Top Banner
CEREBROVASCULAR DISEASE
39

Cvd Terbaru

Jan 12, 2016

Download

Documents

lathifahendy

an acnk adkjakk knc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Cvd Terbaru

CEREBROVASCULAR DISEASE

Page 2: Cvd Terbaru

Penyakit serebrovaskular (CVD) adalah setiap kelainan otak akibat proses patologi pada sistem pembuluh darah otak. Proses ini dapat berupa penyumbatan lumen pembuluh darah oleh trombosis atau emboli serta pecahnya dinding pembuluh darah otak.

Page 3: Cvd Terbaru

Definisi Menurut WHO, stroke didefinisikan sebagai

gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda klinis fokal atau global yang berlangsung lebih dari 24 jam tanpa ditemukan penyebab lain selain gangguan vaskular

Page 4: Cvd Terbaru
Page 5: Cvd Terbaru

Vaskularisasi otak

Page 6: Cvd Terbaru
Page 7: Cvd Terbaru
Page 8: Cvd Terbaru

Klasifikasi 1. Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya

Stroke iskemik Trombosis Serebri Emboli Serebri

Stroke hemoragik Perdarahan Intraserebral Perdarahan Subarakhnoid

2. Berdasarkan sistem pembuluh darah Sistem Karotis Sistem Vertebro-basilar

Page 9: Cvd Terbaru

Patogenesis stroke Infark dan perdarahan

Page 10: Cvd Terbaru

Major Risk Factorsnon-modifiable

- age

- male sex

- race (more common in blacks)

- family history

modifiable

- hypertension

- diabetes mellitus

- cardiac diseases (atrial fibrillation)

- cigarette smoking

- overw eight

- cholesterol ↑

Page 11: Cvd Terbaru

Perdarahan IntraserebralFAKTOR RESIKO

perubahan arteriosklerotik pada pembuluh darah kecil

pembuluh darah menjadi lemah

terjadi - robekan dan reduplikasi lamina interna

terbentuk aneurisma kecil (Aneurisma Charcot Bouchard)

Mudah ruptur

Page 12: Cvd Terbaru

Perdarahan IntraserebralGejala klinis :

mendadak, saat melakukan aktifitas

dapat didahului gejala prodormal berupa peningkatan tekanan darah : nyeri kepala

Penurunan kesadaran berat sampai koma

Hemiplegia/hemiparese

Tanda-tanda penekanan batang otak

Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial : papil edema

Page 13: Cvd Terbaru

Perdarahan Subarachnoid

Penyebab tersering adalah rupturenya Aneurisma Berry

Penyebab lain : MAV, angioma

Page 14: Cvd Terbaru

Perdarahan Subarachnoid

Gejala klinis :

Nyeri kepla mendadak seperti meledak, berlangsung 1-2 detik sampai 1 menit

Vertigo, mual, muntah

Penurunan kesadaran dan kemudian sadar dalam beberapa menit sampai beberapa jam

Terdapat gejala rangsang meningen

Gangguan fungsi otonom : bradikardi/takikardi, hipoteni/hipertensi, banyak keringat, peningkatan suhu tubuh, gangguan pernafasan

Page 15: Cvd Terbaru
Page 16: Cvd Terbaru
Page 17: Cvd Terbaru
Page 18: Cvd Terbaru

Manifestasi klinis

Page 19: Cvd Terbaru
Page 20: Cvd Terbaru

Middle Cerebral Artery

Occlusion

- Contralateral lower face weakness

- Contralateral hemiplegia

- Contralateral hemianesthesia

- Speech impairment

- Perecptua defisit

Page 21: Cvd Terbaru

Arterial Cerebral Artery Occlusion

- Weakness of foot and leg

- Sensory loss of foot and leg

- Slowness and lack of spontanity

Page 22: Cvd Terbaru

Posterior Cerebral Artery

Occlusion- Midbrain syndrome (Weber’s

Syndrome)1.Third nerve palsy2.Contralateral hemiplagia

- Thalamic Syndrome1. Chorea or herniballimus2. Hemisensory disturbances

- Visual field deficits- Visual hallucinations- Memory problem

Page 23: Cvd Terbaru

PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGIS

Pemeriksaan status generalis Pemeriksaan tanda-tanda vital Pemeriksaan pada jantung

