Top Banner
12

Christian Institute of Politics,

Feb 16, 2022

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Christian Institute of Politics,
Page 2: Christian Institute of Politics,

Kepada Yth. Jakarta, 14 Desember 2020

Pdt. Asigor Sitanggang, Th.D.

di

tempat

Salam Rahayu,

Melaui surat ini, kami Christian Institute of Politics, Philosophy and Society

(CIRCLES) Indonesia bermaksud mengundang Pdt. Asigor Sitanggang, Th.D.

untuk mengajar di kelas kami (via zoom meeting), adapun jadwalnya adalah

sebagai berikut :

Demikian surat ini kami buat, besar harapan Bapak berkenan menerima

undangan CIRCLES Indonesia. Atas kerjasama Bapak kami ucapkan banyak

terima kasih.

Hormat kami,

M.N. Liang Dhimas Anugrah, M.Th.

Sekretaris Direktur Eksekutif

Christian Institute of Politics, Philosophy and Society

[email protected] circles.education

1.

Setiap hari Senin

Tanggal : 1, 8, 15, dan 22 Februari 2021

Waktu : Pkl. 19.00 WIB

Topik : Politik dalam Perpekstif Perjanjian Baru

Catatan : durasi pemaparan materi 40 menit, dilanjutkan sesi tanya jawab

Page 3: Christian Institute of Politics,

Politik dalam Perspektif Perjanjian Baru:

Sesi I Dunia Alkitab dan Kekristenan Mula-mula

Oleh: Pdt. Asigor P. Sitanggang, Th.D.

(Ph.D. Fakultas Teologi Universitas Goettingen, Jerman; Pendeta GBI; dosen Teologi Biblika dan Studi PB

STT Jakarta)

A. Pendahuluan

Kanon Alkitab hadir dalam konteks khususnya, yaitu kebutuhan akan adanya kumpulan tulisan yang

dinilai sebagai Kitab Suci yang diilhami oleh Allah. Demikian pula setiap kitab dalam Alkitab juga hadir

dalam konteks khususnya, yang mencakup a.l. penulis beserta latar belakangnya maupun konteks sosial,

budaya, ekonomi dan ilmupengetahuan pada zaman penulis hidup.

Ini menjadi demikian penting karena beberapa hal, yaitu, berita (kerygma) yang disampaikan

penulis, entahkah ia nabi, raja, gembala, pemimpin bangsa, rasul, murid-murid Kristus, disampaikan

dalam konteks khusus tersebut, dan penerima pertama tulisan tersebut adalah masyarakat atau jemaat

yang hidup pada konteks khusus masing-masing tulisan tersebut. Oleh karena itu, untuk mendapatkan

makna literal (sensus literalis atau sensus historicus) dari setiap tulisan, konteks khusus masing-masing

tulisan menjadi sangat penting.

Bagian pertama Alkitab, Perjanjian Lama, mencakup sebuah periode yang sangat panjang dari

beragam latar belakang penulis dan beragam konteks sosial-budaya. Oleh karena itu, pembahasan

mengenai dunia sekitar PL ini akan dibahas pada materi-materi yang terkait dengan setiap bagian PL.

B. Dunia Perjanjian Baru dan Kekristenan Mula-mula

1. Kronologi Kejadian-kejadian Utama terkait Studi PB1

334 sM Aleksander Agung berkuasa setelah pembunuhan ayahnya, Philip dari Makedonia, dan mulai menaklukan

kekaisaran Persia

1 Joel B. Green dan Lee Martin McDonald, The World of the New Testament (Grand Rapids: Baker Academic, 2013), 18-22.

Page 4: Christian Institute of Politics,

332–330 sM Aleksander Agung menaklukan dan memulai penjajahan Yunani atas Palestina.

323 sM Aleksander Agung meninggal. Kekuasaan atas tanah-tanah taklukannya, termasuk Israel, dibagi-bagi di

antara pengganti-penggatinya (Diadokhoi). Israel pertama-tama di bawah kekuasaan Ptolomeus, bermarkas di

Aleksandria

281–100 sM Awal Septuaginta, penerjemahan Pentateukh ke dalam Bahasa Yunani (kira-kira 281 sM) dan

kemudian kitab-kitab PL lainnya dan kitab-kitab Apokrifa.

