Nama : ElisaNim : 06121410009Prodi : kimiaCONTOH ADAPTASI
MORFOLOGI,FISIOLOGI DAN TINGKAH LAKU
A. ADAPTASI MORFOLOGIAdaptasi morfologi adalah penyesuaian
bentuk tubuh atau struktur tubuh tertentu dari suatu organisme
terhadap lingkungannya. Adaptasi ini terjadi pada hewan dan
tumbuhan.a. Adaptasi Morfologi pada HewanBeberapa contoh adaptasi
morfologi pada hewan adalah bentuk paruh dan kaki pada burung, tipe
mulut serangga, dan bentuk gigi hewan.1) Bentuk paruh dan kaki
burung Burung elang memiliki kaki yang kuat untuk mencengkeram
mangsanya dan memiliki paruh yang kuat untuk merobek mangsanya.
Sedangkan, burung pencari makan di air memiliki paruh yang pipih
dan panjang, serta memiliki kaki yang dilengkapi dengan selaput
untuk berenang, contohnya adalah itik. Burung pelatuk yang memakan
serangga di lubanglubang pohon memiliki paruh seperti pahat.
Sedangkan, burung kolibri yang menghisap madu bunga memiliki paruh
yang kecil dan panjang.
File-uneg2.blogspot.com Bentuk Gigi secara khusus.Gigi hewan
karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring
besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan
ujung pemotong yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya. Bentuk
Moncong. Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di
hutan rimba Amerika Tengah dan Selatan. Makanan trenggiling adalah
semut, rayap, dan serangga lain yang merayap. Hewan ini mempunyai
moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan lubang
berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya. Hewan
ini mempunyai lidah panjang dan bergetah yang dapat dijulurkan jauh
keluar mulut untuk menangkap serangga. Bentuk Paruh. Elang memiliki
paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan ujungnya
tajam. Fungsi paruh untuk mencengkeram korbannya.Burung gelatik
paruhnya sesuai untuk makan biji-bijian. Burung kolibri, paruhya
sesuai untuk mengisap madu dari bunga.Burung pelikan, paruhnya
sesuai untuk menangkap ikan. Burung elang, paruhnya sesuai untuk
mengoyak daging mangsanya.Burung pelatuk. paruhnya sesuai untuk
memahat batang pohon dan menangkap serangga di dalamnya. Adaptasi
morfologi pada burung juga dapat dilihat pada macam-macam bentuk
kakinya. Punuk. Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan
gersang. Oleh karena itu bentuk tubuhnya disesuaikan dengan keadaan
lingkungan padang pasir. Bentuk penyesuaian diri unta adalah adanya
tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki punuk sebagai
penyimpan lemak. Hal inilah yang menyebabkan unta dapat bertahan
hidup tanpa minum air dalam waktu yang lama.
2) Tipe mulut seranggaPada serangga terdapat beberapa tipe
mulut. Perbedaan ini disebabkan perbedaan jenis makanannya.a) Tipe
mulut untuk menggigit dan mengunyah, contohnya belalang.b) Tipe
mulut untuk menusuk dan menghisap, contohnya nyamuk.c) Tipe mulut
untuk menghisap, contohnya kupu-kupu.
d). Bentuk gigi hewanBentuk gigi hewan bermacam-macam,
tergantung jenis makanannya. Hewan pemakan tumbuhan
atauherbivoramemiliki gigi geraham depan dan belakang yang lebar
dan datar. Gigi ini sangat sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah
atau menggilas makanan. Hewan pemakan daging atau karnivora
memiliki gigi taring yang tajam dan runcing untuk mengoyak
mangsanya.b. Adaptasi Morfologi pada TumbuhanAdaptasi pada tumbuhan
dapat menyebabkan perbedaan yang sangat nyata pada tumbuhan.
Berdasarkan morfologi tubuhnya, tumbuhan dibagi menjadi beberapa
macam, antara lain tumbuhan hidrofit, higrofit, dan xerofit.1)
Tumbuhan hidrofitTumbuhan hidrofit adalah tumbuhan yang hidup di
air dalam waktu yang lama. Tumbuhan ini mengapung di permukaan air,
berdaun lebar dan tipis, memiliki lapisan kutikula yang tipis dan
mudah ditembus air. Contohnya adalah teratai dan eceng gondok.
han2lifestyle.blogspot.com2) Tumbuhan higrofitTumbuhan higrofit
adalah tumbuhan yang hidup di lingkungan yang basah. Contohnya
adalah keladi.Tumbuhan ini memiliki ciri daun yang lebar untuk
mempercepat penguapan.3) Tumbuhan xerofitTumbuhan xerofit adalah
tumbuhan yang hidup di daerah yang sedikit air, seperti gurun
pasir. Contohnya adalah kaktus. Ciri-ciri tumbuhan ini adalah
berdaun tebal dan berduri untuk mengurangi penguapan. Tumbuhan
xerofit memiliki jaringan penyimpan air di dalam batangnya yang
tebal dan dilapisi oleh lapisan lilin.
