CONTOH PROPOSAL PENGAJUAN SAPI
KELOMPOK TANI TERNAK TRIJAYA DESA SITUMANDALA KECAMATAN
RANCAHKABUPATEN CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT
PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN DANAPROGRAMPENGUATANSAPIBETINABUNTINGTAHUN
2012
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat
menyelesaikanProposalpermohonan bantuanmodalUsaha Peningkatan
Pembibitan Ternak Sapi Potong Melalui Penguatan Betina Produktifdi
Kelompok Tani Ternak TrijayaDesa Situmandala Kecamatan
RancahKabupaten Ciamis.Penyusunan proposalini dimaksudkan guna
menunjang pengembangan peternakan dan penyelematan betina yang
masih produktif di Kelompok Tani Ternak Trijaya, dengan tujuan
untuk meningkatkan populasi serta mendukung program swasembada
daging sapi tahun 2014.Kegiatan tersebut di atas, diharapkan dapat
berdayaguna dan berhasil guna untuk meningkatkan
kesejahteraanmasyarakat, memperluas lapangan usaha di daerah
pedesaan, serta pengembangan perekonomian daerah.Demikian, kiranya
usulan kegiatan ini terealisasi sebagaimana yang
diharapkan.Amin.
Situmandala,24 Desember 2012Ketua Kelompok Tani
TernakTrijaya
DAYAT
DAFTAR ISI
HalJudul............................................................................................................................Surat
Keterangan
BP3K.................................................................................................Surat
Pengajuan Permohonan
Dana...............................................................................Surat
Pengantar dari Kepala
Desa..................................................................................Surat
Keterangan Kepala
Desa......................................................................................Kata
Pengantar.............................................................................................................A.
PENDAHULUAN.....................................................................................................B.PROFILUSAHA.............................................................................................A.
ASPEK
PEMASARAN..............................................................................................B.
ASPEK
PRODUKSI.................................................................................................C.
ASPEK
KEUANGAN................................................................................................D.
ASPEK MANAJEMEN
PENGELOLAAN..........................................................E.
ASPEKSOSIALEKONOMI......................................................................................F.
ASPEK DAMPAK
LINGKUNGAN..............................................................................G.
KESIMPULAN.........................................................................................................H.
PENUTUP...............................................................................................................I.
LAMPIRAN-LAMPIRAN.............................................................................................PROFIL
KELOMPOK DAN
IDENTITAS...................................................STRUKTUR
ORGANISASI
KELOMPOK..................................................DAFTAR
ANGGOTA
KELOMPOK...........................................................RENCANA
USULAN KEGIATAN KELOMPOK
(RUKK)......................................ANALISA USAHA BUDIDAYA
TERNAK SAPI.........................................BERITA ACARA
PEMBENTUKAN KELOMPOK TANI TERNAK...............SK PENETAPAN
PENGURUS KELOMPOK TANI TERNAK..............................LAMPIRAN
SURAT
KEPUTUSAN..........................................................SURAT
KETERANGAN DOMISILI
KELOMPOK.......................................SURAT KETERANGAN
BELUM/TIDAK PERNAH MENDAPAT BANTUANDOKUMENTASIFOTOKEGIATAN
KELOMPOK...............................................DENAH
KAWASAN
KELOMPOK.............................................................PETA
WILAYAH DESA
SITUMANDALA..................................................PETA
KECAMATAN
RANCAH................................................................PIAGAM
PENGUKUHAN........................................................................PIAGAM
PENGHARGAAN......................................................................SERTIFIKAT.........................................................................................FOTO
DOKUMEN
DIKLAT......................................................................FOTO
LOKASI KELOMPOK HASIL UNGGAHANGOOGLE EARTH..........
A.PENDAHULUANBerbagai permasalahan yang menimpamasyarakat kita
saat ini,hanya bisa diselesaikan melaluirasasalingpeduli dan
sinergikerjasama semua elemen yang menjadi bagian dari bangsa ini.
Keterlibatan masyarakat dalam semua bidang pembangunan dibawah
arahan dan kepemimpinan dari pemerintah baik pusat maupun daerah
melalui program-program yang visioner dan berorientasi pada
kemajuan bersama akan sangat membantu percepatan kemajuan bangsa
ini.Seiring dengandiluncurkannyaprogram pemerintah berupa program
Penguatan betina produktif,serta tuntutan kondisi usaha tani ternak
di Kelompok TaniTernakTrijaya yang semakin berkembang,menuntutpula
adanya tambahan permodalan guna mengembangkan usaha (antara lain
untuk peningkatan populasi ternak sapi potong, perluasan
perkandangan, perluasan kebun hijauan makanan ternak, dll).Disadari
bahwa pengalaman menunjukan masih rendahnya kemampuan masyarakat
(dalam hal ini petani) untuk dapat mengakses permodalan tersebut,
yangpada kenyataannya bukanlah suatu hal yang mudah,
umumnyadisebabkan terbentur beberapa persyaratan yang cukup
menyulitkan dipenuhi oleh petani kecil. Hal ini cukup ironis
ditengah upaya pemerintahuntuk mensukseskan program swasembada
daging sapi tahun 2014.Namun demikian, kami berkeyakinan bahwa
kondisi tersebut dapat dirubah melalui upaya dan kerja keras, untuk
meyakinkan semua pihak bahwa usaha tani ternak sapi potong yang
dikelola Masyarakat Kelompok Tani TernakTrijaya adalah suatu usaha
yang menguntungkan dan dapat dipertanggungjawabkan.B.PROFIL
USAHABerlokasi di pedesaan dengan sebagian besar masyarakatnya
berprofesi sebagai petaniyangnotabenemenghasilkan limbah pertanian
yang berlimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal, maka jenis
usaha yang kami pilih adalah usaha agribisnis sapi potong.Selain
daya dukung alam yang luar biasa, alasan kami memilih usaha
tersebut adalah pengalamankamiyang sudah bertahun-tahun menekuni
usaha sapi potong meskipun masih dalam skala kecil.Kesamaan profesi
dan perasaan senasib sepenanggungan yang sudah dirasakan selama
beratun-tahun tersebut, mengantarkan kami membentuk Kelompok Tani
Ternak Trijaya, dengan Sekretariat beralamat di Dusun Karangsari
Desa Situmandala Kecamatan Rancah , Kabupaten Ciamis.Anggota
Kelompok Tani Ternak Trijaya memiliki kemauan dan kemampuan untuk
berusaha dalam usaha tani ternak sapi potong, yang bermuara pada
upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup.