198–142 sM Kekuasaan atas Palestina direbut oleh Antiokhus III dari Ptolomeus IV.

169 sM Antiokhus IV (disebut Antiochus Epiphanes) menyerbu Mesir; Ia menaklukkan Palestina dan memaksa

orang-orang Yahudi untuk memberikan persembahan korban kepada dewa-dewa kafir

168–167 sM Mattathias Makkabeus, seorang imam Yahudi, memimpin perlawanan terhadap dinasti Seleukid

(Antiokhus)

165 sM kebebesan beragama dimenangkan oleh Yudas Makabeus yang menggantikan ayahnya Mattathias dalam

memimpin pemberontakan Yahudi melawan dinasti Seleukid.

159–142 sM Jonathan Maccabeus menggantikan Judas Maccabeus sebagai pemimpin pemberontakan

150–125 sM Kemungkinan munculnya kelompok Eseni di Qumran dan kelompok Farisi menjadi kuat.

142 sM Kemandirian politis Yahudi dari dinasti Seleukid diperoleh di bawah kepemimpinan Jonathan dan Simon

Maccabeus.

142–134 sM Simon Maccabeus membentuk dinasti Hasmonea, yang berlanjut dalam kepemimpinan Israel hingga

masa Herodes Agung (37 sM). Ia adalah raja sekaligus imam besar

134–104 sM John Hyrcanus I menggantikan Simon dan memperluas batas-batas negara melampaui batas-batas

wilayah yang dikendalikan Salomo.

104–103 sM Aristobulus berkuasa sebagai raja Hasmonea dalam waktu yang singkat.

103–76 sM Alexander Jannaeus berkuasa atas orang-orang Yahudi.

76–67 sM Salome Alexandra menggantikan suaminya sebagai penguasa atas orang-orang Yahudi, namun tanpa

gelar imam besar.

67–63 sM Aristobulus II memerintah atas orang-orang Yahudi sampai waktu Romawi menyerbu negara ini dan

dinasti Hasmonea kehilangan kekuasaan.

63 sM Pompey menyerbu Yerusalem.

63–40 sM Hyrcanus II memerintah atas sebagian orang Yahudi tetapi dengan kekuasaan yang kecil.

63–43 sM Cicero menjadi terkenal.

58–44 sM Julius Caesar menjadi terkenal. Pada tahun 44 sM ia dibunuh oleh Brutus dan Cassius.

42–41 sM Octavianus, Bersama Mark Antony, mengalahkan Brutus dan Cassius di Filipi di Makedonia. Pada waktu

ini, tanah Israel dikuasai oleh Mark Antony.

40 sM Orang-orang Partia menyerbu Syria dan membantu keluarga Hasmonea berjuang di Yerusalem untuk

mempertahkankan kekuasaan politik.

Page 5: Christian Institute of Politics,

40–35 sM Aristobulus III bertugas sebagai imam besar hingga Herodes Agung menenggelamkannya di spa milik

Herodes di Yerikho. Ini mengakhiri ancaman kepemimpinan Hasmonea

37 sM Herodes Agungmenaklukan Yerusalem dan memulai kekuasaannya sebagai raja.

32–31 sM Oktavianus mengalahkan Antony di Actium dan menyatukan kekaisaran Romawi . Oktavianus menjadi

Kaisar Augustus. Herodes menyatakan tunduk kepada Octavianus dan bertahan sebagai raja orang-orang Yahudi.

30 sM – 10 M Dua rabi pemimpin, Shammai dan Hillel, tampil dan memiliki pengaruh yang cukup besar pada

kehidupan orang-orang Yahudi dari akhir abad pertama sM dan seterusny.

20–19 sM Herodes mulai membangun kembali Bait Suci di Yerusalem.

10 sM–40 M Philo dari Aleksandria muncul.

6–4 sM Yesus dari Nazaret lahir.

4 sM Herodes Agung meninggal pada bulan April, dan kerajaannya dibagi di antara ketiga anaknya: Arkhelaus,

Herodes Antipas, dan Herodes Filipus.

4 sM–39 M putra-putra Herodes (Arkhelaus, Antipas, dan Filipus) memerintah atas Palestina.

6 M Augustus (Oktavianus) deposes Archelaus as ruler of Judea and establishes governors, or proconsuls, in Judea.

12–14 M Pertikaian antara Caesar Augustus dan anaknya Tiberius.

