Top Banner
Content Introduct ion Question Design Teoritica l Basic Conclusio n COK EGHIX TIRTA DINARTA IIA
7

Cok eghix tirta dinarta IIa

Jan 27, 2016

Download

Documents

banyan

Cok eghix tirta dinarta IIa. ABSTRACT. - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Cok eghix tirta dinarta IIa

ContentIntroductionQuestionDesignTeoritical BasicConclusion COK EGHIX TIRTA

DINARTAIIA

Page 2: Cok eghix tirta dinarta IIa

ContentIntroductionQuestionDesignTeoritical BasicConclusion

B E L A J A R K O G N I T I F C I R I K H A S N YA T E R L E T A K D A L A M B E L A J A R M E M P E R O L E H D A N M E M P E R G U N A K A N

B E N T U K- B E N T U K R E P R E S E N T A T I F YA N G M E W A K I L I S E M U A O B Y E K YA N G D I H A D A P I , E N T A H O B Y E K I T U

O R A N G , B E N D A A T A U K E J A D I A N / P E R I S T I W A . S E G A L A O B Y E K I T U D I R E P R E S E N T A S I K A N A T A U D I H A D I R K A N

D A L A M D I R I S E S E O R A N G M E L A L U I T A N G G A PA N , G A G A S A N A T A U L A M B A N G , YA N G S E M U A N YA

M E R U PA K A N S E S U A T U YA N G B E R S I FA T M E N T A L . M I S A L N YA , S E S E O R A N G M E N C E R I T A K A N

P E N G A L A M A N N YA S E L A M A M E N G A D A K A N P E R J A L A N A N K E L U A R N E G E R I , S E T E L A H K E M B A L I K E N E G E R I N YA

S E N D I R I . T E M PA T- T E M PA T YA N G D I K U N J U G I N YA S E L A M A B E R A D A D I L A I N N E G A R A T I D A K D A PA T D I B A W A

P U L A N G , O R A N G N YA S E N D I R I J U G A T I D A K H A D I R D I T E M PA T- T E M PA T I T U PA D A W A K T U S E D A N G B E R C E R I T A .

T E T A P I , S E M U A P E N G A L A M A N N YA T E R C A T A T D A L A M B E N A K N YA D A L A M B E N T U K B E R B A G A I G A G A S A N D A N

S E J U M L A H T A N G G A PA N . G A G A S A N D A N T A N G G A PA N I T U D I T U A N G K A N D A L A M K A T A - K A T A YA N G D I S A M PA I K A N

K E PA D A O R A N G YA N G M E N D E N G A R K A N C E R I T A N YA . D E N G A N D E M I K I A N , H A L - H A L YA N G T I D A K H A D I R

S E C A R A F I S I K PA D A S A A T S E K A R A N G , D A PA T M E N J A D I B A H A N K O M U N I K A S I A N T A R A D U A O R A N G ; S E G A L A

M A C A M H A L S E O L A H - O L A H D I P E G A N G , D I S E N T U H D A N D I P E R M A I N K A N S E C A R A M E N T A L . K A R E N A K E M A M P U A N

K O G N I T I F I N I , M A N U S I A D A PA T M E N G H A D I R K A N R E A L I T A S D U N I A D I D A L A M D I R I N YA S E N D I R I .

ABSTRACT

Page 3: Cok eghix tirta dinarta IIa

ContentIntroductionQuestionDesignTeoritical BasicConclusion

Mengingat adalah suatu aktifitas kognitif, di mana orang menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa lampau atau berdasarkan kesan-kesan yang diperoleh di masa lampau.Dalam aktivitas mental berpikir paling menjadi jelas, bahwa manusia berhadapan dengan obyek-obyek yang diwakili dalam kesadaran. Jadi, orang tidak langsung menghadapi obyek secara fisik seperti terjadi dalam mengamati sesuatu bila melihat, mendengar atau meraba-raba.[1]Semakin bertambah dewasa kemampuan kognitif seseorang, maka semakin bebas seseorang memberikan respon terhadap stimulus yang dihadapi. Perkembangan itu banyak tergantung kepada peristiwa internalisasi seseorang ke dalam sistem penyimpanan yang sesuai dengan aspek-aspek lingkungan sebagai masukan.