Populasiternak sapi potong yangadasaat iniadalah sebanyak lebih
kurang 51 ekor, yang dikelola oleh sebanyak 24 oranganggota
kelompok. Pola usaha budidaya yang dijalankan adalah Pola
Pembibitan. Cita-cita Kelompok Tani Ternak Trijaya kedepan apabila
mendapatkan Dana tambahan untuk meningkatkan usaha melalui
Penguatan betina produktif, adalah ingin memperbesar skala
usaha.Sehingga selanjutnya usaha agribisnis sapi potong Kelompok
Tani Ternak Trijayaakan dibagi menjadi dua segmenusaha yaitu
penggemukan dan pembibitan dengan memanfaatkan teknologi IBDitinjau
dari potensi ketersediaan pakan lokal dilokasi kelompok dan
sekitarnyayang cukup baik,maka keturunan/ras/jenis sapi potong yang
akan dikembangkan untuk usaha penggemukan dan pembibitanadalah
berbagai campuran berbagai ras/keturunan sapi terutama sapi spesies
besar, tetapi tidak menutup kemungkinan digunakan juga spesies PO,
tergantung dari modal usaha yang tersedia dan perkembangan
permintaan pasar.Meskipunusaha ini disebut usahaagribisnis sapi
potong, namun produk usaha kelompoktidak hanyasapi potong hidup
saja , namun juga akan menekuni usaha pupuk organik, baik cair
maupun padat yang sekaligus juga merupakan strategi penanganan
limbah agar bersahabat dengan lingkungan.sesuai dengan tujuan
pemerintah untuk melakukan usaha swasembada daging sapi pada tahun
2014, dalam jangka panjang usaha ini akan diarahkan pada usaha
pembibitan. Namun karena perputaran uang pada usaha pembibitan
lambat, maka untuk menjaga stabilitas usaha pada awal pembangunan
usaha, proporsi sapi pembibitan lebih kecil dari penggemukan.
Selanjutnya secara bertahap proporsi sapi bibit ditingkatkanperiode
usaha seiring dengan perkembangan dan kestabilan finansial usaha
ini.Dengan mengoptimalkan potensi pasar di lokasi wilayah Ciamis
dan Tasikmalaya saja, serta sesekali melakukan penetrasi pasar ke
daerah lain sepertiBandung dan Jakarta khususnya pada saat qurban,
maka usaha agribisnis sapi potong Kelompok Tani Ternak Trijaya akan
menjadi salah satu sentra sapi potong di Kecamatan Rancah , bahkan
mungkin Kabupaten Ciamis di masa yang akan datang.
A.ASPEK PEMASARAN1.PermintaanPermintaan sapi potong dapat
diklasifikasikan berdasarkan perutukan permintaan, yakni permintaan
sapi potong untuk konsumsi. Salah satu sumber mengatakan bahwa
untuk memenuhi pasar daging Ciamis saja diperlukan minimal 7 ekor
sapi setiap harinya (minimal 210 ekor/bulan). Angka tersebut belum
termasuk para pedagang daging di pasar-pasar lokal kecamatan yang
sebagian besar memotong sendiri tiap tiga sampai empat hari (8-10
ekor/bulan), potensi pasar sangat terbuka lebar untuk memasarkan
daging sapi. Berdasarkan pemaparan tersebut sangat jelas bahwa
potensi pasar sapi di wilayah Ciamis sangat bagus, hal ini dapat
memicu para pedagang atau bandar sapi menjual ternak sapi potong
tanpa terkendali, sehingga memicu pemotongan sapi betina
produktif.Desa Situmandala merupakan satu-satunya desa di kecamatan
Rancah dan Tambaksari yang mempunyai Pasar Hewan khususnya Sapi,
merupakan Pasar Besar yang dapat menyuplay sapi ke wilayah
Kuningan, Tasikmalaya, Majenang dan dll.2.PenawaranTidak seperti di
Jawa Timur atau Jawa tengah, penawaran sapi potong di daerah Jawa
Barat khususnya Ciamis dan sekitarnya masih tergolong rendah.
Bahkan sapi-sapi yang ada di Ciamis saat ini sebagian besar
didatangkan dari Jawa Tengah atau Jawa Timur. Bukan hanya Ciamis
saja, secara umum daerahJawa Baratbelum dapat memenuhi kebutuhan
sapi potong lewat peternakan sapi yang berada di wilayah Jawa
Barat. Karena itu peluang usaha ini masih sangat terbuka lebar.
Selain itu untuk jangka pangka panjang, karena Jawa Barat dan DKI
Jakarta merupakan pasar daging sapi tersebesar di Indonesia, maka
dengan adanya usaha sapi di daerah Jawa Barat ini dalam taraf
tertentu dapat memotong jalur distribusi sapi dari daerah Jateng
dan Jatim. Tentu saja dengan catatan populasi di Jawa Barat relatif
banyak dan harga kompetitif dibandingkan dengan daerah
lain.3.Persaingan dan Peluang PasarMasih sedikitnya penawaran sapi
potong di daerah Jawa Barat khususnya Ciamis dan sekitarnya serta
besarnya permintaan akan sapi potong ini menjadi peluang yang
sangat bagus. Industri pariwisata yang dimasa mendatang akan
semakin berkembang, tentu berkolerasi dengan pertumbuhan
restoran/rumah makan yang menyerap daging sapi sebagai salah satu
menu hidanganya. Selain itu, budaya masyarakat pinggiran kota yang
saat ini menganggap daging sapi sebagai makananmewah perlahan akan
berubah juga dan perlahan diprediksi akan mulai mengkonsumsi daging
seiring dengan peningkatan kesejahteraan mereka. Karena itu,
prospek usaha sapi potong ke depan akan semakin baik. Usaha ini
juga sejalan dengan program pemerintah untuk swasembada
daging.Dengan potensi pasar yang besar tersebut, persaingan menjadi
tidak terlalu berarti. Persaingan juga tidak akan terlalu menjadi
masalah karena pada dasarnya anggota kelompok Tani Ternak
Trijayayang secara individu cukup lama menjadi peternak sapi, telah
memilikinetworkingyang cukup baik dengan berbagi pihak yang sangat
potensial untuk menjadi pasar baik pada hari normal maupun saat
qurban.4.Jalur pemasaranKarena permintaan terhadap sapi potong
masih relatif lebih besar daripada penawaran, maka untuk pemasaran
akan lebih menghemat energi bila memanfaatkan jalur pemasaran yang
sudah terbentuk. Artinya adalah bahwa dalam memasarkan sapi potong,
ketua kelompok tani ternak Trijaya cukup melakukan penetrasi
terhadap jaringan-jaringan pemasaran sapi yang telah terbentuk
sejak lama secara sadar ataupun tidak. Karena yang menarik dalam
tataniaga sapi adalah para pedagang/bandarnya relatif tidak banyak
bertambah dan diatara mereka memiliki hubungan yang cukup kuat.
