Top Banner
STRATEGI PENANGANAN KRISIS MANAGEMENT PADA STRUKTUR PEMBERITAAN RAJAWALI CITRA TELEVISI INDONESIA (RCTI) TERHADAP SITUS BERITA ONLINE (Studi Kasus : Pemberitaan Dugaan Kasus Korupsi PKS) Introduction to Coorporate Communication EVRY JELITA PURBA 212121 003
58

Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

Apr 22, 2015

Download

Evry Purrba


Masalah yang akan diangkat dalam makalah ini dengan mengupas dugaan kemiripan agenda setting yang diterapkan RCTI dalam membentuk headlinenya, sehingga pertanyaan penelitiannya adalah :

Bagaimana strategi penanganan krisis management pada struktur pemberitaan RCTI terhadap situs berita online?

Untuk mengkerucutan masalah yang terjadi, penulis mengambil tema dugaan kasus korupsi yang dialami Partai Keadilan Sejahtera yang sedang hangat saat ini.

Berikut beberapa kumpulan berita yang diambil dari 2 situs berita online yang sering digunakan sebagai acuan redaksi news RCTI, yaitu www.detik.com dan www.tempo.co.

Kedua situs ini mengungkapkan banyak fakta penting yang terjadi, mulai dari tertangkap tangannya sahabat mantan Presiden PKS Ahmad Fatanah, Lutfi Hasan Ishaaq, hingga sejumlah wanita yang kerap dekat dengan keduanya dan digunakan sebagai alat pencucian uang (TPPU) untuk mengelabui petugas terkait melimpahnya harta benda milik mereka.

Uniknya dari beberapa berita yang dicuplik, banyak berita yang dicontoh kembali oleh RCTI, serta kesulitan dalam mengupasnya dalam bentuk gambar.

Contohnya, berita tempo terkait “Maharani dan Suara Berisik di Kamar Le Meridien”, hal ini sulit untuk divisualisasikan. Alhasil RCTI hanya menggunakan dokumentasi saat Fatanah tertangkap, sehigga kurang menarik perhatian penonton.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

STRATEGI PENANGANAN KRISIS

MANAGEMENT PADA STRUKTUR

PEMBERITAAN RAJAWALI CITRA TELEVISI

INDONESIA (RCTI) TERHADAP

SITUS BERITA ONLINE

(Studi Kasus : Pemberitaan Dugaan Kasus Korupsi PKS)

Introduction to Coorporate Communication

EVRY JELITA PURBA

212121 003

CORPORATE COMMUNICATION

PARAMADINA GRADUATE SCHOOL

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PARAMADINA

Page 2: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

2013

I. LATAR BELAKANG

Perkembangan media massa di Indonesia makin berkembang di era millenium ini,

mulai dari media cetak, elektronik hingga digital seperti surat kabar, majalah, radio,

film, televisi, media online.

Perkembangan cukup pesat diantaranya media elektronik seperti televisi, yang

merupakan alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan

vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi

televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi

disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah

peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV, tivi,

teve atau tipi.

Dalam http://www.tvhistory.tv/ terungkap awal ditemukannya televisi bermula pada

penemuan dasar dari hukum Gelombang Elektromagnetik yang ditemukan oleh

Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi

elektronik. Pada tahun 1873 seorang operator telegram menemukan bahwa cahaya

mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa digunakan untuk

mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan fotosel silenium.

Kemudian di tahun 1884, Paul Nipkow, mahasiswa asal Berlin, Jerman menemukan

piringan metal kecil berputar dengan lubang-lubang didalamnya dan disebut sebagai

cikal bakal lahirnya televisi.

Komponen televisi pun makin berkembang, terlihat di tahun 1920 saat John Logie

Baird, penemu asal Skotlandia berhasil menunjukan cara pemancaran gambar-

bayangan bergerak di London pada tahun 1925, diikuti gambar bergerak monokrom di

tahun berikutnya.

Selanjutnya, penyempurnaan pada komponen televisi mulai dikerjakan berbagai

pihak, dintaranya pada 1926, seorang insinyur Hungaria, Kálmán Tihanyi, merancang

sistem televisi dengan menggunakan prinsip "penyimpanan isi" di dalam tabung

Page 3: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

pemindai (atau "kamera"). Tahun 1927, penemu asal Rusia, Léon Theremin,

mengembangkan sistem televisi dengan mirror-drum yaitu sistem "video terjalin"

untuk menghasilkan resolusi gambar 100 baris, hingga Herbert E. Ives dari Bell Labs

berhasil mengirimkan gambar bergerak dari sebuah cakram 50-tingkap yang

menghasilkan 16 gambar per menit melalui medium kabel dari Washington, D.C. ke

New York City, dan juga melalui gelombang radio.

Perkembangan teknologi televisi pun mulai dapat dinikmati, terbukti pada tahun 1936,

untuk pertama kalinya olimpiade Berlin disiarkan ke stasiun televisi di Berlin dan

Leipzig, dan masyarakat dapat menyaksikan setiap perlombaannya secara langsung.

Produksi televisi pun makin meningkat di berbagai negara, sebanyak 19.000 unit

televisi elektronik telah diproduksi di Britania, 1.600 unit di Jerman, dan 8.000 unit di

Amerika.

Penggunaan televisi di masyarakat dunia, makin meningkat pasca Perang Dunia II,

dimana produksi acara televisi diizinkan kembali mengudara pada Agustus 1945. Tak

hanya acara hiburan, televisi pun memuat banyak informasi seperti pemberitaan

hukum, politik, ekonomi, pendidikan hingga features kehidupan masyarakat di

berbagai belahan dunia.

Salah satunya, stasiun televisi TVRI (Televisi Republik Indonesia) milik pemerintah

Indonesia, yang mulai mengudara secara perdana sejak 17 Agustus 1962. TVRI

memulainya dengan siaran percobaan dari halaman Istana Merdeka Jakarta pada acara

Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ke-17.

Pada 24 Agustus 1962, TVRI bersiaran secara resmi, salah satunya siaran langsung

upacara pembukaan SEA Games IV dari stadion utama Gelora Bung Karno. TVRI

kemudian disempurnakan badan hukumnya oleh negara dengan menerbitkan Keppres

No. 215/1963 tentang Pembentukan Yayasan TVRI dengan Pimpinan Umum Presiden

RI, tanggal 20 Oktober 1963.

Sayangnya, kekuasaan Presiden Soeharto pada zaman Orde Baru bertekad

menciptakan pembangunan ekonomi yang kuat dan kehidupan politik yang terkontrol.

Page 4: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

TVRI di bawah kekuasaan orde ini ditempatkan menjadi mikrofon penyampai aspirasi

pemerintah. Acara yang ditayangkan TVRI harus disesuaikan dengan norma,

kehendak, dan sistem nilai yang diproduksi rezim. Walaupun di permukaan kehidupan

tampak tenang, di balik itu sesungguhnya rakyat merasa tertekan. Ketenangan yang

tampak merupakan ketenangan yang dihasilkan dari teror. Adapun acara hiburan yang

tersiar merupakan kerjasama para seniman yang berafiliasi secara politik dengan

rezim Soeharto.

Namun memasuki tahun 1980an, makin banyak masyarakat yang sadar akan

pendidikan, hal ini memunculkan lapisan baru pada kelas menengah yang mulai

merasa jenuh dan menuntut keberagaman isi penyiaran TVRI.

Kegeraman masyarakat pun terjawab dengan hadirnya televisi swasta, Rajawali Citra

Televisi Indonesia (RCTI) yang mulai mengudara per 1 Januari 1987 di Jakarta dan

sekitarnya dengan teknologi alat dekoder. Peresmian televisi swasta pertama di

Indonesia ini pun diresmikan tanggal 24 Agustus 1989, bertepatan dengan ulang tahun

TVRI ke-27 membasis di Jakarta.

