Top Banner
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan No. 58 April 2015 ISSN 0852-6230 2 4 6 8 9 12 10
12

Cover BP-58-April 2015-Revisi-Convertpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-58-2015.pdf · pemahaman dan kepedulian terhadap pentingnya penyediaan pangan dalam jumlah

Mar 18, 2019

Download

Documents

trinhdan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Cover BP-58-April 2015-Revisi-Convertpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-58-2015.pdf · pemahaman dan kepedulian terhadap pentingnya penyediaan pangan dalam jumlah

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan

No. 58 April 2015 ISSN 0852-6230

2

4

6

8

9

12

10

Page 2: Cover BP-58-April 2015-Revisi-Convertpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-58-2015.pdf · pemahaman dan kepedulian terhadap pentingnya penyediaan pangan dalam jumlah

2 Berita Puslitbangtan 58 • April 2015

Tuntutan Akan Swasembada PanganSemakin Kuat

Genderang swasembada pangansudah ditabuh. Pemerintahdengan kabinet kerjanya mem-

berikan prioritas yang tinggi bagiterwujudnya swasembada pangan,terutama beras, jagung, dan kedelai,yang diharapkan sudah terealisasidalam tiga tahun ke depan. Pemerintahjuga berupaya keras menekan peng-gunaan bahan bakar minyak (BBM) fosiluntuk kegiatan yang tidak produktifkarena telah menyedot keuangannegara terkait dengan subsidi yangterus membengkak.

Penyediaan pangan dalam jumlahyang cukup bagi warga negara tidakhanya menjadi kewajiban pemerintahIndonesia, tetapi juga semua negara didunia. Hal ini antara lain tercermin dariperingatan Hari Pangan se-Dunia (HPS)setiap tahun. Pada tahun 2014, duniainternasional memperingati HPS ke-34dengan tema Family Farming: Feedingthe World Caring for the Earth. DiIndonesia, peringatan HPS kali inidipusatkan di Taman Maccini Sombala,6-11 November 2014 di Makassar,Sulawesi Selatan, dengan tema“Pertanian Bioindustri Berbasis PanganLokal Potensial”.

Sebagai pusat penyelenggaraanHPS ke-34, Taman Maccini Sombalayang terletak di pantai barat Makassardisulap menjadi arena ilmu pegetahuandan teknologi (Iptek) pertanian. Per-

Peringatan Hari Pangan se-Dunia ke-34 di Makassar

Mandiri pangan tampaknya sudah menjadi tuntutan yang perlu direalisasikan. Pemerintah bertekadmewujudkan swasembada pangan dalam tempo tiga tahun ke depan. Hal ini menjadi tantangan bagiKementerian Pertanian, terutama Badan Litbang Pertanian dalam menghasilkan dan mengembangkanteknologi yang mampu meningkatkan produksi padi dan palawija secara signifikan.

helatan berskala internasional ini men-jadi momentum untuk meningkatkanpemahaman dan kepedulian terhadappentingnya penyediaan pangan dalamjumlah yang cukup, bergizi, dan ber-aneka ragam bagi masyarakat.Peringatan HPS di Makassar kali inidirangkai dengan Pekan Flora dan FloriNasional (PF2N), sehingga TamanMaccini Sombala yang semula berfungsisebagai tempat wisata berubah menjaditaman agrowisata.

Badan Litbang Pertanian bekerjasama dengan pemerintah daerah danswasta berperan aktif dalam penye-lenggaraan HPS ke-34. Berbagaiteknologi pun digelar, terutama yangberkaitan dengan pangan dan bio-energi. Model Kawasan Rumah PanganLestari (KRPL) yang sudah berkembangdi berbagai daerah di Indonesia digelarpula dalam acara ini. Dengan teknologidan pengelolaan yang tepat, pengem-bangan model KRPL terbukti dapat

menyediakan pangan bagi rumahtangga, terutama bagi warga yang tidakmemiliki lahan.

Sorgum Mendapat ApresiasiPresiden

Presiden RI, Joko Widodo, dalamkunjungan kerjanya ke beberapadaerah di Sulawesi Selatan, termasukpanen raya padi di Kabupaten Pinrang,berkesempatan meninjau gelar tek-nologi pertanian pada HPS ke-34 diMakassar. Didampingi oleh MenteriPertanian, Amran Sulaiman, PresidenJokowi mendapat penjelasan darisejumlah peneliti Badan LitbangPertanian tentang teknologi yangdigelar. Kepala Balitsereal, Dr M. TaufikRatule, misalnya, menjelaskan ke-unggulan varietas unggul baru jagunghibrida Bima 19-URI (URI = UntukRakyat Indonesia). Pengujian dilapangan menunjukkan jagung hibrida

Penanggungjawab: Kepala Puslitbang Tanaman Pangan, Dr Made Jana MejayaDewan Redaksi: Eko Sri Mulyani, R. Heru Praptana, Hermanto, Haryo Radianto,Nuning Argo Subekti, M. SyamTata Letak: Edi HikmatAlamat: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Jalan Merdeka 147, Bogor, 16111Telp. (0251) 8334089, 8311432, Faks. (0251) 8312755; E-mail: puslitbangtan@litbang.deptan.go.id.www.pangan.litbang.deptan.go.id

ISSN 0852-6230

Page 3: Cover BP-58-April 2015-Revisi-Convertpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-58-2015.pdf · pemahaman dan kepedulian terhadap pentingnya penyediaan pangan dalam jumlah

3Berita Puslitbangtan 58 • April 2015

rakitan Badan Litbang Pertanian inimampu berproduksi 12,5 ton/ha.Beberapa varietas unggul jagung telahdilisensi oleh perusahaan agribisisuntuk dikembangkan lebih lanjut.

Menteri Pertanian terkesan denganvarietas unggul jagung rakitan BadanLitbang Pertanian dan menginstruksi-kan untuk memasukkan varietasjagung nasional ke dalam electroniccatalogue (e-catalog). Sistem e-catalogbenih adalah sistem informasi elektronikyang memuat informasi tentang benihvarietas unggul, termasuk nama varietas,keunggulan, harga, dan perusahaan ataupenangkar benih di Indonesia.

