DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MANUSIA (KARYA ILMIAH) DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MANUSIA DI S U S U N OLEH: KATA PENGANTAR Bismillahirahmanirahim, Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Berkat kudrat dan iradat-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah “Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan Manusia..
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MANUSIA
(KARYA ILMIAH)
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN
MANUSIA
DI
S
U
S
U
N
OLEH:
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim,
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, shalawat serta
salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarga dan
sahabatnya. Berkat kudrat dan iradat-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan
makalah “Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan Manusia..
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan, dorongan, bimbingan dan arahan kepada penyusun.
Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami
nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan
para pembaca pada umumnya.
Panton Labu,15 Februari
2012
Di susun,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Udara merupakan bagian yang sangat penting bagi kehidupan seluruh
makhluk hidup diseluruh muka bumi. Udara yang bersih sangat didambakan oleh
semua makhluk hidup, terutama manusia. Namun, pembangunan yang terjadi
mengakibatkan beragam polusi, antara lain:
Polusi udara, polusi air, polusi suara dan sebagainya.Permasalahan yang
sering terjadi di Negara berkembang adalah bagaimana mengatasi dampak negatif
dari pembangunan. Diantara dampak negatif tersebut adalah polusi udara dan
dampak yang diakibatkannya bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Dalam makalah ini kami akan memaparkan secara khusus tentang polusi udara,
jenis-jenis, penyebab, akibat dan cara penanganan.
B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini kami akan memaparkan masalah mengenai:
a. Apa saja jenis-jenis polusi udara dan penyebabnya ?
b. Dampak apa yang diakibatkan dan bagaimana langkah penanganan polusi
udara ?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar diketahui jenis-jenis polusi
udara beserta penyebabnya, dampak dan langkah penanganan polusi udara guna
menjadikan kehidupan masyarakat dan lingkungan yang semakin sehat.
BAB II
PEMBAHASAN
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MANUSIA
A. Udara
Dalam kehidupannya, manusia setiap hari melakukan pernapasan untuk dapat
melangsungkan kehidupannya. Didalam bernafas manusia melakukan dua siklus
sekaligus yaitu: pengeluaran / penghembusan udara dengan mengeluarkan CO2
dan pemasukan / menghirup udara (O2). Siklus tersebut terjadi terus menerus
selama manusia hidup. Dialam bebas, diketahui penghasil O2 adalah tumbuhan
hijau yang melakukan fotosintetis.
Udara yang bersih bermanfaat untuk kehidupan manusia, namun sebaliknya
udara yang terkena pencemaran udara sangat buruk akibatnya bagi kesehatan dan
kehidupan makhluk hidup terutama kehidupan manusia. Pencemaran udara
tersebut sering terjadi sebagai efek negatif dari pembangunan dinegara
berkembang, industri dinegara maju, aktifitas alam dsb.
Dengan pengetahuan tentang udara bersih, sehat maka akan meningkatkan
taraf kesehatan masyarakat luas.
B. Dampak Polusi Udara
1. Terhadap kesehatan manusiaTelah lebih dari dua dasawarsa ini penyakit Infeksi Saluran Pernafasan
Akut (ISPA) dan gangguan saluran pernafasan lain selalu menduduki peringkat
pertama dari 10 penyakit terbanyak yang dilaporkan oleh pusat-pusat pelayanan
kesehatan masyarakat seperti: Puskesmas, Klinik, dan Rumah Sakit. Diketahui
bahwa penyebab terjadinya ISPA dan penyakit gangguan saluran pernapasan lain
adalah: rendahnya kualitas udara di dalam rumah dan atau di luar rumah baik
secara biologis, fisik, maupun kimia.
Hampir semua penyakit dan kematian yang terkait dengan pencemaran
udara tersebut tercatat dan dilaporkan oleh Departemen Kesehatan melalui rumah
sakit, puskesmas, dinas kesehatan provinsi dan kota/kabupaten. Namun, baik di
tingkat pusat, provinsi, kota atau kabupaten, struktur organisasi yang spesifik
menangani penanggulangan berikut pengawasan dampak kesehatan kualitas udara
tersebut belum ada di institusi kesehatan. Sehingga, situasi dan kondisi ini dapat
memperlemah upaya penanggulangan dampak kesehatan pencemaran udara
berikut surveilans-nya. Dimana pada gilirannya, berakibat pada lemahnya
informasi tentang kondisi senyatanya dampak kesehatan yang disebabkan oleh
pencemaran udara.
C. Polusi Udara
Seperti sudah disinggung diatas, Dampak polusi udara terjadi sebagai efek
negatif dari pembangunan dinegara berkembang, industri dinegara maju, aktifitas
alam dsb.
Secara garis besar polusi udara dibagi menjadi partikulat dan polusi gas.
1. Partikulat
Partikulat (partikel) adalah pencemaran udara yang dapat berada bersama-
sama bahan / bentuk pencemaran lain, macam-macam partikulat:
a. Aerosol: tersebarnya partikel halus zat padat atau cairan dalam gas atau
udara.
b. Kabut (fog): aerosol yang berupa butiran air yang berada diudara.
c. Asap (smoke): campuran antara butir padatan dan cairan terhembus
melayang diudara.
d. Debu (dust): aerosol yang berupa butiran melayang diudara karena adanya
hembusan angin.
e. Fume: aerosol yang berasal dari kondensasi uap logam.
f. Plume: asap yang keluar dari cerobong asap suatu industri.
g. Smoge: campuran dari smoke dan fog.
2. Gas
a. Sulfur Dioksida (SO2): dihasilkan oleh batu bara, bahan bakar minyak
yang mengandung sulfur, pembakaran limbah pertanah, dan proses dalam
industri. Dampak: efek iritasi pada saluran napas sehingga menimbulkan
gejala batuk dan sesak napas.
b. Hidrogen Sulfida (H2S): dihasilkan dari kawah gunung yang masih aktif
dan dapat menimbulkan bau yang tidak sedap, dapat merusak indra
penciuman (nervous olfactory)
c. Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida (NO), Nitrogen Dioksida
(NO2): gas-gas ini berasal dari berbagai jenis pembakaran, gas buang
kendaraan bermotor, peledak, pabrik pupuk. Efek: mengganggu sistem
pernapasan dan melemahkan sistem pernapasan paru dan saluran napas
sehingga paru-paru mudah terserang infeksi.
d. Amoniak (NH3): berasal dari proses industri. Amoniak menimbulkan bau
yang tidak sedap menyengat. Dan dapat menyebabkan gangguan sistem
pernapasan, bronchitis, merusak indra penciuman.
e. Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon: semua
hasil pembakaran menghasilkan gas ini, begitu juga proses industri. Gas
ini menimbulkan efek sistematik, karena meracuni tubuh dengan cara
pengikatan hemoglobin yang amat vital bagi oksigenasi jaringan tubuh
akibatnya apabila otak kekurangan oksigen dapat menimbulkan kematian.
Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan gangguan berpikir, gerakan otot,
gangguan jantung.
3. Gangguan Kesehatan
Gangguan kesehatan yang diakibatkan adanya pencemaran udara dikelompokkan
menjadi 4 yaitu:
a. Korosif: bahan pencemar bersifat merangsang terjadinya proses
peradangan pernapasan pada bagian atas.
b. Asfiksia: ini terjadi menyusul berkurangnya kemampuan tubuh dalam
mengikat oksigen atau berkurangnya kadar oksigen didalam tubuh.
c. Anesthesia: adalah dampak pencemaran udara yang bersifat menekan
susunan saraf pusat sehingga mengakibatkan kehilangan kesadaran.
d. Toksis: dampak yang ditimbulkan adalah timbulnya gangguan pada sistem
pembuatan darah dan menyebabkan keracunan pada susunan saraf.
4. Pengendalian Emisi
Bila emisi dikeluarkan dari suatu aktivitas tidak sesuai dengan baku mutu
emisi, perlu dilakukan pengendalian terhadap emisi itu.
Berbagai alat pengendalian emisi antara lain:
a. Filter Udara: berguna untuk menyaring partikel yang ikut keluar pada
serobong agar tidak ikut terlepas kelingkungan.
b. Pengendap Silikon: pengendap partikel yang ikut dalam emisi dengan
pemanfaatan gaya sentrifugal dari partikel yang sengaja dihembuskan
melalui tepi dinding tabung silikon.
c. Pengendap Sistem Gravitasi: berupa ruang panjang yang dialiri udara
kotor secara perlahan sehingga partikel akan mengendap karena gaya
beratnya.
d. Pengendap Elektrostatik: digunakan untuk pemisahan partikel dibawah
5µm. Alat ini cocok untuk membersihkan udara kotor dalam volume besar,
alat ini berupa tabung silinder yang dibagian tengahnya diberi kawat yang
dialiri arus listrik, udara kotor akan menjadi ion negatif dan tertarik
kedinding tabung, udara bersih akan berlalu.
e. Filter Basah: untuk memisahkan pencemaran non-partikel, media pemisah
yang digunakan adalah larutan penyerap.
f. Pengendalian khusus / menyaring gas SO2, NOHX maupun VOCS.
g. Hujan Asam
Atmosfer dapat mengangkut berbagai cat pencemar ratusan kilometer jauhnya,
sebelum menjatuhkannya kepermukaan bumi. Dalam perjalanan jauhnya,
Atmosfer bertindak sebagi reaktor kimia yang kompleks merubah cat pencemar
setelah berinteraksi pada zat lain, uap air dan energi matahari. Pada kondisi
dimana SO2 bereaksi menjadi uap air membentuk H2SO4 (asam sulfat) dan
NO2 bereaksi dengan air uap air membentuk HNO3 (asam nitrat) yang
selanjutnya turun kepermukaan bumi bersama air hujan yang dikenal dengan
hujan asam, air hujan dengan Ph 5,6 dapat menimbulkan kerusakan berbagai jenis
logam.
Dampak dari hujan asam antara lain:
a. Merusak bangunan dan berkaratnya logam.
b. Mempengaruhi kualitas air permukaan, bisa menggangu kehidupan
akuatik danau.
c. Merusak tanaman terutama hutan sehingga luas hutan berkurang.
d. Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah, sehingga
mempengaruhi kualitas air tanah.
e. Menimbulkan berbagai penyakit kulit bagi beberapa masyarakat yang
menggunakan air hujan sebagai satu-satunya air mandi.
BAB III
PENUTUP
Dalam penulisan makalah mengenai “Dampak Polusi Udara Terhadap
Kesehatan Manusia” ini, kami mendapatkan beberapa hal, yaitu:
A. Kesimpulan
Dari penyusunan makalah ini kami menyimpulkan bahwa udara adalah
komponen yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup, terutama manusia.
Namun, seiring laju globalisasi semakin sulit mendapatkan udara sehat d ari alam
bebas terutama di kota-kota besar.
B. Saran
Sebagai langkah mengurangi polusi udara, kita harus mengurangi
penggunaan kendaraan bermotor untuk hal yang tidak terlalu penting,
penanaman pohon untuk penghijauan, penggunaan teknologi ramah
lingkungan dan yang pasti kita harus menjaga lingkungan demi
kelangsungan hidup sehat kita dan generasi penerus.
DAFTAR PUSTAKA
Mahyuzir, D.Tavrir, 1989, Polusi Udara,
Jakarta.
Alfian, 2001. Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan Manusia, Jakarta
Polusi udara adalah penyusunan kualitas udara sampai pada yang mengganggu kehidupan karena masuknya polutan kedalam udara. Polusi udara terjadi jika ada penambahan komponen udara atau bahan kimia yang kehadirannya membahayakan organisme. Pada dasarnya penyebab polusi udara serupa dengan penyebab polusi air. Pencemaran udara adalah jika udara dicampuri dengan zat atau radiasi yang berpengaruh jelek terhadap organisme hidup. Jumlah pengotoran ini cukup banyak sehingga tidak dapat diabsorpsi atau dihilangkan dalam waktu relatif singkat.