Saat awal siaran, RCTI hanya menayangkan acara-acara luar negeri karena modalnya

lebih murah jika dibandingkan dengan memproduksi sendiri yang biayanya jauh lebih

mahal. Namun karena setiap hari, pelanggan dekoder RCTI semakin bertambah di

wilayah Jabodetabek, maka pemerintah akhirnya mengizinkan RCTI untuk bersiaran

secara bebas mulai 24 Agustus 1990. Saat itu pula di Surabaya persembahan PT.

Bimantara Citra, Tbk. juga mendirikan stasiun televisi yang bertujuan menayangkan

acara-acara RCTI di Surabaya, yaitu SCTV.

Saat itu pula, RCTI dan SCTV dikenal sebagai "Saudara Kembar" karena RCTI dan

SCTV selalu bersama menayangkan acara-acara yang ditayangkan RCTI meskipun

waktu tayang antara RCTI dan SCTV selalu berbeda. Setelah sekian lama bersiaran

lokal di kota Jabodetabek, akhirnya tanggal 24 Agustus 1990 RCTI bersiaran secara

nasional, namun hal itu baru direalisasikan saat meluncurkan RCTI Bandung yang

bertugas merelay acara-acara RCTI di Jakarta sejak tanggal 1 September 1990.

Page 5: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

RCTI termasuk stasiun televisi besar di Indonesia, tapi susunan acaranya berbeda.

Setelah sukses dengan RCTI dari Bandung, akhirnya awal tahun 1990 RCTI bersiaran

secara nasional, diantaranya Banda Aceh, Semarang, Yogyakarta, Surabaya,

Denpasar, Medan, Palembang, Padang, Bandar Lampung, Pontianak, Banjarmasin,

Makassar, Batam, Manado, Balikpapan, Lombok, Flores, Ambon, Jayapura dan

hingga akhirnya tahun 1993 RCTI sudah bisa disaksikan di seluruh Indonesia.

Pada tahun 1997, terjadi kekisruhan antar pemilik saham RCTI dan SCTV. Itu semua

karena pemilik saham SCTV merasakan ketidakadilan yang dilakukan oleh PT.

Bimantara Citra, Tbk. yang lebih me-nomor satu-kan RCTI ketimbang SCTV.

Alhasil, RCTI dan SCTV memutuskan untuk berpisah dan menjalankan kehidupannya

sendiri-sendiri.

Tahun 1999, RCTI merupakan televisi swasta pertama yang melakukan reformasi

besar-besaran dalam susunan manajemen. Hampir semua susunan direksi dan

komisaris dirombak total untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang sempat merugi

karena krisis moneter tahun 1997 lalu. Setelah 4 tahun menyendiri, akhirnya RCTI

memiliki 2 stasiun televisi yang menjadi teman RCTI, yaitu Metro TV dan Global

TV.

PT. Bimantara Citra Tbk. mendirikan Global TV (PT. Global Informasi Bermutu,

Tbk.) pada tahun 1999 dan memiliki 70% saham atas Global TV dan juga memodali

berdirinya Metro TV (PT. Media Televisi Indonesia, Tbk.) dan memiliki 25% saham

Metro TV. Namun, pada tahun 2002, PT. Bimantara Citra, Tbk. berganti manajemen

setelah dibeli PT. Bhakti Investama, Tbk.

Pemilik baru dari PT. Bimantara Citra, Tbk. menilai Metro TV kurang memberikan

keuntungan berarti dan segmentasinya tumpang tindih dengan RCTI. Hingga akhirnya

Bimantara menjual 25% saham Metro TV dan 1 Juli 2003 Bimantara membeli 75%

saham PT. Cipta TPI, Tbk. dan langsung menempatkan para direksi baru di TPI. dan

pada 1 Oktober 2003, PT. Bimantara Citra, tbk. mendirikan induk usaha untuk RCTI,

TPI dan Global TV yaitu Media Nusantara Citra (MNC) dengan Direktur Utama

RCTI saat ini adalah Hary Tanoesoedibjo

Page 6: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

Seiring berjalannya waktu perkembangan media makin pesat, berbagai saluran televisi

mulai bermunculan, seperti Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) yang akhirnya

berubah nama menjadi Media Nusantara Citra (MNC TV), GlobalTV, Anteve,

Indosiar, TV7, Trans7, TransTV, dan Lativi yang telah berubah menjadi TVOne

sebagai stasiun televisi berita.

Masing-masing televisi berlomba menampilkan konsep hiburan dan pemberitaan

untuk memikat penonton Indonesia. Sebut saja, Trans TV dan Trans 7 yang berani

mengambil konsep beda dengan menonjolkan hiburan petualangan di seluruh belahan

pulau-pulau di Indonesia. Tak hanya itu, konsep pemberitaan yang lebih ke arah

softnews atau penulisan berita bergaya bahasa yang lebih luwes.

Tak hanya televisi, perkembangan pesat juga terjadi pada dunia maya yang memberi

pengaruh di dunia pemberitaan dan hiburan. Berawal dari sambungan dial-up dari

IndoNet untuk dapat bergabung di dunia maya, berlanjut menjamurnya dunia mailing

list, yaitu grup diskusi melalui alamat surat elektronik hingga beragam portal online

seperti www.detik.com , www.kompas.com , www.astaga.com , kopitiem.com,

boleh.net, dan lainnya bersaing ketat untuk memberitakan berbagai kejadian terkini

yang terjadi di era pemerintahan Soeharto.

Berita-berita politik, hukum, sosial, ekonomi hingga dunia hiburan baik dalam dan

luar negeri, secara mudah dituangkan dalam bentuk tulisan serta dukungan foto-foto

peristiwa sehingga makin menguatkan isi berita yang tertuang.

Salah satunya, www.detik.com sebagai salah satu pionir yang lahir saat jatuhnya

pemerintahan Suharto di tahun 1998. Pada masa-masa reformasi, portal wartawan

Budiono Darsono ini banyak dipakai sebagai acuan sumber berita-berita terbaru dan

ter-update.

Jika media cetak kala itu hanya terbit satu kali dalam satu hari, maka situs detik dapat

melakukan update detik demi detik nya. Pada saat itu detik.com dikenal sebagai yang

terdepan dalam breaking news.

Page 7: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

Beberapa tahun belakangan, sebelum terjadi pergantian manajemen di detik.com.

Terjadi perkembangan dengan dibangunnya detikbandung dan detiksurabaya yang

mungkin tujuannya untuk memberikan muatan lokal dari kedua kota besar tersebut

sebagai sumber berita.

Perkembangan lainnya juga ditunjukkan dengan mengembangkan detikTV dengan

meng-upload berbagai video berkapasitas sedang, terkait isu yang berkembang di

masyarakat hanya dalam hitungan detik.

II. IDENTIFIKASI MASALAH

Masalah yang akan diangkat dalam makalah ini dengan mengupas dugaan kemiripan agenda

setting yang diterapkan RCTI dalam membentuk headlinenya, sehingga pertanyaan

penelitiannya adalah :

Bagaimana strategi penanganan krisis management pada struktur pemberitaan RCTI

terhadap situs berita online?

Untuk mengkerucutan masalah yang terjadi, penulis mengambil tema dugaan kasus korupsi

yang dialami Partai Keadilan Sejahtera yang sedang hangat saat ini. Berikut beberapa

kumpulan berita yang diambil dari 2 situs berita online yang sering digunakan sebagai acuan

redaksi news RCTI, yaitu www.detik.com dan www.tempo.co.

