Top Banner
Nomor : 069/Pan. FKPTPI/IX/2018 Banda Aceh, 2 September 2018 Hal : Letter of Acceptance (LoA) Lampiran : -- Yth. Bapak/Ibu/ Saudara/Saudari Cokorda Gede Alit Semarajaya di Tempat Dengan hormat, Kami ucapkan terima kasih atas partisipasi Bapak/Ibu, yang telah mendaftarkan abstrak untuk dipresentasikan pada Seminar dan Lokakarya Nasional Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Indonesia (FKPTPI ) 2018 dengan tema”Pertanian Dalam Akselerasi Inovasi dan Teknologi untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan Berbasis Sumberdaya dan Kearifan Lokal” , pada tanggal 2- 3 Oktober 2018 di Hermes Palace Banda Aceh. Hasil review oleh Dewan Editor dan Peer Reviewer terhadap abstrak tersebut adalah: Judul : Lanskap Kuliner Sebagai Suatu Ide Untuk Mempertahankan Kekayaan Sumber Daya Hayati (Studi kasus Serombotan Klungkung). Penulis : Cokorda Gede Alit Semarajaya, Naniek Kohdrata, dan Lury Sevita Yusiana Hasil Evaluasi : Diterima dan dinyatakan lulus untuk presentasi ORAL Untuk selanjutnya kami persilahkan Saudara untuk mengumpulkan /meng-upload makalah lengkap (full paper) sesuai dengan template yang telah disediakan di link:http://fkptpi.unsyiah.ac.id/index.php/bentuk-kegiatan/seminar-dan-diskusi. Batas akhir pengumpulan makalah lengkap (full paper) pada tanggal 10 September 2018 melalui email:[email protected] dan batas akhir pembayaran pada tanggal 14 September 2018. Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi kami melalui email [email protected] dan no. kontak Dewi Anggra Sari ,Telp/SMS/WhatsApp 08126917262 atau Susi Sari Dewi (085371922904). Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan partisipasinya dalam Semloknas FKPTPI 2018 kami ucapkan terima kasih.
17

Cokorda Gede Alit Semarajaya

Oct 15, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Cokorda Gede Alit Semarajaya

Nomor : 069/Pan. FKPTPI/IX/2018 Banda Aceh, 2 September 2018 Hal : Letter of Acceptance (LoA) Lampiran : -- Yth. Bapak/Ibu/ Saudara/Saudari Cokorda Gede Alit Semarajaya di Tempat Dengan hormat, Kami ucapkan terima kasih atas partisipasi Bapak/Ibu, yang telah mendaftarkan abstrak untuk dipresentasikan pada Seminar dan Lokakarya Nasional Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Indonesia (FKPTPI ) 2018 dengan tema”Pertanian Dalam Akselerasi Inovasi dan Teknologi untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan Berbasis Sumberdaya dan Kearifan Lokal” , pada tanggal 2- 3 Oktober 2018 di Hermes Palace Banda Aceh. Hasil review oleh Dewan Editor dan Peer Reviewer terhadap abstrak tersebut adalah: Judul : Lanskap Kuliner Sebagai Suatu Ide Untuk Mempertahankan Kekayaan Sumber Daya Hayati (Studi kasus Serombotan Klungkung). Penulis : Cokorda Gede Alit Semarajaya, Naniek Kohdrata, dan Lury Sevita Yusiana Hasil Evaluasi : Diterima dan dinyatakan lulus untuk presentasi ORAL Untuk selanjutnya kami persilahkan Saudara untuk mengumpulkan /meng-upload makalah lengkap (full paper) sesuai dengan template yang telah disediakan di link:http://fkptpi.unsyiah.ac.id/index.php/bentuk-kegiatan/seminar-dan-diskusi. Batas akhir pengumpulan makalah lengkap (full paper) pada tanggal 10 September 2018 melalui email:[email protected] dan batas akhir pembayaran pada tanggal 14 September 2018. Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi kami melalui email [email protected] dan no. kontak Dewi Anggra Sari ,Telp/SMS/WhatsApp 08126917262 atau Susi Sari Dewi (085371922904). Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan partisipasinya dalam Semloknas FKPTPI 2018 kami ucapkan terima kasih.

Page 2: Cokorda Gede Alit Semarajaya

1

LANSKAP KULINER SEBAGAI SUATU IDE UNTUK MEMPERTAHANKAN KEKAYAAN SUMBER DAYA HAYATI

(STUDI KASUS SEROMBOTAN KLUNGKUNG)

CULINARY LANDSCAPE AS AN IDEA TO MAINTAIN THE BIOLOGICAL RESOURCES (CASE STUDY KLUNGKUNG SEROMBOTAN CULINARY)

1 Cokorda Gede Alit Semarajaya*, 1Naniek Kohdrata, dan 1Lury Sevita Yusiana

1 Program Studi Arsitektur Pertamanan Fakultas Pertanian, Unud

* E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Globalisasi berdampak terhadap membanjirnya menu-menu barat yang secara perlahan mampu mengubah lanskap pertanian itu sendiri, karena untuk memperoleh bahan bakunya cenderung mengubah pola produksi pertanian. Penurunan keanekaragaman hayati pada suatu lokasi dapat dikenali melalui perubahan pola makan masyarakatnya. Hal yang paling mendasar dari pemilihan makanan adalah lingkungan seseorang atau pengalamannya dengan makanan. Kuliner nusantara dapat dimaknai sebagai sarana belajar tentang keberagaman sumber daya hayati dari suatu lokasi. Apabila suatu kuliner dapat bertahan di lokasi dimaksud dan tingkat penerimaan masyarakatnya semakin meluas sebagai akibat perkembangan teknologi informasi, maka penguatan kuliner akan sekaligus memperkuat upaya konservasi. Serombotan Klungkung merupakan salah satu bentuk kuliner tradisional Bali yang bahannya terdiri dari sayuran daun, sayuran buah, kacang-kacangan, dan berbagai produk pertanian untuk bumbu. Konsep lanskap kuliner ditawarkan sebagai suatu ide untuk mempertahankan kekayaan sumber daya hayati.

Kata kunci: konservasi, nusantara, kuliner tradisional Bali, keanekaragaman hayati, serombotan.

