Top Banner
DAMPAK RESIDU DAMPAK RESIDU PESTISIDA PADA PRODUK PESTISIDA PADA PRODUK PERTANIAN SEGAR PERTANIAN SEGAR IR. HJ. LILIS IR. HJ. LILIS IRIANINGSIH, MP IRIANINGSIH, MP LAB. KIMIA AGRO LEMBANG LAB. KIMIA AGRO LEMBANG
29

DAMPAK RESIDU PERTANIAN

Nov 09, 2015

Download

Documents

Puannita Sari

scieence
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • DAMPAK RESIDU PESTISIDA PADA PRODUK PERTANIAN SEGARIR. HJ. LILIS IRIANINGSIH, MPLAB. KIMIA AGRO LEMBANG

  • INSTALASI LABORATORIUM KIMIA AGROInstalasi Laboratorium Kimia Agro adalah Instalasi dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat yang berada di bawah Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Jawa Barat. Instalasi ini didirikan pada tahun 2002, berlokasi di Jl. Tangkuban Perahu Km. 22 Cikole Lembang 40391, Telp./Fax. (022) 2784949 Bandung. e-mail : [email protected]

  • KEUNTUNGAN PESTISIDA Dapat diaplikasikan secara mudah Dapat diaplikasikan hampir disetiap tempat dan waktu Hasilnya dapat dilihat dalam waktu singkat Dapat diaplikasikan dalam areal yang luas dalam waktu singkat Mudah diperoleh, dapat dijumpai di kios-kios pedesaan sampai pasar swalayan di kota besar

  • KERUGIAN PESTISIDAKeracunan dan kematian pada manusiaKeracunan dan kematian pada ternak dan hewan piaraanKeracunan dan kematian pada satwa liarKeracunan dan kematian pada ikan dan biota air lainnyaKeracunan dan kematian pada biota tanahKeracunan dan kematian pada tanamanKeracunan dan kematian pada musuh alami OPTTerjadinya resistensi, resurjensi dan perubahan status OPTPencemaran lingkungan hidupResidu pestisida yang berdampak negatif terhadap konsumen, danTerhambatnya perdagangan hasil pertanian

  • Residu PestisidaResidu Pestisida makin dapat perhatian serius baik bagi kepentingan nasional maupun internasionalMakin meningkatnya kesadaran konsumen tentang pengaruh negatif residu pestisida bagi kesehatanMakin ketatnya persyaratan keamanan pangan (mutu produk)Terjadinya hambatan perdagangan (ekspor)SKB Menteri Kesehatan dan Menteri Pertanian yang mengatur BMR (batas Maksimum Residu)

  • Penyebab Meningkatnya Bahaya dan Resiko Pada Produk Buah dan SayuranDikonsumsi sebagai produk segar (mentah tidak dimasak)Perlakuan yang tidak hygienis terhadap kontaminan mikrobiologiMeningkatnya perdagangan duniaPenggunaan bahan kimia yang berlebihanInformasi mengenai bahaya dan cara perlakuan untuk meminimalkan bahaya sangat sedikitKesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan pangan sangat kurang

  • Bahaya KimiaPestisida PupukZat pengatur tumbuhLilin/waxesDetergenBahan kimia yang digunakan untuk desinfeksi airUnsur-unsur logam berbahaya : Timbal(Pb), Cadmium, Zinc dllBahan perekatDll

  • Bahaya bahan KimiaResidu Pestisida mempunyai pengaruh yang sangat merugikan terhadap kesehatan manusia dalam jangka panjang. Dapat menyebabkan kanker, cacat dan merusak sistem syaraf, endokrin, reproduktif dan sistem kekebalanEfek logam berat : 1. Al: Kerusakan urat syaraf dan otak 2. Timbal (Pb) : Kerusakan sistem syaraf, kemunduran mental, sistem pembentukan sel darah (anemia), ginjal dll 3. Merkuri : Kerusakan sistem syaraf, depresi, kelelahan, lesu, sakit kepala, gangguan lambung dan usus

  • Tanda dan Gejala Keracunan Pestisidaa. Pestisida Golongan Organoklor ( Dicofan 460 EC ; Keltane 250 EC )Pestisida golongan organoklor bekerja mempengaruhi sistem syaraf pusat. Tanda dan gejala keracunan pestisida organoklor dapat berupa sakit kepala, rasa pusing, mual, muntah-muntah, mencret, badan lemah, gugup, gemetar, kejang-kejang dan kesadaran hilang.

    b. Pestisida Golongan Organofostat ( Basta 150 EC ; Eagle 480 AS )Apabila masuk kedalam tubuh, baik melalui kulit, mulut dan saluran pernafasan maupun saluran pencernaan, pestisida golongan organofosfat akan berikatan dengan enzim dalam darah yang berfungsi mengatur bekerjanya saraf, yaitu kholonesterase. Apabila kholonesterase terikat, maka enzim tersebut tidak dapat melaksanakan tugasnya sehingga syaraf terus-menerus mengirimkan perintah kepada otot-otot tertentu. Dalam keadaan demikian otot-otot tersebut senantiasa bergerak tanpa dapat dikendalikan.

