Page 1
DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI PANTAI
SUWUK KABUPATEN KEBUMEN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Penyusunan Skripsi Program
Strata-1
Disusun oleh :
Nama : Dian Puji Subekti
N.I.M : 201218086
PROGRAM STUDI DESTINASI PARIWISATA
JURUSAN KEPARIWISATAAN
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG
BANDUNG
2016
Page 2
PENGESAHAN PEMBIMBING
Bandung, … Agustus 2016 Bandung, … Agustus 2016
Pembimbing II Pembimbing I
Odang Permana S, S.E., M.E. Dr. Haryadi Darmawan, MM.
NIP. - NIP. 19711225 195803 1 001
Bandung, … Agustus 2016
Menyetujui :
Kepala Bagian Administrasi Akademik
Dan Kemahasiswaan
Drs. Alexander Reyaan, MM.
NIP. 19630915 198603 1 001
Page 3
Bandung, … Agustus 2016
Mengesahkan
KETUA SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG
PELAKSANA TUGAS
Dr. Anang Sutono, MM. Par., CHE
19650911 199203 1 001
Page 4
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :
Nama : Dian Puji Subekti
Tempat/Tanggal lahir : Kebumen, 30 Maret 1994
NIM : 201218086
Jurusan : Kepariwisataan
Program Studi : Studi Destinasi Pariwisata
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi yang saya buat ini merupakan hasil karya dan hasil penelitian saya
sendiri;
2. Skripsi ini murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan
pihak lain kecuali arahan dari Tim Pembimbing;
3. Dalam Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka;
4. Surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka
saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
saya peroleh karena karya tulis ini, dan sanksi lainnya sesuai dengan norma
yang berlaku di perguruan tinggi ini serta peraturan-peraturan terkait lainnya;
5. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bandung, Agustus 2016
Yang membuat pernyataan,
Dian Puji Subekti
NIM: 201218086
Page 5
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan
rahmat dan karunia-Nya Skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Skripsi dengan judul DAMPAK EKONOMI SEKTOR PARIWISATA DI
PANTAI SUWUK KABUPATEN KEBUMEN sebagai persyaratan dalam
mengikuti seminar Skripsi program strata-1 Program Studi Detinasi Pariwisata,
Jurusan Kepariwisataan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih serta
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Dr. Anang Sutono, MM.Par., selaku Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata
Bandung;
2. Bapak Drs. Alexander Reyaan, MM., selaku Kepala bagian Administrasi
Akademik dan Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung;
3. Ibu Dr. Beta Budisetyorini, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Kepariwisataan;
4. Ibu Dra. Yanthi Adriani, M.Si., selaku Ketua Prodi Studi Destinasi Pariwisata;
5. Bapak Dr. Haryadi Darmawan, MM., selaku Pembimbing I;
6. Bapak Odang Permana S, S.E., M.E. selaku Pembimbing II;
7. Dinas Pariwisata Kabupaten Kebumen atas izin yang telah diberikan untuk
melakukan penelitian ini;
8. Orang Tua yang selalu mendoakan dan memberi bantuan serta dukungan dalam
segala hal;
9. Sahabat yang selalu mendoakan dan memberikan semangat;
Page 6
10. Rekan-rekan SDP 2012 atas segala kerjasamanya;
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, saran dan kritik yang sifatnya membangun penulis harapkan dari
semua pihak. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.
Bandung, Agustus 2016
Penyusun,
Dian Puji Subekti
Page 7
ABSTRAK
Kawasan Pantai Suwuk merupakan daerah tujuan wisata di Kabupaten
Kebumen yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Pantai Suwuk merupakan
pantai yang baru dikembangkan, namun pantai ini sudah mampu mendatangkan
jumlah wisatawan dengan jumlah yang besar dibandingkan dengan daya tarik
wisata lain yang ada di Kabupaten Kebumen yaitu dengan jumlah sebesar 454.633
pada Tahun 2015. Skripsi ini mengungkapkan informasi mengenai dampak
kegiatan pariwisata terhadap perekonomian masyrakat di sekitar Pantai Suwuk,
Kabupaten Kebumen, khususnya dampak terhadap income generation dan
employment generation. Dalam mengestimasi dampak ekonomi pariwisata di
Kawasan Pantai Suwuk, peneliti menggunakan rumus dari Keynesian multiplier
untuk menghitung income multiplier dan rumus dari vanhove untuk menghitung
employment multiplier. Setelah data dimasukkan ke kedua rumus tersebut, maka
akan diketahui besaran income multiplier dan employment multiplier. Hasil
penelitian mengungkapkan bahwa total pengeluaran wisatawan yang datang ke
Pantai Suwuk adalah sebesar Rp. 49.140.500,-. Sedangkan melalui analisis yang
telah dilakukan diperoleh nilai Keynesian income multiplier sebesar 2,52, nilai
ratio income multiplier type 1 sebesar 1,13, dan nilai ratio income multiplier type
2 sebesar 1,33. Sedangkan untuk employment multiplier diperoleh nilai multiplier
sebesar 0,00014 yang artinya setiap pengeluaran wisatawan sebesar Rp.
1.000.000,- mampu menciptakan lapangan kerja untuk 1,5 orang.
Kata Kunci : Dampak Ekonomi Pariwisata, Income Generation, Employment
Generation, Keynesian Multiplier, Total Pengeluaran Wisatawan, Income
Multiplier, Employment Multiplier.
Page 8
ABSTRACT
Suwuk beach is a tourism destination in Kebumen which has the potential to
be developed. Suwuk beach is a newly developed, but this beach has been able to
bring the number of tourists with a large number compared to other tourist
attraction in Kebumen, namely in the amount of 454 633 in the year 2015. This
study reveals information on the impact of tourism activities on the economy of
the community around Suwuk Beach, Kebumen, especially the impact on income
generation and employment generation. In estimating the economic impact of
tourism in Suwuk Beach, researchers used the formula of the Keynesian multiplier
to calculate income multiplier and vanhove’s formulas for calculating the
employment multiplier. Once the data is entered into the second formula, it will
note the amount of income and employment multiplier that will be used to
determine how big the economic impact of tourism activities on the Suwuk Beach
to local communities. The results of the study revealed that total expenditure by
tourists who come to the Suwuk Beach is Rp. 49.1405 million, -. Meanwhile,
through the analysis that has been done obtained the value of Keynesian income
multiplier is 2.52, the value of type 1 ratio income multiplier is 1.13, and the value
of type 2 ratio income multiplier is 1.33. As for the employment multiplier values
obtained by 0.00014, which means each tourist spending of Rp. 1.000.000, - able
to create jobs for 1.5 people.
Keywords: Economic Impact of Tourism, Income Generation, Employment
Generation, Keynesian Multiplier, Total of the Tourist Spending, Income
Multiplier, Employment Multiplier.
Page 9
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan dan Pembatasan masalah ............................................................... 6
C. Pertanyaan Penelitian ..................................................................................... 7
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................... 7
E. Sistematika Penulisan .................................................................................... 8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Paparan Konseptual Tentang Variaebel Penelitian ....................................... 10
1. Dampak .................................................................................................... 10
2. Dampak Ekonomi Pariwisata .................................................................. 13
a. Income generation ............................................................................... 13
b. Employment Generation ..................................................................... 16
2. Analisis Dampak Ekonomi ..................................................................... 20
a. Multiplier Effect ................................................................................. 20
b. Tourist Spending ................................................................................ 23
4. Penelitian Empiris ................................................................................... 25
B. Kerangka Pemikiran ........................................................................................ 26
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian .................................................................................. 27
B. Objek Penelitian .......................................................................................... 27
C. Populasi dan Sampel .................................................................................... 28
D. Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 32
Page 10
1. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 32
2. Alat Pengumpulan Data ......................................................................... 34
3. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................................. 34
4. Matriks Operasionalisasi Variabel ......................................................... 38
E. Teknik Analaisis Data ................................................................................. 41
F. Jadwal Penelitian ......................................................................................... 43
BAB IV. PEMBAHASAN .................................................................................................. 44
A. Hasil Data Penelitian ................................................................................... 44
1. Lokasi Pantai Suwuk ............................................................................. 44
2. Pengembangan Pantai Suwuk................................................................ 45
3. Fasilitas .................................................................................................. 46
4. Jumlah Kunjungan Wisatawan .............................................................. 47
5. Rata-Rata Pengeluaran Wisatawan ........................................................ 47
B. Pembahasan ................................................................................................. 49
1. Income Generation ................................................................................ 49
a. Direct Income Generation ............................................................... 50
b. Indirect Income Generation ............................................................ 53
c. Induced Income Generation ............................................................ 55
d. Analisis Income Multiplier .............................................................. 56
2. Employment Generation ....................................................................... 62
a. Employment Generation .................................................................. 62
b. Analisis Employment Multiplier ...................................................... 63
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 66
A. Kesimpulan ................................................................................................... 66
B. Saran ............................................................................................................. 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Page 11
DAFTAR GAMBAR
2.1 Kerangka Pemikiran ............................................................................... 26
5.1 Cemilan Khas Pantai Suwuk .................................................................. 70
5.2 Contoh Pengemasan yang Baik .............................................................. 70
5.3 Kondisi Aktual Pantai Suwuk ................................................................ 70
5.4 Tempat Makan Seafood di Jimbaran Bali .............................................. 70
5.5 Kondisi Aktual Pantai Suwuk Tanpa Kursi Pantai ................................ 71
5.6 Contoh Pantai dengan Kursi Pantainya .................................................. 72
Page 12
DAFTAR TABEL
2.1 Dampak Positif dan Negatif Sektor Pariwisata .................................... 12
2.2 Matriks Konsep Income Generation Sebagai Tema Dari Sub-Fokus
Dampak Ekonomi Sektor Pariwisata ................................................... 15
2.3 Matriks Konsep Employment Generation Sebagai Tema Dari
Sub-Fokus Dampak Ekonomi Sektor Pariwisata ................................. 19
2.4 Penelitian Empiris Sebelumnya ............................................................. 25
3.1 Uji Validitas Wisatawan ........................................................................ 35
3.2 Uji Validitas Pelaku Usaha .................................................................... 35
3.3 Uji Validitas Tenaga Kerja..................................................................... 36
3.4 Uji Reliabilitas Wisatawan ..................................................................... 37
3.5 Uji Reliabilitas Pelaku Usaha................................................................. 37
3.6 Uji Reliabilitas Tenaga Kerja ................................................................. 38
3.7 Matriks Operasionalisasi variable .......................................................... 39
3.8 Jadwal Penelitian ................................................................................... 43
4.1 Fasilitas yang Terdapat di Pantai Suwuk ............................................... 46
4.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Pantai Suwuk Tahun 2011-2015 ..... 47
4.3 Total Pengeluaran Wisatawan ................................................................ 48
4.4 Pengeluaran Wisatawan ......................................................................... 50
4.5 Jumlah Unit Usaha di Pantai Suwuk ...................................................... 51
Page 13
4.6 Proporsi Terhadap Penerimaan Total ..................................................... 52
4.7 Total Pendapatan Pelaku Usaha ............................................................. 53
4.8 Proporsi Terhadap Penerimaan Total ..................................................... 54
4.9 Total Pendapatan Tenaga Kerja Lokal ................................................... 54
4.10 Total Pengeluaran Tenaga Kerja .......................................................... 55
4.11 Nilai Multiplier dari Arus Uang di Pantai Suwuk ................................ 58
4.12 Penelitian Sebelumnya Mengenai Income Multiplier .......................... 60
4.13 Data Jumlah Karyawan yang Bekerja di Pantai Suwuk Baik Langsung
Maupun Tidak Langsung .................................................................... 62
4.14 Penelitian Terdahulu Tentang Employment Multiplier ........................ 64
5.1 Income Multiplier ................................................................................... 68
Page 14
DAFTAR LAMPIRAN
1. Pengeluaran Wisatawan Per Kali Kunjungan .................................. 76
2. Pendapatan dan Pengeluaran Pelaku Usaha ..................................... 89
3. Pendapatan dan Pengeluaran Tenaga Kerja ..................................... 91
4. Kuesioner wisatawan........................................................................ 94
5. Kuesioner Pelaku Usaha .................................................................. 95
6. Kuesioner Tenaga Kerja ................................................................... 96
7. Tabel Penentuan Jumlah Sampel Isaac dan Michael dengan Taraf
Kesalahan 5%, 10% dan 15% .......................................................... 97
8. Dokumentasi .................................................................................... 98
9. Turnitin ........................................................................................... 100
10. Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian .............................. 105
Page 15
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pariwisata merupakan semua kegiatan dalam masyarakat yang
berhubungan dengan wisatawan. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan
bahwa dengan adanya wisatawan yang datang membuat aktivitas Masyarakat,
swasta dan pemerintah di suatu daerah tujuan wisata menjadi bertambah.
Pemerintah memiliki peranan dalam mengatur kedatangan dan kepulangan
wisatawan. Swasta memiliki peran untuk menyediakan hotel, restoran, tempat
karaoke, dan lain-lain. Sedangkan, masyarakat memiliki peran untuk menjadi
penunjuk jalan dan menyediakan souvenir. (Soekadijo, 1997:8)
Pariwisata adalah sebuah sektor dengan perkembangan paling cepat di
dunia dan pada Tahun 1999 sektor pariwisata ini sudah mampu menarik
kunjungan wisatawan sebanyak 657 juta kunjungan dengan penerimaan
pendapatan sebanyak US $455 Milyar di seluruh dunia. Pada Tahun 2010
diperkirakan kunjungan wisatawan antar negara mampu meningkat 937 juta
orang apabila kondisi tersebut tetap stabil (WTO, 2000). Menurut (BPS,
2015) sektor pariwisata merupakan penghasil devisa nomor empat setelah oil
and gas (32.633), coal (24.501), crude palm oil (15.839), dan selanjutnya
tourism ( 10.054). Menurut UU No.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
yang tercantum dalam Bab II Pasal 4, tujuan dari Kepariwisataan adalah
untuk:
1. .Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Page 16
2. Meningkatkan kesejahteraan rakyat
3. Mengurangi kemiskinan
4. Mengurangi jumlah pengangguran
5. Melestarikan lingkungan alam dan budaya
6. Memajukan kebudayaan
7. Mengangkat citra bangsa
8. Memupuk rasa cinta tanah air
9. Memperkukuh jati diri dan kesatuaan bangsa
10. Mempererat persahabatan antarbangsa
Jawa Tengah adalah Provinsi di Indonesia yang memiliki potensi wisata
yang layak di kembangkan. Hal ini terbukti dari data yang disampaikan oleh
Kementerian Pariwisata bahwa jumlah kunjungan Wisatawan Nusantara
terbanyak ke-3 pada Tahun 2013 adalah Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah
Wisatawan Nusantara sebanyak 7,55 juta setelah Jawa Timur dan Jawa Barat.
Dari data tersebut terbukti bahwa Destinasi Wisata yang terdapat di Provinsi
Jawa Tengah sangat di minati oleh Wisatawan Nusantara, baik destinasi
wisata alam, buatan maupun budayanya. Provinsi Jawa Tengah memiliki 29
kabupaten dan 6 kota yang masing-masing memiliki karakteristik yang
berbeda-beda dalam sektor pariwisata. Salah satu kabupaten di Provinsi Jawa
Tengah adalah Kabupaten Kebumen.
Kebumen adalah sebuah kabupaten yang terletak disebelah selatan dari
Provinsi jawa Tengah. Kabupaten Kebumen ini berbatasan langsung dengan
Samudera Hindia di sebelah selatan, di sebelah barat berbatasan dengan
Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purworejo di bagian timur dan Kabupaten
Banjarnegara di sebelah utara. Menurut RIPPARPROV Jawa Tengah pasal
Page 17
10(1), Kebumen masuk dalam KPPP Provinsi Jawa Tengah. Perlu diketahui
bahwa salah satu syarat agar suatu kabupaten/kota bisa masuk KPPP adalah
daerah tersebut harus mempunyai sumber daya sektor pariwisata yang
potensial sebagai sebuah daya tarik wisata dan sudah memiliki citra yang baik
yang dikenal di skala regional. Dari pernyataan tersebut membuktikan bahwa
Kebumen memiliki daya tarik dan citra pariwisata yang setidaknya sudah
dikenal di tingkat regional. Kebumen memiliki daya tarik wisata baik daya
tarik wisata alam,buatan maupun budaya. Terdapat setidaknya 16 daya tarik
wisata alam di kabupaten ini baik itu wisata pantai maupun wisata goa.