ABSTRACT

One of globalization effect to human life is the invasion of western menus to people culinary culture. The choice of food has implication to agriculture landscape changing. The demand on produce has tendency to change the agriculture production pattern. A biodiversity decrease in a certain area can be identified from people dietary habit change. Food choices has it based on one’s environment or his experience with the food. Indonesian culinary, that across the archipelago, can serve as a tool to learn about biodiversity resources in an area. If a culinary culture can survive in a place and people acceptance grows bigger, it means a support to the culinary culture as well as strengthening biodiversity conservation effort. Klungkung serombotan is one of Balinese traditional culinary that made from various kind of vegetables. It uses many type of vegetables, such as bean, leaf, fruits, and many other ingredients for its condiment. The concept of culinary landscape offers an idea to sustain the richness of biodiversity.

Key words: conservation, Indonesian archipelago, Balinese traditional culinary, biodiversity, serombotan.

1. PENDAHULUAN

Bessire (1998) menyatakan bahwa kuliner adalah warisan budaya. Kuliner tradisional atau makanan lokal merupakan salah satu identitas suatu kelompok masyarakat yang sangat mudah untuk ditemukan dan mudah untuk dikenali. Setiap wilayah di Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang menjadi ciri khas atau identitas daerah tersebut. Penyebutan

nama beberapa kuliner daerah Indonesia, menjadi istimewa karena sering disandingkan dengan makanan-makanan internasional seperti pasta, pizza, steak, dan hamburger.

Sarwono (2014) menyatakan, hal yang paling mendasar dari pemilihan makanan adalah lingkugan seseorang atau pengalamannya dengan makanan, dalam bukunya yang berjudul “Psikologi Lintas Budaya”. Untuk dapat memahami suatu

Page 3: Cokorda Gede Alit Semarajaya

2

perubahan yang terjadi ditengah masyarakat adalah dengan memperhatikan kehidupan kesehariannya. Apabila arus globalisasi yang berdampak terhadap membanjirnya menu-menu barat tidak dicermati, maka secara perlahan akan mampu mengubah lanskap pertanian itu sendiri, karena untuk memperoleh bahan bakunya cenderung mengubah pola produksi pertanian.

Kuliner nusantara dapat dimaknai sebagai sarana belajar tentang keberagaman sumber daya hayati dari suatu lokasi. Apabila suatu kuliner dapat bertahan di lokasi dimaksud dan tingkat penerimaan masyarakatnya semakin meluas sebagai akibat perkembangan teknologi informasi, maka penguatan kuliner akan sekaligus memperkuat upaya konservasi. Melalui studi kasus tentang Serombotan Klungkung ditawarkan konsep lanskap kuliner sebagai suatu ide untuk mempertahankan kekayaan sumber daya hayati.

2. MATERIAL DAN METODE

Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, dengan objeknya adalah serombotan Klungkung sebagai studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapang dan wawancara dengan penjual dan pembeli.

Observasi penjual serombotan dilakukan malai dari pasar senggol (pasar malam) kota Klungkung yang buka mulai sekitar pukul 15.00 sampai dengan sekitar pukul 23.00. Selanjutnya bergerak ke pasar senggol kota Gianyar yang berjarak kurang lebih 12 km dari kota Klungkung.Kota Denpasar menjadi lokasi observasi yang terakhir, berjarak kurang lebih 30 km dari kota Klungkung.

Wawancara dilakukan dengan tiga orang penjual serombotan di pasar senggol Klungkung, dua orang di pasar senggol kota Gianyar, dan satu orang di pasar senggol kota Denpasar.

Data yang terkumpul selanjutnya ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Kuliner Serombotan

Berdasarkan hasil observasi di pasar senggol (pasar malam) di kota Klungkung, kota Gianyar, dan kota Denpasar, ternyata kata serombotan (beraneka ragam) sebagai salah satu bentuk/sebutan/nama kuliner kabupaten klungkunng ternyata wujud nyatanya ditemukan, seperti tersaji pada Gambar 1.

Gambar 1. Bahan baku serombotan

beserta bumbunya

Bahan baku serombotan yang ditemukan di tiga pasar senggol saat dilakukan observasi ternyata berbeda (Tabel 1).

Tabel 1. Bahan serombotan

NO

Pasar Senggol Kota Klungkung Gianyar Denpasar

1. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,

2, 3, 5, 7, 10, 11

2, 3, 5, 6, 7, 11

Keterangan: 1. Bayem (bayam) = Amaranthus sp) 2. Kangkung (kangkung) = Ipomea aquatika 3. Buah kacang (k.panjang) = Phaseolus vulgaris 4. Kelongkang (kecipir) = Psophocarpus

tetragonolobus 5. Utik-utik kacang ijo (kecambah k. Hijau) = Vigna

radiata 6. Kecai (kecambah k. Hijau yang baru tumbuh) =

Vigna radiata 7. Paye (pare) = Momordica charantia 8. Tuwung cerik (terung bulat yang kecil) = Thai

Round Green Eggplant, Solanum melongena 9. Undis (kacang hitam) = Cajanus cajan 10. Kacang tanah (k. Tanah)= Arachnis hypogea 11. Kacang krisik (k. Merah) = Phaseolus vulgaris

Serombotan merupakan salah satu bentuk kuliner tradisional yang keberadaannya sangat dikenal. Begitu membicarakan tentang kuliner tradisional yang ada di Bali, serombotan Klungkung

Page 4: Cokorda Gede Alit Semarajaya

3

pasti menjadi salah satunya. Karena rasanya sangat enak, unik, dan segar karena bahan bakunya sangat beragam berupa sayuran daun, sayuran buah, serta kacang-kacangan. Penyiapan bahan serombotan ada yang direbus, digoreng, ditambus (dipanggang) untuk sambel nyuh (bumbu parutan kelapa), sambel koples (bumbu cabai), serta bahan yang masih tetap dalam kondisi mentah seperti tuwung cerik (terung kecil yang bulat) dan kecai (kecambah kacang hijau yang baru tumbuh). Berdasarkan hasil wawancara dengan Made Rauh (penjual serombotan di pasar senggol Klungkung), apabila ada komponen/unsur/bahan penyusunnya dikurangi, kekompakan rasanya menjadi lain atau kurang enak.

