Top Banner
KUMPULAN CERITA PEMBANGUN JIWA SUAMI & ISTRI Yayasan NurSyifa’ Jl. Gang Tembok 26, KaliPasir, Menteng Raya Jakarta Pusat 10340 62-21 314 7850 Hp: 021 98877826 - 0856 1236269 www.pengobatan.com www.auranursyifa.blogspot.com Indonesia
43

Cinta Kasih Suami - Istri

Nov 23, 2015

Download

Documents

Modul Pembuatan Media Pembelajaran Menggunakan Macro Media Flash 8
Ivan Ardyana P
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • KUMPULAN CERITAPEMBANGUN JIWA

    SUAMI & ISTRI

    Yayasan NurSyifaJl. Gang Tembok 26, KaliPasir, Menteng Raya Jakarta Pusat 10340

    62-21 314 7850 Hp: 021 98877826 - 0856 1236269www.pengobatan.com www.auranursyifa.blogspot.com

    Indonesia

  • Terapi NurSyifa1

    THE POWER IN YOUR HEARTSangatlah menyakitkan mencintai seseorang, tetapi tidak dicintai olehnya. Tetapi lebih sakit bila mencintaidan tidak pernah menemukan keberanian untuk memberitahu mereka apa yang kamu rasakan. Hanya perlu

    satu menit untuk menghancurkan seseorang, satu jam untuk menyukai seseorang, satu hariuntuk mencintai seseorang tetapi membutuhkan seumur hidup untuk melupakan seseorang.Mungkin Tuhan menginginkan kita untuk bertemu dengan orang yang tidak tepat sebelum kitabertemu dengan yang tepat. Jadi ketika kita akhirnya bertemu dengan orang yang tepat, kitaakan tahu betapa berharganya anugerah tersebut.Cinta adalah ketika kamu membawa perasaan, kesabaran dan romantis dalam suatu

    hubungan dan menemukan bahwa kamu peduli dengan dia. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalahketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu, dan kemudian menemukan bahwa padaakhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi. Ketika pintu kebahagiaan tertutup,yang lain terbuka. Tetapi kadang-kadang kita menatap terlalu lama pada pintu yang telah tertutup itusehingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka untuk kita.Teman yang terbaik adalah teman dimana kamu dapat duduk bersamanya dan merasa terbuai, dan tidakpernah mengatakan apa-apa dan kemudian berjalan bersama. Perasaan seperti itu adalah percakapantermanis yang pernah kamu rasakan.Jangan mengharapkan cinta sebagai balasan, tunggulah sampai itu tumbuh didalam hati mereka. Tetapi jikatidak, pastikan dia tumbuh didalam hatimu. Ada hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernahkamu dengar dari orang yang kamu ingin dengar.Tetapi jangan sampai kamu menjadi tuli walaupun kamutidak mendengar itu dari seseorang yang mengatakan itu dari hatinya.Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walapun mereka telah dikecewakan. Kepadamereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Jangan pernah berkata kamu tidakmencintai orang itu lagi bila kamu tidak bisa membiarkannya pergi.Jangan melihat dari wajah, itu bisa menipu. Jangan melihat kekayaan, itu bisa menghilang. Datanglahkepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum karena sebuah senyuman dapat membuat hari yanggelap menjadi cerah. Berharaplah kamu dapat menemukan seseorang yang dapat membuatmu tersenyum.Selalu letakkan dirimu pada posisi orang lain. Jika kamu merasa bahwa itu menyakitkan kamu, mungkin itumenyakitkan orang itu juga. Kata-kata yang ceroboh dapat mengakibatkan perselisihan, kata-kata yang kasarbisa membuat celaka, kata-kata yang tepat waktu dapat mengurangi ketegangan, kata-kata cinta dapatmenyembuhkan dan menyenangkan.Permulaan cinta adalah dengan membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri dan tidakmembentuk mereka menjadi sesuai keinginan kita. Jangan memaksa mencintai bayangan kita yang adapada diri mereka.Orang yang bahagia tidak perlu memiliki yang terbaik darisegala hal. Mereka hanya membuat segala halyang datang dalam hidup mereka. Cinta mulai dengan senyuman, tumbuh dengan kemesraan dan berakhirdengan air mata.Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan.Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan, sampai kamu melupakan kegagalan dan rasasakit hati. Ketika kamu lahir, kamu menangis dan semua orang di sekeliling kamu tersenyum. Hiduplahdengan hidupmu, jadi ketika kamu meninggal, kamu satu-satunya yang tersenyum dan semua orang disekeliling kamu menangis.

    Kita Cerai Saja....Saat aku dilamar suamiku, aku merasa bahwa akulah wanita yang paling beruntung di muka bumi ini.Bayangkan dari sekian juta wanita di dunia ini, aku yang dia pilih untuk jadi isterinya. Kalau aku persempit,dari sekian banyak wanita di negara ini, di propinsi ini, di kota ini, di rumah ibuku yang anak perempuannya3, aku yang paling bungsu yang dipilih untuk jadi isterinya! Aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu.Aku berusaha keras menjadi isteri yang baik, patuh pada suami, menjaga kehormatanku sebagai isterinya,menjadi ibu yang baik, membesarkan anak-anakku menjadi sholih dan sholihah. Aku memanfaatkanpernikahanku sebagai ladang amalku, sebagai tiket ke surga.Walaupun begitu... hidup seperti halnya makanan penuh dengan bumbu. Ada bumbu yang manis, yangpahit, yang pedas, dan lain-lain. Aku juga menghadapi yang namanya ketidakcocokan atau selisih pahamdengan suamiku, baik itu tidak sepaham, kurang sepaham, agak sepaham, hampir sepaham, atau apapunlahitu. Tapi aku tahu apa yang harus aku lakukan. Aku mencoba berpikiran terbuka, mengakui kebenaran bilasuamiku memang benar dan mengakui kesalahan bila aku memang salah. Aku mencoba bertuturkata lembutmenegur kesalahan suamiku dan membantunya memperbaikinya agar ia merubah sikapnya. It's all aboutcompromising.Namun apalah daya... pada akhirnya, terucap pula kata itu dari bibir suamiku "kita cerai saja!". hanya karenasebuah masalah kecil yang tanpa sengaja menjadi besar.Saat itu seperti kudengar suara petir menggelegar di kepalaku. Arsy pun berguncang untuk ke sekiankalinya. Dan hatiku hancur berkeping-keping. Aku menjadi wanita paling pilu sedunia.

  • Terapi NurSyifa2

    Tak ada yang kupikirkan selain... yah kita memang harus berpisah! Kuingat kembali pertengkaran-pertengkaran kami sebelumnya... Kita memang sudah nggak cocok!Kupikirkan kesalahan-kesalahan apa yang telah aku lakukan namun lebih sering mengingat kesalahan-kesalahan suamiku.Aku menangis sejadi-jadinya hingga dadaku sesak dan air mataku kering. Hari itu menjadi hari palingmenyedihkan dalam hidupku.Tak kulihat suamiku di sampingku keesokan paginya. Entah kemana ia. Tanpa sadar aku, layaknya aktrisberakting di sinetron-sinetron, memandangi foto-foto kami dulu dengan berlinang airmata. Ngiris hati ini.Andai saja ada lagu Goodbye dari Air Supply yang mengiringiku, tentu semuanya menjadi scene yangsempurna.Sekilas kenangan lama bermunculan di benakku. Aku teringat pertama kali aku bertemu suamiku, teringatapa yang aku rasakan saat ia melamarku. Aku tersenyum kecil hingga akhirnya tertawa saat mengingatmalam pertamaku. Ha ha haAnak-anakku datang saat melihat ibu mereka ini tertawa, memelukku tanpa tahu apa yang sedang terjadi.Mereka masih kecil-kecil. Kupandangi mereka satu per satu.... Mereka mirip ayahnya. Aku jadi teringat saatpertama kali kukatakan padanya bahwa ia akan menjadi ayah. Hhmmm...Ku lalui hari-hari penuh kekhawatiran bersamanya, menunggu kelahiran buah cinta kami. Dengan penuhkasih sayang, suamiku memegang tanganku, mencoba menenangkanku saat sang khalifah baru lahir,walaupun kutahu ia hampir saja pingsan. Keningku diciumnya saat semuanya berakhir walaupun wajahkupenuh keringat saat itu. Saat kubuka mataku, di sampingku ia duduk menggendong bayi mungil itu.Bersamanya, kubeli tiket ke surga..."Mi, abi mana?" suara anakku mengejutkan lamunanku. Tak sanggup kumenjawabnya. Hampir saja akumenangis lagi.Tiba-tiba kulihat sesosok bayangan dari balik dinding. Suamiku datang. Rupanya tadi malam ia tidur dimasjid. Ia melihatku bersama anak-anakku. Mereka berhamburan menyambut ayahnya, memeluk lututnyakarena mereka belum cukup tinggi menggapai bahu ayahnya itu. Ia membawakan makanan untuk mereka.Saat anak-anak sibuk dengan makanan itu, ia menghampiriku. Aku mencoba untuk biasa dan kuajak iamelihat foto-foto lama kami. Bernostalgia. Aku tertawa bersamanya. Mengingat yang telah lewat.Sesekali ia memandangku lembut. Aku tahu ia sedang berfikir. Namun aku khawatir ia sedang meyakinkanhatinya untuk benar-benar menceraikan aku dan mengatur kata-kata agar aku dapat menerimakeputusannya.Saat ia diam dan memandangku dalam-dalam, kukatakan padanya bahwa aku merindukannya sejak tadimalam. Ia tersenyum dan mengatakan bahwa ia pun merasakan hal yang sama.Hatiku lega. Kututup album foto itu dan kukatakan padanya bahwa selain dari semua kekuranganku tentuada kelebihanku, selain dari semua yang tidak disukainya tentu ada yang disukainya, selain dari semuaketidakcocokan kita tentu ada bagian yang cocok. "Bila tidak, apa alasan Abang mau menikahi Dinda dulu?Dan .. bagaimana mungkin kita bisa bertahan selama ini?"Ia mencium keningku. Kurasakan air mata mengalir hangat di pipiku. Tapi bukan air mataku..."Allah memang hanya menciptakan Dinda buat Abang... Maafin Abang ya..."Kuusap air mata dari pipinya dan ia membaringkan kepalanya dipangkuanku..."Maafin Dinda juga ya,Bang..."Entah apa yang membuatnya berubah pikiran. Aku tak ingin menanyakannya. Hanya dengan berada di sisikupagi itu, aku rasa aku tahu jawabannya...Pernikahan itu bisa berumur panjang bila ada usaha untuk memanjangkannya dan bisa berumurpendek bila tidak ada yang mau berfikir panjang.(Untuk pangeranku, aku ingin beranjak tua bersamamu... atas izin Allah)

    Tell Her Now That You Love HerTit.. tiit "I luv u" Setiap pagi aku menerima SMS bernada seperti itu. Atau terkadang berupa gambar yangmelambangkan cinta. Bukan siapa-siapa, karena wanita yang rajin tak pernah absen mengirimiku ungkapancinta itu tak lain adalah istriku sendiri. Kemarin kuberitahu dia bahwa tindakannya itu memalukan, untuksebuah keluarga yang sudah memiliki dua anak, tidak usahlah 'cinta-cinta-an' seperti halnya orang pacaran

    atau pengantin baru. Tapi ia tidak menggubrisnya, bahkan ia semakin seringdengan menambah rutinitas itu pada setiap sorenya.Enam setengah bulan lalu, malah dia melakukan satu seremoni yang bagikuhanyalah buang-buang uang saja dan tak selayaknya ia melakukan itu. Malam itusesampainya aku di rumah, kudapati rumahku hanya diterangi oleh lampu yangremang-remang. Rupanya istriku mengganti lampu ruangan makan kami, agar

    terkesan lebih romantis, katanya. Sementara dua anakku sudah terlelap menikmati mimpinya, kulihatbeberapa batang lilin menyala diatas meja makan yang diatasnya sudah tersedia hidangan penuh selerayang menjadi kesukaanku. Dengan gaun malamnya, ia terlihat begitu cantik. Aku baru ingat, hari itu adalahulang tahun ketiga pernikahan kami.

