Top Banner
Putri Nisrina Hamdan 1102011213 Prosedur Medik Pemberian Continuous Possitive Airway Pressure Pada Bayi Baru Lahir
31

Continuous Possitive Airway Pressure PPT

Dec 11, 2015

Download

Documents

Sibro Milsi

Continuous Possitive Airway Pressure PPT
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

Putri Nisrina Hamdan

1102011213

Prosedur Medik PemberianContinuous Possitive Airway PressurePada Bayi Baru Lahir

Page 2: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

Mortalitas dan Morbiditas 4% - 6% di dunia

50 % pasien pelayanan intensif anak

Distres napas dan gagal napas akut

.

pada neonatus

Pendahuluan

Page 3: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

peningkatan upaya napas (work of breathing) yang ditandai dengan

distress napas

Stadium Kompensasi

Awal gagal napas

takipneu > 60 kali

permenit, takikardia, merintih (grunting),

pemakaian otot napas tambahan, pernafasan cuping hidung, sianosis

Page 4: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

CPAP Tatalaksana respiratori distres pada neonatus

salah satu bagian dari Non Invasive Possitive Pressure Ventilation (NIPPV).

MEKANISME UTAMA mempertahankan tekanan positif pada

saluran napas neonatus

Page 5: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

Segera setelah lahir pada BKB dengan gangguan pernapasan.

Gangguan pernapasan :

• Penyakit membran hyalin/ HMD

• TTN (transient tachypnea of the newborn)

• Sindroma aspirasi mekonium

• Kelumpuhan diafragma

• Penyakit jalan napas seperti trakeomalasia dan bronkiolitis

• Bayi pasca operasi abdomen atau dada

• Apnea karena prematuritas

• Obstructive Sleep Apnea (OSA)

Penyapihan dari ventilator mekanis/Ekstubasi

Heart Failure

Indikasi pemakaian CPAP

Page 6: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

Jika ditemukan gejala berikut ini

•Kebutuhan Oksigen > 40%

•Frekuensi napas > 60 x/mnt

•Merintih (grunting)

•Retraksi

•Saturasi oksigen < 93%

•Sering mengalami apnea

Kriteria memulai CPAP

Page 7: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

• membuka saluran respiratori

• mengurangi resistensi jalan udara

• memperbaiki dan meningkatkan kapasitas residu fungsional (FRC)

• mencegah kolaps pada alveolus dan atelektasis

• meningkatkan daya kembang paru

• mengurangi usaha nafas yang berlebihan

• mempertahankan produksi dan fungsi surfaktan

• mempertahankan jalan nafas dan meningkatkan diameternya

• memberikan kesesuaian perfusi ventilasi yang lebih baik

• menstimulasi pertumbuhan paru

FUNGSI

Page 8: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

Bubble CPAP

Page 9: Continuous Possitive Airway Pressure PPT
Page 10: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

1.Sebuah sirkuit untuk alirkan oksigen terus menerus yang kemudian dihisap oleh neonatus

Sumber O2 & udara, FiO2 yang sesuai

•Flow meter .

•Sebuah humidifier menghangatkan & melembabkan

KOMPONEN CPAP

Page 11: Continuous Possitive Airway Pressure PPT
Page 12: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

2. Sebuah alat untuk menghubungkan

sirkuit ke saluran napas neonatus.

- Nasal prong

Page 13: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

3. Sebuah alat untuk menghasilkan tekanan positif pada sirkuit

•Tekanan positif dalam sirkuit dapat di capai dengan perendaman selang ekspirasi distal dalam larutan asam asetat 0,25% sampai kedalaman yang diharapkan (5 cm)

Page 14: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

1. Sumber aliran Oksigen dan udara

2. Pencampur Oksigen dengan flow meter

3. Pipa dari flow meter ke alat pengatur

kelembaban

4. Pengatur kelembaban/ Humidifier

5. Pipa sirkuit berkerut dengan

sambungan ke alat pengatur kelembaban

6. Peralatan kateter nasal (terdiri dari nasal

prongs, topi)