14 M Awal pemerintahan Tiberius sebagai kaisar tunggal Romawi.

26–27 permulaan pelayanan Yohanes Pembaptis.

26–36 Pontius Pilatus bertugas sebagai gubernur Yudea

26/27–29 Pelayanan Yesus di Galilea dan Yudea.

29–30 Kematian Yesus di Yerusalem.

31–32 Stefanus menjadi martir Kristen pertama (Kis. 7:54–60).

32–36 Pertobatan Rasul Paulus (Lih. Gal. 1:13–2:1).

33–44 Paulus berada di Tarsus selama sekitar 10 tahun setelah pertobatannya, dan ia kemudian pergi ke jemaat di

Antiokhia Bersama Barnabas (Kis. 11:25).

40–65 Seneca dari Roma muncul menjadi terkenal.

41–44 Herodes Agrippa I menjadi raja atas Samaria dan Yudea. Setelah ia meninggal secara mendadak, Yudea

kembali dipimpin oleh gubernur Romawi.

44 Petrus dipenjara di Yerusalem, Rasul Yakobus dipenggal.

46–48 Paulus memulai penginjilannya Bersama Barnabas (Kis. 13–14).

48–49 Orang-orang Yahudi diusir dari Roma (Kis. 18:1–2).

48–49 Sidang di Yerusalem (Kis. 15:1–29).

49–51 Paulus melakukan pelayanan selama 18 bulan di Korintus (Kis. 18:11). Suratnya kepada Jemaat Roma ditulis

di sini dalam perjalanan misinya yang kedua (lih. Rm. 15:24–29).

49–52 Perjalanan misi Paulus kedua dimulai (Kis. 15:36–41) dan berakhir (Kis. 18:20–22).

49–62 periode waktu di mana Paulus berkorespondensi dengan gereja-gerejanya dan para pelayan misi Kristen

Page 6: Christian Institute of Politics,

52–55 Perjalanan mis Paulus yang ketiga dimulai (Kis. 18:23).

53–55 Paulus di Efesus (asal dari Surat-suratnya kepada Jemaat Korintus; lih. 1 Kor. 16:8).

54–68 Nero menjadi kaisar Romawi.

55–57/58 Penangkapan Paulus di Yerusalem dan pemenjaraannya di Kaisarea dan Roma.

58–60 Paulus pergi ke Roma sebagai tahanan selama setidaknya 2 tahun (Kis. 28).

60–69 Periode di mana Injil Markus dan Lukas ditulis.

62 Petrus pergi ke Roma.

62 Yakobus saudara Yesus menjadi martir di Yerusalem.

62–64 Karena munculnya penganiayaan atas orang-orang Kristen di Roma, sebagian orang Kristen meninggalkan

Yerusalem dan menetap di Pella, timur Yordan.

62–64 Petrus dan Paulus meninggal di Roma dalam masa penganiayaan Nero (akhir dari era rasuli).

64 Roma dibakar, kemungkinan besar oleh Nero dan orang-orang Kristen dipersalahkan. Penganiayaan atas orang-

orang Kristen berlanjut di Roma.

65–95 Era pasca-rasuli dimulai dengan kematian rasul-rasul utama (Yakobus saudara Yesus, Petrus dan Paulus).

66–73 Perang Yahudi pertama melawan Roma. Pemberontakan Yahudi melawan Roma berakhir dengan

penghancuran Yerusalem dan Bait Suci pada tahun 70. Pertempuran terus muncul hingga benteng terakhir

(Masada) dihancurkan pada tahun 73.

68–69 Kekacauan di Roma dan tahun di mana empat kaisar memerintah di Roma.

70–95 Kadangkala disebut periode Terowongan karena tidak banyak kejadian pada masa ini. Kemungkinan besar

masa di mana Injil Matius, Lukas dan Yohanes ditulis. Farisiisme dan para rabi muncul sebagai representasi

dominan dari Yudaisme. Kemungkinan dalam periode ini Kitab Didakhe ditulis.

70–902 Orang-orang Yahudi bertemu di Yamnia (Yavneh) untuk membahas Reformasi Yudaisme, khususnya ketika

Yudaisme kini tidak memiliki ibadah Bait Suci. Akademi rabinik didirikan oleh Rabi Yohanan ben Zakkai, anak dari

Rabi Gamaliel (lih. Kis. 5:34).