Kebumen memang dikenal dengan wisata pantainya karena daerah ini
memang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Terdapat kurang
lebih 11 pantai di Kebumen yaitu Pantai Ayah, Pantai Menganti, Pantai
Karangbolong, Pantai Petanahan, Pantai Lebupurwo, Pantai Pecaron, Pantai
Pasir, Pantai Karang Agung, Pantai Karangbata, Pantai Logending dan Pantai
Suwuk. Dari sekian banyak pantai di Kabupaten Kebumen tersebut, terdapat
salah satu pantai yang memang sangat diminati wisatawan lokal, pantai
tersebut yaitu Pantai Suwuk. Pantai Suwuk adalah sebuah pantai di Dusun
Suwuk, Desa Tambakmulyo, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen. Pantai
ini mulai dibangun sejak Tahun 2011 yaitu 5 tahun lalu oleh Disparbud
Kabupaten Kebumen bekerjasama dengan stakeholder terkait. Karena
dibangun mulai tahun 2011, pantai ini masih tergolong baru dikenal oleh
wisatawan khususnya wisatawan dari sekitar Kebumen.
Page 18
Menurut Data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Kebumen, diantara pantai-pantai tersebut pantai yang paling banyak
dikunjungi wisatawan pada Tahun 2015 adalah Pantai Suwuk dengan jumlah
pengunjung 454.633 orang, disusul dengan Pantai Logending sebanyak
123.115 orang, Pantai Petanahan dengan jumlah pengunjung sebanyak 81.996
orang dan Pantai Karangbolong dengan jumlah pengunjung sebanyak 24.104
orang. Selain itu, data dari Dinas Pariwisata menunjukan bahwa pada Tahun
2014 saja Pantai Suwuk sudah mampu menerima pendapatan sebesar
Rp.1,422,519,925,- yang kemudian disusul oleh Pantai Logending dengan
pendapatan sebesar Rp.593,877,875,- . Selain itu, dengan adanya peningkatan
tingkat kunjungan wisatawan yang datang ke Pantai Suwuk, mendorong
masyarakat lokal untuk terlibat dalam kegiatan wisata.
Pada kondisi masyarakat sebelum adanya kegiatan wisata di Pantai
Suwuk (dalam arti belum dikelola secara intensif), masyarakat sekitar
kawasan, 70% masih bekerja sebagai petani dan nelayan (data monografi
Desa Tambakmulyo). Adanya kegiatan wisata di Pantai Suwuk diharapkan
mampu memberikan dampak khususnya bagi masyarakat setempat seperti
meningkatnya pendapatan, dan meningkatnya kesempatan kerja. Peningkatan
pendapatan dan lapangan kerja tersebut tercipta karena adanya keterlibatan
masyarakat dengan cara berdagang, menyewakan penginapan, serta
menyediakan makanan dan minuman. Tidak dipungkiri bahwa keberadaan
Sektor Pariwisata lambat laun akan memberikan dampak ekonomi yang
posistif terhadap masyarakat di sekitar lokasi wisata. Hal ini telah dijelaskan
oleh konsep berikut yang menyebutkan bahwa sektor pariwisata mampu
Page 19
memberikan dampak ekonomi, antara lain: Dampak ekonomi dari sektor
pariwisata menurut (cohen 1984 dalam Pitana dan gayatri, 2005: 110), yaitu
dampak terhadap tingkat penerimaan devisa sebuah negara, dampak terhadap
pendapatan masyarakat, dampak terhadap kesempatan kerja, dampak terhadap
harga-harga, dampak terhadap distribusi keuntungan, dampak terhadap
kepemilikan dan kontrol, dampak terhadap pembangunan pada umumnya,
dan dampak terhadap pendapatan pemerintah. Selain itu, menurut
(Vanhove,2005:169) dampak ekonomi dari sektor pariwisata dapat
diklasifikasikan menjadi 7 kelompok, yaitu:
1. Income generation
2. Employment generation
3. Tax revenue generation
4. Balance of payment effects
5. Improvement of the economic structure of a region
6. Encouragement of entrepreneurial activity
7. Economic disadvantages
Dari potensi yang terdapat di Pantai Suwuk, diharapkan adanya sektor
pariwisata di Pantai Suwuk juga berdampak pada ekonomi masyarakat lokal
seperti halnya berdampak pada income generation dan employment
generation yang dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung oleh
masyarakat di sekitar Pantai Suwuk. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian lebih lanjut terhadap dampak ekonomi sektor pariwisata
di Pantai Suwuk, mengingat potensi yang dimiliki oleh kawasan ini
mengandung nilai jual sehingga dapat meningkatkan kondisi perekonomian
masyarakat.
Page 20
B. Rumusan dan Pembatasan Masalah
1. Rumusan Masalah:
Dari latar belakang yang telah disampaikan, dapat ditarik rumusan masalah
sebagai berikut: diharapkan keberadaan Pantai Suwuk sebagai kawasan
wisata mampu mendatangkan dampak ekonomi terhadap income dan
employment generation. Pengunjung yang datang ke Pantai Suwuk akan
membelanjakan uang yang dibawanya untuk makan, minum, membeli
cenderamata, penyewaan perahu, dan lain sebagainya. Semua pengeluaran
wisatawan tersebut menimbulkan dampak di berbagai bidang kehidupan
masyarakat, salah satunya yaitu berdampak terhadap ekonomi lokal di
sekitar Pantai Suwuk.
2. Pembatasan Masalah:
Agar Penelitian ini menjadi lebih terarah, terfokus dan tidak meluas maka
penulis membatasi penelitian ini untuk masyarakat Dusun Suwuk, Desa
Tambakmulyo, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen. Selain itu,
penelitian ini akan dibatasi menjadi 2 sub variabel yaitu income generation
dan employment generation. Hal ini didukung oleh teori dari Vanhove
(2015:199) yang menjelaskan bahwa “Employment generation together
with income generation, the most important benefit of tourism
development”. Selain itu, indikator yang akan diteliti meliputi beberapa
kategori pengeluaran wisatawan, penghasilan dan pengeluaran pelaku
usaha dan penghasilan dan pengeluaran tenaga kerja.
Page 21
C. Pertanyaan Penelitian
1. Pertanyaan Penelitian :
a. Berapakah besaran income generation yang dihasilkan oleh Sektor
Pariwisata di Pantai Suwuk, kabupaten Kebumen?
b. Berapakah besaran employment generation yang dihasilkan oleh
Sektor Pariwisata di Pantai Suwuk, kabupaten Kebumen?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian:
a. Mengidentifikasi besaran income generation yang dihasilkan oleh
Sektor Pariwisata di Pantai Suwuk, Kabupaten Kebumen.
b. Mengidentifikasi besaran employment generation yang dihasilkan
oleh Sektor Pariwisata di Pantai Suwuk, Kabupaten Kebumen.
2. Kegunaan Penelitian:
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan jawaban dari
permasalahn yang telah dirumuskan dan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
a. Masukan kepada pihak yang terkait dalam menetapkan
kebijaksanaan guna peningkatan dampak perekonomian di sekitar
kawasan.
b. Bahan informasi tentang dampak ekonomi sektor pariwisata di
Pantai Suwuk dan sebagai referensi untuk penelitian-penelitian
selanjutnya.
Page 22
E. Sistematika Penulisan
BAB 1. PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah yang mendasari
pentingnya diadakan penelitian di Pantai Suwuk, Rumusan dan
pembatasan masalah, Pertanyaan penelitian, Tujuan dan kegunaan
Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi teori – teori yang mendeskripsikan pengertian, jenis dan
indikator-indikator dari dampak ekonomi pariwisata, income generation
dan employment generation.
BAB III. METODE PENELITIAN
Bab ini berisi uraian tentang rancangan penelitian, objek penelitian,
populasi dan sampel, metode pengumpulan data, matriks operasional
variable, teknik analisis data dan jadwal penelitian.
BAB IV. PEMBAHASAN
Bab ini berisi uraian tentang data hasil penelitian dan pembahasan yang
meliputi income generation, employment generation income multiplier,
dan employment multiplier.
Page 23
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil pembahasan pada BAB
selanjutnya dan saran yang disampaikan kepada pihak terkait dalam
meningkatkan dampak ekonomi pariwisata di Pantai Suwuk.
Page 24
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Paparan Konseptual Tentang Variabel Penelitian
1. Dampak
Secara lebih sederhana, dampak dapat diartikan sebagai akibat atau
pengaruh. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dampak diartikan
sebagai pengaruh kuat yang mendatangkan akibat, baik negatif maupun
positif.
2. Dampak Ekonomi Pariwisata
Dampak ekonomi pariwisata dapat dibagi menjadi dua yaitu dampak
ekonomi positif dan dampak ekonomi negatif. Menurut (UNEP:2002),
dampak positif ekonomi yang ditimbulkan dari adanya sektor pariwisata
adalah
a. Penerimaan devisa sebuah negara
b. Ikut berkontribusi dalam pendapatan pemerintah
c. Pembentukan tenaga kerja dan peluang bisnis
Sedangkan yang termasuk dampak ekonomi negatif yang ditimbulkan
sektor pariwisata menurut (UNEP:2002) adalah timbulnya kebocoran,
kebocoran ekspor, kebocoran impor, dan dampak negatif lainnya seperti
peningkatan harga, peningkatan biaya infrastruktur, ketergantungan
ekonomi masyarakat setempat pada sektor pariwisata, dan pekerjaan yang
memiliki karakter musiman.
Page 25
Selain dari pendapat tersebut, pendapat lain juga disampaikan oleh
Vanhove(2005:169) yaitu sektor pariwisata berdampak pada :
a. Income generation
b. Employment generation
c. Tax revenue generation
d. Balance of payment effects
e. Improvement of the economic structure of a region
f. Encouragement of entrepreneurial activity
g. Economic disadvantages
Pendapat lain disampaikan oleh goeldner dan Ritchie (2006:399) bahwa
dampak-dampak dari kegiatan pariwisata adalah: “Fenomena utama yang
dijelaskan berbagai pengganda,adanya keseimbangan pembayaran,
investasi, pertimbangan pajak, tenaga kerja, pembentukan dampak
ekonomi, pengeluaran perjalanan, ketergantungan pada pariwisata, harga
dan relaticity pendapatan yang terkait dengan membeli pengalaman
perjalanan dan optimasi."
Dari konsep-konsep diatas dapat disimpulkan bahwa dampak ekonomi
yang ditimbulkan dari sektor pariwisata dapat berupa dampak positif
maupun dampak negatif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 2.1
Page 26
Dampak Positif dan Negatif Sektor Pariwisata
Dampak Positif Dampak Negatif
Pengeluaraan saat perjalanan Kebocoran
Penerimaan devisa sebuah negara Kebocoran ekspor, kebocoran
impor
Berkontribusi dalam pendapatan
pemerintah
Biaya Infrastruktur
Pembentukan tenaga kerja Peningkatan harga
Pembentukan pendapatan Ketergantungan ekonomi dari
masyarakat lokal
Keseimbangan neraca pembayaran Pekerjaan yang hanya bersifat
musiman
Peningkatan struktur ekonomi suatu
daerah
Nilai pengganda
Pertimbangan pajak
Sumber: (UNEP:2002), (Vanhove:2005:169), (Goeldner & Ritchie,
2006:399)
Penelitian ini memiliki batasan dalam membahas dampak ekonomi sektor
pariwisata terhadap income generation dan employment generation,
sehingga pada sub-sub berikutnya akan dijelaskan mengenai konsep dari
dampak-dampak tersebut.
Page 27
27
a. Income Generation
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dengan adanya sektor
pariwisata disuatu daerah akan mampu menghasilkan dampak
ekonomi terhadap daerah tersebut. Dampak ekonomi akan lebih cepat
dirasakan oleh masyarakat lokal. Pernyataan ini juga dijelaskan oleh
Vanhove(2005:175) yang menyatakan bahwa “Pendapatan yang tinggi
dari adanya sektor pariwisata dapat memicu kenaikan harga berbagai
barang dan jasa di kawasan wisata."
Menurut Wan Chai (2009:219), pendapatan yang diperoleh dari
kegiatan pariwisata sebagai berikut:
“Dalam industri pariwisata, sebagian besar pendapatan berasal
dari upah dan gaji yang diterima oleh orang-orang yang secara langsung
atau tidak langsung terlibat dalam industri ".
Menurut Sharpley (2006:103) Income generation dapat diperoleh
melalui kegiatan pariwisata sebagai berikut:
“Perjalanan dan pariwisata adalah sumber penting pendapatan
pemerintah, sedangkan pengeluaran pariwisata langsung (yaitu
penerimaan wisata simulasi pengeluaran lanjut (maka pendapatan untuk
bisnis lokal) melalui efek multiplier "
Selain penjelasan tersebut, UNWTO (2014:24) juga menjelaskan
bahwa Pembentukan pendapatan akan diperoleh dalam jumlah yang
lebih besar, jika :
Page 28
28
1) Daerah tujuan wisata menghasilkan jumlah wisatawan yang besar
2) Wisatawan cenderung tinggal lebih lama
3) Terdapat banyak kesempatan bagi wisatawan untuk
membelanjakan uangnya.
Wisatawan yang datang berkunjung ke Daerah Tujuan Wisata dan
mengeluarkan uangnya untuk kegiatan wisata merupakan sumber
pendapatan dan sekaligus berfungsi sebagai alat pemerataan
pendapatan. Hal ini diperjelas oleh Archer (1976:115) yang
mendefinisikan bahwa pembentukan pendapatan dipengaruhi oleh 3
jenis pengeluaran wisatawan, yakni:
1) Pengeluaran Langsung Dalam kepariwisataan pengeluaran awal
menciptakan pendapatan langsung ke pelaku bisnis perhotelan ,
stasiun layanan , dan industri wisata lainnya.
2) Pengeluaran Tidak Langsung merupakan pembayaran gaji dan
upah kepada karyawan lokal, dan perusahaan wisata mengisi saham
mereka.
3) Pengeluaran Induksi, sebagai upah dan gaji dalam kenaikan
ekonomi, konsumsi juga meningkat dan ini memberikan dorongan
tambahan untuk kegiatan ekonomi.
Sedangkan menurut Mathieson & Wall (1982:65), pendapatan yang
berasal dari pengeluaran wisatawan juga dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Page 29
29
1) Pengeluaran Langsung
Pengeluaran langsung pada sektor pariwisata dapat dilakukan
melalui pengeluaran yang dilakukan oleh wisatawan terhadap
barang dan jasa, hotel, rumah makan, kios, dan fasilitas lainnya
yang menhasilkan barang yang akan diekspor atau di investasikan
di sektor pariwisata.
2) Pengeluaran Tidak Langsung
Pengeluaran tidak langsung meliputi transaksi bisnis dari adanya
pengeluaran langsung seperti pembelian bahan baku yang
dilakukan oleh pemilik toko dari supplier lokal dan supplier lokal
yang telah membeli barangnya dari memborong.
3) Pengeluaran Induksi
Pengeluaran induksi merupakan meningkatnya pengeluaran
pembeli dari adanya penghasilan tambahan yang diciptakan dari
pengeluaran langsung.
Tabel 2.2
Matriks Konsep Income Generation Sebagai Tema Dari Sub-Fokus
Dampak Ekonomi Sektor Pariwisata
Pengarang Konsep Income generation Indikator
Archer
(1976:115)
Archer mendefinisikan
bahwa pembentukan
pendapatan dipengaruhi
oleh 3 jenis pengeluaran
wisatawan, yakni:
Pengeluaran Langsung ,
Pengeluaran Tidak
Langsung, Pengeluaran
- Pendapatan langsung
dari pengeluaran
wisatawan
- Pendapatan tidak
langsung dari
pengeluaran wisatawan
- Pendapatan induksi dari
pengeluaran wisatawan
Page 30
30
Induksi
Mathieson &
Wall (1982:65)
Mathieson & Wall
berpendapat bahwa
pendapatan yang berasal
dari pengeluaran wisatawan
juga dapat dianalisa sebagai
berikut: Pengeluaran
Langsung , Pengeluaran
Tidak Langsung
Pengeluaran Induksi.
- - Pendapatan langsung dari
pengeluaran wisatawan
- - Pendapatan tidak
langsung dari pengeluaran
wisatawan
- - Pendapatan induksi dari
pengeluaran wisatawan
Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016 diadaptasi dari Mathieson & Wall
(1982:65) dan Archer (1976:115).
