Top Banner
DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) LABUAN TERHADAP LINGKUNGAN SOSIAL MASYARAKAT NELAYAN DI DESA TELUK KECAMATAN LABUAN KABUPATEN PANDEGLANG -BANTEN SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Admintrasi Negara Oleh: Risda Yanti Sinaga NIM 6661111326 ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG 2016
279

DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Mar 03, 2019

Download

Documents

dinhnhan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN

PANTAI (PPP) LABUAN TERHADAP LINGKUNGAN

SOSIAL MASYARAKAT NELAYAN

DI DESA TELUK KECAMATAN LABUAN

KABUPATEN PANDEGLANG -BANTEN

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Ilmu Admintrasi Negara

Oleh:

Risda Yanti Sinaga

NIM 6661111326

ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG

2016

Page 2: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

ABSTRAK

Risdayanti Sinaga. NIM. 6661111326. Skripsi. Dampak Pembangunan

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan Terhadap Lingkungan Sosial

Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Pandeglang - Banten . Pembimbing I: Gandung Ismanto., S.Sos., M.Si dan

Pembimbing II: Anis Fuad., S.Sos., M.Si.

Keberadaan PPP di Desa Teluk Kecamatan Labuan mengakibatkan terjadinya

dampak terhadap lingkungan sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Tujuan

penelitian ini untuk mengetahui dampak pembangunan Pembangunan Pelabuhan

Perikanan Pantai (PPP) pada lingkungan sosial masyarakat di Desa Teluk

Kecamatan Labuan-Banten. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif

dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

dengan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian

menunjukan bahwa pembangunan PPP Labuan berdampak kepada kehidupan

sosial dan ekonomi masyarakat Desa Teluk dan sekitarnya, dari dampak sosial

PPP dalam hal pendidikan masyarakat sekitar mengalami peningkatan dan

memiliki pola perpindahan penduduk yang tetap serta akibat dari pengerukan

yang terlalu dalam berdampak pada hilangnya terumbu karang dan biota laut

menjadi rusak. Selain itu terdapat dampak ekonomi seperti pendapatan nelayan

meningkat namun karena alat tangkap dan musim yang ada, dengan adanya

pelabuhan BPPP tidak mengubah pola hubungan antara pengusaha ikan dengan

nelayan sehingga hasil tangkapan tidak terdampak langsung kepada nelayan dan

nelayan belum memiliki potensi besar untuk sejahtera namun disisi lain terdapat

keuntungan bagi masyarakat yaitu memberikan lapangan pekerjaan bagi

masyarakat lokal ada yang berdagang sembako, menjual es, adanya SPBN serta

pelayanan izin kapal lebih mudah.

Kata Kunci: Dampak, Pembangunan, PPP, Lingkungan Sosial

Page 3: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

ABSTRACT

RisdayantiSinaga. SRN. 6661111326. A PAPER.The Impact of PPP Labuanto

the social environment of the people in Teluk Village, Labuan-Banten. 1st

Supervisor GandungIsmanto., S.Sos., M.Si And 2nd

Supervisor Anis Fuad.,

S.Sos., M.Si

The existence of the PPP caused the social and economic environment impacts to

the surrounding community. The purpose of this study is to determine the

construction of PPP on the social environment of the people in Teluk village. In

this research, the researcher applied qualitative descriptive approach, at which it

is conducted based on the following process as data collection techniques:

interview, observation, and documentation study. The result of the research

showed that the construction of PPP have impacted social and economic life of

people in Teluk village, from this social impact of PPP Labuan public education

the people around increased and has persistent pattern of population movement

and a result of the dredging that are too deep impacted on the loss of coral reefs

and marine life become damaged. Besides, there are economic impacts such as

the increase of the income level of fishermen but because due to fishing gear and

exiting season, with the port BPPP does not change the pattern of relations

between employers fish with fishermen so the catch is not impacted directly to

fishermen and the fishermen do not have great potential to prosper but on the

other hand there are benefits for the society by provide jobs for the local

community there are trade groceries, there are sell the ice, there are SPBN and

the service of the vessel permit easier.

Keywords: Impact, Development, PPP, Social Environment

Page 4: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten
Page 5: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten
Page 6: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten
Page 7: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Karena masa depan

sungguh ada, dan

harapanmu tidak akan

hilang (Amsal 23:18)

Pendidikan merupakan

perlengkapan paling baik

untuk hari tua.

Berbuatlah sesuai

perkataan bukan berkata

sesuai perbuatan (RYS)

Ku Persembahkan Skripsi ini kepada Orang-

orang tersayangku, Mama, Papa, Adikku

Page 8: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

Rahmat dan Karunia-Nya telah memberikan peneliti kesehatan jasmani dan rohani

sehingga peneliti akhirnya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Dampak

Pembangunan Pelanuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan Terhadap

Lingkungan Sosial Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan

Kabupaten Pandeglang-Banten“.

Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Peneliti menyadari

bahwa sejak awal selesainya penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan,

dorongan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini

penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Sholeh Hidayat, M.Pd Rektor UNTIRTA beserta seluruh jajarannya.

2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Ibu Rahmawati, S.Sos., M.Si Wakil Dekan Bidang Akademik FISIP

UNTIRTA, Bapak Iman Mukhroman, S.Ikom., M.IKom., Wakil Dekan

Bidang Keuangan FISIP UNTIRTA, Bapak Kandung Sapto Nugroho,

S.Sos., M.Si., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FISIP UNTIRTA.

4. Ibu Listyaningsih, S.Sos., M.Si., Ketua Program Studi Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

Page 9: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

ii

5. Bapak Riswanda, M.A., P.hd., Sekertaris Jurusan Program Studi Ilmu

Administrasi Negara UNTIRTA.

6. Bapak Gandung Ismanto, S.Sos., M.M., Dosen Pembimbing Skripsi I yang

telah banyak membantu dan memberikan saran kepada peneliti dengan

semangat, selalu mengingatkan peneliti untuk segara mengerjakan

penelitian ini agar segera lulus dan memberikan arahan dan bimbingan

kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Bapak Anis Fuad, S.Sos., M.Si., Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah

banyak membantu dan memberikan saran kepada peneliti dengan

semangat, selalu mengingatkan peneliti untuk segara mengerjakan

penelitian ini agar segera lulus dan memberikan arahan dan bimbingan

kepada peneliti sehingga proposal skripsi ini dapat terselesaikan.

8. Seluruh Staf BPPP yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas bimbingan

dan kerjasamanya dalam pengambilan data serta pengarahan sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

9. Masyarakat Desa Teluk dan sekitanya yang banyak memberikan informasi

dan selalu menerima dengan baik apabila dimintai waktu untuk

wawancara.

10. Papa tersayang D.Sinaga S.Pd. dan Mama tersayang Dra. S.Sitakar yang

tidak pernah lelah mendoakan dan memberikan dukungan serta motivasi

kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Senantiasa memberikan

kasih sayang yang tidak pernah habisnya kepada putri sulungnya sehingga

Page 10: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

iii

menjadi semangat dan pedoman bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi

ini.

11. Krisandi Sebastian S.E yang tidak pernah lelah mengajak peneliti untuk

berdebat agar segera menyelesaikan skripsi ini dan selalu memberikan

dukungan dibalik ketusnya dengan ketulusan dan kasih sayangnya.

12. Adikku tersayang Bramesa Sinaga yang senantiasa mendoakan dan

memberikan dukungan agar peneliti tidak menyerah dengan kesulitan yang

dihadapi serta tidak pernah lelah bertanya kapan kakaknya wisuda.

13. Bou – bouku tersayang yang tidak pernah lelah bertanya dan selalu

memberikan dukungan dan motivasi agar peneliti segera menyelesaikan

skripsi.

14. Sahabat Madagascar Agnes Christine dan Fernando Andreas yang selalu

mendoakan dan memberikan dukungan kepada peneliti dalam

penyelesaian skripsi ini.

15. Fauziah Nur Utami sahabat sekampung, seperantauan dan merangkap satu

kosan yang menjadi tempat pengaduan peneliti selama di perkuliahan dan

tidak pernah lelah memberikan motivasi kepada peneliti

16. Sahabat-sahabat terkasih Resti Kurniawan, Fazriah Agista, Zahra, Lilla,

Nita,Fahrian, Toni, Evelyn, Inge, Veny, Melinda, Aziya, Fani, Revi, Vero,

Cipong, teman-teman kelas C Adminstrasi Negara 2011, terimakasih telah

menemani dalam susah, senang, sedih, galau dan mau berproses bersama

sampai akhirnya skripsi ini selesai. Semoga kita masih dipertemukan

dilain kesempatan dan dengan membawa kesuksesannya masing-masing.

Page 11: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

iv

17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu peneliti dalam menyelesaikan proposal skripsi ini.

Demikian skripsi ini dibuat, semoga bermanfaat guna pembaca dan

permohonan maaf peneliti utarakan jika dalam pembuatan skripsi ini terdapat

beberapa kesalahan yang tidak terhitung. Terimakasih.

Serang, Februari 2016

Peneliti

Risdayanti Sinaga

Page 12: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

ABSTRACT

PERSYARATAN ORISINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

DAFTAR TABEL................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................ 10

1.3 Pembatasan Masalah ........................................................................... 11

1.4 Rumusan Masalah ............................................................................... 11

1.5 Tujuan Penelitian................................................................................. 11

1.6 Manfaat Penelitian............................................................................... 12

1.7 Sistematika Penulisan ......................................................................... 13

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI

DASAR PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori ................................................................................... 15

Page 13: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

vi

2.1.1 Pengertian Pembangunan ........................................................ 15

2.1.2 Indikator Pegukuran Keberhasilan Pembangunan ............... 19

2.1.2.1 Dampak Pembangunan.............................................. 24

2.1.2.2 Penanggulangan Dampak ......................................... 24

2.1.3 Pengertian Pelabuhan ............................................................ 25

2.1.4 Pengertian Lingkungan Hidup ..................................................... 29

2.1.5 Fungsi Lingkungan Hidup ....................................................... 30

2.1.6 Aspek Sosial Dalam Kajian Dampak Lingkungan ................ 30

2.1.7 Konsep Analisis Mengenai Dampak Lingkungan(AMDAL)31

2.1.8 Prinsip Analisis Dampak .......................................................... 37

2.1.9 Isu – isu Strategis Dalam Analisis Dampak .......................... 38

2.1.10 Identifikasi Dampak Lingkungan Pembangunan Pelabuhan 39

2.1.11 Pelapisan Sosial ......................................................................... 41

2.1.12 Lingkungan Sosial .................................................................... 42

2.1.13 Komponen Pokok-Pokok Lingkungan Sosial ........................ 43

2.1.14 Indikator Kualitas Lingkungan Sosial .................................. 46

2.1.15 Pengertian Peran................................................................... 47

2.1.15.1 Konsep Partisipasi .................................................. 48

2.1.16 Lingkungan Ekonomi ........................................................... 51

2.1.16.1 Indikator Kesejahteraan Rakyat ........................... 51

2.1.17 Teori Modal Sosial ................................................................ 52

2.1.17.1 Parameter Modal Sosial ....................................... 53

2.1.18 Pelapisan Sosial .................................................................... 54

Page 14: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

vii

2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 56

2.3 Kerangka Berfikir ................................................................................... 58

2.4 Asumsi Dasar ............................................................................................ 61

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metoden Penelitian .................................................... 62

3.2 Fokus Penelitian .......................................................................................... 64

3.3 Lokasi Penelitian ........................................................................................ 65

3.4 Fenomena yang Diamati ...................................................................... 65

3.4.1 Definisi Konsep ........................................................................... 65

3.4.2 Definisi Operasional .................................................................... 66

3.5 Instrunen Penelitian................................................................................... 67

3.6 Informan Penelitian ............................................................................. 68

3.7 teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ......................................... 70

3.7.1 Teknik Pengolahan Data .............................................................. 70

3.7.2 Analisis Data ................................................................................ 79

3.8 Jadwal Penelitian ................................................................................. 84

BAB VI HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian .................................................................. 85

4.1.1 Gambaran Umum Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan .. 85

4.2 Deskripsi Data ...................................................................................... 95

4.2.1 Data Informan Penelitian ........................................................... 96

4.2.2 Analisis Data Penelitian ............................................................ 98

4.2.2.1 Pendapatan Perkapita ................................................... 101

Page 15: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

viii

4.2.2.2 Struktur Ekonomi ......................................................... 104

4.2.2.3 Urbanisasi .................................................................... 109

4.2.2.4 Angka Tabungan ......................................................... 112

4.2.2.5 Indeks Kualitas Hidup ................................................. 115

4.2.2.6 Indeks Pembangunan Manusia .................................... 118

4.2.2.7 Lingkungan Sosial ....................................................... 121

4.2.2.7.1 Prinsip Partisipatif ......................................... 121

4.2.2.7.2 Lingkungan Ekonomi.................................... 124

4.2.2.7.2.1 Indikator Kesejahteraan Rakyat 128

4.2.2.7.3 Teori Modal Sosial ........................................ 138

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 141

4.3.1 Pendapatan Perkapita ............................................................... 142

4.3.2 Struktur Ekonomi ..................................................................... 145

4.3.3 Urbanisasi ................................................................................. 148

4.3.4 Angka Tabungan ...................................................................... 152

4.3.5 Indeks Kualitas Hidup .............................................................. 153

4.3.6 Indeks Pembangunan Manusia ................................................. 156

4.3.7 Lingkungan Sosial .................................................................... 158

4.3.7.1 Prinsip Partisipatif........................................................ 158

4.3.7.2 Lingkungan Ekonomi .................................................. 160

4.3.7.2.1 Indikator Kesejahteraan Rakyat .................... 162

4.3.7.3 Teori Modal Sosial....................................................... 169

Page 16: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

ix

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 176

5.2 Saran .................................................................................................... 177

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 17: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Jenis-Jenis Pelabuhan di Provinsi Banten ................................................ 4

Tabel 3.1 Daftar Informan Penelitian..................................................................... 69

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara ............................................................................. 74

Tabel 3.3 Jadwa lPenelitian.................................................................................... 83

Tabel 4.1 Mata Pencaharian Pendudu di DesaTeluk ............................................. 86

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk menurut Pendidikan di Desa Teluk .......................... 87

Tabel 4.3 Data Spesifikasi Fungsi dan Peran Informan Penelitian ........................ 97

Tabel 4.4 Data Produksi TPI Desa Teluk Kecamatan Labuan ........................... 103

Tabel 4.5 Rician Biaya Perbekalan Nelayan ........................................................ 144

Tabel 4.6 Data Warga yang sudah di Relokasi .................................................... 151

Tabel 4.7 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan .................................. 155

Tabel 4.8 Matriks Hasil Penelitian ....................................................................... 171

Page 18: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir ................................................................... 60

Gambar 3.1 SiklusTeknikAnalisis Data Menurut Miles dan Huberman ............... 82

Gambar 4.1 Proses Pelelangan Ikan ..................................................................... 147

Gambar 4.2 Rumah Pintar Anak Nelayan ............................................................ 155

Gambar 4.3 Muara Sungai ................................................................................... 161

Gambar 4.4 Kantor BPPP Labuan ....................................................................... 165

Gambar 4.5 Ikan Asin yang Dijemur Masyarakat ............................................... 166

Gambar 4.6 Pangkalan TNI Pos Pengamat Labuan ............................................. 167

Page 19: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan merupakan upaya yang secara sadar ditetapkan sebagai

sesuatu untuk dilaksanaan. Dengan perkataan lain, jika dalam rangka kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara terdapat kegiatan yang kelihatannya

seperti pembangunan, akan tetapi sebenarnya tidak ditetapkan secara sadar hanya

terjadi secara sporadis atau insidental, kegiatan tersebut tidak dapat dikategorikan

sebagai pembangunan. Pembangunan dilakukan secara terencana baik dalam arti

jangka panjang, jangka sedang, dan jangka pendek.Pelabuhan adalah sebuah

fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan

memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan

biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan

membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh. Crane dan gudang berpendingin

juga disediakan oleh pihak pengelola maupun pihak swasta yang berkepentingan.

Sering pula disekitarnya dibangun fasilitas penunjang seperti pengalengan dan

pemrosesan barang. Peraturan Pemerintah RI No.69 Tahun 2001 mengatur tentang

pelabuhan dan fungsi serta penyelengaraannya. Dalam kesehariannya, pelabuhan

juga mempunyai hubungan erat dengan warga sekitar yang mendiami kawasan

pelabuhan. Pelabuhan juga dapat di definisikan sebagai daerah perairan yang

terlindung dari gelombang laut dan di lengkapi dengan fasilitas terminal meliputi

:dermaga, tempat di mana kapal dapat bertambat untuk bongkar mua

Page 20: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

2

barang. Crane, untuk melaksanakan kegiatan bongkar muat barang.Gudang laut

(transito), tempat untuk menyimpan muatan dari kapal atau yang akan di pindah

ke kapal.

Pembangunan pelabuhan bertujuan untuk meningkatkan produktifitas serta

meningkatkan nilai tambah usaha perikanan tangkap guna penyediaan dan

kecukupan ketahanan pangan khususnya yang berasal dari protein hewani.

Meningkatkan pemberdayaan nelayan terutama nelayan skala kecil, masyarakat

pesisir serta pelaku usaha lainnya yang terkait dengan kegiatan usaha perikanan

tangkap. Penyediaan dan penerapan lapangan kerja baik secara langsung maupun

tidak langsung dengan kegiatan perikanan tangkap. Mempercepat pertumbuhan

ekonomi disekitar pelabuhan perikanan dan daerah setempat serta meningkatkan

efek domino terhadap pertumbuhan dan pengembangan ekonomi sektor lainnya.

Meningkatkan retribusi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), Devisa Negara dan

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) lainnya.

Berdasarkan Per. 08/MEN?2012 pada pasal 3 tertulis bahwa pelabuhan

perikanan itu sendiri adalah pelabuhan yang secara khusus menampung kegiatan

masyarakat perikanan baik dilihat dari aspek produksi, pengolahan maupun aspek

pemasarannya. Berbeda dengan pelabuhan niaga pada umunya, pelabuhan

perikanan memiliki ciri – ciri khusus yaitu bahwa selain memiliki fasilitas pokok

dan fasilitas fungsional yang umum seperti dermaga, breakwater, alur pelayaran

dan gedung – gedung perkantoran hars dilengkapi dengan fasilitas – fasilitas yang

mutlak dibutuhkan bagi kelancaran aktivitas usaha perikanan. Pelabuhan

perikanan mempunyai fungsi ganda, yakni selain memberikan perlindungan bagi

Page 21: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

3

kapal – kapal yang berangkat maupun mendaratkan serta berlabuh, membongkar

hasil tangkapan, pengolahan dan pemasaran, juga sebagai tempat peristirahatan

nelayan. Pelabuhan perikanan terdiri atas daratan perairan disekitarnya dengan

batas – batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem

bisnis perikanan yang digunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar,

berlabuh, dan/ atau bongkar muat ikan yang dilengkapi fasilitas keselamatan

pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan.

Provinsi Banten memiliki dua kawasan Pelabuhan yaitu Pelabuhan di

perairan Selat Sunda dan di perairan Teluk Banten dengan jumlah

Pelabuhan/dermaga 38 buah. Pada kawasan perairan Selat Sunda terdapat 20

Pelabuhan Umum dan Pelabuhan Khusus milik Pemerintah/BUMN dan swasta,

termasuk di antaranya Pelabuhan Umum Ciwandan (PT. Pelindo II) dan

Pelabuhan Nasional Merak (PT. ASDP). Peruntukan Teluk Banten dalam

Rencana Umum Tata Ruang Nasional untuk pengembangan kawasan Pelabuhan

dan industri, yang saat ini terdapat 2 (dua) Pelabuhan umum yaitu Kawasan

Pelabuhan Bojonegara sebagai Pelabuhan Internasional dalam satu sistem dengan

Tanjung Priok (DKI Jakarta) dan Kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara

Karangantu serta 15 Pelabuhan Khusus yang tersebar di wilayah Kecamatan

Bojonegara. Bahkan sedang dikembangkan pula untuk pengembangan Pelabuhan

Internasional Peti Kemas yang mampu melayani Kapal Generasi 4 dan 5.

Page 22: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

4

Tabel 1.1

Jenis – Jenis Pelabuhan di Provinsi Banten

JENIS PELABUHAN KETERANGAN

A. Pelabuhan Umum

1. Pelabuhan Nasional Merak 4 Dermaga Ro-ro

1 Dermaga Kapal Cepat

1 Dermaga Ro-ro, dijadwalkan beroperasi awal

september 2009

2. Pelabuhan Ciwandan (dikelola

oleh PT Pelindo II) Cabang

Banten

General Cargo, Bulk Cargo

3. Pelabuhan Regional Anyer General Cargo

4. Pelabuhan Internasional

Bojonegara

Satu sistem dengan Tanjung Priok (DKI

Jakarta)

5. Pelabuhan Regional Labuan General Cargo

B. Pelabuhan Khusus

40 Pelabuhan Dermaga untuk kepentingan sendiri

4 Tidak Beroperasi

C. Pelabuhan Perikanan

1. Pelabuhan Perikanan Pantai

Karangantu

Dijadwalkan Oktober 2009 Ditingkatkan

Menjadi Pelabuhan Perikanan Nusantara

2. Pelabuhan Perikanan Pantai

Labuan

Proses Pembentukan UPTD

3. Pangkalan Pendaratan Ikan

a. Citulis Persiapan Menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai

b. Kronjo Persiapan Menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai

c. Binuangeun Persiapan Menjadi Pelabuhan Perikanan

Samudera

d. Bayah Persiapan Menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai

Sumber: RTRW Provinsi Banten Tahun 2010-2030

Page 23: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

5

PPP (Pelabuhan Perikanan Pantai) Labuan, Banten merupakan salah satu

pelabuhan perikanan di Indonesia yang cukup berkembang. PPP Labuan terletak

di Desa Teluk, Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang, Banten.PPP Labuan

ini berjarak 42 km dari Kabupaten Pandeglang atau sekitar 64 km dari Kota

Serang, ± 600 m dari ruas jalan raya antara Labuan – Anyer.PPP Labuan,

merupakan PPP terpenting di Kabupaten Pandeglang. Volume produksi hasil

tangkapan didaratkan di PPP Labuan pada tahun 2005 adalah 2.150,2 ton yang

merupakan produksi PPP terbesar dibanding PPP lainnya di Kabupaten

Pandeglang; yaitu sekitar 71,4% dari jumlah volume produksi hasil tangkapan

Kabupaten Pandeglang. Nilai produksi PPP ini juga tertinggi diantara PPP lainnya

pada tahun yang sama yaitu sebesar Rp 13.336,8 juta atau sekitar 82,3% dari

jumlah nilai produksi hasil tangkapan kabupaten ini (Rakhmania 2008).Pada

awalnya sebelum menaikan status menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)

pelabuhan ini merupakan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) berdasarkan usulan

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten kepada Menteri Kelautan

dan Perikanan RI dan disetujui oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI tentang

usulan peningkatan status Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Labuan menjadi

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) dengan surat Keputusan Nomor KEP. 44/

MEN/ 2007 tentang Peningkatan Status Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Labuan

menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan.. Setiap rencana usaha dan

atau kegiatan yang memungkinkan dapat menimbulkan dampak besar dan penting

terhadap lingkungan hidup wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan

hidup pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan. Sebagai bagian

Page 24: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

6

dari kelayakan untuk melaksanakan suatu rencana usaha dan atau kegiatan,

analisis mengenai dampak lingkungan PPP Labuan merupakan syarat yang harus

dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha dan atau kegiatan. Hal itu

merupakan konsekuensi dari kewajiban setiap Perusahaan Pemerintah, swasta

maupun perorangan untuk memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta

mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

Konsekuensinya adalah bahwa syarat dan kewajiban sebagaimana ditentukan

dalam rencana pengelolaan lingkungan hidup dan rencana pemantauan lingkungan

hidup harus dicantumkan ketentuan dalam izin usaha dan atau kegiatan yang

bersangkutan.

Oleh karena itu, keterlibatan masyarakat yang terkena dampak menjadi

penting dalam proses analisis mengenai dampak lingkungan hidup. Berdasarkan

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

menjelaskan bahwa pembangunan merupakan upaya dasar untuk mengelola dan

memanfaatkan sumber daya guna meningkatkan mutu kehidupan rakyat dan pasal

2 Undang – Undang Nomor 27 Tahun 2012 tentang AMDAL yang menyatakan

keharusan melengkapi dengan AMDAL bagi kegiatan yang diperkirakan akan

menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup, maka rencana

pembangunan dan pengembangan pelabuhan laut dan penyebrangan perlu

dilengkapi dengan AMDAL yang pelaksanaannya diatur oleh peraturan

pemerintah yang kemudian diperbaharui dengan peraturan pemerintah.

Setiap kegiatan pembangunan yang positif sangat diharapkan terutama

terhadap masyarakat yang berada disekitar pelabuhan di Labuan, namun pada

Page 25: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

7

kenyataanya masih ada permasalahan yang terjadi yang sebenarnya tidak

diharapkan dapat berakibat terhadap masyarakat itu sendiriseperti hasil temuan

peneliti.

Permasalahan yang pertamayaitu pendangkalan muara yang terjadi

akibat penumpukan atau penebalan endapan lumpur, dan material lainnya seperti

semen yang digunakan saat proses pembangunan dilaksanakan yang terbawa air

sungai dari hulu ke muara bahkan hingga pintu muara sehingga merugikan para

nelayan yang ingin melintas dari muara sehingga menyebabkan ruas sungai

menjadi lebih sempit mengakibatkan muara juga menjadi sempit. Muara sungai

tersebut merupakan jalur lalu lintas nelayan untuk melaut atau menjual hasil

tangkapan sehingga apabila nelayan sedang membawa ikan maka harus berlabuh

ke dermaga terdekat karena jika dipaksakan maka kapal bisa pecah dan rusak

akibat dari endapan lumpur tersebut. (sumber: hasil wawancara dengan staff Balai

Pelabuhan Perikanan Pantai Labuan bagian tata operasional). Pendangkalan muara

ini menyebabkan muara sungai menjadi lebih sempit yang biasanya kapal bisa

keluar lewat dua jalur semenjak adanya penahan ombak dan penebalan endapan

lumpur menjadi satu jalur, mulut muara menjadi mengecil yang biasanya lumpur

tersendat sehingga muara menjadi lebih dangkal. Biasanya nelayan jam 3 pagi

sampai jam 6 pagi sudah pergi kelaut semenjak adanya pembangunan pelabuhan

nelayan bisa melaut jam 9 pagi sampai jam 10 pagi bahkan apabila satu kapal di

antrian pertama tidak melaut maka semua kapal yang sedang parkir juga tidak jadi

melaut karena nelayan mengantri untuk kelaut, ini diakibatkan semenjak

terjadinya pendangkalan muara nelayan memarkir kapal dipelabuhan yang

Page 26: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

8

biasanya dimuara sungai. (sumber: hasil wawancara dengan Staff Balai Pelabuhan

Perikanan Pantai Labuan dan masyarakat yang terkena dampak).Pendangkalan

pelabuhan atau pembangunan pelabuhannya terlalu mendasar mengakibatkan

kapal menjadi susah merapat didermaga, dangkalnya pelabuhan dikarenakan

pembangunan juga bertahap. Pembangunan terlalu mendasar dan masih terhambat

dikarenakan dana bersumber dari APBD bukan APBN sehingga dana dari

provinsi sendiri tidak cukup untuk membiayai seluruh pembangunan.

Permasalahan yang keduaadalah lahan untuk pengolahan dan penjualan

ikan asin menjadi sempit sehingga beberapa masyarakat yang tidak menjual ikan

asin lagi, sebelum adanya pembangunan pelabuhan adanya talut. Talut adalah

tempat masyarakat menjemur ikan asin sampai ke pesisir dan pada awalnya

tempat menjemur ikan asin juga cukup luas, namun semenjak adanya pelabuhan

yang dibangun sampai kepesisir pantai mempersempit lahan untuk menjemur ikan

asin yang dikeruk untuk tempat masuknya kapal. Permasalahan lainnya adalah

habitat terumbu karang menjadi rusak dan hancur akibat pembangunan dan

endapan lumpur yang sangat tebal sehingga mencemari habitat laut itu sendiri

sehingga ikan – ikan sulit untuk dicari yang mengakibatkan nelayan – nelayan

kecil menjadi lebih sulit dan jauh untuk memancing. Apabila memancing jauh

maka solar yang dipakai juga semakin banyak sehingga terkadang ikan yang

didapat masyarakat tidak mampu membayar harga solar untuk kapal. (sumber:

hasil wawancara dengan staff Balai Pelabuhan Perikanan Pantai dan masyarakat

nelayan desa Teluk).

Page 27: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

9

Permasalahan terakhir yang dirasakan masyarakat adalah masuk ke

pelabuhan dikenai distribusi sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Banten

Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah. Sebelum adanya pelabuhan

masyarakat bebas untuk keluar masuk ke daerah pantai tetapi setelah adanya

pelabuhan dikenai biaya masuk ini memberatkan masyarakat karena pendapatan

kecil tetapi harus dikenakan biaya juga masuk kedalam pelabuhan namun pada

kenyataannya ternyata retribusi masih belum dipungut secara merata masyarakat

masih bebas untuk keluar masuk Pelabuhan. Kapal juga dikenai retribusi sesuai

dengan ukurannya. Docking kapal nelayan semakin sulit untuk ditemui, docking

kapal adalah tempat perbaikan kapal dulu sebelum ada pelabuhan docking kapal

bisa dilakukan di depan kantor dinas namun setelah adanya pembangunan docking

kapal menjadi hancur. (sumber: hasil wawancara dengan staff Balai Pelabuhan

Perikanan Pantai dan masyarakat yang terkena dampak)

Namun dibalik adanya dampak negatif pembangunan pelabuhan pasti ada

dampak positifnya seperti adanya pengisian bahan bakar Stasiun Pengisian Bahan

Bakar Nelayan (SPBN) di pelabuhan sebelum adanya pelabuhan nelayan membeli

bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Adanya pabrik es,

playanan izin kapal dan bongkar ikan menjadi lebih mudah.

Berdasarkan masalah-masalah yang telah peneliti deskripsikan di atas,

maka peneliti tertarik untuk mengaplikasikan dalam sebuah skripsi yang berjudul

“Dampak Pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan

Terhadap Lingkungan Sosial Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan

LabuanKabupaten Pandeglang”.Alasan peniliti memilih judul ini karena pada

Page 28: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

10

awalnya peneliti melakukan pengamatan dan wawancara langsung ke Pelabuhan

Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu dan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)

Labuan kemudian peneliti melakukan perbandingan ternyata PPN Karangantu

jauh sudah lebih maju dibandingkan PPP labuan karena PPN Karangantu

langsung ditangani oleh pemerintah pusat sedangkan PPP Labuan masih dibawah

naungan Provinsi dan PPN Karangantu juga dari segi fasilitas sudah memadai dan

SDM masyarakatnya juga sudah cukup maju untuk mengelola fasilitas yang sudah

tersedia.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar belakang tersebut, peneliti mengidentifikasikan

beberapa masalah yang terdapat dalam lingkungan sekitar Pelabuhan Perikanan

Pantai Labuan, yaitu sebagai berikut :

1. Ruas sungai menjadi lebih sempit mengakibatkan muara juga menjadi

sempit akibat endapan lumpur dan semen mengakibatkan kapal sulit untuk

melintas karena muara merupakan jalur lintas nelayan untuk menangkap

ikan sehingga mengganggu nelayan untuk pergi melaut.

2. Mata pencaharian masyarakat menjadi hilang akibat pembangunan

pelabuhan seperti lahan untuk pengolahan ikan asin menjadi lebih sempit

dan habitat terumbu karang menjadi rusak dan hancur mengakibatkan

nelayan jadi tidak bisa mencari ikan didekat area pelabuhan lagi.

3. Setiap masuk ke Pelabuhan dikenai retribusi yang memberatkan

masyarakat dengan pendapatan kecil namun biaya retribusi masih belum

dipungut secara merata. Namun ada manfaat atau keuntungan yang

Page 29: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

11

dinikmati masyarakat biasanya dalam bentuk pelanan seperti adanya

SPBN, pabrik es dan pelayanan izin kapal lebih mudah

1.3 Pembatasan Masalah

Karena keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga peneliti membatasi

penelitian ini hanya pada :

―Dampak Pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan terhadap

lingkungan sosial masyarakat nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan

Kabupaten Pandeglang‖.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang ada, peneliti merumuskan masalah

yang akan diteliti yaitu :

―Bagaimana dampak pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)

Labuan terhadap lingkungan sosial masyarakat nelayan di Desa Teluk Kecamatan

Labuan Kabupaten Pandeglang "

1.5 Tujuan Penelitian

Dari masalah penelitian yang telah dirumuskan, peneliti memiliki tujuan

yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu :

“Untuk mengetahui bagaimana dampak yang ditimbulkan akibat adanya

kegiatan proses pembangunanPelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan terhadap

lingkungan sosial masyarakat nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan

Kabupaten Pandeglang‖.

Page 30: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

12

1.6 Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Manfaat yang diharapkan secara teoritis dari penelitian ini adalah

untuk memberikan sumbangan pemikiran tentang dampak yang timbul

oleh keberadaan pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)

terhadap lingkungan sosial masyarakat Teluk Labuan.

2. Secara Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi

pimpinan Pengelolaan pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)

Labuan agar kelak permasalahan-permasalahan yang terjadi yang

dikarenakan dampak yang dimunculkan tidak terulang lagi atau bahkan

bertambah banyak.

Adapun beberapa manfaat lainnya dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Penulis

a. Masalah pengetahuan penulis dalam bidang yang diteliti baik secara

teoritis maupun aplikasi

b. Sebagai bahan referensi bagi peneliti-peneliti lain yang tertarik pada

objek yang sama

c. Agar penulis lebih memahami betapa pentingnya posisi pembuat

kebijakan publik bagi kenyamanan hidup masyarakat

2. Bagi Instansi

Menstimulus bagi peneliti-peneliti lain yang akan atau sedang

meneliti objek penelitian diharapkan kelak semakin banyaknya peneliti-

Page 31: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

13

peneliti handal yang dilahirkan oleh program studi Administrasi Negara

Fisip Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

3. Bagi peneliti yang akan datang

a. Sebagai bahan referensi tugas bagi mahasiswa lainnya.

b. Bagi masyarakat, khususnya bagi mahasiswa diharapkan nantinya

dapat memupuk jiwa idealisme dalam membuat kebijakan public

sebaik mungkin, kelak setelah menjadi pejabat yang berwenang

c. Bagi peneliti, sebagai tugas akhir matakuliah Skripsi Administrasi

Negara Fisip Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

1.7 Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai; Judul Penelitian, Latar Belakang Penelitian,

Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,

Pendekatan Masalah dan Sistematika Penulisan.

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN ASUMSI DASAR

Pada bab ini dijelaskan mengenai; Deskripsi Teori, Deskripsi Kebijakan,

Kerangka Berfikir Penelitian dan Asumsi Dasar Penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai; Metode Penelitian, Instrumen Penelitian,

Teknik Pengolahan dan Analisis Data, Lokasi dan Waktu Penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini dipaparkan mengenai; Deskripsi Obyek Penelitian, Deskripsi Data,

Informan Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian.

Page 32: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

14

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan,

kemudian memberikan saran-saran yang bersifat konstruktif pada instansi-instansi

yang terkait dalam penelitian ini.

Page 33: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

15

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN

DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori

Setelah masalah penelitian tersebut dirumuskan, maka langkah kedua

dalam proses penelitian adalah mencari teori-teori, konsep-konsep dan

generalisai-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan landasan teoritis

untuk pelaksanaan penelitian. Teori dapat didefinisikan sebagai seperangkat

konsep atau asumsi dan generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan

dan menjelaskan analisis dampak mengenai lingkungan. Pada bagian kerangka

teori ini dimaksudkan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan dalam rumusan

masalah sebelumnya. untuk menjawab rumusan masalah tersebut perlu membedah

kembali tentang konsep Analisis Dampak Mengenai Lingkungan.

2.1.1 Pengertian Pembangunan

Saul M. Katz mendefenisikan pembangunan sebagai perubahan yang

berlangsung secara luas dalam masyarakat dan bukan sekedar pada sektor

ekonomi saja melainkan sektor lainnya seperti perubahan pendapatan perkapita

atau perubahan pada grafik tenaga kerja dan lainnya. Pembangunan yang

merupakan rangkaian usaha perubahan dan pertumbuhan yang berencana

dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara, dan pemerintahan menuju

modernitas dalam rangka pembinaan bangsa. Gabungan kedua pengertian tersebut

mengandung berapa pokok pikiran sebagai berikut :

Page 34: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

16

1. Pembangunan merupakan suatu proses. Oleh karena itu, harus

dilaksanakan secara terus – menerus, berkesinambungan, pentahapan,

jangka waktu, biaya, dan hasil tertentu yang diharapkan.

2. Pembangunan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan

merupakan hasil pemikiran sampai pada tingkat rasionalitas tertentu.

3. Pembangunan dilaksanakan secara berencana.

4. Pembangunan mengarah pada modernitas dan bertujuan untuk

menemukan cara hidup yang lebih baik dari sebelumnya, lebih maju,

serta dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi atau iptek.

5. Pembangunan mempunyai tujuan yang bersifat multidimensional,

meliputi berbagai aspek kehidupan bangsa dan negara, terutama aspek

politik, ekonomi, sosial-budaya, serta pertahanan dan keamanan.

6. Pembangunan ditujukan untuk membina bangsa. Secara umum,

administrasi pembangunan diartikan sebagai bidang studi yang

mempelajari sistem administrasi negara di negara yang sedang

membangun serta upaya untuk meningkatkan kemampuannya.

Sondang P. Siagian (2008:42) mengemukakan arti pembangunan adalah

seluruh usaha yang dilakukan oleh suatu masyarakat untuk memperbaiki tata

kehidupannya sebagai suatu bangsa, dalam brbagai aspek kehidupan bangsa

tersebut dalam rangka usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Menurut Goulet dalam Sjafari (2012:12), ada 3 inti nilai –nilai yang

terkandung dalam pengertian pembangunan, yaitu :

Page 35: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

17

1. Tercapainya swasembada dalam hal kebutuhan dasar

2. Peningkatan harga diri dalam arti peningkatan percaya diri, dan

dimanfaatkan pihak lain untuk kepentingan mereka

3. Diperolehnya kebebasan memilih alternative untuk mewujudkan

perbaikan mutu hidup atau kesejahteraan

Hoselitz dalam Listyaningsih (2014:25), membahas faktor – faktor non

ekonomi yang disebut faktor kondisi lingkungan, yang dianggap penting dalam

proses pembangunan. Menurutnya, kondisi lingkungan ini harus dicari terutama

dalam aspek – aspek non ekonomi dari masyarakat. Dengan kata lain, lepas dari

pembangunan modal seperti pembangunan dalam sistem telekomunikasi serta

transportasi dan sebagainya. Menurut Hoselitz, pembangunan memerlukan

pemasokan dari beberapa unsur, yaitu pemasokan modal besar dan perbankan,

serta pemasokan dan tenaga ahli dan terampil.

Alex Inkles dan David Smith dalam Listyaningsih (2014:26) pada

dasarnya juga berbicara tentang penting faktor manusia sebagai komponen

peenting sebagai penopang pembangunan. Menurutnya pembangunan bukan

sekedar pemasokan modal dan teknologi saja, melainkan dibutuhkan manusia

yang dapat mengembangkan saran material tersebut supaya menjadi produktif.

Untuk itu dibutuhkan apa yang disebut manusia modern.

Afiffuddin (2010:42) pembangunan mempunyai banyak pengertian yang

didasarkan pada sudut pandang yang berbeda – beda pula. Beberapa pengertian

pembangunan tersebut adalah:

Page 36: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

18

1. Pembangunan adalah Perubahan

Perubahan dalam arti mewujudkan suatu kondisi kehidupan bernegara dan

bermasyarakat yang lenih baik dari kondisi sekarang. Karena dapat

dipastikan bahwa satu segi kehidupan bertalian erat dengan segi – segi

kehidupan yang lainnya, manusia itu bukan makhluk ekonomi akan tetapi

juga makhluk sosial dan makhluk politik.

2. Pembangunan adalah Pertumbuhan

Yang dimaksud pertumbuhan ialah kemampuan suatu negara untuk terus

selalu berkembang baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Karena

suatu negara dipandang sebagai suatu organisme, maka logis pulalah

apabila pertumbuhan itu dilakukan sebagai bagian yang mutlak dari

pengertian pembangunan.

3. Pembangunan adalah rangkaian usaha yang secara sadar dilakukan

Keadaan yang lebih baik, yang didambakan oleh suatu masyarakat, serta

pertumbuhan yang diharapkan akan terus berlangsung, tidak akan terjadi

dengan sendirinya apalagi secara kebetulan. Satu kondisi ideal yang

merupakan salah satu sasaran pembangunan ialah apabila kesadaran itu

terdapat dalam diri seluruh warga masyarakat pada semua lapisan dalam

tingkatan dan tidak terbatas hanya pada kelompok – kelompok tertentu

dalam masyarakat.

4. Pembangunan adalah sesuatu rencana yang tersusun secara rapi

Perencaan mutlak dilakukan oleh dan dalam setiap organisasi apa pun

tujuannya apapun kegiatannya tanpa melihat apakah organisasi tersebut

Page 37: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

19

besar atau kecil. Negara merupakan organisasi, sehingga dalam usaha

pencapaian tujuan pembangunan para pemimpinnya mau tidak mau pasti

terlibat dalam kegiatan – kegiatan perencanaan.

5. Pembangunan adalah cita – cita akhir dari perjuangan negara atau bangsa

Pada umumnya, komponen – komponen dari cita – cita akhir dari negara –

negara modern didunia, baik yang sudah maju maupun yang sedang

berkembang adalah hal – hal yang pada hakikatnya bersifat relatif.

2.1.2 Indikator Pengukuran Keberhasilan Pembangunan

Penggunaan indikator dan variabel pembangunan bisa berbeda untuk

setiap Negara. Di Negara-negara yang masih miskin, ukuran kemajuan dan

pembangunan mungkin masih sekitar kebutuhan-kebutuhan dasar seperti listrik

masuk desa, layanan kesehatan pedesaan, dan harga makanan pokok yang

rendah. Sebaliknya, di Negara-negsara yang telah dapat memenuhi kebutuhan

tersebut, indicator pembangunan akan bergeser kepada factor-faktor sekunder

dan tersier (Tikson, 2005:93).

Sejumlah indikator ekonomi yang dapat digunakan oleh lembaga-

lembaga internasional antara lain pendapatan perkapita (GNP atau PDB),

struktur perekonomin, urbanisasi, dan jumlah tabungan. Disamping itu terdapat

pula dua indikator lainnya yang menunjukkan kemajuan pembangunan sosial

ekonomi suatu bangsa atau daerah yaitu Indeks Kualitas Hidup (IKH atau

PQLI) dan Indeks Pembangunan Manusia (HDI). Berikut ini, akan disajikan

ringkasan Deddy T. Tikson (2005:98) terhadap kelima indikator tersebut :

Page 38: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

20

1. Pendapatan perkapita

Pendapatan per kapita, baik dalam ukuran GNP maupun PDB

merupakan salah satu indikaor makro-ekonomi yang telah lama

digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Dalam perspektif

makroekonomi, indikator ini merupakan bagian kesejahteraan manusia

yang dapat diukur, sehingga dapat menggambarkan kesejahteraan dan

kemakmuran masyarakat. Tampaknya pendapatan per kapita telah

menjadi indikator makroekonomi yang tidak bisa diabaikan, walaupun

memiliki beberapa kelemahan. Sehingga pertumbuhan pendapatan

nasional, selama ini, telah dijadikan tujuan pembangunan di negara-

negara dunia ketiga. Seolah-olah ada asumsi bahwa kesejahteraan dan

kemakmuran masyarakat secara otomatis ditunjukkan oleh adanya

peningkatan pendapatan nasional (pertumbuhan ekonomi). Walaupun

demikian, beberapa ahli menganggap penggunaan indikator ini

mengabaikan pola distribusi pendapatan nasional. Indikator ini tidak

mengukur distribusi pendapatan dan pemerataan kesejahteraan,

termasuk pemerataan akses terhadap sumber daya ekonomi.

2. Struktur ekonomi

Telah menjadi asumsi bahwa peningkatan pendapatan per kapita akan

mencerminkan transformasi struktural dalam bidang ekonomi dan

kelas-kelas sosial. Dengan adanya perkembangan ekonomi dan

peningkatan per kapita, konstribusi sektor manupaktur/industri dan jasa

terhadap pendapatan nasional akan meningkat terus. Perkembangan

Page 39: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

21

sektor industri dan perbaikan tingkat upah akan meningkatkan

permintaan atas barang-barang industri, yang akan diikuti oleh

perkembangan investasi dan perluasan tenaga kerja. Di lain pihak ,

kontribusi sektor pertanian terhadap pendapatan nasional akan semakin

menurun.

3. Urbanisasi

Urbanisasi dapat diartikan sebagai meningkatnya proporsi penduduk

yang bermukim di wilayah perkotaan dibandingkan dengan di

pedesaan. Urbanisasi dikatakan tidak terjadi apabila pertumbuhan

penduduk di wilayah urban sama dengan nol. Sesuai dengan

pengalaman industrialisasi di negara-negara eropa Barat dan Amerika

Utara, proporsi penduduk di wilayah urban berbanding lurus dengn

proporsi industrialisasi. Ini berarti bahwa kecepatan urbanisasi akan

semakin tinggi sesuai dengan cepatnya proses industrialisasi. Di

Negara-negara industri, sebagain besar penduduk tinggal di wilayah

perkotaan, sedangkan di Negara-negara yang sedang berkembang

proporsi terbesar tinggal di wilayah pedesaan. Berdasarkan fenomena

ini, urbanisasi digunakan sebagai salah satu indicator pembangunan.

4. Angka Tabungan

Perkembangan sector manufaktur/industri selama tahap industrialisasi

memerlukan investasi dan modal. Finansial capital merupakan factor

utama dalam proses industrialisasi dalam sebuah masyarakat,

sebagaimana terjadi di Inggeris pada umumnya Eropa pada awal

Page 40: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

22

pertumbuhan kapitalisme yang disusul oleh revolusi industri. Dalam

masyarakat yang memiliki produktivitas tinggi, modal usaha ini dapat

dihimpun melalui tabungan, baik swasta maupun pemerintah.

5. Indeks Kualitas Hidup

IKH atau Physical Qualty of life Index (PQLI) digunakan untuk

mengukur kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Indeks ini dibuat

indicator makroekonomi tidak dapat memberikan gambaran tentang

kesejahteraan masyarakat dalam mengukur keberhasilan ekonomi.

Misalnya, pendapatan nasional sebuah bangsa dapat tumbuh terus,

tetapi tanpa diikuti oleh peningkatan kesejahteraan sosial. Indeks ini

dihitung berdasarkan kepada (1) angka rata-rata harapan hidup pada

umur satu tahun, (2) angka kematian bayi, dan (3) angka melek huruf.

Dalam indeks ini, angka rata-rata harapan hidup dan kematian b yi akan

dapat menggambarkan status gizi anak dan ibu, derajat kesehatan, dan

lingkungan keluarga yang langsung beasosiasi dengan kesejahteraan

keluarga. Pendidikan yang diukur dengan angka melek huruf, dapat

menggambarkan jumlah orang yang memperoleh akses pendidikan

sebagai hasil pembangunan. Variabel ini menggambarkan kesejahteraan

masyarakat, karena tingginya status ekonomi keluarga akan

mempengaruhi status pendidikan para anggotanya. Oleh para

pembuatnya, indeks ini dianggap sebagai yang paling baik untuk

mengukur kualitas manusia sebagai hasil dari pembangunan, disamping

pendapatan per kapita sebagai ukuran kuantitas manusia.

Page 41: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

23

6. Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index)

The United Nations Development Program (UNDP) telah membuat

indicator pembangunan yang lain, sebagai tambahan untuk beberapa

indicator yang telah ada. Ide dasar yang melandasi dibuatnya indeks ini

adalah pentingnya memperhatikan kualitas sumber daya manusia.

Menurut UNDP, pembangunan hendaknya ditujukan kepada

pengembangan sumberdaya manusia. Dalam pemahaman ini,

pembangunan dapat diartikan sebagai sebuah proses yang bertujuan m

ngembangkan pilihan-pilihan yang dapat dilakukan oleh manusia. Hal

ini didasari oleh asumsi bahwa peningkatan kualitas sumberdaya

manusia akan diikuti oleh terbukanya berbagai pilihan dan peluang

menentukan jalan hidup manusia secara bebas.

Pertumbuhan ekonomi dianggap sebagai factor penting dalam

kehidupan manusia, tetapi tidak secara otomatis akan mempengaruhi

peningkatan martabat dan harkat manusia. Dalam hubungan ini, ada

tiga komponen yang dianggap paling menentukan dalam pembangunan,

umur panjang dan sehat, perolehan dan pengembangan pengetahuan,

dan peningkatan terhadap akses untuk kehidupan yang lebih baik.

Indeks ini dibuat dengagn mengkombinasikan tiga komponen, (1) rata-

rata harapan hidup pada saat lahir, (2) rata-rata pencapaian pendidikan

tingkat SD, SMP, dan SMU, (3) pendapatan per kapita yang dihitung

berdasarkan Purchasing Power Parity. Pengembangan manusia

berkaitan erat dengan peningkatan kapabilitas manusia yang dapat

Page 42: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

24

dirangkum dalam peningkatan knowledge, attitude dan skills, disamping

derajat kesehatan seluruh anggota keluarga dan lingkungannya.

2.1.2.1 Dampak Pembangunan

Pembangunan sebenarnya merupakan suatu proses perubahan

yang direncanakan dan dikehendaki. Setidak – tidaknya pembangunan

pada umumnya merupakan kehendak masyarakat yang terwujud dalam

keputusan – keputusan yang diambil oleh para pemimpinnya, yang

kemudian disusun dalam suatu peencanaan yang selanjutnya dilaksanakan.

Pembangunan mungkin hanya menyangkut satu bidang kehidupan saja,

namun juga mungkin dilakukan secara simultan terhadap berbagai bidang

kehidupan yang saling berkaitan.

