Top Banner
DWI T UPANI S EBANYAK 77 kontainer daging ilegal di area Pe- labuhan Tanjung Priok terancam dimusnahkan karena tidak ada yang mengaku menjadi pemiliknya. Menteri Keuangan Agus Mar- towardojo mengatakan bahwa Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian telah mengonrmasi tidak pernah mengeluarkan su- rat persetujuan pemasukan (SPP) untuk 77 kontainer itu. Dirjen Peternakan mengonr- masi tidak mengeluarkan SPP. “Jadi, barang-barang yang ada di pelabuhan itu masuk ke kategori tidak dikuasai,” di Jakarta, akhir pekan lalu. Agus menjelaskan bahwa se- suai peraturan jika suatu barang tidak ada yang mengklaim lebih dari satu bulan, barang tersebut dapat dikuasai negara. “Importirnya itu yang menga- Jadi kan lebih berguna dan bermanfaat daripada dibuang atau dibakar.’’ Wardah Hafidz Ketua UPC S USANTY, 28, sudah bertahun-tahun melewati Tempat Permakaman Umum (TPU) Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Warga yang tinggal di Kampung Rawadas, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, itu selalu menggunakan akses Pondok Kelapa karena lebih dekat ke rumah. Belakangan ia merasa terganggu oleh jalan rusak dan lampu penerangan jalan umum sekitar TPU Pondok Kelapa yang gelap gulita. “Saya setiap hari pulang kerja pada malam hari dengan bersepeda motor. Jalan rusak dan TPU gelap gulita membuat saya takut,” keluhnya, Jumat (18/3). Media Indonesia menghitung setidaknya 32 titik lampu penerangan jalan di sekitar TPU Pondok Kelapa padam. Tidak salah bila ada warga yang ketakutan oleh bayangan-bayangan bergerak karena pantulan lampu dari kejauhan. Kedua masalah tersebut, jalan rusak dan lampu padam, bukan hanya berimbas pada rasa nyaman warga sekitar Pondok Kelapa dan Pondok Kopi. Acara pemakaman pun sering menjadi berantakan. Keluarga berangkat dari rumah pada sore hari namun terjebak macet sehingga tiba setelah magrib dan permakaman sudah gelap. Kepala TPU Pondok Kelapa Samsudin mengaku sudah menyampaikan masalah padamnya lampu kepada Dinas Pertambangan dan Penerangan Provinsi DKI Jakarta selaku pengelola penerangan jalan umum. Pihaknya juga memasang balok, karung berisi pasir, puing-puing bangunan di jalan yang rusak dan bergelombang agar kereta jenazah bisa melaju untuk memburu waktu. Selain rusak parah, jalan ke TPU Pondok Kelapa sejauh 300 meter dengan lebar 4,5 meter masih berbentuk tanah. Pada Kamis (17/3) lalu, dua jenazah yang hendak dimakamkan di pekuburan Islam dan Kristen tertahan berjam-jam di jalan rusak RT 002 RW 03 Kampung Rawadas. Kereta jenazah dan kendaraan pengantar kesulitan melalui jalan licin bergelombang dan berkubang. “Kami khawatir ada kendaraan yang tergelincir atau sampai terguling. Pasalnya jalan sudah seperti kubangan. Kalau kereta jenazah terguling bakal kacau semua. Kami berharap jalan ke TPU segera diperbaiki dan lampunya dinyalakan,” pinta Samsudin. TPU Pondok Kelapa merupakan areal permakaman terbesar kedua di Ibu Kota setelah TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Ternyata, nasib TPU Pondok Ranggon juga setali tiga uang. Sama saja. Kepala TPU Pondok Ranggon Atang Setiawan membenarkan 75 titik Urban Poor Consortium mengusulkan agar daging ilegal itu dibagikan saja ke rakyat miskin. Daging Ilegal di Priok akan Dimusnahkan Seram, Jalan ke Permakaman Rusak dan Gelap MI/PANCA SYURKANI OLIMPIADE TAMAN BACAAN: Peserta memperagakan busana karakter dongeng yang terbuat dari bahan-bahan daur ulang dalam penyelenggaraan Olimpiade Taman Bacaan Anak (OTBA) 2011 di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan, kemarin. OTBA yang digelar Komunitas 1001 Buku dan diikuti