Top Banner

of 35

CPO & PKO

Feb 27, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/25/2019 CPO & PKO

    1/35

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak

    masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya

    menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama

    dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit.

    Kelapa sawit mengandung kurang lebih !" perikarp dan #!" persen buah

    yang dilapisi kulit yang tipis, kadar minyak dalam perikarp sekitar $% & %! persen.

    'rude Palm il adalah minyak kelapa sawit mentah yang berwarna kemerah&

    merahan yang diperoleh dari hasil ekstraksi atau dari proses pengempaan daging buah

    kelapa sawit.

    Palm kernel il (PK) adalah minyak yang dihasilkan dari inti sawit. Proses

    awalnya sama seperti pengolahan kelapa sawit menjadi 'P. Pada pengolahan kelapa

    sawit menjadi PK setelah proses pengepresan maka terjadi pemisahan antara minyak

    sawit dengan kernel, sabut dan ampasnya.

    #. umusan *asalah

    a. +pa saja produk turunan 'P dan bagaimana ara memprosesnya-

    b. Bagaimana ara memproses biji menjadi inti kernel-

    . +pa saja produk turunan dari inti kernel dan bagaimana ara memprosesnya-

    $. ujuan

    a. *engethaui produk turunan 'P dan ara memprosesnya.

    b. *engetahui ara memproses biji menjadi inti kernel.

    . *engetahui produk turunan dari inti kernel dan ara memprosesnya.

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    2/35

    BAB II

    DASAR TEORI

    1. Biodiesel

    Biodiesel adalah bioenergi atau bahan bakar nabati yang dibuat dari minyak

    nabati, turunan tumbuh&tumbuhan yang banyak tumbuh di /ndonesia seperti

    kelapa sawit, kelapa, kemiri, jarak pagar, nyamplung, kapok, kaang tanah dan

    masih banyak lagi tumbuh&tumbuhan yang dapat meproduksi bahan minyak

    nabati (BB0) dan dalam penelitian ini bahan bakar nabati berasal dari minyak

    kaang tanah setelah mengalami beberapa proses seperti ektraksi, transesteriikasi

    diperoleh metil ester (biodiesel), kemudian biodiesel diampur dengan bahan

    bakar solar. 2asil ampuran itu disebut B1!,B#! dengan tujuan agar bahan bakar

    B1!, B#! ini mempunyai siat&siat isis mendekati siat&siat isis solar sehingga

    B1! B#! dapat dipergunakan sebagai pengganti solar.

    #. *argarin

    *argarin adalah produk lemak minyak seperti mentega yang di buat dengan

    ara menghidrogenasi minyak atau lemak nabati. 3eara sepintas lalu, margarin

    dan mentega hampir sama, sehingga banyak orang awan yang tidak bisa

    membedakannya. Padahal seara teksture dan organoleptik, margarin sangat

    berbeda dari mentega. Baik dari segi warna, rasa ataupun titik leleh. *argarin

    memiliki teksture yang lebih padat dan kaku daripada mentega. 4arna yang lebih

    kuning dan lebih stabil di suhu ruang sehingga tidak mudah meleleh.

    Karena terbuat dari minyak5lemak nabati, maka kandungan asam lemak yang

    terdapat dalam margarin lebih banyak mengandung asam lemak tidak jenuh dari

    pada lemak jenuhnya. 6engan tingginya kadar asam lemak tidak jenuh, margarin

    lebih menyehatkan karena mempunyai kadar kolesterol yang rendah. *inyak

    lemak nabati yang biasanya di gunakan untuk membuat margarin adalah

    lemak5minyak kelapa sawit. Karena terbuat dari lemak minyak nabati yang berasal

    dari tumbuh&tumbuhan, harga margarin biasanya lebih murah daripada mentega.

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    3/35

    $. 'ooa Butter 3ubstitutes ('B')

    'okelat adalah produk yang seara struktur tersusun dari material padat (solid)

    yang tersebar dalam minyak 5 lemak. *aterial padat tersebut dapat berupa gula,

    tepung okelat maupun susu. 6itinjau dari komposisi bahan baku, okelat

    mengandung # sampai %!" minyak 5 lemak.

    %. 3abun

    3abun adalah bahan yang digunakan untuk menui, baik pakaian, perabotan,

    badan, dan lain&lain yang terbuat dari ampuran alkali, dan trigliserida dari lemak.

