Top Banner
Darah merupakan bagian yang paling penting didalam sistem transport. Darah terdiri atas 2 komponen yaitu plasma darah dan sel-sel darah. Pada hewan invertebrata terdapat darah yang disebut hemolimf . Baik darah maupun hemolimf mempunyai pigmen pernapasan. Dengan mempelajari komposisi darah dan fungsi dari masing-masing komponen darah pada hewan diharapkan kita dapat memahami bahwa darah tidak saja meupakan komponen dari sistem transport tetapi juga mempunyai fungsi lain untuk kelangsungan hidup organisme tersebut. Fungsi dan komposisi darah Darah merupakan bagian penting dalam sistem sirkulasi. Hewan bersel satu dan hewan tingkat rendah seperti porifera dan coelenterata tidak memiliki sistem transportasi sehingga hewan tersebut tidak dijumpai daah oksigen dan zat-zat makanan berdifusi kedalam/seluruh tubuh bagian tubuh, demikian pula ampas metabolisme dapat berdifusi keluar tubuhnya. Pada hewan yang lebih tinggi tingkatannya , memiliki sistem transportasi. Pada hewan seperti moluska, annelida, dan arthropoda terdapat darah yang biasanya disebuthemolimf . Hemolimf ini juga berperanan didalam respirasi (mengangkut O2 dan CO2), bahan makanan dan sisa metabolisme. Hemolimf juga memiliki pigmen pernapasan. Pada vertebrata , darah merupakan cairan tubuh yang terdapat dalam jantung dan pembuluh darah. Darah vertebrata berwarna merah karena adanya hemoglobin dalam eritrositnya. Pada vertebrata selain sistem peredaran darah juga terdapat sistem peredaran limf. Cairan limfa mempunyai persamaan dengan plasma darah dan mempunyai leukosit (limfosit dan granulosit). Pada manusia volume darah kira-kira 6-7% atau sepertigabelas tubuh mempunyai massa jenis 1,050-1,060 dengan PH kira-kira 7,4. Darah mempunyai peranan sebagai berikut : 1. Merupakan alat pengangkut bermacam-macam substansi seperti : O2 diangkut dari paru-paru/insang/kulit keseluruh tubuh CO2 diangkut dari jaringan tubuh ke paru-paru/insang/kulit Zat-zat makanan sperti glukosa, asam amino, gliserol, asam lemak diangkut dari usus keseluruh jaringan tubuh Hormon diangkut dari tempat pembentukannya (kelenjar endokrin) dibawa kejaringan tubuh yang memerlukan. 2. Mengatur keseimbangan cairan antara darah dan cairan jaringan 3. Mengatur keseimbangan asam basa (PH) darah 4. Mencegah pendarahan 5. Merupakan alat pertahanan tubuh 6. Mengatur suhu tubuh. Darah mempunyai kemampuan untuk mengatur suhu tubuh
13

Darah merupakan bagian yang paling penting didalam sistem transport

Jul 30, 2015

Download

Education

sjktsialang
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Darah merupakan bagian yang paling penting didalam sistem transport

Darah merupakan bagian yang paling penting didalam sistem transport. Darah terdiri atas 2

komponen yaitu plasma darah dan sel-sel darah. Pada hewan invertebrata terdapat darah

yang disebut hemolimf . Baik darah maupun hemolimf mempunyai pigmen pernapasan.

Dengan mempelajari komposisi darah dan fungsi dari masing-masing komponen darah pada

hewan diharapkan kita dapat memahami bahwa darah tidak saja meupakan komponen dari

sistem transport tetapi juga mempunyai fungsi lain untuk kelangsungan hidup organisme

tersebut.

Fungsi dan komposisi darah 

           Darah merupakan bagian penting dalam sistem sirkulasi. Hewan bersel satu dan

hewan tingkat rendah seperti porifera dan coelenterata tidak memiliki sistem transportasi

sehingga hewan tersebut tidak dijumpai daah oksigen dan zat-zat makanan berdifusi

kedalam/seluruh tubuh bagian tubuh, demikian pula ampas metabolisme dapat berdifusi

keluar tubuhnya. Pada hewan yang lebih tinggi tingkatannya , memiliki sistem transportasi.