Akan halnya varietas unggul sorgummanis yang baru dilepas mendapatapresiasi dari Presiden Jokowi yang ber-kesempatan meninjau gelar teknologipertanian pada peringatan HPS ke-34 diMakassar. Selain untuk pangan danpakan, varietas unggul sorgum manistersebut dapat diolah menjadibioetanol. Di saung agroinovasi yangmenggelar proses pembuatan etanoldari sorgum manis dan pemanfaatanetanol untuk memasak mendapatperhatian dari Pak Presiden. Presidenjuga terkesan dengan kompor etanolinovasi peneliti Badan Litbang Pertanianyang mampu beroperasi selama 10 jam

nonstop dengan bahan bakar 1 literetanol (kadar 94%) dari sorgum. Etanolyang didestilasi pada kadar 98% dapatdigunakan untuk substitusi BBMPertamax. Mengingat pentingnyatanaman sorgum sebagai bahanpangan dan bioenergi, Presidenmenginstruksikan kepada MenteriPertanian untuk mengembangkankomoditas ini di lahan gambut danlahan kering, terutama di luar Jawa.

Perhelatan HPS juga mendapatkunjungan dari TNI, khususnya KodamVII Wirabuana. Dalam kunjungannya,TNI antusias menelisik aneka tanamanyang dibudidayakan pada pekarangansempit dalam bentuk berbagai modelKRPL. Pangdam juga tertarik denganmesin pemipil jagung PJ-M5 ber-kapasitas 2 ton/jam, yang merupakaninovasi peneliti Badan Litbang Pertanian.Hasil jagung yang dipipil dengan alat inimemenuhi standar SNI.

Kunjungan Dubes ke Balitsereal

Terkait dengan peringatan HPS ke-34 diMakassar, sejumlah Duta Besar (Dubes)dari 16 negara mengunjungi Balitsereal,salah satu unit kerja penelitian BadanLitbang Pertanian yang bermarkas diMaros, Sulawesi Selatan. Dubes yanghadir antara lain dari Switzerland, Afrika

Selatan, Kroasia, Argentina, Kazakshtan,Iraq, China, Republik Solomon, Laos,Yordania, Papua Nugini, Venezuela,Bosnia, Brunei Darussalam, India, Peru,Mongolia dan Vietnam.

Di depan para Dubes, KepalaBalitsereal, Dr M Taufik, menyampaikaninovasi terbaru serealia, diantaranyajagung hibrida HJ-21 yang dilepas padaawal 2014, Juri-1 Agritan, dan varietasunggul sorgum untuk pangan danpakan. Dubes tampak berdecak kagumdengan teknologi pengairan modernhemat air yang diperagakan Balitsereal.Dubes juga memberikan apresiasi akanfasilitas penelitian dimiliki. Labo-ratorium Biologi Molekuler, misalnya,dilengkapi dengan fasilitas canggihHiScan SQ yang bermafaat dalam meng-analisis genome tanaman sebagai dasarseleksi dan persilangan varietas. DrMarcia B Pabendon, peneliti Balitserealmengungkapkan bahwa teknologibiologi molekuler berperan dalammembantu menyeleksi calon varietasyang mempunyai adaptasi terhadapiklim ekstrim dan mengidentifikasifungsional jagung, seperti vitamin danmineral. Kunjungan Dubes berakhirsetelah menyaksikan gudang UPBSBalitserealia yang telah menerapkansistem manajemen mutu dalampengelolaan benih sumber. (RHP/HMT)

Didampingi oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Presiden Joko Widodo di area gelar teknologi HPS ke-34 di Makassar memberikan apresiasiterhadap kemajuan penelitian pertanian di Indonesia.

Page 4: Cover BP-58-April 2015-Revisi-Convertpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-58-2015.pdf · pemahaman dan kepedulian terhadap pentingnya penyediaan pangan dalam jumlah

4 Berita Puslitbangtan 58 • April 2015

Wapres Jusuf Kalla (JK) yangdidampingi Menteri Per-dagangan Rahmat Gobel,

Wagub Jawa Barat, Deddy Mizwar (DM),dan beberapa pejabat lain menyempat-kan diri untuk kembali mengunjungi BBPadi dalam lawatannya di Jawa Barat diawal Desember 2014. Setelah disambutoleh Ka BB Padi, Dr. Ali Jamil, Ka BBMektan, Dr. Astu Unadi, mewakili KepalaBadan Litbang Pertanian, dan sejumlahpeneliti, Pak JK dan DM besertarombongan kemudian mendapatinformasi inovasi dan teknologi terkinitentang padi dan mekanisasi pertanian.

Rombongan Wapres juga ber-kesempatan meninjau Unit PengelolaBenih Sumber (UPBS) BB Padi danmelihat langsung gudang UPBS tempatmenyimpan berbagai benih varietasunggul baru padi kelas BS (BenihSumber) dan FS (Benih Dasar). Wapresmengharapkan agar seluruh sektorpendukung pertanian nasional harussinkron, untuk mencapai target swa-sembada pangan nasional. “Inovasi danteknologi unggul yang telah tersedia,khususnya dalam perpadian, segeradipercepat penyebarannya ke seluruhIndonesia agar kita dapat berswa-sembada pangan berkelanjutan. Kitaharus sinkronkan seluruh sektorpendukung pertanian, mulai daripengairan, benih, pupuk, teknologi danpendukung lainnya”, ujar JK. Secarakhusus beliau menekankan agar BBPadi dan PT Sang Hyang Seri (SHS) yang

berdekatan letaknya dapat bersinergidalam mengembangkan teknologivarietas unggul baru padi untuk pening-katan produksi dan pendapatan pe-tani. Beliau menekankan agar Dirut SHSmemanfaatkan benih dari BB Padi danmensinkronkan semua kegiatannya.

Sekitar dua minggu sebelum kun-jungan JK, Menteri Pertanian Dr. AndiAmran Sulaiman dan rombongan jugameluangkan waktu meninjau BB Padiyang disambut oleh Ka BB Padi besertaseluruh jajarannya. Mentan mendapat-kan berbagai informasi mengenai

display inovasi teknologi yang dihasilkanBB Padi, meliputi ketersediaan varietasunggul baru padi yang sesuai untukmasing-masing agroekosistem, padihibrida, dan informasi inovasi teknologilainnya termasuk budi daya, panen danpascapanen. Secara khusus Mentanmenyampaikan bahwa swasembadapangan mutlak harus dicapai danpengungkit utama peningkatanproduksi padi adalah produktivitasvarietas unggul baru yang digunakanpetani. Terkait dengan hal ini penelitiditantang untuk dapat menghasilkanvarietas unggul baru padi dengan

BB Padi dan Tumpuan HarapanSwasembada BerasKetika pemerintah mencanangkan swasembada pangan yang harus diraih dalam waktu tigatahun, BB Padi mendapat kunjungan dari beberapa pejabat tinggi negara, mulai dari WakilPresiden, Menteri Pertanian, mantan presiden Megawati, dan Gubernur Jawa Barat.Kunjungan ini dapat dimaknai sebagai dukungan, dorongan, dan harapan akan tercapainyaswasembada beras dengan teknologi yang dihasilkan BB Padi.