Kedua situs ini mengungkapkan banyak fakta penting yang terjadi, mulai dari tertangkap

tangannya sahabat mantan Presiden PKS Ahmad Fatanah, Lutfi Hasan Ishaaq, hingga

sejumlah wanita yang kerap dekat dengan keduanya dan digunakan sebagai alat pencucian

uang (TPPU) untuk mengelabui petugas terkait melimpahnya harta benda milik mereka.

Uniknya dari beberapa berita yang dicuplik, banyak berita yang dicontoh kembali oleh RCTI,

serta kesulitan dalam mengupasnya dalam bentuk gambar.

Contohnya, berita tempo terkait “Maharani dan Suara Berisik di Kamar Le Meridien”, hal ini

sulit untuk divisualisasikan. Alhasil RCTI hanya menggunakan dokumentasi saat Fatanah

tertangkap, sehigga kurang menarik perhatian penonton.

Page 8: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

Berikut berita selengkapnya;

Page 9: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

No. SUMBER BERITA TANGGAL ISI BERITA KETERANGAN

1. http://www.tempo.co/read/news/2013/01/31/078458096/Maharani-dan-Suara-Berisik-di-Kamar-Le-Meridien

Maharani dan Suara Berisik di Kamar Le

Meridien

31 January

2013

Sumber Tempo di KPK

mengatakan Maharani

tertangkap dengan Ahmad

tanpa berbusana di dalam

sebuah kamar hotel.

"Mereka berdua (Maharani

dan Ahmad Fathanah) tidak

sempat lagi memakai

pakaian saat kamarnya

dibuka tim dan security

hotel," ujar sumber Tempo

yang menyaksikan

penyergapan Maharani dan

Ahmad Fathanah.

Liputan ini sulit untuk divisualisasikan. Alhasil

RCTI hanya menggunakan dokumentasi saat

Fatanah tertangkap, sehigga kurang menarik

perhatian penonton.

2. http://news.detik.com/read/

2013/05/07/051359/2239663/10/

Babak Baru Kasus Suap Sapi Impor Bersama

Model Seksi Vitalia Sesha

7 Mei 2013 Kasus dugaan suap daging

sapi impor kini memang

kembali memasuki babak

baru. Disebut babak baru

karena ada 'pemeran' baru

di dalam kasus yang

RCTI telat mendapatkan foto-foto Vitalia Sesha.

Detik dan Tempo dengan slot waktu tayang 24

jam merunning berita ini selama dua hari penuh.

Detik mendapatkan foto-foto secara eksklusif,

Page 10: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

melibatkan pria asal

Makassar bernama Ahmad

Fathanah ini. Pemeran baru

itu bernama Vitalia Sesha,

seorang model majalah pria

dewasa.

Nama Vitalia pertama kali

muncul dalam kasus suap

daging sapi impor terkait

penyitaan mobil Honda Jazz

bernopol B 15 VTA milik

tersangka Ahmad Fathanah.

Juru bicara KPK Johan

Budi menyebut mobil itu

disita dari seorang

perempuan muda bernama

Vitalia Sesha.

karena koordinator liputan news yang sadar

akan Vitalia yang pernah menjadi model MALE

Magazine besutan Detik.

Sementara RCTI baru dapat dihari berikutnya,

sehingga terasa telat dan terbukti dari rating yang

turun.

3. http://www.tempo.co/read/fokus/

2013/05/24/2768/Ketua-PPATK-Perempuan-

Fathanah-Ibarat-Gunung-Es

24 Mei 2013 Pusat Pelaporan dan

Analisis Transaksi

Keuangan (PPATK)

mengungkapkan, masih

Detik dan Tempo menyebar seluruh reporter

disetiap instansi pemerintahan. Kedua portal ini

tidak pernah mengabaikan meski berita di

Page 11: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

Ketua PPATK Perempuan Fatanah Ibarat Gunung Es

banyak perempuan yang

menerima duit dari Ahmad

Fathanah, tersangka kasus

suap izin impor daging sapi.

Mereka memiliki latar

belakang berbeda dan

belum terungkap ke publik.

Berdasarkan data yang

diperoleh Tempo, ada 45

perempuan yang diketahui

sebagai penerima duit dari

Fathanah. Angka itu tidak

termasuk jumlah yang

diumpamakan Yusuf seperti

gunung es itu. Ini diduga

sebagai modus Fathanah

untuk melakukan pencucian

uang.

PPATK saat itu terasa kurang menarik.

Pasalnya, saat itu belum ada data terkait wanita

dan Fatanah, namun koorlip berita online sangat

tajam isu, dengan iseng menanyakan bagaimana

investigasi PPATK yang selama ini bekerjasama

dengan KPK.

Alhasil Yusuf sang ketua PPATK

mengungkapkan sekitar 45 wanita terkait pada

pencuciaan uang Fatanah, sementara RCTI baru

bergerak di dua hari kemudian sehingga hal itu

terasa hambar ditambah sulitnya bertemu ketua

PPATK yang engga diminta keterangan untuk

kesekian kalinya.

4. http://www.okezone.tv/play/44106/vitalia-shesya-ahmad-fathanah-teman-dekat-saya

10 Mei 2013 Mnejelaskan kedekatan

hubungan Fatanah dan

Vitalia

Link berikut merupakan tayangan RCTI yang

mewawancarai Vitalia setelah wanita model

panas itu telah diwawancarai Detik.com,

Page 12: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

Rasa menyesal ga? Ada

rasa menyesal karena

dikaitkan dengan Mas

Ahmad. Banyaknya beredar

foto-foto syur majalah.

Berita dugaan menjadi istri

muda Fatanah. Hubungan

teman dekat dengan

Fatanah.

Pertemuan 6 kali,

memberikan beberap

barang seperti mobil untuk

anak-anak kamu.

detikTV, Tempo, TVOne, Metro, dan GlobalTV.

Sayangnya, redaksi RCTI mengupas hal yang

sama dengan beberapa pesaingnya. Tidak ada

penyataan terkait fakta-fakta baru yang

mengejutkan massyarakat saat itu.

Bahkan hasil besutan tulisan Tempo yang

mengikuti Vitalia saat berbelanja ke mall, lebih

terasa menarik, karena dapat mengupas hobi dan

keseharian wanita cantik ini.

Alhasil rating Seputar Indonesia pun menurun.

5. http://www.okezone.tv/play/43984/perempuan-baru-

kasus-daging-sapi

8 Mei 2013 KPK menyita mobil dan

jam tangan disita KPK

Lagi-lagi RCTI telat mendapatkan info yang

telah ditayangkan Tempo dan Detik.

Kedua online ini telah merunning berita ini sejak

jam 9pagi, sementara RCTI yang perlu

visualisasi baru dapat menayangkannya pukul 5

Page 13: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

sore.

Kesulitan dalam pembentukan visualisasi terkadang membuat RCTI harus menunggu video atau gambar itu diterima redaksi, padahal terkadang

tim peliputan telah mendapatkan isunya bersamaan tim liputan Detik dan Tempo.

Selain itu, terkadang minimnya isu yang berkembang di jajaran redaksi juga membuat RCTI harus ketinggalan sejumlah berita yang mendadak

penting, seperti contoh kasus di PPATK.

Page 14: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

III. REHEARSAL DATES

Pelatihan pada berbagai sudut pandang mulai dari penajaman angle isu peristiwa,

proses peliputan berita, penentuan angle hingga penulisan yang singkat dan padat

dalam berita haruslah diasah setiap waktu oleh para jurnalis agar mendapatkan berita

yang padat, lugas, dan dapat dipercaya kebenarannya oleh masyarakat.