           Pada hewan seperti moluska, annelida, dan arthropoda terdapat darah yang biasanya

disebuthemolimf . Hemolimf ini juga berperanan didalam respirasi (mengangkut O2 dan

CO2), bahan makanan dan sisa metabolisme. Hemolimf juga memiliki pigmen pernapasan.

Pada vertebrata , darah merupakan cairan tubuh yang terdapat dalam jantung dan

pembuluh darah. Darah vertebrata berwarna merah karena adanya hemoglobin dalam

eritrositnya. Pada vertebrata selain sistem peredaran darah juga terdapat sistem peredaran

limf. Cairan limfa mempunyai persamaan dengan plasma darah dan mempunyai leukosit

(limfosit dan granulosit). Pada manusia volume darah kira-kira 6-7% atau sepertigabelas

tubuh mempunyai massa jenis 1,050-1,060 dengan PH kira-kira 7,4. Darah mempunyai

peranan sebagai berikut :

1. Merupakan alat pengangkut bermacam-macam substansi seperti :

O2 diangkut dari paru-paru/insang/kulit keseluruh tubuh

CO2 diangkut dari jaringan tubuh ke paru-paru/insang/kulit

Zat-zat makanan sperti glukosa, asam amino, gliserol, asam lemak diangkut dari usus

keseluruh jaringan tubuh

Hormon diangkut dari tempat pembentukannya (kelenjar endokrin) dibawa kejaringan

tubuh yang memerlukan.

2. Mengatur keseimbangan cairan antara darah dan cairan jaringan

3. Mengatur keseimbangan asam basa (PH) darah

4. Mencegah pendarahan

5. Merupakan alat pertahanan tubuh

6. Mengatur suhu tubuh. Darah mempunyai kemampuan untuk mengatur suhu tubuh karena

air yang terdapat dalam plasma darah mempunyai sifat yang sesuai untuk kepentingan

tersebut, antara lain :

Page 2: Darah merupakan bagian yang paling penting didalam sistem transport

Panas jenis air tinggi. Panas jenis substansi adalah jumlah kalori yang dibutuhkan untuk

meningkatkan suhu 1 derajat pada setiap berat 1 gram substansi tersebut. Sebagai

contoh : manusia normal menghasilkan 3000 kalori selama 24 jam. bila darah

mempunyai panas jenis yang rendah maka suhu dapat meningkatkan sampai 100-500

derajat celcius

Darah mempunyai panas hantar yang relatif besar. Penyebaran panas dari jaringan-

jaringan yang letaknya jauh didalam tubuh dapat merata dengan cepat

Darah mempunyai panas penguapan yang tinggi. Lebih banyak yang diperlukan untuk

menguapkan air pada cairan lain dengan jumlah yang sama.

Komposisi darah    

          Darah terdiri atas 2 bagian yaitu sel-sel darah dan cairan plasma. Sel-sel darah

merupakan bagian darah yang mempunyai bentuk sedangkan plasma darah merupakan

bagian cair dari darah. Ada 3 macam sel darah yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah

putih (leukosit), keping darah (trombosit). Plasma darah terdiri atas :

air 91-92%

protein : albumin, globulin, dan fibrinogen

garam-garam anorganik antara lain : Cl-, CO3, HCO3, Na+, Ca2+, Mg2+ dan HPo4, NaCl

mempunyai konsentrasi paling tinggi karena itu darah rasanya agak asin. Jumlah seluruh

bahan anorganik pada manusia kira-kira 0,9%. Pada reptil dan amfibi kira-kira 0,65%-

0,7%. Didalam plasma juga terdapat O2 (0,25%) dan CO2 (3%). 

substansi organik yang lain selain protein antara lain zat-zat nutrisi, hormon, sisa

metabolisme, antibodi

Plasma darah

          Komposisi kimia dan sifat-sifat plasma pada berbagai hewan belum banyak diketahui.

Pada pembicaraan ini, kita lebih banyak membicarakan plasma darah manusia. Plasma

darah pada manusia kira-kira 55% dari volume darah seluruhnya. Mempunyai kekentalan

(viskositas) 1,7-2,2 kali air. Massa jenis antara 1.025-1.034. Mempunyai komposisi yang kira-

kira tetap yaitu 90% air, 7% protein, 0,9% macam-macam garam, 0,1 % glukosa. Selain itu

mengandung bahan-bahan organik dan anorganik lain dalam jumlah yang sangat kecil.

