Cloud Computing MAKALAH TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Oleh : Sofi Andriyanto 1102412047 TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
Cloud Computing
MAKALAH
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Oleh :
Sofi Andriyanto
1102412047
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
KATA PENGANTAR
Tim penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan berkahnya. Sehingga tim penulis dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada
waktunya. Tujuan dari penulisan tugas ini adalah untuk memberikan sebuah informasi
kepada pembaca mengenai tema yang tim penulis ambil agar pembaca menambah
wawasan mengenai jaringan Cloud Computing, untuk mengetahui spesifikasi computer yang
mendukung layanan Cloud Computing dan dapat memenuhi mata kuliah Jaringan Komputer.
Tim penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih banyak sekali
kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, tim penulis sangat mengharapkan sekali kritik
dan saran yang bersifat membangun dan mendidik demi kesempurnaan tugas ini pada masa
yang akan datang. Dan semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan khususnya bagi tim penulis sendiri.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................... 1
DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 3
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Cloud Computing .............................................................. 5
2.2 Karakteristik Cloud Computing .......................................................... 7
2.3 Layanan Servis yang Diberikan Cloud Computing .............................. 8
2.4 Sistem Operasi yang Digunakan Untuk Cloud Computing ................. 9
2.5 Spesifikasi Computer Server Maupun Computer Client .................... 9
2.6 Infrastruktur Cloud Computing .......................................................... 9
2.7 Perusahaan yang Menyediakan Cloud Computing ............................ 11
2.8 Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing ................................... 11
2.9 Cloud Computing vs Bisnis ................................................................. 15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 21
3.2 Saran .................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang saat ini semakin pesat memungkinkan
perkembangan perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware) dalam
waktu yang singkat. Kemampuan suatu sistem komputer dapat diukur melalui tiga
tinjauan yaitu brainware, software, dan hardware. Tanpa adanya penyelarasan antara
ketiga hal tersebut maka sistem komputer belum dapat dikatakan bekerja secara
optimal.
Pada jaman sekarang, banyak berkembang jaringan-jaringan seperti halnya
Bluetooth, wi-fi, fiber optic, dan UPT, yang dapat digunakan oleh user sesuai dengan
keinginan user. Jaringan-jaringan tersebut memiliki layanan yang berbeda-beda.
Sekarang sudah berkembang kembali sebuah jaringan yang menggabungkan
pemanfaatan teknologi computer dan pengembangan berbasis internet. Sebagai contoh
google Apps, yang menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang di akses
melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di
server. Jaringan ini mempunyai 3 tingkatan layanan yang di berikan pengguna, yaitu :
infrastructure as a service, plarform as a service, dan software as a service. Jaringan ini
lebih unggul daripada jaringan sebelumnya. Diantaranya dapat menghemat investasi
awal untuk pembelian sumber daya, dapat menghemat waktu, lebih mudah membuat
operasional dan manajemen, serta dapat menghemat biaya operasional. Jaringan ini
disebut dengan Cloud Computing. Maka dari itu, penulis akan membahas mengenai
jaringan Cloud Computing.
Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi saat ini mengalami perkembangan
kearah pencapaian kemudahan dan kenyamanan luar biasa, sehingga kegiatan sehari-
hari yang dianggap tidak mungkin dapat dikerjakan dalam waktu singkat.
Pengembangan teknologi computasi berbasis internet saat ini lebih diarahkan pada
proses aplikasi sistem yang mudah dan tidak memerlukan banyak waktu atau tenaga.
Permasalahan diperoleh dalam pengolahan sistem jaringan. Apabila ada suatu
perubahan program aplikasi internet pada server dalam jaringan lokal, datanya harus
di-instal ulang atau disesuaikan kembali. termasuk pada pemakaian komputer biasa
diperlukan sistem operasi dan program aplikasi. Sistem operasi sangat menentukan
program aplikasi. Kalau pemakai memilih sistem operasi MS Windows misalnya, maka
aplikasinya pun harus berbasis Windows. Demikian juga kalau sistemnya berbasis DOS,
Linux, Mac, dan sebagainya.
Sekarang konsep teknologi informasi Cloud Computing sedang hangat dibicarakan.
Istilah Cloud Computing mulai banyak didengar dan perkembangannya sangat luar
biasa. Disebut-sebut teknologi Cloud Computing dapat menghilangkan permasalahan
yang dijelaskan diatas. Perusahaan-perusahaan besar di bidang IT pun sekarang
mencurahkan perhatiannya ke sana. Apa sebenarnya Cloud Computing itu ? Komputasi
awan merupakan istilah bagi dunia TI yang sistemnya hanya disewa. Maksudnya, dalam
menerapkan teknologi ini, pelanggan diharuskan untuk menyewa beberapa komponen
kerja di TI, seperti server penyimpanan data hingga data center. Melihat dari tren ini,
kita dapat memprediksi masa depan, standard teknologi akan menjadi lebih sederhana
karena ketersediaan dari banyak cloud service. Seluruh nama besar seperti IBM,
Microsoft, Google, dan Apple, saat ini sedang terlibat dalam peperangan untuk menjadi
penguasa terbesar terhadap teknologi awan ini.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kami bahas adalah adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan Cloud Computing?
2. Karakteristik apa yang dimiliki Cloud Computing?
3. Apa saja layanan yang diberikan Cloud Computing?
4. System operasi apa yang digunakan dalam Cloud Computing?
5. Bagaimana spesifikasi computer server maupun computer client untuk mendukung
layanan Cloud Computing?
6. Bagaimana infrastruktur Cloud Computing?
7. Perusahaan apa yang menyediakan Cloud Computing serta biaya/tarif yang
digunakan?
