Top Banner
CASE REPORT Hernia Inguinalis Lateralis Penyusun Radityo Akhmedika Fauzie 130112110640 Prathama Gilang Wagiono Putera 130112110673 Reza Arif Fadillah 130112110605 BAGIAN/SMF ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
24

Crs Hil Final

Jul 24, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Crs Hil Final

CASE REPORT

Hernia Inguinalis Lateralis

Penyusun

Radityo Akhmedika Fauzie 130112110640

Prathama Gilang Wagiono Putera 130112110673

Reza Arif Fadillah 130112110605

BAGIAN/SMF ILMU BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2012

Page 2: Crs Hil Final

BAB I

KASUS PENYAKIT

1.1 Keterangan Umum

Nama : Abdul Hakim

Usia : 9 Tahun

Alamat : Sekeloa Timur

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tinggi Badan : 132 cm

Berat Badan : 22 kg

1.2 Anamnesis

Keluhan Utama: Benjolan di lipat paha kanan

Orang tua pasien mengeluhkan adanya benjolan di lipat paha kanan anaknya sejak usia

empat tahun. Benjolan timbul ketika os bermain dan bersepeda , dan menghilang ketika os

beristirahat atau berbaring. Benjolan berbentuk seperti sosis dan berukuran sebesar ibu jari.

Tidak ada rasa neyri pada benjolan

Os tidak mengeluhkan kembung, tidak mengeluhkan muntah, tidak ada demam, tidak ada

gangguan buang air besar.

Orang tua mengakui adanya riwayat keluarga dan pasien tidak pernah dioperasi

sebelumnya.

1.3 Pemeriksaan fisik

1.3.1 Keadaan Umum

Kesadaran : Compos Mentis

Kesan : Tidak tampak sakit

Page 3: Crs Hil Final

1.3.2 Tanda Vital

Tensi : 120/80 mmHg

Nadi : 88 kali/menit

Respirasi : 24 kali/Menit

Suhu : 36.8 °C

1.3.2 Status Generalis

Kepala : Konjungtiva tidak anemis

Sklera tidak ikterik

Mulut : Tonsil : T1 – T1 Tenang

Pharing : Hiperemis (-)

Leher : JVP tidak meningkat

KGB tidak teraba

Dada : Bentuk dan gerak simetris

Pulmo : VBS ki=ka

Ronkhi -/- Wheezing -/-

Jantung : BJ murni reguler, murmur -/-

Abdomen : Datar dan lembut,

Hepar dan lien tidak teraba

Bising usus (+) normal

Ekstremitas: Edema : -/-

Sianosis : -/-

Akral Hangat

Page 4: Crs Hil Final

1.3.3 Status Lokalis

a/r Ingiunalis Dextra

Tidak teraba massa

Tidak ada Nyeri Tekan

Finger Test : Terdapat impuls dorongan di ujung jari

Thumb Test: Tidak Keluar Benjolan

1.4 Resume

Seorang anak laki-laki berumur 9 tahun, dengan keluhan utama benjolan a/r inguinalis

dextra sejak lima tahun lalu dan hilang timbul. Nyeri tekan (-) Demam (-) , perut kembung (-) ,

muntah (-) , gangguan buang air besar (-) , Riwayat serupa pada keluarga (+).

Daripemeriksaan fisik didapatkan status generalis dalam batas normal. Dari status

lokalis didapatkan a/r inguinal dextra : massa (-) , nyeri tekan (-) , Finger Test : Terdapat impuls

dorongan di ujung jari, Thumb Test: Tidak Keluar Benjolan

1.5 Diagnosis Kerja

Hernia inguinal lateralis dextra reponible

1.6 Pemeriksaan Penunjang

1.6.1 Laboratorium ( 15 -04-2012 )

Hb 13.5

Ht 42

Leukosit : 15100

Urinalisis Dalam Batas Normal

1.6.2 X-Ray Thorax

Tidak ada kardiomegali

Tidak tampak TB paru aktif

1.6.3 USG

Page 5: Crs Hil Final

- Scan scrotum bilateral

Testis kanan: ukuran 10.8 x 13.0 x 7.0 mm dengan parenkim yang homogeni

Testis kiri: ukuran 10.9 x 16.3 x 80mm dengan parenkim yang homogeni

Tidak tampak koleksi cairan sekitar testis

- Scan canalis inguinalis bilateral

Inguinal kanan: tampak ada gambaran canalis inguinalis kanan yang melebar dengan adanya

gambaran isoechoic dengan peristaltic didalam lumen canalis

Inguinal kiri tampak bayangan canalis inguinalis, tidak melebar dengan diameter 1.1 -2.5 pada

saat valsava tampak ada pelebaran

- Kesan :