  • Terapi NurSyifa3

    Bahkan satu bulan sebelumnya, ia mengajakku keluar bersama anak-anak. Kami makan di sebuah restoranyang cukup bagus. Ia yang membayar semuanya, katanya. Pikirku, dari mana ia mendapatkan uang, toh iatak bekerja. Akhirnya kuketahui itu uang yang ia sisihkan dari jatah bulanan yang kuberikan. Hanya sajabagiku, sekedar merayakan ulang tahunku tidak perlu repot-repot dan mahal seperti ini. Cukup denganmembeli makanan dipasar dan dimakan bersama-sama, selesai, yang penting kita bersyukur kepada-Nyabahwa kita masih diberikan kekuatan dan kesabaran dalam mengemban amanah-Nya sampai usia kitabertambah hari itu. Yang kuheran, malam sebelumnya tepat pukul 00.01 WIB ketika detik pertama padatanggal kelahiranku, sebuah kecupan hangat mendarat di keningku. Kubuka perlahan mataku dankudapatkan senyumannya yang manis. Malam itu ia menghadiahiku sebuah jam tangan yang didalambungkus kadonya terdapat sebuah kartu ucapan bertuliskan: "Take My Heart In Your Arm".O ya, sekedar memberitahu, handphone yang kupakai sekarang ini adalah handphone hadiah darinya padasaat ulangtahun pernikahanku enam setengah bulan yang lalu itu. Aku sempat menolaknya, karenahandphone-ku sebelumnya juga masih bagus. Dengan sedikit senyum ia menghulurkan sebungkus kadocantik itu. Didalamnya, kutemukan kembali sebuah kartu bertuliskan sebuah pesan (harap) singkat: "Keep InTouch, Please". Lucunya, aku lupa bertanya, bagaimana cara ia mendapatkan barang semahal itu. Ahmungkin karena aku sedang terkagum-kagum saja kepada istriku itu, yang membuat aku lupa.SMS terakhir yang aku terima pagi ini, masih sama isinya. Namun entah kenapa hari ini aku menitikkan airmata. Kuperhatikan kembali rangkaian kata-kata dalam pesan itu, padahal setiap hari aku membacanya. I-L-U-V-U kuperhatikan satu persatu huruf yang terangkai singkat itu, namun titik air dari mataku semakinbertambah. Aku jadi teringat dengan handphone hadiah darinya, teringat dengan makan malam istimewa nanromantis saat ulang tahun pernikahanku enam setengah bulan yang lalu, jam tangan hadiah darinya saatulangtahunku, semua perhatian, cinta dan kasih sayangnya kepadaku. Ooh Tiba-tiba mataku menatap lingkaran merah di satu tanggal pada kalender mejaku. Disitu tertulis, "Ultahistriku". Ya Allah aku hampir saja melupakannya kalau besok adalah hari ulang tahunnya. Sementara harisudah sore, aku bingung harus menyiapkan hadiah apa untuknya, padahal uangku sudah habis, takmungkinlah jika aku meminta kepadanya untuk membeli hadiah untuknya, jelas nggak surprise. Akhirnya,aku nekat menelepon beberapa teman dan karibku, atau siapapun yang bisa kupinjam uangnya. Aku inginmemberinya sesuatu. Namun, apa daya, tak satupun dari mereka bisa meminjamkannya karena memangselain mendadak, bukan tanggal yang tepat bagi siapapun untuk meminjam uang di tanggal tua.Aku lemas, hari sudah terlalu malam bagiku untuk mengetuk pintu orang kesekian untuk kupinjami uangnya.Lagipula toko-toko mulai tutup, kalaupun aku mendapatkan uangnya, sudah terlambat untuk membelisesuatu. Langkahku gontai, aku malu jika pulang tak membawa apa-apa. Aku menyesal, rupanya kesibukandan sifat egoisku yang selama ini menutupi semua perhatian dan cinta yang diberikannya, hingga taksekalipun aku membalasnya. Sambil berjalan, lalu terbetik sebuah ide kecil dibenakkuAku pulang, kudapati rumahku sudah sepi, istri dan kedua anakku sudah terlelap. Aku tak inginmembangunkan mereka. Belum juga mataku merapat karena masih membayangkan betapa menyesalnyaaku yang telah mengabaikan perhatian dan kasih sayangnya selama ini, bahkan tak sepatah kata 'terimakasih' pun aku ucapkan untuk semua cintanya itu. Satu jam kemudian, istriku terbangun untuk menunaikansholat malamnya. Biasanya ia membangunkan aku (atau sebaliknya jika aku bangun terlebih dulu) untuksholat bersama. Namun ia tak segera, karena kuyakin matanya langsung menatap setangkai bunga mawarmerah yang kuletakkan disamping bantal tidurnya. Sementara aku masih berpura-pura terlelap, namunmataku sesekali menangkap senyuman di bibirnya ketika ia membaca kertas kecil yang kuikatkan ditangkaibunga itu, "Maafkan abang dik, yang telah melupakan perhatian dan cinta adik.Bunga ini memang tidak akan mampu membalas semua yang telah adik berikan with luv "

    *********Saudaraku, berapapun usia pernikahan anda, tetaplah perbaharui cinta berdua dengan senantiasamemberikan perhatian dan kasih sayang. Sehingga kelak, cita-cita berdua sampai di surga-Nya bukanlahsekedar impian. Dengan cinta dan perhatian yang tulus kepada pasangan anda, segala cobaan, ujianseberat apapun akan mampu diatasi bersama, selamanya, tanpa harus berakhir dengan tangis danpenyesalan.Sehingga juga dengan itu, waktu yang anda punya tak habis terpakai untuk menyelesaikan semuapersoalan, dan anda bisa lebih memfokuskan harap dan do'a semoga Allah tersenyum juga mencurahkancinta-Nya karena kasih dan sayang setiap hamba kepada pasangannya.

    Pesan untuk Para SuamiBila ada surga di dunia itu adalah rumah tangga yang bahagia, rumah tangga yang penuh dengan rasasakinah, mawaddah dan rahmah. Dan bila ada neraka di dunia itu adalah rumah tangga yang hancur, suami

    istri saling menyalahkan, curiga, tidak saling mencintai dan jauh dari rasa sakinah mawaddahdan rahmah.Saya awali pesan ini dengan menggambarkan kedua hal di atas. Dengan menikah Anda tidaksaja mendapatkan seorang istri, tetapi Anda mendapatkan seluruh dunia. Sebagaimana kitaingat rasul bersabda bahwa sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah istri sholihah. Yang akanmenjadikan rumah kita bak surga, baiti jannati. Sejak pernikahan ini, mulai saat ini sampai akhirhayat Anda insya Allah, istri Anda akan menjadi mitra, patner dan sabahat terbaik. Dengan

  • Terapi NurSyifa4

    dialah, Anda berbagi berbagai kejadian, melewatkan hari dan tahun bersama. Dengannya lah Anda berbagisuka, duka, impian, harapan dan juga kecemasan. Ketika Anda sakit, dialah yang akan merawat, ketika Andamemerlukan pertolongan dia akan mengupayakan semua yang dia bisa lakukan bagimu. Ketika Andaberbagi rahasia padanya, dia akan menjaga rahasia itu dengan amanah; ketika Anda perlu nasehat, dia akanmemberikan nasehat yang terbaik. Dan dia akan selalu bersamamu.Ketika terbangun di pagi hari, yang pertama mata Anda lihat adalah dia. Dia akan selalu bersamamu, danjika pada suatu waktu dia tidak ada di sisimu, maka secara emosi dia ada bersamamu. Dia memikirkan,berdoa untuk kebaikanmu dengan sepenuh hati, dan Anda ada dalam pikiran, doa dan hatinya. Ketika Andatidur di malam hari, terakhir yang Anda lihat adalah dia; dan ketika Anda bermimpi, anda akan melihatnyadalam mimpimu. Kamulah dunianya dan dialah duniamu.

    **********Hubungan antara seorang suami istri merupakan hubungan yang sangat penuh dengan hal yangmengagumkan. Tidak mudah digambarkan dengan kata-kata, betapa rasa cinta, kasih sayang, keintiman,kedamaian serta kesejukan yang ada mengisi hati kedua pasangan manusia. Penjelasan rasional adalahbahwa semua inilah anugerah dari Allah, dan semua itulah kehendak Allah. Dengan semua kuasa dankehendakNya, Dialah yang menciptakan dan membuat perasaan ini hadir di hati pasangan suami istri.Allah mengingatkan kepada manusia yang mencari keberadaanNya bahwa salah satu tanda-tandakekuasaanNya adalah Dia menjadikan rasa kasih dan sayang. Allah berfirman: "Dan di antara tanda-tandakekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung danmerasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya padayang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir". (QS. 30:21)Tetapi hati manusia bukanlah sesuatu yang statis, tetapi sangat dinamis. Perasaan dapat berubah setiapwaktu. Dan cinta pun dapat terbang dan hilang. Ikatan pernikahan pun bisa menjadi lemah bila tidak dijagadengan baik dan kebahagian di dalam rumah tangga pun tidak bisa dijamin akan berlangsung terus. Perluusaha dari kedua belah pihak suami istri untuk saling menjaga keberlangsungan cinta dan kasih mereka.Ibarat sebuah pohon, tanahnya perlu dirawat, dijaga dan dipupuk.

    ***************Oleh karenanya, inilah sedikit pesan dari saya bagi Anda para suami; Di dunia kita, kita hidup di kehidupanyang sibuk dan melelahkan di kelilingi oleh berbagai macam schedule dan deadline. Bagi pasangan, iniartinya kemungkinan Anda tidak bisa meluangkan waktu bersama-sama dan berada sendiri di tengah-tengahkesibukan kerja dan komitmen tugas. Anda jangan membiarkan hal ini terjadi terus menerus. Cobalahsesekali Anda luangkan waktu untuk melakukan kegiatan secara periodik dengan istri Anda. Ingat rasul jugapernah meluangkan waktunya untuk berlomba lari dengan Aisyah r.a. Keluar dengan istri sesering mungkin,lakukan aktivitas bersama, mengunjungi teman bersama, piknik bersama atau sekedar berbelanja di mallbersama.Selalu jaga romantika dalam hubungan Anda. Kehidupan modern hampir mengubah kita menjadi robot ataumesin teknologi tinggi tanpa emosi. Menunjukkan emosi dan perasaan yang Anda rasakan perlu untukmenjaga ikatan pernikahan terhindarkan dari berkarat, peluruhan. Sebagaimana rasul bersabda untukmenunjukkan rasa kasih dan sayang pada saudara yang kita cintai, "Katakanlah kepadanya kalau engkaumencintai saudaramu," sebuah hadist untuk menunjukkan cinta kepada teman karena ikatan ukhuwah.Terlebih lagi bila istri kita yang terikat dengan ikatan suci pernikahan, nyatakanlah.Jangan meremehkan hal-hal penting yang terlihat kecil, seperti membawakan belanjaannya, memijit bahunyaatau membukakan pintu mobil dan sebagainya. Ingatlah bahwa rasul pernah menyediakan kakinya untukmembantu istrinya naik ke atas unta.Usahakanlah untuk menyediakan waktu sholat berjamaah dengan istri. Memperkuat hubungan Anda denganAllah merupakan jaminan terbaik agar pernikahan Anda akan selalu terjaga kuat. Merasakan kedekatan dankedamaain dalam hubungan Anda dengan Allah akan terimplikasikan dalam hubungan Anda dengan istri dirumah. Ingatlah bagaimana rasul memberikan apresiasi yang sangat besar bagi pasangan yang bangunmalam hari untuk sholat layl (sholat malam/tahajjud) bersama atau seorang istri/suami yang membangunkanpasangannya untuk sholat layl sekalipun dengan memercikkan air di muka pasangannya.Lakukan usaha terbaikmu untuk menjadi terbaik bagi istri dengan kata-kata dan dengan perbuatan. Bicaralahpadanya dengan baik, senyum padanya, minta nasehatnya, mintalah pendapatnya, dan luangkan waktuyang berkualitas dengannya dan selalu ingat bahwa rasul bersabda "Yang terbaik diantara kamu adalahterbaik memperlakukan istrinya".Adalah hal biasa yang terjadi dimana pasangan berjanji untuk mencintai dan menghormati istri/suaminyasampai maut memisahkan mereka. Saya percaya bahwa janji ini adalah baik dan sangat baik. Tetapi hal initidak cukup. Anda harus mencintai apa yang dicintai istri Anda. Keluarganya, dan hal-hal yang dia cintaiharus menjadi kecintaan Anda pula.Tidak cukup pula mencintainya sampai maut memisahkan. Cinta tidak boleh mati dan kita percaya bahwaada kehidupan akhirat, kehidupan setelah mati. Dan insya Allah, akan dipertemukan kelak di akhirat.Sebagaimana rasul mencintai Khadijah istrinya yang telah menemani beliau selama 25 tahun, beliau terusmenerus mencintai khadijah dan mengingatnya. Setelah kematian khadijah beberapa tahun berselang,rasulullah tidak pernah melupakannya bahkan sanak kerabat dan teman khadijah beliau utamakan yangterkadang membuat Aisyah cemburu.

  • Terapi NurSyifa5

    Cintailah istri Anda, dan apa yang dicintainya. Cintailah ia tidak hanya sampai maut memisahkan tetapisampai Anda dikumpulkan bersama kelak di akhirat, insya Allah. Semoga nasehat atau ajakan ini dapatmenambah kecintaan Anda dan kecintaan istri Anda.