Wapres Jusuf Kalla meninjau langsung gudang UPBS BB Padi di Sukamandi,Jawa Barat.

Page 5: Cover BP-58-April 2015-Revisi-Convertpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-58-2015.pdf · pemahaman dan kepedulian terhadap pentingnya penyediaan pangan dalam jumlah

5Berita Puslitbangtan 58 • April 2015

potensi hasil sekitar 10 t/ha. Mentan jugameninjau display alsintan (Indo JarwoTransplanter dan Power Weeder) danUnit Pengelola Benih Sumber(UPBS) Padi Badan Litbang Pertanian.

Dalam arahannya, Mentan me-nyampaikan point-point penting sebagaiberikut: (1) peneliti diminta untuk dapatmenghasilkan varietas unggul baru padidengan potensi hasil 15 t/ha, (2) benih

sumber BS dan FS Inpari 30 CiherangSub-1 segera didistribusikan kepadapara produsen/penangkar dan per-banyakan benih padi hibrida denganpotensi hasil tinggi (>10 t/ha) segeradikembangkan, (3) PT SHS dimintauntuk bekerja sama dengan BadanLitbang Pertanian dalam memper-banyak benih sumber varietas unggulbaru termasuk padi hibrida, (4) Badan

Litbang Pertanian diminta menyiapkanbenih sumber varietas Inpara untukpengembangan lahan rawa lebak danpasang surut, (5) kunci keberhasilanswasembada beras terletak di UPBSBadan Litbang Pertanian (BB Padi),khususnya BS dan FS, (6) peraturanterkait royalti kepada para peneliti/inventor perlu segera diurus.

Usai kunjungan di UPBS, Mentanmeninjau laboratorium tikus danberpesan agar inovasi teknologipengendalian tikus terus didiseminasi-kan ke para petani di seluruh Indonesiaagar hama tikus dapat dikendalikan.Mentan beserta rombongan selanjutnyamenuju PT SHS dan bertemu denganmantan Preside RI dan Ketua Umum PDIPerjuangan, Ibu Megawati Sukarno-putri. Dalam acara itu Ibu Megawatimenyampaikan harapannya agarBadan Litbang Pertanian menghasilkanvarietas padi air dalam untuk pengem-bangan lahan air dalam di Papua. Selainitu beliau minta agar pengembanganvarietas Inpari 30 Ciherang Sub-1 segeradapat dilaksanakan dan peran aktifBadan Litbang Pertanian dan lembagapenelitian lainnya untuk mewujudkan1000 Desa Berdaulat Benih, sertapeningkatan diseminasi BS padi yangada di Badan Litbang Pertanian.

Mentan bersama Ketua Umum PDIPerjuangan (Bu Mega) dan rombonganlalu melakukan kunjungan kembali keBB Padi yang diterima oleh Ka BB Padidan jajarannya. Satu hal yang menarikbagi Bu Mega adalah kunjungan inimengingatkan beliau kembali kepadakunjungan sebelumnya pada tahun2002 dan 2004 saat menjadi Presiden RI.Setelah melihat album foto-foto ke-giatannya saat itu, beliau mengutarakanrasa kagumnya atas kemajuan BB Padi,khususnya dalam penyediaan varietasunggul baru padi. Setelah kunjunganMentan dan Bu Mega, menjelang sorerombongan Gubernur Jabar me-nyempatkan pula berkunjung ke BB Padisetelah medampingi Mentan meninjaubeberapa lokasi. (ESM/MS)

Ibu Megawati Sukarnoputri mendapat penjelasan dari Kepala BB Padi, Dr Ali Jamil,tentang hasil penelitian padi terkini.

Menteri Pertanian Andi AmranSulaiman (baju putih) bersamaGubernur Jawa Barat Ahmad

Heriawan meninjau jaringanirigasi di Desa Cijengkol,

Kecamatan Ciasem, Subang,setelah berkunjung ke

BB Padi.

Page 6: Cover BP-58-April 2015-Revisi-Convertpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-58-2015.pdf · pemahaman dan kepedulian terhadap pentingnya penyediaan pangan dalam jumlah

6 Berita Puslitbangtan 58 • April 2015

Achmad Winarto SubakirSosok Sederhana, Produktif, dan Siap BerbagiPengalamannya dalam membantu peneliti sebagai teknisi lapang serta kemampuannyadalam menyunting dan menulis tak membuatnya tertarik menjadi peneliti meski telahberhasil menyelesaikan studi S1.

Pria ini, yang namanya tak dihiasi embel-embel MSapalagi PhD, mungkin akan lebih dirasakan dandikenang kiprahnya di Balitkabi (Balai Penelitian

Tanaman Aneka Kacang dan Ubi) setelah dia menjalani masapensiun dua tahun lagi. Berbagai pekerjaan dalam menanganikegiatan lapang, publikasi, dan menerima tamu lembagatempatnya bernaung dilakoninya nyaris tanpa cela. Olehkarena itu, ketika Tim BP berdiskusi mencari tokoh‘menengah’ yang pantas ditonjolkan dalam publikasi ini,namanya segera muncul tanpa seorang pun yang mem-bantah. Tentu ada beberapa nama lain yang pantas puladiketengahkan, yang pernah menghabiskan sebagian atauseluruh waktunya di lingkup Puslitbang Tanaman Pangan.

Winarto, biasa dipanggil Win, yang lahir dan dibesarkandari keluarga tani di Tulung Agung, telah merasakan kerasnyahidup sejak usia muda. Mungkin itu pula yang mendoronganak ke-6 dari 8 bersaudara ini untuk masuk SPMA di Malang,agar bisa segera mandiri dan tidak membebani orang tua.Win tak canggung untuk menekuni pekerjaan afdruk fotohitam putih ketika masih di sekolah menengah dan menjadikenek angkutan pedesaan sebelum menjadi PPL di BPPBangsalsari, Jember. Sejak 1980, Win memulai kariernya diLP3 Perwakilan Malang yang kini dikenal Balitkabi.