Dari pemaparan konsep Income Generation diatas, peneliti memutuskan
untuk menggunakan indikator dari konsep Mathieson & Wall (1982:76)
karena sesuai dengan keadaan di lapangan dan dapat diaplikasikan kepada
Daerah Tujuan Wisata yang masih relatif kecil. Indikator-indikator
tersebut yakni:
1) Pendapatan langsung dari pengeluaran wisatawan
2) Pendapatan tidak langsung dari pengeluaran wisatawan
3) Pendapatan induksi dari pengeluaran wisatawan
Indikator- indikator ini digunakan karena karena didukung oleh pendapat
Wan Chai(2009:91) yang menyatakan bahwa “ Jumlah Pendapatan akan
meningkat pesat apabila pengeluaran wisatawan di daerah tujuan wisata
juga meningkat “.
b. Employment generation
Sektor pariwisata mampu menyumbang lapangan pekerjaan bagi
negara-negara yang sudah mampu mengembangkannya. Hal ini
Page 31
31
dijelaskan dalam Utama (2011:8) bahwa UNWTO telah mencatat
bahwa 7% lapangan kerja yang tercipta adalah hasil kontribusi sektor
pariwisata. Sektor Pariwisata mampu menciptakan lapangan kerja, baik
lapangan pekerjaan yang memerlukan keterampilan maupun lapangan
pekerjaan yang tidak memerlukan keterampilan.
Lapangan kerja yang dihasilkan bagi masyarakat lokal, dapat berupa
pekerjaan langsung, tidak langsung maupun lapangan kerja tambahan.
Hal ini diperjelas oleh pendapat (Mathieson & Wall,1982:76) yang
mengelompokkan 3 jenis lapangan kerja berdasarkan pada jenis
pendapatan yang diterima oleh tenaga kerja sebagai berikut:
1) Lapangan kerja langsung adalah jenis pekerjaan yang
menghasilkan pendapatan dari adanya pengeluaran yang dilakukan
oleh wisatawan pada saat melakukan perjalanan wisata, contohnya:
pengeluaran wisatawan di hotel, restoran, perusahaan perjalanan,
dan klub malam.
2) Lapangan kerja tidak langsung adalah jenis pekerjaan yang masih
memiliki keterkaitan dengan industri pariwisata namun menerima
pendapatan secara tidak langsung dari adanya pengeluaran
wisatawan, contohnya: dokter yang melayani karyawan hotel dan
wisatawan, pedagang, petugas stasiun bahan bakar.
3) Lapangan kerja lanjutan merupakan pekerjaan tambahan dalam
sektor pariwisata yang dilakukan oleh masyarakat lokal.
Page 32
32
Selain itu juga dijelaskan oleh UNWTO(2014:25) bahwa pariwisata
mampu membuka lapangan kerja langsung dan lapangan kerja tidak
langsung seperti berikut: Dampak industri pariwisata terhadap
Employment generation terdiri dari:
1) Lapangan kerja langsung di industri pariwisata (karyawan berada
dalam kontak langsung dengan wisatawan dan memenuhi
permintaan wisatawan)
2) Lapangan Kerja Tidak Langsung di sektor penyediaan input untuk
industri pariwisata (yaitu seperti perusahaan konstruksi yang
membangun dan memelihara fasilitas wisata serta infrastruktur
yang diperlukan, berbagai produsen kerajinan, agen pemasaran,
jasa akuntansi, yang lebih atau kurang tergantung pada perusahaan
yang menyediakan lapangan kerja langsung untuk pendapatan
mereka).
Page 33
33
Tabel 2.3
Matriks Konsep Employment Generation Sebagai Tema Dari Sub-
Fokus Dampak Ekonomi Sektor Pariwisata
Pengarang Konsep Employment
Generation Indikator
Mathieson & Wall
(1982:76)
Employment generation
dikelompokkan menjadi 3
berdasarkan pada jenis
pendapatan yang diterima oleh
pekerja sebagai berikut:
Lapangan kerja langsung,
Lapangan kerja tidak
langsung, Lapangan kerja
induced.
- Lapangan kerja
langsung
- Lapangan kerja
tidak langsung-
- Lapangan kerja
lanjutan.
UNWTO(2014:25) Dampak industri pariwisata
terhadap Employment
generation terdiri dari:
Lapangan kerja langsung di
industri pariwisata dan
Lapangan kerja tidak langsung
di sektor penyediaan input
untuk industri pariwisata.
- Lapangan kerja
langsung
- Lapangan kerja
tidak langsung
Sumber: Olahan Peneliti, 2016 diadaptasi dari Mathieson & Wall
(1982:76) dan UNWTO (2014:25).
Dari pemaparan konsep Employment Generation diatas, peneliti
memutuskan untuk menggunakan indikator dari UNWTO (2014:25)
karena konsep tersebut lebih terbaharukan sehingga lebih aktual untuk
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi sekarang ini.
Indikator-indikator tersebut yakni:
1) Lapangan kerja langsung
Page 34
34
2) Lapangan kerja tidak langsung
Indikator- indikator ini digunakan karena terdapat pendapat yang
mendukung teori diatas yaitu pendapat dari Canada Government Revenue
Attributable to Tourism (dalam Utama, 2011:8) sebagai berikut:
“Ukuran yang dipakai untuk mengukur jumlah tenaga kerja yang terserap
secara langsung di sektor pariwisata termasuk juga besarnya tenaga kerja
yang terserap secara tidak langsung baik didalam maupun di luar sektor
pariwisata sebagai akibat keberadaan kegiatan pariwisata”. Untuk
mendapatkan data jumlah tenaga kerja langsung dan tidak langsung di
Pantai Suwuk maka akan digunakan studi dokumentasi. Menurut Sugiyono
(2009:329), studi dokumentasi digunakan untuk mempelajari suatu
dokumen untuk mendapatkan suatu informasi atau data yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti. Data yang dihasilkan dari studi dokumentasi
ini adalah data sekunder.
3. Analisis Dampak Ekonomi
a. Multiplier Effect
Konsep Multiplier Menurut Cooper et al. (1998:73), konsep multiplier
didasarkan pada penjualan perusahaan yang membutuhkan pembelian
dari perusahaan lain di dalam perekonomian lokal, seperti sektor
industri ekonomi yang saling bergantung satu sama lain. Sedangkan
menurut Glasson (1990:41), multiplier effect adalah sebuah kegiatan
yang mampu memicu munculnya kegiatan lain. Analisis dampak
Page 35
35
ekonomi wisata menelusuri aliran uang dari pengeluaran wisatawan
menurut (Cooper et al. 1998:104) :
1) Unit usaha dan pemangku kepentingan usaha yang berperan
sebagai pihak yang menerima adanya pengeluaran wisatawan.
2) Unit usaha lainnya yang berperan sebai pihak pemasok barang
dan jasa kepada usaha-usaha pariwisata.
3) Tenaga kerja yang berperan sebagai pihak yang menerima
pendapatan pada saat mereka bekerja pada sektor pariwisata dan
industri penunjangnya. Dampak secara langsung meliputi
perubahan belanja wisatawan karena adanya perubahan produksi.
Misalnya, hotel-hotel akan langsung menghasilkan kenaikan
penjualan di sektor perhotelan karena adanya peningkatan jumlah
kunjungan.
Nilai pengganda dalam ekonomi adalah nilai yang menunjukan adanya
stimulasi pengeluaran lebih lanjut karena adanya pengeluaran dari
wisatawan, sehingga pada akhirnya meningkatkan aktivitas ekonomi di
tingkat lokal.
Nilai pengganda dari adanya pengeluaran wisatawan dapat dihitung
dengan formula sebagai (META, 2001);
1) Keynesian Income Multiplier adalah nilai yang diciptakan dari
adanya penambahan atau pengurangan pengeluaran yang
digandakan untuk mengetahui adanya penambahan atau
pengurangan untuk pendapatan lokal. Untuk merefleksikan seluruh
Page 36
36
dampak dari adanya penambahan pengeluaran, Keynesian adalah
metode yang paling baik.
2) Ratio Income multiplier yaitu nilai yang didapat dari adanya
penambahan dan pengurangan pendapatan langsung dari ekonomi
lokal yang telah digandakan untuk mendapatkan hasil peningkatan
atau penurunan total pendapatan lokal.
Dibawah ini merupakan bentuk-bentuk dari multiplier (Cooper et al.
1998):
1) Sales Multiplier yang mengukur jumlah tambahan penghasilan
bisnis ekonomi sebagai hasil dari peningkatan pengeluaran
wisatawan. Konsep ini sama dengan output multiplier.
2) Output Multiplier yang mengukur jumlah output pendapatan
ekonomi sebagai hasil dari peningkatan pengeluaran wisatawan.
Perbedaan mendasar antara kedua multiplier ini bahwa output
multiplier terlibat dengan perubahan- perubahan aktual dalam
tingkat
3) Produksi dan tidak dengan jumlah dan nilai dari penjualan.
4) Income Multiplier dimana mengukur tambahan pendapatan (upah
dan gaji, sewa, bunga dan keuntungan) dari ekonomi sebagai hasil
peningkatan pengeluaran wisatawan.
5) Employment Multiplier dimana mengukur salah satu dari total
jumlah pendapatan pekerjaan berdasarkan dari unit pengeluaran
wisatawan atau pekerjaan itu sendiri.
Page 37
37
6) Government Revenue Multiplier yang mengukur dampak dari
pendapatan pemerintah dari berbagai sumber yang dihubungkan
dengan peningkatan pengeluaran wisatawan.
b. Tourist Spending
Menurut Stynes (1999:1) analisis dampak ekonomi melacak arus
pengeluaran dan aktivitas ekonomi yang berhubungan dengan beberapa
kebijakan atau tindakan. Untuk menghitung dampak ekonomi dari suatu
sektor pariwisata harus diawali dengan melakukan perkiraan terhadap
pengeluaran wisatawan, pengeluaran wisatawan ini dapat diukur dengan
menggunakan survey wisatawan.
Menurut Stynes (1999:1) dalam memperkirakan pengeluaran wisatawan
harus memperhatikan faktor sebagai berikut:
1) Data kunjungan wisatawan
Jumlah total pengeluaran wisatawan adalah dengan memperkirakan
perkalian rata-rata pengeluaran setiap wisatawan dikalikan dengan
jumlah wisatawan, maka seseorang tidak bisa memperkirakan
jumlah total pengeluaran wisatawan tanpa melihat dahulu seberapa
banyak wisatawan yang berkunjung.
2) Daerah Studi
Memisahkan pengeluaran dalam suatu wilayah lokal sangat penting
jika pengunjung melakukan perjalanan panjang dan tidak hanya
mengeluarkan uangnya di daerah tujuan wisata tersebut. Apabila
Page 38
38
tidak dilakukan pemisahan maka pengeluaran wisatawan tersebut
tidak akan memberikan dampak kepada masyarakat lokal.
3) Jenis Pengeluaran yang tercakup
Terdapat 3 jenis pengeluaran yang menghasilkan dampak ekonomi,
yaitu pengeluaran perjalanan oleh wisatawan, pembelian barang
tahan lama oleh wisatawan, dan rumah tangga di daerah tersebut
serta pengeluaran pemerintah atau organisasi.
4) Kategori Pengeluaran
Kategori-kategori pengeluaran mempunyai fungsi untuk
mengidentifikasi jenis-jenis pengeluaran yang relevan yang harus
dilaporkan. Untuk pengeluaran perjalanan, direkomendasikan
rincian kategori minimum sebagai berikut:
a) Penginapan, antara lain: perkemahan, motel/hotel
b) Makanan dan minuman
c) Transportasi dapat dibagi antara bahan bakar minyak untuk
mobil, bus atau motor, biaya otomotif,dll.
d) Biaya masuk dan pendaftaran pada rekreasi dan hiburan
e) Souvenir dan pembelian ritel lainnya
Page 39
39
B. Penelitian Empiris Sebelumnya
Tabel 2.4
Penelitian Empiris Sebelumnya
Pengarang Judul Kesimpulan
Nova Belinda
(2013)
Analisis multiplier effect
dari Adanya
Pemanfaatan Wisata
Alam Tanjung Mutiara
di Danau Singkarak,
Kabupaten Tanah Datar
Alat pengumpulan data yang
digunakan adalah
menggunakan kuesioner
yang ditujukan kepada
wisatawan, pelaku usaha dan
tenaga kerja yang bekerja di
unit usaha. Nilai Keynesian
Income Multiplier adalah
sebesar 1,14 yang berarti
bahwa peningkatan
pengeluaran wisatawan
sebesar Rp.100.000,-. akan
berdampak pada
peningkatan pendapatan
masyarakat lokal sebesar
Rp. 114.000,-.
Achadiat
Dritasto
(2013)
Analisis Dampak
Ekonomi Wisata Bahari
Terhadap Pendapatan
Masyarakat di Pulau
Tidung.
Alat pengumpulan data yang
digunakan adalah
menggunakan kuesioner
yang ditujukan kepada
wisatawan, pelaku usaha dan
tenaga kerja yang bekerja di
unit usaha. Nilai Keynesian
Income Multiplier sebesar
1,28.
Dampak ekonomi yang
terjadi dikatakan cukup
besar dikarenakan nilai
Keynesian Income
Multiplier yang diperoleh
>1 (META:2001).
Ekayani &
Yasmin
(2014)
Natural Tourism at
Gunung Halimun Salak
National Park : A
solution for ecological
an economic interest
Nilai keynesian income
multiplier yaitu 2,97 berarti
bahwa setiap peningkatan
Rp1.000,00 penerimaan unit
usaha akan meningkatkan
pendapatan pemilik usaha
dan tenaga kerja sebesar
Rp1.860,000,-.
Sumber: Penelitian Sebelumnya
Page 40
40
C. Kerangka Pemikiran
Dalam memperkirakan adanya dampak ekonomi yang ditimbulkan
oleh adanya sektor pariwisata di Pantai suwuk, Kabupaten Kebumen,
peneliti melakukan pendekatan melalui konsep dampak pariwisata yang
menjabarkan mengenai kategori dampak yang dihasilkan oleh kegiatan
pariwisata, serta metode analisis dampak ekonomi yang diterapkan untuk
menganalisis dampak kegiatan pariwisata terhadap income dan
employment generation. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Gambar 2.1
KERANGKA PEMIKIRAN
Sumber: Vanhove (2005:169)
Employment generation Income generation
Dampak Ekonomi
Pariwisata di Pantai
Suwuk Kebumen
Peningkatan Jumlah
Wisatawan & Peningkatan
Pengeluaran Wisatawan
Page 41
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu mengungkapkan kontribusi variabel
dampak ekonomi sektor pariwisata yang dinyatakan dalam angka serta
menjelaskannya dengan membandingkan teori-teori yang telah ada dan
menggunakan teknik analisis data yang sesuai dengan variable penelitian.
Tujuan dari metode deskriptif kuantitatif ini adalah membuat uraian yang
deskriptif mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari objek yang diteliti, penelitian
ini juga menekankan analisisnya pada data angka yang diolah menggunakan
metode statistika (Watson, 2002:7).
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan informasi tentang
dampak ekonomi sektor pariwisata yang terdapat di Pantai Suwuk Kabupaten
Kebumen, yang meliputi dampak berupa income generation dan employment
generation.
B. Objek Penelitian
Sesuai dengan judul skripsi yang dipilih yaitu “Dampak Ekonomi Sektor
Pariwisata di Pantai Suwuk Kabupaten Kebumen”, penelitian ini mengandung
satu variabel yaitu dampak ekonomi pariwisata, yang didalamnya terdapat dua
sub-variabel yaitu income generation dan employment generation. Menurut
Sugiyono (2009:60), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
Page 42
42
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Lokasi penelitian
berada di Pantai Suwuk, Kabupaten Kebumen.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam suatu penelitian adalah kumpulan individu atau objek yang
mempunyai sifat umum. Arikunto (2010:137), Populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2010:80), populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tententu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini
adalah wisatawan domestik yang berkunjung ke Pantai Suwuk, Kabupaten
Kebumen dengan jumlah 454.633 orang dan Masyarakat. Dalam hal ini,
peneliti membatasi masyarakat hanya sebatas pelaku usaha yang membuka
usahanya di Pantai suwuk yaitu berjumlah 53 pelaku usaha dengan berbagai
jenis unit usaha yaitu pemilik kios 37 orang, pemilik penyewaan perahu 7
orang, pemilik penginapan 1 orang, pemilik restoran 2 orang, penjual
souvenir 4 orang, pemilik penyewaan kuda tunggang 2 orang. Selain itu,
tenaga kerja yang bekerja di Unit Usaha tersebut sebanyak 32 orang
dikarenakan setiap unit usaha tidak selalu memiliki tenaga kerja.
