Bab 3. Pengukuran, Variasi dan Perangkat CQI Pengukuran merupakan unsur sentral dari upaya peningkatan mutu berkelanjutan (CQI). Lembaga-lembaga perawatan kesehatan memiliki banyak data, namun juga penuh dengan fakta, opini, dan berbagai anekdot yang berlaku sebagai fakta maupun data. Sebuah pendekatan analitis memerlukan penggunaan data untuk mengevaluasi situasi terkini, menganalisa dan meningkatkan proses, dan melacak kemajuan yang telah dicapai. Belajar dari Pengukuran Sebelum meninjau serangkaian alat dan teknik CQI, kita perlu berhenti sejenak dan memikirkan tujuan utama pengukuran dalam hal peningkatan mutu, yaitu untuk mengadakan suatu peningkatan. Dalam era modern dengan komputasi berkecepatan tinggi ini, mudah bagi kita untuk menggunakan metodologi statistika dan fokus kepada hasil-hasilnya tanpa perlu berpikir kritis dan memahami makna yang diuraikan oleh data mengenai sistem yang akan kita tingkatkan. Ini dikemukakan pada tahun 1996 oleh Dr. Donald Berwick, yang menyatakan bahwa pengukuran, dalam hal ini yang bertujuan bukan untuk memberi penilaian melainkan untuk mempelajari, diperlukan agar peningkatan dapat terjadi. Pandangan ini tidak hanya konsisten kepada panduan-panduan peningkatan yang diungkapkan pada aplikasi CQI terdahulu, seperti 14 poin yang diuraikan W. Edwards Deming (1986), tetapi juga dimengerti dengan baik dan didukung oleh literatur statistika terkini (Balestracci, 2009). Peran Variasi dalam Peningkatan Mutu Salah satu elemen kunci dari sistem ilmu yang sangat besar yang dikemukakan Deming ialah pengetahuan tentang variasi dan caranya berinteraksi dengan unsur-unsur lainnya untuk menciptakan peningkatan sistem (1993). Seiring dengan peningkatan mutu yang telah berevolusi selama bertahun-tahun dari pelaksanaan bisnis ke perawatan kesehatan, konsep-konsep bisnis yang berkaitan dengan pemahaman variasi pun berkembang secara khusus di bidang perawatan kesehatan dengan bermacam-macam contoh penyebab dan jenis variasi yang
16
Embed
Chapter 3 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Bab 3. Pengukuran, Variasi dan Perangkat CQI
Pengukuran merupakan unsur sentral dari upaya peningkatan mutu
berkelanjutan (CQI). Lembaga-lembaga perawatan kesehatan memiliki banyak data,
namun juga penuh dengan fakta, opini, dan berbagai anekdot yang berlaku sebagai
fakta maupun data. Sebuah pendekatan analitis memerlukan penggunaan data
untuk mengevaluasi situasi terkini, menganalisa dan meningkatkan proses, dan
melacak kemajuan yang telah dicapai.
Belajar dari Pengukuran
Sebelum meninjau serangkaian alat dan teknik CQI, kita perlu berhenti
sejenak dan memikirkan tujuan utama pengukuran dalam hal peningkatan mutu,
yaitu untuk mengadakan suatu peningkatan. Dalam era modern dengan komputasi
berkecepatan tinggi ini, mudah bagi kita untuk menggunakan metodologi statistika
dan fokus kepada hasil-hasilnya tanpa perlu berpikir kritis dan memahami makna
yang diuraikan oleh data mengenai sistem yang akan kita tingkatkan. Ini
dikemukakan pada tahun 1996 oleh Dr. Donald Berwick, yang menyatakan bahwa
pengukuran, dalam hal ini yang bertujuan bukan untuk memberi penilaian melainkan
untuk mempelajari, diperlukan agar peningkatan dapat terjadi. Pandangan ini tidak
hanya konsisten kepada panduan-panduan peningkatan yang diungkapkan pada
aplikasi CQI terdahulu, seperti 14 poin yang diuraikan W. Edwards Deming (1986),
tetapi juga dimengerti dengan baik dan didukung oleh literatur statistika terkini
(Balestracci, 2009).
Peran Variasi dalam Peningkatan Mutu
Salah satu elemen kunci dari sistem ilmu yang sangat besar yang
dikemukakan Deming ialah pengetahuan tentang variasi dan caranya berinteraksi
dengan unsur-unsur lainnya untuk menciptakan peningkatan sistem (1993). Seiring
dengan peningkatan mutu yang telah berevolusi selama bertahun-tahun dari
pelaksanaan bisnis ke perawatan kesehatan, konsep-konsep bisnis yang berkaitan
dengan pemahaman variasi pun berkembang secara khusus di bidang perawatan
kesehatan dengan bermacam-macam contoh penyebab dan jenis variasi yang
mungkin muncul dalam sistem perawatan kesehatan (Carey dan Lloyd, 2001;
McLaughin dan Kaluzny, 2006; Nelson dkk, 1998).
