    daerah yang akan dikem?bangkan untuk

    menjadi areal persaah?an terletak di teras

    tua Batang Hari dengan luas rencana

    sekitar #)))ha atau seluas 34.%> dari

    total ":2#

    ":2 Hulu terdiri dari % 2ub?":2

    yaitu+ 2ub ":2 ,omong -(.#/')ha04 sub

    ":2 Bt# Hari -.1(#3()ha04 sub ":2 2angir

    -.1#%%)ha04 2ub ":2 2iat seluas ('#.))ha

    yang terdiri dari sub?sub ":2 2iat

    -3#1))ha04 sub?sub ":2 Piruko5Palangko

    -/#3))ha04 sub?sub ":2 ,impi -'#)))ha04

    sub ":2 Jujuhan -.1/#3))ha0 dan sub ":2

    Pangian -.)1#')ha0 seperti tertera dalamTabel .#

    "ari enam 2ub "as tersebut kecuali

    ,omong4 Jujuhan dan Pangian4 2ub "asnya

    telah dimamfaatkan untuk air irigasi# 2ub

    ":2 2iat adalah yang paling intensif

    digunakan sebagai sumber air irigasi4

     bendung tertua di 2ub ":2 ini adalah ,impi

    yang dibangun tahun .1%4 kemudian

    Bendung 2iat4 bendung Palangko5Piruko

    yang dibangun pada tahun .&/% bersamaan

    dengan stasiun pompa di sungai Bt#Hari pada

    aktu proyek 27":2I# Pembangunan bendung yang sedang dikerjakan mengambil

     posisi pada dua aliran sub ":2 yaitu Bt# Hari

    dan 2angir#

    2ub ":2 ,omong4 Jujuhan4 dan

    Pangian memberikan sumbangan air yang

     besar ke Bt# Hari4 hal ini penting karena

     pengambilan air untuk bendung dari dua

    subdas yaitu Batang Hari dan 2angir tidak

    akan mengganggu kesetim?bangan ekosistim

    Batang Hari di bagian hilir# 2ub ":2

    Jujuhan merupakan yang terluas dan potensial karena berhulu dari daerah sekitar

  • 8/18/2019 Das Aia Dingin

    5/24

    ;unung kerinci4 di daerah tersebut curah

    hujan tahunan tergolong tinggi sebagai mana

    tercatat di stasiun 8iki -(./1mm04 dan 8ubuak 

    ;adang -(3&mm0# 2ub ":2 Bt# Hari

    alaupun luasnya sama dengan Jujuhan tapi

     potensinya relatif kecil karena curah hujan

    tahunan di hulu adalah sekitar

    ..

  • 8/18/2019 Das Aia Dingin

    6/24

      "r"n&anaan "n((unaan La/an 3a#yi$in: 9-26 ISSN: 1829-7994

    87;7C":

    87;7C"

    "aerah penangkapan aliran Batang

    Hari Petemuannya dengan Batang

    Jujuhan# $atchment area BatangHari confluence ith Batang

    Jujuhan#

    "aerah penangkapan aliran Batang

    Hari dari stasiun duga air di

    2ungai "areh# $atchment area boundary from Batang Hari gauge

    station at 2ungai "areh#

    "aerah penangkapan aliran Batang

    ,omong $atchment :rea of Batang,omong

    ) ' .) .' 3) Km

    2un

    gai9ive

    Jalan9aya

    Highay

    ;unun

    g,ount

    ainPos pencatat debit dan muka air otomatis "ischarge measurement station -:utomatic @ater 8evel 9ecorder 

    03' 1

    /2tasiun hujan 3' D Co# lama 1 D Co# baru

    9ainfall station 3' D !ld number 1 D Ce number 

    2tasiun iklim / D Co# stasiun $limate station - / 0

    2tasiun hujan dan iklim 9ainfall and climate station

    Bendung @ei

     ;

    Posisi8uasHu jan,ata:ngin2u b":2-Ha02tasiunhu janTahunan)DBendung-mm0B?A,omong(./'):lahanPan jang(1.B

     

    TT

    A

  • 8/18/2019 Das Aia Dingin

    7/24

      J. Solum Vol.2 No.1 ,Januari 2005: 9-26 ISSN: 1829-

    7994

    2angir dan Batang Hari berhulu dari dataran tinggi bukit Barisan di Kabupaten 2olok2elatan ).))) Ha dan di Kabupaten 2aahlunto 2ijunjung ..))) Ha 2ub dan

    Batang Hari seluas .1(3() ha di Kabupaten 2olok berada pada tiga Kecamatan 2ungai

    Pagu pantai $ermin dan 8embah ;umanti yang didiami oleh .3''3 jia

    Tabel# Panjang 2ungai dalam :real ":2 Batang Hari 8okasi Project

    BHIP

    Na&a S'b DAS Pan(an$ Rini an "rd" tana% fishiografi s'n$a i )& *)&+

    , M"&"n$ '% Altisol H .#/ - Batan$ Hari ..1 Altisol P3

    Jembatan ,omong % Altisol P/#.

    ,omong ? Bendung ' Altisol P/#.

    Bendung ? 2angir . :sosiasi o*isol ultisol P1#12angir ? diatas 1% Inceptisol (#( . Batan$ San$ir ../

    Batang Hari * 2angir ? 2# Tando Inceptisol (#(

    2# Tando ? 2angir E 8iki ./ Inceptisol4:ndisol 3#(

    2angir * 8iki ? Hulu % :ndisol 3#%

    2# Tando -sub?sub ":20 1 :ndisol 3#%

    B# 8iki -sub?sub ":20 ( :ndisol 3#%

    / Batan$ Siat '&2iat * Batang Hari ? 2iat E Piruko .& Altisol P1#1

    2iat * Piruko * 2iat Bendung .' Altisol P1#1

    Bendung ? Hulu ' Inceptisol P1#& 0 Pir')" (3Piruko * 2iat ? Piruko * ,impi ) Inceptisol : 3#(

    Piruko * ,impi ? Bendung . Inceptisol :3#.