Dipercaya sebagai teknisi lapang, di awal kegiatannya Winditugaskan membantu penelitian dari berbagai aspek sepertihama kedelai, uji daya hasil ubi kayu dan padi, agronomi kacanghijau dan ubi jalar, serta interval pemberian air pada anggur(saat penelitian komoditas tanaman pangan dan hortikulturadigabung). Pengalaman menangani penelitian anggurmendorongnya untuk menulis “Anggur Bukan TanamanSetan” yang dimuat di Koran Jawa Pos. Tulisan ini kemudianmemicu pengembangan anggur di Situbondo dan bahkansampai ke Timor Timur meski didahului oleh kegeraman stafDinas Pertanian setempat. Bagi banyak warga Situbondo, saatitu berkembang mitos bahwa anggur adalah tanaman setankarena sebagian warga yang menanam anggur di halamanrumah mereka mengalami gangguan dalam bentuk anggotakeluarga sakit atau gangguan lainnya. Oleh karena itu, tanamananggur yang ada harus ditebang. Pengalaman di Asembagusselama 3 tahun menangani anggur mendorong Win menulisdi koran, lalu merintis pengembangan anggur di sekitar kebun,di halaman kolega PPL, Kontak Tani, guru, sekaligusmenyiapkan bibit dan menjadi “konsultan gratis”. Staf DinasPertanian setempat sempat merasa terpojok oleh tulisan dikoran tersebut, seolah mereka tidak tanggap dan cermat dalammelihat potensi ekonomi tanaman anggur di wilayahnya. Padatahun-tahun berikutnya, dengan dukungan PemerintahDaerah, si “Tanaman Setan” dikembangkan secara besar-besaran di Situbondo.

Pria yang sejak SMP rajin membaca dan penggemar ceritasilat seperti Api di Bukit Menoreh oleh SH Mintardja inisebenarnya ingin jadi jurnalis. Tapi dua kali melamar di Kompas,keduanya gagal. Meski demikian pria yang bermottokan‘Bantulah sesama, Tuhan akan membantumu’ ini dapatdikatakan sebagai penulis yang produktif. Dalam periode 1985-87 saja, tak kurang dari 60 artikel telah diterbitkan di berbagaikoran di Malang (Suara Indonesia, Surabaya Post, Jawa Pos),Semarang (Suara Merdeka), Yogyakarta (Kedaulatan Rakyat),Bandung (Pikiran Rakyat), Denpasar (Bali Post), dan Jakarta(Suara Karya dan Sinar Harapan). Hasil dari tulisan itu diagunakan untuk membiayai kuliahnya di UniversitasMuhammadiyah Malang, jurusan sosial-ekonomi yang diaselesaikan pada tahun 1993.

Selain menangani publikasi hasil penelitian, Achmad Winarto juga bertugasmelayani tamu yang berkunjung ke Balitkabi, termasuk anak TK dan SD.

Page 7: Cover BP-58-April 2015-Revisi-Convertpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-58-2015.pdf · pemahaman dan kepedulian terhadap pentingnya penyediaan pangan dalam jumlah

7Berita Puslitbangtan 58 • April 2015

Di masa kepemimpinan Dr Sumarno sebagai KepalaBalitkabi, Win pernah diminta untuk melengkapi berkas S2Jurusan Komunikasi Pembangunan dan Pedesaan di IPB.Setelah lama mempertimbangkan, dia akhirnya menghadappimpinan yang dia kagumi dan hormati itu untuk mengijin-kannya tidak menggunakan kesempatan yang sangat diminatibanyak orang tersebut. Setelah mendengarkan alasan yang di-kemukakan Win, Dr Sumarno bisa memahami dan me-mintanya untuk mencari calon pengganti sesegera mungkin.

Dia merasa kurang sanggup secara moral dan mentalsebagai peneliti dan merasa senang ketika bisa dengan baikmelayani tamu yang berkunjung ke Balitkabi, baik petani,mahasiswa maupun pelajar, bahkan sampai anak-anak SDdan TK/PAUD. Pada suatu saat, misalnya, dia bertanya “Anak-anak, siapa yang punya kulkas di rumah?” Hampir semuamurid SD atau TK yang ditanya mengangkat tangan.Berdasarkan itu, dia lalu menyebut cold storage sebagai‘kulkas gede’ yang tentu saja cepat mereka pahami.

Kecintaan dan kepeduliannya terhadap kesenian tradi-sional mendorong dirinya untuk mendirikan Aremaker(Arema Kerawitan) yang beranggotakan 14 anak kampungbersama-sama belajar gamelan/kerawitan Jawa, dan padasaatnya mampu mengiringi wayang kulit dan sendratari.Aremaker yang berdiri pada Maret 2013, kini sudah menguasai40 gending Jawa dan sudah tampil di 15 event di Malang. Saattampil pada Peresmian UPBS Balitkabi yang dihadiri KepalaBadan Litbang Pertanian, Dr Haryono, Aremaker beliau sebut‘keren, tradisonal tapi modern, dan merupakan bibit unggul’.Beliau pun membantu Aremaker peralatan berupa gongsebagai ungkapan apresiasi.

Di lingkungan kediamannya, Win dipercaya sebagai RTlalu RW yang telah dia jabat selama empat periode sampaisaat ini. Sejak menjadi Ketua RT, pria ini merasa galau karenatak ada buku untuk panduan dan pembekalan dalammenjalankan tugas sehari-hari. Hal ini menggugahnya untukmengumpulkan informasi persyaratan pengurusan dokumenyang dibutuhkan warga, seperti Kependudukan, Kepolisian,Pajak Kendaraan, Perkawinan, dan Wakaf dengan merujukkepada UU, Perpres, Permen, Perda, dan SOP Dinas. Setelahberkonsultasi ke para pihak berkompeten, Win kemudianmerangkumnya menjadi buku panduan praktis “PersyaratanPengurusan Dokumen Penting untuk Warga (PPDPW)”. Bukuini berisi persyaratan pengurusan dokumen yang dibutuhkanwarga, KTP, KK, Akta Kelahiran, Surat Pindah, SuratKeterangan Catatan Kepolisian (SKCK), Pengurusan SIM,Perpanjangan STNK dan Persyaratan dan Tata CaraPengurusan Sertifikat Wakaf. Buku PPDPW yang terbit atasnama RW 05 Rampal Celaket ini lalu dimuat di media internetwarga “Kompasiana” pada tahun 2009. Buku itu sudah empatkali cetak ulang, dan terjual sekitar 1.200 eksemplar, dibeli

oleh warga, RT, dan RW secara off-line untuk daerah MalangRaya, dan on-line untuk Depok, Bogor, Banten, Tangerang,Jakarta, Bandung, Pekanbaru, Banyumas, Semarang,Kalimantan, dan Surabaya. Karena buku itu pula Win dimintadua kelurahan di Kota Malang untuk menyosialisasikankepada Pak RT dan Pak RW.