7. Velcro

8. Empat peniti kecil yang aman

9. Botol asam asetat 0,25%

10. Pita pengukur

Peralatan CPAP

Page 15: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

o mata kering, konjungtivitis

o ruam (rash) pada kulit

o Ekskoriasi hidung, luka pada kartilago, distorsi septum, luka pada wajah

o Distensi paru yang berlebihan

o Distensi lambung

o Peningkatan resistensi pembuluh darah paru

o Infeksi

KOMPLIKASI

Page 16: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

1. Persiapan

Petugas

Penderita/neonatus

Unit CPAP

2. Pemantauan

TEKHNIK

Page 17: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

•Pasang selang oksigen dan udara ke pencampur dan flow meter lalu hubungkan ke pengatur kelembaban.

•Hubungkan alat pencampur ke FiO2 yang sesuai.

•Pasang flow meter antara 5-10 liter/mnt.

•Tempelkan satu selang ringan, lemas dan berkerut ke alat pengatur kelembaban.

•Hubungkan probe kelembaban dan suhu ke selang kerut yang masuk ke bayi. Atur suhu pada 36 derajat C

•Pastikan probe suhu tetap di luar inkubator atau tidak di dekat sumber panas

•Siapkan satu botol air steril di dekat alat pengatur kelembaban.

Mempersiapkan Sistem CPAP

Page 18: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

• Tempelkan selotip ke pita pengukur di samping botol asam asetat sehingga tanda 7 cm berada di bawah botol saat botol masih tertutup.

• Buka botol asam asetat (0,25%); permukaan cairan ada pada tanda 0 cm di pita pengukur. Masukkan selang kerut ekspirasi bagian distal ke dalam botol dan ujungnya tepat berada pada tanda 5 cm dari pita pengukur.

• Pilih ukuran prong yang benar dan hubungkan dengan ujung selang kerut yang bebas.

• Tutup ujung prong nasal untuk menguji fungsi sirkuit. Amati gelembung yang muncul di botol asam asetat.

• Jaga kebersihan ujung selang kerut yang lain dan tutupi dengan kantong plastik.

Page 19: Continuous Possitive Airway Pressure PPT
Page 20: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

• Setting PEEP: 4-10 cmH2O tergantung dari beratnya respirasi

• Mulai dengan PEEP 6 cmH2O

• PEEP tinggi (8 cmH2O) pada bayi prematur yang mengalami kesulitan pernapasan saat lahir dan pada bayi yang retraksi atau membutuhkan FiO2 > 40%

• PEEP rendah (5 cmH2O) pada apnoe of prematurity

Setting CPAP

Page 21: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

• Posisikan bayi dan naikkan bagian kepala tempat tidur 30°.

• Letakkan gulungan kecil di bawah leher/bahu bayi. untuk menjaga jalan napas tetap terbuka.

• Hisap lendir dari mulut, hidung dan faring.

• Pastikan bahwa bayi tidak mengalami atresia koanal.

• Lembabkan prong kemudian memasukkan prong ke dalam hidung bayi, dengan lengkungan ke bawah. Sesuaikan sudut prong dan kemudian putar selang kerut hingga dicapai posisi yang benar.

Cara Memasang CPAP

Page 22: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

• Seluruh lubang hidung tertutup oleh prong.

• Kulit hidung tidak tertarik yang terlihat dari pucatnya warna kulit di sekitar tepi lubang hidung

• Selang kerut tidak menyentuh kulit bayi.

• Tidak ada tekanan pada septum.

• Ada sedikit ruang antara ujung septum dan bridge di antara prong.

Prong tidak bersandar pada filtrum.

Pastikan Posisi Prong Tepat

Page 23: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

Pasang pipa orogastrik untuk menghindari distensi lambung.

Pasang topi di kepala bayi sehingga ujungnya tepat di atas telinga.

Atur corrugated tubing di sebelah kepala

Pasang peniti di tiap sisi selang. Gunakan gelang karet di sekitar peniti dan di atas selang kerut untuk mencegah pergeseran atau berpindahnya peralatan ini.

