Top Banner
Tanggal Pelaksanaan : 03 Maret 2010 A. Tujuan Percobaan 1. Menentukan ciri-ciri larutan garam yang dapat terhidrolisis 2. Mengetahui komponen penyusun garam 3. Mengetahui pH larutan garam B.Dasar Teori Hidrolisis Garam Hidrolisis berasal dari kata hidro yaitu air dan lisis berarti penguraian, berarti hidrolisis garam adalah penguraian garam oleh air yang menghasilkan asam dan basanya kembali. Ada dua macam hidrolisis, yaitu: Hidrolisis parsial/sebagian (jika garamnya berasal dari asam lemah dan basa kuat atau sebaliknya & pada hidrolisis sebagian hanya salah satu ion saja yang mengalami reaksi hidrolisis, yang lainnya tidak) Hidrolisis total (jika garamnya berasal dari asam lemah dan basa lemah). Hidrolisis - 1 -
21

Dari Pengamatan

Jul 15, 2016

Download

Documents

Dewi Vs

d
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Dari Pengamatan

Tanggal Pelaksanaan : 03 Maret 2010

A. Tujuan Percobaan1. Menentukan ciri-ciri larutan garam yang dapat terhidrolisis2. Mengetahui komponen penyusun garam3. Mengetahui pH larutan garamB.Dasar Teori

Hidrolisis Garam

Hidrolisis berasal dari kata hidro yaitu air dan lisis berarti penguraian, berarti hidrolisis garam adalah penguraian garam      oleh air yang menghasilkan asam dan basanya kembali. Ada dua macam hidrolisis, yaitu:

Hidrolisis parsial/sebagian (jika garamnya berasal dari asam      lemah dan basa kuat atau sebaliknya & pada hidrolisis sebagian      hanya salah satu ion saja yang mengalami reaksi hidrolisis, yang      lainnya tidak)

Hidrolisis total (jika garamnya berasal dari asam lemah dan basa lemah).

Hidrolisis - 1 -

Page 2: Dari Pengamatan

Beberapa jenis garam berdasarkan komponen asam basa      pembentuknya

asam pembentuk

basa pembentu

k sifat larutan contoh

kuat kuat netral NaCl; K2SO4

kuat lemah asam NH4Cl; Al2(SO4)3

lemah kuat basa CH3COONa; Na2CO3

lemah lemah bergantung Ka & Kb CH3COONH4

Menentukan pH Larutan Garam

Garam yang mengalami hidrolisis membentuk suatu reaksi kesetimbangan. Pada reaksi kesetimbangan anion basa atau kation asam, akan dibebaskan OH - atau H + . Ion OH - dan ion H + inilah yang dapat menentukan apakah larutan tersebut bersifat asam, basa atau netral. Karena hidrolisis garam merupakan reaksi refersibel (bolak-balik), maka reaksi ini mempunyai tetapan kesetimbangan yang disebut tetapan hidrolisis (Kh). Besarnya Kh bergantung pada harga tetapan ionisasi asam (Ka) atau tetapan ionisasi basa (Kb). Tetapan hidrolisis dapat digunakan untuk menentukan pH larutan garam.

1. Garam dari Asam Kuat dengan Basa Kuat

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat jika dilarutkan dalam air menunjukkan reaksi netral, karena anion maupun kationnya masing-masing tidak ada yang bergabung dengan ion hidrogen atau hidroksida. Untuk menentukan produk yang sangat sedikit berdisosiasi. Karena itu kesetimbangan air tidak terganggu.

H 2 O (l) → H + (aq) + OH - (aq)

Karena konsetrasi H + dan OH - dalam larutan sama, maka larutan bersifat netral (pH=7)

2. Garam dari Asam Kuat dengan Basa Lemah

Jika garam yang berasal dari asam kuat dengan basa lemah dilarutkan ke dalam air, maka larutan tersebut bersifat asam (pH < 7). Kation asam (BH + ) dari garam bereaksi dengan air yang menghasilkan ion H 3 O + .

BH + (aq) + H 2 O (l) → B (aq) + H 3 O + (aq) .