2. Sampel
Arikunto (2010:174) menjelaskan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono (2010:81), sampel
Page 43
43
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.
a. Dalam penelitian ini, dalam menghitung sampel dari jumlah wisatawan,
peneliti menggunakan metode atau teknik penggunaan sampel jenis Non-
probability sampling . Jenis sampel ini adalah jenis sampel yang tidak
memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel dan ditentukan oleh kebutuhan peneliti
untuk menjawab permasalahan penelitian. Peneliti menggunakan
accidental sampling yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dan orang tersebut dipandang cocok sebagai sumber data
(Sugiyono, 2005:97). Jumlah sampel yang akan digunakan peneliti
dihitung menggunnakan Rumus Issac dan Michael:
S= 𝜆².𝑁.𝑃.𝑄
𝑑2(𝑁−1)+ 𝜆².𝑃𝑄
Keterangan:
S = Banyaknya sampel
N = Banyaknya populasi
ג2 = Chi Kuadrat, dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5% dan 10%
d = 0,05
P = Q = 0,5
Apabila rumus penghitungan sampel tersebut diterapkan untuk populasi
wisatawan domestik yang berkunjung ke Pantai Suwuk, maka
berdasarkan jumlah wisatawan yang datang ke Pantai Suwuk adalah
454.633 orang, maka berdasarkan tabel sampel Isaac dan Michael jumlah
Page 44
44
sampel untuk wisatawan domestik adalah 348 orang dengan taraf
kesalahan 5%.
b. Dalam penelitian ini, dalam menghitung sampel dari jumlah pelaku
usaha, peneliti menggunakan teknik/metode pengambilan sampel jenis
Non-probability sampling yaitu sampel yang tidak memberikan peluang
atau kesempatan yang sama kepada setiap anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel dan ditentukan oleh kebutuhan peneliti dalam
menjawab permasalahan penelitian. Peneliti menggunakan Purposive
sampling yaitu Pengertian purposive sampling menurut Sugiyono
(2009:85) yaitu : ”purposive sampling adalah teknik penentuan sampel
dengan mempertimbangkan kriteria tertentu”. Pemilihan sampel pelaku
usaha ditentukan dengan kriteria tertentu berdasarkan keterwakilan
jenis usahanya. Kriteria tersebut adalah pemilik kios, pemilik rumah
makan, penyewaan kapal, pemilik penginapan, penjual souvenir,
pemilik penyewaan kuda tunggang.
Jumlah sampel yang akan digunakan peneliti dihitung menggunnakan
Rumus Issac dan Michael:
S= 𝜆².𝑁.𝑃.𝑄
𝑑2(𝑁−1)+ 𝜆².𝑃𝑄
Keterangan :
S = Banyaknya sampel
N = banyaknya populasi
ג2 = Chi Kuadrat, dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5% dan 10%
d = 0,05
P = Q = 0,5
Page 45
45
Dikarenakan jumlah pelaku usaha di Pantai Suwuk berjumlah 53 pelaku
usaha, maka berdasarkan tabel sampel Issac dan Michael, jumlah
sampelnya adalah 44 pelaku usaha dengan taraf kesalahan 5% yaitu
pemilik kios 30 orang, pemilik penyewaan perahu 7 orang, pemilik
penginapan 1 orang, pemilik restoran 2 orang, penjual souvenir 2 orang,
pemilik penyewaan kuda tunggang 2 orang.
c. Dalam penelitian ini, dalam menghitung sampel dari jumlah tenaga kerja
yang bekerja di unit usaha yang terdapat di Pantai Suwuk, peneliti
menggunakan teknik/metode pengambilan sampel jenis Non-probability
sampling yaitu sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan
yang sama kepada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
dan ditentukan oleh kebutuhan peneliti dalam menjawab permasalahan
penelitian. Peneliti menggunakan Purposive sampling yaitu Pengertian
purposive sampling menurut Sugiyono (2009:85) yaitu :
”purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
mempertimbangkan kriteria tertentu”. Pemilihan sampel tenaga kerja
ditentukan dengan kriteria tertentu berdasarkan keterwakilan jenis usaha
tempat mereka bekerja. Jumlah sampel yang akan digunakan peneliti
dihitung menggunnakan Rumus Issac dan Michael:
Page 46
46
S= 𝜆².𝑁.𝑃.𝑄
𝑑2(𝑁−1)+ 𝜆².𝑃𝑄
Keterangan :
S = Banyaknya sampel
N = Banyaknya populasi
ג2 = Chi Kuadrat, dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5% dan 10%
d = 0,05
P = Q = 0,5
Dikarenakan jumlah tenaga kerja yang bekerja di unit usaha sebanyak
32 orang, maka berdasarkan table sampel Issac dan Michael, jumlah
sampelnya adalah 28 orang dengan taraf kesalahan 5%. Kategori dari
tenaga kerja ini adalah 15 bekerja di Kios, 2 orang bekerja di
Penyewaan Perahu, 4 orang bekerja di penginapan, 7 orang bekerja di
Rumah makan.
D. Metode Pengumpulan Data
1. Teknik pengumpulan data terdiri dari:
a. Kuesioner
Kuesioner menurut Sugiyono (2009:199) yaitu teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti mengetahui
dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu dengan pasti apa yang
Page 47
47
bisa diharapkan dari responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang
luas. Kuesioner berisi pertanyaan/pernyataan yang tertutup atau terbuka
dan dapat diberikan kepada responden secara langsung. Pertanyaan-
pertanyaan yang tercantum dalam kuesioner ini adalah pertanyaan tentang
pengeluaran wisatawan yang berupa pengeluaran untuk penginapan,
makanan dan minuman, transportasi, biaya masuk dan pendaftaran pada
rekreasi dan hiburan, souvenir dan pembelian ritel lainnya. Selain itu,
pertanyaan lainnya yaitu seputar pendapatan pelaku usaha per bulan,
pengeluaran pelaku usaha per bulan dan pengeluaran tenaga kerja yang
berada di unit usaha tersebut.
b. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung
ditujukkan kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berupa
buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat, catatan kasus dalam
pekerjaan sosial dan dokumen lainnya. Studi dokumentasi dilakukan
sebagai landasan penelitian lapangan dan pengumpulan data sekunder.
Data sekunder yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data
tentang jumlah kunjungan wisatawan ke Pantai Suwuk dan jumlah pekerja
di Pantai Suwuk Kabupaten Kebumen, jumlah tenaga kerja langsung di
Pantai Suwuk ( khusus untuk masyarakat Dusun Suwuk) dan jumlah
tenaga kerja tidak langsung di Pantai Suwuk (khusus masyarakat Dusun
Suwuk).
2. Alat Pengumpulan Data
Page 48
48
Alat pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah
kuesioner yang akan dibagikan kepada responden untuk dijawab. Kuesioner
tersebut akan berawal dari matriks operasionalisasi variabel (MOV) dengan
melakukan studi kepustakaan terlebih dahulu, agar MOV tersebut dapat
bermuara pada landasan teoritis penelitian.
3. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Validitas Alat Pengumpulan Data
Menurut Arikunto (2010:211) bahwa validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument.
Suatu instrument dinyatakan valid apabila instrument yang valid atau
sahih mempunyai validitas tinggi. Sedangkan instrumen dinyatakan tidak
valid apabila instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas
rendah. Teknik untuk mengukur validitas kuesioner adalah menghitung
korelasi antar data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total,
memakai rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh
pearson. Rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut:
rxy = 𝒏 ∑ 𝒙𝒚 − (∑ 𝟐𝒙 )(∑ 𝟐𝒚 )
√{𝒏 ∑ 𝟐−(∑ 𝒙)𝒙 }√{∑ 𝟐𝒚 −(∑ 𝒚)}
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi (r -hitung)
∑ 𝑥 = Skor variabel independen
∑ 𝑦 = Skor variabel dependen ∑ 𝑥𝑦 = Hasil kali skor butir dengan skor total
𝑛 = Jumlah responden
Page 49
49
Kaidah keputusannya adalah jika r hitung > r tabel maka pertanyaan
tersebut dikatakan valid begitupun sebaliknya. Item instrumen dianggap
valid jika lebih besar dari 0,3 atau bisa juga membandingkannya dengan r
tabel. Berikut ini adalah tabel uji validitas kuesioner di Pantai Suwuk
Kabupaten Kebumen:
Tabel 3.1
Uji Validitas Kuesioner Wisatawan
Korelasi Pearson t hitung t tabel rtabel ket
0,5052 10,8880 1,9668 0,1052 Valid
0,7367 20,2632 1,9668 0,1052 Valid
0,4081 8,3156 1,9668 0,1052 Valid
0,4903 10,4638 1,9668 0,1052 Valid
0,5734 13,0178 1,9668 0,1052 Valid
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil uji validitas dari 5 pertanyaan
kuesioner untuk wisatawan adalah valid, karena semua nilai r korelasi
lebih besar dibanding nilai r tabel.
Tabel 3.2
Uji Validitas Kuesioner Pelaku Usaha
Korelasi
Pearson
t hitung t tabel rtabel ket
0,9777 30,1416 2,0181 0,2973 Valid
0,9244 15,7024 2,0181 0,2973 Valid
0,8007 8,6626 2,0181 0,2973 Valid
Page 50
50
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil uji validitas dari 3 pertanyaan
kuesioner untuk pelaku Usaha adalah valid, karena semua nilai r korelasi
lebih besar dibanding nilai r tabel.
Tabel 3.3
Uji Validitas Kuesioner Tenaga Kerja
Korelasi
Pearson
t hitung t tabel rtabel ket
0,5986 3,8106 2,0555 0,3739 Valid
0,5398 3,2694 2,0555 0,3739 Valid
0,8805 9,4690 2,0555 0,3739 Valid
0,6228 4,0590 2,0555 0,3739 Valid
0,7062 5,0862 2,0555 0,3739 Valid
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil uji validitas dari 5 pertanyaan
kuesioner untuk tenaga kerja adalah valid, karena semua nilai r korelasi
lebih besar dibanding nilai r tabel.
b. Reliabilitas Alat Pengumpulan data
Cronbach’s Alpha merupakan sebuah ukuran kehandalan yang memiliki
nilai berkisar dari nol sampai satu (Hair et al., 2010:92). Penjabaran Uji
reliabilitas dengan rumus cronbach alpha adalah sebagai berikut:
Page 51
51
Apabila koefisien Cronbach Alpha (r11) ≥ 0,6 maka dapat dikatakan
instrumen tersebut reliabel (Malhotra, 2004:28). Berikut ini adalah uji
reabilitas kuesioner penelitian ini:
Tabel 3.4
Uji Reliabilitas instrumen wisatawan
Nilai Cronbach Alpha untuk kuesioner Wisatawan adalah (0.630) > 0.6,
dengan demikian maka butir pertanyaan dianggap handal mengukur
instrumen yang disebarkan kepada wisatawan.
Tabel 3.5
Uji Reliablitas instrumen pelaku Usaha
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.940 3
Nilai Cronbach Alpha untuk Kuesioner Pelaku Usaha adalah (0.940) >
0.6. Dengan demikian maka butir pertanyaan dianggap handal mengukur
instrumen.
Cronbach's
Alpha N of Items
.630 5
Page 52
52
Tabel 3.6
Uji Reliabilitas instrumen pelaku Usaha
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.775 5
Nilai Cronbach Alpha instrumen untuk tenaga kerja adalah (0.775) > 0.6.
Dengan demikian maka butir pentanyaan dianggap handal mengukur
instrumen yang disebarkan kepada tenaga kerja.
4. Matriks Operasionalisasi variabel
Variabel-variabel penelitian harus didefinisikan sehingga memudahkan
peneliti dalam proses pengumpulan data yang dibutuhkan melalui suatu
matriks operasionalisasi variabel, sehingga peneliti dapat membangun
instrumen berdasarkan indikator-indikator yang pada akhirnya bermuara pada
landasan teoritis. Berikut ini adalah matriks operasionalisasi variabel yang
disusun peneliti:
Page 53
39
Tabel 3.7
Matriks Operasionalisasi Variabel
Variabel Sub-variabel Dimensi Indikator Skala Data Alat
Kumpul
Data
Sumber
Data
Dampak
Ekonomi
Pariwisata
Income
Generation
Tourist Spending Pengeluaran Wisatawan dalam Kategori Penginapan Rasio Kuesioner Primer
Pengeluaran Wisatawan dalam Kategori makanan
dan minuman
Rasio Kuesioner Primer
Pengeluaran Wisatawan dalam Kategori Transportasi Rasio Kuesioner Primer
Pengeluaran Wisatawan dalam Kategori biaya masuk
dan Pendaftaran pada wahana hiburan yang tersedia
Rasio Kuesioner Primer
Pengeluaran Wisatawan dalam Kategori Souvenir
dan lain-lain (parkir,toilet)
Rasio Kuesioner Primer
Rata-Rata Pengeluaran Wisatawan Rasio Kuesioner Primer
Page 54
40
Number of Tourist Total Kunjungan Wisatawan Domestik Rasio Studi
Dokumentasi
Sekunder
Income Multiplier Pendapatan Langsung Pelaku Usaha Berdasarkan
Pengeluaran Wisatawan
Rasio Kuesioner Primer
Pendapatan Tidak Langsung Berdasarkan
Pengeluaran Pelaku Usaha ( upah karyawan,
pembelian bahan baku kepada supplier)
Rasio Kuesioner Primer
Pendapatan Lanjutan Berdasarkan Pengeluaran yang
Dilakukan oleh Tenaga kerja (pangan harian,biaya
sekolah anak, transportasi, retribusi/pajak, biaya
listrik)
Rasio Kuesioner Primer
Employment
Multiplier
Jumlah Tenaga Kerja Langsung di Pantai Suwuk
kabupaten Kebumen
Rasio Studi
Dokumentasi
Sekunder
Page 55
41
Employment
Generation
Jumlah Tenaga Kerja Tidak Langsung di Usaha-
Usaha Pendukung Pariwisata
Rasio Studi
Dokumentasi
Sekunder
Sumber: Jurnal Stynes (1997) “Tourism Economic Impact”, UNWTO (2014) “Measuring Employment in the Tourism
Industries” dan buku Mathieson & Wall (1982) “Tourism : Economic, Physical and Social Impact
Page 56
42
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis dampak berganda (multiplier effect)
1. Analisis Efek berganda atau Multiplier effect
Informasi yang akan ditelusuri sangat terkait dengan hasil analisa yang
diharapkan. Analisa dampak akan dilakukan untuk menghitung Income
multiplier dan employment multiplier adalah menggunakan analisis efek
berganda atau analisis multiplier effect, sebagai berikut:
a. Income multiplier
Nilai pengganda dari adanya pengeluaran wisatawan dapat dihitung
dengan formula sebagai berikut (META, 2001);
1) Keynesian Income Multiplier adalah nilai yang diciptakan
dari adanya penambahan atau pengurangan pengeluaran yang
digandakan untuk mengetahui adanya penambahan atau
pengurangan untuk pendapatan lokal. Untuk merefleksikan seluruh
dampak dari adanya penambahan pengeluaran, Keynesian adalah
metode yang paling baik.
2) Ratio Income multiplier yaitu nilai yang didapat dari
adanya penambahan dan pengurangan pendapatan langsung dari
ekonomi lokal yang telah digandakan untuk mendapatkan hasil
peningkatan atau penurunan total pendapatan lokal.