MEKANISME BIOLOGIS POLUTANMekanisme biologis bagaimana polutan udara mencetuskan gejala penyakit1. Timbulnya reaksi radang/inflamasi pada paru, misalnya akibat PM atau ozon. 2. Terbentuknya radikal bebas/stres oksidatif, misalnya PAH (polyaromatic hydrocarbons). 3. Modifikasi ikatan kovalen terhadap protein penting intraselular seperti enzim-enzim yang bekerja dalam tubuh. 4. Komponen biologis yang menginduksi inflamasi/peradangan dan gangguan system imunitas tubuh, misalnya golongan glukan dan endotoksin. 5. Stimulasi sistem saraf otonom dan nosioreseptor yang mengatur kerja jantung dan saluran napas. 6. Efek adjuvant (tidak secara langsung mengaktifkan sistem imun) terhadap sistem imunitas tubuh, misalnya logam golongan transisi dan DEP/diesel exhaust particulate. 7. Efek procoagulant yang dapat menggangu sirkulasi darah dan memudahkan penyebaran polutan ke seluruh tubuh, misalnya ultrafine PM. 8. Menurunkan sistem pertahanan tubuh normal (misal: dengan menekan fungsi alveolar makrofag pada paru).
PEMBAGIAN POLUSI UDARAMenurut tempatnya polusi udara terbagi 2 yaitu :1. Polusi Udara Luar Ruangan2. Polusi Udara Dalam Ruangan
A. DAMPAK POLUSI UDARA LUAR RUANGAN TERHADAP KESEHATAN1. Particulate Matter (PM)Penelitian epidemiologis pada manusia dan model pada hewan menunjukan PM10 (termasuk di dalamnya partikulat yang berasal dari diesel/DEP) memiliki potensi besar merusak jaringan tubuh. Data epidemiologis menunjukan peningkatan kematian serta eksaserbasi/serangan yang membutuhkan perawatan rumah sakit tidak hanya pada penderita penyakit paru (asma, penyakit paru obstruktif kronis, pneumonia), namun juga pada pasien dengan penyakit kardiovaskular/jantung dan diabetes. Anak-anak dan orang tua sangat rentan terhadap pengaruh
partikulat/polutan ini, sehingga pada daerah dengan kepadatan lalu lintas/polusi udara yang tinggi biasanya morbiditas penyakit pernapasan (pada anak dan lanjut usia) dan penyakit jantung/kardiovaskular (pada lansia) meningkat signifikan. Penelitian lanjutan pada hewan menunjukan bahwa PM dapat memicu inflamasi paru dan sistemik serta menimbulkan kerusakan pada endotel pembuluh darah (vascular endothelial dysfunction) yang memicu proses atheroskelosis dan infark miokard/serangan jantung koroner. Pajanan lebih besar dalam jangka panjang juga dapat memicu terbentuknya kanker (paru ataupun leukemia) dan kematian pada janin. Penelitian terbaru dengan follow up hampir 11 tahun menunjukan bahwa pajanan polutan (termasuk PM10) juga dapat mengurangi fungsi paru bahkan pada populasi normal di mana belum terjadi gejala pernapasan yang mengganggu aktivitas. 2. Belerang dioksida (SO2) Gas jernih tak berwarna ini merupakan bagian dari pencemaran udara, kadarnya sampai 18%. Gas ini baunya menyengat dan amat membahayakan manusia. Jumlah SO2 karena oksidasi H2S adalah 80% , sisanya 20% lagi adalah hasil ulah manusia, yakni akibat bahan bakar yang mengandung Belerang (S), kilang minyak dan letusan gunung berapi. Dari 20% S02 ini yang 16% adalah akibat pembakaran zat-zat yang mengandung belerang seperti minyak bumi dan batubara. Inilah yang membayakan kesehatan di kota-kota yang dapat melumpuhkan dan merusak pernafasan. S02 jika beraksi dengan kabut berisi uap air akan membentuk asam sulfat (H2SO4). Asam yang terbentuk di awan akan turun ke tanah dan menimbulkan akan malapetaka bagi tanaman,hewan, dan manusia. 3. Karbonmonokdisa (CO)Karbonmonoksida dibuat manusia karena pembakaran bensin tidak sempurna dalam kendaraan. Pembakaraan di perindustrian, pembangkit listrik, pemanas rumah. pembakaran di pertanian, dan sebagainya gas ini tidak berwarna atau berbau, tetapi amat berbahaya. Kadar 10 bpj CO dalam udara dapat menyebabkan manusia sakit, pengaruh CO serupa dengan pengaruh kekurangan oksigen. Hemoglobin yang biasa membawa oksigen dari udara rupanya lebih tertarik kepada CO. Akan terbentuklah senyawa CO dengan hemoglobin dengan ikatan kimia yang lebih kuat dari ikatan dengan oksigen. Molekul karboksihemoglobin ini sangat berbahaya dan untuk beberapa jam tidak dapat lagi mengikat oksigen yang diperlukan tubuh. Menghisap gas CO yang keluar dari knalpot mobil di ruang garasi tertutup telah banyak menyebabkan kematian. Di udara, karbonmonoksida CO terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit, hanya sekitar 0,1 ppm. Di daerah perkotaan dengan lalu lintas yang padat konsentrasi gas CO berkisar antara 10-15 ppm. Karbon monoksida (CO) apabila terhirup ke dalam paru-paru akan ikut peredaran darah dan akan menghalangi masuknya oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini dapat terjadi karena gas CO bersifat racun, ikut bereaksi secara metabolis dengan darah (hemoglobin) :Hemoglobin + CO ———> COHb (Karboksihemoglobin)Ikatan karbon monoksida dengan darah (karboksihemoglobin) lebih stabil daripada ikatan oksigen dengan darah (oksihemoglobin). Keadaan ini menyebabkan darah menjadi lebih mudah menangkap gas CO dan menyebabkan fungsi vital darah sebagai pengangkut oksigen terganggu.Dalam keadaan normal konsentrasi CO di dalam darah berkisar antara 0,2%
sampai 1,0%, dan rata-rata sekitar 0,5%. Disamping itu kadar CO dalam darah dapat seimbang selama kadar CO di atmosfer tidak meningkat dan kecepatan pernafasan tetap konstan.Keracunan gas karbon monoksida dapat ditandai dari keadaan ringan, berupa pusing, rasa tidak enak pada mata, sakit kepala, dan mual. Keadaan yang lebih berat dapat berupa detak jantung meningkat, rasa tertekan di dada, kesukaran bernafas, kelemahan otot-otot, gangguan pada sistem kardiovaskuler, serangan jantung sampai pada kematian.4. Nitrogen oksida (NO, N2O, NO2)Peran Nitrogen amat penting dalam siklus unsur untuk keseimbangan alam. Sekitar 78% udara terdiri dari nitrogen dan 20% volume adalah oksigen. Nitrogen oksida merupakan pencemar. Sekitar 10% pencemar udara setiap tahun adalah nitrogen oksida. Ada delapan kemungkinan hasil reaksi apabila nitrogen bereaksi dengan oksigen, yang jumlahnya cukup banyak ialah NO,N20,dan NO2. Yang menyebabkan pencemaran udara hanyalah NO dan NO2 N20 jumlahnya paling banyak di antara ketiga oksida tersebut. Gas ini tidak berwarna, tidak bereaksi dengan ozon, oksigen, dan hidrokarbon yang ada di udara. Konsentrasi N20 berasal dari sumber alam. NO yang ada dalam udara belum lama diketahui. NO banyak terbentuk dari pembakaran dalam mesin. Zat ini kemudian mengalami oksidasi lebih lanjut oleh oksigen atau ozon, lambat atau cepat, akan menghasilkan NO2.NO2 merupakan gas beracun, berwarna coklat-merah, berbau seperti asam nitrat. Pembentukan nitrogen oksida terjadi pada pembakaran batubara, minyak bumi, gas alam, dan industri kimia seperti pabrik asam nitrat, asam sulfat, dan sebagainya. NO dan NO2 dapat merusak bagi manusia dan lingkungannya. NO mempunyai kemampuan membatasi kadar oksigen dalam darah, seperti halnya dengan CO. Jika NO2 bertemu dengan uap air di udara atau dalam tubuh manusia akan terbentuk segera HNO3 yang amat merusak tubuh, karena itulah NO2 akan terasa pedih jika mengenai mata, hidung, saluran nafas, dan jantung. Konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kematian. 5. HidrokarbonSenyawa ini hanya mengandung unsur hidrogen dan karbon. Pencemar udara berupa hidrokarbon dihasilkan proses di perindustrian penguapan pelarut organik, dan pembakaran sampah. Hidrokarbon berperan dalam asap kabut (asbut) foto kimia dan penyebab kanker. Senyawa benzopirena adalah senyawa hidrokarbon yang terdapat dalam tembakau. Asap rokok mengandung mengandung benzopirena yang menyebabkan kanker jantung. Penduduk kota menghisap benzopirena setiap hari sekitar yang terkandung dalam 7 batang rokok. Benzopirena yang terdapat di udara kebanyakan disebabkan pembakaran batubara. Sekitar 10% keluar dari knalpot kenderaan, sedikit dari ter atau aspal jalan.Dalam udara terdapat sedikitnya lima, senyawa hidrokarbon lain yang dapat menyebabkan kanker jantung. 6. Ozon (O3)Ozon adalah gas berwarna biru bening, berbau tajam dan terdapat di udara lapisan atas. Pada ketinggian 25 km di atas bumi mencapai maksimum. Ozon diperoleh karena loncatan listrik di udara. Sebagian besar ozon dibentuk di udara pada ketinggian jauh dari bumi karena aksi sinar ultraviolet kepada oksigen. Daerah atmosfer ini disebut lapisan ozon yang merupakan pelindung makhluk hidup di
muka bumi. Lapisan ini mengabsorpsi hampir semua sinar ultraviolet dari matahari. Jika sedikit energi ultraviolet ini sampai ke bumi dan mengenai kulit kita, maka kita akanterasa terbakar dan dapat menjadi kanker kulit. Kalau kita langsung melihat matahari maka mata kita kan buta.Karena terhalang lapisan ozon inilah maka makhluk hidup di muka bumi ini aman. Jika kita mengemisikan nitrogen oksida (NO dan NO2) ke udara, maka produksi ozon ikan banyak terjadi dilapisan bawah dari udara. Ozon sebagai pengoksid yang kuat bereaksi dengan berbagai zat dan beracun bagi makhluk hidup. Jika konsentrasinya kecil akan menyebabkan sakit pada dada, batuk, dan radang pada mata.7. Chloro-fluoro-carbon (CFC)Mulanya ozon pada bagian atas lapisan udara sangat besar manfaatnya bagi makhluk hidup di permukaan bumi, seperti yang telah dijelaskan di atas. Namun terjadinya penipisan lapisan ozon di stratosfer (10 hingga 15 km di atas permukaan bumi ) mengakibatkan sinar ultraviolet masuk ke bumi dalam jumlah yang mengancam kehidupan di bumi. Menurut para ahli, penipisan ini karena pemakaian berlebiban dan berlanjut senyawa chloro-fluoro-carbon (CFC), yang banyak digunakan sebagai :- bahan pendingin pada mesin penyejuk ruangan (AC) - bahan pengembang pada pembuatan karet - bahan pembersih pada industri elektronik - bahan penyemprot pada parfum, minyak rambut, dan lainnya.Penyelidikan bahkan membuktikan CFC juga menyumbang 15% terjadinya efek rumah kaca disamping gas karbon dioksida (CO2) metana (CH4) dan nitrogenokdida (NO dan NO2). Efek rumah kaca yang membuat naiknya suhu atmosfer (pemanasan Global) menyebabkan cairnya es di kutub hingga mengakibatkan naiknya permukaan air laut. Karenanya, tanpa upaya penyelamatan, diperkirakan dengan naiknya suhu bumi maka beberapa kota di tepi pantai di dunia akan tergenang. Pemanasan global tak hanya berdampak serius pada lingkungan manusia di bumi namun juga terhadap kesehatan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam pertemuan tahunan di Genewa mengatakan bahwa berbagai penyakit infeksi yang timbul diidentifikasi terkait dengan perubahan lingkungan hidup yang drastis. Kerusakan hutan, perluasan kota, pembukaan lahan untuk pertanian, pertambangan, serta kerusakan ekosistem di kawasan pesisir memicu munculnya patogen lama maupun baru. Berbagai penyakit yang ditimbulkan parasit juga meningkat terutama di wilayah yang sering mengalami kekeringan dan banjir. Dampak lain yang terasa adalah nyamuk-nyamuk semakin berkembang biak. Dua penyakit serius akibat gigitan nyamuk, yaitu malaria dan demam berdarah dengue, sangat sensitif terhadap perubahan iklim..WHO juga menyebutkan ancaman lain dari meningkatnya suhu rata-rata global, yakni penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Suhu udara yang semakin hangat juga membawa penyakit alergi. Kenaikan permukaan air laut akan mengakibatkan banjir dan erosi, terutama di kawasan pesisir, dan mencemari sumber-sumber air bersih sehingga menurunkan kualitas air. Akibatnya adalah wabah kolera dan malaria di negara miskin.. Mencairnya puncak es Himalaya, luasnya daerah gurun pasir dan wilayah pesisir pantai yang tercemar merupakan sarana penularan penyakit, hal ini juga menyebabkan angka kekurangan gizi pada