Disamping tujuan – tujuan yang direncanakan dan dikehendaki.

Tidak mustahil pembangunan mengakibatkan terjadinya dampak pada

suatu sistem kemasyarakatan.

2.1.2.2 Penanggulangan Dampak

Penanggulangan terhadap dampak pembangunan sangat penting

karena para pelopor pembangunan maupun masyarakat yang sedang

membangun, menginginkan akibat – akibat positif dari pembangunan

tersebut. Pembangunan untuk masyarakat mungkin merupakan suatu

pembaharuan yang memerlukan difusi, yakni penyebaran unsur – unsur

pembangunan tersebut sampai warga masyarakat memutuskan untuk

menerimanya (adoption). Disamping itu, bentuk kekhawatiran akan

Page 43: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

25

hadirnya nilai – nilai yang kurang manusiawi juga banyak

diidentifikasikan dari berbagai kondisi sosial yang terjadi dalam

masyarakat pasca industri. Dari berbagai pertimbangan oleh karena

perubahan dalam pembangunan masyarakat bukan hanya mengandalkan

pada perubahan spontan yang bersifat evolusi, tetapi juga ada unsur

perubahan yang diinduksi maka induksi yang dilakukan bukan semata –

mata dimaksud kan untuk percepatan perubahan melainkan juga untuk

pengarahan perubahan. Perlu disadari bahwa walaupun pembangunan

masyarakat dapat dianggap sebagai perubahan yang direncakan tetapi

dampak negatif masih mungkin muncul dalam pelaksanaannya.

2.1.3 Pengertian Pelabuhan

Dalam Bahasa Indonesia dikenal 2 istilah yang berhubungan dengan arti

pelabuhan yaitu Bandar dan Pelabuhan. Bandar (harbor) adalah daerah pelabuhan

yang terlindung terhadap gelombang dan angin untuk berlabuhnya kapal-kapal.

Sementara pelabuhan adalah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang

atau arus, sehingga kapal dapat berputar (Turning basin), bersandar atau

membuang sauh sehingga bongkar muat atas barang dan perpindahan penumpang

dapat dilaksanakan, guna mendukung fungsi-fungsi tersebut di bangun dermaga,

jalan, gudang, fasilitas penerangan, telekomunikasi dan sebagainya sehingga

fungsi pemindahan muatan dari/ ke kapal yang bersandar di pelabuhan menuju

tujuan selanjutnya dapat dilakukan. Pelabuhan adalah wilayah yang terdiri atas

daratan dan perairan dengan batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintah

dan kegiatan ekonomi yang di pergunakan sebagai tempat bersandar, berlabuh,

Page 44: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

26

naik-turunnya penumpang dan atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan

fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang serta sebagai tempat

perpindahan intra dan antar moda (PP Nomor 69 Tahun 2001). Pelabuhan adalah

sebuah fasilitas diujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan

memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan

biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan

membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh. Peraturan Pemerintah RI No.69

Tahun 2001 mengatur tentang pelabuhan dan fungsi serta penyelengaraannya.

Pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan perairan

di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan

dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang dipergunakan sebagai tempat kapal

perikanan bersandar, berlabuh dan atau bongkar muat ikan yang dilengkapi

dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan

(Permen Nomor Per.08/MEN/2012). Klasifikasi pelabuhan perikanan dibedakan

dalam 4 (empat) kelas, yaitu:

1. Pelabuhan Perikanan kelas A, yang selanjutnya disebut Pelabuhan

Perikanan Samudera (PPS);

2. Pelabuhan Perikanan kelas B, yang selanjutnya disebut Pelabuhan

Perikanan Nusantara (PPN);

3. Pelabuhan Perikanan kelas C, yang selanjutnya disebut Pelabuhan

Perikanan Pantai (PPP); dan

4. Pelabuhan Perikanan kelas D, yang selanjutnya disebut Pangkalan

Pendaratan Ikan (PPI);

Page 45: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

27

Pada fasilitas pelabuhan perikanan pada pasal 4 Permen 08/MEN/2012,

dalam rangka menunjang fungsi pelabuhan perikanan, setiap pelabuhan perikanan

memiliki fasilitas yang terdiri dari:

1. Fasilitas pokok;

2. Fasilitas fungsional; dan

3. Fasilitas penunjang

Adapun fasilitas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dapat

terdiri atas:

1. Penahan gelombang (breakwater), turap (revetment), dan groin;

2. Dermaga;

3. Jetty;

4. Kolam pelabuhan;

5. Alur pelayaran;

6. Jalan komplek dan drainase; dan

7. Lahan

Adapun fasilitas fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,

dapat terdiri atas:

1. Tempat Pemasaran Ikan (TPI);

2. Navigasi pelayaran dan komunikasi seperti telepon, internet, radio,

komunikasi, rambu-rambu, lampu suar dan menara pengawas;

3. Air bersih, instalasi Bahan Bakar Minyak (BBM), es dan instalasi listrik

4. Tempat pemeliharaan kapal dan alat penangkapan ikan seperti

dock/slipway, bengkel dan tempat perbaikan jaring.

Page 46: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

28

5. Tempat penanganan dan pengelolaan hasil perikanan seperti transit sheed

dan laboratorium pembinaan mutu;

6. Perkantoran seperti kantor administrasi pelabuhan, pos pelayanan terpadu

dan perbankan;

7. Transportasi seperti alat-alat angkut ikan

8. Kebersihan dan pengelolaan limbah seperti instalasi pengelolaan air

limbah (IPAL), Tempat Pembuangan Sementara (TPS); dan

9. Pengamanan pengawasan seperti pagar kawasan

Fasilitas penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, dapat

terdiri atas:

1. Balai pertemuan nelayan;

2. Mess operator;

3. Wisma nelayan;

4. Fasilitas sosial dan umum seperti tempat peribadatan dan Mandi Cuci

Kakus (MCK);

5. Pertokoan; dan

6. Pos jaga

Fasilitas yang harus ada di pelabuhan perikanan meliputi:

1. Fasilitas pokok terdiri dari lahan, dermaga, kolam pelabuhan, jalan

komplek dan drainase;

2. Fasilitas fungsional terdiri dari kantor administrasi pelabuhan, TPI, suplai

air bersih dan instalasi listrik;

3. Fasilitas penunjang terdiri dari pos jaga dan MCK

Page 47: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

29

2.1.4 Lingkungan Hidup

Berdasarkan Undang – Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang

pengelolaan lingkungan hidup yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah

kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhkluk hidup

termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan

dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

Sedangkan menurut pasal 4 UU Nomor 23 Tahun 1997. Sasaran

pengelolaan lingkungan hidup adalah :

1. Tercapainya kesadaran, keselarasan, keserasian dan keseimbangan

manusia dan lingkungan hidup

2. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang

memiliki sikap dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup

3. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan

4. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup

5. Terkendalinya pemanfaatan sumberdaya secara bijaksana

6. Terlindunginya Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap usaha

dan/atau kegiatan diluar wilayah negara yang menyebabkan pencemaran

dan/atau perusakan lingkungan hidup

Dapat disimpulkan bahwa lingkungan hidup adalah salah satu kesatuan

yang utuh dan tidak dapat dipisahkan antara manusia dengan lingkungannya.

Serta lingkungan hidup harus dikelola dengan penuh tanggung jawab untuk

mendukung terwujudnya pembangunan.

Page 48: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

30

2.1.5 Fungsi Lingkungan Hidup

Menurut Suparmoko, (2002:211) lingkungan hidup merupakan faktor

penting bagi kehidupan manusia karena ia memiliki tiga fungsi pokok yaitu :

a. Sebagai penyedia barang mentah ( sumberdaya alam ) yang akan diolah

lagi menjadi produk jadi baik yang dapat dikonsumsi sebagai sandang,

pangan, papan maupun produk – produk alat produksi seperti mesin,

pabrik, jembatan dan sebagainya.

b. Lingkungan adalah sebagai sumber kesenangan yang sifatnya alami seperti

memberikan kesegaran karena adanya yang sejuk dan nyaman untuk

dihirup, menyediakan sinar matahari yang hangat, menyediakan pantai

yang bersih dan indah untuk keperluan rekreasi dan sebagainya.

c. Lingkungan menyediakan diri sebagai tempat untuk menampung dan

mengolah limbah secara alami.

Lingkungan hidup memegang peran penting bagi kelangsungan hidup

manusia. Jika salah satu saja fungsi dari lingkungan itu tidak berfungsi

maka akan terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan manusia.

2.1.6 Aspek Sosial dalam Kajian Dampak Lingkungan

Ada tiga alasan mengapa aspek sosial dalam kajian dampak lingkungan

diperlukan bagi para pengambil kebijaksanaan. Pertama, keberadaan suatu usaha

atau kegiatan mempunyai dampak positif sekaligus negatif terhadap kehidupan

masyarakat disekitarnya. Kedua, penilaian atau respon masyarakat terhadap

keberadaan suatu usaha atau kegiatan beragam dan berubah – ubah. Ketiga, dalam

kurun waktu yang sama kehidupan masyarakat boleh jadi bersentuhan dengan

Page 49: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

31

usaha atau kegiatan sekaligus. Dengan demikian, aspek sosial dalam kajian

dampak lingkungan dibingkai dan dijiwai oleh terapan ilmu pengetahuan sosial

secara sistematis untuk mengidentifikasi dua hal yaitu pertama, bentuk dan sifat

penilaian atau respon masyarakat terhadap suatu usaha atau kegiatan. Kedua,

perubahan penilaian atau respon masyarakat terhadap usaha atau kegiatan

tersebut.Karena itu, pembahasan tentang aspek sosial dalam kajian dampak

lingkungan berupa analisis sosial yang sistematis dengan memperhatikan dimensi

waktu dan intensitas kegiatan. Hasil yang diharapkan adalah pengetahuan

komprehensif tentang dampak suatu usaha atau kegiatan terhadap kehidupan

masyarakat disekitarnya yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk membantu

proses pengambilan keputusan (khususnya dalam memperhitungkan resiko yang

dihadapi), serta memperbaiki kebijaksanaan (terutama menghilangkan hal – hal

yang sudah terbukti merugikan).

2.1.7 Konsep Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

AMDAL pertama kali diperkenalkan pada tahun 1969 oleh National

Environmental Policy Act di Amerika Serikat. Menurut UU No. 23 Tahun 1997

tentang pengelolaan lingkungan hidup dan PP No. 27 Tahun 1999 tentang

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Dampak diartikan sebagai

pengaruh aktivitas manusia dalam pembangunan terhadap lingkungan, dampak

pembangunan menjadi masalah karena perubahan yang disebabkan oleh

pembangunan selalu lebih luas daripada yang menjadi sasaran pembangunan yang

direncanakan. Pada dasarnya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Page 50: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

32

adalah keseluruhan proses yang meliputi penyusunan berturut – turut sebagaimana

diatur dalam PP nomor 27 Tahun 1999 yang terdiri dari :

a. Kerangka acuan (KA) adalah ruang lingkup kajian analisis mengenai

dampak lingkungan hidup yang merupakan hasil pelingkupan.

b. Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) adalah telahaan secara

cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana

atau kegiatan.

c. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) adalah upaya penanganan

dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan

akibat dari rencana usaha dan atau kegiatan.

d. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) adalah upaya pemanfaatan

komponen lingkungan hidup yang terkena dampak besar dan penting

akibat dari rencana usaha atau kegiatan.

Sehubungan dengan prosedur / tata laksana AMDAL, peraturan

pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 telah menetapkan mekanisme yang harus

ditempuh sebagai berikut :

1. Pemrakarsa menyusun Kerangka Acuan (KA) bagi pembuatan dokumen

AMDAL. Kemudian disampaikan kepada komisi AMDAL Kerangka

Acuan tersebut diproses selama 75 hari kerja sejak diterimanya oleh

komisi AMDAL. Jika lewat waktu yang ditentukan ternyata Komisi

AMDAL tidak memberikan tanggapan, maka dokumen Kerangka Acuan

tersebut menjadi sah untuk digunakan sebagai dasar penyusunan ANDAL.

Page 51: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

33

2. Pemrakarsa menyusun dokumen Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL),

Rencana Pengelolaan Lingkungan (RPL), Rencana Pemantauan

Lingkungan (RPL), kemudian disampaikan kepada instantsi yang

bertanggung jawab untuk diproses dengan menyerahkan dokumen tersebut

kepada komisi penilai AMDAL.

3. Hasil penilaian dari komisi AMDAL disampaikan kembali kepada

instantsi yang bertanggung jawab dalam jangka waktu 75 hari. Apabila

dalam jangka waktu yang telah disediakan, ternyata belum diputus oleh

instansi yang bertanggung jawab, maka dokumen tersebut tidak layak

lingkungan.

4. Apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan, ternyata instansi yang

bertanggung jawab mengeluarkan keputusan penolakan karna dinilai

belum memenuhi pedoman teknis AMDAL, maka kepada pemrakarsa

diberi kesempatan untuk memperbaikinya.

5. Hasil perbaikan dokumen AMDAL oleh pemrakarsa diajukan kembali

kepada instansi yang bertanggung jawab untuk diproses dalam memberi

keputusan sesuai dengan pasal 19 dan pasal 20 Peraturan Pemerintah

Nomor 27 Tahun 1999.

Apabila dari dokumen AMDAL dapat disimpulkan bahwa dampak negatif

tidak dapat ditanggulangi berdasarkan ilmu dan teknologi, atau biaya penanggulan

dampak negatifnya lebih besar dari dampak positifnya

Page 52: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

34

Pasal 16 UULH menyatakan sebagai berikut :

Setiap rencana yang diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap

lingkungan wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan yang

pelaksanaannya diatur dengan peraturan pemerintah.

Dari ketentuan pasal 16 UULH dapat disimpulkan 2 hal yaitu :

1. Analisis Mengenai Dampal Lingkungan merupakan bagian dari proses

perencanaan dan instrumen pengambilan keputusan.

2. Tidak semua rencana kegiatan wajib ilengkapi dengan analisis mengenai

dampak lingkungan yang wajib dilengkapi dengan analisis mengenai

dampak lingkungan hanyalah yang mempunyai dampak penting terjadap

lingkungan.

Untuk mengukur atau menentukan dampak besar dan penting tersebut

diantaranya digunakan criteria mengenai :

1. Besarnya jumlah manusia yang akan terkena dampak rencana usaha

dan/atau kegiatan.

2. Luas wilayah penyebaran dampak.

3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung.

4. Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak.

5. Sifat kumulatif dampak.

6. Berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak.

Menurut PP No. 27 Tahun 1999 Pasal 3 ayat (1), usaha dan atau kegiatan

yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap

lingkungan hidup meliputi :

Page 53: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

35

1. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam.

2. Eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang tak

terbaharui.

3. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan

pemborosan, pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, serta

kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatannya.

4. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam,

lingkungan buatan serta lingkungan sosial dan budaya.

5. Proses dan kegiatan yang hasilnya akan dapat mempengaruhi pelestarian

kawasan konservasi sumber daya dan/atau perlingungan cagar budaya.

6. Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, jenis hewan dan jenis jasad renik.

Di Indonesia PP 51 Tahun 1993 memisahkan AMDAL dari perencanaan

pengelolaan lingkungan dan perencanaan pemantauan lingkungan, namun

ketiganya disajikan sekaligus oleh pemrakarsa kepada instansi yang bertanggung

jawab. Tujuan AMDAL secara umum adalah menjaga dan meningkatkan kualitas

lingkungan serta menekan pencemaran sehingga dampak negativenya menjadi

serendah mungkin. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah

komisi penilai AMDAL, pemrakarsa dan masyarakat yang berkepentingan.

Komisi penilai AMDAL adalah komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL.

Di tingkat pusat berkedudukan di Kementrian Lingkungan Hidup, di tingkat

Provinsi berkedudukan di Bapedalda atau intansi pengelola lingkungan hidup

Provinsi, dan tingkat Kabupaten/Kota. Unsur pemerintah lainnya yang

berkepentingan dan warga masyarakat yang terkena dampak diusahakan terwakili

Page 54: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

36

di dalam Komisi Penilai ini. Pemrakarsa adalah orang atau badan hokum yang

bertanggung jawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan

dilaksanakan. Masyarakat yang berkepentingan adalah masyarakat yang

terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL berdasarkan

kedekatan jarak tinggal dengan rencana usaha dan/atau kegiatan , faktor pengaruh

ekonomi, faktor pengaruh sosial budaya, perhatian pada lingkungan hidup dan

atau faktor pengaruh nilai-nilai atau norma yang dipercaya. Masyarakat yang

berkepentingan dalam proses AMDAL dapat dibedakan menjadi masyarakat

terkena dampak, dan masyarakat pemerhati.

AMDAL merupakan instrumen pengelola lingkungan yang diharapkan

dapat mencegah kerusakan lingkungan dan menjamin upaya-upaya konversi.

Hasil studi AMDAL merupakan bagian penting dari perencanaan pembangunan

proyek itu sendiri. Prosedur AMDAL terdiri dari :

a. Proses penapisan (screening) wajib AMDAL

b. Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat

c. Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL (scoping)

d. Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL dan RPL Proses penapisan atau

kerap juga disebut proses seleksi kegiaran wajib AMDAL, yaitu

menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau

tidak.

Proses penyusunan KA-ANDAL adalah proses untuk menentukan lingkup

permasalahan yang akan dikaji dalam studi ANDAL (proses pelingkupan). Proses

penilaian KA-ANDAL setelah selesai disusun, pemrakarsa mengajukan dokumen

Page 55: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

37

KA-ANDAL kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan

peraturan lama waktu maksimal untuk penilaian KA-ANDAL adalah 75 hari di

luar waktu yang dibutuhkan oleh penyusunan untuk memperbaiki atau

menyempurnakan kembali dokumennya.

2.1.8 Prinsip Analisis Dampak

Gibson dalam Brucemitchel (2003) yang dikutip kiki (2012-26)

menyarankan bahwa analisis dampak dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip

– prinsip berikut secara bersama – sama

1. Prinsip pendekatan terpadu. Pembangunan harus dilihat dampaknya pada

skala lokal, nasional dan internasional. Implikasinya dapat memenuhi

kebutuhan dasar dan kemiskinan dapat dihilangkan. Implikasi penggunaan

sumberdaya alam secara besar – besaran harus terkendali sehingga tetap

memiliki daya dukung yang kokoh terhadap kehidupan manusia. Mengkaji

pula implikasi sosial budaya, ekonomi dan moral jangka pendek,

menengah dan ujung jangka panjang.

2. Semua bentuk pembangunan harus ramah lingkungan. Baik pembangunan

yang dilakukan pemerintah, masyarakat maupun swasta. Prinsip ini berarti

bahwa kebijakan, program dan proyek pembangunan harus melalui

analisis dampak.

3. Analisis dampak harus menekankan pada identifikasi kemungkinan

terbaik. Artinya tujuan dan keunggulan relatif dan alternative

pembangunan yang dipilih harus dikaji secara kritis dan mendalam.

Page 56: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

38

4. Analisis dampak harus berdasarkan hukum, spesifik, dan wajib dapat

diterapkan. Artinya analisis dampak harus dapat membawa perubahan

positif.

5. Proses analisis dan pengambilan keputusan yang terkait harus terbuka,

pasrtisipatif, dan adil. Prinsip ini merefleksikan konsep persamaan,

pemberdayaan dan keadilan yang merupakan hakekat pembangunan.

6. Harus ada petunjuk pelaksanaan. Kondisi dan syarat penerimaan harus

dapat dijalankan, kepastian juga harus ada untuk memantau efek dan

penataan terhadap peraturan pelaksanaan. Artinya harus tetap komitmen.

7. Analisis damapak harus menekankan efisiensi.

8. Berbagai cara harus disusun secara sistematis untuk menghubungkan

analisis dampak dan pengambilan keputusan yang lebih tinggi.

2.1.9 Isu – isu Strategis Dalam Analisis Dampak

1. Memprediksi Akibat

Keterbatasan kita memahami sistem ekologi dan sistem sosial, kita

sering mendapatkan kesulitan untuk mengantisipasi atau

memperkirakan akibat dari suatu pembangunan. Informan dasar yang

hilang atau data yang tidak lengkap, mengakibatkan pemahaman

kurang lengkap.

2. Akibat Tidak Teratur

Seperti halnya dalam analisis untung – rugi, analisis dampak

menghadapi persoalan dalam menilai komponen sosial yang tidak siap

atau tidak mudah diukur secara kuantitatif atau diukur dengan uang,

Page 57: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

39

keragaman hayati, keterpaduan, ekologi, kesehatan masyarakat, dan

keterpaduan budaya adalah contoh – contoh yang tidak dapat diukur

dengan uang.

3. Akibat Kumulatif

Biasanya (prosedur) analisis dampak dilakukan untuk pembangunan

yang dianggap besar, yang ditentukan oleh sejumlah variabel seperti

biaya kapital atau jumlah tenaga/ pegawai yang dilibatkan. Untuk

pembangunan yang dianggap kecil dilakukan analisis dampak secara

kumulatif.

4. Kompensasi

Walau analisis dampak dilakukan secara sistematis dan berhati – hati

tidak semua dapat dihilangkan. Ketika masyarakat memutuskan

pembangunan berbagai fasilitas yang diperlukan masyarakat luas tetapi

menyebabkan gangguan pada sekelompok kecil masyarakat, maka

gangguan – gangguan ini memerlukan kompensasi.

2.1.10 Identifikasi Dampak Lingkungan Pembangunan Pelabuhan

Kegiatan pembangunan pelabuhan pada umumnya mempunyai aktivitas

sebagai sumber dampak. Aktivitas sumber dampak menyebabkan dampak positif

yang harus di kembangkan atau dampak negative yang harus dicegah dan

ditanggulangi. Langkah analisis dalam menyusun dokumen ANDAL yang harus

dipahami oleh para penyusun adalah analisis dampak lingkungan.

Analisis dampak lingkungan dapat dilaksanakan bila lingkungan saat

sebelum ada kegiatan ( rona lingkungan awal) dan informasi atau data tentang

Page 58: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

40

deskripsi proyek. Semakin lengkap deskripsi kegiatan proyek semakin

memudahkan analisis dampak lingkungan. Dokumen sebelum AMDAL yang

diperlukan untuk menyusun dokumen AMDAL antara lain :

1. Proposal kegiatan pembangunan yang disiapkan oleh pemrakarsa untuk

memperoleh perizinan awal yaitu izin prinsip dan izin lokasi.

2. Surat – surat prizinan yang telah dimiliki oleh pemrakarsa termasuk surat –

surat yang berkaitan dengan permasalahan pemilihan lahan atau

penguasaan lahan.

3. Deskripsi proyek yang berkaitan dengan kegiatan pembangunan. Dokumen

deskripsi proyek pembangunan ini berada pada beberapa dokumen yang

terkait dengan kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi.

4. Dokumen rencana pelaksanaan kegiatan yang dijabarkan mulai dari

tahapan awal (prakontruksi), tahapan pembangunan kontruski (tahap

kontruksi) sampai tahapan akhir yaitu pasca kontruksi.

Proses analisis dimulai dengan mengkaji masalah utama yang kemudian

difokuskan kedalam masalah kunci, sesudah diperoleh masalah kunci kemudian

dilanjutkan dengan penetapan dimulai dari dampak potensial kemudian dampak

hipotetik dan dampak lingkungan.Dalam menentukan dampak terhadap komponen

lingkungan yang kemudian dijabarkan menjadi parameter lingkungan terkena

dampak, menggunakan proses analsisis yang disebut pelingkupan (scoping).

Page 59: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

41

2.1.11 Pelapisan Sosial

Pelapiasan sosial atau stratifikasi sosial adalah pembedaan atau

pengelompokan para anggota masyarakat secara vertical (bertingkat).

Dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin dalam Soekantro (1990) bahwa pelapisan

sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas

secara bertingkat (hierarkis).

Terjadinya pelapisan sosial ada yang terjadi dengan sendirianya dan

dengan disengaja:

1. Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri.

Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan

berdasarkan atas kesenjangan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat

itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya, pengakuan-

pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang tumbuh dengan sendirinya.

2. Sistem pelapisan yang disusun dengan sengaja ditujukan untuk mengejar

tujuan bersama. Di dalam sistem pelapisan ini ditentukan secara jelas dan

tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang.

Dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang dan kekuasaan

ini, maka di dalam organisasi itu terdapat keteraturan sehingga jelas bagi

setiap orang di tempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang yang

dimiliki dari dalam suatu organisasi baik secara vertical maupun secara

horizontal. Contoh pelapisan yang dibentuk dengan sengaja adalah dalam

organisasi pemerintah, organisasi partai politik, perusahaan besar,

perkumpulan-perkumpulan resmi.

Page 60: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

42

Pada masyarakat agraris yang menjadi ukuran pelapisan sosial adalah luas

pemilikan lahan, tokoh masyatakat, toko informasi atau kombinasi dari

beberapa hal tersebut, sedangkan pada masyarakat modern yang menjadi

ukuran pelapisan sosial bukan lagi penguasaan luas lahan atau kesalehan

dalam beragama tetapi tingkat pendapatan, tingkat pendidikan (Soekanto,

1990).

2.1.12 Lingkungan Sosial

Manusia membentuk pengelompokan sosial (social grouping) diantara

sesama dalam upayanya mempertahankan hidup dan mengembangkan kehidupan

kemudian dalam kehidupan bersamanya itu manusia memerlukan pula adanya

organisasi, yaitu jaringan interaksi sosial antara sesama untuk menjamin

ketertiban sosial. Interaksi-interaksi sosial itulah yang melahirkan sesuatu yang

dinamakan lingkungan sosial. Jonny Purba (2005 : 1).

Lingkungan sosial yang dianggap merupakan bagian dari lingkungan

hidup adalah wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya bermacam-macam

interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatnya dengan simbol dan

nilai serta norma yang sudah mapan, serta terkait dengan lingkungan alam dan

lingkungan binaan/buatan (tata ruang).

Definisi lingkungan sosial ini adalah definisi yang dibuat dengan

mempertimbangkan keterkaitan antara seluruh komponen yang terdapat dalam

lingkungan hidup, bukan semata-mata interaksi sosial dan beserta pranata,

symbol, nilai dan normanya saja tetapi juga kaitannya dengan unsur-unsur

lingkungan hidup lainnya, alam dan lingkungan binaan/buatan.

Page 61: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

43

2.1.13 Komponen Pokok Lingkungan Sosial

Terkait dengan kesinambungan lingkungan sosial menurut Jonny Purba

(2005:20), Maka setidak-tidaknya terdapat enam komponen atau ruang lingkup

lingkungan sosial yang perlu diperhatikan, yaitu :

1. Pengelompokan Sosial (Social Grouping)

Derasnya mobilitas manusia sejalan dengan perkembangan sarana

dan prasarana transportasi/komunikasi. Dewasa ini banyak sekali

kesatuan-kesatuan sosial yang terbentuk atas dasar kebersamaan

lingkungan pemukiman. Lingkungan pemukiman menjadi faktor utama

terbentuknya persatuan dan kesatuan sosial. Jika dimasa lampau kesatuan-

kesatuan sosial yang berlandaskan ikatan lingkungan pemukiman itu

relative kecil, dewasa ini kesatuan-kesatuan sosial itu , semakin luas, tidak

terkait itu batas kesatuan geografis, kebudayaan, politik maupun

kekerabatan.

Betapa kuat kebersamaan lingkungan pemukiman sebagai sarana

negative itu tercermin dalam penanaman kesatuan-kesatuan sosial dengan

nama lokasi permukiman yang bersangkutan seperti RT, RW, dusun atau

kampung, desa atau kelurahan, kecamatan, local atau daerah, nasional atau

bahkan regional maupun global. Kuatnya ikatan kesatuan lingkungan

permukiman itu dapat dimengerti karena fungsi sosialnya sabegai tempat

berlindung, sebagai sumber pencaharian hidup, sebagai sarana imtegrasi

sosial, sebagai arena sosialisasi/pengembangan keturunan dan wahana

aktualisasi atau pengembangan kreativitas.

Page 62: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

44

2. Penataan Sosial (Social Alignment)

Penataan sosial sangat diperlukan untuk mengatur ketertiban hidup

dalam masyarakat yang mempersatukan lebih dari satu orang. Penataan

tersebut dapat berupa aturan-aturan sebagai pedoman bersama dalam

menggalang kerjasama dan poergaulan sehari-hari antar anggotanya.

Setiap orang harus jelas kedudukannya dan peran-peran yang harus

dilakukan dan mengetahui apa yang harus diberikan dan apa yang harus

diharapkan dari pihak lainnya. Setiap anggota dapat memperkirakan sikap

dan tindakan anggota lainnya serta cara menanggapainya secara efektif

sehingga mewujudkan hubungan sosial yang selaras, serasi dan seimbang.

3. Media Sosial (Social Media)

Untuk menggalang kerjasama yang mempersatukan sejumlah

orang diperlukan media yang baik yang berupa symbol-symbol maupun

kepentingan-kepentingan yang tidak mungkin dikerjakan sendiri-sendiri

secara terpisah. Kepentingan bersama itu pada umumnya berkisar pada

upaya memenuhi kebutuhan biologis, sosial maupun keijwaan. Pada

banyak masyarakat, kebutuhan rasa aman dengan mempertahankan

kesatuan wilayah permukiman yang berfungsi sebagai tempat berlindung,

sumber makan/pencaharian hidup dan tempat mengembangkan keturunan

menjadi media sosial yang sangat kuat.

4. Pengendalian Sosial (Social Control)

Untuk menjamin ketertiban masyarakat, terlebih dalam masyarakat

yang manjemuk dan mengalami perkembangan yang pesat kearah

Page 63: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

45

masyarakat industry dewasa ini, pengendalian dan pengawasan sosial

menjadi amat pentirng artinya. Setiap kesatuan sosial mengembangkan

pola-pola dan mekanisme pengendalian yang sampai batas tertentu sangat

efektif.

Berkaitan dengan pembangunan yang berkelanjutan, besarnya setiap

kesatuan sosial atau masyarakat telah mengembangkan pranata ataupun

kelembagaan yang memperhatikan keseimbangan lingkungan dalam

mengolah sumber daya alam dan mengolah lingkungannya. Pengendalian

sosial setempat juga sangat penting artinya sebagai penghambat

pengalihan pengusaan atas sumber daya alam setempat ataupun pengalihan

fungsi lahan yang semula dipertahankan untuk memelihara keseimbangan

lingkungan setempat.

5. Kebutuhan Sosial (Social Needs)

Lingkungan sosial itu berbentuk didorong oleh keinginan manusia

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemenuhan kehidupan yang

mendasar senantiasa menimbulkan kebutuhan sampingan yang biasanya

lebih kompleks, yaitu kebutuhan sosial. Kebutuhan sosial disini mencakup

kebutuhan untuk hidup bersama secara harmonis, pembentukan komuniti,

kelompok sosial, ketertiban dan sebagainya.

Keberlanjutan seluruh komponen lingkungan sosial tersebut tidak

bisa terlepas dari hubungannya dengan lingkungan dalam dan buatan.

Komponen tersebut pula erat kaitannya dengan lingkungan mustahil

komponen-komponen lingkungan itu dapat disinambungkan. Ada lima

Page 64: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

46

fungsi sosial lingkungan yaitu : sebagai sumber makan atau minum

(pencaharian hidup), sebagai wahana aktualisasi diri dan pengembangan

kreativitas (kebudayaan), sebagai sarana pengembangan kesetiakawanan

sosial dan sebagai tempat berlindung.

2.1.14 Indikator Kualitas Lingkungan Sosial

Standar kriteria atau mutu keserasian lingkungan sosial seringkali

ditentukan oleh kondisi sosial, budaya dan lingkungan masyarakat itu sendiri.

Menurut Jonny Purba (2005:20) dalam kaitannya dengan pengelolaan sumber

daya alam dan lingkungan hidup, dalam kaitannya dengan pengelolaan sumber

daya alam dan lingkungan hidup, indikator lingkungan sosial ditentukan

berdasarkan pemanfaatan sumber daya alam dan pengelolaan lingkungan hidup

yang bertanggung jawab secara dan dilakukan secara integral, holistik dan adil

dengan ciri-ciri :

1. Segenap pihak diikutsertakan dan masing-masing mempunyai peran dan

tanggung jawab. Hal ini didasarkan pada prinsip partisipatif dan

bertanggung jawab.

2. Hasilnya dapat di nikmati oleh masyarakat luas guna meningkatkan

kesejahteraan hidupnya.Hal ini ditandai dengan tingkat ekonomi dan

pendapatan masyarakat yang layak, tempat tinggal dan pemukiman yang

sehat dan aman, adanya kesempatan bekerja dan berusaha, pertumbuhan

dan distribusi penduduk sesui daya dukung dan daya tampung sosial,

tingkat pendidikan penduduk yang memadai dan kesehatan yang prima.

Page 65: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

47

3. Penghormatan terhadap hak-hak masyarakat serta modal sosial yang

dikembangkan masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya alam dan

pengelolaan lingkungan hidup. Hal ini ditandai dengan adanya

perlindungan hukum atas hak intelektual warga maupun kelompok

masyarakat, misalnya melalui peran, serta perlindungan terhadap hak-hak

adat masyarakat lokal (misalnya melalui peraturan daerah yang

mengakomodasi perlindungan atas hak-hak masyarakat lokal).

2.1.15 Pengertian Peran

Menurut Seokanto (2003:243) peranan (role) merupakan aspek dinamis

kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya

sesuai dengan kedudukannya maka dia menjalankan suatu peranan.

Sedangkan, dalam teorinya Biddle dan Thomas dalam Sarwono

(2006:215) membagi peristilahan teori peran dalam empat golongan, yaitu istilah

– istilah yang menyangkut :

a. Orang – orang yang mengambil interaksi sosial

b. Perilaku yang muncul dalam interaksi tersebut

c. Kedudukan orang – orang dalam perilaku

d. Kaitan antara orang dan perilaku

Peranan yang melekat diri seseorang harus dibedakan dengan posisi dalam

pergaulan kemasyarakatan. Posisi seseorang dalam masyarakat (yaitu social-

position) merupakan unsur statis yang menunjukan tempat individu pada

organisasi masyarakat. Peranan lebih banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian

diri dan sebagai suatu proses. Jadi, seseorang menduduki suatu posisi dalam

Page 66: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

48

masyarakat serta menjalankan suatu peranan. Menurut Levinson dalam Soekanto

(2006:244), peranan mencakup tiga hal:

1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau

tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan

rangkaian peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan

kemasyarakatan.

2. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan individu

dalam masyarakat sebagai organisasi.

3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi

struktur sosial masyarakat.

Peranan merupakan perilaku setiap individu maupun organisasi atau

kelompok yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, kerena didalamnya

dapat dicapai harapan-harapan yang tujuannya adalah menyejahterakan

masyarakat dan saling memudahkan satu sama lain dalam menjalankan peran

masing-masing.

Teori peran adalah teori yang merupakan perpaduan berbagai teori,

orientasi, maupun disiplin ilmu. Selain dari psikologi, teori peran berawal dari dan

masih tetap digunakan dalam sosiologi dan antropologi.

.

2.1.15.1 Konsep Partisipasi

Partisipasi memiliki konotasi yang berbeda – beda dalam pandangan para

ahli. Asngari PS, (2005) meresumekan pengertian partisipasi atas enam point :

1. Keterlibatan dalam pengambilan keputusan

2. Keterlibatan dalam pengawasan

Page 67: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

49

3. Keterlibatan dimana masyarakat mendapatkan manfaat dan penghargaan

4. Partisipasi sebagai proses pemberdayaan

5. Partisipasi bermakna kerja kemitraan

6. Partisipasi sebagai akibat dari stakeholder menyangkut pengambilan

keputusan, pengawasan dan penggunaan resource yang bermanfaat bagi

mereka.

Untuk lebih memahaminya ada tiga konsep partisipasi yang dikemukakan

oleh Gaventa (Pualin, 2005:28) yang berkaitan dengan praktek pemerintahan dan

pembangunan yang demokratis, yaitu:

a. Partisipasi politik

Partisipasi politik diartikan sebagai kegiatan seseorang atau kelompok

sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik,

yaitu dengan jalan memilih pemimpin negara secara langsung maupun

tidak langsung dan partisipasi politik ini lebih mengedepankan pada

program-program sosial dan ekonomi yang mempengaruhi pengambilan

keputusan sehingga terdapat persetujuan antara pemerintah dan

masyarakat (Nelson, 1994:21).

b. Partisipasi sosial

Disamping konsep partisipasi politik diatas, dikenal juga konsep

partisipasi sosial yang orientasi partsipasinya pada perencanaan,

implementasi dan pengawasan pembangunan, oleh Stiepel (Pualin,

2005:29) mengartikan partisipasi sebagai upaya terorganisir untuk

meningkatkan pengawasan terhadap sumber daya dan lembaga pengatur

dalam kegiatan-kegiatan tertentu oleh berbagai kelompok masyarakat yang

selama ini tidak berada dalam tubuh pemerintahan yang memainkan fungsi

pengawasan. Dalam pemahanan ini partisipasi ditempatkan diluar

lembaga-lembaga formal pemerintahan, sebagai keterlibatan masyarakat

dalam kegiatan-kegiatan konsultasi atau pengambilan keputusan,

pembangunan dan evaluasi kebutuhan yang kemudian dituangkan dalam

bentuk perencanaan, hingga sampai pada penilaian evaluasi dari evaluasi

kebutuhan yang kemudian dituangkan dalam bentuk perencanaan, hingga

sampai pada penilaian evaluasi dari kegiatan pembangunan tersebut karena

sifatnya yang berada diluar partsipasi sosial. Beberapa asumsi yang dapat

Page 68: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

50

diterima untuk mendorong partisipasi sosial masyarakat dalam

pembangunan:

1. Pembangunan membawa konsekuensi perubahan dalam tatanan kehidupan

sosial budaya masyarakat, perubahan ini membawa dampak yang langsung

dirasakan oleh masyarakat apakah itu positif atau negatif. Masyarakat

dipandang sebagai ―beneficiary‖ pembangunan, oleh sebab itu keterlibatan

masyarakat dalam proses pembangunan menjadi sebuah keniscayaan.

2. Rakyat dianggap yang paling tahu akan kebutuhannya, karena itu

keterlibatan rakyat untuk mengidentifikasikan dan menentukan kebutuhan

pembangunan daerahnya merupakan hak rakyat tersebut.

3. Anggapan selama ini, pembangunan dilaksanakan kadang mengabaikan

kepentingan dan suara masyarakat luas, kecenderungan yang ada

kebijakan-kebijakan pembangunan lebih mengakomodir kepentingan

kekuasaan, dengan adanya partisiapasi sosial diharapkan dapat menjamin

kepentingan masyarakat selama ini dimarjinalkan dalam pembangunan

hukum, ekonomi dan sosial budaya.

4. Partisipasi sosial dalam pengawasan terhadap proses pembangunan

dianggap dapat menjamin tidak terjadinya berbagai penyimpangan,

penurunan kualitas dan kuantitas pembangunan.

Dalam pemahaman ini partisipasi rakyat dilakukan secara insidentil

artinya keikutsertaan rakyat dalam kegiatan pembangunan berjalan seiring

dengan proyek yang partisipasi yang selesai.

c. Partisipasi warga

Telah dikemukakan sebelumnya partisipasi politik menekankan pada

lembaga ―representasi‖ dalam hal ini orang-orang yang telah diberikan

kepercayaan oleh rakyat untuk menyelenggarakan kegiatan pemerintah.

Partisipasi rakyat sebatas keikutsertaan mereka dalam proses-proses

pemilu hingga pemberian suaranya, selanjutnya wakil-wakil rakyat yang

duduk dilembaga perwakilan dan pemerintah yang menyelenggarakan

pemerintahan karena mereka dianggap telah mewakili kepentingan rakyat.

Demikian pula dengan konsep partisipasi sosial, partisipasi rakyat

ditempatkan diluar lembaga formal pemerintahan dan dilakukan seiring dengan

kegiatan dari proyek pembangunan semata-mata. Setelah proyek selesai maka

partisipasi dianggap selesai pula. Sedangkan konsep partisipasi warga mengisi

kekosongan kedua konsep sebelumnya, partisipasi warga merupakan partisipasi

langsung warga dalam pengambilan keputusan pada lembaga pemerintahan dan

Page 69: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

51

proses kepemerintahan khususnya yang mempengaruhi kehidupan masyarakat

luas.

2.1.16 Lingkungan Ekonomi

Lingkungan merupakan komponn penting dari sistem ekonomi. Artinya

bahwa tanpa adanya lingkungan maka sistem ekonomi tidak akan berfungsi. Ini

berarti pula bahwa jika ekonomi ingin diperbaiki maka kualitas sumberdaya alam

dan lingkungan perlu dipertahankan.Lingkungan ekonomi adalah kegiatan

manusia dalam memanfaatkan sumberdaya alam dan lingkungannya yang tersebut

dapat dipertahankan dan bahkan penggunaanya dapat ditingkatkan dalam jangka

panjang atau berkelanjutan.

Perkembangan ekonomi adalah usaha meningkatan pendapatan perkapita

dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui

penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan

keterampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen. Meler

dalam M.L.Jhingan (2008:06). Petumbuhan ekonomi suatu negara tergantung

pada sumberdaya alamnya, sumberdaya manusia, modal, usaha, teknologi, dan

sebagainya.

2.1.16.1 Indikator Kesejahteraan Rakyat

Selain data pendapatan dan pengeluaran, ada pula berbagai komponen

tingkat kesejahteraan lain yang sering digunakan. Pada salah satu publikasi PBB

pada tahun 1961 yang berjudul International and Measurement of Levels of Living

: An Interim Guide dikemukakan ada sembilan komponen kesejahteraan, antara

Page 70: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

52

lain : kesehatan, konsumsi, makanan dan gizi, pendidikan, kesempatan kerja,

perumahan, jaminan sosial, sandang, rekreasi dan kebebasan.

2.1.17 Teori Modal Sosial

Para ekonom telah lama berbicara mengenai modal sosial (capital),

khususnya modal ekonomi atau finansial (financial capital). Modal finansial

adalah sejumlah uang yang dapat dipergunakan untuk membeli fasilitas dan alat –

alat produksi perusahaan saat ini. Konsep modal seperti ini relatif mudah

dipahami oleh orang awam sekalipun. Modal sosial dapat diartikan sebagai

sumber (resource)yang timbul dari adanya interaksi antara orang – orang dalam

suatu komunitas. Sebuah interaksi dapat terjadi dalam dalam skala individual

maupun institusional. Secara indidvidual, interaksi terjadi manakal relasi intim

antara individu terbentuk satu sama lain yang kemudian melahirkan ikatan

emosional. Secara institusional, interaksi dapat lahir pada saat visi dan tujuan satu

organisasi memiliki kesamaan dengan visi dan tujuan organisasi lainnya.

Menyusul Publikasi Coleman dan Putman yang mungkin berkembang di

masa depan, modal sosial didefinisikan menurut fungsinya dan fakta bahwa

konsepsi yang berbeda memadukan dua karakteristik: ―Mereka semua terdiri dari

beberapa aspek struktur sosial, dan mereka memfasilitasi tindakan tertentu

individu yang (ada) dalam struktur itu‖ (Coleman 19990: 302). Menurut Putnam,

modal sosial menunjuk pada ―ciri-ciri organisasi sosial, seperti kepercayaan,

norma, dan jaringan kerja‖ (1993: 167). Dengan kata lain, modal sosial terdiri dari

aspek struktural (yaitu jaringan kerja) juga aspek kultural (yaitu norma dan nilai

sosial, dan terutama kepercayaan).Norma dan nilai sosial, tetapi khususnya

Page 71: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

53

kepercayaan di kalangan warga negara membangun aspek kultural modal sosial.

Kenyataannya, kepercayaan tampak merupakan akibat dari aspek lain, karena

kepercayaan ―dapat timbul dari dua sumberdaya yang berhubungan—norma

resiproksitas dan jaringan kerja keterlibatan warga negara‖ (Putnam 1993:

171).Meskipun aspek populer dan menarik dari tema pemikiran ini, jelas bahwa

modal sosial tidak memberikan kesembuhan bagi masing-masing dan setiap

persoalan. Tidak bahkan para pengikut konsekuensi investasi modal sosial yang

penuh kebaikan yang paling antusias mempertahankan gagasan bahwa modal

sosial merupakan sebuah obat mujarab bagi semua kesulitan masyarakat modern.

Investasi modal sosial ini mengakibatkan penurunan umum biaya transaksi bagi

semua partisipan karena fakta bahwa dalam hubungan yang penuh kepercayaan,

sumberdaya yang lebih sedikit diperlukan untuk menjamin kerelaan daripada

dalam hubungan lain (Ripperger 1998: Esser 2000).

2.1.17.1 Parameter Modal Sosial

Modal sosial mirip bentuk – bentuk modal lainnya, dala arti ia juga

bersifat produktif. Modal sosial menunjuk pada jaringan, norma dan kepercayaan

yang berpotensi pada produktivitas masyarakat. Merujuk pada Ridell (1997) ada

tiga parameter modal sosial, yaitu kepercayaan (trust), norma – norma (norms)

dan jaringan – jaringan (networks).

1. Kepercayaan

Kepercayaan adalah harapan yang tumbuh di dalam sebuah masyarakat

yang ditunjukkan oleh adanya perilaku jujur, teratur, dan kerjasama

berdasarkan norma – norma yang dianut bersama. Kepercayaan sosial

Page 72: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

54

pada dasarnya merupakan produk dari modal sosial yang baik ditandai

oleh adanya lembaga – lembaga sosial yang kokoh, modal sosial

melahirkan kehidupan sosial yang harmonis

2. Norma

Norma terdiri dari pemahaman – pemahaman, nilai – nilai, harapan –

harapan dan tujuan – tujuan yang diyakini dan dijalankan bersama oleh

sekelompok orang. Norma – norma dapat bersumber dari agama, panduan

moral, maupun standar – standar sekuler seperti halnya kode etik

profesional. Norma – norma dapat merupakan pra – kondisi maupun

produk dari kepercayaan sosial.

3. Jaringan

Infrastruktur dinamis dari modal sosial berwujud jarngan kerjasama antar

manusia. Jaringan tersebut memfasilitasi terjadinya komunikasi dan

interaksi, memungkinkan tumbuhnya kepercayaan dan memperkuat

kerjasama. Masyarakat yang sehat cenderung memiliki jaringan – jaringan

sosial yang kokoh.

2.1.18 Pelapisan Sosial

Pelapiasan sosial atau stratifikasi sosial adalah pembedaan atau

pengelompokan para anggota masyarakat secara vertical (bertingkat).

Dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin dalam Soekantro (1990) bahwa pelapisan

sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas

secara bertingkat (hierarkis).

Page 73: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

55

Terjadinya pelapisan sosial ada yang terjadi dengan sendirianya dan

dengan disengaja:

1. Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri.

Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan

berdasarkan atas kesenjangan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat

itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya, pengakuan-

pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang tumbuh dengan sendirinya.

2. Sistem pelapisan yang disusun dengan sengaja ditujukan untuk mengejar

tujuan bersama. Di dalam sistem pelapisan ini ditentukan secara jelas dan

tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang.

Dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang dan kekuasaan

ini, maka di dalam organisasi itu terdapat keteraturan sehingga jelas bagi

setiap orang di tempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang yang

dimiliki dari dalam suatu organisasi baik secara vertical maupun secara

horizontal. Contoh pelapisan yang dibentuk dengan sengaja adalah dalam

organisasi pemerintah, organisasi partai politik, perusahaan besar,

perkumpulan-perkumpulan resmi.

Pada masyarakat agraris yang menjadi ukuran pelapisan sosial adalah luas

pemilikan lahan, tokoh masyatakat, toko informasi atau kombinasi dari

beberapa hal tersebut, sedangkan pada masyarakat modern yang menjadi

ukuran pelapisan sosial bukan lagi penguasaan luas lahan atau kesalehan

dalam beragama tetapi tingkat pendapatan, tingkat pendidikan (Soekanto,

1990).

Page 74: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

56

2.2 Penelitian Terdahulu

Untuk menghasilkan sebuah penelitian yang komprehensif dan

berkorelasi, dalam melakukan penelitian yang berjudul ―Dampak Pembangunan

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan Terhadap Lingkungan Sosial

Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang‖

ini, peneliti melakukan peninjauan terhadap penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya sebagai rujukan bahasan didalam penelitian ini. Diharapkan dengan

rujukan tersebut dapat membentuk kerangka dasar berpikir dalam melakukan

kajian. Dalam hal ini peneliti mengambil dua penelitian sebelumnya sebagai

pembanding dengan penelitian yang akan dilakukan:

1. Penelitian (skripsi) FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang

dilakukan oleh Cucu Rahayu 2013, dengan judul Dampak Pengelolaan

Tambang Emas PT. Cibaliung Sumberdaya Dalam Peningkatan

Lingkungan Sosial Ekonomi Masyarakat Kecamatan Cimanggu Kabupaten

Pandeglang, pada penelitian tersebut peneliti menggunakan Indikator

Kualitas Lingkungan Sosial Jonny Purba (2005:20): (1) Segenap pihak

diikut sertakan dan masing-masing berperan serta tanggung jawab (2)

Hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat luas guna meningkatkan

kesejahteraan hidupnya (3) Penghormatan terhadap hak hak masyarakat

serta modal sosial yang dikembangkan masyarakat dalam memanfaatkan

sumberdaya alam dan pengelolaan lingkungan hidup. Metodelogi dalam

penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui bagaimana dampak yang ditimbulkan akibat adanya

Page 75: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

57

kegiatan pertambangan emas yang dilakukan PT.Cibaluing Sumberdaya

dalam peningkatan lingkungan sosial-ekonomi masyarakat di Desa

Padasuka dan Desa Mangkualam Kecamatan Cimanggu Kabupaten

Pandeglang. Hasil penelitian menunjukan bahwa Dampak Pengelolaan

Tambang Emas PT. Cibaliung Sumberdaya Dalam Peningkatan

Lingkungan Sosial Ekonomi Masyarakat Kecamatan Cimanggu Kabupaten

Pandeglang terdapat dampak kerusakan lingkungan yang diabaikan

pertambangan emas yang mungkin masih belum dirasakan sampai saat ini.