Page 3: Darah merupakan bagian yang paling penting didalam sistem transport

Bahan organik dalam darah

          Bahan organik yang paling banyak dalam plasma darah yaitu protein dan disebut

protein plasma. Protein plasma kira-kira 200-300 gram atau kira-kira 6-8 % dari berat

seluruh plasma darah. Protein terdapat dalam bentuk koloid dan mempengaruhi kekentalan

darah. Jenis protein terdapat dalam plasma darah meliputi albumin, globulin (alfa-1 globulin,

alfa-2 globulin, beta globulin dan gama globulin) dan fibrinogen. Albumin alfa globulin, beta

globulin protrombin dan fibrinogen dibentuk didalam hati sedangkan gama globulin

diproduksi oleh sel plasma, jaringan limfoid dan nodus limfatikus.

          Albumin disebut pula serum albumin merupakan protein plasma yang paling besar

jumlahnya dalam plasma yaitu kira-kira 4-5% dari berat plasma darah. Albumin dihasilkan

dihati oleh sel Kupffer. Albumin mempunyai berat molekul 68.000, merupakan partikel

dengan bentuk lonjong. Albumin menyebabkan plasma mempunyai potensial osmotik kira-

kira 30 mmHg.

          Globulin atau disebut pula serum globulin bentuk partikelnya lebih lonjong dari

albumin. Globulin dalam darah kira-kira 2,5% dari berat plasma. Berat molekulnya antara

90.000-1.300.000. Perbandingan konsentrasi masing-masing jenis globulin adalah alfa

globulin 2,25%, beta globulin 0,80% dan gama globulin 0,66%.

          Protein plasma yang lain adalah fibrinogen dan protrombin. Konsentrasi fibrinogen

dalam darah kira-kira 0,35% (0,35 gram per 100 ml plasma ). Protrombin juga dibentuk

dihati dan dalam proses pembentukannya diperlukan vitamin K.

Fungsi protein plasma

Fibrinogen memegang peranan penting dalam proses pembekuan darah. Dengan adanya

pembekuan darah, pendarahan dapat dihindarkan

 Albumin, globulin, dan fibrinogen adalah penting untuk mempertahankan tekanan

osmose darah. Besarnya tekanan osmose yang ditimbulkan oleh ketiga protein tersebut

berkisar antara 25-39 mmHg. Adanya tekanan osmose yang relatif tinggi ini

menyebabkan adanya perpindahan cairan dari cairan jaringan kedarah sehingga dapat

mencegah adanya penimbunan cairan dijaringan

 Protein plasma menyebabkan darah menjadi agak kental sehingga dapat

mempertahankan tekanan darah yang penting untuk mengefisiensikan kerja jantung.

Protein plasma turut membantu keseimbangan asam basa atau PH darah

Globulin memegang peranan penting dalam mekanisme pertahanan tubuh

Merupakan cadangan protein jika protein dalam makanan berkurang

Sel-sel darah

Page 4: Darah merupakan bagian yang paling penting didalam sistem transport

          Ada tiga macam sel darah yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit. Masing -masing

mempunyai fungsi khusus, fungsi utama eritrosit ialah pengangkutan gas pernapasan,

leukosit untuk pertahanan tubuh sedangkan trombosit untuk pembekuan darah .

1. Eritrosit

         Bentuk dan ukuran eritrosit tergantung pada jenis hewan. Pada mamalia sel darah

merahnya tidak mempunyai inti, bentuknya bulat (kecuali pada Camellidae bentuknya

lonjong) dan bikonkav. Eritrosit pada kebanyakan vertebrata yang lain mempunyai bentuk

lonjong, berinti dan bikonveks. Pada umumnya eritrosit yang tidak berinti memiliki ukuran

darah yang lebioh kecil dari pada yang berinti. Eritrosit yang ukurannya paling besar

terdapat pada bangsa amfibia.