  • Disamping timbulnya gerakan-gerakan otot-otot tertentu, tanda dan gejala lain dari keracunan pestisida organofosfat adalah pupil atau celah iris mata menyempit sehingga penglihatan menjadi kabur, mata berair, mulut berbusa atau mengeluarkan banyak air liur, sakit kepala, rasa pusing, berkeringat banyak, detak jantung yang cepat, mual, muntah-muntah, kejang pada perut, mencret, sukar bernafas, otot-otot tidak dapat digerakkan atau lumpuh dan pingsan.

    c. Pestisida Golongan Karbamat ( Sevin 85 S ; Darmafur 3 G )Cara kerja pestisida Karbamat sama dengan pestisida organofosfat, yaitu menghambat enzim kholonesterase. Tetapi pengaruh pestisida Karbamat terhadap kholonesterase hanya berlangsung singkat karena pestisida Karbamat cepat mengurai dalam tubuh.

    d. Pestisida Golongan Senyawa / dipiridil ( Top Star 300 EW )Senyawa dipirindi dapat membentuk ikatan dan merusak jaringan epithel dari kulit, kuku, saluran pernafasan dan saluran pencernaan, sedangkan larutan yang pekat dapat menyebabkan peradangan.

  • Tanda dan gejala keracunan senyawa dipirindil selalu terlambat diketahui atau disadari karena gejala baru timbul setelah beberapa lama, 24-72 jam setelah keracunan baru terlihat gejala yang ringan seperti sakit perut, mual, muntah, dan diare karena ada iritasi pada saluran pencernaan, 48-72 jam baru timbul gejala-gejala kerusakan ginjal seperti albunuria, proteinnura, haematuria dan peningkatan kretanin lever, 72 jam-24 hari, tanda-tanda kerusakan pada paru-paru.

    e. Pestisida Golongan Arsen ( Score 250 EC )Keracunan pestisida Arsen pada umumnya melalui mulut walaupun bisa juga diserap melalui kulit dan saluran pencernaan.Tanda dan gejala keracunan akut pestisida golongan Arsen adalah nyeri pada perut, muntah, dan diare, sedang keracunan sub akut akan timbul gejala seperti sakit kepala, pusing dan banyak keluar ludah.

  • f. Pestisida Golongan Antikoagulan ( Klerat )Pestisida golongan koagulan bekerja menghambat pembekuan darah dan merusak jaringan-jaringan pembuluh darah. Hal ini mengakibatkan terjadinya pendarahan, terutama di bagian dalam tubuh.

    Tanda dan gejala keracunan yang ditimbulkan oleh pestisida antikoagulan meliputi rasa nyeri pada punggung, lambung, dan usus, muntah-muntah, pendarahan pada hidung dan gusi, timbul bintik-bintik merah pada kulit, terdapat darah dalam air seni dan tinja, timbul lebam pada bagian sekitar lutut, sikut, dan pantat serta kerusakan ginjal.

  • Keracunan MerkuriKetika Merkuri masuk ke air, ia akan diubah oleh bakteri menjadi metil merkuri atau merkuri organik. Ikan, Kerang, atau binatang laut lainnya yang sudah terkontaminasi merkuri organik, dan dijadikan lauk pauk terus menerus membuat proses keracunan menjadi lebih cepat. Selain bisa pula masuk melalui makanan, minuman, pernapasan, dan pori-pori kulit.Rusaknya sistem saraf motorik, menjadi ciri khusus pada penyakit karena keracunan merkuri ini. Selain dampak lain seperti sulit berjalan normal, sariawan berkepanjangan, kaki dan tangan kesemutan, sukar berbicara, terganggunya pendenganran, dan penglihatan, serta tubuh gemetar

  • HPLC (HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY)Mengetahui kadar bahan aktif (mutu formulasi pestisida) yang beredar di lapanganMengetahui kadar residu pestisida dalam hasil pertanian, produk makanan dan minuman, peternakan perikanan, tanah dan air limbahMengetahui kadar senyawa kimia yang terkandung dalam bahan obat-obatan dan tanamanMengetahui kandungan senyawa-senyawa protein atau asam aminoMengetahui kandungan senyawa gugus amina, alkohol, air dan benzena.