Menyokong hernia inguinalis kanan

USG testis bilateral, canalis inguinal kiri dalam batas normal

1.7 Terapi

Mengurangi aktivitas berat

Herniorraphy dekstra

1.8 Prognosis

Quo ad vitam : ad bonam

Quo ad functionam : ad bonam

Page 6: Crs Hil Final

BAB II

LANDASAN TEORI

Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian

yang lemah dari dinding rongga yang bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut menonjol

melalui defek atau bagian yang lemah dari lapisan muskulo aponeurotik dinding perut. Hernia

terdiri dari cincin, kantong dan isi hernia.

Menurut sifatnya hernia dibagi menjadi 4, yaitu :

1 hernia reponibel

yaitu bila isi hernia dapat keluar masuk. Usus keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi

jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus.

2 hernia irreponibel / hernia akreta

yaitu bila isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan kedalam rongga. Biasanya disebabkan

oleh perlengketan isi kantong pada peritoneum kantong hernia. Tidak ada keluhan rasa nyeri

ataupun tanda sumbatan usus.

3 hernia inkarserata

yaitu bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia, berarti isi kantong terperangkap, tidak dapat

kembali ke dalam rongga perut disertai terjadinya gangguan pasase usus. Hernia ini merupakan

penyebab obstruksi nomor satu di Indonesia.

4 hernia strangulata

yaitu bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia, isi kantong terperangkap dan terjadi gangguan

pasase usus serta gangguan vaskularisasi sehingga dapat terjadi nekrosis.

Page 7: Crs Hil Final

Jika yang mengalami strangulasi hanya sebagian dinding usus disebut hernia Richter.

Biasanya pasase usus masih ada, mungkin terganggu karena usus terlipat sehingga disertai

obstruksi usus.

Apabila sebagian dinding kantong hernia terbentuk dari organ yang merupakan isi hernia

seperti caecum, kolon sigmoid atau kandung kemih, disebut hernia geser. Hernia geser dapat

terjadi karena isis kantong berasal dari organ yang letaknya retroperitoneal. Alat bersangkutan

tidak masuk ke kantung hernia, melainkan tergeser dari retroperitoneal.

Hernia diberi nama menurut letaknya , misalnya diafragma, inguinal, umbilical, femoral. Yang

sering terjadi adalah hernia inguinalis.

2.1 Definisi

Hernia Inguinalis adalah suatu keadaan dimana sebagian usus masuk melalui sebuah lubang pada

dinding perut ke dalam kanalis inguinalis. Kanalis inguinalis adalah saluran berbentuk tabung,

yang merupakan jalan tempat turunnya testis (buah zakar) dari perut ke dalam skrotum (kantung

zakar) sesaat sebelum bayi dilahirkan

2.2 Epidemiologi

Tujuh puluh lima persen dari seluruh hernia abdominal terjadi di inguinal (lipat paha). Yang

lainnya dapat terjadi di umbilikus (pusar) atau daerah perut lainnya. Hernia indirect lebih banyak

daripada hernia direct yaitu 2:1Hernia inguinalis dibagi menjadi 2, yaitu hernia inguinalis

medialis dan hernia inguinalis lateralis. Jika kantong hernia inguinalis lateralis mencapai skrotum

(buah zakar), hernia disebut hernia skrotalis. Hernia inguinalis lateralis terjadi lebih sering dari

hernia inguinalis medialis dengan perbandingan 2:1, dan diantara itu ternyata pria lebih sering 7

kali lipat terkena dibandingkan dengan wanita. Semakin bertambahnya usia kita, kemungkinan

terjadinya hernia semakin besar. Hal ini dipengaruhi oleh kekuatan otot-otot perut yang sudah

mulai melemah.