8. Apa saja kelebihan dan kekurangan Cloud Computing?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk menambah wawasan mengenai jaringan Cloud Computing.
2. Untuk mengetahui spesifikasi komputer yang mendukung layanan Cloud Computing.
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Jaringan Komputer.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Cloud Computing
Cloud Computing (Komputasi awan) adalah gabungan pemanfaatan teknologi
komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis Internet (awan). Awan (cloud)
adalah metefora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram
jaringan komputer. Komputasi awan (Cloud Computing) adalah suatu konsep umum tren
teknologi terbaru lain yang dikenal luas mencakup SaaS, Web 2.0 dengan tema umum
berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi
pengguna.
Secara garis besar yang dimaksud dengan komputasi awan (Cloud Computing)
adalah di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan
tersimpan secara sementara di komputer pengguna atau client seperti desktop,
komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan
lain-lain.
Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring
yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang
tersimpan di server. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut,
awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur
kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana
kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a
service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (di dalam awan) tanpa
mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap
infrastruktur teknologi yang membantunya.
Berbicara tentang cloud computing kita akan dihadapkan dengan sebuah istilah
lagi yaitu Thin Client. Jaringan Thin Client adalah suatu lingkungan jaringan, yang mana
client berfungsi sebagai terminal yang mengakses data dan aplikasi dari komputer
server. Secara terpusat pengolahan data dilakukan oleh server. Sedangkan client hanya
memproses input dari keyboard, mouse, dan keluaran berupa tampilan atau gambar
(display), hal ini karena proses seutuhnya dilakukan oleh server. Server utama
menyediakan aplikasi dan sumber daya lainnya untuk sejumlah besar Terminal. Terminal
(client) hanya cukup mengoperasikan mouse, keyboard dan monitor, client dapat
menjalankan berbagai aplikasi yang terinstall pada server.
Thin Client Server Computing (TCSC) merupakan suatu konsep jaringan komputer
yang menekankan proses komputasi pada sisi Client yang berkinerja seminimal mungkin.
Dalam konsep TCSC, terdiri dari Server dan Client, sisi client disebut juga dengan Thin
Client karena dapat menjalankan banyak aplikasi yang terinstal pada Server dengan
spesifikasi dibawah standar (sisi client), seperti menjalankan MS Office XP dengan
prosesor 486.
Definisi Cloud Computing
Cloud computing pada dasarnya adalah menggunakan Internet-based service untuk
men-support business process. Kata-kata “Cloud” sendiri merujuk kepada simbol awan
yang di dunia TI digunakan untuk menggambarkan jaringan internet (internet cloud).
Cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (‘komputasi’) dan
pengembangan berbasis Internet (‘awan’).
Cloud/awan merupakan metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering
digambarkan di diagram jaringan computer, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga
merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya adalah suatu
moda komputasi dimana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu
layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (“di
dalam awan”) tanpa pengetahuan tentangnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali
terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut jurnal yang
dipublikasikan IEEE, Internet Computing / Cloud Computing adalah suatu paradigma
dimana informasi secara permanen tersimpan di server internet dan tersimpan secara
sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop,
komputer tablet, notebook, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.
“Cloud Computing” secara sederhana adalah “layanan teknologi informasi yang bisa
dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet”. Komputasi
awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi
terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap
Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google
Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara sharing yang diakses melalui suatu
penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.
Wikipedia mendefinisikan cloud computing sebagai “komputasi berbasis Internet,
ketika banyak server digunakan bersama untuk menyediakan sumber daya, perangkat
lunak dan data pada komputer atau perangkat lain pada saat dibutuhkan, sama seperti
jaringan listrik”.
Gartner mendefinisikannya sebagai “sebuah cara komputasi ketika layanan berbasis TI
yang mudah dikembangkan dan lentur disediakan sebagai sebuah layanan untuk
pelanggan menggunakan teknologi Internet.”
Forester mendefinisikannya sebagai “standar kemampuan TI, seperti perangkat lunak,
platform aplikasi, atau infrastruktur, yang disediakan menggunakan teknologi Internet
dengan cara swalayan dan bayar-per-pemakaian.”
Agar lebih mudah membayangkan skema Cloud Computing, silahkan lihat ilustrasi
berikut.
Gambar 1 Skema Cloud Computing
2.2 Karakteristik Cloud Computing
Bahwa tidak semua aplikasi berbasis web dapat dimasukkan ke dalam kategori cloud
computing. Ada lima kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem untuk bisa di
masukkan dalam keluarga Cloud Computing, yaitu :
1. Swalayan (On Demand Self Service)
Seorang pelanggan dimungkinkan untuk secara langsung “memesan” sumber daya
yang dibutuhkan, seperti processor time dan kapasitas penyimpanan melalui control
panel elektronis yang disediakan. Jadi tidak perlu berinteraksi dengan personil
customer service jika perlu menambah atau mengurangi sumberdaya komputasi
yang diperlukan.
2. Akses Pita Lebar (Broadband Network Access)
Layanan yang tersedia terhubung melalui jaringan pita lebar, terutama untuk dapat
diakses secara memadai melalui jaringan internet, baik menggunakan thin client,
thick client ataupun media lain seperti smartphone.
3. Sumberdaya Terkelompok (Resource Pooling)
Penyedia layanan cloud, memberikan layanan melalui sumberdaya yang
dikelompokkan di satu atau berbagai lokasi data center yang terdiri dari sejumlah
server dengan mekanisme multi-tenant. Mekanisme multi-tenant ini memungkinkan
sejumlah sumberdaya komputasi tersebut digunakan secara bersama-sama oleh
sejumlah user, di mana sumberdaya tersebut baik yang berbentuk fisik maupun
virtual, dapat dialokasikan secara dinamis untuk kebutuhan pengguna/pelanggan
sesuai permintaan.