anak-anak. Banyak penyakit yang ditimbulkan oleh perubahan iklim akibat pemanasan global, diantaranya penyakit lama timbul kembali, misalnya penyakit Malaria yang wilayah penyebarannya makin meluas, mengingat nyamuk berkembang biak pada suhu lembab dan panas, maka dengan bertambahnya nyamuk, maka kontak dengan manusia juga bertambah.Dampak pemanasan global secara langsung (mis. pada suhu panas membuat manusia rentan sakit) dan dampak tidak langsung (mis. meningkatnya penyakit menular, antara lain : malaria, DBD,penyakit yang ditularkan melalui udara, melalui air) serta dampak jangka panjang, mis. perubahan tinggi air yang dapat mengakibatkan persediaan air bersih menurun, daerah yang kaya jadi miskin, yang dapat menimbulkan terjadinya konflik, dan kemudian menimbulkan masalah psikologi, mis. stress. Ada 35 jenis penyakit infeksi baru yang timbul akibat perubahan iklim, diantaranya ebola, flu burung, penyakit hewan yang dapat menular kepada manusia. Penyakit yang paling rentan terjadi di Indonesia, adalah penyakit degeneratif dan penyakit menular. Hal ini dapat dengan cepat berkembang pada masyarakat yang kondisi gizi kurang baik dan kondisi kesehatan lingkungan yang kurang memadai.8. Timbal (Pb)Di atmosfer di kota -kota aerosol timbal merupakan pencemar yang telah dikenal. Pencemar ini dihasilkan oleh pembakaran batubara, pabrik-pabrik, penyemprotan pestisida, pembakaran sampah, dan pembakaran bensin. Untuk memperoleh bensin dengan oktan tinggi, mak bensin diberi senyawa timbal tetra etil dan timbal tetra metil. Timbal dan senyawanya mempengaruhi sistem pusat syaraf. Ciri-ciri kerana timbal ialah pusing kehilangan selera, sakit kepala, anemia, sukar tidur, lemah dan keguguran. Keracunan timbal yang akut adalah pingsan dan mati. 9. Fluor dan AsbesFluorida adalah senyawa racun jika dalam jumlah besar di udara dalam bentuk gas atau padatan. Fluorida bersumber pada industri yang mengerjakann aluminium, baja, pupuk posfat, pabrik kaca, tembikar, dan juga pembakaran batubara. Pada konsentrasi 0,001 bpj senyawa fluorida yang mudah menguap sudah membahayakan lingkungan. Tanaman yang menderita karena senyawa fluor akan menghasilkan buah yang kecil- kecil dan mengalami keterlambatan panen. Asbes dipakai untuk keperluan rumah tangga. Asbes di buat dari senyawamagnesium hidrat. Asbes digunakan untuk atap, ubin, isolator listrik, rem kenderaan, dan sebagainya. Asbes yang terbawa pernafasan akan berkumpul di dalam paru -paru dan menyebabkan gangguan, sampai tumor dan kanker. Pernah ada larangan penggunaan asbes untuk pembangunan rumah karena asbes yang telah tua mulai rapuh dan membahayakan kesehatan. 10. NOx dan SOxNOx dan SOx merupakan co-pollutants yang juga cukup penting. Terbentuk salah satunya dari pembakaran yang kurang sempurna bahan bakar fosil. Penelitian epidemologi menunjukan pajanan NO2,SO2 dan CO meningkatkan kematian/mortalitas akibat penyakit kardio-pulmoner (jantung dan paru) serta meningkatkan angka perawatan rumah sakit akibat penyakit-penyakit tersebut. 11. Hujan AsamDampak deposisi asam terhadap kesehatan telah banyak diteliti, namun belum ada yang nyata berhubungan langsung dengan pencemaran udara khususnya oleh senyawa Nox dan SO2. Kesulitan yang dihadapi dkarenakan banyaknya faktor
yang mempengaruhi kesehatan seseorang, termasuk faktor kepekaan seseorang terhadap pencemaran yang terjadi. Misalnya balita, orang berusia lanjut, orang dengan status gizi buruk relatif lebih rentan terhadap pencemaran udara dibandingkan dengan orang yang sehat. Berdasarkan hasil penelitian, sulphur dioxide yang dihasilkan oleh hujan asam juga dapat bereaksi secara kimia didalam udara, dengan terbentuknya partikel halus suphate, yang mana partikel halus ini akan mengikat dalam paru-paru yang akan menyebabkan penyakit pernapasan. Selain itu juga dapat mempertinggi resiko terkena kanker kulit karena senyawa sulfat dan nitrat mengalami kontak langsung dengan kulit.12. KhlorinGas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang dunia ke-1.Karena banyaknya penggunaan senyawa khlor di lapangan atau dalam industri dalam dosis berlebihan seringkali terjadi pelepasan gas khlorin akibat penggunaan yang kurang efektif. Hal ini dapat menyebabkan terdapatnya gas pencemar khlorin dalam kadar tinggi di udara.Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan.13. Partikel DebuPartikulat debu melayang (Suspended Particulate Matter/SPM) merupakan campuran yang sangat rumit dari berbagai senyawa organik dan anorganik yang terbesar di udara dengan diameter yang sangat kecil, Dampak partikel debu terhadap kesehatan dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi. Selain dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan, partikel debu juga dapat mengganggu daya tembus pandang mata dan juga mengadakan berbagai reaksi kimia di udara.14. Timah HitamTimah hitam ( Pb ) merupakan logam lunak yang berwarna kebiru-biruan atau abu-abu keperakan dengan titik leleh pada 327,5°C dan titik didih 1.740°C pada tekanan atmosfer.Gangguan kesehatan adalah akibat bereaksinya Pb dengan gugusan sulfhidril dari protein yang menyebabkan pengendapan protein dan menghambat pembuatan haemoglobin, Gejala keracunan akut didapati bila tertelan dalam jumlah besar yang dapat menimbulkan sakit perut muntah atau diare akut. Gejala keracunan kronis bisa menyebabkan hilang nafsu makan, konstipasi lelah sakit kepala, anemia, kelumpuhan anggota badan, Kejang dan gangguan penglihatan.15. OksidanOksidan (O3) merupakan senyawa di udara selain oksigen yang memiliki sifat sebagai pengoksidasi. Oksidasi adalah komponen atmosfer yang diproses oleh proses fotokimia, yaitu suatu proses kimia yang membutuhkan sinar matahari mengoksidasi komponen-komponen yang tak segera dioksidasi oleh oksigen.Oksidan terdiri dari Ozon, Peroksiasetilnitrat, dan Hidrogen PeroksidaDampak dari O3 bagi kesehatan adalah Beberapa gejala yang dapat diamati pada
manusia yang diberi perlakuan kontak dengan ozon, sampai dengan kadar 0,2 ppm tidak ditemukan pengaruh apapun, pada kadar 0,3 ppm mulai terjadi iritasi pada hidung dan tenggorokan. Kontak dengan Ozon pada kadar 1,0–3,0 ppm selama 2 jam pada orang-orang yang sensitif dapat mengakibatkan pusing berat dan kehilangan koordinasi. Pada kebanyakan orang, kontak dengan ozon dengan kadar 9,0 ppm selama beberapa waktu akan mengakibatkan edema pulmonari.Pada kadar di udara ambien yang normal, peroksiasetilnitrat (PAN) dan Peroksiabenzoilnitrat (PbzN) mungkin menyebabkaniritasi mata tetapi tidak berbahaya bagi kesehatan. Peroksibenzoilnitrat (PbzN) lebih cepat menyebabkan iritasi mata.16. Sulfur DioksidaPencemaran oleh sulfur dioksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida(SO2) dan Sulfur Trioksida (SO3), dan keduanya disebut Sulfur Oksida (SOx)Sumber dan distribusi dari Sulfur Dioksida ini adalah berasal dari pembakaran arang,minyak bakar gas,kayu dan sebagainya. Sumber yang lainnya adalah dari proses-proses industri seperti pemurnian petroleum,industri asam sulfat, industri peleburan baja,dsb.Pengaruh utama polutan Sox terhadap manusia adalah iritasi sistem pernafasan terutama pada tenggorokan yang terjadi pada beberapa individu yang sensitif iritasi. SO2 dianggap pencemar yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengalami penyakit kronis pada sistem pernafasan kadiovaskular.17. SuaraPolusi suara atau pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya.Pencemaran suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan.Suara bising yang terus-menerus dengan tingkat kebisingan yang relatif tinggi dapat mengakibatkan dampak yang merugikan kesehatan manusia. Ini dapat berarti gangguan secara fisik maupun psikologis.Secara langsung, polusi suara seperti ini dapat menyebabkan ketulian secara fisik dan tekanan psikologis. Lebih jauh, tekanan psikis akan menyebabkan penyakit-penyakit lainnya muncul pada manusia.18. Asap Rokok :Partikel dan asap yang keluar dari rokok adalah campuran komplek yang terdiri dari ribuan bahan kimia, termasuk carcinogens. Di daerah perkotaan dan negara berkembang jumlah perokok semakin meningkat, oleh karena itu hal tersebut merupakan ancaman yang besar. Para ilmuan memperkirakan bahwa, untuk pertama kalinya jumlah kematian yang disebabkan karena merokok di negara berkembang sama dengan di negara yang maju. Kesimpulannya adalah bahwa pada tahun 2000, setengah dari 4.8 juta kematian yang disebabkan karena merokok terjadi di negara yang miskin. Anak-anak yang menjadi perokok pasif di dalam rumah merupakan masalah yang besar. Merokok Juga dapat menybabkan gangguan janin, impotensi, kanker paru-paru dll.
B. DAMPAK POLUSI UDARA DALAM RUANGAN
Rata-rata kita menghabiskan 80% waktu kita di dalam ruangan. Kondisi lingkungan di dalam ruangan seringkali diperparah dengan zat-zat penyebab polusi seperti asap rokok, debu, jamur dan sepura, tungau, bahan-bahan kimia dari mesin photocopy dan bahan-bahan bangunan (perekat, cat) dan juga asap dari masakan. Kontak yang terus-menerus dengan zat-zat ini bias menyebabkan kanker, penyakit-penyakit pernafasan seperti asma, radang selaput lendir hidung, infeksi kulit dan kemunduran system kekebalan tubuh.Secara umum efek pencemaran udara terhadap saluran pernafasan dapat menyebabkan terjadinya:1. Iritasi pada saluran pernafasan. Hal ini dapat menyebabkan pergerakan silia menjadi lambat, bahkan dapat terhenti sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernafasan.2. Peningkatan produksi lendir akibat iritasi oleh bahan pencemar.3. Produksi lendir dapat menyebabkan penyempitan saluran pernafasan.4. Rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan.5. Pembengkakan saluran pernafasan dan merangsang pertumbuhan sel, sehingga saluran pernafasan menjadi menyempit.6. Lepasnya silia dan lapisan sel selaput lendirAkibat dari hal tersebut di atas, akan menyebabkan terjadinya kesulitan bernafas sehingga benda asing termasuk bakteri/mikroorganisme lain tidak dapat dikeluarkan dari saluran pernafasan dan hal ini akan memudahkan terjadinya infeksi saluran pernafasan.Polusi udara dalam ruangan :1. Asap Masakan (dari dapur dan restoran) Penelitian menemukan bahwa menghirup asap pada saat memasak sama dengan perolok pasif menghirup 6 batang rokok. Meskipun proporsi wanita perokok di Cina sangat sedikit, tingkat kematian wanita karena penyakit paru-paru sangat tinggi. Para pakar kesehatan mensinyalir adanya hubungan yang kuat dengan terhirupnya asap masakan dan minyak goreng pada saat memasak.2. Bakteri dan Jamur Ditemukan hidup di Penyejuk Ruangan: Gedung Perkantoran, Rumah Sakit, Rumah Tinggal, dsb. Sangat penting membersihkan filter system penyejuk ruangan secara teratur, baik penyejuk yang tersentralisasi maupun unit-unit yang berdiri sendiri. Kotoran-kotoran di unit-unit penyejuk ruangan akan menyebabkan tumbuhnya Mikro Organisme yang akan mencemari ruangan melalui saluran-saluran AC pada saat penyejuk dinyalakan. Banyak kasus asma saat ini yang berhubungan erat dengan alergi terhadap Mikro Organisme ini.3. Pencemaran Udara karena bahan-bahan kimia (Rumah dan Perkantoran) Wewangian dan bau dari produk Rumah tangga seperti insektisida, detergent, pengharum ruangan, obat nyamuk, bahan-bahan penata rambut, perekat, cairan koreksi, kalsium karbonat, dll seringkali tidak sehat, bahkan bisa-bisa dapat menyebabkan kanker.4. Daur Ulang Karbondioksida yang terakumulasi (Perkantoran dan tempat tidur) Karbondioksida yang terhirup terus menerus di ruang kantor yang tertutup atau tidak cukup berventilasi bias menyebabkan keletihan yang berlebihan dan berkurangnya konsentrasi para pekerja kantoran. Demikian juga dengan keletihan setelah perjalanan jauh di dalam mobil adalah dikarenakan buruknya sirkulasi udara di mana oksigen tidak mencukupi untuk menggantikan karbondioksida.