Page 57
43
Keynesian Income Multiplier dan Ratio Income multiplier dapat
diproyeksikan dengan rumus sebagai berikut:
Keynesian Income Multiplier: 𝐷+𝑁+𝑈
𝐸
Ratio Income Multiplier Tipe 1 : 𝐷+𝑁
𝐷
Ratio Income Multiplier Tipe II : 𝐷+𝑁+𝑈
𝐷
Dimana :
D = Pendapatan lokal yang diperoleh secara langsung dari E
N = Pendapatan lokal yang diperoleh secara tidak langsung dari E
U = Pendapatan yang diperoleh secara induced dari E
E = Pengeluaran pengunjung
b. Employment multiplier
Dalam menganalisis pembentukan lapangan kerja akan digunakan
analisis multiplier (Vanhove, 2005:203) dengan rumus sebagai berikut:
Ek= 𝐷𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡+𝐼𝑛𝑑𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡 𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑚𝑒𝑛𝑡
𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑡𝑢𝑟𝑒/𝑠𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔
Dimana:
Ek = Employment Multiplier
Direct = Lapangan kerja langsung yang ditimbulkan
sektor pariwisata
Indirect = Lapangan kerja yang tidak langsung ditimbulkan
sektor pariwisata
Expenditure = Jumlah uang yang dikeluarkan oleh wisatawan
Page 58
44
2. Average of Tourist Spending
Dalam menghitung rata-rata pengeluaran wisatawan, digunakan rumus AC
= TC/Q atau Average of Tourist Spending = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑤𝑖𝑠𝑎𝑡𝑎𝑤𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑊𝑖𝑠𝑎𝑡𝑎𝑤𝑎𝑛
F. Jadwal Penelitian
Tabel 3.2
Jadwal penelitian
Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
Penyusunan
Usulan
Penelitian
Penyusunan
Desain
Penelitian
Penyusunan
Instrumen
Pengambilan
Data
Pengolahan
Data
Analisis data
Laporan
Hasil
Penelitian
Presentasi
Hasil
Penelitian
Page 59
45
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada BAB IV ini akan memaparkan data hasil penelitian serta menganalisis
data mengenai income generation dan employment generation dari adanya
kegiatan pariwisata di Pantai Suwuk. Data hasil penelitian yang dipaparkan di
BAB IV ini berasal dari data primer yang didapatkan dari kuesioner yang
disebarkan kepada wisatawan,pelaku usaha dan tenaga kerja. Selain itu, terdapat
juga data sekunder yang berasal dari instansi yang terkait.
A. HASIL DATA PENELITIAN
1. Lokasi Pantai Suwuk
Pantai Suwuk merupakan kawasan wisata yang terletak di Kabupaten
Kebumen sebelah selatan, tepatnya di Dusun Suwuk, Desa Tambakmulyo,
Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen. Lebih tepatnya, Pantai Suwuk
terletak 22 km sebelah selatan Gombong, 35 km sebelah barat daya
Karanganyar dan 50 km dari Kota Kebumen. Keistimewaan Pantai Suwuk ini
dikarenakan oleh letaknya yang berdekatan dengan pegunungan
Karangbolong dan sungai Telomoyo yang merupakan sungai terbesar di
Kabupaten Kebumen. Bibir pantai di Pantai Suwuk ini tergolong cukup
curam dengan kemiringan 35 derajat.
2. Pengembangan Pantai Suwuk
Page 60
46
Awal mulanya, Pantai suwuk ini masih berupa pantai yang dikelilingi
oleh semak belukar dan gundukan-gundukan pasir yang dikelilingi oleh
tanaman-tanaman khas pantai. Jalan untuk menuju Pantai Suwuk ini juga
masih tanah berpasir dan berbatu sehingga menyusahkan kendaraan yang
akan melewati jalan tersebut. Namun, dengan dibangunnya Pantai Suwuk
menjadi salah satu kawasan wisata, diperbaiki pula akses jalan menuju Pantai
Suwuk tersebut. Jalan yang dulunya hanya berpasir dan berbatu, kini sudah
beraspal dan memudahkan wisatawan untuk membawa kendaraanya menuju
Pantai Suwuk. Pantai Suwuk mulai dibangun oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Kebumen pada pertengahan tahun 2011 dengan luas area
keseluruhan yaitu 20 ha. Sebelumnya, Pantai Suwuk belum terjamah
pembangunan sama sekali, walaupun sebenarnya pantai ini mulai dikenal
wisatawan lokal sejak tahun 2000. Sebelum adanya pembangunan seperti
sekarang ini, Pantai Suwuk masih sangat sepi pengunjung, berbeda dengan
objek wisata lain yang memang sudah dibangun oleh Pemerintah Daerah.
Semenjak dibangun tahun 2011 sampai saat ini, Pemerintah Daerah selalu
berupaya untuk membangun Pantai Suwuk menjadi lebih baik. Hal ini terlihat
dengan dibangunnya gerbang pintu masuk, area parkir yang luas dan
berpaving, kios-kios pedagang yang dibangun secara permanen, penempatan
toilet, mushola dan tempat parkir yang sudah dibangun dengan cukup rapi.
Bahkan, sebagai tambahan, kini sudah tersedia eks Pesawat Garuda Boeing
737 yang memang diletakkan persis di tengah-tangah lokasi dan dibawahnya
dibuat kolah renang yang semakin memperindah Pantai Suwuk. Wisatawan
selain dapat berenang, mereka juga dapat memasuki pesawat untuk menonton
Page 61
47
film edukasi yang disediakan hanya dengan membayar Rp.10.000,- saja.
Wisatawan yang datang ke Pantai Suwuk akan dikenakan tarif tiket masuk
Rp. 3.500/orang untuk dewasa dan Rp. 2.500,- untuk anak-anak. Sedangkan
untuk wisatawan yang membawa sepeda motor akan dikenakan tarif
Rp.9.000,-/motor. Harga tersebut tidak berubah baik hari biasa maupun hari
libur.
3. Fasilitas
Kegiatan pariwisata di Pantai Suwuk tidak terlepas dari fasilitas-fasilitas
yang menunjang kegiatan pariwisata tersebut. Pantai Suwuk pun memiliki
fasilitas-fasilitas wisata berupa rumah makan dan hotel/penginapan. Berikut
adalah tabel mengenai jumlah rumah makan dan hotel/penginapan di Pantai
Suwuk:
Tabel 4.1
Fasilitas di Pantai Suwuk
No fasilitas Jumlah
1. Rumah makan 2
2. Hotel atau Penginapan 1
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Jumlah rumah makan yang terbatas tersebut mampu memenuhi kebutuhan
wisatawan dikarenakan banyak tersedia juga kios makanan yang menjual
makanan khas Pantai Suwuk. Selain itu, penginapan yang baru berjumlah 1
unit tersebut memang masih tergolong baru dan mampu menjadi fasilitas
pendukung kegiatan pariwisata di Pantai Suwuk.
4. Jumlah Kunjungan Wisatawan
Page 62
48
Dengan adanya kegiatan pariwisata di Pantai Suwuk, mampu mendatangkan
wisatawan yang lumayan besar dibanding daya Tarik wisata lainnya di
Kabupaten Kebumen. Data jumlah wisatawan lebih jelas dapat dilihat dalam
table berikut ini:
Tabel 4.2
Jumlah Kunjungan Wisatawan di Pantai Suwuk tahun 2011-2015
TAHUN WISATAWAN
NUSANTARA MANCANEGARA JUMLAH
2011 142,359 0 142,359
2012 209,671 0 209,671
2013 227,350 0 227,350
2014 340,637 0 340,637
2015 454,633 0 454,633
Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kebumen
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan di Pantai
Suwuk setiap tahunnya mengalami peningkatan. Peningkatan yang terlihat
paling banyak yaitu dari tahun 2014-2015 yaitu mengalami peningkatan
sebanyak 113.996 wisatawan. Sedangkan peningkatan wisatawan yang paling
kecil terdapat pada tahun 2012-2013 yaitu hanya berjumlah 17.679
wisatawan.
5. Rata-Rata Pengeluaran Wisatawan
Untuk mendapatkan rata-rata pengeluaran wisatawan, peneliti menggunakan
teknik penyebaran kuesioner kepada wisatawan yang mengunjungi Pantai
Suwuk. Responden dalam penelitian ini adalah wisatawan nusantara
mengingat mayoritas wisatawan yang mengunjungi Pantai Suwuk adalah
Page 63
49
wisatawan nusantara. Peneliti melakukan penyebaran kuesioner kepada 348
responden yang tersebar di Pantai Suwuk. Hasil penyebaran kuesioner adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.3
Total Pengeluaran Wisatawan
Biaya Jumlah Pengeluaran
(Rp)
Presentase(%)
Penginapan 2.100.000 4.27
Makan Minum 22.745.500 46.20
Transportasi 14.668.000 29.80
Tiket Masuk
&Pendaftaran di
Hiburan yang tersedia
4.650.500 9.46
Souvenir,parkir &
Toilet
4.748.000 9.66
Jumlah 49.140.500 100.00
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Dalam Tabel diatas dapat dilihat bahwa presentase pengeluaran wisatawan
paling besar yaitu untuk keperluan makan dan minum yaitu sebesar 46,20%.
Sedangkan presentase pengeluaran wisatawan paling kecil yaitu untuk
keperluan penginapan sebesar 4,27%. Hal ini mengingat bahwa mayoritas
wisatawan yang berkunjung ke Pantai Suwuk hanya berwisata dalam jangka
wangktu 1 hari setiap sekali kunjungan.
Selain itu, dalam menghitung rata-rata pengeluaran wisatawan, peneliti
menggunakan perhitungan AC = TC/Q. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Average of Tourist Spending = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑤𝑖𝑠𝑎𝑡𝑎𝑤𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑊𝑖𝑠𝑎𝑡𝑎𝑤𝑎𝑛
=49.140.500
348
Page 64
50
= Rp. 141.208,-
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pengeluaran wisatawan untuk satu
kali kunjungan yaitu Rp. 141.208,- untuk setiap kali kunjungan.
B. Pembahasan
1. Income Generation
Analisis Income generation akan dihitung menggunakan rumus keynesian
income multiplier yang disampaikan oleh (META:2001) untuk mendapatkan
besarnya multiplier effect dari adanya pengeluaran wisatawan di Pantai
Suwuk. Rumus keynesian multiplier ini akan mencari masing-masing
pembentuk pendapatan langsung, pembentuk pendapatan tidak langsung, dan
pembentuk pendapatan tambahan sehingga nilai dari multiplier effect dapat
diketahui. Berikut adalah rumus menghitung income multiplier:
Keynesian Income Multiplier: 𝐷+𝑁+𝑈
𝐸
Ratio Income Multiplier Tipe I : 𝐷+𝑁
𝐷
Ratio Income Multiplier Tipe II : 𝐷+𝑁+𝑈
𝐷
Dimana :
D = Pendapatan lokal yang diperoleh secara langsung dari E
N = Pendapatan lokal yang diperoleh secara tidak langsung dari E
U = Pendapatan yang diperoleh secara induced dari E
E = Pengeluaran pengunjung
Page 65
51
a. Direct Income Generation
Menurut Mathieson & Wall (1982:65), Direct Income generation adalah
pengeluaran yang dilakukan oleh pengunjung pada barang dan pelayanan
dalam penginapan, restoran, toko, fasilitas wisata lainnya yang
memproduksi barang wisata yang akan diekspor atau investasi dalam
pariwisata.
Ketika wisatawan mengeluarkan uangnya di Pantai Suwuk untuk
melakukan permintaan baik produk maupun jasa, maka akan menghasilkan
pendapatan bagi masyarakat lokal yang bekerja di Pantai Suwuk.
Pengeluaran wisatawan yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat
dibagi menjadi 5 kategori yaitu penginapan, makan minum, transportasi,
tiket masuk dan pendaftaran di hiburan yang tersedia, souvenir, parkir dan
toilet. Proporsi pengeluaran pengunjung Pantai Suwuk dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.3
Total Pengeluaran Wisatawan
D
e
n
g
a
n
a
Biaya Jumlah Pengeluaran
(Rp)
Presentase(%)
Penginapan 2.100.000 4.27
Makan Minum 22.745.500 46.20
Transportasi 14.668.000 29.80
Tiket Masuk &Pendaftaran
di Hiburan yang tersedia
4.650.500 9.46
Souvenir,parkir & Toilet 4.748.000 9.66
Jumlah 49.140.500 100.00
Page 66
52
danya perputaran uang di kawasan Pantai Suwuk, membuka peluang
kepada masyarakat lokal untuk membuka usaha. Meskipun usaha yang
tercipta adalah usaha informal, berskala kecil dan biasanya hanya ramai
pada akhir pecan dan musim liburan namun usaha yang dibuka oleh
masyarakat sekitar sudah mampu memenuhi kebutuhan wisatawan. Unit
Usaha yang tercipta di Kawasan Pantai Suwuk meliputi kios, penyewaan
perahu, penginapan, restoran/rumah makan, souvenir dan penyewaan kuda
tunggang. Sebaran Unit Usaha dapat dilihat dalam table berikut ini:
Table 4.5
Jumlah Unit Usaha di Pantai Suwuk
Unit Usaha Jumlah
Kios 37
Penginapan 1
Rumah makan 2
Souvenir 4
Penyewaan Kuda Tunggang 2
Penyewaan Perahu 7
Sumber: Hasil olahan peneliti
Unit usaha yang terdapat di lokasi wisata adalah penerima dampak
langsung dari adanya kegiatan wisata di Pantai Suwuk. Kebanyakan unit
usaha yang terdapat di Pantai Suwuk adalah jenis UKM(usaha kecil dan
menengah) apabila dilihat dari cirinya yaitu berdiri sekitar 5 tahunan,
dikelola oleh penduduk asli Dusun Suwuk, secara umum pendapatan dari
pemilik unit usaha yang berkisar antara 500.000-3.000.000/bulan.
Page 67
53
Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan tentunya akan meningkatkan
aktivitas ekonomi yang dipicu oleh adanya pengeluaran wisatawan
sehingga aliran uang hasil transaksi pun semakin tinggi. Bagi pemilik
usaha, pendapatan dari unit usaha akan digunakan kembali untuk
menjalankan unit usahanya seperti halnya untuk pembelian bahan baku
yang berada di sekitar Pantai Suwuk (lokal). Penyediaan bahan baku
tersebut akan terkait dengan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh pemilik
usaha untuk membelinya. Selain untuk pembelian bahan baku,
pengeluaran utama yang dilakukan oleh pemilik unit usaha yaitu untuk
memberikan upah karyawan. Keuntungan yang diterima oleh pemilik unit
usaha adalah pendapatan total dikurangi pengeluaran total. Hal ini dapat
dilihat dalam table berikut ini:
Tabel 4.6
Proporsi Terhadap Penerimaan Total
Komponen Proporsi terhadap penerimaan
total (%)
keterangan
Pendapatan pemilik 66.2 Lokal
Upah tenaga kerja 5.94 Lokal
Pembelian bahan baku 27.80 Lokal
Sumber: Hasil olahan peneliti
Kisaran jumlah pendapatan yang diterima pelaku usaha secara lebih rinci
dapat dilihat dalam tabel berikut:
Page 68
54
Tabel 4.7
Total Pendapatan Pelaku Usaha
Unit usaha Total pendapatan pemilik/bulan (Rp)
Kios 44.100.000
Penginapan 11.600.000
Rumah makan 6.600.000
Souvenir 2.900.000
Penyewaan kuda
tunggang
4.170.000
Penyewaan Perahu 16.450.000
Sumber: hasil olahan peneliti
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah pendapatan yang paling besar
adalah Rp.44.100.000,- yaitu pendapatan dari pemilik kios dengan sampel
sejumlah 30 orang.
b. Indirect Income Generation
Indirect income generation menurut Archer (1976:115) merupakan
pengeluaran yang disebabkan oleh adanya pembayaran gaji dan upah
kepada karyawan lokal atau perusahaan wisata untuk mengisi saham
mereka.
Dampak ekonomi tidak langsung dapat dilihat dari proporsi upah
karyawan & pembelian bahan baku terhadap pendapatan pelaku usaha.
Lebih jelasnya dapat dilihat dalam table berikut ini:
Page 69
55
Tabel 4.8
Proporsi Terhadap Penerimaan Total
Komponen Proporsi terhadap penerimaan
total (%)
keterangan
Pendapatan pemilik 66.2 Lokal
Upah tenaga kerja 5.94 Lokal
Pembelian bahan baku 27.80 Lokal
Sumber:Hasil olahan peneliti
Upah tenaga kerja memiliki presentase paling kecil yaitu sebanyak 5,94 %
dan pembelian bahan baku sebesar 27,8 %. Pembentuk pendapatan tidak
langsung dapat dihitung melalui pendapatan yang diperoleh tenaga kerja
lokal. Rata-rata pendapatan tenaga kerja perbulan dapat dilihat dalam tabel
berikut ini:
Tabel 4.9
Total Pendapatan Tenaga Kerja Lokal
Unit usaha Total pendapatan tenaga kerja lokal
(Rp/bulan)
Kios 3.600.000
Penyewaan Perahu 800.000
Rumah makan 5.000.000
Penginapan 3.150.000
Sumber: hasil olahan peneliti
Jumlah pendapatan yang paling tinggi adalah penjaga penginapan sebesar
Rp.3.150.000,- dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 4 orang. Hal ini
dapat disumpulkan bahwa rata-rata pendapatan penjaga penginapan adalah
sebesar Rp. 787.500,-/orang/bulan. Total pendapatan paling kecil adalah
Page 70
56
penjaga kios sebesar Rp.3.600.000,- dengan jumlah karyawan sebanyak
15 orang. Apabila dilihat dari rata-ratanya maka pendapatan karyawan di
Unit usaha kios adalah Rp.240.000,-/orang/bulan. Pendapatan tenaga kerja
di Kios memiliki pendapatan yang paling kecil dikarenakan hari kerjanya
hanya 2 kali perminggu.
c. Induced Income Generation
Menurut Mathieson & Wall (1982:65), Induced Income Generation
merupakan peningkatan pengeluaran konsumen hasil dari pendapatan
tambahan pribadi yang dihasilkan dari pengeluaran langsung.