  • KARL FISHER TITRATORDigunakan untuk mengetahui kadar air, pestisida, hasil pertanian, oli, lemak CPO (Crude Palm Oil) dsb.Pengukuran dapat dicetak melalui komputer, persentase kesempurnaan pengukuran dapat terbaca di display alat maupun pada layar monitor komputer dan satuan hasil analisis dapat di set dalam bentuk %, gram dan ml.

  • AAS (ATOMIC ABSORPTION SPEKTROFOTOMETRI)Untuk menganalisis unsur-unsur mineral yang terdapat pada air, pupuk dan tanah.Konsentrasi zat yang terkandung dapat diketahui secara singkat dalam satuan ppm (part per million), ppb (part per billion).Pengoperasian melalui sarana komputer, hasil analisis dapat dilihat dalam layar monitor dan hasilnya dapat di cetak (print out).

  • GC (GAS CHROMATOGRAPHY)Mengetahui kadar residu bahan aktif (mutu formulasi pestisida) yang beredar di lapangan.Mengetahui kadar residu pestisida dalam hasil pertanian, peternakan, perikanan, tanah, air limbah, makanan, minuman, muntahan dan cairan lambung.

  • ALAMAT LAYANAN JASAUntuk layanan jasa analisis dapat menghubungi ke alamatsebagai berikut :

    Laboratorium Pengujian Mutu Pupuk dan Pestisida Kimia Agro, Jl. Tangkuban Perahu Km.22 Cikole -Lembang 40391, Telp./Fax. (022) 2784949 BANDUNG. e-mail : [email protected] Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Jl. Ciganitri II Po. Box. 6, Telp./Fax. (022) 7563884 7567898 Bandung 40288.Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Jawa Barat Jl. Surapati No. 71, Telp. (022) 2503884, Fax.(022) 2500713 Bandung 40133.

  • JASA LAYANANFungsi Laboratorium Kimia Agro dalam membantu masyarakat untuk menangani masalah pertanian antara lain :

    a. Pestisida - Analisa mutu pestisida - Analisa residu pestisida

    b. Pupuk dan Tanah 1) Penetapan kadar air, 2) pH, 3) Kebutuhan kapur, 4) Al dan H-dd, 5) Tekstur, 6) HCl 25 % (P dan K), 7) Olsen (P), 8) Bray (P), 9) Erapan pospat, 10) Retensi pospat, 11) Kation-dd dan kapasitas tukar kation, 12) Ekstrak DTPA (Fe, Mn, Cu dan Zn), 13) C organik, 14) N-kjeldahl, 15) Unsur makro (NH4+, NO3+, P, K, Ca, Mg, SO42-), 16) Unsur mikro (Fe, Mn, Cu, Zn, B)

  • JASA..c. Kualitas Air - Fisika : Bau, Benda terapung, Kejernihan - Kimia : Fe, F, Kesadahan (CaCO3), Cl, Mn, NO3, NO2, S, Ag, As, Kromium, valensi 6, Selenium, Zn, Sianida, Timbal (Pb).

    d. Makanan dan Minuman 1) Organoleftik (Keadaan, warna, bau, rasa), 2) pH, 3) Berat jenis, 4) Arsen, Sianida, Logam berat (Cu, Pb, Hg), 5) Nitrit, 6) Proximate, 7) Protein > Kjedal titrasi, spectrometri, 8) Lemak > cara HCl soxlet- Karbohidrat > luff scorll, 9) Abu > grafimetri, 10) Air > Karl Fisher- Vitamin > Iodometri- Mineral > Fe, Mg, P, 11) Pewarna, 12) Pengawet, 13) Pemanis

  • HASIL ANALISA RESIDU PESTISIDA

  • HASIL .

  • HASIL ANALISA RESIDU PESTISIDA PADA BUAH-BUAHAN

  • HASIL ANALISA BERAS ORGANIK

  • HASIL ANALISA BERAS ANORGANIK

  • ANALISA PESTISIDA PALSU

  • JENIS PUPUK HASIL UJI LABORATORIUM KIMIA AGROYANG TIDAK SESUAI DENGAN SNIJENIS PUPUK SNIHASIL PEMERIKSAANKCl- K2OMin. 60 % 7,32 % *)- Kadar AirMak. 0,5 % 5,18 % *)NPK- NMin. 6 % 25,49 %- P2O5Min. 6 % 0,28 % *)- K2OMin. 6 % 0,0019 % *)- Kadar AirMak. 2 % 2,79 % *)SP-36- P2O5Min. 36,0 %12,83 % *)- SMin. 5,0 %1,97 %- H3PO4Mak. 6,0 %3,72 % *)- Kadar Air5,0 % 1,15 %

    Keterangan :*) = tidak sesuai dengan SNI

  • ANALISA RESIDU PESTISIDA PADA MAKANAN

  • HASIL PEMERIKSAAN MAKANAN