Dengan demikian, pelanggan tidak perlu tahu bagaimana dan darimana permintaan
akan sumberdaya komputasinya dipenuhi oleh penyedia layanan. Yang penting,
setiap permintaan dapat dipenuhi. Sumberdaya komputasi ini meliputi media
penyimpanan, memory, processor, pita jaringan dan mesin virtual.
4. Elastis (Rapid Elasticity)
Kapasitas komputasi yang disediakan dapat secara elastis dan cepat disediakan, baik
itu dalam bentuk penambahan ataupun pengurangan kapasitas yang diperlukan.
Untuk pelanggan sendiri, dengan kemampuan ini seolah-olah kapasitas yang tersedia
tak terbatas besarnya, dan dapat “dibeli” kapan saja dengan jumlah berapa saja.
5. Layanan Yang Terukur (Measured Service)
Sumber daya cloud yang tersedia harus dapat diatur dan dioptimasi penggunaannya,
dengan suatu sistem pengukuran yang dapat mengukur penggunaan dari setiap
sumberdaya komputasi yang digunakan (penyimpanan, memory, processor, lebar
pita, aktivitas user, dan lainnya). Dengan demikian, jumlah sumberdaya yang
digunakan dapat secara transparan diukur yang akan menjadi dasar bagi user untuk
membayar biaya penggunaan layanan.
2.2 Karakteristik Cloud Computing
Dengan semakin maraknya pembicaraan seputar cloud computing, semakin
banyak perusahaan yang mengumumkan bahwa mereka menyediakan layanan cloud
computing. Akan sangat membingungkan bagi kita para pengguna untuk memastikan
bahwa layanan yang akan kita dapatkan adalah cloud computing atau bukan. Untuk
mudahnya, dari semua definisi yang ada, dapat diintisarikan bahwa cloud computing
ideal adalah layanan yang memiliki 5 karakteristik berikut ini :
1. On-Demand Self-Services
Sebuah layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna
melalui mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan. Campur
tangan penyedia layanan adalah sangat minim. Jadi, apabila kita saat ini
membutuhkan layanan aplikasi CRM (sesuai contoh di awal), maka kita harus dapat
mendaftar secara swalayan dan layanan tersebut langsung tersedia saat itu juga.
2. Broad Network Access
Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan
saja, dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan. Dalam contoh
layanan aplikasi CRM di atas, selama kita terhubung ke jaringan Internet, saya harus
dapat mengakses layanan tersebut, baik itu melalui laptop, desktop, warnet,
handphone, tablet, dan perangkat lain.
3. Resource Pooling
Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat
membagi sumber daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan bersama-
sama oleh berbagai pelanggan, penyedia layanan harus dapat membagi beban
secara efisien, sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara maksimal.
4. Rapid Elasticity
Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau menurunkan)
kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor bertambah, maka
kita harus dapat menambah user untuk aplikasi CRM tersebut dengan mudah. Begitu
juga jika pegawai berkurang. Atau, apabila kita menempatkan sebuah website berita
dalam jaringan cloud computing, maka apabila terjadi peningkatkan traffic karena
ada berita penting, maka kapasitas harus dapat dinaikkan dengan cepat.
5. Measured Service
Sebuah layanan cloud computing harus disediakan secara terukur, karena
nantinya akan digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat bahwa
layanan cloud computing dibayar sesuai penggunaan, sehingga harus terukur
dengan baik.
2.3 Layanan Servis yang Diberikan Cloud Computing
Cloud computing merupakan sebuah metode komputasi dimana kemampuan TI
disediakan sebagai layanan berbasis internet. Cloud computing mempunyai 3 tingkatan
layanan yang diberikan kepada pengguna, yaitu :
1. Infrastructure as service, hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage &
network. Contohnya seperti Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage
Service.
2. Platform as a service, hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini
seorang developer tidak perlu memikirkan hardware dan tetap fokus pada
pembuatan aplikasi tanpa harus mengkhawatirkan sistem operasi, infrastructure
scaling, load balancing dan lain-lain. Contohnya yang sudah mengimplementasikan
ini adalah Force.com dan Microsoft Azure investment.
3. Software as a service: Hal ini memfokuskan pada aplikasi dengan Web-based
interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0. Contohnya adalah Google
Apps, SalesForce.com dan aplikasi jejaring sosial seperti Facebook.
2.4 Sistem Operasi yang Digunakan Untuk Cloud Computing
Semua sistem operasi bisa, karena tidak ada kriteria tertentu. Tapi lebih sering
menggunakan Linux.
2.5 Spesifikasi Computer Server Maupun Computer Client
PC Station N430 berdasarkan teknologi cloud computing, satu host dengan user
klien tak terbatas. Ada 4 port USB, wireless / USB mouse dan keyboard. Menjadikan
kantor, sekolah, warnet anda Excellent dan juga sempurna dalam menikmati
entertainment. Jika Anda memiliki banyak pengguna cpu lebih dari 10 meter dari share
PC, dan ingin menggunakan driver USB flash atau produk USB lain, Maka anda sebaiknya
memilih produk Cloud Computing Terminal ini. Cloud Computing Terminal pc station
N430 menghubungkan Ethernet standar di seluruh area jaringan lokal.
2.6 Infrastruktur Cloud Computing
Infrastruktur Cloud Computing yang mendasar :
1. Proved web-services integreted : Sesuai dengan sifatnya, teknologi Cloud Computing
jauh lebih mudah dan lebih cepat untuk mengintegrasikan dengan aplikasi lain Anda
di perusahaan (baik perangkat lunak tradisional dan Cloud Computing infrastruktur-
based).