sekitar 500 anak serta 200 relawan dari 75 Taman Bacaan se-Jabodetabek ini bertujuan untuk menyemangati anak-anak dan pengurus taman bacaan anak agar terus mengembangkan taman bacaan. ku importir ternyata tidak ada yang datang. Jadi, itu dianggap sebagai barang yang tidak dikua- sai,” ujarnya. Lebih lanjut dia mengemuka- kan, jika pemerintah mempunyai dua pilihan, yakni dimusnahkan dalam jangka waktu 2 bulan mendatang atau dilakukan reek- spor. Namun, pilihan reekspor belum tentu dilakukan mengin- gat dibutuhkan biaya yang besar untuk melakukan hal itu. Apala- gi hingga kini tidak ada importir yang datang untuk mengakui barang miliknya. “Kita masih tunggu 2 bulan untuk dimusnahkan atau direek- spor, tetapi itu kemungkinan besar akan dimusnahkan,” te- gasnya. Daging-daging impor yang berasal dari Australia dan Ame- rika Serikat itu tiba di Tanah Air sejak Januari 2011. Saat ini daging sapi impor itu masih dalam keadaan baik. Sebab daging-daging itu berada da- lam kontainer yang mempunyai pengatur suhu udara sehingga daging tidak menjadi busuk. Dibagikan saja Saat menanggapi rencana pe- merintah untuk memusnahkan daging ilegal itu, Urban Poor Consortium (UPC) melontar- kan usulan baru. Daging ilegal yang telah disita oleh negara itu sebaiknya dibagikan kepada masyarakat miskin. “Jika daging-daging itu masih dalam kondisi baik, kenapa tidak dibagikan gratis ke masyarakat miskin,” ungkap Ketua UPC Wardah Hafidz kepada Media Indonesia, kemarin. Menurutnya, apabila hal itu dilakukan, pemerintah akan turut membantu masyarakat miskin, yang selama ini sulit membeli daging karena har- ganya yang mahal. “Jadi kan lebih berguna dan bermanfaat daripada dibuang atau dibakar,” ujarnya. Penahanan puluhan kontainer daging tersebut, lanjutnya, da- pat menjadi pelajaran bagi para pengimpor daging agar tidak sembarangan mencoba me- masukan daging sapi ilegal ke Indonesia. Pemerintah, lanjut Wardah, juga harus mengusut tuntas kasus tersebut dan memberi sanksi kepada para pengimpor. “Jangan karena kontainernya sudah ditangkap, lantas selesai. Mereka harus diberi sanksi yang tegas,” tandasnya. Sementara itu, serbuan daging sapi impor yang membuat harga sapi lokal anjlok mengancam program swasembada daging yang dicanangkan oleh peme- rintah. Pasalnya, peternak bisa frustrasi karena dalam membudi daya malah merugi. Dekan Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Sodiq, mengatakan bahwa dengan masuknya daging impor ke sentra-sentra produksi, jelas akan membuat harga menjadi anjlok. “Saya pesimistis dengan kon- disi seperti sekarang, program swasembada daging bakal terca- pai pada tahun 2014 mendatang. Kondisi saat ini yang diuntung- kan adalah para importir yang mempunyai modal besar,” tegas Sodiq. (SN/LD/J-2) [email protected] 6 SENIN, 21 MARET 2011 M EGAPOLITAN SEKOLAH Tinggi Ekonomi Keuangan dan Perbankan In- donesia (STEKPI) Jakarta ber- ganti nama menjadi Univer- sitas Trilogi. Perubahan nama tersebut diresmikan pada 11 Maret lalu oleh Pembina Yayasan Pengembangan Pendidikan In- donesia Jakarta Prof Dr Haryono Suyono. Pada rilis yang diterima Media Indonesia, Ketua STEKPI Budi Permadi Iskandar mengatakan keputusan mengubah STEKPI menjadi Universitas Trilogi di- dasarkan pada semangat untuk meningkatkan ketahanan pa- ngan dan energi dengan memba- ngun kemampuan pertanian. “Kita prihatin melihat masuk- nya buah-buahan impor, melihat bagaimana petani asing menga- lahkan petani di Tanah Air. Persoalan seperti ini tidak dapat diselesaikan dengan sekadar bea masuk atau proteksi. Persoalan ini harus diselesaikan secara sistemik. Indonesia harus me- nyiapkan