Top Banner
23

Critical Approach Based on Karl Marx Theory

Jul 16, 2015

Download

Education

Ahmed Latif II
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Critical Approach Based on Karl Marx Theory
Page 2: Critical Approach Based on Karl Marx Theory

Pendekatan Kritis muncul pada abad ke-19 setelah revolusi Industri.

“Hubungan yang t i dak sei mbang ant ara pemi l i k modal dan kel as pekerj a memuncul kan pemberont akan t erhadap

si st em kapi t al i s”- Karl Marx -

“ Marx berpendapat yang intinya adalah kita harus mulai kritis di era kapitalis yang penuh dengan penindasan terhadap pekerja bawahan. Sikap kritis tersebut akan

membawa kita ke revolusi. “

“ KRITIK akan membawa kepada revolusi karena KRITIK mengungkap kondisi sosial manusia sesungguhnya “ – Karl Marx

Adanya st r ukt ur sosi al menumbuhkan si kap kr i t i s

Page 3: Critical Approach Based on Karl Marx Theory

I SU- I SU DALAM PENDEKATAN KRI TI S

1. Adanya struktur sosial meyebabkan ketidak seimbangan kekuatan antar kelas.

2. Ketidakseimbangan kekuatan menyebabkan keterasingan (alienation) & penindasan (oppression) terhadap kelas sosial tertentu.

3. Peran teori kritis adalah membuka ketidakseimbangan tersebut.

Page 4: Critical Approach Based on Karl Marx Theory

KEKUATAN ADALAH AKAR DARI TEORI KRITIS

Pendekatan-pendekatan dalam memahami konsep KEKUATAN :

1.Pendekatan Tradisional : Kekuatan identik dengan posisi tertinggi dalam suatu hirarki2.Pendekatan Simbolik : kekuatan adalah hasil dari interaksi komunikasi dalam suatu organisasi (dari interaksi diperoleh pengakuan).3.Pendekatan Kritis-Radikal : Ekonomi, sosial dan komunikasi membangun suatu kekuatan.

Page 5: Critical Approach Based on Karl Marx Theory

DUA SUMBER KEKUATAN

1. Modes & Means of Productions (Calssical Marxist Theory)

A_Modes : Pemodal mengambil keuntngan/nilai lebih dari pekerja.

B_Means : Ketika industrialisasi (proses produksi) menybabkan dehumanisasi (kemerosotan nilai manusia) dan alienasi terhadap produk yang diciptakannya.

2. Control of Organizational DiscourseRegulasi dan kebijakan yang adalah alat kekuasaan(power) yang dihasilkan

dari kegiatan komunikasi seperti rapat direksi.

Page 6: Critical Approach Based on Karl Marx Theory

KEKUATAN MELAHI RKAN I DEOLOGI & HEGEMONI

• Ideologi : Pembentuk pemikiran dan pengontrol interpretasi tentang realitas. (Eisenberg & Goodall, 1997)

• Ideologi membentuk pemahaman kita tentang apa yang ada, apa yang baik dan apa yang mungkin. (Theborn, 1980)

• Dengan membentuk pandangan tentang dunia, ideologi juga mempengaruhi perilaku kita. (Deetz & Kersten, 1983)

• Kekuatan ideologi berhubungan dengan cara manusia dalam mengabsahkan dan menjustifikasi sebuah perbuatan.

• Ideologi dibentuk oleh kelas yang dominan.

Page 7: Critical Approach Based on Karl Marx Theory

KEKUATAN MELAHI RKAN I DEOLOGI & HEGEMONI

• Hegemoni : Proses dimana kelas yang lebih dominan menguasai atau memimpin kelas lain untuk menerima subordinasi (kedudukan) sebagai norma. (Hall, 1985)

• Dalam hegemoni, grup yang dikontrol menerima dan ikut berpartisipasi dalam mengontrol proses.

• Contoh : Seluruh anggota organisasi menerima pengesahan peraturan sebagai sumber kontrol dan pengawasan seluruh anggota organisasi.

Page 8: Critical Approach Based on Karl Marx Theory

Ideologi menghasilkan hubungan hegemonik dimana sebuah kelompok (kelas) dikontrol oleh

kelompok lainnya melalui pemaksaan, penerimaan ataupu partisipasi aktif.

Apa yang harus dilakukan terhadap ketidakseimbangan kekuatan tersebut ?

(Tujuan akhir dari model Kritis)

- Emansi pasi kel ompok yang t ert i ndas –- Akt i vi t as Perl awanan -

Page 9: Critical Approach Based on Karl Marx Theory

EMANSI PASI

Pembebasan manusia dari tradisi, ideologi, asumsi dan kekuatan yang mengekang yang

menghambat kesempatan untuk menuju kemandirian, memenuhi kebutuhan dan

keinginan dan kepuasan.