2. Penelitian (skripsi) FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang

dilakukan oleh Kiki Rizki Desianti 2012, dengan judul Dampak

Pertambangan Pasir Pada Lingkungan Sosial-Ekonomi Masyarakat Desa

Pancanegara Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang. pada penelitian

tersebut peneliti menggunakan Indikator Kualitas Lingkungan Sosial

Jonny Purba (2005:20): (1) Segenap pihak diikut sertakan dan masing-

masing berperan serta tanggung jawab (2) Hasilnya dapat dinikmati oleh

masyarakat luas guna meningkatkan kesejahteraan hidupnya (3)

Penghormatan terhadap hak hak masyarakat serta modal sosial yang

dikembangkan masyarakat dalam memanfaatkan sumberdaya alam dan

pengelolaan lingkungan hidup. Dan faktor – faktor Pertumbuhan ekonomi

Bauer (2008:67) : (1) Sumber Alam (2) Akumulasi Modal (3) Organisasi

(4) Kemajuan Teknologi (5)Pembagian Kerja dan Skala Produksi. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pertambangan pasir pada

lingkungan sosial-ekonomi masyarakat di Desa Pancanegara Kecamatan

Page 76: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

58

Pabuaran Kabupaten Serang. Metodologi dalam penelitian ini

menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian

ini menunjukan bahwa pertambangan pasir di Desa Pancanegara membuka

lapangan pekerjaan baru bagi 350 orang masyarakat lokal dan juga

berkontribusi melalui CSR yang diberikan kepada masayarakat sekitar.

Namun kerugian berupa kerusakan fasilitas umum, pencemaran udara dan

kerusakan alam yang dialami oleh daerah terbukti dari adanya pencemaran

sungai cibanten akibat sistem pengelolaan limbah yang tidak efektif.

Penggunaan alat berat untuk melakukan eksploitasi sumber kekayaan alam

tersebut, mengakibatkan kebutuhan akan tenaga kerja semakin kecil.

Artinya, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan juga semakin sedikit,

sehingga kesejahteraan rakyat yang meningkat hanya sedikit yakni hanya

yang bekerja di wilayah pertambangan pasir tersebut.

Sedangkan dalam penelitian ini membahas mengenaiDampak Pembangunan

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan Terhadap Lingkungan Sosial

Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yang di dalamnya

mengkaji tentang Bagaimana Dampak Pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai

(PPP).

2.3 Kerangka Berfikir

Kerangka berpikir adalah pemahaman yang paling mendasar yang

mendukung pemahaman selanjutnya.Suatu tolak ukur yang mudah adalah apakah

kita telah memahami pemahaman yang paling mendasar tersebut, atau pertanyaan

Page 77: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

59

sebelum itu apakah kita mengetahui pemahaman yang mendasari pemahaman –

pemahaman selanjutnya.Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang

bagaimana teori berhubungan dengan berbagai factor yang diidentifikasikan

sebagai masalah penting (Sugiyono, 2005:65).

Untuk lebih jelasnya, kerangka berfikir dalam penelitian ini yaitu

Page 78: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

60

Indikator Kualitas Lingkungan Sosial

Jonny Purba (2005:20)

1. Segenap pihak diikut sertakan dan masing-masing berperan serta

bertanggung jawab

2. Hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat luas guna meningkatkan

kesejahteran hidupnya

3. Penghormatan terhadap hak-hak masyarakat serta modal sosial

yang dikembangkan masyarakat dalam memanfaatkan sumberdaya

alam dan pengelolaan lingkungan hidup

Dampak Pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan

Terhadap Lingkungan Sosial Masyarakat Nelayan di Desa Teluk

Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang

Identifikasi Masalah

1. Ruas sungai menjadi lebih sempit mengakibatkan muara juga menjadi

sempit akibat endapan lumpur dan semen mengakibatkan kapal sulit

untuk melintas karena muara merupakan jalur lintas nelayan untuk

menangkap ikan sehingga mengganggu nelayan untuk pergi melaut.

2. Mata pencaharian masyarakat menjadi hilang akibat pembangunan

pelabuhan seperti lahan untuk pengolahan ikan asin menjadi lebih

sempit dan habitat terumbu karang menjadi rusak dan hancur

mengakibatkan nelayan jadi tidak bisa mencari ikan didekat area

pelabuhan lagi.

3. Setiap masuk ke Pelabuhan dikenai retribusi yang memberatkan

masyarakat dengan pendapatan kecil namun biaya retribusi masih

belum dipungut secara merata. Namun ada manfaat atau keuntungan

yang dinikmati masyarakat biasanya dalam bentuk pelanan seperti

adanya SPBN, pabrik es dan pelayanan izin kapal lebih mudah.

Indikator Pengukuran Keberhasilan Pembangunan, Deddy T. Tikson

(2005:98):

1. Pendapatan perkapita

2. Struktur Ekonomi

3. Urbanisasi

4. Angka Tabungan

5. Indeks Kualitas Hidup

6. Indeks Pembangunan Manusia

Terwujudnya peningkatan kehidupan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik

Page 79: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

61

2.4 Asumsi Dasar

Asumsi dasar merupakan hasil dari refleksi penelitian berdasarkan kajian

pustaka dan kajian teori yang digunakan sebagai dasar argumentasiBerdasarkan

pada kerangka pemikiran yang telah dipaparkan di atas, peneliti telah

melakukan observasi awal terhadap objek penelitian. Maka peneliti berasumsi

bahwa penelitian Dampak Pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)

Labuan Terhadap Lingkungan Sosial Masyarakat Nelayan di Desa Teluk

Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang belum berjalan optimal.

Page 80: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

62

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Metodologi sangat erat dengan tipe penelitian yang digunakan , karena

tiap-tiap dan tujuan penelitian yang didesain memiliki konsekuensi pada pilihan

metode penelitian yang tepat, guna mencapai tujuan penelitian tersebut. Penelitian

adalah suatu cara untuk menyelesaikan suatu masalah guna menekan batas-batas

ketidaktahuan manusia.Dengan kata lainpenelitian adalah suatu pemikiran untuk

melakukan kegiatan meneliti, mengumpulkan serta memproses fakta-fakta yang

ada, sehingga kumpulan fakta-fakta tersebut dapat dikombinasikan oleh peneliti.

Metode menurut Joko Subagyo (1991:67) adalah jalan yang berkaitan

dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunaanya,

sehingga dapat memahami objek sasaran yang dihendaki dalam upaya mencapai

sasaran dan tujuan pemecahan masalah. Metodologi adalah pengetahuan tentang

cara-cara (sience of methods). Menurut Arikunto (2002:136) metode penelitian

adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.

Dalam arti umum dan awam, metodologi biasa digunakan dalam konteks apa saja,

misalnya berpikir, metodologi pendidikan, atau metodologi pengajaran. Menurut

Irawan (2005:42) metodologi adalah ―totalitas cara‖ untuk meneliti dan

menemukan kebenaran. Disebut totalitas cara, sebab metodologi tidak hanya

mengacu pada metode penelitian, tetapi juga paradigma, pola pikir, metode

Page 81: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

63

pengumpulan dan analisis data, sampai dengan metode penafsiran temuan

penelitian itu sendiri.

Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul

penelitian berbeda secara kuantitatif maupun kualitatif.Baik substansial maupun

materil kedua penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan

metodologis.Masalah kuantitatif lebih umum memiliki wilayah yang luas, tingkat

variasi yang kompleks namun berlokasi dipermukaan.Akan tetapi masalah-

masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang

rendah namun memiliki kedalaman bahasan yang tidak terbatas. Dalam penelitian

Dampak Pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan Terhadap

Lingkungan Sosial masyarakat Nelayan di desa Teluk Kecamatan Labuan

Kabupaten Pandeglang, berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian,

maka penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, sedangkan

bentuknya yaitu dengan menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

kualitatif, dimana peneliti menggnakan metode penelitian kualitatif untuk

mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh Pembangunan Pelabuhan Perikanan

Pantai (PPP) Labuan Terhadap Lingkungan Sosial masyarakat Nelayan di desa

Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang yang sesuai dengan rumusan

masalah dan tujuan penelitian.

Dalam penelitian deksriptif dengan pendekatan kualitatif, jenis penelitian

ini berupaya menggambarkan kejadian atau fenomena sesuai dengan apa yang

terjadi dilapangan, dimana data yang dihasilkan berupa kata – kata tertulis atau

lisan dari orang – orang dan perilaku yang diamati (Bogdan dan Taylor dalam

Moleong 2005:4).

Page 82: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

64

Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2006:4) mendefinisikan metodologi

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati.Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik

(utuh).

Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller dalam Moleong (2006:4)

mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu

pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada

manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.

Selanjutnya menurut Denzin dan Lincoln dalam Moleong (2006:5)

menyatakan penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar

alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan

dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, Moleong dalam bukunya

Metodologi Penelitian Kualitatif (2006:6) mensintesiskan bahwa Penelitian

kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang

apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi dan

tindakan yang secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan

berbagai metode alamiah.

3.2 Fokus Penelitian

Penelitian ini berjudul Dampak Pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai

(PPP) Labuan Terhadap Lingkungan Sosial Masyarakat Nelayan di Desa Teluk

Page 83: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

65

Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang. Fokus dalam penelitian ini adalah pada

Dampak Pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan Terhadap Lingkungan

Sosial Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang,

yang ruang lingkupnya adalah bagian lingkungan sosial khususnya kehidupan

nelayan Desa Teluk.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian menjelaskan tempat (locus) penelitian, serta alasan

memilih lokasi penelitian tersebut. Penelitian yang dilakukan pada Pelabuhan

Perikanan Pantai (PPP) di desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang.

3.4 Fenomena yang Diamati

Dalam penelitian ini, fenomena yang diamati adalah dampak

Pembangunan yang berpengaruh kepada lingkungan sosial serta kehidupan

nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan.

3.4.1 Definisi Konsep

Lingkungan sosial yang dianggap merupakan bagian dari lingkungan

hidup adalah wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya bermacam-

macam interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatnya dengan

simbol dan nilai serta norma yang sudah mapan, serta terkait dengan

lingkungan alam dan lingkungan binaan atau buatan (tata ruang).Manusia

membentuk pengelompokan sosial (social grouping) diantara sesama dalam

upayanya mempertahankam hidup dan mengembangkan kehidupan kemudian

dalam kehidupan bersamanya itu manusia memerlukan pula adanya

Page 84: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

66

organisasi, yaitu jaringan interaksi sosial antara sesama untuk menjamin

ketertiban sosial. Interaksi-interaksi sosial itulah yang melahirkan sesuatu

yang dinamakan lingkungan sosial.

3.4.2 Definisi OperasionalIndikator Pembangunan

Indikator Pengukuran Keberhasilan Pembangunan, Deddy T.

Tikson (2005:98):

1. Pendapatan perkapita

2. Struktur Ekonomi

3. Urbanisasi

4. Angka Tabungan

5. Indeks Kualitas Hidup

6. Indeks Pembangunan Manusia

Indikator Kualitas Lingkungan Sosial

Indikator Kualitas Lingkungan Sosial, Jonny Purba (2005:20):

1. Prinsip Partisipatif yaitu segenap pihak diikut sertakan dan masing-

masing berperan serta bertanggung jawab

2. Peningkatan kesejahteraan hidup artinya hasilnya dapat dinikmati oleh

masyarakat luas guna meningkatkan kesejahteran hidupnya

3. Penghormatan terhadap hak-hak masyarakat serta modal sosial yang

dikembangkan masyarakat dalam memanfaatkan sumberdaya alam

dan pengelolaan lingkungan hidup.

Page 85: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

67

3.5 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, kualitas instrumen penelitian berkenaan

dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data

berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh

kerena itu instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu

dapat menghasilkan data yang valid dan realibel, apabila instrumen tersebut tidak

digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya. Instrumen dalam penelitian

kualitatif dapat berupa test, pedoman wawancara dan pedoman observasi.

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian

adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus

divalidasi seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang

selanjutnya terjun kelapangan. Validasi tersebut meliputi pemahaman metode

kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti sampai kesiapan

peneliti untuk memasuki obyek penelitian. Dan yang pasti adalah peneliti itu

sendiri lah yang melakukan validasi, melalui evaluasi diri.

Hal ini sejalan dengan pendapat Moleong (2006:17) peneliti dalam

pengumpulan data lebih banyak bergantung pada dirinya sendiri sebagai alat

pengumpulan data. Oleh karena itu, instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti

sendiri dengan membuat pedoman wawancara dan pedoman observasi dalam

rangka mempermudah proses pengumpulan data, analisis data dan data media.

Sehingga peneliti dapat mengumpulkan data secara lebih utuh dan alamiah dalam

rangka memperoleh hasil penelitian yang lebih mendalam.

Page 86: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

68

3.6 Informan Penelitian

Husaini,dkk (2003:84) menyatakan bahwa dalam penelitian yang bersifat

kualitatif tidak dikenal adanya populasi, melainkan yang dikenal hanya sampel

yang terdiri dari responden yang ditentukan secara purposive sesuai dengan

tujuan penelitian,dimana yang menjadi responden hanya sumber yang dapat

memberikan informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Penelitian ini

memerlukan informan yang mempunyai pemahaman yang berkaitan langsung

dengan masalah penelitian gunamemperoleh data dan informasi yang lebih

akurat

Untuk memperoleh data guna kepentingan penelitian ini maka

diperlukan informan yang memahami dan mempunyai kaitan dengan

masalahpenelitian.Pada penelitian ini yaitu mengenaiDampak Pembangunan

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan Terhadap Lingkungan Sosial Masyarakat

Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten PandeglangPenentuan informan

dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik Purposive sampling

(sampel bertujuan), yaitu merupakan metode penetapan sampel dengan

berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu disesuaikan dengan informasi yang

dibutuhkan.

Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini antara lain :

Page 87: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

69

Tabel 3.1

Daftar Informan Penelitian

No. Kategori Informan Kode Informan Keterangan

I a. Masyarakat Nelayan

b. Masyarakat Nelayan

c. Masyarakat Pengusaha Ikan

d. Kelompok Usaha Bersama

(KUB)

e. Kelompok Pengawas

Masyarakat (Pokwakmas)

f. Himpunan Nelayan Serikat

Indonesia (HNSI)

II-1

II-2

II-3

II-4

II-5

II-6

Key Informan

Key Informan

Key Informan

Key Informan

Key Informan

II Instansi :

a. Balai Pelabuhan Perikanan

Pantai (BPPP) Labuan

b. Sekertaris Desa Teluk

c. Manager Pengelola Tempat

Pelelangan Ikan (TPI)

d. Unit Pelayanan Terpadu

e. Dinas Lingkungan Hidup

Provinsi Banten

III-1

III-2

III-3

III-4

III-5

Key Informan

Key Informan

Secondary Informan

Key Informan

Secondary Informan

Sumber : Peneliti 2015

Page 88: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

70

3.7 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

3.7.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Teknik yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

sumbernya dan masih bersifat mentah karena belum diolah. Data ini

diperoleh melalui:

a. Pengamatan/Observasi

Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan

pencatatan dengan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang

diteliti. Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lokasi

penelitian dan melakukan pengamatan langsung terhadap obyek-

obyek yang diteliti, kemudian dari pengamatan tersebut

melakukan pencatatan-pencatatan data-data yang diperoleh yang

berkaitan dengan aktivitas penelitian.

Selain itu, observasi merupakan kegiatan yang meliputi

pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian perilaku, objek-

objek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam

Page 89: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

71

mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Konsep yang

dikemukakan oleh Faisal dalam sugiyono (2007:64) yang

mengklasifikasikan observasi, yaitu:

a. Observasi berpartisipasi (participant observation)

b. Observasi yang secara terang-terangan dan tersamar (overt

observation and convert observation), dan

c. Observasi yang tidak terstruktur (unstructured

observation)).

Maka, observasi yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah observasi terang-terangan, dimana peneliti dalam

melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada

sumber data, bahwa peneliti sedang melakukan penelitian.

Sehingga mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir

tentang aktivitas peneliti. Dan juga peneliti terlibat dengan

kegiatan sehari-hari yang menjadi sumber data penelitian.

Sehingga diperlukan data yang akurat lengkap, tajam dan

terpercaya.

b. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang,

melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari

seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan,

berdasarkan tujuan tertentu (Mulyana, 2008:180). Sedangkan

menurut Bugin dalam Satori dan Komariah (2001:88) wawancara

Page 90: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

72

dalam suatu penelitian bertujuan untuk mengumpulkan keterangan

tentang kehidupan manusia dalam suatu masyarakat serta

pendirian-pendirian itu merupakan suatu pembantu utama dari

metode utama (pengamatan).

Selain itu pengertian lain dari wawancara adalah

percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh

dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu.

Wawancara mendalam adalah teknik pengolahan data

yang pengumpulan data yang didasarkan percakapan secara

intensif dengan suatu tujuan tertentu untuk mencari informasi

sebanyak-banyaknya. Wawancara dilakukan dengan cara mendapat

berbagai informasi menyangkut masalah yang diajukan dalam

penelitian, wawancara dilakukan pada informan yang dianggap

menguasai penelitian.

Adapun yang digunakan adalah wawancara semi struktur

yang pedoman wawancaranya menjadi bahan acuan wawancara,

yang dapat dirubah dan disesuaikan dengan proses diskusi untuk

mencapai tujuan penelitian. Jenis wawancaranya dengan

mewawancarai informan kunci yang dianggap memiliki informasi

khusus yang juga dianggap memiliki pengalaman dan pengetahuan

yang luas seperti nelayan, pejabat, sesepuh desa yang sudah lama

Page 91: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

73

tinggal di desa kemudian dengan mewawancarai perorangan

pilihan yaitu yang dapat dianggap mewakili kelompok masyarkat

tertentu misalnya kelompok nelayan.

Wawancara dilakukan dengan cara mempersiapkan

terlebih dahulu berbagai keperluan yang dibutuhkan yaitu sampel

informan kriteria informan dan pedoman wawancara yang disusun

dengan rapih dan terlebih dahulu dipahami peneliti, sebelum

melakukan wawancara peneliti terlebih dahulu melakukan hal-hal

sebagai berikut:

a. Menerangkan kegunaan serta tujuan dari penelitian.

b. Menjelaskan alasan informan terpilih untuk diwawancarai.

c. Menentukan strategi dan taktik berwawancara.

d. Mempersiapkan pencatat data wawancara.

Hal-hal tersebut bertujuan untuk memberikan motivasi

kepada informan untuk melakukan wawancara dengan

menghindari keasingan serta rasa curiga informan untuk

memberikan keterangan dengan jujur, selanjutnya peneliti

mencatat keterangan-keterangan yang diperoleh dengan cara

pendekatan kata-kata dan merangkainya kembali dalam bentuk

kalimat (nazir, 1985:234-242).

Page 92: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

74

Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun pedoman

wawancara yang isinya mengenai hal-hal yang nantinya akan

dipertanyakan kepada para informan untuk mendapatkan informasi

yang akurat. Adapun secara garis besar, pedoman wawancara yang

digunakan untuk memperoleh informasi, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.2

Pedoman Wawancara

Variabel Dimensi Indikator Informan

Indikator

Pembangunan,

Indikator

Pengukuran

Keberhasilan

Pembangunan,

Deddy T. Tikson

(2005:98)

Pendapatan

perkapita

I1-1, I1-2, I2-1

Struktur Ekonomi I1-1, I1-2,I1-3, I2-2

Urbanisasi I1-1, I2-2, I2-3

Angka Tabungan I1-1, I1-2,I1-3, I1-4

Indeks Kualitas

Hidup

I1-1, I1-2,I1-3, I2-2

Indeks pembangunan

Manusia

I1-1, I1-5, I2-1

Dampak

Pembangunan

Pelabuhan

Perikanan

Pantai (PPP)

Labuan Terhadap

Lingkungan

Sosial

masyarakat

Nelayan di

desa Teluk

Kecamatan

Labuan

Kabupaten

Pandeglang

Indikator

Kualitas

Lingkungan

Sosial, Jonny

Purba (2005:20)

Segenap pihak diikut

sertakan dan masing-

masing berperan

serta bertanggung

jawab

I1-1, I1-2,I1-3, I1-4,

I2-1

Hasilnya dapat

dinikmati oleh

masyarakat luas

guna meningkatkan

kesejahteraan hidup

I1-1, I1-2,I1-3, I2-1,

I2-2, I2-3, I2-4, I2-5

Penghormatan

terhadap hak-hak

masyarakat serta

modal sosial yang

dikembangkan

masyarakat dalam

memanfaatkan

sumberdaya alam

dan pengelolaan

lingkungan hidup

I1-4, I1-6, I2-1, I2-4

Sumber : peneliti 2015

Page 93: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

75

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder ini merupakan sumber data yang

diperoleh melalui kegiatan studi literatur atau studi kepustakaan dan

dokumentasi mengenai data yang diteliti. Sumber data yang

diperlukan dalam penelitian ini terbagi atas data primer dan data

skunder. Data primer diambil langsung dari informan penelitian.

Dalam hal ini data primer ini diambil melalui wawancara (interview).

Sedangkan data skunder adalah data yang tidak langsung berasal dari

informan. Oleh karena itu dalam penelitian ini, data skunder diperoleh

melalui data-data dan dokumen-dokumen yang relevan mengenai

masalah yang diteliti. Data-data tersebut merupakan data yang

diperlukan dalam menyelesaikan masalah yang dibahas dalam

penelitian ini.

a. Studi Kepustakaan

Pengumpulan data ini diperoleh dari berbagai referensi

yang relevan dengan penelitian yang dijalankan dan teknik ini

berdasarkan text books maupun jurnal ilmiah.

b. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi, yakni pengumpulan data yang

bersumber dari dokumen yang resmi dan relevan dengan

penelitian yang sedang dilakukan. Dokumen yang diperoleh

tersebut dapat berupa tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang.

Page 94: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

76

Adapun alat pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini, khususnya dalam melakukan wawancara adalah:

1. Buku catatan: untuk mencatat pencatatan dengan

sumber data.

2. Recorder: untuk merekam semua percakapan karena

jika hanya

menggunakan buku catatan, peneliti sulit untu

mendapatkan informasi yang telah diberikan oleh

informan.

3. Handphone camera: untuk memotret/mengambil

gambar semua kegiatan yang berkaitan dengan

penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan

keabsahan dari suatu penelitian.

a. Uji Keabsahan Data

Yang dimaksud dengan keabsahan data adalah bahwa

setiap keadaan harus memenuhi: 1) Mendemostrasikan nilai

yang benar, 2) Menyediakan dasar agar hal itu dapat

diterapkan, dan 3) Memperbolehkan keputusan luar yang dapat

dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari

temuan dan keputusan-keputusannya. (Moleong, 2006:320) isu

dasar dari hubungan keabsahan data pada dasarnya adalah

sederhana. Bagaimana peneliti membujuk agar pesertanya

(termasuk dirinya) bahwa temuan-temuan penelitian dapat

Page 95: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

77

dipercaya. Untuk menguji keabsahan data, dapat dilakukan

dengan tujuh teknik, yaitu perpanjangan keikutsertaan,

ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat,

kecukupan referensial, kajian kasus negatif, pengecekan

anggota (member check). Pada penelitian ini, peneliti

menggunakan uji keabsahan data dengan teknik triangulasi dan

pengecekan anggota (member check)

3. Triangulasi

Moleong (2006 :330) menjelaskan bahwa triangulasi

merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu. Denzin (Prastowo, 2011 :269)

membedakan teknik ini menjadi 5 macam yaitu :

1. Triangulasi sumber yaitu suatu teknis pengecekan kredibilitas

data yang dilakukan dengan memeriksa data yang didapatkan

melalui beberapa sumber. Triangulasi dengan sumber berarti

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan atau

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda

dalam penelitian kualitatif.

2. Triangulasi teknik yaitu suatu tekhnik pengecekan kredibilitas

dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda yaitu melalui wawancara,

observasi dan studi dokumentasi.

Page 96: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

78

3. Triangulasi waktu yaitu suatu teknik pengecekan kredibilitas

dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan

wawancara, observasi atau tekhnik lain dalam waktu atau

situasi yang berbeda.

4. Triangulasi penyidik, suatu teknik pengecekan kredibilitas

dilakukan dengan cara memanfaatkan pengamat lain untuk

pengecekan derajat kepercayaan data.

5. Triangulasi teori, suatu tekhnik pengecekan kredibilitas

dilakukan dengan cara menggunakan lebih dari satu teori untuk

memeriksa data temuan penelitian.

Adapun untuk menguji keabsahan data pada penelitian ini

dilakukan melalui teknik Triangulasi Sumber dan Triangulasi Teknik

yaitu dengan mewawancarai terlebih dahulu informan kunci yang

dianggap terpercaya dan memiliki pengalaman kemudian

mewawancarai informan lain setelah semua informan selesai

diwawancarai kemudian menggunakan teknik yang berbeda ke masing

– masing sumber untuk mengecek derajat kepercayaan informasi yang

diperoleh. Hal tersebut dapat tercapai dengan cara:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara;

2. Membandingkan apa yan dikatakan orang di depan umum

dengan apa yang dikatakan secara pribadi;

Page 97: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

79

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi

peneliti dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu;

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang seperti masyarakat

biasa, kalangan yang berpendidikan menengah atau tinggi,

orang pemerintahan;

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen

yang berkaitan.

4. Member Check

Selain itu peneliti pun melakukan membercheck, yaitu proses

pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan

membercheck adalah mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh

sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Selain itu,

membercheck adalah agar informasi yang diperoleh dan akan

digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud

sumber data atau informan. Setelah membercheck dilakukan, maka

pemberi data dimintai tandatangan sebagai bukti otentik bahwa

peneliti telah melakukan membercheck dalam Moelong (2005: 276).

3.7.2 Analisis Data

Proses analisa data dilakukan secara terus menerus sejak awal data

dikumpulkan sampai dengan penelitian berakhir. Untuk memberikan makna

terhadap data yang telah dikimpulkan, dilakukan analisis data dan

Page 98: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

80

interpretasi. Mengingat ini dilaksanakan melalui pendekatan kualitatif, maka

analisis dilakukan sejak data pertama sampai penelitian berakhir.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik

analisa data dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah

selesai pengumpulan data dalam waktu tertentu. Dalam menganalisis selama

dilapangan peneliti menggunakan model Miles dan Huberman yang

mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara

interaktif yang berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Proses

datanya mencakup :

1. Data Collection (Pengumpulan Data)

Pengumpulan data yaitu proses memasuki lingkungan penelitian

dan melakukan pengumpulan data penelitian. Ini merupakan tahap

awal yang harus dilakukan oleh peneliti agar peneliti dapat

memperoleh informasi mengenai masalah-masalah yang terjadi di

lapangan.

2. Data Reduction (Reduksi data)

Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data

―kasar‖ yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan

(Prastowo, 2011: 242). Reduksi data ini berlangsung secara terus-

menerus selama proyek yang berorientasi kualitatif berlangsung.

Reduksi data dengan demikian merupakan suatu bentuk analisis yang

menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak

Page 99: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

81

perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga

kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi

(Prastowo, 2011:243). Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah

pada temuan. Oleh karena itu, jika peneliti dalam melakukan

penelitian menemukan segala sesuatu yang terlihat aneh, asing, tidak

dikenal dan belum memiliki pola, justru inilah yang harus dijadikan

perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data.

3. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data, penyajian data di sini merupakan sekumpulan informasi tersusun

yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Beberapa jenis bentuk penyajian data adalah

matriks, grafik, jaringan, bagan dan lain sebagainya yang semuanya

dirancang untuk menggabungkan informasi tersusun dalam suatu

bentuk yang padu (Prastowo, 2011:244). Kemudian penyajian data

dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori dan selanjutnya, yang paling sering digunakan untuk

menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang

bersifat naratif. Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan

untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya

berdasarkan apa yang telah dipahami.

Page 100: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

82

4. Conclusion Drawing /verification (Penarikan Kesimpulan)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Sementara itu,

dalam penjelasan Sugiyono (Prastowo, 2011:250) kesimpulan awal

yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila

tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Akan tetapi, jika kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal telah didukung oleh bukti-bukti yang

valid dan konsisten saat kita kembali ke lapangan mengumpulkan data,

kesimpulan yang kita kemukakan adalah kesimpulan yang terpercaya.

Dengan demikian, kesimpulan dalam penelitian ini mungkin dapat

menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal, tetapi

mungkin juga tidak karena masalah dan rumusan masalah pada

penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang

setelah peneliti berada di lapangan.

Gambar 3.1

Siklus Teknis Analisi Data Menurut Miles dan Huberman

( Sumber : Miles dan Huberman, 2009:16 )

Data

Display

Data

Colection

Data

Reduction

Conclution

Drawing &

Page 101: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

83

3.8 Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian berisi aktivitas yang dilakukan dan kapan akan

dilakukan (Sugiyono, 2005:148). Berikut ini merupakan jadwal penelitian

Dampak Pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan Terhadap

Lingkungan Sosial masyarakat Nelayan di desa Teluk Kecamatan Labuan

Kabupaten Pandeglang.

Page 102: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Tabel 3.3

Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan

Tahun

Okt

2014

Nov

2014

Des

2014

Jan

2015

Feb

2015

Mar

2015

Apr

2015

Mei

2015

Jun

2015

Juli

2015

Agu

2015

Sept

2015

Okt

2015

Nov

2015

Des

2015

Jan

2016

1 Pengajuan Judul

2 Perizinan dan

obersvasi awal

3 Penyusunan

proposal Skripsi

4 Seminar proposal

skripsi

5 Proses pencarian

data dilapangan

6 Pengolahan data

7 Penyusunan

laporan hasil

penelitian

Sumber: Peneliti 201

Page 103: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

85

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Deskripsi objek penelitian ini akan menjelaskan tentang objek penelitian

yang meliputi lokasi penelitian yang diteliti dan memberikan gambaran umum

Provinsi Banten, gambaran umum Kecamatan Labuan, gambaran umum Desa

Teluk, gambaran umum Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kecamatan Labuan

Banten. Hal tersebut dipaparkan dibawah ini

4.1.1 Gambaran Umum Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan

Berdasarkan usulan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten

kepada Menteri Kelautan dan Perikanan RI tentang usulan peningkatan status

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Labuan menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai

(PPP) dan telah disetujui oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI dengan surat

Keputusan Nomor KEP. 44/MEN/2007 tentang peningkatan status Pangkalan

Pendaratan Ikan (PPI) Labuan menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan.

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan ini berjarak 42 km dari Kabupaten

Pandeglang atau sekitar 64 km dari Kota Serang, ± 600 m dari ruas jalan raya

antara Labuan – Anyer, Pelabuhan ini terletak terletak di Desa Teluk kecamatan

Labuan Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten dengan koordinat geografis

terletak pada 06 24 30 LS dan 105 49 15 BT, pelabuhan perikanan pantai ini

mulai dibangun sejak tahun 1995. Letak lokasi dari Pelabuhan Perikanan Pantai

(PPP) Labuan adalah pada garis pantai bagian barat yang berhubungan langsung

Page 104: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

86

dengan Selat Sunda yang merupakan daerah kawasan tujuan wisata Pantai Anyer

yang sangat ramai dan juga berada diruas jalan nasional yang menuju wilayah

konservasi alam Ujung Kulon.Posisi Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan

berada pada wilayah perairan Selat Sunda yang merupakan Alur Laut Kepulauan

Indonesia 1 (ALKI – 1). PPP Labuan memiliki potensi pengembangan yang cukup

prospektif karena menghadap wilayah perairan dengan yang kaya potensi

sumberdaya ikan, potensi sumberdaya ikan dan usaha penangkapan ikan di

wilayah ini diperkirakan mencapai 92.917,7 ton dan baru dimanfaatkan sebnayak

29.426 ton (31,17%) dengan kontribusi dari TPI Labuan sebesar 11.117,6 ton.

(Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pandeglang, 2002).

Desa Teluk merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Labuan

dengan luas desa 97 Ha, jarak dari kantor ke kecamatan 2 Km dan jarak dari

Ibukota ke Kabupaten 44 Km. Yang mempunya batas wilayah sebagai berikut :

Utara : Desa Caringin

Selatan : Desa Labuan dan desa Cigondang

Timur : Desa Banyumekar

Barat : Laut Selat Sunda

Kependudukan di Desa Teluk warga yang berjenis kelamin perempuan ada

5814 orang dan berjenis kelamin laki - laki ada 5608 orang dan status

kewarganegaraannya adalah WNI ( Warga Negara Indonesia ) Jumlah penduduk

menurut mata pencaharian adalah sebagai berikut :

Page 105: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

87

Tabel 4.1

Mata Pencaharian Penduduk di Desa Teluk

No. Mata Pencaharian Jumlah

1. Pedagang 256 orang

2. Jasa 92 orang

3. Pengrajin 18 orang

4. Industri Rumah Tangga 7 orang

5. Petani 513 orang

6. Buruh Tani 219 orang

7. Nelayan 4955 orang

8. PNS 327 orang

9. Pensiunan 8 orang

10. Guru 47 orang

11. Dosen -

12. Polri 20 orang

13. TNI 1 orang

14. Wiraswasta lainnya 380 orang

Sumber : Buku Profil Desa Teluk Kecamatan Labuan

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas mata

pencaharian masyarakat didesa Teluk adalah nelayan dengan jumlah sebanyak

72,4 % kemudian pedagang sebanyak 3,7 %, jasa sebanyak 1,3%, pengrajin

sebanyak 0,2%, Industri rumah tangga sebanyak 0,01%, petani sebanyak 7,4%,

buruh tani sebanyak 3,2%, PNS sebanyak 4,7%, pensiunan sebanyak 0,1%, guru

sebanyak 0,6%, polri sebanyak 0,2 %, TNI sebanyak 0,01%, dan wiraswasta

lainnya sebanyak 5,5%.

Page 106: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

88

Jumlah penduduk menurut pendidikannya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2

Jumlah Penduduk menurut Pendidikan di Desa Teluk

No. Tingkat Pendidikan Jumlah

1. SD 3536 orang

2. SMP 1.100 orang

3. SMA 1250 orang

4. Kejuruan 890 orang

6. Strata ( 1, 2, 3 ) 346 orang

Sumber : Buku Profil Desa Teluk Kecamatan Labuan tahun 2014

Berdasarkan data dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sudah banyak

masyarakat yang memiliki kemauan untuk bersekolah dilihat dari persentase

tingkat pendidikannya yang bersekolah ditingkat SD adalah sejumlah 49,6 %,

ditingkat sejumlah SMP 15,4%, ditingkat SMA 17,5%, ditingkat kejuruan 12,5 %

dan ditingkat sarjana 5%.Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan

masyarakat di desa Teluk mengalami peningkatan dengan semakin banyaknya

kemauan masyarakat untuk bersekolah sampai ke jenjang perguruan tinggi.

A. Tugas dan Fungsi Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis

Daerah (UPTD) Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP) Labuan

Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP) Labuan adalah Unit Pelaksana

Teknis Daerah (UPTD) di bidang pengelolaan sumber daya pantai dan laut yang

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Dinas Kelautan dan Perikanan

Provinsi. UPTD BPPP mempuntai tugas pokok melaksanakan kegiatan teknis

operasional pengelolaan kepelabuhan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan

lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, sampai dengan pemasarannya

Page 107: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

89

serta pengelolaan yang meliputi perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan

sumber daya pantai dan laut yang berkelanjutan berdasarkan peraturan perundang

– undangan yang berlaku, dengan melaksanakan fungsi sebagai berikut :

1. Pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan dan kapal pengawas

perikanan.

2. Pelayanan bongkar muat.

3. Pelaksanaan pembinaan mutu dan pengelolaan hasil perikanan.

4. Pemasaran dan distribusi ikan.

5. Pengumpulan data tangkap dan hasil perikanan.

6. Pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan masyarakat nelayan.

7. Pelaksanaan kegiatan operasional kapal perikanan.

8. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumber daya ikan.

9. Pelaksanaan kesyahbandaraan.

10. Pelaksanaan fungsi karantina ikan.

11. Publikasi hasil riset kelautan dan perikanan.

12. Pemantauan wilayah pesisir dan wisata bahari.

13. Pengendalian lingkungan (kebersihan, keamanan, dan ketertiban (K3),

keselamatan awak kapal dan keindahan)

B. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.19/MEN/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis,

serta Peraturan Gubernur Banten Nomor 22 tahun 2009 tentang Pembentukan,

Page 108: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

90

Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP) Labuan

sebagai berikut :

1. Bagan organisasi Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP) Labuan pada

Dinas Kelautan dan Perikanan

2. Uraian tugas Organisasi Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP) Labuan

pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provonsi Banten

a. Kepala Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP) mempunyai

kewajiban tugas menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan

sinkronisasi baik dalam lingkungannya ataupun dengan instansi

lain di luar pelabuhan perikanan sesuai dengan tugas masing –

masing, wajib mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya dan

apabila terjadi penyimpanan agar mengambil langkah – langkah

yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang – undangan.

b. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

bahan penyusunan rencana dan anggaran, pengelolaan urusan

administrasi keuangan dan barang kekayaan milik Negara,

melaksanaan penyiapan administrasi surat – menyurat, kearsipan,

perlengkapan, rumah tangga, administrasi kepegawaian dan

pengelolaan inventaris barang dan aset balai.

c. Seksi Pengembangan Usaha mempunyai tugas melaksanakan

pembangunan, pemeliharaan, pengembangan dan pendayagunaan

sarana dan prasarana, pelayanan jasa, fasilitasi usaha dan wisata

bahari, pemberdayaan masyarakat perikanan, melaksanaan

Page 109: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

91

koordinasi peningkatan produksi hasil perikanan dan pengendalian

lingkungan.

d. Seksi Tata Operasional mempunyai tugas melaksanakan fasilitasi

pemasaran dan distribusi hasil perikanan, melaksanakan

pengumpulan, pengolahan, penyajian data, statistik perikanan,

pengembangan dan pengelolaan sistem informasi perikanan,

melaksanakan urusan keamanan, ketertiban, dan kebersihan

kawasan pelabuhan perikanan.

e. Kelompok Jabatan Fungsional di lingkunan BPPP Labuan

mempunyai tugas melaksanakan kegiatan perlindungan,

pelestarian, dan pemanfaatan sumber daya pantai dan laut serta

ekosistemnya dan kegiatan lain sesuai dengan tugas masing –

masing Jabatan Fungsional berdasarkan peraturan perundangan –

undangan yang berlaku.

C. Visi Misi Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP) Labuan

Visi :

― Pelabuhan Perikanan Sebagai Sentra Usaha Mina yang Berdaya Saing ―

Misi :

― Mensejahterakan Masyarakat Perikanan Tangkap‖

Keunggulan :

1. Areal PPP Memiliki Lahan Cukup Untuk Mendukung Industrialisasi

Perikanan Tangkap

Page 110: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

92

2. Lokasi Strategis Dekat Dengan Fishing Ground dan Dekat Daerah

Pemasaran

D. Fungsi Pelabuhan Perikanan

Fungsi pelabuhan perikanan secara umum adalah :

1. Fungsi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kapal

2. Fungsi untuk menangani barang-barang

3. Fungsi perbaikan dan pemeliharaan

Fungsi pelabuhan perikanan menurut pasal 41 UU No. 31 tahun 2004,

yaitu :

1. Tempat tambat labu kapal perikanan

2. Tempat pendaratan ikan

3. Tempat pemasaran dan distribusi ikan

4. Tempat pelaksanaan mutu hasil perikanan

5. Tempat mengumpulkan data tangkapan

6. Tempat pelaksanaan penyluhan serta pengembangan masyarakat perikanan

7. Tempat untuk memperlancar kegiatan oprasional kapal.

E. Fasilitas Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan

Fasilitas perikanan menurut keputusan mentri No. 10 tahun 2004 adalah

sarana dan prasarana yang tersedia di pelabuhan perikanan untuk mendukung

oprasional pelabuhan. Di dalam pelaksanaan fungsi dan peranannya, pelabuhan

perikanan dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Kapasitas dan jenis fasilitas-

fasilitas atau sarana yang ada umumnya akan menentukan skala atau tipe dari

Page 111: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

93

suatu pelabuhan dan akan berkaitan pula dengan sekala usaha perikanannya (

Lubis, 2000 ).

Adapun fasilitas yang ada di pelabuhan perikanan dan pangkalan

pendaratan ikan antara lain :

1. Fasilitas pokok

Fasilitas pokok adalah fasilitas dasar utama yang diperlukan dalam

kegiatan di suatu pelabuhan. Fasilitas ini berfungsi untuk menjamin keamanan

dan kelancaran kapal baik sewaktu berlayar keluar masuk pelabuhan maupun

sewaktu berlabuh di pelabuhan. Fasilitas pokok tersebut antara lain :

a. Breakwater : sisi kiri 509 m dan sisi kanan 560 m

b. Dermaga sepanjang 185 m

c. Kolam pelabuhan ± 200 m x 400 m dengan kedalaman air pada pasang

surut terendah 2 m

d. Alur Pelayaran ( ± 50 m)

e. Lahan Pelabuhan seluas 74.710 m2

f. Talud (500 m)

g. Fasilitas Penghubung

2. Fasilitas fungsional

Fasilitas fungsional adalah fasilitas yang berfungsi meninggikan nilai guna

dan fasilitas pokok yang menunjang aktifitas di pelabuhan. Fasilitas ini disediakan

sesuai dengan kebutuhan oprasional pelabuhan perikanan tersebut. Fasilitas

fungsional ini dikelompokan menjadi dua antara lain :

a. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sebanyak 2 unit

Page 112: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

94

b. Cold Storage kapasitas daya tampung ikan sebanyak 10 ton

c. Pabrik Es kapasitas 8 Ton per hari

d. Perbengkelan Nelayan

e. Kantor Balai PPP Labuan

f. SPDN ( 1 unit ) dengan kuota BBM 60.000 liter/bulan

3. Fasilitas penunjang

Fasilitas penunjang adalah fasilitas yang secara tidak langsung

meningkatkan peranan pelabuhan atau para pelaku mendapatkan kenyamanan

melakukan aktifitas pelabuhan. Fasilitas penunjang terdi dari :

a. Pintu Gerbang

b. Jalan Masuk Beton

c. Lampu Suar

d. Drainase

e. Jaringan Listrik dan Telepon

f. MCK di TPI II

g. Lapak – lapak ikan

F. Manfaat Pelabuhan Perikanan Pantai Labuan

1. Efisiensi Usaha

Adanya dukungan sarana dan prasarana untuk usaha masyarakat perikanan

sehingga dapat menghemat biaya usaha.

2. Keamanan kapal ikan

Ketersediaan breakwater dan dermaga dapat menjamin keamanan tambat

labuh kapal.

Page 113: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

95

3. Pelayanan Logistik

Ketersediaan air, es, BBM dengan harga standar dapat mengurangi biaya

logistik.

4. Dukungan Pemasaran Ikan

Adanya TPI dapat membantu nelayan menjual ikan dengan sistem lelang.

4.2 Deskripsi Data

Data yang akan disajikan dibawah ini merupakan data yang sudah melalui

proses reduksi. Deskripsi data menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari

data mentah dengan menggunakan teknik analisis data yang relevan. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan teori Indikator Keberhasilan Pembangunan

Deddy Tikson dan Indikator Kualitas Lingkungan Sosial Jonny Purba.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif sehingga data yang diperoleh bersifat deskriptif berbentuk

kata dan kalimat dari hasil wawancara, hasil observasi lapangan dan dokumentasi.

Berdasarkan teknik analisis data kualitatif mengikuti konsep Miles dan

Huberman, yaitu selama proses pengumpulan data dilakukan tiga kegiatan

penting, diantaranya : reduksi data (data reduction), penyajian data (data display),

dan verifikasi (conclusions drawung/verifying).

Kegiatan pertama yang dilakukan adalah mereduksi data yaitu

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal yang penting,

dicari tema dan polanya. Untuk mempermudah peneliti dalam melakukan reduksi

data, peneliti memberikan kode pada aspek tertentu , yaitu:

Page 114: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

96

a) Kode Q1,2,3 dan seterusnya menandakan daftar urutan pertanyaan.

b) Kode I1,2,3 dan seterusnya menandakan daftar urutan Informan.

Langkah selanjutnya adalah melakukan penyajian data (data display).

Dalam penelitian kualitatif penyajian data biasanya dilakukan dalam bentuk

uraian singkat atau teks naratif, bagan, matrik, hubungan antara kategori, network,

flowchart dan sejenisnya. Namun pada penelitian ini, peneliti menyajikan data

dalam bentuk teks narasi. Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan

(verification) setelah data bersifat jenuh, artinya telah ada pengulangan informasi,

maka kesimpulan tersebut data dijadikan jawaban atas masalah penelitian.

Selanjutnya peneliti akan melakukan analisis pada dampak pembangunan

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan terhadap Lingkungan Sosial

masyarakat Nelayan di desa Teluk Kecamatan Labuan Kabuaten Pandeglang –

Banten. Dan analisis yang akan dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teori

yang dianggap sesuai dengan permasalahan dan kerangka berfikir yang telah

diuraikan sebelumnya.

4.2.1 Data Informan Penelitian

Data informan penelitian menjelaskan deskripsi informan yang menjadi

sumber data utama dalam penelitian mengenai Dampak Pembangunan Pelabuhan

Perikanan Pantai (PPP) Labuan terhadap Lingkungan Sosial masyarakat Nelayan

di desa Teluk Kecamatan Labuan Kabuaten Pandeglang – Banten. Deskripsi

informan penelitian meliputi nama informan, usia, dan pekerjaan atau jabatan dari

informan penelitian tersebut. Sesuai dengan pemilihan informan penelitian ini

menggunakan teknik purposive, hal ini dilakukan untuk mendapatkan informan

Page 115: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

97

penelitian yang tepat dan kredibel. Berikut ini daftar deskripsi informan yang

berkaitan dengan penelitian ini, yaitu :

Tabel 4.3

Daftar Spesifikasi Fungsi dan Peran Informan Penelitian

No. Nama Informan Usia Pekerjaan/Jabatan Kode

Informan

1. Rosa S. 54 Nelayan Desa Teluk

Kecamatan Labuan I1-1

2. Royani 37 Nelayan Desa Teluk

Kecamatan Labuan I1-2

3. Edi 52 Pedagang Ikan I1-3

4. Rohman 42 Ketua KUB Desa Teluk

Kecamatan Labuan I1-4

5. Moh. Heri B. 50 KetuaPokwasmas Desa

Teluk Kecamatan Labuan I1-5

6. Bambang MS 54

Sekertaris II DPC

Pandeglang (HSNI) Desa

Teluk Kecamatan Labuan

I1-6

7. Saepudin Japar. SE 35 Staff Tata Operasional BPPP

Labuan I2-1

8. Taslim 56 Sekertaris Desa Teluk

Kecamatan Labuan I2-2

9. Wahdi 43 Manager TPI 02 Desa Teluk

Kecamatan Labuan I2-3

10. Yanto Yunianto 50 Staff Bagian Operasional

TPI I2-4

11. Wawan Munawan,

ST 34

Staff Sesi Penataan

Komunikasi Lingkungan I2-5

Sumber: Peneliti, 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui deskripsi dari masing-masing

informan dalam penelitian mengenai ―Dampak Pembangunan Pelabuhan

Perikanan Pantai (PPP) Labuan terhadap Lingkungan Sosial masyarakat Nelayan

di desa Teluk Kecamatan Labuan Kabuaten Pandeglang – Banten‖. Informan di

atas merupakan informan peneliti anggap paling tepat untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan terkait permasalahan mengenai dampak pembangunan

terhadap Lingkungan sosial masyarakat nelayan di Desa Teluk – Kecamatan

Page 116: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

98

Labuan. Hal ini ditujukan untuk dapat mencapai hasil penelitian yang sesuai dan

kredibel dalam mencapai hasil penelitian yang diharapkan.

4.2.2 Analisis Data Penelitian

Analisis data penelitian merupakan pemaparan hasil penelitian yang

didapatkan dengan melakukan wawancara dengan 9 (sembilan) informan

penelitian yang dianggap dapat mewakili dan memberikan data terhadapDampak

Pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan terhadap Lingkungan

Sosial masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabuaten

Pandeglang – Banten. Adapun dalam menganalisis dengan menggunakan teori

Indikator Keberhasilan Pembangunan Deddy T. Tikson (2005:98) dapat diukur

oleh setidaknya 6 indikator yang diantaranya :

1. Pendapatan Perkapita

Pendapatan per kapita, baik dalam ukuran GNP maupun PDB

merupakan salah satu indikaor makro-ekonomi yang telah lama

digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Dalam perspektif

makro ekonomi,indikator ini merupakan bagian kesejahteraan manusia

yang dapat diukur, sehingga dapat menggambarkan kesejahteraan dan

kemakmuran masyarakat. Tampaknya pendapatan perkapita telah

menjadi indikator makro ekonomi yang tidak bisa diabaikan, walaupun

memiliki beberapa kelemahan. Sehingga pertumbuhan pendapatan

nasional selama ini, telah dijadikan tujuan pembangunan di negara-

negara dunia. Seolah-olah ada asumsi bahwa kesejahteraan dan

kemakmuran masyarakat secara otomatis ditunjukkan oleh adanya

peningkatan pendapatan nasional (pertumbuhan ekonomi). Walaupun

demikian,beberapa ahli menganggap penggunaan indikator ini

mengabaikan pola distribusi pendapatan nasional. Indikator ini tidak

mengukur distribusi pendapatan dan pemerataan kesejahteraan,

termasuk pemerataan akses terhadap sumber daya ekonomi.

2. Struktur Ekonomi

Telah menjadi asumsi bahwa peningkatan pendapatan per kapita akan

mencerminkan transformasi struktural dalam bidang ekonomi dan kelas-

kelas sosial. Dengan adanya perkembangan ekonomi dan peningkatan

per kapita, konstribusi sektor manupaktur/ industri dan jasa terhadap

Page 117: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

99

pendapatan nasional akan meningkat terus. Perkembangan sektor

industri dan perbaikan tingkat upah akan meningkatkan permintaan

atas barang-barang industri, yang akan diikuti oleh perkembangan

investasi dan perluasan tenaga kerja. Dilain pihak, kontribusi sektor

pertanian terhadap pendapatan nasional akan semakin menurun.