Penyiapan bahan serombotan yang cukup merepotkan adalah merebus undis, terutama pada saat tidak musimnya, karena bahan baku yang tersedia berupa undis kering. Untuk merebusnya dibutuhkan waktu yang cukup lama yaitu sekitar tiga jam. Waktu rebus dapat dipercepat melalui upaya perendaman sehari sebelum direbus, waktunya berkisar 1-1,5 jam. Lebih jauh Made Rauh bercerita, apabila belum ditemukan undis yang masih muda, maka dapat digunakan rebusan biji buncis. Cerita itu juga didukung oleh Kadek Sriani (penjual serombotan generasi ke tiga) yang berasal dari Nusa Penida Kabupaten Klungkung.

Perjalanan observasi serombotan dari pasar senggol kota Klungkung sebagai tempat kelahirannya, menuju pasar senggol kota Gianyar dan berakhir di kota Denpasar (Gambar 2)

Gambar 2. Tiga lokasi obsevasi Keterangan: A=Klungkung, B=Gianyar, C=Denpasar

Dari ke tiga lokasi pasar senggol yang

diobservasi, ternyata ditemukan ada pengurangan bahan baku yang digunakan (Tabel 1). Pengurangan ini diinformasikan oleh penjual karena beberapa orang kurang menyukai kecai yang rasanya aneh dan paye yang mempunyai rasa pahit. Beberapa pembeli juga kurang menyukai kacang yang digoreng dengan berbagai alasan. Setelah peneliti tanyakan hal yang sama kepada beberapa pembeli, ternyata jawabannya tidak jauh berbeda.

Ida Ayu Surayin (2007) mengatakan bahwa serombotan merupakan kuliner asli Klungkung. Secara khusus ia juga menekankan bahwa komponen serombotan dapat terdiri berbagai jenis sayur-sayuran, kacang-kacangan, terung bulat kecil yang mentah, dan juga kecambah pendek dari kacang hijau yang mentah. Data Tabel 1 menunjukkan bahwa komposisi variasi sayuran dan kacang di serombotan yang dijual di Klungkung memiliki variasi jenis dua kali lebih banyak dari dua kabupaten lain, Gianyar dan Denpasar. Hal ini menegaskan bahwa memang kuliner srombotan memang berasal dari Klungkung. Sementara pada saat kuliner

A

B

C

Page 5: Cokorda Gede Alit Semarajaya

4

serombotan masuk ke wilayah lain, maka terjadi penyesuaian isi. Jenis pilihan sayur ternyata banyak dipengaruhi oleh alasan preferensi terhadap bahan sayuran yang dipakai. Hal ini tampaknya dipengaruhi oleh kebiasaan atau budaya kuliner dari daerah Denpasar maupun Gianyar.

3.2. Lanksap sebagai Sumber Pangan

Jackson (1980) menyatakan lanskap sebagai sebentuk lahan yang di atasnya terjadi interaksi antara manusia dengan lingkungan dalam jangka panjang dan akan terus mengalami perubahan dengan berjalannya waktu perubahan. Lanskap sebagai bentang alam menurut Arifin (2012) merupakan keseluruhan fisik, ekologis, dan geografis suatu lahan yang mengintegrasikan semua pola dan proses alam dan manusia. Lebih lanjut dinyatakan bahwa lanskap meliputi sumber daya hayati maupun sumber daya nonhayati. Kalau berangkat dari pendapat Arifin tersebut, maka lanskap itu tidak pernah terpisahkan dari interaksi proses alam berserta hukumnya dengan segala aktivitas manusia untuk memenuhi hidup dan kehidupannya.

Berdasarkan pemahaman lanskap seperti tersebut di atas, upaya normatif untuk menjadikan lingkungan berproses dan berfungsi secara berkelanjutan sudah sangat sempurna. Mengingat UUD 1945, telah menggariskan bahwa: air, udara, bumi, dan yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat. Selanjutnya, untuk lebih menjaga keseimbangan pembangunan turunlah Undang-undang tentang Tata Ruang (nomor 26/2007), yang menekankan pada potensi sumber daya alam serta sumber daya manusia. Menjadi sangat sinambung dengan Nehen (2017), bahwa merancang kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan seyogyanya berdampak sangat rendah dengan sumber biaya yang minimal. Apapun alasannya setiap manusia selalu membutuhkan pangan dengan jenis bahan pangan dan pengolahan yang beragam tergantung linkungan fisik, sosial, budaya

dan agama (Hardinsyah, 2007). Menurut Indrawan, dkk (2012), Biologi konservasi merupakan suatu sintesa berbagai disiplin ilmu untuk mencegah hilangnya sejumlah sumber daya alam hayati akibat degradasi keanekaragaman hayati.

Argumentasi etika merupakan alasan yang sahih untuk melindungi keanekaraman hayati. Argumentasi ini timbul dari tatanan nilai berbagai agama, filosofi, dan budaya sehingga dapat dimengerti oleh kebanyakan anggota masyarakat. Argumentasi etika untuk melestarikan keanegaraman hayati pada berbagai kuliner tradional nusantara, dapat menyentuh naluri dan sisi baik masyarakat. Disamping menumbuhkan keberanian untuk menghargai alam, kehidupan, keunikan, membangkitkan rasa keindahan, serta kepercayaan pada ciptaan dan kebesaran Tuhan.

Argumen estetika ada baiknya juga dipergunakan di era globalisasi, kemajuan informasi teknologi yang begitu pesat, dan era generasi ’manusia milenial’. Kuliner tradisional dengan tampilan sederhana, walaupun bernilai gizi tinggi, akan tidak menarik dibandingkan jenis produk makanan dengan minim nilai nutrisi tapi memiliki tampilan menarik (Gambar 3). Tantangan ke depan adalah memposisikan kembali alam sebagai lanskap yang menyediakan pangan yang seimbang bagi manusia.

Generasi milenial diidentifikasi sebagai generasi yang cenderung sangat mudah terpengaruh lewat tampilan yang estetik. Tampilan sajian yang indah dengan mudah dibuat – sehingga muncul pula food photography – dan disebarkan melalui media sosial.