Dalam kasus penentuan headline di RCTI, para jurnalisnya hanya diberikan pelatihan

selama 3 bulan oleh para koordinator liputan RCTI. Sayangnya, tidak ada pelatihan

bertahap yang dilakukan di tiap 6 bulan atau setahun sekali untuk makin

meningkatkan kemampuan menulis dan menganalisa masalah yang akan dijadikan

tema berita RCTI.

Berikut timeline yang dapat dilakukan RCTI untuk dapat meningkat sumber daya

para jurnalis sehingga akan berimbas pada peningkatan berita di televisi swasta

pertama di Indonesia ini, yaitu :

Page 15: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

N

o

Jenis Pelatihan Waktu Narasumber Keterangan

1. Pelatihan penulisan dari

pihak media online dan

televisi asing kepada

produser, koordinator

liputan, dan reporter

January –Maret

(dilakukan

secara

berkesinambung

an selama

setahun, dengan

jenjang

bertingkat dan

dilengkapi

dengan

sertifikasi

sehingga

menambah

minat para

pewarta dalam

mengikutinya)

- Koordinator liputan Detik.com

- Koordinator liputan Tempo

- Koordinator liputan CNN,

BBC, dan Al Jazeera.

Pelatihan dari media online seperti Detik.com dan tempo

dapat membantu para koordinator liputan (koorlip) RCTI

untuk mencari gaya baru, terutama dalam penentuan

headline/ angle berita.

Dari sharing bersama ini, RCTI juga dapat melihat

pembagian kerja, dan kecepatan membaca isu yang

dilakukan koorlip online yang selalu mengupdate para

juniornya di lapangan dan langsung mengaitkan dengan

tema liputan yang lain.

Contohnya ketika Fatanah selaku sahabat mantan

Presiden PKS, Luthi Hasan Ishaaq ditangkap bersama

wanita di hotel. Seketika itu, koorlip hukum dan politik

Detik.com segera bekerja sama, dan mulai meminta

tanggapan dari para anggota DPR Fraksi PKS, walupun

belum ada statement yang jelas atas alasan

penangkapannya.

Page 16: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

2. Pelatihan penyajian dari

pihak televisi asing kepada

eksekutif produser dan para

produser

April – Juni dan

dilanjutkan

secara

berkesinambung

an selama

setahun,

Kantor berita British Broadcasting

Corporation (BBC) dan Channel

News Network (CNN) yang

merupakan stasiun televisi kabel

yang memiliki cabang terbesar

dengan jam siaran 24 jam per hari.

Cakupan wilayah dari Eropa,

Timur Tengah, Afrika, hingga

Asia.

Pelatihan penyajian gaya siaran atau show di RCTI

haruslah dipelajari dengan baik oleh para eksekutif

produser dan produser, karena ibarat koki, mereka harus

memasak berbagai info, tulisan dan gambar yang telah

dibelanjakan di lapangan oleh para reporter dan

kameramen.

Meski RCTI sering mencontoh gaya bersiaran dan show

dari kedua stasiun besar ini namun penerapan sering tidak

konsisten. Terkadang RCTI juga sering meniru Trans TV

yang memiliki ciri softnews, atau meniru MetroTV atau

TvOne selaku televisi berbasis berita, hanya demi

mendapatkan rating yang tinggi.

Alhasil RCTI tidak memiliki ciri khas tersendiri, sehingga

diharapkan dari pelatihan ini, para eksekutif produser dan

produser dapat mengembalikan citra dan ciri khas televisi

swasta pertama di Indonesia ini.

3. Pelatihan pendekatan

personal dari pihak media

online kepada koordinator

April – Juni dan

dilanjutkan

secara

- Koordinator liputan Detik.com

- Koordinator liputan Tempo

Pelatihan pendekatan personal melalui dua media online

ini, dapat melatih para reporter dan kodinator liputan

untuk dapat melakukan pendekatan personal kepada

Page 17: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

liputan, dan reporter berkesinambung

an selama

setahun,

Kedua media ini memiliki

pembaca cukup besar di

Indonesia. Salah satunya

detik.com yang memiliki 30.000

pembaca perhari dan menempati

rangking ke-8 se Indonesia

http://www.alexa.com/siteinfo/det

ik.com#) , sementara Tempo

memiliki militansi yang kuat

terutama dalam mendapat

narasumber “rahasia” untuk

mengungkapkan suatu kasus.

http://www.tempo.co/read/

flashgrafis/2013/05/06/542/Duit-

Fathanah-Mengalir-ke-Artis

narasumber kunci.

Diharapkan melalui pelatihan ini, RCTI dapat melakukan

pembagian pada para reporter bidang hukum, politik,

sosial, metro, dan feature, sehingga narasumber menjadi

nyaman dengan masing-masing reporter dan tidak ada

pergantian secara mendadak.Alhasil narasumber kunci

akan merasa nyaman untuk berbagi info penting yang

mereka miliki kepada RCTI.

4. Pelatihan penggunaan

kamera tersembunyi (candid

camera)

Juli- Oktober - Koordinator liputan Detik.com

- Koordinator liputan Tempo

- Koordinator liputan CNN,

BBC, dan Al Jazeera.

Melalui pelatihan ini diharapkan RCTI dapat melindungi

para narasumbernya dan mendapatkan data-data penting

untuk membangun headline yang lebih menarik sehingga

dapat meningkatkan rating.

Alhasil, RCTI tetap dapat menyaingi website berita

Page 18: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

online yang kerap menggunakan istilah “menurut sumber

Tempo/ Detik...” untuk mengutarakan data penting dalam

headline mereka.

Sementara pelatihan melalui CNN, BBC, dan Al Jazeera

dapat mengajari RCTI dalam penyajian gambar-gambar

dari kamera tersembunyi yang menampilkan para

narasumber penting tersebut.

5. Pelatihan bahasa asing November –

Mei tahun

mendatangnya

- Wallstreet

- English First

- The British Institue

- Mandarin Expert

- Institutfrancais-indonesia

Pelatihan bahasa asing seperti Inggris, Cina, Perancis, dan

lainnya sangat membantu para reporter dan kameran.

Terutama ketika mereka harus bertemu para narasumber

asing atau berkunjung ke negara tersebut, sehingga berita-

berita internasional dapat terliput dengan baik.

6. Pelatihan menyelam Juni- Desember Pengurus Besar Persatuan

Olahraga Selam Seluruh

Indonesia (PB POSSI)

Pelatihan menyelam dapat dimanfaatkan para reporter

dan kameramen untuk mengupas keindahan laut dan

kepulauan yang mayoritas tersedia di Indonesia.

Peliputan alam seperti ini banyak diterima RCTI, namun

jarang diliput karena kurangnya sumber daya karyawan

yang dapat menyelam dan menulis dengan baik.

Page 19: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

IV. CRISIS MANAGEMENT TEAM LIST

Dalam memperbaiki dan makin meningkatkan kualitas headline RCTI, berikut

merupakan komposisi tim pada tingkat staf yang berhubungan langsung dengan

sistematika redaksi. Tentunya, dukungan dari pemimpin redaksi, marketing, produksi

sangat diperlukan untuk mengurangi potensi krisis yang ada di televisi swasta pertama

di Indonesia ini.

Dalam komposisi Team List ini kerjasama antar koordinator liputan (korlip), eksekutif

produser, produser, dan koordinator reporter sangat diperlukan, terutama dalam

pembahasan berbagai bahan belanjaan (isu peliputan berita) untuk membentuk

headline berita yang makin meningkatkan citra dan rating RCTI.

