Page 1
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
DAFTAR ISI
PENGANTAR
I. PENGERTIAN…………………………………………………………………………. 2
II. RINGKASAN………………………………………………………………………….. 3
III. ANALISIS KONDISI CUACA BULAN MARET 2018 ……………………………… 4
A. Gambaran Kondisi Cuaca Global Dan Regional……………………………………….. 4
1. El Nino – La Nina…………………………………………………………………... 4
2. Dipole Mode………………………………………………………………………... 5
3. Madden Julian Oscillation (MJO)………………………………………………….. 5
4. Suhu Muka Laut…………………………………………………………………….. 7
5. Monsun……………………………………………………………………………… 9
6. Gradien Angin Lapisan Atas………………………………………………………... 11
7. Estimasi curah hujan pantauan Satelit TRMM …………………………………….. 13
B. Gambaran Kondisi Cuaca Lokal………………………………………………………... 14
1. Angin………………………………………………………………………………... 14
2. Kelembaban Udara…………………………………………………………………. 15
3. Suhu Udara…………………………………………………………………………. 16
4. Jarak Pandang Mendatar…………………………………………………………… 17
5. Curah Hujan………………………………………………………………………… 19
6. Keadaan Cuaca…………………………………………………………………....... 20
7. Kalender Cuaca…………………………………………………………………....... 21
IV. KEJADIAN CUACA EKSTREM ……………………………………………………. 22
V. PRAKIRAAN …………………………………………………………………………. 24
A. PRAKIRAAN HUJAN …………………………………………………………………. 24
1. Prakiraan Sifat Hujan April 2018…..…… ……………………………………….. 24
2. Prakiraan Curah Hujan April 2018…..…………………………………………… 25
B. Informasi Kelautan …………………………………………………………………….. 27
1. Gelombang ..………………………………………………………………….......... 27
2. Pasang Surut ………………………………………………………………………. 28
Lampiran ……..……...…………………………………………………………………….. 30
Page 2
| 2
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
I. PENGERTIAN
A. SIFAT HUJAN
Sifat Hujan adalah perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu
bulan dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat.
B. NORMAL CURAH HUJAN
Normal curah hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan
selama periode 30 tahun berturut-turut yang periodenya dapat ditentukan secara berkala.
C. STANDAR NORMAL CURAH HUJAN BULANAN
Standar normal curah hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan pada masing-
masing bulan selama periode 30 tahun dimulai dari Februari 1981 s/d Februari 2010,
Februari 1981 s/d Februari 2010, Maret 1981 s/d Maret 2010, dan seterusnya.
D. INTENSITAS CURAH HUJAN
KRITERIA CH CH/hari CH/Jam
Sangat Lebat > 100 mm > 20 mm
Lebat 50 - 100 mm 10 - 20 mm
Sedang 20 - 50 mm 5 - 10 mm
Ringan 5 - 20 mm 1 - 5 mm
E. CUACA EKSTRIM
Cuaca ekstrim adalah kejadian cuaca yang tidak normal, tidak lazim yang dapat
mengakibatkan kerugian terutama keselamatan jiwa dan harta. Dalam peraturan
KBMKG tentang Prosedur Standar Operasional Peringatan Dini, Pelaporan dan
Diseminasi Informasi Cuaca Ekstrim yang termasuk kategori ekstrim antara lain adalah:
a. Angin kencang diatas 25 knots
b. Angin puting beliung yang keluar dari awan Cumulunimbus dengan kecepatan lebih
dari 34,8 knots
c. Hujan lebat dengan intensitas paling rendah 50 mm/ hari atau 20 mm/jam
d. Hujan es yang mempunyai garis tengah minimum 5 mm dan berasal dari awan
Cumulunimbus
e. Jarak Pandang Mendatar Ekstrim yang kurang dari 1000 meter
f. Suhu Udara Ekstrim yang mencapai 30C atau lebih di atas nilai normalnya.
Page 3
| 3
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
II. RINGKASAN
Secara umum, kondisi fenomena cuaca secara global pada Maret 2018 menunjukkan
bahwa suhu muka laut di wilayah Indonesia nilainya ≥ 280C. Suhu muka laut di Samudera
Pasifik Ekuator bagian tengah (Nino3.4) berkisar antara -0.6 0C s.d -0.7
0C yang
menunjukkan suhu lebih rendah dibandingkan keadaan normalnya. Indeks SOI pada bulan
Maret 2018 sebesar -6 – +11 yang menunjukkan bahwa ENSO (El-Nino Southern
Oscillation) pada bulan Maret berada pada kondisi La Nina dengan intensitas lemah. Nilai
OLR rata-rata bulan Maret 2018 di wilayah Indonesia berkisar antara 180 – 260 W/m2.