Page 24: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

PEMANTAUAN PADA BAYI

Bayi harus diperiksa setiap 2-4 jam

•Respirasi

•Temperatur

•Kardiovaskuler

•Neurologis

•Gastrointestinal

•Saturasi oksigen

PEMANTAUAN

Page 25: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

Pasang Velcro agar prong tidak bergeser. Bersihkan pipi oleskan benzoin.

•Potong Tegaderm dan pasang tepat di atas area yang sudah disiapkan.

•Potong Velcro dan pasang tepat di atas Tegaderm.

•Potong dua strip Velcro lunak (lebar 8 mm) dan pasang melingkar area prong yang menutupi pipi.

•Tekan kanula prong dengan lembut hingga Velcro strip yang lunak menempel ke antara bibir dan hidung.

Page 26: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

Alat pencampur oksigen dan udara bertekanan telah diatur dan menghasilkan FiO2 sesuai dengan yang diharapkan.

Flow meter diatur antara 5-10 liter/menit.

Alat pengatur kelembaban berisi jumlah air yang benar.

Suhu gas yang dihirup sudah tepat.

Selang kerut tidak terisi air.

Ujung distal pipa di botol pada ukuran yang tepat (tanda 5 cm jika CPAP 5).

Tepi permukaan air/asam asetat di botol pada tanda 0 cm

Tampak gelembung udara pada botol outlet.

Pemantauan sistem/alat CPAP

Page 27: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

CPAP gagal pada :

• Recurrent apnea

• PaCO2 >60 mmHg

• FiO2 > 60%

• Retraksi yang semakin lama semakin meningkat

• Pertimbangkan VENTILASI MEKANIS

Page 28: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

• Secara klinis bayi membaik• bernapas dengan mudah • penurunan frekuensi napas dan

retraksi.

Menghentikan Pemakaian CPAP

• FiO2 harus diturunkan bertahap 2-5% dengan dipandu “pulse oxymeter” atau hasil gas darah

• Jika bayi nyaman pada FiO2 21% CPAP dilepas

• Bayi dinilai : apakah mengalami takipneu, retraksi, desaturasi oksigen atau apnea

Jika masih timbul percobaan GAGAL

CPAP segera dipasang kembaliJika bayi terus menggunakan CPAP > 21% ulangi percobaan + suplemen

oksigen melalui kanula nasal oxyhood

Page 29: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

Masalah Selama pemberian CPAP

1.Tidak ada gelembung udara di botol

2.Bayi tidak tenang

3. Kerusakan septum nasal.

Page 30: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

• CPAP adalah salah satu jenis dari NIPPV yang merupakan sebuah alat untuk tatalaksana respiratori distress pada neonatus.

• Indikasi pemberian CPAP yaitu pada keadaan gawat napas atau gagal napas, komplians paru buruk, penyakit jalan napas obstruktif kelelahan otot, gagal jantung kronik, asma dan OSA.

• CPAP berfungsi untuk meregangkan membuka saluran respiratori, mengatasi resistensi jalan udara untuk dipertahankan, memperbaiki dan meningkatkan kapasitas residu fungsional (FRC) oksigenasi, mencegah kolaps alveolus dan atelektasis, kelelahan otot, meningkatkan daya kembang paru, mengurangi usaha napas yang berlebihan, mempertahankan produksi dan fungsi surfaktan.

• Komplikasi dari pemasangan CPAP adalah distensi paru yang berlebihan, pneumotorak, distensi lambung, ekskoriasi hidung, luka pada kartilago, distorsi septum, luka pada wajah, peningkatan resistensi pembuluh darah paru dan infeksi.

• Kunci keberhasilan terapi CPAP adalah kepatuhan berobat yang memerlukan persiapan pasien yang baik, edukasi dan pemantauan intensif.

• Penggunaan CPAP dengan peningkatan tekanan inspirasi secara bertahap atau dengan tekanan ekspirasi yang lebih rendah dapat meningkatkan kenyamanan pasien.

KESIMPULAN

Page 31: Continuous Possitive Airway Pressure PPT

TERIMAKASIHWASSALAMU’ALAIKUM