Selanjutnya melalui daftar kontak ini diharapkan para koordinator liputan (korlip),

eksekutif produser dan produser yang lebih sering berada di kantor akan lebih percaya

kepada para reporter dan juru kamera yang lebih lama (jam kerjanya) di lapangan,

sehingga berbagai berita-berita yang dilaporkan akan lebih aktual.

Selain itu, para redaksi yang bekerja di dalam kantor dapat membantu

mengembangkan isu sambil mencari nomor kontak narasumber lain yang

berhubungan dengan isu tersebut, serta melobi (pendekatan personal) terlebih dahulu,

sehingga para reporter dan juru kamera lebih cepat dalam mengambil berita / isu yang

dibutuhkan redaksi RCTI.

No. CMT List CMT Contact Sheet CMT Secondary Contact

Sheet

1. Kordinator liputan permasing-

masing bidang (hukum, politik,

metropolitan, ekonomi,

features)

Taufik (koordinator bid.

Hukum)= 0888 968 0500

Bane (koordinator bid. Politik)=

0888 968 0587

Dwi (koordinator

bid.Metropolitan) = 0856 1147

848

Asih (koordinator bid.

Hukum)= 0888 968 0514

Fikri (koordinator bid.

Politik)= 0888 968 0525

Windi (koordinator

bid.Metropolitan) = 0888

968 0534

Page 20: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

Tiara (koordinator

bid.Ekonomi) = 0888 968 0567

Iwan (koordinator bid. Feature)

= 0888 968 0589

Yani (koordinator

bid.Ekonomi) = 0888 968

0546

Nenong (koordinator bid.

Feature) = 0888 968 0557

2. Para eksekutif produser dan

produser

Avida (Eksekutif Nuansa Pagi)=

0888 968 0513

Aryo Ardhi (Eksekutif Buletin

Siang dan Sekilas Info )= 0888

968 0523

Ahmad (Eksekutif Seputar

Indonesia Sore dan Sekilas

Info )= 0888 968 0545

Edhi (Eksekutif Buletin

Malam)= 0888 968 0578

Yudi (koordinator produser)=

0888 968 0537

Soemiadeni (koordinator

produser)= 0888 968 0548

Atika Suri (Manager

News) = 0888 968 0501

Geong (Manager News) =

= 0888 968 0502

3. Para koordinator reporter Aris (koordinator produser)=

0888 968 0537

Dodo (koordinator produser)=

0888 968 0548

*) Kemiripan nomor telepon adalah nomor yang diberikan kantor RCTI kepada masing-masing karyawannya.

Page 21: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

V. CRISIS RISK ASSESSMENT

Dalam Coombs 2006, diungkapkan tafsiran pada potensi krisis harus dilakukan untuk mengukur

Berikut potensi krisis yang dapat terjadi melibatkan para karyawan, proses produksi, material,

dan berbagai peralatan pendukung di redaksi RCTI, yaitu:

A. Penonton berita

1. Penggantian ke channel lain secara cepat

2. Bosan dengan gaya berita RCTI yang telah berulang dari televisi berita seperti

Metro TV , TVOne, atau televisi hiburan lainnya.

3. Mengetahui adanya kesalahan data / isu dalam berita yang disiarkan

B. Narasumber

1. Kesalahan pengetikan nama / gelar yang mereka miliki

2. Mengetahui adanya kesalahan data / isu dalam berita yang disiarkan

3. Merasa berita yang mengikutsertakan dirinya sebagai narasumber harus

ditayangkan, padahal berbagai isu dan slot berita yang dimiliki RCTI

berbanding terbalik (minim slot berita).

C. Lokasi peliputan berita

1. Bencana alam (seperti berbagai peliputan di sekitar laut atau gunung di

seluruh wilayah Indonesia)

2. Potensi terorisme yang masih mengancam tanah air, terlebih di Jakarta sebagai

jantung ibukota selaku pusat pengumpulan berita redaksi RCTI

3. Demostrasi yang sering dilakukan di pusat ibukota seperti bundaran Hotel

Indonesia yang terkadang menghambat transportasi redaksi RCTI

D. Reporter dan Juru kamera

1. Minimnya alat-alat pengaman seperti helm, rompi anti peluru, pelampung,

pisau lipat, dan lainnya untuk meliput demonstrasi, bencana alam, persidangan

teroris, premanisme seperti Abu Bakar Ba’asyir, Hercules atau Jhon Kei.

Page 22: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

2. Minimnya peralatan candid camera yang akan digunakan dalam investigasi,

sehingga data dan gambar yang dihasilkan tidak maksimal

3. Somasi dari narasumber yang merasa ada kesalahan data / isu dalam berita

yang disiarkan

4. Potensi suap untuk menutupi isu penting yang dapat mencemarkan reputasi

narasumber

5. Berbagai ancaman baik fisik / mental ketika harus melakukan liputan

investigasi

6. Beban pergantian alat-alat peliputan seperti kerusakan microfone, kamera,

tripod, dan lainnya ketika harus berada di lokasi peliputan berbasis konflik

seperti tsunami aceh, sidang preman Ambon Blowfish, Hercules, pembunuhan

John Kei, demonstrasi, dan lainnya.

E. Koordinator Peliputan

1. Adanya potensi kesalahan data / isu dalam berita yang disiarkan

2. Buntu akan pencarian isu peliputan berita

3. Somasi dari narasumber yang merasa ada kesalahan data / isu dalam berita

yang disiarkan

4. Potensi suap untuk menutupi isu penting yang dapat mencemarkan reputasi

narasumber

5. Berbagai ancaman baik fisik / mental ketika harus menyiarkan liputan

investigasi

F. Eksekutif Produser dan produser

1. Skorsing dari bos besar atau managment yang berujung pada pemindahan /

pengurangan jam tayang

2. Adanya potensi kesalahan data / isu dalam berita yang disiarkan

3. Buntu akan pencarian isu peliputan berita

4. Somasi dari narasumber yang merasa ada kesalahan data / isu dalam berita

yang disiarkan

5. Potensi suap untuk menutupi isu penting yang dapat mencemarkan reputasi

narasumber

6. Berbagai ancaman baik fisik / mental ketika harus menyiarkan liputan

investigasi

Page 23: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

G. Tim Grafik

1. Perbedaan persepsi dalam pembuatan grafik data yang diberikan reporter dan

juru kamera dalam memperjelas isu berita yang akan ditayangkan

2. Somasi dari narasumber yang merasa ada kesalahan data / isu dalam berita

yang disiarkan

3. Potensi suap untuk menutupi isu penting yang dapat mencemarkan reputasi

narasumber

H. Tim Editor

1. Perbedaan persepsi dalam editing video yang diberikan reporter dan juru

kamera dalam memperjelas isu berita yang akan ditayangkan

2. Somasi dari narasumber yang merasa ada kesalahan data / isu dalam berita

yang disiarkan

3. Potensi suap untuk menutupi isu penting yang dapat mencemarkan reputasi

narasumber

I. Peralatan Peliputan

1. Kerusakan sistem komputer baik karena virus atau hardware

2. Kehilangan data-data atau video yang telah diambil sebelumnya

Selain itu Coombs, juga mengungkapkan informasi potensi krisis yang telah didapatkan harus

segera ditindaklanjuti sehingga management krisis segera dapat dilakukan (Crisis Risk

Information Delivered to the Crisis Manager).

Gejala awal krisis management yang melibatkan para karyawan, proses produksi, material,

dan berbagai peralatan pendukung di suatu perusahaan haruslah diwaspadai dan tidak hanya

menjadi angin lalu, sehingga dapat meminimalisir krisis dalam perusahaan.