Reaksi ini mempunyai tetapan hidrolisis (Kh) sebagai berikut.

Konsentrasi BH + semula, sama dengan konsentrasi garamnya. Jika konsentrasi BH + mula-mula sebesar M dan hidrolisis sebesar α, maka konsentrasi semua komponen dalam persamaan tersebut adalah:

Hidrolisis - 2 -

Page 3: Dari Pengamatan

Karena nilai α sangat kecil, maka besarnya α pada M-α diabaikan, sehingga untuk M-α = M. Besarnya konsentrasi B dan H 3 O + adalah sama. Karena H 3 O + dapat diganti H +, persamaan tetapan hidrolisis dapat ditulis.

Suatu basa dapat mengalami kesetimbangan sebagai berikut.

B (aq) + H 2 O (l) → BH + (aq) + OH - (l)

Selanjutnya konsentrasi ion H + dapat ditulis:

Keterangan:Kh : tetapan hidrolisisKw : tetapan kesetimbangan airKb : tetapan ionisasi basa[BH + ] : konsentrasi kation dari garam

3. Garam dari Asam Lemah dengan Basa Kuat

Hidrolisis - 3 -

Page 4: Dari Pengamatan

Garam yang berasal dari asam lemah dengan basa kuat jika dilarutkan dalam air maka larutan tersebut bersifat basa (pH > 7). Anion basa (A - ) dari garam bereaksi dalam air yang menghasilkan ion OH - .

A - (aq) + H 2 O (l) → HA (aq) + OH - (aq)

Reaksi ini mempunyai tetapan hidrolisis sebagai berikut.

Konsentrasi A - semula sama dengan konsentrasi garamnya. Jika konsentrasi A - mula-mula sebesar M dan terhidrolisis sebesar α, maka untuk konsentrasi semua komponen dalam persamaan tersebut adalah:

Karena nilai α relatif kecil (dapat diabaikan) sehingga nilai (M-α) sama dengan M.

Asam lemah akan terionisasi menjadi:

HA → H + + A -

Konsentrasi HA sama dengan konsentrasi OH -, sehingga diperoleh persamaan tetapan:

Selanjutnya konsentrasi OH - dapat dihitung dengan rumus:

Hidrolisis - 4 -

Page 5: Dari Pengamatan

C herry lace

Keterangan:

Kh : tetapan hidrolisis

Kw : tetapan kesetimbangan air

Ka : tetapan ionisasi asam

[A-] : konsentrasi anion dari garam

4. Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah jika dilarutkan dalam air dapat bersifat asam, basa atau netral tergantung pada kekuatan relatif asam dan basa penyusunnya. Larutan garam ini akan terhidrolisis sempurna baik kation [BH + ] maupun anionnya [A - ].

Tetapan hidrolisis (Kh) dari hidrolisis di atas dapat ditulis sebagai berikut

Hidrolisis - 5 -

Page 6: Dari Pengamatan

Selanjutnya untuk menghitung [H + ] adalah sebagai berikut.

Keterangan:

Kh : tetapan hidrolisis

Kw : tetapan kesetimbangan air

Ka : tetapan ionisasi asam

Kb : tetapan ionisasi basa

Konsep Hidrolisis Garam

Pencampuran larutan asam dengan larutan basa akan menghasilkan garam dan air. Namun demikian, garam dapat bersifat asam, basa maupun netral. Sifat garam bergantung pada jenis komponen asam dan basanya. Garam dapat terbentuk dari asam kuat dengan basa kuat, asam lemah dengan basa kuat, asam kuat dengan basa lemah, atau

Hidrolisis - 6 -

Page 7: Dari Pengamatan

asam lemah dengan basa lemah. Jadi, sifat asam basa suatu garam dapat ditentukan dari kekuatan asam dan basa penyusunnya. Sifat keasaman atau kebasaan garam ini disebabkan oleh sebagian garam yang larut bereaksi dengan air. Proses larutnya sebagian garam bereaksi dengan air ini disebut hidrolisis (hidro yang berarti air dan lisis yang berarti peruraian).