petani modern yang dapat menyaingi petani asing. Inilah yang ditanggapi STEKPI dengan menyiapkan Universitas Trilogi,” ungkap Budi. STEKPI Jadi Universitas Trilogi DOK PRI Jeffrie Geovanie Ketua Pimpinan Pusat Nasdem Bidang Komunikasi dan Informasi KETUA Pimpinan Pusat Nasio- nal Demokrat (Nasdem) Bidang Komunikasi dan Informasi Jeffrie Geovanie mengatakan Nasdem siap membantu menutupi biaya operasional harian Pusat Doku- mentasi Sastra (PDS) HB Jassin yang terancam tutup. Biaya tersebut termasuk gaji pegawai dan biaya overhead pemeliharaan dokumentasi sastra. “Saya sudah bicara dengan pihak PDS HB Jassin dan menya- takan kesediaan Nasdem untuk menanggulangi semua biaya op- erasional per hari. Kami bahkan sudah meminta list pengeluaran per bulannya berapa,” kata Jef- frie saat dihubungi kemarin. Jeffrie menuturkan, niat terse- but merupakan bentuk keresa- han Nasdem jika PDS HB Jassin benar-benar ditutup karena kekurangan biaya. Sebagai satu- satunya pusat dokumentasi sas- tra Indonesia, lanjut Jeffrie, PDS HB Jassin telah menjadi pusat pembelajaran sastra Indonesia. “Kalau ditutup, masa iya kita perlu ke Belanda untuk belajar sastra sendiri,” tandasnya. Sebagaimana diketahui, PDS HB Jassin terancam ditutup ka- rena kekurangan dana. Pihak pemprov DKI tahun ini hanya bisa mengucurkan dana bantuan Rp200 juta. Jumlah itu dirasakan kurang karena dana sebesar itu baru bisa menutupi kebutuhan biaya pemeliharaan fasilitas dan langganan listrik. Budayawan Goenawan Mo- hammad mengatakan penyela- matan PDS HB Jassin tak bisa diserahkan kepada pemerintah. Goenawan mengaku kapok me- lihat banyaknya dana bantuan pemerintah kepada yayasan swasta yang dipotong. Pemerintah, menurut Goe- nawan, harus memikirkan cara memperbaharui yayasan terse- but. “Bentuk suatu yayasan yang dapat benar-benar mengawasi dan mengelola bantuan dana tersebut. Pemerintah bisa kasih ke yayasan itu dan tanpa dipo- tong,” tegas Goenawan. Sementara itu Kepala Per- pustakaan Nasional Sri Sularsih mengatakan pihaknya baru bisa membantu PDS HB Jassin pada tahun depan. (VB/*/J-2) Universitas Trilogi akan mem- buka fakultas bio-industri de- ngan bekerja sama dengan Ta- man Buah Mekarsari untuk men- dorong proses pendidikan dan penelitian di Universitas Trilogi. Kolaborasi itu diharapkan akan menghasilkan petani modern dalam bidang agroekoteknologi, ilmu dan teknologi pangan dan agribisnis. Mahasiswa bukan hanya belajar dalam bidangnya, melainkan juga belajar menjadi wirausaha yang mampu bekerja sama dengan berbagai pihak. Selanjutnya akan dibuka Fakultas Telematika yang di- harapkan akan menghasilkan berbagai peralatan pendukung bagi proses-proses pertanian dan pascapanen. Saat ini STEKPI masih meru- pakan sekolah tinggi untuk bi- dang manajemen dan akuntansi. Pendirian Universitas Teknopre- neur Trilogi dilakukan bekerja sama dengan ITB Bandung dan IPB Bogor, serta akan dikem- bangkan kerja sama dengan perguruan tinggi lainnya, seperti Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Universitas Negeri Sema- rang (Unnes). (*/J-3) Nasdem Bantu PDS HB Jassin R k lampu di kawasan itu sudah berbulan-bulan padam. Sudah berkali- kali masyarakat datang ke pengelola TPU Pondok Ranggon meminta supaya lampu dihidupkan. “Kami sudah sampaikan keluhan masyarakat itu kepada pengelola penerangan jalan umum,” ujarnya. Kepala Suku Dinas Pemakaman Kota Administratif Jakarta Timur Made Sudiartha yang membawahi kedua TPU juga telah menyampaikan dalam rapat pimpinan. “Kami ingin lancar melayani masyarakat tapi terhambat oleh infrastruktur jalan dan penerangan,’’ imbuhnya. (Kisar Rajagukguk/J-1) EBET
1