Win yang telah merasakan kepemimpinan sembilan KaBalai di tempat dia bernaung kini, tak dapat menyembunyikanrasa hormatnya kepada Dr Sumarno yang dia sebut: “Tegasberbalut kebajikan dan bajik dalam ketegasan”.

Ketekunannya dalam bekerja diimbangi dengan me-ngembangkan percetakan yang dia kelola bersama sang istri.Sebagian dari hasil jerih payah tersebut digunakan untuk me-nunaikan ibadah haji dengan sang istri pada tahun 1994 danmembiayai kuliah anaknya.

Meski pernah diberi tanggung jawab sebagai KepalaSubseksi Informasi dan Laporan di masa kepemimpinan DrSumarno (1985-90), sejak tahun 1990 dia adalah staf SeksiJasa Penelitian yang dilakoninya dengan penuh kesungguhan.

Menikah dengan Luluk Dyah Widorini, teman satu jurusanketika kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang, Win barudiwisuda setelah kelahiran putri semata wayangnya, MelitaIffah Art-dianti. Kini Melita telah dikaruniai seorang bayi darihasil pernikahannya dengan Alfani Tumara Ogana yang sama-sama keluaran Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya. Win yangtak segan membagi pengetahuan dan pengalamannyakepada orang lain, tampaknya telah berhasil menjalani hidupseperti yang dia inginkan. Keceriaannya tampak jelas, ketikadia dikelilingi oleh anak-anak yang mendengarkan penjelasan-nya di sekitar pertanaman kedelai dan ubi kayu, atau saatberada di antara anak-anak yang memainkan alat keseniantradisional. Mungkin tak banyak orang yang sadar dan meng-hargai bahwa upaya yang dirintisnya terhadap anak-anaktersebut merupakan upaya besar yang merupakan benihberharga bagi pembangunan di masa mendatang. (MS/HMT)

Winarto bersama istritelah berhasil menjalani

hidup seperti yangdiinginkannya.

Page 8: Cover BP-58-April 2015-Revisi-Convertpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-58-2015.pdf · pemahaman dan kepedulian terhadap pentingnya penyediaan pangan dalam jumlah

8 Berita Puslitbangtan 58 • April 2015

Penugasan pria kelahiran Siabu,Tapanuli Selatan, Sumatera Utaraini sebagai Kepala BB Padi

tampaknya tak meleset dari dugaanbanyak orang. Ditinjau dari pengalamankerja, latar belakang pendidikan, dankemampuan menjalin kerja samadengan pihak lain, Pak Jamil dinilai layakmendapat kepercayaan ini. Dia pernahmenjabat sebagai Kepala BPTP Riau(2007-2012), Kepala BPTP SumateraUtara (2012-2013) dan Kepala BalaiPenelitian Tanah (2013-2014). Semangatkerjanya yang pantang menyerah telahditunjukkannya ketika dia berhasilmedapat beasiswa Supersemar, lalu

beasiswa dari Fakultas PertanianUniversitas Islam Sumatera Utara untukstudi S1 dan S2, dan terakhir beasiswadari The Asian Development Bank-Japanese Scholarship Program (ADB-JSP) melalui IRRI-Philippines untuk studiS3 di University of the Philippines at LosBanos (UPLB), Filipina.

Pria 49 tahun yang dikenal ramahini menggeluti ilmu tanah sejak studi S1sampai S3. Di UPLB, dia berhasil meraihgelar PhD dengan disertasi: “Tanggapterhadap Pemakaian Fosfor dan BahanOrganik dalam Sistem Tanam BerbasisPadi pada Lahan Sawah Tadah Hujan di

Sumatera Utara (Responses toPhosphorus and Organic MatterApplication in Rice-Based CroppingSystem of Rainfed Lowlands in NorthSumatra), Indonesia” pada tahun 2006.Dia juga berhasil meraih LifeMembership of Gamma Sigma Delta, theHonor Society of Agriculture, by theUniversity of the Philippines-Chapter,yang tidak sembarang orang mampumendapatkannya. Selain itu, Pak Jamiljuga tercatat sebagai Peserta Terbaik IDiklat PIM III Angkatan XV/2009 PusatPelatihan Manajemen dan Kepemim-pinan Pertanian, Ciawi, Bogor.

Kemampuan dalam menjalin kerjasama dengan Pemerintah Daerahtampak menonjol ketika dia bertugasmemimpin BPTP Riau. Pada tahun 2009,misalnya, Pak Jamil dipercaya sebagaiPenanggung Jawab sekaligus Ketua TimPenyusunan Grand Design RencanaPembangunan UPTD Penelitian TerpaduKabupaten Rokan Hulu dan Penyusun-an Grand Design Pembenahan ObjekWisata Stanum Kabupaten Kampar.Keduanya merupakan kerja samaPemerintah Kabupaten Rokan Hulu danKabupaten Kampar, Riau dengan BPTPRiau di masa kepemimpinannya.

Sampai saat ini Pak Jamil masihtercatat sebagai Dosen PembimbingLuar Biasa pada Program Pasca-Sarjana(PPS) Universitas Sumatera Utara (USU),Medan, Staf Pengajar (Dosen) danPembimbing Luar Biasa pada FakultasPertanian Universitas Asahan (UNA),

Dr Ali Jamil, Nakhoda Baru Balai BesarPenelitian Tanaman PadiDi tengah harapan yang begitu tinggi untuk swasembada beras, pria yang sudahterbiasa bekerja sampai larut malam ini tampaknya akan mendapat tantanganyang tidak ringan. Ketika sebagian besar tenaga senior yang telah turutmewarnai BB Padi menjalani masa pensiun, harapannya akan bertumpu padatenaga-tenaga yang relatif muda yang harus siap untuk bekerja keras.