2. World-class Services Delivery. Cloud computing infrastruktur menawarkan
skalabilitas yang jauh lebih besar, pemulihan bencana yang lengkap, dan uptime
mengesankan.
3. No Hardware and Software to Install: infrastruktur cloud computing 100%.
Keindahan teknologi cloud computing adalah kesederhanaannya … dan dalam
kenyataan bahwa ia memerlukan belanja modal secara signifikan lebih sedikit untuk
di bangun dan berjalan.
4. Faster and Lower-risk Deployment. Anda bisa membangun dan berjalan di sebagian
kecil dari waktu dengan infrastruktur Cloud Computing. Tidak menunggu bulan lagi
atau tahun dan menghabiskan jutaan dolar sebelum ada yang sampai ke login ke
solusi baru Anda. Teknologi Cloud Computing Anda yang tinggal dalam hitungan
minggu atau bulan, bahkan dengan kustomisasi yang luas atau integrasi.
5. Support for Deep Cutomizations. Beberapa profesional TI keliru berpikir bahwa
teknologi Cloud Computing sulit atau tidak mungkin untuk menyesuaikan luas, dan
karenanya bukan merupakan pilihan yang baik untuk perusahaan yang kompleks.
Infrastruktur Cloud Computing tidak hanya memungkinkan penyesuaian dalam dan
konfigurasi aplikasi, itu mempertahankan semua kustomisasi bahkan selama
upgrade. Dan bahkan lebih baik, teknologi Cloud Computing sangat ideal untuk
pengembangan aplikasi untuk mendukung kebutuhan organisasi Anda.
6. Empowered Business Suport. Cloud computing teknologi memungkinkan on-the-fly,
kustomisasi point-and-klik dan generasi laporan untuk pengguna bisnis, sehingga IT
tidak menghabiskan setengah waktu membuat perubahan kecil dan menjalankan
laporan.
7. Automatic Upgrades that dont Impact IT Resources. Cloud computing infrastruktur
mengakhiri dilema besar IT: Jika kita upgrade ke versi terbaru-dan-terbesar aplikasi,
kita akan dipaksa untuk menghabiskan waktu dan sumber daya (bahwa kita tidak
memiliki) untuk membangun kembali kustomisasi dan integrasi.Cloud computing
teknologi tidak memaksa Anda untuk memutuskan antara upgrade dan melestarikan
semua kerja keras Anda, karena mereka kustomisasi dan integrasi secara otomatis
disimpan selama sebuah upgrade.
8. Pre-built, pra-integrasi appfor Cloud Computing Technology.
2.7 Perusahaan yang Menyediakan Cloud Computing
1. Telkom dan Microsoft
Bekerja sama dalam bentuk Microsoft Exchange & Office Communications Server
Hosted.
2. IBM (Smart Cloud).
3. Sun Microsystem.
4. Rackspace (Rackspace Cloud).
5.
1 Layanan Cloud Computing
1. Software as a Service (SaaS)
Sebagai konsumen individual, kita sebenarnya sudah akrab dengan layanan cloud
computing melalui Yahoo Mail, Hotmail, Google Search, Bing, atau MSN Messenger.
Contoh lain yang cukup populer adalah Google Docs ataupun Microsoft Office Web
Applications yang merupakan aplikasi pengolah dokumen berbasis internet.
Di dunia bisnis, kita mungkin familiar dengan SalesForce.com atau Microsoft CRM
yang merupakan layanan aplikasi CRM. Di sini, perusahaan tidak perlu setup
hardware dan software CRM di server sendiri. Cukup berlangganan SalesForce.com
maupun Microsoft CRM, kita bisa menggunakan aplikasi CRM kapan dan dari mana
saja melalui internet. Kita tidak perlu melakukan investasi server maupun aplikasi.
Kita juga akan selalu mendapat aplikasi terbaru jika terjadi upgrade. Intinya, kita
benar-benar hanya tinggal menggunakan aplikasi tersebut. Pembayaran biasanya
dilakukan bulanan, dan sesuai jumlah pemakai aplikasi tersebut. Dengan kata lain,
pay as you go, pay per use, per seat.
Nah, semua layanan ini, dimana suatu aplikasi software tersedia dan bisa langsung
dipakai oleh seorang pengguna, termasuk ke dalam kategori Software as a Services
(SaaS). Secara sederhana, kita langsung mengkonsumsi layanan aplikasi yang
ditawarkan.
2. Platform as a Service (PaaS)
Sering terjadi, suatu aplikasi software yang sifatnya package tidak dapat memenuhi
kebutuhan proses bisnis kita. Demikian pula dengan SaaS, di mana aplikasi yang
ditawarkan sebagai layanan tidak sesuai dengan proses bisnis kita. Nah, pada
skenario ini, kita dapat menggunakan jenis layanan yang disebut Platform as a
Service (PaaS).
Pada PaaS, kita membuat sendiri aplikasi software yang kita inginkan, termasuk
skema database yang diperlukan. Skema itu kemudian kita pasang (deploy) di server-
server milik penyedia jada PaaS. Penyedia jasa PaaS sendiri menyediakan layanan
berupa platform, mulai dari mengatur server-server mereka secara virtualisasi
sehingga sudah menjadi cluster sampai menyediakan sistem operasi di atasnya.
Alhasil, kita sebagai pengguna hanya perlu memasang aplikasi yang kita buat di
atasnya.
Jika kita adalah perusahaan pembuat software, PaaS juga memberi alternatif lain.
Alih-alih memasang software di server konsumen, kita bisa memasang software
tersebut di server milik penyedia layanan PaaS, lalu menjualnya ke konsumen dalam
bentuk langganan. Dengan kata lain, kita membuat sebuah SaaS.