Page 8: Crs Hil Final

2.3 Etiologi dan Faktor Risiko

Kongenital

Kanalis inguinalis adalah kanal yang normal pada fetus. Pada bulan ke-8 kehamilan, terjadi

desensus testis melalui kanal tersebut. Penurunan testis tersebut akan menarik peritoneum

kedaerah skrotum sehingga terjadi penonjolan peritoneum yang disebut dengan prosesus

vaginalis peritonei. Pada bayi yang sudah lahir, umumnya prosesus ini sudah mengalami

obliterasi sehingga isi perut tidak dapat melalui kanal tersebut. Namun dalam beberapa hal,

sering kali kanalis ini tidak menutup. Karena testis kiri turun lebuh dahulu, maka kanalis

inguinalis kanan lebih sering terbuka. Bila kanalis kiri terbuka biasanya yang kanan juga terbuka.

Dalam keadan normal, kanalis yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan. Bila prosesus

terbuka terus ( karena tidak mengalami obliterasi ), akan timbul hernia inguinalis lateralis

kongenital.

Di dapat

1. anulus inguinalis internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantong dan isi hernia.

2. peninggian tekanan intraabdomen kronik yang dapat mendorong isi hernia melewati melewati

annulus internus yang cukup lebar, seperti batuk kronik, pekerjaan mengangkat benda berat,

hipertrofi prostad, konstipasi, dan asites. Peninggian tekanan intra abdomen juga dapat

membuka kembali kanalis inguinalis.

3. kelemahan otot dinding perut karena usia. Sehingga insiden hernia meningkat dengan

bertambahnya umur, mungkin karena meningkatnya penyakit yang meninggikan tekanan intra

abdomen dan jaringan penunjang berkurang kekuatannya.

Pada orang yang sehat ada tiga mekanisme yang dapat menegah terjadinya hernia inguinalis,

yaitu kanalis inguinalis yang berjalan miring, adanya struktur m.oblikus internus abdominis yang

menutup annulus inguinalis internus ketika berkontraksi, dan adanya facia transfersa yang kuat

yang menutupi trigonum Hasselbach yang umumnya hampir tidak berotot. Gangguan pada

mekanisme ini dapat menyebabkan terjadinya hernia.

Page 9: Crs Hil Final

Dalam keadaan relaksasi otot dinding perut, bagian yang membatasi annulus internus turut

kendur. Pada keadaan ini tekanan intra abdomen tidak tinggi dan kanalis inguinalis berjalan lebih

vertical. Sebaliknya bila otot dinding perut berkontraksi, kanalis inguinalis berjalan lebih

transversal dan annulus inguinalis tertutup sehingga dapat mencegah masuknya usus kedalam

kanalis unguinalis. Kelemahan otot dinding perut antara lain terjadi akibat kerusakan

n.iliofemoralis dan n. ilioinguinalis setelah apendektomi.

2.4 Patofisiologi

Kanalis inguinalis dalam kanal yang normal pada fetus. Pada bulan ke 8 dari kehamilan,

terjadinya desensus vestikulorum melalui kanal tersebut. Penurunan testis itu akan menarik

peritoneum ke daerah scrotum sehingga terjadi tonjolan peritoneum disebut dengan prosesus

vaginalis peritonea. Bila bayi lahir umumnya prosesus ini telah mengalami obliterasi, sehingga

isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut. Tetapi dalam beberapa hal sering belum

menutup, karena testis yang kiri turun terlebih dahulu dari yang kanan, maka kanalis inguinalis

yang kanan lebih sering terbuka. Dalam keadaan normal, kanal yang terbuka ini akan menutup

pada usia 2 bulan.

Bila prosesus terbuka sebagian, maka akan timbul hidrokel. Bila kanal terbuka terus,

karena prosesus tidak berobliterasi maka akan timbul hernia inguinalis lateralis kongenital.