    3abun dibuat seara kimia melalui reaksi saponiikasi atau disebut juga reaksi

    penyabunan. 6alam proses ini asam lemak akan terhidrolisa oleh basa membentuk

    gliserin dan sabun mentah. 3abun tersebut kemudian akan di olah lagi untuk

    menyempurnakannya hingga kemudian sampai ke kita. 3abun pada mulanya

    berbentuk batang. Lalu seiring dengan kemajuan 7aman, di buatlah sabun olek,

    sabun sintetis atau deterjen.

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    4/35

    BAB III

    PEMBAHASAN

    1. Produk urunan 'P (Crude Palm Oil)

    +. Biodiesel

    +lat yang digunakan

    a. Buret

    *engeluarkan larutan dengan volume

    tertentu.

    b. Breaker glass

    Beaker glass adalah

    sebuah wadah berbentuk

    silinder dengan dasar yang

    rata dan pada mulutnya

    terdapat monong atau paruh

    keil yang berungsi sebagai

    orong untuk menuangkan

    airan agar tidak tumpah ke mana&mana.

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    5/35

    . 8elas 9kur

    *engukur volume larutan.

    d. 'orong Pisah

    *emisahkan dua maam

    pelarut yang tidak saling

    berampur sebagaimana dalam

    proses ekstraksi air&air.

    memisahkan airan dari airan

    yang lain berdasarkan berat

    jenisnya.

    e. ermometer

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    6/35

    9ntuk mengukur

    suhu.

    . :rlenmeyer

    *enyimpan dan memanaskan

    larutan dan menampung iltrate

    hasil penyaringan.

    g. 3tati

    *enegakkan orong, buret.

    h. Piknometer

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    7/35

    9ntuk mengukur massa jenis suatu

    7at atau menentukan densitas airan.

    i. ven

    *engeringkan peralatan

    yang akan digunakan.

    j. ;isometer

    +lat yang digunakan

    untuk mengukur viskositas

    luida.

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    8/35

    k. 0eraa digital

    9ntuk mengukur massa

    benda.

    l. eaktor

    eaktor membran

    yang digunakan adalah

    jenis membran

    polypropilen dengan

    ukuran pori !,1

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    9/35

    pada reaksi pembuatan biodiesel. Banyak katalis yang digunakan

    bergantung dari seberapa banyak asam minyak nabati tersebut. *inyak

    nabati memilik berat jenis !,=% pada suhu #!>'.

    b. +lkohol

    +lkohol yang biasa digunakan pada pembuatan biodiesel adalah

    metanol dan etanol. *etanol dan etanol yang dapat digunakan hanya yang

    murni 1!!". *etanol merupakan alkohol yang paling banyak digunakan

    dalam pembuatan biodiesel. *etanol disukai karena hanya memiliki satu

    rantai ikatan karbon, sedangkan etanol memiliki dua ikatan karbon. :tanol

    memilik siat yang sama dengan metanol yaitu memiliki warna yang

    bening seperti air, mudah menguap, mudah terbakar dan mudah terampus

    dengan air. *etanol memiliki densitas !,?=1@ sedangkan etanol memiliki

    densitas sebesar !,?=.

    . Katalis

    Katalis adalah 7at yang digunakan untuk memperepat reaksi antara

    7at&7at lain. Katalis yang mungkin digunakan adalah natrium hidroksida

    atau kalium hidroksida. Katalis akan memeahkan minyak nabati dan

    melepaskan ester, begitu ester bebas, mereka akan menempel pada

    alkohol. 3edangkan katalis dan gliserol akan mengendap. Aumlah katalis

    yang digunakan harus tepat. Pemakaian katalis yang terlalu sedikit akan

    menyebabkan minyak dan alkohol tidak bereaksi, apaila jumlah katalis

    yang digunakan terlalu banyak akan menyebabkan ampuran teremulsi.

    Proses Pengolahan Biodiesel

    a. ransesteriikasi

    Proses transesteriikasi meliputi dua tahap. ransesteriikasi 1 yaitu

    penampuran antara kalium hidroksida (K2) dan metanol ('2$!2)

    dengan minyak sawit. eaksi transesteriikasi / berlangsung sekitar # jam

    pada suhu @&@>'. Bahan yang pertama kali dimasukkan ke dalam

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    10/35

    reaktor adalah asam lemak yang selanjutnya dipanaskan hingga suhu yang

    telah ditentukan. eaktor transesteriikasi dilengkapi dengan pemanas dan

    pengaduk. 3elama proses pemanasan, pengaduk dijalankan. epat pada

    suhu reator $>', ampuran metanol dan K2 dimasukkan ke dalam

    reator dan waktu reaksi mulai dihitung pada saat itu. Pada akhir reaksi

    akan terbentuk metil ester dengan konversi sekitar =%". 3elanjutnya

    produk ini diendapkan selama waktu tertentu untuk memisahkan gliserol

    dan metil ester. 8liserol yang terbentuk berada di lapisan bawah karena

    berat jenisnya lebih besar daripada metil ester. 8liserol kemudian

    dikeluarkan dari reaktor agar tidak mengganggu proses transesteriikasi #.