    Surga Bernama KeluargaMalam belum larut saat langkah menapaki teras rumah, perlahan membuka pintu yang belum terkunciberharap orang-orang terkasih di dalam tak terbangun. Ternyata, kehadiran saya senantiasa ditunggu olehisteri dan anak-anak saya yang rela menahan kantuk untuk sekadar mendaratkan ciuman hangat mereka.Satu persatu dua bidarari kecil itu menubruk tubuh lelahku, hilang semua kantuk mereka bersamaan dengansirnanya lelahku.Saya terbaring di sofa dan serta merta anak-anak menyerbu kaki saya untuk melepaskan kaus kaki. Lalutangan-tangan kecil itu memijat kaki saya, "Capek ya?" Sesaat kemudian tangan kecil itu beralih ke kening,"Pusing ya?". Memang tak seperti pijatan seorang tukang pijat, tapi sentuhan tangan-tangan mungil itu terasajauh lebih menenteramkan, membasuh peluh dan mengangkat lelahku.Giliran isteri cantikku datang dengan teh hangatnya, satu kecupan penuh cinta mampir sejenak di keningku.Sambutan yang tak pernah absen dilakukannya semenjak hari pertama pernikahan kami. Sambil menunggumakanan yang tengah dipanaskan, kalimat yang teramat sering saya dengar, "Bagaimana hari ini? Adamasalah? Berbagilah..." Kemudian hati dan kedua telinganya terbuka luas untuk menampung semua keluhkusepanjang hari.Makanan tersaji, anak-anak ikut mengitari hidangan lesehan khas keluarga kami. Sesekali tangan mungil sibungsu mencomot lauk, sementara si sulung menyeruput teh hangat milikku. Sebenarnya mereka hanyaingin mendapatkan satu kalimat dari saya, "Ya, nanti kita lihat bintang ya". Maka bubarlah mereka dankembali sibuk dengan mainannya.Adalah sebuah kenikmatan tersendiri mendengar suara-suara lucu berteriak mengamini bacaan Al-Fatihahsaat sholat berjamaah. Biasanya mereka mengikuti bacaan Fatihah maupun surat pendek yang saya baca,lumayan membuat saya terhibur dan tenang berharap mereka lebih menyukai lantunan itu ketimbang lagu-lagu yang banyak diputar televisi.Beruntung, langit cerah malam itu sehingga kami bisa menggelar tikar di halaman depan. Berempat kamiberbaring memandang langit untuk menghitung bintang dan menikmati indahnya rembulan. Kupandang langitpenuh bintang bertaburan/ berkelap-kelip seumpama bintang ceria/... senandung itu yang kerap keluar darimulut mungil kedua bintang kecilku.Malam telah larut, saatnya saya menemani dua bidadari kecil itu beristirahat. Biasanya, takkan terpejammata mereka sebelum dua atau tiga dongeng kuhantarkan sebagai pengiring tidur keduanya. Dongengpenuh hikmah yang kan membuai mereka hingga ke alam mimpi. Akhirnya mereka pun tidur dengan wajahberseri, kuduga mereka tengah bermimpi menjadi putri cantik berkereta kencana, berkuda gagah yang siapmengantarkan sang putri menuju istana. Ah, indahnya...Selanjutnya, adalah waktu bagi sepasang suami isteri untuk berbagi, kasih, cinta, duka, gembira. Berceritaapa pun sepanjang malam, hingga terangkat semua beban hari itu, hingga terobati semua luka, hinggatersingkirkan semua kerikil penghambat, hingga keduanya kembali menjelang pagi dengan hati yang ringan.

    ********Pagi belum beranjak, ayam jantan pun belum lama berkokok. Kecupan hangat dan seuntai doa mengiringilangkahku keluar rumah. Sejuta harap dari dua bidadari kecilku agar kembali dengan selamat berjinjing oleh-oleh berupa makanan kecil atau buah kesukaan mereka. Saya sering merasa berdosa ketika melihat wajahkecewa mereka saat mendapati tangan saya tak berbuah apa pun. Mereka sudah hapal dengan jawabankusehingga mereka pun segera mengambil kesimpulan, "nanti kalau punya rezeki beliin buah ya".Hidup pun terus berputar, berbaring di sofa menunggu tangan-tangan kecil melepaskan kaus kaki kemudianmemijatinya. Segelas teh hangat membasuh penat, dan hati yang terbuka luas siap menampung semuakeluh sepanjang hari. Mendengarkan suara-suara lucu dari mulut-mulut mungil mencoba melafazkan doasehari-hari atau mengeja huruf-huruf Alquran. Berbaring bersama di halaman depan memandangi langit,menghitung bintang dan menikmati indahnya rembulan.Inilah yang saya sebut surga bernama keluarga. Adakah yang lebih indah dari keluarga?

    Jangan Sebut Istrimu PenganggurJangan pernah menyebut istrimu sebagai penganggur jika ia memang tidak bekerja di luaran. Karena bahkanketika ia kau sebut sebagai ibu rumah tangga pun selalu terdengar nada rendah diri dalam suaramu. Karenaselalu ada kata ''cuma'' sebagai awalanmu.Semua itu sebetulnya hanyalah gambaran sikap meremehkanmu atas status ibu rumah tangga, atas seorangwanita yang sebetulnya tengah mengerjakan pekerjaan besar, yang bisa jadi lebih besar dari profesimusendiri. Semua itu hanyalah gambaran betapa engkau sendiri masih terperangkap pola berpikir kuno sepertiyang dipakai orang-orang tua kita dahulu: bahwa hanya orang yang berkerja di luar rumah yang layakdisebut bekerja.

  • Terapi NurSyifa6

    Inilah situasi yang membuat seorang kawan, yang telah lulus sarjana dan membuka peternakan ayam didesanya, tetap didera penyakit rendah diri. Karena, meskipun peternakan itu berjalan baik, telah sanggupmenggaji beberapa orang pekerja, dan si kawan sarjana ini mestinya telah berhak memperoleh sebutanjuragan, ia tetap memilih menghentikan usahanya.Bukan karena usaha bangkrut, melainkan karena setiap hari orang tuanya selalu menggerutu, kenapa ia jugabelum memperoleh pekerjaan. Karena orang-orang di desanya juga terus melontarkan rasa herannya,bagaiamana mungkin bersekolah begitu lama kalau cuma untuk kembali ke desa dan menjadi peternakbiasa.Sekarang, di saat sebagian besar wanita sudah mulai bersemangat bekerja di luar rumah, cemaslah atassuatu keadaan yang bisa jadi akan menimpa kita semua: akan ada krisis ibu rumah tangga. Jika engkauberdua sama-sama bekerja, ekonomi rumah tanggamu bisa jadi akan naik di tingkat yang sangat baik, tapidiam-diam engkau juga sedang berjudi dengan keadaan yang belum tentu engkau akan jadi pemenang.Karena akan makin banyak anak-anak yang kesepian. Yang ketika mereka bangun pagi, ketika merekatengah sibuk bergiat hendak berangkat sekolah, mereka akan sama sibuknya sepertimu yang juga bergiathendak bekerja. Engkau dan anak-anakmu akan sama-sama didera perasaan buru-buru. Anak-anak itu taksempat lagi punya kekuasaan meminta, dilayani dan disemangati di saat paling rawan dalam hidupnya.Ketika anakmu pulang sekolah dengan perasaan lelah, entah karena tekanan lingkungannya yang keras,nilainya yang buruk, gurunya yang galak, atau sekadar murung karena ia mulai jatuh cinta, di rumah ia takmenemukan siapa-siapa, kecuali meja makan yang sepi. Ketika ia bersabar menunggu engkau pulangdengan segenap keinginan butuh sentuhan dan kemanjaan, engkau sendiri sudah dalam keadaan penatkarena kerja seharian, karena sikap sinis atasan atau iklim kerja yang tidak memuaskan.Maka akan makin banyak anak-anak yang menjerit diam-diam. Anak-anak yang jika mereka ingin berkata,tak ada yang sempat mendengarnya. Anak-anak yang jika ingin kolokan, tak ada yang sempat memanjakan.Anak-anak yang jika sedang murung dan peka, tak ada yang menggubrisnya.Padahal kita pernah menjadi anak-anak. Yang jika kita sedang bicara sementara orang-orang takmendengarnya, kita akan merasa sangat sia-sia. Marah dan tak berharga. Sungguh sebuah keadaan yangsanggup membuat manusia akan jadi rapuh dan percuma. Keadaan tanpa apresiasi dan pujian adalahsebuah medan yang sangat berbahaya, tidak cuma bagi anak-anak, tapi juga bagi semua dari kita.Maka jika orang tua lupa waktu pada anaknya, jika pemimpin lupa berempati pada rakyatnya, jika atasanlupa memuji bawahan, jika suami lupa menghargai istri, sesungguhnya orang-orang ini sedang berada dirumah kosong. Rumah semacam itu pasti kering dan tidak produktif. Hidup di lahan kering sungguhmerupakan kutukan yang berat bagi seluruh anggota keluarga.

    Bau Tubuh IstrikuAnak saya memiliki serpihan gombal yang derajatnya telah menjadi jimat. Tanpa gombal ini, mustahil diatertidur. Jika kami sekeluarga harus pergi menginap ke luar kota, semua barang boleh ketinggalan kecuali

    gombal yang satu ini. Jika barang ini sampai tertinggal, bencana akibatnya.Anak ini akan menolak tidur semalaman. Ia akan mencari gombal jimatnya itu melebih apa saja.Jika ia sudah mendekat gombalnya, wahai... anak ini akan segera stoned, mabuk, dan tidurdengan lelapnya. Kami hanya bisa heran, bagaimana gombal bulukan yang tak pernah kenal airini bisa membuat hidupnya demikian tenteram.Gombal wasiat itu sebetulnya berasal dari kain sarung yang dipergunakan sebagai selimut saatistri melahirkan. Sarung inilah yang kemudian menjadi karib anak karena sering menjadi

    pembungkus ketika ia masih bayi dan menjadi selimut ketika ia balita serta tak jarang menjadi selimut berduaantara anak dan ibunya.Begitu tinggi frekuensi pemakaian sarung ini hingga ia menjadi kain teraniaya yang aus dalam waktu singkat.Hingga ketika si anak sudah masuk TK, sarung itu telah menjadi kain perca selebar serbet saja lebarnya.Serbet apak inilah yang hingga sekarang masih menjadi teman tidur setianya. Melihatnya lelap sambilmenghirup gombal ajaibnya itu sungguh pemandangan yang mengherankan hati. Itu gombal sudahbertahun-tahun tak boleh dicuci. Tapi bau inilah satu-satunya aroma terapi yang mujarab bagi tidurnya.Pernah kami diam-diam mencucinya. Ketika malam gombal ini kami sodorkan, si anak malah ngamuk sejadi-jadinya. Ia menolak aroma terapi gombalnya yang sudah tercemar bau detergen. Semalaman, kami harusmenanggung tidurnya yang penuh krisis. Tidur dengan bekal marah, telah membuat dia mengigau danbanyak gerak. Sejak saat itu, kami memilih membiarkan gombal ini menjadi kain purba, dengan komplikasibau yang cuma anak saya yang tega menghirupnya.Tapi belum lama ini kami mengalami kecelakaan kedua menyangkut soal bau ini. Secara tak sengaja,gombal ini tertindih tidur bapaknya semalaman. Ketika malam berikutnya si anak mencium bau bapak digombalnya, ia menolak menghirupnya. Ia ingin bau ibu, bukan bau bapak. Kami sadar risikonya jika bau ibutidak secepatnya dihadirkan. Akan terjadi geger semalaman. Maka cara instan pun kami tempuh, gombal ituditindih, digosok, dililit ke segenap tubuh ibunya, dan ketika bau ibu itu telah menindih bau bapak, si anakbaru mau menghirupnya dengan nikmatnya. Kurang ajar!Sudah lama saya cemburu pada kedekatan si anak ini dengan ibunya. Tapi malam itu benar-benar menjadipuncak rasa cemburuku. Apa salah bapaknya ini sehingga soal bau pun dia memihak ibunya? Apa kurang

  • Terapi NurSyifa7

    tanggung jawabku pada mereka? Setiap hari aku bekerja hingga tak kenal waktu. Aku memberikan yangterbaik untuk mereka sekuatku, sebisaku. Tapi apa balasan mereka pada kerja kerasku ini!Gombal itu benar-benar menyinggung perasaanku. Ia bukti kekalahanku di keluarga ini. Betapa aku yangbekerja keras di luaran tapi istri juga yang mendapat penghargaan di dalam rumah, di depan anak-anak.Sekarang kutanya kepadamu anak-anakku, beda apa bau tubuh bapakmu dengan ibumu ini? Betul, ibuadalah pihak yang setiap saat merawatmu. Betul, bahwa di waktu kecilku dulu, aku lebih suka menyelinap diketiak ibu katimbang di ketiak bapak. Betul, jika aku ditantang untuk menggantikan pekerjaan ibumu saatmerawatmu, bisa-bisa aku terserang stroke dini. Itu pekerjaan berat dan hanya ibumu yang sanggupmelakukannya. Tapi persoalannya ialah, apakah cuma ibumu yang bekerja keras?Tidak, jawabku. Aku juga bekerja keras untuk menyayangimu. Jika hanya bau tubuh ibumu yang engkausukai, ini betul-betul tidak adil. Belum jika aku tega membuka rahasia besar ini kepadamu. Dengarlah,engkau boleh begitu menyukai bau ketiak ibumu, tapi tanpa setahumu, ibumu adalah juga pihak yang sukamenyelinap di ketiak bapakmu kalau bakat manjanya kumat. Jadi anakku, engkau jangan salah sangka padabau tubuh bapakmu.