Variasi: Apa Itu dan Mengapa Harus Mempelajarinya?
Variasi adalah suatu perluasan yang menyebabkan sebuah proses berbeda
dari bentuk asalnya. Variasi berhubungan dengan konsep-konsep statistika mengenai
varian dan simpangan baku (standard deviation), yang telah akrab dengan sebagian
besar pekerja profesional di bidang perawatan kesehatan. Konsep variasi dalam
perawatan kesehatan dapat dipandang dari beberapa tingkat berbeda. Mempelajari
variasi pada tingkat nasional meliputi persoalan-persoalan mutu perawatan
kesehatan relatif pada akses, kesalahan-kesalahan medis, perkembangan pasien, dan
penempatan sumber daya.
Mempelajari variasi dari sudut pandang manajemen organisasional
memberikan gambaran tentang hubungan antara variasi dengan keefektifan dan
hasil-hasil organisasi. Organisasi-organisasi perawatan kesehatan semakin sering
menghadapi kebutuhan untuk memenuhi tuntutan akan pelaporan pengaturan,
publik dan pembayar; agar dapat tetap bersaing melalui peningkatan yang
ditunjukkan oleh kinerja organisasionalnya; dan untuk mengurangi kesalahan medis
dengan menciptakan kultur yang bebas dari ketakutan dan pelimpahan kesalahan.
Namun, mengupayakan peningkatan tanpa memahami variasi dan implikasinya
dapat menimbulkan resiko sebagai berikut:
1. Melihat kecenderungan yang sebenarnya tidak ada
2. Menyalahkan atau memberi pengakuan kepada orang lain untuk hal-hal di
luar kendali mereka
3. Membangun penghalang, menurunkan moral dan menciptakan suasana
penuh ketakutan
4. Tidak pernah bisa sepenuhnya mengerti tentang performa lampau, membuat
prediksi mengenai masa depan, atau menghasilkan peningkatan yang
signifikan dalam prosesnya
Mempelajari variasi dari sisi perseorangan dapat dilihat dari sudut pandang
praktisi, pegawai dan pelanggan. Sehubungan dengan manajemen medis untuk
pasien, peran praktisi individual relatif terhadap produktivitas, manajemen risiko,
efektivitas biaya dan kompetensi profesional menurut Dr. Brent James (1989):
“Variasi yang menaikkan biaya tetapi tidak membawa peningkatan kinerja
adalah tanda produktivitas rendah. Ketika ada proses-proses berbeda yang
memperlihatkan kinerja medis yang identik, ada tiga kemungkinan: (1) beberapa
praktisi sedikit memanfaatkan dan menjalankan risiko yang meningkat dari
kegagalan mutu, (2) beberapa praktisi terlalu memanfaatkan dan menggunakan
sumber daya yang tidak terlalu diperlukan, atau (3) ada perbedaan kecakapan dan
kecerdikan klinis di kalangan para praktisi.”
Untuk memastikan kinerja mutu, penyedia layanan perawatan dan pegawai
lainnya harus dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif, efisien dan
aman. Mungkin, pengaruh variasi terhadap perkembangan klinis pasien tidak
terlihat, namun kemungkinan untuk meramalkan dan konsistensi perawatan yang
diterima akan tercermin dalam persepsi pasien mengenai pengalaman mereka
dengan sistem perawatan kesehatan yang bersangkutan.
Dari perspektif nasional, organisasional dan individual, seseorang tidak dapat
menghindar dari peran dan pengaruh variasi terhadap mutu perawatan kesehatan
(Gold, 2004). Tujuan CQI adalah mengidentifikasi, mengelola dan mengurangi variasi
secara tepat.
Sifat Alami Proses Variasi
Dua jenis sumber daya peningkatan dalam proses menurut Deming:
- Eliminasi penyebab ‘khusus’ dari variasi proses, yaitu variasi-variasi tak perlu
yang terkait dengan materi, mesin/alat, atau individu tertentu.
- Eliminasi penyebab ‘umum’ variasi, yaitu yang menyangkut aspek-aspek
sistem itu sendiri, seperti desain, pelatihan, materi, alat-alat atau kondisi
pekerjaan.
Variasi penyebab khusus dapat ditunjukkan oleh orang-orang yang bekerja
secara langsung dengan prosesnya, sementara penyebab umum permasalahan
merupakan tanggung jawab manajemen. Variasi penyebab umum ialah varian yang
melekat dalam proses sebagai hasil dari kinerja proses. Variasi ini biasa disebut
sebagai variasi sistemik atau internal. Variasi penyebab khusus dapat dilacak ke
sumbernya dan dihilangkan, sedangkan variasi penyebab umum hanya dapat
dikurangi dengan cara meningkatkan proses atau sistem yang pokok.
Karakteristik penting dari perawatan kesehatan adalah bahwa tidak ada
pasien, yang merupakan input bagi sistem perawatan kesehatan, yang serupa.