    Bendung ? Hulu .3 Altisol P)% 1 Mi&2i .&

    ,impi * Piruko ? Bendung 1 Altisol H.#/

    Bendung ? Hulu .. Altisol H.#(

    3 Batan$ 4'('%an &) :sosiasi :ndisol Altisol (#3

    5 Pan$ian .))#' Altisol H .#( 4'a% %)#' 3(/

    .3

      "r"n&anaan "n((unaan La/an 3a#yi$in: 9-26 ISSN: 1829-7994

    Tab6#7 . 4'a% P6nd'd')8 4'a% !!8 4'a% D6sa danL'as

    Na$ari yan$ T6rs6bar di DAS Batan$ Hari

    Kabupaten Kecamatan Cagari "esa 8uas KK Penduduk 2ub "as Jumlah -km0

    2olok2elatan 2angir 8b# ;adang .' %3#&& %3'% ///' 2angir 8b# ,alako )) .&&/ 1(%

    2# Kunyit ' /%' (&/ 13./ :bai ' .'#3. ))& /() "usun Tengah (3#/ 31/ )'% 8b#

    Alang :ling 3 1( %&1 %%. .- ,535 ,.9// 0119, 2# Pagu Pasir Talang 13)'1 /1.&

    3'// Batang Hari Koto Baru .% %3/#1 './ .33)' .5 5.19075 ,-99, /505-

    2olok P# $ermin 2urian 1 ./) 33&1 .'./. Batang Hari 8olo ( .&% .3(% %..% ,- .11/3// -,-53

  • 8/18/2019 Das Aia Dingin

    8/24

     8embah ;umanti :lahan Panjang 1 &. (%/ .''3 Batang Hari

    2ungai Canam % .')#&& 3))) .3113 2elimpat 3 13#)3 .33 '/1 :ie "ingin

    .%#3& .33& %1(/ Talang Babungo 3 1'#. .(31 /)). 2# :bu .)/#'& 1/&

    (./

    2ariak :lahantigo /)#% &'. (.)& -1 3-.7:, ,,.93 0/..5

    2aahlunto5 P# Punjung 8b# Karak ( %(#% '(( %). Batang Hari 2ijunjung 2ilago 3 .& %.''(

    3 /0171 ,,09 0,-0 2umber F ,onographi Kecamatan .&&/

    .(

      J. Solum Vol.2 No.1 ,Januari 2005: 9-26 ISSN: 1829-7994

    3))mm atau separoh dari curah hujan di

    ":2 Jujuhan# 2umbangan terbesar untuk sub":2 Bt# Hari adalah dari 2angir4 yang

    hulunya berbatasan dengan sub ":2 Jujuhan#

    Pada umumnya sungai pada

    masingmasing sub ":2 tersebut panjangnya

    mendekati .))km atau lebih4 yang relatif

     pendek adalah ,omong -'%km0 dan 2iat

    -'&km04 tapi karena keduanya berada pada

    daerah perbukitan lipatan di dataran rendah

    dengan percabangan yang banyak4 maka total

     panjang sungai di sub ":2 2iat juga lebih

    dari .))km4 hal yang sama juga di lihat pada

    sub ":2 Pangian -Tabel# 0Bendung Bt# Hari

    yang berlokasi di 2ub ":2 2angir dan 2ub

    ":2 Batang Hari dengan total areal

     pengaliran 3.3#)))ha dengan dua

     percabangan yang panjang keduanya adalah

    3' km dengan rician ..1 km di Bt# Hari dan

    ../ km di 2angir4 perhitungan panjang

    tersebut di aali dari titik lokasi bendung#

    Kedua sub ":2 tersebut berhulu dari Bukit

    Barisan dalam ilayah administrasi Kab#

    2olok# Berdasarkan 9T9@ Kab# 2olok .&&14

    daerah kaasan lindung di hulu ":2 BatangHari yang berada dalam Kab# 2olok seluas

    ).#))) ha yang tersebar di dalam (

    kecamatan yaitu 2angir4 2ungai Pagu4 Pantai

    $ermin dan 8embah ;umanti# Hal itu berarti

     baha seluas ..#))) ha berada di Kab#

    2aahlunto 2ijunjung#

    2ecara administrasi sub ":2 Batang

    Hari berada di tiga kabupaten4 didiami oleh

    &()/ KK dengan jumlah penduduk .3'#'3

     jia Tabel 3# 2ub ":2 2angir berlokasi di

    Kec# 2angir dan 2ungai Pagu didiami oleh

    .3#&(( KK dengan jumlah penduduk '%#%&. jia -9T9@ 2olok .&&10 kedua kecamatan

    itu sekarang menjadi kabupaten solok 2elatan

    yang terdiri dari / kecamatan# 2ecara luasan

    areal yang dimamfaatkan untuk bendung 2ub

    ":2 2angir menempati (.> areal4 sebaliknya

    sumbangannya terhadap debit -G0 adalah

    sebesar ''># Tingginya nilai curah hujan di

    hulu sangir menjadikan sub ":2 sangir

    memegang peranan kunci dalam persoalan

    hidrologi dan tata air di daerah ini#

  • 8/18/2019 Das Aia Dingin

    9/24

    2ub ":2 Bt# Hari berhulu dari "#

    "iatas .(%) m dml4 di daerah hulunya

    terdapat 3 stasiun pengamat $urah Hujan4

    yaitu :lahan Panjang -.(%) m04 2urian -..))

    m0 dan ,uara 8abuh -(3) m04 nilai rata?rata

    dari ketiga stasiun tersebut adalah (& E

    3'.4 detail informasi disajikan pada table (#

    Ketiga stasiun memperlihatkan baha bulan

    dengan curah hujan )) mm adalah %?1

     bulan4 dan tidak ada bulan kering atau $H

    .)) mm# Juni4 Juli dan :gustus adalah bulan

    yang $H .') mm# Karena secara hidrologi

    daerah ini memiliki hujan dengan sebaran

    yang merata sepanjang tahun4 maka di daerah

    ini pertanian lahan kering berkembang dengan

     baik#

    2ub ":2 2angir memiliki tiga stasiun

    yaitu 8iki -'1) m04 Pinang :an dan 8ubuak;adang -')) m0# 9ata?rata $H tahunan dari

    ketiga stasiun tersebut adalah ()&3 E %%

    -data tersaji di table '0# "ari ketiga stasiun

    tersebut tidak ada stasiun yang mencatat $H

    .') mm5bulan4 rata?rata $H ketiga stasiun

    mencatat nilai terendah adalah ))