Page 4: Cok eghix tirta dinarta IIa

ContentIntroductionQuestionDesignTeoritical BasicConclusion

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Dengan kata lain, model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat kita gunakan untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka di dalam kelas dan untuk menentukan material/perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, media (film-film), tipe-tipe, program-program media komputer, dan kurikulum (sebagai kursus untuk belajar).Hal ini sejalan dengan pendapat Joyce (1992) “Earch model guides us as we design instruction to helf students achieve various objectis” . Artinya, setiap model mengarahkan kita dalam merancang pembelajaran untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Sejalan dengan Joyce, Joyce dan Weil (1992:1) menyatakan “Models of teaching are really models of learning. As we help student acquire information, ideas, skills, value, ways of thinking and means of expessing themselves, we are also teaching them how to learn”. Artinya, model pembelajaran merupakan model belajar. Dengan model tersebut guru dapat membantu siswa mendapatkan atau memperoleh informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide diri sendiri. Selain itu, model belajar juga mengajarkan bagaimana mereka belajar.Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran (kompetensi pembelajaran), dan pengelolaan kelas (Kardi dan Nur 2000:8). Hal ini sejalan dengan pendapat Arend (1997) “The term teaching model refers to a particular aproach to instruction that includes its goals, sintax, enviroment, and management system”. Artinya, model pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu, termasuk tujuannya, langkah-langkahnya (syntax), lingkungannya, dan sistem pengelolaannya.Arend (1997) memilih istilah model pembelajaran didasarkan pada dua alasan penting. Pertama, istilah model memiliki makna yang lebih luas daripada pendekatan, strategi, metode, dan teknik. Kedua, model dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi yang penting, apakah yang dibicarakan tentang mengajar di kelas, atau praktik mengawasi anak-anak.Atas dasar pendapat di atas, model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai berikut. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematik (teratur) dalam pengorganisasian kegiatan (pengalaman) belajar untuk mencapai tujuan belajar (kompetensi belajar). Dengan kata lain, model pembelajaran adalah rancangan kegiatan belajar agar pelaksanaan KBM dapat berjalan dengan baik, menarik, mudah dipahami, dan sesuai dengan urutan yang lagis.

Page 5: Cok eghix tirta dinarta IIa

ContentIntroductionQuestionDesignTeoritical BasicConclusion

DESIGN

Belajar kognitif ciri khasnya terletak dalam belajar memperoleh dan mempergunakan

bentuk-bentuk representatif yang mewakili semua obyek yang dihadapi, entah obyek

itu orang, benda atau kejadian/peristiwa. Segala obyek itu di representasikan atau di

hadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan, gagasan atau lambang, yang

semuanya merupakan sesuatu yang bersifat mental. Misalnya, seseorang

menceritakan pengalamannya selama mengadakan perjalanan keluar negeri, setelah

kembali ke negerinya sendiri. Tempat-tempat yang dikunjuginya selama berada di lain

negara tidak dapat dibawa pulang, orangnya sendiri juga tidak hadir di tempat-

tempat itu pada waktu sedang bercerita. Tetapi, semua pengalamannya tercatat

dalam benaknya dalam bentuk berbagai gagasan dan sejumlah tanggapan. Gagasan

dan tanggapan itu di tuangkan dalam kata-kata yang disampaikan kepada orang yang

mendengarkan ceritanya. Dengan demikian, hal-hal yang tidak hadir secara fisik pada

saat sekarang, dapat menjadi bahan komunikasi antara dua orang; segala macam hal

seolah-olah dipegang, disentuh dan dipermainkan secara mental. Karena kemampuan

kognitif ini, manusia dapat menghadirkan realitas dunia di dalam dirinya sendiri.

Gambar 3 Bunga tulip

Disamping itu, semakin besar kemampuan berbahasa untuk mengungkapkan gagasan

dan tanggapan itu, semakin meningkatlah kemahiran untuk menggunakan

kemampuan kognitif secara efisien dan efektif. Kemapuan berbahasa pun harus

dikembangan melalui belajar. Pembahasan tentang belajar kognitif di sini, akan

dibatasi pada dua aktifitas kognitif yaitu mengingat dan berpikir.