Singkatnya, dengan PaaS, kita membangun aplikasi kita sendiri di atas layanan PaaS
tersebut. Adapun contoh vendor penyedia layanan Paas adalah Microsoft Azure dan
Amazon Web Services.
3. Infrastructure as a Service (IaaS)
Ada kasus ketika konfigurasi yang disediakan oleh penyedia PaaS tidak sesuai dengan
keinginan kita. Kita berniat menggunakan aplikasi yang memerlukan konfigurasi
server yang unik dan tidak dapat dipenuhi oleh penyedia PaaS. Untuk keperluan
seperti ini, kita dapat menggunakan layanan cloud computing tipe Infrastructure as a
Service (IaaS).
Pada IaaS, penyedia layanan hanya menyediakan sumber daya komputasi seperti
prosesor, memori, dan storage yang sudah tervirtualisasi. Akan tetapi, penyedia
layanan tidak memasang sistem operasi maupun aplikasi di atasnya. Pemilihan OS,
aplikasi, maupun konfigurasi lainnya sepenuhnya berada pada kendali kita.
Jadi, layanan IaaS dapat dilihat sebagai proses migrasi server-server kita dari on-
premise ke data center millik penyedia IaaS ini. Para vendor cloud computing lokal
rata-rata menyediakan layanan model IaaS ini, dalam bentuk Virtual Private Server.
2.8 Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing
1. Kelebihan Cloud Computing
1. Tanpa Investasi Awal
Dengan cloud computing, kita dapat menggunakan sebuah layanan tanpa investasi
yang signifikan di awal. Ini sangat penting bagi bisnis, terutama bisnis pemula
(startup). Mungkin di awal bisnis, kita hanya perlu layanan CRM untuk 2 pengguna.
Kemudian meningkat menjadi 10 pengguna.
Tanpa model cloud computing, maka sejak awal kita sudah harus membeli hardware
yang cukup untuk sekian tahun ke depan. Dengan cloud computing, kita cukup
membayar sesuai yang kita butuhkan.
2. Mengubah CAPEX menjadi OPEX
Tanpa cloud computing, investasi hardware dan software harus dilakukan di awal,
sehingga kita harus melakukan pengeluaran modal (Capital Expenditure, atau
CAPEX). Sedangkan dengan cloud computing, kita dapat melakukan pengeluaran
operasional (Operational Expenditure, atau OPEX).
Jadi, sama persis dengan biaya utilitas lainnya seperti listrik atau telepon ketika kita
cukup membayar bulanan sesuai pemakaian. Hal ini akan sangat membantu
perusahaan secara keuangan.
3. Lentur dan Mudah Dikembangkan
Dengan memanfaatkan Cloud Computing, bisnis kita dapat memanfaatkan TI sesuai
kebutuhan. Perhatikan Gambar di bawah untuk melihat beberapa skenario
kebutuhan bisnis. Penggunaan TI secara bisnis biasanya tidak datar-datar saja.
Dalam skenario “Predictable Bursting”, ada periode di mana penggunaan TI
meningkat tajam. Contoh mudah adalah aplikasi Human Resource (HR) yang pada
akhir bulan selalu meningkat penggunaannya karena mengelola gaji karyawan. Untuk
skenario “Growing Fast”, bisnis meningkat dengan pesat sehingga kapasitas TI juga
harus mengikuti.
Contoh skenario “Unpredictable Bursting” adalah ketika sebuah website berita
mendapat pengunjung yang melonjak karena ada berita menarik. Skenario “On and
Off” adalah penggunaan TI yang tidak berkelanjutan. Misalnya, sebuah layanan
pelaporan pajak, yang hanya digunakan di waktu-waktu tertentu setiap tahun.
Gambar 2 Skenario kebutuhan bisnis
Tanpa layanan cloud computing, ke empat skenario ini akan membutuhkan
perencanaan TI yang sangat tidak efisien, karena investasi TI harus dilakukan sesuai
kapasitas tertinggi, walaupun mungkin hanya terjadi di saat-saat tertentu. Hal ini
dilakukan untuk mencegah terjadi kegagalan layanan pada saat “peak time”
tersebut.
Dengan cloud computing, karena sifatnya yang lentur dan mudah dikembangkan
(elastic and scalable), maka kapasitas dapat ditingkatkan pada saat dibutuhkan,
dengan biaya penggunaan sesuai pemakaian.
4. Fokus pada Bisnis, bukan TI
Dengan menggunakan Cloud Computing, kita dapat fokus pada bisnis utama
perusahaan, dan bukan berkecimpung di dalam pengelolaan TI. Hal ini dapat
dilakukan karena pengelolaan TI dilakukan oleh penyedia layanan, dan bukan oleh
kita sendiri. Misalnya, melakukan patching, security update, upgrade hardware,
upgrade software, maintenance, dan lain-lain.
Yang paling menonjol dari komputasi awan adalah kemudahan akses. Untuk
mengerjakan suatu pekerjaan kita tidak mesti berada di hadapan satu komputer
yang sama. Misal, sobat diberi tugas oleh atasan untuk membuat sebuah bahan
presentasi dengan format aplikasi power point, karena pada komputer sobat tidak
ada aplikasi power point-nya maka sobat bisa membuatnya di Google docs ataupun
di Skydrive-nya Windows Live. Cukup koneksi ke internet login ke akun google atau
windows live sobat, maka sobatpun sudah bisa membuat bahan presentasi secara
online.
Fleksibilitas, seperti contoh diatas, bahan presentasi yang kita buat tidak perlu
kita simpan di hardisk yang akan memakan ruang space atau mungkin dimasukan ke
flashdisk. Dimanapun sobat berada atau kemanapun sobat bepergian file-file
tersebut bisa dibuka dimana saja selama ada koneksi internet. Andaikata sobat akan
pergi ke perusahaan cabang sobat, sobat tidak perlu lagi repot-repot membawa
laptop ke cabang perusahaan sobat, karena semua file-file tersimpat di server pusat
(awan).