1. Garam dari Asam Kuat dengan Basa Kuat

Asam kuat dan basa kuat bereaksi membentuk garam dan air. Kation dan anion garam berasal dari elektrolit kuat yang tidak terhidrolisis, sehingga larutan ini bersifat netral, pH larutan ini sama dengan 7.

Contoh

Larutan KCl berasal dari basa kuat KOH terionisasi sempurna membentuk kation dan anionnya. KOH terionisasi menjadi H + dan Cl - . Masing-masing ion tidak bereaksi dengan air, reaksinya dapat ditulis sebagai berikut.

KCl (aq) → K + (aq) + Cl - (aq)

K + (aq) + H 2 O (l) →

Cl - (aq) + H 2 O (l) →

2. Garam dari Asam Kuat dengan Basa Lemah

Garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian (parsial) dalam air. Garam ini mengandung kation asam yang mengalami hidrolisis. Larutan garam ini bersifat asam, pH <7.

Contoh

Amonium klorida (NH 4 Cl) merupakan garam yang terbentuk dari asam kuat, HCl dalam basa lemah NH 3 . HCl akan terionisasi sempurna menjadi H + dan Cl - sedangkan NH 3 dalam larutannya akan terionisasi sebagian membentuk NH 4 + dan OH - . Anion Cl - berasal dari asam kuat tidak dapat terhidrolisis, sedangkan kation NH 4 + berasal dari basa lemah dapat terhidrolisis.

NH 4 Cl (aq) → NH 4 + (aq) + Cl - (aq)

Cl - (aq) + H 2 O (l) →

NH 4 + (aq) + H 2 O (l) → NH 3 (aq) + H 3 O + (aq)

Reaksi hidrolisis dari amonium (NH 4 + ) merupakan reaksi kesetimbangan. Reaksi ini menghasilkan ion oksonium (H 3 O + ) yang bersifat asam (pH<7). Secara umum reaksi ditulis:

BH + + H 2 O → B + H 3 O +

Hidrolisis - 7 -

Page 8: Dari Pengamatan

3. Garam dari Asam Lemah dengan Basa Kuat

Garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa kuat mengalami hidrolisis parsial dalam air. Garam ini mengandung anion basa yang mengalami hidrolisis. Larutan garam ini bersifat basa (pH > 7).

Contoh

Natrium asetat (CH 3 COONa) terbentuk dari asam lemah CH 3 COOH dan basa kuat NaOH. CH 3 COOH akan terionisasi sebagian membentuk CH 3 COO - dan Na + . Anion CH 3 COO - berasal dari asam lemah yang dapat terhidrolisis, sedangkan kation Na + berasal dari basa kuat yang tidak dapat terhidrolisis.

CH 3 COONa (aq) → CH 3 COO - (aq) + Na + (aq)

Na + (aq) + H 2 O (l) →

CH 3 COO - (aq) + H 2 O (l) → CH 3 COOH (aq) + OH - (aq)

Reaksi hidrolisis asetat (CH 3 COO - ) merupakan reaksi kesetimbangannya. Reaksi ini menghasilkan ion OH - yang bersifat basa (pH > 7). Secara umum reaksinya ditulis:

A - + H 2 O → HA + OH -

4. Garam dari Asam Lemah dengan Basa Lemah

Asam lemah dengan basa lemah dapat membentuk garam yang terhidrolisis total (sempurna) dalam air. Baik kation maupun anion dapat terhidrolisis dalam air. Larutan garam ini dapat bersifat asam, basa, maupun netral. Hal ini bergantung dari perbandingan kekuatan kation terhadap anion dalam reaksi dengan air.

Contoh

Suatu asam lemah HCN dicampur dengan basa lemah, NH 3 akan terbentuk garam NH 4 CN. HCN terionisasi sebagian dalam air membentuk H + dan CN - sedangkan NH 3 dalam air terionisasi sebagian membentuk NH4+ dan OH-. Anion basa CN - dan kation asam NH 4 +

dapat terhidrolisis di dalam air.