          Menurut strukturnya eritrosit terdiri atas membran sel dan substansi seperti spon

disebut stroma dan hemoglobin yang menempati ruang-ruang kosong dari stroma. Membran

sel eritrosit terdiri dari lipoprotein, golongan lipidanya adalah kolesterol, sepalin dan lesitin

sedangkan golongan proteinnya adalah stromatin. Eritrosit berisi bermacam-macam

substansi diantaranya adalah glukosa, enzim (katalase, karbonat, anhidrase), garam-garam

organik dan anorganik.

          Jumlah eritrosit tiap mm kubik untuk tiap jenis hewan berbeda-beda. Perbedaan ini

dapat pula disebabkan karena faktor fisiologis. Faktor fisiologis yang mempengaruhi jumlah

eritrosit pada manusia adalah :

umur : eritrosit pada saat lahir jumlahnya paling tinggi yaitu sekitar 6,83 juta/mm kubik.

Kemudian menurun dan pada umur 4 tahun jumlahnya 4 juta/mm kubik kemudian

jumlahnya naik lagi dan pada umur 5 tahun keatas jumlahnya jumlahnya 5 juta/mm kubik

Jenis kelamin: pada wanita jumlahnya lebih sedikit (4,5 juta/mm kubik) dibandingkan

dengan pria (5 juta/mm kubik)

olahraga: olah raga yang dilakukan secara  teratur akan menaikan jumlah eritrosit dan

kadar hemoglobin

ketinggian tempat : manusia atau hewan yang hidup didaerah dataran tinggi, jumlah

eritrosit dan hemoglobinnya lebih banyak

Umur eritrosit

           Setiap hari darah manusia kehilangan 200-250 x 109    butir eritrosit. Semenjak lahir eritrosit dibentuk dalam sumsum tulang merah. Umur eritrosit diperkirakan 90-120 hari. Selama umur ini eritrosit mengadakan perjalanan

Page 5: Darah merupakan bagian yang paling penting didalam sistem transport

700 mil. Jika eritrosit sudah tua, maka akan dihancurkan olehsistem retikuloendotelial. Retikuloendotelial adalah sel-sel yang sifatnya amoeboid dan fagositosis. Penghancuran eritrosit dilakukan dengan cara hemolisis dan fragmentasi. Hemoglobin yang terkandung dalam eritrosit kemudian dipecah menjadi globin dan heme. Heme ini kemudian terurai menjadi bilirubin dan Fe. Fe kemudian disimpan sebagai cadangan untuk proses hemopoisis dalam sumsum tulang, sedangkan bilirubin diproses lebih lanjut dan untuk seterusnya diekskresikan bersama-sama dalam urin dan feses.

Zat warna (pigmen) darah 

            Tiap jenis pigmen darah mempunyai atau logam yang tertentu. Hemoglobin,

klorokruorin, dan hemeritrin logamnya ialah Fe sedangkan hemosianin mempunyai logam

Cu. Tiap atom logam, mengikat atom oksigen. Daya mengikat logam terhadap atom oksigen

adalah hemoglobin 1:1, klorokruorin 1:1, hemosianin 2:1 dan hemiritrin 3:1. Pigmen

respirasi yang lain adalah eritrokruorin yang mengandung logam Fe terdapat pada hewan

invertebrata antara lain larva insekta. Pigmen hemokuprein mengandung logam Cu,

terdapat pada eritrosit beberapa jenis hewan seperti biri-biri, kuda dan sapi.

Hemoglobin

            Hemoglobin selain terdapat dalam darah , juga terdapat pada otot rangka dan otot

jantung yang disebut mioglobin. Mioglobin yang terdapat pada otot manusia dapat mengikat

oksigen sebanyak 14% dari seluruh oksigen pada darah. Oksigen tersebut diambil dari darah

selama darah mengalir melalui otot. Ada beberapa variasi dari molekul hemoglobin (derivat

hemoglobin) diantaranya :

Okshihemoglobin, merupakan hasil penggabungan antara hemoglobin dengan oksigen.

Pada umumnya ditulis dengan rumus HBO2 atau (globin)(por:Fe++)O2.

Hemoglobin tereduksi, disebut juga ferohemoglobin merupakan molekul yang telah

melepaskan O2. Ditulis dengan simbol Hb atau (globin)(por: Fe++).