Daging Ilegal di Priok - ftp.unpad.ac.id fileDirjen Peternakan Kementerian ... dibagikan saja ke rakyat miskin. Daging Ilegal di Priok akan Dimusnahkan Seram, Jalan ke Permakaman Rusak

May 06, 2019

Download

Documents

nguyentu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Daging Ilegal di Priok - ftp.unpad.ac.id fileDirjen Peternakan Kementerian ... dibagikan saja ke rakyat miskin. Daging Ilegal di Priok akan Dimusnahkan Seram, Jalan ke Permakaman Rusak

DWI TUPANI

SEBANYAK 77 kontainer daging ilegal di area Pe-labuhan Tanjung Priok terancam dimusnahkan

karena tidak ada yang mengaku menjadi pemiliknya.

Menteri Keuangan Agus Mar-towardojo mengatakan bahwa Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian telah mengonfi rmasi tidak pernah mengeluarkan su-rat persetujuan pemasukan (SPP) untuk 77 kontainer itu.

Dirjen Peternakan mengonfi r-masi tidak mengeluarkan SPP. “Jadi, barang-barang yang ada di pelabuhan itu masuk ke kategori tidak dikuasai,” di Jakarta, akhir pekan lalu.

Agus menjelaskan bahwa se-suai peraturan jika suatu barang tidak ada yang mengklaim lebih dari satu bulan, barang tersebut dapat dikuasai negara.

“Importirnya itu yang menga-

Jadi kan lebih berguna dan

bermanfaat daripada dibuang atau dibakar.’’

Wardah HafidzKetua UPC

SUSANTY, 28, sudah bertahun-tahun melewati Tempat Permakaman

Umum (TPU) Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Warga yang tinggal di Kampung Rawadas, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, itu selalu menggunakan akses Pondok Kelapa karena lebih dekat ke rumah.

Belakangan ia merasa terganggu oleh jalan rusak dan lampu penerangan jalan umum sekitar TPU Pondok Kelapa yang gelap gulita. “Saya setiap hari pulang kerja pada malam hari dengan bersepeda motor. Jalan rusak dan TPU gelap gulita membuat saya takut,” keluhnya, Jumat (18/3).

Media Indonesia menghitung setidaknya 32 titik lampu penerangan jalan di sekitar TPU Pondok Kelapa padam. Tidak salah bila ada warga yang ketakutan oleh bayangan-bayangan bergerak karena pantulan lampu dari kejauhan.

Kedua masalah tersebut, jalan rusak dan lampu padam, bukan hanya berimbas pada rasa nyaman warga sekitar Pondok Kelapa dan Pondok Kopi. Acara pemakaman pun sering menjadi berantakan. Keluarga berangkat dari rumah pada sore hari namun terjebak macet sehingga tiba setelah magrib dan permakaman sudah gelap.

Kepala TPU Pondok Kelapa Samsudin mengaku sudah

menyampaikan masalah padamnya lampu kepada Dinas Pertambangan dan Penerangan Provinsi DKI Jakarta selaku pengelola penerangan jalan umum.

Pihaknya juga memasang balok, karung berisi pasir, puing-puing bangunan di jalan yang rusak dan bergelombang agar kereta jenazah bisa melaju untuk memburu waktu. Selain rusak parah, jalan ke TPU Pondok Kelapa sejauh 300 meter dengan lebar 4,5 meter masih berbentuk tanah.

Pada Kamis (17/3) lalu, dua jenazah yang hendak dimakamkan di pekuburan Islam dan Kristen tertahan berjam-jam di jalan rusak RT 002 RW 03 Kampung Rawadas. Kereta jenazah

dan kendaraan pengantar kesulitan melalui jalan licin bergelombang dan berkubang.

“Kami khawatir ada kendaraan yang tergelincir atau sampai terguling. Pasalnya jalan sudah seperti kubangan. Kalau kereta jenazah terguling bakal kacau semua. Kami berharap jalan ke TPU segera diperbaiki dan lampunya dinyalakan,” pinta Samsudin.

TPU Pondok Kelapa merupakan areal permakaman terbesar kedua di Ibu Kota setelah TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Ternyata, nasib TPU Pondok Ranggon juga setali tiga uang. Sama saja.

Kepala TPU Pondok Ranggon Atang Setiawan membenarkan 75 titik

Urban Poor Consortium mengusulkan agar daging ilegal itu dibagikan saja ke rakyat miskin.