NH 4 CN (aq) → NH 4 + (aq) + CN - (aq)

NH 4 + (aq) + H 2 O → NH 3(aq) + H 3 O (aq) +

CN - (aq) + H 2 O (e) → HCN (aq) + OH - (aq)

Sifat larutan bergantung pada kekuatan relatif asam dan basa penyusunnya (Ka dan Kb)

- Jika Ka < Kb (asam lebih lemah dari pada basa) maka anion akan terhidrolisis lebih banyak dan larutan bersifat basa.

- jika Ka > Kb (asam lebih kuat dari pada basa) maka kation akan terhidrolisis lebih banyak dalam larutan bersifat asam.

Hidrolisis - 8 -

Page 9: Dari Pengamatan

- Jika Ka = Kb (asam sama lemahnya dengan basa) maka larutan bersifat netral.

C.Alat dan Bahana. Tabung reaksib. Pipet volumec. Kertas lakmus merahd. Kertas lakmus birue. Indikator universalf. Larutan NaCl 0,1 Mg. Larutan AlCl 0,1 Mh. Larutan CH COONa 0,1 Mi. Larutan NH CN 0,1 Mj. Larutan MgSO 0,1 Mk. Larutan NH Cl 0,1 Ml. Larutan Na CO 0,1 Mm. Larutan NH CH COO 0,1 Mn. Larutan K SO 0,1 M o. Larutan (NH ) SO 0,1 Mp. Larutan NaCN 0,1 Mq. Larutan Al(CN) 0,1 M

D.Cara Kerja1. Isilah masing-masina tabung reaksi deangan

larutan yang berbeda sebanyak 5 ml.2. Ujilah tiap-tiap larutan dengan kertas lakmus

merah dan kertas lakmus biru.3. Tentukan Harga pH larutan menggunakan

indicator universal.

E.Hasil Pengamatan

Hidrolisis - 9 -

Page 10: Dari Pengamatan

LarutanWarna Kertas

Harga pH

CiriLakmus Larutan

Merah Biru GaramTetap Merah Tetap Biru 7 NetralTetap Merah

Berubah Merah <7 Asam

Berubah Biru Tetap Biru >7 Basa

Tetap Merah Tetap Biru 7 NetralTetap Merah Tetap Biru 7 NetralTetap Merah

Berubah Merah <7 Asam

Berubah Biru Tetap Biru >7 Basa

Tetap Merah Tetap Biru 7 Netral

Tetap Merah Tetap Biru 7 Netral

Tetap Merah

Berubah Merah <7 Asam

Berubah Biru Tetap Biru >7 Basa

Tetap Merah Tetap Biru 7 Netral

F. Pembahasan1. Larutan NaClDari pengamatan, larutan NaCl ketika dicelupi kertas lakmus merah maka

kertas lakmus akan berubah menjadi warna merah.Ketika dicelupi kertas lakmus biru maka kertas lakmus akan berubah menjadi biru.Zat ini tidak terhidrolisis Karena merupakan asam kuat dan basa kuat,sehingga pH tetap sama/netral.pH=7.

HCl(aq) +  NaOH(aq) →  NaCl(aq) +  H2O(l)

2. Larutan AlClDari pengamatan, larutan AlCl ketika dicelupi kertas lakmus merah maka

kertas lakmus akan berubah menjadi warna merah.Ketika dicelupi kertas lakmus biru maka kertas lakmus akan berubah menjadi merah.Zat ini terhidrolisis Karena merupakan asam kuat dan basa lemah,sehingga pH<7(bersifat asam).

3Cl - (aq) + H 2 O (l) → HCl + OH -

3. Larutan CH COONa Dari pengamatan, larutan CH COONa ketika dicelupi kertas lakmus merah

maka kertas lakmus akan berubah menjadi warna biru.Ketika dicelupi kertas

Hidrolisis - 10 -

Page 11: Dari Pengamatan

lakmus biru maka kertas lakmus akan berubah menjadi biru.Zat ini terhidrolisis Karena merupakan asam lemah dan basa kuat,sehingga pH>7(bersifat basa).

