Top Banner
BAB I KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA Nama Kepala Keluarga : Tn. Sumadi Alamat lengkap : Palur RT 01/03 Karanganyar Bentuk Keluarga : Nuclear Family Tabel 1. Daftar Anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah No Nama Status L/P Umur Pendidik an Pekerjaa n Pasien Klinik Ket 1 Sumad i Suami (KK) L 52 th SMP Penjual makanan Y TB Paru BTA(+) LLK Putus Obat DD relaps 2 Narti Istri P 45 th SD Ibu rumah tangga T - 3 Anik Anak P 25 th SMP Karyawan T - 4 Bagas Anak L 20th SMP Karyawan T - Sumber : Data Primer, 28 Desember 2006 Kesimpulan : Dalam keluarga Tn. S yang berbentuk nuclear family didapatkan Tn.S, laki-laki 52 tahun, sebagai kepala 1
28

Contoh Lap Home Visit

Feb 17, 2015

Download

Documents

Novia Mentari

mk
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Contoh Lap Home Visit

BAB I

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

Nama Kepala Keluarga : Tn. Sumadi

Alamat lengkap : Palur RT 01/03 Karanganyar

Bentuk Keluarga : Nuclear Family

Tabel 1. Daftar Anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah

No Nama Status L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Pasien Klinik

Ket

1 Sumadi Suami (KK)

L 52 th SMP Penjual makanan

Y TB Paru BTA(+)

LLK Putus Obat DD

relaps2 Narti Istri P 45 th SD Ibu rumah

tanggaT -

3 Anik Anak P 25 th SMP Karyawan T -

4 Bagas Anak L 20th SMP Karyawan T -

Sumber : Data Primer, 28 Desember 2006

Kesimpulan :

Dalam keluarga Tn. S yang berbentuk nuclear family didapatkan Tn.S,

laki-laki 52 tahun, sebagai kepala keluarga yang juga sebagai penderita TB

paru BTA (+) Lesi Luas Kasus putus obat DD relaps.

1

1

Page 2: Contoh Lap Home Visit

BAB II

STATUS PENDERITA

A. PENDAHULUAN

Laporan ini diambil berdasarkan kasus yang diambil dari seorang

penderita TB paru kasus putus obat, berjenis kelamin laki-laki dan berusia 52

tahun, mengingat kasus ini masih banyak ditemukan di masyarakat beserta

permasalahannya seperti masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang TB

terutama masalah penularannya dan mengenai kepatuhan meminum obat anti TB.

Oleh karena itu penting kiranya bagi penulis untuk memperhatikan dan

mencermatinya untuk kemudian bisa menjadikannya sebagai pengalaman di

lapangan.

B. FOLLOW UP KASUS POST HOSPITALIZATION

1. DIAGNOSIS PERTAMA KALI DI RS (cantumkan tgl periksa dan

poli)

a. Diagnosis Kerja :

DD :

b. Penatalaksanaan/Pengobatan (dari RS) :

2. FOLLOW UP (tulis sesuai hasil SOAP, minimal 3 x follow up)

Tanggal 29 Desember 2006

S :sesak disertai batuk dan keluarnya dahak

O :KU sedang, compos mentis, gizi kesan cukup

Tanda vital :T : 110/90 mmHg R :32x/menit

N : 100 x/menit S :36, 7 0C

Status Generalis : Pulmo : suara tambahan RBK (+/+)

Status Neurologis : dalam batas normal.

Status Mentalis : dalam batas normal

A : TB paru BTA (+) LLK Putus Obat DD Relaps

P : Terapi medikamentosa berupa Oral Anti TBC (OAT) paketan untuk lesi

luas kasus putus obat, dengan regimen pengobatan R/H/Z/E/S, non medika

mentosa, selain itu juga dilakukan patient centered management:

2

Page 3: Contoh Lap Home Visit

dukungan psikologis, penentraman hati, penjelasan, basic konseling pada

keluarga dan edukasi pasien.