3. Urbanisasi

Urbanisasi dapat diartikan sebagai meningkatnya proporsi

penduduk yang bermukim di wilayah perkotaan dibandingkan dengan di

pedesaan. Urbanisasi dikatakan tidak terjadi apabila pertumbuhan

penduduk di wilayah urban sama dengan nol. Sesuai dengan

pengalaman industrialisasi di Negara-negara Eropa Barat dan Amerika

Utara, proporsi penduduk di wilayah urban berbanding lurus dengan

proporsi industrialisasi. Ini berarti bahwa kecepatan urbanisasi akan

semakin tinggi sesuai dengan cepatnya proses industrialisasi. Di

negara-negara industri, sebagain besar penduduk tinggal di wilayah

perkotaan, sedangkan di negara-negara yang sedang berkembang

proporsi terbesar tinggal di wilayah pedesaan. Berdasarkan fenomena

ini, urbanisasi digunakan sebagai salah satu indikator pembangunan.

4. Angka Tabungan

Perkembangan sektor manufaktur/industri selama tahap

industrialisasi memerlukan investasi dan modal. Finansial capital

merupakan faktor utama dalam proses industrialisasi dalam sebuah

masyarakat, sebagaimana terjadi di Inggris pada umumnya Eropa pada

awal pertumbuhan kapitalisme yang disusul oleh revolusi industri.

Dalam masyarakat yang memiliki produktivitas tinggi, modal usaha ini

dapat dihimpun melalui tabungan, baik swasta maupun pemerintah.

5. Indeks Kulitas Hidup

IKH atau Physical Qualty of life Index (PQLI) digunakan untuk

mengukur kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Indeks ini dibuat

indikator makro ekonomi tidak dapat memberikan gambaran tentang

kesejahteraan masyarakat dalam mengukur keberhasilan ekonomi.

Misalnya, pendapatan nasional sebuah bangsa dapat tumbuh terus, tetapi

tanpa diikuti oleh peningkatan kesejahteraan sosial. Indeks ini dihitung

berdasarkan kepada: (1) angka rata-rata harapan hidup, pada umur satu

tahun, (2) angka kematian bayi, dan (3) angka melek huruf. Dalam

indeks ini, angka rata-rata harapan hidup dan kematian bayi akan

dapat menggambarkan status gizi anak dan ibu, derajat kesehatan,

dan lingkungan keluarga yang langsung berasosiasi dengan kesejahteraan

keluarga. Pendidikan yang diukur dengan angka melek huruf, dapat

Page 118: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

100

menggambarkan jumlah orang yang memperoleh akses pendidikan

sebagai hasil pembangunan.

Variabel ini menggambarkan kesejahteraan masyarakat, karena

tingginya status ekonomi keluarga akan mempengaruhi status

pendidikan para anggotanya. Oleh para pembuatnya, indeks ini

dianggap sebagai yang paling baik untuk mengukur kualitas manusia

sebagai hasil dari pembangunan, disamping pendapatan per kapita

sebagai ukuran kuantitas manusia.

6. Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index)

The United Nations Development Program(UNDP) telah membuat

indikator pembangunan yang lain, sebagai tambahan untuk beberapa

indikator yang telah ada. Ide dasar yang melandasi dibuatnya

indeks ini adalah pentingnya memperhatikan kualitas sumber daya

manusia. Menurut UNDP, pembangunan hendaknya ditujukan kepada

pengembangan sumber daya manusia. Dalam pemahaman ini,

pembangunan dapat diartikan sebagai sebuah proses yang bertujuan

mengembangkan pilihan-pilihan yang dapat dilakukan oleh manusia.

Hal ini didasari oleh asumsi bahwa peningkatan kualitas sumber daya

manusia akan diikuti oleh terbukanya berbagai pilihan dan peluang

menentukan jalan hidup manusia secara bebas.

Selanjutnya Indikator Kualitas Lingkungan Sosial Jonny Purba (2005:20)

dapat diukur oleh setidaknya 3 indikator yang diantaranya :

4. Segenap pihak diikutsertakan dan masing-masing mempunyai peran dan

tanggung jawab. Hal ini didasarkan pada prinsip partisipatif dan

bertanggung jawab.

5. Hasilnya dapat di nikmati oleh masyarakat luas guna meningkatkan

kesejahteraan hidupnya.Hal ini ditandai dengan tingkat ekonomi dan

pendapatan masyarakat yang layak, tempat tinggal dan pemukiman yang

sehat dan aman, adanya kesempatan bekerja dan berusaha, pertumbuhan

dan distribusi penduduk sesuai daya dukung dan daya tampung sosial,

tingkat pendidikan penduduk yang memadai dan kesehatan yang prima.

6. Penghormatan terhadap hak-hak masyarakat serta modal sosial yang

dikembangkan masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya alam dan

pengelolaan lingkungan hidup. Hal ini ditandai dengan adanya

perlindungan hukum atas hak intelektual warga maupun kelompok

masyarakat, misalnya melalui peran, serta perlindungan terhadap hak-hak

adat masyarakat lokal (misalnya melalui peraturan daerah yang

mengakomodasi perlindungan atas hak-hak masyarakat lokal).

Page 119: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

101

4.2.2.1 Pendapatan Perkapita

Dalam perspektif makro ekonomi,indikator ini merupakan bagian

kesejahteraan manusia yang dapat diukur, sehingga dapat menggambarkan

kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Tampaknya pendapatan perkapita

telah menjadi indikator makro ekonomi yang tidak bisa diabaikan, walaupun

memiliki beberapa kelemahan. Sehingga pertumbuhan pendapatan nasional

selama ini, telah dijadikan tujuan pembangunan di negara-negara dunia.

Dengan adanya pelabuhan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan

kehidupan masyarakat salah satu kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari

peningkatan pendapatan hasil tangkapan nelayan. Pada umumnya masyarakat di

desa Teluk mayoritasnya adalah nelayan sehingga pendapatan mereka tergantung

dari hasil tangkapan ikan namun pelabuhan tidak berpengaruh pada peningkatan

pendapatan dan hasil tangkapan seperti yang diucapkan I1-1, yaitu bahwa:

―Ya tidak berpengaruh mah, untuk pendapatan tidak dapat dipastikan

terkadang kosong terkadang enggak. Sehingga untuk pendapatan itu tidak

dapat dipastikan, apabila sedikit mengalamipeningkatan pendapatannya

tetapi pelabuhan tidakberpengaruh karena hasil tangkapan itu kan

tergantung kepada musimnya‖ (Wawancara dengan I1-1pada tanggal 05

September 2015, di Tempat Pelelangan Ikan desa Teluk Kecamatan

Labuan, pukul 14.39 WIB).

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui bahwa,

hasil tangkapan nelayantergantung dari musim yang terjadi bukan dengan adanya

pelabuhan maka hasil tangkapan juga meningkat seperti pada saat musim barat

biasanya ikan sangat sulit dicari karena arus air yang begitu deras maka nelayan

rata – rata hampir semua tidak melaut dan para nelayanhanya berharap pada

pendapatan mereka pada saat musim ikan tetapi ada juga beberapa nelayan yang

Page 120: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

102

pergi jauh melaut seperti di lautan Krakatau untuk mencari ikan. Namun sebelum

adanya pelabuhan dan sesudah dibangunnya pelabuhan tidak berpengaruh

terhadap hasil tangkapan nelayan dan peningkatan pendapatan yang ada juga

masih tetap bergantung pada musim.

Hal yang serupa juga disampaikan oleh I1-2 selaku masyarakat nelayan

Desa Teluk, yaitu berupa :

‖Tergantung musim,ya adanya pelabuhan lebih baik karena ada tpi tetapi

tpi tidakberpengaruh dengan bertambahnya pendapatan.Menangkap ikan

juga sekarang sudah lebih jauh. Hasil tangkapan semakin hari dapat

dikatakan lebih banyak namun bukan karena pelabuhannya tetapi karna

alat tangkapnya‖.(Wawancara denganI1-2pada tanggal 05 September

2015, di Tempat Pelelangan Ikan desa Teluk Kecamatan Labuan, pukul

18.51 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui bahwa

memang hasil tangkapan itu berpengaruh terhadap musim bukan karena adanya

pelabuhan, namun dengan adanya pelabuhan membuat masyarakat menjadi

merasa lebih jauh mencari ikan semenjak adanya pelabuhan masyarakat tidak bisa

mencari ikan disekitar pesisir, adanya tpi yang memang berpengaruh besar namun

bukan mempengaruhi hasil tangkapan tapi sebagai media penampung hasil

tangkapan yang kemudian langsung dilelang ke pengusaha – pengusaha ikan atau

yang biasa disebut sebagai Andon. Memang hasil tangkapan semakin banyak

tetapi bukan karena pelabuhan peningkatan pendapatan terjadi karena memang

sekarang alat tangkap nelayan sudah lebih modern dibandingkan dulu maka hasil

tangkapan juga lebih memungkinkan dalam skala besar dibandingkan dulu.

Pendapatan masyarakat teluk yang mayoritasnya adalah nelayan bergantung pada

hasil tangkapan ikan maka masyarakat hanya berfokus pada pencarian ikan

Page 121: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

103

masyarakat tidak merasa keberatan dengan adanya pelabuhan selama tidak

mengganggu aktivitas melaut para nelayan.

Hal senada juga disampaiakn oleh I2-1 selaku Staff BPPP Labuan, yaitu

bahwa:

―Tidak ada pengurangan pendapatan, justru sangat meningkat atau

mengalami penambahan. Dilihat dari produksinya setiap tahun

meningkat jadi pendapatannya meningkat, memang pendapatannya

tergantung musim yang ada‖. (Wawancara dengan I2-1pada tanggal 04

September 2015, di tempat tinggal bapak Saepudin di perumahan BTN

Makui Labuan, pukul 18.47 WIB).

Berdasarkan wawancara diatas dengan staff BPPP dapat diketahui bahwa

pendapatan nelayan meningkat karena produksi ikannya juga meningkat setiap

tahunnya dan peningkatan pendapatan dilihat dari musim yang ada

Tabel 4.4

Data Produksi TPI desa Teluk Kecamatan Labuan

Bulan

Data TPI II

2011

Data TPI II

2012

Data TPI II

2013

Data TPI II

2014

Total

Raman Rp Raman Rp Raman Rp Raman Rp

Januari 40,910,000 397,111,248 - 391,154,600

Februari 125,090,000 335,303,000 175,965,000 326,179,000

Maret 26,195,000 205,825,000 500,724 1,240,736,700

April 316,868,000 341,077,000 423,645,000 1,358,107,700

Mei 263.910.000 272,195,000 848,585,000 2,756,869,100

Juni 154,980,000 276,420,000 426,040,000 931,427,000

Juli 138,868,000 210,655,000 937,205,000 572,990,000

Agustus 140,282,000 142,619,000 1,027,285,000 1,373,048,400

September 182,938,000 246,113,632 683,205,000 -

Oktober 404,568,000 207,447,000 706,010,000 470,009,600

November 354,204,000 160,094,000 232,560,000 -

Desember 183,417,000 95,418,000 52,207,000 -

Jumlah 2,068,320,000 2,890,277,880 5,513,207,724 9,420,522,100 19,892,327,700

Sumber : Data Produksi TPI UPT Labuan

Berdasarkan Tabel 4.4 terdapat peningkatan raman setiap tahunnya raman

merupakan pendapatan bersih yang didapat nelayan dari hasil tangkapan ikannya

yang kemudian di lelangkan oleh pedagang – pedagang ikan, pada tahun 2011

jumlah ramannya adalah Rp. 2.068.320.000 dan pada tahun 2012 raman

Page 122: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

104

meningkat sebesar Rp. 821.957.880 kemudian pada tahun 2013 peningkatan

raman sebesar Rp. 3.444.887.724 dan pada tahun 2014 raman meningkat lagi

sebanyak Rp. 7.352.202.100atau dengan kata lain dilihat dari presentase dari

tahun 2011 ke tahun 2012 mengalami peningkatan sebanyak 28,43%, dari tahun

2012 ke tahun 2013 mengalami peningkatan sebanyak 47,57%, dan dari tahun

2013 ke tahun 2014 mengalami peningkatan sebanyak 41,4%. Berdasarkan data

tersebut dapat dilihat peningkatan raman setiap tahunnya sangat meningkat, hasil

tangkapan nelayan juga semakin meningkat semakin canggihnya alat tangkap dan

semakin besar kapal yang digunakan sangat mempengaruhi banyaknya hasil

tangkapan nelayan yang juga akan berdampak pada ramannya.

4.2.2.2 Struktur Ekonomi

Dengan adanya perkembangan ekonomi dan peningkatan per kapita,

konstribusi sektor manupaktur/ industri dan jasa terhadap pendapatan nasional

akan meningkat terus.Perkembangan sektor industri dan perbaikan tingkat

upah akan meningkatkan permintaan atas barang-barang industri, yang akan

diikuti oleh perkembangan investasi dan perluasan tenaga kerja. Dilain pihak,

kontribusi sektor pertanian terhadap pendapatan nasional akan semakin

menurun. Dengan adanya pelabuhan pemerintah membangun fasilitas untuk

nelayan dan salah satu fasilitas yang diberikan adalah adanya pembangunan mesin

pendingin es yang biasa disebut dengan cold storage yang berfungsi untuk

membekukan ikan, diharapkan dengan adanya mesin pendingin es ini membantu

meningkatkan struktur ekonomi masyarakat karena mesin pendingin ini mampu

untuk membuat ikan lebih tahan lama sehingga ikan masih segar untuk dijual di hari

Page 123: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

105

berikutnya, namun nelayan sendiri tidak memanfaatkan cold storage itu karena

nelayan menganggap cold storage itu tidak berfungsi maksimal sehingga cold

storage sangat jarang digunakan. Seperti yang dikatakan I1-1 selaku masyarakat

nelayan Desa Teluk Kecamatan Labuan bahwa:

―Untuk membekukan ikan, masyarakat tidak menggunakan cold

storagekarena memang ikan disini masih segar dan langsung dibawa

dan dijual pada saat selesai dilelang. Masyarakat tidak berminat

menggunakan cold storage. Fungsinya ya untuk membekukan ikan

dan menyetok ikan. Jadi cold storagetidak berpengaruh terhadap

tangkapan ikan‖,(Wawancara dengan I1-1pada tanggal 05 September

2015, di Tempat Pelelangan Ikan desa Teluk Kecamatan Labuan,

pukul 14.39 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui bahwa

masyarakat nelayan mengetahui dan mengerti fungsi dari cold storage namun

masyarakat nelayan tidak menggunakan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah

tersebut karena memang ikan yang mereka tangkap masih segar dan setelah

dilakukan pelelangan ikan – ikan tersebut langsung dibawa dan dijual oleh

pengusaha – pengusaha ikan. Cold storage sendiri tidak berpengaruh terhadap

hasil tangkapan ikan bukan karena adanya mesin pendingin hasil tangkapan

menjadi lebih banyak namun hasil tangkapan tetap bergantung kepada musim

yang terjadi dan cold storage sendiri fungsinya untuk membekukan ikan atau

tempat penyimpanan stok ikan yang kemudian dibekukan agar ikan – ikan yang

ada dapat bertahan lama sehingga masih dapat dijual di kemudian hari.Tetapi pada

kenyataannya hasil tangkapan nelayan di desa Teluk pada saat dilelang kemudian

langsung dibawa dan di pasarkan.

Page 124: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

106

Hal senada juga disampaikan oleh I1-2selaku masyarakat nelayan desa

Teluk Kecamatan Labuan, bahwa:

―Coldstoragetidak berpengaruh untuk hasil tangkapan karena biasanya

hasil tangkapan langsung dijual dan dibawa karena ikannya cukup untuk

daerah Labuan‖ (Wawancara denganI1-2pada tanggal 05 September 2015,

di Tempat Pelelangan Ikan desa Teluk Kecamatan Labuan, pukul 18.51

WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui

bahwacold storage tidak berpengaruh terhadap hasil tangkapan nelayan karena

ikan dari hasil tangkapan nelayan pada saat diangkut ke darat langsung dijual dan

setelah selesai dilelang kemudian dibawa dari TPI untuk dipasarkan kembali oleh

pengusaha – pengusaha ikan dan ikan hasil tangkapan dari nelayan cukup untuk

daerah Labuan jadi tidak di ekspor keluar daerah Labuan sehingga ikan tidak

perlu di simpan di cold storage untuk dibekukan agar dapat dijual kembali dihari

berikutnya.Berdasarkan wawancara dapat diketahui bahwa cold storage tidak

mempengaruhi hasil tangkapan ikan nelayan bukan karena adanya cold storage

menjadikan hasil tangkapan ikan yang lebih banyak namun cold storage hanya

membantu nelayan yang masih ingin menjual ikan dikemudian hari dapat

disimpan dan dibekukan di cold storage sehingga ikan akan tetap terlihat masih

segar.

Hal senada juga disampaikan oleh I1-3 nelayan selakumasyarakat

pengusaha ikan desa Teluk Kecamatan Labuan, bahwa:

―Untuk membekukan ikan, pemerintah kurang tepat memberikan bantuan

sehinggacold storage itu tidak berpengaruh untuk nelayan karena ikan

disini segar semua dan langsung dilelang disini karena labuan ini wilayah

strategis.‖ (wawancara denganI1-3 pada tanggal 05 September 2015, di

Tempat Pelelangan Ikan desa Teluk Kecamatan Labuan, pukul 11.40

WIB)

Page 125: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

107

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui bahwa

masyarakat mengetahui fungsi adanya cold storage untuk membekukan ikan

namun pada kenyataannya cold storage tidak berpengaruh kepada nelayan karena

ikan hasil tangpakan dari nelayan itu selalu dalam keadaan segar dan setelah

diangkut dari kapal langsug dilelang dan daerah Labuan dianggap strategis untuk

menangkap ikan dan cold storage tidak berfungsi untuk masyarakat karena

masyarakat tidak menggunakannya sehingga masyarakat menganggap pemerintah

kurang tepat membangun cold storage karena ikan – ikan yang sudah ditangkap

masih dijual dalam keadaan segar dan langsung dilelang sehingga masyarakat

tidak perlu repot – repot untuk menyimpan ikan di cold storage untuk dijual

kembali esok harinya.

Hal yang serupa juga disampaikan olehI2-2 selaku Sekretaris Desa, yaitu

berupa :

―Fungsinya cold storage yang ada sekarang itu untuk mensterilkan ikan ,

membuat ikan bertahan lebih lama, jika memakai cara alami kami timbun

ikannya menggunakan es di dalam peti tetapi dengan adanya cold storage

menjadi lebih efisien untuk peningkatan mutu dan daya tahan dari ikan

yang biasanya 3 hari bisa menjadi seminggu. Sehingga masyarakat

nelayan tidak bingung dengan produk ikan yang mereka dapat apabila

barang masuknya agak lambat, karena stok ikan lebih lama kualitas juga

bertahan lama.‖ (wawancara dengan I2-2pada tanggal 04 September 2015,

di Kantor Desa Teluk Kecamatan Labuan, pukul 15.41 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan sekretaris desa dapat diketahui

bahwa rata – rata masyarakat nelayan mengetahui dan mengerti fungsi dari cold

storage untuk membekukan ikan dan membuat ikan bertahan lebih lama. Dengan

adanya cold storage mempermudah masyarakat karena tidak lagi menggunakan

cara yang alami dengan menimbun ikan menggunakan es didalam peti dan dengan

adanya cold storage membuat daya tahan ikan menjadi lebih mudah, sehingga

Page 126: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

108

apabila penjualan agak terlambat nelayan masih dapat menyimpan ikan di cold

storage sehingga ikan masih bias bertahan dalam keaadan yang lama. Cold

storage memang jika dilihat dari fungsinya sangat membantu masyarakat nelayan

karena memang fungsi cold storage sendiri adalah untuk membekukan ikan

sehingga apabila nelayan masih ingin menjual ikan dikemudian hari dapat

disimpan terlebih dahulu di cold storage.

Selanjutnya I2-2selaku Sekretaris DesaTeluk Kecamatan Labuan juga

mengatakan bahwa:

‖Untuk penambahan hasil tangkapan ikan itu standar artinya

coldstoragetidak berpengaruh dengan hasil produk dari laut hanya

memaksimalkan produk laut untuk berfungsi agar ikan tetap bertahan

lama sehingga kapanpun kami menjual ikan tidak akan busuk ikannya.

Biasanya hasil tangkapan nelayan disini kan banyak dan tidak bisa habis

dalam sehari penjualannya sehingga apabila pemasaran agak telat

ditimbun dulu dengan es tetapi dengan adanya cold storagedapat

bertahan lama‖. (wawancara dengan I2-2pada tanggal 04 September 2015,

di Kantor Desa Teluk Kecamatan Labuan, pukul 15.41 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan sekretaris desa dapat

diketahuibahwacold storage tidak berpengaruh dengan produk hasil laut seperti

ikan tetapi cold storage hanya berfungsi untuk memaksimalkan hasil laut

sehingga ikan akan berada dalam kondisi tetap segar dan bertahan lebih lama dan

kemudian nelayan juga dapat menjual ikan kapan saja karena ikan yang disimpan

tidak akan busuk. Namun berbeda dengan pendapat masyarakat nelayan dan

pengusaha ikan menurut masyarakat nelayan hasil tangkapan ikan dari nelayan di

Labuan tidak habis dalam sehari untuk penjualannya setelah dilelang sehingga

jika dalam pemasaran agak terlambat ikan yang biasanya ditimbun dengan es

dalam peti jika disimpan di cold storage akan lebih bertahan lama, sehingga

Page 127: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

109

memang tujuan dari adanya cold storage ini sangat membantu nelayan apabila

terjadi keterlambatan pemasaran ikannya masih dapat disimpan di cold storage.

4.2.2.3 Urbanisasi

Urbanisasi dapat diartikan sebagai meningkatnya proporsi

penduduk yang bermukim di wilayah perkotaan dibandingkan dengan di

pedesaan. Berdasarkan fenomena ini, urbanisasi digunakan sebagai salah satu

indikator pembangunan. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk yang terjadi

dari desa ke kota dan dari kota ke desa, namun perpindahan penduduk yang

terjadi di Desa Teluk adalah perpindahan dari kota ke desa atau yang biasa

disebut sebagai Transmigrasi, Transmigrasi yang terjadi di Desa Teluk adalah

Transmigrasi lokal yang mencakup migrasi dalam daerah yakni dari daerah satu

ke daerah lain, dikarenakan Desa Teluk merupakan wilayah strategis untuk

menjadi tempat tinggal bagi orang – orang yang berprofesi sebagai nelayan

karena posisi pelabuhan perikanan terletak dekat dengan Desa Teluk dan karena

memang mayoritas penduduk yang tinggal di Desa Teluk adalah nelayan maka

banyak nelayan – nelayan yang dari kota lain pindah dan bertempat tinggal ke

Desa Teluk seperti yang dikatakanoleh I1-1 selaku masyarakat nelayan, yaitu

berupa :

―Ada saja nelayan musiman yang datang dari Jawa danLampung,

ngontrak dirumah warga ada yang ngurus biasanya masyarakat yang

tinggal disini.‖(Wawancara dengan I1-1pada tanggal 05 September 2015,

di Tempat Pelelangan Ikan desa Teluk Kecamatan Labuan, pukul 14.39

WIB).

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui bahwa

ada perpindahan penduduk yang bersifat musiman yaitu nelayan yang datang dari

Jawa dan Lampung kemudian untuk tempat tinggal mereka mengontrak di rumah

Page 128: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

110

masyarakat sekitar Desa Teluk yang menetap di desa dan ada masyarakat yang

mengurus dan menyediakan kontrakan untuk tempat tinggal para nelayan yang

datang dari Jawa dan Lampung.

Hal senada juga disampaikan I2-2selaku sekertaris desa bahwa:

―Untuk didesa Teluk ini setiap tahunbertambah karena desa teluk ini

termasuk daerah pendatang daerah heterogen jadi semua orang yang

datang berfrofesi sebagai nelayan maka teluk ini lah yang jadi tumpuan

mereka contoh nelayan sumatera, jawa timur kebanyakan migrasi kesini.

Penambahanpenduduk nelayan semakin tahun semakin padat terkadang

saudara yang dari luar datangkesini dan kebanyakan menetap

menjadiwarga desa teluk dan ktp desa teluk‖. (wawancara dengan I2-

2pada tanggal 04 September 2015, di Kantor Desa Teluk Kecamatan

Labuan, pukul 15.41 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan sekretaris desa dapat diketahui

bahwa terjadi penambahan penduduk setiap tahunnya karena desa Teluk termasuk

daerah pendatang dan sifatnya heterogen yang artinya bermacam – macam suku

yang tinggal di desa ini dan pendatang yang bertempat tinggal di daerah Teluk

menjadikan Desa Teluk sebagai tumpuan untuk berdomisili seperti nelayan yang

datang dari Sumatera dan Jawa timur. Padatnya penduduk yang terjadi setiap

tahun di Desa Teluk diakibatkan dari pendatang yang membawa saudaranya untuk

tinggal di Desa Teluk dan kemudian menetap dan membuat ktp sehingga menjadi

warga Desa Teluk.

Selanjutnya I2-2 selaku sekertaris desa juga mengatakan bahwa :

―Ada juga yang bersifat musiman terkadang juga menetap menjadi warga

Teluk. Sekitar 20% yang kembali kebanyakan menetapdan yang menetap

biasanya yang belum berkeluarga tetapi kalau dikalkulasikan lebih

banyak yang menetap‖.(wawancara dengan I2-2pada tanggal 04

September 2015, di Kantor Desa Teluk Kecamatan Labuan, pukul 15.41

WIB)

Page 129: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

111

Berdasarkan wawancara diatas dengan sekretaris desadapat diketahui

bahwa perpindahan penduduk yang terjadi ada yang bersifat musiman yang

kemudian menetap menjadi warga Desa Teluk. Jika dikalkulasikan ada sekitar

20% yang kembali ke daerahnya masing – masing dan yang menetap menjadi

warga Desa Teluk adalah yang belum berkeluarga yang kemudian menetap di

desa mencari ikan di desa dan juga membuat KTP di Desa Teluk.

Hal yang serupa juga disampaikan oleh I2-3 selaku manajaer TPI II, yaitu

berupa :

―Perpindahan saya tidak mengetahui namun untuk nelayan musiman ada

namanya andon biasanya menangkap ikan disini. Biasanya berbulan

bulan tinggalnya mengontrak dirumah masyarakat jadi tambahan

pendapatan untuk masyarakat dari kontrakan nelayan yang dari jawa

namun jika melautnya biasanya hanya 3 hari saja.‖ (wawancara dengan

I2-3pada tanggal 05 September 2015, di kantor Tempat Pelelangan Ikan,

pukul 19.27 WIB).

Berdasarkan wawancara di atas dengan manajer TPI II dapat diketahui

bahwa perpindahan penduduk yang terjadi ada yang bersifat musiman yaitu

nelayan musiman yang datang ke Desa Teluk dan disebut sebagai andon, andon

ini kemudian menangkap ikan di wilayah Labuan disekitar Pelabuhan atau di

daerah tempat nelayan Desa Teluk biasa mencari ikan. Para andon ini mengontrak

di rumah masyarakat Desa Teluk lebih dari sebulan dengan menyediakan

kontrakan untuk para andon yang datang dari Jawa menjadi tambahan pendapatan

untuk masyarakat Desa Teluk yang memiliki kontrakan namun untuk melaut

lamanya di laut hanya 3 hari saja.Setelah 3 hari di laut kemudian para andon

kembali ke kontrakan untuk beristirahat dan beberapa hari kemudian melaut lagi 3

Page 130: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

112

hari seperti itu aktifitas para Andon sampai lebih dari 1 bulan berada di Desa

Teluk.

4.2.2.4 Angka Tabungan

Perkembangan sektor manufaktur/industri selama tahap industrialisasi

memerlukan investasi dan modal. Dalam masyarakat yang memiliki

produktivitas tinggi, modal usaha ini dapat dihimpun melalui tabungan, baik

swasta maupun pemerintah. Untuk para nelayan modal usaha sangat dibutuhkan

untuk pergi melaut dan berdagang sehingga sangat perlu untuk menabung dari

setiap penghasilan yang diperoleh oleh masyarakat nelayan, tabungan para

nelayan digunakan pada saat musim Barat karena di musim Barat angin sangat

kencang dan nelayan tidak pergi melaut sampai jangka waktu 4 bulan sehingga

untuk kebutuhan hidup sehari – harinya nelayan menggunakan uang hasil

tabungannya seperti yang dikatakan oleh I1-2 selaku masyarakat nelayan bahwa :

―Ada punya tabungan pribadi tidak ditabung dibank, untuk persiapan

musim barat nanti‖. (Wawancara denganI1-2pada tanggal 05 September

2015, di Tempat Pelelangan Ikan desa Teluk Kecamatan Labuan, pukul

18.51 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui bahwa

masyarakat nelayan memiliki tabungan sendiri namun tidak ditabung di bank

tetapi tabungannya di simpan sendiri dirumah dan tabungan itu di gunakan untuk

persiapan pada saat terjadi musim Barat nanti. Pada saat musim Barat banyak

nelayan tidak pergi melaut karena cuaca buruk sehingga nelayan akan banyak

mengalami resiko jika tetap melaut dan biasanya musim Barat terjadi selama 4

bulan dan nelayan menggunakan tabungan mereka untuk biaya hidup selama

musim Barat terjadi

Page 131: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

113

Hal senada juga disampaikan oleh I1-4 selaku ketua KUB, yaitu

berupa :

―Untuk pribadi mungkin punya untuk simpanan di musim barat atau

cuaca buruk karena jika musim barat pasti tidak bisa melaut terkadang

sampai 4 bulan jadi tabungannya cukupuntuk biaya hidup selama musim

barat.‖ (wawancara dengan I1-4 pada tanggal 05 September 2015, di

kantor TPI, pukul 20.32 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan ketua kub dapat diketahui bahwa

nelayan menabung dalam bentuk pribadi atau diri sendiri yang menyimpan uang

tabungan bukan menyimpan di Bank dan tabungan yang disimpan pribadi

digunakan untuk musim Barat atau cuaca buruk. Karena pada saat musim Barat

para nelayan tidak melaut sampai empat bulan lamanya sehingga untu memenuhi

kebutuhan hidupnya sehari – hari selama musim Barat nelayan menggunakan

uang tabungannya untuk biaya hidupnya dan keluarganya masing – masing.

Hal yang serupa juga disampaikan olehI1-3selaku masyarakat pedagang

ikan, yaitu berupa :

―Tergantung kepada kepribadian nelayan masing – masingkarena

pendapatannya ada yang meningkat ada yang menurun namun biasanya

ada yang menabung pribadi untuk persiapan di musim barat.‖

(wawancara dengan I1-3 pada tanggal 05 September 2015, di Tempat

Pelelangan Ikan desa Teluk Kecamatan Labuan, pukul 11.40 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui bahwa

menabung itu tergantung kepada kepribadian masing – masing nelayan ada yang

ingin menabung dan ada yang tidak ingin menabung karena tergantung kepada

pendapatan yang diperoleh oleh masyarakat nelayan. Namun masyarakat nelayan

menabung untuk persiapan di musim Barat nanti dan tabungan yang disimpan

oleh masyarakat nelayan itu bersifat pribadi atau disimpan sendiri.

Page 132: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

114

Hal yang serupa juga disampaikan oleh I1-1selakumasyarakat nelayan,

yaitu berupa :

―Nelayan sendiri sangat jarang untuk menabung, karena nelayan sendiri

orang awamjika untuk menabung sebagian pasti ada yang menabung

biasanya untuk musim barat tetapi sebagian lagi ya tidak mementingkan

tabungan masa depannya, saya sendiri menabungnya di

bank.‖(Wawancara dengan I1-1pada tanggal 05 September 2015, di

Tempat Pelelangan Ikan desa Teluk Kecamatan Labuan, pukul 14.39

WIB).

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui bahwa

masyarakat nelayan sangat jarang untuk menabung karena masyarakat nelayan

pemikirannya masih awam atau dapat diartikan masyarakat nelayan masih banyak

belum mengetahui bagaimana cara menabung di Bank sehingga apabila

menabung maka tabungan itu digunakan untuk musim Barat dan tabungan itu

disimpan pribadi karena banyak nelayan yang tidak mengerti bagaimana cara

menabung uang mereka di Bank dan masyarakat nelayan banyak yang tidak

mementingkan tabungan untuk masa depannya nanti karena masih banyak

nelayan yang berpikir bahwa mereka akan mendapatkan uang terus apabila

mereka melaut namun tidak semua masyarakat yang tidak mengerti tentang

menabung untuk masa depannya ada juga masyarakat yang menabung uangnya di

Bank untuk tabungan masa depannya nanti seperti bapak yang menabung di Bank

untuk masa depannya dan masa depan anak – anaknya nanti.

4.2.2.5 Indeks Kualitas Hidup

IKH atau Physical Qualty of life Index (PQLI) digunakan untuk

mengukur kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Indeks ini dibuat

indikator makro ekonomi tidak dapat memberikan gambaran tentang

Page 133: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

115

kesejahteraan masyarakat dalam mengukur keberhasilan ekonomi.Dalam

indeks ini, angka rata-rata harapan hidup dan kematian bayi akan dapat

menggambarkan status gizi anak dan ibu, derajat kesehatan, dan lingkungan

keluarga yang langsung berasosiasi dengan kesejahteraan keluarga. Pendidikan

yang diukur dengan angka melek huruf, dapat menggambarkan jumlah orang

yang memperoleh akses pendidikan sebagai hasil pembangunan.Variabel ini

menggambarkan kesejahteraan masyarakat, karena tingginya status ekonomi

keluarga akan mempengaruhi status pendidikan para anggotanya. Tingkat

pendidikan nelayan di desa Teluk pada umumnya hanya sd saja paling tinggi

sampai tingkat smp dikarenakan kurangnya biaya dan kurangnya

pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pendidikan karena bagi nelayan

mencari ikan lah tujuan utama dalam hidup mereka dengan adanya

Pelabuhan diharapkan pemerintah mampu untuk memperhatikan

kesejahteraan keluarga diharapkan pihak pemerintah memberikan

pengetahuan tentang makanan bergizi dan perlunya kesehatan bagi

masyarakat nelayan dan juga memberikan bantuan berupa beasiswa kepada

masyarakat untuk memotivasi agar semakin banyak masyarakat yang

bersekolah dan memperoleh pendidikan dan juga mempermudah masyarakat

mengakses pendidikan seperti seperti yang dikatakan olehI1-2selaku

masyarakatnelayan bahwa:

―Tergantungkepadarejeki tetapi anak sekolah, bantuan sekolah ada anak

saya mendapatkan bantuan beasiswa dari sekolah yang didapat dari bp3.

Kalau uang beasiswa sekolah diambil ke pos.‖ (Wawancara denganI1-

2pada tanggal 05 September 2015, di Tempat Pelelangan Ikan desa Teluk

Kecamatan Labuan, pukul 18.51 WIB)

Page 134: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

116

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui bahwa

untuk menyekolahkan anak tergantung kepada rejeki yang didapatkan oleh

nelayan bantuan beasiswa ada untuk anak – anak yang bersekolah yang

didapatkan dari BP3 dan beasiswa itu diambil di pos yang berada di seberang kiri

kantor bp3 dengan beasiswa ini secara langsung memotivasi anak untuk

bersekolah karena tidak banyak membenakan orangtua lagi untuk biaya

perlengkapan sekolah begitu juga bagi para nelayan, dengan adanya beasiswa ini

mempermudah nelayan untuk biaya sekolah anak jadi uang yang seharusnya

untuk sekolah anak bias ditabung dan digunakan untuk keperluan kedepannya.

Hal senada juga disampaikan oleh I1-1 selaku masyarakat nelayan, yaitu

berupa :

―Beasiswa ada tetapi tidakmerata, ada yang mendapat beasiswa tetapi

biasanya yang sudah mampu namun untuk sekarang rata-rata anak anak

nelayan sudah sekolah. Ada saja beasiswanya, tingkat pendidikan

meningkat sekarang.‖ (Wawancara dengan I1-1pada tanggal 05 September

2015, di Tempat Pelelangan Ikan desa Teluk Kecamatan Labuan, pukul

14.39 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui bahwa

beasiswa yang diberikan kepada masyarakat ada namun tidak merata dan tidak

dilihat dari latarbelakang ekonomi karena ada yang sudah mampu namun anaknya

mendapat beasiswa. Tetapi anak – anak nelayan sekarang sudah bersekolah

sehingga tingkat pendidikan di masyarakat menjadi meningkat dengan adanya

kesadaran masyarakat untuk bersekolah dan juga motivasi dengan diberiannya

bantuan seperti beasiswa kepada masyarakat.

Hal yang serupa juga disampaikan oleh I2-2 selaku sekertaris desa, yaitu

berupa :

Page 135: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

117

―Ya alhamdulilah sekrang sudah semakin meningkat, buktinya dari

sarana dulu sd cuma satu skrg 3 sd dan madrasah 2 kemudian smp sma tk

baru dibangun ada, smk kejuruan sudah ada didesa teluk. Ya secara

otomatis jika ekonomi menunjang orangtua pasti anak – anaknya ingin

disekolahkan karena sudah ada kesadaran. Sudah banyak anak nelayan

yang kuliah sekarang‖. (wawancara dengan I2-2pada tanggal 04

September 2015, di Kantor Desa Teluk Kecamatan Labuan, pukul 15.41

WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan sekretaris desa dapat diketahui

bahwa tingkat pendidikan semakin meningkat karena sudah ada penambahan

sekolah di desa Teluk dan anak – anak nelayan sudah memiliki kesadaran akan

pentingnya pendidikan untuk masa depan mereka nantinya bahkan sudah ada anak

nelayan yang tingkat pendidikannya sampai ke jenjang perkuliahan dari sini

terlihat bahwa cara berpikir anak – anak nelayan juga sudah semakin maju

sehingga mereka berkeinginan sekolah setinggi – tingginya bukan lagi berpikir

untuk menjadi nelayan pergi melaut dan membantu orangtua mencari ikan.

Hal senada juga disampaikan oleh I1-3selaku masyarakat pedagang ikan,

yaitu berupa :

―Sudah banyak yang bersekolah sehingga kesenjangan sosial sekarang

sudah membaik, karena kesadaran untuk sekolah sudah semakin

meningkat‖. (wawancara dengan I1-3 pada tanggal 05 September 2015, di

Tempat Pelelangan Ikan desa Teluk Kecamatan Labuan, pukul 11.40

WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui bahwa

kesenjangan social yang terjadi di masyarakat sudah semakin membaik karena

sudah ada kesadaran bagi masyarakat untuk bersekolah sehingga tingkat

pendidikan juga semakin meningkat.

Page 136: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

118

4.2.2.6 Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index)

The United Nations Development Program(UNDP) telah membuat

indikator pembangunan yang lain, sebagai tambahan untuk beberapa indikator

yang telah ada. Ide dasar yang melandasi dibuatnya indeks ini adalah

pentingnya memperhatikan kualitas sumber daya manusia. Menurut UNDP,

pembangunan hendaknya ditujukan kepada pengembangan sumber daya

manusia. Dalam pemahaman ini, pembangunan dapat diartikan sebagai sebuah

proses yang bertujuan mengembangkan pilihan-pilihan yang dapat dilakukan

oleh manusia. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa peningkatan kualitas sumber

daya manusia akan diikuti oleh terbukanya berbagai pilihan dan peluang

menentukan jalan hidup manusia secara bebas. Untuk memajukan kesejahteraan

masyarakat sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya

masyarakatnya dalam pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai Labuan masyarkat

harus mengetahui apa tujuan dari dibangunnya Pelabuhan ini beserta fungsi –

fungsinya sehingga masyarakat mampu untuk menggunakan fasilitas yang

diberikan dengan baik dan masyarakat juga mampu bekerjasama untuk

meningkatkan kesejahteraan hidupnya dengan adanya Pelabuhan ini.

Hal yang serupa juga disampaikan olehI2-1selaku staff BPPP, yaitu berupa

:

―Iya karna tujuan pelabuhan dibangun juga untuk kesejahteraan

masyarakat lah, untuk mempermudah masyarakat juga dalam melakukan

aktivitas nelayannya setiap hari.‖ (Wawancara dengan I2-1pada tanggal 04

September 2015, di tempat tinggal bapak Saepudin di perumahan BTN

Makui Labuan, pukul 18.47 WIB)

Page 137: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

119

Berdasarkan wawancara diatas dengan staff BPPP dapat diketahui bahwa

Tujuan Pemerintah membangun Pelabuhan adalah untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat nelayan sehingga dapat mempermudah masyarakat

dalam melakukan aktivitas nelayan dan pekerjaannya sehari – hari karena dengan

disediakannya fasilitas – fasilitas untuk para nelayan sehinggapasti setiap nelayan

dapat menikmati fasilitas yang ada.

Selanjutnya I2-1 selaku BPPP Labuan juga mengatakan bahwa:

―Sebagian besar sih kurang karena sumber daya masyarakat disitu terutama

dibagian pendidikan kurang, makanya adanya kantor kita itu kita harus

banyak bersosialisasi ke masyarakat tersebut. BPPP harus memberikan

kebebasan buat masyarakat belajar pengetahuan tentang pelabuhan selama

positif kita jelaskan masyarakat karena kita pelayanan sifatnya.‖ (Wawancara

dengan I2-1pada tanggal 04 September 2015, di tempat tinggal bapak

Saepudin di perumahan BTN Makui Labuan, pukul 18.47 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui bahwa

pengetahuan masyarakat tentang Pelabuhan masih kurang karena sumder daya

masyarakat nelayan terutama di bidang pendidikan masih kurang sehingga

sosialisasi ke masyarakat sangat penting agar setiap masyarakat menjadi lebih

mengeti apabila dijelaskan secara rinci. Pihak BPPP juga harus memberikan

kebebasan untuk masyarakat untuk belajar tentang Pelabuhan sehingga

masyarakat semakin mengerti apa tujuan dan fungsi dibangunnya Pelabuhan,

piihak Bp3 merasa selama tujuan masyarakat nelayan itu positif akan selalu

Page 138: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

120

didukung dan diberikan pelayanan serta penjelasan yang baik karena memang

pekerjaan mereka bersifat pelayanan.

Hal yang serupa juga disampaikan oleh I1-5 selakuketua pokwasmas, yaitu

berupa :

―Sedikit banyak tau lah karna ada sosialisasi ke individu individu. Pihak

bp3 udah sering sosialisasi cuman kadang beda pendapat antara

masyarakat dengan dinas.‖ (wawancara dengan I1-5 pada tanggal 06

September 2015, di kantor karang taruna desa Teluk Kecamatan Labuan,

pukul 11.57 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan ketua pokwakmas dapat diketahui

bahwa masyarakat banyak mengetahui tentang pelabuhan karena ada sosialisasi

kepada nelayan dan sosialisasi sering dilakukan agar masyarakat semakin banyak

mengetahui tentang pelabuhan dan fasilitas – fasilitas yang ada, namun sering

juga terjadi perbedaan pendapat antara masyarakat dengan pihak dinas karena

terkadang setelah sosialisasi pihak dinas tidak memberikan apa yang diinginkan

oleh masyarakat nelayan.

Hal yang serupa juga disampaikan oleh I1-1selaku masyarakat nelayan,

yaitu berupa :

―Nelayan mengerti tentang pelabuhan seperti tempat untuk bongkar

barang dibarengi dengan aktifitas nelayan lainnya seperti untuk tempat

melelang ikan itu saja paling selebihnya fungsi dan tujuan dibangunnya

tidak semua mengerti.‖ (Wawancara dengan I1-1pada tanggal 05

September 2015, di Tempat Pelelangan Ikan desa Teluk Kecamatan

Labuan, pukul 14.39 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui bahwa

pelabuhan berfungsi sebagai tempat untuk bongkar muat ikan dan juga sebagai

tempat untuk pelelangan ikan semua nelayan mengerti namun fungsi dan tujuan

lain dari pelabuhan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak semua

Page 139: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

121

nelayan mengerti dan mengetahuinya karena maish ada nelayan yang cuek dengan

sekitar yang penting untuk dirinya bisa menghasilkan ikan.

4.2.2.7 Lingkungan Sosial

Standar kriteria atau mutu keserasian lingkungan sosial seringkali

ditentukan oleh kondisi sosial, budaya dan lingkungan masyarakat itu sendiri.

Menurut Jonny Purba (2005:20) dalam kaitannya dengan pengelolaan sumber

daya alam dan lingkungan hidup, dalam kaitannya dengan pengelolaan sumber

daya alam dan lingkungan hidup, indikator lingkungan sosial ditentukan

berdasarkan pemanfaatan sumber daya alam dan pengelolaan lingkungan hidup

yang bertanggung jawab secara dan dilakukan secara integral, holistik dan adil.

4.2.2.7.1 Prinspi Partisipatif

Segenap pihak diikutsertakan dan masing-masing mempunyai peran dan

tanggung jawab. Hal ini didasarkan pada peran dan partisipasi dalam hal ini peran

dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Pelabuhan sangat penting karena

akan terjalin kerjasama yang baik antara masyarakat dan pemerintah untuk

memberikan perbaikantaraf hidup masyarakat dan menciptakan kesejahteraan bagi

masyarakat nelayan. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat

dilakukan individu dalam masyarakat sebagai organisasi dengan kata lain

perlunya peranan masyarakat dalam pembangunan Pelabuhan karena yang akan

merasakan semua dampak dari pembangunan Pelabuhan ini adalah masyarakat

nelayan itu sendiri. Prisnip pasrtisipasi adalah partisipasi bermakna kerja

kemitraan, dengan kata lain dengan adanya pembangunan Pelabuhan ini maka

akan membentuk mitra kerjasama antara pihak pemerintah dengan

Page 140: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

122

masyrakat.Seperti yang disampaikan oleh I2-1 selaku staff BPPP Labuan, beliau

mengatakan bahwa :

―Tentu saja untuk pembangunan pelabuhan itu kan harus ada izin

dari tokoh masyarakat didesa itu kemudian izin dari kepala desa.

Masyarakat diikutsertakan pada saatpembuatan beronjong batu dan

setiap mendapatkan tender kami mewajibkan untuk memberikan

kontribusi ke musholah,mesjid yang ada di desa. yang jelas semua

masyarakat disekitar di libatkan. Ada yang dipekerjakan dikantor

masyarakat dari desa rata – rata anak nelayan dilihat dari latar

belakang pendidikannya. ada jugamasyarakat yang dipekerjakan

sebagai kuli supaya pembangunan tidak ada masalah karena

jikamembawaorang dari luar pasti ada pro dan kontra ke

masyarakat.‖ (Wawancara dengan I2-1pada tanggal 04 September

2015, di tempat tinggal bapak Saepudin di perumahan BTN Makui

Labuan, pukul 18.47 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui bahwa

dalam pembangunan Pelabuhan masyarakat sangat berperan penting yaitu pada

saat akan dibangun Pelabuhan pihak pemerintah meminta izin dari masyarakat

melalui tokoh masyarakat didesa dan kepala desa setelah ada izin dari masyarakat

kemudian dilakukan pembangunan Pelabuhan. Masyarakat ikut terlibat dalam

pembuatan beronjong batu untuk menahan ombak sehingga kapal – kapal nelayan

tidak terdampar.Setiap mendapatkan tender pihak pemerintah mewajibkan untuk

memberikan kontribusi untu mushola dan mesjid yang ada di desa sehingga

semua masyarakat ikut terlibat.Masyarakat juga berperan dalam proses

pembangunan Pelabuhan yaitu ada masyrakat yang bekerja sebagai kuli bangunan

agar tidak terjadi masalah pada saat pembangunan karena apabila membawa orang

dari luar akan menimbulkan pro dan kontra bagi masyarakat sekitar karena merasa

tidak adil akan banyak masyarakat yang mengeluhkan kenapa masyarakat sekitar

tidak dilibatkan dalam pembangunan tujuan pembangunan itu untuk masyarakat

Page 141: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

123

seharusnya masyarakat harus terlibat.Partisipasi dari masyarakat yaitu dengan

adanya anak – anak nelayan yang bekerja dikantor BPPP tetapi dilihat dari

kemampuan dan latar belakang pendidikannya masing – masing sehingga akan

maksimal dalam melakukan pekerjaannya.

Hal yang serupa juga disampaikan oleh I1-1selaku masyarakat nelayan,

yaitu berupa :

―Yang kuli pasti ada, membantu untukmembangun jalan mengangkat

batu jika nelayan tidak ikut membantu paling menganggur. Ada anak

nelayan yang bekerjadi dinas tetapi dilihat dari latar belakang

pendidikannya biasanya pegawai.‖ (Wawancara dengan I1-1pada

tanggal 05 September 2015, di Tempat Pelelangan Ikan desa Teluk

Kecamatan Labuan, pukul 14.39 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui bahwa

masyarakat turut berperan dalam pembangunan yaitu sebagai kuli bangunan

dengan membantu membangun jalan kemudian mengangkat batu apabila nelayan

tidak ikut membantu maka dia menganggur karena tidak melaut dan tidak

berperan serta dalam pembangunan. Partisipasi dari masyarakat yaitu anak – anak

nelayan yang bekerja dengan menjadi pegawai di dinas tetapi dilihat dari latar

belakang pendidikannya.

Hal yang serupa juga disampaikan oleh I1-3 selaku masyarakat ikan, yaitu

berupa :

―Ada untuk kuli bantu kuli bangun ada beberapa orang. Ada

beberapa yg bekerja dikantor dilihat dari latar belakang

pendidikannya namun rata-rata anak nelayan.‖ (wawancara dengan

I1-3 pada tanggal 05 September 2015, di Tempat Pelelangan Ikan

desa Teluk Kecamatan Labuan, pukul 11.40 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui bahwa

pada saat proses pembangunan masyarakat turut berperan untuk membantu yaitu

Page 142: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

124

sebagai kuli bangunan dan juga kuli bantu sehingga masyarakat menjadi lebih tau

untuk apa dibangun pelabuhan karena mereka turut berperan dalam proses

pembangunannya, masyarakat juga berpartisipasi yaitu dalam bentuk anak – anak

nelayan ada yang bekerja dikantor dinas sebagai pegawai kantor namun tetap

dilihat dari latar belakang pendidikan mereka masing – masing.