Gambar 3. Estetika Kuliner Serombotan

Page 6: Cokorda Gede Alit Semarajaya

5

Sumber: http://travelblog.astadala.com/wp-

content/uploads/2014/11/serombotan.jpg

Rahmawati (2017) dalam tulisannya menyoroti generasi milenial sebagai pembentuk tren makanan. Ia mengatakan bahwa generasi ini mencari jenis makanan berlabel sehat dan praktis. Serombotan jelas merupakan makanan sehat karena selalu disajikan dalam kondisi segar. Yang menjadi kekhawatiran dari jenis kuliner semacam ini adalah perlunya lahan untuk menanam, sementara saat ini terjadi persaingan pemanfaatan lahan untuk fungsi pertanian dengan fungsi non pertanian, seperti industri dan perumahan. Memanfaatkan karakter generasi milenial yang disebut oleh Lyons (2004) dalam Putra (2016) adalah reaktif terhadap perubahan lingkungan sekitar dan sangat ’melek’ teknologi, maka kiranya kampanye kuliner lokal dengan bahan lokal dapat dilakukan.

3.3. Lanskap Kuliner, Konservasi

Keanekaragaman Hayati, dan Ketahanan Pangan

Serombotan Klungkung merupakan kuliner tradisional Bali yang sudah dikenal, dengan tampilan yang sangat unik dan tercermin ada unsur keberanian, hal tersebut ditunjukkan dari ragam sayuran daun, sayuran buah, kacang-kacangan, dan berbagai kompenen bumbu, dan didalamnya terkandung nilai kesehatan. Apalagi ditambah dengan cara pengolahan bahannya yang sangat variatif, ada yang direbus, digoreng, dipanggang, dan ada pula yang tersajikan dalam wujud mentah. Apabila jenis produk pertanian yang dimakan semakain beragam, kesehatan tubuh dipastikan akan semakin meningkat, sejalan dengan konsep Bhuana Agung (alam semesta) dan Bhuana Alit (manusia).

Kuliner berkaitan erat dengan proses dalam menyiapkan makanan atau memasak yang merupakan kegiatan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Lazuardi dan Triady, 2015). Kuliner sebagai salah satu subsektor di dalam ekonomi kreatif, merupakan kegiatan persiapan, pengolahan, penyajian produk makanan yang menjadikan unsur

kreativitas, estetika, tradisi, dan kearifan lokal sebagai elemen terpenting dalam meningkatkan cita rasa dan nilai produk untuk menarik daya beli dan memberikan pengalaman bagi konsumen. Kuliner khas daerah-daerah di Indonesia sudah ada sejak lama dan masih bertahan hingga saat ini. Kuliner tradisional atau kuliner lokal adalah jenis makanan yang berkaitan erat dengan suatu daerah dan diwariskan dari generasi ke generasi sebagai warisan budaya.

Setiap kuliner tradisional yang mampu bertahan sampai lintas generasi, itu menunjukkan bahwa kuliner dimaksud pasti mempunyai rasa enak dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Serombotan Klungkung merupakan salah satu kuliner tradisional yang ada di Bali termasuk sudah lulus, karena mampu bertahan dari generasi ke generasi dan tetap hadir di tengah-tengah masyarakat, walaupun diluar tempat lahirnya kuliner tersebut sudah ada modifikasi atau variasi,, seperti kecai (kecambah kacang hijau) yang bisanya tersajikan dalam wujud mentah, atau bahan lainnya mengikuti selera penikmat, namun bahan utama dan prosedur memasaknya tidak berubah.

Lanskap kuliner sebagai suatu konsep dari pengejawantahan interaksi alam dan manusia dalam bentang ruang dan waktu diharapkan akan mampu mempertahankan keanekaragaman hayati sekaligus memberi nilai tambah baik secara ekonomi maupun bagi nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini sejalan dengan pendapat Roe (2016) bahwa manusia, makanan, dan lanskap saling mempengaruhi dalam interaksi yang bersifat positif. Konsep lanskap kuliner juga sejalan dengan Rencana Strategis untuk Keanekaragaman Hayati 2011 – 2020 yang dicanangkan oleh FAO dan UNEP (CBD, 2013). Organisasi pangan dan pertanian dunia (FAO) beserta badan lingkungan dunia (UNEP) ini dengan tegas menyatakan bahwa keanekaragaman hayati beserta ekosistem terkait sangat penting untuk menghadapi perubahan yang terjadi di dunia dan untuk mencapai ketahanan pangan bagi semua mahluk – biological diversity and the related

Page 7: Cokorda Gede Alit Semarajaya

6

ecosystem services are crucial to cope with changes and achieve food security for all. Terdapat empat dimensi yang mempengaruhi ketahanan pangan, yaitu pemanfaatan pangan, ketersediaan pangan secara fisik, tersedianya akses terhadap makanan secara ekonomi maupun fisik, dan yang terakhir adalah kesinambungan stabilitas dari ketiga dimensi tersebut.

Secara konseptual, lanskap kuliner dapat digunakan untuk mempertahankan kekayaan sumber daya hayati, karena mengandung pengertian kesehatan manusia dan kemampuan untuk mengorganisasikan sumberdaya alam melalui perencanaan (planning) pengaturan (organizing) pengarahan (directing) dan pengendalian (controlling) untuk menghasilkan kualitas kehidupan yang lebih baik. Kegiatan penanaman dan pemeliharan segala produk pertanian yang dibutuhkan untuk setiap kuliner tradisional dapat dimulai dari lingkungan di sekitar rumah, lingkungan Banjar, dan pedesaan. Kegiatan semacam ini dapat dimanfaatkan secara langsung untuk mengedukasi masyarakat tentang kekayaan sumber daya hayati yang ada dii sekitar ligkungan hidupnya. Konsep ide ini ditunjang oleh hasil penelitian yang telah dilaporkan Margi, dkk. (2013) tentang wisata kuliner di Kabupaten Buleleng. Kuliner yang didukung oleh masyarakat pengusungnya akan mendorong keberadaan sumber daya sebagai bahan baku makanan tersebut. Dalam konteks kuliner serombotan, implikasi terhadap keragaman hayati dapat terwujud dengan penanaman tanaman hortikultura-palawija sebagai sumber penyedia bahan mentahnya. Mengingat karakteristik serombotan yang perlu disajikan secara segar, maka tentunya akan mendorong penyediaan barang dapat dilakukan secepat mungkin dari produsen (petani) hingga ke konsumen akhir (penikmat serombotan). Hal paling logis dan ekonomis untuk menjawab kebutuhan tersebut adalah jika pihak penyedia dan pengguna berada dalam wilayah yang dekat. Kelokalan menjadi kunci dari penyediaan dan penggunaan sehingga secara tidak langsung telah mendorong

untuk menjaga lanskap keanekaragaman hayati sesuai dengan kondisi geografi. Kesinambungan yang stabil dari dimensi pemanfaatan, ketersediaan, dan akses terhadap pangan sebagaimana yang dicanangkan UNEP dan FAO dapat diterjemahkan melalui konsep lanskap kuliner. 4. KESIMPULAN