Methemoglobin disebut juga ferihemoglobin, senyawa ini didapat dari oksidasi

oksihemoglobin atau hemoglobin tereduksi dengan menggunakan Fe(CN)3. Ditulis

dengan simbol Met. Hb atau (globin)(Por : Fe++). Methemoglobin umumnya kehilangan

kemampuan mengikat oksigen. Darah yang normal mengandung lebih kurang 0,1%

Page 6: Darah merupakan bagian yang paling penting didalam sistem transport

methemoglobin yang dihasilkan karena adanya proses oksidasi oleh oksidator yang

terdapat dalam darah. Keracunan yang disebabkan oleh obat seperti nitrit, klorat,

sulfanilamid dapat meningkatkan persentase methemoglobin dalam darah.

Karbomonoksihemoglobin, terbentuk bila darah bercampur dengan CO sehingga

mengakibatkan Hb akan berkombinasi dengan CO membentuk HbCO. Jika orang

menderita keracunan CO, orang tersebut disuruh menghirup oksigen murni .

Sianmethemoglobin, dapat terbentuk bila CN tercampur dengan methemoglobin. CN ini

umumnya tidak dapat berkombinasi dengan oksihemoglobin atau hemoglobin atau

hemoglobin tereduksi. Sianmethemoglobin dapat ditulis dengan simbol Met.Hb.CN atau

(globin)(Por:Fe +++)CN.

Sulfhemoglobin, terbentuk bila ferromoglobin dicampur dengan H2S. Senyawa ini

berwarna hijau dan terbentuk bila hemoglobin mengalami putrefaksi. Didalam usus

terjadi putrefaksi yang dalam keadaaan normal menghasilkan sedikit senyawa H2S,

kemudian H2S dapat diserap melalui usus. Ada beberapa obat yaitu asetanilide dan

fenasetin yang dapat menyebabkan Hb lebih mudah berkombinasi dengan H2S,

Walaupun H2S yang diserap usus sedikit, tapi dengan adanya obat-obat tersebut

menyebabkan kadar sufhemoglobin tinggi dalam darah dan cairan jaringan yang

mengakibatkan kulit berwarna kebiru-biruan. Jika terjadi suatu keadaan dimana

sulfhemoglobin sampai kadar 3 gram- 5 gram dalam darah, maka disebut dengan istilah

sianosis enterogen.

Kathemoglobin, merupakan kombinasi antara senyawa heme yang mengandung Fe++

dengan globin yang mengalami denaturasi.

Derivat hemoglobin mempunyai spektrum absorpsi yang spesifik sehingga senyawa

tersebut dapat dengan mudah dikenal dan dibedakan dengan metode spektrofotometer.

2. Leukosit

          Leukosit terdapat dalam darah, cairan limfa, dan cairan jaringan. Leukosit yang

tergolong granulosit dibentuk didalam sumsum tulang sedangkan limfosit dan monosit

dibuat dinodus limfatikus. Pada keadaan normal, jumlah leukosit pada manusia berkisar

antara 4,5 - 10 juta butir per mm kubik. Untuk setiap orang jumlah leukosit bervariasi

menurut keadaan fisiologisnya, seperti umur, aktivitas dan keadaa patologis misalnya

Page 7: Darah merupakan bagian yang paling penting didalam sistem transport

infeksi dan trauma. Jumlah leukosit yang meningkat diatas maksimal disebut Leukositosis

sedangkan menurunya jumlah leukosit dibawah nilai normal dikenal sebagai leukopenia.

          Ciri-ciri leukosit ialah ,mempunyai nukleus, tidak mempunyai hemoglobin, mempunyai

ukuran relatif lebih besar dan jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan eritrosit.

Disamping ciri-ciri tersebut, leukosit mempunyai sifat antara lain sebagai berikut.

Pergerakan seperti amoeba. Leukosit dapat bergerak dari satu tempat ketempat lain

dengan cara menjulurkan sitoplasmanya kearah yang dikehendaki.

Khemotaksis, kemampuan untuk bergerak menuju tempat yang luka atau inflamasi

(peradangan)

Fagositosis, kemampuan untuk memakan sel-sel mati atau benda-benda asing .