Selanjutnya berbagai informasi ini, memang dapat menimbulkan banyak persepsi dari setiap

bagian perusahaan seperti karyawan, peralatan, dan sistematika bekerja. Buruknya banyaknya

persepsi ini dapat makin memperparah potensi krisis hingga menjadi krisis akut (pre-crisis

until the acute crisis).

Page 24: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

Namun antisipasi dengan melakukan perhitungan yang akurat dapat dilakukan sehingga

pertolongan pertama hingga lanjut (crisis manager) dapat diterapkan untuk menyelamatan

perusahaan tersebut.

Berikut merupakan perhitungan crisis risk information yang dapat menjadi basis crisis

knowledge untuk dapat memperkirakan seberapa besar potensi krisis dalam suatu perusahaan.

berikut variabelnya :

L x I = CR

L = Likelihood, merupakan kemungkinan (probability) akan resiko yang dapat berkembang

menjadi krisis akut.

I = Impact, yaitu dampak dari akumulasi terhadap krisis yang akan terjadi dalam suatu

organisasi atau perusahaan, sehingga perhitungan terhadap kejadian terburuk dapat

dilakukan dan segera dicari solusinya.

CR = Crisis Risk, yaitu hasil kali antara Likelihood dan Impact yang menghasilkan resiko

krisis yang dapat terjadi di perusahaan/organisasi, dimana point tertinggi akan mendapat

perhatian (attention) terbesar untuk segera mendapatkan pertolongan/solusi.

Teori tersebut diatas erat dengan kaitan dalam salah satu permasalahan yang terjadi dalam

redaksi RCTI. Sejak munculnya berbagai media online di Indonesia, RCTI mulai cenderung

menggunakannya dalam pembentukan agenda setting pemberitaan.

Resiko awal bermula pada kehebatan situs berita online yang mulai menjamur dalam

menayangkan berbagai isu berita dalam waktu hitungan menit bahkan detik. Ditambah,

makin banyaknya saingan mulai dari televisi berbasis hiburan hingga berita selama 24 jam

per hari.

Gempuran ini membuat RCTI cukup kalang kabut, banyaknya isu yang berkembang di

pemerintahan dari politik, hukum, ekonomi, dan lainnya tidak berbanding lurus dengan

jumlah jam tayang yang kian terbatas, sehingga banyak isu penting yang tidak sempat

tersiarkan ke masyarakat.

Belum lagi, para redaksi yang minim dengan pengetahuan akan isu pemerintahan, berbagai

pelatihan dan peralatan yang belum memadai serta jam tayang yang sering berubah-ubah

Page 25: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

karena banyaknya sinetron baru atau tayang sepakbola dengan jumlah iklan yang melimpah

dan lebih menguntungkan.

Berikut beberapa permasalahan yang dapat menjadi krisis akut dalam redaksi RCTI melalui

perhitungan Crisis Rick dengan rumus yang tellah dijelaskan diatas, yaitu :

a. Kurangnya sumber daya karyawan yang kaya akan isu di pemerintahan

L =sedang 5

I = tinggi, tetapi pelatihan mendalam dapat memperbaikinya 9

CR = L x I = 5 x 9 = 45

Dalam hal ini kemungkinan terjadi kekurangnya ide agenda setting dalam

membentuk headline berita mencapai 50% (5 point) namun jika resiko itu

segera diatasi dengan berbagai pelatihan kepada tim peliputan, produser,

eksekutif produser hingga manager pemberitaan, salah satunya berguru

dengan tim peliputan berita online, maka dampaknya yang mencapai point 9

dapat terhindari.

b. Kemungkinan adanya kesalahan data / isu dalam berita yang disiarkan

L = sedang 5

I = rendah , tetapi pelatihan mendalam dapat memperbaikinya 2

CR = L x I = 5 x 2 = 10

Sempitnya waktu pengolahan berita mengharuskan produser dan koordinator

peliputan lebih teliti dalam mengolah berita dan video yang dikirimkan tim

peliputan di lapangan. Selain isu, gelar / ejaaan nama narasumber dapat luput

dari perhatian sehingga kemungkinan menjadi krisis mencapai 5 point.

Namun dengan kebiasaan produser dan koorlip yang rajin membaca berbagai

koran, portal online, majalah, dan lainnya makin melatih mereka terhadap

nama atau gelar yang dimiliki narasumber, sehingga dampaknya sangat kecil

(2 point).

Page 26: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

c. Dominasi dari narasumber

L = sedang 5

I = rendah , tetapi pelatihan mendalam dapat memperbaikinya 2

CR = L x I = 5 x 3 = 15

Dominasi dari narasumber jika dibiarkan dapat menjadi cikal bakal krisis

dengan tingkat sedang ( 5 point). Merasa berita yang mengikutsertakan dirinya

sebagai narasumber harus ditayangkan, padahal berbagai isu dan slot berita

yang dimiliki RCTI berbanding terbalik (minim slot berita).

Selain itu potensi suap untuk menutupi isu penting kerap menghampiri seluruh

tim redaksi RCTI, namun dengan banyak “mata” yang mengawasi hal ini

minim terjadi (I= 3 point)

d. Bencana alam (seperti berbagai peliputan di sekitar laut atau gunung di seluruh

wilayah Indonesia)

L = tinggi 8

I = sedang 6

CR = L x I = 8 x 6 = 48

Kemungkinan terjadinya bencana alam di Indonesia sangatlah tinggi (L=8)

karena wilayah Indonesia yang banyak dikelilingi cincin api, belum lagi

wilayah lautannya yang luas.

Namun dampak dari pemberitaan bencana alam ini cukup dampak baik bagi

rating RCTI, karena dapat menginformasikan kepada seluruh masyarakat

Indonesia, terutama di wilayah timur Indonesia dimana stasiun swasta tertua di

Indonesia ini memiliki sinyal yang sangat kencang dibandingkan televisi

swastaa lainnya (I= 6).

e. Kecelakaan saat peliputan

L = tinggi 8

I = tinggi 8

CR = L x I = 8 x 8 = 64

Page 27: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

Kemungkinan kecelakan saat peliputan seperti potensi terorisme di Jakarta,

demostrasi yang sering dilakukan di pusat ibukota Jakarta dan ancaman baik

fisik / mental ketika harus melakukan liputan investigasi cukup tinggi

mencapai 8 point.

Namun dengan dilakukan pelatihan bela diri atau isu seputar terorisme serta

pembebasan pergantian alat-alat peliputan seperti kerusakan microfone,

kamera, tripod, dan lainnya ketika harus berada di lokasi peliputan berbasis

konflik dapat dihindari. Terlebih dengan adanya kemungkinan traumatik pada

tim peliputan usai mencari berita tersebut.

f. Perbedaan persepsi dalam pembuatan grafik data dan editing video yang diberikan

reporter dan juru kamera dalam memperjelas isu berita yang akan ditayangkan

L = sedang 7

I = rendah 2

CR = L x I = 7 x 2 = 14

Sempitnya waktu pengolahan berita memberikan celah adanya kemungkinan

kesalahan dalam editing grafik untuk memperjelas berita mencapai titik

sedang dengan point 7, namun seiring dengan kebiasaan tim grafik yang rajin

membaca berbagai koran, portal online, majalah, dan menonton referensi dari

televisi lainnya makin meminimalisir dampak terjadinya hal itu (I=2 point).

Tentunya harus didukung dengan makin meningkatkan komunikasi dengan

tim peliputan dan tim redaksi selaku penulis berita.

g. Kerusakan sistem komputer baik karena virus atau hardware

L = sedang 8

I = rendah 2

CR = L x I = 8 x 2 = 16

Kemungkinan terjadi kerusakan sistem komputerisasi dalam redaksi mencapai

level sedang (L=8), karena banyak data yang terus masuk setiap harinya.