Adaptasi Morfologi pada Manusia : Manusiamemilikibentuk gigi
yang terdiri atas Gigi Seri, Gigi Taring, dan Gigi Geraham
Manusiamemiliki bentuk kaki yang tegak dengan jari jari yang
berfungsi untuk berjalan Manusiamemiliki bentuk jari pada tangan
yang berfungsi untuk menggenggam Manusiamemiliki daun telinga yang
berfungsi untuk menangkap getaran suara Manusiamemiliki bentuk
tubuh yang langsing, cocok untuk habitatnya Manusiamemiliki bentuk
hidung yang mancung ( menonjol keluar ) yang berfungsi untuk
bernapas Manusiamemiliki kelopak mata untuk menghindari debu
Manusiamemiliki lidah yang dapat merasakan 4 macam rasa, yaitu
manis, asam, asin, dan pahit Manusiamemiliki penutup kepala yaitu
rambut Manusiamemiliki bulu dan selaput lendir pada hidung yang
berfungsi untuk menyaring udara yang masuk
B. ADAPTASI FISIOLOGIAdaptasi fisiologi adalah penyesuaian yang
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan adanya
penyesuaian pada organ atau alat-alat tubuh untuk mempertahankan
hidup dengan baik.1. Adaptasi Fisiologi pada Manusia Jumlah sel
darah merah orang yang hidup di daerah pantai lebih sedikit
dibandingkan orang yang tinggal di daerah pegunungan. Hal ini
disebabkan karena tekanan parsial oksigen di daerah pantai lebih
besar dibandingkan daerah pegunungan. Jika tekanan parsial oksigen
rendah, maka dibutuhkan lebih banyak sel darah merah untuk mengikat
oksigen. Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada
ukuran jantung orang kebanyakan. Saat kita mengeluarkan keringat
ketika kepanasan. Dengan keluarnya keringat, tubuh akan dingin
karena panas tubuh diambil untuk menguapkan keringat di permukaan
tubuh kita Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak
mengeluarkan urine. Mata manusia dapat menyesuaikan dengan
intensitas cahaya yang diterimanya. Ketika di tempat gelap, maka
pupil kita akan membuka lebar. Sebaliknya di tempat yang terang,
pupil kita akan menyempit. Melebar atau menyempitnya pupil mata
adalah upaya untuk mengatur intensitas cahaya.2. Adaptasi Fisiologi
pada Hewan Hewan ruminansia, misalnya sapi, kambing, kerbau.
Makanan hewan tersebut adalah rumput-rumputan, di dalam saluran
pencernaannya terdapat enzim selulase, enzim ini berfungsi untuk
mencerna selulose yang menyusun dinding sel tumbuhan, dengan enzim
selulase maka makanan menjadi lebih mudah dicerna. Kucing, apabila
hewan ini berteduh kadar metabolisme badan kucing tersebut akan
direndahkan supaya kadar kehilangan air didalam badan berkurang.
Musang juga beradaptasi dengan cara menyemburkan cairan untuk
mengelakkan dirinya daripada musuh. Kelenjar bau yang dimiliki oleh
musang tersebut membuat musuh tidak kuat dan pergi karena baunya
Teredo navalis, adalah mollusca yang biasa hidup pada kayu galangan
kapal, kayu tiang-tiang pelabuhan. Mollusca ini dapat merusak kayu
karena makanannya berupa kayu. Di dalam saluran pencernaan Teredo
terdapat enzim selulase untuk membantu menguraikan selulose yang
ada pada kayu yang menjadi makanannya. Berdasarkan jenis
makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivor (pemakan
daging). herbivor (pemakan tumbuhan), serta omnivor (pemakan daging
dan tumbuhan). Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis
makanannya. antara lain terdapat pada ukuran (panjang) usus dan
enzim pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna tumbuhan yang umumnya
mempunyai sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus herbivor
lebih panjang daripada usus karnivor. Ikan yang hidup di laut lebih
sedikit mengeluarkan urin dibandingkan dengan ikan yang hidup di
air tawar. Air laut lebih banyak mengandung garam. Kadar garam yang
tinggi juga menyebabkan cairan tubuh keluar terus menerus. Garam
juga masuk ke dalam tubuh dan harus dikeluarkan. Untuk menyesuaikan
diri, ikan banyak meminum air laut dan sedikit mengeluarkan urin.