    mm5bulan4 bahkan 8ubuak ;adang mencatat

    angka '3/ mm untuk bulan January dan 8iki

    sebesar /.3 mm untuk bulan Covember# Bila

    evaporasi maksimum 3 mm5hr?34% mm5hr4

    maka daerah ini memiliki kelebihan air /&/

    mm5tahun?3).3 mm5th yang bila tidak

    digunakan oleh tanaman hutan untuk

    membentuk biomass4 maka kelebihan itu akan

    menjadi aliran permukaan yang

    membahayakan# 2ub ":2 2iat diakili oleh

    stasiun pencatat di lokasi bendung 2iat

    dengan interval $H tahunan berkisar ()

    mm pada .&&/ dan (.( mm pada tahun

    .&& $H yang paling kecil ditemui pada

     bulan Juli dan :gustus# "ata dari .&&3?.&&&

    memperlihatkan berbagai variasi curah hujan4

    $H tertinggi bulanan tercatat %)) mm

    -Tabel# %0#

    2atu?satunya alat pengukur debit di

    2ungai Bt# Hari berlokasi di "esa 2#Kambut4

     berjarak ./))m dari jembatan 2ungai "areh#

     Cilai G yang diamati adalah contribusi darisub ":2 ,omong4 Batang Hari4 dan 2angir#

    Kaasan aliran yang terkait dengan bendung

    adalah juga terkait dengan ilayah

    administrasi seperti tercantum dalam Tabel (#

    Berhubung karena tidak tersedianya

    alat pengukur debit4 dan hulu Bt# Hari serta

    sangir berada di daerah pegunungan4 maka

    dipergunakan prediksi debit dengan

     perhitungan aliran permukaan &)> * $H#

     .'

  • 8/18/2019 Das Aia Dingin

    10/24

      "r"n&anaan "n((unaan La/an 3a#yi$in: 9-26 ISSN: 1829-7994

    Tabel# (# Rata;rata C'ra% H'(an Ta%'nan Dari . Stasi'n C'ra%H'(an  Di SUB DAS Batan$ Hari

    Tahun :lahan Panjang 2urian ,uara 8abuh 9ata?9ata "ari .(%) m ..)) m

    (3) m Januari )1 E .(% .) E & (/ E .(' E 6ebruari .// E .)' .( E

    (3 )' E ..& ./' E 3 ,aret '& E .&' 1 E /' %1 E .1 ' E . :pril /. E

    .3) 33. E ..% 1 E 1. // E ' ,ei .% E &1 13 E 1/ . E .3 3/ E () Juni

    .)1 E 1/ .%) E (1 .() E .)1 .3% E % Juli .) E '' .) E 3. ..' E %1 .)% E 1

    :gustus .33 E '% .). E '1 ..% E ' ../ E .% 2eptember %) E .)% .(' E &( .1&

    E .)& .&1 E .% !ktober '& E .) .%3 E .1 (1 E ..' 3 E '1 Copember ')

    E .)& (3 E .(1 .. E .%% (1 E ' "esember 3( E ..3 %) E .'% . E .%

    31 E % T"ta# -/5, < /39 -.13 < -/1 -9.5 < 15/ -/-9 < .0,

    Tabel# '# Rata;rata C'ra% H'(an Ta%'nan Dari. Stasi'n C'ra% H'(an Di SUBDAS

    San$ir

    Tahun 8iki Pinang :an 8b# ;adang 9ata?9ata "ari '1) m /&) m ')) m

    Januari (3& E ( 3/3 E .'' '3/ E %) 3&1 E .. 6ebruari 3&' E ../ 1' E ..%

    (% E .&( 3%& E /( ,aret (1. E (1 3') E .(1 31' E .%' ()' E %1 :pril 3&. E

    .13 ('3 E ./1 11 E .% 3// E 13 ,ei 3() E .'& 3'. E ..1 3/3 E ./& 3'' E

    ./ Juni )/ E .)) '. E .)& %& E ..% (3 E 3 Juli 3% E .(& .&. E %( 3/ E

    .. . E % :gustus .&% E & (1 E ..' '' E ) 33 E 3 2eptember 3.) E

    .. 3& E .' %' E ..% 3). E 33 !ktober 3&. E .&/ (%) E 3& ()& E .(3 ()

    E 3% Copember /.3 E ./& 3'% E .&3 31. E .1/ 3') E 3( "esember ('' E '%3(. E /3 (%1 E ./' (. E /) T"ta# /,35 < ,:-: .99, < 310 /.9- < 039 /:9.

    < 1-1

    .%

      J. Solum Vol.2 No.1 ,Januari 2005: 9-26 ISSN: 1829-7994

    Tabel %# 4'a% C'ra% H'(an di Hari H'(an di Stasi'n B6nd'n$ Siat ,99. ; ,999 Bulan Tahun .&&3 Tahun .&&( Tahun .&&' Tahun .&&% Tahun .&&/ Tahun .&&1 Tahun .&&&

    Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah

    Jumlah Jumlah $H HH $H HH $H HH $H HH $H HH $H HH $H HH

    Januari ? ? '.1#)) (#)) ()) .1#)) .'#)) .'#)) '()#)) .'#)) 31#') .1#)) '%#)) .1#))

    6ebruari ? ? /#') .1#)) ')#.) .)) '&1#)) ./#)) 1%#)) /#)) .%') .)#)) '/)#)) ..#))

    ,aret ? ? '&1#)) /#)) (#3) .1#)) .3.#') ..#)) '('#)) #)) (1#)) ..#)) 3).#)) )) :pril

    3'/#') ..#)) %(#)) .3#)) 31'#') 3#)) %%/#)) ./#)) 3%#') .1#)) '.#') 1#)) 3..#)) .)#))

    ,ei 33#/) ./#)) 1(#)) .'#)) //#') .'#)) .&)#)) .#)) 3))#') .(#)) 3)#)) .3#)) 3//#))

    )) Juni ..'#)) )) .3/#3) ..#)) .3/#)) )) ...#)) /#)) 33#)) .#)) .1)) /#)) .1(#')

    .)#)) Juli .#)) .3#)) # '#)) '3#)% /#)) .#') 1#)) '#') .#)) .#)) )) '#)) (#))

    :gustus /#)) ..#)) 1#.) '#)) /.#') )) ')) .%#)) ? ? 3)#)) .'#)) 33/#') .)#))2eptember .('#)) .#)) %%#1) /#)) .#') 1#)) 3/#') ..#)) #)) .#)) ./%#)) 1#)) 3.(#')