75 Josephus menulis Jewish War.

81–96 Domitianus memerintah atas kekaisaran Romawi. Antara tahun 85 hingga 95, penyiksaan atas orang-orang

Kristen muncul di Asia Kecil.

90–95 Munculnya bidat doketisme (lih. 1 Yoh. 4:1–3).

93 Yosephus menulis Antiquities of the Jews.

95–100 Klemen dari Roma menulis 1 Clement.

100 Josephus meninggal di Roma.

115–117 Surat-surat Ignatius dan kemartirannya.

117–138 Hadrianus memerintah sebagai kaisar Romawi.

2 Periode 70-135 dibahas dengan panjang lebar oleh Junghwa Choi, Jewish Leadership in Roman Palestine 70CE to 135 CE (Leiden: Brill, 2013).

Page 7: Christian Institute of Politics,

132–135 Perang Yahudi ke-2: pemberontakan Bar Kokhba dikalahkan oleh Romawil Kaisar Hadrianus mengusir

orang-orang Yahudi dari Yerusalem dan menamainya Aelia Capitolina, dari nama ibunya.

135 Gnostikisme muncul.

140 Shepherd of Hermas ditulis.

140–160 Marcion dan Valentinus memulai pengajaran mereka. Marcion menulis Contradictions dan Prologues.

156–185 Montanus memulai pelayanan di Frigia. Kontroversi Montanis muncul.

160 Yustinus Martir menulis Apologies dan Dialogue with Trypho.

175–180 Tatianus menyusun Diatessaron, suatu harmonisasi keempat injil.

178 Celsus menulis True Reason, serangan utama yang pertama terhadap iman Kristen.

180–185 Irenaeus menulis Against Heresies, menantang bidat-bidat pada zamannya.

2. Bahasa

Dunia di mana Yesus lahir dan berada, baik sebelum Ia hadir maupun sesudahnya, adalah dunia dengan

multibahasa. Orang-orang Yahudi berbahasa Ibrani. Perbauran orang-orang Yahudi berbahasa Ibrani

dengan orang-orang Syria menghasilkan Bahasa Aram, yaitu Bahasa Syria dengan alfabet Ibrani.

Penjajahan Romawi atas Palestina, seperti dijelaskan dalam kronologi di atas, menghasilkan pengaruh

Bahasa Yunani, dan kemudian Latin, yang cukup besar bagi daerah Palestina.

Dalam dunia akademik biblika abad ke-19 dan ke-20, dipahami secara umum bahwa Yesus

hanya berbahasa Aram. Bahasa Aram adalah bahasa yang umum dipakai pada zaman itu, yang konon

dipahami sebagai lingua franca (bahasa percakapan umum). Namun memasuki abad ke-21, mulai

diragukan dalil bahwa Yesus hanya berbahasa Aram. Mulai diyakini bahwa Yesus pasti mengetahui

Bahasa Yunani. Hal ini dipastikan berdasarkan penemuan artifak-artifak sastra maupun non-sastra pada

pertengahan abad ke-20 khususnya di Qumran maupun situs-situs gurun pasir lainnya.

Penemuan-penemuan ini menyingkapkan setidaknya keberadaan dan penggunaan empat

bahasa: Ibrani, Aram, Yunani dan Latin di Palestina Kuno (termasuk era Yesus hidup).3 Kenyataan bahwa

PB dituliskan dalam Yunani menunjukkan bahwa Bahasa Yunani, dan bukan bahasa Aram adalah bahasa

prestigius pada waktu itu.

4. Teknologi dan Bangunan

3 Hughson T. Ong, The Multilingual Jesus and the Sociolinguistic World of the New Testament (Leiden: Brill, 2016), 1. Lihat juga Stanley E.Porter, The Criteria for Authenticity in Historical-Jesus Research:

Previous Discussion and New Proposals (Sheffield: Sheffield Academic, 2004), 140, 141 n. 31 dan 32; Sang-Il. Lee, Jesus and Gospel Traditions in Bilingual Context: A Study in the Interdirectionality of Language (Berlin: de Gruyter, 2012), 106‒10, 156‒60.