Ikan yang hidup di air tawar, sedikit minum air dan banyak
mengeluarkan urine dan menggunakan insangnya secara aktif untuk
mengikat garam yang terlarut dalam air supaya ikan tidak kelebihan
air atau kembung. Hewan onta yang punya kantung air di punuknya
untuk menyimpan air agar tahan tidak minum di padang pasir dalam
jangka waktu yang lama. Burung hantu memiliki penglihatan yang
sangat tajam yang memungkinkannya untuk dapat melihat di malam
hari. Anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk
bertahan di daerah dingin dengan menahan panas tubuh tetap
tertahan
3. Adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan Tumbuhan yang penyerbukannya
dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang berbau khas m dengan
corolla menyolok Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang
dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain atau melindungi diri
terhadap herbivor. Misalnya. semak azalea di Jepang menghasilkan
bahan kimia beracun sehingga rusa tidak memakan daunnya Bunga
Bromelia Merah dan beberapa jenis Anggrek mampu menarik perhatian
serangga penghisap madu, terutama lebah. Bunga ini menghasilkan
aroma yang dapat menarik serangga untuk mendekatinya. Aroma bunga
merupakan sinyal bagi serangga untuk menentukan bunga yang memiliki
kandungan nektar. Secara tidak sengaja, saat serangga menghisap
nektar bunga, banyak serbuk sari yang menempel di tubuhnya.
Kemudian, ketika mengunjungi bunga lain, serbuk sari akan jatuh
pada kepala putik. Saat itulah penyerbukan terjadi. Semak azela di
Jepang, Ilalang, Pohon Akasia, dan dapat mengeluarkan zat yang
bersifat racun bagi hewan herbivora. Oleh karena itu, hewan
herbivora jadi enggan untuk mendekat, apalagi memakannya. Namun,
ternyata zat racun itu juga berdampak pada terhambatnya
pertumbuhan, bahkan kematian pada tumbuhan lain yang ada di
sekitarnya. Pohon Mahoni juga menghasilkan zat racun. Tujuan Pohon
Mahoni mengeluarkan zat racun adalah untuk mengurangi persaingan
dengan tumbuhan lain dalam hal memperoleh Nutrisi dari dalam tanah.
Selain itu, dengan tersedianya ruang yang cukup, Pohon Mahoni akan
tumbuh lebih cepat dan baik.Adaptasi fisiologi ada yang bersifat
reversibel atau dapat kembali kekondisi awal. Contohnya, jika
seseorang yang biasa hidup di daerah pantai berpindah ke daerah
pegunungan yang tinggi. Maka akan terjadi perubahan fisiologi,
yaitu meningkatnya jumlah butuir-butir sel darah merah (eritrosit).
Namun, jika orang tersebut kembali ke dataran, maka secara perlahan
jumlah eritrosit akan turun atau normal seperti semula.
C. ADAPTASI TINGKAH LAKUMakhluk hidup melakukan penyesuaian diri
terhadap lingkungan di sekitar habitat tempat hidupnya tidak
terkecuali manusia. Adaptasi yang dilakukan makhluk hidup bertujuan
untuk dapat bertahan hidup dari kondisi lingkungan yang mungkin
kurang menguntungkan. 1. contoh adaptasi tingkah laku hewana.
MimikriBunglon mengelabuhi musuhnya dengan mengubah warna kulitnya.
Jika berada di dedaunan, warna kulit bunglon menjadi hijau.
Sebaliknya, apabila berada di tanah, warna kulit bunglon menjadi
seperti tanah (kecokelatan). Perubahan warna kulit sesuai warna
lingkungannya seperti yang dilakukan oleh bunglon tersebut
dinamakan mimikri.b. AutotomiCecak merupakan contoh hewan yang
ekornya mudah putus. Dalam keadaan bahaya, cecak mengelabui
musuhnya dengan cara memutuskan ekornya disebut autotomi. Jika
seekor cecak dikejar oleh pemangsa, ekornya secara mendadak putus
dan bergerak-gerak sehingga perhatian pemangsa akan tertuju pada
ekor yang bergerak tersebut. Kesempatan itu digunakan cecak untuk
menghindarkan diri dari kejaran pemangsa.c. HibernasiMusim dingin
adalah musim yang sangat sulit bagi hewan. Banyak hewan yang tidak
dapat bertahan hidup pada musim yang keras ini. Beberapa hewan
melewatinya dengan tetap giat mencari makan. Sementara itu hewan
yang lain bertahan hidup dengan terlelap dalam suatu tidur khusus
yang dinamakan hibernasi. Ciri-ciri hewan yang melakukan hibernasi,
yaitu suhu tubuh rendah serta detak jantung dan pernapasan sangat
lambat. Tujuannya untuk menghindari cuaca yang sangat dingin,
kekurangan makanan, dan menghemat energi. Contoh hewan yang
melakukan hibernasi antara lain ular, kura-kura, ikan, dan
bengkarung yang tetap tinggal di sarangnya selama musim dingin.