Namun dengan melakukan update setiap 3 hari sekali dan membangun

jaringan data (backupdata), maka dampak dari kejadian ini akan kecil terjadi

(I=2).

Page 28: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

VI. CMT STRATEGY WORKSHEET

Coombs, 2006 mengungkapkan perusahaan harus memiliki rekapitulasi data terkait

segala elemen yang berhubungan dengan perusahaan, diantaranya dengan membuat

Crisis Management Team Strategy Worksheet, seperti lembar kerja yang mencatat

semua saran dan kritik dari stakeholder internal dan eksternal.

Stakeholder menurut Rhenald Kasali, 2009 dalam Manajemen Public Relations adalah

setiap kelompok yang berada di dalam maupun luar perusahaan yang mempunyai

peran dalam menentukan perusahaan. Stakeholders bisa berarti pula setiap orang yang

mempertaruhkan hidupnya pada perusahaan. Penulis manajemen yang lain

menyebutkan bahwa stakeholders terdiri atas berbagai kelompok penekan (pressure

group) yang mesti di pertimbangkan perusahaan.

Masing-masing pesan (termasuk saran dan kritik) dari masing-masing personil

perusahaan akan ditujukan kepada para stakeholder yang berwenang terkait berbagai

hal yang dirasakan dan dibutuhkan selama bergabung dan bekerja di perusahaan

tersebut.

Berikut merupakan beberapa contoh lembar kerja (worksheet) yang akan dibagikan

para tim redaksi RCTI untuk menulis berbagai pesan yang selama ini dirasakan

sebagai resiko yang dapat berkembang menjadi krisis dan menunjukannya pada

stakeholder perusahaan yang berwenang. Tentunya contoh lembar kerja ini akan

makin efektif jika tidak disertakan tanpa nama karyawan dan hanya mengisi divisi

tempatnya bekerja, sehingga merasa aman menyerahkan kepada atasan mereka.

Page 29: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

1. CMT STRATEGY WORKSHEET BY RESEARCH AND

DEVELOPMENT’S TEAM

Message :

Adanya penurunan rating dalam setiap segmen di Seputar Indonesia

Trend liputan/tontonan dan jenis berita yang sedang disukai masyarakat

Indonesia

Stakeholder:

Tim redaksi seperti tim editor, grafik, koordinator peliputan, eksekutif

produser, produser, manager pemberitaan, wakil pemimpin redaksi, dan

pemimpin redaksi

Tim peliputan; para reporter dan juru kamera

Tim redaksi besar RCTI

Goal :

Tim Litbang (pengembangan dan penelitian) ini akan merasa pekerjaannya

dalam mengumpulkan data sangat berguna karena selama ini hanya menjadi

laporan tanpa ada tindak lanjut yang memadai.

Selain itu, berbagai informasi dari Litbang dapat makin memperbaiki dan

menambah ide untuk pembentukkan agenda setting sehingga RCTI makin

memiliki ciri khas seperti dahulu.

2. CMT STRATEGY WORKSHEET BY CAMERAMEN AND REPORTER’S TEAM

Message :

Minimnya alat-alat pengaman seperti helm, rompi anti peluru, pelampung,

pisau lipat, dan lainnya untuk meliput demonstrasi, bencana alam, persidangan

teroris, premanisme seperti Abu Bakar Ba’asyir, Hercules atau Jhon Kei.

Minimnya peralatan candid camera yang akan digunakan dalam investigasi,

sehingga data dan gambar yang dihasilkan tidak maksimal

Somasi dari narasumber yang merasa ada kesalahan data / isu dalam berita

yang disiarkan

Potensi suap untuk menutupi isu penting yang dapat mencemarkan reputasi

narasumber

Page 30: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

Berbagai ancaman baik fisik / mental ketika harus melakukan liputan

investigasi

Beban pergantian alat-alat peliputan seperti kerusakan microfone, kamera,

tripod, dan lainnya ketika harus berada di lokasi peliputan berbasis konflik

seperti tsunami aceh, sidang preman Ambon Blowfish, Hercules, pembunuhan

John Kei, demonstrasi, dan lainnya.

Stakeholder:

Tim redaksi seperti tim editor, grafik, koordinator peliputan, eksekutif

produser, produser, manager pemberitaan, wakil pemimpin redaksi, dan

pemimpin redaksi

Tim manager keuangan RCTI

Tim programing RCTI (pengatur waktu tayang untuk berbagai program di

RCTI)

Penonton RCTI

Goal :

Meski pekerjaan di lapangan cukup sulit namun dengan saling berkomunikasi

terutama berbagai resiko yang telah diutarakan di atas, diharapkan reporter

dan juru kamera mendapatkan berbagai fasilitas yang menunjang, sehingga

tim dapat bekerja dengan hati yang senang.

Berbagai pelatihan untuk tim peliputan dapat segera dipenuhi sehingga

kualitas berita RCTI makin meningkat dan memiliki warna sendiri.

Page 31: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

3. CMT STRATEGY WORKSHEET BY NEWS’S COORDINATOR

Message :

Adanya potensi kesalahan data / isu dalam berita yang disiarkan

Buntu akan pencarian isu peliputan berita

Somasi dari narasumber yang merasa ada kesalahan data / isu dalam berita

yang disiarkan

Potensi suap untuk menutupi isu penting yang dapat mencemarkan reputasi

narasumber

Berbagai ancaman baik fisik / mental ketika harus menyiarkan liputan

investigasi

Minimnya jam tayang pada waktu primetime, sehingga ada beberapa berita

penting yang sulit ditayangkan (kalah dengan waktu sinetron / sepakbola)

Stakeholder:

Tim redaksi seperti tim editor, grafik, produser, produser, manager

pemberitaan, wakil pemimpin redaksi, dan pemimpin redaksi

Tim manager keuangan RCTI

Tim programing RCTI (pengatur waktu tayang untuk berbagai program di

RCTI)

Penonton RCTI

Goal :

Berbagai pelatihan untuk tim peliputan dapat segera dipenuhi sehingga

kualitas berita RCTI makin meningkat dan memiliki warna sendiri.

Mendapatkan slot waktu prime time untuk berbagai berita penting

Mendapat sokongan dana untuk mengajukan pergantian berbagai alat untuk

menunjang tim peliputan di lapangan

Page 32: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

4. CMT STRATEGY WORKSHEET BY PRODUSER AND

EXECUTIVE PRODUSER

Message :

Adanya potensi kesalahan data / isu dalam berita yang disiarkan

Buntu akan pencarian isu peliputan berita

Somasi dari narasumber yang merasa ada kesalahan data / isu dalam berita

yang disiarkan

Potensi suap untuk menutupi isu penting yang dapat mencemarkan reputasi

narasumber

Berbagai ancaman baik fisik / mental ketika harus menyiarkan liputan

investigasi

Minimnya jam tayang pada waktu primetime, sehingga ada beberapa berita

penting yang sulit ditayangkan (kalah dengan waktu sinetron / sepakbola)

Stakeholder:

Tim redaksi seperti tim editor, grafik, manager pemberitaan, wakil pemimpin

redaksi, dan pemimpin redaksi

Tim manager keuangan RCTI

Tim programing RCTI (pengatur waktu tayang untuk berbagai program di

RCTI)

Penonton RCTI

Goal :

Berbagai pelatihan untuk tim peliputan dapat segera dipenuhi sehingga

kualitas berita RCTI makin meningkat dan memiliki warna sendiri.