Page 8: Christian Institute of Politics,

Banyak hal yang kita miliki sekarang dalam dunia modern ini, berawal dari zaman kuno ini, termasuk di

antaranya bidang konstruksi. Jalan-jalan tol yang marak di kota-kota besar di seluruh dunia, pertama kali

dibuat oleh Kekaisaran Romawi. Mereka meratakan bukit dan menimbun lembah dan kemudian

membuat jalan tol di atasnya dengan menggunakan batu-batuan.

Konstruksi bangunan pada zaman tersebut juga sangat mencengangkan dan indah. Pada zaman

itu mereka memiliki banyak insinyur yang handal. Perbudakan dimanfaatkan untuk menbangun

bangunan-bangunan mewah dan indah ini.

Ketertarikan mereka terhadap ilmu pengetahuan cukup tinggi. Ada beberapa kaisar yang

menyukai ilmu pengetahuan dan bahkan membangun perpustakaan-perpustakaan besar.

Penerjemahan Septuaginta (LXX) konon juga merupakan buah dari kecintaan seorang raja terhadap ilmu

pengetahuan.

a b

Ket.:

a. Raja Herodes Agung membangun aquaduct (saluran air) ke Kaisarea (Filipi) dari mata air-mata air di daerah

Shuni, lebih dari 30 km arah Utara. Sarana ini dibangun lebih lanjut pada abad ke-2 oleh Raja Hadrianus.

b. Benteng dan Istana Herodes beserta kolam renang, terletak di timur Betlehem dan dihancurkan selama

Pemberontakan Yahudi I melawan Roma.

Page 9: Christian Institute of Politics,

c d

c. Rumah mandi Herodes Agung di istana musim dinginnya di kota Yerikho dalam PB.

d. Restorasi yang belum lama telah dilakukan pada bagian dalam sudut tenggara dari Bukit Bait Allah, dengan

Gerbang Rangkap Tiga (Triple Gate).

e f

e. Reruntuhan dari sebagian bangunan istana Herodes Filipus dan Herodes Agripa II di Kaisarea pada abad I M.

f. Bait Suci Herodes, dari arah utara.

5. Budaya Masyarakat

Dalam masyarakat Timur Tengah Kuno maupun Mediterania Kuno, kolektivitas adalah karakteristik

budaya yang sangat kental, di mana setiap individu adalah bagian dari masyarakat. Ini juga umumnya

adalah karakteristik dari setiap budaya di Asia. Kekeluargaan dan keluarga menjadi pusat kehidupan

setiap individu. Kekeluargaan yang dimaksud adalah mencakup keluarga (inti atau mandiri), budak-

Page 10: Christian Institute of Politics,

budak, keluarga-keluarga budak-budak tersebut termasuk anak-anak mereka, pekerja-pekerja mandiri

yang bekerja bagi keluarga inti, dst. 4

Terkait gender, bagi orang-orang Yahudi di Palestina, umumnya yang berlaku adalah Taurat

Musa. Namun di luar itu, dalam wilayah kekuasaan Kekaisaran Romawi, yang berlaku adalah hukum

Romawi. Pada tahun 19 SM Kekaisaran Romawi mengeluarkan hukum yang mengatur perkawinan dan

kelahiran anak. Di antaranya adalah yang memberikan insentif bagi mereka yang melahirkan anak,

seorang wanita merdeka dibebaskan tanpa tutela (penjaga laki-laki) jika memiliki tiga anak, atau wanita

budak yang dimerdekakan jika memiliki 4 anak, dst. Juga dibuat peraturan terhadap hubungan-

hubungan yang tidak diinginkan, termasuk hubungan seksual, pengaturan prostitusi, pelarangan

perzinahan, dll. Dan ini menjadi latar belakang bagi Surat-surat Paulus. Pria dan kepriaan dianggap

superior, mendominasi dan lebih berkuasa sementara wanita dan kewanitaan dianggap inferior,

didominasi dan kurang berkuasa.5

Terkait etnisitas dalam dunia Mediterania Kuno, terdapat 9 komponen yang menyatukan suatu

etnik menjadi suatu etnik, yaitu kekeluargaan (keluarga besar), nenek moyang yang sama, tanah air,

budaya, bahasa, sejarah bersama, agama, tampilan fisik atau phenotypical features (warna rambut,

warna kulit, warna bola mata, tinggi badan, dst.), dan nama.6

Pada zaman Yesus dan para rasul, Yunani-Romawi memiliki agamanya sendiri. Agama Yunani

merupakan politeisme dengan banyak dewa. Strukturnya adalah demikian:7

Kedewaan Yunani yang utama Aphrodite dewi kecantikan, cinta seksual dan kesuburan