Penghematan adalah kelebihan lain dari komputasi awan, khususnya bagi
perusahaan-perusahaan besar. Dengan adanya sistem komputasi awan
memungkinkan perusahaan untuk mengurangi infrastruktur komputer yang
memerlukan biaya pengadaan dan perawatan cukup besar, hal ini juga berarti staf IT
yang diperlukan tidak terlalu banyak, dan staf IT yang ada tidak terlalu berurusan
dengan update, konfigurasi dan hal-hal lain yang berkaitan dengan komputasi.
Dengan adanya komputasi awan, kita juga tidak dihadapkan dengan beban biaya
untuk membayar lisensi atas software-software yang kita instal dan kita gunakan,
karena semua software sudah bisa digunakan melalui komputasi awan.
Secara terperinci kelebihan dari cloud computing adalah :
a. Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
b. Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan
berkembang dengan cepat.
c. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem
pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan
diatur dengan mudah.
d. Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
e. Mengehemat biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan
kritikal sistem informasi yang dibangun.
f. Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya investasi
infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih terfokus pada aspek
fungsionalitasnya.
g. Bagi application developer, layanan PaaS memungkinkan pengembangan dan
implementasi aplikasi dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas.
h. Bagi para praktisi yang bergerak di industri TI, hal ini berarti terbukanya pasar
baru bagi industri jasa pengembangan teknologi informasi.
i. Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini merupakan peluang yang besar
karena dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan
penggunaaan bandwidth internet.
j. Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat.
k. Infrastruktur komputasi awan juga menjanjikan penghematan yang signifikan
dalam administratif-lebih dari 50 persen biaya dibandingkan dengan klien /
perangkat lunak server. Daerah di mana awan komputasi menghemat biaya
administrasi termasuk :
1) Basic Customizations. administrator dan pengguna bisnis untuk melakukan
kustomisasi dasar sendiri.
2) Real-time Reporting. Mudah penyihir pengguna langkah melalui pembuatan
laporan dan dashboard, jadi antrian TI adalah bebas dari permintaan laporan.
3) Security and Sharing Models. Model berbagi dibangun ke dalam infrastruktur
Cloud Computing.
4) Multyple Languange and Currency. Termasuk dukungan untuk 13 bahasa dan
semua mata uang membuat mengelola aplikasi global lebih mudah.
2. Kekurangan Cloud Computing
Hal yang paling wajib dalam komputasi awan adalah koneksi internet, internet
bisa dibilang jalan satu-satunya jalan menuju komputasi awan, ketika tidak ada
koneksi internet di tempat kita berada maka jangan harap bisa menggunakan sistem
komputasi awan. Hal ini masih menjadi hambatan khsusnya bagi Indonesia, karena
belum semua wilayah di tanah air terjangkau oleh akses internet, ditambah lagi
sekalipun ada koneksinya belum stabil dan kurang memadai.
Kerahasiaan dan keamanan adalah salah satu hal yang paling diragukan pada
komputasi awan. Dengan menggunakan sistem komputasi awan berarti kita
mempercayakan sepenuhnya atas keamanan dan kerahasiaan data-data kepada
perusahaan penyedia server komputasi awan. Contoh paling sederhana adalah
ketika sobat menyimpan foto-foto sobat di facebook dengan beberapa konfigurasi
privasi yang diberikan kepada kita, maka selebihnya kita mempercayakan keamanan
file-file tersebut kepada facebook. Andaikata foto-foto tersebut hilang kita tidak bisa
menuntut karena kita memanfaatkan jasa trsebut secara cuma-cuma alias gratis.
Saat ini sudah mulai banyak perusahaan-perusahaan penyedia sewa hosting (server)
penyimpanan file semisal 4shared, Indowebster, Ziddu, dan lain-lain, ada yang gratis
dan juga yang berbayar.
Kualitas server komputasi awan adalah salah satu pertimbangan terpenting
sebelum kita memutuskan untuk menyediakan jasa penyedia server komputasi
awan. Bukan tidak mungkin kita akan dirugikan ketik server tempat dimana kita
menyimpan file atau akses program sewaktu-waktu akan down atau berperforma
buruk, alih-alih kita semakin dimudahkan dengan komputasi awan justru kita malah
dirugikan karena kualitas server yang buruk.
Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika
internet bermasalah atau kelebihan beban. Dan juga perusahaan yang menyewa
layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi,
semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing. Jika
server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan
mengalami kerugian besar.
Kekurangan dan resiko lain yang patut untuk dipertimbangkan sebelum
menggunakan jasa cloud computing adalah :
a. Service level, artinya kemungkinan service performance yang kurang konsisten
dari provider. Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data protection dan data
recovery,
b. Privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain karena
hosting dilakukan secara bersama-sama,
c. Compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance
dari provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user,
d. Data ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data
disimpan dalam cloud,
e. Data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antar cloud service
dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat user melakukan proses
terminasi terhadap layanan cloud Computing.
f. Ketidakpastian kemampuan penegakan kebijakan keamanan pada provider.
g. Kurang memadainya pelatihan dan audit TI.
h. Patut dipertanyakan kendali akses istimewa pada situs provider.
i. Ketidakpastian kemampuan untuk memulihkan data.
j. Kedekatan data pelanggan lain sehingga kemungkinan tertukar.
k. Ketidakpastian kemampuan untuk mengaudit operator.
l. Ketidakpastian keberlanjutan keberadaan provider.
m. Ketidakpastian kepatuhan provider terhadap peraturan.