Pemeriksaan neurologis Pemeriksaan tingkat kesadaran Pemeriksaan defisit kognitif Pemeriksaan lapang pandang Pemeriksaan gerak bola mata, nistagmus Pemeriksaan pupil dan refleks cahaya

Page 24: Cvd Terbaru

Pemeriksaan faring dan lingual

Pemeriksaan motorik

Pemeriksaan fungsi sensoris

Pemeriksaan fungsi serebelum

Pemeriksaan refleks patologis

Page 25: Cvd Terbaru

Pemeriksaan penunjang Kimia darah

CT scan

Lumbal punksi

Arteriografi

Page 26: Cvd Terbaru
Page 27: Cvd Terbaru
Page 28: Cvd Terbaru

KOMPLIKASI Pasien stroke berisiko tinggi mengalami komplikasi

medis serius yang disebabkan oleh arteriosklerosis (iskemia/infark miokard), tirah baring yang lama dan mobilitas rendah (ulkus dekubitus, DVT, emboli paru, depresi dan malnutrisi) dan akibat langsung stroke itu sendiri (peningkatan tekanan intrakranial, kejang, ulkus saluran cerna yang diinduksi stress, masalah berkemih, pneumonia aspirasi).

Komplikasi perdarahan terutama dapat terjadi pada penggunaa antikoagulan dan trombolitik.

Page 29: Cvd Terbaru

PENATALAKSANAAN Stroke fase akut

1. Menurunkan angka kematian

2. Meminimalisir kecacatan

3. Mencegah komplikasi

4. Membantu pemulihan penderita

Stroke fase lanjut

1. Mencegah serangan berulang

2. Mengobati faktor resiko

Page 30: Cvd Terbaru

WHO- konsekuensi stroke

Aspek patologi membicarakan anatomi, etiologi dan patofisiologi stroke secara klinis dan intervensi medik (surgikal) dilakukan berdasarkan proses patologis tersebut.

“Impairment” menggambarkan hilangnya fungsi fisiologis, psikologis dan anatomis yang disebabkan stroke. Tindakan psikoterapi, terapi okupasional, EMG/Evoked Potential ditujukan untuk menetapkan kelainan ini.

“Disability” menggambarkan setiap hambatan, kehilangan kemampuan untuk berbuat sesuatuy yang seharusnya mampu dilakukan orang yang sehat, seperti tidak bisa jalan, menelan dan melihat.

“Handicap” menggambarkan halangan atau gangguan pada seseorang penderita stroke akibat “impairment” atau “disability” tersebut.

Page 31: Cvd Terbaru

Terapi trobolisis The Food and Drug Administration (FDA)

intravena r-TPA (recombinant-Tissue Plasminogen Activator) pada penelitian stroke akut sejak tahun 1996.

keuntungan terhadap reperfusi segera akibat lisisnya trombus dan perbaikan sel serebral sangat bermakna.

Penggunaan r-TPA dihubungkan dengan perbaikan outcome pasien dalam 3 jam onset stroke. Pengobatan sedini mungkin ( dalam 90 menit) menghasilkan outcome yang sangat baik.

Tujuan terapi trombolitik ini adalah rekanalisasi trombus arterial dan memperbaiki daerah penumbra iskemik yang disebabkan oleh kondisi hipoperfusi yang kritis terhadap jaringan otak yang masih hidup berada di sekitar inti infark yang rusak dan irreversibel. Daerah iskemik penumbra masih sekitar 80% pada pasien dengan 3 jam onset stroke tetapi proporsi semakin berkurang dengan bertambahnya waktu.