.Gambar 1. pinguins

Page 6: Cok eghix tirta dinarta IIa

ContentIntroductionQuestionDesignTeoritical BasicConclusion

TEORITICAL BASIC• TEORI BELAJAR KOGNITIF

Belajar kognitif ciri khasnya terletak dalam belajar memperoleh dan

mempergunakan bentuk-bentuk representatif yang mewakili semua obyek yang

dihadapi, entah obyek itu orang, benda atau kejadian/peristiwa. Segala obyek itu

di representasikan atau di hadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan,

gagasan atau lambang, yang semuanya merupakan sesuatu yang bersifat mental.

Misalnya, seseorang menceritakan pengalamannya selama mengadakan

perjalanan keluar negeri, setelah kembali ke negerinya sendiri. Tempat-tempat

yang dikunjuginya selama berada di lain negara tidak dapat dibawa pulang,

orangnya sendiri juga tidak hadir di tempat-tempat itu pada waktu sedang

bercerita. Tetapi, semua pengalamannya tercatat dalam benaknya dalam bentuk

berbagai gagasan dan sejumlah tanggapan. Gagasan dan tanggapan itu di

tuangkan dalam kata-kata yang disampaikan kepada orang yang mendengarkan

ceritanya. Dengan demikian, hal-hal yang tidak hadir secara fisik pada saat

sekarang, dapat menjadi bahan komunikasi antara dua orang; segala macam hal

seolah-olah dipegang, disentuh dan dipermainkan secara mental. Karena

kemampuan kognitif ini, manusia dapat menghadirkan realitas dunia di dalam

dirinya sendiri.

Page 7: Cok eghix tirta dinarta IIa

ContentIntroductionQuestionDesignTeoritical BasicConclusion

CONCLUSIONDalam pembelajarkan suatu materi (tujuan/kompetensi) tertentu, tidak ada satu model pembelajaran yang lebih

baik dari model pembelajaran lainnya. Artinya, setiap model pembelajaran harus disesuaikan dengan konsep yang

lebih cocok dan dapat dipadukan dengan model pembelajaran yang lain untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Oleh karena itu, dalam memilih suatu model pembelajaran harus mempertimbangkan antara lain materi pelajaran,

jam pelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa, lingkungan belajar, dan fasilitas penunjang yang

tersedia. Dengan cara itu, tujuan (kompetensi) pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicapai.

Hal itu sejalan dengan pemikiran Arends (1997:7) yaitu model pembelajaran mengacu pada pendekatan

pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahapkegiatan

pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan engelolaan kelas. Hal itu dengan harapan bahwa setiap model

pembelajaran dapat  mengarahkan kita mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik dalam mencapai

tujuan pembelajaran.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan model pembelajaran sangat dipengaruhi oleh 1) sifat

dari materi yang akan diajarkan, 2) tujuan akan dicapai dalam pengajaran, 3) tingkat kemampuan peserta didik, 4)

jam pelajaran (waktu pelajaran), 5) lingkungan belajar, dan 6) fasilitas penunjang yang tersedia.

Kualitas model pembelajaran dapat dilihat dari dua aspek, yaitu proses dan produk. Aspek proses mengacu

apakah pembelajaran mampu menciptakan situasi belajar yang menyenangkan  (joyful learning) serta mendorong

siswa  untuk aktif belajar dan berpikir kreatif.  Aspek produk mengacu apakah pembelajaran mampu mencapai

tujuan (kompetensi), yaitu meningkatkan kemampuan siswa sesuai dengan standar kemampuan atau kompetensi

yang ditentukan. Dalam hal ini sebelum melihat hasilnya, terlebih dahulu aspek proses sudah dapat dipastikan

berlangsung baik.

Karena itu, setiap model memerlukan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang berbeda. Setiap model

memberikan peran yang berbeda kepada siswa, pada ruang fisik, dan pada sistem sosial kelas. Sifat materi dari

sistem saraf (penerimaan/proses berpikir) banyak konsep dan informasi-informasi dari teks buku bacaan materi

ajar siswa, di samping banyak kegiatan pengamatan gambar-gambar. Tujuan yang akan dicapai meliputi aspek

kognitif (produk dan proses) dari kegiatan pemahaman bacaan dan lembar kegiatan siswa (Trianto 2007: 5-6).