Salah satu langkah kongkritnya adalah menawarkan sapi yang siap
lepas kepada banyak bandar dan kemudian menjualnya ke bandar yang
yang memberikan penawaran paling tinggi. Walaupun lokasi usaha
relatif dekat dengan pasar hewan, namun strategi pemasaran dengan
menundang bandar datang kekandang akan sangat menghemat energi dan
biaya pemasaran.Selain itu, tidak tertutup kemungkinan dibuka jalur
pemasaran baru seperti dengan melakukan usaha penjualan daging di
pasar lokal yang sebelumnya tidak ada daging sapi di sana dan
dikelola oleh kelompok. Namun untuk melakukan langkah tersebut
perlu banyak aspek yang diperhatikan.B.ASPEK PRODUKSI1.Lokasi
UsahaUsaha Penguatan sapi potong Kelompok Tani Ternak Trijaya ini
akan dilaksanakan terpencar dimasing-masing lahan anggotadi Dusun
Bunihilir, Dusun Bunigirang, Dusun Jetak yang mencakup di wilayah
Desa Situmandala Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis Jawa
Barat.Lokasi ini terletak di lahan di lahan anggota dengan daya
dukung lokasi yang luar biasa berupa akses jalan yang cukup untuk
kendaraan besar sampai kandang, air dari sumur yang mengalir
terus-menerus sepanjang tahun, ketersediaan sarana listrik, tidak
terlalu jauh dengan pemukiman warga. Tidak jauh dari lokasi usaha
juga terdapat area persawahan, hutan dan kebun rakyat yang
memungkinkan pemanfaatan limbah-limbah pertanian untuk pakan.
Ketrsediaan rumput juga terjamin oleh adanya rumput alam dan
lahan-lahan milik anggota seluas kurang lebih 10 Ha yang telah
ditanamirumput gajah dan raja sebagai cadangan pakan di musim
kemarau. Diluar lokasi kelompok yang jaraknya masih dekatdanmasih
terdapat ratusan hektar lahan pesawahan yang luas.2.Strategi dan
Sistem UsahaKelompok Ternak Trijaya akan menggunakan system
strategi usaha dengan denganPola KOLATRATEK(Kolaborasi Tradisonal
dan Teknologi).Pola ini merupakan pola yang mengacu kepada
kebiasaan peternak tradisional yang secara turun-temurun mereka
lakukan di masyarakat dipadukan dengan pembinaan secara teknologi
agar hasil yang dicapai memuaskan, maka dengan menggunakan pola ini
akan ada istilah Peternak Inti dan peternak Plasma sehingga
hubungan kedua belah pihak tidak terputus selama peternak
tradisional masuk dalam pola ini.Mengacupadacita-cita pemerintah
untuk melakukan swasembada dagingtahun 2014, maka usaha yang ideal
untuk mencapai tujuan itu adalah pembibitan sapi potong. Dengan
cara Penguatan betina-betina yangbuntingserta betina yang masih
produktif.Oleh karena itu dengan modal sekitarRp500.000.000,-(Lima
ratus juta rupiah)strategi yang dapat dijalankan adalah usaha yaitu
Penguatan bibit-bibit ternak sapi potong untuk dipelihara sebagai
usaha pembibitankarena sistem ini sesuai dengan kondisi lingkungan
dan karakteristik anggota kelompok. Sistem usaha yang akan dipakai
adalah sistem bagi hasil antara peternak dan kelompok. Periode
usaha adalah selama sapi bibit tersebut masih produktif, kemudian
bagi hasil akan dilakukan berdasarkan keuntungan penjualan anak
yaitu Hasil penjualan anak dipotong biaya operasional kelompok
sebesar 10 %, sisanya 90 % ( 100 % ) dibagi menjadi 60 % untuk
peternak yang 20 % untuk penambahan modal kelompok dan 20 % untuk
insentif tim manajemen.3.Proses Penguatan dan Teknologi
PakanSpesies sapi potong utama yang dipelihara adalah Sapi lokal,
Peranakan Ongole (PO)dan sapi silangan.Pemilihan jenis sapi
tersebut terutama karena alasan kemudahan penanganannya.Akan tetapi
karena potensi pakan di lokasi usaha sangat memungkinkan di
pelihara jenis sapi besar (sapi Eropa), maka dalam pelaksanaanya
dapat juga digabungkan antara sapi PO dan sapi Eropauntuk usaha
pembibitan dan penggemukan untuk daging konsumsi harian.Bakalan dan
induk sapi akan dibeli dari peternak dan atau pasar hewan maupun
perusahaan dengan memperhatikan kualitas dan harga.Adapun teknologi
pakan yang akan dipakai adalah teknologi tepat guna ekonomis dengan
memanfaatkan sumberdaya alam sekitar dan suplementasiProbiotikuntuk
meningkatkan konsumsi pakan sapi dan meningkatkan daya konversi
pakan menjadi daging, serta pemberian
konsentrat.4.FasiltasiProduksi dan Peralatan UsahaFaslitas
pemeliharaan sapi potong yang utama adalah Kandang. Saat iniusaha
tani ternak sapi potong yang dilaksanakan oleh kelompok, sudah
dipusatkan pada satu lokasi (kawasan peternakan), seluas lebih
kurang 0,5 hektar (bila diperlukan dapat dikembangkan menjadi 10
hektar, walaupun tidak terletak dalam satu hamparan).Adapun
fasilitas fisik produksi yang diperlukan secara umum terdiri dari
peralatan teknologi dan pemberian pakan serta peralatan pengolahan
limbah. Untuk peralatan teknologi pakan,kelompok akan mengusahakan
fasilitas mesin pengolah pakan sederhana baik secara swadaya maupun
dengan pengajuan ke instansi terkait. Dengan demikian pakan
berkualitas apat dibuat sendiri dengan memanfaattkan sumber pakan
yang tersedia di daerah sekitar sehingga menghemat biaya pembelian
pakan.5.Tenaga KerjaTenaga kerja pengelola usaha ini adalah anggota
kelompok.Tenaga kerja ini akan ditempatkan pada empat kelompok
pekerjaan yang diperlukan untuk membangun usaha yaitu sanitasi
kandang dan pemberian pakan, pengumpulan bahan-bahan pakan,
pengolahan pakan (pabrik) dan pengolah limbah (produksi pupuk
organik cair dan padat).6.Proses ProduksiSebagaimana dikemukan
sebelumnya, bahwa usaha ini dibagi menjadi dua bagian yatu
pemmbitan dan penggemukan, Oleh karena itu, proses
produksi/pemeliharaan pun tidak dapat disamakan. Secara umum,
perbedaanya terletak pada formulasi pakan, ukuran kandang dan
penanganan.Pemberian bahan penguat/ konsentrat pada sapi betina
bibitjauh lebih sedikit dari sapi penngemukan yang memerlukan
banyak konsentrat untuk meningkatkan konversi pakan ke daging.