Daging Ilegal di Priokakan Dimusnahkan

Seram, Jalan ke Permakaman Rusak dan Gelap

MI/PANCA SYURKANI

OLIMPIADE TAMAN BACAAN: Peserta memperagakan busana karakter dongeng yang terbuat dari bahan-bahan daur ulang dalam penyelenggaraan Olimpiade Taman Bacaan Anak (OTBA) 2011 di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan, kemarin. OTBA yang digelar Komunitas 1001 Buku dan diikuti sekitar 500 anak serta 200 relawan dari 75 Taman Bacaan se-Jabodetabek ini bertujuan untuk menyemangati anak-anak dan pengurus taman bacaan anak agar terus mengembangkan taman bacaan.

ku importir ternyata tidak ada yang datang. Jadi, itu dianggap sebagai barang yang tidak dikua-sai,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengemuka-kan, jika pemerintah mempunyai dua pilihan, yakni dimusnahkan dalam jangka waktu 2 bulan mendatang atau dilakukan reek-spor. Namun, pilihan reekspor belum tentu dilakukan mengin-gat dibutuhkan biaya yang besar untuk melakukan hal itu. Apala-gi hingga kini tidak ada importir yang datang untuk mengakui barang miliknya.

“Kita masih tunggu 2 bulan untuk dimusnahkan atau direek-spor, tetapi itu kemungkinan besar akan dimusnahkan,” te-gasnya.

Daging-daging impor yang berasal dari Australia dan Ame-rika Serikat itu tiba di Tanah Air sejak Januari 2011. Saat ini daging sapi impor itu masih dalam keadaan baik. Sebab

daging-daging itu berada da-lam kontainer yang mempunyai pengatur suhu udara sehingga daging tidak menjadi busuk.

Dibagikan sajaSaat menanggapi rencana pe-

merintah untuk memusnahkan daging ilegal itu, Urban Poor Consortium (UPC) melontar-kan usulan baru. Daging ilegal yang telah disita oleh negara itu sebaiknya dibagikan kepada masyarakat miskin.

“Jika daging-daging itu masih dalam kondisi baik, kenapa tidak dibagikan gratis ke masyarakat

miskin,” ungkap Ketua UPC Wardah Hafidz kepada Media Indonesia, kemarin.

Menurutnya, apabila hal itu dilakukan, pemerintah akan turut membantu masyarakat miskin, yang selama ini sulit membeli daging karena har-ganya yang mahal. “Jadi kan lebih berguna dan bermanfaat daripada dibuang atau dibakar,” ujarnya.

Penahanan puluhan kontainer daging tersebut, lanjutnya, da-pat menjadi pelajaran bagi para pengimpor daging agar tidak sembarangan mencoba me-masukan daging sapi ilegal ke Indonesia.

Pemerintah, lanjut Wardah, juga harus mengusut tuntas kasus tersebut dan memberi sanksi kepada para pengimpor. “Jangan karena kontainernya sudah ditangkap, lantas selesai. Mereka harus diberi sanksi yang tegas,” tandasnya.

Sementara itu, serbuan daging sapi impor yang membuat harga sapi lokal anjlok mengancam program swasembada daging yang dicanangkan oleh peme-rintah. Pasalnya, peternak bisa frustrasi karena dalam membudi daya malah merugi.

Dekan Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Sodiq, mengatakan bahwa dengan masuknya daging impor ke sentra-sentra produksi, jelas akan membuat harga menjadi anjlok.

“Saya pesimistis dengan kon-disi seperti sekarang, program swasembada daging bakal terca-pai pada tahun 2014 mendatang.Kondisi saat ini yang diuntung-kan adalah para importir yang mempunyai modal besar,” tegas Sodiq. (SN/LD/J-2)

[email protected]

6 SENIN, 21 MARET 2011MEGAPOLITAN

SEKOLAH Tinggi Ekonomi Keuangan dan Perbankan In-donesia (STEKPI) Jakarta ber-ganti nama menjadi Univer-sitas Trilogi. Perubahan nama tersebut diresmikan pada 11 Maret lalu oleh Pembina Yayasan Pengembangan Pendidikan In-donesia Jakarta Prof Dr Ha ryono Suyono.

Pada rilis yang diterima Media Indonesia, Ketua STEKPI Budi Permadi Iskandar mengatakan keputusan mengubah STEKPI menjadi Universitas Trilogi di-dasarkan pada semangat untuk meningkatkan ketahanan pa-ngan dan energi dengan memba-ngun kemampuan pertanian.

“Kita prihatin melihat masuk-nya buah-buahan impor, melihat bagaimana petani asing menga-lahkan petani di Tanah Air. Per soalan seperti ini tidak dapat diselesaikan dengan sekadar bea masuk atau proteksi. Persoalan ini harus diselesaikan secara sistemik. Indonesia harus me-nyiapkan petani modern yang dapat menyaingi petani asing. Inilah yang ditanggapi STEKPI dengan menyiapkan Universitas Trilogi,” ungkap Budi.