    3elanjutnya dilakukan transesteriikasi # pada metil ester. 3etelah proses

    transesteriikasi # selesai, dilakukan pengendapan selama waktu tertentu

    agar gliserol terpisah dari metil ester. Pengendapan # memerlukan waktu

    lebih pendek daripada pengendapan 1 karena gliserol yang terbentuk

    relati sedikit dan akan larut melalui proses penuian.

    b. Penuian

    Penuian hasil pengendapan pada transesteriikasi # bertujuan untuk

    menghilangkan senyawa yang tidak diperlukan seperti sisa gliserol dan

    metanol. Penuian dilakukan pada suhu sekitar @@>'. Penuian

    dilakukan tiga kali sampai p2 ampuran menjadi normal (p2 ,&?,#).

    . Pengeringan

    Pengeringan bertujuan untuk menghilangkan air yang terampur dalam

    metil ester. Pengeringan dilakukan sekitar 1! menit pada suhu 1$!>'.

    Pengeringan dilakukan dengan ara memberikan panas pada produk

    dengan suhu sekitar =@>' seara sirkulasi. 9jung pipa sirkulasi

    ditempatkan di tengah permukaan airan pada alat pengering.

    d. Ciltrasi

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    11/35

    ahap akhir dari proses pembuatan biodiesel adalah iltrasi. Ciltrasi

    bertujuan untuk menghilangkan partikel&partikel pengotor biodiesel yang

    terbentuk selama proses berlangsung, seperti karat (kerak besi) yang

    berasal dari dinding reator atau dinding pipa atau kotoran dari bahan

    baku. Cilter yang dianjurkan berukuran sama atau lebih keil dari 1!

    mikron.

    B. *argarin

    D +lat yang 6igunakan

    a. *esin Krim 3eparator

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    12/35

    8aya sentriugal dari ream

    separator yang menyebabkan

    lemak 'P naik kepermukaan

    dan membentuk suatu layer

    ream (lapisan lemak).

    b. +lat Pengaduk 5 +gitator *entega

    +lat ini digunakan dengan

    ara penumbukan dan

    pengadukan. +lat ini

    berungsi untuk

    menggumpalkan 'P dan

    menjadikannya kental.

    . *esin Pasteurisasi Plate 2eat :Ehanger

    +lat pasteurisasi ini

    menggunakan metode

    F2igh emperatur 3hort

    timeG (23). 'P

    dipanaskan pada suhu ?1,?

    ' selama minimal 1@ detik

    dan didinginkan dengan

    segera pada suhu 1! '. +lat ini mampu memanaskan dan mendinginkan suhu

    setelahnya.

    d. *esin 'hurning

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    13/35

    *aksud dilakukan

    hurning adalah

    agar lemak susu

    dipisahkan dari

    bahan krim lainya.

    Bahan yang 6igunakan

    Lemak nabati adalah lemak yang terdapat didalam 'P.

    Proses Pengolahan *argarin

    a. ahap 0etralisasi

    0etralisasi adalah suatu proses untuk memisahkan asam lemak bebas

    dari minyak atau lemak dengan ara mereaksikan asam lemak bebas

    dengan basa atau pereaksi lainnya sehingga membentuk sabun (soap

    stok). 0etralisasi dengan kaustik soda (0a2) banyak dilakukan dalam

    skala industri, karena lebih eisien dan lebih murah dibandingkan dengan

    ara netralisasi lainnya.

    b. ahap Bleahing (Pemuatan)

    Pemuatan ialah suatu proses pemurnian untuk menghilangkan 7at&7at

    warna yang tidak disukai dalam minyak. Pemuatan dilakukan dengan

    menampur minyak dengan sejumlah keil adsorben, seperti bleahing

    earth (tanah pemuat), dan karbon akti. Hat warna dalam minyak akan

    diserap oleh permukaan adsorben dan juga menyerap suspensi koloid

    (gum dan resin) serta hasil degradasi minyak misalnya peroksida.

    (Ketaren, 1=).

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    14/35

    . ahap 2idrogenasi

    2idrogenasi adalah proses pengolahan minyak atau lemak dengan

    jalan menambahkan hidrogen pada ikatan rangkap dari asam lemak,

    sehingga akan mengurangi ketidakjenuhan minyak atau lemak, dan

    membuat lemak bersiat plastis. Proses hidrogenasi bertujuan untuk

    menjenuhkan ikatan rangkap dari rantai karbon asam lemak pada minyak

    atau lemak. Proses hidrogenasi dilakukan dengan menggunakan hydrogen

    murni dan ditambahkan serbuk nikel sebagai katalisator.