Kepala BB Padi, Dr Ali Jamil (kanan), bersama Kepala Badan Litbang Pertanian,Dr Haryono (tengah), dan Sekretaris Badan, Dr Agung Hendriadi (kiri) dalamacara tanam perdana varietas unggul baru padi sawah seluas 100 ha diSukamandi, Jawa Barat.

Page 9: Cover BP-58-April 2015-Revisi-Convertpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-58-2015.pdf · pemahaman dan kepedulian terhadap pentingnya penyediaan pangan dalam jumlah

9Berita Puslitbangtan 58 • April 2015

Kisaran, Sumatera Utara, dan StafPengajar (Dosen) dan PembimbingLuar Biasa pada Fakultas PertanianUniversitas Islam Sumatera Utara(UISU), Medan, Sumatera Utara. Selainitu dia juga masih tercatat sebagai salahsatu anggota Tim Editor JurnalPenelitian Pertanian. Fakultas Pertanian,Universitas Asahan, Sumatera Utara.

Meski sebagian kalangan menilaiPak Jamil berhasil dalam perjalanankariernya sebagai birokrat, hal yangberbeda terkesan dari salah seorangadvisornya yang merupakan penelitisenior IRRI. Ketika mendengar Pak Jamilakan segera diangkat sebagai KepalaBalai, sekitar 7 tahun yang lalu, dia meng-geleng seakan tak percaya. “Saya sangatberharap dia jadi peneliti sepenuhnya,”ujarnya lirih. Saat dikatakan bahwa PakJamil masih bisa meneliti sambil me-mimpin Balai Penelitian/Pengkajian, diahanya tersenyum hambar dan meng-geleng pelan. “Saya tahu Jamil, dia bisajadi peneliti tangguh” ujarnya lagi. Dalamsuatu kesempatan lain, Pak Jamil me-ngakui bahwa dia cukup dekat dengansang advisor yang sering berdiskusi danbegadang bersama di kantor dan labmarkas IRRI, Los Banos.

Suami dari Khairiah Hasibuan ini,yang tak segan melantunkan lagukesayangannya bila didaulat naikpanggung, memberi kesan yang cukuppositif bagi senior dan koleganya. Bagisebagian besar mantan anak buahnya,ayah dari Riska Harahap ini adalah sosokpekerja keras yang ulet dan komunikatifmeski terkadang terkesan ngotot dalammemperjuangkan ambisinya. Pak Jamilyang punya hobi berdendang danmembaca, turut aktif dalam berbagaikonferensi, seminar, dan lokakarya, baikdi dalam maupun luar negeri. Beragampelatihan teknis dan manajemen telahdiikutinya dan lebih dari 30 tulisan ilmiahpun telah dihasilkannya, baik sebagaipenulis utama maupun pendamping,yang mengantarnya menjadi PenelitiUtama baru-baru ini. (MS/HMT)

Tanam Perdana Model PertanianBioindustri Padi 100 ha telahberhasil dilaksanakan pada 8

November 2014 di Kebun Percobaan BBPadi di Sukamandi menggunakanIndojarwo Transplanter. Kegiatan inidihadiri oleh Kepala Badan LitbangPertanian, Dr. Haryono, bersama parapejabat eselon 2 dan 3 serta beberapapeneliti lingkup Badan LitbangPertanian, khususnya dari BB Padi. Bibitpadi yang telah disiapkan sebelumnyadengan sistem dapok, terdiri atasvarietas Inpari 30 (toleran rendaman),Inpari 32 (tahan penyakit hawar daunbakteri atau HDB), dan Inpari 33 (tahanhama wereng coklat). Semua benihadalah berlabel dengan harapan hasil

Tanam Perdana PengembanganModel Pertanian BioindustriPadi 100 Ha

panennya dapat dijadikan benih untukmusim tanaman yang akan datang.

Dalam arahannya, Kepala BadanLitbang Pertanian mengharapkan agarmodel pengembangan bioindustri 100ha bisa segera dapat dikembangkan disentra-sentra produksi padi di Indo-nesia, sehingga dapat meningkatkanefektivitas dan efisiensi serta pen-dapatan dan kesejahteraan petani. Selainitu diharapkan pula agar penggunaanalat transplanter dapat mengatasikelangkaan, sekaligus mengurangi biaya,dan tenaga kerja. Secara khusus KepalaBadan Litbang Pertanian berpesan agarkawasan pengembangan ini dapatdikawal secara intensif. (ESM)

Kepala BB Padi, Dr Ali Jamil, bersama petani koperator indo jarwo transplanter binaanmelaksanakan tanam perdana padi seluas 100 ha di area pengembangan bioindustri.

Page 10: Cover BP-58-April 2015-Revisi-Convertpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-58-2015.pdf · pemahaman dan kepedulian terhadap pentingnya penyediaan pangan dalam jumlah

10 Berita Puslitbangtan 58 • April 2015

Orasi Ilmiah Prof Dr Sarlan Abdurahman

Inovasi Pengelolaan Hara Spesifik Lokasibagi Keberlanjutan Sistem Produksi Padi

Swasembada pangan, yang kinimenjadi tuntutan banyak pihak,termasuk Presiden Joko Widodo,

merupakan tantangan yang tidakringan, terutama bagi Badan LitbangPertanian sebagai penghasil teknologiyang mampu meningkatkan produksipadi secara komprehensif. Hal ini terkaitdengan makin beratnya masalah yangdihadapi petani dalam budi daya padi.Ketidakseimbangan hara di tanahsawah akibat intensifnya pemupukanmerupakan salah satu penyebabpelandaian produksi padi dalambeberapa dekade terkahir.

Untuk mengatasi dampak negatifpemberian pupuk yang berlebihan

terhadap stagnasi produksi padi dilahan sawah, penurunan pendapatanpetani, dan ketidakberimbangan haradi tanah, Prof Sarlan menyarakanpenerapan teknologi pemupukan de-ngan memperhatikan: (a) kemampuantanah dalam menyediakan nutrisi, (b)kemampuan tanaman menyerap unsurhara, (c) perkiraan perimbangan deviasipeningkatan produksi dengan pem-berian pupuk, dan (d) jenis pupuk yangakan digunakan.