Sedangkan di wilayah Kalimantan Selatan, nilai OLR berkisar antara 180 – 200 W/m2. Hal
ini menunjukan tutupan awan di wilayah Kalimantan Selatan pada bulan Maret cukup
banyak. Posisi gerak semu matahari pada bulan Maret berada di Ekuator. Pusat tekanan
tinggi terdapat di belahan bumi utara dan Selatan sementara pusat tekanan rendah berada di
pasifik ekuator. Kondisi ini mengakibatkan masa udara dari belahan bumi utara dan selatan
bergerak menuju ke wilayah ekuator yang menandakan berlangsungnya musim transisi.
Selama bulan Maret 2018 musim hujan masih berlangsung di sebagian besar wilayah
Indonesia termasuk Kalimantan Selatan. Hasil pantauan satelit TRMM menunjukkan bahwa
akumulasi curah hujan pada bulan Maret 2018 untuk wilayah Kalimantan Selatan berkisar
antara 170 – 700 mm.
Hasil pengamatan stasiun Meteorologi Banjarmasin pada bulan Maret 2018 arah
angin dominan bertiup dari arah Timur Laut (22,5° – 67,5°) dengan kecepatan angin
terbanyak adalah 4 - 7 knot dan kecepatan angin maksimum mencapai 20 knot. Kelembaban
maksimum harian berkisar antara 94 – 100%, dan kelembaban udara minimum harian
berkisar antara 57 - 83%. Suhu udara maksimum harian berkisar antara 28.4 – 33.2 °C, dan
suhu udara minimum harian berkisar antara 22.6 – 25.7 °C. Jarak pandang mendatar rata-
rata perjam pada umumnya > 8 km. Hasil pengukuran curah hujan kumulatif bulan Maret
2018 adalah sebesar 574.7 mm bersifat Atas Normal dengan hari hujan sebanyak 17 hari.
Kondisi cuaca didominasi oleh kejadian hujan sebanyak 17 kali, petir sebanyak 15 kali, dan
jarak pandang ekstrim < 1000 meter sebanyak 6 kali.
Page 4
| 4
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
III. ANALISIS KONDISI CUACA BULAN MARET 2018
A. GAMBARAN KONDISI CUACA GLOBAL DAN REGIONAL
1. Anomali Sea Surface Temperature (SST) Nino 3.4 dan Southern Oscillation Index
(SOI)
Pada bulan Maret 2018 anomali suhu muka laut di Samudera Pasifik Equator bagian
tengah (Nino3.4) berkisar antara -0.5 0C s.d -0.7
0C yang menunjukkan suhu lebih rendah
dibandingkan keadaan normalnya, sedangkan nilai suhu muka laut di akhir bulan Maret
sebesar -0.47. Indeks SOI pada bulan Maret 2018 sebesar -6 – +11 yang menunjukkan
bahwa ENSO (El-Nino Southern Oscillation) pada bulan Maret berada pada kondisi La
Nina dengan intensitas lemah.
Gambar 1. Grafik Indeks NINO 3.4 (Sumber: http://www.bom.gov.au)
Gambar 2. Grafik Indeks SOI (South Oscillation Index) (Sumber: http://www.bom.gov.au)
Page 5
| 5
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
2. Dipole Mode Index (DMI)
Nilai DMI bulan Maret 2018 yang ditunjukkan oleh rincian tabel 1 di bawah. Pada
dasarian I (-0.15 s/d -0.23), dasarian II (-0.23 s/d -0.47), dan pada dasarian III (-0.18 –
0.23). Pada bulan Maret 2018 dominan bernilai negatif yang menunjukan arah pergerakan
uap air dari Samudera Hindia bagian Barat menuju Samudera Hindia bagian Timur. Kondisi
ini berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan di wilayah Indonesia bagian barat.
Tabel 1. Nilai DMI Bulan Maret 2018
No. Tanggal DMI
1 1-4 Maret -0.15
2 5-11 Maret -0.23
3 12-18 Maret -0.47
4 19-25 Maret -0.18
5 26-31 Maret 0.23
Gambar 3. Grafik Nilai Dipole Mode Indeks (Sumber: http://www.bom.gov.au)
3. Madden Julian Oscillation (MJO)
a. Outgoing Longwave Radiation (OLR)
Bumi memancarkan radiasi gelombang panjang ke luar angkasa yang disebut
Outgoing Longwave Radiation (OLR). Tidak semua radiasi gelombang panjang yang
terpancar dari bumi sampai ke luar angkasa. Adanya awan-awan konvektif merupakan salah
satu faktor yang menghalangi radiasi gelombang panjang dari bumi sehingga nilai OLR
Page 6
| 6
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
yang cenderung rendah menunjukkan banyaknya tutupan awan pada daerah tersebut,
sebaliknya nilai OLR yang tinggi menunjukkan kurangnya tutupan awan.
