Laporan Kerja Praktek Distribution and Production Planning PT. Coca – Cola Bottling Indonesia Page 85 BAB V PERHITUNGAN & ANALISIS A) Sales Forecast Minute Maid Pulpy Orange Berdasarkan data produk Minute Maid Pulpy Orange yang telah mulai diproduksi secara efektif pada pertengahan Juli 2008 dan mulai didistribusikan untuk dijual pada awal Agustus 2008, maka pihak Marketing PT. Coca-Cola Bottling Indonesia yang bertempat di National Office Wisma Pondok Indah mengeluarkan hasil Forecast untuk penjualan di tahun 2009. Hasil Forecast yang dilakukan oleh pihak Marketing ini selanjutnya akan digunakan oleh National Plant PT. Coca-Cola Bottling untuk melakukan penjadwalan produksi produk Minute Maid Pulpy Orange dan produksi produk lainnya di line 12, selama tahun 2009. Sementara bagi penulis dan divisi tempat penulis melakukan Kerja Praktek, data ini akan digunakan sebagai acuan untuk membuat perencanaan Concentrate Material untuk produk Minute Maid Pulpy Orange. Berikut ini adalah hasil Forecast penjualan untuk seluruh wilayah Indonesia dalam cases, yang dilakukan oleh divisi Marketing PT. Coca-Cola Bottling Indonesia. Tabel 5.1. Sales Forecast 2009 Minute Maid Pulpy Orange
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Laporan Kerja Praktek
Distribution and Production Planning
PT. Coca – Cola Bottling Indonesia
Page 85
BAB V
PERHITUNGAN & ANALISIS
A) Sales Forecast Minute Maid Pulpy Orange
Berdasarkan data produk Minute Maid Pulpy Orange yang telah mulai diproduksi
secara efektif pada pertengahan Juli 2008 dan mulai didistribusikan untuk dijual pada
awal Agustus 2008, maka pihak Marketing PT. Coca-Cola Bottling Indonesia yang
bertempat di National Office Wisma Pondok Indah mengeluarkan hasil Forecast
untuk penjualan di tahun 2009. Hasil Forecast yang dilakukan oleh pihak Marketing
ini selanjutnya akan digunakan oleh National Plant PT. Coca-Cola Bottling untuk
melakukan penjadwalan produksi produk Minute Maid Pulpy Orange dan produksi
produk lainnya di line 12, selama tahun 2009. Sementara bagi penulis dan divisi
tempat penulis melakukan Kerja Praktek, data ini akan digunakan sebagai acuan
untuk membuat perencanaan Concentrate Material untuk produk Minute Maid Pulpy
Orange. Berikut ini adalah hasil Forecast penjualan untuk seluruh wilayah Indonesia
dalam cases, yang dilakukan oleh divisi Marketing PT. Coca-Cola Bottling Indonesia.
Dari tabel-tabel di atas yang berisi requirement plan untuk masing-masing produk yang diproduksi pada line 12 PT. CCBI di tahun 2009, maka
dapat diakumulasikan nilai-nilainya menjadi kebutuhan akan kapasitas produksi di tahun 2009. Requirement plan tersebut disusun berdasarkan detail
dari sales forecast yang ditentukan divisi marketing, dimana jumlah kebutuhan pada satu bulan akan diproduksi pada satu bulan sebelumnya. Nilai-nilai
pada tabel-tabel di atas adalah dalam satuan cases untuk masing-masing produk. Hasil akumulasi ini akan digunakan untuk melakukan perencanaan
kapasitas line 12 PT. CCBI, berikut adalah hasil akumulasi kebutuhan produksi di PT. CCBI.