Serombotan Klungkung merupakan salah satu bentuk kuliner tradisional Bali yang bahannya terdiri dari sayuran daun, sayuran buah, kacang-kacangan, dan berbagai produk pertanian untuk bumbu.

Konsep lanskap kuliner ditawarkan sebagai suatu ide untuk mempertahankan kekayaan sumber daya hayati. Kuliner dengan bahan yang beragam akan dapat mendorong terjaganya sumber daya alam terutama hayati yang beragam pula.

UCAPAN TERIMAKASIH

Pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan ucapan terimakasih kepada bapak Made Rauh, ibu Kadek Sriani dan semua nara sumber yang sudah meluangkan waktunya dan atas kesabarannya untuk menceritakan pengetahuan dan pengalamannya terkait dengan serombotan Klungkung. DAFTAR PUSTAKA Arifin, HS. 2012. Manajemen Lanskap Berkelanjutan

Bagi Sumber Daya Biologi di Pedesaan Indonesia. Merevolusi Revolusi Hijau. Pemikiran Guru Besar IPB (Buku III). Hal. 502-527. IPB Press

Bessiere, J. 1998. Local Development and Heritage: Traditional Food and Cuisine as Tourist Attractions in Rural Areas. Sociologia Ruralis, 38, 21-34.

CBD. 2013. Biodiversity for Food Security and Nutrition. CBD-Get Ready For 2015 newsletter, 5 July, 2013.

Hardinsyah. 2007. Gizi, Pangan dan Sistem Ekologi Manusia. Hal. 117-126. Dalam Adiwibowo, S. (Ed.). Ekologi Manusia. Fakultas Ekologi Manusia-IPB Bogor.

Indrawan, M; Primack, RB.; dan Supriatna, J. 2012. Biologi Konservasi. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. 625 halaman.

Jackson, J.B. 1980. The Necessity for Ruins. The University of Massachusetts Press, Amherst.

Page 8: Cokorda Gede Alit Semarajaya

7

Lazuardi, M dan Triady, MS. 2015. Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2015. Rencana Pengembangan Kuliner Kuliner Nasional 2015-2015. PT. Republik Solusi. 102 halaman

Margi, IK; Ariani, RP; Widiastini, NMA; dan Suriani, NM. 2013. Identifikasi Potensi Wisata Kuliner Berbasis Bahan Baku Lokal Di Kabupaten Buleleng, Bali. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora. Vol 2. No. 2, 257-264.

Putra, Y.S. 2016. Theoritical Review: Teori Perbedaan Generasi. Among Makarti, vol.9, no. 18, Desember, 2016. Hal..123 – 134.

Rahmawati, A.A.D. 2017. Ini Peran Generasi Milennial dalam Membentuk Tren Makanan 2017. URL: https://food.detik.com/info-kuliner/d-3389405/ini-peran-generasi-milennial-dalam-membentuk-tren-makanan-2017.

Roe, M. 2016. Editorial: food and landscape, Landscape Research, 41:7, 709-713, DOI:10.1080/01426397.2016.1226016.

Sarwono, S.W. (2014). Psikologi Lintas Budaya. Divisi Buku Perguruan Tinggi, PT RajaGrafindo Persada. Jakarta. 187 halaman.

Surayin, I.A. 2007. Masakan Bali. Penerbit Paramita, Surabaya.

Page 9: Cokorda Gede Alit Semarajaya

Pelaksana :

Seminar dan Lokakarya NasionalFbrum Komunikasi Perguruan finggrPertanian Indonesia GKPTPI)

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SYIAH KUALA

"Tggffig,of"

Page 10: Cokorda Gede Alit Semarajaya

DAFTARISI

LrrA PEHGANTAR .........................ii

DAFTAR t5t............ ........................iii

TENTATTF SUSUNAN ACARA.......,....... ...................... xvi

SESI PARALEL..... .................... xviii

PENGARUH PROGRAM INTENSIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI

tN DONES|A........... ............. ...... .. , ... 1

Agus Hudoyol* dan lndah Nurmayasari1......., .......................................1

POTENST DAN KENDALA pENGEMBANGAN NTLAM ACEH .......................................................2

Ellyta Effendyl', Muhammad yusuf N1, Roman02, Safrida2.................................................2

KA]IAN KELEMBAGAAN LUMBUNG PANGAN DALAM MENINGKATKAN KETAHANAN

PANGAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI LAMPUNG ............,................,...3

Fembriarti Erry Prasmatiwil-, Bustanul Arjfinl, lndah Nurmayasaril, yuliana Satehl, RusdiEvi2a12.................,. .... ., .. .. . . .. ..... .. 3

STRATEGI PENGUATAN KEMANDIRIAN EKONOMIX#AT PNOA PENGRA.JIN SUTERA DI

KABUPATEN SOPPENG /STUDI KASUS PENGRAJIN SUTERA KECAMATAN DONRI-DONRI

KABUPATEN SOPPENG/ .......,.... ...................................4

Helda lbrahiml, Majdah M. Zain1, Suardi Bakril, Awaluddin yunusl, A2is1..........................4

PERSEPSI DAN PARTISIPASI ANGGOTA TERHADAP KELEMBAGAAN LUMBUNG PANGAN DI

PROV|NS| LAMPUNG............ .......................................5

lndah Nurmayasaril', Fembriarti Erry prasmatiwil, yuliana Salehl, Agus Hudoyo1.............5