Pendekatan apapun untuk mutu perawatan kesehatan harus dapat menerima dan
menghadapi keberagaman kondisi manusia. Meskipun manajer dan petugas klinik
mungkin berpengaruh kecil terhadap variasi pada manusia, mereka memberikan
pengaruh besar pada proses-proses klinik dan pekerjaan. Walaupun variasi selalu
timbul dalam setiap proses, memahami dan mengelola variasi akan membantu
manajer dan petugas klinik untuk menyejajarkan kemampuan perawatan kesehatan
dan proses-proses organisasional dengan hasil-hasil yang diinginkan secara lebih baik
(McLaughin, 1996).
Pengukuran dan Analisis Statistik
Pengukuran dan analisis statistik digunakan untuk menilai dampak upaya
peningkatan, juga untuk mengukur kemampuan proses-proses yang sedang
berlangsung untuk menentukan kebutuhan akan peningkatan.
Kemampuan Proses
Studi kemampuan proses dapat digunakan untuk memahami hasil proses
yang diharapkan atau perilaku proses. Di sini, variabel atau atribut yang dipelajari
diukur dan dicirikan. Dengan membuat plot hasil proses ke dalam histogram, kita
dapat melihat apakah proses tersebut dapat ditebak atau dapat diandalkan.
Menerjemahkan Kinerja Proses
Variasi terdapat di setiap proses dan akan selalu seperti itu. Menentukan
level rata-rata variasi apakah dapat diterima atau tidak adalah tugas manajer. Akan
tetapi, agar dapat menentukan tingkat suatu performa untuk dapat diterima,
diperlukan pemahaman mengenai ekspektasi atau persyaratan proses. Baik
keperluan konsumen maupun teknis harus dipertimbangkan untuk menerjemahkan
apakah kinerja dari suatu proses dapat diterima atau perlu ditingkatkan.
Persyaratan Proses
Persyaratan proses dapat dianggap sebagai kriteria untuk mengevaluasi
efektivitas suatu proses. Syarat-syarat tersebut berfungsi sebagai masukan untuk
merancang proses, juga keluaran untuk menjalankan proses. Dalam organisasi
kesehatan, persyaratan dapat dipandang dari tiga sisi: konsumen, stakeholder lain,
dan pasar secara umum.
Konsumen atau pelanggan adalah orang yang mempunyai pengharapan
sehubungan dengan pelaksanaan proses atau hasil dari proses tersebut. Dalam
organisasi perawatan kesehatan, konsumen utamanya adalah pasien, sementara
bagi agensi kesehatan umum, masyarakat atau komunitas menjadi pelanggan utama.
Konsumen internal ialah orang-orang di dalam organisasi dan kadang dikatakan
sebagai “arus bawah” rekan kerja atau departemen dari proses yang bersangkutan.
Misalnya, ruang penyembuhan atau unit perawatan pasca anestesi dapat dianggap
sebagai pelanggan dari ruang operasi. Unit perawatan pasien dapat berlaku sebagai
konsumen dari ruangan diagnostik (mis: laboratorium, radiologi). Para pembayar
dapat dianggap sebagai konsumen eksternal, yaitu yang berada di luar organisasi
provider. Stakeholder adalah orang-orang yang mempunyai ketertarikan atau
terpengaruh oleh pekerjaan yang dijalankan. Badan-badan yang menetapkan aturan
seperti The Joint Commission (TJC), yang dahulu dikenal sebagai Joint Commission on
Acreditation of Healthcare Organizations, atau National Commission on Quality
Assurance (NCQA), dapat dianggap sebagai stakeholder bagi rumah sakit dan
perusahaan-perusahaan asuransi kesehatan. Warga profesional yang menentukan
standard praktek pun dapat dikatakan sebagai stakeholder. Pasar mengacu pada
lingkungan operasi tempat bisnis dilakukan, dapat meliputi sosioekonomis,
demografis, geografis dan pertimbangan-pertimbangan kompetitif.
Setelah ketiga hal tersebut diketahui, perlu untuk mengidentifikasi dan
memahami hal-hal yang mereka perlukan dari layanan yang bersangkutan.
Keperluan tersebut penting untuk memutuskan langkah-langkah layanan yang akan
dijalankan serta perancangan dan peningkatan proses-proses yang mengandung
layanan tersebut. Syarat-syarat ini juga memberikan dasar untuk memilih variabel
atau atribut-atribut yang akan mengukur kinerja proses. Hasil dari proses tersebut
kemudian dievaluasi berdasarkan persyaratan awal untuk melihat apakah kinerja
proses dapat diterima. Karena industri perawatan kesehatan merupakan industri
dinamis dengan konsumen, stakeholder, pasar dan keperluannya yang selalu
berubah setiap waktu, proses yang terus berjalan merupakan sifat alamiahnya.
Hubungan antara persyaratan konsumen, rancangan proses dan pengukuran serta
cara organisasi perawatan kesehatan memanfaatkan hubungan dari ketiganya
digambarkan pada Table 3-1 dan Table 3-2.
*Table 3-1 - Hubungan antara Persyaratan Konsumen, Rancangan Proses dan