    Menguji Ketulusan Suami-Istri, Mudah!Apa yang dilakukan seorang istri ketika mendapati sang suami menderita sakit? Tentu selain kehendak Allahyang menyembuhkan, obat dari dokter yang membantu penyembuhan, adalah sentuhan hangat danpelayanan yang tulus dari sang istri-lah yang membuat suami bersemangat untuk kembali sehat.Ia begitu ikhlas membasuh setiap peluh yang bergulir disekujur tubuh suaminya. Jika perlu ia takkanmemejamkan matanya sedetikpun untuk menjaga dan memastikan dirinya menangkap setiap keluhan sangsuami saat sakit. Istri begitu setia menemani suaminya agar tetap merasa hangat saat menggigil kedinginanatau bahkan melindungi, mendekapnya saat ketakutan akan bayang-bayang kematian, maklum, saat sakitbiasanya setiap orang akan merasa dekat dengan kematian.Dengan tulus sang istri menyuapi makan suaminya, membopongnya ke kamar kecil, memandikannyabahkan jika perlu menggantikan sementara posisi sang suami mencari nafkah jika suami menderita sakitcukup lama. Padahal disaat yang sama, anak-anak mereka tetap membutuhkan perhatian dan kasih sayangorangtuanya, bimbingan dan belaian hangat serta didikan dan tutur lembut ibu mereka. Itu semua dijalanisang istri tanpa sedikitpun keluhan.Dari semua yang dilakukannya, tergambar indah ketulusannya. Bahwa sikap manisnya tidak hanya saatsang suami sehat, cintanya tetap dan tidak berubah meski sang suami dalam kondisi tak berdaya, bahkankelembutannya makin terasa menghangatkan tubuh suami yang lemah. Kasih dan sayangnya begitumembangkitkan gairah suami untuk sembuh dari sakit, perhatiannya tidak berkurang setitikpun. Saat itulahsang suami menyadari, betapa makhluk lembut yang sering tidak diperhatikannya itu, begitu tulus dan ikhlasatas dasar cinta dan kasih sayang yang kuat.Kemudian bandingkan ketika si istri yang menderita sakit. Belum tentu setiap suami mampu memberikanketulusan yang sebanding dengan apa yang pernah diberikan istrinya. kebanyakan suami berpikir, denganmembawa sang istri kedokter atau membiayai rawat inap di rumah sakit, ia telah menunjukkan perhatian dankasih sayangnya.Kebanyakan suami juga, lebih sering meminta bantuan perawat untuk membasuh peluh istrinya,memandikan, menyuapi makannya dan melayani kebutuhannya selama sakit. Ia juga, lebih cenderungmenitipkan anak-anak ke neneknya atau saudara yang lain saat istri sakit. Selain itu, ia pun sibuk meneleponsanak famili untuk bergantian menjagai istrinya di malam hari. Bisa dipahami jika saat jam kerja, karenasetiap laki-laki harus mencari nafkah.Ketahuilah, istri juga butuh kasih sayang yang tulus seperti yang pernah ia berikan kepada suaminya, baiksaat sehat terlebih saat menderita sakit. Istri juga ingin diperhatikan, ia juga ingin suaminya selalu menemanidisaat-saat sendiri dan kesepian, apalagi saat dicekam derita. Ia mungkin sering menangis dalam deritanya,namun saat itu kita tengah terlelap, dalam sakitnya juga seringkali ia tak memejamkan matanya memikirkananak-anaknya, tangannya sibuk membelai kepala sang suami yang tertidur disampingnya sambilmengkhawatirkan kesehatan suaminya. Tak lupa sesekali ia mengingatkan agar suaminya tidak lupa makandan banyak beristirahat.Nah, jika demikian, tentu kita tahu dan bisa mengukur batas ketulusan kita terhadap istri selama ini. Tentuada bahkan banyak pula suami-suami yang begitu tulus dan cintanya mengurusi istri, jika demikian, tulisandiatas hanya mengingatkan saja, agar para suami tetap mempertahankan ketulusannya itu.

    Memandang Istri Menuai RahmahMaha Suci Allah yang menciptakan segala sesuatunya penuh makna, Maha Besar Allah dengan segalapencpitaan-Nya yang diperuntukkan bagi hamba-hamba yang bersyukur. Hanya hamba yang bersyukurlahyang sanggup menjadikan segala nikmat sebagai rantai menuju takwa. Hamba yang bersyukur pulalah yangmampu mengambil hikmah, berkah dan rahmah dari setiap pemberian Allah, sekecil apapun, sedikit apapun.Sungguh, Allah sangat bermurah hati untuk melimpahkan rahmat-Nya kepada setiap hamba yangmenginginkannya.

  • Terapi NurSyifa8

    Berumahtangga bukan tidak mungkin mengalami berbagai kendala, ujian dan cobaan yang tidak jarangmembuat rumah tangga kita seperti sebuah biduk yang diterjang ombak di tengah lautan. Itulah hidup, hidupseorang diri saja kita sudah merasakan berbagai ujian, cobaan yang kerap menimbulkan keputusasaan.Namun, bukan seorang mukmin jika tidak mampu mengatasi segalanya. Karena, bukankah Dia tidakmemberikan beban diluar batas kemampuan setiap hamba-Nya.Maka, dijadikan-Nya lah setiap manusia berpasang-pasangan, diciptakan-Nya lah istri-istri dari jenis manusiaagar setiap laki-laki merasa cenderung dan merasa tenteram kepadanya. Dan dijadikan-Nya pula diantaramereka berdua rasa kasih dan sayang.Maka juga, Allah jadikan pasangan dari setiap manusia agar saling bahu dalam menanggung beban danamanah hidup, saling berkomunikasi menyelesaikan setiap permasalahan, dan saling menumpahkan asadan segumpal perasaan yang membebani, agar semuanya terasa lebih ringan dalam memikul beban itu,lebih nikmat merasakan segala permasalahan, dan lebih indah dalam memaknai hidup yang penuh denganonak dan duri ini. Ya, dengan merasakan dan memikulnya berdua, semua terasa manis.Allah pun memberikan jalan yang teramat mudah bagi manusia untuk mendapatkan rahmat-Nya. Denganrahmat itulah, Allah memberikah kekuatan memecahkan setiap kesulitan, menemukan kemudahan dalammeniti jalan-Nya. Salah satu cara menuai rahmat Allah itu adalah dengan memandang penuh rasa pasangankita, seperti tertuang dalam sebuah hadits, Dari Abu Sa'id Al Khudry ra,"Sesungguhnya jika seorang lelaki memandang istrinya dan istri memandangnya, maka Allah memandangkeduanya dengan pandangan rahmat. Jika dia memegang telapak tangan istrinya, maka dosa keduanyaberjatuh dari sela-sela jari mereka berdua" Subhanallaah...Meski Allah swt mengingatkan agar setiap laki-laki dan wanita menahan pandangannya dan menjagakemaluannya. Karena yang demikian itu lebih baik dan lebih suci (QS. An Nuur:24-25). Dan Jika sebagianpandangan mengakibatkan dosa bagi pelakunya, maka pandangan yang satu ini justru mendatangkanrahmat, yakni rahmat dari Allah yang diberikan kepada setiap mukmin. Dengan rahmat inilah, semuakesulitan menjadi mudah dan ringan, yang jauh menjadi dekat, kesedihan menjadi kesenangan, ketakutanmenjadi keamanan dan kemiskinan menjadi kekayaan.Pandangan yang dimaksud Rasulullah ini memang tidak merinci secara detail, apakah pandangan penuhkecintaan, kasing sayang atau kemesraan. Nampaknya itu mencakup semua pandangan kecuali pandangankebencian dan amarah.Memandang istri menuai rahmah, pekerjaan yang sungguh ringan namun sungguh besar pahalanya.Sudahkah anda memandang pasangan anda hari ini? Wallahu a'lam bishshowaab.

    (Selalu) Hangatkan Cinta AndaMahligai cinta yang membingkai rumah tangga sepasang suami istri tak selamanya mampu dipertahankankeindahannya. Ia bukan sesuatu yang tak lekang dimakan waktu dan juga tak pudar terkikis dinamikakehidupan. Namun bukan tak mungkin keindahan itu menjadi abadi selamanya, tak terputus oleh perubahanmasa dan bahkan tak terhenti oleh perpisahan yang tak mungkin dicegah kejadiannya. Cinta bukanlahsekedar mencium kening pasangan anda setiap pagi atau menjelang tidur, juga tak sebatas kehangatanmalam yang diisi dengan riang canda kemesraan. Tidak juga hanya dengan menghadiahkan sesuatu bila diaulang tahun. Tetapi, cinta lebih dari suatu komitmen yang membutuhkan pemikiran agar selalu bersemidiantara anda.Berapapun usia pernikahan anda, bukan alasan untuk tidak senantiasa memberikan manisnya cinta terhadappasangan anda atau membiarkan kehambaran mentaburi hari-hari anda bersamanya. Seiring waktu yangberjalan, sebanyak buah hati yang semakin besar, seharusnya juga semakin bertambah kehangatan cintadiantara sepasang suami istri, meski tidak jarang hidupnya hanya sebatas menikmati masa-masa tua.Karena justru, totalitas cinta anda kepada pasangan anda dimasa-masa tua akan semakin membuatpasangan anda tersenyum bangga (hingga ke dalam hati) bahwa ia tak pernah salah menjadikan andapasangan hidupnya.Berpasangan engkau telah diciptakan, dan selamanya engkau akan berpasangan. Begitulah sebagianjawaban sang Guru atas pertanyaan seorang aulia, Al Mitra, tentang perkawinan, seperti dituturkan penyairasal Libanon, Khalil Gibran dalam Sang Nabi. Hidup diyakini semakin punya warna dengan memilikipasangan. Bukankah Allah telah mengumpulkan yang terserak untuk berpasang-pasangan?Yang dituliskan Gibran bisa sangat tepat, hanya saja yang perlu diperhatikan adalah keadaan pasangan itusetelah perjalanan yang begitu banyak melalui riak, gelombang, onak dan duri, Masihkah komitmen danpengorbanan yang diberikan seseorang terhadap pasangannya sama dengan yang pernah diberikannya saatpertama kali cinta bersemi, atau saat awal menapaki rumah tangga, dan berjanji saling setia. Masihkahkelembutan yang dulu dicurahkan dalam belaian-belaian kasih sayang, sama hangatnya dengan sentuhanpertama kali seorang kekasih terhadap disahkan sebagai pasangannya. Jawabannya tentu ada padabagaimana seseorang itu menempatkan cinta agar senantiasa bersemi, berapapun usia pernikahan mereka.Untuk itu perlu kiranya suatu pemikiran yang berkesinambungan dibangun oleh setiap pasangan tentangbagaimana caranya agar kehangatan cinta tetap melingkari setiap fase perjalanan rumah tangga, agarkelembutan kasih sayang menjadi dasar setiap gerak langkah bersama menuju kebahagiaan dan kedamaiankedamaian. Tidak berlebihan pula jika berharap cinta itu menjadi satu cinta yang tak terpisahkan.

  • Terapi NurSyifa9

    Berikut beberapa tips untuk mempertahankan kehangatan cinta :1. Menempatkan cinta kepada Allah diatas segala cinta terhadap apapun. Dan senantiasa meningkatkan

    cinta itu, karena Allah-lah yang Maha menganugerahkan cinta kepada orang-orang yang mencintai-Nya(QS. Al-Maidah:54). Maka ajaklah pasangan (dan seluruh anggota keluarga) untuk semakinmendekatkan diri pada-Nya, misalnya dengan membaca doa bersama setelah qiyamullail.

    2. Senantiasa berdoa kepada Allah agar ditetapkan dalam keshalihan, yang karenanya rahmat, kasihsayang dan kedamaian tetap tercurahkan.

    3. Ciptakan komunikasi yang selaras, berkesinambungan, mesra dengan mengkedepankan kaidah-kaidahberkomunikasi seperti, kata-kata yang benar, lemah lembut, mulia dan juga tidak melupakan aspekketegasan sikap. Komunikasi yang demikian tentu menutup rapat celah-celah kecurigaan dan saling tidakpercaya antar sesama.

    4. Jadikan kamar/tempat pembaringan adalah tempat dimana segala curahan hati bisa tumpah namun tetapdalam koridor kehangatan dan kemesraan. Sehingga dalam kondisi apapun, semua masalah tetap bisadiselesaikan dengan kepala dingin dan hati yang tenang, dari sekedar lupa cium kening pagi ini, masalahuang belanja sampai soal perkelahian anak-anak tadi siang dengan teman bermainnya.

    5. Gunakan waktu secara efektif dan efisien. Jangan sekali-kali menggunakan waktu keluarga (hari liburmisalnya) untuk pekerjaan atau hal-hal yang mengganggu waktu keluarga. Karena dengan apapun andamencoba membayarnya, kerugian yang diderita pasangan anda tidak akan pernah bisa terbayarkan,meskipun anda menggandakan kualitasnya pada hari libur berikutnya.

    6. Cerahkan hari-hari dengan variasi, fantasi dan warna-warni yang anda ciptakan khusus untuk pasangananda. Letak aksesoris kamar yang berubah-ubah (terutama yang ringan-ringan), atau warna sprei danaroma kamar yang menyegarkan. Itu didalam rumah, untuk aktifitas di luar rumah, biasakan secara rutinuntuk sekedar jalan pagi bersama di hari minggu (libur) atau jika ada rezeki, sempatkan untuk berekreasi(tamasya).

    7. Ciptakan juga hal-hal baru yang menceriakan hari bersamanya, misalnya dengan mencuci pakaianbersama, atau kerjabakti membersihkan rumah dihari libur. Cipratan air dan saling melempar lap peldalam bingkai canda (dijamin) akan mampu meluluhkan kebekuan atau bongkah konflik yang mungkinsaja (berpotensi) tumbuh tanpa disadari, mungkin tidak didiri anda tapi pasangan anda?