Page 32: Cvd Terbaru

Manajemen tekanan darah pada stroke akut

Pada guideline Stroke 2007 Perdossi, tekanan arteri rata-rata pada stroke akut dianjurkan di bawah 145 mmHg. AHA/ASA guideline 2007 dan ESO 2009 merekomendasikan penurunan tekanan darah yang tinggi pada stroke akut:

Pada pasien stroke iskemik akut, tekanan darah diturunkan sekitar 15% (sistolik maupun diastolik) dalam 24 jam pertama onset stroke, apabila tekanan darah sistolik >220 mmHg atau tekanan darah diastolik >120 mmHg

Pada pasien stroke iskemik akut yang akan diberikan terapi trombolitik (r-TPA), TD sistolik diturunkan hingga <185 mmHg dan TD diastolik < 110 mmHg.

Obat antihipertensi yang diberikan adalah labetalol, nitropruside, nikardipin, nitropaste atau diltiazem intravena.

Page 33: Cvd Terbaru

Pemberian antikoagulan pada stroke iskemik akut

Efek samping yang sering terjadi dari pemberian antikoagulan adalah bahaya perdarahan intraserebral yang cepat terutama pada orang tua, hipertensi berat dan infark yang sangat luas.

Penggunaan heparin subkutan lebih disukai daripada intravena dan pemberiannya hanya beberapa hari kemudian dilanjutkan dengan antikoagulan per oral.

Page 34: Cvd Terbaru

Pemberian terapi antitrombolitik pada stoke iskemik akut

Berdasarkan AHA/ASA guideline 2011 tentang pemberian aspirin pada stroke akut dengan dosis 325 mg dalam 24-48 jam setelah onset stroke dianjurkan untuk setiap stroke iskemik akut.

Page 35: Cvd Terbaru

Manajegen stroke hemoragik

Penanganan medik fase akut dilakukan pada penderita stroke hemoragik dengan menurunkan tekanan darah sistemik yang tinggi (TD sistolik >220 mmHg atau TD diastolik >120 mmHg atau MAP >130 pada stroke hemoragik) sedini dan secepat mungkin agar membatasi pembentukan edema vasogenik akibat robeknya sawar darah otak pada daerah iskemia sekitar perdarahan.

Pada perdarahan subarakhnoid tekanan darah diturunnkan hingga sistolik 140-160 mmHg tetapi tergantung kondisi pasien agar tidak terjadi vasospasme.

Page 36: Cvd Terbaru

Ada beberapa indikasi untuk tindakan bedah, misalnya volume 55 cc, midline shift ≥ 5mm, perdarahan pada ICH, pasien dapat survive tetapi level fungsionalnya kurang baik.

Tindakan bedah yang dilakukan adalah aspirasi sederhana, kraniotomi dan bedah terbuka, evakuasi endoskopik dan aspirasi stereotaksik.

Pada penatalaksanaan perdarahan subarakhnoid dilakukan pengobatan kausal untuk mencegah komplikasi dan perburukan kondisi penderita. Pengobatan kausal dilakukan oleh spesialis bedah saraf.

Page 37: Cvd Terbaru

Pencegahan

Prevensi Primer dan Sekunder Serangan Stroke Pada AF

Farmakoterapi:

1. Terapi “Upstream” dan modifikasi faktor risiko

(ACEI, ARBs, statin, digitalis, amiodarone, β-blocker

dan calcium antagonis.

2. Platelet inhibitor (aspirin, clopidogrel,

ticlopidine).

3. Multitarget (inhibitor koagulasi):

Antagonis vitamin K (warfarin, acenocumarol,

phenprocoumon).

Heparin, Low Molecular Weight Heparin

4. Selective inhibitors faktor-faktor koagulasi

Faktor Xa inhibitor:

Short acting, direct inhibitor (rivaroxaban)

Long acting, indirect inhibitors (idraparinux,

biotinylated idraparinux)

Faktor Iia (trombin) inhibitor:

Direct oral trombin inhibitor (dabigatran)

American Heart Association (AHA) mengeluarkan beberapa rekomendasi untuk prevensi primer dan sekunder berdasarkan faktor-faktor risiko.

Page 38: Cvd Terbaru

Non farmakoterapi:

1. Modifikasi faktor risiko

2. Electrical cardiioversion

3. Electrical ablation of right atrial

conductive tissue

4. Percutaneous left atrial appendage

occlusion

5. Minimally invasive surgical isolation of

the LAA

Page 39: Cvd Terbaru

THANK YOU