Biasanya hernia pada orang dewasa ini terjadi kerana usia lanjut, karena pada umur tua otot

dinding rongga perut melemah. Sejalan dengan bertambahnya umur, organ dan jaringan tubuh

mengalami proses degenerasi. Pada orang tua kanalis tersebut telah menutup. Namun karena

daerah ini merupakan locus minoris resistance, maka pada keadaan yang menyebabkan tekanan

intraabdominal meningkat seperti batuk kronik, bersin yang kuat dan mengangkat barang berat,

mengejan. Kanal yang sudah tertutup dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis lateralis

karena terdorongnya sesuatujaringan tubuh dan keluar melalui defek tersebut. Akhirnya menekan

dinding rongga yang telah melemas akibat trauma, hipertropi prostat, asites, kehamilan,obesitas,

dan kelainan kongenital dan dapat terjadi pada semua.

Pria lebih banyak dari wanita, karena adanya perbedaan proses perkembangan alat

reproduksi pria dan wanita semasa janin. Potensial komplikasi terjadi perlengketan antara isi

hernia dengan dinding kantong hernia sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali.

Terjadi penekanan terhadap cincin hernia,akibat semakin banyaknya usus yang masuk, cincin

Page 10: Crs Hil Final

hernia menjadi sempit danmenimbulkan gangguan penyaluran isi usus. Timbulnya edema bila

terjadi obtruksi usus yang kemudian menekan pembuluh darah dan kemudian terjadi nekrosis.

Bila terjadi penyumbatan dan perdarahan akan timbul perut kembung, muntah,konstipasi. Bila

inkarserata dibiarkan, maka lama kelamaan akan timbul edemasehingga terjadi penekanan

pembuluh darah dan terjadi nekrosis.

Juga dapat terjadi bukan karena terjepit melainkan ususnya terputar. Bila isi perut terjepit

dapat terjadi shock, demam, asidosis metabolik, abses. Komplikasi hernia tergantung pada

keadaan yang dialami oleh isi hernia. Antara lain obstruksi usus sederhana hingga perforasi

(lubangnya) usus yang akhirnya dapatmenimbulkan abses lokal, fistel atau peritonitis.

2.5 Klasifikasi

2.5.1.Hernia Inguinalis Medialis

Hernia ini merupakan jenis henia yang didapat (akuisita) disebabkan oleh faktor peninggian

tekanan intra abdomen kronik dan kelemahan otot dinding di trigonum Hesselbach. Jalannya

langsung (direct) ke ventral melalui annulus inguinalis subcutaneous. Hernia ini sama sekali

tidak berhubungan dengan pembungkus tali mani, umumnya terjadi bilateral, khususnya pada

laki-laki tua. Hernia jenis ini jarang, bahkan hampir tidak pernah, mengalami inkarserasi dan

strangulasi.

*Trigonum Hesselbach merupakan daerah dengan batas:

Inferior: Ligamentum Inguinale.

Lateral: Vasa epigastrikainferior.

Medial:Tepi m.rectus abdominis.

Dasarnya dibentuk oleh fascia transversalis yang diperkuat serat aponeurosis m.transversus

abdominis.

Page 11: Crs Hil Final

2.5.2. Hernia Inguinalis Lateralis

Hernia ini disebut lateralis karena menonjol dari perut di lateral pembuluh epigastrika

inferior. Dikenal sebagai indirek karena keluar melalui dua pintu dan saluran, yaitu annulus dan

kanalis inguinalis. Pada pemeriksaan hernia lateralisakan tampak tonjolan berbentuk lonjong.

Dapat terjadi secara kongenital atau akuisita:

5 Hernia inguinalis lateralis congenital .

Terjadi bila processus vaginalis peritonei pada waktu bayi dilahirkan sama sekalitidak

menutup. Sehingga kavum peritonei tetap berhubungan dengan rongga tunikavaginalis

propria testis. Dengan demikian isi perut dengan mudah masuk ke dalamkantong

peritoneum tersebut.

6 Hernia inguinalis lateralis akuisita.

Terjadi bila penutupan processus vaginalis peritonei hanya pada suatu bagian

saja.Sehingga masih ada kantong peritoneum yang berasal dari processus vaginalis

yangtidak menutup pada waktu bayi dilahirkan. Sewaktu-waktu kentung peritonei ini

dapat terisi dalaman perut, tetapi isi hernia tidak berhubungan dengan tunika vaginalis

propria testis.