Gambar 4. Rata-rata nilai OLR Maret 2018
(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/#tabs=Cloudiness)
Nilai OLR rata-rata bulan Maret 2018 di wilayah Indonesia berkisar antara 180 – 260
W/m2. Nilai rata-rata OLR terendah 180 - 200 W/m
2 terdapat di wilayah Lampung,
Bengkulu, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi
Barat dan Papua. Nilai rata-rata OLR tertinggi 240 - 260 W/m2
terdapat di wilayah
Samudera hindia Selatan pulau Jawa, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Dapat dikatakan bahwa secara umum tutupan awan di wilayah Indonesia relatif banyak
terutama di Indonesia bagian sekitar ekuator. Sedangkan di wilayah Kalimantan Selatan,
nilai OLR berkisar antara 180 – 200 W/m2. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat tutupan
awan yang cukup banyak selama bulan Maret 2018.
b. Fase Madden Julian Oscillation (MJO)
Pada bulan Maret 2018 MJO bergerak dari fase 2 hingga 7 (Indian Ocean s/d Western
Pasific). Pada dasarian I, MJO bergerak dari fase 2 hingga 3 (Indian Ocean). Fase ini
Page 7
| 7
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
berpotensi memberikan pengaruh terhadap kondisi cuaca berupa peningkatan curah hujan di
wilayah Indonesia khususnya bagian Barat dan Tengah. Pada dasarian II, MJO tidak aktif.
Sedangkan pada dasarian III MJO bergerak dari fase 6 hingga fase 7 (Western Pasific).
Gambar 5.Fase MJO Maret 2018
(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/graphics/rmm.phase.Last40days.gif)
4. Suhu Muka Laut
Secara umum rata-rata suhu muka laut pada bulan Maret 2018 di perairan Indonesia
dengan nilai ≥ 280C dengan suhu muka laut tertinggi di wilayah Indonesia berada di
Samudera Pasifik Timur Papua. Suhu muka laut yang hangat menunjukkan banyaknya
kandungan uap air atau berpotensi menghasilkan penguapan yang tinggi. Uap air yang
dihasilkan dari penguapan tersebut merupakan sumber utama bagi pembentukan awan-awan
hujan, khususnya di sekitar wilayah dengan suhu muka laut yang sangat tinggi.
Page 8
| 8
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
Gambar 6. Rata-rata Suhu Muka Laut Maret 2018
(Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/monsstv2.png)
Gambar 7. Rata-rata Anomali Suhu Muka Laut Maret 2018
(Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/monanomv2.png)
Anomali suhu muka laut bulan Maret 2018 di sebagian besar wilayah perairan
Indonesia berkisar antara -1.5 s/d 1.50C. Secara umum anomali suhu muka laut di wilayah
Indonesia sama dengan normalnya. Daerah Aceh, Maluku Utara dan Papua Barat umumnya
bernilai positif. Sementara daerah Laut Flores bernilai negatif. Anomali suhu muka laut
bernilai positif atau di atas normal memberikan dampak terhadap bertambahnya uap air di
wilayah Indonesia. Kondisi ini berpotensi meningkatkan intensitas curah hujan di wilayah
Page 9
| 9
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
tersebut. Sementara wilayah dengan anomali negatif memberikan dampak terhadap
berkurangnya uap air di wilayah tersebut.
5. Monsun
Posisi gerak semu matahari pada bulan Maret berada di Ekuator. Pusat tekanan tinggi
terdapat di belahan bumi utara dan barat sedangkan pusat tekanan rendah berada di wilayah
pasifik ekuator. Kondisi ini mengakibatkan masa udara bergerak dari belahan bumi utara
dan selatan menuju ke wilayah ekuator yang menandakan berlangsungnya musim transisi.
Selama bulan Maret 2018 musim hujan masih berlangsung di sebagian besar wilayah
Indonesia termasuk Kalimantan Selatan.
Gambar 8. Rata-rata Tekanan Permukaan Laut Maret 2018
(Sumber: ftp://ftp.bom.gov.au/anon/home/ncc/www/cmb/mslp/mean/month/colour/latest.rsmc.gif)
Nilai rata-rata tekanan permukaan laut bulan Maret 2018 dapat dilihat pada Gambar 8.
Daerah tekanan tinggi berada di Samudera Pasifik dan Hindia (1022.5 dan 1025.0 hPa).
Daerah tekanan rendah berada di Samudera Pasifik Ekuator (1006.6 hPa). Di wilayah
Indonesia rata-rata tekanan permukaan laut berkisar antara 1010.0 – 1011.0 hPa.
Berdasarkan Gambar 9 rata-rata angin lapisan 3000ft pada bulan Maret di wilayah
Indonesia bagian selatan angin bertiup dari arah Barat Daya hingga Barat Laut. Sedangkan
di Indonesia bagian utara angin dominan bertiup dari arah Barat hingga Timur Laut.
Terdapat wilayah pertemuan angin atau konvergensi di Riau, Sumatera Barat, Lampung
Jawa Barat, Kalimantan Timur, Laut Jawa hingga Laut Arafuru, dan Maluku. Belokan angin
atau shearline terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bangka Belitung,
Page 10
| 10
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku.