    0ikel merupakan katalis yang sering digunakan dalam proses

    hidrogenasi daripada katalis yang lain (palladium, platina, opper

    hromite). 2al ini karena nikel lebih ekonomis dan lebih eisien daripada

    logam lainnya. 0ikel juga mengandung sejumlah keil +l dan 'u yang

    berungsi sebagai promoter dalam proses hidrogenasi minyak.

    d. ahap :mulsiikasi

    Proses :mulsiikasi ini bertujuan untuk mengemulsikan minyak

    dengan ara penambahan emulsiier ase air dan ase minyak pada suhu

    !o' dengan tekanan 1 atm. erdapat dua tahap pada proses :mulsiikasi,

    yaitu I

    Proses penampuran emulsiier ase minyak

    :mulsiier ase minyak merupakan bahan tambahan yang dapat

    larut dalam minyak yang berguna untuk menghindari terpisahnya air

    dari emulsi air minyak terutama dalam penyimpanan. :mulsiier ini

    ontohnya Lehitin sedangkan penambahan b& karoten pada margarine

    sebagai 7at warna serta vitamin + dan 6 untuk menambah gi7i.

    Proses penampuran emulsiier ase air

    :mulsiier ase air merupakan bahan tambahan yang tidak larut

    dalam minyak. Bahan tambahan ini diampurkan ke dalam air yang

    akan dipakai untuk membuat emulsi dengan minyak. :mulsiier ase

    air ini adalah I

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    15/35

    (a) garam untuk memberikan rasa asin B2J sebagai bahan anti

    oksidan yang menegah teroksidasinya minyak yang

    mengakibatkan minyak menjadi rusak dan berbau tengik

    (b) 0atrium Ben7oat sebagai bahan pengawet (Baileys,1=@!). ;itamin

    + dan 6 akan bertambah dalam minyak. 3elain itu minyak akan

    berbentuk emulsi dengan air dan membentuk margarin. Beberapa

    bahan tambahan seperti garam, anti oksidan dan 0atrium ben7oat

    juga akan teremulsi dalam margarin dalam bentuk emulsiier ase

    air. (Baileys,1=@!).

    #. Pengolahan Biji *enjadi /nti Kernel

    2asil dari pengolahan buah kelapa sawit selain 'P adalah PK. *inyak

    PK dihasilkan dari pengepressan inti sawit (kernel). Pengolahan buah kelapa

    sawit hanya memproduksi minyak 'P dan kernelnya saja.

    +mpas press yang dihasilkan oleh mesin press terdiri dari Cibre dan nut.

    9ntuk mendapatkan kernel, maka perlu dilakukan proses pemisahan antara

    ibre dan nut terlebih dahulu. 3elanjutnya dari nut yang telah dipisahkan di

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    16/35

    proses terlebih dahulu untuk memperoleh kernel. +dapun ibre dari ampas

    press digunakan sebagai bahan bakar Boiler.

    a. Cake Braker Conveyor (CBC)

    CBC merupakan suatu screw

    conveyor yang pada tepinya

    dipasang plat persegi sebagai

    tempat terlemparnya iber dan

    nut. 'B' berungsi untuk

    mengurai gumpalan fiber dengan

    nut sehinggafiberdan nut terpisah atau tidak menggumpal. +mpas yang

    terdiri darifiberdan nuthasil dari pengepresan yang masih menggumpal

    masuk ke 'B' 1 kemudian ke 'B' #, dan membawanya ke depericarper.

    b. epericarper

    epericarper

    adalah alat untuk

    memisahkan fiber

    dengan nut dengan

    bantuan fan. !iber

    dan nut dari 'B'

    masuk ke

    depericarper. 6isini

    raksi ringan yang berupa fiber dihisap fibre cyclone dan di angkut oleh

    fibre and s"ell conveyorsebagai bahan bakar pada boiler. 3edangkan raksi

    berat berupa nutturun ke bawah masuk ke nut polis"ing drum.

    c. #ut Polis"ing rum

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    17/35

    #ut polis"ing drum berupa

    drum yang berputar yang

    ujungnya berlubang& lubang

    dengan keepatan putaran 1?

    rpm. Cungsi nut polis"ing drum

    adalah sebagai pemisah

    kotoran dari nut. #ut yang

    jatuh dari depericarper akan

    mengalami perputaran sehingga nut dan kotoran terpisah. 3elanjutnya nut

    diangkutoleh wet nut cross conveyor, wet nut transport, kemudian

    dihisap destroner cyclonemenuju#ut $opperuntuk selanjutnya diteruskan ke

    %ipple mill.