Hal yang serupa juga disampaikan oleh I1-2 selaku masyarakat, yaitu

berupa :

―Untuk nelayan punya kerja masing – masing tetapi kalo yang

menganggur dan tidak melaut turut membantu dan mendapatkan

gaji juga lumayan untuk menmbah uang saku daripada menanggur.

Ada yang bekerja dikantor tetapi anak – anak nelayan tetapi tetap

dilihat dari sekolahnya sampai di tingkat mana.‖ (Wawancara

denganI1-2pada tanggal 05 September 2015, di Tempat Pelelangan

Ikan desa Teluk Kecamatan Labuan, pukul 18.51 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui bahwa

untuk nelayan sudah memiliki pekerjaan sendiri setiap harinya yaitu pergi melaut

dan yang ikut berperan dalam proses pembangunan adalah masyarakat lain yang

menanggur atau nelayan yang sudah tidak melaut lagi turut membantu dalam

pembangunan dan mereka mendapatkan gaji dari apa yang mereka kerjakan untuk

menambah pendapatan mereka masing – masing. Partisipasi dari masyarakat yaitu

anak – anak nelayan yang bekerja dikantor sebagai pegawai namun tetap dilihat

dari latar belakang pendidikannya.

4.2.2.7.2 Lingkungan Ekonomi

Lingkungan merupakan komponen penting dari sistem ekonomi. Artinya

bahwa tanpa adanya lingkungan maka sistem ekonomi tidak akan berfungsi. Ini

berarti pula bahwa jika ekonomi ingin diperbaiki maka kualitas sumberdaya alam

Page 143: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

125

dan lingkungan perlu dipertahankan.Lingkungan ekonomi adalah kegiatan

manusia dalam memanfaatkan sumberdaya alam dan lingkungannya yang tersebut

dapat dipertahankan dan bahkan penggunaanya dapat ditingkatkan dalam jangka

panjang atau berkelanjutan.Untuk mempertahankan sumberdaya alam yang ada di

Pelabuhan perlu juga untuk menjaga sumberdaya lautnya seperti ikan yang

membutuhkan terumbu karang untuk tempat tinggalnya. Habitat terumbu karang

apabila rusak akan berdampak pada tidak ada ikan disekitar kolam Pelabuhan dan

dengan seperti ini maka sumberdaya alam dan lingkungannya tidak dipertahankan

dengan baik seperti yang dikatakan oleh I2-1 selaku staff BPPP Labuan, beliau

mengatakan bahwa :

―akibat hilangnya terumbu karang nelayan jadi jauh untuk mencari

ikan dan yang jelas dikolam pelabuhan sudah tidak ada terumbu

karang karena sudah tercemar sejak adanya pembangunan

pelabuhan.‖(Wawancara dengan I2-1 pada tanggal 04 September

2015, di tempat tinggal bapak Saepudin di perumahan BTN Makui

Labuan, pukul 18.47 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan staff BPPPLabuan dapat diketahui

bahwa dampak dari hilangnya terumbu karang adalah nelayan menjadi jauh untuk

menangkap ikan karena terumbu karang merupakan tempat untuk habitat ikan,

nelayan tidak lagi dapat mencari ikan dan memancing disekitar kolam pelabuhan

karena terumbu karang sudah tercemar ketika pembangunan pelabuhan.

Hal senada juga disampaikan oleh I1-3 nelayan selakumasyarakat

pengusaha ikan desa Teluk Kecamatan Labuan, bahwa:

―Pada saat pengerukan ya hilang, jadi tidak bisa mencari ikan dikolam

pelabuhan dan harus ketengah laut jika dahulu masih bisa mencari

ikan di sekitar sini.‖ (wawancara dengan I1-3 pada tanggal 05

September 2015, di Tempat Pelelangan Ikan desa Teluk Kecamatan

Labuan, pukul 11.40 WIB)

Page 144: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

126

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui bahwa

pada saat dilakukan pengerukan dikolam pelabuhan terumbu karang menjadi

hilang dan nelayan untuk mencari ikan harus ketengah laut dan cukup jauh

ditempuh dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sebelum adanya pelabuhan

masyarakat masih bisa mencari ikan disekitar pelabuhan.

Hal senada juga disampaikan oleh I2-5 selaku staff komunikasi lingkungan

bahwa :

―adanya kegiatan penyimpanan jangkar dan pengerukan yang terlalu

dalam secara otomatis terumbu karang menjadi tidak ada.‖

(wawancara dengan I2-5 pada tanggal 27 Agustus 2015, di kantor

Dinas Lingkungan Hidup, pukul 11.41 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan staff komunikasi lingkungan dapat

diketahui bahwa dengan adanya kegiatan penyimpanan jangkar kapal

menyebabkan terumbu karang menjadi rusak dan pengerukan yang terlalu dalam

mengakibatkan habitat terumbu karang menjadi rusak dan tidak ada karena

terumbu karangnya juga ikut terangkut pada saat dilakukannya

pengerukan.Rusaknya terumbu karang ini berakibat kepada ikan – ikan karena

terumbu karang merupakan tempat tinggal ikan maka ikan – ikan juga menjadi

tidak ada lagi disekitar kolam Pelabuhan, dan juga berdampak kepada nelayan

karena nelayan sekarang sudah tidak bisa lagi menangkap ikan disekitar kolam

Pelabuhan.

Selanjutnya I2-5 selaku staff komunikasi lingkungan juga menyampaikan

bahwa :

― pengendapan lumpur atau tanah timbul menjadi keluhan

masyarakat karena mengganggu aktifitas nelayan mengakibatkan

penyempitan muara yang merupakan pertemuan antara ujung sungai

Page 145: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

127

dengan laut yang merupakan jalur lintas untuk perahu nelayan yang

tadinya satu jalur menjadi dua jalur sehingga nelayan harus

mengantri kelaut.‖ (wawancara dengan I2-5 pada tanggal 27 Agustus

2015, di kantor Dinas Lingkungan Hidup, pukul 11.41 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan staff komunikasi lingkungan dapat

diketahui bahwa pengendapan lumpur yang terjadi di muara menjadi keluhan dari

masyarakat karena terjadinya penyempitan muara yang berdampak pada sulitnya

nelayan untuk melaut yang pada awalnya sebelum adanya pelabuhan muara masih

dua jalur setelah pembangunan pelabuhan menjadi satu jalur dan untuk melat

nelayan harus mengantri karena muara merupakan jalur lintas nelayan untuk pergi

melaut dan muara merupakan pertemuan antara ujung sungai dengan laut.

Hal yang serupa juga dikatakan I1-1 selaku masyarakat nelayan desa Teluk

Kecamatan Labuan bahwa:

―Penyempitan muara juga jadi masalah, karena jadi satu jalur

dulunya muara itu luas tetapi sekarang menjadi satu jalur

karenamenjadi satu jalur kapal besar jadi tidak bisa masuk

mengakibatkan macet juga jika satu kapal tidak jalan ya kapal lain

juga ikutan tidak jalan apabila mau keluar ya menunggu yang di

depan keluar.‖ (Wawancara dengan I1-1pada tanggal 05 September

2015, di Tempat Pelelangan Ikan desa Teluk Kecamatan Labuan,

pukul 14.39 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui bahwa

penyempitan muara menjadi salah satu masalah untuk masyarakat karena setelah

adanya pelabuhan menjadi satu jalur sehingga kapal besar tidak bisa masuk dan

juga mengakibatkan macet apabila satu kapal tidak jalan kapal yang lainnya juga

ikut tidak jalan apabila kapal ingin keluar harus menunggu kapal yang didepan

keluar terlebih dahulu.

Page 146: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

128

Hal yang serupa juga disampaikan oleh I1-2 selaku masyarakat, yaitu

berupa :

―Semenjak satu jalur jadi macet ya apabila kapal tidak keluar satu

maka semua ikut tidak keluar , kapal itu yang datang sama yang

pulang itu tidak boleh bertemu. Apabila bersandar didermagakandas

kapalnya terkena batu untuk keluar juga sulit kipas nya banyak yang

putus.‖ (Wawancara denganI1-2pada tanggal 05 September 2015, di

Tempat Pelelangan Ikan desa Teluk Kecamatan Labuan, pukul 18.51

WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui bahwa

semenjak adanya pelabuhan dan kapal menjadi satu jalur mengakibatkan macet

karena apabila satu kapal tidak keluar maka kapal yang lain juga tidak keluar,

kapal yang akan pergi melaut dan kapal yang pulang melaut tidak dapat bertemu

karena sempitnya muara sehingga menunggu kapal yang pergi keluar dulu setelah

itu kapal yang akan pulang masuk. Nelayan tidak mau kapalnya bersandar di

dermaga karena dangkalnya kolam pelabuhan mengakibatkan kapal kandas

terkena batu dan apabila kapal akan keluar untuk pergi melaut kipas bisa rusak

dan putus karena benturan dengan batu. Sebelum adanya pelabuhan muara masih

luas dan kolam pelabuhan juga masih pesisir pantai sehingga nelayan masih bisa

menyandarkan kapalnya.

4.2.2.7.2.1 Indikator Kesejahteraan Rakyat

Selain data pendapatan dan pengeluaran, ada pula berbagai komponen

tingkat kesejahteraan lain yang sering digunakan. Pada salah satu publikasi PBB

pada tahun 1961 yang berjudul International and Measurement of Levels of Living

: An Interim Guide dikemukakan ada sembilan komponen kesejahteraan, antara

lain : kesehatan, konsumsi, makanan dan gizi, pendidikan, kesempatan kerja,

Page 147: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

129

perumahan, jaminan sosial, sandang, rekreasi dan kebebasan.Hal ini ditandai

dengan kesehatan yang prima, konsumsi makanan yang cukup bergizi, tingkat

pendidikan yang meningkat, adanya kesempatan bekerja dan berusaha, tempat

tinggal dan permukiman yang sehat dan aman, adanya kebebasan bagi masyarakat

untuk berekreasi dan menikmati fasilitas yang ada di Pelabuhan. Berkenaan

dengan peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat, sudah selayaknya

pembangunan Pelabuhan yang ada bisa dimanfaatkan dan dinikmati dan juga

dipergunakan untuk menciptakan kesejahteraan hidup masyarakat nelayan

disekitar. Dalam hal ini adanya Pelabuhan seharusnya mampu meningkatan

standar hidup masyarakat nelayan, Seperti yang disampaikan oleh I2-3 selaku

manajer TPI, beliau mengatakan bahwa :

‖Ya sejahtera dilihat dari memiliki kapal sendiri juga untuk makan

sehari hari sudah enak makannya ikan yang banyak gizinya sehingga

nelayan – nelayan disini ya sehat – sehat semua apalagi sekarang

sudah ada klinik semakin mudah masyarakat untuk berobat‖

(wawancara dengan I2-3pada tanggal 05 September 2015, di kantor

Tempat Pelelangan Ikan, pukul 19.27 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan manajer TPI II dapat diketahui

bahwa masyarakat dapat dikatakan sejahtera karena sudah memilikikapal sendiri

dan untuk makannya sehari – hari sudah enak yaitu makan ikan hasil tangkapan

dari nelayan, ikan banyak mengandung protein sehingga sangat baik untuk

dikonsumsi masyarakat sehingga gizi masyarakat semakin baik juga karena

makanan masyarakat yang cukup bergizi maka kesehatan masyarakat juga

semakinmembaik didukung dengan adanya klinik di dekat kantor bppp sehingga

memudahkan masyarakat untuk berobat, mengecek kesehatan secara rutin dan

membeli obat sesuai kebutuhan masing – masing masyarakat.

Page 148: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

130

Hal yang serupa juga disampaikan oleh I1-1 selaku masyarakat, yaitu

berupa :

―Apa saja masuk yang penting kenyang, tidak beli karena rasanya

yang penting murah dan banyak tetapi untuk kesehatannelayan

nelayan disini sehat sehat karena banyak makan ikan yang cukup

bergizi‖ (Wawancara dengan I1-1pada tanggal 05 September 2015, di

Tempat Pelelangan Ikan desa Teluk Kecamatan Labuan, pukul 14.39

WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui bahwa

masyarakat lebih baik makan apa saja yang dimasak dirumah asalkan perutnya

merasakan kenyang dan mereka tidak mau membeli makanan diluar karena masak

lebih hemat dan banyak sedangkan kalau membeli makanan diluar belum tentu

sebanyak yang dimasak. Nelayan dapat dikatakan sehat karena hamper setiap hari

mengkonsumsi ikan yang memang cukup bergizi sehingga kesehatan mereka juga

semakin membaik.

Hal yang serupa juga disampaikan oleh I1-2 selaku masyarakat, yaitu

berupa :

‖Ya untukkebutuhan makan cukup terpenuhi hampir tiap hari

makan ikan ya makanannya cukup bergizi lah, apabila lagi mendapat

banyak ikan juga rejeki juga cukup lumayan‖ (Wawancara denganI1-

2pada tanggal 05 September 2015, di Tempat Pelelangan Ikan desa

Teluk Kecamatan Labuan, pukul 18.51 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui bahwa

kebutuhan untuk makan nelayan sehari – hari terpenuhi dan juga makanan sehari

– hari nelayan adalah ikan sehingga cukup bergizi untuk para nelayan apalagi jika

nelayan mendapat ikan yang banyak dan pendapatan juga berlebih tentu makanan

yang dikonsumsi juga bisa bergizi.Selain itu juga adanya pembangunan Pelabuhan

Perikanan Pantai Labuan membuka kesempatan bagi masyarakat untuk

Page 149: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

131

mendapatkan pekerjaan dan juga memiliki peluang untuk membuka jenis usaha

baru dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti yang dikatakan oleh I2-1selaku

staff BPPP yaitu berupa:

―Yang jelas jika pelabuhan berkembang yang diserap pasti tenaga dari

masyarakat sekitar dulu, terutama sesuai dengan keahliannya karna

pelabuhan ini milik daerah bukan pusat jadi otomatis yang ditarik

daerah situ terlebih dahulu.‖ (Wawancara dengan I2-1pada tanggal 04

September 2015, di tempat tinggal bapak Saepudin di perumahan

BTN Makui Labuan, pukul 18.47 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan staff BPPP dapat diketahui bahwa

apabila Pelabuhan berekembang dengan pesat tenaga yang diserap paling utama

adalah dari masyarakat sekitar Pelabuhan terlebih dahulu karena Pelabuhan

Perikanan Pantai di Labuan adalah milik daerah sehingga yang di utamakan

adalah masyarakat sekitar Pelabuhan terlebih dahulu baru dari masyarakat lain

karena adanya Pelabuhan ini bertujuan untuk memajukan ekonomi masyarakat

dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa Teluk.

Selanjutnya I2-1selaku staff BPPP juga menyampaikan bahwa :

‖Adanya perbengkelan kapal (yang usaha masyarakat disekitar dan

nelayan), jika untuk nelayan nampungair bersih kemudian air bersih

dijual ke kapal untuk nelayan musiman, berdagang perbekalan

seperti sembako.‖ (Wawancara dengan I2-1pada tanggal 04

September 2015, di tempat tinggal bapak Saepudin di perumahan

BTN Makui Labuan, pukul 18.47 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan staff BPPP dapat diketahui bahwa

terdapat peluang usaha yang muncul semenjak adanya Pelabuhan seperti

perbengkelan kapal yang dibuka oleh nelayan dan masyarakat sekitar untuk

memperbaiki kapal kapal nelayan lain yang rusak perbengkelan kapal ini berada

disamping SPBN sehingga memudahkan nelayan untuk dapat memperbaiki

kapalnya yang mengalami kerusakan, nelayan lain juga ada yang membuka usaha

Page 150: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

132

menjual air bersih untuk nelayan musiman karena nelayan musiman mengontrak

dirumah warga sehingga untuk melaut membutuhkan air bersih dan air bersih itu

didapat dari masyarakat sekitar, selanjutnya ada masyarakat yang menjadi

pedagang yaitu berdagang sembako yang dibutuhkan nelayan untuk kebutuhan

melautnya selama beberapa minggu.

Hal yang serupa juga disampaikan oleh I1-2 selaku masyarakat, yaitu

berupa :

‖ Ya banyak yang berdagang pada berjualan sekarang disekitar

dermaga dulunya kancuma jual ikan aja disitu.‖ (Wawancara

denganI1-2pada tanggal 05 September 2015, di Tempat Pelelangan

Ikan desa Teluk Kecamatan Labuan, pukul 18.51 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui bahwa

Semenjak Pelabuhan ada banyak masyarakat yang berdagang disekitar dermaga

ada yang berdagang sembako, warung nasi dan warung – warung kecil lainnya

dibandingkan dengan dahulu sebelum adanya Pelabuhan yang ada hanya

masyarakat yang berdagang ikan saja dipasar ikan.

Hal yang serupa juga disampaikan oleh I1-3 selaku masyarakat pedagang

ikan, yaitu berupa :

―Ada peluang untuk bekerja dan rata-rata istri nelayan.‖ (wawancara

dengan I1-3 pada tanggal 05 September 2015, di Tempat Pelelangan

Ikan desa Teluk Kecamatan Labuan, pukul 11.40 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui bahwa

Terdapat peluang untuk masyarakat bekerja dan memiliki usaha semenjak adanya

Pelabuhan seperti membuka warung nasi dan berdagang sembako dan yang

berdagang adalah para istri nelayan sehingga cukup mengerti apa – apa saja yang

dibutuhkan para nelayan untuk persiapan di laut nantinya.

Page 151: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

133

Namun dibalik munculnya peluang usaha baru untuk masyarakat setelah

adanya pelabuhan juga menghilangkan mata pencaharian masyarakat yang pada

awalnya menjual ikan asin sekarang sudah tidak lagi karena sudah tidak ada lahan

untuk menjemur ikan asin lagi seperti yang dikatakan oleh I2-1selaku staff BPPP

bahwa:

―Lahan untuk penjemuran ikan asin nya sangat kurang karena semua

lahan hanya untuk pembangunan, tempat penjemuran ikan asin mau

dibangun pabrik es lagi jadi otomatis hasil jemuran ikan asinnya

sedikit dan lahan penjemuran ikan asinnya jadi jauh maka

kebanyakan masyarakat yang menjemur ikan asin menjadi malas dan

lebih memilih untuk bekerja yang lain.‖ (Wawancara dengan I2-1

pada tanggal 04 September 2015, di tempat tinggal bapak Saepudin

di perumahan BTN Makui Labuan, pukul 18.47 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan staff BPPP dapat diketahui bahwa

lahan untuk penjemuran ikan asin sangat kurang karena semua lahan digunakan

untuk pembangunan, lahan penjemuran ikan asin yang sekarang akan digunakan

untuk pembangunan pabrik es lagi sehingga dengan sedikit lahan untuk menjemur

ikan asin masyarakat menjadi malas dan lebih memilih untuk bekerja yang lain

saja.

Hal yang serupa juga disampaikan oleh I2-2selaku sekertaris desa, yaitu

berupa :

―Masih ada yang jual ikan asin tetapi sudah sangat jarang karena

sekarang banyaknya mengkonsumsi untuk pribadi biasanya mereka

menggunakan lahan yang dekat tpi itu untuk lahan ikan asin dan

emang bppp skrg juga dulunya bukan untuk menjemur ikan asin tapi

tpi untuk pelelangan ikan, namun ya masyarakat menggunakan lahan

yang kosong aja buat jemur ikan asin.‖ (wawancara dengan I2-2pada

tanggal 04 September 2015, di Kantor Desa Teluk Kecamatan

Labuan, pukul 15.41 WIB)

Page 152: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

134

Berdasarkan wawancara diatas dengan sekertaris desa dapat diketahui

bahwa sudah sangat jarang masyarakat yang menjual ikan asin karena masyarakat

lebih baik untuk mengkonsumsi ikan asin sendiri karena sudah tidak ada lahan

untuk menjemur sehingga jumlah ikan yang dijemur juga sudah semakin sedikit

masyarakat menggunakan lahan yang didekat TPI untuk menjemur ikan asin dan

kantor BPPP sekarang sebelum pembangunan pelabuhan adalah TPI dan

masyarakat menggunakan lahan kosong didepan TPI untuk menjemur ikan asin.

Hal yang senada juga disampaikan oleh I1-3selaku masyarakat pedagang

ikan, yaitu berupa :

―sudahtidak ada sekarang lahan untuk menjemur ikan asin, sekarang

jadi di tengah-tengah penduduk mengganggu aktifitas penduduk dan

aktifitas lainnya juga. Yang menjual ikan asin juga sudah sangat

jarang dan sudah tidak ada sepertinya sekarang masyarakat lebih

memilih untuk mengkonsumsi pribadi saja‖(wawancara dengan I1-3

pada tanggal 05 September 2015, di Tempat Pelelangan Ikan desa

Teluk Kecamatan Labuan, pukul 11.40 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat nelayan dapat diketahui

bahwa lahan untuk penjemuran ikan asin sudah tidak ada dan sekarang

masyarakat menjemur ikan asinnya ditengah – tengah penduduk mengganggu

aktifitas masyarakat dan aktifitas lainnya juga sehingga masyarakat lebih memilih

untuk mengkonsumsi ikan asin secara pribadi saja.

Selain kesempatan bekerja dan berusaha, dalam segi keamanan juga

mengalami peningkatan seperti yang dikatakan oleh I2-1selaku staff BPPP bahwa:

―Jelas dengan adanya pelabuhan keamanan terjamin dandengan

adanya pos pos itu juga sudah menjadi aman, yang jaga kantor juga 3

orang dari masyarakat disekitar.‖ (Wawancara dengan I2-1 pada

tanggal 04 September 2015, di tempat tinggal bapak Saepudin di

perumahan BTN Makui Labuan, pukul 18.47 WIB)

Page 153: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

135

Berdasarkan wawancara diatas dengan staff BPPP dapat diketahui bahwa

dengan adanya Pelabuhan keamanan juga terjamin karena sudah ada pos – pos

disekitar Pelabuhan sehingga kondisi disekitar desa Teluk juga menjadi aman dan

untuk kantor BPPP juga sangat aman karena ada 3 orang dari masyarakat sekitar

yang menjaga kantor sehingga kantor juga tetap aman dari kemalingan.

Hal yang serupa juga disampaikan oleh I1-2selaku masyarakat nelayan,

yaitu berupa :

‖Biasanya jika ada nelayan atau kapal yang tenggelam kemudian akan

dicari dan ada gerakannya jika tidak begitu tidak ada keamanan dilaut

tapi untuk didarat ya aman – aman saja karena adanya pos – pos

disekitar pelabuhan.‖ (Wawancara denganI1-2pada tanggal 05

September 2015, di Tempat Pelelangan Ikan desa Teluk Kecamatan

Labuan, pukul 18.51 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui

bahwakeamanan yang ada dilaut sangat kurang karena aka nada tindakan apabila

ada kapal nelayan yang tenggelam kemudian dicari tetapi jika tidak ada yang

tenggelam tidak aka nada tindakan untuk menjaga keamanan kapal ketika melaut

atau menyandarkan kapal tetapi untuk keamanan didarat tetap dalam keadaan

aman karena terdapat pos di sekitar Pelabuhan.

Hal yang serupa juga disampaikan oleh I1-3 selaku masyarakat pedagang

ikan, yaitu berupa :

Keamanan dilaut masih kurang jika malam hari tidak ada pengaman

apabila malam hari nelayan kesasar terdampar hancur kapalnya

diwilayah dermaga namun untuk didarat dapat dikatakan amanlah

karena ada pos dan ada yang jaga jadi kondisi desa juga menjadi aman

.‖ (wawancara dengan I1-3 pada tanggal 05 September 2015, di

Tempat Pelelangan Ikan desa Teluk Kecamatan Labuan, pukul 11.40

WIB)

Page 154: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

136

Berdasarkan wawancara diatas dengan masyarakat dapat diketahui bahwa

tingkat keamanan yang ada dilaut masih kurang dapat dilihat dari ketika malam

hari tidak ada pengamanan di kolam Pelabuhan atau disekitar dermaga seperti

penerangan sehingga pada malam hari terdapat nelayan yang tersesat dan

terdampar kemudian kapalnya menjadi hancur dan hal ini sangat merugikan bagi

para nelayan, sementara keamanan yang ada didarat cukup aman karena terdapat

pos dan ada satpam yang menjaga pos itu sehingga dapat melihat kondisi di

sekitar Pelabuhan dan desa Teluk.

Selain itu adanya Pelabuhan Perikanan Pantai dapat dijadikan tempat

untuk berekrasi dengan adanya kebebasan bagi masyarakat untuk berekreasi dan

menikmati fasilitas yang ada di Pelabuhan sehingga Pelabuhan bukan hanya

menjadi tempat untuk aktivitas nelayan saja namun juga dapat dijadikan untuk

berekreasi keluarga seperti yang dikatakan olehI2-1 selaku staff BPPP bahwa:

―Yang berekreasi di pelabuhan dikenai retribusi seperti mobil –

mobil, meskipun dari wisata ataupun dari kunjungan kerja semua

dikenai retribusi. Jika untuk nelayan itu sendiri dikenai retribusi

setiap kapal bersandar. Kapal tambat dan labuh dikenai retribusi,

bongkar muatan juga kena retribusi sesuai undang – undang.

Retribusinya dihitung perhari seperti parkir jadi setiap kapal nelayan

bersandar ke pelabuhan dikenai retribusi.‖ (Wawancara dengan I2-

1pada tanggal 04 September 2015, di tempat tinggal bapak Saepudin

di perumahan BTN Makui Labuan, pukul 18.47 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan staff BPPP dapat diketahui bahwa

ada kebebasan masyarakat untuk berekreasi namun dikenai retribusi semua sama

rata dikenai retribusinya seperti mobil – mobil yang masuk ke Pelabuhan dan

biasanya mobil ini di gunakan pedagang ikan untuk mengangkut ikan hasil lelang

di TPI dan untuk nelayan sendiri juga dikenai retribusi setiap kapal bersandar,

Page 155: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

137

tambat dan labuh serta bongkar muatan juga dikenai retribusi sesuai undang –

undnag yang sudah ditetapkan, untuk nelayan retribusinya dihitung perhari seperti

parkir.

Hal yang serupa juga disampaikan oleh I2-2selaku sekertaris desa, yaitu

berupa :

―ada portal yang sudah dibangun, itu diprioritaskan untuk angkutan

yang membawa hasil laut lah yang beli solar juga, tetapi kemarin

dari Dkp ada wacana untuk setiap transportasi yang bergerak

dibidang ekonomi. Untuk peraturan emang ada karena temen saya

ada yang bawa angkutan beli solar ya masuknya kena. Kalo dilaut itu

yang sewa kapal pendatang yang ingin melaut atau main dilaut maka

bayar ke nelayan karena dari nelayan sendiri sudah dipungut biaya

sesuai dengan undang – undang yang ada.‖ (wawancara dengan I2-2

pada tanggal 04 September 2015, di Kantor Desa Teluk Kecamatan

Labuan, pukul 15.41 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan sekertaris desa dapat diketahui

bahwa portal yang telah dibangun diprioritaskan untuk angkutan yang membawa

hasil laut yang biasa digunakan para pengusaha – pengusaha ikan untuk

membawa ikan hasil tangkapan laut dan juga untuk angkutan yang ingin membeli

solar di Pelabuhan juga dikenai retribusi dan Dinas Kelautan dan Perikanan

memberikan wacana kepada masyarakat untuk di berlakukan retribusi untuk

semua jenis transportasi yang bergerak dibidang ekonomi.Di laut apabila ada

wisatawan yang ingin melaut dikenai retribusi dari para nelayan sendiri seperti

sewa kapal itu dibayar kepada nelayan bukan kepada pihak pemerintah karena

nelayan sudah diipungut retribusi sendiri kapalnya sesuai dengan undang –

undnag yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Hal yang serupa juga disampaikan oleh I2-4selakustaff bagian operasional

TPI, yaitu berupa :

Page 156: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

138

―Tambat labuh sudah berjalan, sudah ada undang-undang retribusi

tentang berapa kali penarikannya. Tambah labuh diluar dari retribusi

ke tpi kalo dari tpi untuk kekabupaten kalo tambat labuh ke

provinsi.‖ (wawancara dengan I2-4pada tanggal 06 September 2015,

di kantor karang taruna desa Teluk Kecamatan Labuan, pukul 14.15

WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan staff UPT dapat diketahui bahwa

penetapan pemungutan retribusi untuk tambat labuh sudah berjalan dan sudah

tercantum di undang – undang tentang berapa kali seharusnya dilakukan

pemungutan retribusi. Tambat labuh retribusinya diberikan kepada dinas Provinsi

sementara retribusi dari TPI diberikan kepada dinas Kabupaten.

4.2.2.7.3 Teori Modal Sosial

Modal finansial adalah sejumlah uang yang dapat dipergunakan untuk

membeli fasilitas dan alat – alat produksi perusahaan saat ini. Konsep modal

seperti ini relatif mudah dipahami oleh orang awam sekalipun. Modal sosial dapat

diartikan sebagai sumber (resource)yang timbul dari adanya interaksi antara orang

– orang dalam suatu komunitas. Pemerintah sebagai pihak pengelola Pelabuhan

harus menjalin kerjasama yang baik dengan masyarakat sekitarnya misalnya

dengan memberikan modal untuk masyarakat nelayan membeli alat tangkap dan

keperluan kapal lainnya dan untuk masyarakat harus memberikan kontribusi

kepada pihak pemerintah dengan membentuk suatu kelompok atau komunitas

sehingga mempermudah pihak pemerintah untuk memberikan bantuan atau modal

kepada masyarakat sehingga akan terjalin lah kerjasama antara pemerintah dengan

masyarakat sekitar seperti yang dikatan oleh I1-4 selaku ketua KUB bahwa :

‖KUB bertugas sebagai penerima bantuan dari pemerintah seperti alat

tangkap, mesin, lampu dan yang menerima bantuan itu yang bersifat

kelompok dibentuk 10 orang jadi yang menerima bantuan itu hanya

Page 157: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

139

yang berkelompok. Terbentuk tahun 2013 semua masyarakat nelayan

dari keompok manapun bisa masuk kedalam kub dengan persyaratan

memiliki kartu nelayan. sebagian nelayan memiliki kartu dan sebagian

masih belum karena berpikiruntuk apa membuat kartu padahal kartu

nelayan itu penting untuk menerima bantuan, tidak akan dapat

bantuan dari mentri ataupun dinas apabilatidak punya kartu. Untuk

mempermudah nelayan yang belum mampu. ( wawancara dengan I1-4

pada tanggal 05 September 2015, di kantor Tempat Pelelangan ikan,

pukul 20.32 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan ketua KUB dapat diketahui

bahwaKUB merupakan Kelomok Usaha Bersama yang menerima bantuan dari

pemerintah untuk kebutuhan nelayan melaut seperti alat tangkap, mesin, lampu

dan yang menerima bantuan ini harus berkelompok atau membentuk komunitas

terlebih dahulu semua masyarakat nelayan berhak untuk membentuk kelompok

dan menerima bantuan dengan syarat harus memiliki kartu nelayan, kartu nelayan

sangat pentik untuk dimiliki oleh nelayan dan merupakan syarat untuk masyarakat

nelayan agar mendapat bantuan dari Menteri ataupun dari Dinas apabila tidak

memiliki kartu maka tidak akan mendapatkan bantuan tetapi tetap saja masih ada

nelayan yang tidak mau membuat kartu nelayan, bantuan ini memiliki tujuan

untuk mempermudah masyarakat nelayan yang belum mampu sehingga tidak

harus membeli alat tangkap yang baru atau mesin yang baru.

Hal yang serupa juga disampaikan olehI1-6 selaku sekertaris II HNSI, yaitu

berupa :

‖ KUB itu bentukan dari pemerintah daerah. Bantuannya dalam

bentuk fisik seperti kapal dan alat tangkap contoh inkamina(nama

kapal).‖ ( wawancara dengan I1-6 pada tanggal 06 September 2015, di

kediaman bapak Bambang, pukul 13.17 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan sekertaris II HNSI dapat diketahui

bahwa KUB merupakan bentukan dari pemerintah daerah dan bantuan yang

Page 158: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

140

diberikan untuk kub itu dalam bentuk fisik seperti kapal dan alat tangkap salah

satu contohnya adalah kapal inkamina yang diberikan bantuan dari pemerintah

untuk nelayan yang membentuk kelompok masyarakat atau komunitas

masyarakat.

Hal yang serupa juga disampaikan olehI2-4 selaku staff bagian operasional

TPI, yaitu berupa :

―Ada bantuan dari pemerintah untuk nelayan dalam bentuk kapal dan

alat tangkap, dengan syarat membentuk kelompok masyarakat yang

terdiri dari 10 orang dan memiliki kartu nelayan ( wawancara dengan

I2-4pada tanggal 06 September 2015, di kantor Karang Taruna desa

Teluk, pukul 14.15 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan staff bagian operasional TPI dapat

diketahui bahwa pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat dalam

bentuk kapal dan alat tangkap dengan syarat masyarakat membentuk kelompok

atau komunitas terlebih dahulu dan kelompok tersebut terdiri dari 10 orang dan

harus memiliki kartu nelayan agar mendapat bantuan dari pemerintah.

Hal yang serupa juga disampaikan olehI2-1selaku staff BPPP yaitu berupa :

―tidak ada, dana csr tidak ada juga dari bpppcuma ada dana buat KUB

atau pelaksana usaha, dan uang yang diberikan atau bantuan yang

diberikan itu bukan untuk pendidikan anak. Bantuannya berupa kapal

dan alat tangkap dan untuk uang dibelanjakan buat peralatan kapal

bukan buat nyekolahin anak. Bantuan provinsi itu kapal atau alat

tangkap jika dari pusat berupa uang.‖ (Wawancara dengan I2-1pada

tanggal 04 September 2015, di tempat tinggal bapak Saepudin di

perumahan BTN Makui Labuan, pukul 18.47 WIB)

Berdasarkan wawancara diatas dengan staff BPPP dapat diketahui bahwa

bantuan dari pemerintah kepada nelayan bukan dalam bentuk dana csr melainkan

dana untuk KUB atau pelaksana usaha dan kemudian uang yang diberikan atau

bantuan yang diberikan bukan dalam bentuk pendidikan anak namun bantuan

Page 159: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

141

yang berupa kapal dan alat tangkap, apabila mendapat bantuan dalam bentuk uang

digunakan untuk belanja peralatan kapal karena bantuan yang diberikan dari

provinsi itu adalah dalam bentuk kapal atau alat tangkap jika dari pemerintahan

pusat bantuannya dalam bentuk uang.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan yakni mencakup pemaparan lebih lanjut dari hasil analisis

data yang ditujukan untuk memaparkan lebih jauh lagi terkait masing-masing

indikator komponen pembangunan dan lingkungan sosial dalam penelitian ini.

Dalam menganalisis data hasil penelitian, peneliti menggunakan teori Indikator

Keberhasilan Pembangunan Deddy T. Tikson (2005:98) dapat diukur oleh

setidaknya 6 indikator yang diantaranyaPendapatan Perkapita, Struktur ekonomi,

Urbanisasi, Angka Tabungan, Indeks Kualitas Hidup, Indeks Pembangunan

Manusia dan Indikator kualitas Lingkungan Sosial Jonny Purba (2005:20) dapat

diukur oleh setidaknya 3 indikator yang diantaranya segenap pihak diikutsertakan

dan masing – masing berperan dan bertanggungjawab, hasilnya dapat dinikmati

oleh masyarakat luas guna meningkatkan kesejahteraan hidupnya, penghormatan

terhadap hak – hak masyarakat serta modal social yang dikembangkan masyarakat

dalam memanfaatkan sumberdaya alam dan pengelolaan lingkungan

hidup.Berikut adalah pembahasan dari masing-masing indikator keberhasilan

pembangunan dan indikator kualitas lingkungan sosial dalam penelitian mengenai

―Dampak Pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan Terhadap

Page 160: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

142

Lingkungan Sosial Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan

Kabupaten Pandeglang - Banten‖.

4.3.1 Pendapatan Perkapita

Pendapatan perkapita erat hubungan dengan terjadinya penambahan atau

pengurangan pendapatan nelayan di desa Teluk jika dilihat dari tabel 4.8

berdasarkan data produksi dari pemerintah pada tahun 2011 jumlah ramannya

adalah Rp. 2.068.320.000 dan pada tahun 2012 raman meningkat sebesar Rp.

821.957.880 kemudian pada tahun 2013 peningkatan raman sebesar Rp.

3.444.887.724 dan pada tahun 2014 raman meningkat lagi sebanyak Rp.

7.352.202.100 berdasarkan data tersebut dapat dilihat peningkatan raman setiap

tahunnya sangat meningkat atau dengan kata lain dilihat dari presentase dari tahun

2011 ke tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 28,43% kemudian dari tahun

2012 ke tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 47,57% dan dari tahun 2013

ke tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 41,4%, hasil tangkapan nelayan

juga semakin meningkat karena semakin canggihnya alat tangkap dan semakin

besar kapal yang digunakan sangat mempengaruhi banyaknya hasil tangkapan

nelayan yang juga akan berdampak pada ramannya dengan kata lain BPPP

melaksanakan fungsinya yang ke 5 yaitu pengumpulan data tangkap dan hasil

perikanan. Hasil tangkapan nelayan bergantung musim yang terjadi bukan dengan

adanya pelabuhan maka hasil tangkapan juga meningkat seperti pada saat musim

barat biasanya ikan sangat sulit dicari karena arus air yang begitu deras maka

nelayan rata – rata hampir semua tidak melaut dan para nelayan hanya berharap

pada pendapatan mereka pada saat musim ikan tetapi tetap saja ada juga beberapa

Page 161: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

143

nelayan yang pergi jauh untuk melaut seperti di lautan Krakatau untuk mencari

ikan. Berdasarkan wawancara dengan masyarakat nelayan sebelum adanya

pelabuhan dan sesudah dibangunnya pelabuhan tidak berpengaruh terhadap hasil

tangkapan nelayan dan peningkatan pendapatan yang ada juga masih tetap

bergantung pada musimdan alat tangkapnya namun dengan adanya pelabuhan

membuat masyarakat menjadi merasa lebih jauh mencari ikan semenjak adanya

pelabuhan masyarakat tidak bisa mencari ikan disekitar pesisir, adanya tpi yang

memang berpengaruh besar namun bukan mempengaruhi hasil tangkapan tapi

sebagai media penampung hasil tangkapan.Pendapatan masyarakat teluk yang

mayoritasnya adalah nelayan bergantung pada hasil tangkapan ikan maka

masyarakat hanya berfokus pada pencarian ikan, masyarakat tidak merasa

keberatan dengan adanya pelabuhan selama tidak mengganggu aktivitas melaut

para nelayan. Dengan kata lain bahwa dampak dari pembangunan PPP belum

memiliki dampak positif terhadap hasil tangkapan nelayan desa Teluk. Dari hasil

pengamatan yang dilakukan peneliti saat berada ditempat penelitian dan

berdasarkan hasil wawancara dengan para informan tentang hasil tangkapan

nelayan bahwa hasil tangkapan nelayan pada kenyataannya memang sangat

bergantung terhadap musim yang ada, pemerintah menyediakan fasilitas yaitu TPI

hanya sebagai media untuk menampung pelelangan ikan dan memungut retribusi

dari hasil tangkapan nelayan yang kemudian langsung dilelang ke pengusaha –

pengusaha ikan, setiap nelayan membawa hasil tangkapannya ke TPI para

pengusaha pemberi modal langsung melelang ikan dan pendapatan juga dibagi

dari modal yang diberikan kepada nelayan sebelum melaut bukan membantu

Page 162: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

144

nelayan agar hasil tangkapan nelayan menjadi semakin banyak nelayan biasanya

diberikan modal sebelum melaut oleh pengusaha ikan untuk kebutuhan nelayan

dikapal selama seminggu atau bahkan lebih kemudian hasil tangkapan nelayan

dilelang oleh pengusaha ikan yang kemudian hasilnya dikurangi dengan modalnya

terlebih dahulu setelah modal kembali kemudian hasilnya dibagi 50 % untuk

pengusaha 50 % untuk nelayan beserta abk nya. Berikut rincian biaya perbekalan

nelayan

Tabel 4.5

Rincian Biaya Perbekalan Nelayan

Alat

Tangkap

Jumlah

ABK

Daerah

Tangkapan

Jumlah

Hari

Rincian Biaya Pembiayaan

No Bahan

Pemberk

elan

Volume Harga Satuan

jumlah

Payang 12 Liwungan 2 1 Solar 100 7.500 750.000

Sumur 2 Oli 2 25.000 50.000

Pesauran 3 Bensin

4 Bumbu

masak

1 300.000 300.000

5 Rokok 30 10.000 300.000

6 Gula 1 kg 20.000 20.000

7 Kopi 2 pck 15.000 30.000

8 Beras 20 liter 10.000 200.000

9 Kayu

bakar

1 30.000 30.000

10 Es 5 25.000 125.000

11 Suku

cadang

1.790.000

Sumber : Inventaris Fasilitas BPPP Labuan 2015

Berdasarkan tabel data pemerintah diatas dapat diketahui bahwa nelayan diberikan

modal awal oleh pengusaha ikan sebesar Rp.1.790.000 dari hasil rincian

perbekalan yang akan dibawa oleh nelayan kelaut untuk melaut dalam jangka

waktu 2 hari yang daerah tangkapannya antara lain Liwungan, Sumur dan

Pesauran. Sebelum adanya pelabuhan ketika status masih Pangkalan Pendaratan

ikan TPI sudah ada dan fungsinya tetap sama setelah adanya pelabuhan sehingga

Page 163: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

145

sebelum adanya pelabuhan hasil tangkapan nelayan tetap bergantung kepada

musim yang ada begitu juga setelah adanya pelabuhan BPPP tidak mengubah pola

hubungan antara pengusaha ikan dengan nelayan sehingga hasil tangkapan tidak

terdampak langsung kepadan nelayan dan nelayan belum memiliki potensi besar

untuk sejahtera, BPPP belum melaksanakan fungsi no 4 yaitu pemasaran dan

distribusi ikan karena pengusaha masih berperan penting dalam pemasaran dan

distribusi ikan seharusnya dengan adanya Pelabuhan BPPP membantu nelayan

untuk meningkatkan pendapatannya melalui hasil tangkapanya dengan menangani

langsung pemasaran dan distribusi ikan sehingga bukan pengusaha ikan lagi yang

berperan penting karena hasil tangkapan merupakan pendapatan nelayan sehingga

kesejahteraan nelayan tercermin dari pendapatannya karena tujuan dari

Pembangunan Pelabuhan ini adalah mengubah masyarakat menjadi lebih

sejahtera.

4.3.2 Struktur Ekonomi

Struktur ekonomi erat hubungannya dengan kesejahteraan hidup

masyarakat dan juga pendapatan masyarakat. Salah satu pembangunan fasilitas

untuk nelayan adalah adanya pembangunan mesin pendingin es yang biasa disebut

dengan cold storage yang berfungsi untuk membekukan ikan, diharapkan dengan

adanya mesin pendingin es ini membantu meningkatkan struktur ekonomi

masyarakat karena mesin pendingin ini mampu untuk membuat ikan lebih tahan

lama sehingga ikan masih segar untuk dijual di hari berikutnya, namun nelayan

sendiri tidak memanfaatkan cold storage itu karena nelayan menganggap cold

storage itu tidak berfungsi maksimal sehingga cold storage sangat jarang

Page 164: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

146

digunakan. Berdasarkan wawancara dengan masyarakat, masyarakat nelayan

mengetahui dan mengerti fungsi dari cold storagemasyarakat tidak menggunakan

fasilitas yang diberikan oleh pemerintah tersebut karena memang ikan yang

mereka tangkap masih segar dan setelah dilakukan pelelangan ikan – ikan tersebut

langsung dibawa dan dijual oleh pengusaha – pengusaha ikan. Cold storage

sendiri tidak berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan bukan karena adanya

mesin pendingin hasil tangkapan menjadi lebih banyak namun hasil tangkapan

tetap bergantung kepada musim yang terjadi. Daerah Labuan dianggap strategis

untuk menangkap ikan dan dengan adanya cold storage mempermudah

masyarakat karena tidak lagi menggunakan cara yang alami dengan menimbun

ikan menggunakan es didalam peti dan dengan adanya cold storage membuat

daya tahan ikan menjadi lebih mudah, sehingga apabila penjualan agak terlambat

nelayan masih dapat menyimpan ikan di cold storage sehingga ikan masih bisa

bertahan dalam keaadan yang lama. Berdasarkan pengamatan peneliti menyatakan

bahwapada kenyataannya hasil tangkapan nelayan di desa Teluk pada saat

dilelang kemudian langsung dibawa dan di pasarkan.Ikan - ikan hasil tangkapan

dari nelayan cukup untuk daerah Labuan jadi tidak di ekspor keluar daerah

Labuan sehingga ikan tidak perlu di simpan di cold storage untuk dibekukan agar

dapat dijual kembali dihari berikutnya.Dalam hasil pengamatan yang dilakukan

peneliti saat berada ditempat penelitian cold storagejika dilihat dari fungsinya

sangat membantu masyarakat nelayan karena memang fungsi cold storage sendiri

adalah untuk membekukan ikan sehingga apabila nelayan masih ingin menjual

ikan dikemudian hari dapat disimpan terlebih dahulu di cold storage namun

Page 165: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

147

masyarakat tidak menggunakannya dan masyarakat menganggap pemerintah

kurang tepat membangun cold storage karena ikan – ikan yang sudah ditangkap

masih dijual dalam keadaan segar dan langsung dilelang sehingga masyarakat

tidak perlu untuk menyimpan ikan di cold storage untuk dijual kembali esok

harinya.

Gambar 4.1 Proses Pelelangan Ikan

Sumber : Peneliti 2015

Berdasarkan gambar di atas dapat dikatakan bahwa setiap nelayan pulang melaut

membawa hasil tangkapan ikan pada setiap jam tetap dilakukan pelelangan karena

hasil tangkapan nelayan selalu dijual habis pada saat lelang sehngga ikan – ikan

yang ada tidak harus dibekukan lagi dengan kata lain pembangunan cold storage

tidak mempengaruhi semakin banyaknya hasil tangkapan nelayan karena sebelum

adanya pelabuhan juga tidak ada cold storage nelayan selalu menjual habis

ikannya dalam sehari begitu juga setelah adanya pelabuhan nelayan tetap menjual

habis ikannya dalam seharicold storage meski dalam jangka panjang belum

berfungsi maksimal untuk masyarakat. BPPP belum melaksanakan fungsinya

Page 166: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

148

yang ke 8 yaitu pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumber daya ikan,

apabila dilihat dari fungsinya BPPP berperan penting untuk mengawasi hasil

tangkapan dan mengendalikan stok ikan nelayan karena ikan selalu dijual habis

dalam sehari cold storage tidak perlu untuk dibangun karena tidak membantu

semakin banyaknya hasil nelayan pembangunan cold storage hanya membuang –

buang uang saja apabila dilakukan pengawasan dengan baik maka pihak BPPP

pasti mengetahui ikan hasil tangkapan nelayan selalu terjual habis setiap hari atau

setiap nelayan membawa hasil tangkapannya ke darat namun sangat lebih baik

apabila BPPP membangun banyak pabrik es yang sangat dibutuhkan nelayan,

pabrik es memang ada namun hanya satu dan dalam kondisi rusak sehingga tidak

dapat digunakan. Masyarakat sendiri menilai pemerintah sangat kurang tepat

membangun cold storage lebih baik membangun pabrik es yang sangat berfungsi

untuk kebutuhan nelayan dan yang menjual es adalah masyarakat sekitar atau

nelayan – nelayan yang membuka usaha untuk menjual es yang akan digunakan

nelayan pada saat akan melaut sehingga tidak akan sia – sia pembangunan yang

dilakukan sampai saat ini pemerintah belum ada solusi untuk mengatasi tidak

berfungsinya cold storage dan pembangunan kembali pabrik es masih dalam

rencana BPPP dari tahun 2014 namun belum terrealisasikan sampai saat ini.

4.3.3 Urbanisasi

Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota namun

perindahan yang terjadi di Desa Teluk adalah Perpindahan dari kota ke desa atau

biasa disebut sebagai Tranmigrasi dan Transmigrasi yang terjadi yaitu

Transmigrasi lokal yang mencakup migrasi dalam daerah tertentu, yakni dari

Page 167: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

149

daerah yang satu ke daerah yang lain. Pola perpindahan penduduk yang perlu

diketahui adalah perpindahan keluar dan masuk kedalam suatu daerah secara

umum, serta pola musiman dan tetap. Desa Teluk merupakan wilayah strategis

untuk menjadi tempat tinggal bagi orang – orang yang berprofesi sebagai nelayan

karena posisi pelabuhan perikanan terletak dekat dengan Desa Teluk dan karena

mayoritas penduduk yang tinggal di Desa Teluk adalah nelayan maka banyak

nelayan – nelayan yang dari kota lain pindah dan bertempat tinggal menetap ke

Desa Teluk yaitu dari Sumatera dan Jawa Timur. Padatnya penduduk yang terjadi

setiap tahun di Desa Teluk diakibatkan dari pendatang yang juga membawa

saudaranya untuk tinggal di Desa Teluk dan kemudian menetap dan membuat

KTP sehingga menjadi warga Desa Teluk. Berdasarkan wawancara dengan

sekertaris desa pola perpindahan penduduk yang terjadi ada juga yang bersifat

musiman yang kemudian menetap menjadi warga desa Teluk. Jika dikalkulasikan

ada sekitar 20% yang kembali ke daerahnya masing – masing dan yang menetap

menjadi warga Desa Teluk adalah yang belum berkeluarga yang kemudian

menetap di desa mencari ikan di Desa dan juga membuat ktp di Desa Teluk.