Ukuran kandang sapi betina bibit idealnya lebih luas sehingga
memungkinkan betina bibit bergerak leluasa dan anak yang lahirpun
bisa bermain-main dengan leluasa. Bahkan pada saat melahirkan,
betina bibit ini ditempatkan pada kandang terpisah. Penanganan sapi
penggemukan relatif sederhana dibandingkan sapi pembibitan karena
sapi penggemukan ditempatkan dikandang batre, tidak memerlukan
banyak gerak dan diberikan pakan bernutrisi tinggi agar cepat
menghasilkan daging. Sedangkan pemeliharaan kesehatan sapi bibit
harus lebih baik untuk memastikan semua organ tubuhnya sehat
sehingga dapat bunting dan melahirkan anak dengan baik. Pada
penanganan sapi pembibitan pun ada proses penanganan kelahiran,
menyusui dan penyapihan.Adapun tahapan produksi usaha sapi ini
secara umum tanpa memperlebar perbedaan antara sapi pembibitan dan
penggemukan adalah sebagai berikut:1. Persiapan kandang dan
kelengkapan produksiBentuk kandang disesuaikan dengan bentuk lahan
yang tersedia. lahan datar yang tersedia untuk kandang berbentuk
kotak, sehingga bentuk kandangpun cenderung kotak. Di tengah
kandang tersebut dibuat tempat pemberianpakan. Untuk alasan
penghematan biaya bahan dan mempermudah pekerjaan sanitasi
kandang,maka terminologi kandang sedikit dimodifikasi.
Kandangadalah kandang individu seluas 1,5 X 2 m yang satu dan
lainnnya diberi sekat, sapi menempati posisi kandang individu
dengan cara diikat dengan ikatan khusus di bawah tempat pakan yang
dibuat sedemikian rupa sehingga dapat bergerak bebas. Keunggulan
lain dari kandang seperti ini adalah kandang dapat dimodifikasi
menjadi kandang koloni dengan membuat sekat non permanent misalnya
untuk keperluan saat ada sapi yang melahirkan dan masih dalam
tahapan pra penyapihan. Peralatan yang perlu disiapkan adalah semua
peralatan yang berperan dalam memperlancar proses pemeliharaan sapi
seperti sabit, gerobak dorong, ember plastik, sekop, cangkul sapu
lidi, gayung, selang air dan pisau/mecin pencacah.2. Persiapan Sapi
BibitSeperti dikemukakan sebelumnya, tidak ada rencana pasti untuk
sumber pembelian bibit dan bakalan sapi potong. yang terpenting
adalah kualitas bagus dan harga kompetitif, sapi-sapi harus
diberikan perlakuan khusus dengan memberi minuman kaya glukosa
(molase) pada saat tiba dan suntikan vitamin B komplek. dengan cara
demikian, keseimbangan glukosa darah dapat dipertahankan sehingga
kondisi fisik nya cepat puli. selian itu juga pada fase awal
produksi sapi diberikan pula suntikan obat parasit darah dan diberi
obat cacing untuk memastikan kondisi sapi-sapi tersebut dalam
kondisi prima..
3. Pembiasaan PakanJenis akan yang diberikan ditempat asal sapi
dapat berbeda-beda tergantung daerah, pada umumnya hanya diberi
pakan rumput dan jerami saja. oleh karena itu, untuk memberikan
pakan baru yang tidak pernah dikenal oleh sapi sebelumnya, perlu
dilakukan pembiasaan terlebih dahulu. metode yang dipergunakan
adalah memaksa sapi untuk memakan pakan yang akan dibiasakan dengan
hanya memberinya pakan yang akan dibiasakan saja tanpa diberikan
rumput segar. dengan demikian saat sapi lapar tidak mempunyai
pilihan lagi selain mengkonsumsi pakan yang ada. beberapa hari
kemudian sapi akan terbiasa bahkan bisa makan lebih lahap. selain
itu, rumput segar juga diberikan kembali dalam komposisi tertentu
untuk menjaga keseimbangan nutrisi.
4. PemeliharaanSapi pembibitan dipelihara selama mungkin selama
masih bisa produktif mengandung dan melahirkan anak. target anak
yang lahir dari tiap induk adalah satu ekor tiap tahun. Teknologi
inseminasibuatan digunakan untuk membuahi betina birahi sehingga
tidak perlu memelihara pejantan. komposisi hijauan pada kelompok
sapi pembibitan ini diberikan lebih banyak dari pada konsentrat
yang diberikan sebagai penguat saja. minimal satu kali dalam
seminggu, sapi-sapi betian bibit ini dikeluarkan dari kandang dan
dibiarkan bergerak bebas dikawasan sekitar kandang untuk menjaga
kesehatan dan kebugarannya agar tetap produktif bunting dan
melahirkan pedet.
5. Kesehatan dan Inseminasihal yang tidak kalah peting adalah
menjaga kesehatan ternak dan memastikan ternak betina bibit dapat
bunting kembali secara periodik. beberapa langkah penjagaan
kesehatan ternak dapat dilakukan oleh kelompok, namun untuk menjaga
kasus-kasus yang tidak bisa ditangani kelompok dan untuk melakukan
inseminasi buatan, kami akan mengoptimalkan kerjasama dengan
petugas kesehatan hewan dan petugas inseminasi setempat.
6. Persiapan Pemasarankeberhasilan peasaran terletak pada
jejaring yang siap menyerap produk yang akan dipasrkan. Produk yang
akan dipasarkan oleh kelompok tani ternak Trijayapada tahap awal
ada dua macam, yaitu sapi pedet dan pupuk kompos. oleh karena itu
pada tahap awal usaha akan dibentuk jejaring sebanyakmungkin dengan
berbagai pihak bail lokal maupun regional, termasuk dengan
kelompok-kelompok didaerah lain sehingga pasar sudah siap menyerap
jauh hari sebelum produk siap dilepas. Terkait dengan strategi
pemasaran sapi siap potong yang akami lakukan (dibahas di bagian
pemasaran), maka sejak jauh hari, kami harus memiliki jejaring dan
hubungan yag baik dengan para pedagang/bandar sapi.
C.ASPEK KEUANGANAnalisis keuangan suatu usaha secara garis besar
terdiri dari proyeksi pendapatan dan pengeluaran periode usaha
berlangsung. Analisis keuangan perlu dilakukan untuk mengetahui
gambaran mengenai pendapatan dan biaya, kemapuan mengembalikan
modal dan kelayakan proyek.1.Usaha PembibitanAsumsiAsumsi yang
digunakan pada perhitungan analisa usaha Penguatan betina produktif
adalah sebagai mana yang disajikan pada tabel berikut.Tabel: Asumsi
dan Parameter untuk Analisa Keuangan Penguatan Betina
produktif.NoKegiatanVolumeSatuanHarga Satuan (Rp)Jumlah(Rp)
1Penguatan sapi betina bunting (
insentif).225Ekor750.000,-168.750.000,-
2Dana Operasional
-Kandang Jepit1Unit5.000.000,-5.000.000
-Honor PKB225Ekor50.000,-11.250.000,-
-Honor Rekorder1OK900.000,-900,000,-
-Marking Ternak1Paket10.525.000,-10.525.000,-
-ATK Kelompok1Paket3.575.000,-3.575.000,-
Jumlah200.000.000,-
Biaya InvestasiPada usaha Penguatan betina produktif ini sapi
induk dimasukkan kedalam biaya investasi karena ada penyusutan
nilai akhir usaha. Selain itu yang dimasukkan kedalam kategori
biaya investasi laninnya adalah alat-alat veterinerBiaya
OperasionalBesarnya biaya operasional untuk menjalankan usaha
Penguatan betina produktif ini adalah 80% digunakan untuk biaya
Penguatan ternak betina dan 20 % digunakan untuk biaya operasional.