Dapat menimbulkan sesak nafas, pingsan dll
Penyakit lain akibat Polusi Udara :1. AstmaSekarang ini diperkirakan jamur dapat menyebabkan astma yang parah pada orang dewasa. Anak anak di U.S yang menderita astma menjadi dua kali lipat dibandingkan duapuluh tahun yang lalu. Para ilmuan tidak mengetahui mengapa astma dalam masa kanak-kanak semakin meningkat, tetapi kualitas udara di luar dan di dalam ruangan berperan penting, misalnya kontak langsung dengan kotoran tungau, debu, kecoa, pestisida, asap rokok, ozon dan abu memiliki efek merusak kesehatan.2. Chronic obstructive pulmonary diseaseJangan merokok! Selain itu masih banyak bahan yang menimbulkan iritasi, seperti asap dari bahan kimia dan debu. Telah terbukti pada wanita yang tidak merokok tetapi cenderung menggunakan bahan bakar padat, mengidap penyakit ini.3. Penyakit cardiovasular dan kematian Kedekatan yang lama dengan polusi udara bisa menyebabkan kanker dan kerusakan pada sistem kekebalan, syaraf, reproduksi, dan pernapasan. Dalam kasus ekstrim, dapat menyebabkan kematian.4. Kanker paru- paruAsap rokok masih disebut sebagai penyebab utama kanker paru paru, WHO menyatakan bahwa banyak penelitian di Cina menghubungkan kanker paru paru dengan pemakaian arang untuk memasak dan memanaskan makanan. Kedekatan dengen Radon adalah penyebab kanker yang lain.5. BronkitisRadang atau iritasi rongga pernapasan yang menuju ke paru-paru seringkali disebabkan infeksi karena virus. Juga dapat berkembang setelah kedekatan dengan bahan kimia dan polusi udara.Iritasi Mata, Hidung dan Tnggorokan, sesak napas, serta biang keringat Bisa disebabkan oleh ‘Sick buildings Syndrome’atau “Building Associated Illnesses.6. Allergic RhinitisDapat disebabkan karena keturunan, faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risikonya antara lain asap, polusi udara, infeksi dan kedekatan dengan penyebab alergi yang berarti. 7. Adverse pregnancy outcome Berhubungan dengan asap dari penggunaan bahan bakar padat dan asap rokok.Infeksi yang disebabkan virus, Flu dan ancaman baru SARS Pada 2003 SARS yang ditakuti menyebar ke seluruh dunia, menulari 7.452 orang dan mengorbankan 813 orang, terutama di Cina, Hong Kong, Taiwan, kanada dan Singapore. Pada tahun yang sama banyak virus flu baru ditemukan : WHO mengatakan di website pada 4 Desember bahwa di Inggris enam anak meninggal karena penyakit serupa(disebabkan oleh virus influensa yang mirip type A/ Fujian /411/2002), 11 anak meninggal di Amerika karena virus yang sama. Dan Influenza disebabkan oleh virus A (H3N2) berkembang di Eropa dan Amerika Utara. Pada bulan November, flu menyebar ke negara Eropa, Amerika dan Asia Barat. Rata- rata influenza ini membunuh 36.000 orang Amerika setiap tahunnya. Sebagai pencegahan, masyarakat perlu meningkatkan kekebalan, mengurangi
polusi dan tinggal di lingkungan yang bersih dan sehat.
Gambaran wabah-wabah paling mematikan yang pernah didata dalam sejarah :Biggest Viral Epidemic OutbreaksPeriode Jenis penyakit Place Jumlah kasus Jumlah mati 1790 Smallpox Eropa Unknwn 400.0001918-19 Spanish Flu Worldwide 2 billion 40 million 1957-59 Asian Flu Worldwide 1 billion 1 million 1968-69 Hong Kong Flu Worldwide Unknown 500.0001981- HIV Worldwide 1 million 3 million Sumber: Prof, Kenrad Nelson, John Hopkins ; WHO: Unaids
karya ilmiah tentang pengaruh polusi udara bagi kesehatan
- Industry yang memakai bahan silica seperti : gelas
- Pabrik semen
III. Penutup
a. Kesimpulan
Polusi udara dan dampaknya terhadap kesehatan merupakan masalah nyata terkait
dengan urbanisasi/pembangunan.Untuk mengurangi pengaruh polusi udara
tergadap kesehatan, pengurangan sumber polutan sudah pasti harus merupakan
target utama jangka panjang baik dengan pemanfaatan teknologi maupun regulasi
pemerintah. Namun demikian, untuk jangka pendek, mengurangi pajanan
individual merupakan salah satu cara yang cost-effective. Pengurangan pajanan
secara makro dapat dilakukan misalnya dengan pemberlakuan zona khusus
kendaraan bermotor ataupun penentuan lokalisasi industri.Secara mikro misalnya
dengan memperbaiki ventilasi/sirkulasi udara di tempat tinggal/kerja ataupun
memberikan pendidikan/informasi bagi populasi yang rentan agar mengurangi
pajanan tersebut serta meningkatkan daya tahan tubuh.
b. Saran
- Hendaknya masyarakat peduli dan tanggap akan bahaya polusi udara terhadap
kesehatan mulai sejak dini.
- Pemerintah seharusnya mengeluarkan kebijakan yang membantu para pekerja
yang beresiko terkena penyakit akibat pekerjaannya.
- Para inductor seharusnya menggunakan mesin yang dapat menyaring polutan
udara agar tidak keluar dan terhirup oleh masyarakat sekitar.
Dampak polusi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
Rabu, 18 Mei 2011 pada 23:43 (IPA, IPA 2, Kompetensi Dasar 3. Mendeskripsikan dampak polusi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, Mata Diklat)
Dampak polusi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
1. Dampak Polusi Udara
Polusi udara dapat terjadi jika jumlah atau konsentrasi polutan (zat pencemar) di udara sudah melebihi baku mutu lingkungan. Untuk masing-masing polutan di udara mempunyai nilai baku mutu yang berbeda. Udara yang telah tercemar oleh
polutan tertentu dapat menyebabkan turunnya mutu udara di lingkungan tersebut. Udara yang telah tercemar dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya secara langsung. Tetapi udara yang tercemar juga dapat berdampak yang cukup luas seperti pemanasan global dan hujan asam. Peristiwa pemanasan global ditimbulkan karena peristiwa rumah kaca. Sedangkan hujan asam adalah meningkatnya konsentrasi asam di udara seperti peningkatan jumlah SO2 (sulfur dioksida) diudara sebagai hasil dari pembuangan asap kendaraan bermotor dan industri atau hasil pembakaran bahan bakar fosil yaitu bahan bakar minyak dan batubara.
1. Dampak bagi kesehatan
Polusi udara yang menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia dan lingkungan adalah:
1. Gas Karbon monoksida (CO)
Gas karbon monoksida (CO) di atmosfer dalam keadaan normal konsentrasinya sangat sedikit sekitar 0,1 ppm. Di daerah perkotaan dengan aktifitas penggunaan kendaraan bermotor dan industri yang padat, kkonsentrasi gas CO dapat mencapai 10 – 15ppm. Gas CO di dalam paru-paru bereaksi dengan hemoglobin pada sel darah merah yang dapat menghalangi pengangkutan oksigen ke seluruh bagian tubuh.
Tabel: Konsentrasi gas CO di udara dan pengaruhnya pada tubuh manusia bila kontak terjadi pada waktu cukup lama
Konsentrasi gas CO di udara (ppm)
Konsentrasi COHb dalam darah (%)
Gangguan pada tubuh
3 0,98Tidak ada
5 1,30Belum begitu terasa
10 2,10Gangguan sistem saraf sentral
20 3,70Gangguan panca indera
40 6,90Gangguan fungsi jantung
60 10,10Sakit kepala
80 13,30Sulit bernafas
100 16,50Pingsan hingga kematian
(Ernawati dkk. 2008)
Dampak yang ditimbulkan adalah :
a) Pusing/sakit kepala
b) Rasa mual
c) Pingsan (ketidak sadaran)
d) Kerusakan jaringan otak
e) Sesak nafas
f) Kematian
g) Gangguan pada kulit
h) Gangguan penglihatan (efek jangka panjang)
1. Gas sulfur oksida (SO), nitrogen oksida (NO) dan ozon (O3)
Dampak negatif adanya penigkatan konsentrasi gas SO, NO dan O3 adalah :
a) Iritasi mata
b) Radang saluran pernafasan
c) Gangguan pernafasan kronis (bronkitis, emfisema dan asma)
d) Gangguan pada tumbuhan hingga kematian tumbuhan
1. Materi partikulat
Materi partikulat adalah partikel-partikel yang berukuran kecil seperti serbuk batu bara, serbuk kayu, serbuk batu, serbuk pasir, serbuk kapas, serbuk kwarsa, serbuk asbes. Materi partikulat banyak terdapat di daerah industri, pertambangan, daerah perkotaan yang padat penduduk dan daerah konstruksi (pembangunan gedung).
Dampak yang ditimbulkan adalah penyakit paru mulai dari peradangan hungga kangker paru-paru.
Materi partikulat yang lain adalah timbal (Pb) yang bersifat toksit (racun). Timbal yang masuk ke dalam tubuh dan sudah terakumulasi dalam kosentrasi tertentu dapat menyebabkan :
a) menyerang berbagai sistem tubuh seperti sistem pencernaan dan sistem syaraf.
b) Radang paru-paru sampai kanker paru-paru
c) Gangguan jantung
d) Gangguan ginjal
e) Keterbelakangan mental pada anak-anak
f) Gangguan kesehatan pada hewan
1. Asap rokok
Rokok terbuat dari tembakau mengandung Nikotin dan TAR
Nikotin adalah zat adiktif yang menimbulkan ketergantungan / kecanduan
Tar adalah senyawa polinuklir hidrokarbon aromatik
Undang-undang pengendalian rokok mensyaratkan kandungan Nikotin tidak boleh dari 1,5 mg dan kandungan tar tidak boleh lebih dari 50 mg.
Tar bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker)
Asap rokok mengandung berbagai zat berbahaya yaitu :
- formaldehide, benzo-α-pyrene, (bagian dari tar)
- nikotin,
- gas CO.
Dampak yang ditimbulkan adalah :
a) Gangguan pernafasan
b) Penyakit jantung
c) Flek di paru-paru
d) Kanker paru-paru
1. Zat-zat penyebab kanker
Zat-zat penyebab kanker banyak ditemukan dalam ruangan atau jenis polutan udara dalam ruangan (indoor air pollutants). Polutan udara dalam ruangan antara lain:
a) kloroform
b) para-diklorobenzena
c) tetrakloroetilen
d) trikloroetan
e) radioaktif (Radon (Ra))
Jika konsentrasinya berlebih bisa menyebabkab kanker.
1. Suara
Polusi suara terjadi jika amplitudo suara melebihi ambang batas yaitu 50 dB. Kekuatan suara yang lebih dari 50 dB sudah mulai bising hingga memekakkan telinga yang dapat menimbulkan :
a) Gangguan organ pendengaran
b) Kerusakan organ pendengaran
c) Tuli
d) Gangguan jantung
e) Sakit kepala
f) Stress secara psikologis
1. Asbut (asap kabut)
Asap kabut atau disingkat asbut (smog adalah singkatan dari smoke (asap) dan fog (kabut)). Istilah ini muncul sekitar awal abad 20, ketika itu asap dan kabut tebal menyelimuti kota London dampak dari revolusi industri besar-besaran di kota tersebut.