STRUKTUR PENDAPATAN DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA NELAYAN PADA KAWASANMTNAPOLTTAN ...... .... ............ ........ .6

Jamilahl', M awardatir.......... ...................................6

DAMPAK POLA PENGUASAAN IAHAN TERHADAP KINERJA USAHATANI PADI SAWAH DI

PEDESAAN KOTA SERANG ...... .....................................7

Khaerul salehl, AndjarAstuti2., Sulaeni3 ........................... ....................1

KETERKAITAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN TERHADAP PEREKONOMIAN KABUPATENPRTNGSEWU ..................................8

Lina Marlinal', Teguh Endaryantol, Rabiatul Adawiyahl, Ani Suryani1.....,..........................8

PERBERDAYAAN LEMBAGA KELUARGA PETANI KOPI MELALUI FAMILY CARE UNIT (STUDI

KASUS MASYARAKAT PETANI KOPI KELOMPOK KERJA KEN TAWAR DI KAMPUNG LELABU,KECAMATAN8E8ESENKA8UPATENACEHTENGAH1............,.............................................9

Nurasih Shamadiyahl', Hafni Zaharal, Achmadi Jayaputra2 ..................9

l

Page 11: Cokorda Gede Alit Semarajaya

ri"l : : rsmantol', Anwar Kasiml, RiSma

. II.,*. : -BIJK COKLAT PADA PENUNDAAN

Efryanti Pulunganl ....................................127

PENGOLAHAN SETELAH PENYANGRAIAN BUI

t28

r -:- Fauzan Azirral, Santi Noviliska1.. .... .... . " 128

. ,*IJi .: T -LINER SEBAGAI SUATU IDE UNTUK MEMPERTAHANKAN KEKAYAAN SUMBER

- ,--:-TI (STUDI KASUS SEROMBOZ4N KLUNGKUNG) " """129

:j. :':;3:deAlitSemarajayal,NaniekKohdratal,LurySevitaYusianal " " "l29

..1 : :..STRAK AIR DAUN KLUWIH DALAM MENURUNKAN GLUKOSA DARAH MENCIT

.- - -:ERG11KEM|A.......................... .,,.... .... 130

:s,,:-:hika Permatal*, Alfi Asbenl ........... ...., '- " """ 130

l; :: - 'i, :E1TUMBUHAN AYAM KAMARAS JANTAN TERHADAP SUBSTITUSI DENGAN

-:,: -'.: :r'IPAS TAHU,TEPUNG KULITTELUR DAN FEED SUPLEMENT DALAM PAKAN 131

--an Yamanl*, Zulfanl, M. Daudl. Allailyl, 12a2u1fi2ar................ 131

, J- ,.,:[]SA5I IMBUHAN PAKAN ALAM I TANAMAN LEM PUYAN G GNAH IZiNgibET ZCTUMbCII

- . - -: AP KARKAS DAN JUGA BAGIAN GIBLET AYAM KALASAN (AYAM PETELUR

r ,_ -. t,] ......

',:-:a Riwa sukmal, Sitti wajizahl, Allailyl* f .

i ::. :ENGGUNAAN RiMPANG LEMPUYANG GAIAH lzingiber zerumbet) TERHADAP

: : ::: R\,lA AyAM KALA5AN .............. ............................:............ ....... 133

r.r -- ammad Rizky P1, Sitti wajizahl, samadil* .". 133

: : !,, .IISASI IKAN TAWES (BOTb ONYMUS gONiONOtUs) MENGGU NAKAN HORMON ESTRADIOL-

-_: ..-............,..... " " 134

:: Qomahl*, Mustahall, Mas Bayu Syamsunarnol.....,....... ..,.. " " " "134

::!I)UGAAN KEASLIAN GABAH ACEH MENGGUNAKAN APLIKASI NIRS DENGAN METODE

:r \clpAL coM PON ENT ANALIYSIS (PcA) ....................... ............ .... " 135

(emala Dewi1, Fachruddinl, Zulfahrizall* ............ ...... " " " "135

iJBSITUSI KULIT PISANG FERMENTASI DALAM RANSUM KOM ERSIAL TERHADAP

::RFORMAN lTlK PEKING........... ..... " "136

llluhammad Daud1, Zulfanl, M. Aman Yaman,., 136

rRoFtL ASAM AMINO DAN ASAM LEMAK KEONG SUMPIL rPlonoxis sulcotus) Dl PERAIRAN

, ULAU PANJANG... ..... """""\37

Aris Munandarlx, Fitria Riany Eris2....... . ..... . .. . "" " " 1'37

(A]IANKARAKTERISTIKDANVIABILITASDADIHBUBUKMENGGUNAKANCARBoXYMETHYL

aELLULOSE (CMC) DARI METODE PENGERINGAN YANG 8ERBEDA.,.. . ."" " 138

Alfi Asbenl*, Wenny Surya lvlurtiusl, Rahima Putril .... . .. '138

732

xtv

Page 12: Cokorda Gede Alit Semarajaya

TENTATIF SUSUNAN ACARAMI]tl XOMUNIKASI PERGURUAN TINGGI PERTANIAN INDONESIA

lhrrr:- Aca ra

lamah Tamah dan lamuan Makan Malam denganGubernur Aceh

Anjong Mon Mata Pendopo

Gubernur AcehPembukaan MC:

Cut Aida titri dan Dzarnisa

ArabyPengajian Panitia

Sambutan dan Ucapan Selamat Datang Gubernur Aceh lr. Nova lriansyah, MTSambutan Rektor Universitas Syiah Kuala Prof. Dr. Samsul Rizal, M.EngSambutan Sekjen Forum Komunjkasi Perguruan TinggiPertanian lndonesia

Dr. Ir. Sudrajat, MP

PanitiaDo'a

Persembahan kesenian: Likok Pulo Sanggar Tari Jur.