Lebih rinci RUK terlampir.Produksi dan PendapatanProduk yang
dihasilkan dari usaha ini berupa anak sapi dan pupuk kandang serta
bibit ternak yang bunting jika dijual.Proyeksi Rugi Laba UsahaBesar
laba usaha dalam satu periode (satu tahun) dengan cara mengurangi
pendapatan total dengan total biaya produksi. Resiko usaha
diperhitungkan sebesar 5 %.Total Keuntungan Modal dan Potensi
KeuntunganModal tersebut menurut analisa usaha yang telah
dipaparkan sebelumnya ,akan menghasilkan potensi keuntungan.
Keuntungan ini merupakan gabungan potensi keuntungan usaha
pembibitan dan usaha penggemukan.
D.ASPEK MANAJEMEN PENGELOLAANManajemen pengelolaan sangat mutlak
dibutuhkan dalam pengelolaan usaha ini. Manajemen yang ideal untuk
usaha besar sekurang-kurangnya terdiri dari pimpinan usaha, manager
administrasi dan keuangan, manager produksi dan manager pemasaran.
Namun pada dasarnya untuk usaha skala sejitar 40-60 ekor sapi tidak
memerlukan struktur manajerial yang rumit, yang diperlukan adalah 1
orang pimpinan usaha, 1 orang yang menjalankan fungsi
administrasisekaligus keuangan dan pemasaran, satu orang menangani
manajemen produksi di bagian kandang, pupuk kompos, pengumpul pakan
maupun di pabrik pengolahan pakan.Manager Produksi
Pimpinan Usaha
Tenaga Administrasi, Keuangan dan Pemasaran
Staf produksi
Gambar 6.1 Diagram Managerial Kelompok Tani Ternak Trijaya
E.ASPEK SOSIAL EKONOMIDari sisi sosial ekonomi, usaha
pemeliharaan sapi potong ini memberikan dampak yang positif. banyak
pihak yang memperoleh manfaat dari usaha ini yakni :-Anggota
kelompok Tani Ternak Trijaya: Anggota kelompok mendapatkan manfaat
yang langsung terasa dan sangat besar bagi kehidupan mereka.
Beberapa anggota yang awalnya memelihara sapi milik orang dengan
sistem bagi hasil dan hanya beberapa ekor saja (maro), maka dengan
program ini mereka mendapatkan kehidupan yang lebih baik.-Petani
sekitar : Petani sekitar tempat usaha khususnya petani jagung akan
ikut terbantu dengan tersedianya pupuk kompos yang mudah
didapatakan dan harga yang terjangkau. Pekerjaan mereka juga akan
ternbantu karena limbah batang jagung mereka diambil untuk pakan
sapi , sehingga tidak perlu membakarnya seperti selama ini mereka
lakukan.-Masyarakat : Pertumbuhan usaha ini akan mendorong
masyarakat untuk melakukan usaha yang sejenisdengan skala yang
lebih kecil kedeapannya dapt bersinergi membentuk kawasan
peternakan sapi lewat kerjasama pemeliharaan dan pemasaran. Selain
itu juga peluang bagi masyarakat untuk menjadi tenaga
pemasaran.F.ASPEK DAMPAK LINGKUNGANUsaha pemeliharaan sapi potong
ini menghasilkan limbah padat berupa feses dan rumput sisa pakan,
serta limbh cair berupa urin. Limbah tersebut sangat potensial
mencemari lingkungan. Selain itu dapat juga gangguan bau tak sedap
bagi lingkungan yang berasal dari limbah-limbah tersebut.Hal
tersebut sudah dipikirkan cara penanganannya. Cara pertama adalah
suplementasi mikroba probiotik pada pakan yang telah terbukti mampu
mereduksi bau yang timbul dari feses dan urin sapi. Cara kedua
adalah dengan mengolah limbah-limbah tersebut sedemikian rupa
melalui teknologi fermentasi menjadi pupuk organik. Cara kedua ini
justru akan membuka peluang bisnis tersendiri yang cukup
prospektif.
G.KESIMPULAN1.Kegiatan Penguatan betina produktif sangat
berdampak positifserta Peluang pasar untuk sapi potong di wilayah
Ciamis, masih prospektif baik untuk daging konsumsi harian
masyarakat.2.Desa Situmandala Kecamatan Rancahmemiliki daya dukung
alam yang sangat bagus untuk usaha agribisnis sapi potong baik
melalui simbiosis mutulisme dengan pertanian, maupun dengan
memanfaatkan bahan-bahan pakan yang ada di alam.3.Kelompok Tani
Ternak Trijayamerupakan gabungan dari peternak-peternak kecil yang
memiliki pengalaman, keuletan dan sifat amanah sehingga dapat
menjamin keberhasilan usaha.