Nelayan yang bersifat musiman itu adalah nelayan yang datang dari Jawa dan

Lampung nelayan musiman yang datang ke Desa Teluk disebut sebagai andon,

andon ini kemudian menangkap ikan di wilayah Labuan disekitar Pelabuhan atau

di daerah tempat nelayan Desa Teluk biasa mencari ikan. Para andon ini

mengontrak di rumah masyarakat Desa Teluk lebih dari sebulan dengan

menyediakan kontrakan untuk para andon yang datang dari Jawa dan Lampung

dapat menjadi tambahan pendapatan untuk masyarakat desa Teluk yang memiliki

Page 168: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

150

kontrakan namun untuk melaut lamanya di laut hanya 3 hari saja. Setelah 3 hari di

laut kemudian para andon kembali ke kontrakan untuk beristirahat dan beberapa

hari kemudian melaut lagi 3 hari seperti itu aktifitas para Andon sampai lebih dari

1 bulan berada di Desa Teluk. Dalam hasil pengamatan yang dilakukan peneliti

saat berada ditempat penelitian, melihat bahwa dalam indikator pola perpindahan

penduduk Desa Teluk sebagian besar masyarakat yang berpindah kedalam Desa

Teluk adalah tetap. Nelayan musiman tinggal di desa hanya dalam waktu 1 bulan

kemudian kembali lagi ke kota asalnya selama nelayan musiman mengontrak

dirumah warga Desa Teluk masyarakat sekitar mendapatkan tambahan

pendapatan dari hasil kontrakan tersebut namun adanya Andon tidak

mempengaruhi penjualan ikan nelayan meskipun para andon ikut lelang dan

menjual ikan di TPI tidak berpengaruh dengan naik atau turunnya harga ikan, ada

11 rumah yang digusur karena lahannya digunakan untuk pembangunan

pemindahan TPI dan kantor TPI yang lama dibangun kembali untuk dijadikan

kantor Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP) Labuan sekarang karena sudah

dibangun kantor dan memiliki halaman yang cukup luas untuk upacara pegawai

dan acara – acara lainnya maka tempat penjemuran ikan asin atau talut sudah tidak

boleh di halaman kantor BPPP Labuan, berikut ini adalah data warga yang sudah

direlokasi oleh pemerintah :

Page 169: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

151

Tabel 4.6

Data warga yang sudah di relokasi

No Nama KK Pekerjaan Tahun

Berdiri

Pemberi izin Keterangan

Legal Ilegal

1 Bunyamin Nelayan 2010 DKP. Prov.

Banten

2 Rasidi B. Kasim Nelayan 2010 DKP. Prov.

Banten

3 Rosikin B. Nurdin Wiraswasta 2010 DKP. Prov.

Banten

4 Supriyadi Nelayan 2010 DKP. Prov.

Banten

5 Yubi B. Ifak Nelayan 2010 DKP. Prov.

Banten

6 Buang B. Sarka Nelayan 2010 DKP. Prov.

Banten

7 Irsad Wiraswasta 2010 DKP. Prov.

Banten

8 Rasina BT.

Tabiyan

Wiraswasta 2010 DKP. Prov.

Banten

9 Rajad Nelayan 2010 DKP. Prov.

Banten

10 Kalis Dagang 2010 DKP. Prov.

Banten

11 Japar Nelayan 2010 DKP. Prov.

Banten

Sumber : Inventaris Fasilitas BPPP Labuan 2015

Berdasarkan tabel 4.6 diatas ada 11 keluarga yang direlokasi untuk

pembangunan TPI masyarakat tersebut tidak memiliki surat tanah dan surat Izin

untuk tinggal ditanah tersebut dan masyarakat itu hanya berpindah RT (Rukun

Tetangga) saja dengan menempati rumah yang sudah disediakan pemerintah

sebagai ganti rugi penggusuran 11 rumah tersebut dan ganti ruginya dalam bentuk

bangunan bukan uang dan masyarakat yang digusur tetap menetap sebagai warga

desa Teluk. Sesuai data daftar isian buku profil Desa Teluk pada tahun 2013

bahwa jumlah penduduk Desa Teluk sebanyak 6.527 jiwa dengan jumlah laki –

laki sebanyak 2.019 dan perempuan sebanyak 4.508 jiwa dan mengalami

peningkatan jumlah penduduk pada tahun 2014 yaitu dengan jumlah 7.003 jiwa,

jumlah laki – laki sebanyak 2.250 dan jumlah perempuan sebanyak 4.753 jiwa.

Page 170: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

152

Dengan kata lain dalam pengamatan peneliti peningkatan jumlah penduduk

karena nelayan musiman dalam setahun ada 124 orang yang menetap dan

bertempat tinggal di Desa Teluk selain itu banyak masyarakat yang datang dari

Jawa menetap dan kemudian menjadi warga Desa Teluk. Selain itu penggusuran

11 rumah masyarakat merasa ganti rugi tidak sesuai dengan rumah mereka yang

lama namun masyarakat tidak dapat menuntut banyakkarena tanah yang mereka

tempati adalah tanah pemerintah dan tanah yang baru itu juga milik pemerintah

juga dan masyarakat itu sendiri tidak memiliki tanah disekitar pelabuhan.

4.3.4 Angka Tabungan

Angka Tabungan erat hubungannya dengan pendapatan dan modal

usaha yang sangat dibutuhkan untuk pergi melaut dan berdagang sehingga sangat

perlu untuk menabung dari setiap penghasilan yang diperoleh oleh masyarakat

nelayan. Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat, nelayan memiliki

tabungan sendiri namun tidak ditabung di bank tetapi tabungannya di simpan

sendiri dirumah dan tabungan itu di gunakan untuk persiapan pada saat terjadi

musim Barat nanti untuk menabung di bank masyarakat banyak yang masih

belum mengerti sehingga lebih baik menabung sendiri. Pada saat musim Barat

banyak nelayan tidak pergi melaut karena cuaca buruk sehingga nelayan akan

banyak mengalami resiko jika tetap melaut dan biasanya musim Barat terjadi

selama 4 bulan dan nelayan menggunakan tabungan mereka untuk biaya hidup

selama musim Barat terjadi. Dalam pengamatan peneliti pada saat berada ditempat

penelitian bahwa masyarakat selalu mempersiapkan tabungan sendiri untuk

kebutuhan hidupnya ketika musim barat tiba karena pada saat musim barat angin

Page 171: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

153

sangat kencang dan nelayan tidak dapat pergi melaut selama 4 bulan, sehingga

untuk kebutuhan hidup sekeluarga selama musim barat masyarakat menggunakan

tabungan tersebut. Dengan kata lain setelah ada pelabuhan masyarakat juga dapat

menabung di TPI dengan cara nelayan setiap mendapat hasil tangkapan dipungut

retribusi 4% dari hasil tangkapannya kemudian 1% adalah tabungan yang dapat

diambil nelayan pada saat musim barat tiba dengan cara ini memudahkan nelayan

karena tabungannya utuh apabila ditabung sendiri biasanya diambil sedikit sesuai

kebutuhan namun cara itu tergantung dari masyarakatnya masing – masing

sedangkan sebelum adanya pelabuhan masyarakat hanya menabung sendiri dan

terkadang tidak mampu memperhitungkan sesuai dengan kebutuhannya. BPPP

dapat dikatakan telah melaksanakan fungsinya yang ke 6 yaitu pelaksanaan

penyuluhan dan pengembangan masyarakat nelayan dengan memperbolehkan

masyarakat untuk menabung di TPI dari hasil tangkapannya dipungut berapa

persen tergantung keinginan dari masyarakat dengan kata lain pelabuhan

membantu masyarakat untuk lebih maju dan mengembangkan diri masyarakat

agar hidup para nelayan menjadi lebih baik.

4.3.5 Indeks Kualitas Hidup

Variabel ini menggambarkan kesejahteraan masyarakat, karena

tingginya status ekonomi keluarga akan mempengaruhi status pendidikan

para anggotanya. Tingkat pendidikan nelayan di desa Teluk pada umumnya

hanya sd saja paling tinggi sampai tingkat smp dikarenakan kurangnya biaya

dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pendidikan

karena bagi nelayan hanya mencari ikan lah tujuan utama dalam hidup

Page 172: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

154

mereka dengan adanya Pelabuhan diharapkan pemerintah mampu untuk

memperhatikan kesejahteraan keluarga diharapkan dengan memberikan

bantuan berupa beasiswa kepada masyarakat untuk memotivasi agar semakin

banyak masyarakat yang bersekolah dan memperoleh pendidikan dan juga

mempermudah masyarakat mengakses pendidikan, berdasarkan wawancara

dengan nelayan untuk menyekolahkan anak tergantung kepada rejeki yang

didapatkan oleh nelayan bantuan beasiswa disediakan untuk anak – anak yang

bersekolah yang didapatkan dari BPPP dan kemudian beasiswa itu diambil di pos

yang berada di seberang kiri kantor BPPP dengan beasiswa ini secara langsung

memotivasi anak untuk bersekolah karena tidak banyak membebankan orangtua

lagi untuk biaya perlengkapan sekolah begitu juga bagi para nelayan, dengan

adanya beasiswa ini mempermudah nelayan untuk biaya sekolah anak sehingga

uang yang seharusnya untuk sekolah anak bisa ditabung dan digunakan untuk

keperluan kedepannya. Masyarakat nelayan lain mengatakan bahwa beasiswa

yang diberikan kepada masyarakat tidak merata dan tidak dilihat dari

latarbelakang ekonomi karena ada yang sudah mampu namun anaknya mendapat

beasiswa. Tetapi anak – anak nelayan sekarang sudah bersekolah sehingga tingkat

pendidikan di masyarakat menjadi meningkat dengan adanya kesadaran

masyarakat untuk bersekolah dan juga motivasi dengan diberiannya bantuan

seperti beasiswa kepada masyarakat.

Tabel 4.7

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Page 173: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

155

Tingkat Pendidikan Tahun 2011 Tahun 2014

SD 2112 3536

SMP 967 1100

SMA 753 1250

Kejuruan 560 890

Sarjana 37 346

Sumber : Buku Profil desa Teluk

Berdasarkan data pemerintah desa pada tabel 4.7 tingkat pendidikan yang

ada di desa Teluk mengalami peningkatan dari tahun 2011 ke tahun 2014.Dalam

hasil pengamatan yang dilakukan peneliti saat berada ditempat penelitian, dengan

adanya Pelabuhan ada bantuan penambahan pembangunan sekolah di desa Teluk

sebelum adanya pelabuhan sd hanya ada satu saja namun setelah adanya

pelabuhan sudah ada 3 sekolah yang dibangun untuk sd, 1 madrasah, smp dan sma

juga sudah ada dan sekarang tk sedang dalan pembangunan ada juga rumah pintar

yang diberikan untuk anak – anak nelayan belajar tentang Pelabuhan dan Laut.

Gambar 4.2 Rumah Pintar Anak Nelayan

Sumber : Peneliti 2015

Berdasarkan gambar di atas hasil pengamatan peniliti menyatakan bahwa

dengan adanya fasilitas seperti ini anak – anak nelayan juga akan memiliki

kesadaran akan pentingnya pendidikan untuk masa depan mereka nantinya bahkan

Page 174: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

156

sudah ada anak nelayan yang tingkat pendidikannya sampai ke jenjang

perkuliahan dilihat dari tabel diatas yang sarjana sudah ada 346 orang, dari sini

terlihat bahwa cara berpikir anak – anak nelayan juga sudah semakin maju

sehingga mereka berkeinginan sekolah setinggi – tingginya bukan lagi berpikir

untuk menjadi nelayan pergi melaut dan membantu orangtua mencari ikan. BPPP

sudah melaksanakan fungsinya yaitu sebagai pelaksanaan penyuluhan dan

pengembangan masyarakat nelayan dengan adanya bantuan pembangnan sekolah

dan kemauan yang tinggi dari anak – anak nelayan untuk bersekolah

menunjukkan bahwa BPPP sudah mampu mengembangkan cara berpikir kepada

masyarakat dan bantuan sekolah termasuk kedalam penyuluhan pendidikan

melalui sosialisasi yang dilakukan pemerintah.

4.3.6 Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index)

Pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai Labuan masyarakat harus

mengetahui apa tujuan dari dibangunnya Pelabuhan ini beserta fungsi – fungsinya

sehingga masyarakat mampu untuk menggunakan fasilitas yang diberikan dengan

baik dan masyarakat juga mampu bekerjasama untuk meningkatkan kesejahteraan

hidupnya dengan adanya Pelabuhan ini. Tujuan Pemerintah membangun

Pelabuhan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan

sehingga dapat mempermudah masyarakat dalam melakukan aktivitas nelayan dan

pekerjaannya sehari – hari karena dengan disediakannya fasilitas – fasilitas untuk

para nelayan sehingga pasti setiap nelayan dapat menikmati fasilitas yang

adaberdasarkan wawancara dengan BPPP mengatakan bahwa pengetahuan

masyarakat tentang Pelabuhan masih kurang karena sumber daya masyarakat

Page 175: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

157

nelayan terutama di bidang pendidikan masih kurang sehingga sosialisasi ke

masyarakat sangat penting agar setiap masyarakat menjadi lebih mengeti apabila

dijelaskan secara rinci. Pihak BPPP juga harus memberikan kebebasan untuk

masyarakat untuk belajar tentang Pelabuhan sehingga masyarakat semakin

mengerti apatujuan dan fungsi dibangunnya Pelabuhan. Dalam hasil pengamatan

yang dilakukan peneliti dengan wawancara dan saat berada ditempat penelitian,

pihak BPPP selalu mendukung setiap kegiatan nelayan selama kegiatan itu positif

akan dan diberikan pelayanan serta fungsinya pihak BPPP akan memberikan

penjelasan yang baik karena memang pekerjaan mereka bersifat pelayanan untuk

masyarakat dan memajukan kesejahteraan masyarakat adalah tugas dari BPPP.

Sosialisasi sudah sering dilakukan agar masyarakat semakin banyak mengetahui

tentang pelabuhan dan fasilitas – fasilitas yang ada, namun sering juga terjadi

perbedaan pendapat antara masyarakat dengan pihak dinas karena terkadang

setelah sosialisasi pihak dinas tidak memberikan apa yang diinginkan oleh

masyarakat nelayan. BPPP telah melaksanakan fungsinya dalam penyuluhan dan

pengembangan masyarakat nelayan dengan melakukan sosialisasi kepada

masyarakat tentang fungsi pelabuhan dan fasilitas – fasilitas yang akan dibangun

yang semuanya bertujuan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat. BPPP juga

pernah melakukan seminar dikantor Syahbandar dan dapat dihadiri masyarakat,

seminar itu berkaitan dengan kelautan dan perikanan serta Menteri kelautan dan

perikanan pernah datang memberikan bantuan dan juga memberikan seminar

terkait kelautan dan perikanan kepada masyarakat dengan kata lain BPPP sudah

menjalankan fungsinya sebagai publikasi hasil riset kelautan dan perikanan.

Page 176: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

158

4.3.7 Lingkungan Sosial

Standar kriteria atau mutu keserasian lingkungan sosial seringkali

ditentukan oleh kondisi sosial, budaya dan lingkungan masyarakat itu sendiri.

Menurut Jonny Purba (2005:20) dalam kaitannya dengan pengelolaan sumber

daya alam dan lingkungan hidup, dalam kaitannya dengan pengelolaan sumber

daya alam dan lingkungan hidup, indikator lingkungan sosial ditentukan

berdasarkan pemanfaatan sumber daya alam dan pengelolaan lingkungan hidup

yang bertanggung jawab secara dan dilakukan secara integral, holistik dan adil.

4.3.7.1 Prinspi Partisipatif

Peran dan partisipasi sangat erat hubungannya dengan jalinan kerjasama

dalam hal ini peran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Pelabuhan

sangat penting karena akan terjalin kerjasama yang baik antara masyarakat dan

pemerintah untuk memberikan perbaikan taraf hidup masyarakat dan menciptakan

kesejahteraan bagi masyarakat nelayan. Pembangunan Pelabuhan bagi masyarakat

sangat berperan penting yaitu pada saat akan dibangun Pelabuhan pihak

pemerintah meminta izin dari masyarakat melalui tokoh masyarakat didesa dan

kepala desa setelah ada izin dari masyarakat kemudian dilakukan pembangunan

Pelabuhan. Berdasarkan wawancara dengan masyarakat, masyarakat ikut terlibat

dalam pembuatan beronjong batu untuk menahan ombak sehingga kapal – kapal

nelayan tidak terdampar.Setiap mendapatkan tender pihak pemerintah

mewajibkan untuk memberikan kontribusi untuk mushola dan mesjid yang ada di

desa sehingga semua masyarakat ikut terlibat.Wawancara dengan pihak

pemerintah juga menyebutkan bahwa masyarakat juga berperan dalam proses

Page 177: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

159

pembangunan Pelabuhan yaitu ada masyarakat yang bekerja sebagai kuli

bangunan agar tidak terjadi masalah pada saat pembangunan karena apabila

membawa orang dari luar akan menimbulkan pro dan kontra bagi masyarakat

sekitar karena merasa tidak adil akan banyak masyarakat yang mengeluhkan

kenapa masyarakat sekitar tidak dilibatkan dalam pembangunan tujuan

pembangunan itu untuk masyarakat seharusnya masyarakat harus terlibat. Bentuk

partisipasi dari masyarakat adalah dengan adanya anak – anak nelayan yang

bekerja dikantor BPPP tetapi dilihat dari kemampuan dan latar belakang

pendidikannya masing – masing sehingga akan maksimal dalam melakukan

pekerjaannya. Dalam hasil pengamatan yang dilakukan peneliti berdasarkan

wawancara dan saat berada ditempat penelitian masyarakat yang ikut berperan

dalam proses pembangunan adalah masyarakat lain yang menanggur atau nelayan

yang sudah tidak melaut lagi turut membantu dalam pembangunan dan mereka

mendapatkan gaji dari apa yang mereka kerjakan untuk menambah pendapatan

mereka masing – masing biasanya mereka menjadi buruh angkut, kuli bangunan

dan kuli bantu. Sementara nelayan yang masih melaut sudah memiliki

pekerjaannya sendiri yaitu pergi melaut dan menangkap ikan. Partisipasi dari

masyarakat yaitu dalam bentuk anak – anak nelayan ada yang bekerja dengan

menjadi pegawai di dinas tetapi dilihat dari latar belakang pendidikannya dan

kemampuannya masing - masing.

4.3.7.2 Lingkungan Ekonomi

Lingkungan merupakan komponen penting dari sistem ekonomi. Artinya

bahwa tanpa adanya lingkungan maka sistem ekonomi tidak akan berfungsi. Ini

Page 178: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

160

berarti pula bahwa jika ekonomi ingin diperbaiki maka kualitas sumberdaya alam

dan lingkungan perlu dipertahankan.Untuk mempertahankan sumberdaya alam

yang ada di Pelabuhan perlu juga untuk menjaga sumberdaya lautnya seperti ikan

yang membutuhkan terumbu karang untuk tempat tinggalnya. Habitat terumbu

karang apabila rusak akan berdampak pada tidak ada ikan disekitar kolam

Pelabuhan dan dengan seperti ini maka sumberdaya alam dan lingkungannya tidak

dipertahankan dengan baik seperti dengan adanya kegiatan penyimpanan jangkar

kapal menyebabkan terumbu karang menjadi rusak dan pengerukan yang terlalu

dalam mengakibatkan habitat terumbu karang menjadi rusak dan tidak ada karena

terumbu karangnya juga ikut terangkut pada saat dilakukannya pengerukan.

Dalam hasil wawancara dengan nelayan rusaknya terumbu karang ini berakibat

kepada ikan – ikan karena terumbu karang merupakan tempat tinggal ikan maka

ikan – ikan juga menjadi tidak ada lagi disekitar kolam Pelabuhan, dan juga

berdampak kepada nelayan karena nelayan sekarang sudah tidak bisa lagi

menangkap ikan disekitar kolam Pelabuhan dan nelayan harus melaut ke daerah

yang lebih jauh sehingga membutuhkan dana yang lebih besar juga untuk

kebutuhan melautnya sebelum adanya pelabuhan masyarakat masih bisa

memancing disekitar kolam pelabuhan dan cukup banyak juga ikan yang ada di

kolam pelabuhan apabila masyarakat yang masih belum memiliki kapal sendiri

masih bisa mencari ikan disekitar kolam pelabuhan namun sekarang setelah

adanya pelabuhan dengan dilakukan pengerukan berdampak kepada hilangnya

terumbu karang dan mengakibatkan ikan sudah tidak ada lagi dikolam pelabuhan.

Berdasarkan wawancara dengan pemerintah menyatakan bahwa pengendapan

Page 179: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

161

lumpur yang juga terjadi di muara menjadi keluhan dari masyarakat karena

terjadinya penyempitan muara yang berdampak kepada sulitnya nelayan untuk

melaut yang pada awalnya sebelum adanya pelabuhan muara masih dua jalur

setelah pembangunan pelabuhan menjadi satu jalur dan untuk melaut nelayan

harus mengantri karena muara merupakan jalur lintas nelayan untuk pergi melaut

dan muara merupakan pertemuan antara ujung sungai dengan laut.

Gambar 4.3 Muara Sungai

Sumber : Peneliti 2015

Berdasarkan gambar diatas setelah adanya pelabuhan menjadi satu jalur

sehingga kapal besar tidak bisa masuk dan juga mengakibatkan macet apabila satu

kapal tidak jalan kapal yang lainnya juga ikut tidak jalan apabila kapal ingin

keluar harus menunggu kapal yang didepan keluar terlebih dahulu biasanya

nelayan melaut jam 3 pagi sampai jam 6 pagi setelah adanya pelabuhan melaut

bisa menjadi jam 9 pagi sampai jam 10 pagi dan ini berdampak kepada banyaknya

pendapatan nelayan. Nelayan tidak ingin kapalnya bersandar di dermaga karena

dangkalnya kolam pelabuhan mengakibatkan kapal kandas terkena batu dan

Page 180: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

162

apabila kapal akan keluar untuk pergi melaut kipas bisa rusak dan putus karena

benturan dengan batu. Sebelum adanya pelabuhan muara masih luas dan kolam

pelabuhan juga masih pesisir pantai sehingga nelayan masih bisa menyandarkan

kapalnya. BPPP dapat dikatakan belum malksanakan fungsinya yang

pertamayaitu pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan dan kapal pengawas

perikanan karena masih banyak nelayan yang tidak mau bersandar di kolam

Pelabuhan karena takut kapalnya akan kandas dan rusak akibat dangkalnya kolam

Pelabuhan, pihak BPPP juga tidak memberikan solusi atas permasalahan

pengendapan lumpur yang menyebabkan jalur lintas kapal menjadi satu jalur.

4.3.7.2.1 Indikator Kesejahteraan Rakyat

Berkenaan dengan peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat, sudah

selayaknya pembangunan Pelabuhan yang ada bisa dimanfaatkan dan dinikmati

dan juga dipergunakan untuk menciptakan kesejahteraan hidup masyarakat

nelayan disekitar.Dalam hal ini adanya Pelabuhan seharusnya mampu

meningkatan standar hidup masyarakat nelayan. Berdasarkan wawancara dengan

manager TPI, nelayan dapat dikatakan sejahtera karena sudah memilikikapal

sendiri dan untuk makannya sehari – hari sudah cukup enak yaitu makan ikan

hasil tangkapan dari nelayan, berdasarkan wawancara dengan masyarakat

mengatakan bahwa ikan banyak mengandung protein sehingga sangat baik untuk

dikonsumsi masyarakat sehingga gizi masyarakat semakin baik juga karena

makanan masyarakat yang cukup bergizi kesehatan masyarakat juga semakin

membaik didukung dengan adanya klinik di dekat kantor BPPP sehingga

memudahkan masyarakat untuk berobat, mengecek kesehatan secara rutin dan

Page 181: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

163

membeli obat sesuai kebutuhan masing – masing masyarakat. Dalam hasil

pengamatan yang dilakukan peneliti pada saat wawancara dan berada ditempat

penelitian makanan nelayan memang cukup bergizi karena mengandung protein

ikan yang cukup tinggi tetapi akan lebih baik apabila ikan yang akan dikonsumsi

oleh nelayan dikarantina terlebih dahulu fungsi karantina ini adalah untuk melihat

ikan mana yang proteinnya tinggi dan layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat

sehingga masyarakat tidak asal makan hasil tangkapannya, berdasarkan

wawancara dengan pihak BPPP dapat dikatakan bahwa BPPP masih belum

melaksanakan fungsinya yang ke 10 yaitu pelaksanaan fungsi karantina ikan

dikarenakan alat dan biaya yang masih belum memadai untuk melakukan

karantina ikan itu sendiri tetapi dari pihak BPPP sudah mengusulkan ke

pemerintahan Provinsi tentang karantina ikan namun belum mendapat tanggapan.

Selain itu juga adanya pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai Labuan

membuka kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan dan juga

memiliki peluang untuk membuka jenis usaha baru dan memenuhi kebutuhan

hidupnyaapabila Pelabuhan berekembang dengan pesat tenaga yang diserap paling

utama adalah dari masyarakat sekitar Pelabuhan terlebih dahulu karena Pelabuhan

Perikanan Pantai di Labuan adalah milik daerah sehingga yang di utamakan

adalah masyarakat sekitar Pelabuhan terlebih dahulu baru dari masyarakat lain

karena adanya Pelabuhan ini bertujuan untuk memajukan ekonomi masyarakat

dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa Teluk.Terdapat peluang

usaha yang muncul semenjak adanya Pelabuhan seperti perbengkelan kapal yang

dibuka oleh nelayan dan masyarakat sekitar untuk memperbaiki kapal kapal

Page 182: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

164

nelayan lain yang rusak perbengkelan kapal ini berada disamping SPBN sehingga

memudahkan nelayan untuk dapat memperbaiki kapalnya yang mengalami

kerusakan, nelayan lain juga ada yang membuka usaha menjual air bersih untuk

nelayan musiman karena nelayan musiman mengontrak dirumah warga sehingga

untuk melaut membutuhkan air bersih dan air bersih itu didapat dari masyarakat

sekitar, selanjutnya ada masyarakat yang menjadi pedagang yaitu berdagang

sembako yang dibutuhkan nelayan untuk kebutuhan melautnya selama beberapa

minggu kemudian ada warung nasi dan warung – warung kecil lainnya

dibandingkan dengan dahulu sebelum adanya Pelabuhan yang ada hanya

masyarakat yang berdagang ikan saja dipasar ikan dan yang berdagang adalah

para istri nelayan sehingga cukup mengerti apa – apa saja yang dibutuhkan para

nelayan untuk persiapan di laut nantinya.

Namun dibalik munculnya peluang usaha baru untuk masyarakat setelah

adanya pelabuhan juga menghilangkan mata pencaharian masyarakat berdasarkan

wawancara dengan masyarakat yang pada awalnya menjual ikan asin sekarang

sudah tidak lagi karena sudah tidak ada lahan untuk menjemur ikan asin lagi.

Lahan untuk penjemuran ikan asin sangat kurang karena semua lahan digunakan

untuk pembangunan, lahan penjemuran ikan asin yang sekarang akan digunakan

untuk pembangunan pabrik es lagi sehingga dengan sedikit lahan untuk menjemur

ikan asin masyarakat menjadi malas dan lebih memilih untuk bekerja yang lain

sajakarena sudah sangat jarang masyarakat yang menjual ikan asin karena

masyarakat lebih baik untuk mengkonsumsi ikan asin sendiri. karena sudah tidak

ada lahan untuk menjemur sehingga jumlah ikan yang dijemur juga sudah

Page 183: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

165

semakin sedikit masyarakat menggunakan lahan yang didekat TPI untuk

menjemur ikan asin.

Gambar 4.4 Kantor BPPP Labuan

Sumber : Peneliti 2015

Gambar di atas merupakan kantor BPPP sekarang sebelum terjadinya

pembangunan pelabuhan kantor diatas adalah TPI dan masyarakat menggunakan

lahan kosong didepan TPI untuk menjemur ikan asin dan sekarang masyarakat

menjemur ikan asinnya ditengah – tengah penduduk mengganggu aktifitas

masyarakat dan aktifitas lainnya juga sehingga masyarakat lebih memilih untuk

mengkonsumsi ikan asin secara pribadi saja.

Gambar 4.5 Ikan Asin yang dijemur masyarakat

Page 184: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

166

Sumber : Peneliti 2015

Berdasarkan gambar di atas hasil pengamatan peneliti mengatakan bahwa

setelah adanya masyarakat tidak bisa lagi untuk menjemur ikan asin karena tidak

ada lahan untuk penjemuran ikan asin, pihak BPPP Labuan dapat dikatakan

bahwa belum melaksanakan fungsinya yang ke 3 yaitu pelaksanaan pembinaan

mutu dan pengelolaan hasil perikanan dilihat dari masalah hilangnya talut atau

tempat penjemuran ikan asin yang tidak ada solusinya sampai saat ini, seharusnya

pihak BPPP memberikan fasilitas dan dukungan kepada masyarakat masyarakat

untuk mengelola ikan asin yang dapat dijual dan akan menambah pendapatan

untuk nelayan itu sendiri kemudian memberikan pembinaan mutu dan

pengelolaan ikan itu sendiri mana yang baik untuk dijadikan ikan asin. Selain

kesempatan bekerja dan berusaha, dalam segi keamanan juga mengalami

peningkatan dengan adanya Pelabuhan keamanan juga terjamin karena sudah ada

pos – pos disekitar Pelabuhan sehingga kondisi disekitar desa Teluk juga menjadi

aman.

Gambar 4.6 Pangkalan TNI Pos Pengamat Labuan

Page 185: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

167

Sumber : Peneliti 2015

berdasarkan wawancara dengan masyarakat menyatakan bahwa untuk

kantor BPPP juga sangat aman karena ada 3 orang dari masyarakat sekitar yang

menjaga kantor sehingga kantor juga tetap aman dari kemalingan dengan kata lain

BPPP Labuan telah melaksanakan fungsinya yang ke 13 yaitu pengendalian

lingkungan dengan memberikan keamanan di darat dan ketertiban kepada

masyarakat nelayan. Tetapi untuk keamanan yang ada dilaut sangat kurang karena

akanada tindakan apabila ada kapal nelayan yang tenggelam kemudian dicari

tetapi jika tidak ada yang tenggelam tidak akanada tindakan untuk menjaga

keamanan kapal ketika melaut atau menyandarkan kapal tetapi untuk keamanan

didarat tetap dalam keadaan aman karena terdapat pos di sekitar Pelabuhan

dengan kata lain BPPP Labuan belum melaksanakan fungsinya yang ke 12 yaitu

pemantauan wilayah pesisir dan wisata bahari karena masih belum ada lampu

penerangan disekitar dermaga yang dapat dilihat nelayan dari kejauhan sehingga

nelayan mengetahui dimana dermaga untuk menyandarkan kapalnya dan juga

tidak ada pemantauan wilayah pesisir untuk melihat kapal – kapal yang tersesat

Page 186: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

168

dan tenggelam.Selain itu adanya Pelabuhan Perikanan Pantai dapat dijadikan

tempat untuk berekrasi dengan adanya kebebasan bagi masyarakat untuk

berekreasi dan menikmati fasilitas yang ada di Pelabuhan sehingga Pelabuhan

bukan hanya menjadi tempat untuk aktivitas nelayan saja namun juga dapat

dijadikan untuk berekreasi keluarga, ada kebebasan masyarakat untuk berekreasi

namun dikenai retribusi semua sama rata dikenai retribusinya seperti mobil –

mobil yang masuk ke Pelabuhan dan biasanya mobil ini di gunakan pedagang ikan

untuk mengangkut ikan hasil lelang di TPI dan untuk nelayan sendiri juga dikenai

retribusi setiap kapal bersandar, tambat dan labuh serta bongkar muatan juga

dikenai retribusi sesuai undang – undangg yang sudah ditetapkan, untuk nelayan

retribusinya dihitung perhari seperti parkir penetapan pemungutan retribusi untuk

tambat labuh sudah berjalan dan sudah tercantum di undang – undang tentang

berapa kali seharusnya dilakukan pemungutan retribusi. Tambat labuh

retribusinya diberikan kepada dinas Provinsi sementara retribusi dari TPI

diberikan kepada dinas Kabupaten namun pemungutannya masih belum merata

karena masih ada masyarakat yang tidak dikenai pemungutan retribusi untuk

tambat labuh dan para nelayan mengeluhkan terlalu banyak retribusi karena sudah

di pungut di TPI masih dipungut lagi untuk tambat labuh dengan kata lain BPPP

Labuan telah melaksanakan fungsinya yang ke 2 dan ke 9 yaitu pelayanan

bongkar muat dan pelaksanaan kesyahbandaran.

4.3.7.3 Teori Modal Sosial

Page 187: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

169

Modal finansial adalah sejumlah uang yang dapat dipergunakan untuk

membeli fasilitas dan alat – alat produksi perusahaan saat ini. Pemerintah sebagai

pihak pengelola Pelabuhan harus menjalin kerjasama yang baik dengan

masyarakat sekitarnya misalnya dengan memberikan modal untuk masyarakat

nelayan membeli alat tangkap dan keperluan kapal lainnya dan untuk masyarakat

harus memberikan kontribusi kepada pihak pemerintah dengan membentuk suatu

kelompok atau komunitas sehingga mempermudah pihak pemerintah untuk

memberikan bantuan atau modal kepada masyarakat sehingga akan terjalin lah

kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat sekitar. Dalam hasil pengamatan

yang dilakukan peneliti berdasarkan wawancara dan saat berada ditempat

penelitian, KUB merupakan Kelompok Usaha Bersama yang menerima bantuan

dari pemerintah untuk kebutuhan nelayan melaut seperti alat tangkap, mesin,

lampu dan yang menerima bantuan ini harus berkelompok atau membentuk

komunitas terlebih dahulu semua masyarakat nelayan berhak untuk membentuk

kelompok dan menerima bantuan dengan syarat harus memiliki kartu nelayan,

kartu nelayan sangat penting untuk dimiliki oleh nelayan dan merupakan syarat

untuk masyarakat nelayan agar mendapat bantuan dari Menteri ataupun dari Dinas

apabila tidak memiliki kartu maka tidak akan mendapatkan bantuan tetapi tetap

saja masih ada nelayan yang tidak mau membuat kartu nelayan, bantuan ini

memiliki tujuan untuk mempermudah masyarakat nelayan yang belum mampu

sehingga tidak harus membeli alat tangkap yang baru atau mesin yang baru.

Namun masih banyak nelayan yang tidak mendapatkan bantuan seperti nelayan –

nelayan kecil dikarenakan mereka memiliki kartu nelayan tetapi tidak mengetahui

fungsi dari kartu itu sendiri dan mereka tidak mampu membentuk kelompok

Page 188: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

170

karena tidak mampu membuat proposal untuk pengajuan bantuan sehingga yang

mendapatkan bantuan hanya nelayan – nelayan yang membuat proposal dan yang

sudah memiliki kapal tersendiri sehingga akan timbul juga kecemburuan sosial

antara masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan dengan yang mendapatkan

bantuan, kebanyakan dari nelayan hanya bergantung kepada kelompok

masyarakat untuk membantu pembuatan proposal sementara pihak pemerintah

menginginkan agar nelayan lebih mandiri sehingga memiliki kemauan untuk

belajar dan memperbaiki diri sendiri. Masyarakat tidak mungkin hanya

bergantung kepada pemerintah saja untuk mensejahterakan hidupnya masyarakat

harus memiliki kemauan untuk bisa maju dan bersaing namun dengan tidak

meratanya bantuan yang diberikan pemerintah tentu saja akan selalu ada dampak

negatifnya yakni akan menimbulkan kecemburuan sosial diantara masyarakat,

sehingga masyarakat akan mulai egois, kondisi koesifitas masyarakat yang dulu

saling bantu sekarang lebih bersifat individualis dan mencari rekan yang dapat

menguntungkan juga mengakibatkan ikatan sosial dari masyarakat itu menjadi

longgar tidak lagi erat dan saling tolong – menolong sehingga tidak lagi

memikirkan orang lain.Jaringan kerja yang terjalin antara pihak BPPP dengan

pihak luar yaitu yang memberikan tender dalam proses pembangunan pelabuhan

adalah pihak luar contohnya PT. Mandiri yang menjadi tender kemudian PT.

Mandiri yang menyediakan arsitek untuk pembangunan namun yang pekerjanya

tetap masyarakat sekitar desa Teluk karena BPPP juga melakukan kerjasama

dengan masyarakat untuk mensejahterakan kehidupan nelayannya dinas yang

membina dan masyarakat yang menjalankannya. Semenjak adanya pelabuhan ada

manfaat yang dinikmati masyarakat yaitu adanya SPBN membuat nelayan tidak

Page 189: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

171

lagi pergi jauh keluar dari pelabuhan untuk mengisi bahan bakar solarnya karena

sudah tersedia di dekat dermaga, pelayanan izin kapal juga sudah mudah tinggal

di urus di kantor BPPP tidak lagi harus ke Dinas Kelautan dan Perikanan sebelum

adanya pelabuhan tidak semua masyarakat bisa mengurus perizinan kapal ke DKP

karena masih banyak masyarakat yang tidak mengerti sehingga Sekertaris HNSI

yang biasanya pergi ke DKP Serang untuk mengurus perizinan kapal dan

masyarakat akan mengurus surat – suratnya ke kantor HNSI dan diarahkan oleh

sekertaris HNSI setelah adanya pelabuhan nelayan bisa langsung mendatangi

kantor BPPP dan mengurusnya dan juga setelah adanya pelabuhan sudah ada

pabrik es dan masyarakat bisa membeli es untuk ikan hasil lelang yang akan

dibawa oleh pengusaha – pengusaha ikan.

Tabel 4.8

Kesimpulan Hasil Penelitian

Komposisi Nelayan Masyarakat Pemerintah

Perpindahan Ada nelayan musiman

yang datang dari

Jawa, mengontrak di

rumah warga dan

menambah

pemasukan bagi

nelayan

Nelayan musiman

datang untuk

menangkap ikan di

daerah tangkapan

nelayan Desa Teluk

kemudian

mengontrak dirumah

warga sehingga ada

penghasilan

tambahan untuk

masyarakat

Perpindahan

setiap tahunnya

bertambah karena

Desa Teluk

adalah daerah

pendatang daerah

heterogen ada

nelayan musiman

contohnya

nelayan Sumatera

dan Jawa Timur

kebanyakan

migrasi kesini

sehingga

pertambahan

penduduk

semakin tahun

semakin padat

karena ada

nelayan yang

mengajak saudara

Page 190: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

172

dari luar diambil

kesini dan

menetap disini

jadi warga desa

dan membuat

KTP Desa Teluk

dan juga ada

perpindahan

penduduk 11

rumah yang

direlokasi untuk

pembangunan TPI

dan diberikan

ganti rugi dalam

bentuk rumah.

Beasiswa Beasiswa yang ada

tidak merata, ada

yang dapat biasanya

yang sudah mampu

mendapat beasiswa

namun sekarang rata

– rata anak anak

nelayan sudah

bersekolah.

Tergantung rejeki

anak bisa

disekolahkan bantuan

sekolah sih ada anak

saya mendapat

beasiswa dari sekolah

yang di dapat dari

BPPP yang diambil

di pos

Belum ada

bantuan

pendidikan hanya

taman pintar dan

taman baca saja

Partisipasi Yang kuli banyak

ngebantu buat bangun

jalan, ngangkut batu

diberikan gaji sesuai

apa yang dikerjakan

kalau tidak ikut

membantu paling

menganggur

Ada kuli bantu, kuli

bangun dan kuli

angkut, ada juga

yang bekerja dikantor

pemerintah tetapi

dilihat dari latar

belakang pendidikan

dan kemampuannya.

Pembangunan

pelabuhan harus

dari ijin dari

tokoh masyarakat

kemudian kepala

desa, masyarakat

dilibatkan pada

saat pembuatan

beronjong batu

dam setiap ada

tender kita

wajibkan

memberikan

kontribusi ke

musholah, mesjid.

Apabila

pelabuhan

berkembang yang

pasti tenaga kerja

yang diserap pasti

tenaga masyarakat

sekitar terlebih

Page 191: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

173

dahulu.

Dampak

Lingkungan

Penyempitan muara,

karena satu jalur

dulukan muara itu

luas sekarang menjadi

satu jalur kapal besar

tidak bisa masuk

jadinya macet kalau

satu kapal tidak jalan

kapal lain juga ikut

tidak bisa jalan, kalau

keluar ya menunggu

yang lain juga keluar.

Akibat terumbu

karang pada saat

pengerukan tidak

bisa lagi mencari

ikan disekitar kolam

pelabuhan mencari

ikan sekarang sudah

semakin jauh dulu

dekat pelabuhan

masih bisa. Karena

muara sudah menjadi

satu jalur sehingga

menyulitkan nelayan

untuk melaut apabila

satu kapal tidak

melaut sehingga

kapal lain juga tidak

ikut melaut.

Akibat hilangnya

terumbu karang

nelayan jadi jauh

untuk mencari

ikan dan yang

jelas kolam

pelabuhan sudah

tidak ada terumbu

karang karena

sudah tercemar

semenjak adanya

pelabuhan. Muara

jadi sempit karena

adanya

pembanguan

penahan ombak

disekitar

pelabuhan tujuan

pembangunan

bukan kapal

hanyaalur sungai

saja namun

nelayan pada

masuk ke muara

sehingga nelayan

jadi mengantri.

Peluang

usaha

Banyak yang

berdagang disekitar

sini seperti sembako,

warung kecil –

kecilan semenjak

adanya Pelabuhan

kalau dulu hanya

menjual ikan saja

Ada peluang bekerja

dan rata – rata istri

nelayan.

Yang jelas kalau

pelabuhan

berkembang yang

diserap pasti

tenaga dari

masyarakat

sekitar dulu sesuai

keahliannya.

Usaha yang

muncul adanya

perbengkalan

kapal, air bersih

yang dijual

kekapal untuk

nelayan musiman,

menjual es untuk

kebutuhan

dikapal,

berdagang

Page 192: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

174

perbekalan seperti

sembako dan

warung nasi serta

warung kecil –

kecilan.

Dampak

perluasan

lahan

Lahan untuk

penjemuran ikan asin

sudah tidak ada jadi

tidak ada penjualan

dan banyak istri

nelayan yang

kehilangan pekerjaan.

Sekarang menjemur

ikan memakai lahan

sarana umum yaitu

trotoar sehingga

aktifitas nelayan yang

lain jadi terganggu

namun sebagian lagi

ada yang menjemur

ikan asin didepan

rumahnya namun

bukan untuk dijual

tapi dikonsumsi

sendiri.

Lahan untuk

penjemuran ikan

asinnya sangat

kurang karena semua

lahan hanya untuk

pembangunan,

tempat penjemuran

ikan asin mau dibuat

pabrik es lagi jadi

otomatis hasil

jemuran ikan asinnya

sedikit dan lahan

penjemuran ikan

asinnya jadi jauh

maka kebanyakan

yang menjemur ikan

asin malas dan lebih

memilih untuk

bekerja lain.

Untuk

pembangunan TPI

ada penggusuran

11 rumah jadi

ketika ada

pelebaran

pelabuhan yang

sekarang dulunya

lautan, untuk

pelebaran malah

jadi nambah

daratan yang luas.

Relokasinya

dalam bentuk

rumah yang

dibangun, masih

ada yang jual ikan

asin tetapi udah

jarang biasanya

mereka pakai

lahan yang dekat

TPI itu buat lahan

ikan asin tetapi

TPI untuk

pelelangan ikan,

mnamun

masyarakat

menggunakan

lahan yang

kosong buat

jemur ikan asin.

Keamanan Kalau ada yang

tenggelam baru dicari

dan ada gerakan kalau

tidak begitu tidak ada.

Keamanan dilaut

masih kurang jika

malam hari tidak ada

pengaman apabila

malam hari nelayan

kesasar terdampar

hancur kapalnya di

wilayah dermaga

namun untuk

didadarat dapat

Adanya

pelabuhan dengan

adanya pos – pos

itu juga udah

aman, yang jaga

kantor juga 3

orang dari

masyarakat situ.

Belum ada solusi

untuk keamanan

Page 193: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

175

dikatan aman lah

karena ada pos dan

ada yang jaga jadi

kondisi desa juga

menjadi aman.

laut karena biaya

yang tidak cukup.

Retribusi Retribusi paling yang

diberikan ke TPI dari

hasil tangkapan

biasanya 4% namun

retribusi yang lain

belum pernah

dipungut apapun

untuk diaut juga

hanya d TPI saja.

Ada prtal yang

dibangun itu

diprioritaskan untuk

angkutan yang

membawa hasil laut ,

yang beli solar tetapi

kemarin DKP ada

wawacana untuk

setiap transportasi

yang bergerak

dibidang ekonomi.

Untuk peraturan

emang ada soalnya

temen saya ada yang

bawa angkutan beli

solar ya masuknya

kena retribusi. Kalu

dilaut yang sewa

kapal pendatang yang

ingin melaut atau

main dilaut maka

bayar ke nelayan.

Yang berekreasi

dikenai retribusi

seperti mobil –

mobil, mau itu

dari wisata atau

dari kunjungan

semua dikenai

retribusi kalau

untuk nelayan

retribusi setiap

kapal masuk.

Kapal tambat dan

labuh dikenai

retribusi, bongkar

muatan juga kena

retribusi sesuai

undang – undang,

retribusinya

dihitung perhari

ibaratnya parkir

jadi setiap ke

pelabuhan dikenai

retribusi.

Sumber : Peneliti 2016

Page 194: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

176

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah penelitian yaitu bagaimana dampak

pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan terhadap lingkungan

sosial masyarakat nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Pandeglang – Banten, maka berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti

menyimpulkan bahwa:

1. Masyarakat desa Teluk setelah adanya pelabuhan dalam hal pendidikan

sudah dapat dikatakan sangat meningkat, Desa Teluk memiliki pola

perpindahan penduduk yang tetap ada 11 rumah yang direlokasi untuk

pembangunan dan pemindahan TPI. Dampak yang diakibatkan dari

pengerukan yang terlalu dalam disekitar kolam pelabuhan mengakibatkan

terumbu karang menjadi hilang dan biota laut menjadi rusak sehingga

nelayan harus mencari ikan ke daerah yang cukup jauh dan membutuhkan

biaya yang cukup banyak. Bantuan yang tidak merata yang dirasakan

nelayan menimbulkan kecemburuan sosial antar masyarakat yang

mengakibatkan kondisi koesifitas masyarakat yang dulu saling bantu

sekarang menjadi lebih Individualis dan ikatan sosial dari masyarakat

menjadi longgar tidak lagi saling bantu dikarenakan ingin memajukan diri

sendiri tidak memikirkan orang lain.

2. Adanya pelabuhan BPPP tidak mengubah pola hubungan antara pengusaha

ikan dengan nelayan sehingga hasil tangkapan tidak terdampak langsung

Page 195: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

177

3. kepadan nelayan dan nelayan belum memiliki potensi besar untuk

sejahtera, pelabuhan menyediakan fasilitas hanya sebagai media untuk

melelang bukan untuk memajukan pendapatan masyarakat, fungsi dan

tujuan TPI tetap masih sama. Masyarakat sendiri menilai Pemerintah

kurang tepat untung membangun cold storage karena tidak digunakan oleh

nelayan meskipun tujuan dari pembangunannya posifitif namun apabila

tidak digunakan hanya membuang dana saja. Namun disisi lain terdapat

keuntungan bagi untuk masyarakat PPP sudah memberikan lapangan

pekerjaan bagi masyarakat lokal yaitu dengan berdagang sembako dan

membuka usaha warung kecil – kecilan, adanya SPBN disekitar

pelabuhan, pelayanan izin kapal lebih mudah dan tersedianya pabrik es

untuk kebutuhan masyarakat dan pengusaha – pengusaha ikan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dan dari apa yang peneliti temukan di

lapangan mengenai Dampak Pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)

Labuan terhadap lingkungan sosial masyarakat nelayan di Desa Teluk Kecamatan

Labuan Kabupaten Pandeglang - Banten , maka saran yang peneliti ajukan yaitu:

1. Pihak BPPP melakukan kegiatan dengan cara melakukan pengerukan pasir

yang dalam dengan posisi laut yang dasarnya lebih dalam sehingga jalur

kapal lebih mudah dan tidak terjadi penyempitan muara dan jalur lebih

luas, dan apabila terjadi pengendapan lumpur lagi atau tanah timbul lagi

pemerintah harus melakukan pengerukan ulang sehingga jalur muara tetap

Page 196: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

178

luas dan posisi laut juga lebih dalam sehingga aktifitas nelayan untuk

melaut kembali lancar.

2. Pihak BPPP menyediakan lahan untuk masyarakat menjemur ikan asin

sehingga masyarakat tetap ada yang menjual ikan asin, wilayah yang

dibatasi oleh pemecah ombak harus di perbaharui dan di perbaiki kualitas

biota laut yang sudah mulai rusak setidaknya dilakukan reboisasi dengan

melakukan penanaman jenis rumput laut dan terumbu karang sehingga

biota laut tidak rusak kemudian nelayan juga bisa menjual rumput laut

untuk menambah peningkatan ekonomi masyarakat namun tidak

mengilangkan habitat dari terumbu karang itu sendiri.

3. Pemungutan retribusi dilakukan secara merata sesuai undang – undang

yang sudah ditetapkan dan pemerintah kabupaten maupun provinsi

kemudian melakukan sosialisasi karena masih banyak nelayan yang tidak

dikenai retribusi akibat kurangnya sosialisai sehingga masyarakat hanya

berfokus kepada retribusi yang diambil di TPI saja.Memberikan bantuan

secara merata kepada nelayan kecil berupa kapal dan mesin yang

berkapasitas besar agar para nelayan kecil dapat mencari ikan ke tempat

yang potensi ikannya jauh lebih banyak seperti lautan luas yang

memungkinkan nelayan kecil dapat menghasilkan jumlah tangkapan ikan

yang jauh lebih banyak sehingga tidak akan timbul kecemburuan sosial

antar masyarakat.

Page 197: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Abidin, Said Zainal. 2012. Kebijakan Publik. Jakarta : Salemba Humanika.

Afifuddin. 2012. Pengantar administrasi pembangunan (Konsep, Teori dan

Implikasinya di Era Reformasi). Bandung : Alfabeta, cv.

Arikunto, Suharsini. 2002. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Bungin, burhan.2007. Analisis Data PenelitianKualitatif. Jakarta :Rajawali Press

Suratmo, Gunawan. 2007. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta :

Gajah Mada University Press.

Fandeli, C. 2006. Audit Lingkungan. Gama Press, Yogyakarta.

________. 2011. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pembangunan

Pelabuhan. Gama Press, Yogyakarta.

Irawan, Prasetya. 2005. PenelitianKualitatif&KuantitatifUntukIlmu-IlmuSisial.

DIA FISIP UI.

Jhingan, M.L. 2008. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada.