  • 8/18/2019 Das Aia Dingin

    11/24

    ..#)) !ktober &3#)) .'#)) ..)#') 1#)) )%#)) .)) %.'#') ./#)) &)#)) 1#)) .%.#)) .)#))

    3%3#') .%#)) Copember ('#') #)) 3/)#() )#)) 3%)#)) .'#)) (..#') .'#)) ''#') .)#))

    '(#)' /#)) '%') .3#)) "esember 3..#/' )#)) 1#/) .1#)) 3//#') .1#)) .%#)) ..#))

    .%#') .#)) /(#)) .)#)) ? ? T"ta# -8:9.7/0 ,.:7:: .8,:970- ,3,7:: .8,1-731 ,357:: .850070:

    ,037:: -8/-:70: ,:97:: -85:-700 ,-17:: /8,/-70: ,-,7::

    ./  "r"n&anaan "n((unaan La/an 3a#yi$in: 9-26 ISSN: 1829-7994

    Tabel# / Jumlah :liran Permukaan di ":2 Batang Hari Pada 8okasi Bendung sungai Batang

    Hari sub ":2 sub ":2 Bendung

     

  • 8/18/2019 Das Aia Dingin

    12/24

    3 "ata :@89 di stasiun 2# Kambut

    digunakan setelah dilakukan penyesuaian

    dengan membandingkan luas dari masing?

    masing 2ub ":2# Hasil dari perhitungan dan

     pendugaan tersebut dasajikan pada Tabel /#

    :ngka :@89 yang dipakai adalah hasil pengamatan .&/' .&&3# Pada periode .&1'

      .&&) alat tersebut rusak dan tidak dapat

    digunakan4 berarti G yang tersaji adalah data

    kontinue selama .3 tahun# Pada table /

    disajikan nilai G berdasarkan hasil

     pengamatan yang telah disesuaikan4 dan data

     pendugaan berdasarkan persentase aliran

     permuka?an# Cilai G yang didapat dengan

     pendugaan melalui nilai $H4 total G tahunan

    adalah relatif sama dengan total G tahunan

    hasil pengamatan :@89# Cilai G tersebut

     pada stasiun yang sama yang diamati tahun.&&& menunjukkan baha nilai G setara %)>

    * rata?rata G.3 tahunan#

    6luktuasi debit yang dihitung dengan

    membandingkan angka pengamatan

    langsung ataupun melalui perhitungan data

    $H menunjukkan baha nilai G maks berada

    dalam range nilai rata?rata ditambah dengan

    sim?pangan - E sd0# 9ange tersebut juga

  • 8/18/2019 Das Aia Dingin

    13/24

      J. Solum Vol.2 No.1 ,Januari 2005: 9-26 ISSN: 1829-7994

    3"engan adanya penurunan nilai debit 2iat

    sebanyak .3/4. m5det4 bila dibandingkandengan tahun .&&)4 maka terjadi penurunan

    (># Hal tersebut bisa berarti baha

    rechargeable ater table tidak berjalan

    sempurna4 dan tanah tidak cukup banyak

    melahirkan mata air yang mengalir ke

    lembah# Cilai maksimum tahunan sebesar

    (((3 mm dibandingkan dengan $H pada

    .&&1 sebesar 1%3 mm atau berkurang

    sebesar 3%># Bila ternyata debit berkurang

    sampai (> adalah sebagai pertanda baha

    2ub ":2 2iat tidak punya kemampuan untuk

    menahan air dan mendistribusikannya

    sepanjang tahun# Kondisi ini juga ditemui

     pada sub?sub ":2 ,impi4 Palangko dan

    Piruko#

    3"alam kurun aktu .) tahunan perbedaan

    antara debit tertinggi dan terendah juga

    mengalami perobahan pada tahun .&&) debit

    tertinggi adalah '4/3 * debit minimum4

     bandingkan '141( m35det pada "esember dan

    .)4/ m335det pada 2eptember# Pada tahun

    .&&( perbandingkan tersebut menjadi .' *4

     bandingkan (%4)' m5det pada Januari dengan34)' m5det pada bulan :gustus# Kondisi

    ketidakstabilan hidrologis ini sangat berkait

    dengan keadaan tata hutan di daerah hulu 2ub

    ":2 2iat yang telah mengalami e*plorasi

     besar?besaran sejak tahun .&/)#

    Tata G'na La%an

    S6)aran$

    Keempat kecamatan yang berada dalam

    Kab# 2olok di hulu ":2 Batang Hari

     berdasarkan data .&&%5.&&/ memiliki

    '3#''> areal Hutan Cegara4 .3#&> lahankering yang tidak tentu penggunaanya4

    1#.1> tegalan dan ladang# Total areal yang

    digunakan sebagai pertanian lahan kering

    adalah 3#)'> -Tabel 10# 

    :real lahan kering yang tidak menentu

     penggunaannya diduga telah menjadi lahan

    non produktif dan sengaja ditinggalkan karena

    telah mengalami penurunan tingkat kesuburan

    tanah dan produktivitas lahan# Hutan negara

    yang tercatat luasnya adalah '3#''>4 dalam

    statistik kehutan?an luas hutan dengan status

    hutan negara tidak pernah mengalami

     pengurangan kalau tidak ada keputusan dari

     pemerintah yang mengikat tentang alih fungsi

    hutan# Hanya saja kondisi hutan sekarang

    tidak begitu jelas# :real yang masih hutan

    diramalkan hanya tersisa 3)>4 hal itu

    sehubungan dengan sangat intensifnya

    e*plorasi hutan untuk pengambilan kayu4

    apalagi sejak .&&/ seakan akan tidak ada lagi

    kontrol terhadap penge*plorasian hutan#

    2ebaran untuk masing?masing kecamatan4

     persentase lahan kering yang terluasterdapat di Kecamatan 2ungai Pagu sebesar

    (.#.>4 Kec# Pantai $ermin /#./>4 di

    Kec# 2angir sebesar ('># Berdasarkan

    ilayah ":2 maka 2ub ":2 Bt# Hari

    memiliki rata?rata areal lahan kering

    )>#

      Ga&bar -7 Gra=i)

    D6bit Air Ta%'n ,99:

    .&

    3-m0

  • 8/18/2019 Das Aia Dingin

    14/24

      

    "

     

    J

    a

    "e3

    K eter an

     

    PB$

  • 8/18/2019 Das Aia Dingin

    15/24

      J. Solum Vol.2 No.1 ,Januari 2005: 9-26 ISSN: 1829-7994

    Karak# Kedua kenagarian ini terdiri dari /

    administrasi "esa dengan total luas ('#%%) hayaitu 3 desa di 2ilago seluas %#(%) ha4 dan (

    desa di 8ubuak Karak seluas (#(%) ha#

    Jumlah KK sebanyak ..'& KK dan penduduk

    '.' jia# "itambah dengan ( kecamatan

    dalam Kab# 2olok4 terdiri dari ./ Kenagarian

    yang terpecah kedalam .)1 "esa dengan

     jumlah 9umah Tangga sebanyak (3#)/% KK

    sebanyak .1)#1&1 jia -rincian pada tabel 30#

    2ecara administrasi dan kependudukan

     beban terbesar terhadap Hulu ":2 Bt# Hari di

     berikan oleh Kab# 2olok dan 2olok 2elatan bila ditinjau dari segi jumlah penduduk4 dan

    luas arealnya# Tapi bila ditinjau dari

    kemudahan transportasi baik adanya jalur

    sungai yang cukup panjang4 dan adanya jalur

     jalan Trans 2umatra4 maka Kab# 2aahlunto

    2ijunjung mempunyai potensi yang besar

    dalam e*plorasi daerah hutan4 baik yang

     berada dalam ilayah 2aahlunto 2ijunjung

    ataupun yang berbatasan dengan Kab# 2olok#

    Tin$)at P6&a&=aatan

    La%an

    "i 2ub ":2 2angir .4(3> lahan

    dimamfaatkan untuk pekarangan dan

     pertanaman lahan kering lainnya4 persaahan

    .4'%>4 untuk perkebunan .&4.1># Jumlah

     petani yang mengusahakan peternakan 2api

    dan Kerbau adalah 34/'> dari jumlah KK#

    "i 2ub ":2 Batang Hari4 dalam

    ilayah Kecamatan 2ungai Pagu luas lahan

    kering adalah (.431> dengan keterangan

     baha lahan kering yang tak jelas

     peruntukannya adalah seluas 3343.># "aerah

     persaahannya adalah yang terluas.34%> dan jumlah peternak adalah besar (4'1> dari

     jumlah KK#

    Kecamatan Pantai $ermin4 memiliki

    luas lahan kering '4(/>4 dengan

     penggunaan yang terluas adalah 8adang dan

    Kebun4 luas pertanian lahan basah (4./>4

    dengan jumlah peternak sebesar (.41> dari

     jumlah KK#

    Kecamatan 8embah ;umanti4

     penggunaan lahan untuk lahan kering

    .4()># "aerah pertanian lahan basah (43>

    dengan jumlah KK yang mengusahakanternak besar 4/># Kecilnya persentase yang

    digunakan untuk areal persaahan4

    disamping areal lahan keringnya luas4 dan

    amat sedikit keluarga petani yang

    mengusahakan ternak besar4 menunjukkan

     baha daerah ini memiliki potensi untuk

    mengalami degradasi#

    E>a#'asi La(' !6r'sa)an

    H'tan

    7*plorasi hutan adalah ciri dari

     pembangunan ekonomi nasional Indonesiayang berlangsung sejak dari tahun .&/)4 dan

    semua itu dilakukan tanpa diadakan

     penanaman kembali areal yang telah di

    eksplorasi# Pada tahun .&/% di 2ub ":2 2iat

    adalah bekas HPH dari PT 9agusa4 dan PT

    Pasar Besar4 di daerah 2ub ":2 Jujuhan

    adalah bekas HPH dari PT ,A;IT97,:#

    Tidak ada data yang pasti tentang berapa luas

    areal hutan yang masih tersisa# "ata 2tatistik

    mengenai kehutanan adalah mencan?tumkan

    luas areal dengan 2tatus Hutan4 apakah itu

    hutan 2uaka alam4 hutan lindung4 atau hutan produksi terbatas# Karena status itu

    dikukuhkan oleh 2K ,entri Kehutanan tak

    ada yang berani merobah status ilayah

    tersebut4 alaupun hutannya sendiri telah

    digunduli#

    Asaha untuk melacak kondisi hutan

    dengan (roun$ #ur"y memakan aktu dan

     biaya yang besar4 sedangkan penggunaan

     potret udara lebih sederhana dan menjanjikan

    hasil yang memuaskan4 alaupun biaya

     pemotret?an terlalu besar4 namun hasilnyatetap harus dikontrol dengan ground cheking#

    Antuk menemukan pendekatan yang paling

    murah dan paling sederhana adalah

    menggunakan prediksi berdasar?kan ilmu

    dasar kehutanan4 yaitu Bobot biomass4

    "iameter pohon4 kerapatan vegetasi dan

     jumlah yang telah dieksploitasi#

    Penebangan yang dilakukan pada lahan

    hutan membutuhkan suatu rentang aktu

    untuk mengembalikan?nya kepada kondisi

    semula4 hal ini juga sangat tergantung dari

    kondisi setampat4 struktur geologis4 jenistanah4 dan type iklim daerah yang

    3-,0

  • 8/18/2019 Das Aia Dingin

    16/24

     bersangkutan # ,elalui suatu sistim

     penanaman yang teraat baik berbagai jenis

    kayu berkalitas baik dari daerah tropik

    membutuhkan aktu minimal %)?/) tahun

    untuk layak ditebang# Bila hutan ditebang

    tanpa adanya penanaman maka selama 3)

    .