Kesimpulan :

Dari follow up yang telah dilakukan dari tanggal 29 Desember 2006

hingga 4 Januari 2007, pasien merasakan keluhan sesak berkurang,

respiratory rate dalam batas normal, dan pasien minum OAT secara rutin

selama fase pengobatan, sehingga pasien mengalami perkembangan ke arah

perbaikan. Prognosis dari pasien Tn. S, baik prognosis ad fungsionam, ad

sanam dan ad vitam adalah baik.

C. FLOW SHEET (item kolom bisa disesuaikan dengan kasus)

Nama : Tn. SDiagnosis : TB Paru BTA (+) LLK Putus Obat DD Relaps

NO

TGL Tensi(mmHg)

BB(Kg)

TB(Cm)

Status Gizi

Px. BTA

FotoRontgenThoraks

Pulmo Plan Target

1 29/12/

2006

110/90 55 157 Gizi cukup

+Proses primer

kompleks TB

RBK (+/+)

OAT

1.Tidak terjadi putus obat2.Tidak terjadi relaps3.Px BTA(-)

2 30/12

2006

120/90 55 157 Gizi cukup

RBK (+/+),

wheezing

(+/+)3 31/

12/2006

110/70 55 157 Gizi cukup

RBK (+/+)

4 01/01

2007

110/80 55 157 Gizi cukup

RBK (+/+)

5 02/01/

2007

120/90 55 157 Gizi cukup

RBK (+/+)

6 03/01/

2007

110/90 55 157 Gizi cukup

RBK (+/+)

7 04/01/

2007

110/80 55 157 Gizi cukup

RBK (+/+)

3

Page 4: Contoh Lap Home Visit

BAB III

IDENTIFIKASI FUNGSI- FUNGSI KELUARGA

(Merupakan hasil interpretasi data yang diperoleh dari check list)A. FUNGSI HOLISTIK

1. Fungsi Biologis

Deskripsikan mengenai fungsi biologic keluarganya, jumlah anak,

termasuk fungsi reproduksi keluarga tersebut.

2. Fungsi Psikologis

Deskripsikan dinamika keluarga, interaksi, komunikasi, support

dan jaminan akan perkembangan psikis setiap anggota keluarga

3. Fungsi Sosial

Jelaskan bagaimana kegiatan kemasyarakatan yang dilakukan oleh

keluarga termasuk kedudukan sosialnya di dalam masyarakat.

4. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan

Jelaskan mengenai kaitan antara pekerjaan, pendapatan keluarga

dengan pemenuhan kebutuhan keluarga tersebut.

Kesimpulan :

Dari poin satu sampai empat dari fungsi holistik keluarga adalah Tn. S,

umur 52 tahun dengan TB paru BTA (+) Lesi Luas Kasus Putus Obat DD

Relaps,fungsi psikologis dan fungsi sosial ekonomi kurang baik karena

kurangnya perhatian tentang pentingnya kesehatan dari masing-masing

anggota keluarga, tinggal berdekatan dengan tetangga yang pernah memiliki

riwayat penyakit TB, dan kondisi ekonomi yang lemah.

B. FUNGSI FISIOLOGIS (A.P.G.A.R SCORE)

Untuk menilai fungsi fisiologis keluarga ini digunakan A.P.G.A.R

SCORE dengan nilai hampir selalu = 2, kadang = 1, hampir tidak pernah = 0.

A.P.G.A.R SCORE disini akan dilakukan pada masing-masing anggota

keluarga dan kemudian dirata-rata untuk menentukan fungsi fisiologis

keluarga secara keseluruhan. Nilai rata-rata 1-5 = jelek, 5-7 = sedang, 8-10 =

baik.

4

Page 5: Contoh Lap Home Visit

ADAPTATION

Dalam menghadapi masalah selama ini penderita selalu mendapatkan

dukungan berupa nasehat dari keluarganya. Jika penderita menghadapi suatu

masalah selalu menceritakan kepada istrinya. Penyakitnya ini kadang

mengganggu aktivitasnya sehari-hari sebagai kepala keluarga.