Menurut Prof Sarlan, pengurangansubsidi pupuk sejak 1 April 2010 telahmenyebabkan harga pupuk meningkat15-30%. Harga riil yang dibayar petaniuntuk pupuk tunggal urea, SP36, ZA, danpupuk majemuk NPK rata-rata 10-15%di atas harga eceran tertinggi (HET).Harga pupuk kemudian meningkatseiring dengan naiknya harga BBM padaJuni 2013, sehingga biaya produksi padisemakin tinggi dan tidak seimbangdengan keuntungan yang diperolehpetani. Secara nasional, 85% kebutuhanpupuk digunakan untuk tanaman padipada lahan sawah irigasi.

Penghematan pemakaian pupukberdampak positif, termasuk terhadap

Dalam acara pengukuhan profesor riset di Bogor belum lama ini, Prof Dr Sarlan Abdurahmanmengungkapkan penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus dengan takaran tinggi tidakhanya menurunkan efisiensi pemupukan, tetapi juga berdampak negatif terhadap kelestarianlingkungan dan kesehatan tanah. “Pelandaian produktivitas padi sawah dewasa ini adalah indikasikuat dampak negatif penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan” ujar peneliti BB Padi inidalam orasi ilmiahnya di hadapan para majelis. Solusi yang ditawarkan Prof Sarlan untukmengatasi masalah keberlanjutan sistem produksi padi di lahan sawah adalah penerapan inovasipengelolaan hara spesifik lokasi.

konsumsi energi yang digunakan pabrikpupuk dan penghematan devisa melaluipengurangan impor pupuk. Namun,ketidakcermatan penggunaan, peng-hematan, dan pengurangan dosispupuk dapat menurunkan produksi.

Penelitian Prof Sarlan membuktikanbahwa masalah pelandaian produk-tivitas padi dapat dipecahkan melaluipemupukan secara rasional, ber-imbang, dan/atau spesifik lokasi denganmengintegrasikan pupuk anorganik,pupuk organik, pupuk hayati, maupunbahan amelioran sesuai kebutuhantanaman. Di Indonesia dengan ling-kungan yang beragam, permasalahanpemupukan dalam sistem produksi padiberagam pula. Di lain pihak, penggunaanpupuk berimbang tidak sama denganpemakaian pupuk majemuk NPK,namun lebih diarahkan pada pemberianunsur hara sesuai kebutuhan tanamandalam jumlah dan jenis yang berbeda,bergantung pada status hara tanah,pertumbuhan tanaman, dan target hasilyang ingin dicapai. Oleh karena itu, ProfSarlan menekankan pentingnyapenggunaan pupuk berimbang yanglebih rasional dan lebih efisien dalamsistem produksi padi.

Page 11: Cover BP-58-April 2015-Revisi-Convertpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-58-2015.pdf · pemahaman dan kepedulian terhadap pentingnya penyediaan pangan dalam jumlah

11Berita Puslitbangtan 58 • April 2015

Acuan pemupukan rasional danberimbang adalah inovasi PengelolaanHara Spesifik Lokasi (PHSL). Pengem-bangan inovasi ini mampu mengatasimasalah ketidakberimbangan hara ditanah dan memberi peluang bagi pe-ningkatan hasil padi per unit pemberianpupuk. Hasil penelitian pemupukanjangka panjang di Kebun PercobaanSukamandi menyimpulkan bahwapupuk P pada tanah Typic Kanha-plaquults dapat diberikan satu kaliuntuk empat musim tanam. Pemberianpupuk K dapat mempertahankan hasilpadi tetap di atas 5 t/ha dan residupupuk K termanfaatkan hingga tujuhmusim tanam berikutnya. Dengandemikian, pemberian pupuk P dapatdilakukan berselang-seling denganpupuk K guna meminimalisasi biayasarana produksi musiman.

Hasil penelitian PHSL di Indonesiatelah dipublikasi dan disimpulkanbahwa penerapan teknologi pemupuk-an hara spesifik lokasi berpotensimeningkatkan hasil gabah sekitar 400kg/ha/musim tanam dan meningkatkanefisiensi pemupukan sebesar 7%. Targetproduksi yang ditetapkan PHSLmemperhatikan potensi hasil varietasyang digunakan, hasil riil yang dicapaidi lokasi setempat dengan budi dayaoptimal, dan kondisi lingkungan yangmendukung, seperti iklim danorganisme pengganggu tanaman(OPT). Sebagai acuan penetapan targethasil digunakan batas atas 80% daripotensi hasil menurut deskripsi varietasyang digunakan.

Penetapan rekomedasi pupuk ber-dasarkan pendekatan PHSL membutuh-kan alat bantu (perangkat uji) untukmasing-masing jenis hara tanaman,terutama N, P, K, dan pH tanah. Alatbantu digunakan untuk menilai ke-butuhan pupuk sebelum pemupukanberdasarkan kondisi tanaman danstatus kesuburan lahan. Penetapankebutuhan hara N tanaman didasarkanpada kandungan khlorofil yang

diindikasikan oleh warna hijau daunmenggunakan BWD atau SPAD meter.

Kebutuhan pupuk P dan K bagitanaman padi didasarkan padaklasifikasi P dan K tanah. Berdasarkanklasifikasi tanah, BB-SDLP telahmembuat peta status hara tanah,sehingga diketahui sebaran dan luaslahan yang berstatus hara rendah,sedang, dan tinggi. Peta status hara tanahskala 1:250.000 digunakan sebagai dasardalam alokasi pupuk tingkat provinsi,sedangkan peta status hara tanah skala1:50.000 dapat digunakan sebagai dasarpenyusunan rekomendasi pemupukantingkat kecamatan.

Penetapan kebutuhan pupuk P danK juga dapat berdasarkan hasil ujiPerangkat Uji Tanah Sawah (PUTS). Hasiluji PUTS berupa rekomendasi pupuk Pdan K untuk padi sawah dapat dicocok-kan pada skala warna dan dibaca padatabel rekomendasi. Penggunaan PUTSkemudian diperkuat oleh Permentan No.40/SR.140/04/2007 tentang rekomendasipemupukan N, P, dan K pada padi sawahspesifik lokasi. Selain lebih cepat, mudah,murah, dan relatif akurat, penggunaanPUTS juga mampu menghematkebutuhan pupuk SP36 dan KCl masing-masing hingga 50 kg/ha, yang berujungpada peningkatan pendapatan petanidan menekan pencemaran lingkungan.