  • 8/18/2019 Das Aia Dingin

    17/24

      "r"n&anaan "n((unaan La/an 3a#yi$in: 9-26 ISSN: 1829-7994

    tahun pertama hanya akan berobah menjadi

    semak belukar berat# Kayu daerah hutan hujan

    tropik memikili tajuk yang lebar4 semakin

     besar diameter batang4 maka lingkaran tajuk

    semakin besar4 dan itu juga berarti baha

    kerapatan pohon menjadi kecil#

    3"engan tehnologi penebangan yang dimiliki

    oleh Indonesia sampai hari ini4 maka

    kecendrungan penebang?an adalah bersifat

    tebang habis4 pohon kecil dan anakan akan

    roboh bersama dengan di tebangnya pohon

     besar yang akan dilogging# Karena kurangnya

    kegiatan dalam penanaman hutan kembali4maka usaha penebangan hutan yang dilakukan

    di Indonesia dapat disamakan dengan laju

     penge*ploitasian hutan# 2ecara formal laju ini

    adalah setara dengan produk kayu yang

    dihasilkan dalam meter kubik dibagi dengan

    nilai hasil perkalian rata?rata volume kayu

    setiap pohonnya dan rata?rata kerapatan

     pohon per ha# olume kayu yang dihasilkan

    dalam bentuk kayu gergajian dapat dihitung

    dengan menggunakan sumbangan sektor

    kehutanan per m kayu gergajian berdasarkan

     pada nilai harga berlaku#3Antuk mendapatkan angka yang paling akhir

    dapat digunakan angka jumlah truk yang

    meleati jalur 8intas 2umatra setiap harinya#

    "engan mengamati kayu yang diangkat oleh

    truk balok yang meleati jalur lintas 2umatra

    setiap harinya4 terlihat baha diameter kayu

    yang diangkut adalah berkisar antara .41m

    sampai dengan )41 m4 tingi pohon hutan alam

    yang die*ploitasi berkisar dari tinggi

    maksimum 3) m dan minimum .' m4 maka.

     batang akan menghasilkan /m3

     kayu balokdari pohon yang berumur .))tahun4

    sedangkan pohon yang berdiameter )#1m akan

    menghasilkan kayu sebanyak 1m35batang#

    "alam perhitungan ini diameter yang bukan

    kayu balok tidak diperhitungkan# Karena

     besarnya keragaman pada tanah hutan4 maka

    asumsi dasar yang digunakan untuk

     perhitungan adalah angka rata?rata . batang

     pohon akan menghasilkan kayu log sebanyak

    .'m# "idalam areal hutan semakin besar

    diameter batang maka kerapatan pohon akn

    semakin kecil# Kerapatan akan diperkirakan berkisar dalam nilai ..?() pohon5ha4 secara

    rata?rata angka ' pohon perha dianggap

    cukup meakili#

  • 8/18/2019 Das Aia Dingin

    18/24

    39ata?rata jumlahtruk  pengangkutkayuyangmelintasiTrans2umatrasebanyak/truk 5hr4setiaptruk dimuatisebanyak3)m3 kayulog4maka banyak nyakayuyangdik eluarkansetiapharinyaadalah.%)mdenganmemakaiangkakonversidiatas4makalaju pengambilankayudan penebanganhutanadalah'4/%ha5hr#Pek erjaan penebangandan pengangkutanakan berjalansetiaphari bilacuaca baik#2ecaraumumdapatdik atak an baha penebangandan pengangkutan berjalanselama()Har iKalenderyangakanmemberik anlaju penebangansebesar .31ha5th#8ajukehilanganhutandi"aerahkec#PulauPun jungdansekitarnyaadalah/%'hauntuktahun.&&1dan.&&Penghitunganluasareale*ploitasihutan ber dasark andatadariBungoTebodan2ijunjungdapatdilihat padatabel + "aerah Kab# Bungo menunjukkan

     baha total areal yang hilang selama ' tahun

    adalah seluas /ha atau rata?rata tahunan

    '((#(ha# eksploitasi tertinggi tercatat tahun

    .&&/ dan .&&%4 2edangkan pada .&&1menurun4 barangkali pada saat itu ketelitian

     pencatatan berkurang# "i Kab# 2aah 8unto

    2ijunjung areal yang dibabat luasnya

    fluktuatif 3& ha pada tahun .&&( dan

    menurun hampir tak ada kegiatan

     penebangan4 kemudian pada tahun .&&1

    melonjak menjadi /&%ha# ,ulai dari tahun

    .&&( sampai dengan tahun .&&/ tidak tercatat

    adanya kayu log dari data statistik4 sedangkan

    Kabupaten 2aahlunto 2ijunjung tercatat

    sebagai daerah penghasil kayu yang terbesar#

    "engan asumsi adanya kealpaan dalam

     pencatatan dan pelaporan sehingga

    menyebabkan tingkat keteliti?an data

     berkurang4 untuk mengatasi ini kesalahan

    dalam pencatatan hasil hutan4 diduga

     jumlah yang tak tercatat sama dengan yang

    tercatat4 maka total areal ekspoitasi ' tahun

    untuk Kab# Bungo seluas '((( ha dengan

    rata?rata tahunan .)11#1 ha# Antuk daerah

    2aahlunto 2ijunjung hampir tak adanya

     penebang?an dari .&&(?.&&/ adalah suatu

    hal yang luar biasa# 8onjakan drastis pada

    tahun .&&1 adalah hal yang luar biasa4 yaitu

    dari '% ha areal eksploitasi menjadi /&% ha#

    "engan asumsi yang sama baha yang

    tercatat jumlahnya sama dengan yang tak 

  • 8/18/2019 Das Aia Dingin

    19/24

      J. Solum Vol.2 No.1 ,Januari 2005: 9-26 ISSN: 1829-7994

    tercatat maka dalam lima tahun laju alih

    fungsi hutan adalah %() ha atau total dalam3) tahun seluas .'#1() ha lebih kecil

    dibandingkan dengan laju alih fungsi hutan di

    Bungo Tebo sebesar 3#%%( ha#

    "engan menggunakan angka estimasi

    tersebut4 sampai tahun .&&/4 laju alih fungsi

    lahan hutan melalui eksploitasi hutan ratarata

    adalah 3#%%( ha selang aktu 3) tahun atau

    dengan kecepatan .#)11#1 ha5th# 2esuai

    dengan gerakan reformasi politik yang

    menyebabkan banyak hal yang berhubung?an

    dengan publik kehilangan kontrol maka laju percepatannya mungkin menjadi ())>#

    "engan memperhatikan data satu kecamatan

    yang berdampingan diprediksi laju

     penebangan hutan adalah .')) ha5th#

    "engan memakai angka estimasi laju

    alih fungsi hutan maka dapat diprediksi

     baha su?sub ":2 Piruko hanya die*ploitasi

    dalam aktu '?& tahun dan 2ubsub ":2 2iatdi hulu bendung diesploitasi dalam aktu '?