CH 3 COONa (aq) → CH 3 COO - (aq) + Na + (aq)

Na + (aq) + H 2 O (l) → NaOH + H +

CH 3 COO - (aq) + H 2 O (l) → CH 3 COOH (aq) + OH - (aq)

4. Larutan NH CN Dari pengamatan, larutan NH CN ketika dicelupi kertas lakmus merah

maka kertas lakmus akan berubah menjadi warna merah.Ketika dicelupi kertas lakmus biru maka kertas lakmus akan berubah menjadi biru.Zat ini tidak terhidrolisis Karena merupakan asam kuat dan basa kuat,sehingga pH tetap sama/netral.pH=7.

NH 4 CN (aq) → NH 4 + (aq) + CN - (aq)

NH 4 + (aq) + H 2 O → NH 3(aq) + H 3 O (aq) +

CN - (aq) + H 2 O (e) → HCN (aq) + OH - (aq)

5. Larutan MgSODari pengamatan, larutan MgSO ketika dicelupi kertas lakmus merah maka

kertas lakmus akan berubah menjadi warna merah.Ketika dicelupi kertas lakmus biru maka kertas lakmus akan berubah menjadi biru.Zat ini tidak terhidrolisis Karena merupakan asam kuat dan basa kuat,sehingga pH tetap sama/netral.pH=7.

H SO +  MgOH→  Mg SO +  H2O

6. Larutan NH Cl Dari pengamatan, larutan NH Cl ketika dicelupi kertas lakmus merah maka

kertas lakmus akan berubah menjadi warna merah.Ketika dicelupi kertas lakmus biru maka kertas lakmus akan berubah menjadi merah.Zat ini terhidrolisis Karena merupakan asam kuat dan basa lemah,sehingga pH<7(bersifat asam).

NH 4 Cl (aq) → NH 4 + (aq) + Cl - (aq)

Cl - (aq) + H 2 O (l) → HCl + OH -

NH 4 + (aq) + H 2 O (l) → NH 3 (aq) + H 3 O + (aq)

7. Larutan Na CODari pengamatan, larutan Na CO ketika dicelupi kertas lakmus merah

maka kertas lakmus akan berubah menjadi warna biru.Ketika dicelupi kertas lakmus biru maka kertas lakmus akan berubah menjadi biru.Zat ini terhidrolisis Karena merupakan asam lemah dan basa kuat,sehingga pH>7(bersifat basa).

Na CO (aq) → CO (aq) + 2Na + (aq)

Hidrolisis - 11 -

Page 12: Dari Pengamatan

Na + (aq) + H 2 O (l) → NaOH + H +

8. Larutan NH CH COO Dari pengamatan, larutan NH CH COO ketika dicelupi kertas lakmus merah

maka kertas lakmus akan berubah menjadi warna merah.Ketika dicelupi kertas lakmus biru maka kertas lakmus akan berubah menjadi biru.Zat ini tidak terhidrolisis Karena merupakan asam kuat dan basa kuat,sehingga pH tetap sama/netral.pH=7.

CH3COONH4 CH3COO- + NH4+

      CH3COO- + H2O CH3COOH + OH-       NH4+(aq) + H2O(aq) NH3(aq) + H3O+(aq)

9. Larutan K SODari pengamatan, larutan K SO ketika dicelupi kertas lakmus merah maka

kertas lakmus akan berubah menjadi warna merah.Ketika dicelupi kertas lakmus biru maka kertas lakmus akan berubah menjadi biru.Zat ini tidak terhidrolisis Karena merupakan asam kuat dan basa kuat,sehingga pH tetap sama/netral.pH=7.

H 2 SO + 2KOH→ K SO + H2O

10. Larutan (NH ) SODari pengamatan, larutan (NH ) SO ketika dicelupi kertas lakmus merah

maka kertas lakmus akan berubah menjadi warna merah.Ketika dicelupi kertas lakmus biru maka kertas lakmus akan berubah menjadi merah.Zat ini terhidrolisis Karena merupakan asam kuat dan basa lemah,sehingga pH<7(bersifat asam).

H2SO4(aq) +  2 NH4OH(aq) →  (NH4)2SO4(aq) +  2 H2O(l)

11. Larutan NaCN Dari pengamatan, larutan NaCN ketika dicelupi kertas lakmus merah maka

kertas lakmus akan berubah menjadi warna biru.Ketika dicelupi kertas lakmus biru maka kertas lakmus akan berubah menjadi biru.Zat ini terhidrolisis Karena merupakan asam lemah dan basa kuat,sehingga pH>7(bersifat basa).