    8. Jadikan setiap cobaan dan konflik yang ada sebagai bagian dari dinamika cinta, bukankah cinta itu takselamanya berwarna indah? Bahwa didalamnya juga bisa dirasakan pahitnya perjalanan yang dilakukanbersama, hal itu akan menyadarkan kita bahwa juga hidup akan selalu menampakkan warna-warni yangberbeda, bisa disukai bisa tidak, namun tetap harus dijalani. Ini seperti sepasang kekasih yang barumenikah, seringkali hanya menangkap sisi-sisi indah kehidupan tanpa peduli cobaan yang siap (pasti)menanti.

    9. Tak ada salahnya mengenang selalu saat-saat indah bersama pasangan anda, kapanpun dandimanapun, sendiri maupun berdua. Niscaya, hal itu akan semakin membuat anda bangga terhadappasangan anda itu. Atau setidaknya mampu memaksa anda mengikhlaskan kesalahan yang pernahdibuat pasangan anda.

    10. Mengingat-ingat kelebihan dan keistimewaan yang ada pada pasangan dan meminimalisir ingatan akankesalahan dan keburukan yang mungkin (pernah) ada padanya. Insya Allah, indahnya cinta yang dulubersemi pertama kali tetap anda rasakan saat ini, terlebih ditambah oleh ribuan kehangatan yangtercurah dari buah hati yang teramat mencintai anda berdua.

    Rumahku Surgaku...Baiti Jannati, begitu Rasulullah mengilustrasikan kehidupan rumah tangga beliau yang penuh dengankeharmonisan, kebahagiaan, ketenangan, sakinah, mawaddah, dan rahmah. Rumah tangga yang dibangunbukan atas pondasi syahwat terhadap kecantikan, harta, pangkat, jabatan serta pesona dunia lainnya. Tapisebuah keluarga yang dibangun karena ketaatan kepada Allah. Sampai akhir zaman keluarga beliaumerupakan rujukan utama bagi mereka yang mendambakan syurga dunia.Syurga dunia itu hanya dapat diwujudkan oleh pasangan laki-laki sholeh dan wanita sholehah, yangmemahami betul kewajiban masing-masing untuk saling berbagi, mengokohkan kelebihan, dan menutupisegala kekurangan masing-masing. Keikhlasan kita menerima pasangan apa adanya, baik itu fisik,intelektual, ekonomi, keturunan, dan sebagainya, karena kita bukanlah Muhammad yang sempurna, Yusufyang tampan, Umar bin Khatab yang gagah perkasa, Mushab Bin Umair yang serba kecukupan, Salman Al-farisi yang ahli strategi, Abdurahman Bin Auf yang ahli ibadah.Jangan juga bermimpi dan meninggikan diri, karena kita bukanlah Khadijah yang kaya raya, Aisyah yangcendikiawan, Fatimah yang tabah dan putri seorang pemimpin besar, Ratu Balqis yang cantik jelita, Asmabinti Yazid yang kritis dan cerdas, Hafshah binti Umar yang ahli ibadah. Kita hanyalah manusia biasa, yangberusaha memadukan dua unsur menjadi sebuah kekuatan, yang dengannya kita mengharapkan keridhoandari Allah, mengikuti sunnah Rasulullah, sumber investasi abadi, serta meneguhkan langkah.Pasangan kita adalah pakaian kita. Siapapun tidak ingin pakaiannya kumuh dan lusuh, ia pasti inginpakaiannya nyaman, tidak kebesaran, tidak pula kekecilan. Kehati-hatian saat memilih dan membelinyamerupakan indikator mendapatkan pakaian yang baik. Rasulullah SAW sangat menganjurkan kepada para

  • Terapi NurSyifa10

    pemuda agar lebih memprioritaskan memilih zatuddin (wanita shalihah) untuk dijadikan pendampinghidupnya. Beliau mengatakan Wanita dinikahi karena empat perkara: Karena hartanya, kecantikannya,nasabnya dan agamanya. Maka pilihlah yang beragama (shalehah) niscaya engkau akan bahagia. (HR.Muttafaqun Alaih)Begitupun kepada wanita, hendaklah ia memilih laki-laki yang baik pemahaman agamanya, yang hatinyatertaut pada rumah Allah, yang dalam pikirannya terpeta semangat memajukan Islam, mempunyai visi danmisi yang jelas dalam membangun keluarga, memiliki wibawa dihadapan istri dan anak-anaknya, memilikitanggung jawab memberi nafkah, tidak saja batin, tapi juga lahir, termasuk di dalamnya mengajarkan ilmu.Ketika rumah tangga itu telah berlayar, tetapi dalam perjalanannya kita menemukan badai besar yangmenghantam, segeralah introspeksi diri atas proses membangun kapal besar rumah tangga kita. Rumahtangga manapun termasuk rumah tangga Rasulullah pernah memiliki masalah. Cuma bedanya, masalahdalam rumah tangga Rasulullah merupakan keindahan yang memberkati.Mungkin proses terbentuknya rumah tangga kita dulunya diselimuti debu dan syahwat dunia, yangmenyebabkan ridho dan barakah dari Allah sirna. Sehingga setiap perbedaan sedikit saja dan masalah kecilmenjadi prahara. Istri tidak ikhlas melayani suami, suamipun coba-coba berpaling, tidak ada keterbukaan,tidak ada kejujuran, tidak saling menghargai, tidak saling menyayangi, cinta kasih yang hanya dirajutbeberapa bulan berubah jadi dendam dan angkara murka. Inilah yang dinamakan neraka dunia.Astaghfirullah, segeralah mohon ampun kepada Allah atas sisi-sisi hati yang berpaling dari petunjuk-Nya.Kekhilafan tidak melibatkan Allah dalam membuat keputusan panjang akan menyengsarakan tidak saja didunia, tapi juga kelak diakhirat, satu sama lain akan menjadi musuh. Sebesar apapun kekhilafan kita, lautanampun dan Maghfirah Allah seluas langit dan bumi. Segeralah menghadap pada-Nya, memohon agar kitadiberikan seseorang yang dapat menentramkan hati, menjaga kehormatan diri, meneguhkan langkah, salingmengingatkan dalam ibadah. Karena tidak ada satu pun yang kita lakukan di dunia ini melainkan hanya untukibadah kepada Allah.Mudah-mudahan Allah memperkenankan kita mendapatkan suami yang sholeh, yang menggauli istrinyadengan lembut dan penuh kasih sayang, yang mengajarkan istrinya ilmu dunia dan agama. Seorang suamiyang memiliki takut dan harap hanya kepada Allah, khusyuk dalam ibadah, giat mencari nafkah, bertanggungjawab terhadap keselamatan istri dan anak-anaknya baik di dunia maupun di akhirat.Mudah-mudahan kita diberikan seorang istri yang taat beribadah, halus dan lembut, terhormat dengan hijabyang menjaga dirinya, yang dalam dirinya berkumpul kebaikan, terdidik dengan tarbiyah islamiyah, ridhomelayani suaminya kapanpun, mendidik anak-anaknya secara islami, yang menjadikan keluarga sebagaijembatan menggapai ridho Allah.Rumahku Syurgaku merupakan keinginan setiap insan. Untuk mendapatkannya, jadikanlah keluargaRasulullah sebagai rujukan utama. Keluarga tersebut telah membuktikan kepada dunia hingga akhir zaman,bahwa tidak ada kebahagiaan dan ketentraman yang melebihi keluarga sakinah, mawaddah, warahmah,yang terdiri dari laki-laki yang sholeh dan wanita yang sholehah, yang menjadikan Islam sebagai sumberkekuatannya.

    Ada Banyak WarnaDear...

    Ada banyak warna yang kutahu dalam dirimu. Ketika kau bicara tentang bunga... semua warna kamu sukai.Ketika kutanya apa warna dominanmu kamu katakan putih. lalu katamu apa artinya putih? Kukatakan cukup

    dengan tiga kata saat kita membeli bunga kenanga... Kamu Cinta Padaku.Entahlah... semua pengalaman sederhana dalam cinta kita selalu menjadi bermakna... bahkan amat dalam.Tiba-tiba aku jadi teringat... ketika kamu kehilangan bolpoint di meja kerjamu dan aku menawarkan penaku

    padamu. Kau tanyakan satu hal padaku 'Apa warna penamu? kukatakan 'Hitam'. spontan kamu katakankalau untuk pena atau bolpoint aku suka dengan warna biru.

    Tapi pilihan sepatumu berwarna merah saat kita beli bersama di Arion menjelang resepsi pernikahansaudaramu. Kerudungmu warni warni... ketika kita beli di pasar (apa namanya dear... aku lupa?). Rupanya

    ada banyak warna dalam dirimu...betapa indah... semarak... ada banyak keindahan dalam dirimu.Rupanya kita sama-sama memiliki banyak warna dalam hidup & cinta kita. Oleh karena itulah akupun sukamemberikan warna-warni kepadamu, sekuntum bunga melati putih, anggrek dengan warna yang kau suka.

    Kini kuberikan lagi padamu warna-warna.Sekuntum bunga melati putih... bolpoint warna biru... dan gemerlap Cinta yang penuh dengan banyak nada,

    bintang dan rembulan... kocoklah wadahlah.... akan kau lihat cintaku yang bertebaran bagai diangkasa.seindah itulah aku mencintaimu.

    Pada Bintang, Bulan dan Nadalah pada mulanya Cinta kita Tumbuh semakin Intens... dalam... Esensi....Kita sering bicara tentang cinta Pada Bintang, rembulan dan malam. Tapi kita juga sering bicara tentang

    cinta pada Nada...

    SEGALANYA INDAH... SEINDAH AKU MENCINTAIMU... SEINDAH CINTA KITA... akan terus kupeliharaCinta itu dengan Tulus dan Setia.

    LoVe You...Dear...Always...Forever...Ever...

  • Terapi NurSyifa11

    Bermesraan Ala RasulullahBermesraan, itulah yang membuat hubungan suami-istri terasa indah dan nikmat. Caranya? Coba perhatikanuraian berikut ini.Dalam berkomunikasi, ada dua jenis lambang yang bisa dipergunakan, yaitu lambang verbal dan lambangnon verbal. Menurut penelitian Profesor Birdwhistell, maka nilai efektifitas lambang verbal dibanding nonverbal adalah 35:65. Jadi, justru lambang non verbal yang lebih efektif dalam menyampaikan pesan.Bermesraan, adalah upaya suami istri untuk menunjukkan saling kasih sayang dalam bentuk verbal.Sentuhan tangan dan gerak tubuh lainnya, adalah termasuk lambang non verbal ketika suami berkomunikasidengan istrinya. Komunikasi verbal semata belumlah efektif jika belum disertai oleh komunikasi non verbal,dalam bentruk kemesraan tersebut.Rasulullah saw pun merasakan pentingnya bermesraan dengan istri, sehingga beliau punmempraktekkannya untuk menghias hari-hari dalam keluarganya, yang tecermin seperti dalam hadis-hadisberikut:1. Tidur dalam satu selimut bersama istriDari Atha' bin Yasar: "Sesungguhnya Rasulullah saw dan 'Aisyah ra biasa mandi bersama dalam satubejana. Ketika beliau sedang berada dalam satu selimut dengan 'Aisyah, tiba-tiba 'Aisyah bangkit. Beliaukemudian bertanya, 'Mengapa engkau bangkit?' Jawabnya, 'Karena saya haidh, wahai Rasulullah.'Sabdanya, 'Kalau begitu, pergilah, lalu berkainlah dan dekatlah kembali kepadaku.' Aku pun masuk, laluberselimut bersama beliau." (HR Sa'id bin Manshur)2. Memberi wangi-wangian pada auratnya'Aisyah berkata, "Sesungguhnya Nabi saw apabila meminyaki badannya, beliau memulai dari auratnya danmengolesinya dengan nurah (sejenis bubuk pewangi), dan istrinya meminyaki bagian lain seluruh tubuhnya.(HR Ibnu Majah)3. Mandi bersama istriDari 'Aisyah ra, ia berkata, "Aku biasa mandi bersama dengan Nabi saw dengan satu bejana. Kami biasabersama-sama memasukkan tangan kami (ke dalam bejana)." (HR 'Abdurrazaq dan Ibnu Abu Syaibah)4. Disisir istriDari 'Aisyah ra, ia berkata, "Saya biasa menyisir rambut Rasulullah saw, saat itu saya sedang haidh".(HRAhmad)5. Meminta istri meminyaki badannyaDari 'Aisyah ra, ia berkata, "Saya meminyaki badan Rasulullah saw pada hari raya 'Idul Adh-ha setelahbeliau melakukan jumrah 'aqabah." (HR Ibnu Asakir)6. Minum bergantian pada tempat yang samaDari 'Aisyah ra, dia berkata, "Saya biasa minum dari muk yang sama ketika haidh, lalu Nabi mengambil muktersebut dan meletakkan mulutnya di tempat saya meletakkan mulut saya, lalu beliau minum, kemudian sayamengambil muk, lalu saya menghirup isinya, kemudian beliau mengambilnya dari saya, lalu beliaumeletakkan mulutnya pada tempat saya meletakkan mulut saya, lalu beliau pun menghirupnya." (HR'Abdurrazaq dan Sa'id bin Manshur)7. Membelai istri"Adalah Rasulullah saw tidaklah setiap hari melainkan beliau mesti mengelilingi kami semua (istrinya)seorang demi seorang. Beliau menghampiri dan membelai kami dengan tidak mencampuri hingga beliausinggah ke tempat istri yang beliau giliri waktunya, lalu beliau bermalam di tempatnya." (HR Ahmad)8. Mencium istriDari 'Aisyah ra, bahwa Nabi saw biasa mencium istrinya setelah wudhu', kemudian beliau shalat dan tidakmengulangi wudhu'nya."(HR 'Abdurrazaq)Dari Hafshah, putri 'Umar ra, "Sesungguhnya Rasulullah saw biasa mencium istrinya sekalipun sedangpuasa." (HR Ahmad)9. Tiduran di Pangkuan IstriDari 'Aisyah ra, ia berkata, "Nabi saw biasa meletakkan kepalanya di pangkuanku walaupun aku sedanghaidh, kemudian beliau membaca al-Qur'an." (HR 'Abdurrazaq)10. Memanggil dengan kata-kata mesraRasulullah saw biasa memanggil Aisyah dengan beberapa nama panggilan yang disukainya, seperti 'Aisy,dan Humaira (pipi merah delima).11. Mendinginkan kemarahan istri dengan mesraNabi saw biasa memijit hidung 'Aisyah jika ia marah dan beliau berkata, Wahai 'Uwaisy, bacalah do'a: 'WahaiTuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kekerasan hatiku, dan lindungilah dirikudari fitnah yang menyesatkan." (HR. Ibnu Sunni)12. Membersihkan tetesan darah haidh istriDari 'Aisyah ra, ia berkata, "Aku pernah tidur bersama Rasulullah saw di atas satu tikar ketika aku sedanghaidh. Bila darahku menetes ke tikar itu, beliau mencucinya di bagian yang terkena tetesan darah dan beliau