H.PENUTUPPeran serta semua pihak sangat dibutuhkan dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama masayarakat
pedesaan. Usaha agribisnis melalui Penguatan betina produktif sapi
potong yang saat ini mengalami kendala keuangan sangat membutuhkan
bantuan berupa pembinaan dan bantuan modal. Kami berharap bahwa
departemen Pertanian dalam hal ini diwakili oleh Direktorat
Jenderal Peternakan berkenan membantu dalam hal penguatan modal
untuk mengatasi kendala tersebut sehingga pada akhirnya program
agribisnis pembibitan sapi potong ini mampu menjadi penyokong
ketersediaan daging dalam negeri untuk menyongsong swasembada
daging 2014 dan lebih lanjut lagi bisa memperbaiki taraf hidup
masyarakat dan menjadi kebagnggan bangsa.Situmandala, 24 Desember
2013KetuaKelompok Tani Ternak Trijaya
DAYATSekretaris,
HERMAN
I.LAMPIRAN-LAMPIRAN :1.Identitas Kelompok ( Profile
)2.SKKelompok3.Foto copy Identitas anggota Kelompok.4.Foto copy
Buku Tabungan Kelompok ( dilegalisir) dan Saldo5.Peta Kabupaten,
Kecamatan, Desa ( Lokasi Usaha ).6.Asumsi Usaha, Pemeliharaan dan
Produksi7.Rencana Anggaran Biaya (RAB)8.Analisa Usaha9.Foto
Kegiatan Kelompok10.Surat Ketrangan Bank
PROFIL KELOMPOK DAN IDENTITAS KELOMPOK
Nama Kelompok:TRI JAYABerdiri Tahun: 2002Nomor Izin Kelompok:
55/112/VIII/KEC/09Produksi: - Penggemukan Pembibitan,Kambing,Ayam
Pedaging.- Pupuk OrganikAlamat Sekretariat: Dusun Buni Hilir Desa
SitumandalaKecamatan Rancah Kabupaten Ciamis 46387Provinsi Jawa
BaratNo. Telp/HP: 082118851806E-Mail:[email protected]:
0265 2732458Ketua: DayatSekretaris: HermanBendahara: Agustia
Irwanto1.Kelompok Membina dibidang :1.Pengolahan Lahan
Pertaniana.Pengolahan lahan produktif (sawah): 6.8
%/hab.Pemanfaatan lahan tidur: 4,5 %/ha2.Peternakan
Sapia.Penggemukanb.Pembibitan3.Peternakan Kambing4.Peternakan
Ayama.Ayam Petelorb.Ayam Pedaging5.Perikanana.Budidaya Ikan
Gurameb.Budidaya Lele, Nila, Mujair6.Budidaya Tanaman Pangan dan
Holtikulturaa.Padi, Jagung, Ubi-ubian Kacang-kacangan
dll.b.Sayuran, Buah-buahan, Bunga dll7.Perkebunana.Kayu
Albasiahb.Kopic.Kakao dll8.Pengolahan Pakan Ternak9.Prouksi Pupuk
Organik2.Jumlah Anggota KelompokAnggota Kelompok Trijaya sebanyak:
24 (Lima Puluh Delapan) orang3.Luas Areal / LahanLuas areal / Lahan
Kelompok Tri Jaya seluas: 35 Ha4.Komoditi Unggulana.Peternakan
Sapib.Produksi Pupuk Kompos (Organik)5.Kemitraan
dengana.Pemerintah: Adab.Swasta: Tidak ada6.Sumber Keuangana.Iuran
Anggota: Simpan Wajib, Sukarelab.Tabungan Anggota: Adac.Bantuan /
Hibah: Tidak Adad.Pinjaman Bank: Tidak Adae.Pinjaman dari
Pemerintah: Tidak Ada7.Keaktifan Anggotaa.Aktif: 24orangb.Tidak
aktif: ............... orang8.Program Kerja1.Pertemuan Rutin/Rembuk
Tani: Ada /Tidak ada2.Arisan:Ada/ Tidak ada9.Daftar Asset
Kelompok1)Bangunan Sekretariat: 1unit2)Kandang Kawasan:
3unitoJumlahSapi di Kawasan Induk: 25ekor3)KandangSapi diluar
kawasan tersebar: 26unitoJumlahyang tersebar diluar kawasan:
45ekor4)Kandang Kambing tersebar: 35ekoroJumlah Kambing:
142ekor5)Kandang Ayam Pedaging tersebar: 4unitoJumlah Ayam
pedaging: 4000ekor6)Kebun Rumput Kelompok seluas: 8,5ha7)Bangunan
pengolahan Pupuk Organik: 1unitoProduksi perbulan sebanyak:
6000kg8)Mesin Pengolah Pupuk Organik: 3unit9)Gudang Penyimpanan dan
Permentasi Pupuk: 1unit10)Bangunan Gudang Pengolahan Pakan:
1unit11)Mesin Pengolahan Pakan: 1unit12)Kendaraan Roda Empat:
1buah13)Kendaraan Roda Tiga: 1buah
STRUKTUR ORGANISASIKELOMPOK TANI TERNAKTrijaya
PELINDUNGKEPALA DESASITUMANDALA
KETUADAYAT
SEKRETARISHERMAN
BENDAHARAAGUSTIA IRWANTO
SEKSI - SEKSI
KEAMANANDEDE H
KONSUMSIYAYAN H
KEBERSIHANAHMAN
KESWAMASEP S
PERALATANSUHANDA
Situmanda, 24 Desember 2012Ketua
DAYAT
RENCANAUSULAN KEGIATAN KELOMPOK( RUKK )KELOMPOK
TRIJAYANoKegiatanVolumeSatuanHarga Satuan (Rp)Jumlah(Rp)
1Penguatan sapi betina bunting (
insentif).200Ekor800.000160.000.000
2Dana Operasional
-Kandang Jepit1Unit4.600.0004.600.000
-Honor PKB200Ekor50.00010.000.000
-Honor Rekorder1OK1.000.0001.000.000
-Nomor Ternak (kalung)200Buah12.0002.400.000
-ATK Kelompok1Paket500.000500.000
-Kamera Digital1Buah1.500.0001.500.000
Jumlah180.000.000
Bendaha,
AGUSTIA IRWANTOSekretaris
TARSO
Mengetahui,
Ketua Kelompok
DAYAT
RENCANAUSULAN KEGIATAN KELOMPOK( RUKK )KELOMPOK
TRIJAYANoKegiatanVolumeSatuanHarga Satuan (Rp)Jumlah(Rp)
1Penguatan sapi betina bunting (
insentif).225Ekor800.000180.000.000
2Dana Operasional
-Kandang Jepit1Unit4.600.0004.600.000
-Honor PKB225Ekor50.00011.250.000
-Honor Rekorder1OK1.000.0001.000.000
-Nomor Ternak (kalung)225Buah12.0002.700.000
-ATK Kelompok1Paket500.000500.000
-Kamera Digital1Buah1.500.0001.500.000
Jumlah201.550.000
Bendaha,
AGUSTIA IRWANTOSekretaris
TARSO
Mengetahui,
Ketua Kelompok
DAYAT
ASUMSI-ASUMSIUraianSatuanNilai
Hijauan Makanan TernakComplete Feed/konsentratKonsumsi
HMTKonsumsi Complete FeedUpah Tenaga KerjaVitamin dan
Obat-obatanRataan Harga jual Anak SapiHarga Jual faeces mentahHarga
Jual Kompos/pupuk organikWaktu PeriodeKelahiran PedetHarga
IndukNilai Akhir IndukBiaya Pemeliharaan pedetBiaya
IBRp/KgRp/KgKg/Ekor/HariKg/Ekor/HariRp/orang/bulanRp/ekor/periodeRpRp/KgKg/Ekor/Hari
TahunEkor/TahunRp/EkorRp/EkorRp/EkorRp/Ekor1502.000351-150.0003.500.000100350
1588.000.0004.500.000-100.000
DOKUMENTASI FOTO KEGIATAN KELOMPOK TANI TERNAK1)Bangunan
Sekretariat
2)Kandang Kawasan Ternak Sapi
3)DokumenTernak Sapi Inti dan Plasma
Lanjutan DokumenTernak Sapi Inti dan Plasma
1)Kebun Rumput Kelompok
2)Bangunan Pengolahan Pupuk Organik
3)Permentasi Pupuk OrganikKegiatan Permentasi pada kelompok Tri
jaya Kompos pada saat ini dilakukan secara alami dan tradisional
untuk menjaga mutu dan kwalitas pupuk.