PARTNERSHIP

Komunikasi terjalin satu sama lain, meskipun waktu kebersamaan dirasa

singkat. Setiap ada permasalahan didiskusikan bersama dengan anggota keluarga

lainnya, komunikasi dengan istri dan anggota keluarga lainnya berjalan dengan baik.

GROWTH

Pasien merasa bersyukur masih dapat mengurusi kebutuhan rumah

tangganya.

AFFECTION

Pasien merasa hubungan kasih sayang dan interaksi dengan istri dan kedua

anaknya berjalan dengan lancar. Pasien juga sangat menyayangi keluarganya, begitu

pula sebaliknya.

RESOLVE

Pasien kadang merasa puas dengan kebersamaan dan waktu yang diluangkan oleh

istri dan kedua anaknya untuk melakukan aktivitas sehari-hari, walaupun sulit membagi waktu

A.P.G.A.R Tn. S Terhadap Keluarga Hampir selalu

Kadang-kadang

Hampir tidak

pernahA Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga

saya bila saya menghadapi masalah

P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya

G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru

A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll

R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama

Total poin = 8

Tn. S adalah seorang kepala keluarga, sehingga ia hanya mempunyai

sedikit waktu untuk mengurus rumah dan memperhatikan anak-anaknya.

A.P.G.A.R Ny. N Terhadap Keluarga Hampir Kadang- Hampir

5

Page 6: Contoh Lap Home Visit

selalu kadang tidak pernah

A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah

P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya

G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru

A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll

R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama

Total poin = 7

Ny..N selain sebagai ibu rumah tangga ia juga bekerja sebagai

pedagang. Ia mulai berangkat bekerja pada pagi hari dan pulang sore hari,

meskipun sibuk ia berusaha meluangkan waktu untuk keluarganya.

A.P.G.A.R Nn. A Terhadap Keluarga Hampir selalu

Kadang-kadang

Hampir tidak

pernahA Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga

saya bila saya menghadapi masalah

P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya

G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru

A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll

R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama

Total poin = 7

Nn. A adalah anak sulung dari Tn. S, setelah lulus dari sekolah

menengah pertama ia langsung mencari pekerjaan untuk membantu ayahnya

membiayai kebutuhan keluarga.

A.P.G.A.R An. B Terhadap Keluarga Hampir selalu

Kadang-kadang

Hampir tidak

6

Page 7: Contoh Lap Home Visit

pernahA Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga

saya bila saya menghadapi masalah

P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya

G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru

A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll

R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama

Total poin =6

An. B adalah anak bungsu dari Tn. S, setelah lulus dari sekolah

menengah pertama ia langsung mencari pekerjaan untuk membantu ayahnya

membiayai kebutuhan keluarga.

A.P.G.A.R SCORE keluarga pasien = (8+7+7+6)/4=7

Kesimpulan : fungsi fisiologis keluarga pasien sedang

Secara keseluruhan total poin dari A.P.G.A.R keluarga pasien adalah

28, sehingga rata-rata A.P.G.A.R dari keluarga pasien adalah 7. Hal ini

menunjukkan bahwa funsi fisiologisyang dimiliki keluarga pasien dalam

keadaan sedang.

7

Page 8: Contoh Lap Home Visit

C. FUNGSI PATOLOGIS (S.C.R.E.E.M)

Fungsi patologis dari keluarga Tn.S dinilai dengan menggunakan

S.C.R.E.E.M sebagai berikut :

Keterangan :

Social (+) artinya keluarga Tn. S kurang berperan aktif dalam

kegiatan kemasyarakatan.

Economic (+) artinya keluarga Tn. S masih menghadapi

permasalahan dalam hal perekonomian keluarga. Hal ini dapat dilihat

dari pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang pas-pasan dan belum dapat

memnuhi kebutuhan sekunder dan tertiernya.

Education (+) artinya keluara Tn. S masih memiliki pengetahuan

yang kurang, khususnya mengenai TB Paru

SUMBER PATOLOGI KETSocial Interaksi sosial yang baik antar anggota keluarga juga

dengan saudara, partisipasi mereka dalam kegiatan kemasyarakatan kurang aktif.