2.5.3. Hernia Pantalon

Merupakan kombinasi hernia inguinalis lateralis dan medialis pada satu sisi. Kedua

kantung hernia dipisah oleh vasa epigastrika inferior sehingga berbentuk seperticelana. Keadaan

ini ditemukan kira-kira 15% dari kasus hernia inguinalis. Diagnosis umumnya sukar untuk

ditegakkan dengan pemeriksaan klinis, dan biasanya baru ditemukan sewaktu operasi.

Page 12: Crs Hil Final

2.6 Manifestasi Klinis

jenis Reponibel nyeri obstruksi sakit Toksik

Reponibel/bebas

Ireponibel/akreta

Inkarserata

Strangulata

+

-

-

-

-

-

+

++

-

-

+

+

-

-

+

++

-

-

-

++

Hernia inguinal sering terlihat sebagai tonjolan intermitten yang secara berangsur,-angsur

meningkat dalam ukuran dan menjadi ketidaknyamanan yang progresif dan persisten yang

progresif. Kadang hanya sedikit nyeri , sakit atau rasa terbakar didaerah lipat paha yang mungkin

didapatkan sebelum perkembangan dari penonjolan yang nyata. Ketidaknyamanan ini

memperjelas onset dari symtomp hernia yang sering dideskripsikan sebagai rasa sakit dan sensasi

terbakar. Gejala itu mungkin tidak hanya didapatkan didaerah inguinal tapi juga menyebar

kedaerah pinggul, belakang, kaki, atau kedaerah genital. Disebut "Reffered pain" gejala

ketidaknyamanan ini dapat mempercepat keadaan yang berat dan menyusahkan.

Gejala ketidaknyamanan pada hernia biasanya meningkat dengan durasi atau intensitas dari

kerja, tapi kemudian dapat mereda atau menghilang dengan istirahat, meskipun tidak selalu.

Rasa tidak enak yang ditimbulkan oleh hernia selalu memburuk disenja hari dan membaik pada

malam hari, saat pasien berbaring bersandar dan hernia berkurang. Nyeri lipat paha tanpa hernia

yang dpat terlihat, biasanya tidak mengindikasikan atau menunjukkan mula timbulnya hernia.

Kebanyakan hernia berkembang secara diam-diam, tetapi beberapa yang lain dicetuskan oleh

peristiwa muscular tunggal yang sepenuh tenaga. Secara khas, kantong hernia dan isinya

membesar dan mengirimkan impuls yang dapat teraba jika pasien mengedan atau batuk.

Biasanya pasien harus berdiri saat pemeriksaan , kerena tidak mungkin meraba suatu hernia lipat

paha yang bereduksi pada saat pasien berbaring. Hidrokel bertransiluminasi, tetapi hernia tidak.

Hernia yang tidak dapat dideteksi oleh pemeriksaan fisik, dapat dilihat dengan ultra sonografi

atau tomografi komputer. Strangulasi menimbulkan nyeri hebat dalam hernia yang diikuti

dengan cepat oleh nyeri tekan, obstruksi interna, dan tanda atau gejala sepsis. Reduksi dari

Page 13: Crs Hil Final

hernia strangulasi adalah kontraindikasi jika ada sepsis atau isi dari sakus yang diperkirakan

mengalami gangrenosa.

2.7 Pemeriksaan Fisik

Daerah inguinalis pertama-tama diperiksa dengan inspeksi , sering benjolan muncul

dalam lipat paha dan terlihat cukup jelas. Kemudian jari telunjuk diletakkan disisi lateral kulit

skrotum dan dimasukkan sepanjang funikulus spermatikus sampai ujung jari tengah mencapai

annulus inguinalis profundus. Suatu kantong yang diperjelas dengan batuk biasanya dapat diraba

pada titik ini. Jika jari tangan tak dapat melewati annulus inguinalis profundus karena adanya

massa, maka umumnya diindikasikan adanya hernia.Hernia juga diindikasikan, bila seseorang

meraba jaringan yang bergerak turun kedalam kanalis inguinalis sepanjang jari tangan pemeriksa

selama batuk.