4)Bangunan Gudang Pengolahan Pupuk Organik
KELOMPOK TANI TERNAKT R IJ A Y A
Dusun Buni Hilir Desa Situmandala Kecamatan Rancah Kabupaten
Ciamis 46387Call :082118851806E-mail : [email protected]
Nomor: 018/KLP.TJ/XII/2012Rancah , 24 Desember 2012Lampiran: 1
(satu) berkasKepada,Perihal:Permohonan BantuanDanaYth. Kepala Dinas
PeternakanPenguatan Sapi Betina BuntingKabupaten CiamisTahun
2013.diCIAMIS
Dipermaklumkan dengan hormat, bersama ini kami sampaikan
Proposal Permohonan BantuanPenguatan Sapi Betina Bunting Tahun
2013untukKelompok Tani Trijaya Dusun Bunihilir Desa
SitumandalaKecamatan Rancah Kabupaten Ciamis.
Sebagai bahan pertimbangan Bapak kami sertakan satu berkas
proposal dan RUKKterlampir.
Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan
terkabulnya disampaikan terima kasih.
Mengetahui,Camat Kec. Rancah
Ketua,KelompokTani Trijaya
D A Y A T
PEMERINTAH KABUPATEN CIAMISKECAMATAN RANCAHKEPALA DESA
SITUMANDALAJln. Sudirman No. ........ Telp. (0265)
.................. SitumandalaRANCAH 46387SURAT KETRANGANNomor :
......................................
Berdasarkan Proposal Kelompok Tani Trijaya, Nomor :
018/KLP.TJ/XII/2012tertanggal, 24 Desember 2012, tentang permohonan
Bantuan Penguatan Sapi Betina Bunting Tahun 2013.Kelompok Tani
Trijaya benar-benar berada di wilayah Desa Situmandala yang berdiri
sejak tahun 2003 di Dusun BunihilirDesa Situmandala Kecamatan
Rancah Kabupaten Ciamis. Sampai saat ini masih aktif bahkan sebagai
kelompok ternak pelopor di wilayah Desa Situmandala Kecamatan
Rancah Kabupaten Ciamis.
Dalam hal ini kami sangat setuju dan mendukung sepenuhnya, untuk
pengajuan permohonan dimaksud, demi pelestarian hewan sekaligus
pengadaan sapi potong untuk menunjang program pemerintah tentang
swasembada daging tahu 2014.
Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Situmandala, 25 Desember 2012Kepala Desa Situmandala
TARJAN HENDARNA
PEMERINTAH KABUPATEN CIAMISBALAI PENYULUHAN PERTANIAN,
PETERNAKANPERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K)KECAMATAN RANCAHJalan Raya
Rancah No.Tlp. (0265) ............ Rancah 46387
SURAT KETERANGANNomor :
..............................................
Yang bertanda tangan dibawah ini, Kepala Balai Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Rancah
Kabupaten Ciamis menerangkan bahwa :Nama Kelompok
Tani:TRIJAYABerdiri Tahun: 2003Alamat: Dusun BunihilirDesa
SitumandalaKecamatan Rancah Kabupaten CiamisNama Ketua Kelompok:
DAYAT
Telah tebentuk sejak tahun 2003 dan telah teregistrasi di BP3K
Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis.
Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sebenarnya untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.Rancah ,25Desember
2012Kepala BP3K Kec. Rancah
MAMAT RACHMAT, A.MdNIP. 19540328 197712 1 001
PEMERINTAH KABUPATEN CIAMISKECAMATAN RANCAHKEPALA DESA
SITUMANDALAJln. SudirmanNo. 65Kec. Rancah Tlp. (0265). Kab. Ciamis
46387
Situmandala, 25 Desember 2012Kepada,Yth.Kepala Dinas Kabupaten
CiamisdiCIAMIS
SURAT PENGANTARNomor :
402/29/DS/2012NOURAIANBANYAKNYAKETERANGAN
1.Proposal Permohonan Batuan Dana Penguatan Sapi Bunting Tahun
2012 untuk Kelompok Tani Trijaya Desa Situmandala Kecamatan Rancah
Kabupaten Ciamis
1(satu) Budel ProposalDisampaikan untuk menjadi bahan
sebagaimana mestinya
Situmandala, 25 Desember 2012Kepala Desa Situmandala
TARJAN HENDARNA
PEMERINTAH KABUPATEN CIAMISKECAMATAN RANCAHKEPALA DESA
SITUMANDALAJL. Sudirman No.Situmandala Rancah46387.BERITA
ACARAPEMBENTUKAN KELOMPOK TANI TRIJAYANOMOR : 27/07-04/Ds-2002
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Desa Situmandala
Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis, setelah memperhatikan hasil
musyawarah Kelompok di Dusun Bunihilir, Desa Situmandala, telah
terbentuk Kelompok Tani TernakTRI JAYA dari wilayah kerja Dusun
Bunihilir Desa Situmandala yang mempunyai 24 anggota, yang
dilaksanakan pada hari Senin, Tanggal 16 Desember2002, bertempat di
Balai Dusun Bunihilir.Demikian berita acara ini di buat dengan
sesungguhnya dan untuk menjadi bahan seperlunya.
Mengetahui,Kepala BP3K Kec. Rancah
YUYUM ANINGRUMNIP ............................Situmandala, 16
Desember 2002Kepala Desa Situmandala
I. SUTARYONO
PEMERINTAH KABUPATEN CIAMISKECAMATAN RANCAHKEPALA
DESASITUMANDALA
KEPUTUSAN KEPALA DESASITUMANDALAKECAMATAN RANCAHKABUPATEN
CIAMISNOMOR :005/Kpts/XII/Ds-2002TentangPENTAPAN PENGURUS
KELOMPOKTERNAK SAPITRIJAYADENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAKEPALA
DESASITUMANDALAKECAMATAN RANCAH
Menimbang: dstMengingat: dstMEMUTUSKANMenetapkan
:PERTAMA:Membentuk Pengurus KelompokTernak
TrijayaDesaSitumandalaKecamatan Rancahdengan nama-nama tercantum
dalam lampiran, Surat Keputusan ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan.
KEDUA:KelompokTernak Trijayaadalah mitra kerja Kepala Desa dalam
pelaksanaan Pembangunan ekonomi yang ada di DesaSitumandala.
KETIGA:Pengurus dan Anggota KelompokTernak Trijayaagar dapat
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana mestinya.
KEEMPAT:Kelompok KelompokTernak Trijayaberkewajiban melaporkan
setiap kegiatannya kepada Kepala Desa.
KELIMA:Biaya yang ditimbukan dari kegiatan KelompokTernaksesuai
dengan kemampuan anggaran rumah tanggalkelompok.