+

Cultural Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, hal ini dapat dilihat dari pergaulan sehari-hari baik dalam keluarga maupun di lingkungan, banyak tradisi budaya yang masih diikuti. Sering mengikuti acara-acara yang bersifat hajatan, sunatan, nyadran dll. Menggunakan bahasa jawa, tata krama dan kesopanan.

_

Religion Pemahaman agama cukup. Penerapan ajaran juga baik, hal ini dapat dilihat dari penderita dan keluarga yang rutin menjalankan sholat lima waktu di masjid. Sebelum sakit penderita rutin mengaji di sore hari di masjid dekat rumah.

-

Economic Ekonomi keluarga ini tergolong rendah, untuk kebutuhan primer sudah bisa terpenuhi, meski belum mampu mencukupi kebutuhan sekunder rencana ekonomi tidak memadai, diperlukan skala prioritas untuk pemenuhan kebutuhan hidup

+

Education Pendidikan anggota keluarga kurang memadai.Pendidikan dan pengetahuan penderita kurang. Kemampuan untuk memperoleh dan memiliki fasilitas pendidikan seperti buku dan koran terbatas.

+

Medical Dalam mencari pelayanan kesehatan keluarga menggunakan pelayanan puskesmas dan menggunakan kartu ASKIN untuk berobat.

-

8

Page 9: Contoh Lap Home Visit

Kesimpulan :

Dalam keluarga Tn. S fungsi patologis yang positif adalah fungsi sosial,

ekonomi dan pendidikan

D. GENOGRAM

Alamat lengkap : Palur RT 01/03 Karanganyar

Bentuk Keluarga : Nuclear Family

Diagram 1. Genogram Keluarga Tn. S

Error: Reference source not found Sumber : Data Primer,28 Desember 2006

Kesimpulan :

Dari genogram di atas dapat disimpulkan bahwa penyakit TB paru yang

diderita oleh Tn. S bukan merupakan penyakit yang ditularkan dari anggota

keluarga yang lain.

9

Page 10: Contoh Lap Home Visit

E. Informasi Pola Interaksi Keluarga

Diagram 2. Pola Interaksi Keluarga Tn. S

Sumber : Data Primer,28 Desember 2006

Keterangan : hubungan baik

Kesimpulan :

Hubungan antara Tn. S dengan istri dan kedua anaknya baik dan dekat.

Antara ayah dan kedua anaknya baik. Antara kedua anak baik. Dalam keluarga

ini tidak sampai terjadi konflik atau hubungan buruk antar anggota keluarga.

10

Tn. S, 52 tahun

Nn. A, 25 tahun

Ny. N, 45 tahun

An. B, 20 tahun

Page 11: Contoh Lap Home Visit

BAB IV

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KESEHATAN

A. Identifikasi Faktor Perilaku dan Non Perilaku Keluarga

1. Faktor Perilaku Keluarga

Deskripsikan mengenai perilaku yang ada pada keluarga tersebut yang

kemungkinan sangat berpengaruh terhadap kondisi sakit pasien. Perilaku

tersebut merupakan hasil pengamatan langsung (observasi) selama kunjungan

ke rumah. Upayakan untuk melihat dari keseluruhan aspek psiko-sosio-

kultural-spiritualnya. Termasuk perilaku di dalam merespon sakit, mengakses

pelayanan kesehatan atau mengobati sendiri dll.

2. Faktor Non Perilaku

Deskripsikan kaitan antara kondisi sakit pasien dengan dukungan

ekonomi, lingkungan (support masyarakat/keadaan kesehatan masyarakat

sekitar tempat tinggal asien), termasuk accessability pelayanan kesehatan.