Berdasarkan jenis polutan penyebabnya:
a) Asbut industri
Plolutan penyebab asbut industri adalah sulfur oksida (SO) dan materi partikulat yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil oleh industri. Materi partikulat yang terkandung dalam asbut industri menyebabkan warnanya menjadi keabu-abuan.
b) Asbut fotokimia
Polutan utama penyebab asbut foto kimia adalah senyawa gas nitrogen oksida (NO) yang berasal dari asap kendaraan bermotor dan senyawa hidrokarbon yang
berasal dari berbagai sumber. Gas nitrogen oksida dan hidrokarbon diudara mengalami reaksi fotokimia membentuk ozon (O3). Ozon diudara juga dapat bereaksi dengan polutan udara lainnya membentuk senyawa-senyawa jenis polutan sekunder yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Nitrogen oksida diudara menyebabkan asbut fotokimia berwarna kecoklatan.
Asap kabut/ asbut dapat mengganggu penglihatan dan pernafasan.
1. Hujan Asam
Sejarah Hujan Asam
Fenomena hujan asam mulai dikenal sejak akhir abad 17, hal ini diketahui dari buku karya Robert Boyle pada tahun 1960 dengan judul “A General History of the Air“. Buku tersebut menggambarkan fenomena hujan asam sebagai “nitrous or salino-sulforus spiris“.
Revolusi industri di Eropa yang dimulai sekitar awal abad ke 18 memaksa penggunaan bahan bakar batubara dan minyak sebagai sumber utama energi untuk mesin-mesin. Sebagai akibatnya, tingkat emisi precursor (faktor penyebab) dari hujan asam yakni gas-gas SO2, NOx dan HCl meningkat. Hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Robert Angus Smith pada tahun 1872. Ketika itu, Robert Angus Smith berhasil menemukan hubungan antara hujan dengan polusi udara. Hujan asam dilaporkan pertama kali terjadi di Kota Manchester, Inggris. Smith menjelaskan fenomena hujan asam pada bukunya yang berjudul “Air and Rain: The Beginnings of Chemical Technology“.
Derajat keasaman adalah tingkat kandungan hidrogen (H+) dan ion OH- dalam air. Semakin banyak kandungan hidrogen (H+) maka derajat keasaman air turun atau pH turun atau air menjadi asam, sedangkan jika kandungan ion OH- meningkat maka derajat keasaman naik atau pH naik atau air menjadi basa. Kandungan/konsentrasi hidrogen (H+) dan ion OH- dalam air sangat tergantung kandungan/konsentrasi zat atau mineral dalam air. Lihat gambar berikut
(Asam)
(Basa)
Skala nilai pH adalah ditunjukkan dengan angka dari 0 – 14. Jika cairan mempunyai pH kurang dari 7 maka bersifat asam dan jika cairan mempunyai pH lebih dari 7 maka bersifat basa. Air murni adalah zat dengan derajat keasaman netral atau air mempunyai pH = 7.
Hujan normal adalah hujan dengan air yang tidak membawa polutan didalamnya dan nilai pH nya adalah antara 7 – 5,6. Pada peristiwa hujan normal terjadi
pembentukan senyawa asam karena reaksi antara gas CO2 dengan air hujan membentuk senyawa asam karbonat (H2CO3).
CO2 + H2O3 H2CO3
(Bersifat asam lemah/ pH ≥5,6)
Asam tersebut mempengaruhi air hujan yang turun sehingga derajat keasamannya (pH) menjadi ± 5,6 bersifat asam lemah. Air yang bersifat asam tersebut berguna untuk melarutkan mineral-mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
(asap pabrik mengandung sulfur oksida dan nitrogen oksida)
(asap kendaraan bermotor sulfur oksida dan nitrogen oksida)
Peningkatan aktivitas manusia seperti banyaknya industri dan pengguanaan kendaraan bermotor meningkatkan jumlah bahan bakar fosil yang dibakar. Bahan bakar fosil menghasilkan limbah berupa senyawa gas SO2 , NOx.
Meningkatnya jumlah polutan di udara mengakibatkan meningkatnya derajat keasaman air hujan, menjadi lebih asam dengan derajat keasaman (pH) dibawah 5,6. Peristiwa tersebut di sebut hujan asam. Polutan yang menyebabkan hujan asam adalah gas SO2 , NOx dan Freon (CFC / chloro fluoro carbon). Gas SO2 di udara bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat (H2SO4), sedangkan gas NO diudara bereaksi dengan uap air membentuk asam nitrat (HNO3). Freon (CFC) bereaksi secara fotokimia menghasilkan Klor (Cl) dan jika bereaksi dengan uap air membentuk asam klorida (HCl).
Berikut ini pembentukan asam di atmosfer:
1. Pembentukan asam sulfat (H2SO4)
SO2 + H2O -> H2SO4
1. Pembentukan asam nitrat (HNO3)
NO2 + H2O -> HNO3
1. Pembentukan asam klorida
Reaksi pembentukan asam klorida dari freon (CFC) melalui beberapa tahapan, yaitu tahapan reaksi fotokimia dan reaksi kimia. Asam klorida biasanya terbentuk di lapisan stratosfer, dimana reaksinya melibatkan Chloroflorocarbon (CFC) dan radikal oksigen O*
Reaksi diatas merupaka bagian dari rangkaian reaksi yang menyebabkan deplesi lapisan ozon di stratosfer. Perbandingan ketiga asam tersebut dalam hujan asam biasanya berkisar antara 62 persen oleh Asam Sulfat, 32 persen Asam Nitrat dan 6 persen Asam Chlorida.
Pulau Jawa memiliki tingkat emisi penyebab hujan asam tertinggi di Indonesia, terutama disebabkan oleh sebagian besar kegiatan perekonomian yang terpusat di pulau ini. Pada tahun 1989, tingkat precursor SOx di Indonesia mencapat 157.000 ton per tahun, sedangkan NOx mencapai 175.000 ton per tahun. Kota Surabaya pada tahun 2000 tercatat mengemisikan 0,26 ton SO2 dan 66,4 ton NOx ke udara dari berbagai sumber pencemar.
Catatan:
Pulau Jawa memiliki tingkat emisi penyebab hujan asam tertinggi di Indonesia,
Pada tahun 1989, tingkat precursor SOx di Indonesia mencapat 157.000 ton per tahun, sedangkan NOx mencapai 175.000 ton per tahun.
Kota Surabaya pada tahun 2000 tercatat mengemisikan 26 ton SO2 dan 66,4 ton NOx ke udara dari berbagai sumber pencemar.
Dampak negatif peristiwa hujan asam adalah :
1. mempengaruhi kualitas air permukaan atau air menjadi lebih asam sehingga mempengaruhi biota air yang hidup di dalamnya, karena biota air terpengaruh oleh pH air. (pH air kurang dari 5,6)
2. dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan bahkan menyebabkan kematian tanaman.
3. dapat melarutkan logam berat dalam tanah kemudian mencemari air. air yang tercemar oleh logam berat sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
4. dapat bersifat korosif artinya dapat merusak atau mengkorosi logam, seperti motor, mobil, sepeda, kotruksi bangunan atau komponen bangunan, seperti gedung, patung, candi, monumen dan lain-lain.
5. menyebabkan gangguan pernafasan.6. dapat menyebabkan bayi lahir prematur atau meninggal pada ibu hamil.
Efek Rumah kaca ditemukan oleh Joseph Fourier tahun 1824, merupakan proses atmosfer memanaskan sebuah planet. Efek rumah kaca bisa terjadi secara alami maupun oleh aktivitas manusia. Efek rumah kaca disebabkan naiknya konsentrasi gas CO2 (karbon dioksida), NO (nitrogen monoksida), SO2 (sulfur dioksida), CH4 (metana) dan CFC (chloro fluoro carbon) ke atmosfera bumi. Konsentrasi gas CO2 meningkat karena kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya (absorbsi).
Energi yang masuk ke bumi mengalami 25% dipantulkan oleh awan dan/ atau partikel lain di atmosfer, 25% diserap awan, 45% di serap oleh permukaan bumi, 5% di pantulkan kembali oleh permukaan bumi.
Energi yang diserap oleh bumi, dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi sinar infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Tetapi sebagian sinar inframerah yang dipancarkan oleh permukaan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas-gas lainnya kemudian dipancarkan kembali ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan untuk menjaga agar perbedaan suhu antara siang dan malam tidak jauh berbeda.
Analogi gas rumah kaca adalah seperti peristiwa yang terjadi dalam green house
Peningkatan aktivitas manusia meningkatkan jumlah gas rumah kaca yang berada di atmosfer. Peningkatan jumlah gas rumah kaca dimulai adanya revolusi industri di Eropa memasuki abad 21, ketika itu pemakaian batubara sebagai bahan bakar industri mengalami peningkatan yang tinggi sehingga limbah yang berupa gas sulfur oksida, nitrogen oksida dan karbon monoksida juga meningkat tajam. Peningkatan gas-gas tersebut di atmosfer juga diikuti peningkatan jumlah gas yang lainnya seperti metana dan freon yang digunakan dalam sistem mesinpendingin ruang atau penimpanan.
Berikut ini beberapa gas rumah kaca yang berada di atmosfer adalah :
• Gas karbon dioksida (CO2)
• Gas nitrogen oksida (NOx )
• CH4 (metana) dan
• Gas CFC (Cloro Fluoro Carbon)
Gas-gas tersebut dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak, batubara dan gas alam) oleh industri, transportasi maupun rumah tangga. Demikian juga dengan pembakaran hutan dan peristiwa alam seperti gunung meletus.
Akibatnya adalah terjadi peristiwa pemanasan global.
Dampak Pemanasan Global
Menurut perkiraan, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu permukaan bumi rata-rata 0.74 ± 0.18 °C selama seratus tahun terakhir. Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Peningkatan konsentrasi gas CO2 di atmosfer maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer yang akhirnya meningkatkan suhu permukaan bumi.
Meningkatnya suhu bumi mengakibatkan adanya perubahan iklim yang ekstrim di bumi, yang dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global juga mengakibatkan pencairan lapisan es di puncak-puncak gunung dan es di kutub utara dan selatan. Pemanasan global juga mengakibatkan peningkatan suhu permukaan air laut. Menurut laporan IPCC tahun 2007 peningkatan permukaan air laut sejak tahun 1961 dengan peningkatan rata-rata ±1,8 mm/tahun dan sejak tahun 1993 menjadi ±3,1 mm/tahun. Pencairan lapisan es dan salju di kutub utara mencapai ±2,7% per dekade (10 tahun).
Dampak lebih lanjut dari pemanasan global adalah:
a. Volume air laut bertambah mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
b. Permukaan air laut meningkat mengakibatkan banjir di daerah pantai.
c. Dapat menenggelamkan pulau-pulau atau kota-kota di dekat pantai
d. Meningkatkan penyebaran penyakit munlar.
e. Curah hujan di daerah yang beiklim tropis meningkat.
f. Tanah lebih cepat mengering walaupun sering terkena hujan, berdampak kekurangan air kematian tanaman.
g. Sering terjadi angin besar atau badai di beberapa wilayah.
h. Migrasi atau berpindahnya hewan ke daerah yang lebih dingin.
i. Punahnya manusia hewan dan tumbuhan yang tidak mampu berpindah atau beradaptasi dengan suhu yang makin tinggi.
j. meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi.
1. Penipisan Lapisan Ozon (O3)
Ozon adalah salah satu gas yang membentuk atmosfer. Molekul oksigen (O2) yang kita gunakan untuk bernafas membentuk hampir 20% atmosfer. Pembentukan ozon (O3), molekul triatom oksigen jumlahnya sedikit dalam atmosfer di mana kandungannya hanya 1/3.000.000 gas atmosfer.
Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas permukaan bumi yang dikenal sebagai ‘lapisan ozon’. Ozon dihasilkan dari berbagai percampuran kimiawi, tetapi mekanisme utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet (UV) dari matahari.
UV dikaitkan dengan pembentukan kanker kulit dan kerusakan genetik. Peningkatan tingkat UV juga mempunyai dampak kurang baik terhadap sistem imunisasi hewan, organisme akuatik dalam rantai makanan, tumbuhan dan tanaman.