KEENAM:Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila ada kekeliruan didalamnya, akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di:Situmandala
Pada tanggal:16 Desember 2002
Kepala DesaSitumandala
I. SUTARYONO
Lampiran SuratKeputusanNomor:005/Kpts/XII/Ds-2002Tanggal:16
Desember 2002
SUSUNAN PENGURUSKELOMPOK TANI TERNAK TRIJAYADESA
SITUMANDALAKECAMATAN RANCAH
1.Pelindung: Kepala
DesaSitumandala2.Ketua:Dayat3.Sekretaris:Herman4.Bendahara:Agustia
Irwanto5.Anggota:1.Nana2.Rasto3.Eman4.Asep
K5.Yayan6.Atik7.Karso8.Didin9.Tasriipin10.Nanta
Ketua,
DAYATSitumandala, 16 Desember 2002Sekretaris,
HERMAN
PEMERINTAH KABUPATEN CIAMISKECAMATAN RANCAHKEPALA DESA
SITUMANDALAJL. Sudirman No.Situmandala Rancah46387.
SURAT KETERANGAN DOMISILINomor :
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama:TARJAN HENDARNAJabatan: Kepala Desa Situmandala
Menerangkan:NamaKelompok:TRIJAYAAlamat: Dusun bunihilirDesa
SitumandalaKecamatan RancahKabupaten CiamisTanggal Pendirian: 16
Desember 2002Susunan
Pengurus:Ketua:DAYATSekretaris:HERMANBendahara:AGUSTIA IRWANTO
Kelompok Ternak tersebut benar-benar ada dan diakui kebenarannya
di desa Situmandala Kecamatan RancahKabupaten Ciamis.
Demikian Surat Keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Kepala Desa Situmandala
TARJAN HENDARNA
PEMERINTAH KABUPATEN CIAMISKECAMATAN RANCAHKEPALA DESA
SITUMANDALAJL. Sudirman No.Situmandala Rancah46387.
SURAT KETERANGAN DOMISILINomor :
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama:TARJAN HENDARNAJabatan: Kepala Desa Situmandala
Menerangkanbahwa, Kelompok Tani Ternak Trijaya yang beralamat di
Dusun Bunihilir Desa Situmandala Kecamatan Rancah kabupaten Ciamis,
sampai saat ini belum/tidak pernah/sedang mendapat bantuan dari
pihak manapun, peruntukan Penguatan/Penyelamatan Ternak Sapi Betina
Bunting atau Sapi Produktif.
Demikian Surat Keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Kepala Desa Situmandala
TARJAN HENDARNADENAH KAWASANKELOMPOK
DENAH KAWASANKELOMPOK
PETA DESA SITUMANDALAKECAMATAN RANCAH KABUPATEN CIAMIS
PIAGAM PENGHARGAANPERTEMUAN PENGURUS KELEMBAGAAN USAHA TANI24
FEBRUARI 2012 DI LEMBANG BANDUNG
Analisa Usaha Budidaya Ternak SapiAnalisa Usaha merupakan suatu
alat untuk menghitung berapa jumlah biaya yang telah dikeluarkan
untuk melakukan suatu budidaya dalam hal ini budidaya penggemukan
ternak sapi, dimana akhirnya digunakan sebagai patokan untuk
menentukan nilai jual dari suatu produk yang dihasilkan.berikut ini
contoh analisa usaha Budidaya sapi :Asumsi-asumsi :Lahan yang
digunakan merupakan tanah pekarangan yang belum dimanfaatkan dan
tidak diperhitungkan untuk sewa lahannya.Sapi bakalan yang
dipelihara sebanyak 6 ekor jenis PO dengan harga awal Rp.
7.000.000/ekor dan berat badan sekitar 250 kg/ekorSapi dipelihara
selama 6 bulan dengan penambahan berat badan sekitar 0,7
kg/ekor/hariKandang yang dibutuhkan seluas 30 M2dengan biaya Rp.
400.000/M2Penyusustan kandang 20 % / tahun dengan demikian
penyusutan untuk satu periode 10 %Sapi membutuhkan obat-obatan
sebesar Rp. 60.000/ekor/periodeTenaga kerja 1 orang dengan gaji Rp.
500.000/bulanPeralatan kandang dibutuhkan sebesar Rp 500.000/tahun,
dengan demikian untuk satu periode Rp. 250.000Kotoran yang
dihasilkan selama 1 periode sebanyak 6.000 kg dengan harga Rp.
200/kgPakan yang diperlukan untuk satu periodeoHMT 40 kg x 6 x 180
x Rp.100oKonsentrat 3 kg x 6 x 180 x Rp. 1.500oPakan tambahan 3 kg
x 6 x 180 x Rp. 200A. MODAL USAHABiaya Investasi1. Pembuatan
kandang 30 M2x Rp. 400.000 Rp. 12.000.0002. Peralatan kandang Rp.
500.000Biaya Variabel1. Sapi bakalan 6 x Rp. 7.000.000 Rp.
42.000.0002. HMT Rp. 4.320.0003. Konsentrat Rp. 4.860.0004.Pakan
Tambahan Rp. 648.000 Total Biaya Variabel Rp. 51.828.000Biaya
Tetap1. Tenaga Kerja 1 orang x 6 x Rp. 500.000 Rp. 3.000.0002.
Penyusustan kandang 10 % x Rp. 12.000.000 Rp. 1.200.0003.Penyusutan
peralatan Rp. 250.000 Total Modal Tetap Rp. 4.450.000 TOTAL BIAYA
PRODUKSI = Rp. 51.828.000 + Rp. 4.450.000 = Rp. 56.278.000B.
PENERIMAANPenjualan sapi dan kotoranPenambahan berat badan 0,7 kg x
180 = 126 kg/ekor/periode dan berat badan sapi sekarang untuk
setiap ekor adalah 376 kg, untuk berat keseluruhan adalah 6 x 376
kg = 2.256 kg dengan harga Rp. 32.000/kg. jadi uang yang didapat
adalah Rp. 72.192.000Penjualan kotoran ternak 6.000 x Rp. 200 = Rp.
1.200.000 TOTAL PENERIMAAN = Rp. 72.192.000 + Rp. 1.200.000 = Rp.
73.392.000 KEUNTUNGAN = Rp. 73.392.000 - Rp. 56.278.000 = Rp.
17.000.000 B/C Ratio = Rp. 73.392.000 : Rp. 56.278.000 = 1,3 (
artinya dalam satu periode produksi dari setiap modal Rp. 100 yang
dikeluarkan akan diperoleh pendapatan sebanyak Rp. 130 ) BEP (
Break Even Point ) 1. BEP Harga= Total biaya : Berat sapi total =
Rp. 56.278.000 : 2.256 = Rp. 24.945 / kg 2. BEP Volume Produksi=
Total biaya produksi : Harga jual = Rp. 56.278.000 : Rp.32.000/kg =
1.758 kgArtinya usaha ternak sapi ini akan mencapai titik impas
jika 6 ekor sapi mencapai berat badan 1.758 kg atau harga jual Rp.
24.945/kg