Kemampuan ini terutama berkembang pada neutrofil, limfosit dan monosit

Diapedisis, kemampuan untuk menembus kapiler menuju jaringan

Leukosit mempunyai fungsi sebagai alat pertahanan tubuh dengan 3 cara yaitu :

1. Fagositosis

2. Menghasilkan antibodi

3. Menghancurkan atau menetralkan toksin

Leukosit digolongkan berdasarkan ada tidaknya butir (granul) dalam sitoplasmanya yang

dilihat dengan pewarnaan tertentu. Penggolongan tersebut ialah :

Leukosit granulosit : Neutrofil, Eusinofil, Basofil

Leukosit agranulosit : Limfosit dan Monosit

Neutrofil

        

 Pada manusia jumlah terbesar yaitu 60-70% dari seluruh leukosit. Butir-butir pada

sitoplasmanya menyerap zat warna netral. Intinya mempunyai beberapa lobus. Mempunyai

gerakan seperti amoeba dan mempunyai sifat fagositosis.

Eosinofil

Page 8: Darah merupakan bagian yang paling penting didalam sistem transport

        

 Jumlahnya diperkirakan sekitar 1-4%. Menyerap zat warna asam. Intinya mempunyai dua

lobus. Fungsinya menghancurkan dan detoksifikasi toksin

Basofil

         

Jumlahnya antara 0-1% dari seluruh leukosit. Intinya umumnya berbentuk huruf S. Butir-

butir dalam sitoplasmanya menyerap zat warna yang bersifat basa. Diperkirakan basofil

menghasilkan antikoagulan (heparin).

Monosit

        

 Jumlahnya kira-kira 4-8% dari seluruh leukosit. Intinya berbentuk tapal kuda atau berbentuk

ginjal dan sitoplasmanya lebih besar dari inti. Monosi mempunyai sifat fagositosis yang kuat.

Limfosit

Page 9: Darah merupakan bagian yang paling penting didalam sistem transport

         

Jumlahnya sekitar 20-30% dari seluruh leukosit. Intinya besar, bulat atau seperti ginjal.

Sitoplasmanya lebih kecil dari intinya. fungsinya menghasilkan antibodi (limfosit B) dan

mengfagosit benda asing (limfosit T).

3. Trombosit

          Trombosit tidak mempunyai inti dengan garis tengah 2-5 mikron, bentuknya seperti

cakram, dibuat di sumsum tulang merah. Pada manusia jumlahnya berkisar antara 200.000-

400.000/mm kubik. Dapat hisdup 2-3 hari . Fungsinya sangat penting yaitu dalam proses

pembekuan darah.

Pembekuan darah (koagulasi)

          Pada darah terdapat berbagai persenyawaan yang berperan dalam pembekuan darah.

Untuk pembekuan darah perlu adanya pengubahan fibrinogen yang ada dalam plasma

darah menjadi fibrin. Untuk pengubahan itu diperlukan enzim trombin. Trombin akan

dibentuk dari protrombin yang ada dalam darah jika kita luka. Dengan adanya luka,

trombosit pecah karena menyentuh permukaan yang kasar dan mengeluarkan enzim

trombokinase atau tromboplastin. Tromboplastin dikeluarkan oleh jaringan yang luka.

Dengan bantuan ion Ca++, tromboplastin akan mengubah protrombin menjadi trombin.

Page 10: Darah merupakan bagian yang paling penting didalam sistem transport

Ada beberapa faktor yang mencegah koagulasi antara lain :

1. Suhu yang rendah : Proses koagulasi adalah proses yang melibatkan enzim, suhu rendah

menyebabkan proses koagulasi dapat menjadi lambat tetapi tidak dicegah. Bila darah

didinginkan antara 5- 10 derajat celcius maka proses koagulasi dapat ditunda.

2. Menghindari kontak dengan benda asing dan jaringan yang rusak. Bila darah

bersentuhan dengan permukaan benda asing , maka terbentuk tromboplastin dan faktor

stabil akan diaktifkan. Dilaboratorium, kontak dengan benda asing dapat dicegah dengan

melapisi tabung gelas dengan parafin atau silikon.