Agroteknologi FP. UnsyiahRamah Tamah dan Foto Bersama Sie. Dokumentasi

Acaral- tN:-:8.80

:tE :{:js 30

Penjemputan peserta dari Hotel menuju tempat acara Panitia

Registrasi Pesertasi Panitia:ra :.:-Js 40 Pem bukaa n MC: Cut Aida Fitri dan

Dzarnisa Araby:E J.l-.18.45 PersembahanTarian Penyambutan: Ranup Lampuan Sanggar FP Unsyiah:E -r5,O8.55 Pembacaan Ayat SuciAlQur'an dan Shalawat Badar Taqdir Feriza:E 55-O9.10 Menyanyikan Lagu lndonesia Raya, Hymne Unsyiah dan paduan Suara GSp

Mars FP

:9 10-09.15 Laporan Ketua Panitia Dr. lr. Sofyan. M.Agric.Sc

:9.15-09.20

Sambutan-sambutan:

1. Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. lr. Samadi, M.Sc:.t.20-09.2s 2. Sekjen FKPTPI Dr. lr. H. Sudrajat, MP_9.25-09.3s 3. Rektor Unsyiah Prof. Dr. Samsul Rizal, M.Eng:9.35-09.50 Sambutan dan Pembukaan oleh Gubernur Aceh lr. H. Nova lriansyah, MT-9.50-09.55 Doa Dr. lr. Husni, M.Agric.Sc19.55-10.10 lstirahat

i0.70 72.20 Keynote Speokerc:

1. Gubernur Aceh

2. Dirjen Belmawa Kemeristekdikti

3. Perhimpinan Ekonomi Pertanian tndonesia (pERHEpl)

4. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit lndonesia(GAPKT):

Moderator:

lr. Nova lriansyah, MT

Prof. lntan Ahmad, PhD

Prof. Dr. Bustanul Arifin

lr. (acuk Sumarto, MBA

Dr. lr. Agussabti, M.Si

Page 13: Cokorda Gede Alit Semarajaya

72.20-12.30 Penyerahan cinderamata Dekan FP & sekje-12.30-14.00 lstirahat, Shalat dan Makan Siang

74.OO-76.20 Pertemuan Forum Dekan Pertanian lndonesia Ruang Lhok Nga

Pertemuan Asosiasi Program Studii

1. Agribisnis

2. Agroteknologi

3. llmu Tanah

4. ProteksiTanaman

Ruang Lhok Me

Ruang Serambi

Ruang Medina 1

Ruang Medina 2

Panel Seminar Sesi-1 Ruang Aceh 1-3, La:-:rillMed;na 3

16.20-18.00 Pertemuan Forum Jurnal FKPTPI Ruang Lambhuk

Panel Seminar Sesi-2 Ruang Aceh 1-3, Mec -.i

Lhok Me, Serambi & r,:l.18.00-19.00 Kembali ke Hoteldan Istirahat Panitia

19.00-19.30 Persiapan & Jemputan dari Hotel menuju AAC Unsyiah Panitia

19.30-22.30 Ramah Tamah dan iamuan Makan Malam dengan Rektor

Unsyiah

AAC Rektor Unsyiah

Penutupan MC

Sambutan-sambutan

1. Rektor Unsyiah Prof. Dr. Samsul Rizal, l,'! i-f2. Dekan Fakultas Pertanian Unsyiah Prof. Dr. lr. Samadi, M.kPersembahan kesenian dan hiburan

Acara Keterangan

07.00-07.30 Registrasi dan Peniemputan Peserta di Hotel Panitia

07.30-18.00 Fieldtrip 1. Sabang: Hotel- Pelabuhan Ulee Lheuh - Sabang Panitia

Fieldtrip 2. Banda Aceh: Hotel- Kota Banda Aceh Panitia

18.00-19.00 Kembali ke Hotel Panitia

xvI

Page 14: Cokorda Gede Alit Semarajaya

SESI PARATEL

'ir?.6 li:i]r I 1

luiirru Lr::tkup : Sosial Ekonomi Pertanianhraugi: I Medina 3lllfir.1:lr : Dr. Ir. Suyanti Kasimin, M,Si

: -: - -.\gus Hudoyo, IndahNurmayasari

PENGARUH PROGRAM INTENSIFIKASITERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITASPADI DI INDONESIA

t: r - . -: i :,r El)yta Effendy, MuhammadYusr.rf, Romano, Safrida

POTENSI DAN KENDALA PENGEMBANGANMINYAK NILAM ACEH

Fembriarti Erry Prasmatiwi,

- : , BusLanulArifin, IndahNurmayasari, Yuliana Saleh,Rusdi Evizal

KAJIAN KELEMBAGMN LUMBUNG PANGANDALAM MENINGKATKAN KETAHANANPANGAN RUMAH TANGGA DI PROVINSILAMPUNG

:r: -11.10Helda Ibrahim, Majdah Zain,Suardi Bakri, Awaluddin Yunus,Azis

STRATEGI PENGUATAN KEMANDIRIANEKONOMI KREATIF PADA PENGRAJIN SUTERADI KABI]PATEN SOPPENG

:r I ,:+.50Indah Nurmayasari, FembriartiErry Prasmatiwi, Yuliana Saleh,Asus Hudovo

PERSEPSI DAN PARTISIPASI ANGGOTA TERHADIKELEMBAGAAN LUMBUNG PANGANDI PROV]NSI LAI6UNG

11: - i 5.00 lamilah, MawardatiSTRUKTUR PENDAPATAN DAN PENGELUATANRUMAH TANGGA NELAYAN PADA MWASANMINAPOLITAN

:4. - i- 15.10Khaerul saleh, Andjar Astuti,Sulaeni

DAMPAK POLA PENGUASMN LAHANTERHADAP TERHADAP KINER]A USAHA TANIPADI SAWAH DI PEDESMN KOTA SEMNG

1:.10-15.20Lina Marlina, TeguhEndaryanto, Rabiatul Adawiyah,Ani Survani

KETERKAITAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHA}TERHADAP PEREKONOMIANKABUPATEN PRINGSEWU

15.20-15.30Nurasih Shamadiyah, HafniZahara. Achmadi IavaDutra

PEMBERDAYMN LEMBAGA KELUARGAPETANI KOPI MELALUI FAMILY CARE UNIT

15.30-15.40 RahmantaANALTSIS SEKTOR BASIS DAN KONTRIBUSISEI.(TOR

15.40-15.5 0 Salman, Mutia Rahma Wita FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIIMPOR KEDELAI INDONES]A

15.50-16.00Sekar Inten Mulyani, AnangSulistyo, Rayhana Jafar

KUALITAS PELAYANAN PENYULUHANPERTANIAN DI KAWASAN PERBATASAN DIKABUPATEN NUNUKAN KALIMANTAN UTAM

16.0 0- 16.10Setia Budi, Ahmad HumamHamid, Fajri, Agussabti

RESPON TERHADAP KETERLIBATAN PETANIPADA PROGRAM KEMITRAANPENYULUHAN UNTUK PENANGKAT BENIHPADI DI PROVINSI ACEH

75.70-L5.20 Suryadi

DAMPAK KENAIKAN PRODUKSI PADITERHADAP PENDAPATAN DANKESEJAHTERAAN KELOMPOK RUMAH TANGGADI INDONESIA

Page 15: Cokorda Gede Alit Semarajaya

Sesi Paralel 2Ruang Lingkup I Ketahanan panganRuangan i Aceh IlModerator : Dr. Dewi yunita, S.Tp., M.Res.