2.9 Cloud Computing vs Bisnis
1. Cloud Computing sebagai Paradigma Baru Bisnis Masa Kini
Saat ini dengan cepatnya perkembangan IT telah membuat proses dan
strategis bisnis berubah dengan cepat. Tidak ada lagi management perusahaan yang
tidak peduli dengan persaingan produk dari rival bisnisnya, Penggunaan perangkat IT
sudah menjadi keharusan saat ini, yang dapat dilihat dari anggaran belanja sampai
dengan implementasi IT di sebuah perusahaan. IT sudah dipandang sebagai salah
satu senjata untuk bersaing di kompetisi global, kecenderungan ini terlihat dari tidak
digunakannya lagi IT sebagai pelengkap dari proses bisnis perusahaan, namun IT
dijadikan sebagai bagian dari proses bisnisnya.
Dahulu sangat sulit menyakinkan pimpinan perusahaan untuk menjadikan IT
sebagai suatu solusi yang dapat membantu visi-misi dan proses bisnis apalagi
menyamakan strategi IT dengan visi, misi dan strategi bisnis perusahaan. Sejak era tahun
2000an disaat sudah banyak solusi yang diberikan oleh vendor IT di dunia dengan
konsep one stop solutions nya, muncul permasalahan baru yaitu besarnya dana /
anggaran yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan teknologinya sampai dengan
pembiayaan maintenance yang dibutuhkan. Belum lagi dipusingkan dengan kurangnya
skill SDM yang menguasai teknologi baru tersebut. Kecenderungan saat ini teknologi
semakin perkembang dengan cepat, perangkat keras / lunak muncul dengan versi atau
model terbaru, hal ini juga berdampak pada permasalahan teknis dan non teknis sehari-
hari di lapangan semakin kompleks. Jangan sampai perangkat yang mahal dan terbaru
tidak dapat optimal karena permasalahan klasik dan teknis lainnya.
Solusi Sistem Enterprise seperti ERP dengan SAPnya telah menjadi solusi bagi
perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan keakuratan bisnis dalam proses
produk yang dihasilkan. Harapan management setelah mengimplementasikan sistem
integrasi enterprise ini dapat meningkat seperti fungsi control, monitoring dan
pengambilan keputusan.
Karena tuntutan kebutuhan akan informasi yang semakin cepat, tata kelola ICT
dalam manajemen di suatu perusahaan akan semakin kompleks baik dari sisi teknis
atau non teknis lainnya. Tuntutan ini memunculkan ”lahan bisnis” baru bagi para
provider, munculnya solusi outsourching yang mempercayakan sistem ICT
perusahaan dihandle dan dimaintenance oleh pihak ketiga (vendor). Dahulu Model
dianggap paling tepat untuk solusi perusahaan yang tidak mempunyai dana lebih
dalam implementasi IT dan tidak mempunyai divisi khusus IT /EDP. Namun dalam
perkembangan dilapangan provider ini mulai bergeser ke services content atau
pemain layanan data & Internet (ISP) mulai melirik pangsa pasar ini.
Era akhir tahun 90an dan awal tahun 200an, terdapat solusi yang ditawarkan
pada vendor perangkat lunak, Konsep ini dahulu dikenal dengan ASP (Application
Service Provider), menurut Kamus Komputer ASP ini merupakan suatu usaha yang
menawarkan akses berupa penggunaan aplikasi perangkat lunak kepada pengguna
individu maupun perkantoran melalui sarana Internet. Pada dasarnya ASP adalah
suatu Independent Software Vendor (ISV) atau ISP yang memanfaatkan Internet
sebagai sarana penyampaian sehingga program aplikasinya bias berfungsi.
Saat ini telah banyak digunakan sebagai solusi integrasi sistem dengan lebih
efisien, efisien di sisi biaya dan maintenancenya. Di indonesia sendiri sudah banyak
yang memanfaatkan ASP Kantor pajak Wajib Pajak dapat menyampaikan SPT secara
elektronik (e-Filling), Cargo Garuda Indonesia dan sebagainya. Ada banyak
keuntungan dengan menggunakan ASP, diantaranya :
a. Sangat membantu bagi perusahaan SOHO dan yang baru startup, sangat terasa
keuntungannya dengan rendahnya biaya instalasi, dan waktu yang pendek dalam
implementasi.
b. Membayar sesuai dengan yang kita gunakan, hal ini akan membuat lebih murah
dalam layanan yang diinginkan user.
c. Dengan Model ini kita dapat mengeliminasi kebutuhan akan infrasturktur IT yang
mahal dan rumit.
Perkembangan IT saat ini menuju dengan konsep-kosenp social networkingnya,
openess, share, colaborations, mobile, easy maintenance, one click, terdistribusi /
tersebar, scalability, Concurency dan Transparan, Saat ini terdapat trend teknologi
yang masih terus digali dalam penelitian-penelitian para pakar IT di dunia, yaitu
Cloud Computing. Akses data dari mana saja dan menggunakan perangkat fixed atau
mobile device menggunakan internet cloud sebagai tempat menyimpan data,
applications dan lainnya yang dapat dengan mudah mengambil data, download
applikasi dan berpindah ke cloud lainnya, hal ini memungkinkan kita dapat
memberikan layanan aplikasi secara mobile di masa depan. Trend ini akan
memberikan banyak keuntungan baik dari sisi pemberi layanan (provider) atau dari
sisi user. Trend saat ini adalah dapat memberikan berbagai macam layanan secara
teristribusi dan pararel secara remote dan dapat berjalan di berbagai device, dan
teknologinya dapat dilihat dari berbagai macam teknologi yang digunakan dari
proses informasi yang dilakukan secara otsourching sampai dengan penggunaan
eksternal data center. Dengan demikian dapat mengintegrasikan virtualized physical
sources, virtualized infrastructure, seperti juga sebaik virtualized middleware
platform dan aplikasi bisnis yang dibuat untuk pelanggan didalam cloud tersebut.