Ozon dilapisan stratosfer memiliki peran penting dalam menyerap radiasi sinar UV (ultraviolet) yang dipancarkan matahari ke bumi.
Penyerapan sinaran UV berbahaya oleh ozon stratosfer amat penting untuk semua hidupan di bumi.
Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) buatan manusia yang meningkatkan kadar penipisan ozon menyebabkan kemerosotan berangsur-angsur dalam tingkat ozon global.
CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya, dalam kulkas, bahan dorong dalam penyembur, pembuatan busa dan bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik.
Masa hidup CFC berarti 1 molekul yang dibebaskan hari ini bisa ada 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan.
Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50 km). Di atas lapisan ozon utama, pertengahan julat ketinggian 20 – 25 km, kurang sinar UV diserap oleh ozon. Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan UV, dan membebaskan atom klorin. Atom klorin ini juga berupaya untuk memusnahkan ozon dan menghasilkan
Lubang ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara ketinggian tertentu seluruh Antartika pada musim semi. Pembentukan ‘lubang’ tersebut terjadi setiap bulan September dan pulih ke keadaan normal pada lewat musin semi atau awal musim panas.
Dalam bulan Oktober 1987, 1989, 1990 dan 1991, lubang ozon yang luas telah dilacak di seluruh Antartika dengan kenaikan 60% pengurangan ozon berbanding
dengan permukaan lubang pra-ozon. Pada bulan Oktober 1991, permukaan terendah atmosfer ozon yang pernah dicatat telah terjadi di seluruh Antartika.
Dalam tahun 1975, dikhawatirkan aktivitas manusia akan mengancam lapisan ozon. Oleh itu atas permintaan “United Nations Environment Programme” (UNEP), WMO memulai Penyelidikan Ozon Global dan Proyek Pemantauan untuk mengkoordinasi pemantauan dan penyelidikan ozon dalam jangka panjang.
Semua data dari tapak pemantauan di seluruh dunia diantarkan ke Pusat Data Ozon Dunia di Toronto, Kanada, yang tersedia kepada masyarakat ilmiah internasional.
Pada tahun 1977, pertemuan pakar UNEP mengambil tindakan Rencana Dunia terhadap lapisan ozon; dalam tahun 1987, UNEP mengambil Protokol Montreal atas bahan yang mengurangi lapisan ozon.
Protokol ini memperkenalkan serangkaian kapasitas, termasuk jadwal tindakan, mengawasi produksi dan pembebasan CFC ke alam sekitar. Ini memungkinkan tingkat penggunaan dan produksi terkait CFC untuk turun ke tingkat semasa 1986 pada tahun 1989, dan pengurangan sebanyak 50% pada 1999.
1. DAMPAK POLUSI AIR
Air adalah komponen komponen abiotik yang sangat penting bagi lingkungan hidup yaitu bagi kesehatan manusi dan makhluk hidup lainnya. Air yang telah tercemar mutunya menjadi turun dan bahkan tidak memenuhi standart kualitas yang dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Air tercemar menimbulkan pemandangan dan bau yang tidak sedap, keruh dan mungkin mengandung bahan beracun dan berbahaya, sehingga sangat mengganggu kehidupan biota air. Sebagian besar zat pencemar dihasilkan oleh kegiatan manusia seperti industri, rumah tangga, pertanian, pertambangan dan lain-lain. Bahan pencemar air bisa terdiri dari bahan organik maupun anorganik.
1. Gangguan Kesehatan
Pencemaran air dapat menimbulkan berbagai penyakit menular dan tidak menular
1. Penyakit menular
Penyakit menular sebagai akibat dari pencemaran dapat terjadi karena berbagai sebab antara lain:
a) Air yang tercemar dapat menjadi media bagi perkembang biakan dan pesebaran mikroorganisme, termasuk mikroba patogen.
b) Air yang telah tercemar tidak dapat lagi digunakan sebagai pembersih, sedangkan air bersih mungkin jumlahnya sudah tidak mencukupi lagi.
c) Air yang tercemar limbah organik merupakan tempat yang subur untuk perkembang biakan mikroorganisme. Mikroorganisme patogen yang berkembang biak dalam air dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit menular.
Tabel: Contoh beberapa penyakit menular yang dapat tersebar melalui air tercemar.
Jenis Mikroba Penyakit Gejala
Virus
- Hepatitis A Hepatitis A Demam, sakit kepala, sakit perut,
- Giardia lamblia Giardiasis Diare, sakit perut, terbentuk gas
dalam perut, bersendawa, kelelahan.
Metazoa(Cacing Parasit)
- Ascaris
lumbricoides(cacing
gelang)
Ascaris Demam, sakit perut yang parah,
malabsorbsi, muntah-muntah,
kelelahan
- Taenia saginata(cacing
pita)
Taeniasis Gangguan pencernaan, rasa mual,
kehilangan berat badan, rasa gatal di
anus.
- Schistosoma sp.(cacing
pipih)
Schistosomiasis Gangguan pada hati dan kantung
kemih sehingga terdapat darah
dalam urin, diare, tubuh lemas, sakit
perut yang terjadi berulang-ulang.
1. Penyakit tidak menular
Air yang tercemar juga dapat menyebabkan penyakit yang tidak menular, walaupun juga termasuk penyakit berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Zat pencemar air yang menyebabkan penyakit adalah senyawa anorganik, seperti logam berat, dan ada senyawa organik yang mengandung unsur klorin (Cl) seperti DDT dan PCB yang bersifat beracun bagi makhluk hidup.
Tabel: Zat-zat polutan yang dapat menyebabkan penyakit
Nama Zat Sumber Nama Penyakit
Kadmium (Cd) Cd adalah logam berat yang
banyak digunakan oleh industri
seperti: pabrik pipa PVC,
Keracunan Cd dapat
menyebabkan kerusakan organ
ginjal dan hati, mempengaruhi
pabrik pengolahan karet, pabrik
kaca
otot polos pembuluh darah,
tekanan darah tinggi
menyebabkan gagal jantung.
Kobalt (Co) Di industri sebagai bahan
campuran untuk membuat
magnet, alat pemotong, alat
penggiling, mesin pesawat
terbang, pewarna kaca, keramik
dan cat
Keracunan kobalt merusak
kelenjar tiroid (gondok),
menyebabkan kekurangan hormon
hasil kelenjar
gondok.Menyebabkan gagal
jantung dan endema
(pembengkakan jaringan akibat
kelebihan cairan dalam sel)
Merkuri (Hg) Dalam industri, merkuri
digunakan untuk proses
pembuatan klorin. Merkuri juga
terdapat dalam baterai, cat,
plastik, termometer, lampu
tabung, kosmetik, dan hasil
pembakaran batu bara
Merkuri masuk ke tubuh manusi
bisa melalui konsumsi ikan yang
tercemar merkuri. Pada ibu hamil,
menyebabkan bayi cacat mental.
Dalam waktu lama bisa
menyebabkan kerusakan ginjal,
saraf dan jantung.
Timbal (Pb) Limbah Pb berasal dari
rembesan sampah kaleng yang
mengandung timbal, cat yang
mengandung timbal, bahab
bakar yang bertimbal, pestisida,
korosi pipa yang mengandung
timbal.
Pb dengan konsentrasi >15 mg/l
dalam darah berbahaya bagi
kesehatan.Pada wanita hamil,
keracunan Pb menyebabkan
keguguran, kelahiran prematur,
atau kematian janin.
Pada anak-anak menyebabkan cacat mental dan gangguan fisik.
Pada orang dewasa menyebabkan hipertensi.
Senyawa
Organik
Berklorin
Senyawa berklorin antara lain
adalah dikloro-difenil-
trikloroetana (DDT), aldrin,
Senyawa berklorin bersifat
persisten di alam terakumulasi
dalam tubuh yang berbahaya bagi
heptaklor dan klordan sebagai
bahan pestisida. Senyawa ini
biasa diapakai untuk membasmi
serangga dan hama. Senyawa
industri adalah poliklorinasi
bifenil (PCB) dan dioksin. DDT
dan PCB dialam dapat
mengalami magnifikasi biologi
saat memasuki rantai makanan
atau senyawa tersebut
terakumulasi dalam makhluk
hidup dan konsentrasinya
meningkat pada makhluk hidup
dan konsentrasinya terus
meningkat pada mkhluk hidup
yang berada di posisi lebih atas
pada rantai makanan. Berarti
manusia adalah makhluk yang
sangat beresiko menerima
senyawa-senyawa tersebut.
tubuh. Senyawa berklorin
menyebabkan kerusakan berbagai
organ, terutama hati dan ginjal
dan dapat menimbulkan kanker.
1. Air Tidak Bermanfaat Sesuai Peruntukannya
Polutan di air menyebabkan penurunan mutu air hingga ke tingkat tertentu. Air yang mutunya turun mnyebabkan tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya. Jadi air tidak dapat digunakan menurut keperluannya. Contohnya adalah sebagai berikut:
1. Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan rumah tangga
Air yang tercemar menjadi berbau, keruh dan mengandung kuman atau zat berbahaya. Air yang tercemar tersebut tentu tidak memenuhi standar untuk keperluan air minum, sebagai alat pembersih (mandi dan mencuci).
1. Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan industri
Industri membutuhkan air dengan syarat yang sesuai industrinya. Contohnya industri pengolahan buah dan sayur memerlukan air yang tidak tercemar.
1. Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan pertanian dan perikanan
Air yang sesuai untuk pertanian dan perikanan adalah yang mempunyai nilai pH sedang (6 – 8). Pencemaran air akan merubah nilai pH (derajat keasaman). Polutan dari zat-zat anorganik tertentu ada yang bersifat beracun bagi hewan dan tanaman.
1. Menurunnya populasi berbagai biota air
Penurunan populasi biota air membawa kerugian yang sangat besar. Kerugian secara langsung adalah berkurangnya sumber mata pencaharian bagi sebagian besar orang sedangkan kerugian secara tidak langsung adalah keseimbangan ekosistem menjadi terganggu. Beberapa polutan berbahaya bagi biota air adalah nutrien tumbuhan, limbah yang membutuhkan oksigen, minyak, sedimen dan panas.
1. Nutrien tumbuhan
Nutrien tumbuhan seperti fosfat dan nitrogen yang jumlahnya berlebihan di perairan dapat menjadi polutan. Perairan yang mengandung polutan tersebut mengalami eutrofikasi. Eutrofikasi menyebabkan ganggang (algae) berkembang biak dengan sangat subur sehingga populasinya berkembang pesat. Peristiwa perkembangan ganggang secara cepat/pesat disebut algae blooming.
Akibat dari algae blooming adalah :
a) Mengganggu penetrasi cahaya matahari kedalam perairan karena permukaan tertupi ganggang.
b) Ganggang yang beracun dapat meracuni biota air.
c) Ganggang yang mati, sel-selnya turun ke dasar perairan mengalami pembusukan meningkatkan populasi bakteri pengurai yang membutuhkan oksigen. Peningkatan jumlah populasi bakteri pengurai meningkatkan kebutuhan oksigen / BOD (Biological Oxygen Demand) di perairan. Peningkatan BOD menurunkan kadar oksigen terlarut / DO (Disolved Oxygen). Penurunan DO mempengaruhi jumlah populasi biota air terutama bagi biota air yang tidak toleran terhadap kondisi DO yang rendah.
1. Limbah yang membutuhkan oksigen
Pencemaran oleh limbah yang membutuhkan oksigen (aerob) menyebabkan peningkatan BOD akibat dari tingginya populasi bakteri aerob yang membusukkan limbah. Peningkatan BOD menurunkan DO di perairan, sehingga menurunkan jumlah populasi biota air yang tidak toleran terhadap kondisi DO yang rendah.
1. Minyak
Pencemaran minyak di perairan dapat terjadi di laut dan pantai. Pencemaran minyak dapat menyebabkan kematian biota air seperti terumbu karang karena minyak bersifat sebagai racun. Minyak juga dapat menemper pada bulu-bulu burung dan rambut mamalia air sehingga mengganggu fungsi fisiologis bulu atau rambut yaitu kemampuan mengapung dan kemampuan menjaga suhu tubuh. Hewan dapat tenggelam dan mati karena suhu tubuhnya menurun drastis.