  • Terapi NurSyifa12

    tidak berpindah dari tempat itu, kemudian beliau shalat di tempat itu pula, lalu beliau berbaring kembali disisiku. Bila darahku menetes lagi ke tikar itu, beliau mencuci di bagian yang terkena darah itu saja dan tidakberpindah dari tempat itu, kemudian beliau pun shalat di atas tikar itu." (HR Nasa'i)13. Bermesraan walau istri haidhDari 'Aisyah ra, ia berkata, "Saya biasa mandi bersama Rasulullah saw dengan satu bejana, padahal kamisama-sama dalam keadaan junub. Aku biasa menyisir rambut Rasulullah ketika beliau menjalani i'tikaf dimasjid dan saya sedang haidh. Beliau biasa menyuruh saya menggunakan kain ketika saya sedang haidh,lalu beliau bermesraan dengan saya." (HR 'Abdurrazaq dan Ibnu Abi Syaibah)14. Memberikan hadiahDari Ummu Kaltsum binti Abu Salamah, ia berkata, "Ketika Nabi saw menikah dengan Ummu Salamah,beliau bersabda kepadanya, Sesungguhnya aku pernah hendak memberi hadiah kepada Raja Najasyisebuah pakaian berenda dan beberapa botol minyak kasturi, namun aku mengetahui ternyata Raja Najasyitelah meninggal dunia dan aku mengira hadiah itu akan dikembalikan. Jika hadiah itu memang dikembalikankepadaku, aku akan memberikannya kepadamu."Ia (Ummu Kultsum) berkata, "Ternyata keadaan Raja Najasyi seperti yang disabdakan Rasulullah saw, danhadiah tersebut dikembalikan kepada beliau, lalu beliau memberikan kepada masing-masing istrinya satubotol minyak kasturi, sedang sisa minyak kasturi dan pakaian tersebut beliau berikan kepada UmmuSalamah." (HR Ahmad)15. Segera menemui istri jika tergodaDari Jabir, sesungguhnya Nabi saw pernah melihat wanita, lalu beliau masuk ke tempat Zainab, lalu beliautumpahkan keinginan beliau kepadanya, lalu keluar dan bersabda, "Wanita, kalau menghadap, iamenghadap dalam rupa setan. Bila seseorang di antara kamu melihat seorang wanita yang menarik,hendaklah ia datangi istrinya, karena pada diri istrinya ada hal yang sama dengan yang ada pada wanita itu."(HR Tirmidzi)Begitu indahnya kemesraan Rasulullah saw kepada para istrinya, memberikan gambaran betapa Islamsangat mementingkan komunikasi non verbal ini, karena bahasa tubuh ini akan lebih efektif menyatakancinta dan kasih sayang antara suami istri. Nah, silakan mencoba.

    Hidup Terasa Manis Bila Hubungan Tetap HarmonisBahasan kali ini masih menyangkut soal keta'atan istri kepada suaminya. Bila Rasulullah menganjurkan paraistri untuk ta'at, khususnya dalam memenuhi ajakan suaminya, memang cukup beralasan. Ada banyakkebaikan yang didapat seorang suami tatkala hajat seksualnya terpenuhi dengan baik. Tahukah anda,hubungan mesra yang harmonis, dapat menyehatkan jiwa dan raga?Doktor Goudy Geily, penceramah masalah kesehatan di rumah sakit Kerajaan Inggris, London, meyakinibahwa terdapat sejumlah besar kelemahan pada tubuh manusia yang diakibatkan aspek kejiwaannya.Penyakit-penyakit itu antara lain, rasa letih, penurunan kekuatan fisik, rasa sakit di semua persendian, danrasa sakit pada kulit. Bahwa sakit kejiwaan, menurutnya, secara ilmiah telah dibuktikan dapat melemahkansistem kekebalan tubuh, dan mempengaruhi perubahan hormonal di dalam tubuh.Meskipun ia mengakui pentingnya hubungan-hubungan lain dalam kehidupan seorang wanita, sepertihubungan dengan anak-anaknya, hubungan dengan keluarga familinya, hubungan dengan keluarga suami,dan hubungan dengan teman-teman wanitanya, Namun Dr. Geily meyakini bahwa hubungan secaramanusiawi yang paling penting dalam kehidupan laki-laki dan wanita adalah hubungan seksual yangharmonis antara suami dan istri. Ia melihat bahwa kualitas hubungan seksual antara suami dan istri sangatmempengaruhi kualitas hubungan antara keduanya secara keseluruhan.

    Berikut pernyataannya;

    "Hubungan seksual antara suami dan istri menduduki peringkat pertama dalam hal pengaruh dan urgensinyadalam hubungan antara keduanya. Bahkan, dalam kondisi kegagalan salah seorang dari keduanya padaaktivitas yang lain, seperti pekerjaan atau bahkan dalam kondisi ketika seluruh sarana dialog di antaramereka telah terputus, maka hubungan intim antara keduanya tetap menjadi sumber yang efektif untuk

    memuaskan serta mengharmoniskan rasa cinta dan saling menghargai".

    Pernyataan di atas didukung oleh peneliti yang lain; yakni Dr. Elvis Christoper, Direktur Lembaga KonsultasiProblematika Seksual di Inggris. Beliau mengatakan;

    "Problematika seksual dan kepekaan seseorang berperan - dalam batas tertentu- terhadap terjangkitnyaseseorang oleh penyakit di lambung, dada, dan meningkatnya tekanan darah. Sebagaimana ia juga

    menyebarkan rasa sedih yang berlebihan, lemahnya kekebalan terhadap penyakit lambung serta radangusus pada laki-laki dan wanita."

    Sebuah penelitian di Kuwait menunjukkan, bahwa prosentase penderita penyakit kanker, organ pernafasan,hati, dan paru-paru di kalangan orang lajang, mencapai enam kali lipat dibanding pada orang-orang yang

    telah menikah.

  • Terapi NurSyifa13

    Kantor Berita Reuter pernah melaporkan hasil sebuah penelitian, bahwa pengobatan terbaik yang nampakpada tahun 1995 bagi penyembuhan penyakit gelisah ialah, hubungan seksual yang harmonis antara suami

    dan istri. Sementara majalah Men's Health dalam suatu artikelnya menuturkan;

    "Berbagai kajian mengatakan, bahwa hubungan seksual yang teratur, bukan hanya meringankan tekananjiwa. Namun dapat memperpanjang usia juga."

    Sebagian besar kaum Muslimin, mungkin masih menganggap permasalahan seks suami-istri sebagaipersoalan tabu dan tak perlu diangkat ke permukaan. Tapi pada kenyataannya, hadits-hadits Rasulullah

    yang menyoroti soal "kemesraan hubungan suami-istri" cukup banyak. Bahkan Rasulullah setengah"memaksa" kepada kaum perempuan untuk selalu siaga melayani kehendak kencan suaminya. Di bawah ini

    salah satu perintah Nabi saw tentang cara menjaga keharmonisan hubungan suami-istri.

    "Apabila seorang suami mengajak istrinya untuk memenuhi keinginan suaminya, maka hendaklah ia (istri)menurutinya, meskipun sedang berada di dapur," (h.r. Imam Bukhori, Muslim, dan Tirmidzi)

    Pesan tersirat dari hadits di atas adalah, sesibuk apapun seorang istri berkutat dengan pekerjaannya didapur, tak bisa menjadi alasan baginya untuk menunda hasrat kencan suaminya. Ia harus peka terhadap

    isyarat sang suami dan selalu fresh bila berhadapan dengan kekasih tercintanya.Selamat bercinta dengan pasangan anda wahai para suami-istri soleh/solihat, Semoga hubungan harmonis

    Anda, akan membuahkan hidup yang lebih manis di dunia dan di akhirat.

    Perempuan ImpianKetika Putri mendadak memutuskan cintanya, Irfan berubah jadi pemurung. Dan ketika gadis pujaannya itumenikah diam-diam di Surabaya, Irfan betul-betul frustrasi. Dia tak mau makan-minum, sehingga akhirnyaterkena tifus. Betapa ironis, ketika mantan kekasihnya tengah menikmati bulan madu di Bali, dia justruterbaring di rumah sakit. Lalu, apakah yang dapat dilakukan seorang ayah untuk menghibur anak lelakinyayang patah hati? Untuk membangkitkan kembali semangat juangnya yang hampir mati?Irfan adalah anak yang cemerlang. Sejak kecil dia selalu jadi bintang kelas. Namun, anak itu pendiam danperasa. "Kamu betul-betul menuruni darah Ayah. Selalu serius, mendalam, dan penuh ketulusan kalaumencintai perempuan. Sehingga, kalau putus cinta betul-betul terpuruk. Padahal, seperti kata peribahasa,dunia ini tidak sedaun kelor. Di dunia ini begitu banyak wanita, Nak," ujarku saat berbicara dari hati ke hatisepulangnya ia dari rumah sakit."Tapi tidak ada yang secantik dan sebaik Putri, Yah. Dia yang dulunya tak pakai kerudung, kini mulai belajarpakai kerudung. Tapi kenapa ketika keislamannya semakin sempurna, kok dia tega meninggalkan saya danmenikah dengan manajer perusahaan elektronik itu?""Sudahlah, Nak. Sesuatu yang lepas dari tangan kita memang selalu kelihatan indah. Begitu pula kalau kitakehilangan perempuan yang kita cintai. Mata kita tertutup bahwa di sekeliling kita masih banyak perempuanlain yang mungkin lebih baik dari dia.""Aku baru sekali ini jatuh cinta, Yah. Selama SMU dan kuliah, waktuku lebih banyak aku habiskan untukbelajar, dan organisasi ilmiah di kampus." "Ayah paham, Nak. Ayah mau buka rahasia. Sewaktu SMU duluAyah mengalami nasib yang mirip kamu. Cinta tak kesampaian, padahal Ayah dan Rini, nama perempuanitu, sama-sama saling mencintai.Bertahun-tahun Ayah nyaris frustrasi dan tak pernah mampu menghilangkan bayang wajahnya. Sampaikemudian, lima tahun setelah itu, Tuhan mempertemukan Ayah dengan ibumu. Dia wanita tercantik diCianjur ketika itu. Baru lulus SMU. Banyak sekali pemuda yang mengincar ibumu.Entahlah, kenapa dia mau menikah dengan Ayah yang ketika itu masih berstatus mahasiswa dan belumpunya pekerjaan, kecuali menjadi penulis free lance di koran. Kami menikah hanya dua minggu sejakpertama kali bertemu." Irfan termenung. Mungkin ia merenungkan kalimat demi kalimat yang tadi akuucapkan."Nak, laki-laki itu ibarat buah kelapa. Makin tua, makin bersantan. Biarpun jelek, botak dan gendut, kalaupunya kedudukan, berharta, dan terkenal, maka gadis-gadis muda antri untuk mendapatkannya. Untuksekadar jadi teman kencan maupun istri sungguhan." "Benarkah?""Ya. Dengan modal hanya sebagai wartawan senior dan novelis top saja, Ayahmu ini seringkali digilai olehperempuan-perempuan muda. Mereka berusaha mencuri perhatian Ayah dengan berbagai cara. Kalau Ayahtidak kuat iman, Ayah mungkin sering kencan dengan banyak perempuan. Kalau Ayah kurang sabar, Ayahmungkin beristri dua, tiga, atau bahkan empat." "Apa yang membuat Ayah bertahan?" "Ibumu.Dia perempuan yang hebat. Kesabaran, ketulusan, kehangatan dan kasih sayangnya luar biasa. Hal itu telahditunjukkannya saat Ayah masih belum punya apa-apa, belum diperhitungkan orang, bahkan dilirik sebelahmata pun tidak. Kami menikah dalam keadaan miskin. Bahkan cincin kawin untuk ibumu baru Ayah belikanlima tahun setelah pernikahan.Tahun-tahun pertama pernikahan, kami sering makan hanya nasi dan garam saja. Namun tak pernahsekalipun Ayah mendengar ibumu mengeluh atau menunjukkan air muka masam. Sebaliknya, Beliau selalu