    d. %ipple &ill

    %ipple millmerupakan alat yang

    berungsi untuk memeah nut

    sehingga inti terlepas dari angkang,

    dimana alat ini terdiri dari rotoratau

    silinder besiyang berputar (rotaring

    rotor) dan plat persegi yang diam

    (stationary plate). #utdari nut bin

    masuk ke ripple mill di atur oleh

    fibrating feeders. %otating rotorberungsi sebagai alat pemeah, sedangkan

    stationary plate merupakan plat bergerigi tajam yang berungsi sebagai

    landasan biji. %otating rotor terdiri dari $! batang rotor (riplle bar) yang

    terbuat dari "ig" carbon steel. #ut masuk melalui rotor yang berputar

    sehingga akan terhimpit atau tertekan dinding stationary platedengan kuat

    dan menyebabkan angkang peah.

    e. 'ig"t enera ry eparating (') * dan +

    ' merupakan tempat pemisahan angkang, seratfiber dan kernel

    dengan bantuan fan. 6ari ripple mill kernel akan dibawa oleh Cracked

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    18/35

    &i-ture Conveyor dan Cracked

    &i-ture Elevator menuju L63

    1. 6i L63 1 terdapat air lock

    yang berungsi untuk menguni

    udara sehingga bagian di bawah

    air lok tidakakan tehisap oleh

    an keuali yang berasal dari

    umpan dan belum melewati air lock.

    Proses pemisahan terjadi, karena raksi&raksi yang lebih ringan (fiber dan

    cangkang ringan)akan dihisap oleh an dan masuk ke'cyclone. Craksi

    berat (kernel) akan jatuh ke wet elevatordan dikirim ke kernelsilo dryer. 6an

    raksi yang agak berat (cangkang dan kernel sedang)akan masuk ke' +

    yang juga memiliki air lockdan hisapanfanlebih ringan dibanding' *.

    'angkang kembali terhisap ' cyclone, sedangkan kernel dan sebagian

    angkang agak berat yang belum dipisahkan lagi pada claybat".

    f. Claybat"

    Claybat" adalah alat pemisahan

    kernel dengan angkang berdasarkan

    perbedaan berat jenis. Proses

    pemisahan ini seara basah

    menggunakan larutan 'a'$

    (@!!kg5shit), dan air. Claybat"

    berungsi sebagai larutan pemisah antara kernel dan angkang berdasarkan

    berat jenis. Berat jenis Kernel 1,1, berat jenis angkang 1,$ sehingga berat

    jenis 'a'$ yang dibutuhkan adalah 1,# dengan

    partikel 'a'$ lolos mesh %!!.

    Craksi yang ringan akan mengapung (kernel)dan raksi yang berat akan

    tenggelam (cangkang). Kernel yang merupakan raksi ringan akan melalui

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    19/35

    et /ernel Conveyor dan et /ernel Elevator menuju kernel silo dryer,

    sedangkan angkang melalui et "ell ransport !anakan dibawa ke shell

    bin sebagai bahan bakar boiler.

    g. /ernel ilo ryer

    /ernel silo dryer merupakan

    tempat pengeringan kernel dengan

    menggunakan temperatur !&?!>'

    selama % jam. Kernel yang masih

    mengandung air perlu dikeringkan

    sampai kadar airnya ?". Prinsip

    kerjanya udara panas dariheater an dihembuskan ke dalam kernel silo.Kernel

    yang telah dikeringkan ini akan di bawa oleh ryed /ernel Conveyor ke

    Bulking /erneluntuk di kemas dan selanjutnya dipasarkan.

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    20/35

    0. Produk urunan PK (Palm /ernel Oil)

    1. Cocoa Butter ubstitutes (CB)

    +lat dan Cungsinya

    a. Labu Leher iga

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    21/35

    6igunakan dalam proses

    destilasi. Pada masing&masing leher

    adalah tempat untuk memasukkan

    bahan kimia yang akan di destilasi, dan

    satunya lagi untuk jalan uap airan

    yang akan dilewatkan pada gelas

    pendingin.

    b. 'orong Pisah

    *emisahkan dua maam pelarut

    yang tidak saling berampur sebagaimana

    dalam proses ekstraksi air&air.

    memisahkan airan dari airan yang lain

    berdasarkan berat jenisnya.

    . 2ot Plate

    9ntuk memanaskan larutan.