1. Sedimen / endapan
Pencemaran perairan oleh sedimen dapat menyebabkan perairan menjadi keruh sehingga menghalangi penetrasi cahaya matahari ke dalam perairan. Perairan yang kekurangan cahaya menyebabkankemampuan fotosintesis ganggang dan tumbuhan air menurun sehingga populasinya berkurang. Penurunan populasi ganggang dan tumbuhan air menyebabkan penurunan populasi biota air lainnya.
Sedimen juga menyebabkan gangguan aliran air atau bahkan tersumbat, membawa endapat bersifat toksin dan menutupi terumbu karang serta biota air lainnya.
1. Panas
Polusi termal/ panas menyebabkan perubahan suhu perairan secara drastis. Perubahan suhu mendadak mengakibatkan kemaatian biota air, juga dapar menurunkan DO di perairan.
1. Dampak Polusi Tanah
Tempat pembuangan sampah merupakan lahan yang penuh dengan timbunan berbagai jenis limbah, sehingga merupakan salah satu sumber utama polusi tanah. Meningkatnya perekonomian dan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan jumlah limbah. Masalah polusi tanah juga terjadi di areal pertanian, industri dan pertambangan.
1. Tempat pembuangan
Tempat pembuangan limbah/sampah baik tempat pembuangan sementara maupun tempat pembuangan akhir (TPA) menimbulkan berbagai dampak polusi. Berbagai jenis limbah yang tertumpuk seperti limbah cair, padat, organik dan anorganik. Limbah padat yang sulit terurai akan bertumpuk selama bertahun-tahun memerlukan lahan yang luas.
Lahan disekitar tempat pembuangan tidak ideal untuk pemukiman, pertanian maupun aktivitas lainnya karena terganggu dari segi estetika dan berbahaya bagi kesehatan. Limbah organik ada yang mengandung senyawa beracun, seperti logam berat yang dapt meracuni makhluk hidup di tanah seperti tumbuhan, mikroorganisme dan cacing tanah. Limbah organik menjadi tempet berkembangnya bakteri pembusuk/pengurai yang dapat menyebabkan penyakit.
Limbah organik yang membusuk dapat mengundang hewan penyebar penyakit seperti nyamuk, lalat dan tikus.
Proses pembusukan limbah organik menimbulkan cairan lindi yang mengandung senyawa beracun dan menimbulkan gas metan (CH4). Cairan lindi dapat meracuni tanah dan gas metan adalah gas berbau tidak sedap yang dapt mangganggu kesehatan dan gas metan adalah termasuk gas rumah kaca.
1. Lingkungan pertanian
Pencemaran tanah dilingkungan pertanian dan perkebunan selain oleh sisa-sisa tumbuhan dapat terjadi karena penggunaan pestisida kimia, pupuk dan irigasi. Pestisida dapat membunuh hama pengganggu dan dapat juga membunuh biota tanah yang bergunan bagi kesuburan tanah seperti cacing tanah dan mikroorganisme.
Pupuk yang digunakan secara berlebihan dapat menjadi racun bagi tanaman. Pestisida dan pupuk dapat berdampak terhadap kualitas tanah dan juga dapat menjadi polutan di air jika terbawa oleh aliran air ke perairan.
Proses irigasi dapat menyebabkan tanah mengalami salinisasi yaitu peningkatan kadar garam. Kadar garam yang terlalu tinggi pada tanah menyebabkan keracunan pada tanaman.
Latihan
1. Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan jelas!2. Jelaskan yang dimaksud dengan lingkungan tercemar!3. Mengapa matahari disebut sebagai sumber energi yang utama?4. Jelaskan tentang sifat-sifat gas CO dan sumbernya!5. Sebutkan sumber gas sulfur oksida yang berasal dari aktivitas manusia dan
jelaskan tentang sifat gas sulfur oksida !6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hujan asam dan dampaknya?7. Jelaskan bagaimana pemanasan global yang tejadi saat ini!8. Bahaya apakah yang timbul dari penipisan lapisan ozon di lapisan
stratosfer?9. Jelaskan tiga penyakit menular yang dapat disebarkan melalui air10. Sebutkan jenis mikroorganisme patogen yang dapat tersebar melalui air
beserta penyakit yang dapat ditimbulkannya!11. Jelaskan bahaya yang dapat ditimbulkan karena keracunan timbal!
1. Pilihlah satu jawaban yang paling benar!2. Polutan udara yang berupa cairan dapat membentuk ….
1. Kabut2. Asap3. Halimun4. Pencemaran air5. Debu
1. Gas yang menyebabkan pengikatan oksigen dalam darah terganggu karena gas ini berikatan dengan hemoglobin dalam darah adalah ….
1. Hidrokarbon2. Karbon dioksida3. Karbon monoksida4. Amonia5. Klorin
1. Berikut ini yang bukanmerupakan dampak pencemaran gas nitrogen oksida adalah ….
1. Sumber emisi global yang menghasilkan gas karbon dioksida terbesar adalah ….
1. Kebakaran hutan2. Penggunaan gas alam3. Kilang minyak4. Pembakaran batu bara5. Kendaraan bermotor
1. Salah satu dampak pemanasan global adalah …. 1. Bertambahnya volume air laut.2. Terjadi gempa bumi dimana-mana3. Timbul wabah penyakit menular4. Banyak timbul kasus keracunan gas CO5. Rusaknya bahan-bahan logam dan bangunan akibat korosi
1. Penggunaan CFC pada berbagai produk pendingin telah banyak dikurangi karena gas ini dapat menimbulkan ….
1. Asbut dapat menimbulkan kematian karena …. 1. Merusak ginjal2. Menimbulkan kelainan pada jantung3. Menyebabkan gangguan pernafasan4. Mengganggu suplai oksigen tubuh5. Menimbulkan stres
1. Gas berikut ini yang dapat menimbulkan hujan asam adalah …. 1. SO2
2. O3
3. H2S4. CO2
5. S2
1. Berikut ini yang bukan contoh dampak yang ditimbulkan oleh polusi air adalah ….
1. Air tidak dapat digunakan untuk minum, mandi dan bercocok tanam
2. Mudah terserang diare dan / atau disentri3. Keracunan logam berat4. Menurunkan BOD di perairan5. Akumulasi senyawa berbahaya dalam tubuh biota air
1. Unsur N dan P merupakan polutan air yang dapat menyebabkan …. 1. Salinisasi2. Magnifikasi biologi3. Eutrofikasi4. Keracunan pada biota air5. Kematian burung dan mamalia air
1. Berikut ini yang bukan merupakan keracunan merkuri adalah …. 1. Cacat mental pada janin2. Kerusakan saraf3. Perubahan perilaku4. Tekanan darah tinggi5. Kerusakan ginjal
1. Contoh penyakit menular yang ditimbulkan oleh polusi air adalah …. 1. Cacar2. TBC3. Polio4. Bronkitis5. Influenza
1. Logam Co dapat menimbulkan gangguan kesehatan berupa …. 1. Kerusakan kelenjar gondok (tiroid)2. Kanker paru-paru3. Gagal ginjal4. Kemunduran fungsi otak5. diare
1. Hal berikut ini yang bukan merupakan akibat dari membuang sampah secara sembarangan ke sungai adalah ….
1. Pendagkalan sungai2. Terhambatnya arus sungai3. Menurunnya populasi bakteri pembusuk4. Air sungai menjadi tidak layak dikonsumsi
5. Meningkatnya kekeruhan air
1. Penggunaan pestisida secara berlebihan justru dapat menurunkan produktivitas hasil pertanian karena ….
1. Membunuh hama pengganggu2. Membunuh tanaman produksi3. Tidak memberikan pengaruh sama sekali4. Membunuh biota lain yang menyuburkan tanah5. Mencemari perairan di dekat tempat pengaplikasiannya.
1. Suatu ekosistem sungai memiliki jaring-jaring makanan sebagai berikut
Jika sungai tersebut tercemar DDT dari lahan pertanian dekat sungai, makhluk hidup yang akan mengonsumsi DDT dalam konsentrasi paling besar adalah ….
1. Tumbuhan air2. Ikan kecil3. Ikan besar4. Manusia5. Udang
1. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat pemanasan global adalah …
1. Tidak membangun gedung yang ditutupi kaca2. Memperbanyak kendaraan bermotor3. Memeriksa emisi gas buangan kendaraan bermotor4. Melakukan pembakaran untuk membuka lahan hutan5. Mengalih fungsikan hutan menjadi kebun produksi
1. Jika perairan menjadi semakin keruh maka terjadi …. 1. Penurunan jumlah sedimen di perairan2. Peningkatan laju aliran air3. Penurunan populasi ganggang fotosintetik4. Perbaikan kondisi rantai makanan di perairan5. Pengurangan volume endapan
1. Berikut ini bukanakibat yang mungkin terjadi, bila larian pupuk yang berlebih dari areal pertanian memasuki perairan di sekitarnya, adalah ….
1. Populasi ganggang dan tumbuhan air meningkat2. DO pada perairan meningkat3. Populasi bakteri pembusuk meningkat4. Penetrasi cahaya ke dalam perairan terganggu5. Populasi ikan menurun