Listyaningsih. 2014. Administrasi Pembangunan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Moleong, Lexy. J. 2006. MetodePenelitiankualitatif. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru Ilmu

Komunikasi dan Ilmu social Laniinya. Bandung : Rosdakarya.

Nazir, Moh. 1985. Metode Penelitian. Bandung : Grafika Indonesia.

Prastowo, Andi. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Perspektif

Rancangan Penelitian. Yogyakarta : Arruzz Media.

Purba,Jhony. 2002. Pengelolaan Lingkungan Sosial. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia.

Salim, Emil dan Thiby Mutis. 2007. Prinsip Dasar Kebijakan Pembangunan

Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan. Bumi Aksara, Jakarta.

Page 198: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Sjafari, Agus dan Sumaryo GS. 2012. Pembangunan Masyarakat (Teori dan

Implementasi di Era Otonomi Daerah). Serang : FISIP Untirta Press.

Siagian, Sondang P. 2008. Administrasi Pembangunan : konsep, dimensi dan

strateginya. Jakarta : Bumi Aksara.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2002. Teori – Teori Psikologi Sosial. Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada.

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada.

_______________. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada

Suharto, Edi. 2011. Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik. Bandung :

Alfabeta.

Suparmoko, M. 2002. Ekonomi Publik, untuk Keuangan dan Pembangunan

Daerah. Yogyakarta : Andi

Tikson, Deddy T. 2005. Keterbelakangan & Ketergantungan. Makasar : Inninawa

Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. 2003. Metodologi Penelitian Sosial.

Jakarta : Bumi Aksara.

Jurnal :

Jan W. Van Deth 2001. The Proof of the pudding: social capital, democracy, adn

citizenship. University of Manheim

SUMBER LAIN :

Undang – Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2001 mengatur tentang Pelabuhan

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang AMDAL ( Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan)

Permen Nomor Per.08/MEN/2012 tentang Fasilitas Pelabuhan Perikanan

Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2005 tentang Konvenan Internasional

tentang Hak – Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.

Dampak Pengelolaan Tambang Emas PT. Cibaliung Dalam Peningkatan

Lingkungan Sosial Ekonomi Masyarakat Kecamatan Cimanggu Kabupaten

Pandeglang, oleh Cucu Rahayu, Untirta, Tahun 2013.

Dampak Pertambangan Pasir pada Lingkungan Sosial – Ekonomi Masyarakat di

Desa Pancanegara Kecamatan Paburuan Kabupaten Serang, oleh Kiki Rizki

Desianti, Untirta, Tahun 2012

Repository.ipb.ac.id diakses tanggal 12 Maret 2014 pukul 20:44

Page 199: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

LAMPIRAN

Page 200: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Pedoman Wawancara

1. Sejak kapan Pelabuhan berdiri?

2. Apakah ada keluhan masyarakat terkait pembangunan Pelabuhan?

3. Apa saja dampak positif dan negatif dari adanya Pembangunan Pelabuhan

Perikanan Pantai (PPP) untuk masyarakat?

4. Apa saja kontribusi dari pemerintah yang diberikan untuk masyarakat?

5. Apakah secara umum masyarakat dapat dikatakan sejahtera?

6. Apa saja peluang usaha yang muncul semenjak adanya Pelabuhan?

7. Bagaimana dampak perluasan lahan yang digunakan untuk pembangunan

Pelabuhan bagi masyarakat?

8. Apakah masyarakat merasa keberatan dengan adanya Pelabuhan?

9. Apakah masyarakat di ikut sertakan dalam proses pembangunan

Pelabuhan? Apabila iya apa peran dari masyarakat tersebut?

10. Apakah BPPP bekerja sama dengan masyarakat dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat?

11. Apakah setelah adanya Pelabuhan masyarakat lebih mudah dalam

melakukan pekerjaannya sehari – hari?

12. Bagaimana pelayanan yang diberikan pihak pelabuhan sebelum dan

sesudah adanya Pelabuhan?

13. Bagaimana tingkat keamanan sebelum dan sesudah adanya Pelabuhan?

14. Apakah setelah adanya Pelabuhan berpengaruh kepada hasil tangkapan

nelayan dan peningkatan pendapatan nelayan?

15. Apakah fungsi mesin pendingin (cold storage) dan setelah adanya mesin

pendingin (cold storage) apakah hasil tangkapan nelayan menjadi lebih

banyak?

16. Apakah terjadi perpindahan penduduk dan bagaimanakah pola

perpindahan penduduk desa Teluk?

17. Bagaimana tabungan masyarakat sebelum dan sesudah adanya Pelabuhan?

18. Bagaimana tingkat pendidikan sebelum dan sesudah adanya Pelabuhan?

19. Bagaimana tingkat penggangguran sebelum dan sesudah adanya

Pelabuhan?

Page 201: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

20. Apa saja dampak lingkunga yang terjadi?

21. Bagaimana dampak lingkungan yang terjadi akibat pengendapan lumpur?

22. Bagaiamana Pelayanan yang diberikan pihak pelabuhan sebelum dan

sesudah adanya pelabuhan?

23. Apakah Infrastruktur lebih baik setelah adanya Pelabuhan?

24. Apakah fasilitas yang digunakan masyarakat dikenai Retribusi?

25. Bagaimana keterbukaan dari BPPP kepada nelayan?

26. Apakah BPPP membentuk kelompok masyarakat?

27. Adakah jaringan kerja yang terjalin dengan masyarakat?

28. Apakah ada sosialisasi dari pemerintah terkait dengan pelabuhan serta

fasilitas – fasilitasnya?

29. Bagaimana pengetahuan nelayan tentang pelabuhan?

30. Apakah ada solusi dari pemerintah terkait relokasi yang terjadi?

31. Apakah ada bantuan dari pemerintah kepada nelayan?

32. Apakah masyarakat mudah mendapatkan akses kesehatan?

33. Apakah setelah adanya pelabuhan masyarakat lebih mudah dalam

melakukan pekerjaannya sehari – hari?

34. Apakah ada bantuan pihak lain dalam proses pembangunan pelabuhan?

35. Apakah tugas dari KUB?

36. Kapan berdirinya HNSI?

37. Apa tugas dan fungsi HNSI?

38. Apa tugas dan fungsi Pokwasmas?

39. Apa saja dampak positif dan negatif pembangunan Pelabuhan?

40. Secara umum lebih banyak dampak negatif atau postif?

41. Apa masyarakat mendapat keuntungan dengan adanya Pelabuhan?

42. Apakah ada keluhan dari masyarakat terutama nelayan terkait

pembangunan Pelabuhan?

43. Apakah ada pengawasan berkala yang dilakukan atas pencemaran laut?

44. Bagaimana solusi atas pencemaran laut?

45. Apakah banyak nelayan yang dirugikan karena pengendapan lumpur pada

saat proses pembangunan pelabuhan?

Page 202: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

TRANSKRIP DATA WAWANCARA SEBELUM REDUKSI

Q

I

I1-1

( Bapak Rosa S, selaku nelayan Desa Teluk Kecamatan Labuan)

Hari Sabtu, 05 September 2015 Di Tempat Pelelangan ikan Desa Teluk

Q1 Apakah setelah adanya Pelabuhan berpengaruh kepada hasil tangkapan

nelayan dan peningkatan pendapatan nelayan?

Ya enggak berpengaruh mah, kalo pendapatan mah enggak bisa

dipastikan kadang kosong kadang enggak. Jadi kalo pendapatan gak bisa

dipastiin, kalo sedikit mah agak meningkat pendapatannya tapi

pelabuhannya itu neng ga ngaruh soalnya hasil tangkapan itu kan

tergantung musimnya.

Q2 Apakah fungsi dari mesin pendingin (cold storage) dan setelah adanya

mesin pendingin (cold storage) apakah hasil tangkapan nelayan menjadi

semakin banyak?

Untuk membekukan ikan, masyarakat tidak menggunakan cd karena

memang ikan disini masih seger dan langsung dibawa dan dijual pada

saat selesai dilelang. Masyarakat tidak berminat menggunakan cd.

Fungsinya ya buat membekukan ikan dan stok ikan. Jadi cd enggak

berpengaruh terhadap tangkapan ikan

Q3 Apakah terjadi perpindahan penduduk dan bagaimanakah pola

perpindahan penduduk desa Teluk?

Ada aja seperti nelayan musiman dari jawa, lampung, ngontrak dirumah

warga ada yang ngurus biasanya masyarakat sini

Q4 Bagaimana tabungan masyarakat sebelum dan sesudah adanya pelabuhan?

Nelayan itu jarang dek untuk menabung, karna nelayan itu orang awam

Page 203: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

dek biasanya kalo menabung sebagian si pasti ada menabung untuk musim

barat tapi sebagian lagi yah tidak mementingkan tabungan masa

depannya, nabungnya ya di bank.

Q5 Bagaimana tingkat pendidikan sebelum dan sesudah adanya

pelabuhan?

Beasiswa ada tapi gak rata, ada yang dapet tapi biasanya yang sudah

mampu namun sekarang rata-rata anak anak nelayan udah sekolah. Ada

aja beasiswanya tingkat pendidikan meningkat sekarang.

Q6 Bagaimana Pengetahuan Nelayan tentang Pelabuhan?

Nelayan mengerti tentang pelabuhan seperti tempat untuk bongkar barang

sama campur dengan aktifitas nelayan.

Q7 Apakah masyarakat di ikut sertakan dalam proses pembangunan

Pelabuhan? Apabila iya apa peran dari masyarakat tersebut

Yang kuli banyak, ngebantu buat bangun jalan ngangkat batu kalo nelayan

tidak ikut bantu paling nganggur. Ada anak nelayan di kerjakan dinias

tapi diliat dari latar belakang pendidikannya biasanya pegawai.

Q8 Bagaimana Dampak lingkungan yang terjadi akibat pengendapan lumpur?

Penyempitan muara, karena jadi satu jalur dulukan muara itu luas tapi

karena kan sekarang jadi satu jalur otomatis jadi satu jalur kapal besar

jadi gak bisa masuk jadinya macet juga kalo satu kapal gak jalan ya kapal

lain juga ikutan gak jalan kalo mau keluar ya nunggu yang depan keluar

Q9 Bagaimana pelayanan yag diberikan pihak pelabuhan sebelum dan sesudah

adanya pelabuhan?

Ya baik gak ada yang dipersulit dari segi surat-surat dan pelayanan

lainnya. Dibilang sejahtera bisa dibilang enggak juga bisa ya rata rata

utang. Yang penting untuk makan dan sekolah anak mencukupi. Fasilitas

Page 204: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

dapat dinikmati infrastruktur juga lebih baik dari segi lampu penerang

jalan.

Q10 Apa saja peluang usaha yang muncul semenjak adanya pelabuhan?

Ya untuk masyarakat disini yang tadinya pengangguran jadi

bekerja ada yang berdagang ada yang buruh angkut dan buruh

tarik yang tua tua yang udah malas melaut bisa menjadi buruh

tarik dan buruh angkut.

Q11 Apakah masyarakat mudah mendapatkan akses kesehatan?

sering ada pengobatan gratis biasanya dilapangan depan kantor

bp3.

Q12 Bagaimana dampak perluasan lahan yang digunakan untuk pembangunan

pelabuhan bagi masyarakat ?

Lahan untuk menjemur ikan asin udah gak ada sekarang, sekarang jadi di

tengah-tengah penduduk mengganggu aktifitas penduduk dan aktifitas lain

juga

Q13 Apakah secara umum masyarakat dapat dikatakan sejahtera?

Ya sejahtera makan berkecupan, apa aja masuk yang penting

kenyang, gak beli rasa yang penting murah dan banyak tap untuk

kesehatan mah nelayan nelayan disini mah sehat sehat karena

banyak makan ikan

Q14 Bagaimana tingkat pengangguran sebelum dan sesudah adanya pelabuhan?

Pengangguran untuk desa teluk mah hampir gak ada malahan kalo

nganggur masih bisa diitung jari ya paling menganggur yang malas malas

aja karena untuk melaut gak perlu pake ijazah paling yang didarat ngojek.

Page 205: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Q15 Apakah setelah adanya pelabuhan masyarakat lebih mudah dalam

melakukan pekerjaannya sehari-hari?

Kehidupanya setelah adanya pelabuhan biasa biasa aja karena nelayan

disini gak ada perhitungan sampe istri gak pernah punya perhitungan.

Anggaran setealh berjalan baru ditempel, nelayan disini mah gak mikirin

pembangunan, nelayan cuman mikirin usaha sendiri.

Q

I

I1-2

(Bapak Royani selaku nelayan Desa Teluk)

Hari Sabtu, 05 September 2015 Pukul 18.51 WIB Di Tempat Pelelangan

Ikan desa Teluk kecamatan Labuan

Q1 Apakah setelah adanya Pelabuhan berpengaruh kepada hasil tangkapan

nelayan dan peningkatan pendapatan nelayan?

Tergantung musim, yah adanya pelabuhan lebih baik karena ada tpi tapi

tpi tidak berpengaruh dengan nambahnya pendapatan. Nangkap ikan juga

sekarang udah lebih jauh. Tangkapan kesini sini sih lebih banyak lah

Cuma bukan karena pelabuhannya tapi karna alat tangkapnya

Q2 Apakah fungsi dari mesin pendingin (cold storage) dan setelah adanya

mesin pendingin (cold storage) apakah hasil tangkapan nelayan menjadi

semakin banyak?

Cd ga berpengaruh untuk hasil tangkapan soalnya biasanya hasil

tangkapan langsung dijual dan dibawa karena ikannya cukup untuk

daerah Labuan

Page 206: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Q3 Apakah terjadi perpindahan penduduk dan bagaimanakah pola

perpindahan penduduk desa Teluk?

Ada sih namanya babangan biasanya dari jawa sih, disini lebih

dari sebulan biasanya ngontrak

Q4 Bagaimana tabungan masyarakat sebelum dan sesudah adanya pelabuhan?

Ada sih tabungan pribadi ga dibank, untuk persiapan musim barat nanti

Q5 Bagaimana tingkat pendidikan sebelum dan sesudah adanya

pelabuhan?

Tergantung rejeki lah tapi anak sekolah, bantuan sekolah sih ada lah anak

saya sih dapat lah bantuan beasiswa dari sekolah yang didapat dari bp3.

Kalau uang sekolah diambil ke pos.kalau musim barat biasanya dirumah

aja ga melaut lagi keluar jauh

Q6 Apakah masyarakat di ikut sertakan dalam proses pembangunan

Pelabuhan? Apabila iya apa peran dari masyarakat tersebut

Enggak itu ada yang kerja masing – masing tapi kalo yang nganggur sih

bantu – bantu lah digaji juga neng. Ada sih yang kerja dikantor tapi anak

– anak nelayan paling tapi dilihat dari sekolahnya sampai mana lah neng.

Q7 Apakah masyarakat merasa keberatan dengan adanya

pembangunan pelabuhan?

Ga keberatan sih neng kalo tujuannya buat kesejahteraan masyarakat mah

neng, hasilnya bisa ya bisa neng karna tpi ini sih yang paling benar benar

berfungsi

Q8 Bagaimana Dampak lingkungan yang terjadi akibat pengendapan lumpur

?

Page 207: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Semenjak satu jalur jadi macet ya kalo ga keluar satu ga keluar semua

neng, kapal itu yang datang sama yang pulang itu ga bisa papasan. kalo

ditaro didermaga kandas kapalnya kenak batu keluar susah kipas nya

banyak yang putus

Q9 Bagaimana pelayanan yang diberikan pihak pelabuhan sebelum dan

sesudah adanya pelabuhan?

Biasa aja sih neng cuma kalo dulu buat perizinan kan harus keserang kalo

sekarang ya udah bisa di sini. Kalo jalan lebih baik udah ada lampu buat

penerang jalan juga sekarang mah.

Q10 Bagaimana tingkat keamanan sebelum dan sesudah adanya

pelabuhan?

Biasanya kalo ada yang tenggelam baru dicari dan ada gerakan kalo ga

begitu mah ga ada

Q11 Apakah makanan masyarakat sudah dapat dikatakan bergizi?

Alhamdulilah sih sehat terus karna makan ikan neng,

Q12 Bagaimana keterbukaan dari BPPP kepada nelayan?

Yah paling nempelin daftar anggaran lah dikantor neng. Tapi kalo

nelayan sih ga ngurusin pemerintahan sih yang penting melaut

dapat ikan ya udah.

Q13 Apakah secara umum masyarakat dapat dikatakan sejahtera?

Yah kalo buat makan mah bisa lah neng kalo lagi dapat banyak ikan juga

rejeki juga lumayan lah neng

Page 208: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Q14 Bagaimana tingkat pengangguran sebelum dan sesudah adanya pelabuhan?

Yah kalo pun nganggur juga paling gak jauh jauh ya jadi nelayan, buruh

angkut buruh tarik ya ada semenjak adanya pelabuhan.

Q15 Apakah ada sosialisasi dari pemerintah terkait dengan pelabuhan

serta fasilitas-fasilitasnya?

Ga pernah dapat info langsung paling denger denger doang, biasanya

mah yang diundang yang elit elit lah kalo masyarakat biasa begini mah ya

Cuma dengar doing

Q16 Apakah infrastruktur lebih baik setelah adanya pelabuhan?

Kalo jalan lebih baik udah ada lampu buat penerang jalan juga

sekarang mah.

Q17 Apa saja peluang usaha yang muncul semenjak adanya pelabuhan?

Ya banyak yang berdagang laj pada berjualan disekitar sini kalo

dulu Cuma jual ikan tok

Q

I

I1-3

(Bapak Edi selaku pengusaha ikan)

Hari Sabtu, 05 September 2015 Pukul 11.40 WIB Di Tempat Pelelangan

Ikan desa Teluk kecamatan Labuan

Q1 Apakah setelah adanya Pelabuhan berpengaruh kepada hasil tangkapan

nelayan dan peningkatan pendapatan nelayan?

Menurut saya semakin tahun semakin berkurang hasil tangkapan karena

alamnya semakin rusak apalagi karena pukat harimau. Jika untuk saya

Page 209: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

tidak berpengaruh karena pelabuhannya juga tidak maksimal seperti

proyek gagal menurut saya.

Q2 Apakah fungsi dari mesin pendingin (cold storage) dan setelah adanya

mesin pendingin (cold storage) apakah hasil tangkapan nelayan menjadi

semakin banyak?

Untuk membekukan ikan, pemerintah kurang tepat memberikan bantuan

sehingga cold storge itu tidak berpengaruh untuk nelayan karena ikan

disini segar semua dan langsung dilelang disini karena labuan ini wilayah

strategis.

Q3 Apakah terjadi perpindahan penduduk dan bagaimanakah pola

perpindahan penduduk desa Teluk?

Ada nelayan musiman, ya paling mengontrak dirumah warga sekitar 1

sampai 3 bulan.

Q4 Bagaimana tabungan masyarakat sebelum dan sesudah adanya pelabuhan?

Tergantung kepada kepribadian nelayan masing – masing karena

pendapatannya ada yang meningkat ada yang menurun namun biasanya

ada yang menabung pribadi untuk persiapan di musim barat

Q5 Bagaimana tingkat pendidikan sebelum dan sesudah adanya pelabuhan

Sudah banyak yang bersekolah sehingga kesenjangan sosial sekarang

sudah membaik, karena kesadaran untuk sekolah sudah semakin

meningkat

Q6 Bagaimana tingkat keamanan sebelum dan sesudah adanya pelabuhan?

Keamanan dilaut masih kurang jika malam hari tidak ada pengaman

apabila malam hari nelayan kesasar terdampar hancur kapalnya

Page 210: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

diwilayah dermaga namun untuk didarat dapat dikatakan amanlah karena

ada pos dan ada yang jaga jadi kondisi desa juga menjadi aman

Q7 Apakah masyarakat di ikut sertakan dalam proses pembangunan

Pelabuhan? Apabila iya apa peran dari masyarakat tersebut

Ada untuk kuli bantu kuli bangun ada beberapa orang. Ada beberapa yg

bekerja dikantor dilihat dari latar belakang pendidikannya namun rata-

rata anak nelayan

Q8 Apa saja peluang usaha yang muncul semenjak adanya pelabuhan?

Ada peluang untuk bekerja dan rata-rata istri nelayan

Q9 Apakah ada sosialisasi dari pemerintah terkait dengan pelabuhan

serta fasilitas-fasilitasnya?

Ada untuk sosialisasi ke masyarakat mah karena ini juga sudah dilakukan

beberapa kali pembangunan.

Q10 Apa saja dampak lingkungan yang terjadi?

Akibat terumbu karang rusak pada saat pengerukan nelayan tidak bisa

mencari ikan di kolam pelabuhan mencari ikan sekarang sudah semakin

jauh jika dulu deket pelabuhan masih bisa

Q11 Apakah ada keluhan dari masyarakat tentang pelabuhan?

Sebenarnya pada saat kabar akan dibangun pelabuhan semua nelayan

setuju karena pelabuhan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

Q12 Bagaimana Dampak lingkungan yang terjadi akibat pengendapan lumpur

?

Page 211: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Karena muara sekarang sudah menjadi satu jalur sehingga menyulitkan

nelayan untuk melaut apabila satu kapal tidak melaut maka kapal yang

lain tidak akan melaut, sungainya pun menjadi sempit karena didam terus

dikeruk terus

Q13 Apakah secara umum masyarakat dapat dikatakan sejahtera?

Kesejahteraan belum merata, Ya untuk segilintir orang masih bisa

dikatakan sejahtera namun jika dilihat secara umum belum bisa dikatakan

sejahtera persentasinya masih jauh dari sejahtera.

Q14 Bagaimana dampak perluasan lahan yang digunakan untuk pembangunan

pelabuhan bagi masyarakat ?

Lahanya tidak ada penjualan juga berkurang terkadang ada yang

menjemur ikan memakai lahan sarana umum yaitu trotoar sehingga

aktifitas nelayan terganggu namun sebagian lagi ada yang menjemur ikan

asin di depan rumahnya namun bukan untuk dijual tapi dikonsumsi

sendiri.

Q15 Apakah fasilitas yang digunakan oleh nelayan dikenai retribusi?

Tidak semua, retribusi hanya ditempat lelang dr hasil tangkapan

nelayan retribusi ini hanya untuk disetor ke pem daerah,

Q16 Apakah infrastruktur lebih baik setelah adanya pelabuhan?

Sudah lebih baik lah jalannya dulu masih batu sekarang sudah di

cor, sekarang juga sudah ada lampu penerangan jalan jika dulu

tidak ada.

Page 212: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Q

I

I1-4

(Bapak Rohman selaku ketua KUB desa Teluk kecamatan Labuan)

Hari Sabtu, 05 September 2015 Pukul 20.32 WIB Di Tempat Pelelangan

Ikan desa Teluk kecamatan Labuan

Q1 Apakah setelah adanya Pelabuhan berpengaruh kepada hasil tangkapan

nelayan dan peningkatan pendapatan nelayan?

Karena alat tangkapnya lebih canggih dibanding dulu jadi banyakan

sekarang pendapatannya, karena nelayannnya sudah lebih maju. Lumayan

meningkat lah sekarang ini

Q2 Apakah fungsi dari mesin pendingin (cold storage) dan setelah adanya

mesin pendingin (cold storage) apakah hasil tangkapan nelayan menjadi

semakin banyak?

Fungsinya Pabrik es, yah lumayan lah berpengaruh ke masyarakat cuman

esnya kurang gampang mencair Cuma membantu lah karena sekarang kan

es mahal.

Q3 Apa saja peluang usaha yang muncul semenjak adanya pelabuhan?

Ya karena nelayan sudah mulai maju jadi sekarang udah banyak yang bisa

berdagang. Berdagang yah jualan itu rata – rata istri nelayan, kalo dulu

jualan juga ga begitu laku,

Q4 Apakah tugas dari KUB itu sendiri?

Penerima bantuan dari pemerintah seperti alat tangkap, mesin, lampu dan

yang menerima bantuan itu yang bersifat kelompok dibentuk 10 orang jadi

yang nerima bantuan itu hanya yang berkelompok. Terbentuk tahun 2013

semua masyarakat nelayan dari keompok manapun bisa masuk kedalam

kub dengan persyaratan memiliki kartu nelayan. sebagian nelayan punya

kartu dan sebagian masih belum karena mikir buat apa kartu padahal

Page 213: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

kartu nelayan itu penting untuk menerima bantuan ga akan dapat bantuan

dari mentri ataupun dinas kalau ga punya kartu. Untuk mempermudah

nelayan yang belum mampu. Kub juga bisa menerima keluh kesah nelayan

yang belum mendapat bantuan dan menyampaiak ke dinas.

Q5 Apa saja peluang usaha yang muncul semenjak adanya pelabuhan?

Yah kalo lagi ada rejeki mah sejahtera kalo ga ya ga karena yang utama

fasilitas pelabuhan ii kurang maksimal sih istilahnya setengah – setengah

pembangunannya sekarang aja kolam pelabuhannya dangkal jadi kapal

nelayan gabisa masuk kolam pelabuhan

Q6 Apakah setelah adanya pelabuhan masyarakat lebih mudah dalam

melakukan pekerjaannya sehari-hari?

Ada sedikit membantu nelayan dikarenakan dulu ga ada breakwater dan

kolam pelabuhan dulu kalau ada ombak tembus ke rumah masyarakat tpi

sekarang enggak

Q7 Apakah masyarakat merasa keberatan dengan adanya pembangunan

pelabuhan?

Kalo pelabuhannya bener mah masyarakat ga ada yang keberatan Cuma

ya ini pembangunannya ga maksimal separo – separo ga kaya karang antu

yang udah terbilang maksimal.

Q8 Bagaimana tingkat pengangguran sebelum dan sesudah adanya pelabuhan?

Kalo untuk daerah nelayan pengangguran disini mah hanya orang –

orang males doang soalnya disini ga perlu ijasah buat nelayan.

Q9 Bagaimana tabungan masyarakat sebelum dan sesudah adanya pelabuhan?

Kalo pribadi mungkin punya sih ya buat musim barat atau cuaca buruk

Page 214: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

karena klau musim barat total gabisa melaut kadang sampai 4 bulan lah

jadi tabungannya lumayan buat biaya hidup selama musim barat.

Q10 Apakah terjadi perpindahan penduduk dan bagaimanakah pola

perpindahan penduduk desa Teluk?

Kalo perpindahan penduduk paling yang kekampung 11 kalo didesa teluk,

biasanya ada nelayan musiman sekitar sebulan lebih lah.

Q11 Bagaimana tingkat pendidikan sebelum dan sesudah adanya

pelabuhan?

Yang buat anaknya ya alhamdulilah sekolah, ya tapi jarang yang sarjana

sih paling tamat smp atau sma tapi sekarang minimal SMA sih. Sd yang

dibangun sd 1 dan sd 2

Q12 Bagaimana pengetahuan nelayan tentang pelabuhan?

Sebagian ada yang tau ya sebagian ada yang tau kalo saya sih tau, kalo

sosialisasi dari bppp ada sih yang pkl contohnya kan belajar tentang

pelabuhan dengan pkl begitu otomatis jadi lebih tau tentang pelabuhan

anak – anak pklnya.

Q13 Apakah ada sosialisasi dari pemerintah terkait dengan pelabuhan serta

fasilitas - fasilitasnya?

Ya ada sosialisasi mau dibangun pelabuhan, yah bp3 itu terbuka sih ke

nelayan biasanya buat surat – surat kapal juga udah disosialisasikan akan

lebih mudah kalo ada bp3. Kalo ada pembangunan biasanya dikasih tau

ke masyarakat.

Q14 Apakah masyarakat di ikut sertakan dalam proses pembangunan

Pelabuhan? Apabila iya apa peran dari masyrakat tersebut

Page 215: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Ya mungkin sebagian ada yang bantu sebagai tenaga kerja, yang kerja

didinas juga ada anak nelayan yang dilihat dari latar belakang

pendidikan.

Q15 Apakah BPPP membentuk kelompok masyarakat?

Tidak ada kalo kub ini bentukan sendiri bukan bentukan dari bppp , kub

ini lumayan lah sudah berjalan dengan baik. Kecembruan sosial yah pasti

ada Cuma kan mengajukan bantuan kan ga gampang ngurus surat kan

susah.

Q16 Apakah makanan nelayan sudah dapat dikatakan bergizi?

Yah kalo makanan untuk nelayan proteinnya yah lumayan lah soalnya kan

makan ikan, jaminan kesehatan dari bp3 ga ada cuman pernah ada

pengobatan gratis dari dinas

Q17 Bagaiaman tingkat keamanan sebelum dan sesudah adanya pelabuhan?

Yah lumayan lah standar lah untuk keamanan disini aman aman aja

Q18 Apa dampak positif dan negatif dari adanya pembangunan pelabuhan

untuk masyarakat?

Positifnya yah lumayan buat masya namun neg pembangunannya belum

selesai masih proses jadi setengah – setengah

Q19 Apakah setelah adanya pelabuhan masyarakat lebih mudah dalam

melakukan pekerjaannya sehari-hari?

Yah dibilang mudah ya mudah namun bongkar muat masih agak susah.

Page 216: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Q

I

I1-5

(Bapak Moh. Heri B. selaku Ketua Pokwasmas Desa Teluk Kecamatan

Labuan)

Hari Minggu, 06 September 2015 Pukul 11.57 WIB Di kantor karang

taruna desa Teluk kecamatan Labuan

Q1 Apakah Tugas dan fungsi dari pokwasmas?

Mengganti kegiatan dinas perikanan dan mengawasinya dan pemantauan

nelayan yang melenceng dari undang-undang contohnya pengeboman

juga sebagai mitra kerja dinas untuk mensejahterakan masyarakat, apa

yang terjadi dilapangan kemudian dilapor kedinas. Hanya pengawasan

tidak menerima keluhan. Contoh ada kejadian nelayan misal musibah

nelayan dilaut kita melaporkan kedinas.

Q2 Apakah setelah adanya Pelabuhan berpengaruh kepada hasil tangkapan

nelayan dan peningkatan pendapatan nelayan?

Untuk labuan sama aja belum ada peningkatan, karena pelabuhan tidak

ada sangkut paut dengan pendapatan. Pelabuhan sebagai sarana sandar

aja, tapi nyatanya pelabuhan sekarang tidak maksimal dipakainya kurang

memadai untuk sarana nelayan.

Q3 Apakah fungsi dari mesin pendingin (cold storage) dan setelah adanya

mesin pendingin (cold storage) apakah hasil tangkapan nelayan menjadi

semakin banyak?

Kayanya vakum itu tidak berfungsi, nelayan enggak makai cd karna

langsung di bawa dan di jual. Sehingga cd belum ada fungsinya.

Q4

Apakah terjadi perpindahan penduduk dan bagaimanakah pola

perpindahan penduduk desa Teluk ?

Ada beberapa, tapi enggak terkontrol. Ada nelayan musiman dari demak

Page 217: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

dari jawa timur tinggalnya tergantung musim antara 3-5 bulan

Q5 Bagaimana tabungan masyarakat sebelum dan sesudah adanya pelabuhan?

Ya punya punya yang enggak ya ada juga

Q6 Bagaimana keterbukaan dari BPPP kepada nelayan?

Ya terbuka sih, cuman belum menyeluruh. Untuk kebebasan masyarakat.

Q7 Apakah masyarakat di ikut sertakan dalam proses pembangunan

Pelabuhan? Apabila iya apa peran dari masyarakat tersebut

Ada sih, ada juga penawaran dari dinas biasanya yang bekerja itu bukan

nelayan karena nelayan lebih milih melaut, ada yang kerja di dinas diliat

dari latar belakangnya

Q8 Apakah masyarakat merasa keberatan dengan adanya pelabuhan?

Masayarakat mah setuju semua asal tujuannya mensejahterakan

masyarakat justru sangat mengharapkan dengan adanya pelabuhan

banyak fasilitas yang dapat menguntungkan masyarakat.

Q9 Bagaimana pelayanan yang diberikan pihak pelabuhan sebelum dan

sesudah adanya pelabuhan?

Sama aja si macam yang lalu, agak kesulitan ditingkat prov. Nelayan kalo

dipersulit yah jadi males lagi ngurus surat-suratnya, kemudahannya dari

bppp bisa wakili ke prov untuk mengurus surat nelayan juga gak perlu ke

serang, sekarang udah bisa ke labuan.

Q10 Apakah ada pemungutan uang selain retribusi?

Yang bikin pas kecil, dari kantor buat surat-surat pegawainya minta

komisi-komisi dari nelayan padahal mereka udah dapet gaji tapi masih aja

Page 218: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

minta uang dari masyarakat

Q11 Bagaimana tingkat pengangguran sebelum dan sesudah adanya pelabuhan?

Kalo masyarakat nelayan karena banyak melaut ya penganggurannya

sedikit karena banyak aktifitas.

Q12 Bagaimana tingkat pendidikan sebelum dan sesudah adanya

pelabuhan?

Mayoritas udah pada sekolah

Q13 Apa saja dampak lingkungan yang terjadi?

Masyarakat banyak mengeluh masalah muara minta dilakukan

pengerukan mengakibat macet jadi kalo satu mau melaut ya yang lain

harus menunggu. Fasilitas bisa di nikmati. Walaupun fasilitasnya belum

lengkap. Alasannya belum ada uang aja dari pemerintah

Q14 Apakah makanan masyarakat sudah dapat dikatakan bergizi?

Kalo untuk makanan mencukupi soalnya protein ikan kan tinggi jadi

nelayan disini rata-rata makan ikan.

Q15 Apakah fasilitas yang digunakan nelayan dikenai retribusi?

Kalo tambat labuh masih dikenakan retribusi sudah ada undang – undang

retribusi tentang berapa kali penarikannya, tambat labuh diluar dari

retribusi ke tpi kalo tpi

Q16 Bagaimana tingkat keamanan sebelum dan sesudah adanya pelabuhan?

Alhamdulliah sampai saat ini masih terkendali aman, penangkapan juga

aman

Page 219: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Q17 Bagaimana Pengetahuan Nelayan tentang Pelabuhan?

Sedikit banyak tau lah karna ada sosialisasi ke individu individu. Pihak

bppp udah sering sosialisasi cuman kadang beda pendapat antara

masyarakat dengan dinas.

Q

I

I1-6

(Bapak Bambang MS. selaku Sekertaris II DPC Pandeglang (HSNI) Desa

Teluk Kecamatan Labuan)

Hari Minggu, 06 September 2015 Pukul 13.17 WIB Di kediaman bapak

Bambang

Q1 Kapankah berdirinya HNSI?

Dari tahun 1953 bentukan dari Kesatuan Nelayan pada zaman pak

suharto yaitu Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia dan himpunan

kelompok tani pada awalnya himpunan kelompok tani nelayan indonesia.

Sekarang berdiri senndiri jadi hnsi dan kelompok tani indonesia.

Page 220: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Q2 Tugas dan fungsi HNSI?

Tugas dan fungsi sebagai mitra dari instansi terkat dengan nelayan

contohnya dkp dan bumn juga ikut membantu kegiatan teritorial seperti

mencegah terjadinya konflik antar nelayan contohnya konflik antara

nelayan panimbang dengan labuan. Menampung keluhan – keluhan

nelayan. cara nampung keluhan masyarakatnya daang ke hnsi lalu ke

melengkapi kebutuhan kemudian pihak hnsi mendampingi ke upt

contohnya nelayan tidak memilik dokumen seperti pas (bpkb) hnsi siap

membantu mengurus dokumen dan melengkapinya sebelum memliki pass

nelayan harus memeiliki siup cv surat izin usaha penangkapn namu

suratnya harus legal lalu alat tangkapnya juga harus ramah lingkungan

seperti jaring dan alat pancing. Syarat untuk membuat siup cv nelayan

harus memiliki atau mengurus SIB (Surat Izin Berlayar) dibarengi dengan

SLO( Surat Light Operasional) yang menyelenggarakannya UPT P3. Kalo

diatas 7GT suratnya harus lebih lengkap dan diurusnya di pusat atau DKP

Kalo misalkan nelayan mau usaha didaerah lain dia haru memiliki surat

keterang andon usaha, mengurusinya di antar provinsi dengan catatan

ikutin aturan provinsi tersebut.

Q3 Apakah HNSI sudah berjalan dengan baik?

Sejauh ini belum, ada nelayan yang melanggar aturan-aturan, nelayan-

nelayan masih terkendali. Hnsi tidak pernah mendapatkan bantuan namun

hnsi memfasilitasi para nelayan mendengarkan keluh kesah nelayan dan

melengkapi kebutuhan nelayan. hnsi sebagai mitra dinas untuk

kesejahteraan masyarakat.

Q4 Apakah setelah adanya Pelabuhan berpengaruh kepada hasil tangkapan

nelayan dan peningkatan pendapatan nelayan?

Kalo masalah pendapatan yang saya dengar apalagi dengan adanya

Page 221: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

kebijakan peraturan melarang menggunakan alat tangkap tarik, nelayan

merasa dirugikan karena menurut nelayan alat tangkap tarik sangat efektif

karena apabila menggunakan alat tangkap tarik nelayan dapat melaut

sendiri atau dengan anaknya tapi kalo tidak menggunakan alat tangkap

harus membutuhkan banyak ABK (anak buah kapal).

Q5 Apakah fasilitas yang digunakan nelayan dikenai retribusi?

Masalah retribusi sudah disosialisasikan untuk tambat labuh. Retribusi

yang dilaksanakan adalah mobil-mobil yang keluar masuk pelabuhan.

Jenis alat tangkapnya Apollo dan ARAD. Jadi pendapatan nelayan itu

harus di bagi lagi dengan ABKnya.

Q6 Bagaimana pelayanan yang diberikan pihak pelabuhan sebelum dan

sesudah adanya pelabuhan?

Kalo masalah pelayanan dapat dibilang maksimal menurut saya masih

belum namun pelayanannya sudah lebih baik dari TPI. Pelayanannya 24

jam apabila nelayan ingin mengurus SIB dan SLO langsung ditangani dan

surat perizinannya lebih mudah sepanjang surat perizinannya lengkap

pada waktu masih PPI pelayanan dan kantornya tidak berjalan optimal

kadang siang udah gak ada orang kalo bppp ada aja pegawai yang

standby 24 jam melayani nelayan sepanjang nelayan lapor mereka

menanggapi dengan syarat perizininan lengkap dan surat-surat masih

berlaku

Q7 Apakah masyarakat lebih mudah untuk melakukan kerjanya sehari-hari

setelah adanya BPPP?

Semenjak adanya bppp ini menurut saya tambah lebih mudah karena

pertama ada fasilitas ,kedua tambat labuhnya enak, cuman yang sekarang

itu yang dinginkan masyarakat tambat labuhnya tidak langsung di

dermaga tapi seratus meter dari dermaga.

Page 222: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Q8 Bagaimana dampak lingkungan yang terjadi akibat pengendapan lumpur?

Muara menjadi satu jalur menyebakan macet dan perahu perahu disitu

keluarnya harus patuh terus misalnya airpasang sampe jam 12 siang

makanya beroperasinya 3 sore, ngeluarin kapal jam 3 sore.

Q9 Apakah masyarakat di ikut sertakan dalam proses pembangunan

Pelabuhan? Apabila iya apa peran dari masyrakat tersebut

Ada juga, cuman sedikit karna nelayan disini mempunyai pemikiran untuk

kerja didarat penghasilnya lebih sedikit dibandingkan melaut jadi nelayan

disini lebih memilih untuk melaut.

Q10 Apa fungsi pembentukan KUB?

KUB itu bentukan dari pemerintah daerah. Bantuannya dalam bentuk fisik

seperti kapal alat tangkap contoh inkamina(nama kapal). Yang dilayani

oleh hnsi dan diterima keluhannya adalah nelayan yang memiliki kartu

nelayan namun nelayan yang tidak memiliki kartu nelayan tapi disebut

nelayan dengan syarat pergi melaut dan emmiliki kemampuan melaut,

banyak nelayan yang tidak memiliki kartu nelayan sosialisasi sudah

dilakukan oleh dinas namun masyarakat mengabaikan

Q

I

I2-1

(Bapak Saepudin Japar. SE. selaku Staff Tata Operasional BPPP Labuan)

Hari Jumat, 04 September 2015 Pukul 18.47 WIB Di tempat tinggal bapak

Saepudin di perumahan BTN makui Labuan

Q1 Apakah setelah adanya Pelabuhan berpengaruh kepada hasil tangkapan

nelayan dan peningkatan pendapatan nelayan?

Page 223: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Enggak ada, sangat meningkat (penambahan). Dilihat dari produksinya

setiap tahun meningkat jadi pendapatannya meningkat

Q2 Apakah fungsi dari mesin pendingin (cold storage) dan setelah adanya

mesin pendingin (cold storage) apakah hasil tangkapan nelayan menjadi

semakin banyak?

Fungsi cd tujuannya untuk menangkap hasil tangkapan sehingga pas

musim barat ikan ada. Kalo tangkapan ikan itu balik lagi ke alat tangkap

nelayan, kalo cd itu hanya menampung tangkapan nelayan bukan untuk

meningkat tangkapannya. Hasil tangkapan itu tergantung musim misalnya

musim barat ga ada ikan cd itu menampung ikan pada saat musim barat

tiba.

Q3 Apakah terjadi perpindahan penduduk dan bagaimanakah pola

perpindahan penduduk desa Teluk?

Yang jelas banyak pendatang khususnya dari luar banten seperti Cirebon

dan Indramayu, ada yang bersifat musiman seperti tangkapan kapal Bolga

yaiutu pas musim ikan dia datang terang bulan dia pulang, dalam 1 bulan

paling Cuma 22 hari. Kalo dari nelayan teluk ga ada yang pindah.

Semenjak ada pelabuhan jadi ada nelayan musiman sebelumnya tidak ada

Q4 Bagaimana tabungan masyarakat sebelum dan sesudah adanya pelabuhan?

Itu waktu PPI ada tabungannnya, jadi setiap dia nangkap dikasih ke TPI

distribusi dipotong 3% tapi sama TPI dipotong 5%. Nah 2% nya tabungan

buat nelayan misalnya untuk perbaikan mesin kapal yang rusak atau pas

hari H bisa diambil uangnya yang 2% nya itu. Bentuknya kepercayaan

saja atau tabungan manual, namun tabungannya bukan untuk pendidikan

anak tapi untuk biaya perawatan kapal terus kaya hari h misalnya idul

Page 224: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

fitri ga berupa asuransi.

Q5 Apakah masyarakat semakin mudah mengkases pendidikan atau adakah

bantuan pendidikan?

Belum ada itu hanya rumah pintar aja taman baca

Q6 Bagaimana pengetahuan nelayan tentang pelabuhan?

Sebagian besar sih kurang karena sumber daya masyarakat disitu

terutama dibagian pendidikan kurang, makanya adanya kantor kita itu

kita harus banyak bersosialisasi ke masyarakat tersebut. Bppp harus

memberikan kebebasan buat masyarakat belajar pengetahuan tentang

pelabuhan selama positif kita jelaskan masyarakat karena kita pelayanan

sifatnya.

Q7 Apakah masyarakat di ikut sertakan dalam proses pembangunan

Pelabuhan? Apabila iya apa peran dari masyarakat tersebut?

Jelas kita kan pas pembangunan pelabuhan itu kan harus ada ijin dari

tokoh masyarakatsekitar terus kepala desa. Masyarakat dilibatkan pada

saat pembuatan beronjong batu dan setiap dapat tender kita wajibkan

yaitu kontribusi ke musholah,mesjid daerah situ yang jelas semua

masyarakat disitu kita libatkan semua kita libatkan. Ada yang

dipekerjakan dikantor 70% masyarakat disitu rata – rata anak nelayan

dilihat dari latar belakang pendidikannya. ada juga masyarakat yang

dipekerjakan sebagai kuli supaya pembangunan ga ada masalah karna

kalo bawa orang luar pasti ada pro dan kontra ke masyarakat.

Q8 Apakah BPPP membentuk kelompok masyarakat?

Itu bukan dari bp3 itu dibentuk provinsi kaya pokwasmas,hnsi. Bp3 itu

dibawah provinsi jadi sebelum dibentuk bp3 ada binaan provinsi jadi

Page 225: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

kelompok masyarakat itu binaan dari provinsi.

Q9 Bagaimana dampak lingkungan yang terjadi akibat pengendapan lumpur?

Iya kalo itu karena pembangunan kita kurang stabil sehingga semua kapal

itu masuk ke muara, dari tahun 2005 – sekarang belum ada perehaban

untuk breakwater pelabuhan, sehingga nelayan ga mau masukin kapal ke

kolam pelabuhan karna khawatir kapanya terbentur batu jadi kaalnya

masuklah ke muara. Muara itu jadi sempit karena adanya pembangunan

breakwater dipelabuhan itu karena pelabuhan membangun itu tujuannya

bukan untuk kapal hanya alur sungai aja tapi masyarakat pada masuk ke

muara sehingga nelayan jadi ngantri. Jadi kalo satu kapal ga keluar maka

kapal lain juga ga keluar. Ada dampaknya juga adanya pengendapan

lumpur membuat nelayan tidak mau masuk ke kolam pelabuhan karna

masih rusak. Justru dibangun kolam pelabuhan nanti semua kapal masuk

ke kolam pelabuhan bukan di muara.

Q10 Apakah ada solusi dari pemerintah terkait relokasi yang terjadi?

Ga ada bantuan dana, itu berupa lahan bukan bangunan jadi masyarakat

bangun sendiri lagi, itu bantuan dari pemborong yang bangun 11 rumah

untuk penggusuran itu. Sampai sekarang belum ada pergantian uang

untuk masyarakat. Penggusuran selanjutnya masih direnanakan

Q11 Apa saja dampak lingkungan yang terjadi?

akibat hilangnya terumbu karang nelayan ajdi jauh untuk mencari ikan

dan yang jelas dikolam pelabuhan sudah tidak ada terumbu karang karena

sudah tercemar sejak adanya pembangunan pelabuhan.

Q12 Bagaiamana dampak perluasan lahan yang digunakan untuk pembangunan

pelabuhan bagi masyarakat?

Page 226: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Lahan untuk penjemuran ikan asin nya sangat kurang karena semua lahan

hanya untuk pembangunan, tempat penjemuran ikan asin mau dibuat

pabrik es lagi jadi otomatis hasil jemuran ikan asinnya sedikit dan lahan

penjemuran ikan asinnya jadi jauh maka kebanyakan yang menjemur ikan

asin malas dan lebih memilih untuk bekerja lain.

Q13 apa saja peluang usaha yang muncul semenjak adanya pelabuhan?

Yang jelas kalau pelabuhan berkembang yang diserap pasti tenaga dari

masyarakat sekitar dulu terutama sesuai dengan keahliannya karna

pelabuhan ini milik daerah bukan pusat jadi otomatis yang ditarik daerah

situ dulu. Adanya perbengkelan kapal (yang usaha masyarakat disekitar

dan nelayan), kalo nelayan nampung es dan air bersih kemudian air

bersih dijual ke kekapal untuk nelayan musiman, berdagang perbekalan

seperti sembako

Q14 Apakah masyarakat mudah mendapatkan akses kesehatan?

Ga ada dari bppp belum ada jaminan kesehatan buat nelayan,

Q15

Apakah makanan masyarakat sudah dapat dikatakan bergizi?

Dikita itu belum ada karangtina ikan jadi nanti kedepannya akan dibuat

untuk memilih standar ikan yang layak dimakan dan yang tidak layak

dimakan.

Q16

Apakah fasilitas yang digunakan nelayan dikenai retribusi ?

Yang berekreasi dikenai retribusi seperti mobil – mobil, mau itu dari

wisata mau itu dari kunjungan kerja semua dikenai retribusi kalo untuk

nelayan dikenai retribusi setiap kapal masuk. Kapal tambat dan labuh

dikenai retribusi, bongkar muatan juga kena retribusi sesuai undang –

Page 227: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

undang. Retribusinya dihitung perhari ibaratnya parkir jadi setiap dia ke

pelabuhan dikenai retribusi.

Q17 Apakah ada bantuan dari pemerintah kepada nelayan?

Ga ada, dana csr ga ada juga kita cuma ada dana buat KUB atau

pelaksana usaha, dan uang yang diberikan atau bantuan diberikan itu

bukan buat pendidikan anak. Bantuannya berupa kapal dan alat tangkap

dan kalo uang dibelanjakan buat peralatan kapal bukan buat nyekolahin

anak. Bantuan provinsi itu kapal atau alat tangkap kalau dari pusat

berupa uang.

Q18

Apakah ada sosialisasi dari pemerintah terkait dengan pelabuhan serta

fasilitas - fasilitasnya?

Ada bahkan sampai setju dulu masyarkat baru dibangun, semua kita

undang jadi tokoh masyarakat kita undang, perwakilan masyarakat kita

undang, kepala desa kita undang, rt rw juga diundang

Q19

Bagaimana keterbukaan dari BPPP kepada nelayan?

Ada makanya sekarang kalo ada pembangunan kita nempelin anggaran,

karena master plan udah kita jelasin ke masyarakat bakal bangun apa aja

jadi sekarang tinggal pelaksanannya jadi setiap membangun kita harus

terbuka soal anggaran namun bukan kita sosialisasikan anggarannya tapi

kita tempelin dikantor biaya yang akan dipakai dan bisa dilihat oleh

semua masyarakat.

Q20

Adakah jaringan kerja yang terjalin dengan masyarakat?

Ada pembinaan pengolahan pabrik es, jadi ada jaringan kerja dengan

Page 228: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

masyarakat dinas membina kemudian masyarakat yang menjalankan,

Palang masuk juga nanti yang jaga masyarakat bukan pihak dinas

walaupun sekarang masih pihak dinas yang jaga. Kebersihan pelabuhan

itu nanti tugas masyarakat atau masyarakat dipekerjakan sebagai tenaga

kebersihan dan biasanya ibu – ibu nelayan.Bentuknya tenaga sukarelawan

Q21

Bagaimana tingkat keamanan sebelum dan sesudah adanya pelabuhan?

Jelas adanya pelabuhan dengan adanya pos pos itu juga udah

kenyamanan, yang jaga kantor juga 3 orang dari masyarakat disitu

Q22 Bagaimana tingkat pengangguran sebelum dan sesudah adanya pelabuhan?

Dengan adanya pelabuhan jadi berkurang, biasanya masyarakat disitu

biasanya melaut sekarang bisa kerja didarat misalnya kerja di pabrik es,

jaga pos contohnya yang sudah tua dan udah ga bisa melaut bisa kerja

didarat.