    3' tahun# "engan kata lain baha 2ub ":2

    2iat tersebut telah lebih dari ' tahun yang lalu

     bukan lagi hutan yang menjanjikan4 kalaupun

    sekarang masih terjadi penebangan maka itu

    hanyalah penebangan kayu berdiameter kecil#

    ,etoda lain yang dapat digunakan

    3 untuk mengukur laju penebangan hutan4

    yaitu melalui nilai rupiah yang didapat oleh

    Pemda Tk#II untuk :PB" melalui

    sumbangan dari sektor kehutanan# :ngka

    tersebut alaupun memiliki tingkat

    ketelitian yang kecil4 namun dapat

    digunakan sebagai angka dasar dalam luas

     pembukaan hutan# Ketidak tepatan angka

    ini adalah baha tingkat kejujuran

     pengusaha untuk melaporkan jumlah

     produk mereka4 karena sumbangan itu

    ditarik setiap ,kayu4 semakin besar

    kubikasinya maka semakin besar pula

    sumbangan yang diberikan untuk :PB"#

    :lasan lain adalah pengusaha kurang

    memberikan pencatatan tentang hasil produk mereka4 catatan pembelian dan

     penjualan bagi mereka hany

    a Tabel 8uas areal penebangan hutan di Kabupaten Bungo Tebo .&&( .&&1

    9ata?rata '((#( 2umber "ata4 :4 Bungo Tebo "alam :ngka .&&&

    Tabel# .) luas areal hutan yang di e*ploitasi di Kab# 2aah 8unto 2ijunjung .&&( .&&1

     Tahun ,3 Kayu log : ,3 

    kayu gergajian-B0

    Total

    Hasil Kayu

    $D:EB*.#'(

    Jumlah pohon

    :real

    -ha0

     .&&( Co data &'#')) .(/#)/) )' 3& .&&' Co data .)#'.( .%#.& .#)/& (3 .&&% Co data

    1#')) .3#)&) 1/3 3' .&&/ Co data .3#')) )#/&) .31% '% .&&1 .1(.1 /)#1'( &1#'33

    .&)3 /&% 9ata?rata %(3

  • 8/18/2019 Das Aia Dingin

    20/24

      "r"n&anaan "n((unaan La/an 3a#yi$in: 9-26 ISSN: 1829-7994

    Tabel ..# 8uas :real 7ksploitasi Hutan di Kab# 2olok Berdasarkan Cilai 2umbangan 2ektor

     bersifat sementara4 yaitu sebagai dasar dalam

     perhitungan untuk rugi serta belum adanya

    kebiasaan untuk membuat prediksi kemasa

    depan bagi pengusaha kayu# Kemungkinan

    lain adalah banyaknya pengusaha kecil yang

    luput dari pencatatan petugas pemungut iuran#

    3Antuk mendapatkan besarnya angka riel dari

    iuran hasil hutan kepada Pemda Tk#IIdigunakan referensi buku BP25B:PP7": Tk#

    II yang berisikan harga kayu gergajian4

     jumlah kayu gergajian4 dan harga kayu per

    ,3# "asar perhitungan adalah sumbangan

    sektor kehutanan untuk 2aahlunto 2ijunjung

    tahun .&&/5.&&1 sebesar 9p# .%1#/''#.()4

     produk kayu gergajian sebanyak .3')) m34

    harga jual rata?rata adalah 9p#3))#)))4? total

     penjualan adalah 9p#()') juta# Hal itu berarti

    kehutanan menyumbang (4.%> dari total

     pendapatannya# Harga kayu sangat tergantung

    dari jenisnya seperti ,eranti atau Banio4dimana harga Banio lebih tinggi4 dan fluktuasi

  • 8/18/2019 Das Aia Dingin

    21/24

    harga pasar berkisar dari 9p# ))#)))4? 9p#

    3')#)))# Karena besarnya keragaman yang

    tidak terdeteksi dari Buku 2tatistik tersebut4

    disimpulkan baha kehutanan me?nyumbang

    sebesar (> per ,

    untuk setiap penjualan kayu gergajian# Karenadata terakhir yang tersedia

    3adalah data dari kayu gergajian4 sedangkan

    kayu log tidak tersedia terutama sekali harga

     per ,# "engan asumsi baha besarnya

     persentase untuk daerah dalam ilayah

    2umbar adalah sama4 maka semua

     perhitungan yang dipakai adalah berdasarkaninformasi dari kayu gergajian# Antuk

    mengkonversi data kubikasi kayu gergajian

    menjadi kayu log digunakan faktor .#'(

    dengan pengertian baha nilai bersih kayu

    gergajian adalah %'> dari kayu log# 8uas

    areal yang dieksploitasi sejak .&&'.&&1 dapat

    di lihat pada tabel ..#

    Berdasarkan tabel diatas terlihat baha

    sumbangan untuk pendapatan daerah telah

    memberikan laju percepatan e*ploitasi hutan

    rata?rata 3'./ha5th# "engan asumsi baha

    sebagian besar data tidak terekam kesalahan pencatatan ')> maka kecepatan penebangan

     pertahun adalah '/.ha5th# Bila angka kayu

    log yang tidak terekam dalam perhitungan

    kubikasi dan harga kayu pada buku statistik

    dimasukkan maka faktor perbaikan data

    menjadi .))> hal itu berarti tingkat laju

     penebangan hutan adalah /)3(ha5th#

    $atatan statistik menunjukkan baha

     penebangan hutan besar?besaran terjadi

    sejak aal tahun .&/)4 disaat mana

    Indonesia memacu ekspor non migas4 dan

     juga sekaligus sejalan dengan perluasan

    areal baru pertanian dan perkebunan4 baik

    melalui program transmigrasi4 ataupun

     program trans?migrasi yang bersamaan

    dengan program pengembangan

     perkebunan melalui konsep plasma dan inti#

     Cilai rata tahunan yang didapat dikalikan

    rentang aktu 3) tahunan mendapatkan

    angka ..#)) ha hutan telah mengalami

    alih fungsi lahan# Berdasarkan 9T9@

    2olok .&&1 luas areal dengan status Hutan

     Cegara adalah 3.)#1''ha atau seluas ((>dari luas kab# 2olok4 maka dengan adanya

    laju penebangan selama 3) tahun tanpa

    adanya

     .&&' /#(3/#1%) 1#))) &/34' .#(3.#/11#)' 3#1.1

    .&&% 1#/3.#') .)#))) 1/3#.' .#3((#%.#' 3#'1%

    .&&/ .)#311#/1) .(#))) /(#)''4/. .#.(#/%'#1 3#)(/

    .&&1 ./#%)#.) )#))) 11.#).)4' .#3'%#/'% 3#%.1Sumb"r $ata. ' #umb"r 33 ab.Solo 1998. ;, Sumb"r #tati#ti