1. Berikut ini adalah bukan dampak polusi tanah yang ditimbulkan oleh limbah padat anorganik adalah ….
1. Memakan lahan karena akan menumpuk untuk waktu yang lama
2. Dapat mengganggu kesehatan bila mengandung senyawa kimia berbahaya
3. Menimbulkan bau tak sedap karena mengalami pembusukan bakteri
4. Mengganggu estetika5. Lahan menjadi tidak subur karena berkurangnya populasi bakteri
pe
About these ads
Corie I.P., J. Mukono, dan Sudarmaji, Pengaruh Kualitas Udara160PENGARUH KUALITAS UDARA DALAM RUANGAN BER-ACTERHADAP GANGGUAN KESEHATANCorie Indria Prasasti1)
, J. Mukono.2)
, Sudarmaji3)1)
,2)
,3)
Dosen di Bagian Kesehatan Lingkungan FKM UNAIRAbstract:The use of air conditioning as an alternative to replacenatural ventilation may improve comfort and work productivity.However air conditioning that is not well maintained may become agood media for microbial growth. This condition may result indecreased indoor air quality and induce health impairment knownasSick Building Syndrome. The objectives of this study were to analyzethe effects of physical and microbiological qualities on healthimpairment. This study was carried out in an air conditioned, two-storybuilding of PT.Infomedia Nusantara in Surabaya.This was an
observational study with cross-sectional approach. This study wascarried out by means of interview, observation and measurementsincluding air temperature, relative humidity, air velocity and thenumber of colony forming units in a cubic meterof air (germs, fungi,and bacteria). The number of population was 94 employees and thenumber of samples taken was 89 employees using purposivesampling technique. Data collected were analyzed either descriptively(tabulation) and analytically using logistic regression test(α = 0.05).The results of this study showed that air temperaturesmeasured were still within the recommended temperature range, whilerelative humidity, air velocity and total germs colonies measured intwo locations had exceeded the recommended standards. The totalcolonies of fungi were 0,87 (first floor) and 1,94 (second floor), andtotal colonies of bacterial were 6,87 (first floor) and 3,21 (second floor)respectively. Complaints experienced by employees were skinirritation (75,28 %), eye irritation (74,16 %), nasal irritation (73,03 %),neurological dissorder (66,29 %), sore throat (46,07 %), and nausea(21,35 %) respectively. Fungus had significant influence (p = 0.048)on nasal irritation, nausea were significantly affected (p = 0.020) bygerms whereas the other variables did not influence (p > 0.05) onhealth problems. It is suggested that the company provide training onindoor air quality (SBS/BRI) to all employees and conductenvironmental monitoring as well as performing either preplacementorperiodic medical examination. The air conditioning available shouldbe checked and maintained at regular intervals, manager andemployees should always participate in keeping the work place clean.Keywords: physical and microbiological qualities, air conditionedroom, health disturbances161JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN VOL.1, NO.2, JANUARI 2005PENDAHULUANPenggunaanAir Conditioner(AC) sebagai alternatif untukmengganti ventilasi alami dapat meningkatkan kenyamanan danproduktivitas kerja, namun AC yang jarang dibersihkan akan menjaditempat nyaman bagi mikroorganisme untuk berbiak. Kondisi tersebutmengakibatkan kualitas udara dalam ruangan menurun dan dapatmenimbulkanberbagaigangguan kesehatan yangdisebutsebagaiSick Building Syndrome(SBS) atauTight Building Syndrome
(TBS).Banyaknya aktivitas di gedung meningkatkan jumlah polutandalam ruangan. Kenyataan ini menyebabkan risiko terpaparnyapolutan dalam ruangan terhadap manusia semakin tinggi, namun halini masih jarang diketahui oleh masyarakat.Pada dasarnya desain AC yang dipakai untuk mengatur suhuruangan secara kontinu dapat mengeluarkan bahan polutan. Kadargas-gas SO2
, CO2
, dan O2
di dalam ruangan tidak dipengaruhiolehkeberadaan AC. Bahan partikulat dapat dikurangi secara signifikanoleh AC dengan filter yang efektif. Kadarpollendi dalam ruangandapat berkurang secara signifikan dengan adanya AC. Jumlah bakteridan spora di gedung dengan AC kemungkinan akan lebih sedikitdaripada gedung tanpa AC, walaupun sampai saat ini hal tersebutmasih diperdebatkan.Hasil pemeriksaanThe National Institute ofOccupationalSafety and Health(NIOSH),menyebutkanada 5 sumber pencemarandi dalam ruangan yaitu (Aditama, 2002):a.Pencemaran dari alat-alat di dalam gedung seperti asap rokok,pestisida, bahan-bahan pembersih ruangan.b.Pencemaran di luar gedung meliputi masuknya gas buangankendaraan bermotor, gas dari cerobong asap atau dapur yangterletak di dekat gedung, dimana kesemuanya dapat terjadi akibatpenempatan lokasi lubang udara yang tidak tepat.c.Pencemaran akibat bahan bangunan meliputi pencemaranformaldehid, lem, asbes, fibreglass dan bahan-bahan lain yangmerupakan komponen pembentuk gedung tersebut.d.Pencemaran akibat mikroba dapat berupa bakteri, jamur, protozoa
dan produk mikroba lainnya yang dapat ditemukan di saluranudara dan alat pendingin beserta seluruh sistemnya.e. Gangguan ventilasi udara berupa kurangnya udara segar yangmasuk, serta buruknya distribusi udara dan kurangnya perawatansistem ventilasi udara.Kualitas udara di dalam ruangan mempengaruhi kenyamananlingkungan ruang kerja. Kualitas udara yang buruk akan membawadampak negatif terhadap pekerja/karyawanberupa keluhan gangguankesehatan. Dampak pencemaran udara dalam ruangan terhadapCorie I.P., J. Mukono, dan Sudarmaji, Pengaruh Kualitas Udara162tubuh terutama pada daerah tubuh atau organ tubuh yang kontaklangsung dengan udara meliputi organ sebagai berikut :1.Iritasi selaput lendir:Iritasi mata, mata pedih, mata merah, mataberair2.Iritasi hidung, bersin, gatal: Iritasi tenggorokan, sakit menelan,gatal, batuk kering3.Gangguan neurotoksik: Sakit kepala, lemah/capai, mudahtersinggung, sulit berkonsentrasi4.Gangguan paru dan pernafasan: Batuk, nafas berbunyi/mengi,sesak nafas, rasa berat di dada5.Gangguan kulit: Kulit kering, kulit gatal6.Gangguan saluran cerna: Diare/mencret7.Lain-lain: Gangguan perilaku, gangguan saluran kencing, sulitbelajarKeluhan tersebut biasanya tidak terlalu parah dan tidakmenimbulkan kecacatan tetap, tetapi jelas terasa amat mengganggu,tidak menyenangkan dan bahkan mengakibatkan menurunnyaproduktivitas kerja para pekerja.Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalahpengaruh kualitas udara di ruangan ber-AC terhadap gangguankesehatan, yang dapat diperinci sebagai berikut:1.Bagaimana kualitas mikrobiologi udara dalam ruangan ber-AC?2.Bagaimana kualitas fisik udara (suhu dan kelembaban) dalam
ruangan ber-AC?3.Apakah macam keluhanpenyakit yang dirasakan karyawan diruangan ber-AC?4.Apakah ada pengaruh antara kualitas udara di ruangan ber-AC terhadap gangguan kesehatan?Tujuan umum dalam penelitian ini adalah mengidentifikasikualitas mikrobiologi udara dalam ruangan dan gangguan paparan diruangan kerja ber-AC pada gedung bertingkat dengan gangguankesehatan. Tujuan khususnya antara lain: mengidentifikasi kualitasmikrobiologi udara dalam ruangan ber-AC, mengidentifikasi kualitasfisik udara dalam ruangan ber-AC, mengidentifikasi macam keluhanyang dirasakan karyawan di dalam ruangan ber-AC, mengidentifikasipengaruh antara gangguan paparan di ruangan ber-AC terhadapgangguan kesehatan.METODE PENELITIANPenelitian ini menggunakan metode observasional denganrancang banguncross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan dengancara wawancara, observasi, dan pengukuran yang meliputi suhu,163JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN VOL.1, NO.2, JANUARI 2005kelembaban, kecepatan aliran udara, dan jumlah total koloni per m3
udara (kuman, jamur, dan bakteri). Jumlah populasi adalah 94karyawan dan jumlah sampel yang diambil dengan carapurposivesampling techniquesebanyak 89 orang. Data yang telah diambilkemudian dianalisis secara deskriptif dengan tabulasi dan secaraanalitik menggunakan regresi logistik (α = 0.05).HASIL DAN PEMBAHASANGambaran Umum Lokasi PenelitianPT. Infomedia Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang pelayanan jasa, dimana salah satu perwakilannya berada diSurabaya dan berlokasi di jalan Kusumabangsa 10-12. Kantorperwakilan PT. Infomedia Nusantara di Surabaya terdiri dari 2 lantaiyang didesain dengan jendela tertutup dan ventilasi buatan (airconditioning) yang menyebabkan gangguan sirkulasi udara dan tidaksehatnya udara dalam gedung. Lokasi kantor yang terletak di tepijalan raya serta halaman gedung yang digunakan sebagai tempatparkir kendaraan bermotor dapat dikatakan relatif dekat dengansumber polusi udara luar gedung. Polusi udara di luar gedung dapatmenjadi sumber polusi udara dalam gedung.Produk-produk pembakaran dari kendaraan dan sumber lainyang berasal dari luar gedung dapat masuk ke dalam gedung melaluiinlet sistemheating, ventilation, and air conditioning(HVAC) suatugedung. Hal ini didukung oleh laporanThe National Institute ofOccupational Safety and Health(NIOSH) 1984 yang menyatakanbahwa sebesar 50 % penyebab pencemaran udara adalah ventilasiyang tidak adekuat, 11 % sumber polusi udara dalam ruangan berasaldari kontaminan-kontaminan luar ruangan (Godish, 1989).Karakteristik KaryawanKaryawan PT. Infomedia Nusantara berjumlah89 orang yangterdiri dari laki-laki sebesar 64,04% dan perempuan sebesar 36,96%dengan umur terbanyak berada pada umur 25-29 tahun sebesar39,32 % dan lebih dari 35 tahun sebesar 35,96%. Pendidikan terakhiryang telah ditempuh sebagian besar karyawan adalah S-1 sebesar73,03%.Masa Kerja dan Lama Tinggal di Ruangan ber-ACKaryawan yang bekerja kurang dari lima tahun sebesar 78,65% dan sisanya (21,35 %) telah bekerja selama lebih dari 5 tahun.Lama tinggal dalam ruangan ber-AC rata-rata tiap harinya s
angatbervariasi yaitu antara 6-8 jam sebesar 67,42 %, antara 2-5 jamsebesar 31,46 % sedangkan sisanya 1,12 % berada di ruangan ber-AC selama kurang dari 2 jam.
Program Langit Biru : Kontribusi Kebijakan Pengendalian Pencemaran Udara Kota terhadap Penurunan Penyakit Pernapasan pada AnakDiposting oleh : Desy HiryaniKategori: Kesehatan Lingkungan - Dibaca: 780 kali
Laila Fitria
Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Gd. C Lt. 2 FKM UI, Kampus Baru UI Depok 16424 (e-mail: [email protected])
AbstrakPencemaran udara perkotaan yang berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat sering dikaitkan dengan PM10, NO2, dan ozon, polutan reaktif yang memicu kerusakan jaringan dalam saluran napas melalui mekanisme stres oksidatif dan inflamasi saluran napas. Pajanan jangka panjang polutan tersebut berpengaruh terhadap gangguan pernapasan, penurunan fungsi paru, asma, serta penyakit sistem pernapasan kronik lain seperti penyakit paru-paru obstruktif kronik. Program Langit Biru merupakan salah satu upaya mengurangi pencemaran udara dari sektor transportasi yang dicanangkan sejak tahun 1996. Hingga kini, kontribusi Program Langit Biru terhadap penurunan kasus gangguan pernapasan pada anak belum dapat diperkirakan, antara lain disebabkan oleh karena pelaksanaan program melalui kegiatan riil yang baru terwujud beberapa tahun setelah dicanangkan, serta berbagai kendala lainnya. Padahal, beberapa penelitian di negara lain menunjukkan bahwa pengendalian pencemaran udara dapat memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi penurunan kasus-kasus penyakit pernapasan pada anak. Oleh karena itu, agar terwujud kualitas udara yang aman bagi kesehatan, dibutuhkan dukungan dan peran yang lebih besar dari pemerintah, pelaksana program, dan masyarakat.Kata kunci: Pencemaran udara, program langit biru
AbstractUrban air pollution that have negative impact on public health is frequently related to PM10, NO2, and ozone, the reactive pollutants that could trigger internal tissue of respiratory tract through mechanism of oxidative stress and respiratory tract inflammation. Long term exposure to the pollutant related to respiratory abnormality, lung function, asthma, chronic respiratory disease, and chronic obstructive pulmonary disease. The Blue Sky Program is one measure for reducing air pollutant of transportation sector and has been designed since 1996. Until now, the blue sky program contribution on respiratory track disorder
reduction on children has not been predicted yet, due to delay in program implementation and real activities were just been realized years after the program declaration and also due to other constraints. Researches in other countries show that air pollution control contributes significantly to the reduction of respiratory track disease among children. To achieve healthy air quality, bigger support and more active role from government, program manager and public are essentially needed.Key words: Air pollution, blue sky program
Udara Pollutuion: Apa Pengaruhnya untuk Sistem
Pernafasan?
inShare digg
Kualitas udara yang buruk secara luas mempengaruhi kesehatan manusia. Efek terbesar biasanya datang dengan sistem kardiovaskular dan juga ke sistem pernapasan. Namun, reaksi setiap individu terhadap polutan udara tergantung pada jenis polutan yang individu sebagian besar terkena, tingkat paparan, status Kesehatan individu dan genetika. Seseorang yang memiliki sebagian paparan terhadap polutan udara biasanya dia yang memiliki aktivitas yang paling luar. Hari-hari berkabut dan panas dapat meningkatkan paparan Polusi udara. Hal ini dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan seperti perubahan fisiologis dan biologis yang dapat menyebabkan sulit bernapas, batuk, mengi, dan juga kejengkelan dengan kondisi jantung dan pernafasan yang ada. Akibatnya, itu akan meningkatkan obat. Kesehatan yang paling terpengaruh karena paparan memperpanjang ke polusi udara adalah sistem pernapasan. Paru-paru dan sistem pernapasan lainnya berhubungan langsung ke menghirup udara. Partikel paling dibutuhkan yang ditemukan di udara adalah oksigen. Sementara itu, alih-alih oksigen, udara mengandung beberapa polutan berbahaya lainnya. Sistem pernapasan pada dasarnya sensitif terhadap polutan karena dibangun dari membran terkena. paru-paru yang terstruktur untuk memegang kapasitas besar dari udara untuk memberikan oksigen melalui sirkulasi darah.
Polutan di udara seperti logam, ozon, dan radikal bebas langsung dapat melukai sel-sel jaringan dari paru-paru. Ozon berbahaya bagi alveoli di mana oksigen dan karbon dioksida dipertukarkan. Untuk detail lebih lanjut, jaringan jalan napas dengan enzim bioactivation kaya dapat mengubah polutan organik ke metabolit reaktif. Hal ini dapat menyebabkan cedera paru-paru sekunder. Jaringan paru-paru berisi banyak pasokan darah yang dapat membawa zat-zat beracun untuk metabolit organ jarak jauh. Untuk menanggapi mereka kontaminan beracun, sel paru-paru akan merilis berbagai mediator kimia yang berpotensi dapat
mempengaruhi fungsi dari organ lain termasuk sistem kardiovaskular. Hal ini juga dapat berpotensi menyebabkan radang paru-paru serta merusak fungsi paru-paru.