Diagram 3. Faktor Perilaku dan Non Perilaku

11

Keluarga Tn. S

Pengetahuan :Keluarga kurang

mengetahui penyakit penderita

Lingkungan:Ada tetangga yang pernah menderita

TB paru

Keturunan:Tidak ada faktor

keturunan

Pelayanan Kesehatan:Jika sakit Tn. S berobat

ke puskesmas

Tindakan:Keluarga tidak

mengantarkan Tn. S untuk periksa ke

dokter

Sikap:Kurang perhatian keluarga terhadap penyakit penderita

Page 12: Contoh Lap Home Visit

: Faktor Perilaku

: Faktor Non Perilaku

B. Identifikasi Lingkungan Rumah

1. Gambaran Lingkungan

2. Denah Rumah

TEMPAT TIDUR

MEJA MAKAN DAPUR TEMPATMANDI

SUMUR

R.KELUARGAR.KELUARGA

R. TAMUR. TAMU

6m

6m

Kesimpulan :

Lingkungan rumah kurang memenuhi syarat kesehatan.

12

Luas rumah adalah 6m x 6m, menghadap ke arah selatan. Jendela ada, tapi tertutup oleh anyaman bambu.

U

Page 13: Contoh Lap Home Visit

BAB V

DAFTAR MASALAH

A. Masalah medis :

1. TB Paru BTA (+) Lesi Luas Kasus Putus Obat DD Relaps

2. Sesak nafas

B. Masalah non medis :

1. Keluarga Tn. S kurang memperhatikan kondisi kesehatan masing-masing

anggota keluarga.

2. Tingkat pengetahuan keluarga Tn. S tentang kesehatan kurang.

3. Tn. S pernah tinggal berdekatan dengan tetangga yang mempunyai riwayat

TB paru.

4. Kondisi lingkungan dan rumah Tn. S kurang sehat.

5. Kondisi ekonomi keluarga lemah.

6. Fungsi fisiologis keluarga Tn. S sedang.

C. DIAGRAM PERMASALAHAN PASIEN

(Menggambarkan hubungan antara timbulnya masalah kesehatan yang ada dengan faktor-faktor resiko yang ada dalam kehidupan pasien)

13

Tn. S, 52 tahunTB paru BTA (+) Lesi Luas Kasus Putus Obat DD

Relaps

1. Keluarga Tn. S kurang memperhatikan kondisi kesehatan masing-masing anggota

2. Tinggal berdekatan dengan tetangga yang memiliki riwayat TB paru

3. Tingkat pengetahuan keluarga Tn. S tentang kesehatan kurang

4. Kondisi ekonomi keluarga lemah

5. Kondisi lingkungan dan rumah yang tidak sehat

Page 14: Contoh Lap Home Visit

D. MATRIKULASI MASALAH (baca buku Pengantar Administrasi

Kesehatan, hal 204-209)

Prioritas masalah ini ditentukan melalui teknik kriteria matriks. (Azrul, 1996)

No.

Daftar Masalah I T R JumlahIxTxRP S SB Mn Mo Ma

1. Keluarga Tn.S kurang memperhatikan kondisi kesehatan masing-masing anggota

4 5 5 3 4 4 4 19.200

2. Tinggal berdekatan dengan tetangga yang memiliki riwayat TB paru

4 4 4 3 4 4 5 15.360

3. Tingkat pengetahuan keluarga Tn. S tentang kesehatan kurang

4 5 4 3 4 3 4 11.520

4. Kondisi ekonomi keluarga lemah

5 4 4 4 3 3 3 8.640

5. Kondisi lingkungan dan rumah yang tidak sehat

4 4 5 3 3 2 2 2.880

Keterangan :

I : Importancy (pentingnya masalah)

P : Prevalence (besarnya masalah)

S : Severity (akibat yang ditimbulkan oleh masalah)

SB : Social Benefit (keuntungan sosial karena selesainya masalah)

T : Technology (teknologi yang tersedia)

R : Resources (sumber daya yang tersedia)

Mn : Man (tenaga yang tersedia)

Mo : Money (sarana yang tersedia)

Ma : Material (pentingnya masalah)

Kriteria penilaian :

1 : tidak penting

2 : agak penting

3 : cukup penting

14

Page 15: Contoh Lap Home Visit

4 : penting

5 : sangat penting

E. PRIORITAS MASALAH

Berdasarkan kriteria matriks diatas, maka urutan prioritas masalah keluarga

Tn. S adalah sebagai berikut :

1. Keluarga Tn. S kurang memperhatikan kondisi kesehatan masing-masing

anggota.