Dalam hal ini, pembentuk pendapatan lanjutan diperoleh berdasarkan
pengeluaran yang dikeluarkan oleh tenaga kerja lokal yang berada di
Pantai Suwuk. Jenis pengeluaran yang dikeluarkan tenaga kerja lokal
antara lain digunakan untuk biaya makan sehari-hari, biaya sekolah anak,
biaya listrik, biaya transportasi lokal dan biaya pajak/retribusi. Rata-rata
pengeluaran tenaga kerja lebih jelasnya dapat dilihat dari table berikut ini:
Tabel 4.10
Total Pengeluaran Tenaga Kerja
Jenis Pengeluaran Jumlah(Rp)
Pangan Harian 18.850.000
Biaya sekolah anak 250.000
Listrik 3.500.000
Transportasi Lokal 881.000
Pajak/retribusi 0
Page 71
57
Jumlah 23.481.000
Sumber: hasil olahan peneliti
Dilihat dari rata-rata pengeluaran tenaga kerja lokal untuk biaya pangan
harian sebesar Rp.18.850.000,-, mereka mengaku bahwa pendapatan yang
mereka peroleh dari bekerja di unit usaha yang terdapat di Pantai Suwuk
memang hanya cukup untuk biaya makan sehari-hari. Untuk biaya
kehidupan lainnya biasanya mereka masih mengandalkan pendapatan
suami yang bekerja di luar Pantai Suwuk untuk menambah penghasilan
mereka.
d. Analisis Income Multiplier
Nilai Pengganda Pendapatan dari pengeluaran wisatawan yang terjadi di
kawasan Pantai Suwuk dapat diukur dengan menggunakan nilai efek
pengganda atau multiplier effect dari aliran uang yang terjadi. Terdapat
dua nilai pengganda berdasarkan META (2001) dalam mengukur income
multiplier di tingkat lokal, yaitu: (1) Keynesian Local Income Multiplier
yang menunjukkan seberapa besar pengeluaran wisatawan berdampak
pada peningkatan pendapatan masyarakat lokal dan (2) Ratio Income
Multiplier yang menunjukkan seberapa besar dampak langsung yang
dirasakan dari pengeluaran wisatawan yang berdampak langsung pada
keseluruhan ekonomi lokal. Untuk lebih jelasnya analisis Income
Multiplier dapat dilihat dibawah ini:
1) Keynesian Income Multiplier: 𝐷+𝑁+𝑈
𝐸
D = total pendapatan pelaku usaha
Page 72
58
N = total pendapatan tenaga kerja
U= total pengeluaran tenaga kerja untuk pangan harian
E = total pengeluaran wisatawan
Jika dimasukkan rumus maka hasilnya sebagai berikut:
Keynesian Income Multiplier : 𝐷+𝑁+𝑈
𝐸
=(92.820.000+12.550.000+18.850.000)/ 49.140.500
= (124.220.000)/49.140.500
=2,52
2) Ratio Income Multiplier Tipe 1 : 𝐷+𝑁
𝐷
D = total pendapatan pelaku usaha
N = total pendapatan tenaga kerja
Jika dimasukkan rumus maka hasilnya sebagai berikut:
Ratio Income Multiplier Tipe 1 : 𝐷+𝑁
𝐷
= (92.820.000+12.550.000)/ 92.820.000
= (105.370.000)/92.820.000
=1,13
3) Ratio Income Multiplier Tipe II : 𝐷+𝑁+𝑈
𝐷
D = total pendapatan pelaku usaha
N = total pendapatan tenaga kerja
U = total pengeluaran tenaga kerja untuk pangan harian
Page 73
59
Jika dimasukkan rumus maka hasilnya sebagai berikut:
Ratio Income Multiplier Tipe II : 𝐷+𝑁+𝑈
𝐷
=(92.820.000+12.550.000+18.850.000)/
92.820.000
=(124.220.000)/92.820.000
= 1,33
Tabel 4.11
Nilai Multiplier dari Arus Uang di Pantai Suwuk
Kriteria Nilai Multiplier
Keynesian Local Income Multiplier 2,52
Ratio Income Multiplier Type I 1,13
Ratio Income Multiplier Type II 1,33
Sumber: Hasil olahan peneliti
Dari tabel diatas, menunjukkan nilai Keynesian Local Income Multiplier di
kawasan wisata Pantai Suwuk sebesar 2,52 yang artinya setiap
pengeluaran wisatawan sebesar Rp.100.000,- akan berdampak pada
pendapatan masyarakat lokal sebesar Rp.252.000,-. Dari tabel di atas
dapat dilihat juga bahwa nilai Ratio Income Multiplier Tipe I di kawasan
Pantai Suwuk sebesar 1.13, artinya Rp. 100.000,- setiap pendapatan unit
usaha dari adanya pengeluaran wisatawan akan mengakibatkan pendapatan
sebesar Rp. 113.000,- pada total pendapatan masyarakat yang meliputi
dampak langsung dan tidak langsung (berupa pendapatan pemilik unit
usaha dan tenaga kerja lokal). Sedangkan nilai Ratio Income Multiplier
Page 74
60
Tipe II di Pantai Suwuk sebesar 1.33, artinya setiap Rp.100.000,- dari
pengeluaran wisatawan akan mengakibatkan pendapatan sebesar Rp.
133.000,- pada total pendapatan masyarakat yang meliputi dampak
langsung, tidak langsung, dan induced (berupa pendapatan pemilik unit
usaha, pendapatan tenaga kerja lokal, dan pengeluarannya untuk konsumsi
di tingkat lokal). Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa Pantai Suwuk
memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat dikarenakan nilai
multipliernya lebih dari 1. Hal ini juga diterangkan oleh META (2001)
yang menjelaskan bahwa apabila nilai keynesian income multiplier > 1,
maka aktivitas wisata di kawasan tersebut memiliki nilai dampak ekonomi
yang besar bagi masyarakat lokal. Selain itu dalam META (2001),
menyatakan juga bahwa Multiplier keynesian merupakan pengganda
terbaik yang menggambarkan dampak keseluruhan dari peningkatan
pengeluaran wisatawan pada perekonomian lokal. Income multiplier secara
umum mengukur tambahan pendapatan (gaji, upah, sewa, bunga dan
keuntungan) dalam perekonomian sebagai hasil dari peningkatan
pengeluaran wisatawan. Aktivitas wisata di Pantai Suwuk tidak dapat
dipandang sebelah mata karena kegiatan ini turut berkontribusi pada
kesejahteraan masyarakat lokal yang ditunjukkan oleh nilai income
multiplier. Oleh karena itu peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam
pembangunan sarana dan prasarana wisata yang dapat meningkatkan
dampak ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat lokal.
Page 75
61
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Achadiat
Dritasto di Pulau Tidung dan penelitian yang dilakukan oleh Nova Belinda
di Taman Wisata Alam Tanjung Mutiara, Danau Singkarak. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.12
Penelitian Sebelumnya Mengenai Income Multiplier
No. Judul Penelitian Rumus Hasil
1. Analisis Multiplier Effect
Pemanfaatan Wisata Alam
Tanjung Mutiara di Danau
Singkarak Kabupaten Tanah
Datar.
Keynesian Income Multiplier: 𝐷+𝑁+𝑈
𝐸
Ratio Income Multiplier Tipe I : 𝐷+𝑁
𝐷
Ratio Income Multiplier Tipe II : 𝐷+𝑁+𝑈
𝐷
a.Keynesian Income
Multiplier = 1,14
b.Ratio Income
Multiplier 1 = 1,19
c.Ratio Income
Multiplier Tipe 2 =
1,36
2. Analisis Dampak Ekonomi
Wisata Bahari Terhadap
Pendapatan masyarakat di
Pulau Tidung.
Keynesian Income Multiplier: 𝐷+𝑁+𝑈
𝐸
Ratio Income Multiplier Tipe I : 𝐷+𝑁
𝐷
Ratio Income Multiplier Tipe II : 𝐷+𝑁+𝑈
𝐷
a.Keynesian Income
Multiplier = 1,28
b.Ratio Income
Multiplier 1 = 1,35
c.Ratio Income
Multiplier Tipe 2 =
1,59
Sumber: Penelitian sebelumnya
Dari penelitian diatas menjelaskan bahwa :
a. Penelitian yang dilakukan di Kawasan Wisata Alam Tanjung Mutiara oleh
Nova Belinda memiliki nilai Keynesian Local Income Multiplier sebesar
Page 76
62
1.14, Ratio Income Multiplier Tipe I sebesar 1.19, nilai Ratio Income
Multiplier Tipe II di kawasan wisata Tanjung Mutiara Danau Singkarak
sebesar 1.36. Dari nilai multiplier tersebut dapat dilihat bahwa kegiatan
pariwisata di Kawasan Wisata Alam Tanjung Mutiara memberikan
dampak yang besar karena nilainya >1 sesuai yang disampaikan
META(2001). Nilai multiplier tersebut diperoleh dari kuesioner yang telah
disebarkan kepada sampel 310 orang wisatawan, 30 unit usaha yang dibagi
kedalam beberapa kategori yaitu 4 unit untuk rumah makan, 9 unit untuk
pedagang asongan, 13 unit untuk kios, 3 unit untuk penyewaan alat, dan 1
unit untuk penginapan. Selain itu beberapa unit usaha tersebut tidak
semuanya memiliki tenaga kerja. Untuk usaha rumah makan, umumnya
memiliki tenaga kerja sebanyak 4 – 6 orang, untuk usaha kios umumnya
memiliki tenaga kerja sebanyak 1 – 3 orang namun pada unit usaha kios
hanya sebagian yang memiliki tenaga kerja, untuk usaha penyewaan alat
sebagian memiliki tenaga kerja sebanyak 1 – 2 orang, dan untuk usaha
penginapan memiliki tenaga kerja sebanyak 6 orang.
b. Penelitian yang dilakukan di Pulau Tidung oleh Achadiat Dritasto memiliki
nilai Keynesian Local Income Multiplier yaitu 1,28, nilai ratio income
multiplier tipe I yaitu 1,35, nilai ratio income multiplier Tipe II sebesar
1,59. Dari nilai multiplier tersebut dapat dilihat bahwa kegiatan pariwisata
di Kawasan Wisata Alam Tanjung Mutiara memberikan dampak yang
besar karena nilainya >1 sesuai yang disampaikan META(2001). Nilai
multiplier tersebut diperoleh dari kuesioner yang telah disebarkan kepada
99 sampel wisatawan, sampel 27 unit usaha yang masing-masing
Page 77
63
responden mewakili jenis usahanya dan tenaga kerja lokal sebanyak 29
orang.
Kedua penelitian sebelumnya sejalan dengan penelitian ini baik
berdasarkan kategori responden yang dijadikan sampel maupun nilai
multiplier yang semuanya >1 yang membuktikan adanya dampak ekonomi
yang besar dari adanya kegiatan wisata bagi masyarakat lokal.
2. Employment generation
a. Analisis Employment Generation
Dalam menganalisis pembentukan lapangan kerja akan digunakan
analisis multiplier (Vanhove, 2005:203) dengan rumus sebagai berikut:
Ek = 𝐷𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡+𝐼𝑛𝑑𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡 𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑚𝑒𝑛𝑡
𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑡𝑢𝑟𝑒/𝑠𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔
Maksud dari rumus diatas adalah penjumlahan dari jumlah karyawan yang
bekerja langsung (berinteraksi langsung) dengan wisatawan dan karyawan
yang secara tidak langsung berinteraksi dengan karyawan dibanding
dengan pengeluaran wisatawan di Pantai Suwuk. Berikut adalah tabel
jumlah karyawan yang terdapat di Pantai Suwuk:
Tabel 4.13
Data Jumlah Karyawan yang bekerja di Pantai Suwuk baik
langsung maupun tidak langsung
No Divisi Jumlah Karyawan
Direct Employment
Page 78
64
1. Ticketing 15
2. Staff Arena pesawat terbang dan
kolam renang
4
3. kios 17
4. Rumah Makan 8
5. Penginapan 4
Total 48
Indirect Employment
1. Staff Kantor 6
2. Penjaga Kebersihan 5
3. Parkir 10
4. keamanan 4
5. Pemberi makan Hewan 3
Total 28
Sumber: Hasil olahan peneliti
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jumlah karyawan yang
berinteraksi langsung dengan wisatawan berjumlah 48 orang dan
karyawan yang tidak berinteraksi langsung dengan wisatawan
berjumlah 28 orang. Sedangkan untuk data total pengeluaran
wisatawan yaitu berjumlah Rp.49.140.500,-. Biaya ini didapatkan
selama wisatawan berwisata di Pantai Suwuk.
b. Analisis Employment Multiplier
Berikut penghitungan Employment Multiplier berdasarkan rumus:
Ek = 𝐷𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡+𝐼𝑛𝑑𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡 𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑚𝑒𝑛𝑡
𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑡𝑢𝑟𝑒/𝑠𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔
Page 79
65
= (48+28)/ 49.140.500
= 0,0000015
Melalui hasil analisis diatas didapatkan bahwa setiap pengeluaran
wisatawan sebesar Rp.1,- mampu menyerap tenaga kerja sebesar
0,0000015 tenaga kerja di Pantai Suwuk, baik pekerja yang langsung
berinteraksi dengan wisatawan maupun pekerja yang tidak berinteraksi
langsung dengan wisatawan. Sehingga apabila pengeluaran wisatawan
sebesar Rp. 1.000.000,- per sekali kunjungan di Pantai Suwuk akan
mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1,5 orang atau bila dibulatkan
menjadi 1 orang.
Penelitian tentang Employment multiplier ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Abraham Diredja di Kampung Gajah Wonderland
Kabupaten bandung Barat, Jawa Barat.. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.14
Penelitian Terdahulu tentang Employent Multiplier
No. Judul Penelitian Rumus Hasil
1. Dampak Ekonomi Ek= Ek=
Page 80
66
dari Keberadaan
Kampung Gajah
Wonderland
Kabupaten bandung
Barat, Jawa Barat
𝐷𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡+𝐼𝑛𝑑𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡 𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑚𝑒𝑛𝑡
𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑡𝑢𝑟𝑒/𝑠𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔
0,00014
Sumber: Penelitian sebelumnya
Melalui hasil analisis diatas didapatkan bahwa setiap pengeluaran
wisatawan sebesar Rp.1,- mampu menciptakan lapangan kerja sebesar
0,00014 tenaga kerja di Kampung Gajah Wonderland, baik pekerja
langsung maupun pekerja tidak langsung. Sehingga apabila pengeluaran
wisatawan sebesar Rp. 1.000.000,- per sekali kunjungan di Kampung
Gajah Wonderland akan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 14
tenaga kerja. Hasil tersebut diperoleh dari 225 tenaga kerja langsung
dan 171 tenaga kerja tidak langsung. Penelitian ini sejalan dengan
penelitian sebelumnya tersebut baik berdasarkan kategori tenaga kerja
langsung dan tidak langsung maupun jumlah lapangan kerja yang
tercipta untuk lebih dari 1 orang. Hal ini membuktikan bahwa adanya
kegiatan wisata memberikan dampak terhadap pembentukan lapangan
kerja di sebuah kawasan wisata.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Page 81
67
A. KESIMPULAN
Berikut adalah kesimpulan dari uraian hasil pembahasan pada BAB
sebelumnya:
1. Pantai Suwuk adalah Pantai yang paling baru dibuka oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Keebumen. Walaupun pantai
ini baru dibuka tahun 2011, namun Pantai Suwuk mampu menarik
kunjungan wisatawan nusantara yangtertinggi diantara kawasan
wisata lainnya, yaitu 454.633 orang pada tahun 2015. Masyarakat di
sekitar Pantai Suwuk khususnya di Dusuk Suwuk, mendapatkan
pendapatan dari sektor pariwisata yang dihasilkan oleh pengeluaran
wisatawan yang datang berkunjung ke Pantai Suwuk. Pengeluaran
tersebut telah dibagi menjadi 5 kategori yaitu Penginapan, makan
minum, transportasi, pembelian tiket dan pendaftaran di hiburan
yang tersedia, biaya souvenir, parkir dan toilet yang dilakukan oleh
wisatawan di dalam kawasan Pantai Suwuk. Dengan menggunakan
teknik penyebaran kuesioner kepada 348 wisatawan yang tersebar di
daya tarik wisata yang ada di Pantai Suwuk, peneliti menentukan rata-
rata pengeluaran wisatawan dengan menggunakan rumus AC = TC/Q.