3. Dekalsifikasi. Pengikatan ion Ca++ dengan suatu substansi tertentu sehingga dapat

mencegah koagulasi karena dapat menghambat pembentukan trombin. Zat yang

umumnya digunakan mengendapkan ion Ca++ adalah natrium dan kalium oksalat

4. Hirudin. merupakan antikoagulan yang pengaruhnya adalah mencegah kerja trombin 

dan dihasilkan oleh kelenjar ludah lintah (Hirudo) . beberapa bisa ular, terutama ular

kobra juga mengandung zat antikoagulan. Sifatnya adalah mengubah sifat kimia

tromboplastin atau merusak fibrinogen. Ada juga ular yang mempercepat koagulasi

sehingga terjadi koagulasi intravaskuler. Dicumarol yang berasal dari jenis tumbuhan

tertentu dapat mencegah koagulasi dengan menghambat pembentukan protrombin di

hati.

Disamping beberapa faktor yang menghambat koagulasi, ada juga faktor yang dapat

mempercepat proses koagulasi antara lain :

pemanasan. 

Pengocokan. Bila darah dikocok pelan-pelan, maka koagulasi dapat dipercepat dan

sebaliknya jika dikocok keras akan melambatkan koagulasi karena anyaman fibrin akan

pecah

Luas permukaan kontak. Koagulasi akan dipercepat dengan menambah luas permukaan

bidang kontak. hal ini dapat dilakukan dengan menambah larutan kasa atau kapas

ketanah

Page 11: Darah merupakan bagian yang paling penting didalam sistem transport

Larutan Hemostatik. Ekstrak jaringan terutama ekstrak paru-paru dan timus yang

mengandung banyak tromboplastin adalah koagulan yang kuat, sama seperti bisa dari

jenis ular tertentu. Hal ini tergantung pada enzim proteolitik yang mampu mengubah

protrombin menjadi trombin

Fibrinolisis

         Pada waktu darah membeku, koagulum yang terbentuk masih merupakan masa yang

lunak seperti selei tapi lama kelamaankoagulum tersebut mengkerut sampai 40 % dari

volume semula dan cairan akan dibebaskan. Cairan yang dibebaskan dari koagulum

disebut serum .  Serum adalah plasma tanpa fibrinogen dan faktor-faktor lain yang terlibat

dalam pembekuan darah. Koagulum yang terbentuk akan segera dihancurkan bila sudah

terjadi penyembuhan luka. Proses penguraian atau pemecahan koagulum

disebut fibrinolisis.

          Fibrinolisis terjadi akibat karena adanya kerja enzim fibrinolisin atau plasmin. Dalam

peredaran darah terdapat plasmin yang belum aktif yang disebut Plasminogen. Perubahan

plasminogen menjadi plasmin dipengaruhi oleh aktifator plasminogen.

Golongan Darah

          

    1.      golongan darah sistem ABO

                     Karl Lansteiner (1900) menemukan golongan darah pada manusia yang

dibedakan menjadi 4 golongan yaitu :

Golongan darah A, mempunyai antigen atau aglutinogen A pada eritrositnya dan

mempunyai antibodi atau aglutinin anti B pada plasmanya

Golongan darah B, mempunyai antigen B dan antibodi A

Golongan darah AB, mempunyai antigen A dan B, tidak mempunyai anibodi

Golongan darah O, tidak punya antigen tapi mempunyai antibodi A dan B

   2.       sistem rhesus

Page 12: Darah merupakan bagian yang paling penting didalam sistem transport

                       Faktor rhesus (Rh) adalah suatu antigen yang terdapat pada eritrosit

manusia dan kera rhesus yang ditemukan pada tahun 1930. Berdasarkan atas ada tidaknya

antigen faktor rhesus pada eritrosit, golongan darah manusia dibedakan menjadi :

Rhesus +, jika seseorang mempunyai antigen faktor rhesus pada eritrositnya

Rhesus -, jika seseorang tidak memiliki antigen faktor rhesus pada eritrositnya

3. Sistem MN

                Pada tahun 1927, Lansteiner dan Levine menemukan sejenis antigen pada

eritrosit yang disebut antigen M dan antigen N. Mereka berpendapat eritrosit seseorang

dapat memiliki salah satu atau kedua antigen tersebut. Berdasarkan hal tersebut dalam

penggolongan sistem MN, golongan darah dibedakan atas :

Golongan darah M, jika dalam eritrositnya terdapat antigen M

Golongan darah N, jika dalam eritrositnya terdapat antigen N

Golongan darah MN, jika dalam eritrositnya terdapat antigen M dan N

boleh diderma kpd jenis B dan AB.