Walaupun tanda-tanda yang menunjukkan apakah hernia itu indirek atau direk, namun

umumnya hanya sedikit kegunaannya, karena keduanya biasanya memerlukan penatalaksanaan

bedah, dan diagnosis anatomi yang tepat hanya dapat dibuat pada waktu operasi. Gambaran yang

menyokong adanya hernia indirek mencakup turunnya kedalam skrotum, yang sering ditemukan

dalam hernia indirek, tetapi tak lazim dalam hernia direk. Hernia direk lebih cenderung timbul

sebagai massa yang terletak pada annulus inguinalis superfisialis dan massa ini biasanya dapat

direposisi kedalam kavitas peritonealis, terutama jika pasien dalam posisi terbaring. Pada

umumnya pada jari tangan pemeriksa didalam kanalis inguinalis, maka hernia inguinalis indirek

maju menuruni kanalis pada samping jari tangan, sedangkan penonjolan yang langsung keujung

jari tangan adalah khas dari hernia direk.

Page 14: Crs Hil Final

* Tiga teknik pemeriksaan sederhana yaitu finger test, Ziemen test dan Thumb test.

Cara pemeriksaannya sebagai berikut:

P e m e ri k saan Fing e r T e s t :

1.Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5.

2.Dimasukkan lewat skrortum melalui anulus eksternus ke kanal inguinal.

3. Penderita disuruh batuk:

- Bila impuls diujung jari berarti Hernia Inguinalis Lateralis.

- Bila impuls disamping jari Hernia Inguinalis Medialis.

P e m e ri k saan Z i e m e n T e s t :

1.Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu (biasanya oleh penderita).

2.Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan.

3.Penderita disuruh batuk bila rangsangan pada :

jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis.

jari ke 3 : hernia Ingunalis Medialis.

jari ke 4 : Hernia Femoralis.

P e m e ri k saan T hu mb T e s t :

Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan penderita disuruh mengejan

-Bila keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis medialis.

-Bila tidak keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis Lateralis.

Page 15: Crs Hil Final

2.8 Pemeriksaan Penunjang

Hasil laboratorium

Untuk mendukung ke arah adanya strangulasi, sebagai berikut:

Leukocytosis dengan shift to the left yang menandakan strangulasi.

Elektrolit, BUN, kadar kreatinine yang tinggi akibat muntah-muntah dan menjadi dehidrasi.Tes Urinalisis untuk menyingkirkan adanya masalah dari traktus genitourinarius yang

menyebabkan nyeri lipat paha

Pemeriksaan radiologis

Pemeriksaan radiologis tidak diperlukan pada pemeriksaan rutin hernia.Ultrasonografi dapat digunakan untuk membedakan adanya massa pada lipat paha atau

dinding abdomen dan juga membedakan penyebab pembengkakan testis.

Pemeriksaan Ultrasound pada daerah inguinal dengan pasien dalam posisi supine dan

posisi berdiri dengan manuver valsafa dilaporkan memiliki sensitifitas dan spesifisitas diagnosis

mendekati 90%. Pemeriksaan ultrasonografi juga berguna untuk membedakan hernia incarserata

dari suatu nodus limfatikus patologis atau penyebab lain dari suatu massa yang teraba di

inguinal. Pada pasien yang sangat jarang dengan nyeri inguinal tetapi tak ada bukti fisik atau

sonografi yang menunjukkan hernia inguinalis. CT scan dapat digunakan untuk mengevaluasi

pelvis untuk mencari adanya hernia obturator.

2.9 Diagnosis

Gejala dan tanda klinik hernia banyak ditentukan oleh keadaan isi hernia.

Pada hernia reponibel keluhan satu-satunya adalah benjolan dilipat paha yang muncul pada

waktu berdiri, batuk, bersin, atau mengedan dan menghilang setelah berbaring. Keluhan nyeri

Page 16: Crs Hil Final

jarang dijumpai, kalau ada biasanya dirasakan di daerah epigastrium atau paraumbilikal

berupa nyeri visceral karena regangan pada mesenterium sewaktu satu segmen usus halus

masuk kedalam kantong hernia.

Nyeri yang disertai mual atau  muntah baru timbul kalau terjadi inkarserasi karena ileus atau

strangulasi karena nekrosis atau ganggren.

Tanda klinik pada pemeriksaan fisik bergantung pada isi hernia.