  • Terapi NurSyifa14

    berusaha membesarkan hati Ayah. Bahwa Ayah punya potensi. Bahwa Ayah suatu hari nanti akan jadi oranghebat di bidang sastra maupun jurnalistik.Dua puluh delapan tahun perkawinan dengan ibumu sungguh merupakan perjalanan hidup yang amat berartibagi Ayah. Itulah yang membuat Ayah tak pernah mau berpaling kepada perempuan lain. Rasanya sungguhtak adil, setelah menjadi orang yang terkenal dan punya uang, Ayah lalu mencari perempuan lain untukmembagi cinta ataupun sekadar bersenang-senang.""Ayah beruntung mendapatkan perempuan sebaik ibu. Tapi aku? Satu-satunya perempuan yang aku cintaikini telah pergi." "Jangan menyerah dulu, Nak. Cuti doktermu'kan masih tiga hari lagi. Bagaimana kalaubesok Ayah ajak kau jalan-jalan keliling Jakarta? Kita santai dan cari makan yang enak. Siapa tahu kamubisa melupakan Putri-mu dan mendapatkan pengganti yang lebih baik." Irfan tidak langsung menjawab."Ayolah, Nak. Ayah yang akan jadi sopirmu. Kau tinggal duduk di jok depan. Oke?" Lama baru Irfanmengangguk. "Baiklah, Ibu ikut?" "Tidak. Ini urusan laki-laki, Nak," sahutku seraya tertawa. Hari pertama akumengajak Irfan berkeliling Mal Pondok Indah.Mal yang terletak di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan itu selalu ramai dikunjungi orang-orang berduit.Hanya dalam hitungan jam kita bisa menyaksikan puluhan bahkan ratusan perempuan muda, cantik danseksi, keluar masuk mal. Umumnya mereka mengenakan pakaian yang menonjolkan lekuk-lekuk fisiknya,seperti dada, udel, pantat, paha, ketiak dan punggungnya.Seusai Maghrib aku mengajak Irfan nonton film di Kartika Chandra 21 yang terletak kawasan Segi Tiga EmasJakarta, tepatnya Jalan Gatot Subroto. Di sini banyak sekali pasangan yang datang menonton. Umumnyaperempuan-perempuannya mengenakan gaun malam yang seksi dan terbuka.Banyak juga yang memakai rok mini ataupun celana blue jean ketat di bawah pinggang sehingga sering kalimemperlihatkan celana dalam pemakainya. Hari kedua aku mengajak Irfan pergi ke kantor sebuah banksyariah. "Ayah mau setor tabungan dulu sekaligus mau buka rekening khusus zakat. Mau ikut masuk?" Irfanmulanya enggan. "Ayolah." Akhirnya ia mau juga ikut. Kami menemui salah seorang customer service officer.Laili namanya. "Assalaamu'alaikum, Pak Irwan. Ada yang bisa saya bantu?" suaranya bening dan terkesanmanja, namun tidak dibuat-buat. Balutan jilbab coklat itu tak mampu menyembunyikan posturnya yangsemampai dan wajah selembut kabut. "Wa'alaikumsalaam, Mbak Laili. Saya ingin membuka rekening khususuntuk zakat. Oh, ya, kenalkan ini anak sulung saya. Irfan. Irfan, ini Mbak Laili." "Assalaamu'alaikum, MasIrfan." "Wa'alaikumsalaam, Mbak Laili." "Irfan kerja di gedung ini juga, Mbak Laili. Lantai 12." "Oh, ya?" Lailiagak terkejut. "Kalian pasti enggak pernah bertemu 'kan? Inilah penyakit zaman modern, orang-orangberkantor di satu gedung tapi bisa bertahun-tahun tak pernah berjumpa," kataku sambil tertawa.Bibir tipis Laili mengukir segurat senyum. "Soalnya Mas Irfan enggak pernah buka tabungan di bank syariah.Duitnya disimpan di bank konvensional semua ya?" Laili punya selera humor yang bagus. Kulihat Irfantersenyum kecil. "Insya Allah saya akan buka rekening di bank syariah, Mbak."Keluar dari bank syariah itu, aku mengajak Irfan menghadiri pameran buku Islam di Istora Senayan Jakarta.Pameran yang menampilkan puluhan penerbit Islam itu setiap hari dihadiri oleh puluhan ribu orang. Berbedadengan pemandangan di Mal Pondok Indah dan KC-21, di sini kebanyakan perempuan muda yang datangmengenakan jilbab. Wajah mereka kelihatan bersih dan matanya lebih suka menunduk ketimbang jelalatanmencari perhatian lelaki.Seusai menonton pameran buku, aku mengajak Irfan mampir di Hotel Gran Melia, yang terletak di Jl. HRRasuna Said. Kami memesan es lemon tea dan pisang goreng keju. "Oke. Mari kita bahas perjalanan duahari kita. Kamu masih ingat perempuan-perempuan muda di Mal Pondok Indah dan KC-21 kemarin?" Diacuma mengangguk. "Wanita-wanita seperti itu menyenangkan untuk dilihat dan dibawa ke pesta-pesta, tapibelum tentu membuatmu bahagia. Sebaliknya perempuan-perempuan muda berjilbab yang kita saksikan dipameran buku Islam dan bank syariah tadi, mereka lebih mungkin membuatmu menjadi seorang lelaki yangdihargai dan meraih kebahagiaan sejati. Ayah yakin, di antara mereka itu pasti ada perempuan impian.""Seperti apakah perempuan impian itu, Yah?" Aku menyeruput es lemon tea yang tinggal separoh.Kemudian mencomot sepotong pisang goreng keju. Irfan menunggu dengan tidak sabar. "Seperti apa, Yah?""Kalau kamu bertemu dengan seorang perempuan yang berpadu pada dirinya kehangatan seorang SitiKhadijah, serta kemanjaan dan kecerdasan seorang Siti Aisyah dua di antara istri-istri Rasulullah itulahperempuan impian." "Seandainya aku menjumpai perempuan yang seperti itu, apa yang harus aku lakukan?""Jangan tunggu esok atau lusa. Telepon Ayah saat itu juga. Ayah akan segera melamarkannya untukmu,dan kau harus menikah dengannya paling lambat seminggu setelah itu. Jika kamu mendapatkan perempuanseperti itu dalam hidupmu, dunia ini kecil dan nyaris tak berarti. Rasul pernah berkata, bahwa seorangperempuan yang salehah lebih berharga dari dunia ini beserta isinya."Seminggu kemudian.Aku tengah menulis sebuah ficer tentang pengoperasian bus way di Jakarta ketika HP-ku berdering. DariIrfan: "Ayah, aku sudah dapatkan calon istri. Seorang wanita salehah yang bisa membuatku hidup bahagia."Suaranya terdengar bersemangat. "Oh, ya, siapa namanya?" "Nantilah Ayah akan aku kenalkan." Berselanglima menit kemudian, Yanti, staf humas bank syariah menelepon. "Assalaamu'alaikum, Pak Irwan. Tadi Irfanbuka rekening di bank syariah. Dia mengobrol cukup lama dengan salah seorang customer service officerkami. Bapak pasti tahu yang saya maksudkan." Aku menutup Nokia 9210i itu. Lalu memandang ke luarjendela kantor. "Alhamdulillah. Akhirnya kau temukan perempuan impianmu, Nak."

  • Terapi NurSyifa15

    Mendayunglah Kalian Hingga ke Tepian...Dimanapun engkau,

    Dan dalam keadaan apapun,Berusahalah dengan sungguh-sungguh

    Tuk menjadi seorang pencintaTatkala cinta benar-benar tiba

    Dan menyelimutimuMaka selamanya kau akan menjadi seorang pencinta.

    (Kearifan cinta, Jalaluddin Rumi)

    Ketika melihat pasangan yang baru menikah, saya suka tersenyum. Bukan apa-apa, saya hanya ikutmerasakan kebahagiaan yang berbinar spontan dari wajah-wajah syahdu mereka. Tangan yang salingberkaitan ketika berjalan, tatapan-tatapan penuh makna, bahkan sirat keengganan saat hendak berpisah.Seorang sahabat yang tadinya mahal tersenyum, setelah menikah senyumnya selalu saja mengembang.Ketika saya tanyakan mengapa, singkat dia berujar "Menikahlah! Nanti juga tahu sendiri". Aih...Menikah adalah sunnah terbaik dari sunnah yang baik itu yang saya baca dalam sebuah buku pernikahan.Jadi ketika seseorang menikah, sungguh ia telah menjalankan sebuah sunnah yang di sukai Nabi. Dalambuku tersebut dikatakan bahwa Allah hanya menyebut nabi-nabi yang menikah dalam kitab-Nya. Hal inimenunjukkan betapa Allah menunjukkan keutamaan pernikahan. Dalam firmannya,Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri,supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan rasa kasih sayangdiantaramu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kalian yangberfikir." (QS. Ar-Rum: 21).Menikah itu Subhanallah indah, kata Almarhum ayah saya dan hanya bisa dirasakan oleh yang sudahmenjalaninya. Ketika sudah menikah, semuanya menjadi begitu jelas, alur ibadah suami dan istri. Beliaumengibaratkan ketika seseorang baru menikah dunia menjadi terang benderang, saat itu kicauan burungterdengar begitu merdu. Sepoi angin dimaknai begitu dalam, makanan yang terhidang selalu saja disantaplezat. Mendung di langit bukan masalah besar. Seolah dunia milik mereka saja, mengapa? karena semuanyadinikmati berdua. Hidup seperti seolah baru dimulai, sejarah keluarga baru saja disusun.Namun sayang tambahnya, semua itu lambat laun menguap ke angkasa membumbung atau raib ditelandalamnya bumi. Entahlah saat itu cinta mereka berpendar ke mana. Seiring detik yang berloncatan, seolahcinta mereka juga. Banyak dari pasangan yang akhirnya tidak sampai ke tujuan, tak terhitung pasangan yangterburai kehilangan pegangan, selanjutnya perahu mereka karam sebelum sempat berlabuh di tepian.Bercerai, sebuah amalan yang diperbolehkan tapi sangat dibenci Allah.Ketika Allah menjalinkan perasaan cinta diantara suami istri, sungguh itu adalah anugerah bertubi yangharus disyukuri. Karena cinta istri kepada suami berbuah ketaatan untuk selalu menjaga kehormatan diri dankeluarga. Dan cinta suami kepada istri menetaskan keinginan melindungi dan membimbingnya sepenuh hati.Lanjutnya kemudian.Saya jadi ingat, saat itu seorang istri memarahi suaminya habis-habisan, saya yang berada di sana merasaiba melihat sang suami yang terdiam. Padahal ia baru saja pulang kantor, peluh masih membasah,kesegaran pada saat pergi sama sekali tidak nampak, kelelahan begitu lekat di wajah. Hanya karenamasalah kecil, emosi istri meledak begitu hebat. Saya kira akan terjadi "perang" hingga bermaksud mengajakanak-anak main di belakang. Tapi ternyata di luar dugaan, suami malah mendaratkan sun sayang penuhmesra di kening sang istri. Istrinya yang sedang berapi-api pun padam, senyum malu-malunya mengembangkemudian dan merdu suaranya bertutur "Maafkan Mama ya Pa..". Gegas ia raih tangan suami danmendekatkannya juga ke kening, rutinitasnya setiap kali suaminya datang.Jauh setelah kejadian itu, saya bertanya pada sang suami kenapa ia berbuat demikian. "Saya mencintainya,karena ia istri yang dianugerahkan Allah, karena ia ibu dari anak-anak. Yah karena saya mencintainya"demikian jawabannya.Ibn Qayyim Al-Jauziah seorang ulama besar, menyebutkan bahwa cinta mempunyai tanda-tanda. Pertama,ketika mereka saling mencintai maka sekali saja mereka tidak akan pernah saling mengkhianati, Merekaakan saling setia senantiasa, memberikan semua komitmen mereka. Kedua, ketika seseorang mencintai,maka dia akan mengutamakan yang dicintainya, seorang istri akan mengutamakan suami dalam keluarga,dan seorang suami tentu saja akan mengutamakan istri dalam hal perlindungan dan nafkahnya. Mereka akansama-sama saling mengutamakan, tidak ada yang merasa superior. Ketiga, ketika mereka saling mencintaimaka sedetikpun mereka tidak akan mau berpisah, lubuk hatinya selalu saling terpaut. Meskipun secara fisikberjauhan, hati mereka seolah selalu tersambung. Ada do'a istrinya agar suami selamat dalam perjalanandan memperoleh sukses dalam pekerjaan. Ada tengadah jemari istri kepada Allah supaya suami selaludalam perlindunganNya, tidak tergelincir. Juga ada ingatan suami yang sedang membanting tulang meraupnafkah halal kepada istri tercinta, sedang apakah gerangan Istrinya, lebih semangatlah ia.Saudaraku, ketika segala sesuatunya berjalan begitu rumit dalam sebuah rumah tangga, saat-saat cinta tidaklagi menggunung dan menghilang seiring persoalan yang datang silih berganti. Perkenankan sayamengingatkan lagi sebuah hadist nabi. Ada baiknya para istri dan suami menyelami bulir-bulir nasehat

  • Terapi NurSyifa16

    berharga dari Nabi Muhammad. Salah satu wasiat Rasulullah yang diucapkannya pada saat-saat terakhirkehidupannya dalam peristiwa haji wada':"Barang siapa -diantara para suami- bersabar atas perilaku buruk dari istrinya, maka Allah akan memberinyapahala seperti yang Allah berikan kepada Ayyub atas kesabarannya menanggung penderitaan. Dan barangsiapa -diantara para istri- bersabar atas perilaku buruk suaminya, maka Allah akan memberinya pahalaseperti yang Allah berikan kepada Asiah, istri fir'aun" (HR Nasa-iy dan Ibnu Majah ).