Daerah Netral terdapat di Aceh. Berdasarkan kondisi normal angin bulan Maret, daerah
pertemuan angin (konvergensi) umumnya berada di wilayah Sumatera Selatan, Bangka
Belitung, dan Laut Jawa hingga Laut Flores. Pola angin berupa pertemuan angin atau
konvergensi serta belokan angin atau shearline dapat memicu pengangkatan masa udara
yang berpotensi membentuk awan hujan di wilayah tersebut.
Gambar 9. Normal Angin Lapisan 3000 ft dan Rata-rata angin 3000ft Maret 2018
(Sumber: http://www.esrl.noaa.gov/ dan BMKG)
Page 11
| 11
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
6. Gradien Angin Lapisan Atas
a. Dasarian Pertama
Pada sepuluh hari pertama (dasarian I) bulan Maret 2018, dari peta gradien terlihat
wilayah Indonesia di sekitar equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 3 s/d
8 sel tekanan rendah yaitu di Samudera Hindia bagian Barat dan Selatan Jawa, Australia,
dan Samudera Pasifik. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s/d 2 sel
sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 1 sistem tekanan rendah yang aktif di Samudera Hindia
yakni siklon tropis “Hola”. Siklon tropis Hola aktif mulai dari 6 s/d 11 Maret 2018 dengan
tekanan minimum 952 mb dan kecepatan maksimum 90 knot, siklon ini aktif di Samudera
Pasifik dan bergerak ke Barat Daya kemudian menuju Tenggara, dan punah di wilayah yang
sama.
Gambar 10. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian I Maret 2018
Pola angin di wilayah Indonesia sebelah utara ekuator pada umumnya bertiup dari
arah Utara – Timur dengan kecepatan berkisar antara 0 – 30 knot, sedangkan di sebelah
selatan ekuator dari arah Selatan – Utara dengan kecepatan berkisar antara 0 – 45 knots.
Daerah konvergensi (pertemuan angin) umumnya terjadi di Laut Jawa, Jawa Timur,
Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Laut Flores, Laut
Arafuru, Maluku, dan Papua. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya masa
udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian wilayah tersebut.
Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Sumatera selatan, Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Papua. Hasil
Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya
terdapat 6 hari hujan dengan 5 hari hujan intensitas ringan dan 1 hari hujan dengan
intensitas sangat lebat.
Page 12
| 12
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
b. Dasarian Kedua
Pada sepuluh hari kedua (dasarian II) di bulan Maret 2018, dari peta gradien terlihat
wilayah Indonesia di sekitar selatan equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang
lebih 4 s/d 7 sel tekanan rendah yaitu di Samudera Hindia, Samudera Pasifik Timur
Australia, Australia, dan Laut Arafuru. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat kurang lebih 1
s/d 2 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 2 siklon tropis yang aktif di wilayah Timur
Australia dan Australia yakni siklon tropis “Linda” dan “Marcus”. Siklon tropis Linda aktif
pada tanggal 13 s/d 15 Maret 2018 dengan tekanan minimum 994 mb dan kecepatan
maksimum 35 knot, siklon ini aktif di Timur Australia dan bergerak ke Selatan, dan punah
di Selatan Australia. Siklon tropis Marcus aktif pada tanggal 17 s/d 25 Maret 2018 dengan
tekanan minimum 916 mb dan kecepatan maksimum 125 knot, siklon ini aktif di wilayah
Australia dan bergerak ke arah Selatan, dan punah di wilayah Australia bagian Barat .
Gambar 11. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian II Maret 2018
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara ekuator pada umumnya bertiup dari arah
Barat – Timur Laut, dengan kecepatan angin 0 – 30 knot, sedangkan di bagian selatan
ekuator angin bertiup dari arah Barat Daya – Timur Laut dengan kecepatan 0 – ≥ 45 knots.
Daerah konvergensi (pertemuan angin) umumnya terjadi di wilayah Kalimantan Selatan,
Laut Jawa, Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru, dan Ambon. Daerah konvergensi
menyebabkan banyaknya pertumbuhan awan-awan konvektif penyebab hujan lebat di
wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Sumatera Selatan,
Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau,
dan Maluku Utara. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di
Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 6 hari hujan dengan 1 hari hujan dengan intensitas
ringan, 2 hari hujan dengan intensitas sedang, dan 3 hari hujan dengan intensitas lebat.
Page 13
| 13
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
c. Dasarian Ketiga
Pada sepuluh hari ketiga (dasarian III) bulan Maret 2018, dari peta gradien terlihat
wilayah Indonesia sekitar selatan equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 3
s/d 6 sel tekanan rendah yaitu Samudera Hindia, Samudera Hindia (Barat Australia), Papua
Nugini Bagian Timur, Australia Bagian Utara, dan Samudera Pasifik. Di wilayah equator
Indonesia tercatat kurang lebih 1 s/d 2 sel sirkulasi tertutup (eddy).