    Biasanya untuk larutan yang mudah

    terbakar.

    d. 3tirrer

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    22/35

    9ntuk menghomogenkan suatu

    larutan dengan pengadukan.

    e. ven

    *engeringkan peralatan yang akan

    digunakan.

    . ermometer

    9ntuk mengukur suhu.

    g. Batang Pengaduk

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    23/35

    9ntuk mengaduk larutan.

    h. 8elas 9kur

    *engukur volume larutan.

    i. otary :vaporator

    +lat yang digunakan untuk melakukan

    ekstraksi,penguapan pelarut yang

    eisien dan lembut.

    j. Pipet etes

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    24/35

    *emindahkan beberapa tetes 7at

    air.

    k. :rlenmeyer

    *enyimpan dan memanaskan

    larutan dan menampung iltrate hasil

    penyaringan.

    l. Kromatograi 8as

    Kromatograi 8as

    adalah proses pemisahan

    ampuran menjadi

    komponen&komponennya

    dengan menggunakan gas

    sebagai ase bergerak yang

    melewati suatu lapisan serapan (sorben) yang diam.

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    25/35

    Bahan yang digunakan

    a. *ethanol kering

    b. 0a#3% anhidrat

    . K2

    d. 2#3% pekat

    e. Ben7ene

    . 'a'l#, kloroorm

    g. asam sitrat

    h. natrium metoksida dan aMuadest

    i. B6P

    j. PK

    Proses pengolahan 'B'

    a. Pembuatan *etil :ster B6P dan PK.

    3ampel (B6P atau PK) sebanyak 1!! gram dimasukkan ke dalam

    labu yang telah dilengkapi dengan kondensor dan dihubungkan dengan

    kaa berisi natrium sulat anhidrat dan kapas serta labu dilengkapi dengan

    pengaduk magnet. *ethanol kering sebanyak 1!! ml dan ben7ene #!! ml

    dimasukkan ke dalam labu sambil didinginkan dan diaduk,kemudian

    ditambahkan @ ml asam sulat pekat melalui orong penetes. 'ampuran

    direluks selama tiga jam. 2asil reaksi yang terbentuk diuapkan pelarutnya

    kemudian diekstraksi dengan n&heksan dan diui dengan aMuadest dan

    selanjutnya dikeringkan dengan natrium sulat anhidrat dan disaring untuk

    kemudian iltratnya diuapkan. esidu yang diperoleh adalah metal ester

    asam lemak yang dimurnikan melalui destilasi vakum sehingga diperoleh

    metal ester asam lemak murni. *etil ester ini kemudian dianalisa dengan

    kromatograi gas.

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    26/35

    b. /nteresteriikasi antara PK dengan B6P.

    B6P sebanyak @! gram diampur dengan @! gram PK lalu

    dimasukkan ke dalam aspirator dan ditambahkan katalis natrium

    metoksida sebanyak !.$ gram. 'ampuran ini diaduk menggunakan

    pengaduk mekanik dengankeepatan putaran $!!! rpm selama % jam.

    3etelah itu katalis diinaktivasi dengan menggunakan #! ml asam sitrat

    #!", kemudian dipisahkan dengan orong pisah dan diperoleh hasil reaksi

    interesteriikasi dan ditentukan titik leburnya dan dianalisa kandungan

    asam lemak padat dengan pulsa 0* tipe B3&%. denganara yang sama

    juga dilakukan interesteriikasi antara B6P dan PK dengan

    perbandingan =I1, I#, $I?, I%, %I, $I?, #I, dan 1I=.

    . Komposisi +sam Lemak

    2asil analisa K8' menunjukkan komposisi asam&asam lemak utama

    yang digunakan dalam penelitian ini yang terdapat dalam B6P ('1#I

    !.$?", '1%I 1.1=", '1I%$.=%", '1I %.!=", '#!I !.1%", '1I1I

    $.@@", '1I#I 11.") dan PK ('I $.$", '1!I$.@%", '1#I %.1",

    '1%I 1@.@", '1I .@",'1I #.$%", '1I1I 1.%?", '1I#I #.?").

    Pada data di atas komponen utama penyusun B6P terdiri dari asam

    palmitat %$.=%" dan oleat $.@@". B6P mengandung asam lemak

    jenuh dan tidak jenuh yang hamper sama sehingga hal ini mempengaruhi

    siat isik dari B6P yang bersiat semi padat pada suhu kamar. Pada

    data PK dapat dilihat bahwa PK memiliki komposisi asam lemak jenuh

    yang rantaikarbonya pendek dalam jumlah yang besar dan sedikit asam

    lemak tidak jenuh (1=.1%").Keadaan ini menyebabkan PK memiliki

    daya tahan tinggi terhadap oksidasi dan titik leburnya tidak begitu tinggi

    (#o') sehingga air pada temperature kamar. 0amun keadaan ini

    menyebabkan PK tidak dapat digunakan sebagai pengganti mentega

    oklat yang siatnya pada suhu kamar dan melebur pada suhu tubuh.