2. Tinggal berdekatan dengan tetangga yang memiliki riwayat TB paru.

3. Tingkat pengetahuan keluarga Tn. S tentang kesehatan kurang.

4. Kondisi ekonomi keluarga lemah.

5. Kondisi lingkungan dan rumah yang tidak sehat.

Kesimpulan :

Prioritas masalah yang diambil adalah keluarga Tn. S yang kurang

memperhatikan kondisi kesehatan masing-masing anggota yang mempengaruhi

kesembuhan penyakit TB paru Tn. S

15

Page 16: Contoh Lap Home Visit

BAB VI

PEMBAHASAN HUBUNGAN KURANGNYA PERHATIAN ANTAR

ANGGOTA KELUARGA DENGAN TB PARU BTA (+) LESI LUAS

KASUS (LLK) PUTUS OBAT DD RELAPS

A. PERHATIAN ANTAR ANGGOTA KELUARGA TERHADAP

KESEHATAN

PATIENT CENTERED MANAGEMENT (Deskrisikan pengelolaan

yang terpusat ke pasien), misal :

1. Suport Psikologis

2. Penentraman Hati

3. Penjelasan, Basic Konseling dan Pendidikan Pasien serta PMO

4. Menimbulkan rasa percaya diri dan tanggung jawab pada diri sendiri

5. Pengobatan

6. Pencegahan dan Promosi Kesehatan

PREVENSI BEBAS TBC UNTUK KELUARGA LAINNYA (AYAH,

IBU, DAN KELUARGA LAINNYA)

Hubungan Kondisi Perumahan dengan Penularan TB Paru (Jelaskan

mengenai hubungan tersebut dengan didasari literature/hasil

penelitian sebelumnya)

Kepadatan hunian

Pencahayaan

Perhawaan (ventilasi)

Jenis lantai

Jenis dinding

Jenis bahan bakar

B. TB PARU BTA (+) LESI LUAS KASUS PUTUS OBAT DD RELAPS

Tuberkulosis Paru (TB Paru)

1. Definisi

2. Tipe Penderita

16

Page 17: Contoh Lap Home Visit

C. HUBUNGAN KURANGNYA PERHATIAN ANTAR ANGGOTA

KELUARGA DENGAN TB PARU BTA (+) LESI LUAS KASUS (LLK)

PUTUS OBAT DD RELAPS

Directly-Observed Treatment Short-Course Chemotherapy (DOTS)

Uraikan mengenai pentingnya DOTS dan peran PMO.

17

Page 18: Contoh Lap Home Visit

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

B. SARAN

18

Page 19: Contoh Lap Home Visit

DAFTAR PUSTAKA

Aditama TY, (2001). “DOT dan DOTS Plus “ dalam : Temu Ilmiah Respirologi 2001, hal : 10–20.

DepKes RI, (2000). Pedoman Nasional dan Penatalaksanaan Tuberkulosa Paru, DepKes RI, Jakarta.

DepKes RI, (2002). Pedoman Nasional dan Penatalaksanaan Tuberkulosa Paru, DepKes RI, Jakarta.

Harrisons, (1991). Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1. Jakarta.

PDPI, (1998). Pedoman dan Penatalaksanaan Tuberkulosa Paru, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Jakarta, hal : 103–6.

Soewasti, (2000). " Hubungan Kondisi Perumahan dengan Penularan Penyakit TB Paru ", Media Litbang Kesehatan, Vol.X No.2,hal : 27-31

Suhardjo, (1993). "Pengaruh Sikap dan Perilaku Penderita dalam Penularan TB Paru di Lingkungan Keluarga", Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia, Tahun XXI, No : 3. Jakarta

Suradi, (2001). “Diagnosis dan Penatalaksanaan TB Paru” dalam : Temu Ilimiah Respirologi 2001, hal : 10–15.

vgbthy

19

Page 20: Contoh Lap Home Visit

LAMPIRAN

20