d. EstivasiDi beberapa belahan dunia, cuaca yang paling buruk
adalah cuaca pada musim panas. Pada musim panas, udara sangat panas
dan kering. Beberapa hewan bergerak mencari tempat perlindungan dan
tidur. Tidur di musim panas disebut estivasi. Kata ini berasal dari
kata latin yang berarti musim panas. Tujuan hewan melakukan
estivasi adalah untuk menghindari panas yang tinggi dan kekurangan
air. Lemur kerdil, kelelawar, dan beberapa tupai adalah mamalia
yang berestivasi untuk menghindari cuaca kering.Jenis tanaman
jahe-jahean dan rerumputan melakukan estivasi di musim kemarau
dengan mengeringkan dedaunannya.Adapun, pohon jati melakukan
estivasi di musim kering dengan menggugurkan seluruh daunnya.
Hibernasi dan estivasi, keduanya, disebut dormansi. Jadi, dormansi
merupakan masa istirahat bagi makhluk hidup untuk tetap bertahan
pada cuaca yang buruk.e. Adaptasi tingkah laku pada rayapRayap
adalah golongan serangga penghancur kayu. Mengapa rayap dengan
mudah dapat mencerna kayu? Rayap mampu mencerna kayu bukan karena
mempunyai enzim yang dapat mencerna kayu, melainkan karena di dalam
ususnya terdapat hewan flagellata yang mampu mencernakan kayu.
Hewan flagellata mampu menghasilkan enzim selulose.Secara periodik,
rayap mengalami pengelupasan kulit. Pada saat kulit mengelupas,
usus bagian belakang ikut terkelupas, sehingga flagellata turut
terbawa oleh usus. Untuk mendapatkan kembali flagellata tersebut,
rayap biasanya memakan kembali kelupasan kulitnya. Berbeda dengan
rayap dewasa, rayap yang baru menetas suka menjilati dubur rayap
dewasa untuk mendapatkan flagellata.
f. Adaptasi tingkah laku pada mamalia airHewan vertebrata dari
golongan mamalia dan reptilia yang hidup di dalam air tetap
bernapas dengan paru-paru. Hal itu tampak jelas pada cara
bernapasnya, misalnya paus. Setiap saat paus muncul ke permukaan
air untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya sampai paru-parunya
penuh sekali, yaitu sekitar 3.350 liter.Setelah itu, paus akan
menyelam kembali ke dalam air. Dengan udara sebanyak itu, paus
mampu bertahan selama kira-kira setengah jam di dalam air. Pada
saat muncul kembali di permukaan air, hasil oksidasi biologi
dihembuskan melalui lubang hidung, seperti pancaran air mancur.
Sisa oksidasi ini berupa karbon dioksida yang jenuh dengan uap air
yang telah mengalami pengembunan (kondensasi).
2. Contoh adaptasi tingkah laku tumbuhan1. Seismonasti /
tigmonasti contoh : tumbuhan putri malu menguncup daunnya jika
disentuh sehingga tampak seperti layu dan tidak enak dimakan.
tujuannya untuk mengelabuhi pemangsa yaitu hewan herbivora.2.
TermonastiTumbuhan yang gerakannya dipicu oleh perubahan suhu.
Perubahan suhu dipicu oleh perubahan intensitas cahaya sehingga
disebut fotonasti. - contoh : bunga pukul empat pada siang hari
layu saat pagi dan sore mekar.3. NiktinastiGerakan tumbuhan yang
dipicu oleh keadaan gelap. Dalam kondisi gelap tekanan turgoro pada
tangkai daun menurun sehingga daun menjadi layu. - misalnya
tumbuhan polong-polongan (lamtoro/petai cina)4. Meranggas
Menggugurkan daunnya pada musim kemarau, mis : jati, randu5.
EstivasiAdalah mematikan sementara bagian tubuhnya yang ada di atas
permukaan tanah untuk mengurangi penguapan pada musim panas.
Misalnya jahe, rumput.6. Tropisme- Fototropisme : adalah gerak
tumbuhan yang mengikuti arah datangnya cahaya.- Geotropisme :
adalah gerak bagian tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan
grafitasi bumi. Misalnya akar tumbuhan selalu tumbuh ke bawah
menuju pusat bumi. - Hidrotropisme : adalah gerakan akar tumbuhan
menuju air
http://lilikhidayati.blogspot.com/2012/12/adaptasi-tingkah-laku-tumbuhan.htmlhttp://budisma.web.id/materi/sma/kelas-x-biologi/adaptasi-morfologI