Gambar 12. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian III Maret 2018
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara pada umumnya bertiup dari arah Timur
– Barat Laut dengan kecepatan angin 0 – 45 knots, sedangkan di bagian selatan angin
bertiup dari arah Barat Daya – Bara Laut dengan kecepatan 0 – 45 knots. Daerah pertemuan
angin atau konvergensi umumnya terjadi di wilayah Samudera Hindia Barat Sumatera
Barat, Laut Banda, Laut Jawa, Jawa Timur, Kalimatan Barat, Kalimantan Tengah, Selatan
Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, Laut Arafuru, Maluku Utara, dan Papua. Daerah
konvergensi menyebabkan banyaknya pertumbuhan awan-awan konvektif penyebab hujan
sedang hingga lebat di wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terjadi di wilayah
Samudera Hindia, Aceh, Kepulauan Riau, Selatan Sumatera, Kalimantan Barat, Kalimantan
Timur, Selat Makassar, Maluku, dan Papua. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi
Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 3 hari hujan dengan
intensitas lebat dan 4 hari hujan dengan intensitas ringan.
7. Estimasi curah hujan pantauan Satelit TRMM (Tropical Rainfall Measuring
Mission)
Satelit TRMM merupakan salah satu satelit yang mengamati curah hujan di wilayah
tropis secara realtime. Hasil pantauan satelit TRMM menunjukkan bahwa akumulasi curah
hujan pada bulan Maret 2018 untuk wilayah Kalimantan Selatan berkisar antara 170 – 700
Page 14
| 14
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
mm. Akumulasi curah hujan ≥ 300 mm terjadi di wilayah Kalimantan Selatan bagian Utara,
dan sebagian besar Kalsel bagian Timur. Sedangkan akumulasi curah hujan ≤ 300 mm
terjadi di wilayah Kota Banjarbaru, Kab. Tanah Laut, dan sebagian Kab. Banjar. Akumulasi
curah hujan bulan Maret 2018 berdasarkan citra satelit TRMM dapat dilihat pada Gambar
13.
Gambar 13. Akumulasi Curah hujan Bulan Maret 2018
(Sumber: http://disc2.nascom.nasa.gov/Giovanni/tovas/realtime.3B42RT.shtml)
B. GAMBARAN KONDISI CUACA LOKAL
1. Angin
Hasil pengamatan stasiun Meteorologi Banjarmasin pada bulan Maret 2018 arah
angin dominan bertiup dari arah Timur Laut (22,5° – 67,5°) dengan persentase sebesar 17%.
Kecepatan angin terbanyak adalah 4 - 7 knot dengan persentase 40.1% sedangkan kecepatan
angin maksimum mencapai 20 knot. Distribusi angin pada bulan Maret 2018 berdasarkan
arah dan kecepatannya (Windrose) dapat dilihat pada Gambar 14.
Page 15
| 15
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
Gambar 14. Grafik Arah dan Kecepatan angin dominan Maret 2018
2. Kelembaban Udara
Profil kelembaban udara rata-rata harian bulan Maret 2018 berkisar antara 77 - 96%,
kelembaban maksimum harian berkisar antara 94 – 100%, dan kelembaban udara minimum
harian berkisar antara 57 - 83%. Kelembaban minimum terjadi pada tanggal 21 sebesar 57%
dan kelembaban maksimum terjadi pada tanggal 16 sebesar 100%. Profil kelembaban harian
bulan Maret 2018 dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 15.Grafik Profil Kelembaban Udara Harian Maret 2018
Profil kelembaban udara rata-rata per-jam mencapai nilai maksimum terjadi antara
jam 05.00 – 08.00 WITA dengan nilai berkisar antara 94 – 96 %, sedangkan kelembaban
udara minimum terjadi antara jam 13.00 - 15.00 WITA dengan nilai berkisar antara 70 -
Page 16
| 16
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
71%. Detail profil kelembaban rata-rata per jam bulan Maret 2018 dapat dilihat pada
Gambar 16.
Gambar 16.Grafik Profil Kelembaban Udara Rata-rata Perjam Maret 2018
3. Suhu Udara
Profil suhu udara rata-rata harian bulan Maret 2018 berkisar antara 24.2 – 29.00C,
suhu udara maksimum harian berkisar antara 28.4 – 33.20
C, dan suhu udara minimum
harian berkisar antara 22.6 – 25.70C. Suhu udara maksimum adalah sebesar 33.2
0C terjadi
pada tanggal 21. Sedangkan suhu minimum 22.60C terjadi pada tanggal 1. Profil suhu udara
harian bulan Maret 2018 dapat dilihat pada Gambar 17.
Gambar 17. Grafik Profil Suhu Udara Harian Maret 2018
Page 17
| 17
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
Profil suhu udara rata - rata perjam bulan Maret 2018 dapat dilihat pada Gambar 18.
Dari grafik dapat terlihat kecenderungan suhu udara meningkat mulai pukul 08.00 WITA.