Inspeksi :    saat pasien mengedan dapat dilihat hernia inguinalis lateralis muncul sebagai

penonjolan diregio ingunalis yang berjalan dari lateral atas ke medial bawah.

Palpasi   :         kantong hernia yang kosong dapat diraba pada funikulus spermatikus sebagai

gesekan dari dua lapis kantong yang memberikan sensasi gesekan dua permukaan sutera. Tanda

ini disebut tanda sarung tangan sutera, tetapi umumnya tanda ini sukar ditentukan. Kalau

kantong hernia berisi organ maka tergantung isinya, pada palpasi mungkin teraba usus, omentum

( seperti karet ), atau ovarium.

Dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada anak kecil, dapat dicoba mendorong isi

hernia dengan menonjolkan kulit skrotum melalui annulus eksternus sehingga dapat ditentukan

apakah isi hernia dapat direposisi atau tidak. Apabila hernia dapat direposisi, pada waktu jari

masih berada dalam annulus eksternus, pasien diminta mengedan. Kalau hernia menyentuh ujung

jari, berarti hernia inguinalis lateralis, dan kalau samping jari menyentuh menandakan hernia

inguinalis medialis. Isi hernia pada bayi wanita yang teraba seperti sebuah massa yang padat

biasanya terdiri dari ovarium.

2.10 Diagnosis Banding

a. Hidrocele pada funikulus spermatikus maupun testis.

b. Yangmembedakan:

- pasien diminta mengejan bila benjolan adalah hernia maka akan membesar, sedang bila

hidrocele benjolan tetap tidak berubah. Bila benjolan terdapat pada skrotum , maka

dilakukan pada satu sisi , sedangkan disisi yang berlawanan diperiksa melalui

diapanascopy. Bila tampak bening berarti hidrocele (diapanascopy +).

Page 17: Crs Hil Final

-Pada hernia: canalis inguinalis teraba usus

-Perkusi pada hernia akan terdengar timpani karena berisi usus

-Fluktuasi positif pada hernia.

b. Kriptochismus

Testis tidak turun sampai ke skrotum tetapi kemungkinanya hanya sampai kanalis inguinalis 

c. Limfadenopati/ limfadenitis inguinal. Perhatikan apakah ada infeksi pada kaki sesisi.

d. Varises vena saphena magna didaerah lipat paha 

e. Lipoma yang menyelubungi funikulus spermatikus (sering disangka hernia inguinalis

medialis).

2.11 Penatalaksanaan

1. Konservatif

Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian penyangga

atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi.

a. Reposisi

Reposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulate, kecuali pada pasien

anak-anak. reposisi dilakukan secara bimanual. Tangan kiri memegang isi hernia

membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya kearah cincin hernia

dengan tekanan lambat tapi menetap sampai terjadi reposisi. Pada anak-anak

inkarserasi lebih sering terjadi pada umur dibawah dua tahun. Reposisi spontan lebih

sering dan sebaliknya gangguan vitalitas isi hernia jarang terjadi jika dibandingkan

dengan orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh cincin hernia yang lebih elastis

dibandingkan dengan orang dewasa.

Reposisi dilakukan dengan menidurkan anak dengan pemberian sedative dan

kompres es diatas hernia. Bila usaha reposisi ini berhasil anak disiapkan untuk

operasi pada hari berikutnya. Jika reposisi hernia tidak berhasil dalam waktu enam

jam harus dilakukan operasi segera.

Page 18: Crs Hil Final

b. Bantalan penyangga

Pemakaian bantalan penyangga hanya bertujuan menahan hernia yang telah

direposisi dan tidak pernah menyembuhkan sehingga harusdipakai seumur hidup.

Namun cara yang berumur lebih dari 4000 tahun ini masih saja dipakai sampai

sekarang.

Sebaiknya cara ini tidak dianjurkan karena mempunyai komplikasi, antara lain

merusak kulit dan tonus otot dinding perut didaerah yang tertekan sedangkan

strangulasi tetap mengancam. Pada anak-anak cara ini dapat menimbulkan atrofitestis

karena tekanan pada tangki sperma yang mengandung pembuluh darah testis.

2. Operatif

Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia inguinalis yang rasional.

Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan. Prinsip dasar operasi hernia

terdiri dari herniotomo dan hernioplastik

Herniotomi - Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai kelehernya.

Kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian direposisi, kantong

hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong 

Hernioplasty, dilakukan tindakan memperkecil annulus inguinalis internus dan

memperkuat dinding belakang kanalis ingunalis. Hernioplasty lebih penting artinya dalam

menvegah terjdinya residif dibandingkan dengan herniatomy. Dikenal berbagai metode

hernioplasty seperti memperkecil annulus inguinalis internus dengan jahitan tertutup, menutup

dan memperkuat fascia transversal, dan menjahitkan pertemuan M. transversus internus

abdominis dan M. oblikus internus abdominis yang dikenal dengan nama conjoint tendon

Page 19: Crs Hil Final

keligamentum inguinale Poupart menurut metode Bassini, atau menjahitkan fascia tranversa, M.

tranversus abdominis, M. oblikus internus abdominis ke ligamentum Cooper pada metode Mc

Vay.

2.12Prognosis

Perbaikan klasik memberikan angka kekambuhan sekitar 1% -3% dalam jarak waktu 10 tahun

kemudian. Kekambuhan disebabkan oleh tegangan yang berlebihan pada saat perbaikan, jaringan

yang kurang, hernioplasti yang tidak adekuat, dan hernia yang terabaikan. Kekambuhan yang

sudah diperkirakan, lebih umum dalam pasien dengan hernia direk, khususnya hernia direk

bilateral. Kekambuhan tidak langsung biasanya akibat eksisi yang tidak adekuat dari ujung

proksimal kantung. Kebanyakan kekambuhan adalah langsung dan biasanya dalam regio

tuberkulum pubikum, dimana tegangan garis jahitan adalah yang terbesar.insisi relaksasi selalu

membantu. Perbaikan hernia inguinalis bilateral secara bersamaan tidak meningkatkan tegangan

jahitan dan bukan merupakan penyebab kekambuhan seperti yang dipercaya sebelumnya. Hernia

rekurren membutuhkan prostesis untuk perbaikan yang berhasil, kekambuhan setelah

hernioplasti prostesisanterior paling baik dilakukan dengan pendekatan preperitoneal atau secara

anterior dengan sumbat prostesis.

2.13Komplikasi

Komplikasi hernia bergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia. Isi hernia dapat

tertahan dalam kantong hernia pada hernia irreponibel; ini dapat terjadi kalau herniaterlalu besar

atau terdiri dari omentum, organ ektraperitoneal (hernia geser) atau hernia akreta. Disini tidak

timbul gejala klinik kecuali berupa benjolan. Dapat pula terjadi isi hernia tercekik oleh cincin

hernia sehingga terjadi hernia strangulate yang menimbulkan gejala obstruksi usus yang

sederhana. Sumbatan dapat terjadi total atau parsial seperti pada hernia richter. Bila cincin hernia

sempit, kurang elastis atau lebih kaku seperti pada hernia femoralis dan hernia obturatoria, lebih

sering terjadi jepitan parsial. Jarang terjadi inkarserasi retrograde yaitu dua segmen usus

terperangkap didalam kantong hernia dan satu segmen lainnya berada dalam rongga peritoneum

seperti hurup W.

Jepitan hernia akan menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia. Pada permulaaan terjadi

bendungan vena sehingga terjadi udem organ atau struktur didalam hernia dan transudasi

Page 20: Crs Hil Final

kedalam kantong hernia. Timbulnya udem menyebabkan jepitan pada cincin hernia makin

bertambah sehingga akhirnya peredaran darah jaringa terganggu. Isi hernia menjadi nekrosis dan

kantong hernia berisi transudat berupa cairan serosanguinus. Kalau isi hernia terdiri dari usus,

dapat terjadi perforasi yang akhirnya dapat menimbulkan abses local, fistel atau peritonitis jika

terjadi hubungan dengan rongga perut.

2.14Pencegahan

Hernia lebih sering terjadi pada seseorang yang mengalami kegemukan, menderita batuk

menahun, sembelit menahun atau BPH yang menyebabkan dia harus mengedan ketika berkemih.

Pengobatan terhadap berbagai keadaan diatas bisa mengurangi resiko terjadinya hernia