2. Pertimbangan untuk memilih Bisnis Cloud Computing
Berikut adalah beberapa pertimbangan untuk memilih komputasi awan untuk
bisnis :
a. Cloud Apakah Kurang Mahal
Salah satu alasan utama mengapa agen‐agen broker dapat melakukan
layanan mereka begitu efektif dan ekonomis adalah biaya lebih murah untuk
mengakses perangkat lunak yang diperlukan. Item penting seperti catatan
rekening, solusi CRM penjualan dan bahkan host server semua dapat diakses
melalui teknologi cloud. Hal ini memungkinkan broker untuk hanya membayar
untuk layanan yang mereka butuhkan saat mereka membutuhkannya dan
menyampaikan penghematan biaya kepada pelanggan mereka.
b. Cloud Computing batu loncatan Jalan untuk Layanan Baru
Berkat kemudahan aksesibilitas melalui komputasi awan, beberapa
perusahaan yang benar‐benar dilahirkan menjadi ada. Kemitraan dan jasa yang
bahkan tidak ada hanya beberapa tahun yang lalu sekarang bermunculan dan
menawarkan solusi otomatisasi proses bisnis kepada mitra mereka di beberapa
saluran. Perusahaan dapat menggabungkan penawaran layanan dengan
perusahaan lain dalam rangka untuk menyajikan paket solusi baru untuk vendor.
c. Cloud Computing Membuka Up Kemungkinan Kerja Baru
Dengan biaya yang lebih rendah dan kemudahan akses, komputasi awan
membuka pintu baru kerja dalam berbagai cara. Lebih banyak perusahaan
beralih ke outsourcing TI yang dapat menangani berbagai tugas teknis yang
dibutuhkan untuk menjaga perusahaan berjalan. Hal ini membebaskan uang
untuk menyewa lebih di‐rumah staf seperti administrasi atau petugas penjualan.
Semakin tinggi permintaan untuk IT outsourcing lebih perusahaan telah
menyebabkan perusahaan‐perusahaan untuk menyewa lebih berkualitas
profesional TI untuk menangani permintaan kuat.
d. Cloud Computing Spurs Inovasi Aplikasi
Inovasi dalam aplikasi berbasis perangkat lunak dan awan biasanya
mengikuti kenaikan profesional TI bekerja pada proyek-proyek baru. Profesional
IT selalu mencari cara untuk membuat proses lebih mudah, lebih cepat, dan lebih
efisien. Ketika proyek baru menuntut tugas atau fungsi tertentu, seringkali orang‐
orang yang bekerja di TI yang mengembangkan cara yang lebih baik untuk
mendapatkan pekerjaan yang dilakukan. Ini adalah salah satu alas an mengapa
penjualan solusi CRM yang dikembangkan untuk melacak potensi penjualan baru
dengan cara yang lebih efektif.
Cloud computing adalah membuat lebih mudah bagi organisasi TI untuk
menawarkan solusi otomatisasi proses bisnis, serta layanan lain untuk banyak
perusahaan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menjauh dari model lama
menyewa di‐rumah spesialis TI dan mengubah perhatian lebih, dan dolar, untuk
kegiatan lain yang akan meningkatkan penjualan sementara pada saat yang sama
memotong biaya. Meningkatkan akses kepada pelanggan sekaligus menjaga data
yang aman hanya beberapa keuntungan yang ditawarkan oleh perbaikan yang
telah dilakukan dalam komputasi awan selama beberapa tahun terakhir. Revolusi
baru dalam bisnis tidak terbatas pada layanan yang diberikan oleh komputasi
awan, tetapi juga dalam bisnis yang berbeda yang sedang dikembangkan karena
teknologi baru.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komputasi awan (Cloud Computing) adalah di mana informasi secara permanen
tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna
atau client seperti desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld,
sensor-sensor, monitor dan lain-lain.
1. Kelebihan Cloud Computing
a. Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
b. Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan
berkembang dengan cepat.
c. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem
pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan
diatur dengan mudah.
d. Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
e. Mengehemat biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan
kritikal sistem informasi yang dibangun.
f. Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya investasi
infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih terfokus pada aspek
fungsionalitasnya.
g. Bagi application developer, layanan PaaS memungkinkan pengembangan dan
implementasi aplikasi dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas.
h. Bagi para praktisi yang bergerak di industri TI, hal ini berarti terbukanya pasar
baru bagi industri jasa pengembangan teknologi informasi.
i. Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini merupakan peluang yang besar
karena dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan
penggunaaan bandwidth internet.
2. Kekurangan Cloud Computing
a. Service level, artinya kemungkinan service performance yang kurang konsisten
dari provider. Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data protection dan data
recovery.
b. Privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain karena
hosting dilakukan secara bersama-sama.
c. Compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance
dari provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user,
d. Data ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data
disimpan dalam cloud.
e. Data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antar cloud service
dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat user melakukan proses
terminasi terhadap layanan cloud computing.
3.2. Saran
Makalah ini diharapkan mampu dijadikan referensi dan sarana pembelajaran
mengenai jaringan komputer serta mampu diaplikasikan dan dikembangkan di
kehidupan sehari-hari tepatnya dunia komputerisasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bizitstudio.com/detilartikel-125-cloud-computing-dan-keuntungan-layanan-
publik.html
http://sraportofolio.blogspot.com/2013/03/kelebihan-dan-kekurangan-cloud-
computing.html
http://teknoinfo.web.id/tag/cloud-computing/
http://www.tribunnews.com/2012/05/23/bisnis-dengan-komputasi-awan-tak-butuh-modal-
besar