Emansi pasi mungki n t er capai j i ka or ang yang t er al i enasi mampu meni nj au kondi si nya secar a kr i t i s .

Page 10: Critical Approach Based on Karl Marx Theory

Per l awanan ( Resi st ance)Proses kolektif dan terorganisir perserikatan, pemogokan, boikot dan gerakan masif sosial.

Selain itu perlawanan juga bisa dilakukan secara individual.

Memasang atribut-atribut untuk menentang sebuah hegemoni juga termasuk perlawanan.

Page 11: Critical Approach Based on Karl Marx Theory

Adanya keadaan kritis dan harapan untuk lepas dari keadaan tersebut juga melahirkan pendekatan kritis tertentu yang telah

digunakan dalam komunikasi organisasi. Dua pendekatan tersebut adalah :

Concertive Control & Feminist Theories

Page 12: Critical Approach Based on Karl Marx Theory

TWO CRI TI CAL APPROACHES I N COMMUNI CATI ON

Page 13: Critical Approach Based on Karl Marx Theory

TUJUAN UTAMA:Emansipasi kelompok tertindas melalui refleksi

kritis dan tindakan.

PENDEKATAN TEORI

•TEORI KONTROL CONSERTIVE (James Barker,George Cheney dan Phil Tompkins)•TEORI FEMINIS KOMUNIKASI ORGANISASI( Rosabeth Moss Kanter)

Page 14: Critical Approach Based on Karl Marx Theory

TEORI KONTROL CONSERTI VE

Asumsi ideologi tentang laki-laki dan perempuan di tempat kerja dan pembahasan keseimbangan

dunia kerja dan pengurusan rumah tangga.

KATA KUNCI :

GENDER

Page 15: Critical Approach Based on Karl Marx Theory

TI GA KONSEP UNTUK MEMAHAMI TEORI I NI

• KONTROL• IDENTIFIKASI• DISIPLIN

STRATEGI ORGANISASI KONTROL (Edwards 1981)1. Kontrol Sederhana : Melibatkan tenaga langsung dan otoriter di tempat kerja.2. Kontrol Tehnologi : Melalui tehnologi, proses kerja seperti lini perakita atau

program komputer.3. Kontrol birokrasi : didasarkan pada kekuasaan struktur hirarki dan aturan

rasioanal-legal

Page 16: Critical Approach Based on Karl Marx Theory

IDENTIFIKASI Persepsi kesatuan kolektif, individu dengan nilai-nilai

organisasi, akan bertindak sesuai nilai-nilai. Bahkan dalam ketidakadaan sederhana,tehnologi atau birokrasi

DISIPLIN bergerak dari model hirarkis tradisonal berbasis sistem

organisasi

Page 17: Critical Approach Based on Karl Marx Theory

TEORI KONTROL CONSERTI VE

Kekuasaan tertanan dalam sistim identifikasi dan disiplin.

Pekerja mengidentifikasi dengan nilai-nilai dan norma manajemen dan kemudian

menggunakan nilai-nilai ini sebagai dasar untuk membuat tempat kerja keputusan dan untuk mendisiplinkan anggota lain dalam tim kerja

Page 18: Critical Approach Based on Karl Marx Theory

TEORI FEMI NI S KOMUNI KASI ORGANI SASI

Page 19: Critical Approach Based on Karl Marx Theory

• Bentuk bentuk dasar patriakal

- dalam birokrasi yang paling dihargai adalah komoditas serta karakteristik, pria stereotip logika, agresifitas dan daya saing.

- sebaliknya stereotip perempuan karakteristik misalnya emosi, empati, intuisi dan kerja sama yang cenderung menempatkan wanita dalam bargaining yang lemah.

Page 20: Critical Approach Based on Karl Marx Theory

• Menurut Ashcraft : Gerakan feminisme menekankan pada aktivisme, bukan pada bicara.

• Feminisme liberal : perempuan bekerja untuk mendapatkan bagian yang adil dalam perusahaan/ lembaga yang kontrolnya dijalankan oleh laki laki

Page 21: Critical Approach Based on Karl Marx Theory

• Penelitian Ashcraft menunjukkan dalam organisasi feminisme ada pragmagtis yang membatasi pandangan idealis feminisme.

• Gender berkaitan dengan ras dan kelas kehidupan

Page 22: Critical Approach Based on Karl Marx Theory

• Anna Quindlen: Feminisme berbeda dari yang lama dengan sekarang, dimana di era sekarang banyak masalah yang brekaitan dg keadilan feminisme telah ditangani dengan arah yang lebih baik.

Page 23: Critical Approach Based on Karl Marx Theory

SEKI AN dan TERI MA KASI H