Hasil dari rumus tersebut adalah rata-rata pengeluaran wisatawan di
dalam kawasan Pantai suwuk berjumlah Rp. 141.208,-.
Page 82
68
2. Dalam mengukur besaran income generation dan employment
generation yang dihasilkan oleh sektor pariwisata di Pantai Suwuk,
perlu diketahui pula income multiplier dan employment multiplier
yang dihasilkan oleh sektor pariwisata. Sektor pariwisata
menghasilkan income multiplier dan employment multiplier sebagai
efek pengganda dari terjadinya peningkatan akhir di sektor pariwisata
terhadap perekonomian secara keseluruhan. Income multiplier yang
dihasilkan oleh sektor pariwisata berasal dari income direct effect
(pendapatan langsung) dan income indirect effect (pendapatan tidak
langsung). Selanjutnya, employment multiplier yang dihasilkan oleh
sektor pariwisata berasal dari employment direct effect (lapangan
pekerjaan langsung) dan employment indirect effect (lapangan
pekerjaan tidak langsung). Berikut ini adalah hasil dari Income
Multiplier dan Employment Multiplier yang telah dianalisis di BAB
sebelumnya:
a. Income Multiplier
Tabel 5.1
Page 83
69
Income Multiplier
Kriteria
Nilai Multiplier
Keynesian Local Income Multiplier 2,52
Ratio Income Multiplier Type I 1,13
Ratio Income Multiplier Type II 1,33
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa:
1) Nilai Keynesian Local Income Multiplier di kawasan wisata Pantai
Suwuk sebesar 2,52 yang artinya peningkatan pengeluaran wisatawan
sebesar Rp.100.000,- akan berdampak pada peningkatan pendapatan
masyarakat lokal sebesar Rp.252.000,-.
2) Nilai Ratio Income Multiplier Tipe I di kawasan Pantai Suwuk sebesar
1.13, artinya peningkatan Rp. 100.000,- dari pengeluaran wisatawan
akan mengakibatkan peningkatan pendapatan unit usaha sebesar Rp.
113.000,- pada total pendapatan masyarakat yang meliputi dampak
langsung dan tidak langsung (berupa pendapatan pemilik unit usaha
dan tenaga kerja lokal).
3) Nilai Ratio Income Multiplier Tipe II di Pantai Suwuk sebesar 1.33,
artinya peningkatan Rp.100.000,- dari pengeluaran wisatawan akan
mengakibatkan peningkatan pendapatan sebesar Rp. 133. 000,- pada
total pendapatan masyarakat yang meliputi dampak langsung, tidak
langsung, dan induced.
Page 84
70
b. Employment Multiplier
Ek = 𝐷𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡+𝐼𝑛𝑑𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡 𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑚𝑒𝑛𝑡
𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑡𝑢𝑟𝑒/𝑠𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔
= (48+28)/ 49.140.500
= 0,0000015
Melalui hasil analisis diatas didapatkan bahwa setiap pengeluaran
wisatawan sebesar Rp.1,- memberikan pendapatan bagi
0,0000015 tenaga kerja di Pantai Suwuk, baik pekerja yang
langsung berinteraksi dengan wisatawan maupun pekerja yang
tidak berinteraksi langsung dengan wisatawan. Sehingga apabila
pengeluaran wisatawan sebesar Rp. 1000.000,- per sekali
kunjungan di Pantai Suwuk akan mampu menciptakan lapangan
kerja sebesar 1,5 tenaga kerja atau bila dibulatkan menjadi 1
tenaga kerja.
B. Saran
Dari kesimpulan diatas dapat dilihat bahwa nilai income dan employment
multiplier sudah memenuhi kriteria yang disampaikan oleh META(2001)
untuk melihat adanya dampak kegiatan pariwisata di Pantai
Suwuk.Namun, nilai income multiplier terendah adalah nilai income
multiplier type 1, yang artinya bahwa pendapatan dari unit usaha sebagai
akibat dari adanya pengeluaran wisatawan masih belum maksimal.Oleh
karena itu sebaiknya pemerintah mampu mendorong masyarakat sekitar
Page 85
71
untuk lebih kreatif memanfaatkan peluang yang ada guna mendapatkan
pendapatan yang lebih tinggi dari adanya pengeluaran wisatawan. Hal
yang bisa dilakukan contohnya:
1. Pemilik usaha kios makanan diberikan arahan untuk lebih kreatif
dalam mengolah makanan khas Pantai Suwuk agar lebih menarik
melalui pengemasan makanan yang mampu menarik minat
wisatawan untuk membelinya. Cara pengemasan yang baik adalah
sebagai berikut:
Gambar 5.1 Rempeyek undur-undur Gambar 5.2 contoh pengemasan Dengan memberikan kemasan yang menarik seperti contoh diatas,
maka dapat menaikkan nilai jual dari harga rempeyek undur-undur
yang harganya murah, dengan harga yang lebih mahal. Dengan harga
yang lebih mahal tersebut, pendapatan pemilik kios makanan juga
akan meningkat.
2. Pemerintah sebaiknya memberikan dukungan kepada pelaku usaha
untuk membuka pusat makanan khususnya seafood di pinggir pantai
Page 86
72
pada saat-saat high season, dan lain-lain seperti halnya pusat olahan
seafood yang terdapat di Jimbaran, Bali.
Gambar 5.3 Kondisi Pantai Suwuk Gambar 5.4 Seafood Jimbaran
Dengan memanfaatkan lokasi sekitar pantai tersebut, diharapkan
dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkun jung ke Pantai
Suwuk dan diharapkan juga wisatawan akan mengeluarkan uangnya
lebih banyak di Pantai Suwuk.
3. Pemerintah dapat memberikan bantuan berupa kursi pantai kepada
masyarakat lokal yang membutuhkan. Kursi pantai ini nantinya
dapat disewakan kepada wisatawan yang datang ke Pantai Suwuk
untuk membuat kegiatan sight seeing wisatawan di Pantai Suwuk
menjadi lebih nyaman. Dengan menyewakan kursi pantai tersebut,
maka masyarakat akan mendapatkan pendapatan tambahan.
Page 87
73
Gambar 5.5 Kondisi Pantai Suwuk Gambar 5.6 Penambahan Kursi Pantai
DAFTAR PUSTAKA
Page 88
74
A.Mathieson & G.Wall. 1982. Tourism: Economic, Physical and Social Impact.
New York: Longman Scientific and Technical.
Archer, B. H. 1976. The Uses and Abuses Multipliers. New York: Praeger.
Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi).
Jakarta : Rineka Cipta
Badan Pusat Statistik (BPS), diakses dari http://www.bps.go.id/, diakses pada
tanggal 12 Februari pada jam 20.20 WIB.
Cooper et al. 1998. Tourism Principles and Paractices. England : Longman.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kebumen. 2015. Statistika
Kepariwisataan Kabupaten Kebumen. Kebumen: Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kebumen.
Dritasto, Achadiat.(2013).Analisis Dampak Ekonomi Wisata Bahari terhadap
Pendapatan Masyarakat di Pulau Tidung. Institut Teknologi Nasional:Tidak
Diterbitkan.
Glasson, John.1990. Pengantar Perencanaan Regional. Terjemahan Paul Sitohang.
Jakarta : LPFE – UI.
Goeldner, C.R & Ritchie J.R.B. 2000. Tourism (Principles, Practices,
Philosophies). Canada: John Wiley and Sons.
Hair, J.F., et al. (2010). Multivariate data analysis. (7th edition). New Jersey :
Pearson Education Inc.
I Gede Pitana & Putu G Gayatri. 2015. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta : CV
Andi Offset.
Malhotra, N.K. 2004. Marketing Research - An Applied Orientation. New Jersey
: Pearson education Inc.
N. Vanhove. 2005. The Economics of Tourism Destionations. Oxford:
Butterworth-Heinemann.
Nova,Belinda.(2013). Analisis Dampak Berganda Pemanfaatan Taman Wisata
Tanjung Mutiara Danau Singkarak. Skripsi pada FEM IPB: Tidak
Diterbitkan.
Republik Indonesia, 2009 Undang-undang Kepariwisataan, Jakarta: Sekretariat
Negara.
Sharpley,Richard. 2006. Travel and Tourism. SAGE Publications: London.
Soekadijo, R. G. 1997. Anatomi Pariwisata. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Page 89
75
Stynes, D.J. 1997. Economic Impact of Tourism. Michigan: Tourism Research
Laboratory.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung:
Alfabeta.
.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung:
Alfabeta.
[UNEP] United Nation Environment Programme-International Environmental
Technology Centre. 2002. Tourism in the Green Economy. Boston:
Butterworth-Heinemann.
UNWTO. 2014. Measuring Employment in the Tourism Industries. UNWTO:
Spain.
Wan Chai. 2009. Introduction to Tourism. Hongkong: Wu Chung House.
Page 91
77
KEMENTERIAN PARIWISATA
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG
JALAN DR. SETIABUDHI 186 BANDUNG 40141
TELP. (022) 2011456 – FAX. (022) 2012097
Kuisioner ini digunakan sebagai bahan SKRIPSI yang berjudul Dampak Ekonomi Sektor
Pariwisata di Pantai Suwuk Kabupaten Kebumen yang dilakukan oleh saya Dian Puji
Subekti (201218086). Saya mohon partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i untuk berkenan mengisi
kuisioner ini dengan teliti dan lengkap sehingga dapat memberikan data yang objektif.
Inforamasi yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan dijamin kerahasiaannya dan tidak untuk
dipublikasikan. Atas perhatian Bapak/Ibu/Saudara/i saya ucapkan terima kasih.
Nama Responden : ....................................................
Hari/Tanggal : ....................................................
No HP/Telp. : ....................................................
Alamat : ....................................................
1. Berapa biaya yang anda keluarkan selama berada didalam kawasan wisata
Pantai Suwuk?
a. Penginapan Rp..........................................
b. Makan & Minum Rp..........................................
c.Transportasi Rp..........................................
d. Tiket masuk & Pendaftaran
di hiburan yang tersedia Rp..........................................
e. Souvenir dan Lain-lain (parkir, toilet) Rp..........................................
Page 92
78
KEMENTERIAN PARIWISATA
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG
JALAN DR. SETIABUDHI 186 BANDUNG 40141
TELP. (022) 2011456 – FAX. (022) 2012097
Kuisioner ini digunakan sebagai bahan SKRIPSI yang berjudul Dampak Ekonomi Sektor
Pariwisata di Pantai Suwuk Kabupaten Kebumen yang dilakukan oleh saya Dian Puji
Subekti (201218086). Saya mohon partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i untuk berkenan mengisi
kuisioner ini dengan teliti dan lengkap sehingga dapat memberikan data yang objektif.
Inforamasi yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan dijamin kerahasiaannya dan tidak untuk
dipublikasikan. Atas perhatian Bapak/Ibu/Saudara/i saya ucapkan terima kasih.
Nama Responden : ....................................................
Hari/Tanggal : ....................................................
No HP/Telp. : ....................................................
Jenis Usaha : …………………………………
1. Berapa penghasilan anda saat ini perbulan? Rp. …………………………
2. Dari pendapatan yang anda peroleh, dapatkah anda rincikan pengeluaran untuk
usaha per bulan ?
a. Upah karyawan . Rp....................................................
b. Pembelian bahan baku Rp....................................................
c. Biaya operasional (listrik, air) Rp……………………………………..
d. Retribusi dan pajak Rp………………………………………
e. lain-lain Rp. ……………………………………..
Page 93
79
KEMENTERIAN PARIWISATA
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG
JALAN DR. SETIABUDHI 186 BANDUNG 40141
TELP. (022) 2011456 – FAX. (022) 2012097
Kuisioner ini digunakan sebagai bahan SKRIPSI yang berjudul Dampak Ekonomi Sektor
Pariwisata di Pantai Suwuk Kabupaten Kebumen yang dilakukan oleh saya Dian Puji
Subekti (201218086). Saya mohon partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i untuk berkenan mengisi
kuisioner ini dengan teliti dan lengkap sehingga dapat memberikan data yang objektif.
Inforamasi yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan dijamin kerahasiaannya dan tidak untuk
dipublikasikan. Atas perhatian Bapak/Ibu/Saudara/i saya ucapkan terima kasih.
Nama Responden : ....................................................
Hari/Tanggal : ....................................................
No HP/Telp. : ....................................................
Alamat : ....................................................
1. Berapa pendapatan anda selama bekerja di Pantai Suwuk? Rp. ……….
2. Dari pendapatan yang anda peroleh, dapatkah anda rincikan pengeluaran
untuk hidup sehari-hari yang anda keluarkan di wilayah ini?
a. Kebutuhan pangan harian : Rp. …………………………………
b. Transportasi lokal : Rp ………………………………….