Nilai maksimum suhu udara rata-rata per-jam berkisar antara 30.0 – 30.6 0C terjadi antara
pukul 12.00 – 15.00 WITA. Nilai minimum suhu udara rata-rata per-jam berkisar antara jam
04.00 – 07.00 WITA dengan suhu berkisar 24.7 – 24.90C. Profil suhu udara rata-rata perjam
bulan Maret 2018 dapat dilihat pada Gambar 18.
Gambar 18. Grafik Profil Suhu Udara Rata-rat Perjam Bulan Maret 2018
4. Jarak Pandang Mendatar (Visibility)
Hasil pengamatan jarak pandang mendatar rata-rata perjam di Bandara Syamsudin
Noor Banjarmasin bulan Maret 2018 umumnya > 8 km. Jarak pandang maksimum ( > 9 km)
terjadi pada pagi hari antara pukul 09.00 – 14.00 WITA dan malam hingga dini hari antara
pukul 18.00 – 04.00 WITA. Visibility mulai menurun (< 9 km) antara pukul 05.00 - 08.00
WITA dan siang hingga sore hari antara pukul 15.00 – 17.00 WITA. Kondisi ini
dikarenakan kabut (fog) atau karena hujan. Profil Jarak Pandang Mendatar (visibility) rata -
rata harian bulan Maret 2018 dapat dilihat pada Gambar 19.
Page 18
| 18
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
Gambar 19. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Maret 2018
Selama bulan Maret 2018, jarak pandang mendatar (visibility) yang tergolong ekstrim
(< 1000 m) terjadi sebanyak 6 kali dimana jarak pandang mendatar mencapai 400 meter
pada tanggal 16. Kondisi ini terjadi akibat adanya kabut maupun hujan dengan intensitas
sedang hingga lebat di wilayah Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Grafik Jarak
Pandang Mendatar (visibility) Ekstrem bulan Maret 2018 dapat dilihat pada Gambar 20.
Gambar 20. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Ekstrem bulan Maret 2018
Page 19
| 19
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
5. Curah Hujan
Berdasarkan hasil pengukuran, curah hujan kumulatif bulan Maret 2018 adalah
sebesar 574.7 mm dengan hari hujan sebanyak 17 hari. Pada dasarian I jumlah curah hujan
kumulatif sebesar 193.3 mm dengan 6 hari hujan, dasarian II jumlah curah hujan sebesar
244.1 mm dengan 5 hari hujan dan dasarian III jumlah curah hujan adalah 127 mm dengan
7 hari hujan. Curah hujan harian tertinggi sebesar 170.5 mm terjadi pada tanggal 06 Maret
2018. Curah hujan normal (rata-rata 30 tahun) bulan Maret sebesar 299.0 mm.
Dibandingkan dengan normalnya, curah hujan bulan Maret 2018 bersifat Atas Normal.
Grafik curah hujan harian bulan Maret 2018 dapat dilihat pada Gambar 21.
Gambar 21. Grafik Curah Hujan Harian Maret 2018
Berdasarkan hasil pantauan penakar hujan otomatis tipe Hellman di Stasiun
Meteorologi Syamsudin Noor selama bulan Maret 2018 menyatakan bahwa total curah
hujan maksimum perjam sebesar 26.2 mm terjadi antara pukul 22.00 – 23.00 WITA dan
jumlah curah hujan maksimum mutlak yakni sebesar 26.2 mm yang terjadi pada tanggal 30
Maret 2018. Grafik kejadian hujan harian bulan Maret 2018 dapat dilihat pada Gambar 22.
Page 20
| 20
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
Gambar 22. Grafik Profil Curah Hujan Setiap Jam Bulan Maret 2018
6. Keadaan Cuaca
Berdasarkan hasil pantauan cuaca yang terjadi bulan Maret 2018 di Stasiun
Syamsudin Noor Banjarmasin, kondisi cuaca didominasi oleh kejadian hujan sebanyak 17
kali, petir sebanyak 15 kali, dan jarak pandang ekstrim < 1000 meter sebanyak 6 kali.
Gambar 23. Grafik Cuaca Signifikan Bulan Maret 2018
Page 21
| 21
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
7. Kalender Cuaca
Gambar 24. Kalender Cuaca Bulan Maret 2018
Page 22
| 22
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
IV. KEJADIAN CUACA EKSTREM
DASARIAN I
a. Hujan Lebat – Sangat Lebat
Tercatat hujan lebat pada tanggal 6 Maret 2018 sebesar 170.5 mm hal tersebut dikarenakan
adanya sirkulasi tertutup (Eddy) di Kalimantan Barat dan terdapat wilayah pertemuan angin
(konvergensi) di Kalimantan Selatan yang disebabkan oleh tekanan rendah di Australia
sehingga meningkatkan potensi terjadinya pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah
tersebut.
b. Angin Kencang
NIHIL.
c. Suhu Ekstrim
NIHIL.
d. Jarak Pandang Mendatar
Tercatat pada tanggal 06 Maret 2018 jarak pandang mendatar minimum mencapai 500 m
yang dikarenakan hujan (rain) dengan intensitas sedang hingga lebat.