Bernatal Saragih, Katarida Dollu

PEMANFAATAN TEPUNG BONG6OL P]SA\:(MUSA PARADISIACA LINNJ SEBAGAIPANGAN ALTERNATIF DALAM MENDUKL;:i :.

KETAHANAN PANGAN

Anna Permatasari Kamarudin,Aminah Abdullah

76.40-16.50

16.50-17.00

77.00-77.10 Nia Kurniasih Suryana

Sahadi Didi Ismanto, AnwarKasim, Isma Efryanti Pulungan

17.20-17.30

L7.30-17.40Cokorda Gede Alit Semaraiaya,Naniek Kohdrata, Lury SevitaYusiana

t7.40-t 7 .50

EFEK SUHU PENCERINGAN PADAKAMKTERISTIK FISIKOKIMIA DANPENILAIAN SENSORI DARI PENERIMAANKONSUMEN PADA TEHPARE (MomordicachqrantioAKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN RCANOLEPTIi.DAUN Litsea cubeba PERSKEPUTUSAN DAN TINGK]qT KEPI]ASANKONSUMEN DALAM MEMILIH ANEKA SATEBANDENG DI PROVINSI BANTENANALISIS POTENSI SUMBER DAYA DANKEBERDAYAAN MASYARAKAT PERBATASANINDONESIA - MALAYSIA DALAM KETA}IANA\ANGAN

UH PERLAKUAN ENZIMATIS DARISARI BUAH NANAS (Ananas comosus) DANLAMA INKUBASI TERHADAP RENDEMEN DANKARAKTERISTIK VIRGIN COCONUT OILUII MUTU BUBUK COKLAT PADA PENUNDAA\PENGOLAHAN SETELAH PENYANGRAIAN

LANSKAP KULINER SEBAGAI SUATU IDEUNTUK MEMPERTAHANKAN KE(AYAANSUMBER DAYA HAYATI (STUDI KASUSSEROMBOTAN KLUNPOTENSI EKSTRAK AIR DAUN KLUWIH DALAMMENURUNKAN GLUKOSA DARAHMENCIT PUTIH HIPERGLIKEMIA

xxx t

Page 16: Cokorda Gede Alit Semarajaya

LANSKAP KULINER SEBAGAI SUATU IDE UNTUKMEMPERTAHANKAN KEKAYAAN SUMBER DAYA HAYATI (

KASUS SEROMBOTI1V KLUNGKU NG)'

Cokorda Gede AIit Semaraiayal, Naniek Kohdratal, Lury Sevita Yusiana:

Prcgram Studi Arsitektur Pertamanan Fakultas Pertanian, Unud*E-mail: coksemarajaya@unud acid

ABSTRAK

Globalisasi berdampak terhadap membanjirnya menu-menu barat yang secara perlahan --t-mengubah lanskap pertanian itu sendiri, karena untuk memperoleh bahan bakunya cenderung mergl

pola produki pertanian. Penurunan keanekaragaman hayati pada suatu lokasi dapat dikenali rEllperubahan pola makan masyarakatnya. Hal yang paling mendasar dari pemilihan makanan adilllingkungan seseorang atau pengalamannya dengan makanan. Kuliner nusantara dapat dimahsebagai sarana belajar tentang keberagaman stlmber daya hayati dari suatu lokasi. Apabila suatu lolbdapat bertahan di lokasi dimaksud dan tingkat penerimaan masyarakatnya semakin meluas seb4takibat perkembangan teknologi informasi, maka penguatan kuliner akan sekaligus memperkuat uP'-E

konservasi. Serombotan Klungkung merllpakan- salah satu bentuk kuliner tadisional Bali !4bahannya terdiri dari sayuran daun, sayuran buah, kacang-kacangan, dan berbagai produk pertaii-untuk bumbu. Konsep lanskap kuliner ditawarkan sebagai suatu ide untuk mempertahankan kekal:-sumber daya hayati.

Kata klrnci: Konservasi, nusantara, kulinertradisiona{Bali

129

Page 17: Cokorda Gede Alit Semarajaya

a^

a

bo

<.{a

r,l

a-, --:lEt-(Jll r." 'Hnf_a

Fr/hrl '' '

,-.

g'!a;1ffiYi-"vL=

*tea

..1.'

+q-

b(1

:r!Or

sl-fl, ttliaq

HQr<.n gF^? 1!) qf.JF+ tri(UitIlt rn:',O -U, tr' i-i:< =E JFt=f-

= 6Fl 5

-&r!---i cs = = -trcc

='1Jt.t' F F{

€ EiE =E:i

= EiEi iEC

{ F&EE Ei5= lh.-'?s ?STs tsf;E'?:"tE #s=q i=z* EtE gf :

't,l<

-l ==i

3' =) a :3d# f rt'; =?, o o rg -i

l6Ficg: ge FF-i/;ir 65anaF-fllE

E^gi;H l.L{ a() c,

=,JsdRltv-)uct4

^\\1,,l^l.drY

dr*(G

F{c\u

,E(Usl).{>(q)

!r

bs

CJa

GhG

aE,

CU,trGAH>(q)a+).F{tr{

()'ooo()

-ot{o

rEcU

O.OJ

M

t-.

s

p-<i

{lK,F{i

k*-ljF=ffiEilIEAt

rn

a

-}lvC.r ?

HH