Apollo dewa musik, nubuat, kesembuhan dan panah Ares dewa perang

Artemis dewi kesuburan, hutan dan perburuan Asclepius dewa kesembuhan

Athena dewa yang jadi idola, dewa hikmat, seni dan kerajinan tangan, dan perang, penolong para pahlawan Demeter dewi gandum

Dionysus dewa anggur, kegembiraan dan alam Eros dewa cinta

Hades dewa dunia orang mati Hecate dewi dunia bawah dan sihir, juga dikaitkan dengan persimpangan jalan

Hephaestus dewa api, tukang besi, dibuang dari Olimpus. Hera dewa perkawinan, istri Zeus

Hermes utusan para dewa, penolong para pengelana maupun pedagang Hestia dewi bumi dan rumah

Persephone putri Zeus dan Demeter, ratu dunia bawah dikaitkan dengan musim semi dan buah-buahan

4 Dietmar Neufeld dan Richard E. Demaris (ed.), Understanding the Social World of the New Testament (London: Routledge, 2010), 29. 5 Neufeld, 44. 6 Neufeld, 75. 7 Green, 109.

Page 11: Christian Institute of Politics,

Poseidon dewa laut dan gempa bumi Uranus dewa langit dan bapa para raksasa

Zeus penguasa atas para dewa Kronos dewa waktu, bapak dari Zeus

Kaum Romawi mengambil alih kedewaan Yunani dan memberikan nama-nama Romawi bagi dewa-dewi

tersebut.

Terhadap para dewa tersebut, mereka melakukan penyembahan dalam kuil-kuil. Kuil-kuil

diatribusikan kepada dewa (-dewa) tertentu yang dipahami menjadi pelindung mereka.8 Di beberapa

kota di Kisah para Rasul, hal seperti ini terlihat.

Walaupun kebanyakan orang di Kekaisaran Yunani-Romawi menyembah dewa-dewa secara

politeistik, muncul cukup banyak sekolah-sekolah filsafat di mana pemimpinnya adalah filsuf-filsuf

ternama dan menentang politeisme tersebut. Sekolah-sekolah filsafat. Mereka dikenal karena hikmat

mereka dan mereka menyebut diri mereka orang bijak (sophos, sophoi).9 Filsafat-filsafat mereka sangat

memengaruhi kehidupan masyarakat Romawi-Yunani. Gagasan logos dalam Injil Yohanes jelas

dipengaruhi bukan saja oleh politeisme Yunani-Romawi tetapi juga oleh filsafat-filsafat Yunani.

Daftar Pustaka

Choi, Junghwa. Jewish Leadership in Roman Palestine 70CE to 135 CE, Leiden: Brill, 2013.

Green, Joel B. dan Lee Martin McDonald, The World of the New Testament, Grand Rapids: Baker

Academic, 2013.

Lee, Sang-Il. Jesus and Gospel Traditions in Bilingual Context: A Study in the Interdirectionality of

Language, Berlin: de Gruyter, 2012.

Ong, Hughson T. The Multilingual Jesus and the Sociolinguistic World of the New Testament, Leiden:

Brill, 2016.

Porter, Stanley E. The Criteria for Authenticity in Historical-Jesus Research: Previous Discussion and

New Proposals, Sheffield: Sheffield Academic, 2004.

Neufeld, Dietmar dan Richard E. Demaris (ed.), Understanding the Social World of the New Testament,

London: Routledge, 2010.

8 Green, 111. 9 Green, 136.

Page 12: Christian Institute of Politics,

Peter Oakes, Rome in the Bible and Early Church, Grand Rapids: Baker, 2002.

Stephen K. Ray, Upon This Rock: St. Peter and the Primacy of Rome in Scripture and the Early Church, San

Fransisco: Ignatius Press, 1999

Peter Lampe, From Paul to Valentinus: Christians at Rome in the First Two Centuries, Minneapolis:

Fortress Press, 2003.