DASARIAN II
a. Hujan Lebat – Sangat Lebat
Tercatat hujan lebat pada tanggal 12 Maret 2018 sebesar 77.0 mm. hal tersebut dikarenakan
adanya tekanan rendah di barat Australia serta pertemuan angin di wilayah Kalimantan
bagian Selatan sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah
tersebut. Tercatat juga hujan lebat pada tanggal 17 Maret 2018 sebesar 88.8 mm. hal
tersebut dikarenakan adanya Tropikal Siklon Marcus di Utara Australia dan terdapat
belokan angin di wilayah Kalimantan Selatan sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan
awan-awan hujan di wilayah tersebut
b. Angin Kencang
NIHIL.
c. Suhu Ekstrim
NIHIL.
Page 23
| 23
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
d. Jarak Pandang Mendatar
Tercatat pada tanggal 12, 15, 16, dan 17 Maret 2018 jarak pandang mendatar minimum
masing-masing mencapai 800 m, 800 m, 400 m, dan 800 m yang dikarenakan adanya kabut
maupun hujan (rain) dengan intensitas sedang hingga lebat.
DASARIAN III
a. Hujan Lebat – Sangat Lebat
Tercatat hujan lebat pada tanggal 27 Maret 2018 sebesar 52.2 mm hal tersebut dikarenakan
adanya Tropikal Siklon Jelawat di Samudera Pasifik Utara Papua serta adanya pertemuan
angin (konvergensi) di wilayah kalimantan Selatan yang menyebabkan terjadinya
pertumbuhan awan-awan cumulonimbus sehingga meningkatkan potensi turunnya hujan di
wilayah tersebut
b. Angin Kencang
NIHIL.
c. Suhu Ekstrim
NIHIL.
d. Jarak Pandang Mendatar
Tercatat pada tanggal 27 Maret 2018 jarak pandang mendatar minimum mencapai 500 m
yang dikarenakan hujan (rain) dengan intensitas sedang hingga lebat
Page 24
| 24
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
V. PRAKIRAAN
A. PRAKIRAAN HUJAN
1. Prakiraan Sifat Hujan April 2018
Prakiraan sifat hujan April 2018 di wilayah Kalimantan Selatan berdasarkan data
Stasiun Klimatologi Banjarbaru secara umum pada kondisi Atas Normal. Sifat hujan di
atas normal (116-150%) diperkirakan di Kab. Tanah Laut (Takisung/ Gn. Makmur,
Panyipatan/ Batu Mulia, Kintap/ Kebun Raya), Kab. Kotabaru (PL Timur / Langkang
Lama), Kab. Banjar (Beruntung Baru/ Kmpg Baru, Danau Salak/ Lawa, Danau Salak/ Gn.
Sari, Gambut/ Kayu Bawang, Martapura Kota, Smpk Sei Tabuk/ Gd. Hirang, Sungai
Pinang/ Rantau Nangka), Kab. Barito Kuala (Wanaraya/ Kolam Kiri, Tabunganen/ Sei
Jingah Besar, Marabahan/ Marabahan Kota, Mandastana/Karang Indah), Kab. Tapin
(Bungur, Tapin Tengah/ Andhika, Tapin Selatan/ Harapan Masa, Lok Paikat, Candi Laras
Selatan/ Baringin, Tapin Utara/ Rantau Kiwa, Binuang/ Pulau Pinang, Bakarangan/
Tangkawang), Kab. Hulu Sungai Selatan (Smpk Sungai Raya, Telaga Langsat/ Mandala,
Simpur/ Wasah Hulu, Padang Batung/ Durian Rabung, Daha Selatan/Muning Tengah),
Kab. Hulu Sungai Tengah (Batang Alai Selatan/ Kapar, Labuan Amas Utara/ Kasarangan,
Smpk Pantai Hambawang, Barabai/ Mandingin), Kab. Hulu Sungai Utara
(Babirik/Babirik Hilir, Amuntai Tengah/ Pasar Senin, Amuntai Utara/ T. Daun, Sei Pandan/
Bt. Pangkalan), Kab. Tabalong (Kelua/ Kel Pulau, Muara Harus/ Tantaringin, Muara Uya,
Murung Pudak/ Maburai, Murung Pudak/ Tanjung Selatan, Upau/ Masingai I), Kab. Tanah
Bumbu (Kusan Hulu/ Sungai Rukam), Kab. Balangan (Juai/ Mungkur Uyam), Kota
Banjarmasin (Banjarmasin Utara/ Surgi Mufti), Kota Banjarbaru (Landasan Ulin/
Landasan Ulin Timur). Wilayah di sekitar Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor
Banjarmasin diprakirakan sifat hujan dalam kondisi normal. Prakiraan sifat hujan April
2018 dapat dilihat pada Gambar 25.