HCN(aq) +  NaOH(aq) →  NaCN(aq) +  H2O(l)

NaCN(aq) →  Na+(aq) +  CN-

(aq)

CN-(aq) +  H2O(l) <——>  HCN(aq) +  OH-

(aq)

12. Larutan Al(CN) Dari pengamatan, larutan Al(CN) ketika dicelupi kertas lakmus merah

maka kertas lakmus akan berubah menjadi warna merah.Ketika dicelupi kertas lakmus biru maka kertas lakmus akan berubah menjadi biru.Zat ini tidak terhidrolisis Karena merupakan asam kuat dan basa kuat,sehingga pH tetap sama/netral.pH=7.

Hidrolisis - 12 -

Page 13: Dari Pengamatan

Al(CN) (aq) → Al + (aq) + 3CN- (aq)

CN - (aq) + H 2 O (l) → HCl + OH -

Al + (aq) + H 2 O (l) → Al(OH) (aq) + H + (aq)

G.Pertanyaan1. Larutan mana saja yang bersifat

asam,basa,dan netral?2. Apa saja asam dan basa yang menyusun

larutan garam dalam percobaan tersebut?3. Garam mana saja yang terhidrolisis?4. Apakah ciri-ciri garam yang terhidrolisis?

Jawaban:1.) A. Larutan yang bersifat Asam, yaitu:

Larutan 0,1 M

Larutan Cl 0,1 M

Larutan 0,1 M

B. Larutan yang bersifat Basa, yaitu:Larutan COONa 0,1 M

Larutan 0,1 M

Larutan 0,1 M

C. Larutan yang bersifat Netral, yaitu:Larutan NaCl 0,1 MLarutan CN 0,1 M

Larutan 0,1 M

Larutan 0,1 M

Hidrolisis - 13 -

Page 14: Dari Pengamatan

Larutan COO 0,1 M

Larutan 0,1 M

2.) Asam dan Basa yang menyusun larutan garam dalam percobaan tersebut adalah Larutan NaCl 0,1 M

Tersusun atas Asam Kuat : HClBasa Kuat : NaOH

Larutan 0,1 MTersusun atas

Asam Kuat: HClBasa Lemah :

Larutan COONa 0,1 MTersusun atas

Asam Lemah: COOHBasa Kuat : NaOH

Larutan CN 0,1 MTersusun atas

Asam Lemah: HCNBasa Lemah : OH

Larutan 0,1 MTersusun atas

Asam Kuat:

Basa Kuat :

Larutan Cl 0,1 MTersusun atas

Asam Kuat: HClBasa Lemah : OH

Larutan 0,1 MTersusun atas

Asam Lemah: Basa Kuat : NaOH

Larutan COO 0,1 MTersusun atas

Asam Lemah: COOH

Basa Lemah : OH

Larutan 0,1 MTersusun atas

Asam Kuat: Basa Kuat : KOH

Larutan 0,1 MTersusun atas

Asam Kuat:

Basa Lemah : OH

Larutan NaCN 0,1 MTersusun atas

Asam Lemah: HCNBasa Kuat : NaOH

Larutan 0,1 MTersusun atas

Asam Lemah: HCNBasa Lemah :

Hidrolisis - 14 -

Page 15: Dari Pengamatan

3.) Garam yang dapat terhidrolisis Garam yang terhidrolisis parsial (sebagian), yaitu:

Larutan 0,1 M

Larutan COONa 0,1 M

Larutan Cl 0,1 M Larutan NaCN 0,1 M Larutan 0,1 M

Larutan 0,1 M Garam yang terhidrolisis sempurna (total), yaitu:

Larutan CN 0,1 M

Larutan COO 0,1M

Larutan 0,1 M

4.) Ciri-ciri larutan garam yang dapat terhidrolisis, yaitu:o Ciri larutan yang terhidrolisis Parsial, yaitu:

Asam Lemah dan Basa Kuat Bersifat basa (pH>7 karena Hidrolisis menghasilkan ion OH-).  Jika diuji keasamannya dengan menggunakan kertas lakmus

merah , maka warna kertas akan berubah menjadi biru.  Di dalam air, Garam ini akan terhidrolisis sebagian (anion dari

asam lemah tidak terhidrolisis, sedangkan kation dari basa kuat terhidrolisis)

Asam Kuat dan Basa Lemah Bersifat asam (pH<7 karena Hidrolisis menghasilkan ion H3O+).  Jika diuji keasamannya dengan menggunakan kertas lakmus

biru , maka warna kertas akan berubah menjadi merah.  Di dalam air, Garam ini akan terhidrolisis sebagian (anion dari

asam lemah terhidrolisis, sedangkan kation dari basa kuat tidak)o Ciri larutan yang terhidrolisis Sempurna atau Total

Bersifat netral (pH = 7 karena menghasilkan ion H+ dan ion OH-). 

pH larutan bergantung pada Ka asam lemah dan Kb basa lemah. Jika diuji keasamannya dengan menggunakan kertas lakmus

merah dan biru , maka warna kertas akan tetap dan tidak berubah.

Baik kation maupun anion dari garam ini akan bereaksi dengan pelarut air (hidrolisis total).

H. Kesimpulan

Ciri-ciri larutan garam yang dapat terhidrolisis, yaitu: Ciri larutan yang terhidrolisis Parsial, yaitu:

Hidrolisis - 15 -

Page 16: Dari Pengamatan

Asam Lemah dan Basa Kuat Bersifat basa (pH>7 karena Hidrolisis menghasilkan ion OH-).  Jika diuji keasamannya dengan menggunakan kertas lakmus

merah , maka warna kertas akan berubah menjadi biru.  Di dalam air, Garam ini akan terhidrolisis sebagian (anion dari

asam lemah tidak terhidrolisis, sedangkan kation dari basa kuat terhidrolisis)

Asam Kuat dan Basa Lemah Bersifat asam (pH<7 karena Hidrolisis menghasilkan ion H3O+).  Jika diuji keasamannya dengan menggunakan kertas lakmus biru ,

maka warna kertas akan berubah menjadi merah.  Di dalam air, Garam ini akan terhidrolisis sebagian (anion dari

asam lemah terhidrolisis, sedangkan kation dari basa kuat tidak) Ciri larutan yang terhidrolisis Sempurna atau Total Bersifat netral (pH = 7 karena menghasilkan ion H+ dan ion

OH-).  pH larutan bergantung pada Ka asam lemah dan Kb basa lemah. Jika diuji keasamannya dengan menggunakan kertas lakmus

merah dan biru , maka warna kertas akan tetap dan tidak berubah.

Baik kation maupun anion dari garam ini akan bereaksi dengan pelarut air (hidrolisis total).

Hidrolisis - 16 -

Page 17: Dari Pengamatan

I. Daftar Pustaka Purba Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI Semester 1.

Jakarta; Erlangga. Rufaida Anis Dyah dan Waldjinah. 2009. Kimia Untuk SMA/MA

Kelas XI Semester 1. Klaten; Intan Pariwara. Salirawati, Das. 2004. Kimia SMA Kelas XI(Diknas). Jakarta:

BSE Sudiono, Sri. 2005. Kimia SMA Kelas XI. Klaten: Intan Pariwara. Sunaryati, Indah. 2007. Kimia SMA Kelas XI. Semarang: Aneka

Ilmu Waldjinah. 2009. Kimia SMA Kelas XI. Klaten: Intan Pariwara. Wismono Joko, dkk. 2004. Kimia dan Kecakapan Hidup Jilid 2a.

Jakarta; Ganeca Extract. www.Ensiklopedia.co.id www.Wikipedia.com www.BSE.com

J. Gambar Alat dan Bahan

Page 18: Dari Pengamatan

Tabung Reaksi Gelas Kimia

Pipet Lakmus

K. Penutup Kimia

Lahat,

Maret 2010 Praktikan

Dewi Vusvasari NIS : 1067 XI PSIA 1

Nilai Komentar