Tabel 5.5. Total Production & Allocation Requirement 2009 - Line 12 PT. Coca-Cola Bottling Indonesia
Laporan Kerja Praktek
Distribution and Production Planning
PT. Coca – Cola Bottling Indonesia
Page 91
Tabel 5.6. Perencanaan dan Analisis Kapasitas Line 12 PT. Coca-Cola Bottling Indonesia
Pada tabel di atas dilakukan perencanaan kapasitas dengan menghitung kapasitas yang ada, lalu membandingkannya dengan kebutuhan
(requirement) produksi. Besarnya kapasitas yang digunakan dalam perhitungan di atas berdasarkan kapasitas mesin di line 12 yaitu sebesar 150 BPM
Laporan Kerja Praktek
Distribution and Production Planning
PT. Coca – Cola Bottling Indonesia
Page 92
(Bottle per Minute) dan dengan memperhatikan line utilization yang ada. Nilai LU (line utilization) ini besarnya dipengaruhi oleh kegiatan non-
produktif pada line 12 tersebut seperti setup mesin, sanitasi dan lain-lain. Setelah dilakukan perhitungan ternyata, kapasitas line 12 Cibitung PT. CCBI
mengalami shortage kapasitas dari bulan Mei sampai akhir tahun. Karena itu, PT. CCBI akan melakuakn produksi di plant Bandung untuk menutupi
kekurangan tersebut, namun sampai saat ini belum dilakukan perencanaan kapasitas untuk plant Bandung tersebut. Berikut ini adalah grafik
perencanaan kapasitas pada line 12 National Plant PT. CCBI.
Gambar 5.2. Grafik Perencanaan Kapasitas Produksi Line 12 PT. CCBI
(50,000)
0
50,000
100,000
150,000
200,000
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Capacity Cibitung Balance Product Requirement Production Planning
Laporan Kerja Praktek
Distribution and Production Planning
PT. Coca – Cola Bottling Indonesia
Page 93
E) Master Production Schedule Produk Minute Maid Pulpy Orange
Setelah dilakukan perencanaan kapasitas dan dipastikan bahwa dapat dilakukan
produksi untuk memenuhi requirement yang ada, maka selanjutnya dilakukan
penjadwalan produksi. Penjadwalan produksi yang akan dilakukan disini adalah
penjadwalan dengan periode mingguan. Waktu yang ada dalam satu tahun dibagi
dengan standar PT. CCBI yaitu 5 minggu untuk bulan Maret, Juni, September dan
Desember. Sementara untuk bulan lainnya dianggap 4 minggu.
Penjadwalan yang dilakukan terdiri dari dua jenis yaitu penjadwalan sales dan
produksi, dimana jarak keduanya adalah 2 minggu. Hasil dari penjadwalan ini adalah
jadwal kebutuhan concentrate material FCOJ dan PULP. Jadwal kebutuhan ini akan
digunakan untuk menyusun jadwal penempatan order dan berapa jumlah order-nya,
dengan memperhatikan inventory cost yang ada dan policy PT. CCBI mengenai safety
stock untuk menjaga ketersediaan produk di pasar. Untuk masalah policy ini penulis
akan melakukan perhitungan ulang untuk direkomendasikan kepada PT. CCBI.
Perhitungan safety stock dan re-order ini dimaksudkan untuk menyelesaikan atau
menjawab pertanyaan kapan order harus ditempatkan. Untuk concentrate material,
PT. CCBI menerapkan inventory continuous system yaitu sistem yang menggunakan
safety stock dan re-order point sebagai tanda waktu harus dilakukannya order. Dalam
teori yang dibahas pada bab 3, terdapat 2 jenis inventory continuous system yaitu
(s,S) dan (s,Q). Keduanya menggunakan safety stock dan re-oerder point untuk
menentukan waktu order tetapi untuk penentuan besar order sistem (s,S)
menggunakan besar yang konstan dan sistem (s,Q) melakukan order sampai level
paling atas.
Namun dalam laporan ini, tidak digunakan kedua sistem tersebut. Sehingga untuk
menentukan order quantity, digunakan model dynamic lot sizing yang akan dibahas
pada bagian selanjutnya. Setelah dilakukan perhitungan order quantity maka akan
dilanjutkan perhitungan inventory cost kemudian dibandingkan untuk menentukan
jadwal yang optimal. Berikut ini adalah master sales schedule produk Minute Maid