  • 8/18/2019 Das Aia Dingin

    22/24

      J. Solum Vol.2 No.1 ,Januari 2005: 9-26 ISSN: 1829-7994

     penanaman kembali maka hutan yang

    masih utuh adalah .(> dari luas

    kabupaten 2olok# 

    "engan memperhatikan tabel luas

    lahan dan distribusi penggunaan untuk

    kabupaten solok4 terlihat baha ilayah Hulu

    ":2 Bt#Hari memiliki posisi strategis untuk

    kab# 2olok# @ilayah ini memiliki luas hutan

    yang terluas yaitu /%> dari luas hutan yang

    ada di 2olok4 dan juga memiliki areal

     perkebunan 1343> dari jumlah areal

     perkebunan# "engan menganalogkan data

     pada tabel diatas maka hilangnya hutan dikab# 2olok adalah identik dengan hilangnya

    hutan di areal Bt# Hari# Berdasarkan

     pengalaman selama penjelajahan ilayah

    untuk penyusunan konsep ekosistim dataran

    tinggi dan ekosistem lahan kering bersama

    dengan Tim J2P2 Jepang daerah sekitar

    "anau kembar yang mencakup :lahan

    Panjang4 2ungai Canam dan Kubang nan "uo

     boleh dikatakan tidak lagi memiliki hutan#

    "aerah yang lain dalam kabupaten 2olok

    seperti "T: 2ingkarak tercatat memiliki

    lahan kritis yang besar dengan luas hutan3>#

    !ESIMPULAN ":2 Batang Hari yang

    dimaksud dalam tulisan ini adalah daerah

    yang mencakup aliran sungai Batang Hari

    mulai dari daerah paling hilir dari proyekIrigasi 27":2I yaitu Teluk Kayu Putih

    sampai ke hulu Batang Hari di Bukit Barisan#

    Hulu ":2 Batang Hari terdiri dari beberapa

     percabangan atau sub ":2 yaitu 2ub ":2

    2angir4 Batang Hari4 2iat4 ,omong4 Pangian

    dan sub ":2 jujuhan# 2angir4 Batang Hari

    memiliki aliran yang panjang yaitu ../km4

    ..1 km dan &) km untuk sungai 2angir4

    2ungai Batang hari dan 2ungai jujuhan# Total

     panjang sungai dalam ":2 Batang Hari

    adalah %)3 km# 2ecara hidrologi sub

    ":2 2angir penting karena memiliki

    sumbangan air yang besar karena memiliki

    curah hujan yang tinggi# 2ub ":2 ini

    memiliki tingkat keraanan yang tinggi

    karena tekstur tanahnya yang longgar

    -lempung berdebu0 yaitu tanah yang

    mendominasi daerah ini# Hal ini juga

    ditunjang karena perbedaan antara titik

    tertinggi di hulu 2angir dan Pulau Punjung

    .3))m4 kondisi ini juga hampir sama dengan

     perbedaan antara pulau Punjung dengan

    :lahan Panjang# Penggunaan nilai estimasi&)> dari total aliran permukaan sebagai data

    debit sungai ternyata tidak memberikan

     perbedaan yang menyolok untuk total aliran

     permukaan dalam satu tahun dengan rata rata

    data :@89 selama .1 tahun -.&/'?.&&30#

    Hal ini sebagai indikasi baha perhitungan

    nilai estimasi utuk ilayah pergunungan

    volkanik senilai &)> dari total run off dapat

    digunakan# "engan membanding?kan angka

    hasil pegukuran :@89 pada tahun .&&&

    ternyata terdapat penyusut?an ()> bila

    dibandingkan dengan nilai estimasi &)> atau3&> bila dibandingkan dengan rata rata nilai

    debit tahun .&/'?.&&3# Kondisi ini sebagai

    indikasi baha bagian hulu dari ":2 batang

    hari selama kurun aktu .1 sampai ) tahun

    telah mengalami perubahan tataguna tanah

    yang luar biasa# Kondisi hidrologis seperti ini

     juga ditemui di ":2 2iat4 ,impi4 Palangko

    Piruko Kecepatan laju kehilangan hutan dapat

    diduga dengan menggunakan data sumbangan

    hasil kayu terhadap P"9B# "ata ini valid bila

    ada saling kejujuran antara petugas dengan

     pengusaha kayu# Berdasarkan kondisilapangan dan kondisi pasar maka kesalahan

  • 8/18/2019 Das Aia Dingin

    23/24

    dari hasil P"9B antara ')?.))># "engan

    dasar itu maka laju kehilangan hutan di dalam

    ":2 Batang hari adalah ')))? /))) ha5tahun#

    Karena luasnya laju perubahan lahan hutan

     berakibat baha debit 2iat4 Palangko dan

    Piruko4 serta Batang ,impi memiliki

    fluktuasi yang besar antara musim hujan dan

    musim kemarau di bulan :gustus#

    DAFTAR PUSTA!A Kenneth4 ;#9 # 8ane4

    8#J# 6oster4 ;#9#

    8aflen4 J#,# .&&' # 2oil loss

    7stimation4 dalam :gassi4 , 2oil

    7rosion $onservation and 9ehabilitation4

    ,arcel "ekker Inc4 Ce ork4 Basel

    Hongkong#

    2medena4 8#K and 9ycroft "#@4 .&13# 8and"rainage4 Batsford :cademic and

    7ducational ltd 8ondon#

    '

  • 8/18/2019 Das Aia Dingin

    24/24

      "r"n&anaan "n((unaan La/an 3a#yi$in: 9-26 ISSN: 1829-7994

    2trahler4 :#H and 2trahler :#C# .&&#

    ,odern Physical ;eography4 John

    @illey and 2on Inc#

    % erstappen H#Th4 .&/3# :geomorphological 9econnaisance of

    2umatra and :djacent Islands - Indonesia0