    9ntuk itulah perlu dilakukan modiikasi untuk mendapatkan lemak yang

    padat dan memiliki siat isik seperti mentega oklat. Aenis asam lemak

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    27/35

    sangat berperan dalam siat&siat minyak5lemak, baik siat&siat isika

    maupun karakteristik nutrisi minyak5lemak. 6engan demikian komposisi

    asam lemak pada B6P dan PK dapat digunakan sebagai

    pertimbangan dalam memperoleh lemak yang padat dan memiliki siat

    isik seperti mentega oklat melalui interesteriikasi antara kedua

    minyak5lemak tersebut. 2asil kromatograi gas menunjukkan bahwa PK

    mengandung asam lemak laurat sebanyak %.1" yang merupakan

    kandungan tertinggi. +sam lemak ini mempunyai ita rasa yang tinggi

    yang dapat saling berdistribusi dengan asam lemak pada B6P sehingga

    memungkinkan terjadinya pembentukan pengganti mentega oklat dari

    laurat.

    d. itik Lebur 2asil /nteresteriikasi antara B6P dengan PK

    2asil penentuan titik lebur untuk B6P dan PK sebelum

    interesteriikasi masing&masing berturut&turut @!o' dan #o'. 2al ini

    diduga berkaitan dengan komposisi asam lemak jenuh dan tidak jenuh

    yang dikandungnya yang mempengaruhi titik lebur B6P dan PK.

    /nteresteriikasi mengubah titik lebur dari minyak di mana

    interesteriikasi yang dilakukan antara minyak nabati yang berbeda titik

    leburnya akan menghasilkan titik lebur baru yang berada diantara kedua

    titik lebur bahan penampurnya. 6apat dilihat bahwa titik lebur hasil

    interesteriikasi antara B6P dan PK dengan perbandingan $I?, %I,

    I%, dan ?I$ masing&masing berturut&turut $$o', $$.@o',$%o', dan $@o'.

    Berdasarkan hasil yang diperoleh ternyata semakin banyak PK maka

    titik lebur hasil interesteriikasi semakin keil, hal ini diduga karena

    jumlah asam lemak tidak jenuh atau asam lemak jenuh rantai pendek yang

    memiliki titik lebur yang rendah dari PK semakin bertambah dalam

    ampuran dan mempengaruhi titik lebur hasil interesteriikasi.

    Berdasarkan pengukuran titik lebur pada hasil interesteriikasi antara PK

    dengan B6P maka perbandingan I%, ?I$ memenuhi siat isik sebagai

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    28/35

    pengganti mentega oklat yang syarat utamanya adalah padat pada suhu

    kamar (#?o') dan melebur pada suhu tubuh ($.@ N $?o').

    e. Kandungan Lemak Padat (3olid Cat 'ontent) 2asil /nteresteriikasi

    antara B6P dan PK.

    Kandungan Lemak Padat (3olid Cat 'ontent) dari hasil interesteriikasi

    antara B6P dan PK dianalisa dengan Pulse 0ulear esonane

    (0*) +nali7er Bruker 0*3 1#! dapat dilihat pada table 1.

    abel 1. Kandungan Lemak Padat dari 2asil /nteresteriikasi antara

    B6P dan PK 2asil /nteresteriikasi B6PI PK Kandungan

    Lemak Padat

    6engan membandingkan hasil interesteriikasi antara PK dan

    B6P dengan mentega oklat 8hana yang diinteresteriikasi dengan

    /lleEao diperoleh kandungan lemak padat %.@ N 1." pada temperature

    $@o' dan juga dibandingkan dengan interesteriikasi antara mentega oklat

    *alaysia dengan stearin kelapa sawit diperoleh kandungan lemak padat

    1$.?" pada temperature $@o'. 2al ini menunjukkan bahwa

    interesteriikasi antara B6P dan PK dengan perbandingan $I?, %I,

    I%, dan ?I$ mempunyai kandungan lemak padat relative rendah pada $@o'

    yaitu masing&masing !", !.%%", 1.%%", dan #.@?" sehingga mudah

    dierna dan diabsorbsi oleh usus. leh karena itu I% dan ?I$

    perbandingan hasil interesteriikasi tersebut layak digunakan sebagai

    pengganti mentega oklat (arigan,#!1@)

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    29/35

    B. 3abun

    +lat dan ungsinya

    a. Beaker 8lass

    Breaker glass berungsi untuk

    mengukur dan menampurkan bahan yangakan digunakan dalam proses pembuatan

    sabun. Pada mulutnya terdapat orong yang

    berungsi untuk menuangkan airan agar

    tidak tumpah kemana&mana.

    b. 8elas 9kur

    *engukur volume larutan yang akan

    diampurkan pada proses pembuatan

    biodiesel.