c. Retribusi / pajak : Rp. …………………………………
d. Biaya Listrik : Rp. …………………………………
e. lain-lain : Rp. …………………………………
Page 94
80
A B C D E
0 25.000 15.000 9.000 10.000
0 15.000 15.000 9.000 10.000
0 20.000 7.500 15.000 5.000
0 20.000 7.500 15.000 5.000
0 20.000 7.500 15.000 5.000
0 20.000 7.500 15.000 5.000
0 20.000 7.500 15.000 5.000
0 10.000 15.000 20.000 5.000
0 100.000 150.000 20.000 5.000
0 25.000 20.000 19.000 5.000
0 20.000 20.000 19.000 5.000
0 20.000 20.000 15.000 5.000
0 50.000 50.000 30.000 10.000
250.000 150.000 100.000 100.000 25.000
0 200.000 50.000 19.000 150.000
0 150.000 50.000 9.000 50.000
0 100.000 20.000 9.000 10.000
0 200.000 50.000 9.000 5.000
0 200.000 50.000 9.000 100.000
0 200.000 50.000 9.000 5.000
0 150.000 50.000 9.000 50.000
0 100.000 50.000 9.000 15.000
0 100.000 50.000 9.000 5.000
0 150.000 20.000 9.000 12.000
0 300.000 200.000 50.000 20.000
0 200.000 15.000 50.000 5.000
0 100.000 20.000 9.000 2.000
0 100.000 50.000 9.000 50.000
0 100.000 50.000 9.000 50.000
0 50.000 50.000 19.000 5.000
0 200.000 50.000 19.000 20.000
0 100.000 50.000 9.000 50.000
150.000 200.000 200.000 9.000 50.000
0 200.000 50.000 9.000 50.000
0 100.000 20.000 9.000 50.000
0 150.000 50.000 30.000 5.000
0 150.000 20.000 9.000 50.000
150.000 20.000 15.000 9.000 100.000
350.000 45.000 15.000 9.000 100.000
0 50.000 50.000 20.000 5.000
0 20.000 100.000 50.000 10.000
0 50.000 15.000 9.000 100.000
Pengeluaran Wisatawan Per kali Kunjungan
Page 95
81
150.000 20.000 20.000 9.000 10.000
0 30.000 15.000 9.000 100.000
0 8.000 10.000 5.000 2.000
0 20.000 10.000 5.000 2.000
0 10.000 20.000 9.000 50.000
0 50.000 30.000 15.000 20.000
0 50.000 50.000 19.000 5.000
0 50.000 10.000 9.000 2.000
0 50.000 50.000 5.000 10.000
0 200.000 50.000 19.000 100.000
0 100.000 20.000 9.000 50.000
0 50.000 20.000 25.000 30.000
0 250.000 50.000 19.000 50.000
0 100.000 20.000 7.000 5.000
0 45.000 40.000 5.000 15.000
0 50.000 20.000 9.000 50.000
0 45.000 100.000 15.000 7.000
0 45.000 100.000 15.000 7.000
0 150.000 50.000 9.000 10.000
0 45.000 100.000 15.000 7.000
0 50.000 8.000 10.000 10.000
0 50.000 20.000 7.000 9.000
0 50.000 20.000 9.000 10.000
0 200.000 50.000 9.000 50.000
0 100.000 50.000 9.000 15.000
0 100.000 50.000 9.000 5.000
0 45.000 100.000 15.000 6.000
0 150.000 50.000 9.000 7.000
0 50.000 40.000 35.000 15.000
0 50.000 50.000 19.000 20.000
0 50.000 8.000 10.000 10.000
0 100.000 50.000 9.000 7.000
0 200.000 50.000 19.000 8.000
0 100.000 8.000 9.000 10.000
0 45.000 100.000 15.000 9.000
0 100.000 50.000 19.000 15.000
0 200.000 50.000 9.000 7.000
0 100.000 50.000 9.000 9.000
0 50.000 8.000 9.000 13.000
0 100.000 15.000 9.000 7.000
0 100.000 20.000 9.000 10.000
0 100.000 20.000 9.000 9.000
0 150.000 20.000 19.000 10.000
Page 96
82
0 100.000 20.000 9.000 9.000
0 100.000 50.000 9.000 5.000
0 100.000 20.000 7.000 3.000
0 200.000 20.000 9.000 20.000
0 50.000 50.000 9.000 5.000
0 200.000 100.000 15.000 57.000
0 50.000 15.000 10.000 2.000
0 100.000 50.000 10.000 27.000
0 110.000 50.000 20.000 7.000
0 40.000 20.000 10.000 20.000
0 50.000 40.000 26.000 7.000
0 50.000 100.000 10.000 5.000
0 200.000 50.000 26.000 5.000
0 35.000 20.000 26.000 25.000
0 25.000 20.000 15.000 5.000
0 30.000 15.000 9.000 25.000
0 112.000 30.000 10.000 7.000
0 150.000 50.000 26.000 9.000
0 100.000 40.000 10.000 17.000
0 250.000 50.000 9.000 10.000
0 50.000 100.000 9.000 7.000
0 150.000 200.000 19.000 10.000
0 85.000 100.000 20.000 2.000
0 65.000 150.000 26.000 52.000
0 40.000 100.000 9.000 15.000
0 70.000 200.000 20.000 5.000
0 35.000 200.000 26.000 12.000
0 200.000 100.000 25.000 25.000
0 14.000 25.000 9.000 2.000
0 50.000 700.000 30.000 5.000
0 20.000 20.000 10.000 2.000
0 200.000 70.000 9.000 6.000
0 50.000 700.000 30.000 5.000
0 100.000 285.000 9.000 2.000
0 14.000 25.000 9.000 2.000
0 60.000 50.000 10.000 11.000
0 30.000 20.000 10.000 20.000
0 20.000 20.000 9.000 10.000
0 30.000 25.000 10.000 20.000
0 20.000 15.000 9.000 2.000
0 50.000 150.000 9.000 25.000
0 90.000 50.000 15.000 7.000
0 5.000 10.000 10.000 4.000
Page 97
83
0 200.000 50.000 6.000 10.000
0 100.000 50.000 50.000 10.000
0 200.000 65.000 26.000 17.000
0 30.000 15.000 20.000 10.000
0 200.000 65.000 26.000 17.000
0 100.000 200.000 50.000 10.000
0 100.000 200.000 50.000 10.000
0 25.000 15.000 10.000 2.000
0 5.000 50.000 5.000 25.000
0 20.000 30.000 4.000 25.000
0 20.000 35.000 4.000 25.000
0 30.000 15.000 10.000 10.000
0 100.000 285.000 9.000 2.000
0 15.000 50.000 3.500 25.000
0 50.000 50.000 25.000 10.000
0 15.000 50.000 3.500 25.000
0 100.000 50.000 26.000 2.000
0 200.000 50.000 19.000 2.000
0 10.000 50.000 3.500 2.000
0 10.000 30.000 3.500 2.000
0 5.000 350.000 3.500 2.000
0 5.000 350.000 5.000 2.000
0 25.000 10.000 3.500 6.000
0 20.000 15.000 3.500 2.000
0 25.000 10.000 9.000 4.000
0 20.000 15.000 30.000 10.000
0 20.000 10.000 9.000 2.000
0 20.000 15.000 20.000 15.000
0 150.000 50.000 20.000 5.000
0 20.000 15.000 20.000 12.000
0 100.000 30.000 50.000 20.000
0 20.000 15.000 20.000 10.000
0 93.000 20.000 30.000 15.000
0 150.000 20.000 100.000 20.000
0 15.000 10.000 3.500 4.000
0 28.000 15.000 25.000 5.000
0 20.000 10.000 3.500 10.000
0 30.000 8.000 3.500 5.000
0 20.000 10.000 5.000 2.000
0 20.000 10.000 5.000 2.000
0 7.000 6.500 3.000 1.000
0 7.000 6.500 3.500 1.000
0 150.000 20.000 25.000 5.000
Page 98
84
200.000 50.000 200.000 23.000 100.000
0 30.000 10.000 9.000 2.000
0 30.000 10.000 9.000 10.000
0 25.000 15.000 9.000 2.000
150.000 15.000 50.000 2.000 2.000
0 20.000 20.000 2.000 25.000
0 50.000 20.000 10.000 10.000
0 50.000 50.000 10.000 5.000
0 7.000 15.000 3.500 1.000
0 100.000 50.000 25.000 15.000
0 100.000 20.000 30.000 15.000
0 100.000 20.000 10.000 15.000
0 30.000 15.000 9.000 20.000
0 50.000 7.000 3.500 2.000
0 7.500 7.000 3.500 2.000
0 10.000 7.000 9.000 7.000
0 44.000 7.000 9.000 2.000
0 5.000 7.000 3.000 2.000
0 12.000 7.000 9.000 2.000
0 35.000 7.000 9.000 7.000
0 25.000 7.000 19.000 12.000
0 100.000 200.000 30.000 25.000
0 25.000 7.000 20.000 2.000
0 100.000 15.000 19.000 5.000
0 25.000 15.000 20.000 20.000
0 50.000 15.000 20.000 5.000
0 50.000 15.000 9.000 5.000
0 30.000 15.000 9.000 5.000
0 40.000 15.000 9.000 5.000
0 30.000 15.000 9.000 3.000
0 25.000 25.000 3.000 3.000
0 50.000 15.000 9.000 5.000
0 50.000 7.000 9.000 2.000
0 40.000 20.000 9.000 7.000
0 15.000 7.000 9.000 2.000
0 35.000 20.000 10.000 11.000
0 100.000 100.000 20.000 10.000
0 20.000 20.000 9.000 4.000
0 30.000 7.000 9.000 2.000
0 20.000 15.000 9.000 5.000
0 25.000 7.000 9.000 6.000
0 20.000 7.000 9.000 12.000
0 60.000 7.000 8.000 4.000
Page 99
85
0 100.000 100.000 20.000 10.000
0 20.000 10.000 9.000 2.000
0 15.000 7.000 9.000 20.000
0 10.000 7.000 3.500 2.000
0 150.000 50.000 26.000 10.000
0 20.000 20.000 10.000 2.000
0 24.000 15.000 10.000 7.000
0 25.000 7.000 3.500 10.000
0 100.000 100.000 20.000 10.000
0 30.000 10.000 9.000 2.000
0 20.000 10.000 15.000 20.000
0 15.000 10.000 9.000 10.000
0 40.000 10.000 9.000 2.000
0 20.000 7.000 9.000 2.000
0 10.000 7.000 9.000 2.000
0 100.000 100.000 20.000 10.000
0 20.000 10.000 9.000 7.000
0 75.000 50.000 3.000 2.000
0 200.000 25.000 45.000 20.000
0 200.000 50.000 9.000 10.000
0 20.000 10.000 20.000 10.000
0 100.000 50.000 12.000 10.000
0 35.000 20.000 10.000 15.000
0 50.000 10.000 9.000 9.000
0 15.000 10.000 9.000 4.000
0 20.000 10.000 3.500 15.000
0 60.000 7.000 9.000 52.000
250.000 300.000 100.000 25.000 50.000
0 20.000 20.000 10.000 4.000
0 15.000 7.000 3.500 2.000
0 20.000 20.000 9.000 5.000
0 18.000 7.500 9.000 7.000
0 80.000 200.000 25.000 15.000
0 100.000 50.000 26.000 10.000
0 70.000 25.000 9.000 10.000
0 100.000 20.000 26.000 20.000
0 30.000 20.000 9.000 10.000
0 50.000 20.000 10.000 20.000
0 15.000 20.000 9.000 2.000
0 120.000 20.000 5.000 50.000
300.000 10.000 15.000 30.000 5.000
0 50.000 50.000 30.000 30.000
0 15.000 7.000 5.000 4.000
Page 100
86
0 25.000 7.000 5.000 10.000
0 25.000 10.000 5.000 2.000
0 30.000 7.500 5.000 4.000
0 20.000 80.000 5.000 4.000
0 30.000 60.000 9.000 2.000
0 20.000 20.000 9.000 5.000
0 70.000 20.000 10.000 10.000
0 50.000 20.000 25.000 10.000
0 50.000 20.000 9.000 5.000
0 35.000 10.000 5.000 6.000
0 50.000 7.000 5.000 35.000
0 27.000 7.000 9.000 2.000
0 50.000 7.000 5.000 4.000
0 70.000 10.000 5.000 2.000
0 60.000 7.000 9.000 4.000
0 100.000 35.000 18.000 20.000
0 50.000 10.000 5.000 3.000
0 100.000 50.000 9.000 2.000
0 28.000 7.000 5.000 4.000
0 33.000 7.000 5.000 2.000
0 65.000 20.000 10.000 5.000
0 50.000 30.000 10.000 10.000
0 60.000 30.000 10.000 10.000
0 52.000 7.000 5.000 4.000
0 50.000 15.000 26.000 10.000
150.000 100.000 200.000 30.000 50.000
0 15.000 10.000 9.000 2.000
0 35.000 7.000 9.000 2.000
0 35.000 10.000 9.000 11.000
0 52.000 10.000 9.000 2.000
0 45.000 8.000 9.000 6.000
0 40.000 20.000 9.000 5.000
0 25.000 7.000 5.000 6.000
0 55.000 7.000 5.000 4.000
0 15.000 7.000 5.000 55.000
0 20.000 7.000 5.000 4.000
0 100.000 50.000 26.000 10.000
0 50.000 20.000 9.000 7.000
0 50.000 7.500 5.000 2.000
0 35.000 8.000 5.000 4.000
0 65.000 7.500 9.000 4.000
0 71.000 8.000 5.000 2.000
0 43.000 7.500 19.000 11.000
Page 101
87
0 37.000 10.000 9.000 7.000
0 83.000 7.500 5.000 4.000
0 51.000 7.000 9.000 6.000
0 75.000 7.000 5.000 4.000
0 44.000 7.000 5.000 8.000
0 50.000 10.000 4.500 5.000
0 100.000 7.500 5.000 4.000
0 68.000 7.000 5.000 2.000
0 25.000 7.000 9.000 2.000
0 50.000 10.000 5.000 4.000
0 15.000 7.000 5.000 2.000
0 50.000 200.000 10.000 5.000
0 50.000 15.000 9.000 5.000
0 50.000 7.000 10.000 5.000
0 30.000 20.000 9.000 5.000
0 30.000 20.000 9.000 5.000
0 30.000 10.000 5.000 15.000
0 40.000 20.000 14.000 2.000
0 50.000 20.000 5.000 30.000
0 20.000 20.000 9.000 5.000
0 50.000 15.000 20.000 4.000
0 30.000 7.500 9.000 2.000
0 30.000 7.500 9.000 2.000
0 65.000 30.000 10.000 5.000
0 65.000 25.000 15.000 10.000
0 50.000 15.000 9.000 5.000
0 75.000 15.000 10.000 5.000
0 45.000 25.000 15.000 7.000
0 50.000 15.000 9.000 20.000
0 50.000 25.000 45.000 10.000
0 43.000 15.000 9.000 15.000
0 80.000 50.000 26.000 50.000
0 125.000 100.000 18.000 9.000
0 50.000 30.000 9.000 50.000
0 36.000 15.000 9.000 10.000
0 85.000 90.000 26.000 50.000
0 45.000 30.000 9.000 25.000
0 38.000 15.000 9.000 15.000
0 150.000 50.000 30.000 20.000
0 40.000 15.000 18.000 5.000
0 55.000 15.000 9.000 2.000
0 25.000 15.000 9.000 10.000
0 49.000 20.000 9.000 12.000
Page 102
88
Keterangan:
A : Penginapan E : Souvenir dan lain-lain
B : Makan Minum
C : Transportasi
D : Tiket masuk dan Pendaftaran Hiburan
0 65.000 15.000 10.000 10.000
0 60.000 15.000 9.000 5.000
0 90.000 70.000 26.000 12.000
0 65.000 20.000 9.000 7.000
0 85.000 15.000 9.000 5.000
Page 103
89
A B
B1 B2
5000000 800000 3000000
1000000 240000 1500000
500000 0 1000000
600000 0 500000
1000000 0 700000
1500000 200000 1000000
2000000 0 2000000
1000000 200000 1000000
2000000 200000 6000000
500000 200000 400000
1000000 0 900000
2000000 0 650000
1000000 0 2000000
1000000 500000 1000000
2000000 240000 7000000
1000000 240000 1500000
500000 0 1000000
1000000 0 3000000
1000000 200000 2000000
1500000 200000 4000000
1500000 200000 3000000
1000000 0 1000000
500000 0 500000
2000000 240000 1000000
1000000 0 1000000
1000000 240000 1000000
2000000 700000 500000
3000000 200000 800000
4000000 240000 2000000
1000000 0 1500000
3000000 500000 1125000
2100000 0 1575000
2350000 0 1350000
1800000 0 675000
2500000 300000 1350000
3200000 0 1800000
1500000 0 900000
15750000 6400000 3000000
19500000 4000000 15000000
Pendapatan dan Pengeluaran Pelaku Usaha
Page 104
90
14250000 2400000 10000000
3375000 0 3000000
2775000 0 2300000
2700000 0 780000
1725000 0 950000
Page 105
91
A B
B1 B2 B3 B4 B5
400.000 700.000 100.000 150.000 0 25.000
200.000 600.000 75.000 120.000 0 35.000
240.000 750.000 0 120.000 0 0
240.000 600.000 0 80.000 0 0
200.000 750.000 200.000 200.000 0 50.000
400.000 700.000 150.000 125.000 0 35.000
200.000 600.000 0 75.000 0 0
240.000 700.000 150.000 150.000 0 35.000
200.000 750.000 280.000 140.000 0 0
200.000 550.000 0 120.000 0 70.000
240.000 600.000 150.000 200.000 0 50.000
240.000 700.000 200.000 100.000 0 48.000
200.000 750.000 150.000 115.000 0 36.000
200.000 750.000 150.000 75.000 0 40.000
200.000 500.000 0 95.000 0 0
300.000 550.000 0 120.000 0 0
500.000 750.000 350.000 150.000 0 55.000
700.000 700.000 0 50.000 0 0
800.000 750.000 280.000 100.000 0 50.000
750.000 600.000 350.000 150.000 0 40.000
900.000 500.000 400.000 125.000 0 40.000
800.000 750.000 300.000 100.000 0 60.000
600.000 750.000 200.000 200.000 0 50.000
650.000 800.000 400.000 150.000 0 35.000
700.000 550.000 150.000 150.000 0 57.000
700.000 700.000 0 90.000 0 0
750.000 650.000 0 100.000 0 0
800.000 800.000 250.000 150.000 0 70.000
Pendapatan dan Pengeluaran Tenaga kerja
Page 116
102
BIODATA
Nama : Dian Puji Subekti
NIM : 201218086
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Kebumen, 30 Maret 1994
Agama : Islam
Alamat : Jalan Diponegoro No.33,
Petanahan,
Kebumen, Jawa Tengah
Nama Orang Tua : Alm. Sujiono
No.Hp : 087822916895
Email : [email protected]
Pendidikan
1999 – 2005 : SDN 2 Karanggadung
2005 – 2008 : SMPN 1 Petanahan
2008 – 2011 : SMAN 1 Klirong
2012 – 2016 : Sekolah Tinggi Pariwisata
Bandung