Dampak yang diharapkan daripenerapan inovasi PHSL, menurut ProfSarlan, meliputi peningkatan kualitasgabah, pelestarian lingkungan, danoptimalisasi pemanfaatan sumber daya.

Pemberian pupuk N yang sesuaidengan kebutuhan tanaman yangdisertai dengan pupuk K dalam jumlahyang cukup dapat menghindarkantanaman dari gangguan OPT dan tidakmudah rebah.

Rekomendasi pemakaian pupukurea pada tahun 1970 adalah 100-150kg/ha, kemudian meningkat menjadi200-250 kg/ha dan pada tahun 1990meningkat lagi menjadi 300-350 kg/ha.

Hal ini berdampak terhadap peningkat-an emisi GRK dari lahan sawah yangtermasuk penyebab pemanasan global.

Pemilihan varietas padi yang rendahemisi GRK seperti Ciherang, WayApoburu, Cisantana, dan Tukad Balianyang disertai dengan pemupukanberdasarkan PHSL dapat menekanemisi GRK dari lahan sawah sekitar 16%.

Sumber hara yang juga berfungsisebagai bahan amelioran rendah emisiGRK adalah pupuk hijau dari tanamanGliricidea sapium (gamal), Leucaenaleucocephala (lamtoro), Calliandracalothyrsus (kaliandra), dan Sesbaniasesban (turi) maupun pupuk kandangdari kotoran ternak ruminansiapemakan jerami terfermentasi.

Panen hasil pertanian berarti pe-nambangan unsur hara dari dalamtanah. Dari panen gabah 5 t/ha danjerami 6 t/ha akan menguras 123 kg N,48 kg P2O5, 143 kg K2O, 12 kg S, dan 520kg SiO2/ha dari tanah. Panen terus-menerus tanpa pengembalian hara kedalam tanah akan menguruskan tanahsetempat.

Pemberian pupuk anorganik secarateratur dalam jumlah yang cukup dapatmemulihkan kesuburan tanah.Pemadatan lapisan olah tanah karenapemupukan anorganik tidak akanterjadi apabila limbah panendikembalikan bersamaan denganaplikasi pupuk anorganik.

Prof Sarlan Abdulrachman dilahir-kan di Magelang, Jawa Tengah, padatahun 1952, menyelesaikan pendidikanS1 pada jurusan agronomi UniversitasGajahmada pada 1970. Program S2 danS3 diselesaikan di universitas yang samamasing-masing pada 1983 dan 1990.

Menikah dengan Ir. Kunda DulasMeihira pada tahun 1983, kini telahdikaruniai dua putra-putri. Anakpertama Andhika Wisnu Putranto, SP.MSc dan anak kedua Savitri Sheila MeiAristya Putri, S. Kom. (HMT/MS)

Page 12: Cover BP-58-April 2015-Revisi-Convertpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-58-2015.pdf · pemahaman dan kepedulian terhadap pentingnya penyediaan pangan dalam jumlah

12 Berita Puslitbangtan 58 • April 2015

Perakitan dan pengembanganvarietas unggul jagung telah ber-kontribusi nyata meningkatkan

produksi dan pendapatan petani.Jagung fungsional adalah jagung yangmemiliki nilai nutrisi yang lebih tinggidari jagung biasa. Jagung fungsionaldapat berupa jagung berkualitas proteintinggi (QPM), jagung provit A yang kayabetakaroten, jagung pulut yang me-ngandung amilopektin tinggi, jagungmanis dengan kadar gula tinggi, danjagung sayur (baby corn) yang dipanenmuda. Beberapa dari jagung fungsionaltersebut telah dirakit dan dikembang-kan di Indonesia.

Buku Perakitan Varietas UnggulJagung Fungsional diharapkan ber-kontribusi bagi pengembangan kha-zanah ilmu pengetahuan dan teknologijagung di Indonesia dalam upaya pe-ningkatan produksi menuju swasem-bada berkelanjutan. Buku ini bergunabagi pemulia tanaman, mahasiswa,pengajar, dan praktisi yang berminatdalam perakitan varietas unggul jagungfungsional.

Jurnal Penelitian 33 (2)

Dalam nomor ini, Jurnal PenelitianPertanian Tanaman Pangan terbitdengan sembilan tulisan ilmiah primer,enam diantaranya hasil penelitian padiyang membahas sidik jari DNA varietasunggul dan tetua hibrida padi, deteksicepat viabilitas benih, genetik ke-

Telah Terbit Buku PerakitanVarietas Unggul Jagung Fungsional

Puslitbang Tanaman Pangan terus mendorong peneliti untuk berupaya menulis danmempublikasikan hasil penelitiannya. Kini telah terbit buku Perakitan Varietas UnggulJagung Fungsional. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan dan Buletin IptekTanaman Pangan adalah publikasi ilmiah yang diterbitkan secara berkala.

tahanan padi terhadap penyakit tungrodi daerah endemis, rehabilitasi jaringanirigasi dan adopsi teknologi budi daya,morfologi bunga dan kemampuanmenyerbuk padi hibrida, dan emisi gasrumah kaca melalui pertanaman tigavarietas padi di lahan sawah tadahhujan. Dua tulisan hasil penelitian jagungmembahas morfofisiologi galur hibridaintroduksi dan biokontrol hayatipenyakit busuk pelepah daun.

Buletin Iptek 9 (1)

Buletik Iptek Tanaman Pangan telahmemasuki tahun ke-9. Publikasi yang

menerbitkan artikel review hasilpenelitian ini terbuka bagi semuapeneliti pertanian tanaman pangan,baik di lingkungan Badan LitbangPertanian dan Perguruan Tinggimaupun institusi penelitian lainnya.

Dalam nomor ini, Buletin Ipek terbitdengan lima artikel, yang membahashasil penelitian pengendalian hamawereng batang cokelat pada tanamanpadi, karakteristik varietas unggulkacang tanah, adopsi varietas kacanghijau, potensi sorgum untuk pangan,pakan, dan bioenergi, dan teknologimaju untuk menigkatkan produktivitasubi kayu. (HMT)