    . ermometer

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    30/35

    ermometer digunakan untuk

    mengukur suhu pada proses pembuatan

    biodiesel.

    d. Batang Pengaduk

    Batang pengaduk berungsi untuk

    mengaduk larutan.

    e. Pemanas *agneti 3tirrer

    Pemanas magneti stirrer berungsi

    untuk menyatukan adukan supaya larutan

    dapat terampur dengan baik.

    . imbangan 0eraa +nalitis

    imbangan 0eraa +nalisis Berungsi *engukur Aumlah Hat Oang

    6iperlukan 6alam Pembuatan 3abun

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    31/35

    g. Kaa +rloji

    Kaa arloji berungsi untuk menutup gelas

    kimia pada saat penimbangan dilakukan.

    h. 'etakan

    'etakan berungsi untuk membentuk

    sabun sesuai dengan keinginan kita.

    i. 3topwath

    3topwath berungsi untuk mengukur waktu pembuatan sabun.

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    32/35

    Bahan yang digunakan

    a. +sam stearat

    b. PK

    . 0a2 $! "

    d. :tanol

    e. +sam sitrat

    . :+

    g. +Muadest

    h. Pewangi.

    Proses Pengolahan 3abun

    a) Pertama bahan yang akan digunakan harus di timbang dengan baik dan

    dimasukkan ke dalam beaker glass.

    b) Bahan yang dimasukkan dibeaker glass kemudian diairkan dengan

    asam stearat pada suhu !

    o

    ' menggunakan magneti stirrer yangdisebut sebagai ampuran bahan /.

    ) 'ampuran bahan / kemudian ditambahkan minyak sawit dan dilakukan

    pengadukan dengan keepatan tetap serta suhu dijaga pada (!&?!)o'.

    d) 3etelah larutan terampur dengan rata, ditambahkan 0a2 kemudian

    diaduk dengan keepatan tetap sehingga larutan terampur rata dan

    menjadi bahan yang disebut stok sabun.

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    33/35

    e) Kemudian kedalam ampuran ditambahkan bahan lainnya seperti

    etanol hingga terampur dengan rata.

    ) Kedalam ampuran kemudian ditambahkan air atau air gula yang bisa

    membuat sabun menjadi transparan,suhu harus tetap dijaga !&?!o'.

    g) Kemudian ditambahkan asam sitrat dan :+ kedalam ampuran /

    dengan keepatan adukan yang tetap dan pada suhu !&?!o'.

    h) Pada saat semua larutan sudah terampur dengan rata maka hentikan

    pemanasan dan adukan.

    i) 'ampuran didiamkan sejenak sampai suhu %!o' dan ditambahkan

    pewangi pada sabun.

    j) Kemudian buang buih atau busa yang mengapung di atas ampuran.

    k) 3etelah buih atau busa selesai dibuang maka ampuran siap dietak

    dan dibiarkan dingin sampai suhu %!o' sampai mengeras.

    l) 3impan sabun selama $ minggu sebelum sabun digunakan atau

    dipasarkan.

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    34/35

    BAB III

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Kelapa sawit (Elaeis)adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak

    masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya

    menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama

    dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit.

    Produk turunan CPO (Crude Palm Oil) salah satunya adalah biodiesel dan

    margarin. Proses pengolahan biodiesel dari 'P adalah sebagai berikutI

    ransesteriikasi

    Penuian

    Pengeringan

    Ciltrasi

    Proses pengolahan margarin dari 'P adalah sebagai berikutI

    ahap 0etralisasi

    ahap Bleahing (Pemuatan)

    ahap 2idrogenasi

    ahap :mulsiikasi

    Proses pengolahan biji menjadi inti kernel adalah sebagai berikutI

    'ake Braker 'onveyor ('B')

    6eperiarper

    0ut Polishing 6rum

    ipple *ill

    Light enera 6ry 3eparating (L63) 1 dan #

    'laybath

    Kernel 3ilo 6ryer

  • 7/25/2019 CPO & PKO

    35/35

    Produk turunan dariP/O (Palm /ernel Oil)salah satunya adalah Cocoa Butter

    ubstitutes (CB)dan 3abun.