Nyeri Kepala 1. 1 Definisi Nyeri kepala adalah nyeri atau sakit sekitar kepala, termasuk nyeri di belakang mata serta perbatasan antara leher dan kepala bagian belakang. Menurut Mansjoer dkk, 2005, disebutkan bahwa nyeri kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak enak di bagian atas ( superior ) kepala, setempat atau menyeluruh dan dapat menjalar ke wajah, mata, gigi, rahang bawah dan leher. 1.2 Epidemiologi Nyeri kepala merupakan keluhan bidang neurologik yang sering dikeluhkan oleh pasien yang datang berobat. Sebahagian besar orang pernah mengalami nyeri kepala (sefalgia) pada sepanjang hidupnya. terbukti dari hasil penelitian population base di Singapore dari Ho dkk didapati prevalensi lifetime nyeri kepala penduduk Singapore adalah pria 80%, wanita 85% (p=0.0002). Di Amerika Serikat, dalam satu tahun lebih dari 70% penduduknya (pernah) mengalami nyeri kepala. Penelitian yang dilakukan di Surabaya (1984) menunjukkan bahwa di antara 6488 pasien baru, 1227 (18,9%) datang karena keluhan nyeri kepala; 180 di antaranya didiagnosis sebagai migren. Sedangkan di RS 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Nyeri Kepala
1. 1 Definisi
Nyeri kepala adalah nyeri atau sakit sekitar kepala, termasuk nyeri di belakang
mata serta perbatasan antara leher dan kepala bagian belakang. Menurut Mansjoer
dkk, 2005, disebutkan bahwa nyeri kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak enak di
bagian atas ( superior ) kepala, setempat atau menyeluruh dan dapat menjalar ke
wajah, mata, gigi, rahang bawah dan leher.
1.2 Epidemiologi
Nyeri kepala merupakan keluhan bidang neurologik yang sering dikeluhkan
oleh pasien yang datang berobat. Sebahagian besar orang pernah mengalami nyeri
kepala (sefalgia) pada sepanjang hidupnya. terbukti dari hasil penelitian population
base di Singapore dari Ho dkk didapati prevalensi lifetime nyeri kepala penduduk
Singapore adalah pria 80%, wanita 85% (p=0.0002). Di Amerika Serikat, dalam satu
tahun lebih dari 70% penduduknya (pernah) mengalami nyeri kepala.
Penelitian yang dilakukan di Surabaya (1984) menunjukkan bahwa di antara
6488 pasien baru, 1227 (18,9%) datang karena keluhan nyeri kepala; 180 di antaranya
didiagnosis sebagai migren. Sedangkan di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta (1986)
didapatkan 273(17,4%) pasien baru dengan nyeri kepala di antara 1298 pasien baru
yang berkunjung selama Januari sd. Mei 1986.
1.3 Klasifikasi
Klasifikasi nyeri kepala telah dilakukan oleh International Headache Society
pada tahun 2004. Adapun klasifikasinya adalah :
1
International Headache Society Classification of Headache
1. Migraine
- Migraine without aura
- Migraine with aura
- Ophtalmoplegic migraine
- Retinal migraine
2. Tension-type headache
- Episodic tension type
headache
- Chronic tension type
headache
3. Cluster headache and chronic
paroxysmal hemicranias
- Cluster headache
- Chronic paroxysmal
hemicrania
4. Miscellaneous headaches not
associated with structural
lesion
- Idiopathic stabbing
headache
- External compression
headache
- Cold stimulus headache
- Benign exertional
headache
- Headache assotiated with
sexual activity
5. Headache associated with head
trauma
- Acute posttraumatic
headache
- Chronic posttraumatic
- Childhood periodic
syndromes that may be
precursors to or associated
with migraine
- Migrainous disorder not
fulfilling above criteria
8. Headache associated with
substances or their withdrawal
- Headache induced by acute
substance use or exposure
- Headache induced by chronic
substance use or exposure
- Headache from substance
withdrawal (acute use)
- Headache from substance
withdrawal (chronic use)
9. Headache associated with
noncephalic infection
- Viral infection
- Bacterial infection
- Other infection
10. Headache associated with
metabolic disorder
- Hypoxia
- Hypercapnia
- Mixed hypoxia and
hypercapnia
- Hypoglycemia
- Dialysis
- Other metabolic abnormality
11. Headache or facial pain
associated with disorder of facial
2
headache
6. Headache associated with
vascular disorders
- Acute ischemic
cerebrovascular disorder
- Intracranial hematoma
- Subarachnoid hemorrhage
- Unruptured vascular
malformation
- Arteritis
- Carotid or vertebral artery
pain
- Venous thrombosis
- Arterial hypertension
- Other vascular disorder
7. Headache associated with
nonvascular intracranial
disorder
- High CSF pressure
- Low CSF Pressure
- Intracranial infection
- Sarcoidosis and other
noninfectious
inflammatory disease
- Related to intrathecal
injections
- Intracranial neoplasm
- Associated with other
intracranial disorder
or cranial structures
- Cranial bone
- Eyes
- Ears
- Nose and sinuses
- Teeth, jaws, and related
structures
- Temporomandibular joint
disease
12. Cranial neuralgias, nerve trunk
pain, and deafferentation pain
- Persistent (in contrast to
ticlike) pain of cranial nerve
origin
- Trigeminal neuralgia
- Glossopharyngeal neuralgia
- Nervus intermedius neuralgia
- Superior laryngeal neuralgia
- Occipital neuralgia
- Central causes or head and
facial pain other than tic
douloureux
13. Headache not classifiable
1.4 Patofisiologi
Menurut H.G.Wolf terdapat 6 mekanisme dasar yang menimbulkan nyeri
kepala yang berasal dari sumber intrakranial :
3
1. Tarikan pada vena yang berjalan ke sinus venosus dari permukaan otak
dan pergeseran sinus-sinus venosus utama.