    Kepada saudaraku yang baru saja menggenapkan setengah dien, Tak ada salahnya juga untuk saudarakuyang sudah lama mencicipi asam garamnya pernikahan, Patrikan firman Allah dalam ingatan : "...Mereka(para istri) adalah pakaian bagi kalian (para suami) dan kalian adalah pakaian bagi mereka..." (QS. Al-Baqarah:187)

    Torehkan hadist ini dalam benak : "Sesungguhnya ketika seorang suami memperhatikan istrinya dan begitupula dengan istrinya, maka Allah memperhatikan mereka dengan penuh rahmat, manakala suaminyamerengkuh telapak tangan istrinya dengan mesra, berguguranlah dosa-dosa suami istri itu dari selajemarinya" (Diriwayatkan Maisarah bin Ali dari Ar-Rafi' dari Abu Sa'id Alkhudzri r.a)

    Kepada sahabat yang baru saja membingkai sebuah keluarga, Kepada para pasutri yang usia rumahtangganya tidak lagi seumur jagung, Ingatlah ketika suami mengharapkan istri berperilaku seperti Khadijahistri Nabi, maka suami juga harus meniru perlakukan Nabi Muhammad kepada para Istrinya. Begitu jugasebaliknya.Perempuan yang paling mempesona adalah istri yang shalehah, istri yang ketika suami memandangnyapasti menyejukkan mata, ketika suaminya menuntunnya kepada kebaikan maka dengan sepenuh hati diaakan mentaatinya, jua tatkala suami pergi maka dia akan amanah menjaga harta dan kehormatannya. Istriyang tidak silau dengan gemerlap dunia melainkan istri yang selalu bergegas merengkuh setiap kemilauridha suami.Lelaki yang berpredikat lelaki terbaik adalah suami yang memuliakan istrinya. Suami yang selalu danselalu mengukirkan senyuman di wajah istrinya. Suami yang menjadi qawwam istrinya. Suami yang begitutangguh mencarikan nafkah halal untuk keluarga. Suami yang tak lelah berlemah lembut mengingatkankesalahan istrinya. Suami yang menjadi seorang nahkoda kapal keluarga, mengarungi samudera agarselamat menuju tepian hakiki "Surga". Dia memegang teguh firman Allah, "Wahai orang-orang yang beriman,peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..." (QS. At-Tahrim: 6)Akhirnya, semuanya mudah-mudah tetap berjalan dengan semestinya. Semua berlaku sama sepertipermulaan. Tidak kurang, tidak juga berlebihan. Meski riak-riak gelombang mengombang-ambing perahuyang sedang dikayuh, atau karang begitu gigih berdiri menghalangi biduk untuk sampai ketepian. Karaktersuami istri demikian, Insya Allah dapat melaluinya dengan hasil baik. Sehingga setiap butir hari yang bergulirakan tetap indah, fajar di ufuk selalu saja tampak merekah. Keduanya menghiasi masa dengan kesyukuran,keduanya berbahtera dengan bekal cinta. Sama seperti syair yang digaungkan Gibran,

    Bangun di fajar subuh dengan hati seringan awanMensyukuri hari baru penuh sinar kecintaan

    Istirahat di terik siang merenungkan puncak getaran cintaPulang di kala senja dengan syukur penuh di rongga dada

    Kemudian terlena dengan doa bagi yang tercinta dalam sanubariDan sebuah nyanyian kesyukuran tersungging di bibir senyuman

    Semoga Allah selalu menghimpunkan kalian (yang saling mencintai karena Allah dalam ikatan halalpernikahan) dalam kebaikan. Mudah-mudahan Allah yang maha lembut melimpahkan kepada kalian beningsaripati cinta, cinta yang menghangati nafas keluarga, cinta yang menyelamatkan. Semoga Allahmemampukan kalian membingkai keluarga sakinah, mawaddah, warrahmah. Semoga Allah mematrikan helaikeikhlasan di setiap gerak dalam keluarga. Jua Allah yang maha menetapkan, mengekalkan ikatanpernikahan tidak hanya di dunia yang serba fana tapi sampai ke sana, the real world "Akhirat". Mudah-mudahan kalian selamat mendayung sampai ketepian. Allahumma Aamiin.Barakallahu, untuk para pengantin muda. Mudah-mudahan saya mampu mengikuti tapak kalian yang begituberani mengambil sebuah keputusan besar, yang begitu nyata menandakan ketaqwaan kepada Allah sertaketaatan kepada sunnah Rasul Pilihan. Mudah-mudahan jika giliran saya tiba, tak perlu lagi saya bertanyamengapa teman saya menjadi begitu murah senyum. Karena mungkin saya sudah mampu menemukanjawabannya sendiri.

    Isteriku Tetap Yang Paling CantikPukul 4.05, alert di hpku membangunkan. Ia ikut bangun. Padahal, aku tahu baru pukul 23.30, ia bisa tidursetelah berjibaku dengan kerjanya, kerja rumah tangga, urusan dua anakku, dan mengurusi aku sebagaisuami. Belum lagi, pukul 01.15 terbangun untuk sebuah interupsi.

  • Terapi NurSyifa17

    Ups, rupanya ia lupa menyetrika baju kantorku. Aku mandi, shalat lail dan shalat subuh. ia selesai pulamenyelesaikan itu. Plus, satu stel pakaian kerjaku telah siap.Aku siap berangkat. Ah, ada yang tertinggal rupanya. Aku lupa memandangi wajahnya pagi ini. "Nda, kamucantik sekali hari ini," kataku memuji.Ia tersenyum. "Bang tebak sudah berapa lama kita menikah?" Aku tergagap sebentar. Melongo. Lho, koqnanya itu. hatiku membatin. Aku berhenti sebentar dan menghitung sudah berapa lama kami bersama.Karena, perasaanku baru kemarin aku datang ke rumahnya bersama ust. Bambang untuk meminangnya."Lho, baru kemarin aku datang untuk meminta kamu jadi istriku dan aku nyatakan aku terima nikahnyaHerlinda Novita Rahayu binti Didi Sugardhi dengan mas kawin sebagaimana tersebut tunai." Kataku cueksembari mengaduk kopi hangat rasa cinta dan perhatian darinya.Ia tertawa. Wuih, manis sekali. Mungkin, bila kopi yang aku sruput tak perlu gula. Cukuplah pandangiwajahnya. "Kita sudah delapan tahun Bang." Katanya memberikan tas kerjaku."Aku berangkat yah, assalamualaikum," kataku bergeming dari kalimat terakhir yang ia ajukan. Aku buru-buru. "Hati-hati yah dijalan." Sejatinya, aku ingin ngobrol terus. sayang, KRL tak bisa menunggu dan pukul7.00 aku harus sudah stand by di ruang studio sebuah stasiun radio di Jakarta.Aku di jalan bersama sejumlah perasaan. Ada sesuatu yang hilang. Mungkin benar kata Dewa, separuhnafasku hilang saat kau tidak bersamaku. kembali wajahnya menguntit seperti hantu. Hm, cantiknya istriku.Sayang, waktu tidak berpihak kepadaku untuk lebih lama menikmatinya.Sekilas, menyelinap dedaunan kehidupan delapan tahun lalu. Ketika tarbiyah menyentuh dan menanamkanke hati sebuah tekad untuk menyempurnakan Dien. Bahwa Allah akan memberikan pertolongan. Bahwarezeki akan datang walau tak selembar pun kerja kugeluti saat itu. Bahwa tak masalah menerapkan prinsip3K (Kuliah, Kerja, Kawin).Sungguh, kala itu kupikir hanya wanita bodoh saja yang mau menerimaku, seorang jejaka tanpa harapan danmasa depan. Tanpa kerja dan orang tua mapan. Tanpa selembar modal ijazah sarjana yang saat itu sedangkukejar. Tanpa dukungan dari keluarga besar untuk menanggung biaya-biaya operasional.Dan, ternyata benar. Kuliahnya dan kuliahku bernasib serupa. Berantakan. Waktuku habis tersita untukmengais lembar demi lembar rezeki yang halal. Sementara ia harus merelakan kuliahnya di sebuahperguruan tinggi negeri untuk si Abang, anakku.Kehidupan harus terus berjalan. Kutarik segepok udara untuk mengisi paru-paruku. Kurasakan syukurmendalam. Walau tanpa kerja dan orang tua mapan, kapalku terus berlabuh. Bahkan, kini sudahmengarung lebih stabil dibanding dua dan tiga tahun pertama.Ternyata, memang benar Allah akan menjamin rezeki seorang yang menikah. Allah akan memberikan rezekidari arah yang tidak terduga. Walaupun tetap semua janji itu muncul dengan sunatullah, kerja keras. Kerjakeras itu terasa nikmat dengan doa dan dampingan seorang wanita yang rela dan ikhlas menjadi istriku.Namun, aku tahu wajah cantik istri ku mungkin akan memudar dengan segala kesibukan, mempersiapkanmakanan untuk si Abang dan Ade yang mau berangkat sekolah, mempersiapkan tugas-tugas untukpekerjaanya, belum lagi mengurusi tetek bengek rumah tangga. Kelelahan seolah menggeser kecantikandan kesegarannya. Untunglah, saat aku pulang, ia bisa mengembalikan semua keceriaan itu dengan seulassenyum yang menyelinap dibalik penat dan kelelahan.Istriku cantik sekali pagi ini. Maafkan aku tak bisa menemanimu. Namun, doa dan ridhaku selalu bersamamu.

    Sayangku,kumohon dekat di sini..temani jasadku yang belum matAku melayang

    Isteri Disayang, Jangan Ibu DibuangSeorang lelaki datang menemui Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam, lalu menyampaikan maksudkedatangannya. Aku berbaiat kepada engkau untuk hijrah dan jihad, yang karenanya aku hendak mencaripahala dari Allah.Beliau bertanya; Adakah salah seorang di antara kedua orangtuamu yang masih hidup? Dia menjawab;Ya, bahkan kedua-duanya masih hidup!Rasulullah saw bersabda; Benarkah engkau hendak mencari pahala dari Allah?Dia menjawab; Ya!Beliau bersabda; Kalau begitu, pulanglah kepada kedua orangtuamu dan hendaklah engkau mempergaulikeduanya dengan baik. (diriwayatkan Muslim).Riwayat singkat di atas memaparkan kisah seorang lelaki yang dengan antusias menyatakan keinginannyakepada Rasulullah saw untuk berjihad di jalan Allah Azza wa Jalla. Tapi di luar dugaan Rasul muliamenawarkan opsi jihad lain yang lebih utama pada lelaki tersebut, yakni mempergauli dan menjaga keduaorangtuanya dengan baik.Ini tentunya jangan kita asumsikan soal pilihan yang lebih utama di antara 2 kebaikan, berjihad di jalan Allahatau menjaga kedua orangtua. Seakan kisah itu mengesankan jihad di jalan Allah lebih kecil bobotnyadibanding dengan menjaga orangtua. Namun sesungguhnya Rasul mulia mengajarkan pada kita, betapakeduanya memiliki nilai jihad yang sama bobotnya. Betapa menjaga orangtua sama urgennya dengan jihad fisabilillah. Hanya saja, untuk si lelaki tersebut, Rasul mulia memerintahkannya agar ia lebih mendahulukanmenjaga orangtuanya ketimbang berjihad (berperang) di jalan Allah. Ini masalah skala prioritas, yangRasulullah tetapkan pada lelaki tersebut dalam situasi kondisi tertentu.

  • Terapi NurSyifa18

    Lepas dari pembahasan itu, inti pesan Rasulullah saw dalam riwayat di atas adalah, jangan sekali-kali kitamenomorduakan, apalagi menomortigakan kepentingan orangtua dari masalah lainnya. Ini artinya jangansampai kecintaan kita pada sesuatu, membuat kita lalai dalam berbakti pada ayah-ibu kita. Termasuk dalamhal ini tentunya, janganlah kecintaan kita pada isteri kita misalnya, membuat kita tidak peduli dengankeadaan orangtua. Kita begitu care (peduli) dalam memenuhi keinginan-keinginan iste