Page 25
| 25
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
Gambar 25. Prakiraan Sifat Hujan Kalimantan Selatan Bulan April 2018
(Sumber: Stasiun Klimatologi Banjarbaru)
2. Prakiraan Curah Hujan April 2018
Prakiraan akumulasi curah hujan April 2018 di wilayah Kalimantan Selatan secara
umum dalam kategori menengah antara 201 - 300 mm. Untuk curah hujan 151 -200 mm
diprakirakan di Kab. Kotabaru (Stamet Stagen), Kab. Hulu Sungai Tengah (Batu
Benawa/ Pagat, Batang Alai Selatan/ Kapar), Kab. Tanah Bumbu (Kusan Hilir/
Mudalang), Kab. Balangan (Paringin Selatan/ Lingsir, Batu Mandi/ Hamparaya).
Sedangkan prakiraan curah hujan kategori tinggi 301 – 400 mm diperkirakan di Kab.
Banjar (Sungai Pinang/ Rantau Nangka), Kab. Barito Kuala (Mandastana/Karang Indah),
Kab. Tabalong (Banua Lawas/ Banua Rantau, Murung Pudak/ Tanjung Selatan, Muara
Harus/ Tantaringin), Kota Banjarbaru (Landasan Ulin/ Landasan Ulin Timur). Sedangkan
prakiraan curah hujan kategori tinggi 401 - 500 mm diperkirakan di Kab. Barito Kuala
(Tabunganen/Sei Jingah Besar). Wilayah di sekitar Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor
Landasan Ulin curah hujan diprakirakan antara 201 - 300 mm. Prakiraan curah hujan bulan
April 2018 di wilayah Kalimantan Selatan dapat dilihat pada Gambar 26.
Page 26
| 26
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
Gambar 26. Prakiraan Curah Hujan Kalimantan Selatan Bulan April 2018
(Sumber: Stasiun Klimatologi Banjarbaru)
Page 27
| 27
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
B. INFORMASI KELAUTAN
1. Tinggi Gelombang Signifikan
Gambar 27. Rata-rata Tinggi Gelombang Signifikan Bulan April
Rata- rata tinggi gelombang signifikan pada bulan April di wilayah perairan Kalimantan
Selatan berkisar antara 0.2 hingga 0.8 meter. Rata-rata gelombang signifikan tertinggi berada
di wilayah Laut Jawa dan dominan dari arah Timur hingga Selatan. Sedangkan untuk rata-
rata maksimum tinggi gelombang signifikan pada bulan April antara 0.6 hingga 1.6 meter dari
arah Timur hingga Selatan dengan gelombang tertinggi di wilayah perairan Laut Jawa
mencapai 1.8 meter.
Gambar 28. Rata-rata Maksimum Tinggi Gelombang Signifikan Bulan April
Page 28
| 28
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
2. Pasang Surut
Informasi prakiraan pasang surut bulan April 2018 dibagi menjadi beberapa wilayah
yaitu di wilayah perairan Kota Banjarmasin meliputi Banjarmasin, Sungai Barito, Sungai
Tabanio dan wilayah perairan Kabupaten Kotabaru meliputi Teluk Kelumpang, Kampung
Baru, Tanjung Pamukan yang dapat dilihat pada lampiran.
Page 29
| 29
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
TIM REDAKSI
Pelindung : Irman Sonjaya, M. Si
Kepala Stasiun Meteorologi Klas II Syamsudin Noor Banjarmasin
Penanggungjawab : Riza Arian Noor, S.Si, M.Ling
Kepala Seksi Observasi Dan Informasi
Anggota Tim : 1. Purwo Aji Setiawan
2. Rianita Sekar Utami
3. Uli Mahanani
4. Herin Hutri Istyarini
5. Rezky Yunita
6. Rizqi Nur Fitriani
7. Utari Randiana
8. Bayu Kencana Putra
9. Rimelda Yuni Hasteti
10. Muhammad Shaa Imul Qadri
11. Siti Fadhilatunnisa
Page 30
| 30
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
Lampiran 1
Pasang Surut Air Laut Bulan April 2018
Page 31
| 31
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
Page 32
| 32
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
Page 33
| 33
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
Page 34
| 34
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
Page 35
| 35
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
Page 36
| 36
Buletin Meteorologi Edisi Maret 2018
Lampiran 2
Alamat Website Informasi Meteorologi
- BMKG
www.bmkg.go.id
- BMKG Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor
http://stametsyamsudinnoor.com
- Prakiraan Cuaca Harian Provinsi Kalimantan Selatan
http://web.meteo.bmkg.go.id/id/prakiraan/cuaca-prakiraan
- Informasi Meteorologi Penerbangan
http://aviation.bmkg.go.id
- Informasi Meteorologi Kelautan
http://maritim.bmkg.go.id
- Informasi Titik Panas (hotspot)
http://satelit.bmkg.go.id/BMKG/index.php?pilih=31
- Informasi Potensi Kebakaran Lahan
http://web.meteo.bmkg.go.id/id/peringatan/kebakaran-hutan