Q23

Apakah setiap masuk kepelabuhan dikenai retribusi?

Yah bayar, misalnya cd ya bayar. Kalo misalnya nelayan nyimpan ikan

yah bayar biasanya perkilo, docking kapal itu bayarnya perhari. Kalo

spbn itu sewa lahan sama bayar kebersihan karena spbn ini CP namun

spbnnya bayar sewa ke bppp. Namun dengan adanya spbn ini membantu

nelayan jadi mengisi solar lebih dekat.

Q24 Bagaimana pelayanan yang diberikan pihak pelabuhan sebelum dan

sesudah adanya pelabuhan?

Kalo sebelum itu kurang kalo sesudah banyak lah lebih baiknya.

Contohnya Kalo ga ada pelabuhan ga ada pabrik es dan spbn, kalo ga ada

pelabuhan ga ada surat perizinan disinia biasanya buat surat perizinan di

Page 229: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

serang atau di pandeglang sekarang udah bisa di labuhan.

Q25

Apakah masyarakat merasa keberatan dengan adanya pelabuhan?

Semua masyarakat mendukung adanya pelabuhan karna amsyarakat juga

merasakan sendiri, lingkungan jga sekarang jadi lebih rapi dan bersih

Q26

Apakah ada bantuan dari pihak lain dalam proses pembangunan

pelabuhan?

Ada jadi yang ngasih tender itu pihak luar, yang dapat tender itu orang

lua arsiteknya. Contoh yang dapat lelang pt mandiri nah arsitek dari pt itu

tapi pekerjanya masyarakatnya

Q27

Apakah masyarakat lebih mudah melakukan pekerjaannya sehari –

hari?

Iya lebih mudah lah, lebih tertib, lebih teratur sebelumnya itu semeraut

Q28

Apakah BPPP bekerja sama dengan masyarakat untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat?

Iya karna tujuan pelabuhan dibangun juga untuk kesejahteraan

masyarakat lah, untuk mempermudah masyarakat juga dalam melakukan

aktivitas nelayannya setiap hari

Q

I

I2-2

(Bapak Taslim. Selaku sekertaris desa Teluk kecamatan Labuan )

Hari Jumat, 04 September 2015 Pukul 15.41 WIB Di kantor desa Teluk

kecamatan Labuan

Page 230: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Q1 Apakah setelah adanya Pelabuhan berpengaruh kepada hasil tangkapan

nelayan dan peningkatan pendapatan nelayan?

Yang jelas untuk pembangunan ya neng ya ada masukan yaitu

pengembangandalam sosial pendapatan masyarakat termasuk yang

terkait dengan pembangunan memacu untuk lebih mudah sarana

perekonomianyang ada seperti pelabuhan sekarang jadi yang jelas

memang sangat memacu pada peningkatan ekonomi karena ada fasilitas

yang lebih mudah sarana yang lebih mudah sehingga maka jelas

menambah pemberdayaan di bidang ekonomi sehingga pendapatan

semakin berpengaruh.

Q2 Apakah fungsi dari mesin pendingin (cold storage) dan setelah adanya

mesin pendingin (cold storage) apakah hasil tangkapan nelayan menjadi

semakin banyak?

Fungsinya cd yang ada sekarang itu untuk mensterilkan ikan itu neng,

membuat ikan bertahan lebih lama, kalau cara alami kita timbun ikannya

pake es dalam peti tapi dengan adanya cd bisa lebih efisien untuk

peningkatan mutu dan daya tahan dari ikan itu yang dulu 3 hari bisa jd

seminggu. Jadi masyarakat nelayan tidak bingung dengan produk ikan

yang mereka dapati apabila barang masuknya agak lambat karena stok

ikan lebih lama kualitas juga bertahan lama. Kalo penambahan hasil

tangkapan ikan itu standar ya neng artinya cd ga berpengaruh dengan

hasil produk dari laut Cuma memaksimalkan produk laut untuk berfungsi

agar tetap posisinya bertahan lama ikan itu jadi kapan kita jual ikannya

bisa ga busuk ikannya neng. Biasanya hasil tangkapan nelayan disini kan

banyak neng terus gabisa habis sehari penjualannya Jadi umpamanya

pemasaran agak telat ditimbun dulu dengan es tapi dengan cd bisa

bertahan lama. Kaitan cd dengan perekonomian masyarakat yaitu dari

fungsinya untuk mengawetkan ikan jadi kalo ikan ga habis sehari bisa

Page 231: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

ditaro dicd jadi bisa dijual besoknya kan kalo misalnya Cuma ditimbun

pake es tangkapan hari ini ga habis dijual ya sisanya dibuang neng, kalo

pengepakan disini ada dua yaitu dengan cara alami yaitu dengan es

pribadi masing masing yang kedua itu cd.

Q3 Apakah terjadi perpindahan penduduk dan bagaimanakah pola

perpindahan penduduk desa Teluk?

Kalo didesa teluk ini tiap tahun mah bertambah ya neng ya karena desa

teluk ini daerah pendatang daerah heterogen jadi semua orang yg dtg

berfrofesi nelayan maka teluk ini lah yang jadi tumpuan mereka contoh

nelayan sumatera, jawa timur kebanyakan migrasi kesini penambahan

penduduk nelayan semakin tahun semakin padat kadang saudara yang

luar diambil kesini kebanyakan menetap jadi waga desa teluk dan ktp desa

teluk. Ada juga yang musiman kadang juga menetap jadi warga teluk.

Sekitar 20% yang kembali kebanyakan mnetap sih dan yang menetap

biasanya yang belum berkeluarga tapi kalau dikalkulasikan lebih banyak

yang menetap.

Q4 Bagaimana tabungan masyarakat sebelum dan sesudah adanya pelabuhan?

Kalo masalah tabungan ya neng ya masalah pribadi ya neng ya karena itu

urusan nelayan dengan pihak bank, kalo peningkatan itu semakin lama

semakin meningkat dilihat dari pendidikan meningkat kalo dulu dari segi

sosial budaya politik minus sekarang udah berubah jadi udah pada

sekolah, karena kebutuhan dari masyarakat sendiri.

Q5 Bagaimana tingkat pendidikan sebelum dan sesudah adanya

pelabuhan?

Ya alhamdulilah sekrang udah semkin meningkat, buktinya dari saraa

dulu sd Cuma satu sekarang 3 madrasah 2 kemudian smp sma tk baru

Page 232: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

dibung ada kemarin, smk kejuruan udah ada didesa teluk. Ya secara

otomatis kalo ekonomi menunjang orangtua pasti anak – anaknya ingin

disekolahkan karena udah ada kesadaran. Sudah banyak anak nelayan

yang kuliah sekarang mah

Q6 Bagaimana tingkat pendidikan sebelum dan sesudah adanya pelabuhan?

Ya pada umumnya bagi nelayan terutama ya itu pelabuhan untuk

bersandar kapal dan penjualan ikan, kebanyakan asumsi pelabuhan itu

arahnya kesana. Kalau untuk sosialisasi ttg pelabuhan kurang tapi ada sih

tetep neng kadang melakukan pelatihan – pelatihan kepada hnsi nah

nelayan biasanya ada pembinaan dari hsni. Kebanyakn masih muda –

muda nelayan dibina sama dinas terkait tentang masalah – masalah laut

dan sarana – sarana tujuan pembinaan ini untuk memajukan

kesejahteraan bagi masyarakat seperti fasilits untuk menunjang ekonomi

masyarakat.

Q7 Bagaiaman keterbukaan dari BPPP kepada nelayan?

Terbuka sih ya seperti kalo masalah pengetahuan bp3 menyediakan buku

pintar untuk meningkatkan pengetahuan bagi anak – anak nelayan dan

anak – anak nelayan bebas untuk belajar.

Q8 Apakah masyarakat di ikut sertakan dalam proses pembangunan

Pelabuhan? Apabila iya apa peran dari masyarakat tersebut

Biasanya ada kontraktor yang masuk dulu pelabuhan sempit sekarang

udah agak lebar dan kontraktor masih kesini. Yang dipekerjakan dikantor

biasanya anak – anak nelayan yang dilihat dari latar belakang pendidikan

dan kemampuannya. Kebanyakan sih masih tenaga skarela yang

difungsikan didkp

Page 233: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Q9 Bagaimana Dampak lingkungan yang terjadi akibat pengendapan lumpur

?

Ya terutama untuk pengendapan yang terjadi didesa teluk itu disungai ya

neng pengendapan itu mengakibatkan penyempatan muara, dimuara

sering terjadi pendangkalan muara yant terjadi karena lumpur pada saat

pembangunan dan sampah dari masyarakat juga sehingga muara semakin

dangkal, pernah dilakukan pengerukan namun Cuma bertahan satu bulan

saja. Dan itu berbahaya pada nelayan begitu juga sampah amat sangat

membahayakan. Membuat kapal nelayan terdampar dan macet apabila

ada satu kapal depan yang tidak melaut semua kapal jadi tidak melaut.

Q10 Bagaimana dampak perluasan lahan yang digunakan untuk pembangunan

pelabuhan bagi masyarakat?

Untuk pembangunan TPI ada penggusuran kekampung 11 jdi ketika ada

pelebaran pelabuhan yang sekarang daratan dulunya lautan, yang pindah

rumah disebut kampong sebelas, kalo untuk pelebarannya malahan

nambah jadi daratan yang luas. Relokasinya dalam bentuk rumah yang

dibangun . Cuma buat pembangunan tpi terjadi relokasi. Maish ada yang

jual ikan asing tapi udah jarang sih neng biasanya mereka pakai lahan

yang dekat tpi itu buat lahan ikan asin dan emang bp3 skrg juga dulunya

bukan untuk menjemur ikan asin tapi tpi untuk pelelangan ikan, namun

yah masyarakat menggunakan lahan yang kosong aja buat jemur ikan

asin. Ikan asin ini siatnya industry perumahan ya neng bukan perusahaan

biasanya ikan asin itu sih dari ikan basah yang udah ga laku terus dijemur

dijadiin ikan asin terus dijual kalo ikan yang masuk ke cd itu ikan ikan

besar. Warung bekal yang ada itu dibutuh kan buat persediaan nelayan

melaut jadi otomatis sangat berfungsi ya neng dan menambah pendapatan

masyarakatnya

Page 234: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Q11 Apa saja dampak lingkungan yang terjadi?

Untuk pengerukan dulu dilihat dari kondisi alam, alat – alat besar yang

didunakan untuk pengerukan ga sumua terumbu karang rusak karena

karangnya susah untuk diangkat pada saat pengerukan pasir.

Q12 Apa saja peluang usaha yang muncul semenjak adanya pelabuhan?

Yah ada paling beberapa orang saja ya, untuk didinas sesuai dengan

kuota penerimaan didinas dan itupun dilihat dari latar belakang

pendidikannya dan kemampuannya atau ahli dibidang mananya. tapi

yang jelas pelabuhan ini menambah omset diantaranyamereka yang

berdagang berjualan, banyak pendatang yang sengaja main dipantai jadi

menambah pendapatan bagi pedagang ikan di pinggir pantai dan

pedagang yang dirumah – rumah juga.

Q13 Apakah masyarakat mudah mendapatkan akses kesehatan?

Musim paceklik (musim barat) pengobatan secara umum untuk nelayan

waktu kunjungan dkp sama menteri secara besar – besaran. Klinik dinkes

kerja sama sama bp3 itu untuk nelayan difokuskannya. Pernah ada

pngobatan gratis dari dinas kesehatan.

Q14 Apakah makanan masyarakat sudah dapat dikatakan bergizi?

Kalau dilihat dari tipe kesehatan emang dari balita yah udah di imunisasi

dan makanan bergizi ya untuk nelayan karena mungkin banyak yang

belum mengerti 4 sehat 5 sempurna, tapi nelayannya pada sehat sih

soalnya makan ikan dan bagi yang tau mah dijalankan lah 4 sehat 5

sempurna nya.

Q15 Apakah fasilitas yang digunakan nelayan dikenai retribusi?

Gini ya neng itu ka nada portal yang udah dibangun, itu diprioritaskan

untuk angkutan yang membawa hasil laut lah yang beli solar juga, tapi

Page 235: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

kemarin dari dkp ada wacana untuk setiap transportasi yang bergerak

dibidang ekonomi. Untuk peraturan emang ada ya neng soalnya temen

saya ada yang bawa angkutan beli solar ya masuknya kena. Kalo dilaut itu

yang sewa kapal pendatang yang pengen melaut atau main dilaut maka

bayar ke nelayan.

Q16 Apa saja Kontribusi dari pemerintah yang diberikan kepada masyarakat?

Fasilitas pelabuhan, adanya kantor bp3 mempermudah dalam pembuatan

surat perizinan, ada bedah musolh dan sekolah. Diprioritaskan untuk

nelayan. Kecembruan sosial pasti ada neng, keluhan mah pasti ada lah

terkait bantan yang kadang tidak merata. 15 juta perumah ditangani2

lemvbaga dinsos sama desa. Bantuan dari dkp untuk beda rumah untuk

seluruh rumah

Q17 Apakah ada sosialisasi dari pemerintah terkait dengan pelabuhan serta

fasilitas – fasilitasnya?

Ada pemberitahuan kalo akan dibangun pelabuhan, yah

masyarakatpunsenang yang penting mereka itu tidak terusik

Q18 Bagaimana keterbukaan dari BPPP kepada nelayan?

Buktinya ada anggaran yang nyampe kemasyaraat secara kesuluruhan

emang terbuka k masyarakat. Bp3 untuk budaya lokal yaitu ruwatan

sekarang istilahnya sakuran. Ngasih sesajen dilaut yang dibentuk oleh

tokoh masyarakat.

Page 236: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

I2-3

(Bapak Wahdi. Selaku Manager TPI 02 Desa Teluk Kecamatan Labuan)

Hari Sabtu, 05 September 2015 Pukul 19.27 WIB Di kantor Tempat

Pelelangan Ikan

Q1 Apakah setelah adanya Pelabuhan berpengaruh kepada hasil tangkapan

nelayan dan peningkatan pendapatan nelayan?

Biasa biasa aja standar buat nelayan. Sekarang musim angin selatan

berkurang karen air lautnya jelek di sumur dan pulau umang dikarenakan

angin kencang. Pendapatan masyarakat tergantung musing dan angin

bukan pelabuhan karena pembangunan pelabuhannya emang kurang

maksimal. Alat tangkap Cuma kursin dengan lampu sesuai

Q2 Apakah fungsi dari mesin pendingin (cold storage) dan setelah adanya

mesin pendingin (cold storage) apakah hasil tangkapan nelayan menjadi

semakin banyak?

Buat bikin es untuk nelayan berpengaruh sama pendapatan nelayan

karena bisa menyimpan pada saat musim barat juga kalau ikan banyak

esnya banyak maka masyarakat yang menjual es juga mendapati

pendapatan berlebih.

Q3 Apakah terjadi perpindahan penduduk dan bagaimanakah pola

perpindahan penduduk desa Teluk?

Kalau nelayan musiman ada namanya andon biasanya nangkap ikan

disini. Biasanya berbulan bulan tinggalnya ngontrak dirumah masyarakat

jadi tambahan pendapatan masyarakat dari kontrakan nelayan jawa

namun kalau melautnya biasanya hanya 3 hari saja.

Q4 Bagaimana tabungan masyarakat sebelum dan sesudah adanya pelabuhan?

Page 237: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Para bakul (pengusaha ikan) ada tabungan di tpi 1% buat setahun baru

diambil, namun masyarakat yang ngambil ikan diwajibkan hasil

tangkapannya harus disetor ke tpi maksmal 4% sisanya bisa dijual kembali

setoran bagaimana nelayannya mampu 5meberikan setoran, retribusi

untuk ke dkp. Masyarakat ga keberatan memberikan retribusi ke tpi.

Q5 Bagaimana tingkat pendidikan sebelum dan sesudah adanya

pelabuhan?

Yah banyak yang bersekolah, yah tergantung anaknya juga kadang ada

yang lebih suka melaut, pernah ada bantuan dibangun sd 1 dan 2 untuk

masyarakat.

Q6 Bagaimana Pengetahuan Nelayan tentang Pelabuhan?

Belum pada ngerti semua, karena sosialisasi cuman nelayannya sering ga

pada datang padahal udah di undang karena mau enaknya doang jadi

yang diundang tokoh masyarakatnya aja yang biasa hadir tingkat

kehadiran hanya 1% soalnya dari 10%.

Q7 Bagaiaman keterbukaan dari BPPP kepada nelayan?

Belum ada kebebasan dari bp3 ke masyarakat.

Q8 Apakah masyarakat di ikut sertakan dalam proses pembangunan

Pelabuhan? Apabila iya apa peran dari masyarakat tersebut

Saya blum tahu neng tapi kalau masyarakat yang nganggur biasnaya ikut

membantu, yang bekerja di dinas dan tpi itu ada yang nelaan dan anak

nelayan kadang dilihat dari pendidikan tapi ada juga yang diliat dari

kemampuannya

Q9 Apakah terjadi kecemburuan sosial antara masyarakat terkait penerimaan

bantuan?

Page 238: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Kecemburuan ssial ada aja karena ada masyarakat yang dapat bantuan

ada yang tidak pastinya semua masu dapat bantuan nelayan sebagian

maunya terima bersih aja pengennya dibinkini padahal saya udah

sosialisasi kalau mau dapat bantuan harus buat proposal,

Q10 Bagaimana tingkat pengangguran sebelum dan sesudah adanya pelabuhan?

Ga ada karena banyakan nelayan dan kalo ga ada kerjaan biasanya

melayat, sekarang juga jadi muncul banyak usaha untuk berdagang jadi ga

menganggr.

Q11 Bagaimana tingkat keamanan sebelum dan sesudah adanya pelabuhan?

Kalo didarat mah alhamdulilah mah aman – aman aja tapi kalau dilaut

kayanya ga ada yah.

Q12 Bagaimana pelayanan yang diberikan pihak pelabuhan sebelum dan

sesudah adanya pelabuhan?

Yah baik kalo suratnya lengkap dan pasnya belum mati tapi tetap dilayani

kalau dulu masih ppi kan harus ke srang atau ke pandegllang tapi

sekarang udah bisa dan pelayannannya juga 24 jam.

Q13 Apakah secara umum masyarakat dapat dikatakan sejahtera?

Ya sejahtera lah diliat dari punya kapal sendiri terus makan sehari hari

juga udah enak apalagi nelayan disini sehat – sehat semua karena udah

ada klinik buat berobat

Page 239: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

I2-4

(Bapak Yanto Yunianto. Selaku Staff Bagian Operasional TPI)

Hari Minggu, 06 September 2015 Pukul 14.15 WIB Di kantor Karang

Taruna desa Teluk

Q1 Apakah setelah adanya Pelabuhan berpengaruh kepada hasil tangkapan

nelayan dan peningkatan pendapatan nelayan?

Kalo untuk pelabuhan mah pendapatan itu tidak berpengaruh banyakan

sengsaranya karena brikwater udah banyak yang gugur. Agak meningkat

sekarang tergantung musim dan cuaca, sekarang udah ada pedagang-

pedagang kecil di sekitar pelabuhan

Q2 Apakah fungsi dari mesin pendingin (cold storage) dan setelah adanya

mesin pendingin (cold storage) apakah hasil tangkapan nelayan menjadi

semakin banyak?

Enggak berfungi emang dulu berfungsi tapi cuman 2 kali dipake, kalo

tangkapan itu jarang disimpan di cd biasanya langsung dijual kejakarta

masih fresh kalo pelabuhan lain biasanya di simpan di cd. Ikan yang baik

itu ikan labuan karna gak disimpan di cd

Q3 Bagaimana pengetahuan nelayan tentang pelabuhan?

Ya, memang tahu. Kalo fisik pelabuhan bagus mah menguntungkan

nelayan tapi kalo fisik pelabuhan gak bagus yang ada malah bikin

bangkrut nelayan.

Q4 Bagaimana keterbukaan dari BPPP kepada nelayan?

Ada pelatihan-pelatihan kadang 2 kali setahun tapi biasanya perwakilan

enggak semua masyarakat.

Paling kelompok masyarakatnya.

Page 240: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Q5 Apakah masyarakat di ikut sertakan dalam proses pembangunan

Pelabuhan? Apabila iya apa peran dari masyarakat tersebut

Ada simasyarakat yang bekerja biasanya si kuli kaya angkat batu, anak

nelayan ada yang dipekerjakan dikantor diliat dari latar belakang

pendidikan.

Q6 Apakah UPT membentuk kelompok masyarakat?

Ada pokwakmas salah satunya. Termasuk dari dinas alhamdulilah

berjalan dengan baik.

Q7 Apa saja dampak lingkungan yang terjadi?

Dikolam pelabuhan udah gak bisa mancing, muara jadi kendala utama

buat nelayan semenjak jadi satu jalur. Nelayan kalo mau ke muara

kapalnya suka kedampar karena mulut muara yang semakin kecil kalo

dulu kan sebelum ada brikwater muaranya masih luas. Sekaang muara

jadi dangkal dan sempit baling baling kapal setiap hari ada aja yang

putus nelayan mintanya muara itu adanya dipelabuhan jadi kalo mau

kesungainya itu gampang kalo ini kan muaranya dipelabuhan

Q8 Apakah ada sosialisasi dari pemerintah terkait dengan pelabuhan serta

fasilitas - fasilitasnya?

Setiap ada pembangunan diadakan sosialisasi kepada nelayan cuman

kadang suka berbeda dari apa yang disosialisasikan dan keinginan

masyarakat padahal sosialisanya sekalian menanya keinginan

masayarakat terkait pembangunan

Q9 Apakah secara umum masyarakat dapat dikatakan sejahtera?

Bisa, ya dulukan nelayan masuknya kepasar tapi sekarangkan ibu nelayan

juga bisa jualan di tpi2

Page 241: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Q10 Apakah fasilitas yang digunakan nelayan dikenai retribusi?

Tambat labuh sudah berjalan, udah ada undang-undang retribusi tentang

berapa kali penarikannya. Tambah labuh diluar dari retribusi ke tpi kalo

dari tpi kan kekabupaten kalo tambat labuh ke provinsi

Q11 Bagaimana tingkat pengangguran sebelum dan sesudah adanya pelabuhan?

Kalo tingkat nelayan mah penganggurannya mah sedikit karna semuanya

bisa melaut. Tapi rata-rata anak anak disini pada udah sekolah.

Masayarakat dan upt bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat,

lebih mudah dalam melakukan kerjaann sehari-hari 25% lah tapi kalo

misalnya pembangunannya sudah maksimal mungkin sudah bisa jadi 90%

kalo bantuan dari upt itu bentuknya pelatihan-pelatihan gratis

kemasyarakat. Infrastruktur lebih baik dari segi jalan dan lampu

penerangan jalan.

Q12 Apa saja peluang usaha yang muncul semenjak adanya pelabuhan?

Sekarang nelayan sudah bisa jualan di tpi dulukan enggak, udah bisa

berdagang disekitar pelabuhan

Q13 Bagaimana pelayanan yang diberikan pihak pelabuhan sebelum dan

sesudah adanya pelabuhan?

Lebih mudah sekarang dibandingkan dulu, pengurusan sib dan slo tadinya

harus ke serang sekarang udah bisa di bp3 perwakilan dari provinsi

Q14 Apakah ada bantuan dari pemerintah kepada nelayan?

Ada bantuan dari pemerintah untuk nelayan dalam bentuk kapal dan alat

tangkap dengan syarat membentuk kelompok masyarakat yang terdiri dari

Page 242: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

10 orang dan memiliki kartu nelayan

I2-5

(Bapak Wawan Munawan, ST. Selaku Staff Sesi Penataan Komunikasi

Lingkungan)

Hari Kamis, 27 Agustus 2015 Pukul 11.41 WIB Di kantor Dinas

Lingkungan Hidup

Q1 Apa saja dampak positif dan negatif pembangunan pelabuhan?

Dampak positifnya masyarakat setempat aksesnya lebih cepat karna harga

yang ditawarkan lebih murah, negatifnya adanya limbah contohnya

bangkai ikan yang tidak sengaja keambil oleh nelayan, timbul hunian

kumuh untuk tempat tinggal masyarakat sekitar.

Q2 Secara umum lebih banyak dampak positif atau negatif?

Secara ekonomi lebih banyak dampak positif terus dari segi infrastruktur

terlihat lebih baik dan rumah masyarakat lebih terstruktur.

Q3 Apa masyarakat mendapat keuntungan dengan adanya pelabuhan?

Keuntungan dari segi ekonomi saja.

Q4 Apa saja dampak lingkungan yang terjadi?

Ada kegitan penyimpanan jangkar dan pengerukan yang terlalu dalam

secara otomatis terumbu karang menjadi tidak ada.

Q5 Bagaimana solusi atas dampak lingkungan yang terjadi?

Untuk setiap nelayan tidak melakukan kegiatan docking dipelabuhan,

menyediakan workshop (perbengkelan) tersendiri untuk kegiatan docking

kapal, nelayan diberikan edukasi minimal untuk pengelolaan lingkungan

Page 243: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

yang berkelanjutan serta ramah lingkungan.

Q6 Bagaimana Dampak lingkungan yang terjadi akibat pengendapan lumpur?

Pengendapan lumpur atau tanah timbul menjadi keluhan masyarakat

karena mengganggu aktifitas nelayan mengakibatkan penyempitan muara

yang merupakan pertemuan antara ujung sungai dengan laut yang

merupakan jalur lintas untuk perahu nelayan yang tadinya satu jalur

menjadi dua jalur sehingga nelayan harus mengantri kelaut.

Q7 Apakah ada pengawasan berkala yang dilakukan atas pencemaran laut?

Melakukan pemantauan secara berkala melalui kegiatan khususnya pantai

yang masuk daerah minimal 1 tahun sekali untuk menguji kualitas air laut.

Q8 Bagaimana solusi atas pencemaran laut?

Harus ada pengakutan kapal ke darat, kegiatan PPP dasarnya harus

dalam dengan cara mengeruk pasir agar jalur kapal lebih mudah, wilayah

yang dibatasi oleh breakwater setidaknya dilakukan reboisasi dengan

melakukan penanaman jenis mangrove, rumput laut dan terumbu karang.

Q9 Apakah banyak nelayan yang dirugikan karena pengendapan lumpur pada

saat proses pembangunan pelabuhan?

Pasti berpengaruh pada nelayan karena air keruh proses cut and fill akan

meningkatkan partikel-partikel kecil berbentuk lumpur.

Q10 Bagaimana pihak pemerintah mengantisipasi terkait pengendapan lumpur?

Melakukan kegiatan di hulu sungai untuk tidak melakukan penebangan

pohon, inflasi di hulu, melakukan kontribusi dengan kegiatan jasa

lingkungan (masyarakat diberikan kompensasi bagi yang memiliki pohon

atau tumbuhan dengan diameter 5 cm) tidak ditebang tetapi diganti

dengan uang untuk masyarakat yang ada di hulu, reboisasi &

Page 244: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

mempertahankan kondisi hutan hulu tetap aman, peningkatan kondisi air

laut sekitar, pengawasan kondisi air laut sekitar, memberikan perizinan

yang lebih terhadap wilayah PPI.

Page 245: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

TRANSKRIP DATA WAWANCARA SESUDAH REDUKSI

1. Indikator Keberhasilan Pembangunan

1.1 Pendapatan Perkapita

Q

I

Apakah setelah adanya Pelabuhan berpengaruh kepada hasil

tangkapan nelayan dan peningkatan pendapatan nelayan?

I1-1 Ya enggak berpengaruh mah, kalo pendapatan mah enggak bisa

dipastikan kadang kosong kadang enggak. Jadi kalo pendapatan gak

bisa dipastiin, kalo sedikit mah agak meningkat pendapatannya tapi

pelabuhannya itu neng ga ngaruh soalnya hasil tangkapan itu kan

tergantung musimnya.

I1-2 Tergantung musim, yah adanya pelabuhan lebih baik karena ada tpi

tapi tpi tidak berpengaruh dengan nambahnya pendapatan. Nangkap

ikan juga sekarang udah lebih jauh. Tangkapan kesini sini sih lebih

banyak lah Cuma bukan karena pelabuhannya tapi karna alat

tangkapnya

I2-1 Enggak ada, sangat meningkat (penambahan). Dilihat dari

produksinya setiap tahun meningkat jadi pendapatannya meningkat

1.2 Struktur Ekonomi

Q

I

Apakah fungsi dari mesin pendingin (cold storage) dan setelah

adanya mesin pendingin (cold storage) apakah hasil tangkapan

nelayan menjadi semakin banyak?

I1-1 Untuk membekukan ikan, masyarakat tidak menggunakan cold storage

karena memang ikan disini masih seger dan langsung dibawa dan

dijual pada saat selesai dilelang. Masyarakat tidak berminat

menggunakan cold storage. Fungsinya ya buat membekukan ikan dan

stok ikan. Jadi cold storage enggak berpengaruh terhadap tangkapan

ikan

I1-2 Cold storage ga berpengaruh untuk hasil tangkapan soalnya biasanya

hasil tangkapan langsung dijual dan dibawa karena ikannya cukup

untuk daerah Labuan

I1-3 Untuk membekukan ikan, pemerintah kurang tepat memberikan

bantuan sehingga cold storge itu tidak berpengaruh untuk nelayan

karena ikan disini segar semua dan langsung dilelang disini karena

labuan ini wilayah strategis.

I2-2 Fungsinya cd yang ada sekarang itu untuk mensterilkan ikan itu neng,

membuat ikan bertahan lebih lama, kalau cara alami kita timbun

ikannya pake es dalam peti tapi dengan adanya cd bisa lebih efisien

untuk peningkatan mutu dan daya tahan dari ikan itu yang dulu 3 hari

Page 246: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

bisa jd seminggu. Jadi masyarakat nelayan tidak bingung dengan

produk ikan yang mereka dapati apabila barang masuknya agak

lambat karena stok ikan lebih lama kualitas juga bertahan lama. Kalo

penambahan hasil tangkapan ikan itu standar ya neng artinya cd ga

berpengaruh dengan hasil produk dari laut Cuma memaksimalkan

produk laut untuk berfungsi agar tetap posisinya bertahan lama ikan

itu jadi kapan kita jual ikannya bisa ga busuk ikannya neng. Biasanya

hasil tangkapan nelayan disini kan banyak neng terus gabisa habis

sehari penjualannya Jadi umpamanya pemasaran agak telat ditimbun

dulu dengan es tapi dengan cd bisa bertahan lama. Kaitan cd dengan

perekonomian masyarakat yaitu dari fungsinya untuk mengawetkan

ikan jadi kalo ikan ga habis sehari bisa ditaro dicd jadi bisa dijual

besoknya kan kalo misalnya Cuma ditimbun pake es tangkapan hari ini

ga habis dijual ya sisanya dibuang neng, kalo pengepakan disini ada

dua yaitu dengan cara alami yaitu dengan es pribadi masing masing

yang kedua itu cd.

1.3 Urbanisasi

Q

I

Apakah terjadi perpindahan penduduk dan bagaimanakah

pola perpindahan penduduk desa Teluk?

I1-1 Ada aja seperti nelayan musiman dari jawa, lampung, ngontrak

dirumah warga ada yang ngurus biasanya masyarakat sini

I2-2 Kalo didesa teluk ini tiap tahun mah bertambah ya neng ya karena

desa teluk ini daerah pendatang daerah heterogen jadi semua orang

yg dtg berfrofesi nelayan maka teluk ini lah yang jadi tumpuan mereka

contoh nelayan sumatera, jawa timur kebanyakan migrasi kesini

penambahan penduduk nelayan semakin tahun semakin padat kadang

saudara yang luar diambil kesini kebanyakan menetap jadi waga desa

teluk dan ktp desa teluk. Ada juga yang musiman kadang juga menetap

jadi warga teluk. Sekitar 20% yang kembali kebanyakan mnetap sih

dan yang menetap biasanya yang belum berkeluarga tapi kalau

dikalkulasikan lebih banyak yang menetap.

I2-3 Kalau nelayan musiman ada namanya andon biasanya nangkap ikan

disini. Biasanya berbulan bulan tinggalnya ngontrak dirumah

masyarakat jadi tambahan pendapatan masyarakat dari kontrakan

nelayan jawa namun kalau melautnya biasanya hanya 3 hari saja.

Page 247: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

1.4 Angka Tabungan

Q

I

Bagaimana tabungan masyarakat sebelum dan sesudah adanya

pelabuhan?

I1-1 Nelayan itu jarang dek untuk menabung, karna nelayan itu orang

awam dek biasanya kalo menabung sebagian si pasti ada menabung

untuk musim barat tapi sebagian lagi yah tidak mementingkan

tabungan masa depannya, nabungnya ya di bank.

I1-2 Ada sih tabungan pribadi ga dibank, untuk persiapan musim barat

nanti

I1-3 Tergantung kepada kepribadian nelayan masing – masing karena

pendapatannya ada yang meningkat ada yang menurun namun

biasanya ada yang menabung pribadi untuk persiapan di musim barat

I1-4 Kalo pribadi mungkin punya sih ya buat musim barat atau cuaca buruk

karena klau musim barat total gabisa melaut kadang sampai 4 bulan

lah jadi tabungannya lumayan buat biaya hidup selama musim barat.

1.5 Indeks Kualitas Hidup

Q

I

Bagaimana tingkat pendidikan sebelum dan sesudah adanya

pelabuhan?

I1-1 Beasiswa ada tapi gak rata, ada yang dapet tapi biasanya yang sudah

mampu namun sekarang rata-rata anak anak nelayan udah sekolah.

Ada aja beasiswanya tingkat pendidikan meningkat sekarang.

I1-2 Tergantung rejeki lah tapi anak sekolah, bantuan sekolah sih ada lah

anak saya sih dapat lah bantuan beasiswa dari sekolah yang didapat

dari bp3. Kalau uang sekolah diambil ke pos.kalau musim barat

biasanya dirumah aja ga melaut lagi keluar jauh

I1-3 Sudah banyak yang bersekolah sehingga kesenjangan sosial sekarang

sudah membaik, karena kesadaran untuk sekolah sudah semakin

meningkat

I2-2 Ya alhamdulilah sekrang udah semkin meningkat, buktinya dari saraa

dulu sd Cuma satu skrg 3 madrasah 2 kemudian smp sma tk baru

dibung ada kemarin, smk kejuruan udah ada didesa teluk. Ya secara

otomatis kalo ekonomi menunjang orangtua pasti anak – anaknya ingin

disekolahkan karena udah ada kesadaran. Sudah banyak anak nelayan

yang kuliah sekarang mah

Page 248: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

1.6 Indeks Pembangunan Manusia

Q

I

Bagaimana Pengetahuan Nelayan tentang Pelabuhan?

I1-1 Nelayan mengerti tentang pelabuhan seperti tempat untuk bongkar

barang sama campur dengan aktifitas nelayan.

I1-5 Sedikit banyak tau lah karna ada sosialisasi ke individu individu. Pihak

bppp udah sering sosialisasi cuman kadang beda pendapat antara

masyarakat dengan dinas.

I2-1 Sebagian besar sih kurang karena sumber daya masyarakat disitu

terutama dibagian pendidikan kurang, makanya adanya kantor kita itu

kita harus banyak bersosialisasi ke masyarakat tersebut. Bppp harus

memberikan kebebasan buat masyarakat belajar pengetahuan tentang

pelabuhan selama positif kita jelaskan masyarakat karena kita

pelayanan sifatnya kemiskinan, ga semua

2. Indikator Kualitas Lingkungan Sosial

2.1 Prinsip Partisipatif

Q

I

Apakah masyarakat di ikut sertakan dalam proses pembangunan

Pelabuhan? Apabila iya apa peran dari masyarakat tersebut

I1-1 Yang kuli banyak, ngebantu buat bangun jalan ngangkat batu kalo

nelayan tidak ikut bantu paling nganggur. Ada anak nelayan di

kerjakan dinias tapi diliat dari latar belakang pendidikannya biasanya

pegawai.

I1-2 Enggak itu ada yang kerja masing – masing tapi kalo yang nganggur

sih bantu – bantu lah digaji juga neng. Ada sih yang kerja dikantor tapi

anak – anak nelayan paling tapi dilihat dari sekolahnya sampai mana

lah neng.

I1-3 Ada untuk kuli bantu kuli bangun ada beberapa orang. Ada beberapa

yg bekerja dikantor dilihat dari latar belakang pendidikannya namun

rata-rata anak nelayan

I2-1 Jelas kita kan pas pembangunan pelabuhan itu kan harus ada ijin dari

tokoh masyarakatsekitar terus kepala desa. Masyarakat dilibatkan

pada saat pembuatan beronjong batu dan setiap dapat tender kita

wajibkan yaitu kontribusi ke musholah,mesjid daerah situ yang jelas

semua masyarakat disitu kita libatkan semua kita libatkan. Ada yang

dipekerjakan dikantor 70% masyarakat disitu rata – rata anak nelayan

dilihat dari latar belakang pendidikannya. ada juga masyarakat yang

dipekerjakan sebagai kuli supaya pembangunan ga ada masalah karna

kalo bawa orang luar pasti ada pro dan kontra ke masyarakat. Yang

jelas kalau pelabuhan berkembang yang diserap pasti tenaga dari

Page 249: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

masyarakat sekitar dulu terutama sesuai dengan keahliannya karna

pelabuhan ini milik daerah bukan pusat jadi otomatis yang ditarik

daerah situ dulu.

2.2 Lingkungan Ekonomi

Q

I

Apa saja dampak lingkungan yang terjadi dan Bagaimana

Dampak lingkungan yang terjadi akibat pengendapan lumpur?

I1-1 Penyempitan muara, karena jadi satu jalur dulukan muara itu luas tapi

karena kan sekarang jadi satu jalur otomatis jadi satu jalur kapal

besar jadi gak bisa masuk jadinya macet juga kalo satu kapal gak jalan

ya kapal lain juga ikutan gak jalan kalo mau keluar ya nunggu yang

depan keluar

I1-2 Semenjak satu jalur jadi macet ya kalo ga keluar satu ga keluar semua

neng, kapal itu yang datang sama yang pulang itu ga bisa papasan.

kalo ditaro didermaga kandas kapalnya kenak batu keluar susah kipas

nya banyak yang putus

I1-3 Akibat terumbu karang rusak pada saat pengerukan nelayan tidak bisa

mencari ikan di kolam pelabuhan mencari ikan sekarang sudah

semakin jauh jika dulu deket pelabuhan masih bisa. Karena muara

sekarang sudah menjadi satu jalur sehingga menyulitkan nelayan

untuk melaut apabila satu kapal tidak melaut maka kapal yang lain

tidak akan melaut, sungainya pun menjadi sempit karena didam terus

dikeruk terus

I2-1 akibat hilangnya terumbu karang nelayan ajdi jauh untuk mencari ikan

dan yang jelas dikolam pelabuhan sudah tidak ada terumbu karang

karena sudah tercemar sejak adanya pembangunan pelabuhan. Muara

itu jadi sempit karena adanya pembangunan breakwater dipelabuhan

itu karena pelabuhan membangun itu tujuannya bukan untuk kapal

hanya alur sungai aja tapi masyarakat pada masuk ke muara sehingga

nelayan jadi ngantri. Jadi kalo satu kapal ga keluar maka kapal lain

juga ga keluar. Ada dampaknya juga adanya pengendapan lumpur

membuat nelayan tidak mau masuk ke kolam pelabuhan karna masih

rusak. Justru dibangun kolam pelabuhan nanti semua kapal masuk ke

kolam pelabuhan bukan di muara.

I2-5 Ada kegitan penyimpanan jangkar dan pengerukan yang terlalu dalam

secara otomatis terumbu karang menjadi tidak ada. Pengendapan

lumpur atau tanah timbul menjadi keluhan masyarakat karena

mengganggu aktifitas nelayan mengakibatkan penyempitan muara

yang merupakan pertemuan antara ujung sungai dengan laut yang

merupakan jalur lintas untuk perahu nelayan yang tadinya satu jalur

menjadi dua jalur sehingga nelayan harus mengantri kelaut.

Page 250: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

2.2.1 Indikator Kesejahteraan Masyarakat

Q

I

Apakah secara umum masyarakat dapat dikatakan

sejahtera?

I1-1 Ya sejahtera makan berkecupan, apa aja masuk yang penting kenyang,

gak beli rasa yang penting murah dan banyak tap untuk kesehatan mah

nelayan nelayan disini mah sehat sehat karena banyak makan ikan

I1-2 Yah kalo buat makan mah bisa lah neng kalo lagi dapat banyak ikan

juga rejeki juga lumayan lah neng

I2-3 Ya sejahtera lah diliat dari punya kapal sendiri terus makan sehari

hari juga udah enak apalagi nelayan disini sehat – sehat semua karena

udah ada klinik buat berobat

Q

I

Apa saja peluang usaha yang muncul semenjak adanya

pelabuhan?

I1-2 Ya banyak yang berdagang laj pada berjualan disekitar sini kalo dulu

Cuma jual ikan tok

I1-3 Ada peluang untuk bekerja dan rata-rata istri nelayan

I2-1 Yang jelas kalau pelabuhan berkembang yang diserap pasti tenaga

dari masyarakat sekitar dulu terutama sesuai dengan keahliannya

karna pelabuhan ini milik daerah bukan pusat jadi otomatis yang

ditarik daerah situ dulu. Adanya perbengkelan kapal (yang usaha

masyarakat disekitar dan nelayan), kalo nelayan nampung es dan air

bersih kemudian air bersih dijual ke kekapal untuk nelayan musiman,

berdagang perbekalan seperti sembako

Q

I

Bagaiamana dampak perluasan lahan yang digunakan untuk

pembangunan pelabuhan bagi masyarakat?

I1-3 Lahanya tidak ada penjualan juga berkurang terkadang ada yang

menjemur ikan memakai lahan sarana umum yaitu trotoar sehingga

aktifitas nelayan terganggu namun sebagian lagi ada yang menjemur

ikan asin di depan rumahnya namun bukan untuk dijual tapi

dikonsumsi sendiri.

I2-1 Lahan untuk penjemuran ikan asin nya sangat kurang karena semua

lahan hanya untuk pembangunan, tempat penjemuran ikan asin mau

dibuat pabrik es lagi jadi otomatis hasil jemuran ikan asinnya sedikit

dan lahan penjemuran ikan asinnya jadi jauh maka kebanyakan yang

menjemur ikan asin malas dan lebih memilih untuk bekerja lain.

I2-2 Untuk pembangunan TPI ada penggusuran kekampung 11 jdi ketika

Page 251: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

ada pelebaran pelabuhan yang sekarang daratan dulunya lautan, yang

pindah rumah disebut kampong sebelas, kalo untuk pelebarannya

malahan nambah jadi daratan yang luas. Relokasinya dalam bentuk

rumah yang dibangun . Cuma buat pembangunan tpi terjadi relokasi.

Maish ada yang jual ikan asing tapi udah jarang sih neng biasanya

mereka pakai lahan yang dekat tpi itu buat lahan ikan asin dan emang

bp3 skrg juga dulunya bukan untuk menjemur ikan asin tapi tpi untuk

pelelangan ikan, namun yah masyarakat menggunakan lahan yang

kosong aja buat jemur ikan asin. Ikan asin ini siatnya industry

perumahan ya neng bukan perusahaan biasanya ikan asin itu sih dari

ikan basah yang udah ga laku terus dijemur dijadiin ikan asin terus

dijual kalo ikan yang masuk ke cd itu ikan ikan besar. Warung bekal

yang ada itu dibutuh kan buat persediaan nelayan melaut jadi otomatis

sangat berfungsi ya neng dan menambah pendapatan masyarakatnya

Q

I

Bagaimana tingkat keamanan sebelum dan sesudah adanya

pelabuhan?

I1-2

Biasanya kalo ada yang tenggelam baru dicari dan ada gerakan kalo

ga begitu mah ga ada

I1-3 Keamanan dilaut masih kurang jika malam hari tidak ada pengaman

apabila malam hari nelayan kesasar terdampar hancur kapalnya

diwilayah dermaga namun untuk didarat dapat dikatakan amanlah

karena ada pos dan ada yang jaga jadi kondisi desa juga menjadi

aman

I2-1 Jelas adanya pelabuhan dengan adanya pos pos itu juga udah

kenyamanan, yang jaga kantor juga 3 orang dari masyarakat disitu

Q

I Apakah fasilitas yang digunakan nelayan dikenai retribusi ?

I2-1 Yang berekreasi dikenai retribusi seperti mobil – mobil, mau itu dari

wisata mau itu dari kunjungan kerja semua dikenai retribusi kalo untuk

nelayan dikenai retribusi setiap kapal masuk. Kapal tambat dan labuh

dikenai retribusi, bongkar muatan juga kena retribusi sesuai undang –

undang. Retribusinya dihitung perhari ibaratnya parkir jadi setiap dia

ke pelabuhan dikenai retribusi.

I2-2 Gini ya neng itu ka nada portal yang udah dibangun, itu diprioritaskan

untuk angkutan yang membawa hasil laut lah yang beli solar juga, tapi

kemarin dari dkp ada wacana untuk setiap transportasi yang bergerak

dibidang ekonomi. Untuk peraturan emang ada ya neng soalnya temen

saya ada yang bawa angkutan beli solar ya masuknya kena. Kalo

dilaut itu yang sewa kapal pendatang yang pengen melaut atau main

dilaut maka bayar ke nelayan.

Page 252: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

I2-4 Tambat labuh sudah berjalan, udah ada undang-undang retribusi

tentang berapa kali penarikannya. Tambah labuh diluar dari retribusi

ke tpi kalo dari tpi kan kekabupaten kalo tambat labuh ke provinsi

2.3 Teori Modal Sosial

Q

I

Apa fungsi pembentukan KUB dan dalam bentuk apa bantuan

yang diberikan dari pemerintah?

I1-4 Penerima bantuan dari pemerintah seperti alat tangkap, mesin, lampu

dan yang menerima bantuan itu yang bersifat kelompok dibentuk 10

orang jadi yang nerima bantuan itu hanya yang berkelompok.

Terbentuk tahun 2013 semua masyarakat nelayan dari keompok

manapun bisa masuk kedalam kub dengan persyaratan memiliki kartu

nelayan. sebagian nelayan punya kartu dan sebagian masih belum

karena mikir buat apa kartu padahal kartu nelayan itu penting untuk

menerima bantuan ga akan dapat bantuan dari mentri ataupun dinas

kalau ga punya kartu. Untuk mempermudah nelayan yang belum

mampu. Kub juga bisa menerima keluh kesah nelayan yang belum

mendapat bantuan dan menyampaiak ke dinas.

I1-6 KUB itu bentukan dari pemerintah daerah. Bantuannya dalam bentuk

fisik seperti kapal alat tangkap contoh inkamina(nama kapal). Yang

dilayani oleh hnsi dan diterima keluhannya adalah nelayan yang

memiliki kartu nelayan namun nelayan yang tidak memiliki kartu

nelayan tapi disebut nelayan dengan syarat pergi melaut dan emmiliki

kemampuan melaut, banyak nelayan yang tidak memiliki kartu nelayan

sosialisasi sudah dilakukan oleh dinas namun masyarakat

mengabaikan

I2-1 Ga ada, dana csr ga ada juga kita cuma ada dana buat KUB atau

pelaksana usaha, dan uang yang diberikan atau bantuan diberikan itu

bukan buat pendidikan anak. Bantuannya berupa kapal dan alat

tangkap dan kalo uang dibelanjakan buat peralatan kapal bukan buat

nyekolahin anak. Bantuan provinsi itu kapal atau alat tangkap kalau

dari pusat berupa uang.

I2-4 Ada bantuan dari pemerintah untuk nelayan dalam bentuk kapal dan

alat tangkap dengan syarat membentuk kelompok masyarakat yang

terdiri dari 10 orang dan memiliki kartu nelayan.

Page 253: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Gambar 1.1 Muara Sungai tempat kapal nelayan bersandar

Gambar 1.2 Dermaga dan batas Kolam Pelabuhan

Page 254: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Gambar 1.3 Kantor Sekretariat KUB

Gambar 1.4 contoh kartu nelayan

Page 255: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Gambar 1.5 Tempat Pelelangan Ikan

Gambar 1.6 Wawancara dengan Sekertaris Desa

Page 256: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Gambar 1.7 Wawancara dengan Nelayan Desa

Teluk

Gambar 1.8 Wawancara dengan Pengusaha Ikan

Page 257: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Gambar 1.9 Wawancara dengan Sekertaris HNSI

Gambar 1.10 Wawancara dengan staf sesi

penataan komunikasi lingkungan Kabupaten

Pandeglang.

Page 258: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Gambar 1.11 Wawancara dengan staff BPPP

Labuan

Gambar 1.12 Wawancara dengan manejer TPI

Page 259: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

Gambar 1.13 Wawancara dengan staff bagian

operasional TPI

Gambar 1.14 Wawancara dengan ketua KUB

Gambar 1.14 Wawancara dengan ketua

Pokwasmas

Page 260: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten
Page 261: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten
Page 262: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten
Page 263: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten
Page 264: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten
Page 265: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten
Page 266: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten
Page 267: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten
Page 268: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten
Page 269: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten
Page 270: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten
Page 271: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten
Page 272: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten
Page 273: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten
Page 274: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten
Page 275: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten
Page 276: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten
Page 277: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten
Page 278: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten
Page 279: DAMPAK PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI …repository.fisip-untirta.ac.id/610/1/Risdayanti Sinaga - 6661111326... · Masyarakat Nelayan di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Risda Yanti Sinaga

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat dan Tanggal Lahir : PematangSiantar, 26November 1992

Agama : Kristen Protestan

Alamat Lengkap : SidomulyoBalimbingan, Balimbingan,

Kecamatan Tanah Jawa, KabupatenSimalungan

Nomor HP : 081218896829

Email : [email protected]

Pendidikan Formal Terakhir :

1. TK Nusantara (2001)

2. SD Inpres (2002)

3. SMPN 1 Tanah Jawa (2007)

4. SMAN 1 Tanah Jawa (2010)

5. Ilmu Administrasi Negara UNTIRTA (2011-2015)

Pengalaman Organisasi :

1. UKM Jurnalistik (2011-2015)

2. DewanPerwakilanMahasiswa FISIP (2012-2013)

3. BadanEksekutifMahasiswa FISIP (2013-2014)