Mendapatkan slot waktu prime time untuk berbagai berita penting

Mendapat sokongan dana untuk mengajukan pergantian berbagai alat untuk

menunjang tim peliputan di lapangan

Page 33: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

5. CMT STRATEGY WORKSHEET BY GRAFIK AND EDITOR’S TEAM

Message :

Perbedaan persepsi dalam pembuatan grafik data yang diberikan reporter dan

juru kamera dalam memperjelas isu berita yang akan ditayangkan

Somasi dari narasumber yang merasa ada kesalahan data / isu dalam berita

yang disiarkan

Potensi suap untuk menutupi isu penting yang dapat mencemarkan reputasi

narasumber

Stakeholder:

Tim redaksi seperti tim editor, grafik, koordinator peliputan, eksekutif

produser, produser, manager pemberitaan, wakil pemimpin redaksi, dan

pemimpin redaksi

Tim manager keuangan RCTI

Tim programing RCTI (pengatur waktu tayang untuk berbagai program di

RCTI)

Penonton RCTI

Goal :

Berbagai pelatihan untuk tim peliputan dapat segera dipenuhi sehingga

kualitas berita RCTI makin meningkat dan memiliki warna sendiri.

Mendapat kebebasan dalam berekspresi dalam mengedit video atau grafik

berita RCTI, dapat mengikuti trend yang ada, sehingga tontonannya tidak

membosankan.

Page 34: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

VII. STAKEHOLDER CONTACT WORKSHEET

Kontak data-data stakeholder harus terdata dengan baik, sehingga ketika krisis terjadi,

pembagian tanggung jawab untuk memperbaiki keadaan dapat terdistribusi dengan baik.

Berikut merupakan beberapa stakeholder yang menjadi bagian jika krisis terjadi di redaksi

RCTI, yaitu :

1. Penonton RCTI

2. Tim redaksi tim editor dan grafik

3. Tim peliputan; reporter dan juru kamera

4. Koordinator peliputan

5. Eksekutif produser

6. Produser

7. Manager pemberitaan

8. Wakil pemimpin redaksi

9. Pemimpin redaksi

10. Tim manager keuangan RCTI

11. Tim programing RCTI (pengatur waktu tayang untuk berbagai program di RCTI)

Terkait krisis yang sedang dibahas dalam makalah ini, maka peran serta seluruh stakeholder

sangat berperan aktif. Tentunya komunikasi intensif antara seluruh stakeholder terutama

untuk membahas segala kelebihan dan kekurangan dapat meminimalisir krisis terjadi di

televisi swasta pertama ini.

Penggunaan perhitungan gejala resiko yang telah dihitung sebelumnya juga dapat menjadi

bahan pertimbangan yang tidak lagi diabaikan karena dapat menjelma menjadi krisis yang

besar.

VIII. BUSINNESS CONTINUITY PLAN REFERENCE

Pada rencana ini, diharapkan perusahaan akan disiplin untuk menjalankan berbagai

pelatihan yang telah direncanakan sebelumnya.

Dalam kasus ini, RCTI telah mengagendakan sejumlah pelatihan untuk menunjang

kinerja tim redaksinya terutama untuk menghindari ketergantungan pembentukan

agenda setting pada setiap pemberitaannya.

Page 35: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

Tentunya disiplin untuk menjalankan berbagai pelatihan dan evaluasi per 3bulan pada

masing-masing krisis yang dapat terjadi di RCTI sangat dibutuhkan, sehingga tidak

akan ada kekagetan pada tim redaksi ketika krisis benar-benar terjadi di RCTI.

Berikut contoh rancangan BCP yang dapat digunakan, dimana contoh kasus tela

diungkap bab Crisis Risk Assessment.

Duration of

Outage

Impact Rating

1 2 3 4 5

1. Kecelakaan ketika peliputan

Kecelakaan yang dimaksud adanya

bencana alam, potensi terorisme,

potensi kerusuhan saat demonstrasi,

ancaman baik fisik / mental saat

berinvestigasi

3 bulan v

6 bulan v

9 bulan v

12bulan v

2. Beban pergantian peralatan

Beban pergantian alat-alat peliputan

seperti kerusakan microfone, kamera,

tripod, dan lainnya ketika harus

berada di lokasi peliputan berbasis

konflik.

3 bulan v

6 bulan v

9 bulan v

12bulan v

Dan lainnya sesuai berbaagai

masalah yang diungkapkan dalam

Crisis Risk Assessment.....

Page 36: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

IX. CRISIS CONTROL CENTER

Crisis control center merupakan tempat rapat khusus bagi para stakeholder yang

tergabung dalam perusahaan untuk membahas berbagai resiko hingga krisis akut

yang melanda perusahaan.

Dalam kasus RCTI, belum ada ruang khusus seperti ini, terkadang semuanya hanya

diselesaikan di meja rapat biasa. Bahkan kadang krisis yang terjadi ketika agenda

setting RCTI “sangat mirip” dengan berbagai berita online.

Keberadaan ruang khusus ini diharapkan sangat penting, sehingga berbagai masalah

yang dianggap masuk dalam krisis dapat diselesaikan tanpa harus membuat panik tim

lainnya, sehingga pekerjaan di redaksi RCTI tetap dapat berjalan dengan baik.

X. POST CRISIS EVALUATION TOOLS

Dalam proses ini evaluasi penting untuk dilakukan untuk mengukur seberapa jauh

perkembangan dalam mengatasi krisis dalam perusahaan ddapat tercapai.

Dalam kasus ini, survey dan kuesioner kepada tim redaksi RCTI dapat dilakukan

untuk melihat bagaimana resiko “meniru” portal online terhadapa headline RCTI.

Survey dapat dilakukan dengan menyamarkan nama karyawan untuk membuka

kekurangan dan kelebihan dari para stakeholder dalam RCTI.

Sayangnya hal ini dilakukan hanya ditingkat level atas, yaitu antara koordinator

peliputan, eksekutif produser, dan produser, hingga ke pemimpin redaksi. Sementara

tim liputan di lapangan hanya sering diajak rapat bersama, tanpa ada langkah konkret.

Berikut contoh survey yang digunakan untuk mengukur crisis management worksheet

yang telah dirancang sebelumnya, dilengkapi dengan penilaian akan tingkat

kepuasaaannya;

1= tidak puas 2=puas

3= sedang 4= cukup puas

5=sangat puas

Page 37: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

Krisis Management RCTI Tingakt Kepuasan

1 2 3 4 5

1. Kepuasan dengan hasil editan sesuai dengan hasil

peliputan

v

2. Perbedaan persepsi dengan tim editor dan grafik v

3. Beban pergantian peralatan seperti kerusakan

microfone, kamera, tripod, dan lainnya ketika harus

berada di lokasi peliputan berbasis konflik.

v

4. Keorisinilan tema peliputan yang diberikan

redaksi (apa masih mengikut portal online?)

v

Dan lainnya sesuai berbaagai masalah yang

diungkapkan dalam Crisis Risk Assessment.....

Page 38: Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

DAFTAR PUSTAKA

Coombs, W.T. 2006. Code Red in the Boardroom: Crisis Management as a Organizational DNA, Crisis-Sensing Network , p76-87.

Rhenald Kasali. 2009 . Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasi di Indonesia, p 63.

Smith, Ronald D. Strategic Planning for Public Relations. Second Edition. New Jersey:

Lawrence Erlbaum Associates, 2005.

Effendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi. Cet VII. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009.

Rumanti, Maria Assumpta. Dasar-dasar Public Relations – Teori dan Aplikasi.Cet II.

Jakarta: PT Grasindo, 2004.