2. Tarikan pada A. Meningea media
3. Tarikan pada pembuluh-pembuluh arteri besar di otak atau tarikan pada
cabang-cabangnya.
4. Distensi dan dilatasi pembuluh-pembuluh nadi intrakranial (A.Frontalis, A.
Temporalis, A. Discipitalies)
5. Inflamasi pada atau sekitar struktur kepala yang peka terhadap nyeri
meliputi kulit kepala, periosteum, (m. frontalis, Ni temporalis,
m.orsipiutlis.
6. Tekanan langsung pada nervus cranialis V, IX, X saraf spinal dan
cervikalis bagian atas yang berisi banyak serabut aferen rasa nyeri.
Daerah yang tidak peka terhadap nyeri adalah : parenkim otak, ependim
ventrikel, pleksus koroideus, sebagian besar duramater, piarachnoid meningen
meliputi konvektivitas otak dan tulang kepala. Tetapi rasa nyeri tersebut dapat
dibangkitkan oleh karena tindakan fisik seperti batuk, mengejan yang meningkatkan
tekanan intrakranial dan dapat memperburuk nyeri kepala berhubungan dengan
perdarahan atau massa intrakranial.
1.5 Pemeriksaan klinis
a. Anamnesis
Mula timbul
Nyeri kepala yang dimulai sejak masa kanak-kanak, masa remaja atau dewasa
muda biasanya migren; jenis ini umumnya berhenti pada saat menopause, meskipun
pada beberapa kasus justru mulai dirasakan pada masa tersebut. Nyeri kepala tipe
tegang dapat mulai diderita setiap saat; Sedangkan nyeri kepala yang baru mulai
dirasakan pada usia yang lebih lanjut harus diselidiki kemungkinan penyebab
organiknya seperti arteritis temporalis, gangguan peredaran darah otak atau tumor.
Hati-hati terhadap nyeri kepala yang progresif memberat karena mungkin didasari
kelainan organik; makin lama nyeri kepala diderita tanpa berubah sifat, makin besar
kemungkinannya disebabkan oleh faktor-faktor yang jinak (benign).
4
Lokasi, frekuensi, sifat dan gejala penyerta nyeri kepala.
Nyeri
kepala
Sifat nyeri Lokasi Lama
nyeri
Frekuensi Gejala
ikutan
Migren umum
Berdenyut Unilateral
Atau bilateral
6-48 jam Sporadic
Beberapa kali
sebulan
Mual, muntah,
malaise dan
fotofobia
Migren klasik
Berdenyut Unilateral 1-6 jam Beberapa kali Sindroma visual,
mual, muntah, dan
malaise
Klaster Tajam dan
menusuk
Unilateral orbita
5-120 menit
Serangan
berkelompok
dengan remisi
lama
Lakrimasi
ipsilateral, wajah
merah, hidung
tersumbat, Horner
Tipe tegang
Tumpul,
ditekan
Difus,bilateral
Terus
Menerus
Konstan Depresi ansietas
Neuralgia trigeminal
Ditusuk-tusuk
Dermatom
Saraf
Singkat Beberapa kali
Sehari
Zona Pemicu nyeri
Atipikal Tumpul Unilateral
atau
bilateral
Terus
Menerus
Konstan Depresi
kadang-
kadang
psikosis
Sinus Tumpul/ta
jam
Diatas sinus Bervariasi Sporadik dan
konstan
Rinore
Lesi desak bervariasi Unilateral (a Bervariasi Bervariasi Papil
5
ruang wal) bilateral
(lanjut)
Progresif Semakin
sering
edema,deficit
neurologis
fokal,
gangguan
mental
dan
perilaku,keja
ng,dll
Faktor pencetus
Migren dapat dicetuskan oleh banyak hal, seperti alkohol, obat-obatan, cahaya
terang, rasa lelah, kurang tidur, stres, hipoglikemi; selain itu juga sering berkaitan
dengan menstruasi dan dalam banyak kasus sembuh selama hamil. Penderita migren
lebih suka duduk tegak, berbeda dengan nyeri kepala akibat tumor yang penderitanya
lebih suka berbaring dan menghindari perubahan posisi, terutama bangkit dari tidur.
Mengejan atau batuk dapat mencetuskan semua jenis nyeri kepala, kecuali tipe
tegang. Pasien nyeri kepala klaster tidak dapat tenang selama serangan, bahkan dapat
kelihatan panik; tanda ini khas karena tidak ditemui pada nyeri kepala jenis lain.
Guncangan kepala (head jolt) memperberat nyeri kepala, terutama akibat tumor;
kadang- kadang dijumpai juga pada nyeri kepala di saat demam, pasca trauma atau
meningitis; nyeri kepala tipe tegang tidak banyak dipengaruhi. Gangguan tidur yang
menyertai nyeri kepala biasanya disebabkan oleh anxietas atau depresi. Riwayat
keluarga umumnya dijumpai di kalangan pasien migren.
b. Pemeriksaan Fisik
- fungsi vital : tekanan darah, frekuensi, nadi, pernapasan, suhu tubuh untuk
menyingkirkan penyakit-penyakit sistemik;
- funduskopi penting untuk mendeteksi adanya papiledema dan/atau tanda-
tanda hipertensi.
- Palpasi daerah kepala dan leher dilakukan untuk mendeteksi kelainan