STEKPI Jadi Universitas Trilogi

DOK PRI

Jeffrie GeovanieKetua Pimpinan Pusat Nasdem Bidang Komunikasi dan Informasi

KETUA Pimpinan Pusat Nasio-nal Demokrat (Nasdem) Bidang Komunikasi dan Informasi Jeffrie Geovanie mengatakan Nasdem siap membantu menutupi biaya operasional harian Pusat Doku-mentasi Sastra (PDS) HB Jassin yang terancam tutup. Biaya tersebut termasuk gaji pegawai dan biaya overhead pemeliharaan dokumentasi sastra.

“Saya sudah bicara dengan pihak PDS HB Jassin dan menya-takan kesediaan Nasdem untuk menanggulangi semua biaya op-erasional per hari. Kami bahkan sudah meminta list pengeluaran per bulannya berapa,” kata Jef-frie saat dihubungi kemarin.

Jeffrie menuturkan, niat terse-but merupakan bentuk keresa-han Nasdem jika PDS HB Jassin benar-benar ditutup karena ke kurangan biaya. Sebagai satu-satunya pusat dokumentasi sas-tra Indonesia, lanjut Jeffrie, PDS HB Jassin telah menjadi pusat pembelajaran sastra Indonesia. “Kalau ditutup, masa iya kita perlu ke Belanda untuk belajar sastra sendiri,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, PDS HB Jassin terancam ditutup ka-rena kekurangan dana. Pihak pemprov DKI tahun ini hanya bisa mengucurkan dana bantuan Rp200 juta. Jumlah itu dirasakan kurang karena dana sebesar itu

baru bisa menutupi kebutuhan biaya pemeliharaan fasilitas dan langganan listrik.

Budayawan Goenawan Mo-hammad mengatakan penyela-matan PDS HB Jassin tak bisa diserahkan kepada pemerintah. Goenawan mengaku kapok me-lihat banyaknya dana bantuan pemerintah kepada yayasan swasta yang dipotong.

Pemerintah, menurut Goe-nawan, harus memikirkan cara memperbaharui yayasan terse-but. “Bentuk suatu yayasan yang dapat benar-benar mengawasi dan mengelola bantuan dana tersebut. Pemerintah bisa kasih ke yayasan itu dan tanpa dipo-tong,” tegas Goenawan.

Sementara itu Kepala Per-pustakaan Nasional Sri Sularsih mengatakan pihaknya baru bisa membantu PDS HB Jassin pada tahun depan. (VB/*/J-2)

Universitas Trilogi akan mem-buka fakultas bio-industri de-ngan bekerja sama dengan Ta-man Buah Mekarsari untuk men-dorong proses pendidikan dan penelitian di Universitas Trilogi. Kolaborasi itu diharapkan akan menghasilkan petani modern dalam bidang agroekoteknologi, ilmu dan teknologi pangan dan agribisnis. Mahasiswa bukan hanya belajar dalam bidangnya, melainkan juga belajar menjadi wirausaha yang mampu bekerja sama dengan berbagai pihak.

Selanjutnya akan dibuka Fakultas Telematika yang di-harapkan akan menghasilkan berbagai peralatan pendukung bagi proses-proses pertanian dan pascapanen.

Saat ini STEKPI masih meru-pakan sekolah tinggi untuk bi-dang manajemen dan akuntansi. Pendirian Universitas Teknopre-neur Trilogi dilakukan bekerja sama dengan ITB Bandung dan IPB Bogor, serta akan dikem-bangkan kerja sama dengan perguruan tinggi lainnya, seperti Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Universitas Negeri Sema-rang (Unnes). (*/J-3)

Nasdem BantuPDS HB Jassin

Rk

lampu di kawasan itu sudah berbulan-bulan padam. Sudah berkali-kali masyarakat datang ke pengelola TPU Pondok Ranggon meminta supaya lampu dihidupkan.

“Kami sudah sampaikan keluhan masyarakat itu kepada pengelola penerangan jalan umum,” ujarnya.

Kepala Suku Dinas Pemakaman Kota Administratif Jakarta Timur Made Sudiartha yang membawahi kedua TPU juga telah menyampaikan dalam rapat pimpinan. “Kami ingin lancar melayani masyarakat tapi terhambat oleh infrastruktur jalan dan penerangan,’’ imbuhnya.(Kisar Rajagukguk/J-1)

EBET